View
151
Download
8
Category
Preview:
Citation preview
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
DITINJAU DARI PERSEPSI TERHADAP RESIKO
KECELAKAAN KERJA PADA KARYAWAN PT. BAMA
PRIMA TEXTILE PEKALONGAN
SKRIPSI
Oleh :
ELISABETH DIANINGTYAS HENDRIAWATI
08.40.0071
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
SEMARANG
2012 i
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
DITINJAU DARI PERSEPSI TERHADAP RESIKO
KECELAKAAN KERJA PADA KARYAWAN PT. BAMA
PRIMA TEXTILE PEKALONGAN
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Katolik
Soegijapranata Semarang untuk memenuhi sebagian dari syarat-
syarat guna memperoleh derajat Sarjana Psikologi
Oleh :
Elisabeth Dianingtyas Hendriawati
08.40.0071
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
SEMARANG
2012 ii
HALAMAN PENGESAHAN
Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi
Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang
dan Diterima untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Guna
Memperoleh Derajad Sarjana Psikologi
Pada tanggal
--------------------------------------
Mengesahkan
Fakultas Psikologi
Universitas Katolik Soegijapranata
Dekan,
(Dr. Kristiana Haryanti, M.Si)
Dewan Penguji
1. Drs. Sumbodo Prabowo, M.Si
2. Drs. Pius Heru Priyanto, M.Si
3. Drs. Y. Sudiantara, M.S
iii
iv
MOTTO
ORANG YANG MENABUR SEDIKIT AKAN MENUAI SEDIKIT
PULA
DAN ORANG YANG MENABUR BANYAK, AKAN MENUAI
BANYAK PULA
MANUSIA TERLAHIR DENGAN KELEMAHAN YANG
MELEKAT PADANYA
JANGAN JADIKAN KELEMAHAN SEBAGAI ALASAN
DARI SUATU KEGAGALAN
TETAPI JADIKANLAH KELEMAHAN SEBAGAI SEMANGAT
UNTUK MEMPEROLEH SUATU KEBERHASILAN
v
Kupersembahkan Skripsiku ini Untuk :
Bapak dan Ibuku Tercinta
Mbak Siska, Kakakku Tersayang
Almh.Yang Kung dan Yang Ti Yang Spiritnya Masih Aku Rasakan
Mas Ari yang Selalu Mensupportku
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, atas segala berkat dan
karuniaNya yang tidak pernah berhenti kepada penulis sehingga mampu
menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGGUNAAN ALAT
PELINDUNG DIRI (APD) DITINJAU DARI PERSEPSI TERHADAP
RESIKO KECELAKAAN KERJA PADA KARYAWAN PT. BAMA
PRIMA TEXTILE PEKALONGAN”.
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan dalam
memperoleh gelar kesarjanaan pada Fakultas Psikologi Universitas Katolik
Soegijapranata Semarang.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah memberi dukungan baik materi maupun
moril. Dengan segenap ketulusan hati penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Ibu Dr. Kristiana Haryanti, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Katolik Soegijapranata Semarang yang telah memberikan
ijin penelitian kepada penulis.
2. Bapak Drs. Sumbodo Prabowo, M.Si selaku Dosen Pembimbing Utama
yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberi bimbingan dan
pengarahan dengan penuh kesabaran selama penyusunan skripsi ini.
3. Bapak Drs. Pius Heru Priyanto, M.Si selaku dosen wali yang telah
membimbing dan mendampingi selama menjalani perkuliahan.
vii
4. Seluruh Dosen Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata Semarang, atas
semua ilmu dan pengetahuan yang telah diberikan selama penulis
menjalani studi.
5. Seluruh Staf administrasi atau pengajaran, atas bantuan yang diberikan
untuk memperlancar studi penulis.
6. Bapak Ariswara, selaku HRD Manager PT. Bama Prima Textile
Pekalongan yang telah memberikan banyak informasi dan ijin untuk
melakukan penelitian.
7. Seluruh karyawan bagian produksi PT. Bama Prima Textile Pekalongan
yang telah bersedia menjadi subyek penelitian.
8. Tuhan Allahku yang selalu mendengarkan dan merestui dalam
kelancaran penelitian ini.
9. Keluargaku tercinta, Bapak, Ibu, dan Mbak Siska, terimakasih atas
segala kasih sayang, perhatian, doa, dan dukungan yang diberikan
selama ini. Terima kasih juga karena telah memberikan kepercayaan
yang besar selama ini.
10. Terkhusus bagi Alm. Yang Kung dan Yang Ti, terimakasih atas kasih
sayang, doa, perhatiannya selama ini. Walaupun saat ini kita sudah tidak
bersama doa serta dukungannya masih tetap saya rasakan.
11. Semua keluarga besar, Mbah Kung, Mbah Ti, semua Om dan Tante,
semua Pakde dan Bude, dan semua sepupuku, terima kasih karena telah
memberikan cinta dan dukungannya selama ini.
12. Mas Ari, terima kasih karena telah mendukung dan memberikan cinta
kasihnya sampai saya selesainya pembuatan skripsi ini. Walaupun jauh
dukungan dan perhatianya tetap terasa.
viii
13. Tri Wahyu Nurcahyo, terimakasih atas telah mau memberikan informasi
serta membimbing dalam penyelesaian pembuatan skripsi ini.
14. Teman-temanku tersayang, Monic, Tyas, Nenes dan Decy. Terima kasih
atas pelajaran hidup, dan kebersamaan yang telah kalian berikan selama
ini. Saat indah ini akan selalu menjadi suatu kenangan yang tidak akan
terlupakan, tetap semangat dan terus berjuang kawan.
15. Teman-teman ORMAWA terkhusus BEMF periode 2009-2010 dan
2010-2011. Terima kasih atas pembelajaran hidup yang diberikan
kepada saya. Pengalaman saat kita berproses bersama dalam organisasi
luar biasa.
16. Teman-teman kelas B angkatan 2008 terima kasih atas kebersamaan dan
pertemanan kita.
17. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan disini yang turut
membantu kelancaran penyusunan skripsi.
Penulis menyadari akan kekurangan-kekurangan yang ditemukan
dalam penyusunan skripsi ini, maka dengan besar hati penulis menerima
segala kritik dan saran yang membangun guna kemajuan penulis. Akhir
kata semoga kasih Tuhan selalu beserta kita semua.
Semarang, 21 September 2012
Penulis
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
HALAMAN PERSYARATAN.................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... iii
HALAMAN MOTTO................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................... v
KATA PENGANTAR................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................ ix
DAFTAR TABEL......................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah.................................................................... 1
B. Tujuan Penelitian............................................................................... 12
C. Manfaat Penelitian............................................................................. 12
1. Manfaat Teoritis..................................................................... 12
2. Manfaat Praktis...................................................................... 12
BAB II LANDASAN TEORI...................................................................... 13
A. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)............................................ 13
1. Pengertian Alat Pelindung Diri (APD).................................... 13
2. Syarat-Syarat Alat Pelindung Diri (APD).................................. 14
3. Jenis-Jenis Alat Pelindung Diri (APD)....................................... 16
4. Tujuan dan Manfaat Alat Pelindung Diri (APD)........................ 19
5. Faktor-Faktor Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)............. 21
6. Aspek-Aspek Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD).............. 27
x
B. Persepsi Karyawan Terhadap Resiko kecelakaan Kerja.................... 28
1. Pengertian Persepsi Karyawan Terhadap Resiko Kecelakaan
Kerja............................................................................................
28
2. Aspek-Aspek Persepsi Karyawan Terhadap Resiko Kecelakaan
Kerja............................................................................................
32
C. Masa Kerja........................................................................................ 34
1. Pengertian Masa Kerja................................................................ 34
2. Hubungan Masa Kerja Dengan Penggunaan Alat Pelindung
Diri (APD)..................................................................................
36
D. Hubungan Antara Persepsi Karyawan Terhadap Resiko Kecelakaan
Kerja Dengan Alat Pelindung Diri (APD).........................................
38
E. Hipotesis............................................................................................. 41
BAB III METODE PENELITIAN............................................................... 42
A. Metode Penelitian Yang Digunakan.................................................. 42
B. Identifikasi Variabel........................................................................... 42
1. Variabel Tergantung................................................................ 42
2. Variabel Bebas........................................................................ 42
3. Variabel Sertaan...................................................................... 42
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian........................................... 42
1. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)..................................... 43
2. Persepsi Karyawan Terhadap Resiko Kecelakaan Kerja............ 43
3. Masa Kerja.................................................................................. 44
D. Subjek Penelitian................................................................................ 44
E. Metode Pengumpulan Data................................................................ 45
1. Skala Penggunaan Alat Pelindung Diri....................................... 46
xi
2. Skala Persepsi Karyawan Terhadap Resiko Kecelakaan Kerja... 47
F. Uji Coba Alat Ukur............................................................................ 48
1. Validitas Alat Ukur..................................................................... 48
2. Uji Reliabilitas Alat Ukur........................................................... 49
G. Metode Analisis Data......................................................................... 49
BAB IV LAPORAN PENELITIAN............................................................ 51
A. Orientasi kancah Penelitian...............................................................
B. Persiapan Penelitian..........................................................................
51
53
1. Penyusunan Alat Ukur............................................................... 53
a. Skala Penggunaan Alat Pelindung Diri................................. 54
b. Skala Persepsi Karyawan Terhadap Resiko Kecelakaan
Kerja.....................................................................................
54
2. Perijinan Penelitian................................................................... 55
C. Pengambilan Data............................................................................. 56
D. Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur.......................................... 57
1. Validitas Dan Reliabilitas Skala Penggunaan Alat Pelindung
Diri............................................................................................
57
2. Validitas Dan Reliabilitas Skala Persepsi Karyawan
Terhadap Resiko Kecelakaan Kerja.........................................
58
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................. 59
A. Hasil Penelitian............................................................................... 59
1. Uji Asumsi................................................................................. 59
a. Uji Normalitas.................................................................... 59
b. Uji Linieritas........................................................................ 60
B. Uji Hipotesis.................................................................................... 61
xii
C. Pembahasan.................................................................................... 61
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN.............................................. 67
A. Kesimpulan.................................................................................... 67
B. Saran............................................................................................... 67
1. Bagi Pekerja................................................................................ 67
2. Bagi Perusahaan........................................................................ 68
3. Bagi Peneliti Selanjutnya........................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 70
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel1. Kasus Kesehatan Dan Kecelakaan Kerja Pada Bulan Oktober-
Desember 2011.........................................................................................
10
Tabel2. Blue Print Skala Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD).......... 46
Tabel3. Blue Print Skala Persepsi Karyawan Terhadap Kecelakaan
Kerja.........................................................................................................
48
Tabel4. Distribusi Sebaran Item Skala Penggunaan Alat Pelindung Diri 54
Tabel5. Distribusi Sebaran Item Skala Persepsi Karyawan Terhadap
Resiko Kecelakaan Kerja.........................................................................
55
Tabel6. Sebaran Item Valid Dan Item Gugur Penggunaan Alat
Pelindung Diri.........................................................................................
57
Tabel7. Sebaran Item Valid Dan Item Gugur Persepsi Karyawan
Terhadap Resiko Kecelakaan Kerja.........................................................
58
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A : SKALA PENELITIAN................................................. 73
Lampiran A 1 : Skala Penggunaan Alat Pelindung Diri.................... 74
Lampiran A 2 : Skala Persepsi Karyawan Terhadap Resiko
Kecelakaan Kerja......................................................... 77
Lampiran B : DATA KASAR................................................................. 80
Lampiran B 1 : Data Kasar Penggunaan Alat Pelindung Diri............. 81
Lampiran B 2 : Data Kasar Persepsi Karyawan Terhadap Resiko
Kecelakaan Kerja......................................................... 90
Lampiran C : UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS...................... 99
Lampiran C 1 : Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Penggunaan
Alat Pelindung Diri...................................................... 100
Lampiran C 2 : Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Persepsi
Karyawan Terhadap Resiko Kecelakaan Kerja........... 103
LAMPIRAN D : TOTAL NILAI DATA ITEM PENELITIAN
VALID........................................................................................................ 106
LAMPIRAN E : UJI ASUMSI............................................................... 109
Lampiran E 1 : Uji Normalitas........................................................... 110
Lampiran E 2 : Uji Linearitas............................................................. 114
LAMPIRAN F : UJI HIPOTESIS........................................................... 117
LAMPIRAN G : SURAT PENELITIAN............................................... 119
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Negara Indonesia termasuk salah satu negara industri baru. Hal ini
dibuktikan dengan semakin banyaknya badan industri yang berdiri di
Negara Indonesia. Persaingan antar industri pun turut dirasakan, baik
dengan perusahaan asing maupun perusaan di dalam negeri. Persaingan
industri ini, menuntut tiap perusahaan harus mampu bekerja dengan
cepat dan memiliki inofasi dalam barang produksinya.
Banyak perusahan yang memilih untuk menggunakan mesin
sebagai pengganti tenaga manusia. Perusahaan berharap dengan
bantuan mesin, produktivitas akan semakin meningkat disamping
kualitas yang semakin baik dan terstrandarisasi. Selain itu dengan
penggunaan mesin perusahaan juga tidak membutuhkan banyak
pekerja, sehingga diharapkan pengeluaran perusahaan akan semakin
kecil dibandingkan dengan pemasukan.
Mesin memang menguntungkan akan tetapi, perusahan terkadang
lupa jika mesin juga dapat membuat kerugian. Hal ini dikarenakan
mesin dapat sewaktu-waktu rusak, meledak ataupun terbakar. Oleh
sebab itu perusahaan perlu memelihara keselamatan dan kesehatan
kerja para karyawanya, baik kesehatan secara fisik maupun mental.
Program kesehatan kerja ini dapat dilakukan dengan penciptaan
lingkungan kerja yang sehat yang menunjukan pada kondisi yang bebas
2
dari gangguan fisik, mental ataupun emosi atau rasa sakit yang
disebabkan oleh lingkungan kerja.
Keselamatan dan kesehatan kerja memiliki nilai terhadap
perlindungan tenaga kerja dari kecelakaan atau penyakit akibat kerja.
Tanpa disadari manusia hidup di tengah atau bersama dengan bahaya.
Seperti yang telah dipaparkan di atas bahwa alat dan teknologi buatan
manusia yaitu mesin disamping bermanfaat juga dapat menimbulkan
bencana atau kecelakaan. Oleh sebab itu aspek keselamatan dan
kesehatan kerja menjadi tuntutan dan kebutuhan umum
(Sarina.M,2012,h.3-4).
Manusia merupakan aset bagi perusahaan yang harus dilindungi.
Oleh sebab itu, usaha-usaha keselamatan dan kesehatan kerja juga harus
diperhatikan secara khusus. Usaha yang dilakukan pemerinta adalah
dengan mengeluarkan undang-undang Kesehatan dan Keselamatan
Kerja No. 1 tahun 1970. Undang-undang ini memberikan perlindungan
hukum kepada tenaga kerja yang bekerja agar tempat dan peralatan
produksi senantiasa berada dalam keadaan selamat dan aman bagi
pekerja. (Sarina.M,2012,h.5)
Adanya undang-undang tersebut bukan berarti tidak ada kecelakaan
kerja lagi. Hal ini dikarena faktor manusia juga menjadi salah satu
faktor penyebab kecelakaan kerja atau kecenderungan pekerja untuk
celaka (accident proneness). Accident proneness adalah kenyataan,
bahwa untuk pekerja-pekerja tertentu terdapat tanda-tanda
kecenderungan untuk mengalami kecelakaan. Hal ini jelas betapa
pentingnya faktor manusia dalam terjadinya kecelakaan akibat kerja.
3
Beberapa penelitian juga mengatakan bahwa 80%-85% kecelakaan
disebabkan oleh faktor manusia (unsafe action) (Anizar,2009,h.1-3).
Karyawan bukan semata-mata objek dalam mencapai tujuan
organisasi, tetapi juga menjadi subjek atau pelaku. Mereka dapat
menjadi perencana, dan pelaksana yang berperan aktif dalam
mewujudkan tujuan perusahaan serta mempunyai pikiran, perasaan dan
keinginan yang dapat mempengaruhi sikap mereka terhadap pekerjaan.
Sejalan dengan itu, karyawan sebagai manusia juga mempunyai
persepsi yang berbeda-beda terhadap sesuatu. Hal ini dikarenakan
manusia memiliki kesiapan internal diri individu yaitu pengetahuan,
kepribadian, emosi, kebutuhan atau motif, harapan dan kepercayaan
serta pengaruh eksternal individu dalam berinteraksi dengan
lingkungannya. (Sarina.M,2012,h.6)
Persepsi sendiri adalah proses kognitif kompleks yang
menghasilkan gambaran dunia yang unik, yang mungkin agak berbeda
dari realita. Hal tersebut jika diterapkan pada perilaku organisasi,
persepsi karyawan dapat dianggap sebagai penyaring (filter). Setiap
karyawan yang memiliki filter yang unik dan situasi atau rangsangan
yang sama bisa jadi menghasilkan reaksi dan perilaku yang sangat
berbeda. Hal ini dikarena persepsi dipelajari secara luas dan tidak ada
seorang pun yang punya pengetahuan dan pengalaman yang sama
(Luthans, 2005, hal. 194). Luthans (2005, h.197) menambahkan bahwa
persepsi sangat tergantung pada indera untuk data mentah, dan proses
kognitif menyaring, memodifikasi atau sepenuhnya mengubah data
tersebut. Menurut Sobur (2003, h. 447) salah satu aspek persepsi adalah
4
penalaran. Seperti yang telah dipaparkan di atas bahwa penalaran
berhubungan dengan interpretasi pula, yaitu proses mengorganisasikan
informasi sehingga mempunyai arti atau makna tertentu terhadap
lingkungnnya.
Persepsi yang dilihat oleh seseorang belum tentu sama dengan fakta
yang sebenarnya. Keinginan seseorang itulah yang menyebabkan
mengapa dua orang yang melihat atau mengalami hal yang sama
memberikan interpretasi yang berbeda tentang apa yang dilihat atau
dialami (Siagian,2008,h.22).
Peraturan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja yang telah
dibuat di perusahaan belum tentu sepenuhnya dipatuhi oleh pekerjanya.
