View
237
Download
3
Category
Preview:
Citation preview
LAPORAN PENELITIAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
(CLASSROOM ACTION RESEARCH)
PENGGUNAAN GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS DESKRIPTIF
BAHASA INGGRIS SISWA KELAS VII 2
SMP NEGERI 1 RANAH BATAHAN
OLEH
R U S T O N
Penelitian ditulis untuk memenuhi sebahagian persyaratan pengusulan kenaikan pangkat/jabatan guru
SMP NEGERI 1 RANAH BATAHAN
KABUPATEN PASAMAN BARAT
SUMATERA BARAT
2007
Drs. Ruston, M. Pd. - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa Inggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara
lisan dan tulis. Berkomunikasi berarti memahami dan mengungkapkan
informasi, pikiran, perasaan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan budaya. Kemampuan berkomunikasi adalah
kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau
menghasilkan teks lisan dan/atau tulis yang direalisasikan dalam
empat keterampilan berbahasa. Membaca merupakan satu dari empat
keterampilan berbahasa yang tercakup dalam mata pelajaran Bahasa
Inggris. Keterampilan berbahasa lainnya adalah mendengar, berbicara
dan menulis. Keempat keterampilan ini sangat penting untuk
dikembangkan agar siswa dapat berkomunikasi secara lisan dan tulis.
Kemampuan memahami/menghasilkan teks bahasa Inggris
sangat penting dimiliki oleh mereka yang sedang mempelajari bahasa
Inggris terutama siswa yang berada pada jenjang pendidikan dasar.
Kemampuan memahami teks lisan/tulis dikembangkan melalui
keterampilan mendengarkan (listening) dan keterampilan membaca
(reading). Sedangkan kemampuan untuk mengahasilkan teks
lisan/tulis dikembangkan melalui keterampilan berbicara (speaking)
dan menulis (writing).
1
Drs. Ruston, M. Pd. - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
2
Kemampuan memahami teks tulis sangat dibutuhkan untuk
mendapatkan informasi baik bidang ilmu pengetahuan maupun
teknologi. Karena itu kemampuan memahami teks tulis ini
(kemampuan membaca) sangat perlu dikembangkan. Dengan
kemampuan ini siswa akan dapat mengembangkan dirinya dengan
membaca teks-teks yang dicetak dalam bahasa Indonesia maupun
bahasa Inggris.
Dalam mata pelajaran bahasa Inggris tingkat Sekolah
Menengah Pertama (SMP), siswa dituntut untuk dapat memahami dan
menciptakan berbagai teks fungsional pendek dan monolog serta esei
berbentuk procedure, descriptive, recount, narrative, dan report.
Masing-masing jenis teks ini memiliki langkah-langkah retorika
tersendiri. Teks berbentuk descriptive berbeda langkah retorikanya bila
dibandingkan dengan teks procedure, recount, narrative, atau report.
Dengan demikian, cara memahami teks-teks tersebut akan berbeda
pula.
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mata
pelajaran Bahasa Inggris kelas VII Semester 2 dinyatakan bahwa
standar kompetensi membaca adalah memahami makna teks tulis
fungsional dan esei pendek sangat sederhana berbentuk descriptive
dan procedure yang berkaitan dengan lingkungan terdekat. Teks
fungsional dapat berbentuk pengumuman, instruksi, dan daftar belanja.
Drs. Ruston, M. Pd. - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
3
Siswa sering menemui kesulitan dalam kegiatan membaca. Hal
ini disebabkan berbagai aspek: tidak memiliki strategi membaca yang
tepat, minimnya penguasaan kosakata, kurangnya minat membaca,
kurang tersedianya bahan-bahan bacaan yang sesuai dengan
kebutuhan dan perkembangan siswa, metode mengajar yang
monoton, media pembelajaran (Ruston, 2006: 3-5).
Faktor lain yang menyebabkan siswa sulit dalam memahami
teks bahasa Inggris adalah kurangnya pengetahuan tentang langkah-
langkah retorika untuk masing-masing jenis teks. Pembekalan
pengetahuan kepada siswa tentang langkah-langkah retorika sangat
efektif sebelum diberikan kegiatan membaca pemahaman. Di samping
itu perlu juga dibekali dengan faktor-faktor pendukung lainnya seperti
kosakata, frase, dan struktur kalimat yang lazim digunakan dalam teks
tertentu.
Penelitian tindakan kelas (action research) terhadap membaca
pemahaman terutama memahami berbagai jenis teks berbahasa
Inggris untuk siswa Sekolah Menegah Pertama beserta aspek-aspek
yang berhubungan dengan membaca pemahaman sangat penting
dilakukan. Dengan demikian siswa akan mampu menggali informasi
apa yang terkandung dalam bahan bacaan yang dibaca siswa. Hal ini
akan membantu untuk mencapai hasil yang lebih baik dalam proses
belajar mengajar.
