View
142
Download
11
Category
Tags:
Preview:
Citation preview
PAMSIMAS 2011
PETUNJUK TEKNIS
PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKATi
DAFTAR ISI
Hal
BAB 1. PENDAHULUAN..................................................................................................... 1
1.1 Tujuan ......................................................................................................... 1
1.2 Definisi ........................................................................................................ 1
1.3 Sasaran dan Manfaat .................................................................................. 2
1.4 Pengguna Petunjuk Teknis.......................................................................... 3
BAB 2. PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN ........................................................... 4
2.1 Organisasi Badan Pengelola Sarana Penyediaan Air Minum dan Sanitasi(BP-SPAMS) ............................................................................................... 4
2.1.1 Ketentuan Umum.............................................................................. 4
2.1.2 Struktur Organisasi BP SPAMS ........................................................ 6
2.1.3 Prosedur Pembentukan BP SPAMS ................................................. 9
2.1.4 Pembinaan BP-SPAMS ................................................................. 12
2.2 Tata Kelola Pengoperasian dan Pemeliharaan.......................................... 12
2.2.1 Ketentuan Umum............................................................................ 12
2.2.2 Pemanfaatan Sarana Air Minum dan Sarana Sanitasi .................... 13
2.2.3 Pengelolaan Sarana ....................................................................... 15
2.2.4 Pengembangan Sarana Air Minum dan Sarana Sanitasi ................ 20
BAB 3. KEBERLANJUTAN............................................................................................... 22
3.1 Pengukuran Capaian dan Penyusunan Rencana Kerja Penguatan........... 22
3.1.1 Ketentuan Umum............................................................................ 22
3.1.2 Prosedur Pengukuran Capaian....................................................... 23
3.1.3 Prosedur Penyusunan Rencana Kerja Penguatan .......................... 28
3.2 Sinkronisasi PJM Proaksi dengan RPJM/RKP Desa/Kelurahan ................ 30
3.2.1 Ketentuan Umum............................................................................ 30
3.2.2 Prosedur Sinkronisasi PJM Proaksi dengan RPJM/RKPDesa/Kelurahan .............................................................................. 31
3.3 Penguatan Kapasitas Untuk Kemitraan ..................................................... 33
3.3.1 Ketentuan Umum............................................................................ 33
3.3.2 Prosedur Pengembangan Kemitraan .............................................. 34
LAMPIRAN:
CONTOH AD/ART BADAN PENGELOLA SPAMS
PAMSIMAS 2011
PETUNJUK TEKNIS
PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKATii
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1.1 Pengguna dan Manfaat Penggunaan Pedoman..................................................... 3
Tabel 2.1 Tugas Masing-masing Posisi BP SPAMS .............................................................. 8
Tabel 2.2 Prosedur Pembentukan Badan Pengelola Sarana Penyediaan Air Minum dan
Sanitasi................................................................................................................ 10
Tabel 2.3 Pemanfaatan Sarana Air Minum dan Sanitasi...................................................... 13
Tabel 2.4 Prosedur Penetapan Iuran ................................................................................... 16
Tabel 2.5 Perlindungan Sumber Air dan Lingkungan........................................................... 18
Tabel 3.1 Prosedur Pengukuran Capaian/Monitoring Keberlanjutan Tahap 2...................... 24
PAMSIMAS 2011
PETUNJUK TEKNIS
PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 TUJUAN
Buku Petunjuk Teknis Pemeliharaan dan Keberlanjutan ini disusun untuk tujuan
sebagai berikut:
Menjamin keberlanjutan pelayanan air minum, sanitasi dan kesehatan di
lingkungan masyarakat.
Terjadi pemerataan dan meningkatnya mutu pelayanan air minum dan sanitasi
kepada masyarakat secara lebih luas.
Masyarakat mampu mengelola dan memanfaatkan sarana air minum dan sanitasi
secara efektif dan efisien (tepat dan berguna).
Menjaga dan meningkatkan kulitas dan kuantitas sarana yang telah dibangun.
1.2 DEFINISI
Pemeliharaan adalah upaya masyarakat melakukan operasi dan perawatan prasarana
dan sarana air minum dan sanitasi yang telah terbangun agar mencapai usia
penggunaan yang maksimal sesuai dengan umur perencanaannya. Sedangkan
keberlanjutan adalah upaya yang dilakukan masyarakat dalam menjamin dan
mengembangkan prasarana dan sarana yang sudah ada menjadi berkembang, tidak
hanya dari kuantias fisik dan penerima manfaat namun juga dari sisi kualitas pelayanan
dan peningkatan kulitas hidup masyarakat.
Pemeliharaan dan keberlanjutan prasarana dan sarana air minum dan sanitasi dapat
memberikan manfaat besar bagi masyarakat dengan melakukan upaya yang
menyeluruh melalui berbagai kegiatan yang mendukung pemeliharaan dan
keberlanjutan tersebut. Pembangunan dan pengelolaan air yang berdasarkan
pendekatan partisipatif, menyertakan seluruh lapisan masyarakat, baik kaya-miskin,
laki-perempuan dan masyarakat terpinggirkan menjadi acuan juga dalam pelibatan
upaya pemeliharaan dan keberlanjutan.
Dalam kaitannya dengan pemeliharaan dan keberlanjutan sarana air minum dan
sanitasi di program Pamsimas, terdapat beberapa penekanan dibawah ini:
PAMSIMAS 2011
PETUNJUK TEKNIS
PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT2
Perempuan memegang peran utama dalam penyediaan, pengelolaan, dan
perlindungan air dalam rumah tangga. Semakin besar keterlibatan perempuan
dalam pengambilan keputusan, semakin terjamin keberlanjutan pelayanan air.
Air memiliki nilai sosial dan ekonomi dalam seluruh penggunaannya, dan harus
dianggap sebagai benda sosial dan juga ekonomi. Air mempunyai nilai, untuk
memilikinya orang harus menyumbangkan/mengkontribusikan sesuatu.
Aspek teknis dan sosial dalam pemeliharaan dan keberlajutan adalah sama
pentingnya.
1.3 SASARAN DAN MANFAAT
Adapun sasaran dan manfaat dari kegiatan pemeliharaan dan keberlanjutan adalah
sebagai berikut:
Perempuan mendapat manfaat langsung dari pelayanan sarana berupa
kemudahan dan penghematan waktu dalam mendapatkan air minum yang
selanjutnya menghasilkan beberapa keuntungan ekonomis seperti tersedianya
lebih banyak waktu untuk mengurus anak, kebun dan juga kegiatan yang bersifat
kerajinan tangan.
Lebih berdayanya lembaga masyarakat dalam pengelolaan sarana termasuk
berperannya perempuan dalam kegiatan.
Berkurangnya penyakit yang disebabkan oleh air.
Meningkatnya penggunaan jamban.
Masyarakat memberikan konstribusi untuk biaya konstruksi.
Masyarakat merasa puas dengan kualitas dan kuantitas air minum dari sarana
yang dibangun sehingga masyarakat menjadi merasa bertanggung jawab untuk
melakukan pemeliharaan dan keberlanjutan.
Masyarakat memperlihatkan rasa memiliki dan tanggung jawab yang besar
terhadap sarana serta mampu untuk melestarikannya.
Sarana dioperasikan dan dipelihara dengan baik secara berkelanjutan oleh
masyarakat.
Mengoptimalkan prasarana dan sarana yang telah dibangun sehingga tidak ada
sarana yang tidak difungsikan.
Menjamin seluruh sistem prasarana dan sarana yang dibangun berfungsi secara
efektif sesuai dengan umur perencanaan sejak pekerjaan konstruksi selesai.
Terbentuknya kerjasama yang sangat baik dengan pemerintah daerah dan
pemerintah desa setempat.
PAMSIMAS 2011
PETUNJUK TEKNIS
PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT3
1.4 PENGGUNA PETUNJUK TEKNIS
Secara umum petunjuk teknis ini diperuntukkan untuk para pelaku pelaksana
Pamsimas, terutama Fasilitator Masyarakat, LKM dan BP SPAMS. Secara rinci
pengguna pedoman dan manfaat masing-masing dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 1.1 Pengguna dan Manfaat Penggunaan Pedoman
Pengguna Manfaat
Warga masyarakat danKelompok-Kelompok Masyarakat
Memahami arti pengelolaan air minum dan sanitasi, termasuk didalamnyamengenai operasi, pemeliharaan dan keberlanjutan.
Sebagai acuan pelaksanaan pemeliharaan dan keberlanjutan .
Organisasi masyarakat (LKM,Satlak Pamsimas, BP SPAMS,dan sebagainya.)
Memahami arti pengelolaan air minum dan sanitasi, termasuk didalamnyamengenai operasi, pemeliharaan dan keberlanjutan.
Memberikan pelayanan yang lebih baik dan seimbang kepada seluruhmasyarakat dengan menerapkan pelaksanaan pemeliharaan dan kegiatankeberlanjutan.
Memiliki acuan cara menyusun kegiatan pemeliharaan dan keberlanjutanseperti: penentuan tarif, administrasi dan pembukuan, perlindungan sumberair, pengembangan jaringan, dan sebagainya.
Pengelola Program (Pimpinandan Staf)
Sebagai bahan acuan dalam melakukan monitoring dan evaluasi terhadappelaksanaan kegiatan dan program sejenis.
Mengendalikan program termasuk penilaian kinerja pelaksanaanpengamanan lingkungan dan sosial.
Konsultan Pelaksana (CMAC,PMAC dan DMAC)
Panduan kerja pengendalian mutu pelaksanaan kegiatan terkait denganpemeliharaan dan keberlanjutan.
Memantau dan evaluasi kemajuan program terkait dengan pelaksanaanpemeliharaan dan keberlanjutan dari satu desa ke desa lainnya denganmelihat pola keberhasilan
Fasilitator Masyarakat Fasilitasi dalam menyusun rencana kerja pelaksanaan kegiatan khususnyapemeliharaan dan keberlanjutan.
Panduan kerja pendampingan masyarakat dan para pemangku kepentingandi desa/kelurahan terkait pemeliharaan dan keberlanjutan
Pengendalian mutu/kualitas
Pemerintah
(Pusat, Provinsi,Kota/Kabupaten,Desa/Kelurahan)
Memahami secara menyeluruh Konsep Pemeliharaan dan Keberlanjutanprogram Pamsimas
Masukan kebijakan dalam rangka integrasi dan koordinasi sertamengembangkan kebijakan penanggulangan kemiskinan pada umumnyadan khususnya pengembangan layanan air minum dan sanitasiberkelanjutan
Memastikan kebijakan untuk membuat program serupa dengan pendekatanyang sama
Para Pemeduli Melakukan kontrol sosial
Melakukan advokasi
PAMSIMAS 2011
PETUNJUK TEKNIS
PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT4
BAB 2. PENGOPERASIAN DANPEMELIHARAAN
2.1 ORGANISASI BADAN PENGELOLA SARANA PENYEDIAAN AIR MINUM
DAN SANITASI (BP-SPAMS)
2.1.1 Ketentuan Umum
Pembangunan sarana air minum dan sanitasi harus memenuhi kebutuhan
masyarakat dengan menyediakan biaya operasi dan pemeliharaan yang realistis
agar menghasilkan efektivitas dan pelayanan yang berkelanjutan.
Operasi dan pemeliharaan sarana air minum dan sanitasi harus terorganisasi
dengan baik dan ditunjang dengan tertib administrasi untuk menciptakan
pelayanan yang berkelanjutan.
Pengelolaan sarana air minum dan sanitasi harus melibatkan seluruh lapisan
masyarakat pengguna dalam kelembagaan dan pengambilan keputusan agar
menghasilkan partisipasi yang lebih tinggi dalam operasi dan pemeliharaan.
Pengurus BP-SPAMS dapat dipilih dari Satuan Pelaksana (Satlak) Program
Pamsimas yang akan berakhir masa tugasnya setelah Pamsimas selesai ataupun
melalui proses pemilihan pengurus baru.
Kriteria pengurus BP-SPAMS adalah:
Memiliki pemahaman terhadap PJM ProAksi.
Warga/penduduk desa.
Berusia minimal 20 tahun, dan berpendidikan minimal SMP/Kejuruan atau
yang setara dan memiliki pengetahuan pengelolaan sarana air minum dan
sanitasi.
Mempunyai sifat jujur, adil dan bertanggungjawab.
Tidak merangkap sebagai pengurus inti pada badan/organisasi lain.
Tidak sedang menjabat sebagai perangkat pemerintah desa/kelurahan.
Untuk tenaga teknis, diutamakan yang mempunyai pendidikan atau
pengalaman dengan latar belakang Teknik.
PAMSIMAS 2011
PETUNJUK TEKNIS
PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT5
Badan Pengelola (BP) yang telah dibentuk dari dan oleh masyarakat, ditetapkan
secara resmi melalui Keputusan Kepala Desa/Lurah melalui Peraturan
Desa/Kelurahan. Peraturan Desa/Kelurahan dibuat sedemikian rupa untuk
menjamin keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan tentang
pengelolaan SPAMS.
Keterlibatan aktif dari perempuan dalam pengambilan keputusan, operasi dan
pemeliharaan menghasilkan efektivitas penggunaan dan pelayanan yang
berkelanjutan.
Pengawasan BP-SPAMS dilakukan oleh Badan Pengawas yang memegang fungsi
pengawasan terhadap jalannya pengelolaan air minum dan sanitasi yang
dilakukan BP-SPAMS sesuai AD/ART.Yang melakukan pengawasan adalah LKM
dan Pemerintah Desa.
Kepala Desa atau Lurah sebagai Kepala Pemerintahan Desa/Kelurahan bertindak
sebagai penanggung jawab kelangsungan pengelolaan air minum dan sanitasi
yang dikelola oleh BP-SPAMS. Bertindak sebagai penasehat BP-SPAMS adalah :
BPD,LKM
Pengawas tidak berhak untuk memberikan sanksi terhadap pelanggaran peraturan
organisasi (AD) dan peraturan pelaksanaan (ART). Sanksi terhadap pelanggaran
dimaksud akan diputuskan dalam rembug/musyawarah waga penerima
pemanfaat.
Semua informasi yang berkaitan dengan kebijakan/keputusan, penerima bantuan,
kegiatan dan keuangan wajib dipublikasikan dan disebarluaskan oleh BP-SPAMS
kepada masyarakat luas serta pihak-pihak terkait lainnya secara terbuka
(transparan).
Prinsip akuntabilitas harus ditaati secara konsisten oleh semua pelaku tanpa
terkecuali, dengan membuka diri terhadap audit, pertanyaan dan/atau gugatan
terhadap pengambil keputusan yang terkait dengan kepentingan umum.
PAMSIMAS 2011
PETUNJUK TEKNIS
PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT6
2.1.2 Struktur Organisasi BP SPAMS
Badan Pengelola Sarana Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (BP SPAMS) merupakan
unit otonom (mempunyai kewenangan untuk mengatur dan mengelola organisasi
secara intern) namun tetap dibawah koordinasi Pemerintah Desa/Kelurahan, dapat
digambarkan dalam bagan struktur dibawah ini.
