View
218
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
69
Universitas Indonesia
3. METODE PENELITIAN
Untuk menyelesaikan permasalahan, maka perlu disusun langkah-langkah
penyelesaian masalah sebagai berikut :
Keterangan flowchart :
1. Survey Pendahuluan
Studi litaratur dilakukan dengan mencari jurnal, buku dan laporan penelitian
lainnya yang berhubungan dengan topik penelitian, yaitu: QFD (Quality Fuction
Deployment) dan Hoshin kanri
2. Perumusan Masalah
Menetukan masalah yang akan diteliti dengan suatu pendekatan untuk
memecahkan masalah.
3. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan dilakukan untuk mendorong pembuatan penelitian ini adalah
mengenai teoritis dari topik penelitian. Studi kepustakaan diperoleh dari sumber
handbook, karya penelitian dan jurnal internalasional yang berkaitan.
4. Tujuan Penelitian
Menetapkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian. Dari tujuan penelitian
inilah dapat ditemukan arah serta sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian.
5. Pengumpulan Data Kualitatif
Pengumpulan data dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan melakukan wawancara,
observasi dan menyebarkan kuisioner kepada konsumen.
6. Identifikasi Variabel
Mengidentifikasi variable-variable yang berpengaruh terhadap pemecahan masalah
dan sesuai dengan dimensi-dimensi kualitas.
7. Penentuan Atribut Kuisioner
Menentukan atribut-atribut yang berhubungan dengan kualitas produk yang akan
diteliti, dalam hal ini peneliti menggunakan acuan dari Badan Akreditasi Nasional
Perguruan Tinggi (BAN PT).
8. Penyusunan Kuisioner Awal
69 Lukman Arhami. Perencanaan strategi ..., FT UI., 2008.
70
Universitas Indonesia
Penyusunan kuisioner ini dimaksudkan untuk mengetahui customer needs terhadap
layanan pendidikan JTM FT UNJ, sehingga lembaga dapat meningkatkan kualitas
produknya sesuai dengan keinginan konsumen.
9. Penyebaran Kuisioner Awal
Menyebarkan pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun kepada mahasiswa
sebagai masukan penyusunan kuesioner utama.
10. Validitas Isi
Validitas isi berdasarkan expert justment oleh ahli, dalam hal ini oleh dosen
pembimbing. Validas isi dilakukan untuk mengetahui kesesuaian antara instrument
dengan atribut/obyek yang akan di teliti.
11. Uji Coba Kuesioner
Menguji coba kuesioner, hal ini dilakkukan untuk mengetahui validitas antar butir
soal dan reabilitas instrument diperlukan untuk melihat konsistensi instrumen.
12. Penentuan Sampel
Setelah dilakukan pengujian kuesioner, diperoleh standar diaviasi sampel dan
diketahui populasinya, maka ditentukan jumlah sampel yang mewakili populasi.
13. Penyusunan Kuisioner Final
Kuisioner ini disusun setelah melakukan wawancara dengan berbagai pihak yang
terkait, yaitu para dosen, karyawan dan pimpinan. Dari wawancara tersebut dapat
menentukan atribut-atribut pertanyaan yang digunakan dalam kuisioner final.
Dalam hal ini tidak dilakukan kuisioner awal karena kurang efisien dan mengingat
terbatasnya waktu. Kuisioner final ini terdiri dari 3 bagian, antara lain :
a. Data Diri (identitas responden)
Pada bagian ini diperoleh segala sesuatu yang berkaitan dengan identitas
responden (nama, angkatan, program studi, asal sekolah/pendidikan terakhir,
IPK, tempat domisili).
b. Tingkat Kepentingan
Pada bagian ini hanya terdiri dari customer needs dan responden hanya
memilih seberapa penting suatu atribut layanan pendidikan.
Selain itu skala yang diberikan sebanyak 5, dimana akan memaksa responden
untuk tegas dalam menjawab apakah cenderung untuk menganggap (1) sangat
Lukman Arhami. Perencanaan strategi ..., FT UI., 2008.
71
Universitas Indonesia
tidak penting, (2) tidak penting, (3) cukup penting, (4) penting, (5) sangat
penting.
c. Tingkat Kepuasan
Kuisioner diperlukan untuk mengukur tingkat kepuasan terhadap atribut-atribut
layanan pendidikan. Jadi dari kuisioner ini dapat diketahui sejauh mana
lembaga mampu memuaskan mahasiswa, yakni terpenuhinya harapan
konsumen pada semua customer needs. Skala yang digunakan (1) sangat tidak
puas, (2) tidak puas, (3) cukup puas, (4) puas, (5) sangat puas.
14. Penyebaran Kuisioner Final
Menyebarkan pertanyaan-pertanyaan final yang telah disusun kepada mahasiswa,
dosen.
15. Pengembalian Kuisioner
Setelah konsumen mengisi kuisioner dengan teliti dan benar, maka harus
dikembalikan untuk diproses lebih lanjut.
