View
28
Download
4
Category
Preview:
Citation preview
Konsep dasar BAU Baseline
dan Skenario Mitigasi dari
land-based sector
Sonya Dewi
Pelatihan Inventarisasi Gas Rumah Kaca dan Penghitungan BAU
Baseline
Bandung, 21-25 Mei 2012
Outline
Framework Pembangunan Rendah Emisi dari land-based sector
Terminologi
Cakupan land-based sector
Skenario baseline pada tingkat lokal
Skenario mitigasi
Land Use Planning for Low Emission Development Strategy (LUWES) untuk
mendukung RAD-GRK
FRAMEWORK PEMBANGUNAN
RENDAH EMISI UNTUK LAND-BASED
SECTOR
Pelibatan parapihak
Perubahan paradigm dan budaya kerja
Emisi dn sequestrasi
GRK
Tutupan lahan
Penggunaan Lahan dan Perubahan Penggunaan
Lahan
Kehati dan
Jasling
Pertumbuhan dan pemerataan pembangunan
Kegiatan penurunan emisi dan pencegahan
leakage
Drivers/pemicu Penggunaan Lahan
dan Perubahan Penggunaan Lahan
Kerangka hukum, peraturan dan penegakan hukum
ha, Rp, ISL -> C
ha, Rp, ISL->C
Mitigasi
Perubahan Iklim
Target dan Skenario
Penggunaan Lahan dan
Perubahan Penggunaan
Lahan untuk mitigasi
Skenario Baseline
Penggunaan Lahan
dan Perubahan
Penggunaan lahan
di masa depan ->
REL
Pembangunan
Berkelanjutan
C dll
Rp, ISL,
Jasling
C
ha, best
practices
Penggunaan lahan dan
Perubahan Penggunaan
lahan di masa lampau ->
Emisi historis
LUP-Strategi
Pembangunan
Rendah Emisi
Sistem MRV
Safeguard
Skema
Terminologi
MRV (Monitoring, Reporting, Verification)
Emisi Historis
Skenario baseline, Business As Usual
Reference Emission Level
Skenario mitigasi
Strategi Pembangunan Rendah Emisi
Skema pendanaan
Opportunity Cost
Forest Transition
Cakupan land-based sector
(i) Bukan hanya deforestasi; emisi dari gambut
termasuk, juga kehilangan karbon dari
pepohonan di luar hutan
(ii) Sequestrasi terjadi dengan meningkatnya
biomasa
(ii) Pemicu/drivers dari perubahan penggunaan
lahan berinteraksi satu sama lain dan juga
lintas sektor
(iii) Adanya displacement of activities, kebocoran
KAWASAN HUTAN
DENGAN POHON
KAWASAN HUTAN TANPA
POHON
POHON DI LUAR KAWASAN HUTAN
BUKAN KAWASAN HUTAN TANPA POHON
Definisi hutan
berdasarkan kanopi
Definisi hutan
berdasarkan institusi
Agroforestry,
perkebunan, dll
Tebang buka/
penanaman kembali
termasuk definisi hutan;
tanpa batas waktu
penanaman kembali
TOTAL AREA
Quiz 1
Beda skenario baseline, REL, dan skenario mitigasi?
Mengapa cakupan bukan hanya hutan dan deforestasi?
Pertanyaan seputar
metodologi Bagaimana membuat skenario baseline secara
mudah, fair dan efisien?
Bagaimana memproyeksikan emisi di masa depan berdasarkan skenario baseline?
Bagaimana membuat skenario mitigasi, memproyeksikan emisi dan membuat strategi
pembangunan rendah emisi? Analisa tradeoffs?
Bagaimana mengintegrasikannya kedalam perencanaan tata ruang?
Pertanyaan seputar
metodologi Bagaimana membuat skenario baseline
secara mudah, fair dan efisien?
Bagaimana memproyeksikan emisi di masa depan berdasarkan skenario baseline?