Kepatuhan terhadap K3 tergantung dari diri pekerjanya sendiri. Seorang
pekerja yang berkeinginan atau merasa bahwa dirinya harus selalu
aman saat bekerja, maka dia akan mematuhin peraturan tersebut dan
demikian pula sebaliknya.
Hal tersebut juga sama halnya dengan cara seseorang
mempersepsikan kemungkinan mereka mengalami kecelakaan kerja.
Perusahaan telah memberikan informasi mengenai faktor resiko
kecelakaan pekerjaan mereka, kemudian mereka mencoba memadukan
informasi tersebut dengan hal-hal yang akan mereka kerjakan. Setelah
seseorang melakukan sesuatu berdasarkan info yang dia dapat, mereka
akan mengevaluasi hal-hal yang mereka lakukan, apakah itu
menguntungkan atau tidak bagi dirinya.
Seseorang yang mendapatkan hasil yang positif dari apa yang dia
lakukan maka, dia akan cenderung melakukan hal yang sama demikian
5
pula sebaliknya. Seorang pekerja yang memiliki cara pandang yang
baik terhadap resiko kecelakaan kerja, maka dia akan lebih melindungi
dirinya agar dia tidak celaka saat melakukan pekerjaan di tempat
kerjanya. Salah satunya dengan mematuhi peraturan perusahaan.
Peraturan yang dibuat dalam upaya mendukung program
keselamatan dan kesehatan kerja serta mengurangi resiko kecelakaan
kerja adalah dengan pengadaan alat pelindung diri sesuai dengan
ketentuan pemerintah. Alat pelindung diri adalah suatu alat yang
mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang yang fungsinya
mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat
kerja (Iskandar,2010,h.2).
Berdasarkan pasal 14 huruf c UU no.1 tahun 1970 tentang
keselamatan kerja, perusahaan atau pengusaha wajib menyediakan alat
pelindung diri secara cuma-cuma terhadap pekerjanya dan orang lain
yang memasuki tempat kerja. Apabila kewajiban tersebut tidak
dipenuhi merupakan suatu pelanggaran undang-undang. Berdasarkan
Pasal 12 huruf b, tenaga kerja diwajibkan memakai alat pelindung diri
yang telah disediakan. Mendukung terlaksananya pasal tersebut, alat
pelindung diri yang disediakan oleh perusahaan juga harus memiliki
syarat pembuatan, pengujian dan sertifikat (Anizar,2009,h.89).
Kepatuhan penggunaan alat pelindung diri juga tergantung dari
persepsi karwayan terhadap keselamatan dan kesehatan yang mereka
miliki. Hal ini didukung oleh Mulyati (2006,h.39) salah satu faktor
yang berhubungan dengan pemakaian alat pelindung diri adalah faktor
6
predisposing. Faktor ini mencakup pengetahuan, sikap masyarakat
terhadap kesehatan, usia, tingkat pendidikan, dan masa kerja.
Salah satu faktor yang sering mengakibatkan terjadinya kecelakaan
kerja adalah sikap dari pekerja yang tidak mengindahkan peraturan dari
perusahaan untuk menggunakan alat pelindung diri sebagai standart
keselamatan kerja. Hal ini didukung oleh pendapat Strauss (dalam
Saydam, 1996, h.624) bahwa salah satu yang menyebabkan bahaya dari
suatu pekerjaan adalah sikap pekerja dalam berperilaku dan
kemampuan mencermati bahaya dari alat-alat kerjanya.
Penelitian yang dilakukan oleh Safety News Alert terhadap 290
orang pekerja Safety Officer di Amerika mengenenai berbagai alasan
pekerja yang tidak memakai APD saat bekerja didapatkan hasil sebagai
berikut: karena APD tidak nyaman (30 %), karyawan tidak tahu bahwa
harus menggunakan APD (10%), karyawan merasa menggunakan APD
hanya menghabiskan waktu (18%), karyawan merasa tidak akan celaka
(8%), dan karyawan lupa untuk menggunakan APD (34%)
(Himawari,2011). Penelitian tersebut memperlihatkan bahwa 18 %
orang memiliki persepsi dasar yang salah mengenai faktor resiko pada
pekerjaan mereka, karena setiap pekerjaan pasti memiliki tingkat
resikonya masing-masing.
Selain persepsi terhadap resiko kecelakaan kerja, masa kerja juga
dapat mempengaruhi seseorang dalam pengambilan keputusan dalam
penggunaan alat pelindung diri. Masa kerja sendiri adalah suatu kurun
waktu dimana seseorang terlibat aktiv dalam suatu organisasi dan juga
mencerminkan loyalitas tenaga kerja tersebut dalam perusahaan tempat
7
ia bekerja. Masa kerja erat hubungannya dengan pengalaman kerja.
Masa kerja akan menghasilkan suatu pengalaman kerja yang dapat
meningkatkan kemampuan seseorang pekerja dalam menyelesaikan
pekerjaannya (Vany,2003,h.38-39). Semakin lama masa kerja
seseorang maka akan semakin bertambah pula pengalamannya tentang
pekerjaan.
Hal tersebut juga berlaku bagi kewaspadaan mereka terhadap
kecelakaan kerja. Kewaspadaan terhadap kecelakaan akan bertambah
sesuai lamanya mereka bekerja di tempat kerja. Tenaga kerja baru
biasanya belum mengetahui secara mendalam mengenai pekerjaan dan
keselamatannya. Selain itu tenaga kerja baru lebih mementingkan
selesainya jumlah pekerjaan yang diberikan dibandingkan keselamatan
diri mereka. Para pekerja baru yang kurang pengalaman sering
mendapat kecelakaan sehingga perhatian khusus perlu diberiakan
(Mulyanti,2008, h.43).
Pada bulan Februari tahun 2010, Seorang pekerja tewas setelah
terjatuh dari gedung Paragon City yang berlokasi di Jl Pemuda, Senin
(15/2) sekitar pukul 11.30. Korban berinisial B.P berusia 27 tahun,
warga Karanganyar, Solo, terjatuh dari lantai IV gedung yang masih
dalam proses pembangunan. Korban mengalami luka serius di bagian
kepala, kaki kanan patah, dan luka memar pada sekujur tubuhnya.
Teman kerja korban menuturkan, kejadian itu bermula ketika B.P
memasang saluran udara di lantai IV di bagian gedung cinema. Korban
naik pada ketinggian empat meter dengan menggunakan tangga susun.
Sebenarnya pekerja itu menggunakan sabuk pengaman, namun karena
8
tidak ada tempat pengait, sabuk itu tidak dipergunakan. “Kemungkinan
dia terpeleset lalu terjatuh ke lantai, sehingga kepalanya membentur
lingiran tembok” (Anhar Moh dan Bening Puspita. 2010).
Hal yang serupa juga terjadi pada bulan Juni tahun 2010, salah
seorang karyawan PT. Sango Ceramics Indonesia yang baru bekerja 10
bulan berinisial M tewas terkena tabung pengumpul panas pada bagian
produksi pembakaran. Awalnya korban hanya ingin mengecek indikator
tabung yang tidak menyala, lalu tiba-tiba tabung pengumpul panas
tersebut terlepas hingga menghantam kepala korban. Pada saat kejadian
korban pun tidak menggunakan alat pelindung kepala sebagaimana
yang telah distrandarkan oleh pihak perusahaan (Krjogja.com.2010).
Terlihat dari kedua kasus di atas bahwa adanya persepsi yang salah
berkaitan dengan resiko kecelakaan kerja. Para pekerja ini kurang
begitu memperhatikan keselamatan diri mereka, meskipun tingkat
resiko kecelakaan kerja pada kedua kasus di atas tergolong tinggi.
Mereka tidak mau menggunakan alat pelindung diri yang sudah
disediakan perusahaan bagi keselamatan diri mereka. Bagi kedua
korban di atas yang terpenting adalah pekerjaan dapat mereka
selesaikan tepat waktu.
Kedua kasus di atas juga memperlihatkan masa kerja yang
tergolong masih baru yaitu kurang dari satu tahun. Pengalaman kerja
yang tergolong masih rendah akan berpengaruh pula pada persepsi yang
kurang baik terhadap resiko kecelakaan kerja yang berkaitan dengan
penggunaan alat pelindung diri.
9
Penelitian kali ini, peneliti mengambil subjek di PT. Bama Prima
Textile Pekalongan. PT. Bama Prima Textile Pekalongan ini berdiri
sejak tahun 2008 dan memproduksi kain sarung. Jumlah karyawan yang
dimiliki adalah sebanyak 325 orang. Para karyawan yang bekerja di
perusahaan ini tidak semuanya berstatus karyawan tetap, terutama pada
bagian produksi. Para pekerja di bagian produksi sendiri berjumlah 91
orang, yang terbagi menjadi 5 bagian dalam proses produksi. Proses
produksinya yaitu proses benang mentah, pewarnaan, tenun, finishing
dan packing. Setiap bagian produksi ini memiliki tingkat resiko
pekerjaanya masing- masing.
PT. Bama Prima Textile Pekalongan sudah menyediakan alat
pelindung diri sesuai dengan standrat kesehatan dan keselamatan
perusahaan dari pemerintah. Tersedianya alat pelindung diri di PT.
Bama Prima Textile Pekalongan bukan berarti tidak terjadi masalah
pada perusahaan yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan
kerja karyawannya. Masih banyak karyawan PT. Bama Prima Textile
Pekalongan terutaman pada bagian produksi yang tidak mengenakan
alat pelindung diri saat mereka bekerja. Hasil wawancara yang telah
didapat dari kepada pimpinan personalia PT. Bama Prima Textile
Pekalongan, alasan para pekerja tidak memakai APD saat bekerja
didapatkan hasil sebagai berikut: karena APD tidak nyaman (31%),
karyawan tidak tahu bahwa harus menggunakan APD (1%), karyawan
merasa menggunakan APD hanya menghabiskan waktu (6%),
karyawan merasa tidak akan celaka (52%), dan karyawan lupa untuk
menggunakan APD (10%). Dari hasil wawancara dan setelah
10
dipersentasekan, menunjukan para karyawan menganggap bahwa tidak
akan mengalami kecelakaan kerja. Hal tersebut mereka dapatkan dari
pengalaman yang mereka dapatkan selama bekerja sehingga mereka
enggan menggunakan alat pelindung diri.
Ketidak taatan karyawan dalam penggunaan alat pelindung diri
memiliki dampak yang buruk bagi perusahaan. Hal yang sangat
dirasakan yaitu berkurangnya tingkat produksi perusahaan yang
dikarenakan tingginya tingkat absensi karyawan. Tingginya tingkat
absensi ini dikarena banyak karyawan yang menggalami cereda akibat
kecelakaan kerja di perusahaan.
Hasil wawancara yang telah didapatkan dari kepala personalia PT.
Bama Prima Textile Pekalongan, selama ini terdapat tujuh jenis kasus
kesehatan dan kecelakaan kerja yang dialami oleh karyawan dikarena
tidak menggunakan alat pelindung diri saat bekerja. Berikut kasus
kesehatan dan kecelakaan kerja pada bulan Oktober sampai dengan
Desember 2011.
Tabel 1. Kasus Kesehatan dan Kecelakaan Kerja Pada Bulan Oktober-
Desember 2011
No Kasus Alat Pelindung Diri Yang Tidak Dikenakan
Jumlah Pekerja
1. Tangan terjepit mesin Sarung tangan kulit 2 orang 2. Gangguan pernafasan Masker kain dan Masker
moncong babi 12 orang
3. Gangguan pendengaran Ear muff 8 orang 4. Kaki terkena logam
diarea las Sepatu bot 4 orang
5. Terkena mesin pemintal benang.
Sarung tangan kulit 6 orang
6. Terkena uap panas Masker moncong babi. 6 orang 7. Terkena jarum jahit Pelindung jari dari logam. 9 orang
11
Penanganan yang dilakukan perusahaan untuk meminimalisir
kecelakaan kerja pada karyawan adalah dengan memberikan sangsi
kepada karyawan yang tidak mengenakan alat pelindung diri, dengan
memberikan 3 kali surat peringatan. Perusahan juga melakukan audit
dan himbauan terhadap para karyawannya mengenai kesehatan dan
keselamatan kerja bagi karyawan tiap minggunya. Didapatkan fakta
bahwa hanya pada awal minggu setelah pemberian himbauan, para
karyawan mematuhi penggunaan alat pelindung diri dan selanjutnya
tidak.
Para pekerja masih menganggap bahwa penggunaan dan himbauan
yang diberikan hanya sekedar formalitas perusahaan saja. Pemahaman
yang masih keliru mengenai pentingnya penggunaan alat pelindung diri
saat bekerja masih terlihat jelas dari paparan di atas. Para pekerja
kurang menyadari bahwa hal tersebut secara tidak langsung dapat
mengganggu kesehatan dan dapat menimbulkan kecelakaan kerja bagi
mereka sendiri. Hal yang terpenting adalah jika mereka dapat
menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Padahal tidak penggunaan alat
pelindung diri, secara tidak langsung juga akan mempengaruhi kinerja
mereka.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik ingin
menggetahui “Apakah ada hubungan antara persepsi karyawan terhadap
resiko kecelakaan kerja dengan penggunaan alat pelindung diri pada
bagian produksi PT. Bama Prima Textile Pekalongan.”
12
B. Tujuan Penelitian
Tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui
secara empirik hubungan antar persepsi karyawan terhadap resiko
kecelakaan kerja dengan penggunaan alat pelindung diri dengan
mengendalikan masa kerja pada karyawan di PT. Bama Prima Textile
Pekalongan.
C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis yang diperoleh dari hasil penelitian ini berguna
bagi perkembangan psikologi khususnya pada bidang psikologi
industri dan organisasi yang berkaitan dengan persepsi karyawan
terhadap resiko kecelakaan kerja dengan penggunaan alat pelindung
diri.
2. Manfaat Praktis
Memberikan reverensi atau bahan acuan bagi perusahaan dan
karyawan untuk meningkatkan penggunaan alat pelindung diri yang
berkaitan dengan persepsi karyawan terhadap resiko kecelakaan
kerja.
13
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
1. Pengertian Alat Pelindung Diri (APD)
Alat pelindung diri adalah alat-alat yang mampu memberikan
perlindungan terhadap bahaya-bahaya kecelakaan yang mungkin
timbul. Departement Tenaga Kerja Republik Indonesia mengatakan
APD adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai
bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerjaan itu
sendiri dan orang di sekelilingnya.
Menurut OSHA atau Occupational Safety and Heatl
Administration, Personal Protective Equipment atau alat pelindung
diri (APD) dalam Nindiasa (2011,h.10) mendefinisikan APD adalah
alat yang digunakan untuk melindungi pekerja dari luka atau
penyakit diakibatkan oleh adanya kontak dengan bahaya (hards) di
tempat kerja, baik yang bersifat kimia, biologis, radiasi, fisik,
elektrik, mekanik dan lainnya.
Menurut Suma’mur P.K (1992), APD adalah suatu alat yang
dipakai untuk melindungi diri atau tubuh terhadap bahaya-bahaya
kecelakaan kerja. Jadi APD adalah salah satu cara untuk mencegah
kecelakaan, dan secara teknis APD tindaklah sempurna dapat
melindungi tubuh akan tetapi dapat (Nindiasa, 2011, h.10).
Menurut Budiono A,M,dkk. (2003,h.329) APD adalah
seperangkat alat yang digunakan tenaga kerja untuk melindungi
14
sebagian atau seluruh tubuhnya dari adanya potensi bahaya atau
kecelakaan kerja. APD tidak secara sempurna dapat melindungi
tubuhnya, tetapi akan dapat mengurangi tingkat keparahan yang
mungkin terjadi. Pengendalian ini sebaiknya tetap dipadukan dan
sebagai pelengkap pengendalian teknis maupun pengendali
administratif.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan
bahwa APD adalah suatu alat yang digunakan untuk melindungi
pekerja, baik sebagian maupun seluruh tubuh dari potensi
terjadinya kecelakaan di tempat kerja. Penggunaan alat pelindung
diri saat bekerja bukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan, akan
tetapi hanya sekedar mengurangi tingkat keparahan dari
kecelakaan.
2. Syarat – Syarat Alat Pelindung Diri (APD)
Pemilihan APD yang handal secara cermat adalah merupakan
persyaratan mutlak yang sangat mendasar. Pemakaian APD yang
tidak tepat dapat mencelakakan tenaga kerja yang memakainya
karena tidak terlindung dari bahaya potensial yang ada di tempat
kerja. Oleh karena itu agar dapat memilih APD yang tepat, maka
perusahaan harus mampu mengidentifikasikan bahaya potensial
yang ada, khususnya yang tidak dapat dihilangkan ataupun
dikendaliak, serta memahami dasar kerja setiap jenis APD yang
akan digunakan di tempat kerja dimana bahaya potensial tersebut
ada (Budiono.A.M, dkk, 2003,h.330).
15
Budiono menambahkan ketentuan yang harus dipenuhi adalah
a. Harus dapat memberikan perlindungan terhadap bahaya yang
spesifik atau bahaya-bahaya yang dihadapi oleh tenaga kerja.
b. Berat alat hendaknya seringan mungkin, dan alat tersebut tidak
menyebabkan rasa ketidaknyamanana yang berlebihan.
c. Dapat dipakai secara fleksibel. (tidak membedakan jenis
kelamin)
d. Tidak menimbulkan bahaya tambahan.
e. Tidak mudah rusak
f. Memenuhi ketentuan dari standar yang ada.
g. Pemeliharaan mudah.
h. Tidak membatasi gerak.
i. Bentuknya cukup menarik.
Menurut Anizar (2009,h.89-90) menyatakan alat-alat pelindung
diri harus memenuhi persyaratan :
a. Enak dan nyaman dipakai
b. Tidak mengganggu ketengan kerja dan tidak membatasi ruang
gerak pekerja.
c. Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis
bahaya atau potensi bahaya.
d. Memenuhi syarat etika
e. Memperhatikan efek samping penggunaan APD
f. Mudah dalam pemeliharaan, tepat ukuran, tepat penyediaan,
dan harga terjangkau.
16
Berdasarkan beberapa persyaratan alat pelindung diri di atas
dapat disimpulkan bahwa, alat pelingdung diri bagi pekerja harus
enak dipakai, tidak mengganggu pekerjaan dan memenuhi
ketentuan dari starndar yang telah ditentukan.
