View
232
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
7/23/2019 ABSES HEPAR radiologi.docx
http://slidepdf.com/reader/full/abses-hepar-radiologidocx 1/25
ABSES HEPAR
Sitti Wahidatun Asryani, Asirah Aris
I. Pendahuluan
Abses hati adalah bentuk infeksi pada hati yang disebabkan oleh karena
infeksi bakteri, parasit, jamur maupun nekrosis steril yang bersumber dari sistem
gastrointestinal yang ditandai dengan adanya proses supurasi dengan pembentukan
pus yang terdiri dari jaringan hati nekrotik, sel-sel inflamasi atau sel darah didalam
parenkim hati .(1)
Secara umum, abses hati terbagi 2, yaitu abses hati amebik (AA) dan abses
hati piogenik (A!). AA merupakan salah satu komplikasi amebiasis
ekstraintestinal yang paling sering dijumpai di daerah tropik"subtropik, termasuk
#ndonesia. A! dikenal juga sebagai hepatic abscess, bacterial liver abscess,
bacterial abscess of the liver, bacterial hepatic abscess. A! ini merupakan kasus
yang relatif jarang, pertama ditemukan oleh ippocrates ($%% S&) dan
dipublikasikan pertama kali oleh 'right pada tahun 1*. (1)
!re+alensi yang tinggi sangat erat hubungannya dengan sanitasi yang jelek,
status ekonomi yang rendah serta gii yang buruk. &eningkatnya arus urbanisasi
menyebabkan bertambahnya kasus abses hati di daerah perkotaan. i negara yang
sedang berkembang abses hati amuba lebih sering didapatkan secara endemik
dibandingkan dengan abses hati piogenik. alam beberapa dekade terakhir ini telah
banyak perubahan mengenai aspek epidemiologis, etiologi, bakteriologi, cara
diagnostik maupun mengenai pengelolaan serta prognosisnya. (2)
II. Insidens dan Epidemiologi
i negara negara yang sedang berkembang, AA didapatkan secaraendemik dan jauh lebih sering dibandingkan A!. A! ini tersebar di seluruh dunia,
dan terbanyak di daerah tropis dengan kondisi hygiene "sanitasi yang kurang. Secara
epidemiologi, didapatkan / 10 per 1%%.%%% kasus A! yang memerlukan peraatan
di S, dan dari beberapa kepustakaan 'arat, didapatkan pre+alensi autopsi ber+ariasi
1
7/23/2019 ABSES HEPAR radiologi.docx
http://slidepdf.com/reader/full/abses-hepar-radiologidocx 2/25
antara %,2 1,$34 sedangkan pre+alensi di S antara %,%%/ %,%1*4. A! lebih
sering terjadi pada pria dibandingkan perempuan, dengan rentang usia berkisar lebih
dari $% tahun, dengan insidensi puncak pada dekade ke *. (1)
Abses hati piogenik sukar ditetapkan. ahulu hanya dapat dikenal setelah
otopsi. Sekarang dengan peralatan yang lebih canggih seperti 5S6, 78 Scan dan
&# lebih mudah untuk membuat diagnosisnya. !re+alensi otopsi berkisar antara
%,2-1,$3 4 sedangkan insidennya /-10 kasus"1%%.%%% penderita. (2)
ampir 1% 4 penduduk dunia terutama negara berkembang terinfeksi
E.histolytica tetapi hanya 1"1% yang memperlihatkan gejala. #nsidens amubiasis hati
di rumah sakit seperti 8hailand berkisar %,13 4 sedangkan di berbagai rumah sakit di
#ndonesia berkisar antara 0-104 pasien"tahun. !enelitian di #ndonesia menunjukkan
perbandingan pria dan anita berkisar 91 sampai 2291, yang tersering pada dekade
keempat. !enularan umumnya melalui jalur oral-fekal dan dapat juga oral-anal-fekal.
:ebanyakan yang menderita amubiasis hati adalah pria dengan rasio ,$-/,0 kali
lebih sering dari anita. 5sia yang sering dikenai berkisar antara 2%-0% tahun
terutama deasa muda dan lebih jarang pada anak. #nfeksi E.histolytica memiliki
pre+alensi yang tinggi di daerah subtropikal dan tropikal dengan kondisi yang padat
penduduk, sanitasi serta gii yang buruk. (2,3)
III. Etiologi dan pathofisiologi
3.1 Etiologi
a. Ases Hati Amei!
idapatkan beberapa spesies amoeba yang dapat hidup sebagai parasit non-
patogen dalam mulut dan usus, tetapi hanya Entamoeba histolytica yang dapat
menyebabkan penyakit. anya sebagian kecil indi+idu yang terinfeksi Entamoeba
histolytica yang memberikan gejala amebiasis in+asif, sehingga diduga ada 2 jenis
Entamoeba histolytica yaitu strain patogen dan non-patogen. 'er+ariasinya +irulensi
berbagai strain Entamoeba histolytica ini berbeda berdasarkan kemampuannya
menimbulkan lesi pada hati. (2)
2
7/23/2019 ABSES HEPAR radiologi.docx
http://slidepdf.com/reader/full/abses-hepar-radiologidocx 3/25
Amuba bentuk trofozoit dengan pseupoda ukuran besar (5)
Entamoeba histolytica adalah protooa usus kelas Rhizopoda yang
mengadakan pergerakan menggunakan pseupodia"kaki semu. 8erdapat bentuk
parasit, yaitu tropooit yang aktif bergerak dan bersifat in+asif, mampu memasuki
organ dan jaringan, bentuk kista yang tidak aktif bergerak dan bentuk prakista yang
merupakan bentuk antara kedua stadium tersebut. 8ropooit adalah bentuk motil yang
biasanya hidup komensal di dalam usus. apat bermultiplikasi dengan cara
membelah diri menjadi 2 atau menjadi kista. 8umbuh dalam keadaan anaerob dan
hanya perlu bakteri atau jaringan untuk kebutuhan at giinya. 8ropooit ini tidak
penting untuk penularan karena dapat mati terpajan hidroklorida atau enim
pencernaan. ;ika terjadi diare, tropooit dengan ukuran 1%-2% um yang
berpseudopodia keluar, sampai yang ukuran 0% um.8ropooit besar sangat aktif
bergerak, mampu memangsa eritrosit, mengandung protease yaitu hialuronidase dan
mukopolisakaridase yang mampu mengakibatkan destruksi jaringan. 'entuk tropooit
ini akan mati dalam suasana kering atau asam. 'ila tidak diare"disentri tropooit akan
membentuk kista sebelum keluar ke tinja. (2,*)
:ista akan berinti $ setelah melakukan 2 kali pembelahan dan berperan dalam
penularan karena tahan terhadap perubahan lingkungan, tahan asam lambung dan
enim pencernaan. :ista infektif mempunyai $ inti merupakan bentuk yang dapat
ditularkan dari penderita atau karier ke manusia lainnya. :ista berbentuk bulat
dengan diameter /-2% um, dinding kaku. !embentukan kista ini dipercepat dengan
berkurangnya bahan makanan atau perubahan osmolaritas media. (2,)
3
7/23/2019 ABSES HEPAR radiologi.docx
http://slidepdf.com/reader/full/abses-hepar-radiologidocx 4/25
. Ases Hati Piogeni!
