View
215
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
Seminar Tahunan Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir • Jakarta, 11 Desember 2003
ANALISIS 1-131 DALAM CONTOH AIR DI SEKIT ARPUSAT PENELITIAN TENAGA NUKLIR SERPONG
ISSN 1693 - 7902
Cerdas TariganPusat Pengembangan Pengelolaan Limbah Radioaktif (P2PLR) - BAT AN
ABSTRAKANALISIS 1-131 DALAM CONTOH AIR DI SEKIT AR PUSA T PENELITIANTENAGA NUKLIR SERPONG. Telah dilakukan analisis 1-131 dalam contoh air di
sekitar Pusat Penelitian Tenaga Nuklir Serpong. Tujuan analisis ini untuk uji proseduranalisis dan sebagai data awal ten tang konsentrasi 1-131 dalam air. Jenis air yangdiambil yaitu air sumur, air kolam, air kali dan air PAM PUSPIPTEK. Pengambilansampel dilakukan secara acak sewaktu instalasi Pusat Pengembangan Radioisotop danRadiofarmaka sedang beroperasi masing masing sebanyak 5 liter. Sampel diolah dilaboratorium dengan metode pengendapan dan dicacah dengan alat cacah a, p latarbelakang rendah. Dari hasil pengukuran diperoleh radioaktivitas 1-131 dalam air tidakterdeteksi.
Kata kunci : 1-131, keradioaktifan lingkungan
ABSTRACTTHE ANALYSIS OF 1311 IN THE WATER FROM AREA OF PUSATPENELITIAN TENAGA NUKLIR SERPONG. Analysis of 1311 in the water fromarea of Pusat Penelitian Tenaga Nuklir Serpong has been carried out. The aim of studyis to get procedure test and baseline data about content of 131I in the water. Type ofwater was sampling are well water, pond water, river water and drink water. Samplingwas done at random when Pusat Penelitian Radioisotop and Radiofarmaka installationhas doing operation amount 5 liter respectively. Sample was prepared in laboratoryusing precipitation method and then counting with a, p low back ground counter.Results of measurement of 1311 in the water radioactivity showed that undetectable.Keywords: 1311,environmental radioactivity
230
Seminar Tahunan Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir - Jakarta, 11 Desemb~r 2003
PENDAHULUAN
ISSN 1693 - 7902
Pusat Penelitian Tenaga Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional (PPTN BATAN)
Serpong mempunyai berbagai instalasi nuklir, antara lain Pusat Pengembangan
Teknologi Reaktor Riset (P2TRR),Pusat Pengembangan Teknologi Bahan Bakar Nuklir
dan Daur Ulang (P2TBDU), Pusat Pengembangan Teknologi Keselamatan Nuklir
(P2TKN), Pusat Pengembangan Pengelolaan Limbah Radioaktif (P2PLR) dan instalasi
penunjang lainnya. Salah satu instalasi nuklir yang memproduksi radioisotop adalah
instalasi Pusat Pengembangan Radioisotop dan Radiofarmaka (P2RR). Tugas pokok
instalasi P2RR adalah mengembangkan dan memproduksi radioisotop dan radiofarmasi
dengan memanfaatkan jasa dari Reaktor Serba Guna G.A. Siwabessy dan Siklotron.
Dalam proses pembuatan radioisotop terse but dapat menimbulkan beberapa partikulat
dan gas antara lain adalah gas radioiodine. Salah satu radioiodine yang sangat perlu
diperhitungkan adalah hasil belah 1-131, karena radionuklida ini sangat berbahaya bila
masuk kedalam tubuh.
Radionuklida 1-131 adalah suatu zat radioaktif hasil belah yang terbentuk dari
hasil reaksi pembelahan uranium dengan netron termal dalam reaktor nuklir.
Radionuklida 1-131 merupakan pemancar p dengan waktu paruh 8,04 hari dan energi p
rata rata 181,7 keV. Selain itu radionuklida 1-131 juga memancarkan beberapa radiasi
sinar y dengan salah satu energinya 0,36 meV.
Radionuklida 1-131 bersifat mudah menguap (volatile) dan walaupun telah di filter
pada cerobong namun kemungkinan 1-131 dapat terlepas ke lingkungan melalui
cerobong kemudian ditiup angin dan jatuh ke dalam permukaan air disekitar instalasi.