Bagaimana membuat skenario mitigasi, memproyeksikan emisi dan membuat strategi
pembangunan rendah emisi? Analisa tradeoffs?
Bagaimana mengintegrasikannya kedalam perencanaan tata ruang?
SKENARIO BASELINE PADA
TINGKAT LOKAL
Baseline dan REL/RL
Skenario Baseline (BAU) adalah skenario penggunaan lahan dan perubahan penggunaan lahan TANPA adanya
intervensi apapun
Selayaknya mempertimbangkan kondisi lokal
Emisi yang diproyeksikan dari skenario baseline adalah REL/RL
Di-integrasikan dan di-agregasi menjadi REL/RL di tingkat nasional
Bukan langkah teknis semata tapi memerlukan negosiasi yang dipandu oleh guideline yang ditetapkan
OPSI SKENARIO BASELINE
Kondisi lokal Akan membawa kepada Locally Appropriate
Mitigation Action (LAMA) sebagai bagian dari
NAMA RAD GRK
Kondisi lokal Indonesia sangat beragam, yang menyebabkan perbedaan pemicu perubahan
penggunaan lahan dan emisi di masa lampau
Data menunjukkan variasi tinggi ttg kemiskinan, HDI, kepadatan penduduk, PDRB, yang
membawa pada perbedaan kebutuhan untuk
pertumbuhan dan pemerataan ekonomi
Peta kerapatan karbon (ABG)
Indonesia in 1990
Peta kerapatan karbon (ABG)
Indonesia in 2000
Peta kerapatan karbon (ABG)
Indonesia in 2005
Share emisi dari perubahan penggunaan
lahan
Hutan Alam menjadi
perkebunan 16%
Hutan Alam Menjadi lahan
pertanian 15%
Hutan Alam menjadi belukar
13%
Undisturbed swamp forest
on peat to Shrub on peat
10%
Undisturbed forest to
Logged over forest-high
density 10%
Estate to Cropland
8%
Agroforest to Cropland
6%
Undisturbed swamp forest
on peat to Estate on peat
8%
Logged over forest-high density to
Estate 7%
Logged over forest-high density to Cropland
7%
Share emisi berdasarkan
kawasan
Hutan lindung/konservasi (26.7%
land), 20% Em
Hutan Produksi (31.8%
land), 39% Em
HPK (9.6% land), 11%
Em
APL (31.9%
land) , 30% Em
Emission share by province East
Kalimantan 14%
Central Kalimantan
13%
Papua 12%
Riau 7% South
Kalimantan 6%
West Kalimantan
5%
North Sumatra
5%
South Sumatra
5%
Nanggroe Aceh
Darussalam 4%
Jambi 4%
Other 23 provices
25%
Rerata emisi tahunan
0.000
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
12.000
Ria
u
Ka
lim
an
tan
Se
lata
n
Ka
lim
an
tan
Te
ng
ah
Su
mate
ra S
ela
tan
Ja
mb
i
Ma
luk
u U
tara
Ba
ng
ka
Be
litu
ng
Ke
pu
lau
an
Ria
u
Ka
lim
an
tan
Tim
ur
Su
law
es
i Te
ng
ga
ra
Su
ma
tera
Ba
rat
Ka
lim
an
tan
Ba
rat
Su
law
es
i B
ara
t
Ma
luk
u
Na
ng
gro
e A
ce
h D
aru
ss
Go
ron
talo
Su
ma
tera
Uta
ra
Su
law
es
i Te
ng
ah
Su
law
es
i U
tara
Be
ng
ku
lu
Lam
pu
ng
Pa
pu
a
Iria
n J
aya
Ba
rat
Su
law
es
i S
ela
tan
Ba
li
Nu
sa
Te
ng
ga
ra B
ara
t
Ja
wa
Te
ng
ah
Ja
wa
Tim
ur
Ba
nte
n
Indonesia
3.7 ton CO2
eq/ha.y
Kepadatan penduduk
Data populasi: BPS, 2003
Peta: BPS, 2003
Kemiskinan
Data kemiskinan: Susenas, 2003,
BPS
Peta: BPS, 2003
Produk Domestik Regional Bruto
Data PDRB: BPS, 2005
Deforestasi
Degradasi
60% Undisturbed forest; deforestation are lowest