<tiologi A! adalah enterobacteriaceae, microaerophilic streptococci,
anaerobic streptococci, klebsiella pneumoniae, bacteriodes, fusobacterium,
staphylococcus aureus, staphylococcus milleri, candida albicans, aspergillus,
actinomyces, eikenella corrodens, yersinia enterolitica, salmonella typhi, brucella
melitensis, dan fungal. =rganisme penyebab yang paling sering ditemukan adalah
E.Coli, Klebsiella pneumoniae, Proteus vulgaris, Enterobacter aerogenes dan spesies
dari bakteri anaerob ( contohnya Streptococcus illeri ). Staphylococcus aureus
biasanya organisme penyebab pada pasien yang juga memiliki penyakit granuloma
yang kronik. =rganisme yang jarang ditemukan sebagai penyebabnya adalah
Salmonella, !aemophillus, dan "ersinia. :ebanyakan abses hati piogenik adalah
infeksi sekunder di dalam abdomen. 'akteri dapat mengi+asi hati melalui 9
1. >ena porta yaitu infeksi pel+is atau gastrointestinal atau bisa menyebabkan
fileplebitis porta
2. Arteri hepatika sehingga terjadi bakteremia sistemik
. :omplikasi infeksi intra abdominal seperti di+ertikulitis, peritonitis, dan infeksi
post operasi
$. :omplikasi dari sistem biliaris, langsung dari kantong empedu atau saluran-
saluran empedu. =bstruksi bilier ekstrahepatik menyebabkan kolangitis.
!enyebab lainnya biasanya berhubungan dengan choledocholithiasis, tumor jinak
dan ganas atau pascaoperasi striktur.0. 8rauma tusuk atau tumpul. Selain itu embolisasi transarterial dan cryoablation
massa hati sekarang diakui sebagai etiologi baru abses piogenik.
*. :riptogenik tanpa faktor predisposisi yang jelas, terutama pada orang lanjut usia.
?amun insiden meningkat pada pasien dengan diabetes atau kanker metastatik.
(1,3,1%,11)
3." pathofisiologi
a. Ases Hepar Amei!
7ara penularan umumnya fecal-oral yaitu dengan menelan kista, baik melalui
makanan atau minuman yang terkontaminasi atau transmisi langsung pada orang
4
7/23/2019 ABSES HEPAR radiologi.docx
http://slidepdf.com/reader/full/abses-hepar-radiologidocx 5/25
dengan higiene yang buruk. :asus yang jarang terjadi adalah penularan melalui seks
oral ataupun anal. (11,12)
E.hystolitica dalam 2 bentuk, baik bentuk trofooit yang menyebabkan penyakit
in+asif maupun kista bentuk infektif yang dapat ditemukan pada lumen usus. 'entuk
kista tahan terhadap asam lambung namun dindingnya akan diurai oleh tripsin dalam
usus halus. :emudian kista pecah dan melepaskan trofooit yang kemudian
mengin+asi lapisan mukosa usus. Amuba ini dapat menjadi patogen dengan
mensekresi enzim cysteine protease, sehingga melisiskan jaringan maupun eritrosit
dan menyebar keseluruh organ secara hematogen dan perkontinuinatum. Amoeba
yang masuk ke submukosa memasuki kapiler darah, ikut dalam aliran darah melalui
+ena porta ke hati. i hati E.hystolitica mensekresi enim proteolitik yang melisis
jaringan hati, dan membentuk abses. i hati terjadi fokus akumulasi neutrofil
periportal yang disertai nekrosis dan infiltrasi granulomatosa. @esi membesar,
bersatu, dan granuloma diganti dengan nekrotik. 'agian nekrotik ini dikelilingi
kapsul tipis seperti jaringan fibrosa. @okasi yang sering adalah di lobus kanan (3%4 -
%4) karena lobus kanan menerima darah dari arteri mesenterika superior dan +ena
portal sedangkan lobus kiri menerima darah dari arteri mesenterika inferior dan aliran
limfatik. inding abses ber+ariasi tebalnya,bergantung pada lamanya penyakit.