SEKSI LAINNYASEKSI SANITASI
DAN KESEHATAN
SEKSI TEKNIK
AIR MINUM
KPS KPSKPSKPS
PENASEHAT(BPD,
PEMDES, LKM)
BENDAHARA
KETUA
SEKRETARIS
PAMSIMAS 2011
PETUNJUK TEKNIS
PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT7
Adapun tugas dan fungsi BP-SPAMS adalah:
BP SPAMS
FUNGSI Merealisasikan kegiatan yang tertuang dalam RKM yang berkaitan dengan tahapPascakonstruksi dan PJM Pro-Aksi
Bersama masyarakat menetapkan tarif/iuran pemanfaatan sarana air minum dansanitasi untuk pengoperasian dan pemeliharaan.
Mengelola pelayanan air minum dan sanitasi sesuai kesepakatan masyarakat.
Mengorganisasi masyarakat untuk pelaksanaan pemeliharaan dan perbaikan jikadalam jumlah dan volume yang besar.
Mengorganisasi kegiatan pelestarian sumber daya air, termasuk pengetahuanmasyarakat tentang kelestarian sumber air.
Mengidentifikasi cara-cara unuk meningkatkan pendanaan atau pengembangansarana.
Mengorganisasi kegiatan peningkatan praktek hidup bersih-sehat di masyarakat dansekolah.
Mengembangkan jaringan kerja dengan pihak-pihak lain.
TUGAS Melaksanakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga termasuk hal-hal lainyang ditetapkan oleh rapat anggota.
Menghimpun, mengadministrasikan dan mengelola keuangan yang berasal dariiuran bulanan masyarakat atas pemanfaatan sarana air minum dan sanitasi ataudana APBD Kabupaten maupun dana lain yang tidak mengikat.
Menyelengagarakan rapat pengurus dan rapat anggota masyarakat penggunamanfaat sarana dan prasarana air minum dan sanitasi secara berkala, menyusunpelaporan dan pertanggungjawaban pengurus BP-SPAMS
Memberikan laporan pelaksanaan laporan pertanggungjawaban kepada LKM danPemerintah Desa secara berkala (1 kali 6 bulan).
Mengelola pemakaian air sesuai kesepakatan masyarakat.
Mengelola pengembangan sanitasi sesuai kesepakatan masyarakat.
Mengorganisasi masyarakat untuk pemeliharaan dan perbaikan sarana.
Menginventarisasi permasalahan dan menyelesaikan permasalahan.
Mengidentifikasi sumber potensi kerusakan sarana air minum dan sanitasi, antaralain :
1. Menginventarisasi sarana dan prasarana sarana air minum dan sanitasi desa.
2. Menyusun rencana kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan sarana airminum dan sanitasi.
3. Mengoperasikan dan memelihara sarana air minum dan sanitasi desa.
Mengorganisasi kegiatan: pelestarian sumber air minum, peningkatan Perilaku HidupBersih dan Sehat (di masyarakat dan sekolah), kegiatan kesehatan lingkungan (dimasyarakat dan sekolah) termasuk meningkatkan penggunaan jamban.
PAMSIMAS 2011
PETUNJUK TEKNIS
PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT8
Tabel 2.1 Tugas Masing-masing Posisi BP SPAMS
No Posisi Tugas
1. Ketua Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelaksanan pengoperasian danpemeliharaan kepada semua pengurus.
Mengkoordinasikan pelaksanaan peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan
Mencatat segala pengaduan dari pemakai sarana air minum dan dibahas dalamrapat anggota.
Melakukan pertemuan/rapat rutin secara berkala (2 kali dalam 1 tahun) denganpenduduk penerima manfaat sarana air minum.
Menyusun rencana kegiatan operasional dan pemeliharaan sarana air minumdan sanitasi selama periode kepengurusannya.
Membangun jaringan kerja BP-SPAMS dengan pemerintah desa, lembaga lainyang sejenis, dan pihak-pihak lain yang dapat memberi dukungan teknis danpembiayaan.
Memverifikasi dan memberi persetujuan atas usulan dan hasil pengamatan,pengoperasian dan pemeliharan yang dilakukan oleh tenaga teknis.
Membuat laporan pertanggungjawaban secara berkala (bulanan, semester, dantahunan).
2. Seketaris/Pelaksana Administrasi
Membuat Berita Acara/Notulen Rapat dari rapat anggota dan rapat pengurus.
Mengelola kegiatan surat menyurat, melakukan pencatatan danpengadministrasian secara tertib.
Membantu ketua BP-SPAMS menyusun laporan pertanggungjawaban.
Mendata jumlah masyarakat pengguna sarana air minum dan sanitasi.
Mendata sarana air minum dan sanitasi yang terbangun.
Membuat dokumentasi proses dan hasil kegiatan operasional dan pemeliharaan.
Bertanggung jawab atas pemberitahuan/ undangan kepada anggota sebelumrapat diadakan.
3. Bendahara Mencatat dan menyimpan semua bukti keuangan, barang-barang/jaminan, suratberharga.
Menyusun laporan keuangan (pembukuan) dan pertanggung jawaban keuanganpada waktu yang ditentukan.
Menerima semua pembayaran iuran penduduk atas pemanfaatan sarana airminum dan sanitasi atas nama organisasi dan menyimpan ditempat aman yangtelah ditentukan pengurus.
Melakukan tindakan yang diperlukan apabila terjadi penunggakan atau hal-halyang akan mengganggu keuangan.
Melakukan pembayaran atau pengeluaran uang dengan sepengetahuan Ketua.
Membuat laporan keuangan.
4. Seksi Teknis Mengoperasikan sistem pelayanan air minum, mengontrol kuantitas dan kualitasair yang dihasilkan, serta melakukan tindakan apabila terjadi gangguan padasistem (misal terjadi kebocoran, genset rusak, aliran balik, pencurian air, danlain-lain)
Mengontrol tingkat persediaan bahan/material untuk keperluan operasional danpemeliharaan (kebutuhan BBM untuk genset, kaporit, dan lain-lain).
Memelihara secara rutin dan berkala seluruh sistem dan memperbaiki kerusakansarana yang menjadi tanggung jawabnya.
Membuat laporan tertulis secara rutin tiap bulan.
Menyusun Rincian Anggaran Biaya kegiatan operasional dan pemeliharaan, baikharian maupun periodik (bulanan dan triwulan).
PAMSIMAS 2011
PETUNJUK TEKNIS
PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT9
No Posisi Tugas
Membantu Ketua dalam menyusun laporan pertanggungjawaban.
Mengatur pemasangan jaringan untuk pengembangan sarana.
5. Seksi Sanitasi danKesehatan
Memeriksa kualitas air secara periodik.
Mendata sarana dan prasarana sanitasi dan kesehatan terbangun.
Menyusun rencana dan melaksanakan kegiatan untuk meningkatkanpenggunaan jamban dengan menitikberatkan pada perubahan perilakumasyarakat.
Menyusun rencana dan melaksanakan kegiatan PHBS.
Mengkoordinasikan kegiatan pembangunan sarana sanitasi dan kegiatan lainyang berkaitan dengan sanitasi dan PHBS.
Memonitor PHBS dan STOP BABS.
6. KelompokPengguna Sarana(KU, HU, SGL,PAH dan lain-lainsarana yangdimanfaatkansecara bersama-sama dalam suatukelompok)
Mengatur penggunaan air dan pemeliharaan sarana air minum dan sanitasi.
Melaporkan kepada seksi teknis apabila terjadi kerusakan pada sarana umumyang dikelola.
Mengorganisasi pembayaran iuran pemakai sarana umum (misal KU,HU) danmenyetor iuran bulanan dari para pengguna sarana air minum kepadaBendahara BP-SPAMS.
Mengorganisir anggota pada kegiatan kesehatan lingkungan dan promosiPHBS.
Mengorganisasi kegiatan gotong royong yang berkaitan dengan kegiatan airminum dan sanitasi.
Secara berkala mengadakan pertemuan dengan anggota pemakai saranaumum.
Melakukan pemeliharaan sarana umum yang menjadi tanggung jawabpengelolaannya.
Memantau pelaksanaan pembangunan jamban melalui pendekatan CLTS untukmeningkatkan penggunaan jamban pada masyarakat.
2.1.3 Prosedur Pembentukan BP SPAMS
Berikut adalah prosedur dalam pembentukan BP SPAMS:
PAMSIMAS 2011
PETUNJUK TEKNIS
PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT10
Tabel 2.2 Prosedur Pembentukan Badan Pengelola Sarana Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
No Langkah-langkah Tujuan Hasil yang Diharapkan Pelaku
1. Pertemuan/rembug warga desa Melakukan musyawarah bersama dan memberikanpenjelasan mengenai maksud dan tujuan organisasipengelola.
Menjelaskan perlunya dibentuk organisasi pengelolasebagai bagian dari keberlanjutan program.
Bagian dari upaya keterbukaan terhadap pengelolaansarana air minum dan sanitasi pasca program
Adanya kesepakatan bersama bentukorganisasi, siapa saja pengurusnya, danpenjelasan tata kelola mengenaioraganisasi.
Kesepakatan didokumentasikan dalambentuk Berita Acara Musyawarah wargasebagai pegangan bersama pengambilankeputusan
Fasilitator : TFM
Penanggung jawab : Kepala Desa
Peserta :
Pengurus dan Anggota LKM,masyarakat laki-laki dan perem dengansyarat semua kepentingan terwakili
2. Rembug Warga FasilitasiPembentukan Badan PengelolaSPAM Desa
LKM menjelaskan mengenai keterlibatannya selamaini dalam proses pelaksanaan pekerjaan Pamsimasdan apa saja hasil yg telah dicapai.
Masyarakat memahami segala bentuk aset/sarana,pembukuan dan pemeliharaan
Pemerintah menjelaskan mengenai kebijakan yangmendukung keberlanjutan program dan dukungan kedepan
Memilih pengurus Badan Pengelola berikut strukturorganisasinya
Adanya kesepakatan bersama bentukorganisasi, siapa saja pengurusnya, danpenjelasan tata kelola mengenaioraganisasi.
Kesepakatan didokumentasikan dalambentuk Berita Acara Musyawarah wargasebagai pegangan bersama pengambilankeputusan (Buku Kumpulan Format: PT.4-01)
Terpilihnya pengurus Badan Pengelola,Struktur Organisasi BP dan suratkeputusan bersama
Fasilitator : TFM
Penanggung jawab : Kepala Desa
Peserta :
Aparat Pemda (perwakilan DPMU,aparat kecamatan atau kelurahan),Pengurus dan Anggota LKM,masyarakat (laki-laki dan perempuan)
3. Menyusun kelengkapanorganisasi: Anggaran Dasar (AD)dan Anggaran Rumah Tangga(ART).
Musyawarah untuk menyusun Anggaran Dasar danRumah Tangga Badan Pengelola yang disepakatibersama. Dalam mekanisme pengambilan keputusanberdasarkan musyawarah dan mufakat seluruhanggta BP-SPAMS. Dalam hal tidak tercapaimufakat, keputusan ditentukan berdasarkan suaraterbanyak. Dalam hal yang bersifat mendesak,anggota dapat mengusulkan untuk mengadakan rapatanggota
Fasilitasi pengurus BP dalam menyusun AD/ART
Adanya kesepakatan substansi materi dariAD/RT yang telah disepakati bersama
Fasilitator : TFM
Penanggung jawab : Kepala Desa
Peserta :
Pengurus Badan Pengelola,Pemerintahan Desa, TFM
PAMSIMAS 2011
PETUNJUK TEKNIS
PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT11
No Langkah-langkah Tujuan Hasil yang Diharapkan Pelaku
4. Menyusun Peraturandesa/kelurahan tentang BPSPAMS
Sebagai legalitas BP-SPAMS untuk melakukankegiatan operasi dan pengelolaan sarana air minumdan sanitasi.
Peraturan Desa Tentang Pembentukan BP-SPAMS
BDP, Kepala Desa, LKM
5. Menerbitkan SK Kepala Desatentang Pembentukan BP-SPAMS
Sebagai legalitas Badan Pengelola Sarana Air Minumdan Sanitasi dalam melakukan tugas dan fungsinyauntuk melakukan pengelolaan dan pemeliharaanSPAMS
SK Kepala Desa/Kelurahan TentangPembentukan BP-SPAMS, SK yangdikeluarkan harus sesuai hasil keputusanrembug masyarakat tentang pembentukanBP-SPAMS
Kepala Desa/Lurah
6. Sosialisasi Pelaksanaanpengelolaan sesuai AD/ART
Sosialisasi Anggaran Dasar dan Rumah TanggaBadan Pengelola untuk segera dilaksanakan
Kesepakatan kebijakan penyelenggaraanlayanan air minum dan sanitasi
BP-SPAMS, Kepala Desa didampingiFasilitator
Dihadiri :
Seluruh anggota BP-SPAMS,Pemerintahan desa, dan masyrakatpengguna layanan air minum dansanitasi
PAMSIMAS 2011
2.1.4 Pembinaan BP-SPAMS
Pembinaan terhadap BP-SPAMS dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota melalui
instansi terkait di Tingkat Kabupaten dan Kecamatan dalam membentuk dan
meningkatkan kemampuan fungsionaris BPSPAMS untuk melaksanakan fungsi dan
tugasnya dalam mengelola layanan air minum dan sanitasi. Peran yang diharapkan
dari Pemerintah Kabupaten/Kota:
1. Kantor/Dinas/Badan/Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Kasi
Pemberdayaan Masyarakat Desa, memberikan dampingan dan bimbingan
teknis yang berkaitan kelembagaan dan pengembangan bagi anggota BP-
SPAMS serta merupakan wadah konsultasi untuk bidang kelembagaan dan
partisipasi masyarakat.
2. Bappeda ikut serta membina BP-SPAMS dalam kaitan PJM-proAksi melalui
mekanisme Perencanaan Pembangunan Daerah dalam forum Musrenbang
(Musyawarah Pembangunan Daerah) dan sinkronisasi PJM-proAksi dengan
RPJMD
3. Dinas Pekerjaan Umum (PU) Cipta Karya atau Dinas terkait dan Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM), dapat memberikan dampingan dan bimbingan
teknis berkaitan dengan aspek fisik sarana air minum dan sanitasi serta
merupakan wadah konsultasi untuk bidang fisik sarana.
4. Dinas Kesehatan Kabupaten dan Tenaga Sanitasi (PUSKESMAS) dapat
memberikan dampingan dan bimbingan teknis yang berkaitan dengan kualitas
air, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan kegiatan pelayanan kesehatan
lingkungan di masyarakatdan sekolah.
2.2 TATA KELOLA PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN
2.2.1 Ketentuan Umum
Operasional dan pemeliharaan yang baik dan benar mengacu pada jenis dan
kegunaan sarana yang dibangun. Masing-masing bangunan sarana atau fasilitas
yang dibangun mempunyai fungsi dan kegunaan yang berbeda. Sebagai contoh:
penggunaan kran umum harusnya dapat digunakan secara bersama-sama
dengan mengambil atau memanfaatkan secukupnya, tidak digunakan untuk
mencuci dan menyiram sesuatu yang tidak perlu, dan sebagainya.
