THE MEMORY COLLECTIVE. CULTURAL CENTRE & TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT. LEBAK BULUS, JAKARTA

  • View
    44

  • Download
    0

  • Category

    Design

Preview:

Citation preview

THE MEMORY COLLECTIVETHE MEMORY COLLECTIVE

THE MEMORY COLLECTIVE

CULTURAL CENTRE & TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT.

LEBAK BULUS, JAKARTA.

PERANCANGAN ARSITEKTUR VIADITYA YUDI KURNIAWAN 41213110026

SITE ANALYSIS

Tapak perencanaan terletak di jalan raya lebak bulus, Jakarta Selatan. Tapak merupakan hasil konsolidasi lahan, dapat dianggap sebagai tapak kosong. Tapak dapat dicapai terutama dengan moda kereta api serta dengan kendaraan umum berbagai jenis seperti bus transjakarta, dll. Dengan ketentuan Luas tapak sekitar 2,5 Ha, KDB 60%, KLB 2, Tinggi bangunan maks. 6 lantai, serta GSB 10 m. Dalam kawasan TOD tersebut selain terdapat stasiun MRT terdapat juga fasilitas budaya Culture Centre berupa gedung teater, galeri dan eksibisi serta fasilitas hiburan seperti gedung bioskop, fitness area, retail dan resto.

Tapak perencanaan terkoneksi dengan jalan utama, Jl. Lebak Bulus Raya dengan system lalu lintas satu arah serta diapit oleh dua jalan yang terhubung dengan kawasan perencanaan yang bisa dijadikan akses masuk serta keluar ke kawasan TOD bagi pengguna kendaraan pribadi.

Tapak perencanaan berdekatan dengan kawasan komersil terpadu, pusat belanja, dan terminal bus. Hal ini menjadi keuntungan untuk mensinergikan kawasan TOD dengan lingkungan sekitar. Hal ini juga memfasilitasi kawaasan TOD untuk berkembang.

Site tapak perencanaan berada dalam kawasan terpadu dengan tingkat kepadatan yang cukup tinggi, orientasi bangunan Culture Centre, diharapkan mampu memberikan citra yang baik terhadap pembentuk wajah kota. Begitu juga dengan Statsiun MRT juga mampu memberi dampak yang signifikan terhadap perubahan pola transportasi dari pribadi ke massal.

Peletakan massa bangunan dibuat diagonal, hal ini untuk mendapatkan luasan open space yang cukup. Dan di lihat dari human view dari kondisi ekisting sirkulasi satu arah, bangunan pusat budaya langsng mendapatkan fokus, begitu juga dari stasiun penghubungnya juga diletakkan secara diagonal, untuk langsung mendapatkan view ke arah bangunan pusat budaya.

STASIUN MRT

CULTURE CENTRE

view

view

CONCEPT DESIGN

THE MEMORY COLLECTIVE

Daerah yang terkenal dengan stadion dan terminalnya diambil dari kata "lebak“ yang. Artinya lembah dan "bulus“ yang berarti kura-kura. Jadi lebak bulus dapat disamakan dengan lembah kura-kura.Kawasan ini memang kontur tanahnya tidak rata seperti lembah dan di kali Grogol/Krukut dan kali Pesanggrahan dua kali yang mengalir di daerah tersebut memang terdapat banyak sekali kura-kura alias bulus.

Di dalam cerita-cerita masa lalu tersebut, dan nilai-nilai moral maupun kebijaksanaan yang terkandung di dalamnya, ingatan kolektif berperan penting di dalam memberikan makna dan konteks. Cerita rakyat menjadi alat bagi ingatan kolektif untuk memberi identitas suatu tempat.

CULTURAL CENTRE & TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT. LEBAK BULUS, JAKARTA.

Gubahan massa bangunan utama dan penunjang merujuk pada analogi cangkang bulus. Hal ini menjadi ide utama dari desain bangunan pusat budaya agar mempunyai nilai lokalitas dimana ia dibangun, serta menjadi rangsangan kepada ingatan bersama akan sejarah suatu tempat yang dapat memperkuat karakter serta ikatan emosional pengunjung dengan menyajikan pengamalan ruang yang berbeda.

PRELIMINARY DESIGN

3D VIEW

MAKET

THE MEMORY COLLECTIVETHE MEMORY COLLECTIVE

Recommended