Secara klasik, cairan abses menyerupai achovy paste# dan berarna coklat
kemerahan, sebagai akibat jaringan hepar serta sel darah merah yang dicerna. (2,/,12,1)
. Ases Hepar Piogeni!
ati adalah organ yang paling sering untuk terjadinya abses. ari suatu studi
di Amerika, didapatkan 14 abses hati dari $/4 abses +iseral. Abses hati dapat
berbentuk soliter maupun multipel. al ini dapat terjadi dari penyebaran hematogen
maupun secara langsung dari tempat terjadinya infeksi di dalam rongga peritoneum.
ati menerima darah secara sistemik maupun melalui sirkulasi +ena portal, hal ini
memungkinkan terinfeksinya hati oleh karena paparan bakteri yang berulang, tetapi
dengan adanya sel :uppfer yang membatasi sinusoid hati akan menghindari
terinfeksinya hati oleh bakteri tersebut. 'akteri piogenik dapat memperoleh akses ke
5
7/23/2019 ABSES HEPAR radiologi.docx
http://slidepdf.com/reader/full/abses-hepar-radiologidocx 6/25
hati dengan ekstensi langsung dari organ-organ yang berdekatan atau melalui +ena
portal atau arteri hepatika. Adanya penyakit sistem biliaris sehingga terjadi obstruksi
aliran empedu akan menyebabkan terjadinya proliferasi bakteri. Adanya tekanan dan
distensi kanalikuli akan melibatkan cabang-cabang dari +ena portal dan limfatik
sehingga akan terbentuk formasi abses fileflebitis. &ikroabses yang terbentuk akan
menyebar secara hematogen sehingga terjadi bakteremia sistemik. !enetrasi akibat
trauma tusuk akan menyebabkan inokulasi bakteri pada parenkim hati sehingga
terjadi A!. !enetrasi akibat trauma tumpul menyebabkan nekrosis hati, perdarahan
intrahepatik dan terjadinya kebocoran saluran empedu sehingga terjadi kerusakan dari
kanalikuli. :erusakan kanalikuli menyebabkan masuknya bakteri ke hati dan terjadi
pembentukan pus. @obus kanan hati lebih sering terjadi A! dibanding lobus kiri, kal
ini berdasarkan anatomi hati, yaitu lobus kanan menerima darah dari arteri
mesenterika superior dan +ena portal sedangkan lobus kiri menerima darah dari arteri
mesenterika inferior dan aliran limfatik. (1,1%)
I#. Anatomi dan fisiologi
ati adalah kelenjar terbesar dalam tubuh, berat rata-rata sekitar 1.0%%gr atau
2 4 berat badan orang deasa normal. @etaknya sebagian besar di regio hipokondria
dekstra, epigastrika, dan sebagian kecil di hipokondria sinistra. ati memiliki dua
lobus utama yaitu kanan dan kiri. @obus kanan dibagi menjadi segmen anterior dan
posterior oleh fisura segmentalis kanan. @obus kiri dibagi menjadi segmen medial
dan lateral oleh ligamentum falsiformis. i baah peritonium terdapat jaringan ikat
padat yang disebut kapsula $lisson yang meliputi seluruh permukaan hati. Setiap
lobus hati terbagi menjadi struktur-struktur yang disebut sebagai lobulus, yang
merupakan unit mikroskopis dan fungsional organ yang terdiri atas lempeng-lempeng
sel hati dimana diantaranya terdapat sinusoid. Selain sel-sel hati, sinusoid +ena
dilapisi oleh sel endotel khusus dan sel Kupffer yang merupakan makrofag yang
melapisi sinusoid dan mampu memfagositosis bakteri dan benda asing lain dalam
darah sinus hepatikus. ati memiliki suplai darah dari saluran cerna dan limpa
melalui +ena porta hepatika dan dari aorta melalui arteria hepatika. (2,,$)
6
7/23/2019 ABSES HEPAR radiologi.docx
http://slidepdf.com/reader/full/abses-hepar-radiologidocx 7/25
ati mempunyai fungsi yang sangat beraneka ragam. 'eberapa di antaranya yaitu9
(,$,0,*)
Pementu!an dan e!s!resi empedu
alam hal ini terjadi metabolisme pigmen dan garam empedu. 6aram empedu
penting untuk pencernaan dan absopsi lemak serta +itamin larut-lemak di dalam usus
Pengolahan metaoli! !ategori nutrien utama $!arohidrat, lema!, protein%
setelah penyerapan dari saluran pen&ernaan
a. &etabolisme karbohidrat 9 menyimpan glikogen dalam jumlah besar, kon+ersi
galaktosa dan friktosa menjadi glukosa, glukoneogenesis, serta pembentukan banyak senyaa kimia dari produk antara metabolisme karbohidrat.
b. &etabolisme lemak 9 oksidasi asam lemak untuk menyuplai energi bagi fungsi
tubuh yang lain, sintesis kolesterol,fosfolipid,dan sebagian besar lipoprotein,
serta sintesis lemak dari protein dan karbohidrat
c. &etabolisme protein 9 deaminasi asam amino, pembentukan ureum untuk
mengeluarkan amonia dari cairan tubuh, pembentukan protein plasma, serta
interkon+ersi beragam asam amino dan sintesis senyaa lain dari asam amino. Penimunan 'itamin dan mineral
>itamin larut-lemak ( A,,<,: ) disimpan dalam hati, juga +itamin '12,
tembaga, dan besi dalam bentuk ferritin. >itamin yang paling banyak disimpan dalam
hati adalah +itamin A, tetapi sejumlah besar +itamin dan ' 12 juga disimpan secara
normal.
7
7/23/2019 ABSES HEPAR radiologi.docx
http://slidepdf.com/reader/full/abses-hepar-radiologidocx 8/25
!ati menyimpan besi dalam bentuk ferritin
Sel hati mengandung sejumlah besar protein yang disebut apoferritin, yang
dapat bergabung dengan besi baik dalam jumlah sedikit maupun banyak. =leh
karena itu, bila besi banyak tersedia dalam cairan tubuh, maka besi akan
berikatan dengan apoferritin membentuk ferritin dan disimpan dalam bentuk
ini di dalam sel hati sampai diperlukan. 'ila besi dalam sirkulasi cairan tubuh
mencapai kadar rendah, maka ferritin akan melepaskan besi.