16. Menentukan Customer Needs (WHATs)
Tahap ini mengarahkan penelitian untuk mendapatkan data tentang customer needs
(atribut pelayanan). Data tingkat kepentingan atribut-atribut layanan ini diperoleh
dari hasil wawancara terhadap konsumen dari hasil kuisioner tentang atribut
pelayanan.
17. Menentukan Technical Responses (HOWs)
Dalam tahap ini sangat diperlukan kreatifitas. Penggalian informasi untuk
membuat SQC yang selengkap mungkin diperlukan. Hal ini bisa dilakukan dengan
cara pengamatan langsung dan wawancara dengan pihak Jurusan dan mahasiswa.
18. Menentukan Relationship Matrix (WHATs dan HOWs)
Mencari hubungan antara atribut (customer needs) dengan karakteristik rekayas
teknis (SQC). Ada 4 kemungkinan hubungan antara atribut dengan SQC, akan
dijelaskan pada BAB II.
19. Menentukan Technical Correlation (Hubungan antar Matrik)
Mengidentifikasi hubungan yang terjadi pada tiap bagian rekaya teknis (design
requirement) yang dinyatakan dengan matrik korelasi. Matrik korelasi ini
merupakan bagian atap dari Rumah Kualitas. Adapun tingkat kepentingan
Lukman Arhami. Perencanaan strategi ..., FT UI., 2008.
72
Universitas Indonesia
hubungan serta keterkaitan antara design requirement, akan dijelaskan pada BAB
II.
20. Menentukan Planning Matrix (Matriks Perencanaan)
Dalam matrik perencanaan nilai-nilai yang akan disajikan adalah mengenai tingkat
kepentingan menurut customer, tingkat kepuasan pelanggan saat ini,. Dari hasil
perhitungan ini kemudian berikutnya akan ditentukan goal (target/tujuan) yang
ingin dicapai oleh JTM FT UNJ, ratio peningkatan.
Matrik Perencanaan disebut juga Customer Competitive Assessment dalam
beberapa literature. Pada penelitian ini, matrik perencanaan yang hanya digunakan,
yaitu :
a. Importance to Customer, mencari nilai rata-rata tingkat kepentingan untuk
semua responden. Hasil perhitungan ini berupa bobot dari tiap-tiap atribut.
n
Xij
Xi
nj
j
1 (Pers. 3.1)
dimana : Xi : nilai rata-rata bobot faktor ke-i
Xij : nilai bobot atribut i dari pelanggan ke-j
n : jumlah sampel
b. Customer Satisfaction Performance, merupakan nilai rata-rata untuk masing-
masing atribut untuk produk yang dianalisis, hanya saja nilai yang dirata-rata
adalah yang berkaitan dengan tingkat kepuasan pelanggan responden produk
yang dianalisis.
c. Goal, merupakan target yang akan dijadikan tujuan pencapaian tingkat
performansi dari produk yang dianalisis. Goal dinyatakan dalam skala numerik
sama dengan tingkat kepentingan atribut pada customer satisfaction
performance. Pertimbangan penentuan nilai goal ialah :
Importance to Customer
Atribut yang mempunyai bobot tinggi diperhatikan untuk diberi nilai target
(goal) terlebih dahulu. Dengan kata lain kita menekankan kepada
konsumen atau pengguna produk. Besarnya goal tersebut berorientasi pada
tingkat kepuasan yang diharapkan oleh konsumen.
Lukman Arhami. Perencanaan strategi ..., FT UI., 2008.
73
Universitas Indonesia
customer satisfaction performance dipertimbangkan karena berhubungan
erat dengan konsumen terhadap produk yang selama ini dihasilkan.
Tingkat kemampuan produsen atau tingkat kesulitan dan SDM yang
tersedia. Hal ini merupakan pertimbangan murni dari pihak jurusan yang
berlaku sebagai produsen, dalam hal ini tidak banyak dibahas.
Improvement Ratio, merupakan nilai yang menunjukkan tingkat rasio
(perbandingan) pengembangan, yaitu mengindikasikan bahwa untuk atribut
yang didahulukan untuk dipenuhi mempunyai tingkat-tingkat kegunaan
yang tinggi untuk dikembangkan atau tidak. Nilainya akan dijelaskan pada
BAB II.
d. Raw Weight, merupakan nilai tingkat kepentingan dari masing-masing
kebutuhan bagi development team. Nilainya akan dijelaskan pada BAB II.
e. Normalized Raw Weight, merupakan kolom yang berisikan nilai raw weight,
diskalakan pada range antara 0 sampai 1 atau dinyatakan dalam persentase.
Nilainya akan dijelaskan pada BAB II.
21. Menentukan Technical Matrix
Dalam tahap ini atribut-atribut yang terkait dibentuk dalam bentuk matrik yang
disebut matrik antar atribut.