Drs. Ruston, M. Pd. - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
4
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan
beberapa masalah yang berkaitan dengan kemampuan memahami
berbagai jenis teks bahasa Inggris yakni: 1) siswa tidak memiliki
strategi membaca yang tepat, 2) minimnya penguasaan kosakata, 3)
kurangnya minat membaca, 4) kurang tersedianya bahan-bahan
bacaan yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan siswa, 5)
metode mengajar yang monoton,6) media pembelajaran, 7) kurangnya
pengetahuan tentang langkah-langkah retorika untuk masing-masing
jenis teks.
C. Batasan Masalah
Mengingat banyaknya faktor yang memiliki pengaruh terhadap
kemampuan memahami berbagi jenis teks bahasa Inggris, maka
penelitian ini dibatasi pada kemampuan memahami teks descriptive
sangat sederhana dan penggunaan gambar sebagai media
pembelajaran. Pembatasan ini dilakukan karena kedua faktor ini
dianggap faktor yang dominan yang berhubungan dengan kemampuan
memahami teks berbahasa Inggris pada siswa kelas VII SMP.
D. Perumusan Masalah
Perumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:
“Apakah penggunaan gambar sebagai media pembelajaran dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami teks descriptive
sangat sederhana?”
Drs. Ruston, M. Pd. - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
5
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah di atas tujuan penelitian
adalah meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami teks
descriptive sangat sederhana dengan menggunakan gambar sebagai
media pembelajaran.
F. Manfaat Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1. Guru bahasa Inggris dalam rangka meningkatkan kemampuan
siswa untuk memahami teks descriptive sangat sederhana.
2. Siswa kelas VII SMP Negeri 1 Ranah Batahan dalam rangka
meningkatkan kemampuan memahami teks descriptive sangat
sederhana dengan menggunakan gambar.
Drs. Ruston, M. Pd. - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
Agustien (2004:39-40) menyatakan bahwa mengajar bahasa
Inggris atau bahasa apapun berarti mengajarkan dua ragam bahasa:
lisan dan tulis. Kita tidak dapat berasumsi bahwa jika kita telah
mengajar bagaimana membentuk kalimat dan mengenalkan kosakata
serta ucapannnya maka otomatis siswa dapat menggunakannya dalam
bahasa lisan dan tulis.
Elliott (1996: 384) mendefinisikan membaca pemahaman
sebagai:
Reading comprehension, which is the ultimate object in any type of reading instruction, means that a reader not only recognizes words, but understands the concepts that the words represent. Reading a text, comprehending it, and later recalling it involve complex strategies (perceptual, linguistic, and conceptual operations) that take years to develop.
Kegiatan membaca merupakan kegiatan yang kompleks dan
aktif yang membutuhkan keaktifan pembaca baik sebelum, ketika dan
sedang membaca sehingga hasil yang akan didapat dari kegiatan
membaca tersebut dapat maksimal (McWhorter, 1992: 377). Sejalan
dengan itu, Grellet (1990:3) mengatakan bahwa membaca atau
6
Drs. Ruston, M. Pd. - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
7
memahami teks tertulis berarti mendapatkan informasi dari teks
tersebut seefisien mungkin.
Ur (2000: 138) mengatakan bahwa: reading means reading and
understanding. Sedangkan Mikulecky (1990: 72) mengatakan bahwa
untuk mendapatkan pemahaman yang baik dalam membaca suatu
artikel atau esei siswa harus dapat membedakan content words
dengan function words. Function word ini adalah aspek yang paling
penting dalam pengembangan kosakata yang terdiri dari kata ganti
(pronoun), sinonim, hiponim, dan summary words sebagai penanda
hubungan antara ide-ide dari suatu teks (seperti however, then, also,
etc.).
McWhorter (1986: 121-122) mengatakan bahwa bila membaca
artikel dan esei, yang pertama sekali dilakukan adalah memahami
materi bacaan. Membaca akan menjadi lebih mudah bila kita
mengenal kerangka dan jenis artikel atau esei yang dibaca. Ada lima
bagian utama dari sebuah artikel/esei yaitu 1) judul, 2) pendahuluan,
3) pernyataan utama, 4) informasi pendukung, dan 5) kesimpulan atau
ringkasan.
