View
3
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada TUHAN Yang Maha Kuasa, karena atas rahmat
dan perkenannya Laporan Akuntabilitas Kinerja (LKJ) Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Maros Tahun 2020 dapat tersusun dengan baik.
LKJ ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban terhadap upaya-upaya
yang telah dilaksanakan dalam rangka melaksanakan tugas pembinaan pemerintahan,
pembangunan dan kemasyarakatan serta penyelenggaraan pelayanan umum pada Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Maros. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran serta
kebijakan program dan kegiatan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Maros telah direncanakan melalui Rencana Strategis yang selaras dengan Rencana
Strategis Pemerintah Kabupaten Maros. Dengan harapan LKJ yang disusun ini dapat
digunakan sebagai bahan pertanggungjawaban serta evaluasi terhadap kinerja Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Maros di Tahun 2020 dan dengan
disusunnya LKJ ini memberikan motivasi dan dorongan dalam melaksanakan tugas
Pelayanan kepada Masyarakat, juga dapat memberikan kontribusi yang optimal bagi
kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
Dalam penyusunan kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Maros, sudah barang tentu terdapat kekurangan, untuk itu kritik, saran, pendapat yang
bersifat konstruktif dan membangun demi penyempurnaan sangat di harapkan.
Akhirnya atas bantuan semua pihak dalam proses penyusunan LKJ kami
sampaikan terima kasih.
Maros, 12 Februari 2021 Drs. H. ELDRIN SALEH NUHUNG, M.Si
2
DAFTARISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. GAMBARAN UMUM ORGANISASI 1
B. STRUKTUR ORGANISASI DAN KONDISI KEPEGAWAIAN 2
C. MAKSUD DAN TUJUAN 3
D. SISTEMATIKA LKJ 4
BAB II PERENCANAAN STRATEJIK 6
A. RENCANA STRATEJIK 7
B. RENCANA KINERJA
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 11
A. PENGUKURAN KINERJA 11
B. EVALUASI DAN ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA 12
C. ANALISIS ATAS CAPAIAN KEUANGAN 17
BAB V PENUTUP 21
LAMPIRAN- LAMPIRAN
1. Rencana Stratejik
2. Laporan keuangan
3. Perjanjian Kinerja 2020
3
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Gambaran Umum Organisasi
Sebagai penyelenggara pelayanan publik maka upaya mewujudkan
kepemerintahan yang baik (Good Governance), Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil (Dukcapil) Kabupaten Maros menyusun Laporan Kinerja (LKj) sebagai media
pertanggungjawaban keberhasilan dan kegagalan capaian organisasi. Disdukcapil
Kabupaten Maros adalah merupakan salah satu instansi pemerintah sebagai unsur
pelaksana teknis di bidang kependudukan dan pencatatan sipil. Untuk itu dalam
pelaksanaan perlu mendapatkan dorongan yang lebih besar dari berbagai elemen
lembaga, instansi maupun masyarakat dalam pengembangan akuntabilitas melalui
pengawasan, penyusunan dan pelaporan kinerja pemerintah daerah.
Penilaian dan pelaporan kinerja pemerintah daerah menjadi salah satu
kunci untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan,
akuntabel, efisien dan efektif. Upaya ini juga selaras dengan tujuan perbaikan
pelayanan publik sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah.
Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) merupakan amanat Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi
Pemerintah dan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan LKj dilakukan dengan
berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, di
4
mana pelaporan capaian kinerja organisasi secara transparan dan akuntabel
merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kinerja
Proses penyusunan LKj dilakukan pada setiap akhir tahun anggaran bagi
setiap instansi untuk mengukur pencapaian target kinerja yang sudah ditetapkan
dalam dokumen perjanjian kinerja. Pengukuran pencapaian target kinerja ini
dilakukan dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja setiap instansi
pemerintah, yang dalam hal ini adalah Dinas Dukcapil, LKj menjadi dokumen laporan
kinerja tahunan yang berisi pertanggung-jawaban kinerja suatu instansi dalam
mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Disinilah esensi dari prinsip akuntabilitas
sebagai pijakan bagi instansi pemerintah ditegakkan dan diwujudkan.
1.2 SUMBERDAYA PERANGKAT DAERAH
Untuk menunjang implementasi Kewenangan, Tugas Pokok, dan fungsi Dinas
kependudukan dan pencatatansipil, sesuai dengan Peraturan Bupati Maros Nomor
75 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Serta Tata Kerja Perangkat
Daerah adalah membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan bidang
Administrasi Kependudukan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas
pembantuan yang diberikan kepada Daerah.
Berikut susunan struktur Organisasi Dinas Kependudukan Dan Pencatatan
Sipil Kabupaten adalah:
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat Dinas, terdiri dari :
1.Subbagian Keuangan;
2.Subbagian Perencanaan dan Pelaporan.
3.Subbagian Umum, Asset dan Kepegawaian
c. Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk terdiri dari :
1.Seksi Identitas Penduduk.
2.Seksi Pindah Datang dan Pendataan Penduduk.
d. Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil terdiri dari :
1.Seksi Kelahiran dan Kematian.
5
2.Seksi Perkawinan, Perceraian, Perubahan Status Anak dan
Pewarganegaraan.
e. Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan terdiri
1.Seksi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan.
2.Seksi Pengolahan dan Penyajian Data Kependudukan.
f. Bidang Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan terdiri dari :
1.Seksi Kerjasama dan Inovasi Pelayanan
2.Seksi Pemanfaatan Data dan Dokumen Kependudukan.
Untuk melaksanakan urusan pemerintahan daerah yang telah dituangkan dalam
peraturan perundang – undang yang berlaku, setiap entitas kerja yang secara umum
keberhasilan dalam melaksanakan program dan kegiatan suatu organisasi tidak terlepas
dari peran serta aktif dari SDM organisasi, SDM Aparatur di lingkungan Dinas
kependudukan dan pencatatansipil yang merupakan satu kesatuan individu yang
melakukan kerjasama dalam melaksanakan kegiatan secara bersama-sama untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan. Salah satu prasyarat utama untuk mendukung
keberhasilan dalam pencapaian tujuan tersebut yaitu dengan tersedianya SDM yang
terampil, ahli, mampu dan kompeten serta berdayaguna.
Tabel 2.1
Jumlah SDM Disdukcapil Kab.Maros
NO GOLONGAN DAN
PANGKAT PNS
JUMLAH PEGAWAI/APARATUR (Orang)
TAHUN 2017 TAHUN 2019 TAHUN 2020
L P Jumlah L P Jumlah L P Jumlah
1 GOLONGAN I (Juru)
I A (Juru Muda) 0 0 0 0 0 0 0 0 0
I B (Juru Muda
Tingkat I) 0 0 0 0 0 0 0 0 0
I C (Juru) 0 0 0 0 0 0 0 0 0
I D (Juru
Tingkat I) 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 GOLONGAN II
(Pengatur) 0 0 24 0 0
0 0 0
6
II A (Pengatur
Muda) 2 5 7 2 5 7
II B (Pengatur
Muda Tingkat I) 9 5 14 9 4 13
II C (Pengatur) 1 1 2 2 2 4
II D (Pengatur
Tingkat I) 1 1 1 1
3 GOLONGAN III
(Penata Muda)
III A (Penata
Muda) 2 5 7 2 6 8
III B (Penata
Muda Tingkat I) 8 2 10 8 3 11
III C (Penata) 1 1 2 1 1 2
III D (Penata
Tingkat I) 5 5 10 4 5 9
4 GOLONGAN IV
(Pembina)
1. IV A
(Pembina) 2 3 5 1 3 4
2. IV B
(Pembina Tingkat I) 0 1 1 0 1 1 0 1 1
3. IV C
(Pembina Utama
Muda)
1 0 1 1 0 1 1 0 1
4. IV D
(Pembina Utama
Madya)
0 0 0 0 0 0 0 0 0
5. IV E
(Pembina Utama) 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH TOTAL 31 29 60 30 31 61
Tabel 2.2
Jumlah SDM Berdasarkan Pendidikan
N
O PENDIDIKAN
JUMLAH PEGAWAI/APARATUR (Orang)
TAHUN 2017 TAHUN 2019 Tahun 2020
L P Jumlah L P Jumlah L P Jumlah
1 Strata Tiga (S3) 1 0 1 1 0 1 1 0 1
2 Strata Dua (S2) 4 1 5 5 1 6 5 1 6
3 Strata Satu (S1) 17 12 29 17 11 28 17 11 28
4 Diploma Tiga (D III)
0 2 2 0 2 2 0 2 2
5 SMA/SMK/Sede 10 12 22 10 12 22 10 12 22
7
rajat
6 SMP/Sederajat 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH TOTAL 32 27 59 33 26 59
3.3. MAKSUD DAN TUJUAN
Laporan Kinerja disusun dengan maksud untuk menjadi dokumen
perencanaan komperehensif sekaligus sebagai pedoman perencanaan dan acuan
dalam pelaksanaan kegiatan aparatur Dinas Dukcapil Kabupaten Maros. Selain itu,
LKj menjadi salah satu alat untuk mendapatkan masukan stakeholders demi
perbaikan kinerja Dinas Dukcapil Identifikasi keberhasilan, permasalahan dan solusi
yang tertuang dalam LKj, menjadi sumber untuk perbaikan perencanaan dan
pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang. Dengan pendekatan ini, LKj
sebagai proses evaluasi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perbaikan yang
berkelanjutan di pemerintah untuk meningkatkan kinerja pemerintahan melalui
perbaikan pelayanan publik.
Sedangkan tujuan penyusunan LKj adalah:
a. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas
kinerja yang telah dan seharusnya dicapai.
b. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi Dinas untuk
meningkatkan kinerjanya.
1.4 ISU-ISU STRATEGIS
Dalam Rencana Strategis Kementerian Dalam Negeri Tahun 2019 -2024 telah
dirumuskan Tujuan Jangka Menengah untuk UrusanKependudukan dan Pencatatan
Sipil yang ditargetkan dalam rangkamewujudkan Visi dan Misi Kemendagri Tahun 2019-
2024 adalah Peningkatan kualitas pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan
sipil, dengandukungan data base yang akurat dan terpercaya.Sehingga issu strategis
yang berkenaan dengan sasaran tujuan tersebut adalah:
1. Meningkatnya kualitas database kependudukan maros sebagai
dasarpenerbitan dokumen kependudukan;
8
2. Meningkatnya pendayagunaan database kependudukan maros
bagipelayanan publik dan kepentingan pembangunan nasional.
3. Penyediaan database kependudukan secara akurat dan terpadu
dalampelayanan kepada masyarakat;
4. Pemanfaatan NIK, Database Kependudukan dan KTP-el secara nyata
dalam pelayanan publik, termasuk penyediaan DP4 untuk
mendukungpenyelenggaraan Pemilu/Pemilukada Serentak;
5. Peningkatan kualitas pelayanan dokumen administrasi kependudukan;
6. Peningkatan kualitas aparatur di bidang kependudukan dan pencatatan sipil;
Sementara jika berdasarkan hasil identifikasi permasalahan pelayanan Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Maros melalui telaahan terhadap
Renstra Kementerian, Renstra Dinas Provinsi Sulawesi Selatan, analisa Rencana Tata
Ruang Wilayah, dan KLHS maka dapat teridentifikasi isu - isu strategis yang akan
dihadapike depan adalah sebagai berikut :
1. Masih belum tuntasnya kepemilikan kartu identitas penduduk bagi seluruh
warga Kabupaten Maros akibat kurangnya pasokan blangko KTP-EL dari pusat.
2. Masih rendahnya kepemilikan akta kelahiran bagi penduduk terutama umur
antara 0-18 Tahun.
3. Rendahnya Kepemilikan Kartu IdentitasAnak (KIA) bagi seluruh anak dibawah
usia 15 tahun.
4. Masih rendahnya tertib administrasi kependudukan bagi pendatang danorang
asing.
5. Rendahnya permohonan Akte Kematian dan Akte Nikah.
6. Masih rendahnya sarana aksesibilitas dan media Web untuk layanan informasi.
7. Sistem digitalisasi layanan administrasi kependudukan belum memadai
dilaksanakan.
8. Data base kependudukan belum valid dan mutakhir.
9. Upaya kearah terintegrasinya peraturan antar sektor dalam pemanfaatan data
dan dokumen kependudukan masih perlu ditingkatkan.
9
Namun demikian beberapa persoalan mendasar dalam setiap pemenuhan target
kinerja yang sangat memerlukan perhatian khusus sebagai pertimbangan dalam
penyusunan perencanaan jangka menengah DISDUKCAPIL Kabupaten Maros bisa
dijelaskan dengan lebih rinci adalah sebagai berikut:
1. Cakupan Kepemilikan KTP-el belum 100%
Program Nasional tentang Penerapan KTP-el dimulai Pemerintah Pusat
pada Tahun 2012. Pelaksanaan kegiatan ini sifatnya massal dan langsung
dikendalikan dari Kemendagri atau Ditjen Dukcapil Kemendagri, sedangkan Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten sebagai pelaksana Tugas
Pembantuan yaitu memfasilitasi kegiatan perekaman (mulai pemanggilan
penduduk sampai dengan penyiapan sarana penunjang) dan pendistribusian KTP-
el yang tercetak. Pada akhir Tahun 2014 tugas pencetakan KTP-el dilimpahkan ke
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten sedangkan Ditjen Dukcapil
Kemendagri tetap berwenang dalam pengadaan blanko KTP-el, mengendalikan
dan memantau kemajuan pelaksanaan serta memvalidasi data penduduk yang
telah melakukan perekaman dan pendistribusian KTP-el. Sehingga kadang
kebutuhan blangko tidak sebanding dengan jumlah penduduk yang telah
merekam dan membutuhkan KTP-El sebagai persaratan utama dalam
pengurusannya.
2. Masih tingginya jumlah Kartu Keluarga (KK) yang data perseorangannya perlu
akurat dan valid.
Data kependudukan perseorangan diperlukan untuk pemetaan golongan
penduduk suatu daerah. Data-data ini akan sangat bermanfaat sebagai bahan
acuan pengambilan kebijakan dalam penyusunan perencanaan pembangunan.
Namun keengganan masyarakat dalam melaporkan peritiwa pencatatan sipilnya
maupun setiap perubahan data pribadi kependudukannya menjadikan data
administrasi kependudukan kabupaten belum memadai untuk dijadikan dasar
untuk perumusan-permusan kebijakan.
10
3. Masih tingginya jumlah penduduk pendatang dari luar daerah maupun asing
yang belum mempunyai dokumen kependudukan Kabupaten Maros.
Data penduduk pendatang dari luar daerah atau asing yang berdomisili di
Kabupaten Maros diperlukan sebagai data kependudukan wilayah sebagai
rujukanguna penyusunan perencanaan pembangunan, penciptaan kondisi
keamanan suatu wilayah dan untuk bahan pertimbangan dalam pengambilan
kebijakan lainnya. Namun kondisi ini pula menjadi terkendala terbesar mengingat
banyaknya lembaga dan istansi yang ada di kabupaten berskala nasional sehingga
mutasi penduduk (pekerjanya) frekewensinya sangat besar dan dibutuhkan
pelaporan peritiwa kepindahan kependudukan yang lebih intensif.
4. Masih rendahnya Cakupan Penerbitan Akte Kematian dan Akte Kelahiran.
Rendahnya minat penduduk untuk mengurus Akte Kematian,
dikarenakan masih kurangnya kesadaran mereka akan pentingnya dari dokumen
ini dan juga dikarenakan beberapa institusi menerima dokumen pengganti Akte
Kematian yang diterbitkan dari Kelurahan/Desa sebagai persyaratan. Padahal
dengan tidak diurusnya Akte Kematian seorang Penduduk yang meninggal atau
tidak dilaporkan, maka akan berakibat data penduduk tersebut selalu hidup di
database kependudukan dan selanjutnya database kependudukan menjadi tidak
akurat. Masih tingginya jumlah penduduk yang belum memiliki Akte Kelahiran,
dikarenakan oleh berbagai faktor. Fakta empiris menunjukkan masih banyak
penduduk semua umur, yang belum mempunyai Akte Kelahiran.
5. Kualitas data kependudukan yang dihasilkan Database SIAK masih kurang valid.
Data kependudukan yang akurat dan valid, sangat dibutuhkan dalam
penyusunan perencanaan pembangunan maupun dalam penyelenggaraan urusan
negara lainnya. Masih belum validnya Data Agregat Kependudukan Kabupaten
Maros sampai saat ini dikarenakan antara lain :
a. Masih tingginya jumlah data penduduk ganda dan anomali;
b. Belum terbangun koneksitas data antara Disdukcapil dengan Pengadilan
Agama dan KUA, sehingga data perkawinan di KUA dan perceraian di
Pengadilan Agama belum terintegrasi ke database SIAK;
11
c. Juga secara faktual masih cukup banyak ditemukan Penduduk Rentan
(sebagaimana hasil pendataan), yang notabene belum punya NIK dan
atau dokumen kependudukan lain, sehingga keberadaannya belum
terakumulasi ke Database SIAK.
6. Jauhnya aksesibilitas terhadap pelayanan Administrasi Kependudukan,
Terutama pada kelompok penduduk yang jauh dari aksebilitas layanan
administrasi kependudukan masih terkendala dimana layanan terpusat hanya
dikabupaten, kondisi ini sangat berpengaruh terhadap menurunnya keinginan
penduduk untuk mengurus kelengkapan dokumen kependudukan yang belum
dimiliki.