Semakin mudah penggunaan sarana air minum, maka semakin tinggi efektivitas
penggunaan dan keberlanjutan pelayanan sarana.
Kemudahan teknologi dan ketersediaan material (untuk penggantian jika ada
kerusakan) maka akan membantu masyarakat mudah melakukan operasi dan
pemeliharaan
Pemanfaatan sarana air minum dan sanitasi terkait dengan bagaimana melakukan
operasi dan pemeliharaan, sehingga masyarakat perlu memperoleh pengetahuan
bagaimana tata cara pengoperasian dan pemeliharaan baik dan benar.Detail mengenai Pemeliharaan dan Pengoperasian dapat dilihat pada: ManualTeknis Pemeliharaan dan Pengoperasian Sarana Air Minum dan Sarana
PETUNJUK TEKNIS
PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT12
Sanitasi
PAMSIMAS 2011
PETUNJUK TEKNIS
PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT13
2.2.2 Pemanfaatan Sarana Air Minum dan Sarana Sanitasi
Tabel 2.3 Pemanfaatan Sarana Air Minum dan Sanitasi
No Jenis Sarana Pemanfaatan Pemeliharaan
1. Penangkap MataAir (PMA)Setempat
Penangkapan mata air denganmenggunakan metode atau bangunanyang sesuai untuk penangkapan mataair
Pengambilan air tidak bolehdieksploitasi secara keseluruhanhingga tidak menyisakanpenggunaannya untuk kehidupanekosistem lain diseputar lokasi mataair
Melakukan pengecekan rutin kelokasi MA untuk upaya pemeliharaan(pembersihan, pencucian, dan lain-lain) Lestarikan lingkungan disekitarsumber air (penghijauan danpenanaman pohon-pohon baru yangberguna)
2. Sumur Gali Menggunakan 2 ember yangdigantung pada kerekan yangterdapat pada tiang sumur gali
Perawatan SPAL secara teratur
Pengecekan sambungan antar buisbeton atau dinding sumur yangberpotensi bocor
Perbaikan kerusakan lantai sumur
3. Penampung AirHujan
Konstruksi talang dibuat sedemikianrupa, sehingga dapat memasukandan membuang air hujan. Hali iniuntuk menghindari masuknya kotoranpada saat awal hujan. Membuang airyang ada di talang pada saat hujanpertama setelah musim kemarau
Pengambilan air melalui kranpengambilan
Bersihkan talang dari kotoran yangada, agar talang tidak tersumbat
Bersihkan lantai dasar reservoir(PAH) dari tanah dan kotoran
Bersihkan saluran drainase daridaun-daun dan kotoran agar saluransekitar PAH tidak tersumbat
Periksa apakah ada kebocoran padatalang, sambungan talang, saringandan kran pengambilan
4. Saringan PasirLambat/SaringanHorizontal/SaringanKasar
Media penyaring air harus dalamkeadaan terendam air terus, padawaktu dioperasikan atau dalamkeadaan diam
Lakukan pencucian media, bila airyang keluar mengecil atau air keluardari saluran pelimpah bak saringan
Ganti media saringan jika dirasasudah tidak efektif melakukanpenyaringan
5. Sumur Bor danpompa
Diperlukan penjadwalan saatpemakaian pompa, agar tidakmelebihi beban kerja pompa yangsemestinya dan pemborosan listrik
Penggunaan HU/Bak Penampungmenjadi penting, berkaitan denganeffisiensi pompa
Memasang indicator level otomatic(pelampung) untuk menghematkinerja pompa dan terbuangnya airsecara percuma
Perbaikan sumur dalam diperlukanbila kemampuan sumur untukmengeluarkan air mengecil, bahkankering sama sekali,hal ini disebabkankarena pada konstruksi sumursaringannya tersumbat kotoran ataulempung, atau sumur tertutup olehpasir halus
Melakukan perawatan dengan caramengangkat pompa untuk mengecekdan mengganti beberapa segel(seal), gear, dan lain-lain yang rusak.
PAMSIMAS 2011
PETUNJUK TEKNIS
PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT14
No Jenis Sarana Pemanfaatan Pemeliharaan
6. Pompa Hidupkan motor penggerak danperhatikan tekanan air yang dapatdibaca pada manometer
Memelihara sekeliling pompa agartetap bersih
Sumber listrik tetap stabil
Perhatikan jadwal penggantianpelumas
Ikuti petunjuk dari pabrik
Pastikan dudukan pompa kokoh dankuat sehingga tidak menyebabkanterjadinya getaran. Getaran pompaakan mempercapat terjadinyakerusakan
7. Motor diesel Cukup air dalam radiator
Solar cukup
Olie di generator cukup
Saringan udara (filter) kondisinya baik
Membersihkan mesin setiap hari
Membersihkan dan menggantisaringan
Mengganti minyak pelumas
Mengencangkan baut-baut dan mur
8. Perpipaan Pengoperasian katup-katup (valve)pengatur aliran air
Pengecekan tekanan pada daerahkritis
Pengoperasian katup pelepas udara(pada saat udara masuk dalamjaringan perpipaan, yangmenghambat aliran air)
Bersihkan rumput-rumputpenghalang
Periksa dan beri tanda bila terjadikelongsoran tanah dan kebocoranpipa dan untuk mempermudahperbaikan
Lakukan pengurasan pipa denganmembuka pipa penguras pada saatjam pemakaian minimal
Perawatan perlengkapan perpipaan
9. Kran Umum Gunakan KU secara bergantian,setelah digunakan kran harus ditutupkembali dan jangan biarkan kranterbuka dan air menetes
Tidak diperkenankan menutup kransekeras-kerasnya, untuk menghindarikran cepat aus dan rusak
Tidak diperkenankan melakukanpenyambungan dengan selang darikran umum
Jika terjadi kerusakan, segeralakukan perbaikan
Lantai KU harus selalu dibersihkanagar tidak licin dan berlumut
10. Hidran Umum Tidak diperkenankan memasukkanbenda apapun kedalam bakpenampung, yang dapatmenyebabkan air nya tercemar.
Periksa dan pastikan bak telah penuhatau sekurang-kurangnya ¾ bagiantelah penuh
Perlunya dipasang pelampung ataukontrol level muka air untuk menjagaketersediaan air dan terbuangnya airjika tidak ada penggunaan
Periksa dan pastikan apakah meterair dan aliran berjalan dengan baik
Periksa dan bersihkan keadaansekeliling HU seperti saluran air, bakHU, lantai HU dan lain-lain
Periksa keadaan air dalam bak HUapabila kualitas air menunjukkanperubahan dari keadaan yangbiasanya terjadi
Kuras bak bagian dalam darikemungkinan kotoran, endapan didinding dan dasar bak yangdilakukan pada saat tidak adapemakaian air
PAMSIMAS 2011
PETUNJUK TEKNIS
PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT15
No Jenis Sarana Pemanfaatan Pemeliharaan
Tidak diperkenankan melakukanpenyambungan dengan selang darikran umum
11. Jamban Komunal
Lubang Jongkok/Kloset
Sarana lubang pembuangankotoran(tinja/urine)
Tidak diperkenankan memasukkanbenda padat karena akan menyumbatsaluran
Hindari air sabun dari mandi maupuncuci masuk ke dalam kloset
Tidak diperkenankan membuangbahan kimia karena akan mematikanbakteri
Setiap hari bersihkan lubangjongkok/kloset menggunakan sikatkloset
Lantai/dindingjamban
Tidak diperkenankan coret-coret didinding jamban
Setiap hari bersihkan lantai dandinding jamban denganmenggunakan sikat (gunakan bahanpembersih jika sangat kotor saja)
Setiap hari bersihkan saringan dilantai jamban dari kotoranpadat/sampah
Bak air Untuk menampung air bersihkeperluan jamban
Setiap hari kuras bak denganmenggunakan sikat (gunakan bahanpembersih jika sangat kotor saja)
2.2.3 Pengelolaan Sarana
A. Prosedur dan Penetapan Iuran
Berikut adalah prosedur penetapan iuran:
PAMSIMAS 2011
Tabel 2.4 Prosedur Penetapan Iuran
No Langkah-langkah Tujuan Hasil yang Diharapkan Pelaku
1. Inventaris kebutuhan pembiayaan pengelolaansarana air minum dan sanitasi
Identifikasi inventaris air minum dan sanitasisebagai biaya investasi.
Menentukan besarnya pembiayaan untukpengoperasian dan pemeliharaan
Terkumpulnya seluruh data inventarissarana dan prasana air minum dansanitasi sebagai dasar melakukanperhitungan melakukan pengoperasiandan pemeliharaan.
Fasilitator : TFM ,BP SPAMS
Penanggung jawab : Kepala Desa
Peserta :
Pemerintahan Desa, Masyarakatpengguna layanan air minum dansanitasi
2. Rembug bersama menentukan besarnya iuran Menentukan iuran yang disepakati Keluarnya besaran nilai iuran yangdisepakati oleh masyarakat
(cara menentukan besaran iuran dapatdilihat: Manual Pengoperasian &Pemeliharaan Sistem SAM & SaranaSanitasi seri Penentuan Iuran))
Fasilitator : TFM ,BP SPAMS
Penanggung jawab : Kepala Desa
Peserta :
Pemerintahan Desa, masyarakatdesa pengguna layanan air minumdan sanitasi
3. Sosialisasi besaran nilai iuran Menginformasikan besaran iuran yang harusdibayar pada periode tertentu dan kegunaannyakepada masyarakat penerima manfaat
Masyarakat sepakat dan maumenerima usulan besaran biaya/nilaiiuran
Fasilitator : TFM ,BP SPAMS
Penanggung jawab : Kepala Desa
Dihadiri oleh :
Masyarakat desa pengguna layananair minum dan sanitasi
4. Pemberlakuan iuran yang diperkuat dengan SKKepala Desa/Kelurahan (atau Perdes)
Menetapkan nilai besaran yang telah disepakatibersama yang akan digunakan sebagai pungutanbulanan
Menetapkan tata cara pengumpulan (waktu,pengumpul, dan lain-lain)
Menetapkan pengelolaan iuran (pemanfaatan,penyimpanan, pelaporan, dan lain-lain)
Sanksi keterlambatan
Adanya pemasukan dana bulanan yangdigunakan untuk biaya operasi danpemeliharaan
Masyarakat desa pengguna layananair minum dan sanitasi
Detail mengenai Perhitungan Iuran dapat dilihat di Manual Pengoperasian & Pemeliharaan SAM & Sarana Sanitasi tentang
PETUNJUK TEKNIS
PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT16
Penetapan Iuran
PAMSIMAS 2011
B. Administrasi dan Keuangan
Sesuai dengan prinsip-prinsip pembukuan dan pelaporan, maka pembukuan
BP-SPAMS sewaktu-waktu harus dapat dilihat oleh masyarakat maupun
pihak-pihak lain.
C.
Teknis mengenai administrasi dan keuangan secara rinci dapat dilihat
Prosedur Operasi Baku Administrasi dan
Keuangan Badan Pengelola SPAMS.
Perlindungan Sumber Air dan Lingkungan
Perlunya dilakukan perlindungan sumber air dan lingkungan adalah sebagai
berikut:
Mencegah terjadinya permasalahan kelangkaan air pada musim kemarau.
Mengatasi banjir pada musim hujan.
Mencegah kerusakan bangunan perlindungan mata air (PMA).
Mengurangi volume limpasan air permukaan larian (run-off water).
Menjaga kelestarian lingkungan di sumber mata air.
Mengacu pada ketentuan umum kriteria teknis dalam perencanaan sarana air
minum dan sanitasi, maka perlu dibuat ketentuan-ketentuan untuk menjaga
keberadaan sumber air dan lingkungan.
Ketentuan umum tentang kriteria untuk menjaga keberadaan sumber air
minum dan lingkungan dapat dilihat secara rinci di Petunjuk Teknis
Pengamanan Lingkungan dan Sosial dan
Manual Teknis Perlindungan Mata Air
PETUNJUK TEKNIS
PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT17
Pemerintah kabupaten/kota sebagai pembina atau fasilitator kegiatan
Pamsimas diharapkan dapat meneruskan bantuannya pada tahap pelestarian
dan perlindungan terhadap sumber air dan lingkungan. Bentuk pembinaan
dan bantuan yang diberikan dapat berupa bantuan teknis, penyuluhan,
pelatihan, dan sebagainya.
Disamping itu diperlukannya adanya penataan ruang di daerah sumber air,
upaya perlindungan yang dilakukan masyarakat dari potensi untuk tidak
melakukan perusakan sumber air, dan penataan lingkungan. Ketentuan ini
bertujuan untuk:
Tidak terganggunya fungsi sumber air oleh aktivitas yang berkembang di
sekitarnya;
PAMSIMAS 2011
PETUNJUK TEKNIS
PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT18
Daya rusak air pada sumber air dan lingkungannya dapat dibatasi dan
dikendalikan;
Kegiatan pemanfaatan dan upaya peningkatan nilai manfaat sumber air
dapat memberikan hasil secara optimal, sekaligus menjaga kelestarian
fisik dan kelangsungan fungsi sumber air;
Pembangunan dan/atau bangunan di pinggir sumber air wajib
memerhatikan kaidah-kaidah ketertiban, keamanan, keserasian,
kebersihan dan keindahan daerah sempadan sumber air;
Para penghuni dan/atau pemanfaat bangunan serta lahan di pinggir
sumber air, wajib berperan aktif dalam memelihara kelestarian sumber air.
Ketentuan-ketentuan ini nantinya akan dicantumkan dalam Peraturan Desa
(Perdes) dimana ruang lingkup Perdes ini bersifat lintas kabupaten/kota yang
dikelola oleh pemerintah daerah, meliputi, pembinaan dan pengawasan,
penataan dan pemanfaatan. Dalam hal pengelolaan sumber air tersebut,
pemerintah daerah dapat bekerjasama dengan pemerintah kabupaten/kota di
wilayahnya.
Daerah-daerah sumber air tersebut dilarang untuk dimanfaatkan sebagai
tempat membuang sampah domestik, sampah industri, limbah padat dan
limbah cair, mendirikan bangunan semipermanen dan permanen, serta
mengeksploitasi dan mengeksplorasi di luar kepentingan konservasi sumber
daya air.
Pelanggaran terhadap ketentuan tersebut merupakan tindak pidana yang
diancam dengan pidana kurungan. Apabila tindak pidana tersebut
mengakibatkan rusaknya sumber air dan prasarana, mengganggu upaya
pelestarian sumber air dan/atau mengakibatkan pencemaran lingkungan,
maka akan dikenakan ancaman pidana sesuai dengan peraturan perundang-
undangan (Perdes) yang berlaku.
