View
221
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
PENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL
KOOPERATIF TIPE STAD
(Penelitian Tindakan Kelas di SDN Grogol Selatan 02 Jakarta Selatan)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat
Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
HERI DERMAWAN
NIM:107018303965
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2013
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Heri Dermawan
NIM : 107018303965
Jurusan : PGMI
Angkatan Tahun : 2007
Alamat : Jl. SD RT/RW 004/005 Kuningan Timur Setia Budi Jakarta
Selatan
MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA
Bahwa skripsi yang berjudul PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL
BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL
KOOPERATIF TIPE STAD adalah benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan
dosen:
1. Nama : DR. Muhamad Arif
NIP : 194707171966082001
Dosen jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
2. Nama : Fauzan, MA
NIP : 19761107 200701 1 013
Dosen jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap
menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya
sendiri.
Jakarta, Januari 2013
Yang Menyatakan
HERI DERMAWAN
i
ABSTRAK
Peningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS
melalui model Kooperatif tipe STAD (Penelitian Tindakan Kelas di SDN
Grogol Selatan 02 Jakarta Selatan)
Kata Kunci: Aktivitas Belajar, Hasil Belajar, Pembelajaran Kooperatif, STAD
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
melalui model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Divisions
(STAD) pada siswa kelas VA SDN Grogol Selatan 02 Jakarta Selatan.
Penelitian ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
terdiri dari dua siklus dan yang terdiri dari empat pertemuan setiap siklus. Data
penelitian berupa aktivitas belajar siswa yang diperoleh melalui observasi selama
kegiatan pembelajaran sedangkan data hasil belajar siswa diperoleh melalui tes
pada setiap akhir siklus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa Student Teams-Achievement
Divisions (STAD) dapat meningkatkan aktivitas belajar IPS siswa pada siklus I
sebesar 78,13% dalam kategori baik. Pada siklus II meningkat menjadi 92,18%
dalam kategori sangat baik. Peningkatan aktivitas belajar dari siklus I ke siklus II
sebesar 14,05%. Sedangkan hasil belajar IPS siswa pada siklus I menunjukkan
rata-rata hasil belajar siswa 64,48% dan pada siklus II diperoleh rata-rata hasil
belajar siswa, 81,84% berarti mengalami peningkatan sebesar 17,36%. Dengan
nilai KKM 75 menunjukkan pada siklus I terdapat 9 siswa tuntas 36% ini dalam
tingkatan Kurang dan pada siklus II yaitu terdapat 21 siswa yang tuntas atau 84%
ini dalam tingkatan Baik Sekali berarti mengalami peningkatan 12 siswa yang
tuntas. Dari paparan diatas dapat disimpulakan model pembelajaran kooperatif
tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan aktivitas
dan hasil belajar IPS siswa kelas VA SDN Grogol Selatan 02 Jakarta Selatan.
HERI DERMAWAN (KI-PGMI)
ii
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang paling indah selain memuji kepada yang suci memuja
kepada yang kuasa dan bersyukur kepada yang ghafur berkat inayah taufiq dan
pertolongan-Nya penulis bisa menyelasaikan skripsi ini dengan baik.
Rasa hormat, takdim dan kerinduan kepada rosulillah nabi Muhammad
SAW yang memberikan pencerahan kepada seluruh umat manusia,perubahan dari
zaman jahiliyah menuju zaman yang tunduk patuh dan taat kepada tuhan-Nya.
semoga solawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada beliau, keluarga,
sahabat, para pewarisnya, dan kepada kita selaku akhir ummat jaman semoga
menjadi umat yang selalu mengikuti akan ajarannya,Amiiin
Sebuah karya ilmiah ini masih banyak kekurangan dan kelemahan. Hal ini
dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis, namun berkat
dorongan dan bantuan dari berbagai pihak maka dapat diselesaikan dengan baik.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan moril
dan materil, sehingga skripsi ini dapat selesai. Ucapan terima kasih penulis
sampaikan kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Rif’at Syauqi Nawawi, M.A., Dekan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Drs. Rusydi Zakaria, M.Ed. M.Phill., Ketua Jurusan Kependidikan
Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Bapak Fauzan M.A., Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, yang selalu mengingatkan untuk terus menyelesaikan skripsi ini.
iii
4. Ibu Dra. Eri Rossatria, M.Ag., Dosen Penasehat Akademik Program Studi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang selalu memberikan
bimbingan dan arahan.
5. Bapak Dr. Muhammad Arief., dan Bapak Fauzan M.A., Dosen
Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya, bimbingan dan
arahan sehingga penulis bisa menyelasaikan skripsi ini.
6. Segenap Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang telah
memberikan ilmu kepada penulis, semoga dapat dimanfaatkan dengan
sebaik-baiknya.
7. Teristimewa keluarga besarku, ayahanda Erom Romli, Ibunda Sumiati,
kakak Wiwin Windari, Jaja, Usep Suhendra, Ajat Sudrajat, adik Shinta
Angraini, serta keponakan Windi Widiaingsih, Algifari dan Aulia.
8. Rumah inspirasiku, HMI Komisariat Tarbiyah tempat dalam berproses dan
mendapat pengalaman yang tak terhingga.
9. Ruang kreativitasku, BEMJ KI-PGMI bersama kawan-kawan yang terus
bersemangat membangun BEMJ KI-PGMI untuk lebih maju dan mandiri.
10. Untuk yang tersayang, my lovely Yulandari yang selalu memberikan
semangat dengan senyumnya terimakasih atas kasih sayang, cinta,
perhatian dan motivasinya.
11. Sahabat-sahabat seperjuanganku satu angkatan (Akmal, Andi, Ahmad
Chairul, Irwan, Wit Laila, Eka, Nur’ani, Iona, Ima, Niken, Siti Khadijah,
Iim, Yuyun, Rita, Novi, Dian, Winda, Mufid, Dara, dan Dede) yang tidak
henti-hentinya memberikan bantuan, motivasi, dan kehangatan serta
kebersamaan kita dalam ikatan persahabatan yang seperti dalam satu
keluarga.
12. Kawan-kawan Cikeas Grup Corporisoan ( Munziruddin, Muhammad
Romli, Diding Mahfudin, Sofyan Adenansi, Lufti Syaukani, Muhmmad
Arif, Zaenuddin, Reni Puspitasari, Lailatul Qodriyah) memberikan
pengalaman hidup yang penuh makna dan nilai.
iv
Semua pihak yang ikut terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
dapat penulis sebutkan satu-persatu. Semoga Allah Subhanahu wata’ala membalas
segala kebaikan saudara semuanya dengan yang lebih baik.
Semoga Allah Subhanahu wata’ala dapat menerima sebagai amal kebaikan
atas jasa baik yang diberikan kepada penulis dan semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi penulis, pembaca, dan kaum muslimin serta semoga Allah
Subhanahu wata’ala membimbing, menolong dan memberikan taufik, rahmat
serta hidayah-Nya kepada kita semua.
Alhamdulillahi Rabbil’Aalamiin.
Jakarta, Rob’iul Awal 1433 H
Pebruari 2013 M
Penulis
Heri Dermawan
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................ i
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah Penelitian ........................................................ 6
C. Pembatasan masalah Penelitian ........................................................ 6
D. Rumusan Masalah Penelitian............................................................ 6
E. Tujuan Penelitian .............................................................................. 7
F. Manfaat Hasil Penelitian .................................................................. 7
BAB II LANDASAN TEORITIK, KERANGKA BERPIKIR DAN
HIPOTESIS TINDAKAN
A. Landasan Teoritis ............................................................................. 9
1. Hakikat Belajar............................................................................. 9
a. Pengertian belajar ................................................................... 9
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ............................ 10
c. Pengertian aktivitas belajar ................................................... 11
d. Klasifikasi Aktivitas Belajar .................................................. 13
e. Hasil Belajar ........................................................................... 14
2. Model Pembelajaran Kooperatif .................................................. 15
a. Pengertian pembelajaran Kooperatif ...................................... 15
b. Jenis-jenis Pembelajaran Kooperatif ...................................... 18
c. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif ......... 20
vi
3. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD ................................. 22
a. Pengertian STAD ................................................................... 22
b. Komponen STAD .................................................................. 22
c. Langkah-Langkah Penerapan STAD ..................................... 24
4. Hakikat Pembelajaran IPS ........................................................... 26
a. Pengertian IPS ........................................................................ 26
b. Karekteristik IPS .................................................................... 27
c. Tujuan IPS .............................................................................. 28
B. Kerangka berfikir .............................................................................. 29
C. Hipotesis Tindakan ........................................................................... 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian........................................................... 31
B. Prosedur Penelitiann ........................................................................ 32
1. Metode Penelitian ....................................................................... 32
2. Desain Intrevensi Penelitian ....................................................... 33
C. Subjek Penelitian .............................................................................. 35
D. Peran Peneliti Dalam Penelitian ....................................................... 35
E. Tahapan penelitian ............................................................................ 35
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan .................................... 39
G. Tehnik Pengumpul Data ................................................................... 39
1. Data dan Sumber data ................................................................. 39
2. Instrumen Pengumpulan Data ..................................................... 39
3. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 40
H. Vaidtas instrument ............................................................................ 41
I. Realibitas Instrumen ......................................................................... 42
J. Tingkat Kesukaran ............................................................................ 43
K. Daya Pembeda .................................................................................. 44
L. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan ............................................... 45
M. Analisis Data dan Interpretasi Data .................................................. 46
vii
N. Pengembangan Perencanaan Tindakan ............................................ 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pra Penelitaian Tindakan Kelas ........................................................ 49
B. Deskripsi Data Hasil Pengamatan .................................................... 49
C. Analisis Data..................................................................................... 77
D. Pembahasan ..................................................................................... 79
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ...................................................................................... 80
B. Saran ............................................................................................... 80
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Peningkatan Individu ..................................................................... 11
Tabel 3.1 Waktu Penelitian ............................................................................ 31
Tabel 3.2 Interpretasi Lembar Obervasi ........................................................ 38
Tabel 3.3 Tingkatan Hasil Belajar ................................................................. 38
Tabel 3.4 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r ........................................... 42
Tabel 3.5 Kreteria Realibilitas Instrumen ...................................................... 43
Tabel 3.6 Kriteria Indeks Kesukaran Soal ..................................................... 44
Tabel 3.7 Pedoman Klasifikasi Daya Pembeda Soal ..................................... 45
Tabel 4.1 Persiapan Pra Penelitian Tindakan Kelas ...................................... 48
Table 4.2 Jadwal Penelitian tindakan Kelas .................................................. 49
Tabel 4.3 Poin Peningkatan Individu 1 .......................................................... 54
Tabel 4.4 Poin Peningkatan Individu 2 .......................................................... 56
Tabel 4.5 Poin Peningkatan Individu ............................................................. 58
Tabel 4.6 Hasil Observasi Guru Siklus I ....................................................... 59
Tabel 4.7 Hasil Observasi Siswa Siklus I ...................................................... 61
Tabel 4.8 Hasil Belajar Siklus I ..................................................................... 62
Tabel 4.9 Tindakan Perbaikan Siklus I .......................................................... 63
Tabel 4.10 Poin Peningkatan Individu ............................................................. 67
Tabel 4.11 Poin Peningkatan Individu 5 .......................................................... 70
Tabel 4.12 Poin Peningkatan Individu 6 .......................................................... 72
Tabel 4.13 Hasil Observasi Guru Siklus II ...................................................... 74
Tabel 4.14 Hasil Observasi Siswa Siklus II ..................................................... 75
Tabel 4.15 Hasil Belajar Siklus II .................................................................... 76
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas Menurut Kurt Lewin ................... 34
Gambar 3.2 Tahap Dalam Penelitian ................................................................. 35
Gambar 4.1 Kegiatan Siswa Kerja Kelompok Mengerjakan LKS .................... 44
Gambar 4.2 Siswa Membantu Temanya Dalam Menyelesaikan LKS .............. 66
x
DAFTAR LAMPIRAN
A. Perlengkapan Kegiatan Pembelajaran
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ……………….83
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ………………92
Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus I ……………………………...103
Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus II ………………….………….111
Lampiran 5 Pembagian Kelompok Belajar………………………………..
B. Instrumen Penelitian
Lampiran 6 Lembar Observasi Aktivitas Mengajar Guru ……………………122
Lampiran 7 Lembar Catatan Lapangan ………………………………………123
Lampiran 8 Kisi-Kisi Instrumen Observasi Aktivitas Belajar Siswa ………...121
Lampiran 9 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa ……………………...122
Lampiran 10 Rubrik Penilaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa ……………123
Lampiran 11 Perhitungan Uji Validitas Instrumen Siklus 1……………………125
Lampiran 12 Perhitungan Uji Realibitas Instrumen tes Siklus 1………………125
Lampiran 13 Perhitungan Uji Daya Pembeda Instrumen tes Siklus 1…………126
Lampiran 14 Perhitungan Uji Taraf Kesukaran Instrumen tes Siklus 1………127
Lampiran 15 Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Siklus I ………..128
Lampiran 16 Instrumen Tes Hasil Belajar IPS Siklus I …………………..134
Lampiran 17 Kunci Jawaban Instrumen Tes Hasil Belajar IPS Siklus I …………134
Lampiran 18 Perhitungan Uji Validitas Instrumen Siklus 2……………………135
Lampiran 19 Perhitungan Uji Realibitas Instrumen tes Siklus 2………………123
Lampiran 20 Perhitungan Uji Daya Pembeda Instrumen tes Siklus 2…………123
Lampiran 21 Perhitungan Uji Taraf Kesukaran Instrumen tes Siklus 2………138
Lampiran 22 Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Siklus 2 ………..139
Lampiran 23 Instrumen Tes Hasil Belajar IPS Siklus 2 …………………..134
Lampiran 24 Kunci Jawaban Instrumen Tes Hasil Belajar IPS Siklus 2 …………135
xi
C. Hasil Penelitian
Lampiran 25 Nilai Tes Hasil Belajar Siklus I ………………………………….153
Lampiran 26 Nilai Tes Hasil Belajar Siklus II ………………………………...154
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi guru dengan siswa
yang saling mempengaruhi satu sama lainnya untuk mencapai suatu tujuan
pendidikan, ini sejalan dengan tujuan pendidikan Nasioanal yang mana telah
tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003
Tentang Sistem pendidikan nasional yaitu:
"Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab."1
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut maka perlu dilakukan
beberapa rencana dan proses, salah satunya ialah dengan proses pembelajaran.
Pada hakekatnya proses pembelajaran merupakan kegiatan yang terpadu dan
menyeluruh antara siswa dengan guru sebagai dalam suasana yang bersifat
pengajaran.
Dalam hal proses pembelajaran seyogyanya para guru mengacu kepada
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan tentang Standar Proses yang berbunyi:
"Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang. memotivasi peserta didk
untuk aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan
kemandirian sesuai dengan bakat minat dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik".2
Keadaan diatas menjadi tantangan bagi para pendidik untuk
memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan. Perubahan sistem
pendidikan, program kurikulum, strategi belajar mengajar dan sarana
1 Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah RI
Tentang Pendidikan (Jakarta: DEPAG RI, 2006), hal. 8-9
2 Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Undang-Undang... hal. 164
2
prasarana pendidikan mempengaruhi perkembangan siswa di bidang
akademis, sosial maupun pribadi. Karena pendidikan itu usaha terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses belajar agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensinya untuk memiliki kekuatan spiritual,
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, dan kecerdasan.
Banyak metode pembelajaran yang dapat digunakan, dan berbagai
metode pembelajaran tersebut, tidak ada metode pembelajaran yang lebih baik
dari pada metode pembelajaran satu dengan metode pembelajaran yang lain.
Oleh karena itu, guru harus menguasai dan menentukan dalam menerapkan
berbagai model pembelajaran supaya dapat mencapai tujuan pembelajaran
yang ingin diharapkan. Bagi seorang guru tidak hanya cukup menggantungkan
diri pada satu metode pembelajaraan saja.
Pembelajaran akan dikatakan berhasil dan berkualitas apabila
seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar peserta didik terlibat secara
aktif, baik fisik, mental maupun sosial. Berdasarkan hal tersebut diatas, upaya
guru dalam mengembangkan keaktifan belajar siswa sangatlah penting, sebab
keaktifan belajar siswa menjadi salah satu indikator meningkatkan hasil
belajar siswa. Maka dari itu guru sebagai pendidik harus mampu menciptakan
suatu kondisi yang memungkinkan siswa dapat memahami tentang apa yang
dajarkan oleh guru dan dapat menciptakan suasana yang bisa menumbuhkan
semangat belajar untuk meningkatkan keaktifan sehingga hasil belajar siswa
dapat ditingkatkan.
Guru adalah The heart of of the educational3 maksudnya guru
merupakan jantung pendidikan, garda terdepan dalam mengatur arah
pendidikan suatu bangsa, sebagus apapun kurikulum, model pembelajaran,
dan media pembelajaran kalau saja tanpa ada guru maka tujuan pendidikan
tidak akan terwujud bahkan menjadi sia-sia sebagaimana dijelaskan oleh Udin
S. Saud bahwasanya “guru memiliki posisi yang menentukan dalam upaya
peningkatan kualitas hasil belajar peserta didik, yang dilaksanakan melalui
3 E. Mulyasa, Praktik Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya), hal.
148
3
proses pembelajarana, karena fungsi utama guru adalah merancang proses
belajar mengajar, mengelola dan melaksanakan proses belajar mengajar,
mengevaluasi kemajuan siswa, dan menguasai bahan pembelajaran”.4
Kemampuan guru dalam memilih dan memilah metode yang sesuai
dengan tujuan dan materi pelajaran merupakan kunci keberhasilan dalam
meningkatkan keaktifan belajar siswa. Tuntutan tersebut harus dimiliki oleh
seorang guru, ketika melakukan proses pembelajaran khususnya pembelajaran
IPS. Hal tersebut juga sejalan dengan tuntutan kurikulum saat ini yang sangat
memperhatikan metode pembelajaran yang akan digunakan oleh guru
Salah satu model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa adalah
pembelajaran kooperatif. Terdapat beberapa tipe dalam pembelajaran
kooperatif, salah satunya adalah tipe Student Teams Achievement Division
(STAD).5 Pada tipe ini terdapat beberapa tahap yang harus dilalui selama
proses pembelajaran. Tahap awal, siswa belajar dalam suatu kelompok dan
diberikan suatu materi yang dirancang sebelumnya oleh guru. Setelah itu
siswa bersaing dalam turnamen untuk mendapatkan penghargaan kelompok.
Selain itu terdapat kompetisi antar kelompok yang dikemas dalam suatu
permainan agar pembelajaran tidak membosankan. Pembelajaran kooperatif
tipe STAD juga membuat siswa aktif mencari penyelesaian masalah dan
mengkomunikasikan pengetahuan yang dimilikinya kepada orang lain,
sehingga masing-masing siswa lebih menguasai materi. Dalam pembelajaran
tipe STAD, guru berkeliling untuk membimbing siswa saat belajar kelompok.
Hal ini memungkinkan siswa untuk berinteraksi dengan guru. Dengan
mendekati siswa, diharapkan tidak ada ketakutan bagi siswa untuk bertanya
atau berpendapat kepada guru.
Namun berbeda dengan keadaan saat ini berdasarkan pengamatan
banyak pihak masih merasakan model pembelajaran yang dikembangkan oleh
guru di sekolah lebih didasarkan akan kebutuhan formal /formalitas belaka
dari pada kebutahan riil siswa sehingga proses pembelajaran dikelas yang
4 Udin S. Saud, Cicih Sutarsih, Pengembangan Profesi Guru SD, (Bandung: UPI Press,
2007), cet. 1, hal. 51 5 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, (Jakarta: PT Kencana, 2009), hal. 275
4
dilakukan oleh guru tersebut hanya merupakan pekerjaan administratif dan
belum berperan secara maksimal dalam mengembangkan potensi siswa secara
optimal. Keadaan dan fenomena diatas semakin jelas dan mendukung dengan
ditemukan data-data dilapangan melalui para peneliti.
Hasil penelitian Suwarana Ala Muchtar Menunjukkan beberapa
kelemahan pembelajaran IPS di sekolah antara lain:
1. Kegiatan pembelajaran dikelas lebih menekankan akan kognitif dan
kurang menyentuh aspek afektif dan psikomotorik siswa.
2. Proses pembelajaran berpusat pada guru bahan pelajaran yang berupa
informasi tidak dijadikan sebagai media pembelajaran bagi pengembangan
befikir siswa.
3. Budaya belajar siswa lebih cenderung menjadi budaya belajar menghafal
dari pada budaya belajar berfikir kritis.6
Adapun hasil penelitian Dwi Nugroho menemukan fenomena
rendahnya mutu pembelajaran disebabakan oleh sikap spekulatif dan intuitif
guru dalam memilih metode dan strategi pembelajaran.7 Kebiasaan guru saat
mengajar cenderung menggunakan metode yang asal-asalan, tidak rencanakan
terlebih dahulu atau bersifat dadakan dan berlangsung pada satu arah dalam
proses pembelajaran, sehingga ada kesenjangan antara siswa yang aktif dan
kurang aktif.
Kemudian Nu'man Sumantri menyatakan pelajaran IPS yang diberikan
disekolah-sekolah sangat menjemukan dan membosankan hal ini disebabkan
penyajian pembelajaran dikelas bersifat monoton dan ekpositoris.8 Sehingga
berkembang anggapan dikalangan siswa dan masyarakat bahwa mata
pelajaran IPS sebagai ilmu pengetahuan nomor dua. Di samping itu siswa
pada umumnya menganggap pelajaran IPS sebagai pelajaran yang sulit,
sehingga siswa kurang tertarik pada pelajaran terebut dan pada akhirnya
menyebabkan kegagalan belajar siswa.
6 Syafruddin Nurdin, Model pembelajaran yang memperhatikan keragaman individu Siswa,
(Jakarta:Quantun Teaching, 2005), hal. 04 7 Syafruddin Nurdin, Model pembelajaran yang memperhatikan..., hal. 07
8 Syafruddin Nurdin, Model pembelajaran yang memperhatikan..., hal. 08
5
Menurut Robinson dalam Abin Syamsudin menjelaskan bahwa:
"Kemungkinan banyak siswa yang menemui kegagalan belajar
disebabkan ia kurang mampu mengenal dirinya baik mengenai segi-segi
kelebihan atau kekurangannya, sukar memahami dirinya termasuk kegagalan-
kegagalan studinya, tidak memahami diriya sukar menerima keadaan dirinya
secara obyektif sesuai dengan kenyataan, dan tindakan-tindakan yang kurang
terarah sehingga sukar mewujudkan atau merealisasikan ataupun
mengaktualisasikan segala potensi yang terdapat pada dirinya secara optimal"9
Selanjutnya ketika peneliti mengadakan observasi di SDN Grogol
Selatan 02 Jakarta Selatan pada kelas V, Gambaran secara umum kondisi
siswa pada saat proses belajar IPS berlangsung di kelas V, suasana dalam
kelas berisik dan gaduh. Metode yang digunakan oleh guru menggunakan
metode ceramah sehingga proses pembalajaran menjadi pasif dan siswa tidak
bisa berinteraksi bersama-teman-temannya. Seorang siswa akan menjawab
pertanyaan guru jika disuruh oleh guru untuk menjawab. Jika diberi
kesempatan untuk bertanya, siswa sebagian besar hanya diam dan berbisik-
bisik dengan teman. Siswa tidak mempunyai keberanian untuk bertanya
maupun menjawab pertanyaan. Siswa mencatat semua materi yang
disampaikan jika guru telah menginstruksikan untuk mencatat materi.
Berdasarkan dari uraian di atas peneliti ingin melakukan suatu
penelitian tindakan kelas guna meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar
dalam pembelajaran IPS pada pokok bahasan keragaman kenampakan alam
dan suku bangsa melalui model pembelajaran Kooperatif Learning tipe
Student Teams Achievement Division (STAD) pada siswa SDN Grogol Selatan
02 Jakarta Selatan kelas V. Adapun judul penelitian yaitu peningkatkan
aktivitas siswa dan hasil belajar pada pembelajaran IPS melalui model
pembelajaran Kooperatif Learning tipe Student Teams Achievement Division
(STAD) pada siswa SDN Grogol Selatan 02 Jakarta Selatan.
9 Abin Makmun Syamsudin, Psikologi Kependidikan. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2007), hal. 110
6
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang tersebut dapat diidentifikasi beberapa masalah
antara lain:
1. Guru kurang menguasai pengelolaan kelas. Masih banyak siswa yang
bercanda ketika proses pembelajaran.dari hasil observasi awal pada
buialan Agustus 2012.
2. Guru kurang variasi dalam melakukan metode pembelajaran. Ini terlihat
ketika peneliti sedang melakukan observasi pada bulan Agustus 2012.
3. Guru kurang mempunyai persiapan dalam proses pembelajaran dikelas.
Dalam hal ini peneliti pernah bertanya kepada satu di antara guru tentang
persiapan guru seperti tidak membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP).
4. Kurangnya partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran. Karena metode
pembelajaran yang digunakan oleh guru masih bersifat konvensional maka
siswa pun kurang aktif dan hanay mendengarkan dan mengikuti apa yang
disuruh oleh guru.
5. Siswa kurang memiliki keberanian bertanya atau berpendapat dengan
melihat siswa hanya menyimak saja dan tidak memberi tanggapan kepada
guru. Ini terlihat observasi pada bulan Agustus 2012.
C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan yang diidentifikasi, penelitian ini
dibatasi pada permasalahan yaitu
1. Guru kurang variasi dalam melakukan metode pembelajaran.
2. Kurangnya partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Dari pembatasan permasalahan di atas peneliti menawarkan solusi
dengan meneliti tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dan hasil belajar IPS siswa kelas
V semester I SDN Grogol Selatan 02 Jakarta Selatan pada bahasan keragaman
kenampakan alam dan suku bangsa.
7
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka permasalahan
dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah model Kooperatif Learning tipe Student Teams Achievement
Division (STAD) dapat meningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran
IPS pada pokok bahasan keragaman kenampakan alam dan suku bangsa?
2. Apakah model Kooperatif Learning tipe Student Teams Achievement
Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran IPS pada pokok bahasan keragaman kenampakan alam dan
suku bangsa?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian tindakan kelas ini adalah untuk memperoleh
alternatif pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas siswa
dalam pembelajaran IPS pada pokok bahasan keragaman kenampakan alam
dan suku bangsa dengan menggunakan model Kooperatif Learning tipe
Student Teams Achievement Division (STAD). Sedangkan tujuan khusus
penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan peningkatan aktivitas siswa
dalam pembelajaran pembelajaran IPS pada pokok bahasan keragaman
kenampakan alam dan suku bangsa setelah penerapan model Kooperatif
Learning tipe Student Teams Achievement Division (STAD).
2. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan peningkatan hasil belajar IPS
pada pokok bahasan keragaman kenampakan alam dan suku bangsa
setelah penerapan model Kooperatif Learning tipe Student Teams
Achievement Division (STAD).
8
F. Manfaat Penelitian
Setelah dilakukan penelitian tindakan kelas ini diharapkan:
1. Bagi Guru
Penelitian diharapkan dapat memberikan gambaran, menambah
wawasan dan pengalaman melaksanakan pembelajaran dalam hal ini
Penerapan model Pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan
keaktifan belajar IPS siswa kelas V semester I SDN Grogol Selatan 02
Jakarta Selatan Selain itu, guru diharapkan dapat mengasah kreativitas
guru dengan menyusun sendiri Lembar Kerja Siswa (LKS) yang
mempermudah guru mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
2. Bagi Siswa
Dengan Penerapan model Kooperatif Learning tipe Student Teams
Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan keaktifan belajar IPS
siswa kelas V semester I SDN Grogol Selatan 02 Jakarta Selatan.
3. Manfaat bagi sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang
bermanfaat bagi sekolah, dengan adanya informasi yang diperoleh dari
penelitian ini, dapat dijadikan sebagai bahan kajian bersama agar dapat
meningkatkan kualitas sekolah khususnya dalam pembelajaran IPS.