Drs. Ruston, M. Pd. - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
8
Selanjutnya McWhorter (1986: 49-50) mengatakan bahwa
grafik, tabel, dan gambar memberikan informasi yang sangat penting
dari sebuah bahan bacaan. Dengan memperhatikan grafik, tabel, dan
gambar tersebut akan memudahkan kita memahami teks. Membuat
gambar, mewarnai, menandai peta, membuat daftar kejadian, dan/atau
membuat diagram yang mengilustrasikan isi sebuah teks merupakan
kegiatan membaca yang sangat mendukung untuk meningkatkan
kemampuan memahami bahan bacaan (Ur, 2000: 146).
Dengan demikian dalam pembelajaran membaca pemahaman
dibutuhkan alat bantu yang dapat mempermudah siswa untuk
memahami sebuah teks bahasa Inggris salah satu di antaranya adalah
gambar.
B. Kerangka Berfikir
Secara skematis kerangka berfikir dalam penelitian ini dapat
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1. Kerangka konseptual hubungan kedua variabel
C. Hipotesis
Berdasarkan kajian teori di atas maka hipotesis pada penelitian
ini adalah: “Dengan menggunakan gambar dapat meningkatkan
Penggunaan Gambar (X)
Peningkatan Kemampuan Memahami Teks Deskriptif
(Y)
Drs. Ruston, M. Pd. - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
9
kemampuan memahami teks deskriptif sangat sederhana bahasa
Inggris siswa kelas VII 2 SMP Negeri 1 Ranah Batahan.”
Drs. Ruston, M. Pd. - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
10
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang
berupaya untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami
teks deskriptif sangat sederhana dengan menggunakan gambar.
B. Subjek Penelitian
Siswa kelas VII SMP Negeri 1 Ranah Batahan terdiri dari 4
(empat) rombongan belajar yang berjumlah 124 orang. Subjek
penelitian ini adalah siswa kelas VII 2 yang berjumlah 32 orang.
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di ruang belajar VII 2 SMP Negeri 1
Ranah Batahan. Sedangkan pelaksanaannya dilakukan pada awal
semester 2 Tahun Pelajaran 2006/2007 yaitu dari Januari sampai
dengan Pebruari 2007 seperti terlihat pada tebel berikut.
Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian
NO KEGIATAN
BULAN / MINGGU KE
JANUARI 2007 PEBRUARI 2007
1 2 3 4 5 1 2 3 4
1 Penyusunan Proposal
2 Persiapan perangkat/ media
3 Pelaksanaan siklus 1 dan refleksi
4 Pelaksanaan siklus 2 dan refleksi
5 Penulisan laporan tiap siklus
6 Penulisan laporan akhir
7 Seminar
8 Perbaikan laporan akhir
9
Drs. Ruston, M. Pd. - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
11
D. Prosedur Penelitian
Proses penelitian tindakan kelas ini melalui 4 (empat) tahapan
pokok yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi dan
refleksi.
1. Perencanaan
a. Rencana Tindakan pada Siklus I
Dalam tahap rencana tindakan pada siklus I ini kegiatan-
kegiatan yang dilakukan sebagai berikut:
1) Menyusun persiapan mengajar.
2) Menyusun tugas-tugas yang dikerjakan oleh siswa.
3) Menyediakan kertas kerja siswa.
b. Rencana Tindakan pada Siklus II
Rencana tindakan yang dilakukan pada tahap ini
ditetapkan setelah refleksi tindakan pada siklus I dengan
memperhatikan kekuatan dan kelemahan yang ditemukan.
Kekuatan yang ada pada siklus I lebih dioptimalkan dan
kelemahan diminimalkan.
2. Pelaksanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah
mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk
melaksanakan penelitian tindakan kelas yaitu kesiapan guru
sebagai peneliti, siswa sebagai subjek penelitian, materi, dan
Drs. Ruston, M. Pd. - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
12
media pembelajaran. Secara lebih rinci kegiatan-kegiatan tersebut
adalah:
a. Mempersiapkan perangkat pembelajaran yang matang.
b. Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan.
c. Memotivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran secara serius
tetapi tidak terpaksa dengan cara menjelaskan tujuan
pembelajaran.
d. Menyediakan kertas kerja untuk kegiatan pembelajaran.
e. Mengelola kelas dengan baik agar siswa tidak merasa dibeda-
bedakan.
f. Siswa mengerjakan tugas-tugas sesuai dengan petunjuk yang
diberikan.
g. Semua kegiatan dilaksanakan pada saat belajar tatap muka
reguler.
3. Pemantauan
Pengamatan dilakukan oleh teman sejawat sebagai
observer. Jenis instrumen yang digunakan adalah format/lembar
observasi yang memuat:
a. interaktif guru - siswa, siswa – guru, dan siswa – siswa.
b. aktivitas guru selama proses pembelajaran.
c. catatan lapangan.