3. Jenis –Jenis Alat Pelindung Diri (APD)
Menurut Budiono,A,M (2008,h.330-333) alat pelindung diri
digolongkan berdasarkan bagian tubuh yang dilindungi dan sering
digunakan di perusahaan, antara lain adalah:
a. Alat Pelindung Kepala
1) Topi pelindung (helm). Berguna untuk melindungi kepala
dari benda-benda keras yang terjatuh, pukulan, benturan
kepala, dan terkena arus listrik.
2) Tutup kepala, berguna untuk melindungi kepala dari
kebakaran.
3) Hats atau cap, berguna untuk melindungi kepala (rambut)
dari kotoran debu mesin-mesin berputar. Biasanya terbuat
dari katun.
b. Alat pelindung mata dan muka
1) Spectacles, berguna untuk melindungi mata dari partikel-
partikel kecil, debu dan radiasi gelombang elektromagnetik,
kilatan cahaya atau sinar yang menyilaukan. Digunakan
pada tingkat bahaya yang rendah.
2) Goggles, digunakan untuk melindungi mata dari gas, uap,
debu dan percikan larutan kimia. Bahan dapat terbuat dari
17
plastik yang transparan dengan lensa yang dilapisi kobalt
untuk melindungi bahaya radiasi gelombang
elektromagnetik non ionisasi dan kesilauan atau lensa yang
terbuat dari kaca yang dilapisi timah hitam untuk
melindungi dari radiasi gelombang elektromagnetik dan
mengion.
3) Perisai muka, digunakan untuk melindungi mata atau muka.
Dapat dipasang pada helm atau pada kelapala langsung.
Dapat pula dipegang dengan tangan. Banyak digunakan
pada pekerjaan pengelasan.
c. Alat pelindung telinga
Berguna untuk mengurangi intensitas suara masuk ke dalam
telinga ada dua jenis yaitu :
1) Sumbatan telinga (ear plug) dapat mengurangi intensitas
suara 10-15 dB.
2) Tutup telinga (ear muff) alat ini dapat melindungi bagian
luar telinga (daun telinga) dan alat ini lebih efektif dari
sumbatan telinga, karena dapat mengurangi intensitas suara
hingga 20-30 dB.
d. Alat pelindung pernafasan
Berguna untuk melindungi pernafasan terhadap gas, uap, debu
atau udara yang terkontaminasi di tempat kerja yang dapat
bersifat racun, korosi atau pun rangsangan.
18
1) Masker untuk melindugi debu atau pertikel-partikel yang
lebih besar yang masuk ke dalam pernafasan, dapat terbuat
dari kain dengan ukuran pori-pori tertentu.
2) Respirator, berguna untuk melindungi pernafasan dari debu,
kabut, uap logam, asap dan gas. Alat ini dapat dibedakan
atas :
a) Respirator pemurni udara
Membersihkan udara dengan cara menyaring atau
menyerap kontaminan dengan toksinitas rendah sebelum
memasuki sistem pernafasan. Alat pembersihnya terdiri
dari filter untuk menangkap debu dari udara atau tabung
kimia yang dapat menyerap gas, uap dan kabut.
b) Respirator penyalur udara
Membersihkan aliran udara yang tidak terkontaminasi
secara terus menerus. Udara dapat dipompakan dari
sumber yang jauh (dihubungkan dengan selang tahan
tekanan) atau dari persediaan yang portable (seperti
tabung yang berisi udara bersih atau oksigen). Jenis ini
biasa dikenal dengan SCBA (Self Contained Breathing
Apparatus) atau alat pernafasan mandiri. Digunakan
untuk tempat kerja yang terdapat gas beracun atau
kekurangan oksigen.
e. Alat pelindung tangan
Berguna untuk melindungi tangan dan bagian-bagian dari
benda-benda tajam atau goresan, bahan-bahan kimia (padat
19
atau larutan), benda-benda panas atau dingin atau kontak arus
listrik. Sarung tangan dapat terbuat dari karet (melindungi
tangan dari paparan bahan kimia dan arus listrik), kulit
(melindungi tangan dari benda tajam, goresan). Sarung tangan
untuk mengurangi dari paparan getaran yang tinggi adalah
sarung tanggan kulit yang dilengkapi dengan bahan peredam
getar (busa).
f. Alat pelindung kaki
Berguna untuk melindungi kaki dan bagian-bagiannya dari
benda-benda terjatuh. Benda-benda tajam atau potongan kaca,
larutan kimia, benda panas dan kontak listrik.
g. Pakaian pelindung
Berguna untuk menutupi seluruh atau sebagian dari percikan
api, panas, suhu dingin, cairan kimia dan minyak. Bahan dapat
terbuat dari kain dril, kulit, plastik, asbes atau kain kain yang
dilapisi aluminium. Bentuknya dapat berupa apron (menutupi
sebagian tubuh yaitu mulai dada sampai lutut), celemek atau
pakaian terusan dengan celana panjang dan lengan panjang
(overalls).
4. Tujuan dan Manfaat Alat Pelindung Diri (APD)
Keuntungan Penggunaan APD dapat dirasakan oleh tiga pihak
yaitu perusahaan, tenaga kerja, masyarakat dan pemerintah
(Suma’mur,1992,h. 221).
20
a. Perusahaan
1) Meningkatkan keuntungan karena hasil produksi dapat
terjamin baik jumlah mauapun mutunya.
2) Penghematan biaya penggobatan serta pemeliharaan
kesehatan para tenaga kerja.
3) Menghindari terbuangnya jam kerja akibat absen tenaga
kerja sehingga dapat tercapai produktivitas yang tinggi
dengan efisiensi yang optimal.
b. Tenaga kerja
1) Menghindari diri dari resiko pekerjaanseperti kecelakaan
kerja dan penyakit akibat kerja.
2) Memberika perbaiakn kesejahteraan pada tenaga kerja
sebagai akibat adanya keuntungan perusahaan.
c. Masyarakat dan Pemerintah
1) Meningkatkan hasil produksi dan menguntungkan
perekonomian negara dan jeminan yang memuaskan bagi
masyarakat.
2) Menjamin kesejahteraan masyarakat tenaga kerja, berarti
melindungi sebagian penduduk Indonesia dan membantu
usaha-usaha kesehatan pemerintah.
3) Kesejahteraan tenaga kerja, berarti dapat menjamin
kesejahteraan keluarga secara langsung.
4) Merupakan suatu usaha kesehatan masyarakat yang akan
membantu ke arah pembentukan masyarakat sejahtera.
21
5. Faktor –Faktor Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
Menurut Mulyanti (2008,h.39-46) ada beberapa faktor yang
mempengaruhi seseorang menggunakan APD saat bekerja, yaitu :
a. Faktor Presdisposing (Predisposing Factor)
1) Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah
orang melakukan pengindraan (sebagian besar diperoleh dari
indra mata dan telinga) terhadap objek tertentu. Menurut
Notoatmodjo pengetahuan merupakan domain yang paling
penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt
behavior) dan pegetahuan dapat diukur dengan melakukan
wawancara. Pengetahuan mencakup 6 tingkatan yaitu :
a) Tahu (Know) diartika sebagai mengingat suatu materi
yang telah dipelajari sebelumnya.
b) Memahami (Comprehension) diartikan sebagai suatu
kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang
onjek yang diketahui.
c) Aplikasi (Application) diartikan sebagai kemampuan
untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada
situasi atau kondisi yang real.
d) Analisis (Analysis) diartikan suatu kemampuan untuk
menjabarkan atau materi suatu objek terhadap
komponen-komponen tetapi masih dalam suatu sturktur
organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain.
22
e) Sitesis (Synthesis) menunjuk kepada suatu kemampuan
untuk meletakan atau menghubungkan bagian-bagian di
dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
f) Evaluasi (Evaluation) hal ini berkaitan dengan
kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilainan
terhadap suatu objek.
2) Sikap
Menurut Notoatmodjo (1993) sikap adalah reaksi atau
respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu
stimulus atau objek. Manifestasi sikap tidak dapat langsung
dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari
perilaku yang tertutup. Menurut Newcomb, sikap merupakan
kesiapan atau kesediaan seseorang untuk bertindak sebagai
objek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan
terhadap objek.
3) Umur
Menurut Gilmer yang dikutip oleh Suwita (2001) yang
menyatakan bahwa ada pengaruh antara umur terhadap
penampilan kerja dan seterusnya akan berkaitan dengan
tingkat kinerja. Dalam perkembangannya manusia akan
mengalami perubahan fisik dan mental akan digunakan
tergantung dari jenis pekerjaannya. Pada umumnya tenaga
yang telah berusia relatif tenaga fisiknya lebih teratas dari
tenaga kerja yang masih muda.
23
4) Pendidikan
Pendidikan seseorang mempengaruhi cara berpikir dalam
menghadapi pekerjaan. Faktor pendidikan adalah salah satu
hal yang sangat bessar pengaruhnya terhadap peningkatan
produktivitas kerja yang dilakukan. Semakin tinggi tingkat
pendidikan maka semakin besar kemungkinan tenaga kerja
dapat bekerja dan melaksanakan pekerjaannya.
5) Masa kerja
Pengalaman untuk kewaspadaan terhadap kecelakaan
bertambah sesuai dengan usia, masa kerja diperusahaan dan
lamanya bekerja ditempat kerja yang bersangkutan. Tenaga
kerja baru biasanya belum mengetahui secara mendalam
seluk beluk pekerjaan dan keselamatannya, selain itu tenaga
kerja baru sering mementingkan selesainya sejumlah
pekerjaan yang diberikan kepada mereka sehingga
keselamatan tidak cukup mendapatkan perhatian mereka.
b. Faktor Pemungkin (Enabling Factor)
Faktor ini mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau
fasilitas kesehatan bagi masyarakat, misalnya air bersih, tempat
pembuangan sampah, tempat pembuangan tinja, ketersediaan
maknan yang bergizi dan sebagainya.
c. Faktor Penguat (Reinforcing Factor)
Faktor ini meliputi sikap dan perilaku tokoh masyarakat, tokoh
agama dan para petugas kesehatan. Selain itu juga UU,
24
peraturan-peraturan baik dari pusat maupun pemerintah daerah
yang terkait dengan kesehatan. Faktor ini meliputi dua aspek:
1) Kebijakan K3
Kebijaksanaan adalah arah yang ditentukan untuk dipatuhi
dalam proses kerja dan organisasi perusahaan. Kebijakan
yang ditetapkan manajemen menuntut partisipasi dan
kerjasama semua pihak. Setiap peserta diberikan pengarahan
dan pemikiran yang akan membantu mencapai sasaran dan
hasil.
Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor:
PER.05/MEN/1996 Kebijakan adalah pernyataan tertulis
yang dapat dibuat melalui proses konsultasi antara pengurus
dan wakil tenaga kerja yang memuat keseluruhan tujuan
perusahaan, komitmen dan tekad melaksanakan K3 kerangka
dan program kerja perusahaan yang bersifat umum dan
operasional yang ditandatanggani oleh perusahaan atau
pengurus.
Adapun yang termasuk ke dalam kebijan K3 diperusahaan
meliputi kebersihan rumah tangga perusahaan, penggunaan
mesin-mesin, penggunaan APD, prosedur pemeliharaan,
laporan kecelakaan, P3K, pencegahan kebakaran,
pembatasan peralatan listrik, merokok dan minum, larangan
bersenda gurau, ijin masuk pabrik.
25
2) Penilaian
Salah satu lagi tugas pimpinan adalah evaluasi terhadap
pelaksanaan kegiatan dalam upaya pencapaian tujuan.
Evaluasi yang digunakan berdasarkan pada efektivitas dan
efisiensi. Ada dua kategori evaluasi yaitu kesesuainan yang
dibutuhkan denagn kebutuhan memenuhi tujuan program
dan prioritas pilihan dan nilai-nilai yang tersedia, dan
kecukupan yang berhubungan denagn masalah dapat
terselesaikan melalui kegiatan yang telah diprogramkan.
Menurut Setyawati, 2008 (dalam Alsa,2001,h.17) faktor yang
mempengaruhi penggunaan APD antara lain :
a. Usia
Schlutz dan Schlutz (1990) menyatakan bahwa karyawan yang
lebih tua biasanya lebih berpengalaman sehingga lebih
memiliki kesempatan besar dalam pemenuhan kebutuhan
aktualisasi diri dan self fulfillment. Mereka juga memiliki
kesadaran akan kesadaran akan lebih sedikitnya kesempatan
memperoleh kerja yang lebih baik sehingga selalu berusaha
untuk membuat situasi lebih baik dalam kondisi seburuk
apapun.
b. Pengalaman Kerja
Anastasia,M (2001,h. 14) pengalaman kerja merupakan kerja
yang pernah dialami seseorang karyawan sebelumnya.
Pengalaman kerja sangat berhubungan dengan ketrampilan
seseorang karyawan dalam bidang tertentu. Pada umumnya
26
dengan pengalman kerja yang baik dan dalam waktu yang lama
maka ketrampilan kerja seorang karyawan akan semakin baik
pula.
c. Persepsi
Menurut Robbins (2007, h. 175) persepsi adalah suatu proses di
mana individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan
sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka.
d. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja adalah tempat dimana pegawai melakukan
aktivitas setiap harinya. Lingkungan kerja yang baik akan
membawa pengaruh yang baik pula pada segala pihak, baik
pada para pekerja, pemimpin ataupun pada hasil pekerjaannya
(Anoraga, P,2006. h.58).
e. Shift Kerja
Pekerjaan shift adalah pekerjaan yang mempunyai jadwal
diluar jam kerja normal (jam 9.00-17.00). Jadwal shift kerja
yang berlaku sangat bervariasi. Biasanya adalah shift kerja 88
jam atau 12 jam dalam sehari (Mardi,D,2008,h.86).
f. Komunikasi dan Managemen
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari pengirim ke
penerima dengan tujuan untuk mencapai salah satu sasaran
seperti bertindak, menyampaikan informasi, memastikan dan
untuk menyenangkan orang lain.
27
Aspek ini sangat penting dalam K3. Banyak kecelakaan yang
terjadi akibat kurang baiknya komunikasi yang berakibat pada
kinerja K3 (Ramli,S,2010,h.137-138).
Berdasarkan beberapa paparan di atas dapat disimpulkan bahwa
faktor-faktor yang memengaruhi penggunaan APD adalah suhu
ruangan, tempat kerja, kebisingan, luas ruang kerja, rekan kerja,
pendidikkan, masa kerja, sikap, persepsi, pengetahuan,
kenyamanan, usia, dan pengawasan dari atasan.
6. Aspek-Aspek Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
Twiford (dalam Prihananto,2009,h.11) menyatakan bahwa
penggunaan dipengaruhi oleh tiga aspek, yaitu :
a. Frekuensi
Frekuensi adalah seberapa sering perilaku itu muncul atau
berulang dan pengulangan itu terjadi secara teratur.
b. Lamanya berlangsung
Lamanya berlangsung berarti beberapan banyaknya waktu yang
diperlukan oleh seseorang untuk melakukan suatu perilaku.
c. Intensitas
Intensitas yaitu beberapa kuat atau lemahnya kedalaman
seseorang untuk terlibat dalam perilaku yang dilakukan.
Menurut Smet (1994,h.296) bahwa pada umumnya setiap
individu dapat menggambarkan setiap perilaku dengan tiga aspek,
yaitu :
28
a. Aspek frekuensi, yaitu sering tidaknya perilaku itu muncul.
b. Aspek lamanya berlangsung, yaitu waktu yang diperlukan
seseorang untuk suatu tindakan.
c. Intensitas, yaitu banyaknya daya yang dikeluarkan oleh perilaku
tersebut.
Menurut Soekadji (1983, h.8) ada tiga aspek perilaku, yaitu :
a. Frekuensi
Frekuensi mengarah pada sering tidaknya perilaku tersebut
muncul.
b. Intensitas
Intensitas menunjukkan kedalaman atau tingkat ukur intensitas,
seberapa kuat atau hebat perilaku tersebut.
c. Lamanya
Berkaitan dengan waktu yang digunakan seseorang untuk
melakukan suatu tindakan.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ada tiga
aspek yang memengaruhi penggunaan APD yaitu aspek frekuensi,
aspek lamanya berlangsung dan aspek intensitas.
B. Persepsi Karyawan Terhadap Resiko Kecelakaan Kerja
1. Pengertian Persepsi Karyawan Terhadap Resiko Kecelakaan
Kerja
Persepsi adalah proses kognitif kompleks yang menghasilkan
gambaran dunia yang unik, yang mungkin agak berbeda dari realita.
Jika diterapkan pada perilaku organisasi, persepsi karyawan dapat
29
dianggap sebagai penyaring (filter). Setiap karyawan yang memiliki
filter yang unik dan situasi atau rangsangan yang sama bisa jadi
menghasilkan reaksi dan perilaku yang sangat berbeda. Hal ini
dikarenakan persepsi dipelajari secara luas dan tidak ada seorang
pun yang punya pengetahuan dan pengalaman yang sama (Luthans,
2005, hal. 194). Luthans (2005,h.197) menambahkan bahwa
persepsi sangat tergantung pada indera untuk data mentah, dan
proses kognitif menyaring, memodifikasi atau sepenuhnya
mengubah data tersebut.
Lebih lanjut Winardi (2004,h.203-204) menjelaskan bahwa
persepsi merupakan proses kognitif, di mana seorang individu
memberikan arti kepada lingkungan. Tiap-tiap orang memberi
artinya sendiri terhadap stimulus, maka dapat dikatakan bahwa
individu-individu yang berbeda, ”melihat” hal sama dengan cara-
cara yang berbeda.
Rakhmat (2007, h.51) menyatakan bahwa persepsi adalah
pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan –hubungan
yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan
pesan. Hal ini didukung oleh Robbins (2002,h.46) yang
menyatakan bahwa persepsi adalah suatu proses dimana individu
mengorganisasikan dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris
mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka, hal ini
menunjuk pada cara bagaimana menafsirkan dan menata informasi
yang diterima melalui alat indera. Persepsi merupakan pengalaman
sadar tentang apa yang diceritakan oleh indera-indera sensori.
