View
248
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
i
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM
MEMILIH PRODUK AIR MINUM MINERAL ISI ULANG:
SEBUAH RELEVANSI DENGAN UNDANG-UNDANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
Studi Kasus Pada Mahasiswa Konsumen Produk AMIU di Sleman 2007
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Oleh:
GREGORIUS ADELIES LAKSANA NIM : 99 1324 003
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO HIDUP & PERSEMBAHAN-KU
Life is a long journey...
Life is a running, life is a waiting, life is a fighting, life is so boring...
But life is a wonderfull miracle 4 me...
Melangkah dan terus melangkah...Mencari dan terus mencari...
Untuk sebuah arti jati diri, teman dan hidup...
‘ You can’t believe in a dream until you can believe in yourself ‘
(Akeela and The Bee movie)
Karya tulisku ini kupersembahkan teruntuk…
• Tuhan Jesus…
Terima kasih atas hidup dan segalanya…
• Papa n Mama tercinta
Terima kasih atas segala kasih sayang dan kesabaran untuk Aku..
• Mbak Lies, Adek2ku Unggal, Liesna, Felis, Maria plus Lulu n Boskesia…
Terima kasih atas kasih sayang kalian dan Aku sayang kalian...
• Sahabat-sahabatku yang telah membantuku selama aku berproses…
Terima kasih atas persahabatan, bantuan, dan cinta untukku..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 24 Januari 2008
Penulis,
Gregorius Adelies Laksana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Gregorius Adelies Laksana Nomor Mahasiswa : 99 1324 003
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Dalam
Memilih Produk Air Minum Mineral Isi Ulang: Sebuah Relevansi Dengan
Undang-Undang Pengelolaan Sumber Daya Air.
Studi Kasus Pada Mahasiswa Konsumen Produk AMIU di Sleman 2007
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-
ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 24 Januari 2008
Yang menyatakan,
(Gregorius Adelies Laksana)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMILIH PRODUK AIR MINUM MINERAL ISI ULANG:
SEBUAH RELEVANSI DENGAN UNDANG-UNDANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
Studi Kasus Pada Mahasiswa Konsumen Produk AMIU di Sleman 2007
GREGORIUS ADELIES LAKSANA Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2008
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara fasilitas fisik, produk, harga, promosi dan pelayanan depot Air Minum Isi Ulang (AMIU) dengan keputusan konsumen dalam memilih produk AMIU. Penelitian ini dilakukan terhadap Mahasiswa di Sleman yang menjadi konsumen produk AMIU selama 3 bulan berturut-turut.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2007. Populasi penelitian ini meliputi seluruh mahasiswa yang menjadi konsumen yang membeli produk AMIU di depot AMIU selama 3 bulan berturut-turut. Sampel penelitian sebesar 60 konsumen ditentukan dengan metode Incidental Non Random Sampling.
Untuk mengetahui hubungan antara masing-masing variabel bebas yang meliputi fasilitas fisik, produk, harga, promosi dan pelayanan dengan keputusan konsumen digunakan teknik korelasi Spearman Rank Correlation.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor fasilitas fisik mempunyai hubungan signifikan dengan keputusan konsumen dalam memilih produk AMIU (rxy=0,312; p= 0,015 ). Untuk faktor bauran penjualan eceran produk, harga produk, promosi dan pelayanan tidak ada hubungan yang signifikan dengan keputusan konsumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
AN ANALYSIS OF THE FACTORS INFLUENCING CONSUMERS’
DECISION TO CHOOSE REFILL WATER PRODUCT:
AN RELEVANCE WITH WATER RESOURCES MANAGEMENT’S LAWS
Case study to College/University Students that Consume Refill Water (AMIU)
at Sleman 2007
GREGORIUS ADELIES LAKSANA Sanata Dharma University
Yogyakarta 2008
The aim of the research were to know the correlation between physical
facilities, product, price, promotion and service refill water (AMIU) branch-
estabilishments with consumers’ decisions to choose AMIU. This research was a
case study to college or university students that consume AMIU for three month at
Sleman 2007.
This research was conducted on March 2007. The population of the research
was all college or university students that consume AMIU product for three month at
the AMIU depots. The writer took 60 respondents as samples by using Incidental
Non Random Sampling technique.
For knowing the correlation between each independence variables with
consumers’ decisions, the data would be analysed by Spearman Rank Correlation
method.