4. Evaluasi dan Refleksi
Drs. Ruston, M. Pd. - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
13
Data yang diperoleh pada siklus I dijadikan sebagai bahan
pertimbangan untuk melakukan tindakan pada siklus II. Sedangkan
evaluasi pada siklus II dijadikan sebagai bahan untuk penyusunan
laporan penelitian tindakan kelas ini.
E. Instrumen Pengumpulan Data
1. Sumber Data
Sumber data dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
VII 2 SMP Negeri 1 Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat
berjumlah 32 orang dengan latar belakang yang beragam.
2. Instumen Penelitian
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam
penelitian ini adalah:
- Lembaran observasi yang diadopsi dari Richards (2002).
- Tes yang dilakukan setiap pertemuan.
F. Teknik Pengolahan Data
Untuk mengukur kemampuan memahami teks deskriptif bahasa
Inggris siswa kelas VII 2 digunakan rumus:
Skor rata-rata
PR = X 100
Skor maksimum
Drs. Ruston, M. Pd. - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
14
Pencapaian responden dikategorikan/dikelompokkan seperti
tabel berikut (Sudjana, 1982).
Tabel 2. Kelas Ketercapaian
No % Ketercapaian Kategori
1 2 3 4 5
90 –100 80 – 89 65 – 79 55 – 64 0 – 54
Sangat baik Baik Cukup Kurang Tidak baik atau gagal
Drs. Ruston, M. Pd. - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
15
BAB IV
PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN
Pelaksanaan tindakan dilakukan sebanyak 2 siklus. Berikut ini
disajikan pelaksanaan tindakan yang meliputi perencanaan, implementasi
tindakan, refleksi dan hasil penelitian serta pengujian hipotesis.
A. Siklus I
1. Perencanaan Penelitian
Gambar, tabel dan grafik dapat memberikan informasi
penting tentang isi bacaan. Dengan memperhatikan gambar, tabel
dan atau grafik sangat membantu dalam memahami sebuah teks.
Dengan demikian, materi bacaan berbentuk teks deskriptif pada
setiap proses pembelajaran diberikan gambar sebagai alat bantu
untuk mempermudah memahami teks.
2. Implementasi Tindakan
a. Persiapan
Agar pelaksanaan tindakan dapat berjalan sesuai
dengan rencana tindakan maka perlu dipersiapkan semua
aspek yang meliputi: kesiapan guru, siswa, materi, media dan
observer.
14
Drs. Ruston, M. Pd. - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
16
Sebelum pelaksanaan tindakan, guru mempersiapkan
perangkat pembelajaran: silabus, rencana pelaksanaan
pembelajaran, handout, alat/media pembelajaran, dan alat
penilaian pencapaian tujuan.
b. Pelaksanaan
Alokasi waktu untuk mata pelajaran bahasa Inggris kelas
VII per minggu selama 160 menit atau 4 jam tatap muka yang
dibagi menjadi 2 tatap muka. Pelaksanaan tindakan dimulai
pada minggu kedua Januari 2007 yaitu setiap Kamis dan Sabtu
dari jam 07.30 sampai dengan 08.50 WIB di ruang kelas VII 2.
c. Pemantauan Penelitian
Pemantauan/observasi dilakukan oleh rekan sejawat
yang bertindak sebagai kolaborator sekaligus menjadi observer.
Observer memiliki latar pendidikan Bahasa Inggris. Observer
memantau kegiatan pembelajaran secara langsung di dalam
ruang belajar selama proses pembelajaran. Observer
berpedoman kepada lembar observasi yang didiskusikan sehari
menjelang tatap muka. Monitoring dilakukan setiap tatap muka.
Hasil monotoring langsung diberikan observer kepada peneliti
setelah selesai pembelajaran setiap hari.
Drs. Ruston, M. Pd. - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
17
d. Refleksi Hasil Penelitian
Untuk mengetahui pencapaian tujuan pembelajaran,
maka dilakukan tes setiap tatap muka. Deskripsi hasil penilaian
pada tes yang diberikan pada siklus I secara umum dapat
dilihat pada Tabel 3 berikut.
Tabel 3. Descriptive Statistics Siklus I
N Range Min Max Mean Standard
Deviation Variance
Nilai 1. 1 31 50.00 30.00 80.00 59.35 12.09283 146.237 Nilai 1. 2 32 50.00 40.00 90.00 63.75 10.99853 120.968 Nilai 1. 3 31 50.00 40.00 90.00 66.45 11.12007 123.656
Gambaran yang lebih rinci tentang distribusi nilai
masing-masing tes yang dilakukan dapat dilihat pada tabel dan
histogram berikut ini.