!ati membentuk zat%zat yang digunakan untuk koagulasi darah dalam ¨ah
banyak
Bat-at yang dibentuk di hati yang digunakan pada proses koagulasi meliputi
fibrinogen, protrombin, globulin akselerator, faktor >##, dan beberapa faktor
koagulasi lainnya. >itamin : dibutuhkan oleh proses metabolisme hati, untuk
membentuk protrombin dan faktor >##, #C, dan C.
Hati mengeluar!an atau menge!s!resi!an oat(oatan, hormon, dan )at
lain
&edium kimia yang aktif dari hati dikenal kemampuannya dalam melakukan
detoksifikasi atau ekskresi berbagai obat-obatan meliputi sulfonamid, penisilin,ampisilin, dan eritromisin ke dalam empedu. 'eberapa hormon yang disekresi oleh
kelenjar endokrin diekskresi atau dihambat secara kimia oleh hati meliputi tiroksin
dan terutama semua hormon steroid seperti estrogen, kortisol, dan aldosteron.
Hati erfungsi seagai gudang darah dan filtrasi
ati adalah organ +enosa yang mampu bekerja sebagai tempat penampungan
darah yang bermakna saat +olume darah berlebihan dan mampu menyuplai darah
ekstra di saat kekurangan +olume darah. Sinusoid hati merupakan depot darah yang
mengalir kembali dari +ena ca+a (gagal jantung kanan). kerja fagositik sel :upffer
membuang bakteri dan debris dari darah.
#. *iagnosis
A. +amaran !lini!
1. Ases Hepar Amei! (2,/,,1,)
8
7/23/2019 ABSES HEPAR radiologi.docx
http://slidepdf.com/reader/full/abses-hepar-radiologidocx 9/25
6ejala 9
a. emam internitten ( /-$% o7)
b. ?yeri perut kanan atas, kadang nyeri epigastrium dan dapat menjalar hingga
bahu kanan dan daerah skapula
c. Anoreksiad. ?ausea
e. >omitus
f. :eringat malam
g. 'erat badan menurunh. 'atuk
i. !embengkakan perut kanan atas
j. #kterus
k. 'uang air besar berdarahl. :adang ditemukan riayat diare
m. :adang terjadi cegukan (hiccup)
:elainan fisis 9
a. #kterus b. 8emperatur naik
c. &alnutrisi
d. epatomegali yang nyeri spontan atau nyeri tekan atau disertai komplikasi
e. ?yeri perut kanan atasf. Dluktuasi
2. Ases hati piogeni! (1,2,/,10)
6ambaran klinis abses hati piogenik menunjukkan manifestasi sistemik yang
lebih berat dari abses hati amuba.
:eluhan 9
a. emam yang sifatnya dapat remitten, intermitten atau kontinyu yang disertai
menggigil
b. ?yeri spontan perut kanan atas ditandai dengan jalan membungkuk ke depan
dan kedua tangan diletakkan di atasnya.c. &ual dan muntah
d. 'erkeringat malam
e. &alaise dan kelelahanf. 'erat badan menurun
g. 'erkurangnya nafsu makan
h. Anoreksia
9
7/23/2019 ABSES HEPAR radiologi.docx
http://slidepdf.com/reader/full/abses-hepar-radiologidocx 10/25
!emeriksaan fisis 9
a. epatomegali
b. ?yeri tekan perut kananc. #kterus, namun jarang terjadi
d. :elainan paru dengan gejala batuk, sesak nafas serta nyeri pleura
e. 'uang air besar berarna seperti kapur f. 'uang air kecil berarna gelap
g. Splenomegali pada A! yang telah menjadi kronik
B. +amaran radiologi
1. oto thora!s
!ada pasien abses hati amebik, foto thoraks menunjukkan peninggian kubah
diafragma kanan dan berkurangnya pergerakan diafragma efusi pleura kolaps paru
dan abses paru. (2)
6ambar 1. Doto ada Abses ati(/)
10
7/23/2019 ABSES HEPAR radiologi.docx
http://slidepdf.com/reader/full/abses-hepar-radiologidocx 11/25
6ambar 2. Adanya abses yang ruptur pada rongga pleura(13)
". oto polos adomen
:elainan pada foto polos abdomen tidak begitu banyak. 'erupa gambaran
ileus, hepatomegali atau gambaran udara bebas di atas hati. ;arang didapatkan air
fluid le+el yang jelas.(2)
3. -ltrasonografi
5S6 untuk mendeteksi amubiasis hati, 5S6 sama efektifnya dengan 78 atau
&#. 6ambaran 5S6 pada amubiasis hati adalah bentuk bulat atau o+al tidak ada
gema dinding yang berarti ekogenitas lebih rendah dari parenkim hati normal
bersentuhan dengan kapsul hati dan peninggian sonic distal.(2)
11
7/23/2019 ABSES HEPAR radiologi.docx
http://slidepdf.com/reader/full/abses-hepar-radiologidocx 12/25
6ambar . 5S6 Abses hepar (2)
Abses hati amebik berbentuk bulat mengandung bagian hipoekoik, hiperekoik
dan anekoik, batas tegas, tidak rata. apat berupa lesi tunggal atau multiple. (2)
6ambar $. @i+er abses amebik yang jelas pada lobus kanan(1*)
Abses hati piogenik berbentuk kebulatan mengandung bagian hipoekoik,
hiperekoik, dan anekoik, batas tegas, tidak rata. Seringkali transmisi sonar lebih
baik"kurang pekat dibandingkan abses amuba, meskipun tidak selalu mudah
dibedakan dari abses hati amuba.(2)
12
7/23/2019 ABSES HEPAR radiologi.docx
http://slidepdf.com/reader/full/abses-hepar-radiologidocx 13/25
6ambar 0. @i+er abses piogenik yang menunjukkan massa hipoechoic(2)
6ambar *. Segmen hipoechoic(2)
. /0 S&an
6ambaran 78 scan 9 /0 4 berupa massa soliter relatif besar, monolokular,
prakontras tampak sebagai massa hipodens berbatas suram. ensitas cairan abses
berkisar 1%-2% .5. !asca kontras tampak penyengatan pada dinding abses yang
13
7/23/2019 ABSES HEPAR radiologi.docx
http://slidepdf.com/reader/full/abses-hepar-radiologidocx 14/25
tebal. Septa terlihat pada % 4 kasus. !enyengatan dinding terlihat baik pada fase
porta. (2)
6ambar 3. 78 Scan pada abses hati amebic(/)
!emeriksaan 5S6, radionuclide scanning, 78 scan dan &# mempunyai nilai
diagnosis yang tinggi. 78 scan dan &# dapat menetapkan lokasi abses lebih akurat
terutama untuk drainase perkutan atau tindakan bedah. 6ambaran 78 scan 9 apabila
mikroabses berupa lesi hipodens kecil-kecil E 0 mm sukar dibedakan dari mikroabses
jamur, rim enhancement pada mikroabses sukar dinilai karena lesi terlalu kecil.