7. Sarana prasarana pendukung layanan rata-rata sudah 10 tahun.
Mengingat sangat mendesaknya penggunaan dokumen maupun kartu
identitas kependudukan, diperlukannya sarana pendukung yang bisa
mempercepat, mempermudah serta menjamin keamanan serta mutu data yang
diperlukan masyarakat. Sarana prasarana tersebut diperlukan dalam rangka;
a. Pelayanan sistem digital yang memungkinkan masyarakat bisa terlayani
cukup di rumah saja.
b. Server khusus Wirehouse sehingga pemanfaatan data base
kependudukan untuk pengguna data bagi instansi dan lembaga non
vertikal dimudahkan dengan hak akses.
c. Penata kelolaan sistem pengarsipan dan dokumen administrasi
kependudukan adalah bagian layanan yang sangat penting dalam
rangka menjaga validasi dan keakuratan data dokumen kependudukan,
terurama dalam membantu penindakan tindak kriminal tertentu.
8. Perlunya sarana Pelayanan sistem Digital lainnya.
Pelayanan sistem stelsel pasif yang selama ini tidak bisa lagi menjadi
layanan utama dalam penerbitan dokumen kependudukan. Perkembangan
tekhnologi memungkinkan layanan tidak perlu lagi datang ke kantor.
Tersedianya Handphone dan jasa internet membuat masyarakat lebih
responsive atas kejadian peristiwa penting setiap jenis kependudukannya.
12
9. Tuntutan penyelenggaraan pelayanan publik yang lebih PRIMA.
Pelayanan administrasi kependudukan menjadi salah satu ikon
pemerintah dalam menyelenggarakan layanan publiknya, tuntutan masyarakat
atas pelayanan yang lebih mudah, cepat, nyaman dan gratis menjadi prioritas
utama dalam sistem pelayanan yang lebih berstandar.
BAB II PERENCANAAN KINERJA
2.1. RENCANA STRATEGI
Berdasarkan PERDA Perubahan Kabupaten maros tentang pembangunan Jangka
Menengah Daerah Kabupaten Maros Tahun 2016-2021, maka Visi dan Misi dalam RPJMD
Kabupaten Maros periode 2016 – 2021 telah sebagaimana yang terdapat dalam RPJPD
Kabupaten Maros periode 2005 – 2025 adalah :
“MAROS LEBIH SEJAHTERA 2021”.
Adapun penjabaran makna dan pokok dari Visi tersebut adalah:
LEBIH SEJAHTERA berartinya kondisi masyarakat kabupaten Maros pada tahun
2021 yang lebih baik dari kondisi sekarang pada seluruh sektor kehidupan masyarakat
yang ditandai dengan;
1. Terpenuhinya Hak Dasar Masyarakat Seperti: Kecukupan Pangan, Papan, Dan
Sandang Yang Bermutu, Kecukupan Kebutuhan Dan Ketersediaan Akan
Layanan Pendidikan, Kesehatan, Lapangan Pekerjaan, Lingkungan Yang
Bersih, Aman, Damai, Dan Nyaman Serta Akses Untuk Berpartisipasi.
2. Tersedianya Infrastruktur Dasar Pendukung Pelayanan Publik Dan
Pembangunan Daerah yang Lebih Berkualitas Dan Merata.
Adapun Misi tersebut adalah sebagai berikut:
1. MENINGKATKAN PEREKONOMIAN DAERAH
2. MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK
13
3. MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP MASYARAKAT
4. MENINGKATKAN PEMBANGUNAN WILAYAH DAN KAWASAN
5. MENINGKATKAN KUALITAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM
6. MENINGKATKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAN TEKNOLOGI
INFORMATIKA.
2.2. SASARAN JANGKA MENENGAH PADA RENSTRA K/L.
Sedangkan tujuan dan sasaran yang berkaitan dengan urusan kependudukan
danpencatatan sipil di tingkat kementerian (dirjen Adminduk) dijabarkan secara lebih
rinci sebagaisasaran yang lebih spesifik sebagai berikut :
a. Tertib database kependudukan berbasis NIK nasional dan
pelayananandokumen kependudukan.
b. Terwujudnya pemberian NIK kepada setiap penduduk.
c. Terwujudnya NIK sebagai dasar penerbitan dokumen kependudukan
olehinstansi terkait.
d. Terwujudnya perencanaan kependudukan dan kebijakan
perkembangankependudukan sebagai dasar pembangunan nasional dan
daerah
2.3. TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH
Untuk mewujudkan Visi Misi Pemerintah Kabupaten Maros tahun 2016-
2021, Disdukcapil Kab.Maros menjabarkan tujuan dan sasaran jangka
menengahnya sesuai dengan peran tugas dan fungsinya. Penjabaran tujuan jangka
menengah tersebut juga mempertimbangkan pencapaian pembangunan terkait
kependudukan dan pencatatan sipil tahun 2010-2015 sebagai tahun dasar, serta
potensi dan permasalahan tantangan utama pembangunan yang dihadapi lima
tahun kedepan dan sasaran utama dan kebijakan pembangunan nasional dalam
RPJMN 2019-2024.
14
Proses birokrasi yang mencakup berbagai sistem yang saling berkaitan,
saling mendukung, dan saling menentukan untuk menghasilkan pelayanan publik
sebagaimana yang dienban oleh Disdukcapil, maka dari keenam misi kepala daerah
yang selaras dengan tugas dan fungsi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
adalah pelaksanaan misi kesatu dan misi kedua yaitu;
1.MENINGKATKAN PEREKONOMIAN DAERAH
2.MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK
Untuk mencapai Visi dan melaksanakan Misi diatas, yang berdasarkan
ketetapan sesuai pernyataan, maka dirumuskanlahtujuan jangka menengah
Disdukcapil yaitu Meningkatkan Kualitas Pelayanan dan Kepemilikan Dokumen
Administrasi Kependudukan. Makadari pernyataan tujuan inilah dirumuskan pula
sasarannya yang didasari sasaran RPJMN 2016-2021 sebagai berikut;
1. Meningkatnya kepemilikan dokumen administrasi kependudukan bagi
masyarakat miskin.
2. Meningkatnya Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat
3. Meningkatnya Cakupan Masyarakat Yang Tertib Administrasi
Kependudukan
4. Meningkatnya Penggunaan Data Base Kependudukan Untuk
Perencanaan Pengendalian dan Distribusi Penduduk
2.2. INDIKATOR KINERJA UTAMA
Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan perwujudan
kewajiban organisasi untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan pernyataan kinerja dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan secara periodik. Pengukuran tingkat capaian kinerja Disdukcapil tahun
2020 dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator
sasaran yang telah ditetapkan dalam penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU)
Disdukcapil tahun 2020. Capaian Kinerja Organisasi disajikan untuk setiap pernyataan
15
kinerja sasaran strategis Organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja
organisasi.
Sesuai Surat Keputusan Kepala Dinas Kependudukan dan pencatatan sipil
tentang Penetapan Perubahan Indikator Kinerja Utama Disdukcapil tahun 2016-2021
maka pengukuran kinerja tahun 2020 pada IKU Disdukcapil yg telah ditetapkan.
Berikut IKU dan pedoman perhitungannya pada table 2.1. adalah sebagai berikut:
Tabel. 2.1 Indikator Kinerja Utama dan Target 2016-2021
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Maros
tabel. 2.2
NO TUJUAN SASARAN
INDIKATOR KINERJA SASARAN (IMPACT)
TOLOK UKUR
TARGET KINERJA PADA TAHUN KE -
SATUAN
2016 2017 2018 2019 2020
1
Meningkatkan
Kualitas Pelayanan
dan Kepemilikan
Dokumen
Administrasi
Kependudukan
Meningkatnya kepemilikan
dokumen administrasi
kependudukan bagi
masyarakat miskin
Persentase Penduduk
Miskin dan Penduduk
Rentan Adminduk
memiliki KTP-
Elektronik, Akte
Kelahiran Dan Akte
Nikah
75 80 85 98 100 Persen
Meningkatnya Nilai Indeks
Kepuasan Masyarakat
Indeks Kepuasan
Masyarakat 3,25 3,25 3,25 3,25 3,25 Nilai IKM
Meningkatnya Cakupan
Masyarakat Yang Tertib
Administrasi Kependudukan
Persentase Masyarakat
yang mendapatkan
Dokumen Administrasi
Kependudukan sesuai
Ketentuan Berlaku
80 85 90 95 100 Persen
Meningkatnya Penggunaan
Data Base Kependudukan
Untuk Perencanaan
Pengendalian dan Distribusi
Penduduk
Persentase OPD yang
bekerja sama terkait
hak akses data
kependudukan
50 55 75 85 95 Persen
16
Metode Perhitungan IKU Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Maros
NO INDIKATOR KINERJA
SASARAN PENJELASAN/METODE PENGHITUNGAN
1
Persentase penduduk miskin dan penduduk rentan adminduk memiliki KTP Elektronik, akte kelahiran dan akte nikah
5
Tingkat Kepuasan internal Pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Terhadap Layanan kesekretariatan
Penilaian dilakukan dengan metode survey secara internal yang dibentuk oleh Kepala Dinas Dukcapil. Materi survey yang tertuang dalam kuisioner terdiri dari 2 (dua) pertanyaan utama yang digunakan dalam menentukan kapasitas organisasi Dinas Dukcapil. Kedua pertanyaan tersebut diturunkan kedalam 18 (delapan belas) pernyataan tertutup yang mempunyai skala pilihan jawaban sama dan terangkum dalam satu kuesioner, yaitu:
1. Persepsi pegawai terhadap pelaksanaan pelayanan Perkantoran, yang meliputi:
a. 8 (delapan) area perubahan dalam road map reformasi birokrasi telah dilaksanakan dan berjalan dengan baik.
e. Terdapat mekanisme ataupun media untuk mensosialisasikan dan menampung saran anggota organisasi dalam perumusan kebijakan dan implementasi reformasi birokrasi.
f. terdapat monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan reformasi birokrasi oleh manajemen.
g. telah dilakukan tindak lanjut atas hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan reformasi birokrasi.
2. Kepuasan dan motivasi pegawai atas kebijakan, yang meliputi:
a. Menurut saya tentang kesesuaian pekerjaan yang saya jalani dengan tugas dan fungsi yang seharusnya.
b. Menurut saya tentang tugas/jabatan yang saya kerjakan dengan minat dan kompetensi yang saya miliki.
c. Menurut saya tentang pembagian kerja.
d. Menurut saya tentang apresiasi dan feedback pimpinan terhadap hasil kerja saya.
e. Menurut saya tentang fleksibilitas dan ketersediaan fasilitas kantor seperti kertas, komputer, telepon, dll.
17
f. Menurut saya tentang kerjasama antar staf/pegawai baik didalam unit, maupun lintas unit kerja.
g. Menurut saya tentang komunikasi antar staf dan pimpinan.
h. Menurut saya tentang pembinaan dan strategi pimpinan dalam mencapai tujuan.
i. Menurut saya tentang kesempatan mengikuti pendidikan dan pelatihan.
j. Menurut saya tentang kesempatan dan peluang karir di lingkungan organisasi.
k. Menurut saya tentang dukungan pimpinan terhadap kesempatan promosi, dikaitkan dengan sasaran kinerja pegawai saya.
Jumlah seluruh target responden adalah seluruh pegawai Bappeda Yang terdaftar masih aktif dalam daftar kepegawaian bappeda (tidak termasuk cuti dan tugas belajar).
Nilai survei pada rentang antara 0-4. Nilai tersebut menunjukkan bahwa semakin mendekati 4 maka kapasitas organisasi Dinas DUKCAPIL semakin baik. Sebaliknya jika nilainya mendekati nol, maka kapasitas organisasi diartikan semakin buruk.
6 Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Pengukuran Nilai IKM berdasarkan PERMENPAN RB RI Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan publik
Unsur SKM ini meliputi: 1. Persyaratan 2. Sistem, Mekanisme, dan Prosedur 3. Waktu Penyelesaian 4 Biaya/tarif 5. Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan 6. Produk pelayanan 7. Kompetensi Pelaksana. 8. Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan 9. Sarana dan prasarana
Hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) atas hasil pengolahan data terdiri dari Nilai Persepsi, Nilai Interval, Nilai Interval Konversi, Mutu Pelayanan dan Kinerja Unit Pelayanan
1/1,00 – 2,5996/25,00 – 64,99/D/Tidak baik 2/2,60 – 3,064 /65,00 – 76,60 /C/Kurang baik 3/3,0644 – 3,532/76,61 – 88,3/B/Baik 4/3,5324 – 4,00/88,31 – 100,00/A/Sangat baik
7 Persentrase masyarakat
18
yang mendapatkan dokumen administrasi kependudukan sesuai ketentuan berlaku
8
Persentase OPD yang bekerja sama terkait hak akses data kependudukan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Disdukcapil Kabupaten Maros pada tahun
2020 memberikan sejumlah catatan yang harus menjadi perhatian dalam
pelaksanaan kinerja di tahun 2021. Adapun secara umum catatan tersebut dan
tindak lanjut yang akan menjadi agenda utama untuk pencapaian kinerja
berdasarkan target IKU diurai berdasarkan hasil analisa perbandingan, penyebab
keberhasilan, kegagalan serta analisis penggunaan sumber daya, analisis program
dan kegiatan penunjang adalah sebagai berikut:
2.2. PERJANJIAN KINERJA
Kegiatan strategis atau kegiatan wajib yang dilaksanakan di Tahun 2020 adalah
kegiatan yang telah menjadi komitmen Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Maros dengan Sekretaris Dinas selaku atas nama Bupati, sebagai acuan untuk
melaksanakan pembangunan dibidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil, namun
dalam perjalanan pelaksanaan kegiatan pada pertengahan tahun terdapat perubahan/
pergeseran anggaran untuk beberapa kegiatan yang mengakibatkan perubahan
penetapan kinerja, maka akan dibuat penetapan kinerja perubahan seperti di bawah ini :
Penetapan Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Maros
Tahun 2020 terlampir;
19
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA DISDUKCAPIL
Pengukuran capaian kinerja Disdukcapil Kab. Maros dilakukan dengan
menggunakan metode pembanding capaian kinerja sasaran,yaitu membandingkan
antara kinerja yang diinginkan dengan realisasi kinerja yang telah dicapai organisasi.
Selanjutnya dilakukan analisis terhadap penyebab terjadinya cela kinerja yang terjadi
serta tindakan perbaikan yang diperlukan dimasa mendatang. Metode ini bermanfaat
untuk memberikan gambaran kepada pihak-pihak eksternal tentang sejauh mana
pelaksanaan pencapaian kinerja Disdukcapil dalam rangka mewujudkan tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan.
Namun dalam pelaporan kinerja tahun 2020 Pengukuran kinerja Disdukcapil
maros selanjutnya dilakukan dengan menganalisa sekaligus antara capaian sasaran
jangka menengahnya dengan capaian kinerja per bidang Layanan (asalon III). Hal ini
dimaksudkan untuk mempermudah mengkaji setiap sasaran yang terbangun dari
beberapa indikator kinerja dibawahnya. Sasaran setiap dengan capaian anatar apakah
semakin tinggi realisasi yang menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik atau
semakin rendah realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin jelek, dengan
menggunakan rumus;
20
Capaian Indikator Kinerja = ( Realisasi/Rencana ) x 100 %
Pengukuran dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran digunakan
untuk menunjukkan secara langsung kaitan antara sasaran dengan indikator kinerjanya,
sehingga keberhasilan sasaran berdasarkan rencana kinerja tahunan yang ditetapkan
dapat dilihat dengan jelas. Selain itu, untuk memberikan penilaian yang lebih independen
melalui indikator-indikator outcomes atau minimal output dari kegiatan yang terkait
langsung dengan sasaran yang diinginkan. Kemudian nilai capaian kinerjanya
dikelompokan dalam skala pengukuran ordinal.
a. Membandingkan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2019.
Sebagaimana dengan metode diatas maka mengukur capaian kinerja Disdukcapil
khusus tahun 2020 disandingkan antara target dan realisasinya setiap hasil outcame dan
output yang dicapai pada akhir tahun atau per desember 2020. Perjanjian target kinerja
pelayanan dokumen administrasi kependudukan pada layanan masing-masing bidang
menjadi dasar pengukuran yang diperoleh untuk membandingkan antara Indikator
Kinerja Utama (IKU) yang telah ditetapkan, dengan Indikator Kinerja Individu (IKI) yang
telah ditetapkan serta tingkat realisasi setiap program dan kegiatan yang telah
diidentifikasi. berikut tabel target dan realisasi berdasarkan capaian kinerja Utama (IKU)
selama tahun 2020:
Tabel 3.1
Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2020 Berdasarkan Target Indikator Kinerja Utama (IKU) Disdukcapil Kab.Maros
NO TUJUAN SASARAN
TOLOK UKUR
TARGET REALISASI
2020 2020
1
Meningkatkan
Kualitas Pelayanan
dan Kepemilikan
Dokumen
Administrasi
Meningkatnya kepemilikan
dokumen administrasi
kependudukan bagi
masyarakat miskin
Persentase Penduduk
Miskin dan Penduduk
Rentan Adminduk
memiliki KTP-
Elektronik, Akte
Kelahiran Dan Akte
98 100 Persen
21
CAKUPAN MASYARAKAT YANG TERTIB ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN.
Meningkatnya Cakupan Masyarakat Yang Tertib Administrasi Kependudukan di
tahun 2020 hanya bisa digambarkan melalui tingkat capaian outcome dan outputnya.