Tabel 2.5 Perlindungan Sumber Air dan Lingkungan
No. Jenis SaranaPilihan Kegiatan Perlindungan
Sumber Air & LingkunganPelaku
1. Mata Air Pelestarian disekitar tangkapan airdengan penanaman pohon untukmenunjang keseimbangan air.
Usahakan agar air tidak tercemardengan melindungi daerah disekitartangkapan air
Melakukan perlindungan sumber mataair dengan mengkategorikanberdasarkan jarak daerah yangdilindungi dengan sumber mata air, sbb:
<20 M: memasang pagardisekeliling sumber air
Masyarakat dan anggota
BP SPAMS difasilitasi
Kepala Desa
PAMSIMAS 2011
PETUNJUK TEKNIS
PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT19
No. Jenis SaranaPilihan Kegiatan Perlindungan
Sumber Air & LingkunganPelaku
20 – 200 M: melakukan penghijauandan mencegah upayapenggundulan
>200 M: jika diperlukan, kerjasamaantar desa untuk upaya pelestarianhutan dan daerah aliran sungai
2. Air Tanah Mengendalikan penggunaaan air tanah
secara bebas, pemeliharaan fungsi resapan
dan daerah tangkapan air
Masyarakat dan anggota
BP SPAMS difasilitasi
Kepala Desa
D. Peraturan Desa
Peraturan Desa (Perdes) merupakan penjabaran lebih lanjut dari peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi dengan memperhatikan ciri khas masing-
masing desa. Proses pembentukan Peraturan Desa membutuhkan partisipasi
masyarakat agar hasil akhir dari Peraturan Desa dapat memenuhi aspek
keberlakuan hukum dan dapat dilaksanakan sesuai tujuan pembentukannya.
Hal-hal yang perlu diatur di dalam Perdes yang terkait dengan Program Pamsimas
antara lain adalah:
No Materi Peraturan Desa Hal-hal yang Diatur
1 Pemanfaatan lokasi di sekitar sumber air danupaya konservasinya
Tata guna lahan di sekitar sumber air
Kegiatan konservasi (Pembuatan tanggul,penanaman bibit, pencegahan penggundulan, danlain-lain)
Peruntukan sumber air, bila penggunaannya tidakhanya untuk air minum
Sanksi terhadap pelanggaran terkait tata gunalahan
2 Pengelolaan Sarana Air Minum dan Sanitasi Peruntukan sarana (misal bila air terbatas, hanyaboleh untuk mencukupi kebutuhan Rumah Tangga)
3. Penetapan iuran Nilai besaran yang telah disepakati bersama yang
akan digunakan sebagai pungutan bulanan
Tata cara pengumpulan (waktu, pengumpul, danlain-lain)
Tata cara pengelolaan iuran (pemanfaatan,penyimpanan, pelaporan, dan lain-lain)
Sanksi keterlambatan
PAMSIMAS 2011
PETUNJUK TEKNIS
PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT20
2.2.4 Pengembangan Sarana Air Minum dan Sarana Sanitasi
A. Sasaran
Keberpihakan pada masyarakat miskin, artinya orientasi kegiatan
dalam proses pengembangan maupun pemanfaatan berguna bagi
seluruh masyarakat, termasuk masyarakat miskin. Beberapa hal yang
perlu diperhatikan terkait dengan pengembangan sarana air minum
adalah:
Lokasi: lokasi yang dimaksud tidak hanya dari aspek jarak tetapi juga
dari aspek kenyaman dan keamanan. Jarak yang dimaksudnya
adalah tidak terlalu jauh untuk dijangkau. Maksimal jarak antara
sarana air minum dengan pemukiman adalah 100 meter.
Kenyamanan/keamanan yang dimaksud adalah sarana air minum
yang direncanakan tidak membuat masyarakat miskin merasa tidak
aman/tidak nyaman. Letak sarana air minum yang dikembangkan
yang berada di lingkungan masyarakat kaya adalah sebuah contoh
yang dapat membuat masyarakat miskin merasa tidak nyaman.
Jumlah: terkait kecukupan sarana air minum yang direncanakan. Hal
yang perlu dihindari misalnya adalah masyarakat miskin harus antri
dalam waktu yang lama karena jumlah keran air pada HU terbatas.
Kesetaraan gender, artinya program Pamsimas memberikan
kesempatan yang sama kepada perempuan dan laki-laki untuk
berpartisipasi dalam setiap tahapan kegiatan mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, dan pemeliharaan/ pengelolaan program di masyarakat.
Khusus untuk kegiatan pengembangan sarana air minum dan sanitasi,
pihak perempuan harus dilibatkan dalam perencanaan dan
pengembangannya. Perempuan paling tahu dan paham atas sarana
yang sudah dibangun dan bagaimana sebaiknya melakukan
pengembangan ke depan..
B. Pendanaaan
Salah satu faktor penting untuk dapat mengembankan sarana air minum
dan sanitasi adalah adanya pendanaan BP-SPAMS dapat diperoleh dari
sumber-sumber pendanaan antara lain sebagai berikut:
1. Iuran/Swadaya Masyarakat
Biaya untuk pengembangan dapat dimasukkan dalam porsi iuran
pemakaian air atau swadaya masyarakat dalam bentuk biaya untuk
mendapatkan layanan atau penyambungan. Struktur biaya untuk
mendapatkan layanan harus memperhatikan keterjangkauan
masyarakat miskin, agar mereka juga mempunyai kesempatan yang
sama dalam mendapatkan akses atau layanan.
PAMSIMAS 2011
PETUNJUK TEKNIS
PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT21
2. Dana Hibah Insentif
Dana hibah insentif diberikan melalui program Pamsimas kepada
desa/kelurahan yang dapat mencapai bahkan melebihi target
pencapain program.
3. Bantuan Pemerintah desa/kelurahan dan/atau kabupaten/kota
Kegiatan pengembangan dapat dialokasikan dari dana pemerintah
desa/kelurahan dan/atau kabupaten/kota, baik pengembangan dari
sistem yang telah terbangun maupun perluasan layanan secara luas
yang telah direncanakan dalam PJM ProAKSi.
4. Kerjasama dengan Mitra yang peduli
Saat ini banyak pihak yang peduli pada peningkatan akses air minum
dan sanitasi, seperti misalnya lembaga donor, LSM dan juga swasta.
Lembaga-lembaga tersebut dapat dijadikan mitra untuk kerja sama
upaya pengembangan.
C. Aspek Teknik
Pengembangan sarana air minum dan sanitasi harus mengacu pada PJM
ProAKSi yang telah dikembangkan pada tahap perencanaan.
Pengembangan tersebut sebaiknya tetap mengacu pada ketentuan umum
yang berlaku pada pelaksanaan program Pamsimas.
PAMSIMAS 2011
PETUNJUK TEKNIS
PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT22
BAB 3. KEBERLANJUTAN
3.1 PENGUKURAN CAPAIAN DAN PENYUSUNAN RENCANA KERJA
PENGUATAN
3.1.1 Ketentuan Umum
Pengukuran capaian RKM dilakukan untuk mengukur efektivitas pelaksanaan
kegiatan program dengan cara mengevaluasi kesesuaian antara rencana
masyarakat dengan realisasi pelaksanaan.
Pelayanan sarana air minum dan sanitasi yang berkelanjutan adalah sarana
yang dapat berfungsi terus menerus, sehingga pengguna mendapat kepuasan
yang tinggi dan bersedia untuk mengunakan dan memelihara sarana, serta
sebagian besar masyarakat mempunyai akses.
Pelayanan sarana air minum dan sanitasi yang digunakan secara efektif
adalah sarana yang oleh sebagian besar masyarakat digunakan dengan
tujuan untuk meningkatkan kesehatan dan melestarikan lingkungan.
Lima aspek yang akan mempengaruhi keberlanjutan pelayanan sarana air
minum dan sanitasi adalah:
Keberlanjutan Teknis
Keberlanjutan Finansial
Keberlanjutan Kelembagaan
Keberlanjutan Sosial
Keberlanjutan Lingkungan
Pelaksanaan pengukuran capaian menggunakan metode monitoring
keberlanjutan tahap 2 yang bertumpu pada kegiatan MPA/PHAST di
masyarakat.
Kegiatan refleksi capaian dilakukan oleh masyarakat sendiri, dengan
didampingi oleh tim fasilitator keberlanjutan.
Pengukuran capaian kegiatan atau monitoring keberlanjutan tahap 2 akan
ditinjau dari 6 (enam) aspek keberlanjutan yang meliputi1:
a. Efektivitas Keberlanjutan (Effectively Sustained Service);
1Penjelasan lebih lanjut mengenai monitoring keberlanjutan dan apa saja yang dimonitor/ direfleksikan
dapat dilihat dalam Petunjuk Teknis Pemantauan dan Evaluasi, pada bagian Monitoring Keberlanjutan
PAMSIMAS 2011
PETUNJUK TEKNIS
PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT23
b. Efektivitas Penggunaan (Effectively Used Service);
c. Ketanggapan program terhadap kebutuhan masyarakat (Demand-
responsive service);
d. Kesetaraan dalam pengelolaan pelayanan (Equitable sharing of burdens
and benefits);
e. Partisipasi melalui pemberdayaan (Participation with empowerment); dan
f. Perilaku Hidup Sehat.
Pengukuran capaian akan menghasilkan Rencana Kegiatan Penguatan, yang
bertujuan untuk memenuhi target pencapaian kegiatan program dan
memperkuat aspek-aspek yang mempengaruhi keberlanjutan layanan dan
perubahan perilaku.
Rencana Kegiatan Penguatan difokuskan pada kegiatan penguatan
kapasitas, tidak akan ada dana BLM (bantuan langsung masyarakat) untuk
pekerjaan fisik. Jika karena kemendesakan diperlukan pekerjaan fisik, maka
kegiatan sebaiknya dibiayai oleh swadaya masyarakat, pemasukan BP
SPMAS dari iuran atau dikoordinasikan dengan instansi terkait.
Rencana Kegiatan Penguatan dilaksanakan oleh LKM dan Badan Pengelola
dengan difasilitasi oleh fasilitator keberlanjutan, dalam kurun waktu 6-12
bulan.
3.1.2 Prosedur Pengukuran Capaian
Proses pengukuran capaian dengan metoda monitoring keberlanjutan tahap 2
terdiri dari berbagai kegiatan diskusi dengan menggunakan instrumen MPA dan
PHAST2. Prosedur pengukuran capaian/monitoring keberlanjutan tahap 2 dilihat
pada Tabel 3.1 berikut.
Proses pelaksanaan pengukuran capaian/monitoring keberlanjutan tahap 2
secara lebih rinci dapat dilihat pada “Buku Panduan Proses Monitoring
Keberlanjutan Tahap 2” sedangkan hasil proses dan analisis temuannya dicatat
dalam “Buku Catatan Proses Monitoring Keberlanjutan Tahap 2“. Kedua Buku
tersebut merupakan suplemen terhadap Petunjuk Teknis Pemeliharaan dan
Keberlanjutan Perencanaan dan juga Petunjuk Teknis Pemantauan dan
Evaluasi3.