4. Bagi Peneliti
Dapat memberikan inspirasi dan referensi untuk penelitian yang
sejenis.
9
9
BAB II
LANDASAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR
DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Landasan Teoritis
1. Hakikat Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar adalah “Suatu proses perubahan tingkah laku individu
melalui interaksi dengan lingkungan”.1Aspek tingkah laku tersebut
adalah pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresiasi,
emosional, hubungan sosial, jasmani, budi pekerti dan sikap.
Winkel dalam buku Riyanto mengatakan bahwa “belajar adalah
suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif
dengan lingkunganya, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam
pengetahuan-pemahaman, ketrampilan dan nilai-sikap. Perubahan itu
bersifat secara relatif konstan dan berbekas”.2
Slameto berpendapat bahwa “belajar adalah suatu proses usaha
yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu
itu sendiri dalam interaksi dalam lingkunganya”.3
Selanjutnya untuk lebih memahami tentang belajar Evelina
Silengar menyebutkan bahwa ciri-ciri belajar yaitu:
1) Adanya kemampuan baru atau perubahan tingkah laku baik bersifat
pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotorik), maupun nilai
dan sikap (afektif).
2) Perubahan itu tidak sesaat saja, melainkan menetap dan dapat
tersimpan.
1 Oemar Hamalik, Proses Belajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), hal. 28
2 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2009), hal. 05
3 Evelina Siregar, Teorl Belajar Dan Pembelajaran, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), cet.
1. hal. 05
10
3) Perubahan dilakukan harus dengan usaha, perubahan tersebut
akibat interaksi dengan lingkungannya.
4) Perubahan bukan disebabkan oleh pertumbuhan fisik atau
kedewasaan, kelelahan, penyakit atau obat-obatan
Sedangkan menurut Sardiman A.M. menyatakan: “Belajar
merupakan suatu proses interaksi antara diri manusia dengan
lingkungannya yang mungkin berwujud pribadi, fakta, konsep ataupun
teori”.4
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah
proses seseorang yang dilakukan secara sadar dan kontinu untuk
memperoleh perubahan seluruh aspek tingkah laku baik bersifat
pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotorik), maupun nilai dan
sikap (afektif) sebagai hasil dari pengalaman menggunakan panca
inderanya dan interaksi seseorang dengan lingkungannya.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan
menjadi dua, yaitu faktor intern dan faktor ekstern.5 Faktor intern adalah
suatu faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar seperti faktor
jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kelelahan, sedangkan faktor
ekstern adalah faktor yang berasal dari luar individu seperti faktor
keluarga, faktor sekolah dan masyarakat.
1) Faktor intern meliputi:
a) Faktor jasmaniah yang terdiri atas faktor kesehatan dan cacat tubuh.
b) Faktor psikologi terdiri atas intelegensi, perhatian, bakat minat,
motif, kematangan, dan kesiapan.
c) Faktor kelelahan, baik kelelahan jasmani ataupun rohani.
2) Faktor ekstern meliputi :
a) Faktor keluarga yang meliputi cara orang tua mendidik, hubungan
antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga,
pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan.
4 Sardiman. A. M, Interaksi Belajar Mengajar, (Jakarta:Raja Grafindo, 2003), hal. 22
5 Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), cet. ke V, hal. 60
11
b) Faktor sekolah yang terdiri dari metode mengajar, kurikulum,
hubungan guru dengan siswa, hubungan siswa dengan siswa,
disiplin sekolah dan alat pelajaran.
c) Faktor masyarakat yang meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat,
massa media, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat.
c. Pengertian Aktivitas Belajar
Aktivitas secara bahasa berarti kegiatan, kesibukan, keaktivan,
kerja, atau salah satu kegiatan kerja yang dilaksanakan dalam tiap bagian
dalam, artinya segala sesuatu yang dilakukan oleh sesorang dengan maksud
mengerjakan hal-hal yang tertentu dapat diartikan dengan “aktivitas”.
Aktivitas artinya “kegiatan atau keaktifan”. Jadi segala sesuatu yang
dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non-fisik,
merupakan suatu aktifltas
Aktivitas belajar diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan
oleh siswa dalam pelaksanaan proses pembelajaran, dimana siswa bekerja
atau berperan aktif dalam pembelajaran, sehingga dengan demikian siswa
tersebut memperoleh pengetahuan, pengalaman, pemahaman dan aspek-
aspek lain tentang apa yang ia lakukan.6 Aktivitas yang dilakukan di kelas
terjadi bila ada kegiatan yang dilakukan guru dengan siswa. dimaksud
aktifitas belajar dalam hal ini adalah aktifitas yang bersifat fisik maupun
mental dalam proses kegiatan pembelajaran guna menunjang keberhasilan
proses belajar mengajar.
Lebih lanjut Sardiman M.A berpendapat bahwa “Pada prinsipnya
belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku jadi
melakukan kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas”.7
Pembelajaran di kelas sangat berkaitan dengan aktivitas baik itu
guru maupun siswa. Dalam diri siswa terdapat potensi yang hidup dan
6 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), cet ke-3, h.
172 7 Sardiman, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), hal.
95
12
berkembang yang masing-masing siswa tersebut memiliki keinginan
melakukan sesuatu dan bekerja sendiri.
Pada pendidikan modern pembelajaran lebih menitikberatkan pada
aktivitas siswa, dimana siswa belajar sambil bekerja. Dengan aktivitas
siswa dapat memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan serta
perilaku lainnya termasuk sikap dan nilai. Sehubungan dengan hal tersebut,
sistem pembelajaran dewasa ini sangat menekankan pada pendayagunaan
aktivitas (keaktifan) dalam proses belajar dan pembelajaran untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Dari penjelasan diatas dapat diartikan bahwa aktivitas belajar
merupakan segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi antara
guru dan siswa dalam rangka mencapai tujuan belajar. Aktivitas belajar
yang dimaksudkan di sini penekanannya adalah pada siswa, sebab dengan
adanya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran terciptalah situasi belajar
aktif yang dapat merubah siswa baik sisi kognitif (intelektualitas), afektif
(sikap), maupun sisi psikomotorik (ketrampilan).
Aktivitas belajar mengandung beberapa kiat yang dapat
menumbuhkan belajar aktif pada diri siswa dan mengenal potensi siswa
dan guru untuk sama-sama berkembang dan berbagi pengetahuan,
keterampilan, dan pengalaman dalam proses belajar mengajar.
Gagne dan Briggs dalam Martinis Yamin mengatakan rangkaian
pembelajaran yang dilakukan dalam dalam kelas untuk menumbuhkan
aktivitas dan partisipasi siswa, yaitu:
1) Memberikan motivasi atau menarik perhatian siswa.
2) Menjelaskan tujuan instruksional (kemampuan dasar) kepada
siswa.
3) Mengingatkan kompetensi prasyarat.
4) Memberikan stimulus (masalah, topik, dan konsep) yang akan
dipelajari.
5) Memberikan petunjuk kepada siswa cara mempelajarinya.
6) Memunculkan aktivitas dan partisipasi siswa dalam
kegiatan pembelajaran.
7) Memberikan umpan balik (feed back).
13
8) Melakukan evalusi terhadap siswa berupa tes sehingga
kemampuan siswa selalu terpantau dan rerukur.
9) Meyimpulkan setiap materi yang disampaikan diakhir
pembelajaran8
d. Klasifikasi Aktivitas Belajar
Aktivitas belajar siswa pada dasarnya dapat diklasiflkasikan
menjadi 8 kelompok.9 Pengelompokan tersebut didasarkan pada pendapat
Paul D. Dierich, yaitu:
1) Kegiatan-kegiatan Visual seperti Membaca, melihat gambar,
eksperimen, demonstrasi, mengamati orang lain, dll.
2) Kegiatan-kegiatan Lisan (oral) seperti Mengemukakan suatu fakta atau
prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan,
memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi dan
interupsi.
3) Kegiatan-kegiatan Mendengarkan seperti Mendengarkan penyajian
bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok,
mendengarkan suatu permainan, mendengarkan radio, dll.
4) Kegiatan-kegiatan Menulis seperti Menulis cerita, menulis laporan,
memeriksa karangan, bahan-bahan kopi, membuat rangkuman,
mengerjakan tes dan mengisi angket.
5) Kegiatan-kegiatan Menggambar seperti Menggambar, membuat grafik,
diagram, peta, dll.
6) Kegiatan-kegiatan Metrik, seperti Melakukan percobaan, memilih alat-
alat, pameran, membuat model, permainan, dll.
7) Kegiatan-kegiatan Mental seperti Merenung, mengingat, memecahkan
masalah, membuat keputusan, dll.
8) Kegiatan-kegiatan Emosional seperti Minat, berani, tenang dan lain-
lain.
8 Martimis Yamin, Kiat Pembelajar Siswa, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2010), cet. ke-
3, hal. 84 9 Oemar Hamalik, Kurikulum Dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), cet ke-
9, hal. 90-91
14
Adapun Syaiful Bahri mengatakan beberapa aktivitas dalam proses
pembelajaran diantaranya:
1) Mendengarkan
2) Memandang
3) Meraba, Membau, dan Mencicipi/Mengecap
4) Menulis atau Mencacat
5) Membaca
6) Membuat Ikhtisar atau Ringkasan dan Menggarisbawahi
7) Mengamati Tabel-Tabel, Diagram-Diagram, Dan Bagan-Bagan
8) Menyusun Paper atau Kertas Kerja
9) Mengingat
10) Berpikir
11) Latihan atau Praktek.10
e. Hasil Belajar
Satu diantara tujuan proses pembelajaran adalah untuk mengetahui
hasil belajar yang didapatkan oleh siswa setelah melakukan pembelajaran.
Belajar dan mengajar sebagai suatu proses mengandung tiga unsur yang
membedakan yaitu tujuan pengajaran, pengalaman proses belajar mengajar,
dan hasil belajar.11
Hasil Belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata yang
memiliki arti yang berbeda, yaitu “hasil” dan “belajar”. Dan Irwanto
mengungkapkan secara sederhana belajar merupakan proses perubahan dari
belum mampu menjadi sudah mampu (yang), terjadi dalam jangka waktu
tertentu".12
Jadi, hasil belajar adalah suatu pencapaian terakhir yang
menghasilkan perubahan input secara fungsional melalui suatu proses
perubahan yang belum mampu menjadi mampu, yang terjadi dalam jangka
waktu tertentu.
Ahmad Sofyan mengungkapkan, bahwa hasil belajar adalah
“pengajar harus mengetahui sejauh mana siswa telah mengerti bahan yang
10
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hal. 38- 42 11
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Remaja
Rosdakarya, 2009), cet ke-14, hal. 02. 12
Irwanto, Psikologi Umum, (Jakarta:Prenhallindo. 2002), hal 105
15
telah diajarkan atau sejauh mana tujuan kompetensi dari kegiatan
pembelajaran yang dikelola dapat dicapai”.13
Sedangkan Dimyati dan Mudjiono mengatakan, hasil belajar
menekankan kepada diperolehnya informasi tentang seberapakah perolehan
siswa dalam mencapai tujuan pengajaran yang ditetapkan.14
Sementara itu, Nana Sudjana mengatakan “hasil belajar ialah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya”.15
Maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perolehan
kemampuan belajar yang didapatkan siswa setelah melalui berbagai macam
pengalaman pada dirinya dalam proses kegiatan pembelajaran, untuk
mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
2. Model Pembelajaran Kooperatif
a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran
hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang
dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan
implikasinya pada tingkat operasional di kelas. Model pembelajaran dapat
diartikan pula sebagai pola yang digunakan untuk penyusunan kurikulum,
mengatur materi dan memberikan petunjuk kepada guru di kelas.
Beberapa macam model pembelajaran menurut Arends diantaranya
adalah Model Pembelajaran Langsung, Model Pembelajaran Kooperatif,
Model Pembelajaran Kooperatif.16
1) Model Pembelajaran Langsung
13
Ahmad Sofyan, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta:UIN
Jakarta Press, 2006), hal .04 14
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), cet
II, hal. 190. 14
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Remaja
Rosdakarya, 2009), cet ke-14, hal. 22. 16
Mohammad Asikin, Model-model Pembelajaran Matematika, (Semarang:UNNESA
Press, 2001), hal. 03
16
Model ini secara khusus dilakukan untuk menunjang proses
belajar siswa dengan guru secara langsung yang berkaitan dengan
pengetahuan guru mentransfer ilmu dengan cara prosedur dan
terstruktur. Model pembelajaran ini yang paling dominan dikelas
adalah guru.
2) Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang
mengutamakan kerja sama di antara siswa untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Model ini memiliki ciri pokok yaitu siswa belajar dalam
kelompok secara bersama-sama yang dibentuk dari siswa-siswa yang
mempunyai kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Selain itu,
penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok dari pada
perorangan. Tujuan dari pembelajaran ini adalah hasil belajar
akademik, penerimaan terhadap keragaman, dan pengembangan
keterampilan sosial.
3) Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Pembelajaran ini menekankan pada materi yang mengandung
persoalan-persoalan untuk dipecahkan dan persoalan tersebut lebih
disukai dengan berbagai altematif cara pemecahannya. Tujuannya
untuk membantu siswa mengembangkan pemecahan masalah, belajar
bekerja sama dan menjadi pelajar yang mandiri.
4) Model Pembelajaran Diskusi
Diskusi adalah suatu model pembelajaran melalui interaksi
antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Dengan tujuan
untuk memecahakan masalah, bertukar pikiran, menambah wawasan
dan ilmu pengetahuan.
Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk bekerjasama dengan sesama peserta
didik dalam tugas-tugas terstruktur. Pembelajaran kooperatif dikenal
dengan pembelajaran secara berkelompok. Pembelajaran kooperatif lebih
dari sekedar belajar kelompok atau kerja kelompok karena dalam belajar
17
kooperatif ada struktur dorongan atau tugas yang bersifat kooperatif
sehingga memungkinkan terjadinya interaksi secara terbuka dan hubungan
yang bersifat interdependensi efektif diantara anggota kelompok.
Hubungan kerja seperti itu memungkinkan timbulnya persepsi yang positif
tentang apa yang dapat dilakukan oleh peserta didik untuk mencapai
keberhasilan belajar berdasarkan kemampuan diri secara individu dan
sumbangan dari anggota kelompok lain selama belajar bersama dalam
kelompok.
Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dengan
menggunakan sistem pengelompokan atau tim kecil.17
Senada dengan
Sanjaya dalam Rusman berpendapat bahwa pembelajaran kooperatif
merupakan kegiatan belajar siswa yang dilakukan secara berkelompok.18
Riyanto menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif adalah model
pembelajaran yang dirancang untuk membelajarkan kecakapan akademik
(Academic Skill), sekaligus ketrampilan sosial (social skill) termasuk IQ
interpersonal skill.19
Ciri-ciri pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut:20
1) Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan
materi belajamya.
2) Kelompok dibentuk dari siswa yang berkemampuan tinggi, sedang, dan
rendah.
3) Anggota kelompok berasal dari ras, budaya, agama, etnis dan jenis
kelamin yang berbeda-beda.
4) Pembelajaran lebih berorientasi kepada kelompok daripada individu.
17
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana,
2008), cet. I, hal. 194 18
Rusman, Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesional Guru, (Jakarta:
Rajawali Press, 2011), hal. 203 19
Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2009), hal. 27 20
Ibrohim,dkk, Pembelajaran Kooperatif, (Surabaya:Universitas Negeri Surabaya,
2001), hal. 06
18
Tidak semua kerja kelompok bisa dianggap pembelajaran
kooperatif sehingga untuk mencapai hasil yang maksimal perlu diterapkan
lima unsur model pembelajaran kooperatif, yaitu:
1) Saling ketergantungan positif, artinya keberhasilan kelompok sangat
dipengaruhi oleh usaha setiap anggotanya. Untuk menciptakan
kelompok kerja yang efektif, pengajar perlu mcnyusun tugas
sedemikian rupa, sehingga setiap anggota kelompok harus
menyelesaikan tugasnya sendiri agar yang lain dapat mencapai tujuan
mereka.
2) Tanggung jawab perseorangan, artinya setiap anggota kelompok harus
melaksanakan tugasnya dengan baik untuk keberhasilan kelompok
3) Tatap muka, artinya setiap kelompok harus diberikan kesempatan untuk
bertemu dan berdiskusi. Kegiatan interaksi ini akan mendorong siswa
untuk membentuk sinergi yang menguntungkan semua anggota
kelompoknya. Inti dari sinergi ini adalah menghargai perbedaan,
memanfaatkan kelebihan, di mengisi kekurangan masing-masing.
4) Komunikasi antar anggota, unsur ini menghenaaki agar siswa dibekali
dengan berbagai ketrampilan berkomunikasi, karena keberhasilan
kelompok juga bergantung pada kesediaan para anggotanya untuk
saling mendengarkan dan kemampuan mereka untuk mengutarakan
pendapat mereka.
5) Evaluasi proses kelompok, guru perlu menjadwalkan waktu khusus
bagi kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil
kerja sama mereka agar selanjutnya bisa bekerja sama secara efektif.21
b. Jenis-jenis Pembelajaran Kooperatif
Dalam pembelajaran kooperatif banyak sekali metode yang
dikenalkan antara tipe pembelajaran yang satu dengan yang lain memiliki
perbedaan, baik pada keunggulan, cara pembelajaran maupun
kekurangannya. Tipe pembelajaran kooperatif yang sudah diterapkan
yaitu: STAD (Student Teams Achievement Division), TAI (team Assisted
21
Anita lie, Cooperatif: Mempraktikan Cooperative Learning di ruang-ruang kelas,
(Jakarta: Grasindo, 2002), hal 31
19
Individualization), TGT (Teams Games Tournament), Jigsaw, penelitian
kelompok (Group Investigation);22
1) STAD (Student Teams Achievement Division).
Dalam STAD siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok
dengan beranggotakan 4-5 siswa, dalam kelompok tersebut harus
berbagai macam siswa, seperti tingkatan dalam prestasi, jenis kelamin,
rasa atau suku dan agama. Selanjutnya guru memberikan materi
kepada tiap kelompok, setiap siswa dalam kelompok tersebut harus
mengerjakan tugas secara sendiri-sendiri. Dalam penilaiannya guru
memeberikan skor kepada masing- masing siswa sesuai kesepakatan
bersama.
2) TAI (Team Assisted Individualization)
TAI atau pembelajaran individual dibantu tim pada dasamya
hampir sama dengan STAD, dalam penggunaan tim belajar empat
anggota berkemampuan campur dan penghargaan untuk tim berkinerja
tinggi, bedanya bila STAD menggunakan satu langkah pengajaran di
kelas, TAI menggabungkan pembelajaran kooperatif dengan
pembelajaran individu.
3) TGT (Teams Games Tournament)
TGT atau pertandingan-pertandingan tim merupakan
pengembangan dari STAD. Setelah siswa belajar dalam kelompoknya,
masing-masing anggota kelompok akan mengadakan lomba dengan
anggota kelompok lain, sesuai dengan tingkat kemampuannya.
Penilaian kelompok didasarkan pada jumlah nilai yang diperoleh dari
masing masing anggota kelompok.
4) Jigsaw
Dalam penerapan jigsaw, siswa dibagi dalam kelompok-
kelompok kecil. Setiap kelompok terdiri atas empat sampai lima orang
22
Robert E. Slavina, Cooperatif Learningteori: riset dan praktek, (Bandung: Nusa Media,
hal 11-16
20
yang berbeda tingkat kemampuan, ras, atau jenis kelaminnya. Masing-
masing anggota kelompokdiberikan tugas untuk mempelajari topik
tertentu dari materi yang diajarkan. Mereka bertugas menjadi ahli pada
topik yang menjadi bagiannya. Setiap siswa dipertemukan dengan
siswa dari kelompok lain yang menjadi ahli pada topik yangsama,
Mereka mendiskusikan topik yang menjadi bagiannya. Pada tahap ini
setiap siswa diperbolehkan bertanya, mengungkapkan pendapat,
berdiskusi untuk menguasai bahan pelajaran. Pada akhir kegiatan
setiap anggota mengerjakan tes untuk semua sub topik dan topik yang
dipelajari. Skor hasil tes tiap kelompok dihitung dan diumumkan
secara terbuka.
5) GI (Group Investigation)
Group Investigation adalah strategi pembelajaran yang
dirancang agar siswa bekerja dalam kelompok untuk memecahkan
masalah dan mengembangkan keterampilan meneliti. Didalam teknik
ini siswa bekerja dalam kelompok- kelompok kecil menggunakan
inkuiri kooperatif, diskusi kelompok dan perencanaan serta proyek
kooperatif. Tiap kelompok diberi tanggung jawab untuk memilih topik
yang diminati, membagi tugas-tugas menjadi sub-sub topiknya
tersebut. Mereka juga mengintegrasikan materi sub-sub topiknya untuk
menyusun laporan kelompok. Laporan hasil kerja kelompok
dilaporkan kesemua anggota kelompok.
c. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif
Menurut Linda Lungren dalam Ibrahim, ada beberapa manfaat
pembelajaran kooperatif bagi siswa dengan prestasi belajar yang rendah,
yaitu:
1) Meningkatkan pencurahan waktu pada tugas.
2) Rasa harga diri menjadi lebih tinggi.
3) Memperbaiki sikap terhadap IPS dan sekolah.
4) Memperbaiki kehadiran.
5) Angka putus sekolah menjadi rendah.
21
6) Penerimaan terhadap perbedaan individu menjadi lebih besar.
7) Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil.
8) Konflik antar pribadi berkurang.
9) Sikap apatis berkurang.
10) Pemahaman yang lebih mendalam.
11) Motivasi lebih besar.
12) Hasil belajar lebih tinggi.
13) Retensi lebih lama.
14) Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi.23
Sedangkan kelemahan pembalajaran kooperatif diantaranya adalah:
1) Pembelajaran kooperatif memerlukan waktu yang cukup lama. Sangat
tidak rasional kalau kita mengharapkan secara otomatis siswa akan
mengerti dan memahami pembelajaran kooperatif. Untuk siswa yang
dianggap memiliki kelebihan, mereka akan merasa terhambat oleh
siswa ini dapat mengganggu iklim kerjasama dalam kelompok.
2) Penilaian yang diberikan dalam pembelajaran kooperatif didasarkan
kepada hasil kerja kelompok. Namun demikian, guru perlu menyadari,
bahwa sebenarnya prestasi yang diharapkan adalah prestasi setiap
individu siswa.
3) Keberhasilan kooperatif dalam upaya mengembangkan kesadaran
berkelompok memerlukan periode yang cukup panjang, dan hal ini
tidak mungkin dapat tercapai hanya dengan satu kali penerapan strategi
ini.
3. Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD
a. Pengertian STAD
Tipe STAD dikembangkan oleh Robert Slavina dan kawan-
kawannya dari Universitas John Hopkins. Metode ini dipandang paling
sederhana dan paling langsung pendekatan pembelajaran kooperatif.24
23
Ibrohim,dkk, Pembelajaran Kooperatif, (Surabaya:Universitas Negeri Surabaya,
2001), hal. 18 24
Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), hal. 364
22
Tipe STAD lebih merupakan metode umum dalam mengatur kelas
daripada metode komprehensif dalam mengajarkan pelajaran tertentu.
Student Team Achievement Divisions (STAD) adalah salah satu
tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Siswa ditempatkan
dalam tim belajar beranggotakan empat orang yang merupakan campuran
menurut tingkat kinerjanya, jenis kelamin dan suku. Guru menyajikan
pelajaran kemudian siswa bekerja dalam tim untuk memastikan bahwa
seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Akhimya seluruh
siswa dikenai kuis tentang materi itu dengan catatan, saat kuis mereka
tidak boleh saling membantu.
b. Komponen STAD
Menurut Slavin ada lima komponen utama dalam model
pembelajaran kooperatif tipe STAD, yaitu: 25
1) Penyajian Kelas
Penyajian kelas merupakan penyajian materi yang dilakukan
guru secara klasikal dengan menggunakan presentasi verbal atau teks.
Penyajian difokuskan pada konsep-konsep dari materi yang dibahas.
Setelah penyajian materi, siswa bekerja pada kelompok untuk
menuntaskan materi pelajaran melalui tutorial, kuis atau diskusi.
2) Menetapkan siswa dalam kelompok
Kelompok menjadi hal yang sangat penting dalam STAD
karena didalam kelompok harus tercipta suatu kerja kooperatif antar
siswa untuk mencapai kemampuan akademik yang diharapkan. Fungsi
dibentuknya kelompok adalah untuk saling meyakinkan bahwa setiap
anggota kelompok dapat bekerja sama dalam belajar. Lebih khusus
lagi untuk mempersiapkan semua anggota kelompok dalam
menghadapi tes individu. Kelompok yang dibentuk sebaiknya terdiri
dari satu siswa dari kelompok atas, satu siswa dari kelompok bawah
dan dua siswa dari kelompok sedang. Guru perlu mempertimbangkan
25
Robert E. Slavina, Cooperatif Learningteori, riset dan praktek, (Bandung: Nusa
Media, 2005), hal. 143
23
agar jangan sampai terjadi pertentangan antar anggota dalam satu
kelompok, walaupun ini tidak berarti siswa dapat menentukan sendiri
teman sekelompoknya.
3) Tes dan Kuis
Siswa diberi tes individual setelah melaksanakan satu atau dua
kali penyajian kelas dan bekerja serta berlatih dalam kelompok. Siswa
harus menyadari bahwa usaha dan keberhasilan mereka nantinya akan
memberikan sumbangan yang sangat berharga bagi kesuksesan
kelompok.
4) Skor peningkatan individual
Skor peningkatan individual berguna untuk memotivasi agar
bekerja keras memperoleh hasil yang lebih baik dibandingkan dengan
hasil sebelumnya. Skor peningkatan individual dihitung berdasarkan
skor dasar dan skor tes. Skor dasar dapat diambil dari skor tes yang
paling akhir dimiliki siswa, nilai pretes yang dilakukan oleh guru
sebelumnya melaksanakan pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Adapun penghitungan skor peningkatan individu dalam
penelitian ini diambil dari peningkatan individu yang dikemukakan
oleh Slavina26
seperti terlihat tabel di bawah ini:
Tabel 2. 1
Peningkatan Individu
Skor Kuis Poin Peningkatan
Lebih dari 10 Poin dibawah skor awal 5
10-1 poin di bawah skor awal 10
Skor awal sampai 10 poin diatas skor awal 20
Lebih dari 10 poin diatas skor awal 30
26
Robert E. Slavina, Cooperatif Learning teori, riset dan praktek, (Bandung: Nusa
Media), hal. 156
24
5) Pengakuan kelompok
Pengakuan kelompok dilakukan dengan memberikan
penghargaan atas usaha yang telah dilakukan kelompok selama belajar.
Kelompok dapat diberi sertifikat atau bentuk penghargaan lainnya jika
dapat mencapai kriteria yang telah ditetapkan bersama. Pemberian
penghargaan ini tergantung dari kreativitas.
c. Langkah-langkah Penerapan STAD
Dalam menerapkan model pemefoalajaran tipe STAD ini guru
harus memperhatikan gambaran secara baik tentang langkah-langkah
model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini agar tujuan yang dinginkan
akan tercapai. Langkah-langkah penerapan STAD sebagai berikut:
Pertama, Persiapan materi dan penerapan siswa dalam kelompok.
Sebelum menyajikan guru harus mempersiapkan lembar kegiatan dan
lembar jawaban yang akan dipelajarai siswa dalam kelompok-kelompok
kooperatif. Kemudian menetapkan siswa dalam kelompok heterogen
dengan jumlah maksimal 4-6 orang, aturan heterogenitas dapat
berdasarkan pada Kemampuan akademik (pandai, sedang dan rendah),
Jenis kelamin, latar belakang sosial, kesenangan bawaan/sifat (pendiam
dan aktif), dll.