Untuk itu penjelasan capaian tiap indikator terhadap persentase masyarakat yang
mendapatkan pelayanan Administrasi kependudukan sesuai ketentuan berlaku pada
tahun 2020 hanya bisa dijelaskan sesuai dengan karakteristik tugas pokok dan fungsi
bidang layanan masing-masing yang diperbandingkan dengan indikator kinerja
sasarannya. Maka untuk memudahkan analisa capaian kinerja di Disdukcapil Kabupaten
Maros dapat dijelaskan berdasarkan laporan kinerja anggaran, outcome dan output pada
unit penyelenggaraan layanannya pada tabel 3.2;
Namun untuk memudahkan analisa antara rencana target dan realisasi capaian
tiap masing-masing program dan kegiatan maka akan dibahas berdasarkan masing-
masing bidang pelayanan per Jenis dokumen yang menjadi bagian dari kinerja atau
tupoksi masing-masing pejabat esalon IV atau Kepala Seksi (Pengawas) dari Bidang-
Bidang. Hal ini dilakukan mengingat banyaknya indiator kinerja (dokumen) per Layanan
untuk masing-masing bidang layanan. Berikut capaian Per Outcome dan Output atas hasil
kinerja Disdukcapil Tahun 2020 sebagai berikut;
Tabel 3.2
Kependudukan Nikah
Meningkatnya Nilai Indeks
Kepuasan Masyarakat
Indeks Kepuasan
Masyarakat 3,25 3,26
Nilai
IKM
Meningkatnya Cakupan
Masyarakat Yang Tertib
Administrasi Kependudukan
Persentase Masyarakat
yang mendapatkan
Dokumen Administrasi
Kependudukan sesuai
Ketentuan Berlaku
95 82% Persen
Meningkatnya Penggunaan
Data Base Kependudukan
Untuk Perencanaan
Pengendalian dan Distribusi
Penduduk
Persentase OPD yang
bekerja sama terkait
hak akses data
kependudukan
85 95 Persen
22
Capaian Kinerja DISDUKCAPIL TA.2020 Berdasarkan Anggaran , Outcome dan Output
TERLAMPIR
A. Pelayanan Pendaftaran Penduduk
Sesuaidengan tugas pokok dan fungsinya Bidang pendaftaran penduduk
melaksanakan pelayanannya berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 bahwa
pengaturan operasionalisasi penilaian kinerja pejabat pada unit kerja yang menangani
urusan administrasi kependudukan bidang pendaftaran penduduk meliputi Biodata
Penduduk, Kartu Keluarga (KK), KTP-el, Surat Keterangan Kependudukan, Data
Penduduk Rentan Adminduk dan Data Penduduk Non Permanen.
Sementara menurut Permendagri 86 tahun 2017 tentang tata cara perencanaan,
pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah maka ditetapkan aspek dan Indikator
Kinerja menurut bidang urusan penyelenggaraan tingkat sasaran Pemerintah Daerah
khususnya Disdukcapil adalah seperti tabel 3.5, berikut target capaian setiap tahunnya
selama periode RENSTRA.
Tabel 3.3
Indikator dan target pelayanan pendaftaran penduduk
NO INDIKATOR
KINERJA
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
AWAL PERIODE RPJMD
TAHUN 1
TAHUN 2
TAHUN 3
TAHUN 4
TAHUN 5
AKHIR PERIODE RPJMD
SATUAN TAHUN
0
23
Rasio penduduk ber KTP persatuan penduduk Tahun 2019 dapat dilihat dengan membagi
antara jumlah penduduk usia 17 yang ber KTP dengan Jumlah penduduk usia 17 tahun
atau telah menikah di tahun 2020. Dari data hasil layanan penerbitan KTP tercatat total
KTP yang sudah dicetak sampai dengan Desember 2020 baik reguler maupun cetak
massal sebanyak 298.995 KTP-el. Berarti sudah melebihi jumlah dari wajib KTP sejumlah
268.728. Berarti semua penduduk yang sudah melakukan perekaman kemungkinan telah
dicetakkan KTPnya. Sedangkan jumlah KTP-el yang dicetak melebihi jumlah wajib KTP
kemungkinan karena adanya penduduk yang mengganti karena Hilang, rusak ataupun
karena pindah dan berubah elemen data kependudukannya. Dengan demikian capaian
kinerja penerbitan KTP el sudah melebihi 100% dan berarti layanan bidang pendaftaran
penduduk untuk kepemilikan KTP di tahun 2019 sudah tercapai.
Tabel 3.4 Kinerja pencapaian perekaman KTP-EL Tahun 2020
1
Rasio Penduduk Ber KTP Persatuan Penduduk
70 70 75 85 95 100 100 Persen
2 Kepemilikan KTP Elektronik
60 60 75 85 95 100 100 Persen
3
Penerapan KTP Nasional Berbasis NIK
Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah/Belum
NO KECAMATAN JUMLAH
PENDUDUK WAJIB
KTP TOTAL
PEREKAMAN BELUM
PEREKAMAN
1 MANDAI 50.598 34.561 30.330 4.260
2 CAMBA 14.438 11.046 9.379 1.679
3 BANTIMURUNG 33.256 23.278 20.561 2.737
4 MAROS BARU 28.862 19.885 17.341 2.562
5 BONTOA 31.247 21.927 19.136 2.813
24
Berdasarkan data server pelayanan dri Pusat diperoleh angka penduduk yang ber KTP
untuk pencapaian target kepemilikan KTP di tahun 2020 yang ditargetkan 100% ternyata
belum terpenuhi. Karena dari jumlah penduduk maros sejumlah 388.330 yang telah
melakukan perekaman, baru berjumlah 239.236. Yang berarti masih ada penduduk wajib
KTP yang belum merekam sejumlah 30.855 atau 11.42% dari total jumlah wajib KTP
sejumlah 270.091. Dari tabel Jumlah penduduk maros yang sudah merekam per 31
Desember maka daerah yang paling banyak penduduknya belum merekam adalah
Kecamatan Mandai sujumlah 4.260 yang artinya relatif sama tahun 2019 yang terbanyak
belum melakukan perekaman. Sedangkan daerah yang paling banyak penduduknya
6 MALLAWA 13.189 9.822 8.440 1.389
7 TANRALILI 31.713 21.798 18.879 2.943
8 MARUSU 33.135 22.662 20.580 2.106
9 SIMBANG 25.918 17.866 16.174 1.715
10 CENRANA 14.845 10.819 9.687 1.139
11 TOMPOBULU 16.162 11.028 8.975 2.073
12 LAU 27.572 19.126 17.476 1.670
13 MONCONGLOE 19.576 13.222 11.577 1.658
14 TURIKALE 47.819 33.051 30.701 2.391
JUMLAH 388.330 270.091 239.236 30.855
25
sudah merekam adalah kecamatan Turikale sejumlah 30.701 dari jumlah penduduk
sebanyak 47.819.
Dari uraian gambaran kondisi perekaman KTP-El sampai akhir tahun 2020
ternyata masih jauh dari target yang ingin dicapai untuk menuntaskan penduduk yang
sudah merekam terutama bagi warga wajib KTP. Dengan demikian layanan keliling
(stelsel aktif) akan lebih dominan menjadi pertimbangan dalam penuntasan perekaman,
sehingga kedepannya diharapkan Bidang yang menangani pemenuhan kepemilikan KTP-
El sebelum melaksanakan perekaman telah memiliki data warga per Desa/kelurahan
yang belum merekam.
Sedangkan capaian kinerja berdasarkan kepemilikan KTP-El diperoleh data yang
bersumber dari pengelolaan data base kependudukan melalui aplikasi SIAK, didapatkan
jumlah jumlah penduduk yang telah memiliki KTP El baru dihitung berdasarkan analisa
bahwa setiap penduduk wajib KTP yang telah melakukan perekaman maka sudah
dipastikan telah memilik KTP-EL. Selain itu faktor sumber Data dari sistem SIAK juga
sangat mempengaruhi total jumlah kepemilikan.
Pada sistem SIAK ternyata hanya mendeteksi kepemilikan ketiga KTP el sudah di
aktifkan. Dari pembacaan sistem ini menunjukkan kepemilikan KTP di maros masih ada 18
% belum memiliki KTP. Padahal jumlah KTP el yang dicetak telah melebihi jumlah Wajib
KTP. Sebagai pertimbangan analisa pencapaian target kepemilikan KTP-el juga bahwa
berdasarkan data base SIAK tentang Print Ready Record (PRR) ternyata per Desember
2019 sisa 3.945 KTP yang belum cetak. Dengan demikian penentuan pencapaian
kepemilikan KTP-el berdasarkan sistem data base harus disandingkan dengan data riil
masyarakat yang ada. Sehingga pencapaian target kepemilikan KTP el bisa lebih mutakhir
datanya.
Tabel. 3.5 Capaian kepemilikan KTP-EL Penduduk Maros
Tahun 2020
NO KECAMATAN
JUMLAH SUDAH
CETAK KTP
WAJIB KTP
TOTAL PEREKAMAN
BELUM CETAK KTP-
EL
26
Sehingga kedepannya di tahun 2021 selain diperlukan tenaga analisis pengelolaan
data kependudukan juga diperlukan kegiatan-kegiatan yang bisa menggambarkan angka
riil kepemilikan dokumen kependudukan melalui kegiatan langsung ke masyarakat.
Terutama bagi daerah-daerah yang terdata dan kecendrungannya masih banyak
terkendala kepemilikan dokumen karena akses maupun jangkauan informasi, dari
paparan tabel rincian jumlah perekaman maka pusat layanan Stelsel Aktif diprioritaskan
pelaksanaannya di kecamatan-kecamatan yang masih banyak penduduknya belum
terpenuhi kepemilikan dokumennya. Hal ini sesuai dengan Grand Disign Disdukcapil
1 MANDAI
34.561 30.330 4.260
2 CAMBA
11.046 9.379 1.679
3 BANTIMURUNG
23.278 20.561 2.737
4 MAROS BARU
19.885 17.341 2.562
5 BONTOA
21.927 19.136 2.813
6 MALLAWA
9.822 8.440 1.389
7 TANRALILI
21.798 18.879 2.943
8 MARUSU
22.662 20.580 2.106
9 SIMBANG
17.866 16.174 1.715
10 CENRANA
10.819 9.687 1.139
11 TOMPOBULU
11.028 8.975 2.073
12 LAU
19.126 17.476 1.670
13 MONCONGLOE
12849 11.577 1.658
14 TURIKALE
33323 30.701 2.391
JUMLAH
264.690 228.239 31.135
27
bahwa tahun 2021 akan diprioritaskan layanan pemutakhiran data kependudukan yang
memungkinkan pelaksanaannya teritengrasi satu sama lain antara layanan perekaman
dan layanan pemutakhiran.
Penerapan KTP el berbasis NIK telah diselenggarakan oleh Disdukcapil sejak
tahun 2011. Namun demikian ditemukan masih banyak penduduk maros yang belum
mengkonversi NIK manual (lama) ke Sistem data base kependudukan sehingga pada saat
tertentu masyarakat akan bermohon ke Disdukcapil ketika dokumen kependudukan
dipersyaratkan pada pelayanan publik lainnya seperti permohonan BPJS, permohonan
Paspor pada imigrasi dan Perbangkan untuk pembukaan rekening.
B. Pelayanan Administrasi Pencatatan Sipil
Berdasarkan IKU Disdukcapil tahun 2020 yang telah ditetapkan dan menurut
Kepmendagri Nomor 100-1077 tahun 2017 tentang petunjuk teknis penilaian kinerja
pejabat yang menangani administrasi kependudukan di Kabupaten maka khusus bidang
pelayanan pencatatan sipil mempunyai sasaran dan indikator kinerja berdasarkan
Permendagri Nomor 86 tahun 2017 maka peningkatan dan fasilitasi dalam melakukan
pelayanan penerbitan Akta Pencatatan Sipil menjadi prioritas terutama pada capain
kepemilikan akta kelahiran. Berikut adalah fasilitasi Bidang Pencatatan Sipil meliputi Akta
Kelahiran, Akta Kematian, Akta Perkawinan, Akta Pembatalan perkawinan, Akta
Perceraian, Akta Pembatalan Perceraian, Akta Pengesahan Anak, Akta Pengangkatan
Anak, Akta Pengakuan Anak, Surat Keterangan Lahir Mati, Surat Keterangan Pembatalan
Perkawinan dan Pembuatan Catatan Pinggir Akta Pencatatan Sipil.
Prioritas layanan akta kelahiran dalam rangka pemenuhan kebutuhan layanan
publik lainnya menjadi penting sebagai persyaratan utama dalam layanan kesehatan,
layanan ibadah haji/umroh bagi umat muslim serta kebutuhan layanan publik lainnya,
sehingga sejak bayi lahir menjadi salah satu indikator utama untuk mengukur capaian
kinerja pencatatan sipil. Begitu pula pada kepemilikan akta kelahiran umur o-18 tahun
sangat penting dan mempunyai peranan yang besar dalam setiap kelengkapan berkas
penduduk untuk mendaftar sekolah baik sejak mendaftar PAUD maupun sampai pada
saat melamar pekerjaan. Untuk itu pencapaian kepemilikan akte kelahiran Disdukcapil
Maros dapat dilihat sesuai tabel berikut.
28
Tabel 3.6
Indikator dan target pelayanan pencatatan sipil per Tahun
NO INDIKATOR
KINERJA
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
AWAL PERIODE RPJMD
TAHUN 1
TAHUN 2
TAHUN 3
TAHUN 4
TAHUN 5
AKHIR PERIODE RPJMD
SATUAN TAHUN
0
1
Rasio Bayi Berakte Kelahiran
45 45 60 75 90 98 98 Persen
2 Rasio Pasangan Berakte Nikah
5 5 10 15 20 25 25 Persen
3
Cakupan Penerbitan Akte Kelahiran
50 50 55 75 85 95 95 Persen
Menghitung rasio bayi berakte kelahiran dapat dibandingkan dengan
menghitung jumlah bayi berakte kelahiran dengan jumlah bayi pada tahun itu 2019.
Sementara Cakupan Penerbitan Akte Kelahiran di tahun 2020 dapat digambarkan dengan
jumlah penduduk lahir dan memperoleh akte kelahiran dibagi dengan jumlah kelahiran di
tahun 2020. Untuk menganalisa capain kedua indikator ini lebih banyak memerlukan data
jumlah anak usia 0-1 tahun di tahun 2020 dan data jumlah akte kelahiran yang diterbitkan
ditahun yang sama bagi bayi baru lahir. Dengan demikian dari hasil layanan
kependudukan terhadap pencapaian kepemilikan akte kelahiran di maros bisa
dibandingkan dengan kegiatan-kegiatan yang telah diadakan selama tahun 2020.
Adapaun kegiatan tersebut adalah pelayanan keliling di 103 desa/kelurahan,
penerapan inovasi “ANAKKU BERSURAT” yang khusus melayani pemenuhan dokumen
akte yang di khususkan bagi Bayi baru lahir dengan bekerja sama dengan petugas-
petugas kesehatan dari tingkat Kecamatan maupun desa atau posyandu. Pelayanan
khusus ini memungkinkan tidak ada lagi bayi yang baru lahir tidak langsung memiliki akte
kelahiran lebih dari 3 bulan. Maka cakupan kepemilikan akte kelahiran bagi bayi baru lahir
sudah mencapai angka 98%. Sisa dua (2) % adalah angka bagi bayi yang meninggal
29
maupun bayi yang mempunyai akses jauh dan kesulitan informasi tentang kepemilikan
akte.
Penerbitan Akte kelahiran secara umum dapat digambarkan pada tabel 3.6
Berdasarkan angka perolehan capaian penerbitan akte kelahiran anak umur o-18 tahun,
ditahun 2019 perolehannya masih 82% atau baru 112.070 yang memiliki akte kelahiran dari
137.075 jumlah umur 0-18 tahun. Sementara di tahun 2020 kepemilikan akte kelahiran
untuk umur 0-18 tahun 129.995. Namun demikian pencapaian ini berbeda jika dihitung
kepemilikan akte yang belum terintegrasi dengan sistem data base kependudukan. Hal ini
dapat dijelaskan bahwa data pada table tersebut masih berdasarkan data SIAK pada
aplikasi Disdukcapil dimana tidak menghitung angka kepemilikan akte kelahiran yang
tidak terdaftar atau yang belum terkoneksi dengan data NIK. Dari cara perhitungan ini
memungkinkan nilai perolehan angka pencapaian Akte Kelahiran lebih sedikit
dibandingkan dengan jumlah kepemilikan yang sebenarnya. Sehingga kemungkinan
pencapaian kepemilikan akte kelahiran sudah bisa mencapai angka 85% sesuai target
yang ingin dicapai.