Apabila mikroabses F 1% mm atau membentuk kluster sehingga tampak massa agak
besar maka prakontras kluster piogenik abses tampak sebagai masa lo' density
berbatas suram. !asca kontras fase arterial tampak gambaran khas berupa masa
dengan rim enhancement dimana hanya kapsul abses yang tebal yang menyengat.
'agian tengah abses terlihat hipodens dengan banyak septa-septa halus yang juga
menyengat, sehingga membentuk gambaran menyerupai jala. Dase porta penyengatan
dinding kapsul abses akan semakin menonjol dan sekitar dinding abses tampak area
yang hipodens sebagai reaksi edema di sekitar abses. Sebagian kecil piogenik bersifat
14
7/23/2019 ABSES HEPAR radiologi.docx
http://slidepdf.com/reader/full/abses-hepar-radiologidocx 15/25
monokuler, tidak bersepta, dan menyerupai abses amoebiasis. !embentukan gas di
dalam abses biasanya pada infeksi oleh kuman :lebsiella. (1,2,)
6ambar /. 78 Scan dengan multifokal abses hati piogenik pada segmen #>. Abses lainnya terdapat
pada segmen >## dan >###.(/)
:arateristik abses pada pemeriksaan &# adalah lesi dengan penyengatan
kontras yang berbentuk cincin dan bagian sentral yang tidak tampak penyengatan.
7incin penyengatan tetap terlihat pada fase tunda.(2) Sangat sukar dibedakan
gambaran 5S6 antara abses piogenik dan amebik. 'iasanya sangat besar, kadang-
kadang multilokular. Struktur eko rendah sampai cairan ( anekoik ) dengan adanya
bercak-bercak hiperekoik (debris) di dalamnya. 8epinya tegas, ireguler yang makin
lama makin bertambah tebal. (1*)
15
7/23/2019 ABSES HEPAR radiologi.docx
http://slidepdf.com/reader/full/abses-hepar-radiologidocx 16/25
6ambar . @i+er abses terlihat pada lobus kanan hepar (1/)
6ambar 1%. Abses hati anterior yang melibatkan lobus kiri hepar (/)
16
7/23/2019 ABSES HEPAR radiologi.docx
http://slidepdf.com/reader/full/abses-hepar-radiologidocx 17/25
6ambar 11. Abses amebik unilokus
6ambar 12. :oronal li+er abses piogenik dengan gambaran klasik cluster sign
/. Pemeri!saan laoratorium dan PA
!ada pasien abses hati amebik, pemeriksaan hematologi didapatkan
hemoglobin 1%,$-11, g4 sedangkan lekosit 10.%%%-1*.%%%"m@ . pada pemeriksaan
faal hati didapatkan albumin 2,3*-,%0 g4, globulin ,*2-,30 g4, total bilirubin %,-
2,$$ mg4, fosfatase alkali 23%,$-/2,% u"@, S6=8 23,/-00, u"@ dan S6!8 10,3-
*,% u"@. ;adi kelainan yang didapatkan pada amubiasis hati adalah anemia ringan
sampai sedang, leukositosis berkisar 10.%%%"m@. Sedangkan kelainan faal hati
17
7/23/2019 ABSES HEPAR radiologi.docx
http://slidepdf.com/reader/full/abses-hepar-radiologidocx 18/25
didapatkan ringan sampai sedang. 5ji serologi dan uji kulit yang positif menunjukkan
adanya Ag atau Ab yang spesifik terhadap parasit ini, kecuali pada aal infeksi. Ada
beberapa uji yang banyak digunakan antara lain hemaglutination (#A),
countermunoelectrophoresis (7#<), dan <@#SA. Real (ime PCR cocok untuk
mendeteksi <.histolityca pada feses dan pus penderita abses hepar. (2,3,)
!ada pasien abses hati piogenik, mungkin didapatkan leukositosis dengan
pergeseran ke kiri, anemia, peningkatan laju endap darah, gangguan fungsi hati
seperti peninggian bilirubin, alkalin fosfatase, peningkatan enim transaminase,
serum bilirubin, berkurangnya konsentrasi albumin serum dan aktu protrombin
yang memanjang menunjukkan baha terdapat kegagalan fungsi hati. :ultur darah
yang memperlihatkan bakterial penyebab menjadi standar emas untuk menegakkan
diagnosis secara mikrobiologik. !emeriksaan biakan pada permulaan penyakit sering
tidak ditemukan kuman. :uman yang sering ditemukan adalah kuman gram negatif
seperti Proteus vulgaris, )erobacter aerogenes atau Pseudomonas aeruginosa,
sedangkan kuman anaerib icroaerofilic sp, Streptococci sp, *acteroides sp, atau
+usobacterium sp. (1,2)
#I. *ifferensial diagnosis
*ifferential *iagnosis anifestasi 2linis
epatoma &erupakan tumor ganas hati primer.