Kedua, Penyajian materi pelajaran, dalam penyajian ini guru harus
memperhatikan dan menekankan pada ha-hal berikul:
1) Pendahuluan, di sini perlu ditekankan apa yang akan dipelajari siswa
dalam kelompok dan menginformasikan hal yang penting untuk
memotivasi rasa ingin tahu siswa tentang konsep-konsep yang akan
mereka pelajari.
2) Pengembangan, Dilakukan pengembangan materi yang sesuai yang
akan dipelajari siswa dalam kelompok. Di sini siswa belajar untuk
memahami makna bukan hafalan. Pertanyaan- peranyaan diberikan
penjelasan tentang benar atau salah. Jika siswa telah memahami
konsep maka dapat beralih kekonsep lain.
25
3) Praktek terkendali, Praktek terkendali dilakukan dalam menyajikan
materi dengan cara menyuruh siswa mengerjakan soal, memanggil
siswa secara acak untuk menjawab atau menyelesaikan masalah agar
siswa selalu siap dan dalam memberikan tugas jangan menyita waktu
lama.
Ketiga, kegiatan kelompok, Guru mernbagikan LKS kepada setiap
kelompok sebagai bahan yang akan dipelajari siswa. Isi dari LKS selain
materi pelajaran juga digunakan untuk melatih kooperatif. Guru memberi
bantuan dengan memperjelas perintah, mengulang konsep dan menjawab
pertanyaan.
Keempat, Evaluasi, Dilakukan selama 5-10 menit secara mandiri
untuk menunjukkan apa yang telah siswa pelajari selama bekerja dalam
kelompok. Hasil evaluasi digunakan sebagai nilai perkembangan individu
dan disumbangkan sebagai nilai perkembangan kelompok.
Kelima, Penghargaan kelompok, Dari hasil nilai perkembangan,
maka penghargaan pada prestasi kelompok diberikan dalam tingkatan
penghargaan seperti kelompok baik, hebat dan super.
Keenam, Perhitungan ulang skor awal dan pengubahan kelompok
Satu periode penilaian (3-4 minggu) dilakukan perhitungan ulang skor
evaluasi sebagai skor awal siswa yang baru.
d. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Kelebihan dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah:
1) Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dan
saling membantu dengan siswa lain.
2) Siswa dapat menguasai pelajaran yang disampaikan
3) Dalam proses belajar mengajar siswa saling ketergantungan positif
4) Setiap siswa dapat saling mengisi satu sama lain
Sedangkan kekurangan pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah:
1) Membutuhkan waktu yang cukup lam untuk memahami dan
melakukan pembelajaran kooperatif tipe STAD.
26
2) Siswa cenderung tidak mau apabila disatukan dengan temannya yang
kurang pandai apabila ia sendiri yang pandai dan yang kurang pandai
pun merasa minder apabila digabungkan dengan temannya yang
pandai walaupun lama kelamaan perasaan itu akan hilang dengan
sendirinya.
3) Tes Siswa diberikan kuis dan tes secara perorangan. Pada tahap ini
setiap siswa harus memperhatikan kemampuannya dan menunjukkan
apa yang diperoleh pada kegiatan kelompok dengan cara menjawab
soal kuis atau tes sesuai dengan kemampuannya. Pada saat
mengerjakan kuias atau tes ini, setiap siswa bekerja sendiri bekerja
sama dengan anggota kelompoknya.
4) Penentuan Skor, Hasil kuis atau tes diperiksa oleh guru, setiap skor
yang diperoleh siswa masukkan dalam daftar skor individual, untuk
melihat peningkatan kemampuan individual. Rata-rata skor
peningkatan individual merupakan sumbangan bagi kinerja percapaian
hasil kelompok.
5) Penghargaan terhadap kelompok, Berdasarkan skor peningkatan
individu diperoleh skor kelompok. Dengan demikian, skor kelompok
sangat tergantung dari sumbangan skor individu.
4. Hakikat pembelajaran IPS
a. Pengertian IPS
Istilah pendidikan IPS dalam penyelenggaraan pendidikan di
Indonesia masih relatif baru digunakan. Pendidikan IPS merupakan
padanan dari social studies dalam konteks kurikulum di negara-negara
barat seperti Austrlia dan Amerika Serikat.27
Pengertian IPS ditingkat persekolahan mempunyai perbedaan
makna seperti IPS untuk Sekolah Dasar (SD) berarti program pengajaran,
IPS untuk Sekolah Menegah Pertama(SMP) berarti mata pelajaran yang
27
Sapriya, dkk, Konsep Dasar IPS, (Bandung: UPI Press, 2006), hal. 03
27
berdiri sendiri, sedangkan untuk sekolah menengah atas (SMA) berarti
gabungan dari sejumlah mata pelajaran.
Ilmu pengetahuan sosial juga membahas hubungan antara manusia
dengan lingkungannya. Lingkungan masyarakat dirnana anak didik
tumbuh dan berkembang sebagai bagian dari masyarakat, dihadapkan pada
berbagai permasalahan yang ada dan terjadi di lingkungan sekitamya.
Pendidikan IPS berusaha membantu peserta didik dalam memecahkan
permasalahan yang dihadapi sehingga akan menjadikannya semakin
mengerti dan memahami lingkungan sosial masyarakatnya.
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sebagai salah satu cabang ilmu
pengetahuan yang banyak mendasari perkembangan ilmu pengetahuan lain
memiliki peran penting dalam kehidupan manusia.
b. Karekteristik Pendidikan IPS
Salah satu karekteristik dari defmisi IPS adalah bersifat dinamis,
artinya IPS selalu berubah-rubah sesuai dengan perkembangan
masyarakat, baik aspek materi, pendekatan maupun tujuan sesuai dengan
perkembanagan masyarakat.
Kosasih Jahri dalam Sapriya menjelaskan kareteristik Pendidikan
IPS yaitu:
1) IPS berusaha mempertautkan teori ilmu denagn fakta sebaliknya.
2) Penelaahan dan pembahasan ilmu ips tidak hanya dari satu bidang
disiplin ilmu sajamelainkan bersifat komprehensif.
3) Mengutamakan peran aktif siswa melalui proses belajar inquiri.
4) Program pembelajaran IPS disusun dengan meningkatkan atau
menghubungkan bahan-bahan dari berbagai disiplin ilmu sosial dan
lainnya dengan kehidupan nyata di masayarakat.
5) IPS dihadapkan secara konsep dan kehidupan sosial yang labil (mudah
berubah).
6) IPS mengutamakan hal-hal, arti dan menghayatan hubungan antar
manusia yang bersifat manusiawi.
28
7) Pembelajaran bukan hanya mengutamakan pengetahuan semata, juga
nilai dan keterampilannya.
8) Berusaha memuskan setiap siswa yang berbeda melaui program
maupun pembelajarannya dalam arti memperhatikan minat siswa dan
masalah-masalah kemasyarakatan yang dekat dengan kehidupannya.
9) Dalam program penegmbanagnnya pembelajaran senantiasa
melaksanakan prinsip-prinsip karekteristik dan pendekatan-pendekatan
yang menjadi ciri IPS itu sendiri.
c. Tujuan IPS
Pada dasarnya tujuan dari pendidikan IPS adalah untuk mendidik
dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk
mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan
lingkungannya, serta berbagai bekal siswa untuk melanjutkan pendidikan
ke jenjang yang lebih tinggi.
Kosasih Jahiri mengemukakan 5 tujuan pokok pembelajaran IPS :
1) Membina siswa agar mampu mengembangkan
pengertian/pengetahuan berdasarkan data, generalisasi serta konsep
ilmu tertentu maupun yang bersifat interdisipliner/komfrehensif dari
berbagai cabang ilmu.
2) Membina siswa agar mampu mengembangkan dan mempraktekan
keanekaragaman keterampilan studi, kerja serta intelektualnya secara
pantas dan tepat sebagaimana diharapkan ilmu-ilmu sosial.
3) Membina mendorong siswa untuk memahami, menghargai dan
menghayati adanya keanekaragaman dan kesamaan kultural.
4) Membina siswa ke arah turut mempengaruhi nilai-nilai
kemasyarakatan juga dapat mengembangkan-menyempurnakan nilai-
nilai yang ada pada dirinya.
5) Membina siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan
kemasyarakatan baik secara individu maupun sebagai warga
Negara.28
29
Sejalan dengan pendapat di atas N. Daldjoeni mengemukakan
bahwa tujuan pembelajaran IPS adalah :
1) IPS Mempersiapkan siswa untuk studi lanjut di bidang social science
jika ia nantinya masuk ke perguruan tinggi.
2) IPS bertujuan mendidik kewarganegaraan yang baik, dimana mata
pelajaran yang disajikan guru sekaligus harus ditempatkan dalam
konteks budaya melalui pengolahan secara ilmiah dan psikologis yang
tepat. IPS diramu berupa "civies" di masa lampau sebagai contohnya.
3) IPS yang pada hakekatnya merupakan kompromi antara 1 dan 2 di
atas, sehingga IPS didefinisikan sebagai suatu penyederhanaan dan
penyaringan terhadap ilmu-ilmu sosial yang penyajiannya di sekolah
disesuaikan dengan kemampuan guru dan daya tangkap siswa.
4) IPS yang mempelajari "closed area" yaitu masalah-masalah sosial
yang pantang dibicarakan di muka umum. Bahannya menyangkut
masalah ekonomi, politik maupun budaya agar siswa terlatih berpikir
demokratis.
B. Kerangka Berfikir
Proses Pembelajaran sangat berkaitan dengan partisipasi aktif dari
siswa. Siswa tidak hanya menerima dan menghafal begitu saja materi yang
diperolehnya dari guru, namun siswa mencari dan memperoleh pengetahuan
yang baru oleh diri sendiri karena setiap siswa merupakan individu yang ingin
selalau mencari informasi-informasi baru, akan tetapi saat ini masih banyak
guru yang menerapkan pembelajaran konvensional, dimana guru sebagai
pemegang peran utama pemberi informasi. Hal ini berdampak pada rendahnya
aktivitas siwa terhadap pembelajaran IPS dan kurangnya inovasi pembelajaran
di kelas oleh guru yang mengakibatkan akan rendah pula prestasi belajar
siswa.
30
C. Hipotesis Tindakan
Penerapan Model pembelajaran Kooperatif tipe STAD tidak dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS siswa kelas V SDN Grogol
Selatan 02 Jakarta Selatan.
Penerapan Model pembelajaran Kooperatif tipe STAD dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS siswa kelas V SDN Grogol
Selatan 02 Jakarta Selatan.
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Grogol Selatan 02 Jakarta Selatan
yang beralamat di Jl. Sukabumi Selatan Kebon Jeruk Jakarta Selatan. Peneliti
melakukan penelitian di sekolah tersebut karena dekat dengan rumah dan
tempatnya yang mudah dijangkau oleh kendaraan umum.
Adapun waktu penelitian dilaksanakan bulan Oktober 2012 - Februari
2013.
Tabel 3. 1
Waktu Penelitian
No
Tahapan kegiatan penelitian
Pelaksanaan kegiatan
Oktober November Desember Januari Pebruari
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Studi pendahuluan
2 Persiapan penelitian
3 Pengajuan izin penelitian
4 Penelitian siklus I
5 Penelitian Siklus II
6 Pengolahan Data
7 Analisis Data
8 Penyusunan Laporan Penelitian
B. Prosedur Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)/Classroom Action Research
(CAR). Dengan metode penelitian ini peneliti berfokus pada proses belajar
mengajar dan hasil belajar pembelajaran dikelas, dalam hal ini kelas bukan
hanya diartikan oleh empat dinding kelas/ruang kelas akan tetapi lebih
pada aktivitas belajar dan interaksi guru dengan siswa atau siswa dengan
siswa.
32
Suharsimi, Suhardjono, dan Supardi menjelaskan PTK melalui
paparan gabungan definisi dari ketiga kata “penelitian + tindakan +
kelas”1dengan paparan sebagai berikut:
a. Penelitian adalah kegiatan mengamati suatu obyek yang diteliti dengan
menggunakan cara dan aturan tertentu untuk memdapatkan data atau
informasi yang berguna dan menarik minat penting bagi peneliti.
b. Tindakan adalah sesuatu proses kegiatan yang dilakukan secara
sengaja dengan tujuan tertentu, yang kegiatan penelitiannya berupa
rangkaian siklus kegiatan.
c. Kelas adalah sekumpulan siswa yang dalam waktu dan tempat yang
sama menerima pelajaran dari seorang guru yang sama.
Berdasarkan pemahaman dari gabungan kata-kata diatas dapat
diartikan bahwa PTK adalah suatu upaya untuk mengamati proses kegiatan
belajar sekumpulan siswa dengan menggunakan metodologi penelitian
tertentu dan diberikan sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan oleh
peneliti dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas
pembelajaran dikelas.
Penelitian ini dimaksudkan sebagai jalan keluar alternatif
pembelajaran komunikasi yang selama ini masih berjalan secara
konvensional. Ini sesuai dengan pendapat para ahli yang menyatakan
bahwa PTK dapat memberikan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki
dan meningkatkan profesionalisme guru dalam proses pembelajaran
dikelas dengan melihat karekteristik siswa.2
Adapun tahapan dalam penelitian tindakan adalah perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
a. Perencanaan.
Dalam tahap perencenaan peneliti merancang tindakan yang
akan dilakukan dalam penelitian yaitu meliputi:
1) Mengidentifikasi masalah tentang proses dan hasil belajar IPS.
1 Mulyasa, Praktik Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009),
cet. pertama, hal. 10 2Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), cet. Ke-6,
h. 34
33
2) Perumusan masalah dan analisis penyebab masalah.
3) Melakukan pengamatan mengenai kondisi sekolah.
4) Merencanakan tindakan dengan menyiapkan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan metode pembelajaran
kooperatif tipe STAD, instrumen penelitian, pedoman observasi
guru dan siswa yang disusun bersama guru IPS yang sebagai
kolaborator.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan adalah perlakuan yang dilakukan oleh
peneliti berdasarkan perencanaan yang telah disusun. Peneliti
melakukan kegiatan sesuai yang telah direncanakan yaitu
menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD. Pelaku
tindakan adalah peneliti sedangkan observer adalah guru kelas yang
mengajar IPS. Pada tahap ini digunakan rancangan strategi dan RPP
yang sudah didiskusikan pada tahap perencanaan.
c. Pengamatan dan analisis
Pengamatan merupakan upaya mengamati pelaksanaan
tindakan. Pada tahap ini observer melakukan pengamatan terhadap
proses tindakan kelas, situasi kelas, aktivitas mengajar guru dan
aktivitas belajar siswa di kelas dengan menggunakan pedoman
observasi yang telah disiapkan. Selain itu peneliti juga mencatat hal-
hal yang penting dan diperlukan selama pelaksanaan tindakan
berlangsung.Data-data pada saat observasi dikumpulkan dan dianalisis
secara menyeluruh.
d. Refleksi
Refleksi adalah kegiatan mengulas secara kritis tentang perubahan
yang terjadi pada siswa, guru dan kondisi kelas ketika proses pembelajaran
selesai. Di tahap refleksi, data yang telah dianalisis dilakukan evaluasi dan
refleksi dengan tujuan untukmenyempurnakan tindakan berikutnya dan
memperbaiki kegiatan penelitiansebelumnya.
34
2. Desain Intrevensi Penelitian
Gambar 3. 1
Alur Penelitian Tindakan Kelas Menurut Kurt Lewin
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa SDN Grogol Selatan 02 Jakarta
Selatankelas V Semester I tahun pelajaran 2012/2013. Banyaknya siswa 25
orang dengan komposisi 12 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan.
Identifikasi Masalah
Perencanaan Tindakan I
Pelaksanaan Tindakan I
Refleksi
Pengamatan
Apabila masalah belum
terselesaikan
Siklus ditambah
Refleksi
Pengamatan
Pelaksanaan Tindakan II
Perencanaan Tindakan II
Hasil Refleksi I
35
D. Peran Peneliti dalam Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai perancang dan
pelaksana kegiatan.Peneliti membuat perencanaan kegiatan, melaksanakan
kegaiatan, melakukan pengamatan, pengumpulan data, dan menganalisis data
serta melaporkan hasil penelitian.Peneliti dibantu oleh seorang guru bidang
studi IPS sebagai observer atau pengamat untuk membantu peneliti dalam
mengamati pelaksanaan kegiatan sebagai sumber data.
E. Tahapan Penelitian
Tahap Penelitian Tindakan Kelas berupa suatu siklus spiral yang
meliputi kegiatan: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4)
refleksi, yang membentuk siklus demi siklus sampai tuntas penelitian,
sehingga diperoleh data yang dapat dikumpulkan sebagai jawaban dari
permasalahan penelitian. Rincian dari tahap-tahap tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut:
Tabel 3. 2
Tahapan Dalam Penelitian
Kegiatan Pendahuluan
1. Melakukan studi pendahuluan
mengidentifikasi masalah
2. Pembuatan surat izin penelitian
3. Berkonsultasi dengan guru bidang
studi IPS yang akan menjadi
kolaborator
4. Melakukan diagnosa awal menenai
permasalahan yang ada dikelas.
36
SIKLUS I
Perencanaan
1. Merencanakan pembelajaran dengan membuat
RPP menggunakan metode pembelajaran
kooperatif tipe STAD
2. Menyusun lembar kerja siswa/LKS
3. Menyiapkan media pembelajaran
4. Membuat lembar observasi guru dalam
pembelajaran.
5. Membuat lembar observasi keaktifan siswa
6. Menentukan indikator keberhasilan siklus
bersama wali kelas.
7. Menyiapkan dokumentasi KBM
Pelaksanaan
1. Melaksanakan KBM dengan pembelajaran
Koperatif tipe STAD
2. Pemberian tes siklus I
3. Membuat dokumentasi KBM
Pengamatan
Mengamati dan mencatat proses yang terjadi selama
pembelajaran siklus I, pengamatan dilakukan oleh
peneliti dan dibantu oleh observer (guru)
Refleksi
Identifikasi kelebihan dan kekurangan dari hasil
pengamatan untuk dilakukan perbaikan- perbaikan
dari tindakan tersebut
SIKLUS II Perencanaan
1. Merencanakan pembelajaran dengan membuat
RPP menggunakan metode Kooperatif tipe STAD
yang telah diperbaiki berdasarkan pada siklus I.
2. Menyusun lembar kerja siswa/LKS
3. Menyiapkan media pembelajaran
4. Membuat lembar observasi guru dalam
pembelajaran.
37
5. Membuat lembar observasi keaktifan siswa
6. Menentukan indikator keberhasilan siklus
bersama wali kelas.
Pelaksanaan
1. Melaksanakan KBM dengan pembelajaran
Koperatif tipe STAD
2. Pemberian tes siklus II
3. Membuat dokumentasi KBM
Pengamatan
Mengamati dan mencatat proses yang terjadi selama
pembelajaran siklus II yaitu proses pembelajaran di
kelas, aktivitas belajar siswa, aktivitas mengajar
guru. pengamatan dilakukan oleh peneliti dan
dibantu oleh observer (guru).
Refleksi
1. Identifikasi kelebihan dan kekurangan dari hasil
pengamatan untuk dilakukan perbaikan-
perbaikan dari tindakan tersebut
2. Setelah proses analisis dan evaluasi, peneliti dan
guru membuat kesimpulan hasil penelitian
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan dalam penelitian ini adalah terciptanya
pembelajaran yang aktif sehingga aktivitas belajar siswa di kelas meningkat
disertai meningkatnya juga hasil belajar siswa dengan metode pembelajaran
Kooperatif tipe STAD.
G. Tehnik Pengumpulan Data
1. Data dan Sumber Data
Data dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua data yaitu data
kualitatif dan data kuantitatif.
a. Data kualitatif berupa catatan lapangan, hasil pengamatan dan
dokumentasi selama proses pembelajaran.
b. Data kuantitatif berupa hasil tes tiap siklus dan pekerjaan siswa baik
pekerjaan rumah (PR) ataupun hasil lembar kerja siswa (LKS).
38
c. Sumber data penelitian ini didapatkan dari siswa dan guru mata
pelajaran IPS kelas V SDN Grogol Selatan 02 Jakarta Selatan.
2. Tehnik Pengumpul Data
Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi adalah pengumpul data dengan cara mengamati dan
mencatat secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek
penelitian yang sedang berlangsung.3
b. Catatan lapangan
Pencatatan lapangan digunakan untuk melengkapi data-data
yang tidak direkam dalam lembar observasi.
c. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mendokumentasikan aktivitas
belajar siswa selam proses pembelajaran IPS dikelas.
d. Tes
Data dalam penelitian dibagi menjadi 3 yaitu fakta, pendapat
dan kemampuan.Instrumen Tes digunakan untuk mengukur ada atau
tidaknya serta besarnya kemampuan objek yang kita teliti.Tes dapat
digunakanuntuk mengukur kemampuan dasar maupun pencapaian atau
prestasi misalnya tes IQ, minat, bakat khusus dan sebagainya.
3. Instrumen Pengumpul Data
Dalam penelitian ini instrumen pengumpul data yang digunakan
sebagai berikut:
a. Lembar Observasi
Pedoman Observasi dimaksudkan untuk mengetahui adanya
kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan tindakan yang
dilakukan peneliti. Observasi dilakukan oleh peneliti, guru mata
pelajaran IPS dengan menggunakan lembar observasi.
b. Catatan lapangan
3Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan, (Jakart:Kencana, 2009), cet. Ke- 3, hal. 86
39
Pencatatan lapangan digunakan untuk melengkapi data-data
yang tidak direkam dalam lembar observasi maupun wawancara,
dengan demikian diharapkan tidak ada data penting yang terlewatkan
dalam kegiatan penelitian.
c. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi berisikan tentang hasil belajar siswa pada
pembelajaran sebelumnya dan dokumentasi pada proses pembelajaran
berupa foto-foto kegiatan siswa
d. Tes Hasil Belajar
Tes merupakan serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain
yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan
intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau
kelompok. Tes ini dilakukan 2 kali setiap akhir siklus.
H. Validitas Instrumen
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu intrumen.4 Pada penelitian ini menggunakan
rumus korelasi Point Biserial (rpbi), yaitu:5
rPBL = Indek Poin Biserial
Mp = Mean (rata-rata) sekor yang dijawab betul oleh testee (peserta
tes) pada butir soal yang sedang dicari korelasinya dengan tes
secara keseluruhan.
Mt = Mean (rata-rata) sekor yang dijawab salah oleh testee (peserta
tes) pada butir soal yang sedang dicari korelasinya dengan tes
secara keseluruhan.
SD = Deviasi standar skor total.
4 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian :Suatu Pendekatan Praktek , (Jakarta: Rineka
Cipta, 2002), cet ke-12, hal. 144 5Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), cet
ke-10, hal. 79
40
p = Proporsi testee yang menjawab betul terhadap butir soal yang
sedang diuji validitasnya
q = Proporsi testee yang menjawab betul terhadap butir soal yang
sedang diuji validitasnya.
Kemudian hasil di atas dibandingkan dengan nilai t-tabel pada
signifikasi 5% ( ) dan derajat kebebasan (dk) = n-2. Kaidah
keputusanya:
Jika t hitung> t tabel berarti valid, sebaliknya; Jika t hitung< t tabel berarti
tidak valid.
Tabel 3.3
Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,80 < r ≤ 1,00 Sangat Tinggi
0,60 < r ≤ 0,80 Tinggi
0,40 < r ≤ 0,60 Cukup
0,20 < r ≤ 0,40 Rendah
0,00 < r ≤ 0,20 Sangat Rendah
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, diperoleh data dari 40 soal
untuk siklus 1 yang diujicobakan terdapat 29 soal yang dinyatakan valid.
Diantara 29 soal yang valid ini selanjutnya akan disaring kembali berdasarkan
kriteria yang lainnya untuk dapat digunakan dalam penelitian ini. Kemudian
data dari 40 soal untuk siklus 2 yang diujicobakan terdapat 24 soal yang
dinyatakan valid. Diantara 29 soal yang valid ini selanjutnya akan disaring
kembali berdasarkan kriteria yang lainnya untuk dapat digunakan dalam
penelitian ini.
I. Reliabilitas Instrumen
41
Realibilitas adalah ketetapan atau keajegan alat terebut dalam menilai
apay yang dinilai.6Sebuah tes dikatakan reliabel jika hasil tes tersebut
menunjukkan ketepatan jika diteskan kepada subjek yang sama. Perhitungan
reliabilitas tes dalam penelitian ini menggunakan rumus Spearman Brown,
yaitu:7
Dimana :
Rn = Koefisien korelasi seluruh tes
N = Perbandingan antara panjang tes secara keseluruhan dengan panjang
tes yang dikorelsian
r1/2 = Koefisien korelasi antara sebagian tes dengan bagian tes lainya.
Dalam teknik ini, tes yang telah dibagi dua bagian. Kemudian tiap-tiap
bagian diberikan sekor secara terpisah. Terdapat dua prosedur yang dapat
digunakan untuk membelah menjadi dua bagian sebuah tes, yaitu:
a. Prosedur genap-ganjil. Pelaksanaan prosedur ini adalah seluruh butir soal
tes yang bernomor ganjil dikumpulan menjadi satu kelompok, begitu pula
dengan butir soal yang bernomor genap
b. Prosedur secara random (acak)
Dengan kualifikasi koefisien reabilitas adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4
Kreteria Realibilitas Instrumen
Koefisien Realibilitas Kriterian
0.91-1.00 Sangat tinggi
0.71-0.90 Tinggi
0.41-0.70 Cukup
0.21-0.40 Rendah
<0.20 Sangat rendah
6 Nana Sujana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung : Remaja
Rosydakarya, 2011) cet ke-16, hal. 16 7 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, … hal. 100
42
Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh bahwa nilai realibilitas
instrument tes ini adalah 0,58 nilai ini termasuk katagori cukup untuk siklus 1
dan 0,74 dengan kategori tingg untuk siklu 2i. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan instrumen ini layak untuk digunakan dalam penelitian.
J. Tingkat Kesukaran
Suharsimi Arikonto mengatakasoal yang baik adalah soal yang tidak
terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Menurutnya, hal tersebut perlu
diperhatikan karena soal yang terlalu mudah tidak meransang siswa untuk
berfikir lebih maju, begitu pula sebaliknya, soal yang terlalu sukar akan
membuat siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat lagi untuk
mencobanya.
Oleh karena itu, soal yang dibuat untuk mengukur tes hasil belajar
sebaiknya adalah soal yang dapat menjangkau semua kemampuan siswa.
Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal yang dibuat, sebaiknya pembuat
soal harus melakukan perhitungan tingkat kesukaran soal. Atas dasar
pertimbangan itu, dalam penelitian ini peneliti melakukan perhitungan tingkat
kesukaran soal dengan menggunakan rumus Du Bois:
P =
Dimana:
P = Indeks tingkat kesukaran
B = Jumlah siswa yang menjawab soal benar
N = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Tabel 3.5
Kriteria Indeks Kesukaran Soal8
Skor Indeks Kriteria Soal
0.00 - 0.30 Soal Sukar
0.30 - 0.70 Soal Sedang
0.70 - 1.00 Soal Mudah
8Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan,,,h. 210
43
Berdasarkan tabel di atas, dari 40 soal untuk siklus 1 yang
diujicobakan terdapat 24 soal sukar dan 16soal sedang sedangkandari 40 soal
untuk siklus 2 yang diujicobakan terdapat 25 soal sukar dan 15soal. Oleh
karena itu, dapat disimpulkan instrumen ini layak untuk digunakan karena
rata-rata soal bertarap sedang, sehinggasoal dapat menjangkau semua
kemampuan siswa.
