Analisis Kepemimpinan Handry Satriago

(Sartono, 2003) dan (Sinta, 2002) 1. Karismatik 2. Paternalistik/ Maternalistik 3. Militeristik 4. Otokratis 5. Laizzes Faire 6. Administratif 7. Demokratis

Direktur Power Generation - General Electric Energy yang memimpin di tingkat region Indonesia, Kamboja, Filipina dan Vietnam (4 negara).

Penderita kanker kelenjar getah bening sejak usia 18 tahun.

Examining the Followers’ Influence on Leader’s Performance: A “Reverse” Pygmalion Effect

Edith Warton (1902) “There are two ways of spreading light: to be the candle or the mirror that reflects it”

Paternalistik tidak dapat terlepas dari harapan–harapan yang dimiliki oleh pengikut atau bawahan kepada atasan yang memimpinnya

Paternalistik juga kuat dipengaruhi oleh status quo yang ada di masyarakat (kebetulan kultur organisasi di empat Negara tempat Handry memimpin GE tidak banyak berbeda) bahwa pemimpin adalah tempat untuk berlindung dan bertanya

“Leadership is a relationship between leader and follower. Leadership will be enacted if there is a relationship between leader and follower”.

sesuai dengan efek Pygmalion, Handry selalu mengatur pola pikir positif

Dia tidak memikirkan sakit yang diidapnya, tidak memikirkan keterbatasannya dengan kursi roda tapi dia terpusat pada pandangan positif mengenai objek profesi dia: Direktur

Proses sebagai contoh untuk motivasi (mengawali karir sbg sales brand manager director)

kepemimpinan merupakan sebuah proses yang melibatkan pemimpin, pengikut dan situasi.

Tim adalah sistem kerja dengan peran serta berbagai pihak

Kepemimpinan efektif ala Handry Satriago:

Selalu berpikir positif Percaya diri Mampu mengakomodir

kualifikasi pengikut Siap berkolaborasi