Tabel 3.7
Capaian Kinerja Layanan Pencatatan Sipil
Penerbitan Akte Kelahiran Kabupaten Maros Tahun 2020
NO KECAMATAN JUMLAH ANAK
JUMLAH ANAK MEMILIKI AKTA PERSENTASEKEPEMILIKA
N AKTE
30
0-18 TAHUN SUDAH
MEMILIKI BELUM
MEMILIKI SUDAH (%) BELUM(%)
1 MANDAI 17.650 13.996 3.654 78% 22%
2 CAMBA 3.794 3.281 513 83% 17%
3 BANTIMURUNG 10.986 9.580 1.406 86% 14%
4 MAROS BARU 9.891 8.833 1.058 88% 12%
5 BONTOA 10.363 8.472 1.891 81% 19%
6 MALLAWA 3.728 3.317 411 87% 13%
7 TANRALILI 10.796 9.024 1.772 82% 18%
8 MARUSU 11.416 9.113 2.303 78% 22%
9 SIMBANG 8.771 7.444 1.327 83% 17%
10 CENRANA 4.513 3.782 731 82% 18%
11 TOMPOBULU 5.650 4.251 1.399 74% 26%
12 LAU 9.316 8.044 1.272 84% 16%
13 MONCONGLOE 6.907 5.487 1.420 78% 22%
14 TURIKALE 16.214 13.777 2.437 83% 17%
JUMLAH 129.995 108.401 21.954 82% 18 %
Namun untuk tidak mengabaikan hasil perolehan tersebut Disdukcapil telah
mengambil langkah-langkah tindakan yang bisa memudahkan perolehan angka yang
lebih riil dengan melakukan RE–entri data akte kelahiran dengan mengkonversi ke NIK
Nasional. Dengan cara ini angka kepemilikan akte kelahiran dapat diperoleh angka dari
Jumlah laki-laki 55.968 telah memiliki akte kelahiran dan 55.418 jumlah perempuan
memiliki akte kelahiran atau sejumlah 110.845 telah tercatat sudah memiliki akte
kelahiran.
Mengingat target pencapaian kepemilikan akte kelahiran masih belum mencapai
target di tahun 2020 maka perlu diambil langkah-langkah prioritas penganggaran dan
penyediaan sumber daya yang bisa dan mampu menanggulangi berbagai kendala
pencapaian kepemilikan dokumen. Misalnya dengan meningkatkan sosialisasi kebijakan
dan penetapan standar pelayanan yang lebih mudah dan terjangkau oleh masyarakat
untuk menarik minat mengurus dokumennya bukan pada saat mau dibutuhkan.
Begitupulah pada layanan stelsel aktif harus lebih banyak mendatangi masyarakat sampai
31
kepelosok daerah-daerah yang mempunyai akses yang jauh dari kantor dinas
kependudukan dan pencatatan sipil.
Sementara itu pemenuhan Rasio Pasangan Berakte Nikah dapat dihitung dengan
membandingkan antara jumlah pasangan nikah dan sudah berakte dengan jumlah
keseluruhan pasangan nikah. Tahun 2019 dari jumlah total perkawinan per desember
2020 di luar agama islam sebanyak 105. Dari jumlah tersebut perkawinan yang dilaporkan
sebanyak 138 sehingga yang terbit akta perkawinannya sejumlah 138. Dari data tersebut
data pencapaian akte perkawinan bagi yang beragama islam tidak tergambarkan oleh
sistem data base SIAK mengingat akte nikahnya diterbitkan di Kantor Pengadilan Agama
dan KUA.
Table .3.8 Capaian Kinerja Kepemilikan Akta Nikah tahun 2019
NO KECAMATAN JUMLAH DATA PERKAWINAN JUMLAH PERCERAIAN
KARTU KELUARGA
SUDAH KAWIN BELUM KAWIN
Cerai Hidup Cerai Mati
1 MANDAI 14155 22503 25030 505 1243
2 CAMBA 8101 12532 14499 277 886
3 BANTIMURUNG 10073 15811 16446 349 1066
4 MAROS BARU 5591 9011 9599 187 556
5 BONTOA 4659 7267 8086 131 451
6 MALLAWA 9444 14726 14917 277 890
7 TANRALILI 7968 12366 12892 272 957
8 MARUSU 9655 14949 16287 363 1242
9 SIMBANG 4765 7339 6978 207 592
10 CENRANA 4847 7129 6344 184 701
11 TOMPOBULU 4142 6493 5763 186 638
12 LAU 13760 21292 25125 558 1530
13 MONCONGLOE 8018 12687 13970 252 971
14 TURIKALE 8806 14289 15269 240 1098
JUMLAH 113.984 178.394 191.205 3.988 12.821
NAMA_KEC LK PR JML TERCATAT
32
Akta
Perkawinan Tercatat (dilaporkan) Tahun 2020
Tabel 3.8
Penerbitan akta Perkawinan Tahun 2020
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
NO KECAMATAN
S/D DESEMBER TAHUN LALU TOTAL
JUMLAH PERKAWINAN
JUMLAH AKTA
AKTA SIAK TOTAL PERKAWINAN
YG DILAPORKAN
JUMLAH AKTA
PERKAWINAN
1 ISLAM
2 KRISTEN 95 95 95 122 122
3 KATHOLIK 9 9 9 14 14
4 HINDU 1 1 1 2 2
MANDAI 3.597 3.654 7.251
CAMBA 717 720 1.437
BANTIMURUNG 1.866 1.870 3.736
MAROS BARU 1.782 1.795 3.577
BONTOA 2.198 2.315 4.513
MALLLAWA 632 623 1.255
TANRALILI 2.433 2.433 4.866
MARUSU 2.185 2.176 4.361
SIMBANG 1.603 1.642 3.245
CENRANA 824 822 1.646
TOMPOBULU 706 700 1.406
LAU 1.665 1.680 3.345
MONCONG LOE 1.364 1.385 2.749
TURIKALE 3.088 3.117 6.205
KAB. MAROS 24.660 24.932 49.592
33
5 BUDHA 0 0 0 0 0
6 KONGHUCU 0 0 0 0 0
7 KEPERCAYAAN 0 0 0 0 0
8 PENGADILAN 0 0 0 0 0
9 DLL 0 0 0 0 0
JUMLAH 105 105 105 138 138
Jika dibandingkan antara target yang harus dicapai oleh Disdukcapil dengan
wewenang penyelenggaraan layanannya khususnya pada penerbitan akte perkawinan
maka Disdukcapil akan terkendala dalam penghitungan setiap pencapaian dan
pemenuhan rasio kepemilikan akte nikah. Hal ini di karenakan hanya akte nikah non
muslim yang bisa diterbitkan secara langsung dokumennya sementara dokumen Akta
anikah untuk Muslim ada pada instansi lainnya seperti KUA . Sementara perhitungan
pencapaian target kepemilikannya akta nikah berlaku untuk layanan semua agama.
Untuk mengantisipasi atas tanggung jawab Disdukcapil dalam penerbitan dokumen
ini maka Disdukcapil kabupaten maros telah memprogramkan kerjasama lintas sektor
secara terpadu antara 3 Instansi antaranya KUA, Pengadilan Agama serta Pengadilan
Negeri. Kegiatan ini diharapkan berkembang lebih lanjut di tahun-tahun berikutnya untuk
mempercepat target pemenuhan dokumen akte nikah.
C. Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan.
Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan selain Pengelolaan Data
Kependudukan juga bertanggung jawab terhadap penyajian Data Kependudukan. Sesuai
dengan Kepmendagri Nomor 100-1077 tahun 2017 tentang petunjuk teknis penilaian
kinerja pejabat yang menangani administrasi kependudukan di Kabupaten maka di tahun
2020 selain diwajibkan menggunakan aplikasi SIAK sesuai versi yang dianjurkan juga
tetap berkawajiban atas pemenuhan penyediaan data base kependudukan berskala
Kabupaten.
Untuk kegiatan penyediaan data base kependudukan Disdukcapil telah
memprogramkan pengadaan Buku Profil dan Buku Per semesteran setiap tahunnya.
Untuk Tahun 2019 Jumlah buku yang dierbitkan adalah 300 Buku Profil kependudukan
namun Tahun 2020 tidak berupa buku hanya berupa file persemesteran. Data berupa file
34
ini di distribusi ke masing OPD serta sejumlah kecamatan dan kelurahan di kabupaten
Maros.
Tabel 3.9
Indikator kinerja SIAK Tahun 2020
NO INDIKATOR
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
AWAL PERIODE RPJMD
TAHUN 1
TAHUN 2
TAHUN 3
TAHUN 4
TAHUN 5
AKHIR PERIODE RPJMD
SATUAN
TAHUN 0
1
Ketersediaan data base kependudukan skala kabupaten
Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada/Tidak
Ada
Tabel 3.10
Pencapaian ketersediaan Data Base Tahun 2020
Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan
NO INDIKATOR
CAPAIAN SETIAP TAHUN
AWAL PERIODE RPJMD
TAHUN 2016
TAHUN 2017
TAHUN 2018
TAHUN 2019
TAHUN 2020
AKHIR PERIODE RPJMD
SATUAN
TAHUN 0
1
Ketersediaan data base kependudukan skala kabupaten
Ada Ada Ada Ada 0 O Ada Ada/Tidak
Ada
D. Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan.
35
Kinerja Unit Kerja yang menangani urusan administrasi kependudukan khususnya
bidang fasilitasi pemanfaatan data dan dokumen kependudukan meliputi; Perjanjian
Kerjasama Pemanfaatan NIK, KTP-Elektronik dan Data Kependudukan dan Pemanfaatan
NIK, KTP-Elektronik dan Data Kependudukan. Selain itu bidang ini menangani khusus
penerapan Inovasi setiap tahunnya. Berikut Indikator kinerja menurut Permendagri 86
tahun 2017 tentang tata cara perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan
daerah maka ditetapkan aspek dan Indikator Kinerja menurut bidang urusan
penyelenggaraan tingkat sasaran Pemerintah Daerah untuk bidang ini tidak ada yang
menghususkan pencapaian target yang harus dipenuhi.
Namun berdasarkan Kepmendagri Nomor 100-1077 tahun 2017 tentang petunjuk
teknis penilaian kinerja pejabat yang menangani administrasi kependudukan di
Kabupaten maka di tahun 2020 maka yang harus dipenuhi oleh Bidang Pemanfaatan data
adalah terselenggaranya penandatangan MOU tentang pemanfaatan data
kependudukan sesuai jumlah OPD yang ada di kabupaten Maros yaitu sejumlah 46 OPD.
Selain itu melalui Isu-isu strategis Renstra serta Tugas Pokok dan fungsi Bidang
pemanfaatan data ternyata diperlukannya penataan pengarsipan sesuai Standar arsip
dinamis dalam rangka pemenuhan layanan dokumen kependudukan.
Tabel 3.11
Indikator Kinerja Bidang Pemanfaatan Data dan Inovasi Layanan Tahun 2020
NO INDIKATOR
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
AWAL PERIODE RPJMD
TAHUN 1
TAHUN 2
TAHUN 3
TAHUN 4
TAHUN 5
AKHIR PERIODE RPJMD
SATUAN
TAHUN 0
1 Rasio OPD melakukan MOU pemanfaatan Data
0 0 0 46 46 46 46 Persen
2
Penerapan sistem pengarsipan Dokumen sesuai standar yang berlaku.
Belum Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah Standar
Arsip Dinamis
36
Dari target indikator di tahun 2020 maka realisasi pencapaian kinerja untuk jumlah OPD
yang menandatangani MOU tentang pemanfaatan data baru mencapai 12 OPD sehingga
masih ada sekitar 34 OPD yang belum melaksanakan perjanjian kerja sama. Dengan
demikian target pencapaian kinerja jika dipersentasekan masih sangat minim hanya 30%.
Tabel 3.12
Pencapaian Realisasi Pemanfaatan Data dan Inovasi Layanan Tahun 2020
Begitupulah pada pencapaian Penerapan sistem pengarsipan Dokumen sesuai
standar yang berlaku masih belum terlaksana mengingat SDM baik dari kuantitas dan
kualitasnya masih dibawah standar. Hal ini dikarenakan tenaga pengarsipan hanya
menggunakan tenaga NON PNS dalam pengelolaan pengarsipan. Demikian pula pada
kesediaan sarana prasarana kearsipannnya masih jauh dari memadai.
Untuk mencapai sasaran atau indikator capaian tersebut diatas diperlukan
perhatian khusus untuk setiap langkah pemenuhan pencapaian target kinerja terutama
pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang sifatnya dapat membatu pelaksanaan pengadaan
dan sosialisasi tentang pentingnya Data Kependudukan untuk perencanaan
pembangunan.
NO INDIKATOR
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
AWAL PERIODE RPJMD
TAHUN 2016
TAHUN 2017
TAHUN 2018
TAHUN 2019
TAHUN 2020
AKHIR PERIODE RPJMD
SATUAN
TAHUN 0
1 Rasio OPD melakukan MOU pemanfaatan Data
0 0 0 13 21 0 46 Persen
2
Penerapan sistem pengarsipan Dokumen sesuai standar yang berlaku.
Belum Sudah Sudah Sudah Sudah 0 Sudah Standar
Arsip Dinamis
37
Tabel 3.13
Indikator Kinerja dan target capaian Sekretariat dan
NO INDIKATOR
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
AWAL PERIODE RPJMD
TAHUN 1
TAHUN 2
TAHUN 3
TAHUN 4
TAHUN 5
AKHIR PERIODE RPJMD
SATUAN
TAHUN 0
1 Nilai Akuntabilitas Kinerja
C C C CC B A A
Nilai SAKIP Dinas DUKCAPIL
2 Nilai Kapasitas Organisasi (Survey Internal)
Belum ada
survey 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00
Nilai Survey
3 Nilai IKM 0 3,25 3,25 3,25 3,25 3,25 3,25 Nilai IKM
4 Capaian penyelenggaraan Layanan Publik
C- C B A- A- A A Nilai Peny
Publik
Indikator kinerja pada Sekretariat pada akuntabilitas Kinerja pada prinsipnya dapat
melalui pengukuran yang dilakukan pada lingkup DUKCAPIL Kabupaten Maros dengan
kaidah dan aspek penilaian sebagaimana yang telah ditetapkan pada Permenpan nomor
12 tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi Atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah. Nilai hasil akhir dari penjumlahan komponen-komponen akan
dipergunakan untuk menentukan tingkat akuntabilitas instansi yang bersangkutan
terhadap kinerjanya. Untuk nilai akuntabilitas kinerja kapasistas organisasi Disdukcapil
masuk kategori Baik atau melebihi target CC. Hal ini bisa menggambarkan bahwa proses
perencanaan, pengukuran dan evaluasi internal serta capaian kinerja Disdukcapil sudah
sesuai dengan Kaidah dan aspek penilaian.
38
Sementara untuk Penilaian Nilai Kapasitas Organisasi dilakukan dengan metode
survey secara internal yang dibentuk oleh Kepala Dinas Dukcapil. Materi survey yang
tertuang dalam kuisioner terdiri dari 2 (dua) pertanyaan utama yang digunakan dalam
menentukan kapasitas organisasi Dinas Dukcapil. Kedua pertanyaan tersebut diturunkan
kedalam 18 (delapan belas) pernyataan tertutup yang mempunyai skala pilihan jawaban
sama dan terangkum dalam satu kuesioner. Dari hasil perolehan survey internal yang
dilaksanakan maka didapatkan nilai 3,21 yang berarti kapasitas organisasi Disdukcapil
Kabupaten Maros semakin Baik.
Untuk Nilai penyelenggaraan pelayanan publik Disdukcapil Maros maka sesuai
penilaian penyelenggaraan pelayanan publik oleh MENPANRB pada bulan September
2020 Disdukcapil berhasil mendapat nilai A- (sangat baik) yang berarti telah berhasil
meningkatkan penyelenggaraan layanan pada pelayanan administrasi kependudukan
yang semula nilai C- pada tahun 2017. Dengan demikian target nilai penyelenggaraan
layanan publik untuk tahun 2018 pencapaiaannya sampai 300% karena tanpa melalui nilai
C, B-, B dan langsung ke kategori nilai kinerja A-(Sangat Baik).
Sesuai dengan uraian sebelumnya untuk perolehan nilai indeks kepuasan
masyarakat (IKM) tahun 2019 Disdukcapil telah melakukan Survey Kepuasan Masyarakat
(SKM) secara rutin atau persemester. Pada semester I antara bulan Januari sampai
dengan bulan Mei tahun 2019 telah dilakukan survey kepuasan masyarakat dan diperoleh
nilai secara kumulatif mendapatkan point 74,048 atau berada pada interval konversi IKM
2,60 – 3,06 atau dalam kategori mutu layanan mendapatkan nilai C yang bisa pula
menggambarkan bahwa hasil survey layanan Disdukcapil antara Januari sampai Mei 2019
masih Kurang Baik.
Pada semester dua (2) tahun 2019 sesuai agenda, Disdukcapil Maros
melaksanakan kegiatan survey dengan metode survey berdasarkan Permenpan RB
nomor 14 tahun 2017 tentang pedoman penyusunan survei kepuasan masyarakat unit
penyelenggara pelayanan publik. Dari hasil survey telah diperoleh nilai IKM 84 atau dalam
nilai interval konversi berada pada 76,61 – 88,30 atau nilai interval (NI) berada pada
3.0644-3,532 yang jika di konversi maka berada pada nilai interval 3,57. Sehingga untuk
kategori mutu pelayanan mendapatkan nilai B atau BAIK.
39
3.2. Membandingkan Antara Realisasi Kinerja Serta Capaian Kinerja Tahun 2020 Dengan
Tahun 2019.
Analisis Capaian Kinerja Pelayanan Pendaftaran Penduduk
Membandingkan realisasi pelayanan administrasi kependudukan Yang
berkualitas dengan sasaran peningkatan layanan pada bidang pendaftaran penduduk.
Yaitu selain melihat capaian kinerja pada jumlah kepemilikan KTP elektronik juga harus
dengan melihat capaian Kepemilikan Kartu Keluarga (KK) serta layanan lainnya.
Kepemilikan Kartu Keluarga (KK) pada tahun 2017 sebesar 97.918 atau mencapai 109%
dari target sebesar 90% karena terealisasi 99 % sementar tahun 2018 kepemilikan KK
sudah mencapa. dan sisa yang belum memiliki KK adalah 991 keluarga.
