View
376
Download
22
Category
Preview:
Citation preview
Ade Zuhrotun
Botani Farmasi (team teaching)Laboratorium Farmasi Bahan Alam
Fakultas FarmasiUniversitas padjadjaran
OUTLINES:
DEFINISI
PENYIAPAN/PEMBUATAN SIMPLISIA:
TATA NAMA
PENGAWASAN MUTU
CONTOH DATA SIMPLISIA DALAM PENELITIAN
DEFINISI(Depkes RI, 1995; Depkes RI, 1979)
Simplisia:
Bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yangbelum mengalami pengolahan apapun juga dan kecualidinyatakan lain, berupa bahan yang telah dikeringkan
Simplisia nabati:
Simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian tanamanatau eksudat tanaman.
Eksudat tanaman ialah isi sel yang secara spontan keluardari tanaman atau isi sel yang dengan cara tertentudipisahkan dari tanamannya dan belum berupa zatkimia murni
. . . DEFINISI (Depkes RI, 1995; Depkes RI, 1979)
Simplisia hewani:
Simplisia berupa hewan utuh, bagian hewan atau zat-zatberguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupazat kimia murni
Simplisia pelikan (mineral):
Simplisia yang berupa bahan pelikan (mineral) yangbelum diolah atau telah diolah dengan cara sederhanadan belum berupa zat kimia murni
PENYIAPAN SIMPLISIA(bahan baku)
1. Pengumpulan bahan
2. Sortasi basah
3. Pengecilan ukuran (perajangan)
4. Pengeringan
5. Sortasi kering
6. Pengemasan dan penyimpanan
7. Pengawasan mutu
1.PENGUMPULAN BAHAN
Proses pengumpulan bahan dipengaruhi oleh:
a) bagian tumbuhan yang digunakan
b) umur tumbuhan pada saat panen
c) waktu panen
d) lingkungan tempat tumbuh (budidaya atau nonbudidaya)
Kadar senyawa aktif dalam simplisia berbeda-beda.Untuk mendapatkan simplisia dengan kualitas baikharus dilakukan pengawasan mutu pada saat bahandikumpulkan.
a) Pengumpulan berdasarkan bagian tumbuhan
Daun, Buah, Bunga, Biji , Kayu dan Kulit kayu, Akar, Rimpang, Getah/lendir
b) Pengumpulan berdasarkan umur
Kandungan kimia tertentu baru akan munculsetelah tumbuhan berumur tertentu (terkaitdengan proses metabolisme/reaksi enzimatisdalam tumbuhan)
c) Pengumpulan berdasarkan waktu panen
Waktu panen berpengaruh pada kandungan kimia
Misal:
Tanaman yang mengandung minyak atsiri dipanendipagi atau sore hari
d) Pengumpulan berdasarkan lingkungan tempat tumbuh
Tanaman budidaya dan non budidaya akan memilikikandungan kimia yang berbeda untuk jenis tanamanyang sama (kualitas dan kuantitas)
2. SORTASI BASAHTujuan untuk memisahkan kotoran-kotoran atau bahan-bahan asing lainnya dari bahan segar. Dapatmengurangi jumlah mikroba
Bahan asing misalnya tanah, kerikil, rumput, batang,daun, akar yang telah rusak
Cara:
Pencucian dengan air bersih
Pengupasan kulit (akar, batang, buah)
3.PENGECILAN UKURAN (PERAJANGAN)
Tujuan untuk memudahkan proses pengeringan,pengepakan, dan penggilingan (pembuatan serbuksimplisia)
Alat:
Pisau, golok, mesin perajang khusus
Catatan:
Bahan segar yang baru dipanen perlu dibiarkan dalamkeadaan utuh selama 1 hari sebelum dirajang
Semakin tipis bahan semakin cepat waktu pengeringan
4. PENGERINGAN
Tujuan untuk mendapatkan simplisia yang tidak mudahrusak sehingga dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama
Cara:
a) Diangin-anginkan.
Kecuali dinyatakan lain, pengeringan simplisia nabatidilakukan di udara, terlindung dari sinar mataharilangsung
a) Solar crop drying
b) Pengering buatan (suhu, kelembaban, tekanan dan aliranudara dikendalikan)
5. SORTASI KERINGTujuan untuk memisahkan benda-benda asing sepertibagian-bagian tumbuhan yang tidak diinginkan danpengotor lain yang masih tertinggal pada simplisia
Cara: manual, mekanik
Apabila tidak dinyatakan lain, bahan organik asing tidakboleh lebih dari 2%; kadar air tidak boleh lebih dari 10%
6. PENGEMASAN DAN PENYIMPANANBergantung pada jenis simplisia dan tujuannya mampu melindungisimplisia dari kemungkinan kerusakan.
Pengemasan:
Disimpan dalam wadah tertutup baik atau wadah tertutup rapat,diberi label yang mencantumkan nama dan tanggal pengemasan.
Bahan kemas bersifat tidak beracun dan tidak bereaksi dengan isi(inert). Misal aluminium foil, plastik atau botol berwarna gelap,karung, peti atau drum dari kayu/karton, drum/kaleng dari besiberlapis
Penyimpanan:
Apabila tidak dinyatakan lain, simplisia disimpan ditempatterlindung dari sinar matahari dan pada suhu kamar.
Bergantung sifat-sifat dan ketahanan simplisia pada suhu kamar(15-30)C, tempat sejuk (5-15)C atau tempat dingin (0-5)C
7. PENGAWASAN MUTU
Simplisia sebisa mungkin harus memenuhi persyaratanyang disebutkan dalam buku Materia Medika Indonesia(Depkes RI).