30
Stimulus yang diterima oleh indera ini akan dikaitkan dan
diorganisasikan dengan pengalaman terdahulu yang dimilikinya,
dari hasil pengorganisasian antar pengalaman dan rangsang ini akan
menghasilkan kesimpulan atau interpretasi berupa penilaian baik
atau buruk suatu objek (Dewi. D.P, 2011, hal 23). Menurut Irwanto
(2002,h.71) persepsi adalah suatu proses penerimaan rangsang yang
didapat dari pancaindra yang kita miliki, sampai rangsangan
tersebut disadari dan dimengerti.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan
bahwa persepsi adalah suatu proses kognitif yang dialami oleh
seseorang dalam memberikan arti atau penilaian terhadap stimulus
yang diterimanya dari lingkungan. Reaksi yang diberikan terhadap
lingkungan, dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman yang
dimiliki oleh orang tersebut.
Menurut Departemen Tenaga kerja RI (1998) resiko adalah
suatu kerugian yang diharapkan dalam setiap kemungkinan suatu
kejadian dalam setiap kegiatan atau dalam satuan waktu dengan
keparahan atau akibat yang dinyatakan dalam kerugian dalam
setiap kejadian (Utami,2006,h.6).
Resiko adalah kemungkinan kecelakaan akan terjadi yang dapat
mengakibatkan kerusakan (Ridley,2006,h.113). Menurut Ramli
(2009,h.64) resiko adalah kombinasi dari kemungkinan terjadinya
kejadian berbahaya atau paparan dengan keparahan dari cedera atau
gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kejadian atau paparan
tersebut.
31
Serta menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia resiko adalah
sebagi akibat yang kurang menyenangkan (merugikan,
membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan (Anastasia,
2001,h.33).
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan
bahwa resiko adalah kemungkinan terjadinya kecelakaan atau
kejadian berbahaya dalam suatu peristiwa dengan keparahan atau
akibat yang dinyatakan dalam kerugian dalam setiap kejadian.
Menurut Ridley (2006,h.113) kecelakaan adalah sebuah
kejadian yang tak terduga yang menyebabkan cedera atau
kerusakan. Ridley menambahkan bahwa suatu kecelakaan bukanlah
suatu peristiwa tunggal tapi merupakan hasil dari serangkaian
penyebab yang saling berkaitan.
Kecelakaan (insiden) menurut Ramli (2009,h.62) adalah
kejadian yang berhubungan denagn pekerjaan yang menimbulkan
atau dapat menimbulkan cedera, penyakit kerja (tanpa memandang
keparahan) atau kematian. Kecelakaan menurut Sulaksono (1997)
adalah suatu kejadian tak diduga dan tidak dikehendaki yang
megacaukan proses suatu aktivitas yang telah diatur.
Kecelakaan akibat kerja adalah kecelakaan yang berhubungan
dengan hubungan kerja pada perusahaan. Hubungan kerja disini
dapat berarti, bahwa kecelakaan terjadi dikarenakan oleh pekerjaan
atau pada waktu melaksanakan pekerjaan (Anizar,2009,h.2).
Berdasarkan beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan
bahwa persepsi karyawan terhadap resiko kecelakaan kerja adalah
32
suatu proses kognitif yang dialami oleh seorang pekerja di suatu
perusahaan dalam memberikan arti atau penilaian terhadap
kemungkinan terjadinya kejadian berbahaya yang terjadi saat
pekerja melaksanakan kerja di lingkungan kerjanya.
2. Aspek-Aspek Persepsi Karyawan Terhadap Resiko Kecelakaan
Kerja
Menurut Winardi (2004, h.203-204) tiga aspek dalam persepsi
yaitu:
a. Aspek pandangan
Individu yang berbeda-beda akan melihat sesuatu yang sama
dengan cara yang berbeda pula. Cara seseorang dalam melihat
atau memandang situasi seringkali mempunyai arti yang lebih
penting untuk memahami perilaku daripada situasi itu sendiri,
persepsi yang muncul dari dirinya sesuai dengan
kepentingannya.
b. Aspek penafsiran
Penafsiran diartikan sebagai proses memadukan kegiatan dalam
memahami suatu fenomena dengan kegiatan mengungkapkan,
menerangkan, dan menerjemahkannya menjadi suatu yang siap
dikomunikasikan kepada orang lain. Penafsiran sensoris selain
dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu juga dipengaruhi faktor
lain seperti kecerdasan, sikap emosional, dan konsentrasi
berpikir yang biasa disebut faktor personal kognisi seseorang.
33
c. Aspek penilaian
Proses penilaian adalah penggambaran peristiwa-peristiwa
persepsi yang dipengaruhi oleh motif tingkah laku sesaat yang
terorganisir.
Menurut Sobur (2003, h.447), aspek-aspek persepsi adalah :
a. Penalaran
Penalaran dalam hal ini berarti interpretasi, yaitu proses
mengorganisasikan informasi sehingga mempunyai arti bagi
seseorang. Interpretasi juga bergantung pada kemampuan
kognisi seseorang untuk mengadakan pengklasifikasian
informasi yang diterimanya, yaitu proses mereduksi informasi
yang kompleks menjadi sederhana. Interpretasi anggota
terhadap manajemen dipengaruhi oleh informasi-informasi
yang diterimanya dari lingkungan sekitar.
b. Perasaan
Perasaan merupakan bagian dari tanggapan individu yang sadar
dan bebas terhadap satu rangsangan atau terhadap satu bidang
rangsangan sampai tingkat tertentu dianggap dipengaruhi oleh
akal atau emosi, atau kedua-duanya.
Walgito (2002,h50) mengemukakan aspek-aspek persepsi
yaitu:
a. Aspek kognisi
Aspek ini menyangkut pengharapan, cara mendapatkan
pengetahuan atau cara berpikir dan pengalaman masa lalu.
Lewat aspek kognisi ini, yaitu pandangan individu terhadap
34
sesuatu berdasarkan pengalaman pribadi dari yang pernah
dilihat, didengar dalam kehidupannya.
b. Aspek afeksi
Aspek ini menyangkut emosi dari individu. Aspek afeksi
muncul karena adanya pendidikan moral yang akhirnya
menjadi landasan individu dalam memandang sesuatu yang
terjadi disekitarnya.
c. Aspek konasi
Aspek konasi merupakan aspek yang menyangkut sikap,
perilaku aktivitas dan motif. Pandangan individu terhadap
sesuatu yang berhubungan dengan motif atau tujuan timbulnya
suatu perilaku yang terjadi disekitar yang diwujudkan dalam
sikap atau perilaku tersebut dalam hidup sehari-hari
Pada peneletian ini aspek persepsi yang digunakan adalah
aspek persepsi menurut Winardi yaitu: aspek pandangan, aspek
penafsiran, dan aspek penilaian.
C. Masa Kerja
1. Pengertian Masa Kerja
Manusia dalam pekerjaannya ditentukan oleh faktor
pengalaman dari lingkungannya. Semakin lama seseorang
berkecimpung dalam suatu pekerjaan, maka akan semakin besar
pengaruh lingkungan pekerjaanya tersebut.
Masa kerja adalah lamanya seseorang bekerja pada suatu
instansi dalam satuan waktu tertentu (Arinta dan Azwar, 1993, h.
35
24). Masa kerja seseorang sering disebut juga dengan senioritas
adalah sejumlah masa bekerja karyawan secara terus menerus
dalam suatu organisasi (Siagian,2002, h.171). Hal ini didukung
oleh pendapat Manullang (1982,h.128) masa kerja adalah lamanya
seorang pegawai telah bekerja pada suatu jabatan, pada perusahaan
atau pada suatu perusahaan. Lebih lanjut Scott (dalam Moenir,
1983,h.177) berpendapat bahwa masa kerja adalah rentan waktu
yang dicapai dalam satuan tahun. Seorang karyawan senior mampu
menyesuaikan diri berdasarkan pengalaman-pengalaman yang
didapat. Hal ini disebabkan para karyawan tersebut mampu
beradaptasi dengan pekerjaannya (Davis,1994, h.76).
Menurut Sondang (2000,h.60) masa kerja merupakan
keseluruhan pelajaran yang dipetik oleh seseorang dari peristiwa
yang dilalui dalam perjalanan hidupnya. Maryoto (2000,h.34)
berpendapat bahwa masa kerja atau pengalaman kerja menunjukan
kemampuan dalam melaksanakan dan mengatasi tugas-tugas
pekerjaannya.
Masa kerja dapat disebut juga dengan masa jabatan (Robbins,
2008, h.68). Robbins juga menyatakan bahwa masa kerja, sebagai
pengalaman kerja yang dapat dijadikan dasar perkiraan yang baik
atas produktivitas karyawan. Sedangkan apabila mengartikan masa
kerja sama dengan senioritas maka masa kerja dapat didefinisikan
sebagai waktu pada suatu pekerjaan.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa masa kerja
adalah lamanya seorang pegawai telah bekerja pada suatu bagian
36
perusahaan, pada suatu jabatan atau pada perusahaan dalam satuan
waktu tertentu.
2. Hubungan Masa Kerja Dengan Penggunaan Alat Pelindung
Diri (APD)
Masa kerja menurut Arinta dan Azwar (1993, h. 36) adalah
lamamnya seseorang bekerja pada suatu instansi dalam satuan
waktu tertentu. Semakin lama seseorang dalam pekerjaan, orang
tersebut semakin berpengalaman matang dan mahir pada pekerjaan
yang dipertanggung jawabkan padanya (Moenir,1988,h.41).
Karyawan yang memiliki masa kerja yang lama akan memiliki
pengalaman yang lebih banyak dibandingkan dengan mereka yang
memiliki masa kerja yang sedikit. Semakin lama seseorang
berkecimpung dalam pekerjaan maka semakin besar pengaruh
lingkungan pekerjaan sehingga orang tersebut mampu beradaptasi
dengan pekerjaannya.
Menurut Azwar (1998,h.24) menyatakan bahwa pengalaman
pribadi, apa yang dialami seseorang akan membentuk dan
mempengaruhi pernyataan diri terhadap stimulus serta bagaimana
seseorang itu bereaksi terhadap pengalaman masa lalu.
Menurut Silalahi (dalam Mulyanti,2008,h.43) masa kerja
berhubungan erat dengan pengalaman kerja. Pengalaman untuk
kewaspadaan terhadap kecelakaan juga akan bertambah sesuai
dengan usia, masa kerja di perusahaan dan lamanya bekerja di
tempat kerja yang bersangkutan. Tenaga kerja baru biasanya belum
37
mengetahui secara mendalam seluk-beluk pekerjaan dan resiko
pekerjaannya.
Hal ini didukung oleh pendapat Ravianto (1990) bahwa masa
kerja sangat mempengaruhi pengalaman seseorang terhadap
pekerjaan dan lingkungan dimana dia bekerja, semakin lama dia
bekerja semakin banyak pengalamannya yang akan mempengaruhi
persepsi sehingga membentuk perilaku dalam melakukan
pekerjaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Ferlisa.R (2008,h.13-28)
menyatakan bahwa pekerja yang berpengalaman lebih dari 5 tahun
memiliki pengalaman kerja yang lebih baik dibanding dengan para
pekerja yang memiliki masa kerja dibawah 5 tahun. Para pekerja
yang berpengalaman tersebut, lebih mengetahui dan mempelajari
resiko maupun masalah yang menimpa diri mereka sendiri maupun
rekan kerja.
Penelitian tersebut juga menyatakan bahwa pengalaman kerja
dapat mempengaruhi persepsi pekerjanya khususnya persepsi
terhadap resiko keselamatan dan kesehatan kerja. Semakin
berpengalaman pekerja tersebut semakin baik persepsi yang
terbentuk dari pekerja tersebut. Memiliki pengalaman kerja yang
cukup lama akan membuat pekerja semakin tau akan kondisi
tempat kerja dan proses pekerjaan yang dilakukan di tempat kerja
dengan demikian, persepsi yang dimiliki oleh pekerja khususnya
terhadap risiko K3 akan baik pula (Ferlisa.R,2008,h.13-28).
38
Menurut Robbins (1995) menyatakan bahwa persepsi adalah
suatu preses dimana individu mengorganisasikan dan
menginterpretasikan kesan-kesan sensorik mereka yang akan
mempengaruhi pengetahuan seseorang. (Sari.I dan Endang
W,2008,h.1-10) Pengetahuan yang didapatkan pekerja dalam dunia
kerja juga akan mempengaruhi unsur kognisi dalam diri sesorang.
Unsur kognisi ini yang akan mempengaruhi seseorang dalam
mengambil keputusan. Termasuk keputusan dalam penggunaan
APD, untuk mengurangi resiko kecelakaan kerja dapa diri pekerja.
Seseorang yang merasa dirinya perlu mendapatkan perlindungan
dari kecelakaan kerja akan berusaha melindungi dirinya. Hal
tersebut dia lakukan dengan memenfaatkan segala fasilitas yang
diberikan perusahaan agar dirinya semaksimal mungkin. Salah satu
pendukung K3 yang disediakan perusahaan adalah APD.
D. Hubungan Antara Persepsi Karyawan Terhadap Resiko
Kecelakaan Kerjaan Dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri
(APD)
Setiap tahun ribuan kecelakaan di tempat kerja yang menimbulkan
korban jiwa, kerusakan materi, dan gangguan produksi selalu terjadi.
Hal ini dibuktikan dari data yang di dapat dari Jamsostek pada tahun
2007. Tercatat 65.474 kecelakaan yang mengakibatkan 1.451 orang
meninggal, 5.326 orang cacat tetap dan 58.697 orang cedera
(Ramli,2009,h.1-7).
39
Secara umum penyebab kecelakaan disebabkan oleh dua faktor
yaitu faktor manusia dan faktor lingkungan. Banyak penelitian yang
menyatakan 80-85% kecelakaan akibat kerja disebabkan oleh faktor
manusia. Hal-hal yang berkaitan dengan faktor manusia ini sendiri
antara lain adalah ketidak seimbangan fisik dari tenaga kerja seperti
posisi tubuh yang menyebabkan mudah lelah, cacat fisik, cacat
sementara, dan kepekaan pancaindra terhadap sesuatu; kurangnya
pendidikan; menjalankan pekerjaan tanpa mempunyai kewenangan;
menjalankan pekerjaan tidak sesuai dengan keahlian; pemakaian APD
hanya berpura-pura; dan bekerja melebihi jam kerja (Anizar,2009,h3-
4).
Penyebab kecelakaan karena faktor manusia ini salah satunya
disebabkan karena pekerja hanya mengenakan APD sebagai formalitas.
APD yang berfungsi melindungi pekerja, baik sebagian maupun seluruh
tubuh dari potensi terjadinya kecelakaan di tempat kerja. Akan berbalik
menjadi alat yang dapat mengganggu pekerjaan bahkan meningkatkan
resiko kecelakaan saat bekerja. Hal ini didukung oleh penelitian
Riyadina (2007, h.25-31) yang menyatakan bahwa kecelakaan kerja
pada pekerja industri ternyata justru terjadi pada pekerja yang
menggunakan APD saat terjadi kecelakaan. Pekerja yang menggunakan
APD beresiko 2,20 kali mengalami kecelakaan dibanding dengan
pekerja yang tidak menggunakan APD. Beberapa kasus menunjukan
bahwa menggunakan APD membuat pekerja tidak nyaman dan
mengganggu aktivitas mereka.
40
Faktor-faktor yang mempengaruhi seorang pekerja dalam
penggunaan APD adalah faktor lingkungan, faktor pekerja dan faktor
pengawas. Faktor lingkungan kerja meliputi faktor-faktor di luar
manusia baik fisik maupun non fisik dalam suatu organisasi. Faktor
fisik mencakup suhu, tempat kerja, kebisingan, dan luas ruang kerja.
Faktor non fisik mencakup, hubungan kerja yang terbentuk di tempat
kerja antara atasan dan bawahan serta dengan rekan kerja. Faktor
pekerjaan meliputi pendidikan, masa kerja, sikap, persepsi,
pengetahuan, kenyamanan, dan usia. Sedangkan faktor pengawasan
berhubungan dengan pihak perusahaan dan pemerintah dalam
penggunaan APD. Adanya pemberian reward dan punishment kepada
karyawan, serta pujian kepada karyawan yang taat terhadap peraturan.
Semua faktor tersebut memegang peranan yang amat penting dalam
penggunaan APD. Joel (1997) menyatakan bahwa faktor yang
merupakan penyebab kecelakaan yang utama adalah faktor manusia.
Kecenderungan seseorang untuk celaka (human error) adalah hal yang
paling berpotensi dalam kecenderungan timbulnya kecelakaan
(Mansor.N dkk, 2011,h.22-33)
Persepsi memegang peranan penting sebelum seseorang
memutuskan untuk melakukan sesuatu. Seseorang menangkap berbagai
gejala di luar dari dirinya melalui panca indra dan proses ini disebut
pengindraan (sensation). Pengertian seseorang akan lingkungan atau
dunia sekitarnya bukan sekedar hasil pengindraan saja, ada unsur
interpretasi terhadap rangsang-rangsang yang diterima.
Penginterpretasian inilah yang menyebabkan seseorang menjadi subjek
41
dari pengalamanya sendiri. Rangsangan-rangsangan yang diterima
inilah yang menyebabkan seseorang mempunyai suatu pengertian
terhadap lingkungan. Proses diterimanya rangsang (objek, kualitas,
hubungan antar gejala, maupun peristiwa) sampai rangsangan itu
disadari dan dimengerti itulah yang disebut persepsi (Irwanto, 2002,
h.71).
Tanggapan terhadap stimulus atau rangsangan dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti kepribadian, kebutuhan harapan, situasi, emosi,
sistem nilai dan perhatinan yang merupakan faktor persepsi. Hal ini
sesuia dengan pendapat Cherniss (1987) mengatakan bahwa cara
seseorang mempersepsikan pekerjaan akan berpengaruh terhadap
keadaan psikologisnya yaitu bila seorang pekerja menganggap faktor
resiko kerjanya rendah maka akan menyebabkan kewaspadaan terhadap
dirinya pun rendah dan demikian pula sebaliknya (Lenny,2002,h.32).
Hal ini juga berhubungan dengan penggunaan APD bagi para pekerja.
Jika seorang pekerja mempersepsikan tingkat resiko pekerjaan mereka
rendah maka penggunaan APD pun rendah pula dan sebaliknya.
E. Hipotesis
Ada hubungan positif antara persepsi karyawan terhadap resiko
kecelakaan kerja dengan penggunaan alat pelindung diri dengan
mengendalikan masa kerja.