20% Undisturbed forest; half LOF; degradation is highest
degradation, but lower than the above
10% natural forest; 30% estate, 15% crop land and mixed tree
40% crop land, small fraction of NF in PA, 20% estate, 15%
mixed tree and settlement
> 50% cropland; 30% settlement
Forest transitions Dari peta tutupan lahan1990, 2000,
2005
Forest Mosaics Skenario Discounted Historical -> REL
Forest Core Skenario Forward Looking -> REL
Forest Frontier Skenario Driver Modelling, Historis -> REL
Peri-Urban skenario historis -> RL
Urban Skenario historis -> RL
Opsi untuk menentukan skenario
baseline dalam LAMA
Skenario Forward Looking untuk daerah Forest core: emisi diproyeksikan berdasarkan skenario perubahan penggunaan lahan berdasarkan peta2 HGU dan rencana pembangunan (HS-LE)
Emisi yang diproyeksikan dari perubahan penggunan lahan yan diprediksi dari driver modeling untuk daerah Forest frontier_1: contoh: menggunakan kepadatan dan pertumbuhan penduduk, kemiskinan, PDRB, akses pasar (HS-ME)
Proyeksi linear dari perubahan penggunaan lahan historis untuk daerah Forest frontier_2: perubahan penggunaan lahan mengikuti proyeksi linear (MS-ME)
Discounted historic emissions untuk daerah Forest mosaic_1 dan Forest mosaic_2: proyeksi linear - x% (MS-HE)
Rencana
pembangunan
Pembangunan
Berkelanjuta n
Penggunaan dan
Perubahan
Penggunaan
lahan di masa
lampau $, ES, people
Forest_core:
Forward looking
scenario (HS/LE)
Forest_frontier1:
land-use change
based on driver
modelling
(HS/ME)
Pemodelan
faktor pemicu
Pembangunan
Berkelanjutan
Penggunaan dan
Perubahan
Penggunaan
lahan di masa
lampau $, ES, people
Faktor
Pemicu/Drivers
Example: Spatially explicit model
of land use change Modelling with Neural
Network (Multilayer Perceptron) in IDRISI
Scope: Berau and East Kalimantan
Period: 2000 2020
Proximate drivers: land suitability, elevation, spatial plan/RTRWP, distance to road, river, settlement, logging concession, forest plantation, distances to forest and changed area, population density
Land cover - 2000
Land cover - 2005
Beberapa faktor pemicu
Kawasan
Kesesuaian lahan
Elevasi
Jarak dari Jalan utama
Jarak dari perkebunan Jarak dari hutan industri 2000
Actual 2008
2010
2020
Forest_frontier2:
linear projection
of past land use
changes(MS/ME) Laju Perubahan
lahan di masa
depan = di
masa lampau
Pembangunan
Berkelanjutan
Penggunaan dan
Perubahan
Penggunaan
lahan di masa
lampau $, ES,
people
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
T0 T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9 T10
Defo
resta
tio
n (
ha)
Year/period
Deforestation rate = 0.1 Deforestation rate = 0.05
60
70
80
90
100
110
120
130
140
150
2005-2010 2010-2015 2015-2020 2020-2025 2025-2030
Cu
mm
ula
tive n
et-
em
issio
n (
ton
CO
2-e
q/h
a)
Historical Projection Forward looking REDD REALU
REL yang disepakati
Penurunan Emisi
Pe
nu
runa
n E
Mis
i
Quiz 2
Mengapa perlu opsi skenario baseline?