K. Daya Pembeda
Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara siswa yang pandai (kemampuan tinggi) dengan sisiwa yang
berkemampuan rendah.9Adapun rumus yang digunakan untuk mencari daya
pembeda soal adalah:10
=
Dimana:
D = Daya pembeda
BA = Jumlah peserta kelompok atas yang menjawab benar
BB = Jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab salah
JA = Jumlah peserta kelompok atas
JB = Jumlah peserta kelompok bawah
PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
Dengan klasifikasi daya pembeda sebagai berikut:11
Tabel 3.6
Pedoman Klasifikasi Daya Pembeda Soal
Skor daya Pembeda Soal (D) Klasifikasi
Negatif Sangat Buruk
0.00 – 0.20 Jelek
9 Suharsimi Arikunto, Dasar,,, h. 211
10Sapriya dkk, Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS, (Bandung: UPI Press, 2006),
cet Pertama, h. 143 11
Suharsimi Arikunto, Dasar,,, h. 218
44
0.20 – 0.40 Cukup
0.40 – 0.70 Baik
0.70 – 1.00 Baik Sekali
Berdasarkan tabel di atas, dari 40 soal untuk siklus 1 yang
diujicobakan terdapat 19 soal jelek, 14 soal cukup, 6 soal baik dan 1 soal baik
sekali sedangkan dari 40 soal untuk siklus 2 yang diujicobakan terdapat 36
soal sangat buruk, 4 soal jelek,. Dari soal yang diujicobakan, soal yang
digunakan dalam penelitian ini hanya 15 soal tiap siklus. Pemilihan soal ini
disamping didasarkan pada keempat kriteria di atas, juga didasarkan pada
keterwakilan semua indikator materi pelajaran sehingga tujuan pembelajaran
dapat diukur dengan 15 soal ini.
Kesimpulanya soal yang dipilih dianggap memiliki kriteria yang paling
baik berdasarkan keempat kriteria yang disyaratkan.
L. Tehnik Pemeriksa Keterpercayaan
Untuk memperoleh data yang valid, yaitu yang sahih, objektif, dan
terpercaya, dalam penelitian ini digunakan teknik yaitu:.
1. Triangulasi yaitu memeriksa kebenaran analisis dari si peneliti dengan
membandingkan hasil dari mitra peneliti. Menggali dari data sumber yang
sama dengan menggunakan cara yang berbeda.
2. Saturasi yaitu situasi pada waktu data sudah jenuh, atau tidak ada lagi data
lain yang berhasil dikumpulkan atau tidak ada data lagi yang
dikumpulkan.12
3. Member check yaitu memeriksa kembali keterangan-keterangan atau
informasi data yang diperoleh selama observasi wawancara dari
narasumber yang relevan dengan PTK, apakah keterangan atau informasi
tetap sifatnya atau tidak berubah sehingga dapat dipastikan keajeganya dan
data itu terperiksa kebenaranya.
12
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi
Guru, (Jakarta: PT Rajawali, 2010), hal.108
45
4. Mengkonsultasikan hal-halyang tersebut kepada seorang pakar atau
pembimbing, yaitu orang banyak mengetahui tentang hal-hal yang diteliti
melalui bentuk penelitian yang dilakukan dalam bentuk opini ahli (expert
opinion), seperti ahli dari perguruan tinggi (LPTK) yang konsen dengan
proses pembelajaran di sekolah.
5. Memeriksa kembali data-data yang terkumpul, baik mengenai
kejanggalan, keaslian, maupun kelengkapanya.
6. Mengulang pengolahan data dan analisis data yang sudah terkumpul.
M. Tehnik Analisi Data dan Interpretasi Data
Proses analisis data terdiri atas analisis data pada saat di lapangan yaitu
pada pelaksanaan kegiatan penelitian. Data yang sudah terkumpul berupa hasil
kerja LKS, hasil observasi, catatan lapangan, dan hasil belajar siswa.Semua
data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif. Tahap analisis data
yang dilakukan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Pemeriksaan data (editing), sebelum dilakukan pengolahan data, data
tersebut diperiksa terlebih dahulu, hal ini dilakukan agar hasil analisis data
lebih akurat.
2. Membaca keseluruhan data yang diperoleh dari berbagai sumber kemudian
diklarifikasi dan disusun.
3. Menjelaskan data tersebut dalam kalimat yang bermakna dan ilmiah
sehingga akan tergambarkan hubungan dari masing-masing data yang
sudah diperoleh. Dari data penilaian tersebut dapat ditarik kesimpulan
untuk menggambarkan situasi siswa dalam penerapan metode
pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar IPS.
Adapun peneliti menentukan indikator keberhasilan penelitian untuk
menentukan apakah siklus akan dilanjutkan atau dihentikan. Indikator
keberhasilan tersebut adalah:
1. Aktivitas belajar siswa dikelompokkan menjadi beberapa
kategori,indikator keberhasilan aktivitas belajar jika telah menunjukkan
46
persentase> 85 % yaitu sangat baik.Kemudian untuk pengelompokan
lembar observasi dikatagorikan dalam klasifikasikan sangat baik, baik,
cukup, kurang baik, dan sangat kurang baik. Berikut kategori dalam
klasifikasi lembar observasi: 13
Tabel 3. 7
Interpretasi Lembar Obervasi
No Nilai yang diperoleh Kriteria
1 81 – 100 % Sangat baik
2 61 – 80 % Baik
3 41 – 60 % Cukup
4 21 – 40 % Kurang
5 0 – 20 % Sangat Kurang
2. Hasil belajar yang dicapai setelah melalui proses belajar mengajar
memiliki tingkatan. Indikator keberhasilan hasil belajar IPS Siswa pada
pokok bahasan keragaman kenampakan alam dan suku bangsa jika
menunjukkan persentase > 80 % siswa telah mendapatkan nilai hasil
belajar > 75 sebagai nilai KKM IPS di sekolah tempat penelitian serta nilai
rata-rata > 80. Sehubungan dengan itu terdapat beberapa tingkatan.
Tingkatan keberhasilan tersebut adalah sebagai berikut:14
13
Ridwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Penelitian Pemula,
(Bandung: Alfabeta, 2009), hal. 89 14
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2006), cet. ke-3, hal. 107
47
Tabel 3. 8
Tingkatan Hasil Belajar
No Tingkatan Keterangan
1 Istimewa/maksimal
Apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan
dapat dikuasai oleh siswa.
2 Baik sekali/optimal Apabila sebagian besar (76% s.d 99%) bahan
pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai olehsiswa.
3 Baik/minimal
Apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya 60%
s.d 75% dikuasai oleh siswa.
4 Kurang
Apabila bahan pelajaran yang diajarkan < 60%
dikuasai oleh siswa.
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pra penelitian tindakan kelas
Penelitian ini dilakukan di SDN Grogol Selatan 02 Jakarta Selatan.
Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan persiapan-persiapan yang
berkaitan dengan penelitian. Adapun persiapan-persiapan tersebut antara lain:
Tabel 4. 1
Persiapan Pra Penelitian Tindakan Kelas
TANGGAL DESKRIPSI
16 – 10 – 2012 Mengajukan pemberitahuan penelitian
dengan izin tertulis
16 – 10 – 2012
Bertanya kepada siswa tentang kegiatan
pembelajaran IPS yang telah
dilaksanakan dikelas
17 – 10 – 2012
Berkomunikasi dengan guru yang
mengajarkan mata pelajaran IPS Kelas V
A, bertanya tentang pembelajaran yang
telah di laksanakan dan diterapkan.
Berkomunikasi juga tentang waktu
materi dan sumber materi yang akan
digunakan
17 – 10 – 2012
Meminjam program semester dan
mengkomunikasikan, menyesuiakan RPP
dan LKS yang dibuat peneliti dengan
guru IPS kelas V A
19 – 10 – 2012 Penempatan kelompok belajar
49
Sesuai kesepakatan peneliti dengan guru IPS kelas VA, penelitan
tindakan kelas ini dilakukan selama 8 kali pertemuan dan terbagi dalam 2
siklus. Siklus I dimulai pada 24 Oktober- 05 November 2013, sedangkan
siklus ke II dimulai pada 7 November – 21 November 2013.
Table 4. 2
Jadwal Penelitian tindakan Kelas
SIKLUS I
Pertemuan ke- Hari Tanggal Jam ke- Ket
1 Senin 24 – 10 – 2012 I – II 2 jpl
2 Rabu 29 – 10 – 2012 I – II 2 jpl
3 Senin 31 – 10 – 2012 I – II 2 jpl
4 Rabu 05 – 11 – 2012 I – II 2 jpl
SIKLUS II
Pertemuan ke- Hari Tanggal Jam ke- Ket
1 Senin 07 – 11 – 2012 I – II 2 jpl
2 Rabu 13 – 11 – 2012 I – II 2 jpl
3 Senin 15 – 11 – 2012 I – II 2 jpl
4 Rabu 21 – 11 – 2012 I – II 2 jpl
B. Deskripsi Data Hasil Pengamatan
1. Siklus I
Kegiatan yang dilaksanakan pada siklus I adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Tahap perencanaan untuk merencanakan dan mempersiapkan
segala sesuatu sebelum pelaksanaan tindakan penelitian. Adapun
Kegiatan perencanaan yang dilakukan selanjutnya yaitu sebagai
berikut:
1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP yang digunakan dalam pembelajaran ini disusun oleh peneliti
dengan terlebih dahulu berdiskusi dengan guru kelas IPS kelas
50
VA. Dalam hal ini peneliti menyusun RPP menggunakan metode
pembelajaran koopertif tipe STAD.
2) Lembar Kegiatan Siswa (LKS). LKS digunakan dalam
pembelajaran ini disusun oleh peneliti untuk mempermudah dalam
proses pembelajaran dikelas.
3) Penyusunan instrumen penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian meliputi Soal tes akhir
siklus 1 dan tes akhir siklus 2 dan Penyusunan Lembar observasi
untuk digunakan digunakan selama proses pembelajaran.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD. Siklus I dilaksanakan dalam 4 pertemuan, yaitu:
1) Pertemuan 1
a) Pendahuluan
Pembelajaran diawali dengan berdoa bersama kemudian
disusul dengan pemberian salam dari siswa untuk guru. Guru
mengarahkan siswa untuk duduk dengan teman kelompok masing-
masing. Pada situasi ini suasana cukup gaduh sehingga guru belum
bisa menenangkan siswa. Guru mengkondisikan siswa, kemudian guru
menjelaskan tentang tahap-tahap pembelajaran yang akan mereka
lakukan. Guru menginformasikan kepada siswa bahwa pelaksanaan
pembelajaran akan dilaksanakan dengan diskusi kelompok, presentasi
kelas, dan akan diberikan kuis pada akhir pembelajaran dan akan
diberikan penghargaan kepada kelompok-kelompok yang berprestasi.
Guru juga menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu siswa dapat ciri
kenampakan alam dan buatan.
Setelah siswa siap untuk menerima pelajaran. Kemudian
sebelum dimulai pelajaran, guru memberikan kesempatan kepada tiap-
tiap kelompok untuk memberikan nama kelompoknya sesuai
kesepakatan masing-masing kelompok. Dilanjutkan memotivasi semua
51
siswa dengan menampilkan yel-yel yang telah di buat oleh masing-
masing kelompok yang dibimbing oleh guru.
b) Kegiatan Inti
(1) Presentasi kelas
Guru memulai pembelajaran dengan memberikan apersepsi
mengenai ciri-ciri kenampakan alam dan buatan. Selanjutnya guru
memberi penjelasan mengenai.
(2) Kerja kelompok
Guru membagikan LKS 1 kepada tiap kelompok. Setiap
kelompok mendapatkan satu LKS. Guru meminta siswa untuk
mencermati masalah pada LKS 1 dan berdiskusi dengan teman satu
kelompok mengenai ciri-ciri kenampakan alam dan buatan . Setiap
kelompok mulai mengerjakan LKS 1 yang telah dibagikan.
Beberapa kelompok tampak mencermati soal yang ada dalam LKS
1. Sementara itu guru berkeliling mengamati pekerjaan tiap
kelompok. Saat mengerjakan LKS, siswa sering bertanya kepada
peneliti dan guru IPS yang bertugas sebagai observer. Mereka
terlihat masih bingung dengan pekerjaannya.
Pada saat belajar kelompok, suasana kelas ramai. Guru
menyerukan agar siswa tetap tenang dan melanjutkan mengerjakan
LKS. Pada pertemuan pertama ini Kerja sama yang terjadi antar
anggota kelompok belum terlihat. Kebanyakan siswa mengerjakan
LKS secara individu. Namun ada juga siswa yang tampak tenang
ketika mengerjakan LKS, tidak berdiskusi bersama kelompoknya,
terlihat lebih konsentrasi ketika bekerja secara individu meskipun
pada awal pembelajaran guru telah menginstruksikan bahwa
pembelajaran hari ini adalah belajar kelompok. Setelah semua
kelompok menyelesaikan hasil kerjanya, guru meminta salah satu
siswa untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Namun
ketika guru meminta untuk mempersentasikan didepan kelas tidak
ada satu kelompok pun yang bersedia, untuk pertemuan kali ini
52
guru menunjuk dari kelompok 2, yaitu Gaida Inka Rahmawati,
Muhammad Fauzan Al-Kahfi, Dodi Setiawan, Ahmad Abi Riziq
dan Shifa Fauziah maju untuk mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya. Pada saat siswa mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya, guru mendampingi kemudian membahas bersama
seluruh siswa.
(3) Kuis 1
Kuis 1 dilaksanakan pada akhir pembelajaran. Dalam
mengerjakan kuis 1 Sebagian besar siswa masih saling bekerja
sama, guru berkeliling memantau siswa dan selalu mengingatkan
agar siswa tidak saling bekerja sama dalam mengerjakan kuis.
(4) Peningkatan skor individu
Peningkatan nilai individu belum dapat ditentukan langsung
pada pelaksanaan pembelajaran pertemuan 1.
(5) Penghargaan kelompok
Pemberian penghargaan ini diberikan kepada kelompok
yang paling aktif dalam kegiatan diskusi dan berhasil
menyelesaikan LKS I dengan baik, yaitu kelompok 4 yaitu Rifa
Nurjihan, Muhammad Harun al-Rasyid, Muhammad Gilang, Jihan
Humairah, dan Bismo Satria.
(6) Kegiatan akhir
Setelah pembelajaran selesai guru menutup pelajaran, guru
mengingatkan siswa untuk mempelajari terlebih dahulu materi
yang akan diajarkan pada pertemuan berikutnya, yaitu mengenai
kenampakan alam dan buatan menggunakan peta dan menyuruh
siswa untuk membawa peta.
2) Pertemuan 2
a) Pendahuluan
Pembelajaran diawali siswa mengucapakan salam kepada guru
selanjutnya berdo’a yang dipimpin oleh ketua kelas VA. Kemudian
guru mengabsen siswa. Setelah mengabsen siswa, guru mengarahkan
siswa untuk duduk dengan teman kelompok masing-masing. Guru
53
mengkondisikan siswa, kemudian guru menjelaskan kembali tentang
tahap-tahap pembelajaran yang akan mereka lakukan.
b) Kegiatan Inti
(1) Presentasi kelas
Guru memulai pembelajaran dengan memberikan apersepsi
mengenai kenampakan alam dan buatan menggunakan peta.
Selanjutnya guru memberi penjelasan mengenai kenampakan alam dan
buatan menggunakan peta secara singkat.
(2) Kerja kelompok
Guru menjelaskan bahwa waktu yang disediakan untuk
mendiskusikan LKS 2 adalah 20 menit. Setelah mendapat penjelasan
tersebut siswa langsung mencermati perintah dalam soal LKS 2.
Kemudian mendiskusikan penyelesaian soal-soal tersebut.. Beberapa
kelompok terlihat mulai saling bekerja sama dan berdiskusi dengan
teman kelompoknya. Kadang-kadang siswa saling berdebat untuk
mempertahankan pendapat ketika terjadi perbedaan pendapat dalam
kelompoknya.
Gambar 4. 1
Kegiatan Siswa Kerja Kelompok Mengerjakan LKS
54
Setelah selesai mengerjakan LKS 2 kelompok 3 yaitu Sefti
Andresta, Ranti Sahyanti, Yahdan Muhmmad Ridwan, Ade Irawan dan
Rifqi Ardian mempresentasikan hasil diskusinya didepan kelas,
Namun Yahdan Muhmmad Ridwan memprentasikanya di mejanya
tidak maju di depan kelas karena ada gangguan pada kakinya. Para
siswa menuliskan hasil pekerjaannya dipapan tulis. Siswa yang
berhasil menyelesaikan soal dan siswa yang presentasi berhak
mendapat tanda bintang pada lembar penghargaan yang peneliti
sediakan.
(3) Kuis 2
Setelah kegiatan presentasi dan kegiatan kelompok, siswa
diberikan kuis dengan waktu 15 menit. Para siswa tidak diperkenankan
untuk bekerja sama dan saling membantu dalam menyelesaikan kuis,
guru mengingatkan siswa bahwa jika siswa ada yang berbuat curang
dalam mengerjakan kuis ini maka siswa tersebut tidak memperoleh
nilai. Setelah waktu habis kemudian guru meminta siswa untuk
mengumpulkan hasil pekerjaannya meskipun ada siswa yang belum
selesai mengerjakan.
(4) Peningkatan skor individu
Peningkatan nilai individu dapat diketahui dengan mengaitkan
skor kuis sebelumnya, yaitu kuis 1 dengan skor kuis 2.
Tabel 4. 3
Poin Peningkatan Individu 1
Nama
kelompok
Poin Peningkatan individu Rata-rata Kriteria
5 10 20 30
Kelompok 1 1 1 3 15 Baik
Kelompok 2 1 1 2 1 16 Baik
Kelompok 3 2 1 2 12 Cukup
Kelompok 4 2 2 1 13 Cukup
Kelompok 5 1 3 1 11 Cukup
55
(5) Penghargaan kelompok
Pemberian penghargaan ini diberikan kepada kelompok yang
paling aktif dalam kegiatan diskusi dan berhasil menyelesaikan LKS 2
dengan baik, yaitu kelompok 5 yang beranggotakan Devi Septian, liza
Aulia Nuru Tami, Muhammad Arya Dwi, Muhmmad Bayu Aji, dan Redi
Ardian.
c) Kegiatan akhir
Setelah pembelajaran selesai guru menutup pelajaran, guru
mengingatkan siswa untuk mempelajari terlebih dahulu materi yang akan
diajarkan pada pertemuan berikutnya, yaitu mengenai manfaat
kenampakan alam dan buatan dalam kehidupan sehari-hari.
3) Pertemuan 3
a) Pendahuluan
Kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada jam pelajaran ke 1-2 dan
dimulai pada pukul 13.00 siswa sudah berkumpul dengan kelompoknya
masing-masing akan tetapi siswa masih sangat ramai ketika guru dan
peneliti memasuki ruang kelas, dan sebagian siswa lagi belum masuk kelas
dam masih bercanda di luar kelas. Guru mengajak siswa siswa untuk
sama-sama masuk kelas. Guru memasuki ruang kelas tetapi siswa masih
asyik dengan kegiatannya masing-masing dan tidak menghiraukan guru,
setelah guru menegurnya siswa menjadi tenang.
Setelah keadaan kelas tenang kemudian guru memulai
pembelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu siswa
dapat menjelaskan manfaat kenampakan alam dan buatan dalam
kehidupan sehari-hari.
b) Kegiatan Inti
(1) Presentasi kelas
Guru memulai pembelajaran dengan memberikan apersepsi
mengenai manfaat kenampakan alam dan buatan dalam kehidupan
sehari-hari. Selanjutnya guru memberi penjelasan mengenai manfaat
kenampakan alam dan buatan dalam kehidupan sehari-hari.
56
(2) Kerja kelompok
Setiap kelompok mendapatkan satu LKS. Guru meminta siswa
untuk mencermati masalah pada LKS 3 dan berdiskusi dengan teman
satu kelompok mengenai manfaat kenampakan alam dan buatan dalam
kehidupan sehari-hari. Ketika mengalami kesulitan dalam mengerjakan
LKS, siswa masih malu untuk bertanya pada guru. Siswa mau bertanya
kepada guru pada saat guru mendekati kelompok mereka dan
menanyakan kesulitan yang dihadapi. Kadang-kadang ada siswa saling
berdebat untuk mempertahankan pendapat ketika terjadi perbedaan
pendapat dalam kelompoknya. Setelah 20 menit, sebagian siswa
dipersilahkan untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di
depan kelas. Kelompok mempresentasikan pada pertemuan ini adalah
kelompok 1 yaitu Sifa Nabila, Yusuf Rian, Jaka Setia, Muhammad
Syahril, Siti Humairoh.
(3) Kuis 3
Setelah kegiatan prentasi dan diskusi selanjutnya mengerjakan
kuis 3. Dalam kuis 3 ini masih ada siswa yang melihat temannya,
setelah guru menegurnya siswa kemudian siswa tersebut mengerjakan
kuis sendiri.
(4) Peningkatan skor individu
Peningkatan nilai individu dapat diketahui dengan mengaitkan
skor kuis sebelumnya, yaitu kuis 2 dengan skor kuis 3.
Tabel 4. 4
Poin Peningkatan Individu 2
Nama kelompok Poin Peningkatan individu
Rata-rata Kriteria 5 10 20 30
Kelompok 1 1 1 2 1 16 Baik
Kelompok 2 2 2 1 18 Baik
Kelompok 3 2 1 1 1 14 Cukup
Kelompok 4 1 3 1 19 Baik
Kelompok 5 2 3 14 Cukup
57
(5) Penghargaan kelompok
Pemberian penghargaan ini diberikan kepada kelompok yang
paling aktif dalam kegiatan diskusi dan berhasil menyelesaikan LKS I
dengan baik, yaitu kelompok 1 yaitu Sifa Nabila, Yusuf Rian, Jaka
Setia, Muhammad Syahril, Siti Humairoh.
c) Kegiatan akhir
Setelah pembelajaran selesai guru menutup pelajaran, guru
mengingatkan siswa untuk mempelajari terlebih dahulu materi yang akan
diajarkan pada pertemuan berikutnya yaitu mengenai pembagian wilayah
waktu Indonesia.
4) Pertemuan 4
a) Pendahuluan
Guru membuka pelajaran kemudian memeriksa kesiapan siswa
dalam mengikuti pelajaran hari ini. Tujuan pembelajaran pada pertemuan
kali ini adalah siswa dapat menjelaskan pembagian wilayah waktu
Indonesia.
b) Kegiatan Inti
(1) Presentasi kelas
Guru memulai pembelajaran dengan memberikan apersepsi
mengenai pembagian wilayah waktu Indonesia Selanjutnya guru
memberi penjelasan mengenai pembagian wilayah waktu Indonesia.
(2) Kerja kelompok
Guru dibantu peneliti membagikan LKS 4 kepada tiap
kelompok. Setelah peneliti membagikan LKS 4, guru meminta siswa
untuk segera mendiskusikan LKS 4 dengan anggota kelompoknya.
Siswa tampak lebih tenang dibandingkan dengan pertemuan-
pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan 4 materi yang didiskusikan
siswa mengenai pembagian wilayah waktu Indonesia. Seperti biasa
setelah mengerjakan LKS 4 guru menyuruh siswa untuk
mempresentasikan di depan kelas yang maju kali ini adalah kelompok
58
5 yang beranggotakan Devi Septian, liza Aulia Nuru Tami,
Muhammad Arya Dwi, Muhmmad Bayu Aji, dan Redi Ardian.
Setelah siswa tersebut selesai menuliskan jawabannya, guru
meminta siswa lain untuk mencermati jawaban tersebut. Kemudian
guru menanyakan apakah ada jawaban lain selain yang dituliskan di
papan tulis. Ternyata hampir semua kelompok mempunyai jawaban
yang sama.
(3) Kuis 4
Kuis 4 dilaksanakan pada akhir pembelajaran. Guru berkeliling
memantau siswa dan selalu mengingatkan agar siswa tidak saling
bekerja sama dalam mengerjakan kuis.
(4) Peningkatan skor individu
Peningkatan nilai individu dapat diketahui dengan mengaitkan
skor kuis sebelumnya, yaitu kuis 3 dengan skor kuis 4.
Tabel 4. 5
Poin Peningkatan Individu 3
Nama
Kelompok
Poin Peningkatan Individu Rata-rata Kriteria
5 10 20 30
Kelompok 1 1 3 1 20 Baik
Kelompok 2 1 2 2 21 Sangat baik
Kelompok 3 2 2 1 15 Baik
Kelompok 4 1 3 1 20 Baik
Kelompok 5 2 2 1 18 Baik
(5) Penghargaan kelompok
Pemberian penghargaan ini diberikan kepada kelompok yang
paling aktif dalam kegiatan diskusi dan berhasil menyelesaikan LKS 4
dengan baik, yaitu kelompok 2 yang beranggotakan yaitu Gaida Inka
Rahmawati, Muhammad Fauzan Al-Kahfi, Dodi Setiawan, Ahmad Abi
Riziq dan Shifa Fauziah
59
c) Kegiatan akhir
Sebelum menutup pelajaran, guru memberikan tes siklus 1 kepada
siswa. materi untuk tes siklus 1 yaitu tentang kenampakan alam dan buatan
serta pembagian waktu di Indonesia. Pada tes siklus I siswa masih banyak
yang melirik temannya adanya juga siswa yang melihat buku pelajaran
atau buku catatan, Namun setelah diperingati dan ditegur oleh guru siswa
kembali tenang dan mengerjakan tes siklus I secara sendiri-sendiri.
c. Observasi
Observasi dilakukan bersamaan dengan tahap pelaksanaan tindakan.
Pengamatan dilakukan oleh peneliti yang mencatat seluruh aktivitas siswa dan
guru serta hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran.
1) Lembar Observasi Guru
Hasil observasi yang dilaksanakan selama pelaksanaan
pembelajaran IPS menggunakan metode Kooperatif tipe STAD.
Pengamatan dilakukan oleh observer (wali kelas) yang mencatat seluruh
aktivitsa guru selama proses pembelajaran. Hasil observasi dari tindakan
pertama terhadap guru sesuai dengan perencanaan dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4. 6
Hasil Observasi Guru Siklus I
No Aspek yang diamati
Kreteria Nilai
Pert. 1 Pert. 2 Pert. 3 Pert. 4
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1 Menjelaskan tujuan
pembelajaran
√ √ √ √
2 Membentuk kelompok
belajar
√ √ √ √
3 Memperhatikan dan
membimbing siswa
dalam kelompok
√ √ √ √
60
4 Memberikan kuis
kepada setiap siswa
dalam kelompok
√ √ √ √
5 Memberikan
penghargaan kepada
kelompok belajar
√ √ √ √
6 Guru bersama siswa
menyimpulkan materi
yang telah diajarkan
√ √ √ √
7 Mengarahkan siswa
untuk mengajukan
pertanyaan terkait
materi
√ √ √ √
Jumlah 22 22 23 25
Presentasi 78,57%. 78,57%. 82,14%. 89,28%.
Rata-rata 82,14%.
Keterangan Sangat Baik
Berdasarkan tabel diatas terkait kegiatan guru, guru mengikuti
setiap aspek yang diamati dalam lembar observasi dan melakukan setiap
langkah yang berada di dalam RPP. Sesuai dengan data yang diperoleh ada
peningkatan hasil observasi guru pada setiap pertemuanya dari 78,57% -
82,14%, jadi hasil rata-rata kegiatan guru pada siklus I adalah 82,14%
dengan keterangan sangat baik.
2) Lembar Obersvasi Siswa
Sedangkan untuk hasil observasi terhadap siswa siklus I pada
pertemuan pertama sampai keempat dapat dilihat pada tabel berikut
61
Tabel 4. 7
Hasil Observasi Siswa Siklus I
No Aspek yang diamati
Kreteria Nilai
Pert. 1 Pert. 2 Pert. 3 Pert. 4
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1 Memperhatikan
penjelasan guru
√ √ √ √
2 Melakukan kegiatan
sesuai lembar kerja
siswa(LKS)
√ √ √ √
3 Bekerja sama dalam
kelompok
√ √ √ √
4 Mengerjakan latihan
soal/kuis
√ √ √ √
5 Berani bertanya √ √ √ √
6 Berani menjawab
pertanyaan guru
√ √ √ √
7 Memperhatikan
pendapat orang lain
√ √ √ √
8 Mencatat penjelasan
guru
√ √ √ √
Jumlah 22 25 26 27
Presentasi 68,75%. 78,16%. 84,37%. 84,37%.