2MPA: Methodology for Participatory Asessment dan PHAST: Partcipatory Hygiene and Sanitation
Transformation3
Proses MPA-PHAST tahap 2 dilakukan sekali, hasilnya dipergunakan untuk pengukuran capaian dan jugamonitoring keberlanjutan
PAMSIMAS 2011
PETUNJUK TEKNIS
PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT24
Tabel 3.1 Prosedur Pengukuran Capaian/Monitoring Keberlanjutan Tahap 2
Langkah Kegiatan Tujuan Hasil Pelaku
Rembug Warga Menjelaskan mengenaikegiatan tahapankeberlanjutan secara umum
Menjelaskan mengenaiproses pengukuran capaiandan penyusunan rencanakerja penguatan
Masyarakat memahamitujuan dan manfaattahapan keberlanjutan
Masyarakatberkomitmen untukmelakukan prosespengukuran capaiandan menyusun rencanakerja penguatan
Fasilitator: Timfasilitator dan LKM
Peserta: Anggotamasyarakat laki-laki, perempuan,kaya, miskin yangmewakili seluruhdusun/RW/ RT diwilayah desa/kelurahan danaparatdesa/kelurahan
Pemutahiran PetaSosial
Memperbaharui informasidalam peta sosial dengan hasildan keluaran dari program :akses masyarakat terhadapsarana air minum dan sanitasidan perilaku CTPS
Peta Sosialtermutakhirkan oleh hasilkegiatan programPamsimas, yangmencakup: penambahanakses, perilaku BAB danCTPS, dan lain-lain
Fasilitator: Timfasilitator dan LKM
Peserta: Anggotamasyarakat laki-laki, perempuan,kaya, miskin yangmewakili seluruhdusun/RW/ RT diwilayahdesa/kelurahan
Tinjauan PengelolaanSarana
Mengetahui komposisiorganisasi pengelola yangterbentuk khususnya terkaitkesetaraan gender danstatus sosial
Mengetahui pelaksanaanorganisasi badan pengelolayang dibentuk terkaitdengan aturan yang dibuat
Informasi yang akurattentang kesetaraangender dan status sosialdalam kelembagaanbadan pengelola sertapelaksanaannya sebagaibahan dalam rencanapenguatan
Fasilitator: Timfasilitator dan LKM
Peserta: BPS
Penilaian Pelatihan Untuk mengetahui siapa dimasyarakat yang mengikutipelatihan,
Untuk mengetahui aksesbagi perempuan dankelompok miskin dalamkegiatan pelatihan
Untuk mengetahui apa topikpelatihan (teknis,manajemen/organisasimasyarakat, manajemenfinansial,kesehatan/kebersihan,pelatihan untukpenyegaran) yang diberikan
Informasi yang akurattentang pelaksanaanpelatihan yang telahdilaksanakan sebagaibahan dalam rencanakegiatan penguatankhususnya dalampenguatan kapasitasmasyarakat untukmelakukan kegiatankeberlanjutan
Fasilitator: Timfasilitator dan LKM
Peserta: Anggotamasyarakat laki-laki, perempuan,kaya, miskin yangmewakili seluruhdusun/RW/ RT diwilayahdesa/kelurahan
PAMSIMAS 2011
PETUNJUK TEKNIS
PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT25
Langkah Kegiatan Tujuan Hasil Pelaku
PenelusuranWilayah/TransectWalk
Memeriksa ulang kembaliinformasi pada peta sosialyang telah diperbaharuioleh masyarakat
Mempelajari aksesmasyarakat miskin, kayadan menengah terhadapsarana air minum dansanitasi yang dibangun
Mengidentifikasi kualitaspengelolaan sumber airyang digunakan sebagai airbaku sarana air minumyang telah dibangun
Mendapatkan penilaiankepuasan masyarakatpengguna terhadap kualitasdari sarana air minum dansarana sanitasi yang sudahdibangun
Melihat keberfungsian darisarana sanitasi termasukketersediaan sabun padajamban masyarakat
Informasi yang akurattentang sarana air minumdan sanitasi yang telahdibangun dan sebagaibahan untuk rencanakegiatan penguatan
Fasilitator: Timfasilitator dan LKM
Peserta: Anggotamasyarakat laki-laki, perempuan,kaya, miskin yangmewakili seluruhdusun/RW/ RT diwilayahdesa/kelurahan
Hak Suara danPilihan dalamPengambilanKeputusan
Mengidentifikasi danmenganalisa akses masyarakat(terutama perempuan dan dankelompok miskin) dalampengambilan keputusan padapembangunan saran air minumyang telah dilakukan
Akses masyarakat untukbersuara dan memilihdalam pengembilankeputusan padapembangunan sarana airminum yang telahdilakukan dan sebagaibahan untuk rencanakegiatan penguatan
Fasilitator: Timfasilitator dan LKM
Peserta: Anggotamasyarakat laki-laki, perempuan,kaya, miskin yangmewakili seluruhdusun/RW/ RT diwilayahdesa/kelurahan
Pleno hasilpengukurancapaian/monitoringkeberlanjutan tahap 2
Semua elemen masyarakatterinformasikan tentanghasil pengukuran capaian/monitoring keberlanjutantahap 2
Masyarakat dapatmemberikan pendapatterhadap hasil pengukurancapaian
Kesepakatanmasyarakat terhadaphasil pengukurancapaian
Berita Acara PlenoPengukuran Capaian(Buku KumpulanFormat: PT.4-02)
Fasilitator: Timfasilitator dan LKM
Peserta: Anggotamasyarakat laki-laki, perempuan,kaya, miskin yangmewakili seluruhdusun/RW/ RT diwilayahdesa/kelurahan
Langkah-langkah yang dilakukan dalam Pertemuan Pleno masyarakat untuk
membahas hasil pengukuran capaian yaitu:
PAMSIMAS 2011
PETUNJUK TEKNIS
PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT26
1. Masyarakat bersama Tim Fasilitator Keberlanjutan mempersiapkan bahan-
bahan pertemuan, yaitu:
Peta Sosial yang telah diperbaharui
Hasil proses pengukuran capaian dengan instrumen MPA yang disajikan
dalam bentuk kesimpulan umum dan diagram batang, yang mengacu pada
tabel berikut:
TAHAP 2 : SETELAH PROGRAM SELESAI
ASPEK YANG
DIMONITOR
AIR MINUM
Sarana yg baru dibangun
SANITASI (JAMBAN)
Sarana yg baru dibangun
A. EfektivitasKesinambungan
Skor A = A1+A2 Skor A = A1+A2
A1) Kualitas system Skor A1= Skor Pengelolaan sumber air(SM1+SM2)/2 dan Skor Tingkat kualitaskerja(WR6+WR7+WR8+WR12+WR15+16) / 6
Skor A1= Tingkat kualitas kerja ={∑ WR 18S(3+4+5+6+7)/5 X jml sarana yg diamati}
A2) Efektivitaskeberfungsian
Skor A2= Skor Penilaian oleh kelompokpengguna mengenai kualitas air(TW11+TW12+TW13)/3
Skor A2= Efektivitas keberfungsian ={∑ WR18S(1+2)/2 x jml.sarana yg diamati }
A3) Efektivitaskeuangan
A3 = Apakah sistem iuran yg telahdirencanakan dalam RKM sudah jalan ?(Ya/Tidak)
EfektivitasPenggunaan
(Pertambahan akses,khususnya akses orangmiskin)
Tambahan akses aktual pada air minum ygdicapai dihitung dari peta sosial :
%kk Miskin yg akan dapat akses =(M1.3/P3)x100%
%kk Sedang yg akan dapat akses =(M1.2/P2)x100%
%kk Kaya yg akan dapat akses =(M1.1/P1)x100%
Bandingkan setiapnya dgn % aksesbaseline dari tahap–1 dan aksesdirencanamakan dari tahap–2
Tambahan akses aktual sanitasi yg dicapaidihitung dari peta sosial :
%kk Miskin yg akan dapat akses =(M7.3/P3)x100%
%kk Sedang yg akan dapat akses =(M7.2/P3)x100%
%kk Kaya yg akan dapat akses =(M7.1/P1)x100%
Bandingkan setiapnya dgn % akses baselinedari tahap–1 dan akses direncanamakandari tahap–2
C. KetanggapanProgram terhadapKebutuhanMasyarakat
(Bukti suara danpilihan masyarakatdlm RKM)
Hak suara dan pilihan masyarakat dlmpengambilan keputusan mengenai airminum :
Skor initiative Pamsimas masuk desa =VC2
Skor akses masyarakat pada informasiproyek = VC3
Skor pilihan jenis teknologi sarana olehmasyarakat = VC4
Skor pilihan tingkat pelayanan = VC5
Skor pilihan lokasi SAM = VC6
Skor pilihan anggota BPS = VC7
Skor pilihan iuran (pola pembayaran danbesarnya iuran)=VC9
Hak suara dan pilihan masyarakat dlmpengambilan keputusan mengenai sanitasi :
Skor initiative Pamsimas masuk desa =VC2
Skor akses masyarakat Pada informasiproyek = VC3
Skor pilihan jenis teknologi sarana olehmasyarakat = VC4 S
Skor pilihan tingkat pelayanan = VC5 S
Skor pilihan lokasi jamban = VC6 S
Skor pilihan iuran (pola pembayaran danbesarnya iuran)=VC9 S
Skor pilihan pelatihan (jenis dancalon)=VC11
PAMSIMAS 2011
PETUNJUK TEKNIS
PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT27
TAHAP 2 : SETELAH PROGRAM SELESAI
ASPEK YANG
DIMONITOR
AIR MINUM
Sarana yg baru dibangun
SANITASI (JAMBAN)
Sarana yg baru dibangun
Skor pilihan pelatihan (jenis dancalon)=VC11
Skor C2 (Ketanggapan programterhadap kebutuhan masyarakat) padatahap–3 =
(VC2+VC3+VC4+VC5+VC6+VC7+VC9+VC11)/ 8
Skor Ketanggapan program terhadapkebutuhan masyarakat =
(VC2+VC3+VC4S +VC5S+VC6S+VC9S+VC11)/ 7
D. Kesetaraan dalamPengelolaan
(Kesetaraan dlmkomposisi BPS dankesesuaianpelatihan)
D = Kesetaraan dlm komposisi BPS +Pelatihan yg diterima disesuaikan
(Skor Y/N, berdasarkan tabel CM1 danTR4):
Apakah komposisi BPS telah sesuaidgn RKM ?
Apakah telah ada keseimbangangender dlm BPS ?
Apakah telah ada perlibatan orangmiskin dlm BPS ?
Apakah orang yg dilatih sesuai dgnfungsinya ?
Tidak ada skor yg diambil
E. PartisipasiMasyarakat melaluiPemberdayaan
(Kesetaraan dlmpelatihan ygditerima,Kesepakatan masytentang aturan /sanksi penggunaansarana.
Skor E pada tahap–3 = Skor kesetaraandlm pelatihan dan Skor kesepakatanaturan /sanksi penggunaan sarana
Skor kesetaraan dlm pelatihan =
(TR2+TR3+TR6+TR7)/4
Skor kesepakatan aturan /sanksipenggunaan sarana = CM9
Sama dengan TR untuk air minum
Tak ada skor yg diambil
Perilaku Hidup Bersihdan Sehat
(Monitoringpelaksanaan rencanaperbaikan PHBSmasyarakat)
Checklist
Apakah perencanaan PHBS dalam RKM telah mulai dilaksanakan ?
Siapa yg bertanggungjawab pelaksanaan, disekolah ? di masyarakat ?
Apakah penanggung jawab pelaksanaan sudah terima pelatihan ?
Apakah dana disediakan sesuai dengan RKM untuk menerima kegiatan PHBSdisekolah ? Dimasyarakat ?
Stop BABS dan CTPS
2. Tim fasilitator memfasilitasi diskusi tentang hasil di atas dan membantu
masyarakat untuk memperhatikan hal-hal penting yang berhubungan dengan
hasil pengukuran capaian sebagai bahan untuk menusun Rencana Kerja
Penguatan.
PAMSIMAS 2011
PETUNJUK TEKNIS
PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT28
3.1.3 Prosedur Penyusunan Rencana Kerja Penguatan
Langkah-Langkah Tujuan Uraian Hasil Pelaku
Persiapan Mempersiapkan hal-hal yang terkaitdengan pertemuan penyusunan rencanakerja penguatan
Persiapan meliputi:
Menentukan siapa yang akan diundangdan cara mengundang
Menentukan waktu dan tempatpelaksanaan yang memungkinkankelompok perempuan dan masyarakatmiskin hadir
Semua elemen masyarakat, termasukkelompok perempuan dan wargamiskin, hadir dalam pertemuan
Pemandu: Tim fasilitatorkeberlanjutan, LKM dan aparatDesa/Kelurahan
Identifikasi faktorpendukung dan faktorpenghambat
Masyarakat mampu mengidentifikasifaktor pendukung dan penghambatpencapaian kegiatan
Dari hasil pengukuran capaian, maka akandiperoleh skor di atas atau di bawah 50.Untuk skor yang bernilai di bawah 50,diskusikan apa yang menyebabkan nilaiyang diberikan rendah serta tindakan apayang dapat merubah hal tersebut menjadilebih baik. Sebaliknya bila skor di atas 50,diskusikan pula mengapa hal tersebutdapat terjadi dan bagaimana cara untukmempertahankan atau bahkanmeningkatkan
Faktor-faktor pendukung penghambatpencapaian kegiatan
Pemandu:
Tim Fasilitator Keberlanjutan
LKM
Kepala/Aparat Desa/ Kelurahan
Peserta:
Semua kelompok masyarakat,termasuk warga miskin danperempuan
Mewakili semua dusun/RW yangmenerima program Pamsimas
Penyusunan rencanatindak lanjut/rencana kerjapenguatan
Masyarakat mampu menyusun rencanatindak lanjut/rencana kerja pengutan
Rencana kerja penguatan meliputi 2kelompok kegiatan utama:
1. Mengejar target pencapaian RKM
2. Penguatan fase pemeliharaan dankeberlanjutan sarana
Rencana kegiatan tindak lanjut untukmengejar target pencapaian danpenguatan, yang memuat:
Jadwal pelaksanaan
Penanggung jawab
Kebutuhan dan potensi sumberdaya
Pemandu:
Tim Fasilitator Keberlanjutan
LKM
Kepala/Aparat Desa/ Kelurahan
Peserta:
Semua kelompok masyarakat,termasuk warga miskin danperempuan
Mewakili semua dusun/RW yangmenerima program Pamsimas
PAMSIMAS 2011
PETUNJUK TEKNIS
PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT29
Langkah-Langkah Tujuan Uraian Hasil Pelaku
Pleno Rencana KerjaPenguatan
Menyepakati rencana kerja penguatan Rencana Kerja Penguatan dibahas dandisepakati dalam pertemuan tingkatDesa/Kelurahan
Rencana Kerja Penguatan
Berita Acara Pleno Rencana KerjaPenguatan (Buku KumpulanFormat: PT.4-03)
Pemandu:
Tim Fasilitator Keberlanjutan
LKM
Kepala/Aparat Desa/ Kelurahan
Peserta:
Semua kelompok masyarakat,termasuk
Mewakili semua dusun/RW
TKKc dan DPMU/Pokja AMPL,sebagai nara sumber
Pelaksanaan kegiatan Masyarakat mampu melakukan upayaperbaikan target capaian dan penguatanuntuk memastikan keberlanjutanlayanan
Pelaksanaan kegiatan sesuai denganupaya tindak lanjut yang telah dirumuskandan disepakati
Peningkatan pencapaian target RKMdan kapasitas pelayanan yangberkelanjutan
Penanggung jawab:
LKM, BP SPAMS & Masyarakatsesuai dengan tanggung jawabkegiatan
PAMSIMAS 2011
PETUNJUK TEKNIS
PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT30
3.2 SINKRONISASI PJM PROAKSI DENGAN RPJM/RKP DESA/KELURAHAN
3.2.1 Ketentuan Umum
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) adalah dokumen
perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun yang memuat arah kebijakan
pembangunan Desa dan program prioritas kewilayahan, disertai dengan rencana
kerja
Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP-Desa) adalah dokumen perencanaan
untuk periode 1 (satu) tahun merupakan penjabaran dari RPJM-Desa yang
memuat program prioritas pembangunan desa, rencana kerja dan pendanaan,
baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah desa maupun yang ditempuh
dengan mendorong partisipasi masyarakat
Sinkronisasi adalah proses untuk memastikan prioritas dan porsi kegiatan air
minum, kesehatan dan sanitasi (AMPL) dalam RPJM atau RKP Desa/Kelurahan
sesuai dengan kebutuhan nyata yang dihasilkan dari proses partisipatif.
Sinkronikasi PJM ProAKSI dilakukan terhadap RPJM Desa/Kelurahan jika
bertepatan dengan proses penyusunan RPJM Desa, atau terhadap RKP Desa/
Kelurahan jika RPJM sudah terbentuk dan disahkan.
Proses sinkronisasi PJM ProAKSI dengan RPJM/RKP Desa/Kelurahan dilakukan
secara partisipatif dan memberikan kesempatan dan ruang bagi seluruh elemen
masyarakat (termasuk perempuan dan warga miskin) untuk menyampaikan
pendapat.
PAMSIMAS 2011
PETUNJUK TEKNIS
PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT31
3.2.2 Prosedur Sinkronisasi PJM Proaksi dengan RPJM/RKP Desa/Kelurahan
Langkah-Langkah Tujuan Uraian Hasil Pelaku
Rembug/pertemuan awal Memperoleh komitmen untukmelakukan sikronisasi
Menyepakati sinkronisasi dilakukanterhadap RPJM atau RKP Desa
Sinkronisasi dapat dilakukan terhadapRPJM jika memungkinkan (RPJMDesa sedang dalam prosespenyusunan), atau terhadap RKP jikaRPJM Desa sudah disahkan
Komitmen pemerintahan desa danperwakilan masyarakat untuk melakukansinkronisasi terhadap RPJM atau RKPDesa
Pemandu
Tim Fasilitator Keberlanjutan
LKM
Penanggung jawab : Kepala Desa
Peserta:
Pemerintahan desa/ kelurahan
Perwakilan/tokoh masyarakat
Pembentukan timsinkronisasi RPJM/RKPDesa
Adanya tim yang bertanggung jawabterhadap proses sinkronisasi RPJM/RKPDesa
Tim sinkronisasi dibentuk melaluimusyawarah. Sebelum dibentukdiskusikan dan sepakati kriteria danjumlah anggota tim.