The findings showed that there was a positive and significant correlation
between physical facilities and consumers’ decision (rxy= 0,312; p= 0,015 ). For the
other factors like product, price, promotion and service, there were no significant
correlation with consumers’ decision.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Bapa di surga atas segala rahmat
yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Tugas
akhir ini disusun sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penelitian dalam rangka penyusunan tugas akhir ini dilaksanakan pada
mahasiswa Yogyakarta yang menjadi konsumen dari produk Air Minum Isi Ulang
(AMIU) pada bulan Maret 2007. Tugas Akhir ini berjudul “Analisis Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Dalam Memilih Produk AMIU: Sebuah
Relevansi Dengan Undang-Undang Pengelolaan Sumber Daya Air”.
Dalam penyusunan tugas akhir ini, banyak bantuan dan bimbingan yang tak
terhingga dari berbagai pihak yang telah diberikan kepada penulis. Ucapan terima
kasih yang tak terhingga dari penulis kepada:
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Univesitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial dan selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, atas bantuan dan bimbingan yang penuh
semangat dan tak pernah kenal lelah agar penulis menyelesaikan studi sarjana ini
dengan baik.
3. Bapak Ign. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., selaku dosen pembimbing I, yang telah
menyediakan waktu dan pikiran untuk memberikan pengarahan dan bimbingan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
dengan penuh kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini
dengan baik dan lancar.
4. Bapak Yohanes Maria Vianey Mudayen, S.Pd., selaku dosen pembimbing II, atas
bantuan, bimbingan dan persahabatan selama menjadi mahasiswa dan juga dalam
penyelesaian studi ini. Yoni, terima kasih banyak!
5. Mas Udin, Mas Agus, Pak Rudi selaku pengelola dan karyawan depot AMIU
yang telah membantu penulis dalam mengumpulkan data dari mahasiswa
konsumen produk AMIU.
6. Bapak dan Ibu Dosen Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan
bimbingan dan bantuan selama penulis menyelesaikan studi di Prodi Pendidikan
Ekonomi.
7. Ibu C. Retno Wigati S.Pd., M.Si., dan Bapak Drs. Teguh Daljono, M.Si., selaku
pembimbing akademik penulis di saat penulis mengalami masa ‘tersulit’ dalam
menyelesaikan studi ini. Terima kasih banyak, Pak Teguh dan Ibu Wigati.
Semoga Tuhan selalu memberikan rahmat berlimpah kepada Bapak dan Ibu
sekeluarga.
8. Semua staf dan karyawan Universitas Sanata Dharma yang pernah penulis repoti
karena berbagai urusan dan masalah.
9. Papa dan Mama tercinta yang telah memberikan kasih, kerja keras dan doanya
hanya untukku…Pa, Ma, terima kasih! Aku sayang Papa Mama!
10. Mbak Lis, dan adikku, Unggal, Liesna, Felis, Maria, Lulu, dan Boskesia…
Akhirnya lulus juga… waktunya kerja!!! Thanks 4 your support always!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
11. Pakdhe dan Budhe Untung, Pakdhe dan Budhe Wid, Om Ari dan Bulik Rini,
Pakdhe dan Budhe Win serta semua saudara sepupuku. Thanks untuk dukungan
dan bantuannya. Maaf…aku baru lulus sekarang…!
12. Yoyok (Arch’99 Atma), Dedi Purba Cahyono, Damaris Singgih, Doddy Pdu’99,
dan Anton Bagyo atas bantuan yang tak terhingga banyaknya untuk penulis.
Thanks, Bro! Maaf kalo aku ngrepoti terus dan semoga aku bisa membalas
segala kebaikanmu semua…I’ll never forget U n GBU all!!
13. Cah-cah Tegal kayak Adven, Mikael, Bayu, Yoink, Agung, Dodi, Baskoro, Dina
Plus Toni… Thanks untuk persahabatan, bantuan,dan dukungannya n tetap
kompak n ngapak!!
14. Teman volunteers di Nabire, Papua: Kirjo, Karjo dan Albert. Thanks atas
persahabatan dan dukungannya. Keep fighting n friend together 4ever!!
15. Cah- cah Parengket: Dendi, Yogi n Noni (PBI’99) Didik, Totok, Totom, Atmo,
Rambo (PBI’98) Joko (PAK’00) atas dukungan dan persahabatan yang telah
terjalin selama ini. Semoga tetap rengket!!!