Bagaimana menghitung penurunan emisi?
Pertanyaan seputar
metodologi Bagaimana membuat skenario baseline secara
mudah, fair dan efisien?
Bagaimana memproyeksikan emisi di masa depan berdasarkan skenario baseline?
Bagaimana membuat skenario mitigasi, memproyeksikan emisi dan membuat
strategi pembangunan rendah emisi?
Analisa tradeoffs?
Bagaimana mengintegrasikannya kedalam perencanaan tata ruang?
SKENARIO MITIGASI
Pertanyaan seputar
metodologi Bagaimana membuat skenario mitigasi emisi
yang cost-effective pada sebuah bentang
lahan yang beragam?
Pelibatan parapihak
Perubahan paradigm dan budaya kerja
Emisi dn sequestrasi
GRK
Tutupan lahan
Penggunaan Lahan dan Perubahan Penggunaan
Lahan
Kehati dan
Jasling
Pertumbuhan dan pemerataan pembangunan
Kegiatan penurunan emisi dan pencegahan
leakage
Drivers/pemicu Penggunaan Lahan
dan Perubahan Penggunaan Lahan
Kerangka hukum, peraturan dan penegakan hukum
26
7
Analisa
trade-off
C, ha, Rp, ISL
C, ha, Rp, SL
Mitigasi
Perubahan Iklim
Target dan Skenario2
Penggunaan Lahan dan
Perubahan Penggunaan
Lahan untuk mitigasi
Skenario Baseline
Penggunaan Lahan
dan Perubahan
Penggunaan lahan
di masa depan ->
REL
Pembangunan
Berkelanjutan
C dll
Rp, ISL,
Jasling
C
ha, best
practices
Penggunaan lahan dan
Perubahan Penggunaan
lahan di masa lampau ->
Emisi historis
LUP-Strategi
Pembangunan
Rendah Emisi
Sistem MRV
Safeguard
Skema
Analisa
trade-off
Deforestasi dan
konversi
Konservasi
Manfaat bagi
pengguna
lahan
Biaya yang
ditanggung
oleh
masyarakat
hilir
Logika Pembayaran Jasa Lingkungan
Deforestasi dan
konversi
Konservasi
Manfaat bagi
pengguna
lahan
Konservasi dengan
Pembayaran Jasling
Biaya yang
ditanggung
oleh
masyarakat
hilir
Logika Pembayaran Jasa Lingkungan
Opportunity Cost
Langsung, pada area implementasi - Kehilangan profit finansial karena menjaga hutan dengan tidak
mengubahnya menjadi penggunaan lahan lain yang dapat memberikan
profit lebih besar
- Selisih profit dalam meningkatkan cadangan karbon hutan atau dari
merestorasi hutan dibandingkan budidaya hutan
Sosial-budaya - Berkurangnya matapencaharian atau berubahnya matapencaharian
- Dampak psikologis dan emosional
Tidak langsung, di luar area implementasi - Selisih yang berasal dari aktivitas yang memberi nilai tambah (perubahan
dalam sektor ekonomi karena REDD+)
- Selisih penerimaan pajak
- peningkatan harga-harga produk pertanian dan hutan dari feedback
ekonomi
PENDEKATAN OPPORTUNITY COST
DENGAN ANALISA PROFITABILITAS
Hutan Alam
Hutan bekas tebang pilih
Hutan terdegradasi
Agroforest Hutan tanaman
Perkebunan
Lahan penggembalaa
n
Pertanian semi intensif
Pertanian intensif
0
200
400
600
800
1,000
1,200
1,400
1,600
1,800
2,000
0 100 200 300
NP
V P
rofi
ts, $/h
a
C stock, ton C/ha
Quiz 3
NPV hutan = $ 50 /ha
NPV pertanian =$ 400/ha
Carbon stock Hutan= 250 tC/ha
Carbon Stock pertanian= 5 tC/ha
Berapa opportunity cost per ha?