Rata-rata 78,13%.
Keterangan Baik
Terlihat dari tabel diatas bahwa dari aspek yang diamati
menunjukan bahwa siswa belum terbiasa belajar dengan menggunakan
pembelajaran kooperatif tipe STAD, terlihat dari beberapa siswa yang
belum terbiasa dalam berdiskusi,dalam mengerjakan LKS siswa masih
62
banyak yang mengobrol dan bercanda. Perwakilan setiap kelompok juga
terlihat masih ragu-ragu maju ke depan kelas untuk menunjukkan hasil
kerja kelompoknya. Sebagian siswa belum berani menjawab pertanyaan
dari guru. Hal ini menunjukan bahwa keaktifan siswa belum mencapai
indikator yang diinginkan yaitu sebesar 85%.
3) Tes Hasil Belajar Siswa
Aspek yang juga diamati dalam penelitian ini adalah hasil belajar
siswa. Penilaian hasil belajar setiap siswa mengacu pada indikator
keberhasilan yaitu ketuntasan belajar yang ditentukan oleh sekolah yaitu
paling sedikit siswa memperoleh nilai 75 maka dikatakan siswa tersebut
tuntas dalam belajar. Hasil tes akhir siklus I menunjukkan bahwa dari
seluruh siswa yang dikenai tindakan, diperoleh nilai terendah 45 dan nilai
tertinggi 90 dengan nilai rata- rata 64,48%. Terdapat 9 orang siswa atau 36
% yang mencapai kriteria ketuntasan belajar dan orang siswa 16 atau 64 %
yang belum mencapai ketuntasan. Hasil tes tersebut disajikan dalam tabel
berikut ini:
Tabel 4.8
Hasil Belajar Siklus I
Statistik Keterangan
KKM 75
Nilai tertinggi 90
Nilai terendah 40
Rata-rata 64,48%
Jumlah siswa yang belum tuntas 16
Jumlah siswa yang tuntas 9
Jumlah Siswa 25
Berdasarkan tabel diatas hasil belajar pada siklus I terlihat
persentase ketuntasan belajar yaitu dalam kategori kurang. Perolehan hasil
belajar siklus I ini masih belum memenuhi indikator keberhasilan
63
penelitian yaitu indikator keberhasilan hasil belajar siswa mencapai
menjadi 80%.
d. Refleksi
Pada pelaksanaan siklus I pembelajaran IPS menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD diperoleh hasil aktivitas siswa dan
juga guru dirasa masih kurang. Selain itu dilihat dari tes hasil belajar siswa
berdasarkan hasil yang telah dilaksanakan, masih ada beberapa siswa yang
belum mencapai nilai di atas KKM yaitu 75. Hal ini menunjukan belum
tercapainya ketuntasan belajar sebesar 80%. Oleh sebab itu, hasil belajar
harus ditingkatakan melalui perbaikan tindakan yang telah dilaksanakan
untuk diterapkan pada siklus II. Adapun perbaikan yang harus dilakukan
adalah sebagai berikut:
Tabel 4. 9
Tindakan Perbaikan Siklus I
No Tindakan Kondisi siswa dan Perbaikan
1 Presentasi
Materi
Menggunakan media pembelajaran yang
kontekstual.
Penempatan tempat duduk siswa.
2
Pembelajaran
Berkelompok
Belum terbiasa pembelajaran kelompok, lebih
diarahkan dan dibimbing pada saat diskusi
kelompok.
Kelompok yang kurang memperhatikan
ditempatkan di depan.
3 Pengerjaan LKS
Melakukan perbaikan LKS dan memperjelas
perintah serta langkah-langkah yang harus
dikerjakan
Selalu mengingatkan siswa untuk selalu
bekerja sama dalam mengerjakan LKS.
Membimbing siswa yang mengalami
kesulitan dalam mengerjakan LKS
64
4 Diskusi /Tanya
Jawab
Memberi kesempatan siswa terlebih dahulu
untuk menyampaikan jawaban LKS
Memotivasi siswa untuk turut aktif dalam
diskusi.
Mengawasi setiap kelompok agar ikut aktif
dalam diskusi.
5 Refleksi Memancing siswa untuk menyimpulkan
materi yang telah dipelajarinya
Berdasarkan hasil refleksi tindakan pembelajaran pada siklus I
diperoleh informasi bahwa aktivitas belajar dan nilai tes hasil belajar belum
mencapai indikator keberhasilan penelitian, sehingga perlu dilanjutkan pada
siklus berikutnya dengan hasil refleksi siklus I digunakan sebagai perbaikan.
2. Siklus II
Tahapan tindakan yang dilakukan pada siklus II meliputi beberapa
tahapan, antara lain sebagai berikut:
a. Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan pada siklus I, pada siklus
II telah dibuat beberapa tindakan untuk memperbaiki dan mengurangi
kendala yang terjadi selama pelaksanaan pembelajaran pada siklus I.
Pada tahap perencanaan ini peneliti menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan lembar kerja siswa (LKS) yang akan
disajikan dalam proses pembelajaran di kelas. Dalam menyusun Rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) peneliti mendiskusikan bersama dengan
guru kelas sekaligus guru yang mengajar IPS (kolaborator). Penyusunan
RPP menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD Pada
tahap ini peneliti juga membuat instrument penelitian yang terdiri dari
lembar observasi aktivitas belajar IPS siswa, lembar observasi aktivitas
mengajar guru, catatan lapangan, alat dan bahan yang akan digunakan
dalam proses pembelajaran dan soal tes untuk akhir siklus.
65
Penelitian dilaksanakan di kelas VA yang berjumlah 25 siswa,
siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok dengan jumlah masing-
masing anggota kelompok berjumlah 5 orang yang heterogen.
b. Pelaksanaan
1) Pertemuan 5
a) Pendahuluan
Pertemuan keenam berlangsung selama 2 x 30 menit (2 jam
pelajaran), materi yang dibahas adalah menjelaskan keragaman suku
bangsa di Indonesia. Peneliti bertindak sebagai guru yang yang
mengajaran keragaman suku bangsa di Indonesia, sedangkan wali
kelas sebagai kolabolator (observer) yang mengamati aktivitas siswa
dan kegiatan guru selama proses pembelajaran berlangsung.
b) Kegiatan Inti
(1) Presentasi kelas
Guru memulai pembelajaran dengan memberikan apersepsi
mengenai keragaman suku bangsa di Indonesia. Selanjutnya guru
memberi penjelasan mengenai keragaman suku bangsa di
Indonesia.
(2) Kerja kelompok
Guru membagikan LKS 5 kepada tiap kelompok. Setiap
kelompok mendapatkan satu LKS. Guru meminta siswa untuk
mencermati masalah pada LKS 5 dan berdiskusi dengan teman satu
kelompok mengenai keragaman suku bangsa di Indonesia.
Pada saat kerja kelompok berlangsung, peneliti dibantu
rekan peneliti mengamati aktivitas belajar siswa menggunakan
pedoman lembar observasi aktivitas belajar siswa.
66
Gambar 4. 2
Siswa sedang membantu temannya mengerjakan LKS
Pada saat kerja kelompok berlangsung siwa sudah mulai
membantu temannya dalam mengerjakan LKS. Siswa juga tidak
malu-malu untuk bertanya kepada temannya atau kepada guru.
Setelah semua kelompok mengerjakan LKS yang diberikan guru
kemudian kegiatan selanjutnya adalah mempresentasikan yaitu
kelompok 4 yaitu Rifa Nurjihan, Muhammad Harun al-Rasyid,
Muhammad Gilang, Jihan Humairah, dan Bismo Satria.
(3) Kuis 5
Setelah presentasi materi dan kerja kelompok selasai
kegiatan selanjutnya yaitu mengerjakan kuis 5. Guru tidak bosan
mengingatkan kepada siswa dalam mengerjakan kuis 5 tidak boleh
melihat pekerjan temannya.
(4) Peningkatan skor individu
Peningkatan nilai individu belum dapat ditentukan langsung
pada pelaksanaan pembelajaran pertemuan 5.
(5) Penghargaan kelompok
Pemberian penghargaan ini diberikan kepada kelompok
yang paling aktif dalam kegiatan diskusi dan berhasil
67
menyelesaikan LKS 5 dengan baik, yaitu kelompok 5 yang
beranggotakan Devi Septian, liza Aulia Nuru Tami, Muhammad
Arya Dwi, Muhmmad Bayu Aji, dan Redi Ardian.
c) Kegiatan akhir
Setelah pembelajaran selesai guru menutup pelajaran, guru
mengingatkan siswa untuk mempelajari terlebih dahulu materi yang
akan diajarkan pada pertemuan berikutnya, yaitu mengenai
keanekaragaman budaya di Indonesia.
2) Pertemuan 6
a) Pendahuluan
Pembelajaran diawali dengan doa yang dipimpin oleh ketua
kelas VA. Guru memulai pembelajaran IPS dengan menginformasikan
kepada siswa bahwa pelaksanaan pembelajaran akan dilaksanakan
dengan diskusi kelompok, presentasi kelas, dan akan diberikan kuis
pada akhir pembelajaran. Guru mengingatkan kepada siswa bahwa
kerja sama dalam kelompok akan dinilai dan akan diberikan
penghargaan kepada kelompok-kelompok yang berprestasi. Selain itu
guru juga menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu siswa dapat
menyebutkan persebaran suku bangsa di Indonesia.
b) Kegiatan Inti
(1) Presentasi kelas
Guru memulai pembelajaran dengan memberikan apersepsi
mengenai persebaran suku bangsa di Indonesia. Selanjutnya guru
memberi penjelasan mengenai persebaran suku bangsa di Indonesia
(2) Kerja kelompok
Tahapan selanjutnya adalah kerja kelompok. Siswa
mengerjakan LKS yang telah diberikan oleh guru, guru
membimbing siswa saat mengerjakan LKS. selanjutnya guru
menginformasikan kepada siswa untuk menulis hasil temuannya
pada tabel hasil pengamatan dan jika telah selesai melakukan
68
pengamatan, guru mengarahkan siswa untuk langsung menjawab
dan mendiskusikan jawaban dari pertanyaan yang ada di LKS.
Masing-masing kelompok bekerja sama untuk
menyelesaikan tugas, Selama proses berlangsung, guru dan
observer bekeliling memberikan bimbingan kepada setiap
kelompok. Setelah selesai melakukan pengamatan. Setelah itu guru
mulai mengarahkan kelompok untuk memprentasikan hasil kerja
kelompoknya. Kelompok yang maju ke depan kelas yaitu
kelompok 2, yaitu Gaida Inka Rahmawati, Muhammad Fauzan Al-
Kahfi, Dodi Setiawan, Ahmad Abi Riziq dan Shifa Fauziah
(3) Kuis 6
Setelah kerja kelompok selesai kemudian siswa
mengerjakan kuis yang telah dibagikan oleh guru. Durasi dalam
mengerjakan kuis 6 yaitu 15 menit. Kemudian seluruh siswa
mengumpulkan hasil kuis yang telah dikerjakan.
(4) Peningkatan skor individu
Peningkatan nilai individu dapat diketahui dengan
mengaitkan skor kuis sebelumnya, yaitu kuis 5 dengan skor kuis 6.
Tabel 4. 10
Poin Peningkatan Individu 4
Nama kelompok Poin Peningkatan individu
Rata-rata Kriteria 5 10 20 30
Kelompok 1 1 4 1 23 Sangat baik
Kelompok 2 2 1 2 20 Baik
Kelompok 3 1 2 1 1 15 Cukup
Kelompok 4 1 2 2 21 Baik
Kelompok 5 2 1 2 20 Baik
(5) Penghargaan kelompok
Pemberian penghargaan ini diberikan kepada kelompok
yang paling aktif dalam kegiatan diskusi dan berhasil
menyelesaikan LKS 6 dengan baik, yaitu kelompok 3 yaitu Sefti
69
Andresta, Ranti Sahyanti, Yahdan Muhmmad Ridwan, Ade Irawan
dan Rifqi Ardian
c) Kegiatan akhir
Setelah pembelajaran selesai guru menutup pelajaran, guru
mengingatkan siswa untuk mempelajari terlebih dahulu materi yang
akan diajarkan pada pertemuan berikutnya, yaitu mengenai
keanekaragaman budaya di Indonesia.
3) Pertemuan 7
a) Pendahuluan
Pembelajaran diawali dengan doa yang dipimpin oleh ketua
kelas VA. Guru memulai pembelajaran IPS dengan menginformasikan
kepada siswa bahwa pelaksanaan pembelajaran akan dilaksanakan
dengan diskusi kelompok, presentasi kelas, dan akan diberikan kuis
pada akhir pembelajaran. Guru mengingatkan kepada siswa bahwa
kerja sama dalam kelompok akan dinilai dan akan diberikan
penghargaan kepada kelompok-kelompok yang berprestasi.
b) Kegiatan Inti
(1) Presentasi kelas
Pertemuan ketujuh dilaksanakan pada hari Senin tanggal 15
November 2012. Materi yang diajarkan pada pertemuan kali ini
mengenai keanekaragamanan budaya di Indonesia. Sebelumnya
memulai pembelajaran, ketua kelas memimpin berdoa didepan
kelas. Guru mengecek kesiapan siswa dengan melihat kondisi
siswa serta situasi dalam kelas. Selain itu juga mengecek kesiapan
alat pembelajaran seperti spidol, penghapus, maupun penggaris
yang sangat dibutuhkan saat proses pembelajaran berlangsung.
(2) Kerja kelompok
Guru membagikan LKS dan menyuruh siswa mengerjakan
LKS yang telah diberikan secara berrsama-sama dalam tiap-tiap
kelompok, guru membimbing siswa saat mengerjakan. Selanjutnya
guru mengarahkan siswa untuk langsung menjawab dan
70
mendiskusikan jawaban dari pertanyaan yang ada di LKS.
Kemudian setelah selesai menjawab LKS guru menuyuruh salah
satu kelompok untuk menelaskan hasil LKS yng telah
didiskusikan, yang berani maju yaitu kelompok 4 yaitu Rifa
Nurjihan, Muhammad Harun al-Rasyid, Muhammad Gilang, Jihan
Humairah, dan Bismo Satria.
(3) Kuis 7
Kegiatan selanjutnya yaitu siswa mengerjakan kuis yang
telah dibagikan oleh guru. Durasi dalam mengerjakan kuis 7 yaitu
15 menit. Dalam mengerjakan kuis ini siswa sangat antusius dalam
mengerjakannya dan tidak terlihat ada yang menyontek hasil
pekerjaan temannya. Kemudian seluruh siswa mengumpulkan hasil
kuis yang telah dikerjakan.
(4) Peningkatan skor individu
Peningkatan nilai individu dapat diketahui dengan
mengaitkan skor kuis sebelumnya, yaitu kuis 6 dengan skor kuis 7.
Tabel 4. 11
Poin Peningkatan Individu 5
Nama
kelompok
Poin Peningkatan individu Rata-rata Kriteria
5 10 20 30
Kelompok 1 1 2 2 21 Sangat baik
Kelompok 2 1 1 3 21 Sangat baik
Kelompok 3 1 1 1 2 19 Baik
Kelompok 4 2 1 2 20 Baik
Kelompok 5 4 1 22 Sangat Baik
(5) Penghargaan kelompok
Pemberian penghargaan ini diberikan kepada kelompok
yang paling aktif dalam kegiatan diskusi dan berhasil
menyelesaikan LKS 7 dengan baik, yaitu kelompok 4 yaitu Rifa
71
Nurjihan, Muhammad Harun al-Rasyid, Muhammad Gilang, Jihan
Humairah, dan Bismo Satria
(6) Kegiatan akhir
Setelah pembelajaran selesai guru menutup pelajaran, guru
mengingatkan siswa untuk mempelajari terlebih dahulu materi
yang akan diajarkan pada pertemuan berikutnya, yaitu mengenai
macam-macam budaya di Indonesia.
4) Pertemuan 8
a) Pendahuluan
Ini merupakan pertemuan terakhir di siklus II. Ketika guru
memasuki kelas, siswa tampak telah siap menerima pelajaran. Setelah
guru membuka pelajaran dengan salam dan doa. Sebelumnya guru
bertanya pada seluruh siswa mengenai kesiapan menerima pelajaran.
b) Kegiatan Inti
(1) Presentasi kelas
Guru menyampaikan materi tentang secara macam-macam
budaya di Indonesia secara singkat.
(2) Kerja kelompok
Sebelum peneliti membagikan LKS 3, guru menjelaskan
bahwa waktu yang digunakan untuk mendiskusikan LKS 3 adalah
30 menit. Guru dan peneliti berkeliling untuk mengawasi jalannya
diskusi.
Setelah 30 menit, semua kelompok selesai mengerjakan
LKS 3. Salah satu kelompok yaitu kelompok 1 yang
beranggotakan Sifa Nabila, Yusuf Rian, Jaka Setia, Muhammad
Syahril, Siti Humairoh maju untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya di depan kelas, guru meminta siswa lain untuk
mengoreksi jawaban tersebut. Jika ada yang mempunyai jawaban
atau cara lain dalam menyelesaikan persoalan guru
mempersilahkan siswa tersebut untuk mempresentasikan hasil
diskusinya di depan kelas.
72
(3) Kuis 8
Kuis 8 dilaksanakan pada akhir pembelajaran. Guru
berkeliling memantau siswa dan selalu mengingatkan agar siswa
tidak saling bekerja sama dalam mengerjakan kuis.
(4) Peningkatan skor individu
Peningkatan nilai individu dapat diketahui dengan
mengaitkan skor kuis sebelumnya, yaitu kuis 7 dengan skor kuis 8.
Tabel 4. 12
Poin Peningkatan Individu 6
Nama kelompok Poin Peningkatan individu
Rata-rata Kriteria 5 10 20 30
Kelompok 1 3 2 24 Sangat baik
Kelompok 2 1 4 28 Sempurna
Kelompok 3 1 2 2 22 Sangat baik
Kelompok 4 2 3 26 Sempurna
Kelompok 5 2 3 24 Sangat Baik
(5) Penghargaan kelompok
Pemberian penghargaan ini diberikan kepada kelompok
yang paling aktif dalam kegiatan diskusi dan berhasil
menyelesaikan LKS 8 dengan baik, yaitu kelompok 2, yaitu Gaida
Inka Rahmawati, Muhammad Fauzan Al-Kahfi, Dodi Setiawan,
Ahmad Abi Riziq dan Shifa Fauziah.
c) Kegiatan akhir
Sebelum menutup pelajaran pada pertemuan terakhir ini akan
diadakan tes siklus II. Sebelumnya guru bertanya pada seluruh siswa
mengenai kesiapan mereka menghadapi tes. Guru juga member
kesempatan pada siswa untuk bertanya mengenai materi tes hari ini.
Kesempatan itu tidak disia-siakan oleh siswa, beberapa siswa mengangkat
tangan dan menanyakan soal dari buku yang belum mereka pahami.
73
Selesai guru menjelaskan, dibantu peneliti guru membagikan soal tes
siklus II yang terdiri dari 15 soal ganda kepada siswa.
Waktu yang diberikan untuk mengerjakan soal adalah 30 menit.
Siswa mengerjakan soal dengan tertib. Sesekali masih ada siswa yang
terlihat melirik jawaban teman, tetapi hal itu tidak berlangsung lama
karena guru selalu mengingatkan siswa untuk mengerjakan tes secara
individu dan siswa pun mengindahkan perintah guru. Tiga puluh menit
waktu untuk mengerjakan tes telah usai. Siswa meminta tambahan waktu
pada guru untuk menyelesaikan soal tes.
Lima menit waktu akan berakhir guru mengingatkan siswa untuk
tidak lupa menuliskan nama dan nomor absen pada sudut kiri atas lembar
jawab juga memeriksa kembali jawaban mereka. Waktu habis, guru
meminta siswa untuk segera mengumpulkan lembar jawab mereka ke
depan. Jam pelajaran yang masih tersisa digunakan guru untuk membahas
soal tes siklus II. Sebagian besar siswa tersenyum puas karena jawaban
mereka sama seperti yang diuraikan oleh guru.
c. Observasi
Observasi dilakukan bersamaan dengan tahap pelaksanaan tindakan.
Pengamatan dilakukan oleh peneliti yang mencatat seluruh aktivitas siswa dan
guru serta hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran.
1) Lembar Observasi Guru
Hasil observasi yang dilaksanakan selama pelaksanaan
pembelajaran IPS menggunakan metode Kooperatif tipe STAD.
Pengamatan dilakukan oleh observer (wali kelas) yang mencatat seluruh
aktivitas guru selama proses pembelajaran. Hasil observasi dari tindakan
pertama terhadap guru sesuai dengan perencanaan dapat dilihat pada tabel
berikut:
74
Tabel 4.13
Hasil Observasi Guru Siklus II
No Aspek yang diamati
Kreteria Nilai
Pert. 1 Pert. 2 Pert. 3 Pert. 4
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1 Menjelaskan tujuan
pembelajaran
√ √ √ √
2 Membentuk kelompok
belajar
√ √ √ √
3 Memperhatikan dan
membimbing siswa
dalam kelompok
√ √ √ √
4 Memberikan kuis
kepada setiap siswa
dalam kelompok
√ √ √ √
5 Memberikan
penghargaan kepada
kelompok belajar
√ √ √ √
6 Guru bersama siswa
menyimpulkan materi
yang telah diajarkan
√ √ √ √
7 Mengarahkan siswa
untuk mengajukan
pertanyaan terkait
materi
√ √ √ √
Jumlah 25 26 27 27
Presentasi 89,28%. 92,86%. 96,43%. 96,43%.
Rata-rata 93,75%.
Keterangan Sangat baik
Berdasarkan data yang dihasilkan pada tabel di atas terkait kegiatan
guru. Guru melakukan setiap langkah dalam RPP. Guru dapat
mengkondisikan siswa, tujuan pembelajaran disampaikan, guru cepat
75
membentuk kelompok dan melakukan bimbingan kepada siswa.. Terdapat
peningkatan pada setiap pertemuanya. Sehingga pada siklus II rata-rata
aktivitas guru mencapai 93,75% dengan katagori sangat baik.
5) Lembar Obersvasi Siswa
Sedangkan untuk hasil observasi terhadap siswa siklus II pada
pertemuan kelima sampai kedelapan dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 4.14
Hasil Observasi Siswa Siklus II
No Aspek yang diamati
Kriteria Nilai
Pert. 1 Pert. 2 Pert. 3 Pert. 4
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1 Memperhatikan
penjelasan guru
√ √ √ √
2 Melakukan kegiatan
sesuai lembar kerja
siswa(LKS)
√ √ √ √
3 Bekerja sama dalam
kelompok
√ √ √ √
4 Mengerjakan latihan
soal/kuis
√ √ √ √
5 Berani bertanya √ √ √ √
6 Berani menjawab
pertanyaan guru
√ √ √ √
7 Memperhatikan
pendapat orang lain
√ √ √ √
8 Mencatat penjelasan
guru
√ √ √ √
Jumlah 28 30 30 30
Presentasi 87,5%. 93,75%. 93,75%. 93,75%.
Rata-rata 92,18%.
Keterangan Sangat Baik
76
Berdasarkan tabel diatas terlihat dari aspek yang diamati siswa
banyak yang bertanya jika mengalami kesulitan, lebih bersemangat dalam
kegiatan pembelajaran. Setiap kelompok sudah terlihat kompak dalam
diskusi memecahkan masalah, keberanian siswa mempresentasikan hasil
diskusi juga meningkat sehingga proses pembelajaran tidak lagi
didominasi guru. Pemahaman siswa pun semakin bertambah terhadap
materi yang diajarkan. Hal ini menunjukan perubahan yang positif karena
keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran menjadi baik berbeda
dengan pertemuan siklus I. peningkatan aktivitas siswa pada siklus II yaitu
87,50%. – 93,75%. dengan rata-rata 92,18%. kategori sangat baik. hal ini
menunjukkan tercapainya indikator keberhasilan penelitian yaitu aktivitas
belajar siswa mencapai 85%.
6) Tes Hasil Belajar Siswa
Hasil tes akhir siklus II menunjukkan bahwa dari seluruh siswa
yang dikenai tindakan, diperoleh nilai terendah 72 dan nilai tertinggi 92
dengan nilai rata- rata 81,84%. Terdapat 21 atau 84% orang siswa yang
mencapai kriteria ketuntasan belajar dan 4 orang siswa atau 16% yang
belum mencapai ketuntasan. Hasil tes tersebut disajikan dalam tabel
berikut ini:
Tabel 4.15
Hasil Belajar Siklus II
Statistik Keterangan
KKM 75
Nilai tertinggi 92
Nilai terendah 72
Rata-rata 81,84%
Jumlah siswa yang belum tuntas 4
Jumlah siswa tuntas 21
Jumlah Siswa 25
Berdasarkan tabel 4.15 hasil belajar pada siklus II terlihat rata-rata
siswa mencapai 81,84% dan presentasi ketuntasan belajar siswa sebesar
77
84%. Perolehan hasil belajar siklus II ini telah mencapai target indikator
keberhasilan penelitian yaitu 80%.
d. Refleksi
Pada tahap ini peneliti dan observer melakukan refleksi terhadap
hasil dari analisis data dan seluruh pelaksanaan pembelajaran siklus II.
Adapun hasil refleksi tersebut sebagai berikut:
1) Pelasaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD selama siklus II ini siswa
memperlihatkan antusias yang semakin baik.
2) Siswa sudah terlihat aktif dalam pembelajaran IPS dengan
meggunakan media pembelajaran yang kontekstual.
3) Kerja kelompok menunjukan peningkatan dan semakin baik.
Persaingan kelompok untuk mendapatkan penghargaan kelompok
terbaik terlihat semakin terasa.
Perbaikan pada siklus II menunjukkan hasil sesuai dengan yang
diharapkan. Pada setiap pertemuan terlihat peningkatan aktivitas IPS
siswa. Berdaskan hasil observasi siklus II diperoleh persentase aktivitas
belajar IPS siswa mencapai 85 %. Hal ini menunjukkan bahwa rata- rata
persentase aktivitas belajar IPS siswa pada siklus telah mencapai indikator
keberhasilan penelitian. Sedangkan hasil belajar pada siklus II terlihat
persentase ketuntasan belajar mencapai 84% dalam kategori baik sekali.
Perolehan hasil belajar siklus II ini telah mencapai target indikator
keberhasilan penelitian yaitu 80%.
C. Analisis Data dan Pembahasan
1. Aktivitas dan Hasil Belajar pada Siklus 1
a) Aktivitas Belajar
Pembelajaran IPS melalui model kooperatif tipe STAD ini
diawali dengan presentasi kelas oleh guru, yaitu menyampaikan
materi pelajaran dengan jelas dan singkat. kemudian membentuk
kelompok diskusi belajar untuk mengerjakan LKS. Kelompok diskusi
yang digunakan dalam penelitian ini beranggotakan 5 orang siswa
78
yang hetorogen. Kelompok dibentuk berdasarkan hasil nilai ujian
tengah semester (UTS) dan diskusi dengan guru bidang studi IPS
kelas VA.
Dalam pembentukan kelompok ini, Erman Suherman menyatakan
bahwa ukuran (besar kecilnya) kelompok akan berpengaruh pada
kemampuan produktivitas kelompoknya. Ukuran kelompok yang ideal
untuk cooperative learning adalah tiga sampai lima orang. 1Jika suatu
kelompok hanya terdiri atas dua orang, maka interaksi antar anggota
kelompok akan sangat terbatas dan kelompok itu tidak dapat
melakukan diskusi jika satu anggotanya absen. Sebaliknya, jika ukuran
kelompok itu terlalu besar maka akan menjadi sangat sulit bagi
kelompok itu berfungsi secara efektif. Siswa-siswa yang lebih aktif
dalam pembelajaran akan cenderung menguasai dan siswa-siswa yang
hanya pendiam akan cenderung menerima saja apa yang diberikan
guru. Dalam kelompok yang sangat besar, sulit bagi setiap individu
untuk menyampaikan pendapat dan mengkoordinasinya.