16. Anak-anak PDU’99 atas dukungannya. Akhirnya aku ikut kloter terakhir
kelulusan PDU!!! Aku lulus…akhirnya!
17. Semua teman-teman ‘wanita’ku yang pernah ‘hinggap’ di hatiku… Akhirnya aku
lulus juga… thanks atas doa, cinta dan dukungannya!!!
18. Cah-cah kos Rajawali 322 (Pramono, Marmin dan Brian) n Kos Bu Darman,
thanks untuk dukungan dan bantuan yang diberikan…!!!!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
19. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu yang telah
memberi bantuan baik secara langsung atau tidak langsung. Semoga Tuhan
membalas kebaikan anda sekalian!!
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir ini masih jauh dari
sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan saran dan masukannya yang dapat
berguna bagi perkembangan penulis. Semoga tugas akhir ini dapat memberikan
manfaat bagi pembaca semua, khususnya bagi penulis sendiri.
Yogyakarta, 24 Januari 2008
Penulis,
Gregorius Adelies Laksana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN..................................................................... iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN......................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA...................................................... v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI................... vi ABSTRAK .................................................................................................. vii ABSTRACT .................................................................................................. viii KATA PENGANTAR ................................................................................ ix DAFTAR ISI............................................................................................... xiii DAFTAR TABEL DAN GAMBAR........................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1 B. Batasan Masalah ...................................................................... 8 C. Rumusan Masalah.................................................................... 9 D. Tujuan Penelitian..................................................................... 10 E. Manfaat Penelitian .................................................................. 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................... 11
A. Pemasaran dan Manajemen Pemasaran................................... 11 B. Sikap dan Perilaku Konsumen................................................. 13 C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ........ 17 D. Penjualan Eceran (Retailing) dan Bauran Penjualan Eceran (Retailing Mix)......................................................................... 21 E. Segmentasi Pasar .................................................................... 23 F. Teori Perilaku Konsumen........................................................ 24 G. Pengertian Tanggapan Konsumen ........................................... 25 H. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Pengelolaan Sumber Daya Air .................................................................... 27 I. Kerangka Berpikir .................................................................. 31 J. Hipotesis Penelitian ................................................................ 32
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................ 34
A. Jenis Penelitian ........................................................................ 34 B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 34 C. Subjek dan Objek Penelitian .................................................... 34 D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ................ 35 E. Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Teknik
Pengukuran Variabel ................................................................ 35 F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 37 G. Analisis Data ............................................................................ 38
1. Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................... 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
2. Uji Normalitas ...................................................................... 39 3. Analisis Data ........................................................................ 40
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ............................. 42
A. Analisis Data ............................................................................ 42 1. Deskripsi Penelitian ............................................................ 42 2. Pengujian Instrumen............................................................. 43 3. Deskripsi Responden ........................................................... 49 4. Deskripsi Skor ..................................................................... 51 5. Uji Normalitas Data ............................................................ 56 6. Uji Hipotesis Data ................................................................ 58 B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................... 63 1. Responden Penelitian ........................................................... 63 2. Hubungan antara fasilitas fisik dan keputusan konsumen ... 63 3. Hubungan antara produk dan keputusan konsumen............. 66 4. Hubungan antara harga dan keputusan konsumen ............... 69 5. Hubungan antara promosi dan keputusan konsumen........... 71 6. Hubungan antara pelayanan dan keputusan konsumen........ 72 C. Relevansi UU No. 7/2004 Tentang Pengelolaan Sumber Daya Air dengan Hasil Penelitian ............................................ 74
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................ 79
A. Kesimpulan .............................................................................. 79 B. Saran......................................................................................... 81 C. Keterbatasan Penelitian............................................................ 82
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 83
LAMPIRAN ............................................................................................. 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR
Tabel 1. Validitas item fasilitas fisik……………………… ...................... 44
Tabel 2. Validitas item fasilitas fisik yang valid…..................................... 45
Tabel 3. Validitas item produk………………………………………........ 46
Tabel 4. Validitas item harga………………………………………… ...... 46
Tabel 5. Validitas item harga yang valid…………………………… ........ 47
Tabel 6. Validitas item promosi………………………………………...... 47
Tabel 7. Validitas item pelayanan………………………………………... 48
Tabel 8. Deskripsi responden menurut jenis kelamin………………......... 49
Tabel 9. Deskripsi responden menurut usia…………………………….... 49
Tabel 10. Deskripsi responden menurut bidang pendidikan…………....... 49
Tabel 11. Deskripsi responden menurut penghasilan per bulan…… ......... 50
Tabel 12. Deskripsi responden menurut harga kos per tahun…………..... 50
Tabel 13. Skor variabel fasilitas fisik……………………………….......... 52
Tabel 14. Skor variabel produk……………………………………........... 53
Tabel 15. Skor variabel harga……………………………………… ......... 53
Tabel 16. Skor variabel promosi……………………………………......... 54
Tabel 17. Skor variabel pelayanan……………………………………...... 55
Tabel 18. Skor variabel keputusan konsumen…………………………... . 56
Tabel 19. One Sample Kolmogorov-Smirnov (K-S)…………………… .. 57
Tabel 20. Hasil uji normalitas K-S……………………………………...... 57
Tabel 21. Correlation Spearman’s rho……………………………… ........ 58
Gambar 1. Tanggapan konsumen terhadap rangsangan pemasaran…........ 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Rekapitulasi Data/ Jawaban Kuesioner.