Berapa opportunity cost per ton C? CO2?
NPV Opportunity cost = -----------
CO2-eq
NPV >
CO2-eq >
Emisi rendah,
perubahan
penggunaan lahan
menjadi yang lebih
tinggi profitnya
Emisi tinggi,
perubahan
penggunaan lahan
menjadi yang lebih
tinggi profitnya
Emisi rendah,
perubahan
penggunaan lahan
menjadi yang lebih
rendah profit nya
Emisi tinggi,
perubahan
penggunaan lahan
menjadi yang lebih
rendah profitnya
60
70
80
90
100
110
120
130
140
150
2005-2010 2010-2015 2015-2020 2020-2025 2025-2030
Cu
mm
ula
tive n
et-
em
issio
n (
ton
CO
2-e
q/h
a)
Historical Projection Forward looking REDD REALU
REL yang disepakati
Membandingkan skenario
Em
issio
n R
ed
uctio
n?
-5000
0
5000
10000
15000
20000
25000
Historical Projection
REDD+ REALU
Ave
rag
e n
um
be
r o
f p
eo
ple
/ye
ar
Labor
0
20
40
60
80
100
120
140
Historical Projection
REDD+ REALU
Cu
mu
lati
ve
($
/tC
O2
-eq
)
OppCost/Emission Reduction
0
10
20
30
40
50
60
70
Historical Projection
REDD+ REALU
Cu
mu
lati
ve (
tCO
2-e
q)
Emission Reduction
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
Historical Projection
REDD+ REALU
Cu
mu
lati
ve (
$/h
a)
Opportunity Cost
Pertanyaan seputar
metodologi Bagaimana membuat skenario baseline secara
mudah, fair dan efisien?
Bagaimana memproyeksikan emisi di masa depan berdasarkan skenario baseline?
Bagaimana membuat skenario mitigasi, memproyeksikan emisi dan membuat strategi
pembangunan rendah emisi? Analisa tradeoffs?
Bagaimana mengintegrasikannya kedalam perencanaan tata ruang?
LAND USE PLANNING FOR LOW
EMISSION DEVELOPMENT
STRATEGY (LUWES) TOOL
Pertanyaan seputar
metodologi Bagaimana membuat skenario baseline secara
mudah, fair dan efisien?
Bagaimana memproyeksikan emisi di masa depan berdasarkan skenario baseline?
Bagaimana mensimulasi skenario pembangunan rendah emisi? Analisa tradeoffs?
Bagaimana mengintegrasikannya kedalam perencanaan tata ruang?
LUWES dalam 6 langkah
Step 1: Zonasi Unit Perencanaan
Step 2: Estimasi emisi historis
Step 3: Membangun skenario baseline dan estimasi REL
Step 4: Membangun skenario mitigasi dan proyeksi emisi
Step 5: Analisa trade-off dan strategi pembangunan rendah emisi
Step 6: Formulasi rencana aksi
Penentuan planning unit
Zonasi area yang seragam secara biofisik, institusi, regulasi, tutupan lahan aktual
sebagai planning unit
Tentukan intervensi kebijakan maupun kegiatan yang bisa dilakukan pada
masing-masing planning unit
Bentuk skenario penurunan emisi berdasarkan kumpulan intervensi di atas
untuk keseluruhan planning unit
Zone2 Planning Unit
Scenario1: Historical Projection
Scenario2: Forward Looking
Scenario3: REDD+Moratorium Scenario4: REALU
1 Taman Nasional
Perubahan penggunaan lahan yang sama dng 2005-2010
Perubahan penggunaan lahan yang sama dng 2005-2010
Turunkan deforestasi menjadi 0.5 dari 2005-2010 pada hutan sekunder, dan 0 pada hutan primer, penanaman kembali 10% dari area tak berhutan
Turunkan deforestasi menjadi 0.5 dari 2005-2010 pada hutan sekunder, dan 0 pada hutan primer, penanaman kembali 10% dari area tak berhutan