Dari hasil observasi pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan,
pada siklus I proses pembelajaran dikelas belum menunjukkan hasil
yang memuaskan ini terlihat dari aktivitas belajar siswa sebesar
78,13% dan belum memenuhi indikator keberhasilan penelitian yaitu
sebesar 85%.
Dalam pembelajaran berkelompok, siswa belum terbiasanya
mengunakan metode kelompok dan diskusi sehingga masih ada
beberapa siswa yang masih bercanda, berkumpul dengan teman lain
dan ada yang kurang senang dengan pembagian kelompok yang
dilakukan oleh guru.
Pada saat pengerjaan LKS siswa masih belum terbiasa dengan
penggunaan LKS. Siswa masih bingung bagaimana mengerjakan LKS
1 Erman Suherman, Strategi Pengajaran Matematika Kontemporer, (Bandung: JICA,
2003), h. 202
79
karena kurangnya siswa membaca menyebabkan siswa selalu
bergantung pada guru dalam mengerjakan LKS.
Pada saat mempresentasikan hasil diskusi kelompok siswa masih
ragu dan malu-malu dalam menyampaikan jawaban. Hal ini
menyebabkan banyak siswa yang tidak menyimak jawaban atau
pendapat temannya. Bahkan ada siswa yang mengejek dan
menertawakan ketika temannya sedang mempresentasikan.
Pada saat refleksi, kesimpulan dari pembelajaran masih
didominasi guru karena sebagian siswa belum bisa menangkap dan
menyampaikan kesimpulan dari pembelajaran yang mereka pelajari.
Siswa tidak ada yang bertanya sehingga guru memberikan beberapa
pertanyaan dan mengulang materi pembelajaran.
Untuk mengatasi permasalahan diats peneliti memberikan solusi
di antaranya adalah :
1. Presentasi Materi guru ditekankan menggunakan media
pembelajaran yang kontekstual dan dimengerti oleh anak-anak
serta penempatan tempat duduk siswa harus disesuai dengan
tingkat pemahaman siswa terhadap pelajaran.
2. Pembelajaran Berkelompok guru lebih mengarahkan dan
membimbing pada saat diskusi kelompok dan kelompok yang
kurang memperhatikan ditempatkan di depan.
3. Pengerjaan LKS, guru melakukan perbaikan LKS dan memperjelas
perintah serta langkah-langkah yang harus dikerjakan, Selalu
mengingatkan siswa untuk selalu bekerja sama dalam mengerjakan
LKS, membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam
mengerjakan LKS.
4. Diskusi /Tanya Jawab guru memberi kesempatan siswa terlebih
dahulu untuk menyampaikan jawaban LKS, Memotivasi siswa
untuk turut aktif dalam diskusi, mengawasi setiap kelompok agar
ikut aktif dalam diskusi.
80
5. Refleksi guru memancing siswa untuk menyimpulkan materi yang
telah dipelajarinya.
b) Hasil Belajar
Hasil tes akhir siklus I menunjukkan bahwa dari seluruh siswa
yang dikenai tindakan, diperoleh nilai terendah 45 dan nilai tertinggi
90 dengan nilai rata- rata 64,48%. Terdapat 9 orang siswa atau 36 %
yang mencapai kriteria ketuntasan belajar dan orang siswa 16 atau 64
% yang belum mencapai ketuntasan. Ini menunjukkan proses
pembelajaran dikelas belum menunjukkan hasil yang maksimal oleh
karena itu peneliti meberiakan alternatif pemecahan masalh denagan
cara memperbaiki RPP metode STAD, lebih menggunakan media
pemeblajaran yang konstektual dalam presentasi materi kepada anak-
anak dan membimbing siswa yang kesulitan dalam memahami materi.
2. Aktivitas dan hasil belajar pada siklus 2
a) Aktivitas belajar
Aktivitas belajar siswa pada siklus 2 memperlihatakan kemajuan
dan peningkatan dibandingkan pada siklus 1. Setiap kelompok sudah
terlihat kompak dalam diskusi memecahkan masalah dan dalam berdiskusi
siswa selalu memberikan argumentasi dan informasi ini sesua dengan yang
dikatakan Nana Sujana mengatakan diskusi pada dasarnya adalah tukar
menukar informasi,2 pendapat dan pengalaman dengan maksud untuk
mendapat pengertian bersama. Adanya kerjasama dalam kelompok
menandakan bahwa semakin banyak ide-ide yang muncul dari setiap
siswa. Banyaknya ide-ide yang muncul ini tentunya akan semakin
memperkaya pengetahuan dan pemahaman siswa, keberanian siswa
mempresentasikan hasil diskusi juga meningkat sehingga proses
2 Nana Sujana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya, 2004), 78
81
pembelajaran tidak lagi didominasi guru. Dalam kegiatan refleksi , siswa
mulai terbiasa berani meyimpulkan materi yang telah diajarkan oleh guru.
b) Hasil belajar
Pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas
belajar akan berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. Hal ini
sesuai yang diungkapkan oleh A. M. Sardiman bahwa hasil belajar akan
menjadi optimal, jika ada motivasi.3 semakin tepat motivasi ke arah
belajar aktif yang diberikan, semakin optimal pula hasil belajar siswa
yang diperoleh.
Pembahasan materi telah dipahami oleh siswa ketika proses
belajar, berarti proses belajar telah berhasil sehingga berpengaruh terhadap
hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar IPS siswa terlihat dari hasil
tes siklus I dan siklus II yang nilai rata-ratanya meningkat, yaitu dari 57,76
menjadi 72,59. Dengan nilai KKM 75 dapat dilihat dari jumlah siswa
pada siklus I yang tuntas belajar belajar hanya 36% mengalami
peningkatan pada siklus II menjadi 84%. Ini telah memenuhi indikator
keberhasilan penelitian yaitu 80.
Dengan demikian penerapan pembelajaran IPS dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team
Achievement Divisions (STAD) pada siswa di SDN Grogol Selatan
khususnya kelas VA, dapat meningkatkan aktivitas belajar dan hasil
belajar siswa pada pembelajaran IPS .
3 A. M. Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada,2007), h.75
82
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan
bahwa terdapat peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pokok
bahasan keragaman kenampakan alam dan suku bangsa dengan menggunakan model
Kooperatif Learning tipe Student Teams Achievement Division (STAD).
1. Aktivitas belajar IPS siswa pada siklus I sebesar 78,13% dalam kategori
baik. Pada siklus II meningkat menjadi 92,18% dalam kategori sangat
baik. Peningkatan aktivitas belajar dari siklus I ke siklus II sebesar
14,05%.
2. Hasil belajar IPS siswa pada siklus I menunjukkan rata-rata hasil belajar
siswa 64,48% dan pada siklus II diperoleh rata-rata hasil belajar siswa,
81,84% berarti mengalami peningkatan sebesar 17,36%. Dengan nilai
KKM 75 menunjukkan pada siklus I terdapat 9 siswa tuntas 36% ini
dalam tingkatan Kurang dan pada siklus II yaitu terdapat 21 siswa yang
tuntas atau 84% ini dalam tingkatan Baik Sekali berarti mengalami
peningkatan 12 siswa yang tuntas.
B. Saran
Dari kesimpulan di atas sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini,
maka dapat dikemukakan beberapa saran sebagai bahan pertimbangan:
1. Dalam penerapan model Kooperatif Learning tipe Student Teams Achievement
Division (STAD).guru hendaknya lebih intensif dalam membimbing siswa
dalam kerjasama belajar kelompok untuk menyelesaikan LKS.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk melakukan
penelitian sejenis pada konsep yang lainnya di kelas V.
3. Perlu mempertimbangkan keberadaan sarana dan prasarana dalam
mengimplementasikan pendekatan pembelajaran model Kooperatif Learning
tipe Student Teams Achievement Division (STAD).
82
84
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Satuan Pendidikan : SDN GROGOL SELATAN
Mata Pelajaran : IPS
Kelas/Semester : V/I
Alokasi Waktu : 8 x 35 Menit (4 pertemuan)
A. Standar Kompetensi
1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala
nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman
kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di
Indonesia
B. Kompetensi Dasar
1.1 Mengenal keragaman kenampakan alam dan buatan serta
pembagian wilayah waktu di Indonesia dengan menggunakan
peta/atlas/globe dan media lainnya.
C. Indikator
Menyebutkan ciri kenampakan alam.
Menyebutkan ciri kenampakan buatan.
Menjelaskan kenampakan alam dengan menggunakan peta.
Menjelaskan kenampakan buatan dengan menggunakan peta.
Menjelaskan manfaat kenampakan alam dalam kehidupan sehari-
hari
Menjelaskan manfaat kenampakan buatan dalam kehidupan sehari-
hari
Menjelaskan pembagian wilayah waktu di Indoensia
Membedakan pembagian wilayah waktu di Indonesia
85
D. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat:
Menyebutkan ciri kenampakan alam.
Menyebutkan ciri kenampakan buatan.
Menjelaskan kenampakan alam dengan menggunakan peta.
Menjelaskan kenampakan buatan dengan menggunakan peta.
Menjelaskan manfaat kenampakan alam dalam kehidupan sehari-
hari.
Menjelaskan manfaat kenampakan buatan dalam kehidupan sehari-
hari.
Menjelaskan pembagian wilayah waktu di Indoensia.
Membedakan pembagian wilayah waktu di Indonesia.
E. Materi
Kenampakan Alam dan Buatan serta Pembagian Waktu di Indonesia
F. Metode
Pembelajaran Kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division)
86
G. Langkah Kegiatan Pembelajaran
(Pertemuan 1-2)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Waktu
Pendahuluan
Memberi salam.
Memberikan ulasan singkat
mengenai tujuan pembelajaran.
Membangkitkan motivasi dan
apersepsi siswa dengan menanyakan
apakah anak-anak pernah melihat
gunung, laut, pabrik atau waduk di
sekitar rumah?
Membenarkan jawaban siswa, dan
menjelaskan fenomena terjadinya
gunung, laut, pabrik, waduk, dll.
Menjawab salam.
Mendengarkan penjelasan guru.
Menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh guru.
Mendengarkan dan menyimak
penjelasan dari guru.
5 menit
87
Kegitan Inti
Eksplorasi
Menjelaskan kenampakan alam dan
dan kenampakan buatan
Membentuk siswa menjadi
beberapa kelompok hetorogen yang
terdiri dari 4-5 siswa.
Menjelaskan aturan-aturan dalam
pembelajaran Koopertaif Tipe
STAD.
Memberikan poin awal kepada
siswa dan menjelaskan sumber poin
awal tersebut
Membagikan LKS kepada
setiap kelompok.
Memantau/membimbing setiap
kelompok untuk bisa bekerjasama
dalam kelompoknya.
Elaborasi
Memberikan kesempatan kepada
salah satu siswa untuk
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya.
Memberikan kuis kepada setiap
siswa dalam tiap kelompok.
Memperlihatkan dan menghitung
skor kemajuan individu siswa.
Memperhatikan penjelasan
guru.
Membentuk kelompok belajar
dengan arahan dari guru.
Mendengarkan dan menyimak
penjelasan dari guru.
Melihat dan menyimak poin
awal siswa.
Menerima, mempelajari dan
mengerjakan LKS yang berikan
guru.
Bekerja dalam tim dan
memastikan teman
sekompoknya menguasai
materinya.
Salah satu kelompok
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya.
Menjawab kuis yang diberikan
oleh guru.
Melihat dan membantu
menghitung skor kemajuan
55
menit
88
Memberikan penghargaan kepada
setiap kelompok.
Konfirmasi
Membenarkan presentasi siswa
terkait materi yang telah diajarkan
Meluruskan jawaban siswa terkait
materi yang telah diajarkan
individu siswa.
Menerima pengharagaan yang
diberikan guru.
Mendengarakan penjelasan
guru tentang materi yang telah
diajarkan
Mendengarakan penjelasan
guru tentang materi yang telah
diajarkan
89
Kegiatan Penutup
Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menyimpulkan materi
yang telah diajarkan oleh guru.
Mengulang kembali materi yang
telah diajarkan
Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya.
Memberikan pertanyaan kepada
beberapa siswa untuk memantapkan
materi yang diajarkan.
Menyimpulkan materi yang
telah diajarkan oleh guru dan
siswa yang lain menyimaknya.
Memperhatikan penjelasan guru.
Bertanya materi yang belum
paham.
Menjawab pertanyaan dari
guru.
10
menit
(Pertemuan 3-4)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa waktu
Pendahuluan
Memberi salam.
Memberikan ulasan singkat
mengenai tujuan pembelajaran.
Membangkitkan motivasi dan
apersepsi siswa dengan menanyakan
apakah anak-anak pernah melihat
peta? lalu guru bertanya lagi
didalam peta ada warna dan simbol
–simbol apakah anak-anak tahu apa
kegunaannya?
Membenarkan jawaban siswa, dan
menjelaskan warna dan simbol –
simbol dan kegunaannya
Menjawab salam.
Mendengarkan penjelasan guru.
Menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh guru.
Mendengarkan dan menyimak
penjelasan dari guru.
5 menit
90
Kegitan Inti
Ekplorasi
Menjelaskan kenampakan alam dan
dan kenampakan buatan
menggunakan peta.
Membentuk siswa menjadi
beberapa kelompok hetorogen yang
terdiri dari 4-5 siswa.
Menjelaskan aturan-aturan dalam
pembelajaran Koopertaif Tipe
STAD.
Memberikan poin awal kepada
siswa dan menjelaskan sumber poin
awal tersebut
Membagikan LKS kepada
setiap kelompok.
Elaborasi
Memantau/membimbing setiap
kelompok untuk bisa bekerjasama
dalam kelompoknya.
Memberikan kesempatan kepada
salah satu siswa untuk
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya.
Memberikan kuis kepada setiap
siswa dalam tiap kelompok.
Memperlihatkan dan menghitung
Memperhatikan penjelasan
guru.
Membentuk kelompok belajar
dgn arahan dari guru.
Mendengarkan dan menyimak
penjelasan dari guru.
Melihat dan menyimak poin
awal siswa.
Menerima, mempelajari dan
mengerjakan LKS yang berikan
guru.
Bekerja dalam tim dan
memastikan teman
sekompoknya menguasai
materinya.
Salah satu kelompok
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya.
Menjawab kuis yang diberikan
oleh guru.
Melihat dan membantu
55
menit
91
skor kemajuan individu siswa.
Memberikan penghargaan kepada
setiap kelompok.
Konfirmasi
Membenarkan presentasi siswa
terkait materi yang telah diajarkan
Meluruskan jawaban siswa terkait
materi yang telah diajarkan
menghitung skor kemajuan
individu siswa.
Menerima pengharagaan yang
diberikan guru.
Mendengarakan penjelasan
guru tentang materi yang telah
diajarkan
Mendengarakan penjelasan
guru tentang materi yang telah
diajarkan
Kegiatan Penutup
Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menyimpulkan materi
yang telah diajarkan oleh guru.
Mengulang kembali materi yang
telah diajarkan
Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya.
Memberikan pertanyaan kepada
beberapa siswa untuk memantapkan
materi yang diajarkan.
Menyimpulkan materi yang
telah diajarkan oleh guru dan
siswa yang lain menyimaknya.
Memperhatikan penjelasan guru.
Bertanya materi yang belum
paham.
Menjawab pertanyaan dari
guru.
10
menit
92
(Pertemuan 5-6)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa waktu
Pendahuluan
Memberi salam.
Memberikan ulasan singkat
mengenai tujuan pembelajaran.
Membangkitkan motivasi dan
apersepsi siswa
Membenarkan jawaban siswa, dan
menjelaskan manfaat jenampakan
alam dan buatan
Menjawab salam.
Mendengarkan penjelasan guru.
Menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh guru.
Mendengarkan dan menyimak
penjelasan dari guru.
5 menit
Kegitan Inti
Menjelaskan manfaat kenampakan
alam dan dan kenampakan buatan
Membentuk siswa menjadi
beberapa kelompok hetorogen yang
terdiri dari 4-5 siswa.
Menjelaskan aturan-aturan dalam
pembelajaran Koopertaif Tipe
STAD.
Memberikan poin awal kepada
siswa dan menjelaskan sumber poin
awal tersebut.
Membagikan LKS kepada
setiap kelompok.
Memantau/membimbing setiap
kelompok untuk bisa bekerjasama
dalam kelompoknya.
Memperhatikan penjelasan
guru.
Membentuk kelompok belajar
dgn arahan dari guru.
Mendengarkan dan menyimak
penjelasan dari guru.
Melihat dan menyimak poin
awal siswa.
Menerima, mempelajari dan
mengerjakan LKS.
Bekerja dalam tim dan
memastikan teman
sekompoknya menguasai
materinya.
55
menit
93
Memberikan kesempatan kepada
salah satu siswa untuk
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya.
Memberikan kuis kepada setiap
siswa dalam tiap kelompok.
Memperlihatkan dan menghitung
skor kemajuan individu siswa.
Memberikan penghargaan kepada
setiap kelompok.
Konfirmasi
Membenarkan presentasi siswa
terkait materi yang telah diajarkan
Meluruskan jawaban siswa terkait
materi yang telah diajarkan
Salah satu kelompok
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya.
Menjawab kuis yang diberikan
oleh guru.
Melihat dan membantu
menghitung skor kemajuan
individu siswa.
Menerima pengharagaan yang
diberikan guru.
Mendengarakan penjelasan
guru tentang materi yang telah
diajarkan
Mendengarakan penjelasan
guru tentang materi yang telah
diajarkan
Kegiatan Penutup
Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menyimpulkan materi
yang telah diajarkan oleh guru.
Mengulang kembali materi yang
telah diajarkan
Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya.
Memberikan pertanyaan kepada
beberapa siswa untuk memantapkan
materi yang diajarkan.
Menyimpulkan materi yang
telah diajarkan oleh guru dan
siswa yang lain menyimaknya.
Memperhatikan penjelasan guru.
Bertanya materi yang belum
paham.
Menjawab pertanyaan dari
guru.
10
menit
94
(Pertemuan 7-8)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa waktu
Pendahuluan
Memberi salam.
Memberikan ulasan singkat
mengenai tujuan pembelajaran.
Membangkitkan motivasi dan
apersepsi siswa dengan menanyakan
Membenarkan jawaban siswa
Menjawab salam.
Mendengarkan penjelasan guru.
Menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh guru.
Mendengarkan dan menyimak
penjelasan dari guru.
5 menit
Kegitan Inti
Menjelaskan pembagian waktu di
Indonesia
Membentuk siswa menjadi
beberapa kelompok hetorogen
yang terdiri dari 4-5 siswa.
Menjelaskan aturan-aturan dalam
pembelajaran Koopertaif Tipe
STAD.
Memberikan poin awal kepada
siswa dan menjelaskan sumber poin
awal tersebut
Membagikan LKS kepada
setiap kelompok.
Memantau/membimbing setiap
kelompok untuk bisa bekerjasama
dalam kelompoknya.
Memperhatikan penjelasan
guru.
Membentuk kelompok belajar
dgn arahan dari guru.
Mendengarkan dan menyimak
penjelasan dari guru.
Melihat dan menyimak poin
awal siswa.
Menerima, mempelajari dan
mengerjakan LKS yang berikan
guru.
Bekerja dalam tim dan
memastikan teman
sekompoknya menguasai
materinya.
55
menit
95
Memberikan kesempatan kepada
salah satu siswa untuk
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya.
Memberikan kuis kepada setiap
siswa dalam tiap kelompok.
Memperlihatkan dan menghitung
skor kemajuan individu siswa.
Memberikan penghargaan kepada
setiap kelompok.
Konfirmasi
Membenarkan presentasi siswa
terkait materi yang telah diajarkan
Meluruskan jawaban siswa terkait
materi yang telah diajarkan
Salah satu kelompok
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya.
Menjawab kuis yang diberikan
oleh guru.
Melihat dan membantu
menghitung skor kemajuan
individu siswa.
Menerima pengharagaan yang
diberikan guru.
Mendengarakan penjelasan guru
tentang materi yang telah
diajarkan
Mendengarakan penjelasan guru
tentang materi yang telah
diajarkan
96
Kegiatan Penutup
Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menyimpulkan materi
yang telah diajarkan oleh guru.
Mengulang kembali materi yang
telah diajarkan
Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya.
Memberikan pertanyaan kepada
beberapa siswa untuk memantapkan
materi yang diajarkan.
Menyimpulkan materi yang
telah diajarkan oleh guru dan
siswa yang lain menyimaknya.
Memperhatikan penjelasan guru.
Bertanya materi yang belum
paham.
Menjawab pertanyaan dari
guru.
10
menit
Mengetahui,
Wali kelas
Rahmawati, S.Pd
NIP.196705032007012033
Jakarta, Oktober 2012
Peneliti
Heri Dermawan
NIM. 107018303965
96
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Satuan Pendidikan : SDN GROGOL SELATAN
Mata Pelajaran : IPS
Kelas/Semester : V/I
Alokasi Waktu : 8 x 35 Menit (4 pertemuan)
A. Standar Kompetensi
1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala
nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman
kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di
Indonesia
B. Kompetensi Dasar
1.2 Menghargai keragamanan suku bangsa dan budaya di Indonesia.
C. Indikator
Menjelaskan kergamanan suku di indonesia
Menjelaskan penyebaran suku di Indonesia
Mengklasifikasi macam-macam suku di Indonesia.
Memberikan contoh menghargai suku di Indonesia dalam kehidupan
sehari-hari
Menjelaskan pengertian kebudayaan.
Menjelaskan macam-macam kebudayaan di Indonesia
Mengklasifikasi macam-macam kebudayaan di Indonesia
Memberikan contoh menghargai kebudayaan di Indonesia dalam
kehidupan sehari-hari
D. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat:
Menjelaskan kergamanan suku di indonesia
Menjelaskan penyebaran suku di Indonesia
Mengklasifikasi macam-macam suku di Indonesia.
97
Memberikan contoh menghargai suku di Indonesia dalam kehidupan
sehari-hari
Menjelaskan pengertian kebudayaan.
Menjelaskan macam-macam kebudayaan di Indonesia
Mengklasifikasi macam-macam kebudayaan di Indonesia
Memberikan contoh menghargai kebudayaan di Indonesia dalam
kehidupan sehari-hari
E. Materi
Keragamanan suku dan budaya di Indonesia
F. Metode
Pembelajaran Kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division)
98
G. Langkah Kegiatan Pembelajaran
(pertemuan 1-2)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa waktu
Pendahuluan
Memberi salam.
Memberikan ulasan singkat
mengenai tujuan pembelajaran.
Membangkitkan motivasi dan
apersepsi siswa dengan menanyakan
apakah anak-anak dari suku
manakah anak-anak berasal
Membenarkan jawaban siswa, dan
menjelaskan keragamanan suku di
Indonesia
Menjawab salam.
Mendengarkan penjelasan guru.
Menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh guru.
Mendengarkan dan menyimak
penjelasan dari guru.
5 menit
Kegitan Inti
Ekplorasi
Menjelaskan menjelaskan
keragamanan suku di Indonesia.
Membentuk siswa menjadi
beberapa kelompok hetorogen yang
terdiri dari 4-5 siswa.
Menjelaskan aturan-aturan dalam
pembelajaran Koopertaif Tipe
STAD.
Memberikan poin awal kepada
siswa dan menjelaskan sumber poin
awal tersebut
Membagikan LKS kepada
setiap kelompok.
Memperhatikan penjelasan
guru.
Membentuk kelompok belajar
dgn arahan dari guru.
Mendengarkan dan menyimak
penjelasan dari guru.
Melihat dan menyimak poin
awal siswa.
Menerima, mempelajari dan
mengerjakan LKS yang berikan
guru.
55
menit
99
Memantau/membimbing setiap
kelompok untuk bisa bekerjasama
dalam kelompoknya.
Elaborasi
Memberikan kesempatan kepada
salah satu siswa untuk
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya.
Memberikan kuis kepada setiap
siswa dalam tiap kelompok.
Memperlihatkan dan menghitung
skor kemajuan individu siswa.
Memberikan penghargaan kepada
setiap kelompok.
Konfirmasi
Membenarkan presentasi siswa
terkait materi yang telah diajarkan
Meluruskan jawaban siswa terkait
materi yang telah diajarkan
Bekerja dalam tim dan
memastikan teman
sekompoknya menguasai
materinya.
Salah satu kelompok
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya.
Menjawab kuis yang diberikan
oleh guru.
Melihat dan membantu
menghitung skor kemajuan
individu siswa.
Menerima pengharagaan yang
diberikan guru.
Mendengarakan penjelasan
guru tentang materi yang telah
diajarkan
Mendengarakan penjelasan
guru tentang materi yang telah
diajarkan
100
Kegiatan Penutup
Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menyimpulkan materi
yang telah diajarkan oleh guru.
Mengulang kembali materi yang
telah diajarkan
Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya.
Memberikan pertanyaan kepada
beberapa siswa untuk memantapkan
materi yang diajarkan.
Menyimpulkan materi yang
telah diajarkan oleh guru dan
siswa yang lain menyimaknya.
Memperhatikan penjelasan guru.
Bertanya materi yang belum
paham.
Menjawab pertanyaan dari
guru.
10
menit
(pertemuan 3-4)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa waktu
Pendahuluan
Memberi salam.
Memberikan ulasan singkat
mengenai tujuan pembelajaran.
Membangkitkan motivasi dan
apersepsi siswa
Membenarkan jawaban siswa
Menjawab salam.
Mendengarkan penjelasan guru.
Menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh guru.
Mendengarkan dan menyimak
penjelasan dari guru.
5 menit
101
Kegitan Inti
Eksplorasi
Menjelaskan keragamanan suku di
Indonesi
Membentuk siswa menjadi
beberapa kelompok hetorogen yang
terdiri dari 4-5 siswa.
Menjelaskan aturan-aturan dalam
pembelajaran Koopertaif Tipe
STAD.
Memberikan poin awal kepada
siswa dan menjelaskan sumber poin
awal tersebut
Membagikan LKS kepada
setiap kelompok.
Memantau/membimbing setiap
kelompok untuk bisa bekerjasama
dalam kelompoknya.
Elaborasi
Memberikan kesempatan kepada
salah satu siswa untuk
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya.
Memberikan kuis kepada setiap
siswa dalam tiap kelompok.
Memperlihatkan dan menghitung
skor kemajuan individu siswa.
Memperhatikan penjelasan
guru.
Membentuk kelompok belajar
dgn arahan dari guru.
Mendengarkan dan menyimak
penjelasan dari guru.
Melihat dan menyimak poin
awal siswa.
Menerima, mempelajari dan
mengerjakan LKS yang berikan
guru.
Bekerja dalam tim dan
memastikan teman
sekompoknya menguasai
materinya.
Salah satu kelompok
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya.
Menjawab kuis yang diberikan
oleh guru.
Melihat dan membantu
menghitung skor kemajuan
individu siswa.
55
menit
102
Memberikan penghargaan kepada
setiap kelompok.
Konfirmasi
Membenarkan presentasi siswa
terkait materi yang telah diajarkan
Meluruskan jawaban siswa terkait
materi yang telah diajarkan
Menerima pengharagaan yang
diberikan guru.
Mendengarakan penjelasan
guru tentang materi yang telah
diajarkan
Mendengarakan penjelasan
guru tentang materi yang telah
diajarkan
103
Kegiatan Penutup
Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menyimpulkan materi
yang telah diajarkan oleh guru.
Mengulang kembali materi yang
telah diajarkan
Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya.
Memberikan pertanyaan kepada
beberapa siswa untuk memantapkan
materi yang diajarkan.
Menyimpulkan materi yang
telah diajarkan oleh guru dan
siswa yang lain menyimaknya.
Memperhatikan penjelasan guru.
Bertanya materi yang belum
paham.
Menjawab pertanyaan dari
guru.
10
menit
(pertemuan 5-6)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa waktu
Pendahuluan
Memberi salam.
Memberikan ulasan singkat
mengenai tujuan pembelajaran.
Membangkitkan motivasi dan
apersepsi siswa
Membenarkan jawaban siswa.