Anamnesis9 penurunan berat badan, nyeri perut kanan
atas, anoreksia, malaise, benjolan perut kanan atas.
!emeriksaaan fisik 9 hepatomegali berbenjol-benjol,
stigmata penyakit hati kronik.
@aboratorium 9 peningkatan AD!, !#>:A ##, alkali
fosatase
5S6 9 lesi lokal" difus di hati
:olesistitis akut &erupakan reaksi inflamasi kandung empedu akibat
infeksi bakterial akut yang disertai keluhan nyeri perut
kanan atas, nyeri tekan, dan panas badan.
18
7/23/2019 ABSES HEPAR radiologi.docx
http://slidepdf.com/reader/full/abses-hepar-radiologidocx 19/25
Anamnesis 9 nyeri epigastrium atau perut kanan atas
yang dapat menjalar ke daerah scapula kanan, demam.
!emeriksaan fisik 9 teraba massa kandung empedu,
nyeri tekan disertai tanda-tanda peritoitis lokal,
urphy sign (G), ikterik biasanya menunjukkan
adanya batu di saluran empedu ekstrahepatik.
@aboratorium9 leukositosis
5S6 9 penebalan dining kandung empedu, sering
ditemukan pula sludge atau batu.
#II. 2ompli!asi
:omplikasi yang paling sering adalah ruptur abses sebesar 0 - 0,* 4. uptur
dapat terjadi ke pleura, paru, perikardium, usus, intraperitoneal atau kulit. :adang-
kadang dapat terjadi superinfeksi, terutama setelah aspirasi atau drainase. #nfeksi
pleuropneumonal adalah komplikasi yang paling umum terjadi. &ekanisme infeksi
termasuk pengembangan efusi serosa simpatik, pecahnya abses hati ke dalam rongga
dada yang dapat menyebabkan empiema, serta penyebaran hematogen sehingga
terjadi infeksi parenkim. Distula hepatobronkial dapat menyebabkan batuk produktif
dengan bahan nekrotik mengandung amoeba. Distula bronkopleural mungkin jarang
terjadi. :omplikasi pada jantung biasanya dikaitkan pecahnya abses pada lobus kiri
hati dimana ini dapat menimbulkan kematian. !ecah atau rupturnya abses dapat ke
organ-organ peritonium dan mediastinum. :asus pseudoaneurysm arteri hepatika
telah dilaporkan terjadi sebagai komplikasi. (12,1,1$)
Saat diagnosis ditegakkan, menggambarkan keadaan penyakit berat seperti
septikamia"bakterimia dengan mortalitas /04, ruptur abses hati disertai peritonitis
generalisata dengan mortalitas *-34, kelainan pleuropulmonal, gagal hati, perdarahan
ke dalam rongga abses, hemobilia, empiema, fistula hepatobronkial, ruptur ke dalam
perikard atau retroperineum. Sesudah mendapatkan terapi, sering terjadi diatesis
19
7/23/2019 ABSES HEPAR radiologi.docx
http://slidepdf.com/reader/full/abses-hepar-radiologidocx 20/25
hemoragik, infeksi luka, abses rekuren, perdarahan sekunder dan terjadi rekurensi
atau reaktifasi abses. (1)
#III. Penatala!sanaan
a. Ases hati amei! (2,12,1$,13)
1. &edikamentosa
Abses hati amoeba tanpa komplikasi lain dapat menunjukkan penyembuhan
yang besar bila diterapi hanya dengan antiamoeba. !engobatan yang dianjurkan
adalah9
a. etronidazole
etronidazole merupakan deri+at nitroimidazole, efektif untuk amubiasis
intestinal maupun ekstraintestinal., efek samping yang paling sering adalah sakit
kepala, mual, mulut kering, dan rasa kecap logam. osis yang dianjurkan untuk kasus
abses hati amoeba adalah H 30% mg per hari selama 0 1% hari. Sedangkan untuk
anak ialah 0-0% mg"kg''"hari terbagi dalam tiga dosis. eri+at nitroimidazole
lainnya yang dapat digunakan adalah tinidazole dengan dosis H /%% mg perhari
selama 0 hari, untuk anak diberikan *% mg"kg''"hari dalam dosis tunggal selama -0
hari.
b. ehydroemetine (<)
&erupakan deri+at dilo-anine furoate. osis yang direkomendasikan untuk
mengatasi abses li+er sebesar H 0%% mg perhari selama 1% hari atau 1-1,0
mg"kg''"hari intramuskular (maH. mg"hari) selama 1% hari. < relatif lebih
aman karena ekskresinya lebih cepat dan kadarnya pada otot jantung lebih rendah.
Sebaiknya tidak digunakan pada penyakit jantung, kehamilan, ginjal, dan anak-anak
c. Chlorouin
osis klorokuin basa untuk deasa dengan amubiasis ekstraintestinal ialah
2H%% mg"hari pada hari pertama dan dilanjutkan dengan 2H10% mg"hari selama 2
atau minggu. osis untuk anak ialah 1% mg"kg''"hari dalam 2 dosis terbagi selama
minggu. osis yang dianjurkan adalah 1 g"hari selama 2 hari dan diikuti 0%%
mg"hari selama 2% hari.
20
7/23/2019 ABSES HEPAR radiologi.docx
http://slidepdf.com/reader/full/abses-hepar-radiologidocx 21/25
2. Aspirasi
Apabila pengobatan medikamentosa dengan berbagai cara tersebut di atas
tidak berhasil (32 jam), terutama pada lesi multipel, atau pada ancaman ruptur atau
bila terapi dcngan metronidaol merupakan kontraindikasi seperti pada kehamilan,
perlu dilakukan aspirasi. Aspirasi dilakukan dengan tuntunan 5S6.