Tim sinkronisasi RPJM/RKP Desa Pemandu:
Tim Fasilitator Keberlanjutan
Penanggung jawab : Kepala Desa
Peserta:
LKM
Pemerintahan desa/ kelurahan
Perwakilan/tokoh masyarakat
FGD sinkronisasi PJMProAKSi denganRPJM/RKP Desa
Melakukan analisa ‘gap/kesesuaian’program AMPL dalam RPJM/RKP Desa
Mendapatkan gambaran porsiprogram/kegiatan AMPL yang akanmasuk dalam RPJM/ RKP Desa
FGD sinkronisasi meliputi:
1. Identifikasi keberadaan programAMPL dalam RPJM/RKP Desa
2. Analisa kesesuaian kebutuhannyata kegiatan AMPL denganprogram yang tercantum dalamRPJM/RKP Desa
3. Identifikasi kegiatan PJM ProAKSIyang akan masuk dalamRPJM/RKP Desa
Daftar prioritas kegiatan air minum,kesehatan dan sanitasi dari PJMProAKSI yang diusulkan masuk dalamRPJM/RKP Desa
Pemandu:
Tim Fasilitator Keberlanjutan dan Timsinkronisasi
Penanggung jawab : Kepala Desa
Peserta:
LKM
Pemerintahan desa/ kelurahan
Perwakilan/tokoh masyarakat
PAMSIMAS 2011
PETUNJUK TEKNIS
PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT32
Langkah-Langkah Tujuan Uraian Hasil Pelaku
Pleno hasil FGDSinkronisasi
Masyarakat mengetahui prioritaskegiatan AMPL yang akan masukdalam RPJM/ RKP Desa
Menyepakati kegiatan AMPL yang akanmasuk dalam RPJM/ RKP Desa
Pleno hasil FGD sinkronisasi harusmemberikan tempat bagi masyarakatuntuk menyampaikan pendapatterhadap prioritas kegiatan AMPLyang diusulkan masuk dalamRPJM/RKP Desa yang dihasilkan dariFGD Sinkronisasi, untuk kemudiandisepakati bersama
Kesepakatan kegiatan-kegiatan airminum, kesehatan dan sanitasi yangakan masuk dalam RPJM/RKP Desa
Berita Acara Pleno Sinkronisasi PJMProAKSi dengan RPJM/RKP Desa(Buku Kumpulan Format: PT.4-04)
Pemandu:
Tim Fasilitator Keberlanjutan dan Timsinkronisasi
Penanggung jawab : Kepala Desa
Peserta:
LKM
Pemerintahan desa/ kelurahan
Perwakilan masyarakat dari tingkatDusun/RW, termasuk perempuandan warga miskin
Perbaikan/validasi RPJMDesa dengan memasukankegiatan AMPL
(jika sinkronisasi dilakukanterhadap RPJM Desa)
Memastikan porsi program/ kegiatanAMPL masuk dalam RPJM/RKP Desa
Tim sinkronisasi bertanggung jawabuntuk melakukan perbaikan atauvalidasi dokumen RPJM Desa sesuaidengan hasil pertemuan pleno, untukkemudian disahkan oleh PemerintahDesa
RPJM Desa dengan porsi AMPL yangberimbang (sesuai dengan kebutuhannyata masyarakat)
Pemandu:
Tim Fasilitator Keberlanjutan
Penanggungjawab:
Tim sinkronisasi RPJM Desa, KepalaDesa
Pembahasan dalamMusrengbang Desa (untuksinkronisasi terhadap RKPDesa)
Memastikan program/kegiatan AMPLmasuk dalam RKP Desa tahun anggaranyang akan berjalan
Musrenbang Desa adalah forummusyawarah tahunan masyarakatdesa untuk menyepakati RencanaPembangunan Tahunan Desa tahunanggaran yang direncanakan.Pembahasan meliputi seluruh sektorkegiatan, termasuk AMPL
Rencana Pembangunan Tahunan (RKP)Desa yg memuat program/kegiatanAMPL
Peserta:
LKM, Pemerintahan desa/ kelurahan,Tim sinkronisasi, Perwakilanmasyarakat dari tingkat Dusun/RW,termasuk perempuan dan warga miskin
PAMSIMAS 2011
PETUNJUK TEKNIS
PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT33
3.3 PENGUATAN KAPASITAS UNTUK KEMITRAAN
3.3.1 Ketentuan Umum
Khusus untuk kegiatan pengembangan pengelolaan sistem penyediaan sarana
air minum dan sanitasi menjadi tanggungjawab BP SPAMS. Sementara untuk
pengembangan kegiatan lain menjadi tanggungjawab LKM
Kegiataan kemitraan adalah upaya untuk membangun kapasitas LKM dan BP
SPAMS dalam mengembangkan kerjasama/kemitraan dengan pihak-pihak yang
peduli pada pengembangan bidang air minum, kesehatan dan sanitasi. Pihak-
pihak peduli yaitu: lembaga pemerintah dan lembaga non pemerintah seperti
lembaga donor/pemberi bantuan, lembaga swadaya masyarakat/NGO dan
swasta.
Tahapan ini mencakup beberapa kegiatan peningkatan kapasitas/pelatihan
seperti: teknik menilai kelayakan kegiatan yang akan diusulkan, identifikasi
pelaku/pihak peduli, teknik membuat proposal/usulan kegiatan dan teknik
negosiasi.
Keluaran utama dari kegiatan ini adalah LKM dan BP SPAMS memiliki
kemampuan untuk membangun kemitraan. Agar jika ada peluang dan
kesempatan kemitraan dengan pihak lain atas dasar sukarela dan keseimbangan
manfaat, dapat dikembangkan, sebagai penerapan dari pelatihan yang telah
diberikan.
Kegiatan yang akan diusulkan untuk dikerjasamakan mengacu pada PJM
ProAKSI atau RPJM/RKP Desa, jika proses sinkronisasi PJM ProAKSI dengan
RPJM/RKP Desa telah selesai dilakukan.
Syarat utama untuk membangun kemitraan adalah kepercayaan. Pihak-pihak lain
bersedia memberikan dukungan, bantuan dan kerja-sama dengan kelompok atau
masyarakat apabila kelompok tersebut mampu menunjukkan sikap dan perilaku
dapat dipercaya.
PAMSIMAS 2011
PETUNJUK TEKNIS
PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT34
3.3.2 Prosedur Pengembangan Kemitraan
Langkah/Kegiatan Tujuan Uraian Hasil Pelaku
A. Pengembangan Kapasitas/Pelatihan
Rembug/pertemuan awal Membangun kesepahaman tentangmaksud dan tujuan kemitraan
Kemitraan dapat dilakukan dengan pihak-pihak yangpeduli pada pengembangan bidang air minum,kesehatan dan sanitasi seperti pemerintah, lembagadonor/pemberi bantuan, lembaga swada masyarakat/NGO dan swasta.
Kemitraan dalam bidang air minum, kesehatan dansanitasi dapat dilakukan dengan landasan:
- Sesuai peraturan (Permendagri 66/2007),pembiayaan pembangunan desa dimungkinkanuntuk dibiayai oleh sumber lain yang sah dantidak mengikat
- Sukarela dan keseimbangan atas manfaat yangdiperoleh kedua belah pihak
Pemerintah Desa dan LKM pahamprinsip, landasan dan tujuankemitraan
Pemandu: Tim fasilitatorkeberlanjutan
Peserta: LKM, BP SPAMdan Pemerintah Desa
Tinjauan terhadapRPJM/RKP Desa atau PJMProAKSI
Masyarakat mampu menilai danmengidentifikasi kegiatan-kegiatanyang layak untukdikerjasamakan/dibiayai pihak lain
Penilaian kelayakan kegiatan dilakukan melalui prosesberikut:
Memilah kegiatan yang sudah berhasil dibangundan/atau sudah mendapatkan kepastian pendanaan
Menyepakati kegiatan yang akan dilaksanakansecara swadaya atau dibiayai sendiri olehmasyarakat
Menyepakati kriteria ‘layak untuk dikerjasamakan’,misalnya:
- Penerima manfaat (pada umumnya pihak2 pedulimengutamakan penerima manfaat berasal dariwarga miskin atau rentan)
Daftar kegiatan-kegiatan yanglayak untukdikerjasamakan/dibiayai pihak lain
Pemandu: Tim fasilitatorkeberlanjutan
Peserta:
LKM, BP SPAM danPemerintah Desa
Perwakilan masyarakat
PAMSIMAS 2011
PETUNJUK TEKNIS
PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT35
Langkah/Kegiatan Tujuan Uraian Hasil Pelaku
- Mempunyai nilai tambah bagi kualitas hiduppenerima manfaat
- Berskala sedang sampai besar (pada umumnyapihak2 peduli mengharapkan kerjasamamemberikan manfaat luas bagi masyarakat)
- Dan lain-lain
Identifikasi Pelaku dan pihakyang peduli padapengembangan bidang airminum, kesehatan dansanitasi
Masyarakat mengetahui pelaku danpihak peduli di bidangpengembanganbidang air minum,kesehatan dan sanitasi di wilayahmereka
Berbagai rembug warga untuk identifikasi, menyepakatidan memetakan pihak mana saja yang potensial ataubisa diajak bermitra dengan masyarakat atau LKM.Informasi ringkas mengenai pihak-pihak terkait tersebutdicatat sebagai acuan bagi pemerintah Desa dan LKMpada saat akan melakukan kemitraan.
Informasi tersebut, mis.:
Nama lembaga/perusahaan atau program
Tujuan atau visi dan misi lembaga/perusahaan atauprogram
Sasaran kegiatan dari lembaga/perusahaan atauprogram
Alamat, no. kontak dan pihak penanggung jawablembaga/perusahaan atau program yang bisadihubungi
dan lain-lain yang diperlukan
Daftar pelaku dan pihak peduliyang punya potensi kerjasama,beserta informasi terkait
Pemandu: Tim fasilitatorkeberlanjutan
Peserta:
LKM, BP SPAM danPemerintah Desa
DPMU, TKK/Pokja AMPLsebagai nara sumber
Teknik membuatproposal/usulan kegiatan
Masyarakat mampumengembangkan dan menyusunproposal/usulan kegiatan denganbaik
Proposal merupakan media untuk mengkomunikasikanusulan kegiatan kepada para pihak peduli. Sehingga,proposal yang baik harus bisa menjelaskan latarbelakang, maksud tujuan, kegiatan yang akan dilakukandan yang paling utama manfaat yang akan diperoleholeh masyarakat secara gamblang dan runut.
Kemampuan masyarakat dalammembuat proposal yang baikmeningkat
Pemandu: Tim fasilitatorkeberlanjutan
Peserta: LKM, BP SPAMdan Pemerintah Desa
PAMSIMAS 2011
PETUNJUK TEKNIS
PEMELIHARAAN DAN KEBERLANJUTAN TINGKAT MASYARAKAT36
Langkah/Kegiatan Tujuan Uraian Hasil Pelaku
B. Pengembangan Kemitraan/Kerjasama
Pertemuan/lokakarya denganpemangkukepentingan/sumber daya
Mempertemukan pemerintah desadan LKM dengan pihak-pihak peduliyang punya potensi kerjasama
Pemerintah Desa dan LKM, dengan difasilitasi timfasilitator, DMAC, DPMU dan TKK/Pokja AMPL,bekerjasama mengundang para pemangku kepentingandan pihak peduli baik pemerintah, lembaga non-pemerintah dan swasta untuk lokakarya penyediaan airminum dan sanitasi dengan agenda utama, yaitu:
Menjelaskan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat,dan
Menjelaskan apa yang dapat diperankan olehlembaga terkait
Mencari peluang kerjasama antara lembaga terkaitdan masyarakat
Ada minat dari berbagai pihak dlmbentuk daftar pihak yang bersediakerjasama dan ditandatanganibersama
Pemandu: Tim fasilitatorkeberlanjutan dan DMAC
Peserta:
LKM, BP SPAM danPemerintah Desa
DPMU, TKK/Pokja AMPL
Para pemangkukepentingan dan pihakpeduli baik pemerintah,lembaga non-pemerintahdan swasta
Pengembangankerjasama/kemitraan
Mendorong upaya kerjasama pihak-pihak peduli dengan masyarakatuntuk pengembangan pelayanan airminum, kesehatan dan sanitasi
Pengembangan kerjasama dilakukan dengan mengikutiprosedur dan persyaratan yang disepakati dengan pihaklain (pemerintah, lembaga non-pemerintah dan swasta),dengan tetap memperhatikan prinsip sukarela dankeseimbangan manfaat
Komitmen untuk bekerjasamaantara pemerintah desa/LKM danpihak peduli
Pemandu: Tim fasilitatorkeberlanjutan, DMAC, PokjaAMPL
Penanggungjawab:
LKM, BP SPAM danPemerintah Desa
Para pemangkukepentingan dan pihakpeduli
LAMPIRAN
1
Contoh AD/ART
ANGGARAN DASAR
BADAN PENGELOLA SARANA PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI
DASAR PENDIRIAN, NAMA, KEDUDUKAN, JANGKA WAKTU DAN LINGKUP KERJA
Pasal 1
1. Dasar Pendirian Badan Pengelola Sarana Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Desa
………………………. Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan, daya produksi
dan kualitas hidup masyarakat yang berpenghasilan rendah melalui :
a. Perubahan perilaku
b. Pelayanan kesehatan berbasis lingkungan
c. Penyediaan air minum dan sanitasi, yang aman, cukup dan terjangkau.
d. Kesinambungan dan berhasil guna (efektifitas) kegiatan melalui partisipasi
masyarakat.
Desa………………………, Kegiatan Pamsimas pada tahun anggaran
…………………. telah memberikan bantuan hibah desa sebesar Rp. ………………
kepada masyarakat desa tersebut yang antara lain digunakan untuk pembangunan
sarana air minum berupa ……………………..
2. Agar tujuan masyarakat desa……………………. tercapai maka sarana air minum yang
telah dibangun dipelihara dan diperbaiki oleh masyarakat secara swadaya agar
mempunyai manfaat yang berkesinambungan dan kesadaran masyarakat untuk
berperilaku hidup sehat termasuk pembangunan jamban keluarga.
3. Agar pemeliharaan dan perbaikan sarana air minum dan usaha mendorong perubahan
perilaku yang dilaksanakan masyarakat secara terkoordinir, dilaksanakan secara efektif
(berhasil guna) efisien (berdaya guna) dengan pembiayaan yang murah maka dibentuk
Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi desa……………..dengan nama Badan
Pengelola Air Minum dan Sanitasi Desa …………………….
4. Kelompok ini bernama Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi yaitu Lembaga
Pengelola Sarana Air Minum, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan).
5. Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi, ini berkedudukan di :
Desa : ………………………
Kecamatan : ………………………
Kabupaten: ………………………
6. Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi ini didirikan untuk jangka waktu tidak terbatas
terhitung mulai disahkan.
7. Lingkup kerja Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi ini meliputi Desa …..….
Kecamatan ……………
2
STATUS, ASAS DAN PRINSIP
Pasal 2
1. Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi ini bersatus Otonomi dan Non Formal
2. Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi ini berazaskan kebersamaan dan
kesetiakawanan
3. Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi ini melaksanakan prinsip-prinsip sebagai
berikut:
PERAN, TUJUAN DAN USAHA
Pasal 3
1. Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi ini berperan :
a. Mewujudkan tercapainya tujuan Bantuan Hibah desa Kegiatan Pamsimas tahun
anggaran ………………. kepada Desa ……………….. yaitu melalui pengelolaan
pemeliharaan dan perbaikan sarana air minum agar mempunyai manfaat yang
berkesinambungan dan mendorong masyarakat berperilaku hidup sehat.
b. Dengan tersedianya air minum sampai ke pemukiman, dan adanya dana perbaikan
sarana yang belum digunakan dapat mendorong daya produksi dan menumbuhkan
usaha baru dalam rangka meningkatkan daya produksi masyarakat desa
……………… terutama bagi golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah.
c. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh Badan Pengelola Air
Minum dan Sanitasi
d. Sebagai lembaga pemberdayaan yang merupakan wahana kesatuan sosial dan
menjembatani kesenjangan sosial – ekonomi masyarakat pedesaan
e. Sebagai mitra lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Pemerintah dan Swasta dalam
upaya pelayanan masyarakat berpenghasilan rendah melalui pelayanan air minum
dan Sanitasi
2. Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi ini bertujuan untuk memfasilitasi peningkatan
kesehatan, cakupan air minum, taraf hidup sosial dan ekonomi para anggotanya, yaitu
dengan:
a. Mempelajari bersama serta menanamkan pengertian dan tatalaksana mengenai
pemanfaatan dan pemeliharaan sarana air minum dan sanitasi, kegiatan ekonomi
sebagai bagian dari pemanfaatan saldo dana per bulan sarana air minum yang belum
dimanfaatkan dan air limbah, serta kegiatan lainnya yang berkaitan dengan perilaku
hidup bersih dan sehat.
b. Mengembangkan sikap produktif diantara para anggota agar lebih sadar diri dan
bertanggung jawab terhadap kelompoknya.
