View
91
Download
8
Category
Preview:
Citation preview
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Lunch Atop a Skyscraper (New York Construction Workers Lunching on a Crossbeam) Foto diambil tahun 1932 oleh Charles C. Ebbets pada proyek Gedung RCA, USA
Dr. Jati Utomo Dwi Hatmoko, ST, MM, MSc
Bintek Konstruksi Bagi Panitia Pemeriksa Pekerjaan dan Pengawas Lapangan Kabupaten Brebes Tahun Anggaran 2011
Kita tidak ingin hal ini tejadi kepada Ahli Bangunan kami …
Fakta tentang kecelakaan kerja
• Setiap tahun di dunia terjadi 270 juta kecelakaan kerja
• 160 juta pekerja menderita penyakit akibat kerja
• kematian 2,2 juta
• kerugian finansial sebesar 1,25 triliun USD.
Ingat : Dalam kecelakaan kerja tidak harus ada korban cedera /meninggal.
Tingkat kecelakaan kerja di Indonesia
Berdasarkan laporan PT Jamsostek • tahun 2000 terjadi 98.902 kasus • tahun 2001 terjadi 104.774 kasus • tahun 2002 terjadi 103.204 kasus • tahun 2003 terjadi 105.846 kasus • tahun 2004 terjadi 95.418 kasus • tahun 2005 terjadi 99.023 kasus • tahun 2006 terjadi 95.624 kasus • tahun 2007 terjadi 83.714 kasus
Tingkat kecelakaan kerja di Indonesia
– rata-rata 96 ribu / tahun
– salah satu yang tertinggi di dunia!
– dipercaya hanya sekitar 50% dari jumlah yang sebenarnya,
– karena data tersebut dapat diambil dari jumlah klaim kepada Jamsostek.
– hanya sekitar 50% perusahaan saja yang mengasuransikan pekerjanya kepada Jamsostek (Anshori, 2008)
Contoh-contoh pengabaian terhadap keselamatan kerja
Contoh-contoh pengabaian terhadap keselamatan kerja
Contoh-contoh pengabaian terhadap keselamatan kerja
Contoh-contoh pengabaian terhadap keselamatan kerja
Contoh-contoh pengabaian terhadap keselamatan kerja
Contoh-contoh pengabaian terhadap keselamatan kerja
• Penyumbang terbanyak berasal dari kecelakaan kerja konstruksi
– 30% dari total keseluruhan jumlah kecelakaan kerja.
– perlu mendapatkan perhatian khusus
Penyebab kecelakaan kerja
• Faktor manusia (80-90%)
• Faktor sistem manajemen & lingkungan kerja
• Faktor alat keselamatan kerja
• Faktor alam (2%)
Fakta : sebagian besar tenaga konstruksi tidak terdidik
(53% lulusan SD)
Solusi : penekanan pada training / pelatihan K3
Kondisi yg tidak aman Tindakan yg tidak aman
Sistem manajemen yg gagal
Temukan 8 /lebih potensi bahaya dalam gambar (Lingkari)
Jenis pekerjaan yang paling beresiko menimbulkan kecelakaan kerja pada proyek gedung
1. Pekerjaan Bekisting ( 40 % ) pembongkaran 2. Pekerjaan Atap ( 17.1 %) 3. Pekerjaan Kayu ( 14.3 %) 4. Pekerjaan Scaffolding ( 11.4 %) 5. Pekerjaan Penulangan ( 5.7 %) 6. Pekerjaan Dinding ( 5.7 %) 7. Pekerjaan Batu ( 2.9 %) 8. Pekerjaan Pengecoran ( 2.9 %)
Kerugian akibat kecelakaan kerja
• Bagi pekerja : – penderitaan akbat kematian, luka/cidera berat
maupun ringan,
– penderitaan bagi keluarga
• Bagi kontraktor - Kerugian biaya, waktu
- Reputasi
- Bagi pemilik proyek - Proyek tertunda (rugi waktu)
- Reputasi
K3 dan Biaya Proyek
• Benarkan sistem K3 mahal & membebani proyek? – memang mahal, tapi …
• Tanpa K3 akan lebih mahal lagi – biaya pengobatan / penanganan jenasah
– membayar santunan kepada keluarga yang bersangkutan
– perbaikan kerusakan fasilitas akibat kecelakaan kerja
– reputasi perusahaan menjadi buruk
– blacklist dari owner
– urusan hukum
TARGET K3: ZERO ACCIDENT !