. rainase !erkutan
rainase perkutan indikasinya pada abses besar dengan ancaman ruptur atau
diameter abses F 3 cm, respons kemoterapi kurang, infeksi campuran, letak abses
dekat dengan permukaan kulit, tidak ada tanda perforasi dan abses pada lobus kiri
hati. Selain itu, drainase perkutan berguna juga pada penanganan komplikasi paru,
peritoneum, dan perikardial.
$. rainase 'edah
!embedahan diindikasikan untuk penanganan abses yang tidak berhasil
mcmbaik dengan cara yang lebih konser+atif, kemudian secara teknis susah dicapai
dengan aspirasi biasa. Selain itu, drainase bedah diindikasikan juga untuk perdarahan
yang jarang tcrjadi tetapi mengancam jia penderita, disertai atau tanpa adanya
ruptur abses. !enderita dengan septikemia karena abses amuba yang mengalami
infeksi sekunder juga dicalonkan untuk tindakan bedah, khususnya bila usaha
dekompresi perkutan tidak berhasil @aparoskopi juga dikedepankan untuk
kemungkinannya dalam menge+aluasi tcrjadinya ruptur abses amuba intraperitoneal.
. Ases hati piogeni! $1,",,14%
a. !encegahan
&erupakan cara efektif untuk menurunkan mortalitas akibat abses hati
piogenik yaitu dengan cara9
a. ekompresi pada keadaan obstruksi bilier baik akibat batu ataupun tumor dengan
rute transhepatik atau dengan melakukan endoskopi b. !emberian antibiotik pada sepsis intra-abdominal
b. 8erapi definiti+e
21
7/23/2019 ABSES HEPAR radiologi.docx
http://slidepdf.com/reader/full/abses-hepar-radiologidocx 22/25
8erapi ini terdiri dari antibiotik, drainase abses yang adekuat dan
menghilangkan penyakit dasar seperti sepsis yang berasal dari saluran cerna.
!emberian antibiotika secara intra+ena sampai gr"hari selama minggu diikuti
pemberian oral selama 1-2 bulan. Antibiotik ini yang diberikan terdiri dari9
a. !enisilin atau sefalosporin untuk coccus gram positif dan beberapa jenis bakteri
gram negatif yang sensitif. &isalnya sefalosporin generasi ketiga seperti
cefoperaone 1-2 gr"12jam"#> b. &etronidaole, klindamisin atau kloramfenikol untuk bakteri anaerob terutama
'. fragilis. osis metronidaole 0%% mg"* jam"#>c. Aminoglikosida untuk bakteri gram negatif yang resisten.
d. Ampicilin-sulbaktam atau kombinasi klindamisin-metronidaole, aminoglikosida
dan siklosporin.c. rainase abses
!engobatan pilihan untuk keberhasilan pengobatan adalah drainase terbuka
terutama pada kasus yang gagal dengan pengobatan konser+atif. !enatalaksanaan saat
ini adalah dengan menggunakan drainase perkutaneus abses intraabdominal dengan
tuntunan abdomen ultrasound atau tomografi komputer.
d. rainase bedah
rainase bedah dilakukan pada kegagalan terapi antibiotik, aspirasi perkutan,
drainase perkutan, serta adanya penyakit intra-abdomen yang memerlukan
manajemen operasi.
I5. Prognosis
!ada kasus AA, sejak digunakan obat seperti dehidroemetin atau emetin,
metronidaole dan kloroIuin, mortalitas menurun tajam. &ortalitas di rumah sakit
dengan fasilitas menurun tajam. &ortalitas di rumah sakit dengan fasilitas memadai
sekitar 24 dan pada fasilitas yang kurang memadai mortalitasnya 1%4. !ada kasus
yang membutuhkan tindakan operasi mortalitas sekitar 124. ;ika ada peritonitis
amuba, mortalitas dapat mencapai $%-0%4. :ematian yang tinggi ini disebabkan
keadaan umum yang jelek, malnutrisi, ikterus, dan renjatan. Sebab kematian biasanya
sepsis atau sindrom hepatorenal. Selain itu, prognosis penyakit ini juga dipengaruhi
22
7/23/2019 ABSES HEPAR radiologi.docx
http://slidepdf.com/reader/full/abses-hepar-radiologidocx 23/25
oleh +irulensi penyakit, status imunitas, usia lanjut, letak serta jumlah abses dan
terdapatnya komplikasi. :ematian terjadi pada sekitar 04 pasien dengan infeksi
ektraintestinal, serta infeksi peritonial dan perikardium. (2,1)
Abses piogenik sangat ditentukan diagnosis dini, lokasi yang akurat dengan
ultrasonografi, perbaikan dalam mikrobiologi seperti kultur anaerob, pemberian
antibiotik perioperatif dan aspirasi perkutan atau drainase secara bedah. Daktor utama
yang menentukan mortalitas antara lain umur, jumlah abses, adanya komplikasi serta
bakterimia polimikrobial dan gangguan fungsi hati seperti ikterus atau
hipoalbuminemia. :omplikasi yang berakhir mortalitas terjadi pada keadaan sepsis
abses subfrenik atau subhepatik, ruptur abses ke rongga peritonium, ke pleura atau ke
paru, kegagalan hati, hemobilia, dan perdarahan dalam abses hati. !enyakit penyerta
yang menyebabkan mortalitas tinggi adalah &, penyakit polikistik dan sirosis hati.