Lampiran 2. Hasil Uji Reliabilitas dan Validitas
Lampiran 3. Tabel Data Deskripsi Skor
Lampiran 4. Hasil Uji Normalitas K-S dan Korelasi Spearmans
Lampiran 5. Kuesioner
Lampiran 6. Photo Galeri dan Biodata Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bisnis air adalah bisnis besar. Sekitar satu dekade yang lalu, Wakil Presiden
Bank Dunia, Ismael Serageldin pernah berkata, jika berbagai perang pada abad ini
selalu disebabkan oleh minyak bumi-si emas hitam, perang masa depan akan dipicu
oleh emas biru alias air. Sekarang krisis air di berbagai belahan dunia, termasuk di
Indonesia semakin nyata (Kompas, 5 Juni 2005).
Surjadi (2003) memaparkan bahwa air memang ada di berbagai penjuru di
muka bumi ini, tetapi sebagian besar air asin di laut. Di muka bumi hanya terdapat
tiga persen air tawar (fresh water). Dari tiga persen ini sebagian besar terperangkap
dalam bentuk es di kutub dan gunung tinggi, sisanya, sebagian besar (95 persen) ada
di bawah tanah sebagai air tanah. Hanya ada seperseratus dari satu persen air yang
ada di bumi ini yang mudah diambil karena ada di atmosfer, sungai atau danau.
Meskipun porsi air tawar dibandingkan dengan keseluruhan air sedikit sekali, jika
dibagi-bagikan, satu orang di permukaan bumi ini mendapatkan jatah lima juta liter
air. Padahal kebutuhan minimum satu orang dua liter air minum dan tiga liter lainnya
untuk memasak per hari. Dengan demikian jumlah air tawar di dunia ini cukup untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Akan tetapi, krisis air bersih terjadi di berbagai penjuru bumi, termasuk
Indonesia. Banyak contoh krisis air, salah satunya adalah di ibukota negara
Indonesia, Jakarta. Seperti yang dipaparkan Litbang Kompas, Rosalina (2005) bahwa
Jakarta kekurangan air bersih adalah cerita lama yang tak akan ada habisnya. Neraca
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta tahun 2003 menunjukkan
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) diperkirakan baru mampu menyuplai sekitar
52,13 persen kebutuhan air bersih untuk warga Jakarta. Jumlah penduduk Jakarta
yang pada akhir tahun 2004 mencapai sekitar 9 juta jiwa dengan tingkat konsumsi
maksimal 175 liter per orang membutuhkan 1,5 juta meter kubik air dalam satu hari.
Padahal total produksi yang dihasilkan oleh enam Instalasi Pengolahan Air (IPA) di
lima wilayah Jakarta dalam satu hari adalah 1,3 juta meter kubik. Sampai saat ini
penduduk masih saja mengeluh kekurangan air minum. Enam IPA yang dimiliki
Pemda DKI Jakarta tidak mengalami penambahan kapasitas produksi dan IPA yang
baru, padahal jumlah penduduk Jakarta cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
Selain itu, air tidak hanya dibutuhkan untuk kepentingan rumah tangga, fasilitas
umum seperti sekolah, rumah sakit, perkantoran, pertokoan dan industri juga
membutuhkan air bersih. Air tanah sebagai alternatif air dari PDAM kondisinya
cukup buruk karena menurut Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Jakarta, 94
persen air tanah tercemar bakteri e-coli, logam besi dan mangan.