42
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian Yang Digunakan
Penelitian kali ini metode penelitian yang digunakan adalah metode
penelitian kuantitatif. Creswell (2002) mengatakan bahwa penelitian
kuantitatif adalah penelitian yang bekerja dengan angka, yang datanya
berwujud bilangan (skor atau nilai, peringkat, atau frekuensi), yang
dianalisis dengan menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan
atau hipotesis penelitian yang sifatnya spesifik, dan untuk melakukan
prediksi bahwa suatu variabel tertentu mempengaruhi variabel lain
(Alsa, 2004,h.13).
B. Identifikasi Variabel
Dalam menguji hipotesis penelitian, dilakukan identifikasi variabel
yang akan digunakan. Variabel-variabel yang digunakan dalam
penelitian adalah :
1. Variabel tergantung : Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
2. Variabel bebas : Persepsi Terhadap Resiko Kecelakaan Kerja
3. Variabel sertaan : Masa Kerja
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Definisi operasional adalah suatu definisi mengenai variabel yang
dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut
yang dapat diamati (Azwar,2005,h.74). Definisi operasional dalam
43
penelitian dijelaskan agar tidak terjadi kesalah pahaman tentang data
yang dikumpulkan dan menghindari kesalahan dalam menentukan
pengumpulan data. Adapun definisi operasional dalam penelitian ini,
adalah sebagai berikut :
1. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
Penggunaan alat pelindung diri adalah suatu alat yang
digunakan untuk melindungi pekerja, baik sebagian maupun
seluruh tubuh dari potensi terjadinya kecelakaan di tempat kerja.
Penggunaan alat pelindung diri saat bekerja bukan untuk mencegah
terjadinya kecelakaan, akan tetapi hanya sekedar mengurangi
tingkat keparahan dari kecelakaan.
Penggunaan alat pelindung diri akan diungkap dengan
menggunakan skala penggunaan alat pelindung diri berdasarkan
aspek-aspek penggunaan alat pelindung diri, yaitu : frekuensi, lama
berlangsung, dan intensitas. Semakin tinggi skor yang diperoleh
berarti semakin tinggi penggunaan alat pelindung diri dan
sebaliknya.
2. Persepsi KaryawanTerhadap Resiko Kecelakaan Kerja
Persepsi terhadap resiko kecelakaan kerja adalah suatu proses
kognitif yang dialami oleh seseorang dalam memberikan arti atau
penilaian terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan atau
kejadian berbahaya yang terjadi saat pekerja melaksanakan kerja di
lingkungan kerjanya.
44
Persepsi terhadap resiko kecelakaan kerja akan diungkap
dengan menggunakan skala persepsi terhadap resiko kecelakaan
kerja berdasarkan aspek-aspek persepsi terhadap resiko kecelakaan
kerja yaitu : pandangan, penafsiran, dan penilaian. Semakin tinggi
skor yang diperoleh berarti semakin tinggi pula persepsi terhadap
resiko kecelakaan kerja dan sebaliknya.
3. Masa Kerja
Masa kerja adalah lamanya seorang pegawai telah bekerja pada
suatu bagian perusahaan, pada suatu jabatan atau pada perusahaan
dalam satuan waktu tertentu.
Pada penelitian ini untuk mengetahui masa kerja akan dihitung
dalam jumlah bulan yang dinyatakan oleh subjek dalam daftar isian
pada lembar skala.
D. Subjek Penelitian
Populasi penelitian merupakan faktor utama yang harus ditemukan
sebelum kegiatan penelitian dilakukan. Populasi adalah semua nilai baik
hasil perhitungan maupun pengukuran, baik kuantitatif maupun
kualitatif, dari pada karakteristik tertentu mengenai sekelompok objek
yang lengkap dan jelas (Setyorini dan Wibowo, 2008,h.18). Pada
penelitian ini, populasi yang diambil adalah karyawan PT. Bama Prima
Textile Pekalongan yang bekerja pada bagian produksi.
Penelitian ini dilakukan dengan cara studi populasi. Studi populasi
adalah penelitian dengan cara mengambil seluruh populasi menjadi
45
subyek penelitian (Arikunto, 1993, h.15). Studi populasi hanya dapat
digunakan apabila jumlah subyek penelitian yang terbatas.
E. Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan metode pengambilan data dengan
metode skala. Menurut Anwar (2000, h.3) sebagai alat ukur, skala
psikologi memiliki karakteristik khusus yang membedakan dari bentuk
pengumpulan data yang lain seperti angket, daftar isian, infentori, dan
lain-lain. Metode skala adalah suatu metode penelitian dengan
menggunakan daftar pertanyaan atau peryataan yang berisi aspek-aspek
yang hendak diukur, yang harus dijawab atau dikerjakan oleh subyek,
dan berdasar atas jawaban atau isian itu peneliti mengambil kesimpulan
mengenai subyek yang diteliti Istilah skala lebih banyak dipakai untuk
menamakan alat ukur aspek afektif.
Metode skala yang digunskan adalah jenis skala tertutup. Menurut
Suryabrata (1993,h.16) skala tertutup adalah bentuk skala yang jawaban
dari pertanyaan-pertanyaannya telah dibatasi atau ditentukan. Bentuk
skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala yang bersifat
langsung yaitu pernyataan-pernyataan tertulis yang diajukan dapat
dijawab langsung oleh subyek penelitian yang dimintai pendapat.
Peryataan pada skala ini ada dua macam yaitu favourable dan
unfavourable. Dalam skala ini, pada setiap item, subyek disediakan
empat pilihan jawaban. Bentuk pilihan jawaban adalah Sangat Sesuai
(SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS).
46
Penilaian pada skala ini adalah : untuk item favourable : Sangat
Sesuai (SS) diberi nilai 4, Sesuai (S) diberi nilai 3, Tidak Sesuai (TS)
diberi nilai 2, dan Sangat Tidak Sesuai diberi nilai 1. Sedangkan untuk
item unfavourable ; Sangat Sesuai (SS) diberi nilai 1, Sesuai (S) diberi
nilai 2, Tidak Sesuai (TS) diberi nilai 3, dan Sangat Tidak Sesuai diberi
nilai 4.
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Skala Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
Skala penggunaan alat pelindung diri disusun berdasarkan
aspek perilaku yang meliputi tiga aspek, yaitu :
a. Frekuensi, yaitu seberapa sering munculnya tindakan seseorang
dalam penggunaan alat pelindung diri saat bekerja.
b. Lamanya berlangsung, yaitu jangka waktu yang pekerja dalam
menggunakan alat pelindung diri.
c. Intensitas, yaitu kuat lemahnya minat seseorang dalam
menggunakan alat pelindung diri saat bekerja.
Skala penggunaan alat pelindung diri ini terdiri dari 24 item.
Adapun rancangan skala penggunaan alat pelindung diri dapat
dilihat pada tabel 2 :
Table 2. Blue Print Skala Penggunaan Alat Pelindung Diri
Aspek Jumlah Item
Jumlah Favourable Unfavourble
Frekuensi 4 4 8 Lamanya Berlangsung 4 4 8
Intensitas 4 4 8 Jumlah 12 12 24
47
2. Skala Persepsi Karyawan Terhadap Resiko Kecelakaan Kerja
Skala persepsi karyawan terhadap resiko kecelakaan kerja
disusun berdasarkan aspek persepsi terhadap resiko kecelakaan
kerja yang meliputi tiga aspek, yaitu :
a. Aspek Pandangan
Cara seseorang dalam melihat atau memandang kemungkinan
atau resiko kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja
dengan perusahaan, seringkali mempunyai arti yang lebih
penting untuk memahami perilaku daripada situasi resiko
kecelakaan kerja itu sendiri, persepsi yang muncul dari dirinya
sesuai dengan kepentingannya.
b. Aspek Penafsiran
Proses memadukan kegiatan dalam memahami fenomena
kemungkinan atau resiko kecelakaan. Yang dipengaruhi faktor
kecerdasan, sikap emosional dan konsentrasi berpikir.
c. Aspek Penilaian
Cara seseorang mengambarkan peristiwa-peristiwa terhadap
kemungkinan atau resiko kecelakaan yang terjadi dalam
hubungan kerja dengan perusahaan yang dipengaruhi oleh
motif tingkah laku sesaat yang terorganisir.
Skala persepsi terhadap resiko kecelakaan kerja ini terdiri dari
24 item. Adapun rancangan skala motivasi kerja dapat dilihat pada
tabel 3:
48
Table 3. Blue Print Skala Pesepsi Karyawan Terhadap Kecelakaan Kerja
Aspek Jumlah Item
Jumlah Favourable Unfavourble
Pandangan 4 4 8 Penafsiran 4 4 8 Penilaian 4 4 8 Jumlah 12 12 24
F. Uji Coba Alat Ukur
1. Validitas Alat ukur
Validitas mempunyai arti seberapa jauh suatu alat ukur dapat
melakukan fungsi ukurnya secara tepat dan cermat. Suatu alat ukur
dikatakan valid apabila alat ukur tersebut dapat menjalankan fungsi
alat ukurnya sesuai dengan tujuan dilakukan pengukuran
(Azwar,2000,h.5).
Pada penelitian ini uji validitas instrumen menggunakan
validitas isi, untuk mengukur validitas instrumen dengan jalan
menkorelasikan setiap skor pada tiap butir skor dengan jumlah skor
seluruh item. Rumus yang digunakan adalah korelasi product
momen dari Karl Pearson.
Setelah memperoleh koefisien korelasi maka koefisien korelasi
tersebut harus diuji lagi karena angka korelasi yang diperoleh
memiliki kelebihan bobot. Hal tersebut terjadi karena skor item ikut
sebagai skor total sehingga menyebabkan koefisien korelasi
menjadi lebih besar. Untuk menghindari hal tersebut maka perlu
dikorelasi dengan teknik korelasi Part Whole.
49
2. Uji Reliabilitas Alat Ukur
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu
alat ukur dapat dipercaya. Azwar (2000, h.2) menyatakan bahwa
reliabilitas menunjukan sejauh mana hasil pengukuran itu dapat
memberikan hasil yang konsisten dan padat dipercaya.
Adapun untuk mengukur reliabilitas skala persepsi resiko
terhadap kecelakaan kerja digunakan teknik koefisien Alpha
Cronbach dari Cronbach (Azwar, 2000, h.78). Alasan
menggunakan Alpha Cronbach karena koefisien alpha memberikan
harga yang lebih kecil atau sama besar dengan reliabilitas
sebenarnya, sehingga ada kemungkinan reliabilitas skala lebih
tinggi dari koefisien alpha, koefisien alpha bersifat fleksibel karena
dapat digunakan untuk butir dikotomi atau non dikotomi (Azwar,
2000, h.28).
G. Metode Analisis Data
Data-data yang diperoleh dari suatu penelitian tidak dapat
digunakan langsung, namun perlu diolah lagi agar data tersebut dapat
memberikan keterangan yang dapat dipahami, jelas dan teliti. Metode
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan rumus korelasi parsial berjenjang pertama. Korelasi ini
digunakan jika antara korelasi X dan Y terdapat satu variabel yang
dikontrol (Priyanto, 2009, h.63).
50
Penelitian ini akan menguji tentang adanya hubungan antara
persepsi karyawan terhadap resiko kecelakaan kerja dengan
penggunaan alat pelindung diri dengan mengendalikan masa kerja.
51
BAB IV
LAPORAN PENELITIAN
A. Orientasi Kancah Penelitian
Peneliti ini memiliki tujuan untuk mengetahui secara empirik
hubungan antara persepsi karyawan terhadap resiko kecelakaan kerja
dengan penggunaan alat pelindung diri dengan mengendalikan masa
kerja pada karyawan bagian produksi PT. Bama Prima Textile
Pekalongan. Perusahaan ini bergerak pada bidang pertenunan sarung ini
beralamatkan di Jalan Pramuka No. 512 Simbang Wetan Kecamatan
Buaran, Pekalongan yang menempati area tanah seluas 12.398 m2 dan
bangunan seluas 6.602 m2. Perusahaan ini pertama kali berdiri pada
tahun 1984 dengan nama PT. Maretan Textile, akan tetapi perusahaan
tersebut gulung tikar kemudian merger dengan grup Pajitex sehingga
pada tahun 2008 berganti nama menjadi PT. Bama Prima Textile
(Bamatex). Perusahaan ini hanya berganti naman, namun pemilik,
aturan dan lokasinya masih tetap sama. Bahkan karyawannya pun
masih ada yang bertahan sampai sekarang.
Jumlah karyawan PT. Bama Prima Textile sebanyak 325 orang
dengan pembagian 25 orang karyawan tetap dan 300 orang karyawan
kontrak. Seluruh karyawan memiliki waktu enam hari kerja. Karyawan
bagian produksi memiliki jam kerja mulai pukul 08.00-16.00 WIB
untuk hari Sabtu sampai dengan hari Rabu. Hari Kamis jam kerja
mereka mulai pukul 08.00-14.00 WIB. Hari libur untuk karyawan
kontrak pada hari Jumat sedangakan karyawan tetap adalah hari
52
Minggu. Pada bagian produksi semua karyawannya masih berstatus
kontrak yang berjumlah 91 orang.
PT. Bama Prima Textile ini mempunyai beberapa group usaha di
antaranya yaitu PT. Destex (pabrik pemintalan benang), PT. Etira
(Plantation Mushroom), PT. Darco (instalasi air minum), dan PT. Delta
Pacific Indotuna (pengkalengan ikan tuna). Perusahaan yang
memproduksi sarung ini memiliki tiga merk, yaitu Gajah Kursi, Abu
Jamal dan Biji Kurma. Namun yang menjadi brand utama dari PT.
Bama Prima Textile adalah Gajah Kursi.
Sebaran produk dari perusahaan ini tidak hanya di Indonesia saja,
melainkan juga dieksport ke Malaysia dengan persentase 25 % pasar
lokal dan 75% eksport ke Malaysia. Aspek pemasaran produk PT.
Bama Prima Textile untuk wilayah jawa sebanyak 5.500 kodi, wilayah
luar Jawa sebanyak 5.300 kodi, dan eksport ke Malaysia sebanyak
36.000 kodi. Pada tahun 2009 omset penjualan produk eksport
mencapai 14.440 kodi dengan nilai sebesar Rp 7.563.952.000,00
sedangakan penjualan produk lokal mencapai 9.407 kodi dengan nilai
sebesar Rp 4.047.700.500,00.
Beberapa pertimbangan yang mendasari PT. Bama Prima Textile
Pekalongan menjadi tempat penelitian ini, antara lain :
1. Berdasarkan hasil wawancara, pada perusahaan tersebut terdapat
permasalahan yang berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan
kerja karyawan, yaitu antara penggunaan alat pelindung diri dengan
kecelakaan kerja.
53
2. PT. Bama Prima Textile Pekalongan belum pernah dijadikan tempat
penelitian mengenai Penggunaan Alat Pelindung Diri Ditinjau Dari
Persepsi Karyawan Terhadap Resiko Kecelakaan Kerja.
3. Penelitian ini telah mendapatkan ijin dari manager personalia PT.
Bama Prima Textile Pekalongan untuk melakukan penelitian.
B. Persiapan Penelitian
Persiapan penelitian yang peneliti lakukan dimulai dengan
penyusunan alat ukur, perijinan penelitian, pengambilan data penelitian
dan melakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap data penelitian
yang telah didapat.
1. Penyusunan Alat Ukur
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk skala.
Terdapat dua macam skala yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu skala penggunaan alat pelindung diri dan skala persepsi
karyawan terhadap resiko kecelakaan kerja. Penyusunan alat ukur
dimulai dengan menentukan aspek-aspek dari setiap variabel yang
nantinya akan digunakan untuk menyusun skala psikologi sesuai
dengan teori yang telah dikemukakan.
Peryataan pada skala ini ada dua macam yaitu favourable dan
unfavourable. Dalam skala ini, pada setiap item, subyek disediakan
empat pilihan jawaban. Bentuk pilihan jawaban adalah Sangat
Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak
Sesuai (STS).
54
a. Skala Penggunaan Alat Pelindung Diri
Penyusunan skala penggunaan alat pelindung diri ini
disusun berdasarkan tiga aspek perilaku yaitu: frekuensi, lama
berlangsung, dan intensitas.
Skor yang didapat oleh setiap subyek akan menunjukan
tinggi rendahnya penggunaan alat pelindung diri pada setiap
subyek. Semakin tinggi skor yang didapat berarti semakin
tinggi pula penggunaan alat pelindung diri pada subyek, dan
sebaliknya. Skala penggunaan alat pelindung diri terdiri dari 24
item dengan distribusi sebaran item sebagai berikut :
Tabel 4. Distribusi Sebaran Item Skala Penggunaan Alat Pelindung
Diri
Aspek Perilaku Jumlah Item
JumlahFavourable Unfavourble
Frekuensi 1,7,13,19 2,8,14,20 8 Lamanya
Berlangsung 3,9,15,21 4,10,16,22 8
Intensitas 5,11,17,23 6,12,18,24 8 Jumlah 12 12 24
b. Skala Persepsi Karyawan Terhadap Resiko Kecelakaan
Kerja
Skala persepsi karyawan terhadap resiko kecelakaan kerja
ini disusun berdasarkan aspek persepsi terhadap resiko
kecelakaan kerja yang meliputi tiga aspek, yaitu aspek
pandangan, aspek penafsiran, dan aspek penilaian.
Skor yang didapat oleh setiap subyek akan menunjukan
tinggi rendahnya persepsi karyawan terhadap resiko kecelakaan
55
yang dimiliki oleh setiap subyek. Semakin tinggi skor yang
didapat berarti semakin tinggi pula persepsi karyawan terhadap
resiko kecelakaan yang dimiliki subyek, dan sebaliknya. Skala
persepsi karyawan terhadap resiko kecelakaan kerja ini terdiri
dari 24 item dengan distribusi sebaran item sebagai berikut :
Tabel 5. Distribusi Sebaran Item Skala Persepsi Karyawan
Terhadap Resiko Kecelakaan Kerja
Aspek Jumlah Item
JumlahFavourable Unfavourble
Pandangan 1,7,13,19 2,8,14,20 8 Penafsiran 3,9,15,21 4,10,16,22 8 Penilaian 5,11,17,23 6,12,18,24 8 Jumlah 12 12 24
2. Perijinan Penelitian
Persiapan yang pertama kali peneliti lakukan sebelum
melakukan penelitian adalah meminta ijin secara informal kepada
Bapak Ariswara Wirawan sebagai Manager Personalia PT. Bama
Prima Textile Pekalongan terlebih dahulu dengan cara memberikan
penjelasan berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan.