3
c. Membina pengembangan usaha pemanfaatan air, memberikan pinjaman dari dana
perbaikan sarana yang belum digunakan untuk kegiatan produktif (bernilai ekonomi)
dan usaha lainnya.
3. Untuk mencapai tujuan yaitu peningkatan kesehatan, daya produksi dan kualitas hidup
masyarakat yang berpenghasilan rendah, lembaga ini menyelenggarakan usaha-usaha
sebagai berikut :
a. Mendorong kesadaran kepada masyarakat bahwa pemeliharaan sarana air minum
menjadi tanggung jawab bersama.
b. Menanam pohon untuk penghijauan disekitar sumber air/mata air.
c. Mendorong masyarakat berperilaku hidup sehat antara lain dengan membangun
jamban keluarga.
d. Agar tujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat desa………………..
tercapai, maka setelah air sampai ke rumah-rumah, masyarakat membangun jamban
keluarga dan berperilaku hidup sehat.
e. Menyelenggaraan kegiatan peningkatan kemampuan masyarakat (perempuan dan
laki-laki).
f. Menertibkan sambungan rumah dan sambungan kran umum dan perluasan
sambungan terutama bagi golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah.
g. Menghitung harga pokok air yang diproduksi dan yang dapat dijual kepada
masyarakat dengan memperhitungkan kehilangan air.
h. Harga pokok air dihitung dengan membagi rencana biaya pemeliharaan, perbaikan
dan rehabilitasi serta biaya Badan Pengelola air termasuk pemeliharaan kecil dengan
jumlah produksi air atau jumlah air yang dapat dijual kepada masyarakat.
i. Melaksanakan pemeliharaan,perbaikan dan rehabilitasi sarana air minum dan biaya
pengelolaan Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi secara efisien (berdaya guna),
efektif (berhasil guna), ekonomis (biaya relative murah) agar harga air yang
disalurkan kepada masyarakat tidak memberatkan bagi masyarakat terutama bagi
masyarakat yang berpenghasilan rendah.
j. Dengan mengelola aktiva tetap bantuan Pamsimas berupa sarana air minum secara
efisien, efektif dan ekonomis diharapkan terdapat sisa dana khususnya dana
pemeliharaan yang belum atau tidak terpakai.
k. Sisa dana tersebut dapat digunakan untuk usaha, antara lain dipergunakan kepada
masyarakat untuk kegiatan produktif (menghasilkan uang) sehingga dapat
meningkatkan daya produksi masyarakat terutama bagi masyarakat yang
berpenghasilan rendah.
KEANGGOTAAN
Pasal 4
1. Yang dapat menjadi anggota Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi ini adalah seluruh
masyarakat pemanfaat sarana air minum desa …………… yang :
4
a. Telah mampu melaksanakan tindakan hukum (dewasa, tidak dalam perwalian)
b. Mempunyai sumber penghidupan sendiri, atau sekurang-kurangnya hidup tidak lagi
menjadi tanggungan orang lain
c. Setuju dan bersedia melaksanakan semua ketentuan/peraturan Badan Pengelola Air
Minum dan Sanitasi.
d. Sanggup/bersedia memenuhi kewajiban sebagai anggota Badan Pengelola Air
Minum dan Sanitasi.
2. Setiap anggota mempunyai hak :
a. Menghadiri, menyatakan pendapat, dan memberikan suara dalam pertemuan
anggota atas dasar satu anggota satu suara
b. Dalam pengambilan keputusan, agar berpihak pada kepentingan masyarakat yang
berpenghasilan rendah
c. Memilih dan atau dipilih menjadi Pengurus Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi
d. Meminta diadakan pertemuan anggota menurut ketentuan dalam anggaran dasar
e. Mengemukakan pendapat atau saran kepada Badan Pengelola Air Minum dan
Sanitasi diluar pertemuan baik diminta atau tidak
f. Mendapat pelayanan dan pembinaan yang sama
g. Melakukan pengawasan atas jalannya Badan Pengelola Air Minum dan sanitasi.
h. Menikmati pelayanan air minum dan hasil-hasil usaha seperti yang diatur dalam
anggaran dasar.
3. Setiap anggota mempunyai kewajiban :
a. Secara aktif ikut memelihara sarana air minum agar memberikan manfaat yang
berkesinambungan
b. Menjaga lingkungan kesehatan, termasuk untuk lingkungan kesehatan sumur gali
c. Memelihara sumber air dengan melakukan penghijauan disekitar mata air
d. Berperilaku hidup bersih dan sehat termasuk kesediaan membangun jamban
keluarga karena kesadarannya sendiri
e. Mentaati dan melaksanakan AD-ART
f. Membela kepentingan dan nama baik Unit Pengelola Sarana Air Minum dan Sanitasi
Ikut hadir dan aktif mengambil peranan dalam pembuatan AD-ART serta mentaati
keputusan-keputusannya. Usulan dari masyarakat kurang mampu agar lebih
mendapat perhatian
g. Membayar uang langganan air tepat waktu
h. Ikut menanggung resiko apabila dana yang terkumpul tidak cukup untuk
memperbaiki/merehabilitasi sarana air minum.
4. Keanggotaan lembaga ini mulai berlaku dan hanya dapat dibuktikan dengan catatan
dalam Buku Daftar Anggota.
5
5. Semua warga masyarakat desa ………. dapat menjadi anggota Badan Pengelola Air
Minum dan Sanitasi.
6. Keanggotaan berakhir bilamana anggota :
a. Meninggal dunia
b. Berhenti atas permintaan sendiri
c. Tidak membayar uang langganan air selama 6 bulan berturut-turut tanpa alasan
d. Melakukan perbuatan yang bertentangan atau menyimpang dari usaha agar sarana
air minum mempunyai manfaat yang berkesinambungan
e. Diberhentikan oleh pengurus karena tidak memenuhi lagi syarat keanggotaan
f. Pindah ke daerah lain sehingga tidak mampu lagi memenuhi kewajiban-kewajiban
sebagai anggota sebagaimana mestinya.
7. Berakhirnya keanggotaan mulai berlaku dan hanya dapat dibuktikan dengan catatan
dalam Buku Daftar Anggota
8. Seseorang yang diberhentikan oleh pengurus dapat meminta pertimbangan dalam Rapat
Anggota berikutnya
9. Warga masyarakat desa …………… yang karena sesuatu hal belum menjadi anggota
dapat mengajukan sebagai anggota baru.
PENGURUS
Pasal 5
Untuk mengatur dan menyelenggarakan kegiatan Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi
perlu diadakan organisasi pengurus yang menjalankan tata laksana lembaga masyarakat ;
10. Pengurus Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi dipilih Dari, Oleh dan dalam Rapat
Anggota (Pleno Masyarakat)
11. Yang dapat dipilih menjadi pengurus lembaga ini adalah mereka yang memenuhi syarat-
syarat sebagai berikut :
a. Memiliki sifat jujur, aktif, trampil bekerja dan berdedikasi terhadap lembaga ini
b. Semua tindakan yang berhubungan dengan pemeliharaan air minum meletakkan
kepentingan organisasi (lembaga) diatas kepentingan pribadi
c. Mempunyai pengertian dan wawasan yang cukup terhadap kondisi, kemampuan
masyarakat desa dan tata laksana lembaga ini.
6
Pasal 6
1. Masa jabatan pengurus yaitu selama 3 (tiga) tahun dan dapat dipilih kembali
2. Bilamana seorang pengurus berhenti sebelum masa jabatannya, maka jabatannya
dapat ditempati oleh anggota yang lain atas dasar pengangkatan pengurus
3. Pengurus sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara, Seksi Teknik
Air Minum, Seksi Sanitasi dan Kesehatan, dan Seksi lain sesuai kebutuhan.
HAK DAN KEWAJIBAN PENGURUS
Pasal 7
12. Pengurus bertugas untuk :
a. Mengelola organisasi dan Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi
b. Melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama Badan Pengelola Air
Minum dan Sanitasi ini
c. Mewakili Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi ini diluar dan dihadapan
pengadilan.
13. Pengurus wajib mempertanggungjawabkan kegiatannya.
14. Setiap anggota pengurus diwajibkan menanggung segala kerugian yang diderita oleh
Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi yang diakibatkan kelalaiannya dalam
melakukan tugas.
Pasal 8
Dengan persetujuan rapat anggota, pengurus selama memegang jabatannya bisa mendapat
imbalan yang sesuai dengan beban tugasnya dan kemampuan keuangan Badan Pengelola
Air Minum dan Sanitasi.
RAPAT ANGGOTA
Pasal 9
1. Rapat Anggota merupakan kekuasaan tertinggi, dimana setiap anggota wajib
menghadirinya dengan memperhatikan keterwakilan perempuan dan laki-laki.
2. Rapat Anggota (pleno masyarakat) yang pertama yang bertujuan membentuk lembaga
ini mempunyai kekuatan yang sama tingginya dengan Rapat Anggota
3. Rapat Anggota (pleno masyarakat) dilakukan secara teratur pada setiap bulan
4. Setiap keputusan yang diambil dalam Rapat Anggota (pleno masyarakat) sejauh
mungkin diambil secara musyawarah untuk mufakat dan lebih mengutamakan usulan
dari kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah. Jika tidak dapat diambil secara
mufakat, maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak yang diambil dari
anggota yang memiliki hak suara didalam rapat
7
5. Pengambilan suara dilakukan secara tertulis jika hal ini dikehendaki sekurang-
kurangnya 5 (lima) orang anggota yang memiliki hak suara. Jika tidak, maka suara
diambil dengan cara mengacungkan tangan.
Pasal 10
1. Rapat Anggota (pleno masyarakat) sah jika dihadiri oleh lebih dari separuh anggota
yang memiliki hak suara, diantaranya sebesar 50% dari kelompok berpenghasilan
rendah dan memperhatikan keterwakilan perempuan.
2. Jika Rapat Anggota (pleno masyarakat) tidak dapat berlangsung karena tidak
memenuhi kuorum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini, maka Rapat
Anggota ditunda untuk paling lama 10 (sepuluh) hari
3. Bilamana hal yang dimaksud dalam ayat (2) pasal ini juga tidak dapat dicapai maka
setelah dilakukan penundaan selama satu jam rapat dapat dilaksanakan dan dianggap
sah adanya. Keputusan rapat lebih berpihak kepada kepentingan masyarakat yang
berpenghasilan rendah
4. Anggota yang tidak hadir dalam Rapat Anggota (pleno masyarakat) suaranya tidak
dapat diwakilkan kepada anggota lain.
MODAL
Pasal 11
Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi desa …………… tugas pokoknya adalah
mengelola Bantuan Sarana air minum kepada desa …………. yang diberikan Kegiatan
Pamsimas tahun anggaran …..
Pasal 12
Besarnya nilai bantuan hibah desa dari Kegiatan Pamsimas sebesar nilai dalam RKM atau
realisasi RKM, dengan dibulatkan dalam ratusan ribu rupiah.
Pasal 13
Nilai bantuan sarana air minum diberikan sebagai aktiva tetap yang diusahakan dengan
lawan rekening bantuan hibah desa Kegiatan Pamsimas (sesuai RKM/ realisasi RKM).
Pasal 14
1. Pengelolaan sarana air minum bantuan Kegiatan Pamsimas tidak boleh untuk tujuan lain
2. Pemilikan dan pengelolaan sarana air minum desa ………………..tidak dapat dipindah
tangankan kepada pihak lain.
8
Pasal 15
1. Pemeliharaan sarana air minum dan biaya Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi
dilakukan dengan efisien, efektif dan ekonomis sehingga pembebanan uang iuran/
langganan air tidak memberatkan masyarakat disamping itu masih dapat terkumpul dana
yang belum digunakan untuk perbaikan/ rehabilitasi/penggantian akhir yang rusak. Dana
tersebut dapat menambah modal usaha.
2. Untuk pemeliharaan dan perbaikan sarana air minum sejauh mungkin dibiayai dari uang
iuran/langganan dari masyarakat.
Pasal 16
1. Atas dasar keputusan rapat anggota, lembaga dapat menarik iuran pokok dari
masyarakat sebagai tambahan modal kerja.
2. Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi dapat menerima bantuan dari pihak lain yang
sifatnya tidak mengikat dan atau dapat mempengaruhi tujuan terutama pengelolaan
sarana air minum oleh Unit Pengelola Air minum dan Sanitasi.
USAHA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS MASYARAKAT
YANG BERPENGHASILAN RENDAH
Pasal 17
Tujuan hibah desa Kegiatan Pamsimas kepada Desa…………………………. adalah untuk
meningkatkan derajat kesehatan, produktivitas dan kualitas hidup masyarakat yang
berpenghasilan rendah desa………………….
Pasal 18
Sepanjang tidak mengganggu likuiditas lembaga/ Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi
untuk pemeliharaan dan perbaikan sarana air minum, lembaga/ Badan Pengelola Air Minum
dan Sanitasi dapat memberikan pinjaman untuk kegitan produktif atau peningkatan kualitas
hidup kepada masyarakat terutama kepada mayarakat yang berpenghasilan rendah.
Pasal 19
Waktu pengembalian/angsuran pengembalian dan bunga diatur sedemikian rupa sehingga
tidak terlalu memberatkan peminjam. Prosedur pinjaman, jadwal pengembalian dan bunga
akan diatur tersendiri.
PENGEMBANGAN USAHA LEMBAGA
Pasal 20
Sepanjang seluruh masyarakat desa ……………… telah mendapatkan sarana air minum
secara berkesinambungan, dan telah dilakukan usaha-usaha untuk meningkatkan
9
produktivitas dan kualitas hidup masyarakat terutama masyarakat berpenghasilan rendah,
Lembaga atas persetujuan rapat anggota dapat memperluas usaha sepanjang perluasan
usaha tidak mengganggu usaha utama Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi.
Pasal 21
Pengembangan usaha yang dilakukan bertitik tolak dari kondisi alam desa …………… , hasil
pertanian, sayuran, buah-buahan dan perkebunan, atau hal-hal lain yang berpengaruh
terhadap perekonomian masyarakat. Usaha yang dapat dilakukan antara lain peningkatan
hasil pertanian, sayur-sayuran, buah-buahan maupun pengolahan/ pemasarannya.