Tabel 3.14
Capaian layanan Pendaftaran Penduduk Tahun 2019
NO KECAMATAN JUMLAH
KK
JUMLAH KEPEMILIKAN
KK
JUMLAH PENDUDUK
PINDAH
JUMLAH PENDUDUK
DATANG
1 MANDAI 14155 12803 78 168
2 CAMBA 4847 4534 20 16
3 BANTIMURUNG 9655 7655 29 66
4 MAROS BARU 8101 6290 27 52
5 BONTOA 8806 7719 35 58
6 MALLAWA 4142 3521 25 19
7 TANRALILI 9444 8307 66 55
8 MARUSU 10073 8874 53 62
9 SIMBANG 7968 6904 44 41
10 CENRANA 4765 4138 14 32
40
Tabel 3.14 Capaian Layanan Pendaftaran Penduduk Tahun 2020
11 TOMPOBULU 4659 4041 6 0
12 LAU 8018 6405 28 53
13 MONCONGLOE 5591 4676 53 112
14 TURIKALE 13760 12051 96 108
JUMLAH
113.984 97.918
574
842
NO KECAMATAN JUMLAH
KK
JUMLAH KEPEMILIKAN
KK
JUMLAH PENDUDUK
PINDAH
JUMLAH PENDUDUK
DATANG
1 MANDAI 13002
14586 117 179
2 CAMBA 4842
4919 15 14
3 BANTIMURUNG 9067
9939 33 40
4 MAROS BARU 7441
8371 33 38
5 BONTOA 8092
9042 53 119
6 MALLAWA 3889
4248 19 5
7 TANRALILI 8719
9811 65 142
8 MARUSU 9200
9936 80 113
9 SIMBANG 7428
7922 42 66
41
Pencapaian jumlah penduduk wajib KTP yang sudah merekam pada tahun 2019
capaian targetnya sebesar 98 % dari target yang ditetapkan sebesar 100% dan berhasil
terealisasi sebesar 251.363 penduduk yang sudah merekam .
Tabel 3.15
10 CENRANA 4490
4720 21 11
11 TOMPOBULU 4214
4753 9 6
12 LAU 7410
8027 17 65
13 MONCONGLOE 5010
5690 67 117
14 TURIKALE 12774
13640 69 132
JUMLAH 105.578 115.604 640 1047
42
Pencapaian Perekaman KTP-E tahun 2018
Tabel 3.16 Pencapaian Perekaman KTP-El Tahun 2019
NO KECAMATAN JUMLAH
PENDUDUK WAJIB
KTP TOTAL
PEREKAMAN BELUM
PEREKAMAN
1 MANDAI 48359 33063 31162 1901
2 CAMBA 15206 11577 11557 20
3 BANTIMURUNG 32904 23112 22646 466
4 MAROS BARU 27639 19015 18975 40
5 BONTOA 30330 21101 20757 344
6 MALLAWA 13240 10795 11064 -269
7 TANRALILI 30232 20651 21059 -408
8 MARUSU 32867 22861 22545 316
9 SIMBANG 26313 18276 17761 515
10 CENRANA 15262 10996 10953 43
11 TOMPOBULU 15680 12007 12272 -265
12 LAU 27433 19125 19361 -236
13 MONCONGLOE 18358 12415 11914 501
14 TURIKALE 48350 33734 33784 -50
JUMLAH 382173 268728 265810 2918
NO KECAMATAN JUMLAH
PENDUDUK WAJIB
KTP TOTAL
PEREKAMAN BELUM
PEREKAMAN
1 MANDAI 49281 33041 28775 4266
2 CAMBA 14358 10808 9184 1624
3 BANTIMURUNG 32841 22571 19818 2753
4 MAROS BARU 28194 19039 16493 2546
5 BONTOA 30896 21085 18258 2827
6 MALLAWA 13080 9552 8158 1394
7 TANRALILI 30810 20709 17711 2998
8 MARUSU 33672 22938 19515 3423
9 SIMBANG 26487 18014 15450 2564
10 CENRANA 15116 10885 9238 1647
11 TOMPOBULU 15935 10685 8469 2216
12 LAU 27880 19191 16799 2392
13 MONCONGLOE 19353 12849 10815 2034
14 TURIKALE 48505 33323 29556 3767
JUMLAH 386.408 264.690 228.239 36.451
43
Analisis Capaian Kinerja Pelayanan Pencatatan Sipil
Fasilitasi Bidang Pencatatan Sipil meliputi Akta Kelahiran, Akta Kematian, Akta
Perkawinan, Akta Pembatalan perkawinan, Akta Perceraian, Akta Pembatalan Perceraian,
Akta Pengesahan Anak, Akta Pengangkatan Anak, Akta Pengakuan Anak, Surat
Keterangan Lahir Mati, Surat Keterangan Pembatalan Perkawinan dan Pembuatan
Catatan Pinggir Akta Pencatatan Sipil.
Namun sesuai dengan sasaran strategis yang akan dicapai hanya dan menjadi
indikator kinerja utama selama periode Renstra hanya pada pencapaian kepemilikan Akte
Kelahiran dan pelayanan lainnya misalnya akte Perkawinan dan Akte Kematian maka
berikut capaian sasarannya tahun 2020 dan 2019
Tabel 3.17 Capaian Pelayanan Akte Kelahiran Tahun 2019
NO KECAMATAN
JUMLAH ANAK
JUMLAH ANAK MEMILIKI AKTA
PERSENTASEKEPEMILIKAN AKTE
0-18 TAHUN SUDAH
MEMILIKI BELUM
MEMILIKI SUDAH (%) BELUM(%)
1 MANDAI 18384 14270 4114 78% 22%
2 CAMBA 4099 3405 694 83% 17%
3 BANTIMURUNG 11520 9943 1577 86% 14%
4 MAROS BARU 10353 9118 1235 88% 12%
5 BONTOA 10887 8789 2098 81% 19%
6 MALLAWA 3997 3462 535 87% 13%
7 TANRALILI 11112 9077 2035 82% 18%
8 MARUSU 12031 9327 2704 78% 22%
9 SIMBANG 9403 7849 1554 83% 17%
10 CENRANA 4870 4010 860 82% 18%
11 TOMPOBULU 6028 4471 1557 74% 26%
12 LAU 9849 8305 1544 84% 16%
13 MONCONGLOE 7226 5619 1607 78% 22%
14 TURIKALE 17316 14425 2891 83% 17%
JUMLAH 137.075 112.070 58.541 82% 18 %
44
Capaian Pelayanan Perekaman KTP-EL Tahun 2020
Tabel 3.18 Capaian Pelayanan Akte Kelahiran Tahun 2020
NAMA_KEC LK SDH RKM PR SDH RKM JML RKM
MANDAI 14.977 15.353 30.330
CAMBA 4.488 4.891 9.379
BANTIMURUNG 9.901 10.660 20.561
MAROS BARU 8.640 8.701 17.341
BONTOA 9.347 9.789 19.136
MALLLAWA 4.128 4.312 8.440
TANRALILI 9.383 9.496 18.879
MARUSU 10.119 10.461 20.580
SIMBANG 7.916 8.258 16.174
CENRANA 4.620 5.067 9.687
TOMPOBULU 4.499 4.476 8.975
LAU 8.559 8.917 17.476
MONCONG LOE 5.734 5.843 11.577
TURIKALE 14.943 15.758 30.701
KAB. MAROS 117.254 121.982 239.236
NO KECAMATAN JUMLAH ANAK
JUMLAH ANAK MEMILIKI AKTA
JUMLAH ANAK BELUM ADA AKTA
0-18 TAHUN AKTA DARI SIAK TOTAL JUMLAH PERSENTASE
1 MANDAI 18066 5439 5439 12659 9,1
2 CAMBA 4715 2071 2071 2590 1,86
3 BANTIMURUNG 11830 5648 5648 6154 4,42
4 MAROS BARU 10448 5456 5456 5003 3,6
5 BONTOA 11349 3734 3734 7607 5,47
6 MALLAWA 4316 1997 1997 2313 1,66
7 TANRALILI 10893 3483 3483 7379 5,3
8 MARUSU 11862 3587 3587 8282 5,95
9 SIMBANG 9548 3303 3303 6206 4,46
10 CENRANA 5403 1944 1944 3467 2,49
11 TOMPOBULU 6241 1646 1646 4580 3,29
12 LAU 9828 4435 4435 5398 3,88
13 MONCONGLOE 6998 2228 2228 4810 3,46
45
Capaian kinerja pelayanan pencatatan sipil berdasarkan perbandingan tahun 2019
dan tahun 2019 menunjukan peningkatan cukup signifikan. Hal ini terlihat dari capaian
kepemilikan akte kelahiran pada tahun 2020 sudah mencapai 82 % jika dibandingkan
dengan tahun 2018 masih 51%. Namun pun demikian pencapaian ini belum bisa mendekati
target capaian kepemilikan akta kelahiran Nasional sebanyak 85 %.
Permasalahan klasik yang selalu ditemui dalam pemenuhan target kinerja
kepemilikan akte adalah masih banyaknya akta-akta yang belum dikonversi ke data base
kependudukan. Padahal kebanyakan akta ini adalah akta yang kepemilikan usia 0- 18
tahun. Sedangkan peningkatan pencapaian akta kebanyakan adalah hasil kerjasama
bidan dan kegiatan sistem stelsel aktif yang dilaksanakan langsung ke desa dan
kelurahan. Begitu pula pada sebagian akta yang berhasil di konversi adalah kegiatan
pemutahiran yang dijalankan melalui kegiatan khusus pemutahiran data pencatatan sipil
Tabel 3.18 Capaian Pelayanan Akte Kematian Tahun 2019
14 TURIKALE 17741 6779 6779 10936 7,86
JUMLAH 139.238 51.750 51.750 87.384 63
Indikator kinerja Utama
TAHUN 2019
Target Realisasi capaian
Persentase Akta Kematian yang diterbitkan atas Jumlah
Kematian yang terjadi 80% 70% 95%
46
Tabel 3.19 Capaian Pelayanan Akte Kematian Tahun 2020
Kepemilikan Akta Kematian pada tahun 2018 capaian target sebesar 80 % dari target
yang ditetapkan sebesar 80 % dan terealisasi sebesar 70%.
Analisis Capaian Kinerja Penelolaan Administrasi SIAK
Penerapan sistem SIAK pada tahun 2020 pencapaian targetnya selain
ketersediaan Data Base kependudukan berskala kabupaten juga harus menjalankan
aplikasi sesuai versi yang dianjurkan. Untuk tahun 2019 versi aplikasi SIAK yang dianjurkan
adalah Versi 7,3. Dengan demikian Versi 7.3 SIAK di tahun 2020 tidak boleh dipakai lagi
dalam pelayanan admnistrasi kependudukan di Kabupaten Maros karena sudah harus
menerapkan Versi SIAK 7.3.1. Sementara pencapaian ketersediaan Data Base
Kependudukan pencapaiannya seperti Tabel 3.19 berikut
NO KECAMATAN
S/D DESEMBER TAHUN LALU
TAHUN BERJALAN
PER DESEMBER 2017
JUMLAH KEMATIAN
KEMATIAN YG
DILAPORKAN
JUMLAH AKTA KEMATIAN
1 MANDAI 101 58 61
2 CAMBA 39 32 33
3 BANTIMURUNG 67 56 65
4 MAROS BARU 41 51 52
5 BONTOA 48 61 64
6 MALLAWA 39 44 45
7 TANRALILI 47 30 31
8 MARUSU 40 19 21
9 SIMBANG 32 39 41
10 CENRANA 27 20 20
11 TOMPOBULU 15 12 14
12 LAU 72 50 54
13 MONCONGLOE 27 19 21
14 TURIKALE 108 75 78
JUMLAH 703 566 600
47
Tabel 3.19
Pencapaian Layanan SIAK Tahun 2019 dan 2020
NO INDIKATOR
CAPAIAN SETIAP TAHUN
AWAL PERIODE RPJMD
TAHUN 2016
TAHUN 2017
TAHUN 2018
TAHUN 2019
TAHUN 2020
AKHIR PERIODE RPJMD
SATUAN
TAHUN 0
1
Ketersediaan data base kependudukan skala kabupaten
Ada Ada Ada Ada 0 o Ada Ada/Tidak
Ada
Analisis Capaian Kinerja Pemanfaatan Data dan Inovasi Layanan
Kinerja Unit Kerja yang menangani urusan administrasi kependudukan khususnya
bidang fasilitasi pemanfaatan data dan dokumen kependudukan meliputi; Perjanjian
Kerjasama Pemanfaatan NIK, KTP-Elektronik dan Data Kependudukan dan Pemanfaatan
NIK, KTP-Elektronik dan Data Kependudukan. Untuk realisasi pencapaian kinerja pada
bidang pemanfaatan data bisa dibandingkan seperti Tabel. 3.20 di tahun 2019. Beserta
tabel 3.21 berikut:
Tabel 3.21
Target dan Realisasi Pemanfaatan Data Tahun 2019 dan 2020
NO INDIKATOR
TARGET dan REALISASI
AWAL PERIODE RPJMD
TARGET 2018
Realisasi 2018
TARGET 2019
REALISASI 2019
TAHUN 2020
AKHIR PERIODE RPJMD
SATUAN
TAHUN 0
1 Persentase OPD melakukan MOU pemanfaatan Data
0 50 60 90 90 100 100 Persen
2
Penerapan sistem pengarsipan Dokumen sesuai standar yang berlaku.
Belum Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah Standar
Arsip Dinamis
48
Tabel indikator kinerja dan pencapaian tahun 2014, 2015 dan 2016
3.3. Membandingkan Realisasi Kinerja Sampai dengan Tahun 2019 Dengan Target Jangka Menengah Yang Terdapat Dalam Dokumen Perencanaan Strategis Organisasi.
Membandingkan kinerja antara tahun 2019 dengan tahun 2020 terkait dengan target
jangka menengah memperlihatkan kontraksi pencapaian dimana pencapaian layanan
administrasi kependudukan rata-rata sangat menurun dari tingkat persentasenya. Hal ini
akibat penyebaran Covids-19 sangat mempengaruhi metode layanan yang selama ini
diimplementasikan yaitu pelayanan keliling yang menjadi pusat pemenuhan tidak dapat
terpenuhi. Begitu pula akibat pembatasan aktifitas masyarakat mempengaruhi kegiatan
sistem Stel sel pasif, dimana kantor Disdukcapil tetap menerapkan pembatasan jumlah
pelayanan. Sehingga berbagai kondisi akan menjadi pertimbangan perbandingan.
Berdasarkan kondisi umum, potensi, permasalahan dan tantangan yang dihadapi
kedepan sebagaimana yang telah dijelaskan pada Bab sebelumnya, maka Dinas Dukcapil
sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya yang melaksanakan urusan pemerintahan,
menyusun tujuan dan sasaran yang berpedoman kepada tujuan dan sasaran yang
terdapat dalam setiap Misi pembangunan dalam RPJMD Kabupaten Maros periode 2016
– 2021. Adapun tujuan dan sasaran dalam RPJMD Kabupaten Maros periode 2016 - 2021
yang akan disupport oleh Dinas Dukcapil, adalah sebagai berikut:
Indikator Kinerja Utama TAHUN
2014 2015 2016
1 Persentase Kepemilikan KTP Elektronik 57% 75% 79%
2 Persentase Kepemilikan Kartu Keluarga 60% 75% 77%
3 Persentase Kepemilikan AKta Kelahiran 30% 46% 57%
4 Persentase kepemilikan Akta Nikah 42% 45% 46%
5 Penerapan KTP Nasional berbasis NIK Sudah Sudah Sudah
6 Ketersediaan Data Base Kependudukan skla Kabupaten Ada Ada Ada
49
Tabel 3.22
Target Jangka Menengah Dinas Kependudukan Dan pencatatan Sipil Kabupaten Maros
Sesuai dengan perjanjian kinerja kepala Dinas kependudukan dan Pencatatan sipil
Kab.Maros serta sesuai Surat Keputusan Indikator Kinerja yang telah ditetapkan
sebelumnya maka sasaran strategis jangka menengah tersebut seperti diperlihatkan
pada Tabel 3.22. dimana pada tabel tersebut hanya mengurai secara makro target yang
akan dicapai sampai tahun 2020. Untuk lebih rinci sampai pada capaian Outcome dan
output lebih rinci telah dijelaskan uraian pencapaian kinerja sebelumnya yaitu realisasi
kinerja per Bidang sesuai tupoksi masing-masing per layanan. Namun untuk realisasi
kinerja tahun 2019 dapat dilihat pada tabel 3.23, dimana bisa memperlihatkan capaian
2016 2017 2018 2019 2020
Meningkatnya kepemilikan
dokumen administrasi
kependudukan bagi masyarakat
miskin
Persentase Penduduk
Miskin dan Penduduk
Rentan Adminduk memiliki
KTP-Elektronik, Akte
Kelahiran Dan Akte Nikah
75 80 85 98 100 Persen
Persentase Anggaran yang
menjadi temuan materil
hasil pemeriksaan BPK
pada Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil.