&ortalitas abses hati piogenik yang diobati dengan antibiotika yang sesuai bakterial
penyebab dan dilakukan drainase adalah 1%-1* 4. !rognosis buruk apabila9 terjadi
umur di atas 3% tahun, abses multipel, infeksi polimikroba, adanya hubungan dengan
keganasan atau penyakit immunosupresif, terjadinya sepsis, keterlambatan diagnosis
dan pengobatan, tidak dilakukan drainase terhadap abses, adanya ikterus,
hipoalbuminemia, efusi pleural atau adanya penyakit lain. (1,2)
*aftar Pusta!a
1. Jenas,?elly 8endean. Jaleleng,'.;. Abses hati piogenik. alam 9 Sudoyo,Aru
J. Setiyohadi,'ambang. Ali,#drus. Simadibrata,&arcellus. Setiati,Siti. 'uku
ajar ilmu penyakit dalam jilid # edisi #>. ;akarta 9 !usat !enerbitan epartemen
#lmu !enyakit alam Dakultas :edokteran 5ni+ersitas #ndonesia. 2%%3. al $*%-
$*1.2. Sofanhadi, io. Jidjaja, !atricia. :oan, 8an Sia. ;ulius. Bubir, ?asrul.
Anatomi hati. 6ambar tomografi dikomputerisasi (78 S7A?). &agnetic
resonance imaging (&#) hati. Abses hati. !enyakit hati parasit. alam 9
Sulaiman, Ali. Akbar, ?urul. @esmana, @aurentius A. ?oer, Sjaifoellah &. 'uku
23
7/23/2019 ABSES HEPAR radiologi.docx
http://slidepdf.com/reader/full/abses-hepar-radiologidocx 24/25
ajar ilmu penyakit hati edisi pertama. ;akarta 9 ;ayabadi. 2%%3. al 1, /%-/, -
$, $/3-$1, 01-01$.
. @indseth, 6lenda ?. 6angguan hati, kandung empedu, dan pankreas. alam 9
!rice, Syl+ia A. Jilson, @orraine &. !atofisiologi konsep klinis proses-proses
penyakit +ol.1 edisi *. ;akarta 9 <67. 2%%*. al $32-$3*.$. 6uyton, Arthur 7. all, ;ohn <. ati sebagai suatu organ. alam 9 'uku ajar
fisiologi kedokteran edisi 11. ;akarta 9 <67. 2%%/. al %2-%*.
0. Sherood, @auralee. Sistem pencernaan. alam 9 Disiologi manusia dari sel ke
sistem edisi 2. ;akarta 9 <67. 2%%1. al 0*0.
*. :esha+, Satish. Structure and function. #n 9 8he gastrointestinal system at a
glance. 5nited :ingdom 9 Ashford 7olour !ress, 6osport. 2%%$. 7hapter 23-2/.3. Driedman, @arence S. osenthal, !hilip ;. 6oldsmith, obert S. @i+er, biliary
tract and pancreas. !rotooal and helminthic infections. #n 9 !apadakis, &aHine
A. &c!hee, Stephen ;. 8ierney, @arence &. 7urrent medical diagnosis and
treatment 2%%/ forty-se+enth edition. ;akarta 9 !8. Soho #ndustri !harmasi. 2%%/.
!age 0*, 1%$-1%*.
/. :rige,;. 'eckingham, #.;. @i+er abscesses and hydatid disease. #n 9 'eckingham,
#.;. A'7 of @i+er, !ancreas, and 6all 'ladder. Spain 9 6raphy7ems,?a+arra.
2%%1. 7hapter $%-$2
. Soedarto. !enyakit protooa. alam 9 Sinopsis kedokteran tropis. Surabaya 9
Airlangga 5ni+ersity !ress. 2%%3. al 2-2$, 23-2.
1%. ?ickloes, 8odd A. !yogenic li+er abcesses. ;anuary 2 th, 2%%. ?o+ember 1st,
2%11. A+ailable from http9""emedicine.medscape.com"article"11/2-
o+er+ieKshoall.
11. 7raford, ;ames &. ati dan saluran empedu. alam 9 :umar. 7otran. obbins.
obbins buku ajar patologi +ol.2 edisi 3. ;akarta 9 <67. 2%%3. al */$.
12. Dauci. et all. #nfectious disease. #n 9 arrisonLs principles of internal medicine
13th edition. 5SA. 2%%/. 7hapter 2%2.1. 'railita, aniel. Amebic li+er abscesses. September 1 th, 2%%/. April 2*rd, 2%1$.
A+ailable from http9""emedicine.medscape.com"article"1/2%-
o+er+ieKshoall.
24
7/23/2019 ABSES HEPAR radiologi.docx
http://slidepdf.com/reader/full/abses-hepar-radiologidocx 25/25
1$. ;unita,Arini. Jidita,aris. Soemohardjo,Soeignjo. 'eberapa kasus abses hati
amuba. alam 9 ;urnal penyakit dalam +ol. 3 nomor 2. &ei 2%%*. 2* April 2%1$.
iunduh dari 9
http9""ejournal.unud.ac.id"abstrak"beberapa42%kasus42%abses42%hati
42%amuba42%(dr42%arini).pdf .10. :liegman. 'ehrman. ;enson. Stanton. 8he digesti+e system. #n 9 ?elson teHtbook
of pediatric 1/th edition. 5SA. 2%%3. 7hapter 0*.
1*. #ljas, &ohammad. 5ltrasonografi hati. alam 9 asad, Sjahriar. adiologi
diagnostik edisi kedua. ;akarta 9 'alai !enerbit D:5#. 2%%/. al $*.
13. Syarif, Amir. <lysabeth. Amubisid. alam 9 6unaan, Sulistia 6an. Setiabudy,
ianto. ?afrialdi. Darmakologi dan terapi edisi 0. ;akarta 9 'alai !enerbit 5#.2%%/. al 001-00$.
18.ani, Ai. Soegondo, Sidartaan. ?asir, Anna 5yainah. Jijaya, #ka !rasetya.
?afrialdi. &ansjoer, Arif. Abses hati. :olesistitis akut. alam 9 !anduan
pelayanan medik perhimpunan dokter spesialis penyakit dalam #ndonesia. ;akarta
9 !usat !enerbitan #lmu !enyakit alam. 2%%. al 21-2$.
25
Recommended