Pasal 22
Pengembangan usaha yang dilakukan dapat pula berupa kerajinan/industri kecil yang
memerlukan air seperti pembuatan batu merah, bataco, buis beton, genting, leher jamban
keluarga dan lain-lain dengan banyak melibatkan masyarakat berpenghasilan rendah.
PERHITUNGAN HARGA JUAL AIR KEPADA MASYARAKAT
Pasal 23
1. Perhitungan harga jual air atau disebut juga penentuan tarif didasarkan kepada
perhitungan pada kondisi sarana air minum berfungsi maksimum sesuai perencanaan.
2. Dalam penerapannya diperlukan penyesuaian tergantung tingkat perkembangan
pengelolaan sehingga sarana dapat berfungsi dengan baik dengan menggunakan harga
jual atau tarif yang telah ditetapkan.
3. Air yang dijual kepada masyarakat adalah air yang diproduksi melalui sarana penyediaan
air minum yang dikelola termasuk didalamnya adalah perkiraan kebocoran dan
penggunaan air yang tebuang pada unit pengolahan.
4. Produksi air yang dijual kepada masyarakat adalah air yang disalurkan melalui kran
umum,hidran umum dan sambungan rumah yang banyaknya dapat diukur melalui
pemasangan alat meter air maupun alat ukur lain yang keabsahannya disepakati
bersama.
5. Penjualan air kepada masyarakat harus mempertimbangkan faktor keperpihakan kepada
kelompok miskin yaitu dengan memberikan harga yang lebih murah dari harga yang
dibebankan kepada kelompok menengah dan kaya. Demikian halnya penjualan air atau
tarif melalui kran umum harus lebih murah dari penjualan air atau tarif menggunakan
sambungan rumah.
6. Penentuan tarif progresif perlu diterapkan untuk menghindari pemakaian air yang
berlebihan dan dikenakan baik terhadap sambungan rumah maupun pemakaian melalui
kran umum.
7. Untuk memperluas dan meningkatkan pelayanan, dilakukan dengan memperbanyak
sambungan rumah dengan beban biaya yang serendah mungkin dari masyarakat.
8. Harga produksi air yang dijual dihitung dengan cara membagi produksi air dengan biaya
pengelolaan menurut satuan waktu tertentu.
10
9. Biaya pengelolaan merupakan penjumlahan antara biaya penyusutan, biaya operasi,
biaya pemeliharaan serta biaya pengembangan.
10. Biaya penyusutan memperhitungkan umur teknis dari unit-unit bangunan utama sarana
air minum yang dianggap penting. Untuk umur teknis kran umum/hidran umum, pompa
diperkirakan 4-5 tahun, untuk bangunan lainnya berkisar antara 10 sampai dengan 15
tahun. Perhitungan biaya penyusutan menggunakan cara sederhana metode garis lurus
dengan anggapan tidak ada nilai sisa.
11. Dalam menentukan biaya pemelihaaan dan biaya pengembangan adalah dengan
mempertimbangkan perkembangan yang terjadi sejalan beroperasinya sarana. Pada
tahap awal beroperasi, besarnya biaya pemeliharaan dan pengembangan ditetapkan
berdasarkan prosentase terhadap nilai investasi. Selanjutnya dapat ditetapkan
berdasarkan kebutuhan nyata setelah 1 – 2 tahun pengalaman mengelola sarana.
SISA HASIL USAHA
Pasal 24
1. Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi termasuk lembaga yang bertujuan
meningkatkan pelayanan air minum kepada masyarakat sehingga tujuan pemberian
bantuan hibah desa dari Kegiatan Pamsimas kepada desa…………………. segera dapat
tercapai
2. Sisa hasil usaha diperkirakan baru diperoleh setelah Unit Pengelola Air minum dan
Sanitasi melakukan pengembangan usaha sebagaimana dimaksud pada pasal 21 dan
22.
Pasal 25
Setelah dilakukan pemeriksaan, sisa hasil usaha Unit Pengelola Air minum dan Sanitasi ini
dikelola sebagai berikut:
1. Sisa usaha yang terkumpul (pendapatan iuran air dikurangi honor pengurus, biaya
kantor, biaya promosi/penyuluhan PHBS, biaya peningkatan kemampuan dan biaya
pemeliharaan kecil) disimpan di Bank digunakan untuk menganti atau rehabilitasi sarana
yang rusak.
2. Dana di Bank tersebut dapat digunakan untuk simpan pinjam kegiatan yang produktif
untuk meningkatkan produktifitas masyarakat.
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 26
1. Perubahan terhadap Anggaran Dasar ini hanya dapat dilakukan apabila mendapat
setidak-tidaknya 2/3 (dua pertiga) suara dari jumlah anggota yang hadir dan memiliki
suara dalam Rapat Anggota
11
2. Bilamana terjadi perubahan-perubahan terhadap Anggaran Dasar ini maka perlu dibuat
catatan perubahan Anggaran Dasar dan disampaikan kepada seluruh anggota selambat-
lambatnya satu minggu setelah terjadinya perubahan.
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 27
Apabila ada keputusan-keputusan baru yang disepakati oleh Rapat Anggota maka
keputusan-keputusan tersebut dapat dimasukkan sebagai aturan tambahan yang juga harus
dipatuhi oleh seluruh anggota Uni Pengelola Air minum dan sanitasi.
PENUTUP
Pasal 28
1. Ketentuan-ketentuan yang ada dalam Anggaran Dasar ini berlaku sejak ditetapkan oleh
Rapat Anggota
2. Hal-hal yang lebih operasional akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga Unit
Pengelola Air minum dan Sanitasi.
12
ANGGARAN RUMAH TANGGA
BADAN PENGELOLA AIR MINUM DAN SANITASI
Desa …………………………
Kecamatan ………………..
Kabupaten …………………
KEANGGOTAAN
Pasal 1
1. Permohonan untuk menjadi anggota Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi diajukan
olah calon anggota kepada pengurus secara tertulis dengan menggunakan formulir yang
sudah disediakan untuk keperluan itu. Dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari
sejak diterimanya permohonan calon anggota, pengurus harus memberi jawaban tentang
penerimaan atau penolakan permohonan tersebut, sebagaimana termaksud dalam
Anggaran Dasar
2. Seorang calon anggota baru bisa dianggap menjadi anggota penuh, dengan segala hak
dan kewajibannya.
PENGURUS
Pasal 2
Pengurus lembaga yang dimaksud dalam Anggaran Dasar Pasal 7, yaitu :
1. a. Jumlah pengurus disesuaikan dengan perkembangan Unit Pengelola Air minum &
Sanitasi dan ada keterwakilan perempuan dan laki-laki secara proporsional.
Pengurus sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara, Seksi
Teknik Air minum, Seksi Sanitasi dan Kesehatan serta seksi lain sesuai kebutuhan
b. Penasehat berjumlah sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang
2. Pengunduran diri Anggota Pengurus setiap tahun adalah berdasarkan yang sudah paling
lama memegang jabatan, tetapi bila diantara mereka ada yang diangkat menjadi Anggota
Pengurus pada hari yang sama maka pengunduran diri akan dilakukan dengan undian,
kecuali ada kesepakatan diantara mereka sendiri
3. Rapat Anggota Tahunan Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi akan mengisi
lowongan jabatan Anggota Pengurus yang mengundurkan diri tersebut dengan memilih
diantara para angota lainnya.
13
HAK DAN KEWAJIBAN PENGURUS
Pasal 3
1. Setiap Anggota Pengurus yang secara berturut-turut tidak hadir dalam 3 (tiga) kali rapat
rutin Pengurus tanpa memberikan alasan yang dapat diterima, maka Pengurus yang
bersangkutan dianggap telah meninggalkan jabatannya.
2. Setiap lowongan dalam keanggotaan pengurus akan diisi oleh anggota pengurus baru
dalam waktu selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak terjadinya lowongan
tersebut, dimana Anggota baru dipilih dengan jumlah suara lebih dari separuh Anggota
Pengurus yang masih ada, untuk selanjutnya disahkan oleh Rapat Anggota. Apabila
pengangkatan dilakukan bukan untuk tujuan pengisian lowongan sementara, maka
Anggota Pengurus itu berhenti pada saat jabatan Anggota Pengurus yang digantikannya
itu selesai.
Pasal 4
Pengurus berkewajiaban menyusun dan menggariskan Pola Kebijakan Umum Badan
Pengelola Air Minum dan Sanitasi. Secara khusus Pengurus bertindak atas nama dan
bertanggung jawab kepada Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi atas pelaksanaan
kebijakan-kebijakan yang telah digariskannya, yang meliputi :
1. Kebijakan dalam pengelolaan air agar tujuan Kegiatan Pamsimas dan tujuan masyarakat
terutama masyarakat berpenghasilan rendah tercapai
2. Kebijakan dan usul mengenai pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dan saran-saran
amandemen perubahan terhadap Peraturan Dasar/Peraturan Rumah Tangga kepada
Rapat Anggota Tahunan/Khusus.
3. Kebijakan mengenai kegiatan kegiatan promosi PHBS dan peningkatan kemampuan
masyarakat
4. Kebijakan-kebijakan lain yang sewaktu-waktu dikuasakan oleh Rapat Anggota untuk
disusun dan digariskan oleh pengurus
Pengurus mengusahakan agar dalam kantor Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi selalu
ditempelkan sehelai tembusan Laporan Keuangan Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi
yang terakhir.
Pasal 5
5. Peningkatan kemampuan dan promosi sanitasi dan kesehatan bagi para anggota
kelompok dilakukan oleh pengurus
6. Bentuk-bentuk peningkatan kemampuan dan promosi sanitasi dan kesehatan yang harus
diberikan meliputi :
a. Memberikan promosi PHBS bagi calon-calon anggota Unit Pengelola Air minum dan
Sanitasi
14
b. Memberikan promosi PHBS bagi anggota-anggota Unit Pengelola Air minum dan
Sanitasi
c. Mengusahakan bahan-bahan bacaan dan peningkatan kemampuan bagi para
anggota dan pengurus kelompok
d. Memberikan penyuluhan PHBS kepada masyarakat umum
e. Meningkatkan jumlah anggota kelompok
f. Meningkatkan promosi PHBS, penyuluhan PHBS dengan demonstrasi bagi para
anggota Unit Pengelola Air minum dan Sanitasi dan masyarakat di lingkungan
wilayah kerja Unit Pengelola Air minum dan Sanitasi.
PEMILIHAN PENGURUS
Pasal 6
1. Lembaga Keswadayaan Masyarakat (atau sebutan lainnya, contoh : Panitia Desa)
sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari sebelum musyawarah pembentukan Badan
Pengelola Air Minum dan Sanitasi mengusulkan rencana dan agenda pembentukan Unit
Pengelola Air minum dan Sanitasi, diantaranya pemilihan pengurus Unit Pengelola Air
minum dan Sanitasi.
2. LKM melakukan koordinasi dengan pemerintah desa. Kepala Desa sebagai penanggung
jawab Pemerintah Desa mengadakan sosialisasi, mengundang untuk hadir kepada
masyarakat, pemanfaat sarana/pengguna air dan pihak terkait pembentukan Unit
Pengelola termasuk calon pengurus dan penasehat yang diusulkan oleh masyarakat.
3. Pelaksanaan rapat anggota (musyawarah masyarakat) difasilitasi oleh Kepala Desa
dibantu pendamping (atau sebutan lain : CFT, TPL). Musyawarah dihadiri oleh calon
pengurus, calon penasehat, pemanfaatan sarana/pengguna air minum sebagaimana
ketentuan rapat anggota (musyawarah masyarakat) dengan membahas agenda
musyawarah, diantaranya pemilihan pengurus.
4. Pada agenda pemilihan pengurus, Kepala Desa selaku fasilitator menawarkan dan
menyepakati dengan peserta tentang prosedur pemilihan, hasil perolehan suara dengan
posisi yang dijabat.
5. Kepala Desa memfasilitasi pelaksanaan pemilihan pengurus, setelah prosedur dan
ketentuan rapat anggota (musyawarah masyarakat) disepakati oleh peserta pertemuan.
6. Kepengurusan Unit Pengelola Air minum dan Sanitasi yang terbentuk disahkan dengan
Surat Keputusan kepala Desa (atau sebutan lain).
JABATAN DALAM KEPENGURUSAN
Pasal 7
Jabatan dan kewajiban para pengurus adalah sebagai berikut :
15
Ketua
Menjalankan tugas-tugas memimpin Rapat Anggota dan Rapat Pengurus, ikut
menandatangani surat-surat berharga serta surat-surat lain yang bertalian dengan
penyelenggaraan keuangan Unit Pengelola Air minum dan Sanitasi, menjalankan tugas-
tugas lain yang lazim dikerjakan oleh seorang Ketua dan atau tugas-tugas, menurut
ketentuan AD/ART.
Sekretaris
Bertugas membuat serta memelihara Berita Acara/Notulen Rapat yang asli dan lengkap dari
rapat-rapat anggota dan rapat pengurus. Bertanggung jawab atas permberitahuan/undangan
kepada anggota sebelum rapat diadakan, sesuai dengan ketentuan didalam AD/ART.
Menjalankan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan keputusan pengurus yang
tidak menyimpang dari ketentuan AD/ART.
Bendahara
Bertugas sebagai pelaksana sehari-hari Lembaga dibawah bimbingan dan pengawasan
pengurus. Tanpa mengurangi pembatasan dan pengawasan yang ditetapkan oleh Pengurus,
Bendahara berkewajiban melakukan tugas-tugas sebagai berikut :
1. Memelihara semua bukti keuangan, barang-barang/jaminan, surat-surat berharga
2. Bersama ketua menandatangani surat-surat berharga yang dapat diperjualbelikan dan
dipindah tangankan
3. Menyimpan dan memelihara semua arsip yang lengkap mengenai segala transaksi
keuangan
4. Membuat laporan keuangan selambat-lambatnya dalam waktu 10 (sepuluh) hari setelah
akhir bulan
5. Membuat laporan pertanggungjawaban keuangan dan statistik dalam waktu selambat-
lambatnya 15 hari setelah akhir bulan
6. Menerima semua pembayaran atas nama lembaga, dan menyimpannya di tempat yang
aman yang ditentukan pengurus, selambat-lambatnya 28 jam setelah menerimanya
7. Melakukan semua tugas lain seperti membuat surat perjanjian pinjaman
PINJAMAN/PENGEMBALIAN USAHA
Pasal 8
Apabila kondisi keuangan lembaga memungkinkan, lembaga dapat memberikan pinjaman
untuk kegiatan produktif atau pengembangan usaha bagi masyarakat untuk meningkatkan
produktivitas masyarakat berpenghasilan rendah.
16
SISA HASIL USAHA
Pasal 9
Sisa hasil usaha / laba yang berasal dari penerimaan iuran air dikurangi biaya operasional,
biaya penyusutan dapat digunakan berdasarkan musyawarah desa.
Ditetapkan di ……………………….
Pada tanggal ……………………….
Atas nama seluruh anggota Badan Pengelola Sarana Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
Ketua Sekretaris
( ) ( )
Recommended