2 Hutan Lindung
Perubahan penggunaan lahan yang sama dng 2005-2010
Perubahan penggunaan lahan yang sama dng 2005-2010
Sda Sda
3 Hutan Produksi tanpa konsesi
Perubahan penggunaan lahan yang sama dng 2005-2010
Perubahan penggunaan lahan yang sama dng 2005-2010 Sda Sda
4 Hutan Produksi, HTI
Perubahan penggunaan lahan yang sama dng 2005-2010
Penebangan dan penanaman kembali dalam 5 tahun mendatang
Tidak ada clear cut, tanam Tidak ada clear cut, tanam
5 Hutan Produksi, HPH
Perubahan penggunaan lahan yang sama dng 2005-2010
Logging pada masa 10-15 tahun medatang
Logging pada masa 10-15 tahun medatang
Logging pada masa 10-15 tahun medatang
Contoh skenario
Zone2 Planning Unit
Scenario1: Historical Projection
Scenario2: Forward Looking
Scenario3: REDD+Moratorium Scenario4: REALU
6
Hutan Produksi, Hutan Desa/HTR
Perubahan penggunaan lahan yang sama dng 2005-2010
Menanam mono/mixed tree (50:50) pada area dengan C-stock dan nilai ekonomis rendah
Logging in the next 10-15 years (only LOF HD to LOF LD), planting mono tree in low stock
Logging in the next 10-15 years (only LOF HD to LOF LD), planting mono tree in low stock
7 APL, HGU
Perubahan penggunaan lahan yang sama dng 2005-2010
Clear cut dan tanam pohon mono selama 10 thn ke depan
Clear cut and plant mono tree in the next five years
Clear cut (except UF) and plant mono tree in the next five years
8 APL, non-HGU, hilir
Perubahan penggunaan lahan yang sama dng 2005-2010
Perubahan penggunaan lahan yang sama dng 2005-2010
Perubahan penggunaan lahan yang sama dng 2005-2010
Halt conversion from UF, uneconomical land use to economical with higher C_stock
9 APL, non-HGU, hulu, pertanian
Perubahan penggunaan lahan yang sama dng 2005-2010
Clear cut and plant crop (increase the rates significantly from previous LUTM)
Clear cut and plant crop land (increase the rateas significantly from previous LUTM)
Halt conversion from UF, uneconomical land use to economical crop with higher C_stock
10
APL, non-HGU, hulu, pepohonan
Perubahan penggunaan lahan yang sama dng 2005-2010
Perubahan penggunaan lahan yang sama dng 2005-2010
Perubahan penggunaan lahan yang sama dng 2005-2010
Halt conversion from UF, uneconomical land use to tree-based economical with higher C_stock
11
APL, non-HGU, hulu, tidak suitable
Perubahan penggunaan lahan yang sama dng 2005-2010
Perubahan penggunaan lahan yang sama dng 2005-2010
Perubahan penggunaan lahan yang sama dng 2005-2010
Halt conversion from UF, uneconomical land use to reforestation
Contoh skenario
Pertanyaan seputar
metodologi Bagaimana membuat skenario baseline
secara mudah, fair dan efisien?
Bagaimana memproyeksikan emisi di masa depan berdasarkan skenario baseline?
Bagaimana mensimulasi skenario pembangunan rendah emisi? Analisa
tradeoffs?
Bagaimana mengintegrasikannya kedalam perencanaan tata ruang?
Software, Tool, Manuals
http://ptf.com/download/redd_abacus_sp/6170299/ (Harja et al.)
LUWES (Dewi et al.)
IDRISI Taiga
ArcGIS 10
RACSA (Hairiah et al.)
Pengukuran Emisi pada lahan gambut (Agus et al.)
Recommended