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Nilai Siklus I Pertemuan 1
Nilai Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 30.00 1 3.1 3.2 3.2 40.00 3 9.4 9.7 12.9 50.00 5 15.6 16.1 29.0 60.00 13 40.6 41.9 71.0 70.00 6 18.8 19.4 90.3 80.00 3 9.4 9.7 100.0 Total 31 96.9 100.0 Missing System 1 3.1
Total 32 100.0
Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa frekuensi terbanyak
berada pada nilai 60,00 sebanyak 41,9%, sedangkan frekuensi
paling sedikit berada pada nilai 30,00 sebanyak 3,2%.
Drs. Ruston, M. Pd. - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
18
Berikut ini dapat digambarkan histogram distribusi
frekuensi nilai siklus I pertemuan 1 seperti terlihat pada gambar
2 berikut.
Nilai 1. 1
80.070.060.050.040.030.0
14
12
10
8
6
4
2
0
Std. Dev = 12.09
Mean = 59.4
N = 31.00
Gambar 2. Histogram Nilai Siklus I Pertemuan 1
Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa rata-rata
sebesar 59,4 dan simpangan baku sebesar 12,09 serta tingkat
pencapaian skor sebesar 74,25% dari skor ideal, dan masuk ke
dalam kategori cukup.
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Nilai Siklus I Pertemuan 2
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent
Valid 40.00 1 3.1 3.1 3.1 50.00 5 15.6 15.6 18.8 60.00 13 40.6 40.6 59.4 70.00 8 25.0 25.0 84.4 80.00 4 12.5 12.5 96.9 90.00 1 3.1 3.1 100.0 Total 32 100.0 100.0
Drs. Ruston, M. Pd. - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
19
Tabel 5 di atas menunjukkan bahwa frekuensi terbanyak
berada pada nilai 60,00 sebanyak 40,6%, sedangkan frekuensi
paling sedikit berada pada nilai 40,00 dan 90,00 masing-masing
sebanyak 3,1%.
Di bawah ini dapat pula digambarkan histogram
distribusi frekuensi nilai siklus I pertemuan 2 seperti terlihat
pada gambar 3.
Nilai 1. 2
90.080.070.060.050.040.0
14
12
10
8
6
4
2
0
Std. Dev = 11.00
Mean = 63.8
N = 32.00
Gambar 3. Histogram Nilai Siklus I Pertemuan 2
Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa rata-rata
sebesar 63,8 dan simpangan baku sebesar 11,00 serta tingkat
pencapaian skor sebesar 70,89% dari skor ideal, dan masuk ke
dalam kategori cukup.
Drs. Ruston, M. Pd. - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
20
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Nilai Siklus I Pertemuan 3
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent
Valid 40.00 1 3.1 3.2 3.2 50.00 4 12.5 12.9 16.1 60.00 7 21.9 22.6 38.7 70.00 13 40.6 41.9 80.6 80.00 5 15.6 16.1 96.8 90.00 1 3.1 3.2 100.0 Total 31 96.9 100.0 Missing System 1 3.1
Total 32 100.0
Tabel 6 di atas menunjukkan bahwa frekuensi
terbanyak berada pada nilai 70,00 sebanyak 41,9%, sedangkan
frekuensi paling sedikit berada pada nilai 40,00 dan 90,00
masing-masing sebanyak 3,2%.
Histogram distribusi frekuensi nilai siklus I pertemuan 3
dapat digambarkan seperti terlihat pada gambar 4 berikut.
Nilai 1. 3
90.080.070.060.050.040.0
14
12
10
8
6
4
2
0
Std. Dev = 11.12
Mean = 66.5
N = 31.00
Gambar 4. Histogram Nilai Siklus I Pertemuan 3
Drs. Ruston, M. Pd. - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
21
Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa rata-rata
sebesar 66,5 dan simpangan baku sebesar 11,12 serta tingkat
pencapaian skor sebesar 73,89% dari skor ideal, dan masuk ke
dalam kategori cukup.
B. Siklus II
1. Perencanaan Penelitian
Berdasarkan hasil refleksi siklus I yang dilakukan secara
berkolaborasi dengan observer rekan sejawat, hal-hal yang perlu
disempurnakan dalam tindakan pembelajaran pada siklus II
sebagai berikut:
a. Membuat gambar dengan memberikan label pada setiap bagian
gambar.
b. Mengalokasikan waktu yang lebih banyak untuk mendiskusikan
gambar dan bagian-bagiannya.
2. Implementasi Tindakan
a. Persiapan
Sama halnya dengan rencana tindakan pada siklus I,
maka pada siklus II perlu pula dipersiapkan semua aspek yang
meliputi: kesiapan guru, siswa, materi, media dan observer.