Menjawab salam.
Mendengarkan penjelasan guru.
Menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh guru.
Mendengarkan dan menyimak
penjelasan dari guru.
5 menit
104
Kegitan Inti
Eksplorasi
Menjelaskan keragamanan buadaya
Indonesia.
Membentuk siswa menjadi
beberapa kelompok hetorogen yang
terdiri dari 4-5 siswa.
Menjelaskan aturan-aturan dalam
pembelajaran Koopertaif Tipe
STAD.
Memberikan poin awal kepada
siswa dan menjelaskan sumber poin
awal tersebut
Membagikan LKS kepada
setiap kelompok.
Memantau/membimbing setiap
kelompok untuk bisa bekerjasama
dalam kelompoknya.
Elaborasi
Memberikan kesempatan kepada
salah satu siswa untuk
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya.
Memberikan kuis kepada setiap
siswa dalam tiap kelompok.
Memperlihatkan dan menghitung
skor kemajuan individu siswa.
Memperhatikan penjelasan
guru.
Membentuk kelompok belajar
dgn arahan dari guru.
Mendengarkan dan menyimak
penjelasan dari guru.
Melihat dan menyimak poin
awal siswa.
Menerima, mempelajari dan
mengerjakan LKS yang berikan
guru.
Bekerja dalam tim dan
memastikan teman
sekompoknya menguasai
materinya.
Salah satu kelompok
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya.
Menjawab kuis yang diberikan
oleh guru.
Melihat dan membantu
menghitung skor kemajuan
individu siswa.
55
menit
105
Memberikan penghargaan kepada
setiap kelompok.
Konfirmasi
Membenarkan presentasi siswa
terkait materi yang telah diajarkan
Meluruskan jawaban siswa terkait
materi yang telah diajarkan
Menerima pengharagaan yang
diberikan guru.
Mendengarakan penjelasan
guru tentang materi yang telah
diajarkan
Mendengarakan penjelasan
guru tentang materi yang telah
diajarkan
106
Kegiatan Penutup
Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menyimpulkan materi
yang telah diajarkan oleh guru.
Mengulang kembali materi yang
telah diajarkan
Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya.
Memberikan pertanyaan kepada
beberapa siswa untuk memantapkan
materi yang diajarkan.
Menyimpulkan materi yang
telah diajarkan oleh guru dan
siswa yang lain menyimaknya.
Memperhatikan penjelasan guru.
Bertanya materi yang belum
paham.
Menjawab pertanyaan dari
guru.
10
menit
(pertemuan 7-8)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa waktu
Pendahuluan
Memberi salam.
Memberikan ulasan singkat
mengenai tujuan pembelajaran.
Membangkitkan motivasi dan
apersepsi siswa
Membenarkan jawaban siswa.
Menjawab salam.
Mendengarkan penjelasan guru.
Menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh guru.
Mendengarkan dan menyimak
penjelasan dari guru.
5 menit
107
Kegitan Inti
Eksplorasi
Menjelaskan mengharagai
kebudayan di Inonesia
Membentuk siswa menjadi
beberapa kelompok hetorogen yang
terdiri dari 4-5 siswa.
Menjelaskan aturan-aturan dalam
pembelajaran Koopertaif Tipe
STAD.
Memberikan poin awal kepada
siswa dan menjelaskan sumber poin
awal tersebut
Membagikan LKS kepada
setiap kelompok.
Memantau/membimbing setiap
kelompok untuk bisa bekerjasama
dalam kelompoknya.
Elaborasi
Memberikan kesempatan kepada
salah satu siswa untuk
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya.
Memberikan kuis kepada setiap
siswa dalam tiap kelompok.
Memperlihatkan dan menghitung
skor kemajuan individu siswa.
Memperhatikan penjelasan
guru.
Membentuk kelompok belajar
dgn arahan dari guru.
Mendengarkan dan menyimak
penjelasan dari guru.
Melihat dan menyimak poin
awal siswa.
Menerima, mempelajari dan
mengerjakan LKS yang berikan
guru.
Bekerja dalam tim dan
memastikan teman
sekompoknya menguasai
materinya.
Salah satu kelompok
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya.
Menjawab kuis yang diberikan
oleh guru.
Melihat dan membantu
menghitung skor kemajuan
individu siswa.
55
menit
108
Memberikan penghargaan kepada
setiap kelompok.
Konfirmasi
Membenarkan presentasi siswa
terkait materi yang telah diajarkan
Meluruskan jawaban siswa terkait
materi yang telah diajarkan
Menerima pengharagaan yang
diberikan guru.
Mendengarakan penjelasan
guru tentang materi yang telah
diajarkan
Mendengarakan penjelasan
guru tentang materi yang telah
diajarkan
109
Kegiatan Penutup
Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menyimpulkan materi
yang telah diajarkan oleh guru.
Mengulang kembali materi yang
telah diajarkan
Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya.
Memberikan pertanyaan kepada
beberapa siswa untuk memantapkan
materi yang diajarkan.
Menyimpulkan materi yang
telah diajarkan oleh guru dan
siswa yang lain menyimaknya.
Memperhatikan penjelasan guru.
Bertanya materi yang belum
paham.
Menjawab pertanyaan dari
guru.
10
menit
Mengetahui,
Wali kelas
Rahmawati, S.Pd
NIP.196705032007012033
Jakarta, Oktober 2012
Peneliti
Heri Dermawan
NIM. 107018303965
110
Lampiran 3
Lembar Kegiatan Siswa
(LKS)
Satuan Pendidikan : SDN Grogol Selatan 02
Mata Pelajaran : IPS
Kelas/Semester : V/1
1. Sebutkan macam-macam kenampakan alam?
2. Sebutkan macam-macam kenampakan buatan?
3. Isilah tabel di bawah ini ! ! !
NO NAMA GUNUNG PROVINSI TINGGI
1
2
3
NO NAMA SUNGAI PROVINSI PANJANG
1
2
3
NO JENIS FAUNA HEWAN
1
2
3
Kelompok :
Nama anggota : 1. 4.
2. 5.
3.
Tujuan : Siswa dapat mengetahui ciri-ciri kenampakan
alam dan buatan
111
Lembar Kegiatan Siswa
(LKS)
Satuan Pendidikan : SDN Grogol Selatan 02
Mata Pelajaran : IPS
Materi Pokok : kenampakan alam dan buatan menggunakn peta
Kelas/Semester : V/1
1. Carilah dalam peta simbol-simbol kenampakan alam?
2. Carilah dalam peta simbol-simbol kenampakan buatan?
3. Isilah tabel dibawah ini
No Simbol Arti Simbol
1 Ibu Kota Provinsi
2
3 Kotamadya/administrative
4 Kecamatan
5 Gunung
6
7 Sungai
8
Kelompok :
Anggota :
112
Lembar Kegiatan Siswa
(LKS)
Satuan Pendidikan : SDN Grogol Selatan 02
Mata Pelajaran : IPS
Materi Pokok : Manfaat kenampakan alam dan buatan
Kelas/Semester : V/1
No Kenampakan Alam Manfaat dalam kehidupan sehari-hari
1
2
3
4
5
No Kenampakan Buatan Manfaat dalam kehidupan sehari-hari
1
2
3
4
5
Kelompok :
Anggota :
113
Lembar Kegiatan Siswa
(LKS)
Satuan Pendidikan : SDN Grogol Selatan 02
Mata Pelajaran : IPS
Materi Pokok : Pembagian Waktu di Indonesia
Kelas/Semester : V/1
Isilah tabel di bawah ini!!!
BUJUR WIB WITA WIT
Nama
Ibu Kota
Dan
Provinsi
1. Bila di Padang pukul 12.00, pukul berapa di Makasar?
2. Bila di Sorong pukul 17.00, pukul berapa di Yogyakarta?
3. Mana yang lebih dulu menyambut tahun baru, masyarakat kota
kupang atau kota Palembang?
4. Anton naik pesawat dari Bengkulu ke Bali. Pesawat berangkat
pukul 13.00. lama penerbangan Bengkulu bali dua jam. Pukul
berapa ketika anton mendarat di Bali?
Kelompok :
Nama anggota : 1. 4.
2. 5.
3.
Tujuan : Siswa dapat mengetahui pembagian waktu di
wilayah Indonesia
114
114
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Lembar Kegiatan Siswa
(LKS)
Satuan Pendidikan : SDN Grogol Selatan 02
Mata Pelajaran : IPS
Materi Pokok : keragaman suku bangsa
Kelas/Semester : V/1
NO NAMA DAERAH NAMA SUKU
Kelompok:
Nama anggota:
115
Lembar Kegiatan Siswa
(LKS)
Satuan Pendidikan : SDN Grogol Selatan 02
Mata Pelajaran : IPS
Materi Pokok : keragaman suku bangsa
Kelas/Semester : V/1
Nama kelompok :
Anggota kelompok :
KEGIATAN KELOMPOK
1. Diskusikan dengan anggota kelompok tentang bagaimana kita bersikap
terhadap budaya Indonesia !
2. Bagaimana cara-cara menghormati budaya Indonesia !
3. Di wilayah tempat tinggalmu kebetulan didiami oleh beberapa suku.
Pada suatu saat salah satu suku mengadakan upacara adat yang sangat
meriah. Acaranya semalam suntuk dan menggunakan pengeras suara
sehingga tetangga yang lain merasa terganggu. Bagaiman sebaiknya
kamu bersikap terhadap kegiatan tersebut?buatlah uraian singkatnya !
4. Kelasmu akan menyelenggarakan pertunjukan pentas seni. Semua anak
ingin menampilkan budaya masing-masing. Tidak ada yang mau
mengalah. Bagaimana caramu mengatasi masalah tersebut?
5. Temanmu ingin mengajakmu mengikuti sebuah upacara adat tapi
upacara itu bertentangan dengan kepercayaan/agamamu. Bagaimana
cara mengatasi masalah tersebut?
133
Lam
pir
an 7
Re
sp1
23
45
67
89
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
(Xt)
(Xt)
2
11
11
10
01
10
01
01
01
01
10
00
10
00
11
11
00
01
01
01
11
12
24
84
21
11
10
10
11
11
01
11
11
10
00
01
00
11
10
11
10
11
11
01
12
14
41
31
11
00
11
10
00
01
00
00
01
00
11
00
01
00
11
00
11
11
01
01
83
24
41
11
11
11
10
11
11
11
10
11
11
11
11
11
01
10
00
11
01
11
12
66
76
50
01
10
11
11
11
11
11
10
10
00
01
10
01
00
11
00
10
01
01
02
24
84
61
11
00
11
10
00
01
10
00
11
00
11
00
01
00
11
01
00
10
10
01
83
24
71
11
01
11
01
11
01
01
11
11
00
10
00
01
10
01
00
10
01
01
12
24
84
81
10
10
11
10
01
01
01
01
11
00
10
10
11
10
00
01
01
10
10
12
24
84
91
11
10
11
01
01
11
11
11
11
01
01
01
01
11
11
00
10
01
01
12
77
29
10
00
01
00
10
10
00
00
11
00
01
00
00
10
00
00
00
10
00
10
00
10
10
0
11
11
00
01
10
00
00
10
11
01
11
10
01
01
11
01
00
00
01
00
00
17
28
9
12
10
10
10
11
01
10
11
10
00
10
01
01
00
10
00
00
00
00
11
11
18
32
4
13
00
10
01
10
10
11
11
01
10
00
10
10
01
10
11
10
10
01
01
10
21
44
1
14
11
00
11
10
11
01
11
11
00
11
10
10
00
11
11
10
00
10
11
11
26
67
6
15
11
10
01
11
11
11
11
01
10
00
10
11
11
10
11
11
10
11
10
10
27
72
9
16
00
01
01
11
00
10
11
00
01
10
01
01
10
10
11
00
01
00
10
10
18
32
4
17
11
11
01
10
10
10
11
00
11
11
11
11
11
11
01
10
01
11
11
11
29
84
1
18
11
11
01
11
00
10
11
10
11
00
01
01
01
11
00
00
10
10
11
11
24
57
6
19
11
11
01
11
00
10
10
10
11
00
01
00
01
01
10
00
10
10
11
01
21
44
1
20
00
10
01
10
10
10
11
00
10
10
01
11
01
10
11
00
01
01
10
11
21
44
1
21
11
00
11
11
01
10
10
10
01
00
00
10
00
11
01
00
00
10
11
11
21
44
1
22
11
11
01
11
00
11
11
00
01
00
00
01
11
11
00
10
10
10
10
11
24
57
6
∑1
71
61
61
25
19
21
14
10
81
77
21
14
14
10
11
15
12
57
12
12
11
71
22
01
29
14
11
29
91
29
18
11
17
14
47
51
06
29
p
0.7
70
.76
0.7
60
.57
0.2
40
.90
1.0
00
.67
0.4
80
.38
0.8
10
.33
1.0
00
.67
0.6
70
.48
0.5
20
.71
0.5
70
.24
0.3
30
.57
0.5
70
.52
0.3
30
.57
0.9
50
.57
0.4
30
.67
0.5
20
.10
0.4
30
.43
0.5
70
.43
0.8
60
.52
0.8
10
.67
q0
.23
0.2
40
.24
0.4
30
.76
0.1
00
.00
0.3
30
.52
0.6
20
.19
0.6
70
.00
0.3
30
.33
0.5
20
.48
0.2
90
.43
0.7
60
.67
0.4
30
.43
0.4
80
.67
0.4
30
.05
0.4
30
.57
0.3
30
.48
0.9
00
.57
0.5
70
.43
0.5
70
.14
0.4
80
.19
0.3
3
mt
39
.91
39
.91
39
.91
39
.91
39
.91
39
.91
39
.91
39
.91
39
.91
39
.91
39
.91
39
.91
39
.91
39
.91
39
.91
39
.91
39
.91
39
.91
39
.91
39
.91
39
.91
39
.91
39
.91
39
.91
39
.91
39
.91
39
.91
39
.91
39
.91
39
.91
39
.91
39
.91
39
.91
39
.91
39
.91
39
.91
39
.91
39
.91
39
.91
39
.91
mp
0.7
70
.73
0.7
30
.55
0.2
30
.86
0.9
50
.64
0.4
50
.36
0.7
70
.32
0.9
50
.64
0.6
40
.45
0.5
00
.68
0.5
50
.23
0.3
20
.55
0.5
50
.50
0.3
20
.55
0.9
10
.55
0.4
10
.64
0.5
00
.09
0.4
10
.41
0.5
50
.41
0.8
20
.50
0.7
70
.64
Sd
4.2
24
.22
4.2
24
.22
4.2
24
.22
4.2
24
.22
4.2
24
.22
4.2
24
.22
4.2
24
.22
4.2
24
.22
4.2
24
.22
4.2
24
.22
4.2
24
.22
4.2
24
.22
4.2
24
.22
4.2
24
.22
4.2
24
.22
4.2
24
.22
4.2
24
.22
4.2
24
.22
4.2
24
.22
4.2
24
.22
rbis
0.4
20
.48
0.3
90
.15
0.1
30
.48
0.0
3-0
.01
0.2
20
.24
0.5
00
.52
0.6
10
.45
-0.0
80
.07
0.4
30
.24
0.0
60
.00
0.5
20
.00
0.4
00
.23
0.2
30
.35
0.4
70
.37
0.3
30
.22
0.3
90
.18
-0.1
20
.22
0.4
9-0
.01
0.2
40
.23
0.5
30
.50
rta
b0
.17
0.1
70
.17
0.1
70
.17
0.1
70
.17
0.1
70
.17
0.1
70
.17
0.1
70
.17
0.1
70
.17
0.1
70
.17
0.1
70
.17
0.1
70
.17
0.1
70
.17
0.1
70
.17
0.1
70
.17
0.1
70
.17
0.1
70
.17
0.1
70
.17
0.1
70
.17
0.1
70
.17
0.1
70
.17
0.1
7
ket
VV
VTV
TVV
TVTV
VV
VV
VV
TVTV
VV
TVTV
VTV
VV
VV
VV
VV
VV
TVV
VTV
VV
VV
sd2
17
.78
17
.78
17
.78
17
.78
17
.78
17
.78
17
.78
17
.78
17
.78
17
.78
17
.78
17
.78
17
.78
17
.78
17
.78
17
.78
17
.78
17
.78
17
.78
17
.78
17
.78
17
.78
17
.78
17
.78
17
.78
17
.78
17
.78
17
.78
17
.78
17
.78
17
.78
17
.78
17
.78
17
.78
17
.78
17
.78
17
.78
17
.78
17
.78
17
.78
pq
0.1
80
.18
0.1
80
.24
0.1
80
.09
0.0
00
.22
0.2
50
.24
0.1
50
.22
0.0
00
.22
0.2
20
.25
0.2
50
.20
0.2
40
.18
0.2
20
.24
0.2
40
.25
0.2
20
.24
0.0
50
.24
0.2
40
.22
0.2
50
.09
0.2
40
.24
0.2
40
.24
0.1
20
.25
0.1
50
.22
7.9
6
Rel
iab
el0
.58
buti
r so
al
Vali
dit
as
dan
Rea
lib
ilit
as
Inst
rum
en P
enil
aia
n
134
Tin
gkat
Ke
suka
ran
Inst
rum
en
Sik
lus
1
bu
tir
soal
Res
p1
23
45
67
89
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
(Xt)
(Xt)
2
11
11
10
01
10
01
01
01
01
10
00
10
00
11
11
00
01
01
01
11
12
24
84
21
11
10
10
11
11
01
11
11
10
00
01
00
11
10
11
10
11
11
01
12
87
84
31
11
00
11
10
00
01
00
00
01
00
11
00
01
00
11
00
11
11
01
01
83
24
41
11
11
11
10
11
11
11
10
11
11
11
11
11
01
10
00
11
01
11
13
31
08
9
50
01
10
11
11
11
11
11
10
10
00
01
10
01
00
11
00
10
01
01
02
24
84
61
11
00
11
10
00
01
10
00
11
00
11
00
01
00
11
01
00
10
10
01
83
24
71
11
01
11
01
11
01
01
11
11
00
10
00
01
10
01
00
10
01
01
12
35
29
81
10
10
11
10
01
01
01
01
11
00
10
10
11
10
00
01
01
10
10
12
24
84
91
11
10
11
01
01
11
11
11
11
01
01
01
01
11
11
00
10
01
01
12
87
84
10
00
01
00
10
10
00
00
11
00
01
00
00
10
00
00
00
10
00
10
00
98
1
11
11
00
01
10
00
00
10
11
01
11
10
01
01
11
01
00
00
01
00
00
17
28
9
12
10
10
10
11
01
10
11
10
00
10
01
01
00
10
00
00
00
00
11
11
18
32
4
13
00
10
01
10
10
11
11
01
10
00
10
10
01
10
11
10
10
01
01
10
21
44
1
14
11
00
11
10
11
01
11
11
00
11
10
10
00
11
11
10
00
10
11
11
26
67
6
15
11
10
01
11
11
11
11
01
10
00
10
11
11
10
11
11
10
11
10
10
29
84
1
16
00
01
01
11
00
10
11
00
01
10
01
01
10
10
11
00
01
00
10
10
18
32
4
17
11
11
01
10
10
10
11
00
11
11
11
11
11
11
01
10
01
11
11
11
31
96
1
18
11
11
01
11
00
10
11
10
11
00
01
01
01
11
00
00
10
10
11
11
24
57
6
19
11
11
01
11
00
10
10
10
11
00
01
00
01
01
10
00
10
10
11
01
21
44
1
20
00
10
01
10
10
10
11
00
10
10
01
11
01
10
11
00
01
01
10
11
21
44
1
21
11
00
11
11
01
10
10
10
01
00
00
10
00
11
01
00
00
10
11
11
20
40
0
22
11
11
01
11
00
11
11
00
01
00
00
01
11
11
00
10
10
10
10
11
23
52
9
∑1
71
61
61
25
19
21
14
10
81
77
21
14
14
10
11
15
12
57
12
12
11
71
22
01
29
14
11
29
91
29
18
11
17
14
49
22
42
06
4
135
Day
a P
em
bed
a In
stru
me
n S
iklu
s 1
kelo
mp
ok
atas
buti
r so
al
Res
p1
23
45
67
89
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
(Xt)
(Xt)
2
17
11
11
01
10
10
10
11
00
11
11
11
11
11
11
01
10
01
11
11
11
31
96
1
91
11
10
11
01
01
11
11
11
11
01
01
01
01
11
11
00
10
01
01
12
87
84
15
11
10
01
11
11
11
11
01
10
00
10
11
11
10
11
11
10
11
10
10
29
84
1
41
11
11
11
10
11
11
11
10
11
11
11
11
11
01
10
00
11
01
11
13
31
08
9
14
11
00
11
10
11
01
11
11
00
11
10
10
00
11
11
10
00
10
11
11
26
67
6
18
11
11
01
11
00
10
11
10
11
00
01
01
01
11
00
00
10
10
11
11
24
57
6
22
11
11
01
11
00
11
11
00
01
00
00
01
11
11
00
10
10
10
10
11
23
52
9
11
11
10
01
10
01
01
01
01
10
00
10
00
11
11
00
01
01
01
11
12
24
84
50
01
10
11
11
11
11
11
10
10
00
01
10
01
00
11
00
10
01
01
02
24
84
71
11
01
11
01
11
01
01
11
11
00
10
00
01
10
01
00
10
01
01
12
35
29
81
10
10
11
10
01
01
01
01
11
00
10
10
11
10
00
01
01
10
10
12
24
84
23
10
10
98
31
01
17
65
10
61
18
86
79
63
56
67
57
11
85
67
15
58
31
06
10
92
83
80
08
9
buti
r so
al
Res
p1
23
45
67
89
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
(Xt)
(Xt)
2
21
11
10
10
11
11
01
11
11
10
00
01
00
11
10
11
10
11
11
01
12
14
41
13
00
10
01
10
10
11
11
01
10
00
10
10
01
10
11
10
10
01
01
10
21
44
1
19
11
11
01
11
00
10
10
10
11
00
01
00
01
01
10
00
10
10
11
01
21
44
1
20
00
10
01
10
10
10
11
00
10
10
01
11
01
10
11
00
01
01
10
11
21
44
1
21
11
00
11
11
01
10
10
10
01
00
00
10
00
11
01
00
00
10
11
11
20
40
0
31
11
00
11
10
00
01
00
00
01
00
11
00
01
00
11
00
11
11
01
01
83
24
61
11
00
11
10
00
01
10
00
11
00
11
00
01
00
11
01
00
10
10
01
83
24
12
10
10
10
11
01
10
11
10
00
10
01
01
00
10
00
00
00
00
11
11
18
32
4
16
00
01
01
11
00
10
11
00
01
10
01
01
10
10
11
00
01
00
10
10
18
32
4
11
11
00
01
10
00
00
10
11
01
11
10
01
01
11
01
00
00
01
00
00
17
28
9
10
00
01
00
10
10
00
00
11
00
01
00
00
10
00
00
00
10
00
10
00
98
1
∑7
67
42
91
07
43
71
10
66
44
66
22
66
42
59
44
84
14
44
68
57
52
09
43
68
1
DP
0.6
0.5
0.3
0.3
60
.09
0.5
0.0
90
0.3
0.6
0.2
70
.45
0.0
90
.80
.18
0.1
80
.27
0.2
70
0.0
90
.27
00
.60
.27
0.2
70
.18
0.1
80
.36
0.0
9-0
.20
.27
00
.09
0.0
90
.36
-0.3
0.1
80
.09
0.2
70
.36
ketD
PB
BC
Cj
Bj
jC
BC
Bj
BS
jj
CC
jj
Cj
BC
Cj
jC
jj
Cj
jj
Cj
jj
CC
136
Lam
pir
an 8
Re
sp1
23
45
67
89
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
(Xt)
(Xt)
2
17
11
11
11
10
10
01
01
01
01
10
00
00
11
11
11
01
00
10
11
01
24
57
6
20
10
10
11
11
10
11
00
00
11
00
10
11
11
00
10
10
11
00
10
02
14
41
41
11
01
11
01
00
11
11
00
01
00
00
01
10
01
10
11
00
00
10
12
04
00
11
10
11
11
10
00
10
01
11
10
00
01
11
10
01
00
00
01
00
10
01
93
61
91
11
01
11
01
00
11
01
11
00
00
00
01
00
00
00
11
01
00
10
11
83
24
14
11
10
11
11
00
01
00
00
11
00
01
01
01
00
01
11
01
00
01
00
18
32
4
21
10
01
11
11
00
01
00
11
11
00
10
11
11
00
10
00
00
00
01
00
18
32
4
50
11
10
10
01
10
01
00
01
00
00
00
01
10
11
11
10
10
00
00
11
72
89
18
00
00
01
10
10
11
10
01
10
00
10
00
11
11
00
01
00
10
01
01
17
28
9
20
10
01
11
10
10
01
11
01
10
00
10
00
11
01
00
01
00
10
00
00
17
28
9
81
11
10
01
01
01
10
01
00
00
00
00
01
01
00
10
10
01
00
10
11
62
56
60
10
00
11
01
01
10
01
10
01
00
00
11
10
00
01
00
00
00
10
11
52
25
71
11
11
10
01
01
10
01
00
10
00
00
01
10
00
01
00
01
00
00
01
52
25
22
00
11
01
00
10
11
10
00
01
10
10
00
10
10
01
01
00
00
01
00
15
22
5
10
01
11
00
00
01
10
00
00
11
01
00
01
10
00
10
01
00
10
01
00
14
19
6
12
11
11
11
00
10
11
00
00
00
00
00
00
11
00
10
00
00
01
01
00
14
19
6
15
00
10
01
00
10
01
10
00
01
00
00
00
11
01
00
11
00
10
01
01
14
19
6
19
00
01
11
10
01
10
00
00
10
10
11
00
01
10
00
00
00
00
01
10
14
19
6
11
01
01
01
10
10
01
10
00
00
01
00
00
11
00
00
01
00
00
01
00
12
14
4
13
01
01
00
00
00
10
00
00
11
01
00
01
10
00
10
10
00
00
01
01
12
14
4
16
10
10
11
00
11
00
01
00
00
00
00
00
10
00
00
01
01
10
00
01
12
14
4
30
10
00
11
11
00
01
00
01
00
00
10
10
10
00
00
00
00
10
00
01
11
21
∑1
11
51
21
41
11
91
45
16
59
16
10
47
71
11
06
35
42
81
91
66
58
76
14
24
11
21
17
11
04
75
10
62
9
p
0.5
00
.71
0.5
70
.67
0.5
20
.90
0.6
70
.24
0.7
60
.24
0.4
30
.76
0.4
80
.19
0.3
30
.33
0.5
20
.48
0.2
90
.14
0.2
40
.19
0.1
00
.38
0.9
00
.76
0.2
90
.24
0.3
80
.33
0.2
90
.67
0.1
00
.19
0.5
20
.10
0.0
50
.81
0.0
50
.48
q0
.50
0.2
90
.43
0.3
30
.48
0.1
00
.33
0.7
60
.24
0.7
60
.57
0.2
40
.52
0.8
10
.67
0.6
70
.48
0.5
20
.71
0.8
60
.76
0.8
10
.90
0.6
20
.10
0.2
40
.71
0.7
60
.62
0.6
70
.71
0.3
30
.90
0.8
10
.48
0.9
00
.95
0.1
90
.95
0.5
2
mt
34
.81
34
.81
34
.81
34
.81
34
.81
34
.81
34
.81
34
.81
34
.81
34
.81
34
.81
34
.81
34
.81
34
.81
34
.81
34
.81
34
.81
34
.81
34
.81
34
.81
34
.81
34
.81
34
.81
34
.81
34
.81
34
.81
34
.81
34
.81
34
.81
34
.81
34
.81
34
.81
34
.81
34
.81
34
.81
34
.81
34
.81
34
.81
34
.81
34
.81
mp
0.5
00
.68
0.5
50
.64
0.5
00
.86
0.6
40
.23
0.7
30
.23
0.4
10
.73
0.4
50
.18
0.3
20
.32
0.5
00
.45
0.2
70
.14
0.2
30
.18
0.0
90
.36
0.8
60
.73
0.2
70
.23
0.3
60
.32
0.2
70
.64
0.0
90
.18
0.5
00
.09
0.0
50
.77
0.0
50
.45
Sd
3.2
43
.24
3.2