Adapun tahapan dalam menentukan technical matrix, ialah :
a. Priorities
Tahap ini merupakan kontribusi relative SQC bagi keseluruhan kepuasan
konsumen, untuk mendapatkannya digunakan data pada tahap planning matrix,
yaitu raw weight yang dinormalkan (Normalized Raw Weigth / NRW).
WeightRawTotal
WeightRawNRW (Pers. 3.2)
)Re(Pr NumericMatrixletionshipxNRWiorities (Pers. 3.3)
b. Target
Menggambarkan bagaimana SQC harus dicapai berhubungan dengan customer
needs dan pergormansi pesaing. Mengindikasi bagaimana dapat meningkatkan
sesuatu, menurunkan sesuatu atau mencapai sasaran tertentu yang spesifik.
Lukman Arhami. Perencanaan strategi ..., FT UI., 2008.
74
Universitas Indonesia
22. Pembuatan House Of Quality (HOQ)
Dari customer needs akan diperoleh atribut-atribut apa saja yang dipentingkan,
sehingga dapat dibentuk rumah kualitas. Penyusunan HOQ ini sebagai input untuk
menentukan strategi selanjutnya
23. Analisa situasi saat ini (prioritas isu) berdasarkan HOQ
Langkah ini dilakukan untuk mengetahui kinerja pelayanan JTM FT UNJ kepada
mahassiswa sekaligus mengetahui layanan yang harus menjadi perhatian pihak
manajemen untuk meningkatkan kuallitas layanannya.
24. Membuat tujuan, strategi pelayanan dan rencana implementasi
Menentukan tujuan berdasarkan visi dan misi JTM FT UNJ dalam rangka
meningkatkan kualitas layanan pendidikan di JTM FT UNJ serta menyusun
strategi berdasarkan input QFD kedalam Hoshin Kanri.
25. Mengkomunikasikan dan mengimplementasikan rencana
Action plan yang telah disusun di sosialisasikan dan diimplementasikan keseluruh
bagian JTM FT UNJ
26. Review rencana implementasi secara periodik
Rencana implementasi yang telah diterapkan kemudian secara berkala diperiksa
secara periodic untuk mengetahui dan mengantisipasi secara dini terhadap gap
yang akan terjadi (pencapaian target) dengan target yang telah ditentukan.
27. Analisa hasil review Hoshin proses
Langkah ini merupakan tahap akhir dalam perencanaan strategi yang disusun, di
mana hasil review secara periodic tadi akan dijadikan bahan evaluasi lebih lanjut
untuk memperbaiki proses maupun penyusunan strategi yang tepat dalam
menghadapi tantangan ataupun kebutuhan di masa yang akan datang.
Lukman Arhami. Perencanaan strategi ..., FT UI., 2008.
75
Universitas Indonesia
Mulai
Survey Pendahuluan
Pengumpulan Data
Kualitatif
Identifikasi Variabel
Penentuan atribut kuesioner
Penyebaran dan Pengembalian
Kuisioner Awal
Perumusan Masalah Studi Kepustakaan
Tujuan Penelitian
A
Penyusunan Kuisioner Awal :
Data diri
Tingkat kepentingan
Tingkat kepuasan jasa yang di analisis
Tingkat kepuasan kompetitor
Penentuan Jumlah Kuisioner Final
Dengan Uji Bernoulli :
2
2
2
.
e
qpZ
N
Lukman Arhami. Perencanaan strategi ..., FT UI., 2008.
76
Universitas Indonesia
A
Penyusunan Kuisioner Final :
Data diri
Tingkat kepentingan
Tingkat kepuasan yang di analisis
Penyebaran dan Pengembalian
Kuisioner Final
Uji Validitas
Valid ? Buang item yg
tidak valid
Uji Reliabilitas
Reliabel ?
Data Cukup?
Pengolahan Data Kuantitatif
Penyebaran Kuesioner
HOQ
Lukman Arhami. Perencanaan strategi ..., FT UI., 2008.
77
Universitas Indonesia
Gambar 3.1. Langkah-langkah Pemecahan Masalah
BAGIAN 2
Quality Strategy
Deployment
Hoshin Kanri
area Strategy
Formulation
Revisi
Menentukan Customer Needs
Menentukan Technical Response
Menentukan Relationship
Menentukan Technical Correlation
Menentukan Planning Matrix : Importance to Customer
Customer Satisfaction Performance
Competitive Satisfaction Performance Goal & Improvement Ratio
Sales Point
Raw Weight
Normalized Raw Weight
Menentukan Priority Technical Respon
Analisa Situasi saat ini (Prioritas
Isu) berdasarkan HOQ
Membuat Tujuan, Strategi Pelayanan dan
Rencana Implementasi
Mengkomunikasikan dan
mengimplementasi rencana
Review rencana implementasi
secara periodik
Analisa Hasil review
Hoshin Kanri
Penyusunan Laporan
BAGIAN 1
Quality Strategy
Development
QFD Area VOC
and HOQ
Definition
Selesai
House of Quality
Lukman Arhami. Perencanaan strategi ..., FT UI., 2008.
Recommended