Bila radionuklida 1-131 masuk kedalam tubuh bersama air minum akan terkonsentrasi
dalam kelenjar gondok yang bisa menyebabkan penyakit kanker tiroid. [1,2] Dalam
penelitian ini pengambilan sampel dilakukan secara acak menggunakan alat jerigen
plastik serwaktu instalasi P2RR sedang beroperasi. Jenis sampel yang diambil air
sumur, air kolam, air kali dan air PAM PUSPIPTEK.
Tujuan analisis ini adalah untuk melakukan uji prosedur analisis kandungan 1-131
dalam air serta untuk mengetahui seberapa ~esar konsentrasi 1-131 sebagai data awal di
daerah PPTN BAT AN Serpong.
231
Seminar Tahunan Pengawasan Pemanfaatan Tenaga NOklir - Jakarta, II Desember Z003
TAT A KERJA
Bahan
ISSN 1693- 790Z
HN03, KI03, NaZS03 1M, AgN03 O,IM, H2S04 2N, HCI 6N, PdCh 0,2M, N~OH 6N,
serbuk Zn dan etanol.
Metode
~ Pengambilan sampel air sebanyak 5 liter dilakukan secara acak masing masing pada
3 lokasi. Jenis sampel air yang diambil yaitu air sumur, air kolam, air kali dan air
PAM PUSPIPTEK sedangkan lokasi pengambilan sampel dapat dilihat pada
Gambar 1.
~ Ke dalam sampel air ditambahkan 15 ml HN03 dan 1 ml pengemban KI03,
kemudian dikocok dengan sempurna.
~ Dalam campuran diatas ditambahkan 4 mllarutan segar NaZS03 I M dan dikocok
selama 30 menit. Kemudian ditambahkan 20 ml AgN03 0,1 M, larutan dikocok
selama 1jam dan dibiarkan selama 1jam.
~ Larutan supematan dibuang sebanyak mungkin, kemudian disaring residu dengan
saringan fiber gelas, dan filter dibuang.
~ Endapan dipindahkan ke beker lain, ditambahkan 10 ml air destilasi dan I g bubuk
Zn dan 2 ml HzS04 2N kemudian diaduk selama 30 menit.
~ Filtrat disaring dan ditampung dengan erlenmeyer, endapan dibilas dengan aIr
destilasi sesedikit mungkin.
~ Kemudian kedalam endapan ditambahkan 2 ml HCI 6 N dan dipanaskan dalam
penangas air pada 80°C selama 10 menit.
~ Kedalam larutan ini ditambahkan I ml PdCh 0,2 M dan dipanaskan kembali kira
kira 5 menit lalu disentrifuse dan supematan dibuang.
~ Endapan dilarutkan dalam 5 ml NH40H 6N dan dipanaskan dalam penangas air
pada suhu mendidih selama 5 menit. Larutan disaring melalui saringan gelas fiber
dan residu dibuang.
~ Filtrat dinetralkan dengan HCI 6N kemudian ditambahkan 2 ml berlebih dan
dipanaskan kembali pada penangas air.
232
Seminar Tahunan Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir - Jakarta, II Desember 2003. ISSN 1693 - 7902
~ Kedalam larutan ditambahkan 1 ml PdCh 0,2 M untuk mengendapkan kembali Pdh.
Larutan dipanaskan selama 10 menit lalu didinginkan sebentar dan disaring. Larutan
dibilas dengan 5 ml air destilasi dan etanol 95 %.
~ Larutan dikeringkan dalam oven pada temperatur 60°C selama 1 jam, selanjutnya
endapan ditimbang.
~ Endapan dicacah dengan alat cacah a, p latar rendah.