Drs. Ruston, M. Pd. - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
22
Sebelum pelaksanaan tindakan, guru mempersiapkan
perangkat pembelajaran: silabus, rencana pelaksanaan
pembelajaran, handout, alat/media pembelajaran, dan alat
penilaian pencapaian tujuan.
b. Pelaksanaan
Rencana tindakan pada siklus II dilaksanakan pada
ruang kelas dan subjek serta periode (jam pelajaran) yang
sama dengan siklus I. Alokasi waktu yang dibutuhkan untuk
siklus II sama dengan alokasi waktu siklus I yaitu 2 x 40 menit
setiap tatap muka. Namun alokasi waktu yang digunakan untuk
mendiskusikan gambar dan bagian-bagiannya lebih banyak bila
dibandingkan dengan waktu yang dipakai pada siklus I.
c. Pemantauan Penelitian
Pemantauan/observasi dilakukan oleh rekan sejawat
yang bertindak sebagai kolaborator dan observer pada siklus I.
Observer memantau kegiatan pembelajaran secara langsung di
dalam ruang belajar selama proses pembelajaran. Observer
berpedoman kepada lembar observasi yang diisi setiap tatap
muka. Hasil monotoring langsung diberikan observer kepada
peneliti setelah selesai pembelajaran setiap hari.
d. Hasil Penelitian
Drs. Ruston, M. Pd. - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
23
Deskripsi hasil penilaian pada tes yang diberikan
pada siklus II secara umum dapat dilihat pada Tabel 7 berikut.
Tabel 7. Descriptive Statistics Siklus II
N Range Min Max Mean Standard
Deviation Variance
Nilai 2. 1 31 50.00 50.00 100.00 70.32 13.28756 176.559 Nilai 2. 2 30 40.00 50.00 90.00 73.66 11.29032 127.471 Nilai 2. 3 32 30.00 60.00 90.00 73.12 8.95779 80.242
Gambaran yang lebih rinci tentang distribusi nilai
masing-masing tes yang dilakukan dapat dilihat pada tabel dan
histogram berikut ini.
Tabel 8. Distribusi Frekuensi Nilai Siklus II Pertemuan 1
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent
Valid 50.00 4 12.5 12.9 12.9 60.00 7 21.9 22.6 35.5 70.00 9 28.1 29.0 64.5 80.00 8 25.0 25.8 90.3 90.00 1 3.1 3.2 93.5 100.00 2 6.3 6.5 100.0 Total 31 96.9 100.0 Missing System 1 3.1
Total 32 100.0
Tabel 8 di atas menunjukkan bahwa frekuensi terbanyak
berada pada nilai 70,00 sebanyak 38,7%, sedangkan frekuensi
paling sedikit berada pada nilai 90,00 sebanyak 3,2%.
Histogram distribusi frekuensi nilai siklus II pertemuan 1
dapat digambarkan seperti terlihat pada gambar 5 di bawah ini.
Drs. Ruston, M. Pd. - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
24
Nilai 2. 1
100.090.080.070.060.050.0
10
8
6
4
2
0
Std. Dev = 13.29
Mean = 70.3
N = 31.00
Gambar 5. Histogram Nilai Siklus II Pertemuan 1
Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa rata-rata
sebesar 70,3 dan simpangan baku sebesar 13,29 serta tingkat
pencapaian skor sebesar 70,3% dari skor ideal, dan masuk ke
dalam kategori cukup.
Tabel 9. Distribusi Frekuensi Nilai Siklus II Pertemuan 2
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent
Valid 50.00 2 6.3 6.7 6.7 60.00 4 12.5 13.3 20.0 70.00 10 31.3 33.3 53.3 80.00 9 28.1 30.0 83.3 90.00 5 15.6 16.7 100.0 Total 30 93.8 100.0 Missing System 2 6.3
Total 32 100.0
Drs. Ruston, M. Pd. - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
25
Tabel 9 di atas menunjukkan bahwa frekuensi terbanyak
berada pada nilai 70,00 sebanyak 30%, sedangkan frekuensi
paling sedikit berada pada nilai 100 sebanyak 3,3%.
Berikut ini dapat pula digambarkan histogram distribusi
frekuensi nilai siklus II pertemuan 2 seperti terlihat di bawah ini.
Nilai 2. 2
90.080.070.060.050.0
12
10
8
6
4
2
0
Std. Dev = 11.29
Mean = 73.7
N = 30.00
Gambar 6. Histogram Nilai Siklus II Pertemuan 2
Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa rata-rata
sebesar 73.7 dan simpangan baku sebesar 11,29 serta tingkat
pencapaian skor sebesar 81,9% dari skor ideal, dan masuk ke
dalam kategori baik.