0% 0% 0% 0% 0% Persentase
Predikat Evaluasi SAKIP
Dinas Kependudukan dan
Pencatatan SipilC C B BB A Nilai
Persentase Pegawai Dinas
Kependudukan dan
Pencatatan Sipil dengan
SKP Minimal " BAIK"
100% 100% 100% 100% 100% Persentase
Tingkat Kepuasan internal
Pegawai Dinas
Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Terhadap
Layanan kesekretariatan
Puas Puas Puas Puas Puas NILAI
Meningkatnya Nilai Indeks
Kepuasan Masyarakat
Indeks Kepuasan
Masyarakat 3,25 3,25 3,25 3,25 3,25 Nilai IKM
Meningkatnya Cakupan
Masyarakat Yang Tertib
Administrasi Kependudukan
Persentase Masyarakat
yang mendapatkan
Dokumen Administrasi
Kependudukan sesuai
Ketentuan Berlaku
80 85 90 95 100 Persen
Meningkatnya Penggunaan
Data Base Kependudukan
Untuk Perencanaan
Pengendalian dan Distribusi
Penduduk
Persentase OPD yang
bekerja sama terkait hak
akses data kependudukan
50 55 75 85 95 Persen
Meningkatnya kualitas tata
kelola keuangan dan kinerja
Dinas Kependudukan Dan
Pencatatan SipilMeningkatkan Kualitas
Pelayanan dan
Kepemilikan Dokumen
Administrasi
Kependudukan
1
NO TUJUAN SASARAN
INDIKATOR KINERJA SASARAN (IMPACT)
TOLOK UKURTARGET KINERJA PADA TAHUN KE -
SATUAN
50
kinerja per Outcome dari target kinerja masing-masing kepala bidang sesuai dengan
perjanjian kinerja sebagaimana terlampir pada laporan ini.
Tabel. 3.23 Realisasi Capaian dan target Pelayanan
Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kab.Maros
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR SASARAN
STRATEGIS
TARGET
RENSTRA 2019
REALISASI
2019
1 Meningkatnya Akuntabilitas
Kinerja Dinas Dukcapil
Nilai Akuntabilitas Kinerja B -
Persentase Ketersediaan
Dokumen Perencanaan
Pembangunan Daerah
100% 100%
2 Meningkatnya Nilai
Kapasitas Organisasi Nilai Kapasitas Organisasi 3,00 0
3
Meningkatnya Kepuasan
Masyarakat Terhadap
Layanan Administrasi
Kependudukan dan
Pencatatan Sipil
Jumlah ketersediaan
Peraturan dan regulasi
administrasi
kependudukan
2 3
Indeks Kepuasan
Masyarakat 3,25 3,72
4
Meningkatnya
Penyelenggaraan Pelayanan
Publik
Nilai Penyelenggaraan
Pelayanan Publik A- A-
5
Meningkatnya Cakupan
Masyarakat Yang Tertib
Administrasi Kependudukan
Rasio penduduk ber KTP
persatuan penduduk 100% 98%
Rasio bayi berakte
kelahiran 90% 95%
Rasio Pasangan berakte
nikah 20% 20%
Kepemilikan KTP
Elektronik 100% 76%
Cakupan Penerbitan Akte
Kelahiran 85% 82%
Ketersediaan data base
kependudukan skala
propinsi
ada ada
Penerapan KTP nasional
berbasis NIK Sudah Sudah
51
Rasio OPD melakukan MOU
pemanfaatan Data 46 12
Penerapan sistem
pengarsipan Dokumen
sesuai standar yang
berlaku.
Sudah Sudah
Cakupan kepemilikan KIA 10% 1%
NILAI AKUNTABILITAS KINERJA INTERNAL
Pencapaian akuntabilitas kinerja internal Disdukcapil pada tahun 2019 dan 2020
sesuai target telah berhasil mendapat hasil evaluasi dengan nilai B hal ini berdasarkan
dari hasil evaluasi Inspektorat. Hal ini memungkinan dimana Kabupaten Maros telah
mendapatkan nilai B atas hasil Evaluasi SAKIP oleh Menpan RB untuk tahun
2019.Sehingga untuk internal Disdukcapil Kabupaten Maros dari sisi pencapaian serta
tahapan dan komponen penilaian kinerja per OPD tetap optimis akan bisa mendapatkan
nilai evaluasi yang lebih baik.
NILAI KAPASITAS ORGANISASI
Nilai kapasitas organisasi sesuai perolehan hasil survey secara internal yang
dibentuk oleh kepala Dinas Disdukcapil dan dilaksanakan pada akhir tahun 2020 yang
melibatkan seluruh pegawai di dapar perolehan nilai 3,21 yang artinya kapasitas
organisasi Disdukcapil tahun 2019 semakin baik.
Hal ini dimungkinkan karena Disdukcapil Kabupaten Maros salah satu
penyelanggara pelayanan publik telah melakukan pembenahan baik aspek organisasi
maupun aspek sarana prasarana layanannya. Untuk perolehan nilai indeks kepuasan
masyarakat (IKM) tahun 2019 Disdukcapil telah melakukan Survey Kepuasan Masyarakat
(SKM) secara rutin atau persemester. Pada semester I antara bulan Januari sampai
dengan bulan Mei tahun 2019 telah dilakukan survey kepuasan masyarakat dan diperoleh
nilai secara kumulatif mendapatkan point 74,048 atau berada pada interval konversi IKM
2,60 – 3,06 atau dalam kategori mutu layanan mendapatkan nilai C yang bisa pula
52
menggambarkan bahwa hasil survey layanan Disdukcapil antara Januari sampai Mei 2019
masih Kurang Baik.
Pada semester dua (2) tahun 2019 Disdukcapil Maros melaksanakan kegiatan
survey dengan metode survey secara periodik atau metode kualitatif dengan
menggunakan skala Likert. Disdukcapil Maros melaksanakan survey berdasarkan
PermenpanRB nomor 14 tahun 2017 tentang pedoman penyusunan survei kepuasan
masyarakat unit penyelenggara pelayanan publik. Maka Dari hasil survey telah diperoleh
nilai IKM 84 atau dalam nilai interval konversi berada pada 76,61 – 88,30 atau nilai interval
(NI) 3.0644-3,532 yang jika di konversi maka berada pada nilai interval 3,57. Sehingga
untuk kategori mutu pelayanan mendapatkan nilai B atau BAIK.
Dengan demikian nilai IKM pada tahun 2019 telah melampaui dari target yang
sebelumnya 3,25 menjadi 3,57. Pencapaian ini didasari oleh komitmen yang kuat oleh Tim
Penyelenggara Pelayanan Publik yang telah dibentuk dalam rangka perbaikan sistem dan
alur erta etika layanan Disdukcapil. Pencapaian ini pula didapatkan atas hasil pelaksanaan
rencana tindak lanjut atas hasil survey sebelumnya yang dilaksanakan pada semester
satu.
Kondisi SKM ditahun 2020 masih memperlihatkan kecenderuangan masyarakat
masih menunujukkan kepuasan layanan dari Disdukcapil Maros dikarenakan dari hasil
survei telah mendapatkan hasil yang meningkat 2 point dari hasil SKM tahun 2019.
NILAI PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK
Penilaian penyelenggaraan pelayanan publikoleh MENPANRB pada bulan
Februari 2020 Disdukcapil berhasil mendapat nilai A- (sangat baik) dengan demikian
perolehan ini adalah yang ketiga kalinya Disdukcapil Kab.Maros telah berhasil
meningkatkan penyelenggaraan layanan publik khususnya pada penerbitan dokumen
pelayanan administrasi kependudukan.Peningkatan ini sangat luar biasa mengingat pada
pada tahun 2017 mendapatkan nilai C-.Sehingga target nilai penyelenggaraan layanan
publik untuk tahun 2019 pencapaiaannya sampai 100% karena tetap mendapatkan nilai
kinerja A-(Sangat Baik).
Pencapaian ini berhasil diraih karena pada tahun 2020 telah diprogramkan kegiatan
pencapaian pemenuhan beberapa sistem layana terintegrasi dalam rangka pencapaian
53
kepuasan masyarakat serta penerapan kegiatan inovasi-inovasi layanan dan perbaikan
aspek yang harus dipenuhi oleh Disdukcapil Kabupaten Maros yang meliputi Kebijakan
Pelayanan, Profesionalisme SDM, Sarana Prasarana, Sistem Informasi Pelayanan Publik,
Konsultasi dan Pengaduan serta Inovasi.
3.3.1. Membandingkan Realisasi Kinerja Tahun 2019 dengan Standar Nasional.
Sesuai KEPMENDAGRI Nomor: 100-1077 Dukcapil 2017 tentang petunjuk teknis
penilaian kinerja pejabat pada unit kerja yang menangani urusan admnistrasi
kependudukan Kabupaten Maros, maka berikut tabel Indikator dan realisasi Kinerja
Dukcapil Kabupaten Maros dengan Standar dari Dirjen Adminduk yang secara nasional
berlaku untuk semua Kabupaten dan profinsi seluruh indonesia di tahun 2019.
Tabel 3.24 Indikator Kinerja Utama sesuai Perjanjian kinerja Dirjen Adminduk tahun 2020
Indikator kinerja Utama TARGET
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REALISASI S/d TAHUN 2020
1 Penyelesaian Perekaman 100% 88 %
2 Pencetakan KTP Elektronik 100% 72 %
3 Capaian Cakupan Kepemilikan Akta kelahiran Usia 0-18 85% 82%
4 Penerapan Aplikasi SIAK
Sesuai Versi yg dianjurkan
Penerapan sistem SIAK versi 7,4
5 Pemanfaatan Data dan dokumen kependudukan oleh SKPD Seluruh SKPD 12 SKPD
6 Larangan melakukan pungutan dalam pengurusan dokumen kependudukan
Tidak ada pungutan/ tidak terjadi OTT
Tidak ada pungutan/ tidak terjadi OTT
7 Tingkat realisasi Penyerapan Anggaran 94-98% 100%
8 Keluaran/ouput dokumen hasil pelayanan lainnya
Laporan hasil pelayanan per Output sudah terealisasi
9 Inovasi pelayanan bidang Dafduk, capil, PIAK serta pemanfaatan data dokumen kependudukan. Jenis dan jumlah inovasi
1 jenis inovasi setiap bidang
54
3.3.2. Keberhasilan, Kegagalan atau Peningkatan, Penurunan Kinerja Serta Alternatif
Solusi Yang Telah Dilakukan.
Analisis penyebab keberhasilan serta kegagalan pencapaian kinerja Disdukcapil
terutama cakupan masyarakat yang tertib administrasi kependudukan yang harus
capaiannya 95% lebih banyak terkendala dari faktor penyediaan sumber daya sarana
prasarana layanan. Pelayanan Disdukcapil Kabupaten Maros menghasilkan Output
layanan sejumlah 22 Dokumen. Setiap layanan mempunyai standar pelayanan yang
berbeda-beda. Namun demikian pelayanan penerbitan dokumen pendaftaran penduduk
dan pencatatan sipil sangat tergantung antarsama lain sehingga setiap penerbitan
dokumen tergantung selesainya dokumen lainnya.
Dengan kondisi sarana SIAK yang umur rata-rata 10 tahun memungkinkan server
untuk menjalankan proses pengimputan pada data base atau aplikasi sangat dibutuhkan
ke hati-hatian dengan tidak memaksakan peralatan untuk mencetak lebih dari 300
dokumen. Demikian pula dengan kondisi ketergantungan jaringan dari pusat sangat
mempengaruhi segala proses layanan dari awal sampai selesainya dokumen.
Pencapaian terget kinerja Disdukcapil secara umum telah sampai 96,5 % melampui
target kepala Dinas dalam rangka pencapaian sasaran peningkatan Cakupan Masyarakat
Yang Tertib Administrasi Kependudukan. Hal ini terlihat dari pencapaian semua bidang
secara rata-rata sampai 98% terutama pada layanan pendaftaran penduduk, pengelolaan
SIAK serta Bidang Pemanfaatan dan inovasi yang hanya pencapaian pemanfaatan
datanya sekitar 95%. Satu-satunya bidang yang terkendala pencapaian layanannya adalah
Bidang Pelayanan pencatatan sipil dimana setiap tahun tingkat pencapaian kepemilikan
akte kelahiran tidak memenuhi target kinerja yang diperjanjikan. Peningkatan persentase
capaiannya hanya rata-rata 5%.
Sedangkan untuk penyelenggaraan pelayanan publik masih juga terkendala
dengan sarana prasarana kelengkapan layanan bagi pemohon misalnya ketersediaan PC
untuk sarana tambahan operator layanan, Untuk sarana lainnya sudah memadai hal ini
memungkinkan dimana hasil penilaian Menpan Rb tentang penyelenggaran pelayanan
publik di tahun 2018 mendapat nilai A- atau layanan terbaik.
Sedangkan dari sisi Indikator kinerja masih banyak kegiatan yang dilaksanakan
belum menunjukkan hasil yang maksimal sesuai indikator target pencapaian yang
55
tertuang pada perjanjian kinerja antara Dirjen adminduk dengan Kepala Dinas
kependudukan dan pencatatan sipil Kabupaten Maros sebagai berikut;
a. Prosentase penduduk wajib KTP yang ber-KTP belum 100%
b. Prosentase penduduk yang telah melakukan perekaman e-KTP dan telah
memiliki e-KTP sisa 1%
c. Masih rendahnya kepemilikan Akta kelahiran bagi semua penduduk
d. Cakupan kepemilikan Akte Catatan Sipil lainnya seperti akte kematian dan
data akte perkawinan.
e. Belum validnya data kependudukan terutama biodata Kartu Keluarga (KK).
f. Belum tersedianya hasil pengolahan data base yang berkualitas.
g. Penyelenggaraan pelayanan publik belum masuk kategori prima.
h. Sistem pengarsipan belum memadai karena belum menerapkan standar
arsip dinamis.
KTP elektronik
Walaupun persentase jumlah perekaman bagi wajib KTP sudah hampir mencapai
target namun dibutuhkan pula kegiatan ekstra dalam pelayanan kepemilikan KTP
elektronik. Hal ini karena salah satu kendala yang dihadapi untuk perekaman KTP-el
adalah adanya warga yang belum melakukan perekaman dikarenakan kurang sadarnya
masyarakat akan pentingnya dokumen kependudukan. Melihat kondisi tersebut Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Maros telah banyak melakukan
sosialisasi tentang kebijakan admnistrasi kependudukan di 14 kecamatan. Serta tetap
melaksanakan perekaman keliling di 103 Desa .
Diharapkan dengan diterapkannya sistem layanan stel sel aktif ini animo
masyarakat untuk memiliki KTP elektronik lebih besar. Sehingga menjadi efek domino
pada sebagian masyarakat tentang pentingnya dokumen kependudukan lainnya.
56
Kartu Keluarga
Keberhasilan capaian target kepemilikan Kartu Keluarga tidak terlepas dari
tumbuhnya kesadaran masyarakat akan arti pentingnya memiliki dokumen
kependudukan khususnya Kartu Keluarga yang menjadi dasar database Kependudukan
dan pembuatan identitas penduduk seperti KTP-el, serta persyaratan untuk keperluan
lainnya.
Permasalahan yang sering terjadi pada Kartu Keluarga adalah adanya perubahan
data yang tidak dilaporkan oleh kepala keluarga, baik itu susunan anggota keluarga,
status perkawinan, meninggal, RT, bahkan sudah pindah alamat, sehingga pada database
kependudukan masih tercantum data yang lama atau data keluarga tersebut sudah tidak
ada lagi di database kependudukan berdasarkan laporan ketua RT setempat pada saat
pemutakhiran data.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Maros juga telah melakukan sosialisasi mengenai Kartu
Keluarga meliputi perubahan data kependudukan seperti susunan anggota keluarga,
status, sampai dengan pindah alamat agar selalu dilakukan pemutakhiran datanya pada
Kartu Keluarga dengan disertai data dukung yang dapat dipertanggung jawabkan,
sehingga permasalahan hilangnya data keluarga pada data base kependudukan dapat
dihindari.
Akta Kelahiran
Rendahnya kepemilikan akta kelahiran di Kabupaten Maros dikarenakan kurang
sadarnya masyarakat terhadap pentingnya akta kelahiran. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut di atas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Maros telah melakukan berbagai sosialisasi mengenai Akta Kelahiran lewat media
elektronik dan media selebaran lainnya, serta pelaksanaan anjuran Dirjen Dukcapil
tentang pelayanan sistem Stel Sel Aktif (jemput bola). Tahun 2017 telah dimulai pula
proses penyusunan inovasi yang akan diterapkan mulai tahun 2018 sampai tahun 2019
penerapan inovasi tersebut adalah “ANAKKU BERSURAT” yang merupakan singkatan
dari Kutipan Akta Kelahiranku Berigestrasi dan Akurat.
57
Daftar Jumlah Laporan kematian tahun 2020
Akta Kematian
Salah satu ouput layanan yang harus di capai oleh Dinas DUKCAPIL Kabupaten
Maros adalah Laporan hasil pelayanan lainnya dan salah satu pelayanan yang belum
mendapatkan perhatian masyarakat adalah pemenuhan kepemilikan Akta Kematian.
Kendala dalam pelayanan penerbitan akta kematian adalah sulitnya mendapatkan
informasi angka peristiwa kematian yang terjadi di masyarakat, hal ini dikarenakan
sebagian besar laporan dari ketua RT dan Kelurahan untuk peristiwa kematian tidak
diterima oleh Kecamatan. Selain itu permohonan penerbitan akta kematian juga masih
tergolong kecil dibandingkan dengan peristiwa kematian, hal ini disebabkan masyarakat
mengurus Surat Keterangan Kematian hanya sampai di kelurahan, bila tidak menyangkut
persyaratan untuk keperluan tertentu maka masyarakat banyak tidak melaporkan
peristiwa kematian tersebut. Permohonan Akta Kematian banyak dilakukan apabila
sudah menyangkut pembagian warisan yang memerlukan persyaratan dokumen.