Setelah mendapatkan ijin secara informal, peneliti kembali
meminta ijin secara formal kepada pihak PT. Bama Prima Textile
melalui surat 460/B.7.3/FP/IV/2012. Kemudian, setelah pihak
perusahaan memberikan ijin dan konfirmasi tentang teknis
pelaksanaan, peneliti segera melakukan penelitian.
56
C. Pengambilan Data
Pengambilan data yang dilakukan peneliti adalah dengan pemberian
satu set alat ukur yang terdiri dari 2 macam skala yaitu skala
penggunaan alat pelindung diri dan juga skala persepsi karyawan
terhadap resiko kecelakaan kerja, serta juga lembar data diri yang berisi
indentitas dari subyek. Penyebaran skala ini, diberikan hanya kepada
para karyawan PT. Bama Prima Textile yang bekerja pada bagian
produksi. Total karyawan yang bekerja di bagian produksi ini
berjumlah 91 orang dan berstatus kontrak. Para pekerja ini terbagi
menjadi 5 bagian tahap produksi yaitu proses benang mentah,
pewarnaan, tenun, finishing dan packing.
Sebelum penelitian dimulai, peneliti melakukan try out preliminery
pada hari Sabtu, 12 Mei 2012 kepada lima orang karyawan bagian
produksi. Try out preliminery ini dimaksudkan untuk menguji coba
skala penelitian kepada sampel dari populasi untuk melihat apakah
item-item dalam skala yang dibuat mudah dipahami dan dimengerti
oleh subjek atau tidak. Hasil try out preliminery didapatkan perlu
menambahkan kolom keterangan di bawah kolom skala 1 dan
penghapusan judul skala.
Penelitian dilaksanakan pada hari Selasa, 22 Mei 2012 sampai
dengan hari Kamis, 24 Mei 2012 di PT. Bama Prima Textile
Pekalongan. Penelitian dilakukan saat jam istirahat siang. Penelitian ini
menggunakan cara studi populasi. Studi populasi adalah penelitian
dengan cara mengambil seluruh populasi menjadi subyek penelitian.
Pada penelitian ini subyek penelitian yang digunakan adalah seluruh
57
karyawan kontrak PT. Bama Prima Textile Pekalongan yang bekerja
pada bagian produksi yang belum pernah mendapatkan skala, yang
berjumlah 86 orang. Namun, setelah dilakukan input data terdapat 7
buah skala yang dinyatakan gugur. Oleh karena itu, total jumlah skala
yang dipakai menjadi 79 skala.
D. Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur
1. Validitas Dan Reliabilitas Skala Penggunaan Alat Pelindung
Diri
Hasil uji validitas skala penggunaan alat pelindung diri yang
terdiri dari 24 item diperoleh 19 item yang valid dengan koefisien
antara 0,333 sampai 0,682 sehingga sebanyak 5 item dinyatakan
gugur. Hasil uji reliabilitas diperoleh alpha sebesar 0,867 yang
berarti skala ini memiliki reliabilitas yang baik dalam mengukur
penggunaan alat pelindung diri. Perhitungan selengkapnya dapat
dilihat pada Lampiran C – 1. Sebaran item valid atau gugur skala
penggunaan alat pelindung diri dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6. Sebaran Item Valid dan Item Gugur
Skala Penggunaan Alat Pelindung Diri
Aspek Perilaku Jumlah Item
JumlahFavourable Unfavourble
Frekuensi 1*,7,13,19 2,8,14,20 7 Lamanya
Berlangsung 3,9,15,21 4,10*,16*,22* 5
Intensitas 5,11,17,23* 6,12,18,24 7 Jumlah 10 9 19
58
Keterangan :
Tanda (*) : Item Gugur
2. Validitas Dan Reliabilitas Skala Persepsi Karyawan Terhadap
Resiko Kecelakaan Kerja
Hasil uji validitas skala persepsi karyawan terhadap resiko
kecelakaan kerja yang terdiri dari 24 item diperoleh 19 item yang
valid dengan koefisien antara 0,312 sampai 0,592 sehingga
sebanyak 5 item dinyatakan gugur. Hasil uji reliabilitas diperoleh
alpha sebesar 0,840 yang berti skala ini memiliki reliabilitas yang
baik dalam mengukur skala persepsi karyawan terhadap resiko
kecelakaan kerja. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada
Lampiran C – 2. Sebaran item valid atau gugur skala persepsi
karyawan terhadap resiko kecelakaan kerja dapat dilihat pada tabel
7.
Tabel 7. Sebaran Item Valid dan Gugur Skala Persepsi Karyawan
Terhadap Resiko Kecelakaan Kerja
Aspek Jumlah Item
JumlahFavourable Unfavourble
Pandangan 1,7*,13,19* 2,8*,14,20 5 Penafsiran 3,9,15,21* 4,10,16,22 7 Penilaian 5,11,17,23 6,12,18,24* 7 Jumlah 9 10 19
Keterangan :
Tanda (*) : Item Gugur
59
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Uji Asumsi
Tujuan dilakukannya uji asumsi adalah agar data yang ada
tersebut memenuhi syarat untuk dapat melakukan analisis dengan
menggunakan teknik korelasi Product Moment. Uji asumsi yang
dilakukan pada penelitian ini adalah uji normalitas sebaran variabel
penelitian dan uji linearitas hubungan variabel bebas dan variabel
tergantung.
a. Uji Normalitas
Tujuan dari dilakukannya uji normalitas adalah mengetahui
apakah sebaran data normal atau tidak. Distribusi data yang
normal menunjukan bahwa sampel berasal dari populasi.
Teknik yang digunakan dalam uji normalitas ini adalah
Kolmogorof-Smirnov. Menurut Santoso (2002,h.142) pada uji
Kolmogorof-Smirnov normal tidaknya suatu distribusi data
dilihat dari tingkat signifikansi atau probabilitasnya. Apabila
tingkat signifikansi atau nilai p>0,05 maka dapat dikatakan
bahwa sampel data adalah normal, dan sebaliknya apabila
p<0,05 maka dapat dikatakan bahwa sampel data adalah tidak
normal. Uji normalitas dilakukan terhadap tiga variabel
penelitian, yaitu : persepsi terhadap resiko kecelakaan kerja,
penggunaan alat pelindung diri dan masa kerja.
60
Uji normalitas ini dilakukan dengan alat bantu komputer
seri Statistical Packages for Social Science (SPSS) for Windows
Release13.0. Hasil yang diperoleh setelah melalui uji linieritas
adalah sebagai berikut :
1) Hasil uji normalitas variabel persepsi terhadap resiko
kecelakaan kerja diperoleh hasil K-S Z sebesar 0,690
dengan p>0,05. Hasil tersebut menunjukan bahwa variabel
persepsi terhadap resiko kecelakaan kerja normal.
2) Hasil uji normalitas variabel penggunaan alat pelindung
diri diperoleh hasil K-S Z sebesar 0,764 dengan p>0,05.
Hasil tersebut menunjukan bahwa variabel penggunaan alat
pelindung diri normal.
3) Hasil uji normalitas variabel masa kerja diperoleh hasil K-S
Z sebesar 0,734 dengan p>0,05. Hasil tersebut menunjukan
bahwa variabel masa kerja normal.
Hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran F.
b. Uji Linieritas
Tujuan dari dilakukannya uji linieritas adalah untuk
mengetahui apakah antara variabel bebas dengan variabel
tergantung terdapat hubungan yang bersifat linier. Pehitungan
uji linieritas ini menggunakan program SPSS for Windows
Release 13.
Hasil uji linearitas antara variabel persepsi terhadap resiko
kecelakaan kerja dengan penggunaan alat pelindung diri
menunjukan F hitung = 47,349 dengan nilai p<0,05 yang
61
berarti korelasi antara dua variabel itu bersifat linier. Hasil
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran F.
B. Uji Hipotesis
Setelah melakukan uji asumsi maka selanjutnya dilakukan uji
hipotesis dengan menggunakan SPSS for Windows Release 13. Adapun
teknik yang digunakan adalah korelasi product moment dari Pearson.
Hasil analisis data penelitian persepsi terhadap resiko kecelakaan
kerja dengan penggunaan alat pelindung diri dengan mengendalikan
masa kerja diperoleh koefisien sebesar rxy-1 0,616 dengan p<0,01. Hal
ini menunjukkan adanya hubungan positif yang sangat signifikan antara
persepsi terhadap resiko kecelakaan kerja dengan penggunaan alat
pelindung diri dengan mengendalikan masa kerja. Semakin positif
persepsi terhadap resiko kecelakaan kerja maka semakin tinggi pula
penggunaan alat pelindung diri dan sebaliknya. Melihat hasil analisis di
atas, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini diterima.
C. Pembahasan
Hasil penghitungan hubungan antara persepsi terhadap resiko
kecelakaan kerja dengan penggunaan alat pelindung diri dengan
mengendalikan masa kerja didapatkan hasil sebesar rxy-1 0,616 dengan
p<0,01. Hal ini menunjukkan adanya hubungan positif yang sangat
signifikan antara persepsi terhadap resiko kecelakaan kerja dengan
penggunaan alat pelindung diri dengan mengendalikan masa kerja.
62
Semakin positif persepsi terhadap resiko kecelakaan kerja maka
semakin tinggi penggunaan alat pelindung diri dan sebaliknya. Pada
penelitian kali ini sumbangan efektif yang diberikan oleh variabel
persepsi terhadap resiko kecelakaan kerja terhadap variabel penggunaan
alat pelindung diri adalah sebesar 37,94%. Sementara sisanya
merupakan sumbangan faktor-faktor lain dari penggunaan alat
pelindung diri seperti suhu ruangan, tempat kerja, kebisingan, luas
ruang kerja, rekan kerja, pendidikkan, sikap, pengetahuan,
kenyamanan, usia, dan pengawasan dari atasan.
Hasil penelitian di atas sesuai dengan pendapat Cherniss (1987)
yang mengatakan bahwa cara seseorang mempersepsikan pekerjaan
akan berpengaruh terhadap keadaan psikologisnya yaitu bila seorang
pekerja menganggap faktor resiko kerjanya rendah maka akan
menyebabkan kewaspadaan terhadap dirinya pun rendah dan demikian
pula sebaliknya (Lenny,2002,h.32).
Hal ini didukung dengan pendapat Winardi (2004,h.203-204) yang
menjelaskan bahwa persepsi merupakan proses kognitif, dimana
seorang individu memberikan arti kepada lingkungan. Tiap-tiap orang
memberi artinya sendiri terhadap stimulus, maka dapat dikatakan
bahwa individu-individu yang berbeda, ”melihat” hal sama dengan
cara-cara yang berbeda. Jika seorang pekerja mempersepsikan tingkat
resiko pekerjaan mereka rendah maka penggunaan APDnya pun rendah
pula dan sebaliknya.
Menurut Winardi (2004, h.203-204) ada beberapa aspek yang dapat
mempengaruhi persepsi seseorang yaitu: aspek pandangan, aspek
63
penafsiran dan aspek penilaian. Aspek pandangan berhubungan dengan
pengetahuan yang didapatkan seseorang dari lingkungannya. Menurut
Mulyanti (2008,h.39) pengetahuan adalah hasil dari tau dan ini terjadi
setelah orang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu. Pendapat
ini diperkuat dengan pendapat dari Notoatmodjo yang mengatakan
bahwa pengetahuan merupakan domain yang paling penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang (overt behabiour). Aspek penafsiran
berhubungan dengan bagaimana seseorang bertindak sesuai dengan
pengetahuan yang dia peroleh dari lingkungan. Aspek yang terakhir
adalah aspek penilaian, bagaimana seseorang mengevaluasi hasil
tindakannya. Jika tindakan atau sikap tersebut berdampak positif bagi
dirinya maka dia akan meneruskan tindakan tersebut dan demikian pula
sebaliknya.
Hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti, dari ketiga aspek
yang mempengaruhi persepsi, tidak memiliki perbedaan dalam
mempengaruhi penggunaan APD. Ketiga aspek tersebut sama-sama
kuat. Aspek pandangan memiliki mean sebesar 1,8557 ; aspek persepsi
1,8373; dan aspek penilaian sebesar 1,8156 dengan uji anova adalah
sebesar 0.809 (p>0,05) yang berarti tidak ada perbedaan antara aspek
yang satu dengan yang lain.
Alat pelindung diri yang disediakan perusahaan untuk mengurangi
tingkat kecelakaan kerja di pabrik tidak digunakan sebagaimana
mestinya oleh para pekerja. Hal ini di sebabkan karena rendahnya
persepsi yang dimiliki oleh para karyawan di PT. Bama Prima Textile
Pekalongan terhadap kecelakaan kerja.
64
Rendahnya tingkat penggunaan APD pada karyawan di PT. Bama
Prima Textile Pekalongan menunjukan bahwa salah satu faktor yang
menjadi penyebab terjadinya kecelakaan kerja adalah faktor dari dalam
diri manusia itu sendiri. Hal-hal yang berkaitan dengan faktor manusia
ini sendiri antara lain adalah ketidak seimbangan fisik dari tenaga kerja
seperti posisi tubuh yang menyebabkan mudah lelah, cacat fisik, cacat
sementara, dan kepekaan panca indra terhadap sesuatu; kurangnya
pendidikan; menjalankan pekerjaan tanpa mempunyai kewenangan;
menjalankan pekerjaan tidak sesuai dengan keahlian; pemakaian APD
hanya berpura-pura; dan bekerja melebihi jam kerja (Anizar,2009,h.3-
4). Kasus PT. Bama Prima Textile Pekalongan terlihat bahwa faktor
manusia yang banyak terjadi adalah faktor pemakaian APD yang tidak
maksimal sehingga mengurangi fungsi dari APD itu sendiri. Hal yang
perlu menjadi perhatian adalah bagaimana mengubah persepsi
karyawan dalam mempergunakan APD sehingga pemakaiannya
menjadi maksimal dan tidak asal-asalan sehingga dapat mengurangi
resiko kecelakaan kerja karyawan.
Seorang pekerja yang mengalami perubahan pada persepsinya
terhadap resiko kecelakaan kerja akan terlihat dari perubahan
perilakunya. Pekerja tersebut akan cenderung lebih menjaga dirinya
dengan memaksimalkan fasilitas yang diberikan perusahaan seperti
penggunaan APD. Perubahan perilaku dalam penggunaan APD dapat
dilihat dari tiga aspek penggunaan APD seperti aspek frekuensi, aspek
lamanya berlangsung dan aspek intensitas.
65
Pengukukuran aspek yang pertama frekuensi dapat dilihat dengan
seberapa seringnya pekerja tersebut dalam penggunaan APD, lama
berlangsung jangka waktu seorang pekerja dalam penggunaan APD.
Pekerja yang hanya menggunakan APD saat awal setelah pengarahan
dari perusahaan dapat dikatakan pekerja tersebut belum memiliki
persepsi yang baik terhadap resiko pekerjaan yang dia miliki. Serta
aspek yang terakhir adalah intensitas, aspek ini menunjukan seberapa
kuat atau lemahnya kedalaman seseorang untuk dapat terlibat dalam
perilaku yang dilakukan. Hal ini berhubungan dengan tingkat
kepentingan, semakin seorang pekerja merasa dirinya perlu dilindungi
maka keinginannya dalam penggunaan APD juga akan semakin tinggi.
Selain persepsi masa kerja dari seorang karyawan juga berpengaruh
dalam pengunaan APD. Masa kerja seorang karyawan yang semakin
lama dapat membuat seorang karyawan semakin sadar untuk
mempergunakan APD. Menurut Ravianto (1990) masa kerja sangat
mempengaruhi pengalaman seseorang terhadap pekerjaan dan
lingkungan dimana dia bekerja, semakin lama dia bekerja semakin
banyak pengalamannya. Hal ini akan mempengaruhi persepsi, sikap,
melakukan pekerjaan yang lebih terkontrol. Hal ini menunjukan bahwa
semakin lama masa kerja seorang pekerja membuat karyawan semakin
memiliki persepsi yang baik terhadap manfaat penggunaan APD.
Adapun kelemahan dari penelitian ini yang mungkin dapat
mempengaruhi hasil penelitian diantaranya:
1. Jumlah item yang mungkin di rasa terlalu banyak bagi subjek
sehingga menimbulkan kejenuhan dalam pengisian skala.
66
2. Pemilihan subjek penelitian yang kurang selektif karena ada
sebagian subjek yang tidak dapat membaca dan menulis.
Mengakibatkan dalam pengisian skala perlu dibacakan peritemnya,
dan membutuhkan waktu yang lama.
3. Proses pengisian skala dilakukan di ruangan dalam perusahaan
sehingga subjek merasa bahwa penelitian ini akan berpengaruh
terhadap posisi mereka dalam perusahaan, meskipun sudah ada
penjelasan dari peneliti dan tidak dicantumkannya nama subjek.
4. Pemilihan kategori pada skala penggunaan alat pelindung diri.
Penggukuran perilaku lebih cocok dengan frekuensi sangat sering,
sering, jarang, tidak pernah.
67
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil analisis data penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan
bahwa terdapat hubungan yang positif dan sangat signifikant antara
persepsi terhadap resiko kecelakaan kerja dengan penggunaan alat
pelindung diri dengan mengendaliakn masa kerja. Hal ini berarti
semakin baik persepsi terhadap resiko kecelakaan kerja yang dimiliki
oleh seorang maka semakin baik pula tingkat penggunaan alat
pelindung diri pada pekerja dan sebaliknya. Sumbangan efektif yang
diberikan oleh variabel persepsi terhadap resiko kecelakaan kerja
terhadap variabel penggunaan alat pelindung diri adalah sebesar
37,94%.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan serta kesimpulan di atas
dapat diajukan saran - saran sebagai berikut :
1. Bagi Pekerja
Lebih menyadari betapa pentingnya keselamatan kerja bagi diri
mereka. Hal tersebut dapat mereka lakukan dengan menaati
peraturan yang berlaku ditempat kerja, seperti penggunaan alat
pelindung diri. Selain itu, menambah pengetahuan mereka
mengenai faktor-faktor resiko dalam pekerjaan mereka, sehingga
68
pekerja dapat mengurangi kemunginan mereka mengalami
kecelakaan kerja.