~ Perhitungan konsentrasi 1-131 dalam air minum menggunakan rumus :
N
CI-131 (Bq/l) = -~-~-;-~dimana :
CI-131 = konsentrasi 1-131 dalam air minum (Bq/l)
N = laju cacah (cps)
E = efisiensi (%)
V = volume sampel (liter)
R = kedapat ulangan analisis (%)
A = faktor peluruhan 1-131 selama peluruhan ( interval
waktu antara pengambilan sampel dan pengukuran).
harga R=0,074 WI
W2
dimana :W 1 = berat endapan Pdh
W2 = berat pengemban yang ditambahkan
0,0704 = faktor koreksi berat h terhadap Pdh
Batas deteksi terendah pada tingkat kepercayaan 95 % :
4,66 -.J nBLLD=
ET
dimana : LLD = batas deteksi terendah
NB = laju cacah latar
233
Seminar Tahunan Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir - Jakarta, II Desember 2003
T = waktu cacah latar (detik)
E = efisiensi (%) [3,4]
HASIL DAN PEMBAHASAN
ISSN 1693 - 7902
Hasil analisis dan pengukuran 1-131 pada sampel air sumur, air kolam, air kali dan
au PAM PUSPIPTEK menunjukkan radioaktivitas tak terdeteksi (ttd). Hal ini
disebabkan karena beberapa kemungkinan antara lain:
a. Dari hasil analisis 1-131 dalam sampel udara sebelumnya, ditemukan
radioaktivitas 1-131 sangat kecil. [6]
b. Waktu paruh 1-131 sangat pendek sehingga semakin jauh lokasi dari titik
pelepasan instalasi P2RR semakin berkurang radioaktivitas 1-131.
c. Jumlah sampel air yang dibutuhkan untuk keperluan analisis terlalu sedikit dan
disarankan untuk analisis selanjutnya supaya jumlah sampel air diperbanyak.
Batas deteksi alat cacah ex, p latar rendah sebesar 3,5 mBq/1 dan metode ini
memperoleh harga kedapatulangan proses sangat baik yaitu sebesar 80 %. Batas kadar
tertinggi maksimum radioaktivitas 1-131 yang diijinkan dalam air minum oleh EPA,
yaitu 111 mBq/l. [5] Hasil analisis 1-131 dalam contoh air ditunjukkan pada Tabell.
Tabell. HasH cacah 1-131 dalam contoh air disekitar PPTN BAT AN Serpong
No. Jenis sampel LokasiRadioaktivitas (mBq/l)
1.
Air sumur 1 Dibelakang Instalasi P2RRttd
2.
Air sumur 2 "ttd
3.
Air sumur 3 "ttd
4.
Air kolam 1 "ttd
5.
Air kolam 2 "ttd
6.
Air kolam 3 "ttd
7.
Air kali 1 "ttd
8.
Air kali 2 "ttd
9.
Air kali 3 "ttd
10.
Air PAM 1 PAM PUSPIPTEKttd
11.
Air PAM 2 "ttd
12.
Air PAM 3 "ttd
234
Seminar Tahunan Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir· Jakarta, 11 De~en:t~er 2003 ISSN 1693 -7902
KESIMPULAN
Basil analisis dan pengukuran radioaktivitas 1-131 dalam air sumur, air kali, air
kolam dan air PAM PUSPIPTEK dalam keadaan tidak terdeteksi atau tidak ditemui
adanya radioaktivitas 1-131 di lingkungan PPTN BAT AN Serpong. Basil analisis 1-131
menggunakan metode ini sangat baik dimana memperoleh harga kedapat ulangan
sekitar 80 %, sedangkan batas deteksi alat sebesar 3,5 mBq/l. Disarankan perlu
dilakukan penyelidikan konsentrasi 1-131 dalam lingkungan PPTN BAT AN secara
berkala untuk mengetahui kenaikan radioaktivitas dari waktu ke waktu.
DAFT AR PUST AKA
1. TECHNICAL REPORTS SERIES NO. 295,. Measurement of Radionuclides in
Food and the Environment, IAEA, Vienna, 1989;
2. STA., Method of Analyzing Radioactive Iodine Series of Radioactivity
Measurement Methods, No.4, STA, Japan, 1977;
3. BA TAN., Prosedur Analisis Sampel Radioaktivitas Lingkungan, Kep. Dirjen
Batan, No: 156/DJ/IV/98,1998;
4. AECL., Procedures and Methods for Preparation and Radiochemical Analysis of
Environmental Samples, AECL, Chalk River, Ontario, 1963;
5. EPA., Standard Methods for the Examination of Water and Wash Water, 1th,ed.
1989;
6. CERDAS TARIGAN dkk., Pengukuran 1-131 dalam udara di daerah PPTN
BAT AN Serpong, Pro siding Basil Penelitian P2PLR, BAT AN Serpong, 200 1.
235
Recommended