NAMA_KEC MATI ADA_AKTA TDK_ADA_AKTA
MANDAI 809 571 238
CAMBA 367 234 133
BANTIMURUNG 656 450 206
MAROS BARU 470 331 139
BONTOA 570 392 178
MALLLAWA 333 211 122
TANRALILI 461 316 145
MARUSU 514 361 153
SIMBANG 487 332 155
CENRANA 285 201 84
TOMPOBULU 176 101 75
LAU 575 425 150
MONCONG LOE 234 180 54
TURIKALE 926 692 234
KAB. MAROS 6.863 4.797 2.066
58
Alternatif Solusi dengan Penerapan Inovasi layanan
Salah satu fungsi pelayanan publik mendasar bagi masyarakat adalah fasilitas
perolehan hak sipil yaitu kepemilikan dokumen pendaftaran penduduk dan pencatatan
sipil Namun bagi wilayah pemerlntah daerah dl lndonesla yang mempunyai wilayah
administratif sangat luas sepertl halnya kabupaten maros yang masih ada daerah yang
memerlukan waktu sampai 2 jam perjalanan untuk mendapatkan akses pelayanan
administrasi kependudukan, hal ini menimbulkan kendala tersedilri.
Untuk itu pengembangan inovasi layanan sangat dibutuhkan dalam rangka
kemudahan penyelenggaraan administrasi kependudukan untuk menciptakan data
kependudukan yang akurat dan menyeluruh, agar berguna sebagai basis statistik
kependudukan, pendaftaran pemilih dan juga sebagal dasar pembuatan kebijakan publik.
Sejak tahun 2018 telah diciptakan inovasi-inovasi yang sifatnya pelayanan langsung
dirasakan masyarakat dengan kemudahan alur serta kemudahan persyaratan. Namun
diakui belum berjalan efektif mengingat kuantitas dan kualitas tenaga SDM yang belum
memadai ditambah dengan sarana fasilitas yang menggunakan sistem aplikasi yang
tergantung pada jaringan sistem dari pusat maupun sistem jarikan lokal. Untuk itu
pengembangan inovasi yang telah dilaksanakan sebelumnya harus dikembangkan
sehingga bisa mencapai dan mengikuti kompetisi Inovasi dengan menargetkan masuk
nominasi penilaian inovasi tingkat nasional.
Dari regulasi yang ada penerapan layanan stelsel aktif merupakan alternatif
utama untuk mengantisipasi kesulitan masyarakat dalam pemenuhan hak sipilnya. Tahun
2019 program dan kegiatan harus lebih responsif layanan langsung dengan sistemm
jemput bola dengan menerapkan layanan sistem integrasi antara pendaftaran penduduk,
pencatatan sipil serta pelaksanaan sosialisasi kebijakan melalui konsultasi publik.
Sementara itu kinerja penyediaan data base kependudukan yang valid dan akurat
masih mengalami kendala diakibatkan kesediaan sumber daya pengelolah data base
hanya tergantung pada ASN tertentu saja. Begitupulah pada kemampuan pelaporan rutin
(bulanan) data hasil pelayanan dan informasi kependudukan sangan minim akibat
kurangnya personil dan kemampuan pengelolaannya. Untuk itu dibutuhkan
pengakaderan dan penyediaan tenaga ADB yang lebih profesional dalam menunjang
menjalankan tugas dan fungsi pengelolaan dan pengembangan SIAK.
59
Untuk penyelenggaraan pelayanan publik tantangannya adalah berubahnya
regulasi tentang penilaian kinerja pelayanan publik oleh menteri pendayagunaan
aparatur negara reformasi dan birokrasi republik Indonesia. Bahwa hasil penilaian kinerja
menjadi dasar bagi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi untuk melakukan pemeringkatan kepada unit penyelenggara pelayanan publik
di lingkungan Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah secara nasional.
Pembenahan dan kesiapan Disdukcapil dalam pelayanan harus sedini mungkin
mempersiapkan segala komponen-komponen penilaian yang sesuai dengan standar
layanan yang ada. Untuk melanjutkan target peningkatan pengelolaan layanan sesuai
standar layanan publik maka masih dibutuhkan Tim Penyelenggara pelayanan dalam
rangka mengevaluasi dan memonitoring serta bertanggung jawab dalam pelaporan dan
pelaksanaan penyelenggaraanya dan untuk efektifnya kegiatan itu harus beranggotakan
para pejabat esalon III dan staf yang mempunyai kompetensi dalam sisten pelayanan
menuju Layanan prima.
Ketersediaan peraturan dan regulasi administrasi kependudukan.
Partisipasi masyarakatdalam penyelenggaraan pelayanan publik sangat berperan
dalam pengawasan dan kepastian setiap penyelenggaraan layanan yang diharapkan.
Namun penguatan-penguatan regulasi dalam melindungi hak-hak dasarnya sangat
penting diwujudkan. Begitu pula bagi penyelenggara layanan membutuhkan pedoman
dan dasar pelaksanaan setiap pemberian dan implementasi layanan sesuai materi-materi
output yang diharapkan.
Untuk itu regulasi tentang penyelenggaraan layanan Administrasi Kependudukan
di Kabupaten Maros khususnya Dinas DUKCAPIL sangat mengharapkan penetapan
PERDA maupun Kebijakan dan kuputusan-keputusan lain dalam rangka kejelasan
komponen layanan setiap produk layanan seperti penetapan Standar pelayanan serta
penetapan IKU sesuai periode Resntra.
Di tahun 2019 dan 2020 penyusunan PERDA ADMINDUK sudah memasuki
tahapan penyelesaian NA (naskah Akademik). Sehingga diharapkan untuk tahun 2021
60
akan ditetapkannya PERDA untuk menjadi dasar bagi masyarakat mendapatkan layanan
administrasi kependudukan yang lebih baik.
3.3.3. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Sumber daya manusia yang ada pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Maros belum terlalu memadai baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.
Hal tersebut diakibatkan kurangnya pegawai yang terampil dan berpengalaman terutama
dalam pelayanan dengan standar layanan publik. Hal tersebut sangat berdampak bagi
pencapaian target yang akan dicapai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Maros.
Sementara target capaian Cakupan kepemilikan KTP-E, Akta Kelahiran serta
keharusan melakukan perekaman bagi wajib KTP menjadi perhatian pusat dalam rangka
pelaksanaan PEMILUKADA 2020. Sehingga kuantitas aparatur semakin diperlukan dalam
rangka pemenuhan percepatan target.
Hal lain yang berdampak pada pencapaian target yaitu terbatasnya sarana
prasarana seperti alat mencetak KTP-E serta pengadaan blangko KTP-E tergantung dari
pusat.
Analisis Program/Kegiatan Yang Menunjang Keberhasilan Ataupun Kegagalan
Pencapaian Pernyataan Kinerja.
Tahun 2020 Disdukcapil dalam penyusunan program dan kegiatan selain
menerapkan perencanaan berbasis Esalon IV juga telah menerapkan penganggaran
berbasis kinerja. Deangan berpedoman pada regulasi dan kebijakan yang ada program
dan kegiatan Disdukcapil sesuai dengan target jangka menengah Renstra 2016-2021 telah
pula menerapkan sistem perencanaan berbasis kinerja. Hal ini telah diimplementasikan
pada RKA/DPA Disdukcapil tahun 2020 yang lebih banyak perampingan yang
mengakibatkan sangat mempengaruhi capaian outcome dan output yang ditargetkan
yang tidak sesuai lagi pemenuhan yang telah diperjanjikan.
Dengan demikian beberapa kendala internal dan eksternal dalam pelaksanaan
program dan kegiatan Disdukcapil yang setidaknya dapat mempengaruhi target dan
61
capaian setiap output layanan yang diharapkan. Berikut hal-hal yang dianggap menjadi
perhatian bagi pengambil kebijakan dan keputusan dalam pelaksanaan program dan
kegiatan setiap tahunnya.
a. Anggaran pengadaan sarana-prasarana sangat terbatas.
b. Dampak penyebaran Covid-19 membatasi beberapa kegiatan layanan.
c. Masih lemahnya Cascading antara pejabat esalon dalam pengukuran pencapaian
target kinerja.
d. Belum diterapkannya penentuan sasaran kinerja Teknis aparatur kerena Tim PSKT
OPD belum dibentuk (sesuai Perka BKN No.tahun 2016).
e. Masih terbatasnya kompetensi SDM (funsional ADB dan Operator SIAK) baik teknis
maupun penerapan layanan prima.
f. Kesadaran masyarakat untuk memiliki akte catatan sipil dan administrasi
kependudukan masih minim .
g. Diterapkannya sistem layanan terpusat di Kantor Dinas, sehingga masyarakat yang
jauh akses pelayanan kesulitan, terutama pada wilayah kecamatan Mallawa dan
Camba serta Tompobulu.
h. Koordinasi antar sektor kurang, padahal penting untuk sinergitas pencapaian target
daerah.(target kabupaten Sehat oleh dinas pemberdayaan Perempuan dan Anak,
salah satu indikatornya adalah terpenuhinya Hak Anak memiliki Akta kelahiran
Dan beberapa menjadi penunjang keberhasilan yang sangat mendukung
pencapaian kinerja kabupaten dalam pencapaian cakupan kepemilikan administrasi
kependudukan yaitu:
a. Tingginya animo aparat Kecamatan, Kelurahan dan desa dalam membantu
masyarakat memahami pentingnya kepemilikan akta pencatatan sipil dan
administrasi kependudukan.
b. Dukungan Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik dari pusat sebagai sumber
pendanaan administrasi kependudukan.
c. Regulasi dan kebijakan kemudahan layanan melalui program gratis untuk
segala layanan administrasi kependudukan.
d. Pelatihan dan diklat yang diselenggarakan oleh pusat untuk pengembangan
62
kompetensi teknis pengelolah Sistem SIAK.
3.4. Realisasi Anggaran
Untuk pencapaian kinerja hasil pelaksanaan pelayanan dalam urusan pemerintahan
sebagaimana yang telah disampaikan sebelumnya, maka Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil mengalokasikan anggaran yang dituangkan kedalam Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) tahun 2020. Untuk pendanaan program dan kegiatan
dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
selama 3 (tiga) tahun ini sudah terealisasi dengan baik, meskipun masih ada beberapa
usulan kegiatan yang harus ditunda penganggarannya karena menyesuaikan dengan
kondisi keuangan daerah. Pada Tahun Anggaran 2015 dan 2016, Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil juga menerima pendanaan dari Kemendagri RI berupa dana Tugas
Pembantuan (TP).
Mulai tahun 2017 sampai tahun 2020 Dinas kependudukan dan pencatatan sipil
kabupaten Maros masih menerima sumber dana DAK NON FISIK sebagai pengganti dana
TP. Adapun perkembangan dari alokasi anggaran dan realisasinya berdasarkan program
yang dilaksanakan pada tahun anggaran 2017, 2018, 2019 dan 2020 dapat dilihat dalam
tabel beserta realisasi anggarannya terlampir;
Tabel Realisasi Anggaran dan Belanja Tahun 2019
BELANJA TIDAK LANGSUNG Rp. 3.434.123.800
BELANJA LANGSUNG Rp. 2.541.371.000
Belanja Pegawai Rp. 160.360.000
Belanja Barang dan Jasa Rp. 2.114.101.000
Belanja Modal Rp. 266.920.000
TOTAL BELANJA Rp. 5.975.494.800
REALISASI BELANJA Rp. 5.919.430.105 99%
63
Tabel Realisasi Anggaran dan Belanja Tahun 2018
BELANJA TIDAK LANGSUNG Rp. 3.152.123.000
BELANJA LANGSUNG Rp. 3.286.875.100
Belanja Pegawai Rp. 488.300.000
Belanja Barang dan Jasa Rp. 2.060.528.000
Belanja Modal Rp. 189.847.100
TOTAL BELANJA Rp. 6.438.998.100
REALISASI BELANJA Rp. 6.219.430.105 99%
Tabel 3. 25 Realisasi DAK NON FISIK TAHUN 2019
Tabel. 3.26 Realisasi Anggaran Tahun 2016.2017 dan 2018 dan 2019
No URAIAN PROGRAM
Anggaran Tahun (dlm
Jutaan)
Realisasi Tahun
Anggaran (dlm Jutaan)
Rasio antara Realisasi dan
Anggaran (dlm jutaan)
2017
(Rp)
2018
(Rp)
2019
(Rp)
2017
(Rp)
2018
(Rp)
2019
(Rp)
2017
(Rp)
2018
(Rp)
2019
(Rp)
1
Pelayanan
administrasi
perkantoran
525 869 498 802 94,86 92,29
NO NAMA KEGIATAN JUMLAH
ANGGARAN % JUMLAH
ANGGARAN REALISASI
% REALISASI
SISA DANA
% SISA DANA
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Sosialisasi Kebijakan Kependudukan 176.100.000 14%
171.900.000 98%
4.200.000
2,0%
2 Pelaksanaan Pelayanan Dokumen Kependudukan
339.108.000 26%
339.108.000 100%
- 1.100.000
0%
3 Pelaksanaan Penerbitan Dokumen Kependudukan
407.905.000 32%
393.185.000 96%
14.744.094
4,0%
4 Pengelolaan Sistem Administrasi Kependudukan
156.889.000 12%
156.889.000 100%
-
0%
5 Koordinasi dan Konsolidasi Penyelenggaraan Pelayanan Administrasi Kependudukan
208.900.000 16%
208.900.000 100%
-
0%
TOTAL 1.288.902.000 100%
1.269.982.000
99%
20.044.094 1%
64
2
Peningkatan Sarana
dan Prasarana
Aparatur
378 206 366 190 96,83 92,23
3 Peningkatan disiplin
aparatur 13 12.8 7 12.8 53,85 100
4
Peningkatan
Pengembangan
Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan
Keuangan
2 38.8 2 38.8 100,00 100
5 Perencanaan dan
Penganggaran SKPD 5 1.8 5 1.8 100,00 100
6
Pelayanan
Administrasi
Kependudukan dan
Catatan Sipil
1.971 2.141 1.519 2.071 77,07 96,73
65
KODE REKENING PROGRAM/KEGIATAN LOKASI
KEGIATAN ANGGARAN REALISASI
HASIL/KELUARAN
TARGET SATUAN REALISASI
1 2 3 4 5 6 7 8
1.12.1.12.01.00.00.5.2 BELANJA LANGSUNG DISDUKCAPIL Maros 2.272.559.500 2.267.479.110
1.12.01.1.12.01.001 Program Penyediaan Dukungan Manajemen Perkantoran
DISDUKCAPIL Maros
272.803.500 268.704.300 4 Fungsi 4
1.12.1.12.01.001.001. Pelayanan Administrasi Umum Perkantoran
DISDUKCAPIL Maros 111.103.500 111.086.300 8 Layanan 8
1.12.1.12.01.001.001.5.2.1.01.04 Honorarium Penanggungjawab dan Pengelola Keuangan
DISDUKCAPIL Maros
34.850.000 343.850.000 11 OB 11
1.12.1.12.01.001.001.5.2.2.01.01. Belanja alat tulis kantor DISDUKCAPIL
Maros 26.624.300
26.624.300
15 Jenis 15
1.12.1.12.01.001.001.5.2.2.01.04. Belanja perangko, materai dan benda pos lainnya
DISDUKCAPIL Maros
3.600.000 3.600.000
12.000 Lembar 12000
1.12.1.12.01.001.001.5.2.2.01.03. Belanja Jasa Instalasi Listrik DISDUKCAPIL