Cara:
Organoleptik, makroskopik, mikroskopik, uji kimia, ujibiologi, dll.
Catatan:
Pemeriksaan dilakukan berkala (berulang)
Simplisia pembanding sebagai contoh yang pasti danmemenuhi persyaratan
CARA LAIN PEMBUATAN SIMPLISIA
Fermentasi:
Dilakukan dengan seksama agar prosesnya tidakberlanjut sehingga terjadi perubahan kimia/fisikyang tidak diinginkan
Penyulingan (destilasi)
pengentalan eksudat nabati
pengeringan sari air (pati, talk)
*dengan prinsip harus memenuhi persyaratan mutu
TATANAMA
Nama (dalam bahasa) latin:
Simplisia nabati ditetapkan dengan menyebutkan namamarga (genus), atau nama jenis (species) atau petunjukteknis (specific epithet) tanaman asal, diikuti denganbagian tanaman yang dipergunakan
Simplisia hewani dan simplisia pelikan ditetapkandengan menyebutkan nama latin yang paling umumdari simplisia tersebut
. . . TATANAMANama (dalam bahasa) Indonesia:
Nama simplisia nabati, simplisia hewani atau simplisiapelikan ditulis dengan menyebutkan nama daerah yangpaling lazim
Jika simplisia nabati berupa bagian tanaman maka namadaerah tersebut didahului dengan nama bagian yangdipergunakan
Contoh:Allii sativi Bulbus Umbi bawang putih
Arengae Radix Akar aren
Catharanti Folium Daun tapak dara
Cucurbitae semen Biji labu merah
Momordicae Fructus Buah Pare
Tamarindi Pulpa Daging buah asam jawa
Sappan Lignum Kayu secang
Apii graveolentis Herba Herba sledri
Nyctabthi Flos Bunga srigading
Simplisia getah/lendir: jarak cina, jarak pagar, kikolot,pepaya, lidah buaya
Contoh:
Data PenelitianPada setiap penelitian dilakukan pemeriksaan simplisia untuk mengetahui mutu/ kualitasnya
Contoh:
Kulit batang ketapang
Terminalia catappa L.
(diambil dari hasil penelitian tesis Ade Zuhrotun)
MONOGRAFI SIMPLISIA(Materia Medika Indonesia)
1. Nama latin : Terminalia catappa cortex2. Nama Indonesia : Kulit batang ketapang3. Tumbuhan asal : Terminalia catappa Linn.4. Pemerian : (gambar)5. Ciri makroskopik : (gambar)6. Ciri mikroskopik (penampang melintang, serbuk)7. Identifikasi kimia (termasuk hasil kromatografi lapis tipis)8. Kadar abu (total, tidak larut dalam asam, larut dalam air)9. Kadar sari (dalam air, dalam etanol)10. Penyimpanan : ...11. Isi (kandungan kimia) : ...12. Penggunaan : ...13. Nama daerah : ..
Gambar Terminalia catappa L, diambil dari Thomson and Evans, 2006
Analisis Makroskopik dan Mikroskopik1.Karakteristik Makroskopik
Keterangan :a. Permukaan kulit bagian luar; b.Permukaan kulit bagian dalam; c. Simplisia yangsudah di rajang; d.Serbuk simplisia
a
b
c
d
2.Karakteristik Mikroskopik
Keterangan :a. serabut pembuluh, b. sklerenkim dan kristal oksalat berbentuk roset, c. Parenkim dengan sel minyak d.Parenkim berisi kristal oksalat, e. sel batu, f. berkas pembuluh
a b c
fed
3. Karakteristik Mutu
Tabel 1. Hasil Pemeriksaan Karakteristik Mutu
ParameterKadar dalam % (b/b)
Simplisia Ekstrak
Kadar sari larut air 14,5 49,45
Kadar sari larut etanol 19 64,55
Susut pengeringan 10,54 21,63
Kadar abu total 15,07 1,67
Kadar abu larut air 4,50 0,38
Kadar abu tidak larut asam 11,09 1,27
Kadar air 8,88* 17,85*
Keterangan:
* dalam % (v/b)
4. Penapisan Fitokimia
Tabel 2. Hasil Penapisan Fitokimia
Senyawa Simplisia E.EtOH F.Air F.NH F CHCL3 F.EtoAc
Alkaloid - - - - - -
Flavonoid + + + - + +
Kuinon + + + + + +
Saponin + + + - - -
T. Katekat + + + + - -
T. Galat + + + + - +
Triterpenoid/
Steroid
+ + - + + +
Keterangan:
E.EtOH= ekstrak etanol; F.Air=fraksi air; F= fraksi; F.NH = faksi n-heksana ;
F.CHCL3=fraksi kloroform; F.EtoAc= fraksi etil asetat; + = terdeteksi kandungan
senyawa; - = tidak terdeteksi kandungan senyawa
Pemantauan KLT
Keterangan:Sampel yang dipantau:1.ekstrak etanol, 2. fraksi n-heksana, 3. fraksi kloroform, 4. fraksi etil asetat, dan 5.fraksi air.
Kondisi pemantauan: Fase diam silica gel GF254 pra lapis, pengembangtoluene:eter (1:1)
Pemantauan bercak(a) sinar tampak (b) sinar UV 254 nm (c) sinar UV 366 nm (d) asam sulfat 10%pada sinar tampak (e) asam sulfat 10% pada sinar UV 366.
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
(a) (b) (c) (d) (e)
Recommended