Drs. Ruston, M. Pd. - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
26
Tabel 10. Distribusi Frekuensi Nilai Siklus II Pertemuan 3
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent
Valid 60.00 6 18.8 18.8 18.8 70.00 13 40.6 40.6 59.4 80.00 10 31.3 31.3 90.6 90.00 3 9.4 9.4 100.0 Total 32 100.0 100.0
Tabel 10 di atas menunjukkan bahwa frekuensi
terbanyak berada pada nilai 70,00 sebanyak 31,3%, sedangkan
frekuensi paling sedikit berada pada nilai 50, 90 dan 100
masing-masing sebanyak 6,3%.
Histogram distribusi frekuensi nilai siklus II pertemuan 3
dapat digambarkan seperti terlihat pada gambar 7 berikut.
Nilai 2. 3
90.080.070.060.0
14
12
10
8
6
4
2
0
Std. Dev = 8.96
Mean = 73.1
N = 32.00
Gambar 7. Histogram Nilai Siklus II Pertemuan 3
Drs. Ruston, M. Pd. - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
27
Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa rata-rata
sebesar 73.1 dan simpangan baku sebesar 8,96 serta tingkat
pencapaian skor sebesar 81,2% dari skor ideal, dan masuk ke
dalam kategori baik.
C. Pengujian Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Dengan
menggunakan gambar dapat meningkatkan kemampuan untuk
memahami teks deskriptif sangat sederhana bahasa Inggris siswa
kelas VII 2 SMP Negeri 1 Ranah Batahan.”
Secara umum perolehan setiap siswa pada tes yang dilakukan
pada siklus II lebih besar bila dibandingkan dengan perolehan pada
siklus I seperti terlihat pada tabel berikut.
Tabel 11. Rekapitulasi Nilai Siklus I dan II
No. urut
siswa
N I L A I RT Sik II –
RT Siklus I SIKLUS I SIKLUS II
I II III JLH RT I II III JLH RT
1 40 60 50 150 50.00 70 60 70 200 66.67 16.67 2 50 50 60 160 53.33 70 70 70 210 70.00 16.67 3 70 70 80 220 73.33 80 90 80 250 83.33 10.00 4 70 70 60 200 66.67 80 80 70 230 76.67 10.00 5 60 70 70 200 66.67 80 70 70 220 73.33 6.67 6 50 40 . 90 45.00 50 80 60 190 63.33 18.33 7 70 60 70 200 66.67 . 70 80 150 75.00 8.33 8 70 60 70 200 66.67 60 80 70 210 70.00 3.33 9 60 60 80 200 66.67 60 80 70 210 70.00 3.33 10 60 60 70 190 63.33 70 80 70 220 73.33 10.00 11 60 60 70 190 63.33 80 90 80 250 83.33 20.00 12 60 60 60 180 60.00 70 70 80 220 73.33 13.33 13 40 50 60 150 50.00 50 . 60 110 55.00 5.00 14 70 80 80 230 76.67 90 90 90 270 90.00 13.33 15 80 90 80 250 83.33 100 90 80 270 90.00 6.67
Drs. Ruston, M. Pd. - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
28
16 60 70 60 190 63.33 70 70 80 220 73.33 10.00 17 50 60 50 160 53.33 60 60 60 180 60.00 6.67 18 60 80 70 210 70.00 80 80 80 240 80.00 10.00 19 60 70 70 200 66.67 70 70 70 210 70.00 3.33 20 60 60 70 190 63.33 60 50 70 180 60.00 -3.33 21 70 60 70 200 66.67 70 80 80 230 76.67 10.00 22 60 80 70 210 70.00 70 80 80 230 76.67 6.67 23 80 70 80 230 76.67 100 90 90 280 93.33 16.67 24 40 50 60 150 50.00 50 50 60 160 53.33 3.33 25 60 60 70 190 63.33 80 70 70 220 73.33 10.00 26 50 50 60 160 53.33 60 70 70 200 66.67 13.33 27 60 70 70 200 66.67 80 70 80 230 76.67 10.00 28 . 60 50 110 55.00 60 . 70 130 65.00 10.00 29 80 80 90 250 83.33 80 80 90 250 83.33 0.00 30 30 50 40 120 40.00 50 60 60 170 56.67 16.67 31 50 60 50 160 53.33 60 60 60 180 60.00 6.67 32 60 70 70 200 66.67 70 70 70 210 70.00 3.33
Rata-rata 62,92 72.14 9.22
Pada tabel 11 kelihatan bahwa rata-rata pada siklus I adalah
62,92. Sedangkan rata-rata pada siklus II adalah 72,14. Terdapat
selisih antara kedua siklus sebesar 9,22 yang berarti bahwa perolehan
siswa pada siklus II lebih tinggi dari siklus I.
Selanjutnya persentase ketercapaian siswa pada siklus II lebih
tinggi dibandingkan dengan ketercapaian pada siklus I seperti terlihat
pada tabel berikut.