Maros 5.000.000 5.000.000 1 OK 1
1.12.1.12.01.001.001.5.2.2.02.09. Belanja Jasa Service DISDUKCAPIL
Maros 600.000 600.000 2 Unit 2
1.12.1.12.01.001.001.5.2.2.06.02. Belanja Penggandaan DISDUKCAPIL
Maros 5.179.200 5.179.000 14.264 Lembar 14.264
1.12.1.12.01.001.001.5.2.2.15.01. Belanja perjalanan dinas dalam daerah DISDUKCAPIL
Maros 30.400.000 30.400.000 6 Tahun 6
1.12.1.12.01.001.001.5.2.2.15.02. Belanja perjalanan dinas luar daerah DISDUKCAPIL
Maros 4.850.000 4.833.000 12 Kali 12
1.12.01.1.12.01.001.003. Penyediaan Layanan Pendukung Administrasi Perkantoran
DISDUKCAPIL Maros
161.700.000
157.618.000 6 Layanan 6
1.12.1.12.01.001.003.5.2.2.03.15 Belanja peralatan kebersihan dan bahan pembersih
DISDUKCAPIL Maros
1.500.000 1.500.000 11 Jenis 11
1.12.1.12.01.001.003.5.2.2.01.05. Belanja Jasa Tenaga Operasional DISDUKCAPIL
Maros 36.000.000 36.000.000 72 OB 72
1.12.1.12.01.001.003.5.2.2.03.27. Belanja Jasa Sopir DISDUKCAPIL
Maros 12.000.000 12.000.000 12 OB 12
1.12.1.12.01.001.003.5.2.2.11.01. Belanja makanan dan minuman harian pegawai DISDUKCAPIL
Maros 90.000.000 85.918.000 9.000 Dos
5.728
1.12.1.12.01.001.003.5.2.2.11.02. Belanja makanan dan minuman rapat DISDUKCAPIL 16.800.000 16.800.000 720 Dos 720
66
Maros
1.12.1.12.01.001.003.5.2.2.11.03. Belanja makanan dan minuman tamu DISDUKCAPIL
Maros 5.400.000 5.400.000 360 Dos 360
1.12.01.1.12.01.002. Program Peningkatan Sarana Prasarana Kerja Aparatur
DISDUKCAPIL Maros
513.565.000
512.790.510 2 Layanan 2
1.12.1.12.01.002.002. Penyediaan Perlengkapan Kantor DISDUKCAPIL
Maros 483.715.000 482,940,510 9 Jenis 9
1.12.1.12.01.002.002.5.2.2.03.22. Belanja Modal Pengadaan Kamera DISDUKCAPIL
Maros 16.960.000 16.960.000 54 Unit 54
1.12.1.12.01.002.002.5.2.2.03.23. Belanja Modal Pengadaan Alat Pendingin DISDUKCAPIL
Maros 80.000.000 79.800.000 10 unit 10
1.12.1.12.01.002.002.5.2.2.03.24. Belanja ModalPengadaan Alat Rumah Tangga Umum (Home Use)
DISDUKCAPIL Maros
400.000 400.000 2 Jenis 2
1.12.1.12.01.002.002.5.2.2.03.25. Belanja Modal Pengadaan Printer DISDUKCAPIL
Maros 53.000.000 52.850.000 1 Unit 1
1.12.1.12.01.002.002.5.2.2.03.26. Belanja Modal Pengadaan Peralatan Cetak DISDUKCAPIL
Maros 333.355.000 332.930.510 2 Unit 2
1.12.1.12.01.002.002.5.2.2.03.27. Pemeliharaan Perlengkapan Kantor DISDUKCAPIL
Maros 29.850.000 29.850.000 54 unit 54
1.12.1.12.01.002.002.5.2.2.03.28. Belanja Bahan Pemeliharaan DISDUKCAPIL
Maros 29.850.000 29.850.000 4 Jenis 4
1.12.1.12.01.015 Program Pelayanan Pendaftaran Penduduk DISDUKCAPIL
Maros
647.122.200
647.121.500 4 Layanan 4
1.12.1.12.01.015.001. Peningkatan Kualitas Pelayanan Pendaftaran Penduduk (DAK NON FISIK)
DISDUKCAPIL Maros
22.005.000 22.005.000 2 Dokumen per hari/Operator
2
1.12.1.12.01.015.001.5.2.2.01.01. Belanja alat tulis kantor DISDUKCAPIL
Maros 11.855.000 11.855.000 10 Jenis 10
1.12.1.12.01.015.001.5.2.2.03.12 Belanja bahan publikasi DISDUKCAPIL
Maros 750.000 750.000 1 Kegiatan 1
1.12.1.12.01.015.001.5.2.2.03.13 Belanja Bahan Perlengkapan DISDUKCAPIL
Maros 7.600.000 7.600.000 4 Jenis 4
1.12.1.12.01.015.001.5.2.2.03.14 Belanja Jasa Tenaga Operasional DISDUKCAPIL
Maros
1.12.1.12.01.015.001.5.2.2.03.05. Belanja Penggandaan DISDUKCAPIL
Maros 1.800.000 1.800.000 6000 Lembar
6.000
1.12.1.12.01.015.002. Penyediaan Formulir Pendaftaran Penduduk (DAK NON FISIK)
DISDUKCAPIL Maros
170.519.700
170.519.000 200.000 Lembar 200.000
67
1.12.1.12.01.015.002.5.2.2.15.02. Belanja Cetak DISDUKCAPIL
Maros 170.519.700 170.519.000 200.000 Lembar 200.000
1.12.1.12.01.015.003.. Penyediaan Sarana Penerbitan Dokumen Pendaftaran Penduduk (DAK NON FISIK)
DISDUKCAPIL Maros
255.675.000
255.675.000 50.400 Dokumen 50,4
1.12.1.12.01.015.003.5.2.2.02.12. Belanja cetak DISDUKCAPIL
Maros 255.875.000 255.675.000 91 Buah 91
1.12.1.12.01.015.004. Pelayanan Keliling Pendaftaran Penduduk (DAK Non Fisik)
DISDUKCAPIL Maros
32.962.500 32.962.500 4 Layanan 400%
1.12.1.12.01.015.004.5.2.2.01.01. Belanja alat tulis kantor DISDUKCAPIL
Maros 4.262.500 4.262.500 8 Jenis 8
1.12.1.12.01.015.004.5.2.2.06.02. Belanja bahan publikasi DISDUKCAPIL
Maros 10.600.000 10.600.000 2 Unit 2
1.12.1.12.01.015.004.5.2.2.08.11. Belanja sewa Sarana Mobilitas Darat DISDUKCAPIL
Maros 12.600.000 12.600.000 144 Kali 144
1.12.1.12.01.015.004.5.2.2.11.05. Belanja makanan dan minuman kegiatan DISDUKCAPIL
Maros 5.500.000 5.500.000 220 Dos
220
1.12.1.12.01.015.005. Penyediaan dan Pelayanan Kartu Identitas Anak (KIA) (DAK NON FISIK)
DISDUKCAPIL Maros
165.960.000
165.960.000 5 Layanan 5
1.12.1.12.01.015.005.5.2.2.01.01. Belanja alat tulis kantor DISDUKCAPIL
Maros 2.000.000 2.000.000 10 Jenis 10
1.12.1.12.01.015.005.5.2.2.01.06. Belanja kawat/faksimili/Internet DISDUKCAPIL
Maros 960.000 960000 1 Kegiatan 1
1.12.1.12.01.015.005.5.2.2.03.12. Belanja Jasa Publikasi DISDUKCAPIL
Maros 300.000 300.000 1 Buah 1
1.12.1.12.01.015.005.5.2.2.03.33. Belanja Jasa Layanan Jaringan DISDUKCAPIL
Maros 1.200.000 1.200.000 12 Bulan 12
1.12.1.12.01.015.005.5.2.2.06.01. Belanja cetak DISDUKCAPIL
Maros 161.500.000 161.500.000 3 Jenis 3
1.12.1.12.01.016. Program Pelayanan Administrasi Pencatatan Sipil
DISDUKCAPIL Maros
405.584.700
405.584.700 5 Layanan 5
1.12.1.12.01.016.001. Penerapan Inovasi Layanan Akta Kelahiran "ANAKKU BERSURAT"
DISDUKCAPIL Maros
21.358.000 21.358.000 5.000 Dokumen 5.000
1.12.1.12.01.016.001.5.2.2.01.01. Belanja alat tulis kantor DISDUKCAPIL
Maros 3.000.000 3.000.000 10 Jenis 10
1.12.1.12.01.016.001.5.2.2.02.09. Belanja Dokumentasi DISDUKCAPIL
Maros 250.000 250.000 50 Lembar 50
68
1.12.1.12.01.016.001.5.2.2.02.12. Belanja bahan publikasi DISDUKCAPIL
Maros 5.108.000 5,108,000 2 Jenis 2
1.12.1.12.01.016.001.5.2.2.06.02. Belanja Penggandaan DISDUKCAPIL
Maros 1.800.000 1,800,000 6.000 Lembar #VALUE!
1.12.1.12.01.016.001.5.2.2.15.01. Belanja perjalanan dinas dalam daerah DISDUKCAPIL
Maros 11.200.000 11.200.000 30 Kali 30
1.12.1.12.01.016.002 Penyediaan Formulir dan Buku Resgister Dokumen Pencatatan Sipil (DAK NON FISIK)
DISDUKCAPIL Maros
192.232.000
192.232.000 31.400 Lembar 31.400
1.12.1.12.01.016.002.5.2.2.06.01 Belanja Cetak DISDUKCAPIL
Maros 192.232.000 192.232.000 31.400 Lembar 31.400
1.12.1.12.01.016.003. Peningkatan Kualitas layanan Pencatatan Sipil (DAK NON FISIK)
DISDUKCAPIL Maros
79.185.200 79,185,200 4 Layanan 4
1.12.1.12.01.016.003.5.2.2.01.01. Belanja alat tulis kantor DISDUKCAPIL
Maros 11.855.000 11,855,000 10 Jenis 10
1.12.1.12.01.016.003.5.2.2.06.02. Belanja bahan publikasi DISDUKCAPIL
Maros 750.000 750,000 3 Jenis 3
1.12.1.12.01.016.003.5.2.2.06.03. Belanja bahan perlengkapan DISDUKCAPIL
Maros 64.780.200 64,780,200 7 Jenis 7
1.12.1.12.01.016.003.5.2.2.15.04. Belanja Penggandaan DISDUKCAPIL
Maros 1.800.000 1.800.000 6.000 Lembar 6000
1.12.1.12.01.016.005. Kerjasama Lintas Sektor Kepemilikan Akta Nikah (DAK NON FISIK)
DISDUKCAPIL Maros
79.474.000 79,474,000 15.000 Dokumen 15.000
1.12.1.12.01.016.005.5.2.1.01.05. Belanja alat tulis kantor DISDUKCAPIL
Maros 4.124.000 4,124,000 10 Jenis 10
1.12.1.12.01.016.005.5.2.1.01.06. Belanja Dokumentasi DISDUKCAPIL
Maros 500.000 500,000 50 Lembar 50
1.12.1.12.01.016.005.5.2.2.02.12. Belanja bahan publikasi DISDUKCAPIL
Maros 4.550.000 4,550,000 4 Jenis 4
1.12.1.12.01.016.005.5.2.2.03.13. Belanja Jasa TenagaAhli/Instruktur//Narasumber/Oprerator
DISDUKCAPIL Maros
4.800.000 4,800,000 1 Kegiatan 1
1.12.1.12.01.016.005.5.2.2.03.14. Belanja Jasa Tenaga Operasional DISDUKCAPIL
Maros 44.000.000 44,000,000 160 pasangan 160
1.12.1.12.01.016.005.5.2.2.06.02. Belanja Penggandaan DISDUKCAPIL
Maros 2.250.000 2,250,000 10.500 Lembar 10,5
1.12.1.12.01.016.005.5.2.2.07.02. Belanja Sewa Gedung/Kantor/Tempat DISDUKCAPIL
Maros 1 Kali 1
1.12.1.12.01.016.005.5.2.2.07.02. Belanja Sewa Sarana Mobilitas Darat DISDUKCAPIL 4.200.000 4,200,000 50 \00 50
69
Maros
1.12.1.12.01.016.005.5.2.2.11.02. Belanja makanan dan minuman rapat DISDUKCAPIL
Maros 800.000 800.000 90 Dos 90
1.12.1.12.01.016.005.5.2.2.11.03. Belanja Makan Minum Tamu DISDUKCAPIL
Maros 9.000.000 9.000.000 1000 Dos 1000
1.12.1.12.01.016.005.5.2.2.11.05. Belanja Makan Minum Kegiatan DISDUKCAPIL
Maros 5.250.000 5.250.000 200 Dos 200
1.12.1.12.01.016.006. Pelayanan Keliling Pencatatan Sipil (DAK Non Fisik)
DISDUKCAPIL Maros
33.335.500 33.335.500 7.725 Dokumen 7.725
1.12.1.12.01.016.006.5.2.2.01.01. Belanja alat tulis kantor DISDUKCAPIL
Maros 4.035.500 4,035,500 10 Jenis 10
1.12.1.12.01.016.006.5.2.2.02.12. Belanja bahan publikasi DISDUKCAPIL
Maros 11.200.000 11,200,000 2 Jenis 2
1.12.1.12.01.016.006.5.2.2.06.02. Belanja Sewa Sarana Mobilitas Darat DISDUKCAPIL
Maros 12.600.000 12,600,000 96 Kali 96
1.12.1.12.01.016.006.5.2.2.11.05. Belanja makanan dan minuman kegiatan DISDUKCAPIL
Maros 5.500.000 5.500.000 480 Dos
220
1.12.1.12.01.017. Program Peningkatan Kualitas Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan
DISDUKCAPIL Maros
123.451.700
123.451.700 4 Layanan 4
1.12.1.12.01.017.001. Pengelolaan Pemanfaatan Database Kependudukan
DISDUKCAPIL Maros
25.951.000 25.951.000 114 Dokumen 114
1.12.1.12.01.017.001.5.2.2.01.01. Belanja alat tulis kantor DISDUKCAPIL
Maros 7.851.000 7,851,000 5 Jenis 5
1.12.1.12.01.017.001.5.2.2.06.01. Belanja Jasa Tenaga Operasional DISDUKCAPIL
Maros
1.12.1.12.01.017.001.5.2.2.08.01. Belanja sewa Sarana Mobilitas Darat DISDUKCAPIL
Maros 12.800.000 12.600.000 123 Kali
36
1.12.1.12.01.017.001.5.2.2.11.01. Belanja makanan dan minuman kegiatan DISDUKCAPIL
Maros 5.500.000 5,500,000 635 Dos 220
1.12.1.12.01.017.001.5.2.2.01.01. Penyediaan Aplikasi Data Base Kependudukan (DAK NON FISIK)
DISDUKCAPIL Maros
97.500.700 97,500,700 2 Jenis 2
1.12.1.12.01.017.001.5.2.2.02.01. Belanja Bahan Publikasi DISDUKCAPIL
Maros 34.600.000 34,600,000 3 Jenis 3
1.12.1.12.01.017.001.5.2.2.13.01. Belanja Jasa Layanan Jaringan DISDUKCAPIL
Maros 62.900.700 62,900,700 2 aplikasi 2
1.12.1.12.01.018. Program Pengembangan Inovasi Pelayanan Dan Pemanfaatan Data Dokumen
DISDUKCAPIL Maros
310.032.400
309.826.400 8 Layanan 8
70
Kependudukan
1.12.1.12.01.017.005. Pemanfaatan Data Kependudukan (DAK Non Fisik)
DISDUKCAPIL Maros
29.629.000 29.629.000 semua
pemohon semua pemohon
semua pemohon
1.12.1.12.01.017.005.5.2.2.01.01. Belanja alat tulis kantor DISDUKCAPIL
Maros 4.329.000 4,329,000 10 Jenis 10
1.12.1.12.01.017.001.5.2.2.01.01. Belanja perangko, materai dan benda pos lainnya
DISDUKCAPIL Maros
600.000 600,000 100 Lembar 100
1.12.1.12.01.017.005.5.2.2.02.12. Belanja bahan publikasi DISDUKCAPIL
Maros 600.000 600,000 2 Buah 2
1.12.1.12.01.017.001.5.2.1.01.05. Belanja Jasa Tenaga Ahli/Instruktur/Narasumber/Moderator
DISDUKCAPIL Maros
4.000.000 4,000,000 1 Kegiatan 1
1.12.1.12.01.017.005.5.2.2.02.15. Belanja Penggandaan DISDUKCAPIL
Maros 2.550.000 2.550.000 850 Lembar 850
1.12.1.12.01.017.005.5.2.2.06.02. Belanja makanan dan minuman tamu DISDUKCAPIL
Maros 1.650.000 1.650.000 46 Dos
46
1.12.1.12.01.017.005.5.2.2.11.03. Belanja makanan dan minuman pelatihan DISDUKCAPIL
Maros 7.500.000 7.500.000 166 Dos 166
1.12.1.12.01.017.003.5.2.2.02.06. Belanja perjalanan dinas dalam daerah DISDUKCAPIL
Maros 8.400.000 8.400.000 186 Kali
186
1.12.1.12.01.018.005.
Peningkatan Capaian Penyelenggaraan Pelayanan Publikasi Administrasi Kependudukan
DISDUKCAPIL Maros
175.324.000
175.118.000 12 Laporan 11
1.12.1.12.01.018.005.5.2.2.01.01. Belanja alat tulis kantor DISDUKCAPIL
Maros 4.704.000 4.704.000 10 Jenis 10
1.12.1.12.01.018.005.5.2.2.06.02. Belanja Dokumentasi DISDUKCAPIL
Maros 295.000 295.000 1 Kegiatan 1
1.12.1.12.01.018.005.5.2.2.15.01. Belanja Bahan Publikasi DISDUKCAPIL
Maros 26.750.000 26.750.000 2 Jenis 2
1.12.1.12.01.018.005.5.2.2.15.02. Belanja Jasa Tenaga Ahli/Instruktur/Narasumber/Moderator
DISDUKCAPIL Maros
1.12.1.12.01.018.005.5.2.2.15.02. Belanja Jasa Layanan Jaringan DISDUKCAPIL
Maros 3.200.000 3.200.000 2 Jenis 2
1.12.1.12.01.018.005.5.2.2.06.02. Belanja Penggandaan DISDUKCAPIL
Maros 3.750.000 3.750.000 12.500 Lembar 12.500
1.12.1.12.01.018.005.5.2.2.06.03. Belanja sewa Sarana Mobilitas Darat DISDUKCAPIL
Maros 9.600.000 9.600.000 27 Kali 27
71
1.12.1.12.01.018.005.5.2.2.15.02. Belanja makan dan minum rapat DISDUKCAPIL
Maros 4.000.000 4.000.000
266
dos
266
1.12.1.12.01.018.005.5.2.2.15.03. Belanja Modal Pengadaan Printer DISDUKCAPIL
Maros 123.025.000 122.819.000 2 Jenis 2
1.12.1.12.01.018.006. Koordinasi dan Konsultasi Penyelenggaraan Layanan Administrasi Kependudukan (DAK)
DISDUKCAPIL Maros
105.079.400
105.079.400 3 Kali 3
1.12.1.12.01.018.006. Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah DISDUKCAPIL
Maros 40.679.400 40.679.400
117
Kali
117
1.12.1.12.01.018.006. Belanja perjalanan dinas luar daerah DISDUKCAPIL
Maros 64.400.000 64.400.000 10 Kali
10
Total
2.272.559.500 2.267.479.110 99% 98%
Recommended