43
.24
3.2
43
.24
3.2
43
.24
3.2
43
.24
3.2
43
.24
3.2
43
.24
3.2
43
.24
3.2
43
.24
3.2
43
.24
3.2
43
.24
3.2
43
.24
3.2
43
.24
3.2
43
.24
3.2
43
.24
3.2
43
.24
3.2
43
.24
3.2
43
.24
3.2
43
.24
3.2
43
.24
rbis
0.4
20
.16
0.1
30
.10
0.3
60
.26
0.4
60
.23
0.0
4-0
.08
-0.3
60
.52
0.0
40
.33
0.2
70
.48
-0.0
40
.27
0.4
1-0
.42
0.0
3-0
.01
0.2
4-0
.01
0.2
10
.30
0.3
50
.30
0.2
90
.58
-0.1
70
.31
0.2
90
.14
0.3
0-0
.35
0.5
50
.28
-0.1
40
.13
rta
b0
.17
0.1
70
.17
0.1
70
.17
0.1
70
.17
0.1
70
.17
0.1
70
.17
0.1
70
.17
0.1
70
.17
0.1
70
.17
0.1
70
.17
0.1
70
.17
0.1
70
.17
0.1
70
.17
0.1
70
.17
0.1
70
.17
0.1
70
.17
0.1
70
.17
0.1
70
.17
0.1
70
.17
0.1
70
.17
0.1
7
ket
VTV
TVTV
VV
VV
TVTV
TVV
TVV
VV
TVV
VTV
TVTV
VTV
VV
VV
VV
TVV
VTV
VTV
VV
TVTV
sd2
10
.52
10
.52
10
.52
10
.52
10
.52
10
.52
10
.52
10
.52
10
.52
10
.52
10
.52
10
.52
10
.52
10
.52
10
.52
10
.52
10
.52
10
.52
10
.52
10
.52
10
.52
10
.52
10
.52
10
.52
10
.52
10
.52
10
.52
10
.52
10
.52
10
.52
10
.52
10
.52
10
.52
10
.52
10
.52
10
.52
10
.52
10
.52
10
.52
10
.52
pq
0.2
50
.20
0.2
40
.22
0.2
50
.09
0.2
20
.18
0.1
80
.18
0.2
40
.18
0.2
50
.15
0.2
20
.22
0.2
50
.25
0.2
00
.12
0.1
80
.15
0.0
90
.24
0.0
90
.18
0.2
00
.18
0.2
40
.22
0.2
00
.22
0.0
90
.15
0.2
50
.09
0.0
50
.15
0.0
50
.25
7.3
9
Rel
iab
el0
.74
buti
r so
al
Vali
dit
as
dan
Rea
lib
ilit
as
Inst
rum
en P
enil
aia
n
137
Tin
gkat
Kes
uka
ran
Inst
rum
en
Sik
lus
2
buti
r so
al
Res
p1
23
45
67
89
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
(Xt)
(Xt)
2
11
10
11
11
10
00
10
01
11
10
00
01
11
10
01
00
00
01
00
10
01
93
61
20
10
10
11
11
10
11
00
00
11
00
10
11
11
00
10
10
11
00
10
02
14
41
30
10
00
11
11
00
01
00
01
00
00
10
10
10
00
00
00
00
10
00
01
11
21
41
11
01
11
01
00
11
11
00
01
00
00
01
10
01
10
11
00
00
10
12
04
00
50
11
10
10
01
10
01
00
01
00
00
00
01
10
11
11
10
10
00
00
11
72
89
60
10
00
11
01
01
10
01
10
01
00
00
11
10
00
01
00
00
00
10
11
52
25
71
11
11
10
01
01
10
01
00
10
00
00
01
10
00
01
00
01
00
00
01
52
25
81
11
10
01
01
01
10
01
00
00
00
00
01
01
00
10
10
01
00
10
11
62
56
91
11
01
11
01
00
11
01
11
00
00
00
01
00
00
00
11
01
00
10
11
83
24
10
01
11
00
00
01
10
00
00
11
01
00
01
10
00
10
01
00
10
01
00
14
19
6
11
01
01
01
10
10
01
10
00
00
01
00
00
11
00
00
01
00
00
01
00
12
14
4
12
11
11
11
00
10
11
00
00
00
00
00
00
11
00
10
00
00
01
01
00
14
19
6
13
01
01
00
00
00
10
00
00
11
01
00
01
10
00
10
10
00
00
01
01
12
14
4
14
11
10
11
11
00
01
00
00
11
00
01
01
01
00
01
11
01
00
01
00
18
32
4
15
00
10
01
00
10
01
10
00
01
00
00
00
11
01
00
11
00
10
01
01
14
19
6
16
10
10
11
00
11
00
01
00
00
00
00
00
10
00
00
01
01
10
00
01
12
14
4
17
11
11
11
10
10
01
01
01
01
10
00
00
11
11
11
01
00
10
11
01
24
57
6
18
00
00
01
10
10
11
10
01
10
00
10
00
11
11
00
01
00
10
01
01
17
28
9
19
00
01
11
10
01
10
00
00
10
10
11
00
01
10
00
00
00
00
01
10
14
19
6
20
10
01
11
10
10
01
11
01
10
00
10
00
11
01
00
01
00
10
00
00
17
28
9
21
10
01
11
11
00
01
00
11
11
00
10
11
11
00
10
00
00
00
01
00
18
32
4
22
00
11
01
00
10
11
10
00
01
10
10
00
10
10
01
01
00
00
01
00
15
22
5
∑1
11
51
21
41
11
91
45
16
59
16
10
47
71
11
06
35
42
81
91
66
58
76
14
24
11
21
17
11
03
53
12
46
09
138
Day
a P
em
bed
a In
stru
me
n S
iklu
s 2
kelo
mp
ok
atas
buti
r so
al
Res
p1
23
45
67
89
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
(Xt)
(Xt)
2
17
11
11
11
10
10
01
01
01
01
10
00
00
11
11
11
01
00
10
11
01
24
57
6
20
10
10
11
11
10
11
00
00
11
00
10
11
11
00
10
10
11
00
10
02
14
41
41
11
01
11
01
00
11
11
00
01
00
00
01
10
01
10
11
00
00
10
12
04
00
11
10
11
11
10
00
10
01
11
10
00
01
11
10
01
00
00
01
00
10
01
93
61
91
11
01
11
01
00
11
01
11
00
00
00
01
00
00
00
11
01
00
10
11
83
24
14
11
10
11
11
00
01
00
00
11
00
01
01
01
00
01
11
01
00
01
00
18
32
4
21
10
01
11
11
00
01
00
11
11
00
10
11
11
00
10
00
00
00
01
00
18
32
4
50
11
10
10
01
10
01
00
01
00
00
00
01
10
11
11
10
10
00
00
11
72
89
18
00
00
01
10
10
11
10
01
10
00
10
00
11
11
00
01
00
10
01
01
17
28
9
20
10
01
11
10
10
01
11
01
10
00
10
00
11
01
00
01
00
10
00
00
17
28
9
81
11
10
01
01
01
10
01
00
00
00
00
01
01
00
10
10
01
00
10
11
62
56
23
88
67
71
01
04
82
21
06
35
67
53
03
22
41
09
44
56
29
23
70
19
06
20
54
20
25
buti
r so
al
Res
p1
23
45
67
89
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
(Xt)
(Xt)
2
60
10
00
11
01
01
10
01
10
01
00
00
11
10
00
01
00
00
00
10
12
14
41
71
11
11
10
01
01
10
01
00
10
00
00
01
10
00
01
00
01
00
00
01
52
25
22
00
11
01
00
10
11
10
00
01
10
10
00
10
10
01
01
00
00
01
00
15
22
5
10
01
11
00
00
01
10
00
00
11
01
00
01
10
00
10
01
00
10
01
00
14
19
6
12
11
11
11
00
10
11
00
00
00
00
00
00
11
00
10
00
00
01
01
00
14
19
6
15
00
10
01
00
10
01
10
00
01
00
00
00
11
01
00
11
00
10
01
01
14
19
6
19
00
01
11
10
01
10
00
00
10
10
11
00
01
10
00
00
00
00
01
10
14
19
6
11
01
01
01
10
10
01
10
00
00
01
00
00
11
00
00
01
00
00
01
00
12
14
4
13
01
01
00
00
00
10
00
00
11
01
00
01
10
00
10
10
00
00
01
01
12
14
4
16
10
10
11
00
11
00
01
00
00
00
00
00
10
00
00
01
01
10
00
01
12
14
4
30
10
00
11
11
00
01
00
01
00
00
10
10
10
00
00
00
00
10
00
01
11
21
∑3
76
74
94
18
37
64
12
14
53
32
20
49
72
13
14
50
14
20
81
41
48
21
90
4
118
Lampiran 5
PEMBAGIAN KELOMPOK BELAJAR
KELOMPOK 1
1. Sifa Nabila
2. Yusuf Rian
3. Jaka Setia
4. Muhammad Syahril
5. Siti Humairoh
KELOMPOK 2
1. Gaida Inka Rahmawati
2. Moch. Fauzan Al-Kahfi
3. Dodi Setiawan
4. Ahmad Abi Riziq
5. Shifa Fauziah
KELOMPOK 5
1. Devi Septian
2. Liza Aulia Nurul Tami,
3. Muhammad Arya Dwi,
4. Muhmmad Bayu Aji
5. Redi Ardian
KELOMPOK 3
1. Sefti Andresta
2. Ranti Sahyanti
3. Yahdan Muh. Ridwan
4. Ade Irawan
5. Rifqi Ardian
KELOMPOK 4
1. Rifa Nurjihan
2. Muh. Harun al-Rasyid
3. Muhammad Gilang
4. Jihan Humairah
5. Bismo Satria
120
Lampiran 7
CATATAN LAPANGAN
Pertemuan ke :
Tanggal :
Materi :
Catatan Lapangan Perbaikan
Mengetahui,
Observer
(……………………..)
120
121
Lampiran 8
KISI-KISI INSTRUMEN LEMBAR OBSERVASI
AKTIVITAS BELAJAR SISWA
NO INDIKATOR NO ITEM
1 Memperhatikan penjelasan guru 1
2 Melakukan kegiatan sesuai dengan LKS 2
3 Bekerja sama dalam kelompok 3
4 Mengerjakan latihan soal/kuis 4
5 Berani bertanya 5
6 Berani menjawab pertanyaan dari guru 6
7 Memperhatikan pendapat orang lain 7
8 Mencatat penjelasan guru 8
127
Lampiran 16
Nama : Hari/Tanggal :
Kelas :
1. Tiga contoh kenampakan alam adalah…
a. Pegunungan, sungai, dan waduk
b. Waduk, kawasan industry, dan danau
c. Sungai, pantai, dan selat
d. Selat, pantai, dan bandara
2. Perhatikan tabel di bawah ini !!!
K
No Nama kenampakan
1 Pelabuhan laut
2 Gunung
3 Kawasan Industri
4 Bandar Udara
5 Sungai
6 Waduk
Petunjuk Umum latihan Siklus I
1. Berdoalah sebelum mengerjakan latihan
2. Periksalah dan bacalah soal dengan teliti sebelum menjawab
3. Kerjakan terlebih dahulu soal yang dianggap lebih mudah
4. Dilarang menyontek dan bekerjasama dengan teman..!!
128
Kenampakan buatan ditunjukan oleh nomor
a. 1, 2, 3, dan 4
b. 3, 4, 5, dan 6
c. 1, 3, 4, dan 5
d. 1, 3, 4, dan 6
3. Sungai Kapuas adalah sungai yang terpanjang di Indonesia dan
terdapat di pulau…
a. Sumatera c. Jawa
b. Papua d. Kalimantan
4. Gambar di samping adalah simbol peta untuk…
a. Gunung c. Sungai
b. Danau d. Waduk
5. Waktu Indonesia bagian barat berpedoman pada garis bujur…
a. 115 BT c. 105 BT
b. 110 BT d. 100 BT
6. Jika di kota Bandung pukul 12.00 maka di Jayapura pukul…
a. 13.00 WIT c. 15.00 WIT
b. 14.00 WIT d. 16.00 WIT
7. Salah satu contoh kenampakan buatan adalah…
a. Laut c. Gunung
b. Pegunungan d. Perkebunan
129
8. Gambar di samping adalah simbol peta untuk…
a. Jalan c. Rumah
b. Gunung d. Batas wilayah
9. Salah satu keuntungan adanya kawasan industri adalah…
a. Meningkatkan pengangguran
b. Meningkatan pendapatan
c. Menambah penduduk
d. Menambah utang
10. Manfaat dari adanya perkebunan adalah…
a. Mudah berbelanja c. Meningkatkan utang
b. Menyerap tenaga kerja d. Meningkatkan bantuan
11. Kota yang memiliki beda waktu lebih awal dari waktu Greenwich
adalah…
a. Denpasar, Mataram, dan Kupang
b. Denpasar, surabaya, dan Mataram
c. Surabaya, mataram, dan Kupang
d. Mataram, kupang, dan Semarang
12. Jalan yang menghubungkan ibukota provinsi disebut…
------------------------
130
a. Negara c. Kabupaten
b. Provinsi d. Kotamadya
13. Indonesia diapit oleh dua benua yaitu…
a. Eropa dan Afrika c. Asia dan Australia
b. Asia dan Eropa d. Amerika dan Eropa
14. Berikut ini adalah manfaat waduk atau bendungan kecuali…
a. Pembangkit listrik c. Objek wisata
b. Pengairan sawah d. Pengendali gempa
15. Warna kuning pada peta melambangkan…
a. Dataran tinggi c. Dataran rendah
b. Gunung d. Perairan
Lampiran 10
KISI-KISI SOAL TES HASIL BELAJAR SIKLUS I
Satuan pendidikan : SDN Grogol Selatan 02 Jakarta Selatan Jenis soal : Pilihan Ganda
Mata pelajaran : IPS Jumlah soal : 15
Kelas/semester : V/1 Waktu : 60 menit
Tahun pelajaran : 2012/2013
Standar kompetensi : 1. Menghargai berbagai peninggalan tokoh nasional yang berskala nasional pada masa Hindu-Budha
dan Islam, keragamanan kenampakan alam dan buatan dan suku budaya, serta kegiatan di
Indonesia.
Kompetensi Dasar Indikator Ranah
kognitif Soal butir
Kunci
Jawaban
Menjelaskan kenampakan
alam menggunakan peta
Menjelaskan kenampakan
buatan dengan
menggunakan peta
1. Menyebutkan ciri-
ciri kenampakan
alam
C1 1. Tiga contoh kenampakan alam adalah…
a. Pegunungan, sungai, dan waduk
b. Waduk, kawasan industry, dan danau
c. Sungai, pantai, dan selat
d. Selat, pantai, dan bandara
2. Sungai Kapuas adalah sungai yang terpanjang di
Indonesia dan terdapat di pulau…
a. Sumatera
b. Papua
c. Jawa
d. Kalimantan
C
D
3. Indonesia diapit oleh dua benua yaitu…
a. Eropa dan Afrika
b. Asia dan Eropa
c. Asia dan Australia
d. Amerika dan Eropa
C
2. Menyebutkan ciri-
ciri kenampakan
buatan
C1 4. Perhatikan tabel di bawah ini !!!
Kenampakan buatan ditunjukan oleh nomor
a. 1, 2, 3, dan 4
b. 3, 4, 5, dan 6
c. 1, 3, 4, dan 5
d. 1, 3, 4, dan 6
5. Salah satu contoh kenampakan buatan adalah…
a. Laut
b. Pegunungan
c. Gunung
d. Stasiun
No Nama kenampakan
1 Pelabuhan laut
2 Gunung
3 Kawasan Industri
4 Bandar Udara
5 Sungai
6 Waduk
D
D
6. Jalan yang menghubungkan ibukota provinsi disebut… a. Negara c. Kabupaten
b. Provinsi d. Kotamadya
B
7. Gambar di samping adalah simbol peta untuk…
a. Gunung c. Sungai
b. Danau d. Waduk
8. Warna kuning pada peta melambangkan… a. Dataran tinggi c. Dataran rendah
b. Gunung d. Perairan
A
A
C2
9. Gambar di bawah adalah simbol peta untuk…
a. Jalan c. Rumah
b. Gunung d. Batas wilayah
D
Menjelaskan manfaat
kenampakan alam dalam
kehidupan sehari-hari C2
10. Manfaat dari adanya perkebunan adalah…
a. Mudah berbelanja
b. Menyerap tenaga kerja
B
------------------------
c. Meningkatkan utang
d. Meningkatkan bantuan
Menjelaskan manfaat
kenampakan buatan
dalamkehidupan sehari-
hari
C2
11. Salah satu keuntungan adanya kawasan industri adalah… a. Meningkatkan pengangguran
b. Meningkatan pendapatan
c. Menambah penduduk
d. Menambah utang
12. Berikut ini adalah manfaat waduk atau bendungan, kecuali… a. Pembangkit listrik c. Objek wisata
b. Pengairan sawah d. Pengendali gempa
B
D
Menjelaskan pembagian wilayah di Indonesia C2
13. Waktu Indonesia bagian barat berpedoman pada garis bujur… a. 115 BT c. 105 BT
b. 110 BT d. 100 BT
C
Membedakan pembagian wilayah waktu di Indonesia C2
14. Jika di kota Bandung pukul 12.00 maka di Jayapura pukul… a. 13.00 WIT c. 15.00 WIT
b. 14.00 WIT d. 16.00 WIT
B
15. Tiga kota yang masuk kedalam waktu Indonesia bagian tengah adalah… a. Denpasar, Mataram, dan Kupang
b. Denpasar, surabaya, dan Mataram
c. Surabaya, mataram, dan Kupang
d. Mataram, kupang, dan Semarang
B
130
Lampiran 10
Nama : Hari/Tanggal :
Kelas :
1. Suku bangsa yang tinggal di wilayah Sumatera Barat adalah…
a. Minangkabau c. Betawi
b. Makasar d. Ambon
2. Istilah kebudayaan berasal dari bahasa sangsakerta buddayah yang
berarti…
a. Kesenian c. Akal budi
b. Sopan santun d. Kebiasaan
3. Hasil budaya bangsa Indonesia yang telah diakui oleh dunia dan
menjadi salah satu keajaiban dunia adalah…
a. Puncak jaya c. Candi Borobudur
b. Puncak monas d. Masjid Agung
4. Suku bangsa yang mendiami provinsi Sumatera Utara ialah…
a. Gayo, Karo, dan Toba c. Karo, Mandailing, dan Toba
b. Ulu, Mandailing, dan Karo d. Toba, Caniago, dan Melayu
5. Tari saman berasal dari daerah…
a. Bengkulu c. Jambi
b. Aceh d. Lampung
Petunjuk Umum latihan Siklus 2
1. Berdoalah sebelum mengerjakan latihan
2. Periksalah dan bacalah soal dengan teliti sebelum menjawab
3. Kerjakan terlebih dahulu soal yang dianggap lebih mudah
4. Dilarang menyontek dan bekerjasama dengan teman..!!
131
6. Salah satu sikap menghormati suku bangsa yang ada di Indonesia
adalah…
a. Memahami perbedaan
b. Menghargai suku bangsa yang maju
c. Membedakan perlakuan
d. Menyingkirkan suku bangsa yang terbelakang
7. Berikut ini yang merupakan hasil kebudayaan yang berupa
gagasan adalah…
a. Kerajinan anyaman c. Perhiasan
b. Rumah d. Ilmu pengetahuan
8.
Dari peta di atas suku tengger ditunjukan oleh huruf…
a. A c. C
b. B d. D
9. Berikut ini contoh sikap yang tidak menghormati budaya bangsa
sendiri adalah…
a. Bangga memiliki bangsa Indonesia
b. Senang menggunakan bahasa Indonesia
c. Lebih suka dengan budaya luar yang modern
d. Lebih suka dengan kebudayaan Nasional
10. Rumah adat dari Papua disebut…
a. Honai c. Joglo
b. Kebaya d. Gadang
11. Masyarakat Naga merupakan bagian dari suku…
a. Jawa c. Dayak
b. Batak d. Sunda
132
12. Sikap menghormati keanegaragaman budaya tampak dalam
tindakan, kecuali…
a. Membiarkan kelompok lain mempraktikan kebudayaannya
b. Belajar berbagai seni tradisional
c. Mencela pertunjukan kesenian suku lain
d. Mengembangkan kesenian tradisional
13. Suku yang terkenal sebagai pelaut yang pemberani adalah…
a. Bugis c. Jawa
b. Nias d. Bali
14. Gambar disamping menunjukkan tarian adat dari daerah…
a. Sumatera Utara
b. Sumatera Barat
c. Sumetera Selatan
d. Bengkulu
15. Suku Asmat tinggal di pulau…
a. Sumetera
b. Sulawesi
c. Kalimantan
d. Papua
133
Lampiran 25
DATA HASIL TES BELAJAR IPS SIKLUS I
No Nama Siswa Presentase Kategori Keterangan
1. A 52 Kurang Belum tercapai
2. B 78 Baik Tercapai
3. C 50 Kurang Belum tercapai
4. D 70 Baik Belum tercapai
5. E 60 Baik Belum tercapai
6. F 44 Kurang Belum tercapai
7. G 80 Baik sekali Tercapai
8. H 50 Kurang Belum tercapai
9. I 90 Baik sekali Tercapai
10. J 70 Baik Belum tercapai
11. K 40 Kurang Belum tercapai
12. L 51 Kurang Belum tercapai
13. M 80 Baik sekali Tercapai
14. N 60 Baik Belum tercapai
15. O 40 Kurang Belum tercapai
16. P 78 Baik Tercapai
17. Q 80 Baik Belum tercapai
18. R 90 Baik sekali Tercapai
19. S 60 Baik Belum tercapai
20. T 65 Baik Belum tercapai
21. U 90 Baik sekali Tercapai
22. V 80 Baik sekali Tercapai
23. W 45 Kurang Belum tercapai
24. X 74 Baik Tercapai
25. Y 60 Baik Belum tercapai
Jumlah Nilai 1637
Rata-rata nilai 64,48
Nilai teringgi 90
Nilai terendah 40
Nilai ≥ 75 16
Nilai ≤ 75 9
134
Lampiran 26
DATA HASIL TES BELAJAR IPS SIKLUS II
No Nama Siswa Presentase Kategori Keterangan
1. A 78 Baik tercapai
2. B 80 Baik sekali tercapai
3. C 81 Baik sekali tercapai
4. D 80 Baik sekali tercapai
5. E 85 Baik sekali tercapai
6. F 73 Baik Tidak tercapai
7. G 90 Baik sekali Tercapai
8. H 78 Baik Tercapai
9. I 92 Baik sekali Tercapai
10. J 80 Baik sekali Tercapai
11. K 74 Baik Tidak tercapai
12. L 80 Baik Sekali Tercapai
13. M 85 Baik sekali Tercapai
14. N 82 Baik Sekali Tercapai
15. O 67 Baik Belum tercapai
16. P 88 Baik sekali Tercapai
17. Q 90 Baik Sekali Tercapai
18. R 90 Baik sekali Tercapai
19. S 81 Baik Sekali Tercapai
20. T 80 Baik Sekali Tercapai
21. U 92 Baik sekali Tercapai
22. V 84 Baik sekali Tercapai
23. W 72 Baik Belum tercapai
24. X 83 Baik Sekali Tercapai
25. Y 77 Baik Tercapai
Jumlah Nilai 2042
Rata-rata nilai 81,68
Nilai teringgi 92
Nilai terendah 72
Nilai ≥ 75 4
Nilai ≤ 75 21
139
Lampiran 22
KISI-KISI SOAL TES HASIL BELAJAR SIKLUS II
Satuan pendidikan : SDN Grogol Selatan 02 Jakarta Selatan Jenis soal : Pilihan Ganda
Mata pelajaran : IPS Jumlah soal : 15
Kelas/semester : V/1 Waktu : 60 menit
Tahun pelajaran : 2012/2013
Standar kompetensi : 1. Menghargai berbagai peninggalan tokoh nasional yang berskala nasional pada masa Hindu-Budha
dan Islam, keragamanan kenampakan alam dan buatan dan suku budaya, serta kegiatan di
Indonesia.
Kompetensi Dasar Indikator Ranah
kognitif Soal butir
Kunci
Jawaban
Menghargai
keragamanan suku
bangsa dan budaya di
Indonesia
1. Menjelaskan
kergamanan suku
di indonesia
C2 1. Suku bangsa yang tinggal di wilayah Sumatera
Barat adalah…
a. Minangkabau c. Betawi
b. Makasar d. Ambon
A
2. Menjelaskan
penyebaran suku di
Indonesia
C2 2.
Dari peta di atas suku tengger ditunjukan oleh huruf…
a. A c. C
b. B d. D
C
140
3. Mengklasifikasi
macam-macam
suku di Indonesia
C2 3. Suku bangsa yang mendiami provinsi Sumatera
Utara ialah…
a. Gayo, Karo, dan Toba
b. Ulu, Mandailing, dan Karo
c. Karo, Mandailing, dan Toba
d. d. Toba, Caniago, dan Melayu
4. Suku yang terkenal sebagai pelaut yang
pemberani adalah…
a. Bugis c. Jawa
b.Nias d. Bali
A
4. Memberikan contoh
menghargai suku di
Indonesia dalam
kehidupan sehari-hari
C2
5. Salah satu sikap menghormati suku bangsa yang
ada di Indonesia adalah…
a. Memahami perbedaan
b. Menghargai suku bangsa yang maju
c. Membedakan perlakuan
d. Menyingkirkan suku bangsa yang terbelakang
A
5. Menjelaskan
pengertian
kebuduyaan
C1 6. Istilah kebudayaan berasal dari bahasa
sangsakerta buddayah yang berarti…
a. Kesenian c. Akal budi
C
141
b. Sopan santun d. Kebiasaan
6. Menjelaskan macam-
kebudayaan di
Indonesia
C2 7. Tari saman berasal dari daerah…
a. Bengkulu c. Jambi
b.Aceh d. Lampung
8. Rumah adat dari Papua disebut…
a. Honai c. Joglo
b.Kebaya d. Susun
9. Masyarakat Naga merupakan bagian dari suku…
a. Jawa c. Dayak
b.Batak d. Sunda
10. Gambar disamping menunjukkan tarian adat dari
daerah…
a. Sumatera Utara
b.Sumatera Barat
c. Sumetera Selatan
B
A
D
D
142
d. Bengkulu
11. Suku Asmat tinggal di pulau…
a. Sumetera
b.Sulawesi
c. Kalimantan
d. Papua
D
7. Mengklasifikasi
macam-macam
kebudayaan di
Indonesia
C2 12. Berikut ini yang merupakan hasil kebudayaan
yang berupa gagasan adalah…
a. Kerajinan anyaman c. Perhiasan
b.Rumah d. Ilmu
pengetahuan
13. Hasil budaya bangsa Indonesia yang telah diakui
oleh dunia dan menjadi salah satu keajaiban
dunia adalah…
a. Puncak jaya c. Candi Borobudur
D
C
143
b. Puncak monas d. Masjid Agung
8. Memberikan contoh
menghargai
kebudayaan di
Indonesia dalam
kehidupan sehari-hari
C2 14. Berikut ini contoh sikap yang tidak menghormati
budaya bangsa sendiri adalah…
a. Bangga memiliki bangsa Indonesia
b.Senang menggunakan bahasa Indonesia
c. Lebih suka dengan budaya luar yang modern
d. Lebih suka dengan kebudayaan Nasional
15. Sikap menghormati keanegaragaman budaya
tampak dalam tindakan, kecuali…
a. Membiarkan kelompok lain mempraktikan
kebudayaannya
b.Belajar berbagai seni tradisional
c. Mencela pertunjukan kesenian suku lain
d. Mengembangkan kesenian tradisional
C
C
Recommended