Tabel 12. Rekapitulasi Skor Perolehan Siswa
Siklus Pertemuan ke % Ketercapaian Kategori
I
1 74,25 Cukup
2 70,89 Cukup
3 73,89 Cukup
II
1 70,30 Cukup
2 81,90 Baik
3 81,20 Baik
Dengan demikian hipotesis yang diajukan dalam penelitian
tindakan kelas ini dapat diterima.
Drs. Ruston, M. Pd. - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
29
D. Diskusi
Berdasarkan hasil penelitian di atas ternyata bahwa
penggunaan gambar dapat meningkatkan kemampuan memahami
teks deskriptif sangat sederhana bahasa Inggris siswa. Hal ini sesuai
dengan pendapat McWhorter (1986: 49-50) mengatakan bahwa grafik,
tabel, dan gambar memberikan informasi yang sangat penting dari
sebuah bahan bacaan. Dengan memperhatikan grafik, tabel, dan
gambar tersebut akan memudahkan kita memahami teks.
Membuat gambar, mewarnai, menandai peta, membuat daftar
kejadian, dan/atau membuat diagram yang mengilustrasikan isi
sebuah teks merupakan kegiatan membaca yang sangat mendukung
untuk meningkatkan kemampuan memahami bahan bacaan (Ur, 2000:
146).
Jadi pembelajaran dengan menggunakan gambar dapat
meningkatkan kemampuan memahami teks deskriptif sangat
sederhana bahasa Inggris siswa kelas VII 2 SMP Negeri 1 Ranah
Batahan.
Drs. Ruston, M. Pd. - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
30
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Bedasarkan hasil penelitian yang dikemukakan pada BAB IV
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Penggunaan gambar dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk
memahami teks deskriptif sangat sederhana dalam mata pelajaran
bahasa Inggris.
2. Pemberian label pada bagian-bagian gambar dan didiskusikan
sebelum kegiatan membaca pemahan dapat membantu siswa
untuk memahami teks deskriptif sangat sederhana.
3. Penguasaan siswa untuk memahami teks deskriptif sangat
sederhana dengan menggunakan gambar sebesar 75,5% dan
masuk kategori cukup. Sedangkan penguasaan dengan
menggunakan gambar dan label bagian-bagian gambar sebesar
80% dan ini masuk kategori baik.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas dapat dikemukakan saran
sebagai berikut:
1. Gambar sebaiknya digunakan sebagai alat bantu untuk memahami
teks deskriptif sangat sederhana dalam mata pelajaran bahasa
Inggris.
29
Drs. Ruston, M. Pd. - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
31
2. Gambar sebaiknya diberikan label pada bagian-bagian yang
dibutuhkan untuk lebih mudah memahami teks deskriptif sangat
sederhana karena siswa kelas VII masih tergolong pemula dalam
mempelajari bahasa Inggris khususnya membaca pemahaman.
3. Agar kemampuan siswa memahami teks deskriptif sangat
sederhana menjadi lebih baik, maka guru bahasa Inggris
diharapkan terus mengembangkan kemampuannya untuk
membelajarkan siswa.
Drs. Ruston, M. Pd. - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
32
DAFTAR PUSTAKA
Agustien, Helena I.R. 2004. Materi Pelatihan Terintegrasi Bahasa Inggris. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Elliott, Stephen N. 1996. Educational Psychology: Effective teaching effective learning. Maison: Brown & Benchmark Publishers.
Grellet, Francoise. 1990. Developing Reading Skills: A Practical Guide to Reading Comprehension Exercises. Cambridge: Cambridge University Press.
McWhorter, Kathleen T. 1986. Guide to College Reading. Boston: Little Brown and Company.
_______. 1992. Efficient and Flexible Reading. New York: Harper Collins Publishhers.
Mikulecky, Beatrice, S. 1990. A Short Coursed in Teaching Reading Skills. New York: Addison-Wesley Publishing Company.
Pratisto, Arif. 2004. Cara Mudah Mengatasi Statistik dan Rancangan Percobaan dengan Menggunakan SPSS 12. Jakarta: PT Elexmedia Computindo.
Richards, Jack C. 2002. Curriculum Development in Language Teaching. Cambridge: Cambridge University Press.
Ruston. 2006. Kontribusi Strategi Membaca dan Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan Memahami Alinea Bahasa Inggris Siswa Kelas II SMP Negeri 1 Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat. Tesis. Padang: PPs Universitas Negeri Padang.
Sudjana. 1982. Teknik Analisis Korelasi dan Regresi. Bandung: Transito.
Ur, Penny. 2000. A Course in Language Teaching: Practice and Theory. Cambridge: Cambridge University Press.
Recommended