2. Bagi Perusahaan
Diharapkan agar dapat lebih mengendalikan bahaya dan upaya
penanggulangan resiko kecelakaan kerja pada pekerja. Hal ini dapat
dilakukan dengan cara:
a) Memberikan pelatihan kepada karyawan sebelum mereka
diijinkan bekerja yang dapat menimbulkan potensi bahaya.
Pekerja yang berpengalaman diberikan pelatihan penyegaran
bila diperlukan.
b) Memberikan pengarahan kepada pekerja tentang pentingnya
pemakaian APD dan pentingnya keselamatan kerja.
c) Mengembangakan safety managemen dengan membuat
peraturan tentang penggunaan alat pelindung diri.
d) Pemberian sangsi kepada pekerja yang melanggar peraturan.
e) Menempelkan peringatan bahaya atau alat pelindung diri yang
harus digunakan, di pabrik.
f) Mengadakan evaluasi minimal satu tahun sekali tentang
kesehatan dan keselamatan kerja para pekerjanya.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti yang tertarik untuk melakukan penelitian tentang
penggunaan alat pelindung diri dengan persepsi terhadap resiko
kecelakaan kerja disarankan untuk lebih memperhatikan faktor-
69
faktor lain yang berpengaruh pada penggunaan alat pelindung diri.
Faktor-faktor tersebut seperti suhu ruangan, tempat kerja,
kebisingan, luas ruang kerja, rekan kerja, pendidikkan, sikap,
pengetahuan, kenyamanan, usia, dan pengawasan dari atasan.
70
DAFTAR PUSTAKA
Alsa.A. 2011. Gambaran Disiplin Karyawan Dalam Menggunakan Alat Pelindung Diri. Skripsi. Medan Faktultas Psikologi Sumatra Utara.
Alsa,S. 2004. Pendekatan Kuantitatif Dan Kualitatif Serta Kombinasinya
Dalam Penelitian Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Anastasia,M. 2001. Sikap Remaja Terhadap Penyalah Gunaan Zat Ditinjau
Dari Self Efficasy Dan Pengetahuan Tentang Risiko Penyalah Gunaan Zat. Skripsi. Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.
Anhar Moh dan Bening Puspita. 2010. Pekerja Berat belum Diimbangi
Pelindung. Semarang : Suaramerdeka Anizar. 2009. Teknik Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Di Industri.
Yogyakarta: Graha Ilmu. Anoraga,P. 2006. Psikologi Kerja. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Arinta,I.L, Aswar, S. 1993. Peran Jenis Androgini dan Konflik Peran Ganda
Pada Ibu Bekerja. Journal Psikologi. No. 2, 20-30. Azwar,S. 2000. Reliabilitas Dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. ______. 2005. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Budiono, A,M, Jusuf. Adriana P. 2003. Bunga Rampai Hiperkes dan
Kesehatan Kerja. Semarang: CV. Nugraha Sentosa. Davis, K. dan Newstrom, J. 1994. Perilaku Dalam Organisasi. Jakarta:
Erlangga. Gyek,S,A. 2005. Workers’ Perceptions of Workplace Safety and Job
Satisfaction. Internasional Journal Of Occupational Safety and Ergonomic (JOSE). Vol.11,No.3,291-302.
Himawary. 2011. Alat Pelindung Diri Di Laboratorium. Semarang:
Kompas Irwanto. 2002. Psikologi Umum. Jakarta: PT. Prenhallindo.
71
Krjogja.com. 2010. Terhantam Tutup Tabung, Pekerja Pabrik Tewas. Luthans, F.2005. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Andi. Mansor,N, Noor Huda Zakaria, Zalinawati Abdullah. 2011. Understanding
Common Dimensions Of Workplace Accident In Malaysia. Journal Business and Management.Vol.1(6) pp.22-33
Mulyanti, D. 2008. Faktor Predisponding, Enabling Dan Reinforcing
Terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri Dalam Asuhan Persalinan Norma Di Rumah Sakit Meuraxa Banda Aceh. Skripsi. Medan. Universitas Sumatera Utara.
Nindiasa, Ellia. 2011. Disiplin Pemakaian Alat Pelindung Diri Ditinjau Dari
Karakteristik Kepribadian. Skripsi. Semarang. Universitas Katolik Soegijapranata.
Praptiningsih,A. 2011. Perilaku Membolos Ditinjau Dari Motivasi Belajar
Dan Orientasi Berprestasi. Skripsi. Semarang. Universitas Katolik Soegijapranata.
Prihananto,T. 2009. Faktor-Faktor Penyebab Perilaku Membolos. Skripsi.
Semarang Universitas Katolik Soegijapranata. Priyanto.P, 2009. Statistika II. Semarang: Fakultas Psikologi Unika
Soegijapranata. Rakhmat,J. 2007. Psikologi Komunikasi Edisi Revisi. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya. Ramli,S. 2010. Sistem Managemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
OHSAS 18001. Jakarta: Penerbit Dian Rakyat. Riyadina, W. 2007. Kecelakaan Kerja Dan Cidera Yang Dialami Oleh
Pekerja Industri Di Kawasan Industri Pulo Gadung Jakarta. Jurnal Kesehatan. Vol.11,No.1, 25-31
Ridley,J. Kesehatan Dan Keselamatan Kerja. 2006. Jakarta: Erlangga. Robin,S.2002. Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi. Jakarta : Erlangga.
72
Sarina,M.2012. Hubungan Persepsi Terhadap Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Produktivitas. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Sumatra Utara.
Saydam,G.1996. Managemen Sumber Daya Manusia Human Resource
Managemen : Suatu Pendekatan Mikro. Jakarta: Djambatan. Siagian, S. 2008. Managemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Bumi
Aksara. Sobur,A. 2003. Semiotika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Soekadji,S. 1983. Modifikasi Perilaku Penerapan Sehari Hari Dan
Penerapan Profesional. Yogyakarta: Liberty. Suma’mur,PK,1992. Keselamatan Kerja dan pecegahan Kecelakaan.
Jakarta: PT. Toko Gunung Agung. Smet,B. 1994. Psikologi Kesehatan. Jakarta: PT. Gramedia Widia sarana
Indonesia. Utami, Septina Dwi. 2006. Hubungan Antara Pemakaian Alat Pelingdung
Tangan Dengan Kecacatan Akibat Kecelakaan Kerja di PT. Purinusa Eka Persada Semarang. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
Walgito,B. 2002. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi. Widodo,S. Djauhar Ismail, Adi Heru Sutomo. 2005. Sikap, Dukungan
Manajemen Terhadap Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) Penggunaan Alat Pelindung Diri, Dan Dermatitis Akibat Kerja Di PT. Elite Prestige Furniture Yogyakarta. Jurnal Lembaga Pengapdian Kepada Masyarakat. Vol.3, 37-42.
Winardi, J. 2004. Managemen Perilaku Organisasi. Jakarta : Kencana.
LAMPIRAN
72
LAMPIRAN A
SKALA PENELITIAN
A.1 LAMPIRAN SKALA PENGGUNAAN ALAT
PELINDUNG DIRI
A.2 LAMPIRAN SKALA PERSEPSI KARYAWAN
TERHADAP RESIKO KECELAKAAN KERJA
73
LAMPIRAN A.1
SKALA PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG
DIRI
74
SKALA
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI
NO PERYATAAN SS S TS STS1 Saya penggunakan APD walaupun tidak ada
pengawas.
2 Saya jarang menggunakan APD saat bekerja. 3 Saya menggunakan APD dari awal saya mulai
bekerja di perusahaan.
4 Dari awal bekerja di pabrik saya tidak menggunakan APD.
5 APD yang disediakan perusahaan nyaman saya gunakan.
6 Penggunaan masker saat bekerja membuat saya sulit bernafas.
7 Dalam lingkungan pabrik saya menggunakan APD. 8 Saya menggunakan APD hanya saat ada pengawas. 9 Setelah penyuluhan dari perusahaan mengenai
APD, saya selalu menggunakan APD.
10 Saya memakai APD hanya di minggu-minggu awal setelah penyuluhan penggunaan APD.
11 APD yang disediakan perusahaan sesuai dengan pekerjaan saya.
12 Penggunaan APD dapat menghambat kelancaran pekerjaan saya.
13 Saya menggunakan APD tanpa menunggu perintah dari atasan.
14 Saya menggunakan APD saat saya mendapat teguran.
15 Penggunaan APD saya mulai setelah 6 bulan saya bekerja.
16 Penggunaan APD saya lakukan beberapa bulan terakhir ini.
17 Penggunaan APD membuat saya lebih produktif dalam bekerja.
18 Pihak perusahaan kurang memperhatikan penggunaan APD pada pekerja.
19 Saya melepas APD hanya ketika, saya berada diluar lingkungan pabrik.
20 Saya menggunakan APD hanya sebagai formalitas. 21 Saya menggunakan APD walaupun belum
mengalami cidera.
75
22 Sayang menggunakan APD saat saya sudah mengalami cidera.
23 Penggunaan APD membuat fisik saya lebih sehat dibanding teman yang tidak menggunakan.
24 APD yang disediakan perusahaan kurang cocok dengan jenis pekerjaan saya.
76
LAMPIRAN A.2
SKALA PERSEPSI KARYAWAN
TERHADAP RESIKO KECELAKAAN
KERJA
77
SKALA
PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP RESIKO
KECELAKAAN KERJA
NO PERYATAAN SS S TS STS1 Menurut saya kecelakaan kerja dapat dicegah. 2 Kecil kemungkinan saya mengalami kecelakaan
kerja.
3 Semakin tinggi resiko kecelakaan kerja, semakin saya lebih berhati-hati.
4 Bagi saya yang terpenting pekerjaan saya dapat selesai tepat waktu.
5 Perusahaan selalu melakukan kontrol terhadap kecelakaan kerja yang terjadi diperusahaan.
6 Perusahaan tidak berusaha mengurangi tingkat kecelakaan kerja di pabrik.
7 Saya yakin kecelakaan kerja dapat terjadi pada siapa saja.
8 Menurut saya tidak ada alat atau bahan kimia di pabrik yang dapat membuat saya mengalami kecelakaan kerja.
9 Saya berhak mendapatkan pengarahan mengenai resiko pekerjaan saya.
10 Saya tidak tau bagaimana cara mengurangi resiko kecelakaan kerja.
11 Menurut saya pihak perusahaan peduli dengan kesehatan para karyawannya.
12 Penyuluhan mengenai kecelakaan kerja hanya sebagai formalitas perusahaan.
13 Saya sangat berhati-hati dalam penggunaan mesin dan bahan kimia di pabrik.
14 Saya yakin kecelakaan kerja hanya terjadi pada orang-orang yang ceroboh.
15 Saya mampu mengontrol emosi saya sehingga dapat menggurangi resiko kecelakaan kerja.
16 Saya sulit berkonsentrasi saat bekerja, sehingga saya pernah mengalami kecelakaan kerja.
17 Saya merasa cukup puas dengan penanganan kecelakaan kerja yang ada di perusahaan saya.
18 Perusahaan kurang memperhatikan keselamatan karyawan.
78
19 Saya berusaha melindungi diri saya dari kecelakaan kerja.
20 Menurut saya kecelakaan kerja berhubungan dengan faktor keberuntungan.
21 Saya nyaman dalam bekerja, karena saya selalu waspada terhadap resiko kecelakaan yang mungkin terjadi.
22 Saya akan menyalahkan pihak lain jika terjadi kecelakaan kerja terhadap diri saya.
23 Saya merasa penyuluhan yang diberikan perusahaan sangat berguna dalam menghindari kecelakaan kerja.
24 Perusahaan kurang memberikan perhatian kepada karyawan yang mengalami kecelakaan kerja.
79
LAMPIRAN B
DATA KASAR
B.1 LAMPIRAN DATA KASAR PENGGUNAAN ALAT
PELINDUNG DIRI
B.2 LAMPIRAN DATA KASAR PERSEPSI KARYAWAN
TERHADAP RESIKO KECELAKAAN KERJA
80
81
LAMPIRAN B.1
DATA KASAR PENGGUNAAN ALAT
PELINDUNG DIRI
y1 y2 y3 y4 y5 y6 y7 y8 y9 y10 y11 y12 y13 y14 y15 y16 y17 y18 y19 y20 y21 y22 y23 y24 1 2 4 3 2 4 4 3 4 4 1 3 4 3 4 3 2 2 4 1 2 3 2 2 3 2 3 4 3 2 4 4 3 4 4 1 3 4 3 4 3 2 2 3 1 2 3 2 1 3 3 1 4 3 4 1 4 4 4 3 4 1 4 2 2 3 2 1 4 4 4 1 1 1 4 4 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 5 2 2 1 1 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 6 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 7 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 8 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 9 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2
10 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 11 3 2 2 2 3 3 2 2 2 4 2 2 2 2 2 1 2 1 3 2 1 2 3 3 12 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 13 2 1 3 4 2 2 3 2 4 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 14 1 1 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 1 3 2 2 1 2 2 1 1 3 3 2 15 1 2 2 1 1 1 3 2 2 1 1 1 1 1 1 3 2 1 2 1 1 3 3 2 16 2 2 1 1 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 17 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 3 3 1 2 3 3 18 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 19 1 1 1 1 4 1 1 1 4 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 20 2 2 2 1 4 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 21 2 1 1 1 1 1 1 1 3 3 1 1 1 4 4 1 1 1 1 1 1 1 2 1 22 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2 3 3 1 1 1 2 2 1 1 2 2 23 3 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 3 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 24 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 1 2 2 3 3 2 1 3 3
82
25 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 3 3 3 26 2 3 1 2 4 1 2 2 4 4 2 3 3 3 3 1 2 2 3 3 1 4 2 3 27 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 28 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 29 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 30 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 31 2 2 3 1 1 2 2 1 1 1 2 2 3 1 2 3 1 2 2 1 1 2 1 1 32 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 3 1 2 1 2 1 2 1 4 33 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 4 1 2 2 2 2 1 2 1 3 2 1 34 1 4 1 1 4 1 1 1 1 1 1 4 4 1 1 4 4 1 1 1 1 1 1 1 35 1 2 1 1 3 2 1 2 2 3 1 3 3 1 3 3 2 1 2 2 1 2 1 1 36 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 37 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 38 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 39 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 40 1 3 1 1 3 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 3 1 1 2 1 2 2 2 2 41 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2 3 3 1 2 2 1 1 2 1 42 1 2 1 1 2 3 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 3 2 43 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 44 1 3 2 2 1 2 1 1 2 2 1 2 3 2 1 4 3 2 2 2 1 1 1 1 45 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 3 2 2 1 2 2 2 1 1 46 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 47 1 2 2 2 2 1 2 1 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 48 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 1 1 49 2 3 3 1 2 2 1 1 2 1 2 1 1 1 2 3 1 2 2 1 2 1 4 2
83
50 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 51 1 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 52 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 2 2 2 3 53 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 54 2 3 2 1 3 2 2 1 2 1 1 2 2 1 2 3 1 2 2 1 1 2 2 1 55 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 1 4 1 1 2 1 2 1 1 2 56 2 3 3 1 3 2 2 1 2 2 2 2 3 1 2 4 3 2 2 2 2 2 2 2 57 2 3 2 1 3 1 2 1 3 3 2 1 3 1 2 3 3 3 2 2 2 2 3 1 58 2 3 2 1 3 1 2 1 3 2 2 2 2 1 2 3 3 2 2 1 2 1 3 1 59 1 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 1 3 1 2 3 2 2 2 2 2 3 2 1 60 3 4 1 1 3 1 3 1 4 1 3 1 3 1 1 4 2 1 2 1 1 3 1 1 61 1 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 62 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 3 3 2 63 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 3 3 2 64 1 3 3 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 3 2 2 65 1 3 3 2 3 1 2 2 2 2 3 2 2 3 2 1 2 1 2 1 4 4 4 1 66 1 3 3 2 2 2 3 1 2 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 3 4 2 3 67 2 1 3 3 2 1 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 68 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 69 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 3 4 3 1 70 2 3 3 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 3 1 1 1 1 1 2 3 2 1 71 1 1 4 1 1 1 1 1 1 4 3 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 72 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 73 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 74 1 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 2 2 2 1 2 3 4 3 3 3 4 3 3
84
75 1 3 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 3 1 2 2 4 3 4 4 3 3 1 1 76 1 3 4 3 2 3 2 2 1 1 2 3 3 3 2 1 1 2 1 2 3 4 3 2 77 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 78 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 79 1 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 1
85
y2 y3 y4 y5 y6 y7 y8 y9 y11 y12 y13 y14 y15 y17 y18 y19 y20 y21 y241 4 3 2 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 2 4 1 2 3 3 2 4 3 2 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 2 3 1 2 3 3 3 4 3 4 1 4 4 4 3 1 4 2 2 3 1 4 4 4 1 4 4 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 3 1 2 2 2 2 2 5 2 1 1 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 7 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 8 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 9 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2
10 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 11 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 1 3 12 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 13 1 3 4 2 2 3 2 4 2 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 14 1 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 3 2 1 2 2 1 1 2 15 2 2 1 1 1 3 2 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 16 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 17 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 3 3 1 3 18 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 19 1 1 1 4 1 1 1 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 2 2 1 4 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 21 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 4 4 1 1 1 1 1 1 22 2 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 3 3 1 1 2 2 1 2 23 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 3 2 2 1 1 2 1 1 2 24 2 2 2 1 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3
86
25 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 26 3 1 2 4 1 2 2 4 2 3 3 3 3 2 2 3 3 1 3 27 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 28 1 1 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 29 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 30 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 31 2 3 1 1 2 2 1 1 2 2 3 1 2 1 2 2 1 1 1 32 2 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 4 33 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 4 1 2 2 2 1 2 1 1 34 4 1 1 4 1 1 1 1 1 4 4 1 1 4 1 1 1 1 1 35 2 1 1 3 2 1 2 2 1 3 3 1 3 2 1 2 2 1 1 36 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 37 2 2 1 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 38 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 39 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 40 3 1 1 3 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 41 2 2 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 2 3 1 2 2 1 1 42 2 1 1 2 3 2 1 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 43 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 44 3 2 2 1 2 1 1 2 1 2 3 2 1 3 2 2 2 1 1 45 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 46 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 47 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 48 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 1 2 1 49 3 3 1 2 2 1 1 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1 2 2
87
50 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 51 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 52 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 4 2 3 53 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 54 3 2 1 3 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 55 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 2 2 56 3 3 1 3 2 2 1 2 2 2 3 1 2 3 2 2 2 2 2 57 3 2 1 3 1 2 1 3 2 1 3 1 2 3 3 2 2 2 1 58 3 2 1 3 1 2 1 3 2 2 2 1 2 3 2 2 1 2 1 59 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 3 1 2 2 2 2 2 2 1 60 4 1 1 3 1 3 1 4 3 1 3 1 1 2 1 2 1 1 1 61 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 62 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 63 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 64 3 3 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 65 3 3 2 3 1 2 2 2 3 2 2 3 2 2 1 2 1 4 1 66 3 3 2 2 2 3 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 3 3 67 1 3 3 2 1 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 68 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 2 2 69 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 1 3 1 70 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 1 1 1 1 2 1 71 1 4 1 1 1 1 1 1 3 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 72 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 73 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 74 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 1 3 4 3 3 3 3