Dicapai melalui Sistem Manajemen K3
• SMK3
• OHSAS
• OSHA
• JISHA
• dll
Kebijakan K3 pemerintah
Target:
Zero accident
Ketentuan umum
“Penyelenggaraan pekerjaan konstruksi wajib
memenuhi ketentuan tentang keteknikan, keamanan,
keselamatan dan kesehatan kerja, perlindungan
tenaga kerja dan lingkungan, untuk mewujudkan terib
penyelenggaraan pekerjaan konstruksi”
Tentang Kontrak kerja
“Perlindungan tenaga kerja yang memuat ketentuan
tentang kewajiban para pihak dalam pelaksanaan K3
serta Jamsostek”
U U No 18 Th 1999 ttg JASA KONSTRUKSI
PP 29/2000 – pasal 30
Untuk menjamin terwujudnya tertib penyelenggaraan pekerjaan
konstruksi, penyelenggara wajib memenuhi ketentuan tentang :
• Ketehnikan meliputi persyaratan keselamatan umum konstruksi
bangunan, mutu hasil pekerjaan, mutu bahan baku dan atau
komponen bangunan dan mutu peralatan
• Keamanan, keselamatan dan kesehatan tempat kerja konstruksi
• Perlindungan sosial tenaga kerja
• Tata lingkungan setempat dan pengelolaan lingkungan hidup.
Sistem Manajemen K3 (SMK3) • UU Ketenagakerjaan
– setiap perusahaan yang memiliki > 100 pekerja, atau < 100 pekerja tetapi dengan tempat kerja yang berisiko tinggi (termasuk proyek konstruksi) wajib mengembangkan SMK3 dan menerapkannya di tempat kerja.
• SMK3 perlu dikembangkan sebagai bagian dari sistem manajemen suatu perusahaan secara keseluruhan.
• SMK3 mencakup hal-hal berikut: – struktur organisasi, perencanaan, – pelaksanaan, tanggung jawab, – prosedur, – proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan
penerapan, pencapaian, pengkajian, dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja
Komponen utama Sistem Manajemen K3 (OHSAS)
- Sistem Manajemen Keselamatan
- Kebijakan Keselamatan & Kesehatan Kerja
- Perencanaan dan Organisasi untuk K3
- Penilaian resiko dan implementasinya, kegiatan operasional dan pemeliharaan langkah-langkah pengendalian resiko
- Mengukur kinerja K3 dan prosedur untuk tindakan koreksif sebagai respon atas kejadian yang ada.
- Audit dan Manajemen review dari kinerja yang dihasilkan
Sistem Manajemen K3 (SMK3)
1. Harus ada penanggung jawab K3 (safety manager / safety officer)
2. Harus ada sistem yang menjamin keselamatan kerja pekerja konstruksi • Rencana penanggulangan terhadap
kecelakaan • Peta evakuasi bila terjadi kebakaran/banjir • Sistem untuk mencegah kecelakaan kerja • rambu-rambu, jaring pengaman, pagar • Sosialisasi & training K3, dll
3. Penyediaan alat pelindung diri (APD) Di manakah peran anda?
Peran Tim Teknis dalam K3
• Sebagai wakil owner ikut bertanggung jawab thd pelaksanaan K3 di proyek
• Mewajibkan pemberi jasa (kontraktor) untuk membuat sistem manajemen K3
• Memonitor pelaksanaan K3 di lapangan
• Memberi teguran / sanksi atas pelanggaran K3
Contoh pelaksanaan Sistem manajemen K3
Safety Morning Talk ( Senam pagi, Penjelasan singkat tentang Safety ) (Proyek Wika di Aljazair)
Safety Induction Pelatihan Safety kepada Mandor & Ketua Regu
Simulasi Evakuasi masa & Kebakaran Safety Patrol
Pengawasan K3
Penggunaan APD pada pekerja
Penggunaan APD pada pekerja
K3 pekerjaan tanah
Pekerjaan tanah terdiri dari pekerjaan :
– Galian
– Timbunan dan pemadatan
– Galian bawah tanah
K3 pekerjaan tanah
Potensi bahaya :
Tower Crane (TC)
Stabilitas TC tergantung pada:
• Kondisi Tanah
• Kondiri track (tapak)
• Pemberat Kesetimbangan (Counter Weight)
• Tinggi TC
• Panjang Jib
• Posisi Kaki Penumpu (out rigger)
• Beban yang diangkat & Posisi keran saat pengangkatan
Aspek K3 paling kritis pada operasi TC adalah Stabilitas
• Kondisi Cuaca
• Kompetensi Operator
• Penanganan Yang Benar
Terima kasih
Recommended