88
89
75 3 2 1 2 1 2 1 2 2 1 3 1 2 4 3 4 4 3 1 76 3 4 3 2 3 2 2 1 2 3 3 3 2 1 2 1 2 3 2 77 2 3 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 78 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 79 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 1
LAMPIRAN B.2
DATA KASAR PERSEPSI KARYAWAN
TERHADAP RESIKO KECELAKAAN
KERJA
90
x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8 x9 x10 x11 x12 x13 x14 x15 x16 x17 x18 x19 x20 x21 x22 x23 x24 1 1 2 1 3 1 2 1 2 3 3 3 4 2 2 1 3 3 3 1 3 2 2 3 3 2 2 2 1 3 1 2 1 2 3 4 3 4 2 2 2 4 3 3 1 3 2 2 3 4 3 1 4 1 4 1 4 1 2 1 2 1 4 2 4 4 1 1 4 1 2 1 2 1 4 4 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 1 2 2 2 2 3 5 1 2 1 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 3 3 2 2 2 4 3 3 3 6 1 4 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 7 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 8 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 9 2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 3
10 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 3 11 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 2 1 3 1 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 12 1 2 2 2 3 2 2 1 1 1 1 2 3 3 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 13 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 14 1 2 1 3 1 1 2 2 1 1 2 3 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 1 4 15 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 4 16 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 3 1 1 3 17 1 1 2 2 2 1 2 3 1 1 1 1 2 1 1 3 2 1 1 1 2 1 3 2 18 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 19 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 20 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 1 2 4 21 2 2 1 1 1 4 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 4 22 1 2 1 2 1 1 1 3 2 2 4 3 2 1 1 2 3 1 1 1 2 1 2 4 23 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 2
91
24 2 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1 3 3 2 2 2 2 2 2 3 4 2 3 25 3 3 1 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 3 1 26 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 2 3 2 3 1 2 2 2 2 1 2 3 27 2 3 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 4 2 1 2 3 28 1 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 3 1 3 2 1 2 1 3 29 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 4 30 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 31 2 3 3 2 1 1 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 4 1 3 1 2 2 2 3 32 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 33 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 4 34 1 2 3 1 1 1 1 2 1 1 1 3 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 35 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 1 3 1 36 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 37 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 38 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 4 1 1 2 39 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 40 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 1 3 2 2 2 41 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 42 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 43 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 44 2 2 2 2 2 2 2 2 1 4 3 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 45 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 46 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 47 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 48 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1
92
49 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 50 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 51 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 52 2 2 2 4 2 2 2 2 3 3 3 4 2 2 1 3 3 2 2 3 1 3 3 3 53 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 54 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 55 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 3 2 2 1 56 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 57 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 58 2 2 2 1 2 1 2 1 3 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 59 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 60 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 3 1 1 1 1 1 1 3 4 61 3 3 2 3 1 3 1 2 1 3 1 4 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 62 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 63 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 3 2 1 2 2 1 1 3 1 1 2 2 2 64 1 1 3 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 65 3 2 2 3 2 2 1 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 1 2 66 2 1 2 2 2 3 1 3 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 67 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 68 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 69 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 3 2 1 2 3 2 3 2 3 3 2 2 70 4 3 4 4 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 1 3 4 1 4 3 2 1 71 4 1 2 4 1 1 4 2 1 1 1 4 2 2 1 1 1 1 4 1 1 1 2 1 72 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 73 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1
93
74 1 2 2 2 3 3 1 3 2 2 1 4 1 2 1 1 1 3 2 3 3 3 2 2 75 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 76 1 1 2 2 1 1 3 3 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2 77 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 1 78 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 79 2 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 4 1 3 1 3 2 3
94
x1 x2 x3 x4 x5 x6 x9 x10 x11 x12 x13 x14 x15 x16 x17 x18 x20 x22 x231 1 2 1 3 1 2 3 3 3 4 2 2 1 3 3 3 3 2 3 2 2 2 1 3 1 2 3 4 3 4 2 2 2 4 3 3 3 2 3 3 1 4 1 4 1 4 1 2 1 4 2 4 4 1 1 4 2 2 1 4 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 5 1 2 1 3 2 1 2 2 2 2 2 1 1 3 3 2 2 3 3 6 1 4 1 1 1 1 3 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 7 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 8 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 9 2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 10 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 3 11 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 3 1 1 2 2 1 1 2 2 12 1 2 2 2 3 2 1 1 1 2 3 3 1 2 1 1 1 2 2 13 2 2 2 2 1 1 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 1 14 1 2 1 3 1 1 1 1 2 3 1 2 1 1 1 2 1 2 1 15 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 16 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 17 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 3 2 1 1 1 3 18 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 19 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 20 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 1 2 21 2 2 1 1 1 4 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 22 1 2 1 2 1 1 2 2 4 3 2 1 1 2 3 1 1 1 2
95
23 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 24 2 1 1 2 2 1 2 2 2 1 3 3 2 2 2 2 2 4 2 25 3 3 1 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 3 26 2 2 1 1 1 2 2 1 1 2 2 3 2 3 1 2 2 1 2 27 2 3 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 4 1 2 28 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2 3 1 2 2 1 29 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 30 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 31 2 3 3 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 4 1 1 2 2 32 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 33 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 34 1 2 3 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 2 1 2 1 1 1 35 1 2 2 1 2 1 2 2 3 2 2 2 2 1 1 2 1 1 3 36 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 37 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 38 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 39 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 40 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 41 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 42 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 43 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 44 2 2 2 2 2 2 1 4 3 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 45 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 46 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 47 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
96
48 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 1 2 2 1 2 2 2 2 49 1 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 50 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 51 2 1 2 1 1 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 52 2 2 2 4 2 2 3 3 3 4 2 2 1 3 3 2 3 3 3 53 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 54 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1 2 55 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 56 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 57 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 58 2 2 2 1 2 1 3 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 59 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 60 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 3 1 1 1 1 3 61 3 3 2 3 1 3 1 3 1 4 2 2 2 1 2 2 2 2 2 62 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 1 2 2 2 2 63 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 1 2 2 1 1 1 2 2 64 1 1 3 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 65 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 1 66 2 1 2 2 2 3 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 67 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 1 1 1 2 2 1 68 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 69 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 1 2 3 2 2 3 2 70 4 3 4 4 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 1 3 1 3 2 71 4 1 2 4 1 1 1 1 1 4 2 2 1 1 1 1 1 1 2 72 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1
97
98
73 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 74 1 2 2 2 3 3 2 2 1 4 1 2 1 1 1 3 3 3 2 75 1 1 1 1 1 2 1 2 1 4 1 1 1 1 1 1 1 2 1 76 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 2 2 77 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 78 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 79 2 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 4 3 3 2
LAMPIRAN C
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
C.1 LAMPIRAN UJI VALIDITAS DAN
RELIABILITAS SKALA PENGGUNAAN ALAT
PELINDUNG DIRI
C.2 LAMPIRAN UJI VALIDITAS DAN
RELIABILITAS SKALA PERSEPSI KARYAWAN
TERHADAP RESIKO KECELAKAAN KERJA
99
LAMPIRAN C.1
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS SKALA
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI
100
Reliability
Skala Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Putaran 1
Case Processing Summary
79 100,00 ,0
79 100,0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
,850 24
Cronbach'sAlpha N of Items
Scale Statistics
47,42 74,836 8,651 24Mean Variance Std. Deviation N of Items
Item-Total Statistics
45,75 72,525 ,185 ,85145,14 67,814 ,473 ,84245,38 68,392 ,468 ,84345,68 67,655 ,571 ,83945,29 68,953 ,364 ,84745,44 68,968 ,403 ,84545,54 67,097 ,646 ,83745,59 66,911 ,619 ,83745,33 68,429 ,456 ,84345,43 71,069 ,216 ,85245,47 69,534 ,443 ,84445,48 67,535 ,541 ,84045,25 69,115 ,397 ,84545,48 67,766 ,484 ,84245,42 70,528 ,349 ,84745,33 74,095 -,002 ,86145,49 69,356 ,375 ,84645,53 66,791 ,644 ,83745,47 69,688 ,415 ,84545,54 68,226 ,496 ,84245,63 69,210 ,478 ,84345,20 70,471 ,246 ,85145,27 70,454 ,278 ,85045,46 69,661 ,335 ,847
y1y2y3y4y5y6y7y8y9y10y11y12y13y14y15y16y17y18y19y20y21y22y23y24
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
101
Reliability Skala Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
Putaran 2 Case Processing Summary
79 100,00 ,0
79 100,0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
,867 19
Cronbach'sAlpha N of Items
Scale Statistics
37,30 59,265 7,698 19Mean Variance Std. Deviation N of Items
Item-Total Statistics
35,03 52,948 ,476 ,86035,27 53,608 ,458 ,86135,57 52,659 ,591 ,85635,18 54,353 ,333 ,86735,33 53,403 ,458 ,86135,43 52,402 ,643 ,85435,48 51,868 ,653 ,85435,22 53,940 ,418 ,86335,35 54,950 ,398 ,86335,37 52,338 ,580 ,85635,14 54,352 ,377 ,86435,37 52,722 ,503 ,85935,30 55,368 ,352 ,86535,38 54,700 ,343 ,86635,42 51,734 ,682 ,85335,35 54,975 ,381 ,86435,43 53,069 ,524 ,85935,52 54,304 ,471 ,86135,34 54,407 ,353 ,865
y2y3y4y5y6y7y8y9y11y12y13y14y15y17y18y19y20y21y24
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
102
LAMPIRAN C.2
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS SKALA
PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP RESIKO
KECELAKAAN KERJA
103
Reliability Skala Persepsi Karyawan Terhadap Resiko Kecelakaan Kerja
Putaran 1 Case Processing Summary
79 100,00 ,0
79 100,0
ValidExcluded a
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
,829 24
Cronbach'sAlpha N of Items
Scale Statistics
44,52 55,381 7,442 24Mean Variance Std. Deviation N of Items
Item-Total Statistics
42,71 51,081 ,424 ,82142,52 50,330 ,447 ,82042,67 51,352 ,353 ,82442,56 49,788 ,444 ,82042,90 52,451 ,321 ,82542,82 51,968 ,309 ,82642,85 52,900 ,215 ,82942,54 52,995 ,258 ,82742,67 51,019 ,447 ,82042,66 50,151 ,517 ,81742,70 50,163 ,498 ,81842,34 49,741 ,405 ,82242,51 52,356 ,315 ,82542,75 50,986 ,380 ,82342,90 51,400 ,416 ,82242,65 51,360 ,388 ,82342,76 51,467 ,364 ,82342,73 49,582 ,546 ,81642,70 52,778 ,228 ,82942,84 49,832 ,521 ,81742,59 52,090 ,253 ,82842,67 50,070 ,539 ,81742,67 50,865 ,465 ,82042,24 53,031 ,093 ,841
x1x2x3x4x5x6x7x8x9x10x11x12x13x14x15x16x17x18x19x20x21x22x23x24
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
104
Reliability Skala Persepsi Karyawan Terhadap Resiko Kecelakaan Kerja
Putaran 2 Case Processing Summary
79 100,00 ,0
79 100,0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
,840 19
Cronbach'sAlpha N of Items
Scale Statistics
34,85 42,361 6,509 19Mean Variance Std. Deviation N of Items
Item-Total Statistics
33,04 38,806 ,393 ,83432,85 38,002 ,436 ,83233,00 38,923 ,338 ,83732,89 37,666 ,419 ,83333,23 39,794 ,318 ,83733,15 39,002 ,350 ,83633,00 38,667 ,428 ,83332,99 37,449 ,559 ,82633,03 37,794 ,496 ,82932,67 37,224 ,420 ,83432,84 39,703 ,312 ,83733,08 38,379 ,392 ,83433,23 38,665 ,442 ,83232,97 38,999 ,364 ,83533,09 39,287 ,316 ,83833,06 36,906 ,592 ,82433,16 37,191 ,558 ,82633,00 37,769 ,529 ,82833,00 38,564 ,441 ,832
x1x2x3x4x5x6x9x10x11x12x13x14x15x16x17x18x20x22x23
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
105
LAMPIRAN D
TOTAL NILAI DATA ITEM PENELITIAN
VALID
106
No Penggunaan APD
Persepsi Karyawan Terhadap Resiko Kecelakaan Kerja Masa Kerja
1 60 45 30 2 59 49 24 3 57 44 45 4 35 44 62 5 41 38 20 6 22 27 54 7 42 40 46 8 40 35 35 9 38 32 48
10 34 34 55 11 40 31 48 12 44 33 57 13 52 34 51 14 30 28 60 15 28 23 60 16 29 24 60 17 38 28 60 18 46 35 50 19 28 25 35 20 35 34 44 21 27 27 30 22 33 33 58 23 28 25 48 24 45 38 34 25 41 39 12 26 47 33 61 27 24 39 72 28 31 30 20 29 42 44 48 30 40 42 50 31 31 37 30 32 30 29 24 33 30 37 30 34 34 26 24 35 34 33 31 36 46 42 24 37 39 40 30 38 31 27 28 39 38 44 24
107
40 32 38 32 41 29 33 30 42 31 32 24 43 38 38 24 44 34 37 24 45 33 38 24 46 22 19 36 47 35 37 36 48 35 39 20 49 32 32 44 50 39 40 13 51 45 38 46 52 50 49 36 53 39 35 23 54 32 30 39 55 29 25 30 56 40 36 44 57 38 33 60 58 36 34 34 59 37 40 36 60 35 36 40 61 41 41 46 62 40 37 47 63 35 34 37 64 36 32 60 65 41 45 39 66 37 29 42 67 44 34 42 68 25 20 46 69 42 41 36 70 35 45 40 71 34 32 48 72 38 37 60 73 34 35 50 74 52 39 35 75 42 25 44 76 44 26 32 77 35 35 58 78 38 36 48 79 44 43 64
108
LAMPIRAN E
UJI ASUMSI
E.1 LAMPIRAN UJI NORMALITAS
E.2 LAMPIRAN UJI LINEARITAS
109
LAMPIRAN E.1
UJI NORMALITAS
110
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
79 79 7934,85 37,30 40,396,509 7,698 13,570,078 ,086 ,083,051 ,086 ,083
-,078 -,050 -,067,690 ,764 ,734,727 ,603 ,654
NMeanStd. Deviation
Normal Parametersa,b
AbsolutePositiveNegative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)
PersepsiTerhadap
ResikoKecelakaan
Kerja
PenggunaanAlat Pelindung
Diri (APD) Masa Kerja
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
Graph
5040302010
Persepsi Terhadap Resiko Kecelakaan Kerja
14
12
10
8
6
4
2
0
Freq
uenc
y
Mean = 34.85Std. Dev. = 6.509N = 79
111
Graph
6050403020
Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
20
15
10
5
0
Freq
uenc
y
Mean = 37.3Std. Dev. = 7.698N = 79
112
Graph
8070605040302010
Masa Kerja
14
12
10
8
6
4
2
0
Freq
uenc
y
Mean = 40.39Std. Dev. = 13.57N = 79
113
LAMPIRAN E.2
UJI LINEARITAS
114
Curve Fit
Model Description
MOD_1Penggunaan Alat PelindungDiri (APD)LinearQuadraticCubicPersepsi Terhadap ResikoKecelakaan KerjaIncluded
Unspecified
,0001
Model Name1Dependent Variable
123
Equation
Independent Variable
ConstantVariable Whose Values Label Observations inPlots
Tolerance for Entering Terms in Equations
Case Processing Summary
79000
Total CasesExcluded Casesa
Forecasted CasesNewly Created Cases
N
Cases with a missing value in anyvariable are excluded from the analysis.
a.
Variable Processing Summary
79 79
0 0
0 0
0 00 0
Number of Positive Values
Number of ZerosNumber of Negative Values
User-MissingSystem-Missing
Number of MissingValues
PenggunaanAlat Pelindung
Diri (APD)
DependentPersepsiTerhadap
ResikoKecelakaan
Kerja
IndependentVariables
115
Model Summary and Parameter Estimates
Dependent Variable: Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
60
50
40
30
20
50403020
Persepsi Terhadap Resiko Kecelakaan Kerja
CubicQuadraticLinearObserved
Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
,381 47,349 1 77 ,000 11,869 ,730,384 23,724 2 76 ,000 21,489 ,148 ,008,384 23,724 2 76 ,000 21,489 ,148 ,008 ,000
EquationLinearQuadraticCubic
R Square F df1 df2 Sig.Model Summary
Constant b1 b2Parameter Estimates
b3
The independent variable is Persepsi Terhadap Resiko Kecelakaan Kerja.
116
LAMPIRAN F
UJI HIPOTESIS
117
Partial Corr Correlations
1,000 ,616. ,000
0 76,616 1,000,000 .
76 0
CorrelationSignificance (1-tailed)dfCorrelationSignificance (1-tailed)df
Persepsi TerhadapResiko Kecelakaan Kerja
Penggunaan AlatPelindung Diri (APD)
Control VariablesMasa Kerja
PersepsiTerhadap
ResikoKecelakaan
Kerja
PenggunaanAlat Pelindung
Diri (APD)
118
119
LAMPIRAN G
SURAT PENELITIAN
Recommended