Krisis air juga dirasakan di lereng gunung Merapi yang notabene sumber
air. Krisis air ini ternyata ditimbulkan karena adanya ‘penyerobotan’ air oleh
perusahaan air minum yang mengambil jatah air melebihi kapasitas yang ditentukan
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) bagi perusahaan tersebut yaitu
35 persen. Hal ini mengakibatkan para petani di kecamatan Cangkringan, Ngemplak
mengeluhkan sawah mereka mengalami kekeringan karena air irigasi semakin kecil
debitnya. Para petani terancam gagal panen dan gagal tanam karena air untuk
mengairi sawah tidak cukup. Hal ini juga mengakibatkan konflik antara penduduk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
dengan perusahaan air minum di Kabupaten Sleman. Krisis air juga terjadi di
Gunung Kidul, Bantul, Semarang, Sukabumi, Palembang, Kupang dan berbagai
tempat di Indonesia.
Masalah air bersih menjadi perhatian serius berbagai organisasi
kemanusiaan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Banyak penduduk dunia yang
mulai tidak mendapat akses hak atas air, terutama masyarakat ekonomi lemah.
Privatisasi air memberi ruang pada pihak swasta untuk mengeksploitasi air secara
besar-besaran, berkompetisi untuk mendapatkan akses hak atas air untuk
mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya.
Air di masa lalu adalah benda bebas, sekarang air telah menjadi benda
ekonomi dan dalam penggunaannya haruslah dikompetisikan. Hal ini telah menjadi
Prinsip Dublin yang dihasilkan dalam Konferensi Air dan Lingkungan Internasional
di Dublin tahun 1992. Poin ini tercantum dalam kebijakan Asian Development Bank
(ADB) dimana disebutkan perlunya manajemen sumber daya air secara rasional.
Yang dimaksud manajemen sumber daya air adalah formalisasi dan klarifikasi atas
kepemilikan negara atas air, implementasi full cost pricing atau prinsip pemulihan
untuk meningkatkan efisiensi dari investasi jasa dan penyediaan. Nilai ekonomis air
direfleksikan dalam kebijakan air dan strategi nasional 2005 dan mekanisme
kebijakan full cost pricing sudah harus dijalankan tahun 2015.
Terkait dengan hal di atas, di Indonesia pun telah dibuat dan disahkan
sebuah kebijakan yang tertuang dalam UU No.7 tahun 2004 tentang pengelolaan
Sumber Daya Air (UU SDA). UU SDA ini ternyata mengundang pro-kontra di
kalangan masyarakat yang berujung pihak kontra mengajukan 5 berkas gugatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
judicial review Nomor 058 - 060, 063 dan 008/PUU-II/2004. Pihak kontra menilai
bahwa UU SDA ini hanya menjadi alat justifikasi pemerintah, pengusaha dan
investor untuk memprivatisasi dan mengeksploitasi air bersih yang seharusnya
dilindungi negara untuk kepentingan hajat hidup orang banyak. Hal ini akan
menyebabkan perusahaan atau pihak swasta yang memiliki modal banyak akan
mampu menguasai sumber-sumber air dan menyediakan air bersih untuk masyarakat
yang mampu membeli air bersih. Dan hal ini pasti akan memperparah kondisi
kesehatan dan kesejahteraan kelompok penduduk miskin karena masyarakat miskin
tidak dapat membeli dan memiliki akses terhadap air bersih.
Pihak pemerintah selaku penggagas dan pihak pro atas UU SDA ini menilai
bahwa dengan adanya UU ini negara akan banyak diuntungkan dengan manajemen
dan pengelolaan yang baik atas air bersih bersama dengan pihak swasta, dapat
menyediakan air bersih ke berbagai pelosok daerah sehingga terhindar dari krisis air
bersih. Selain itu UU ini memungkinkan untuk dapat menambah devisa negara
dengan ekspor air bersih ke negara lain, jika kebutuhan air dalam negeri sudah
terpenuhi. Masalah-masalah yang timbul terkait antara penyedia air, penyedia jasa
dan konsumen dan juga masalah penetapan tarif air bersih, pemerintah mengusulkan
untuk dibentuk badan regulasi air minum yang mengatur dan mengatasi masalah-
masalah di atas.
Terlepas dari perdebatan di atas, ternyata prospek bisnis air bersih terutama
di daerah perkotaan semakin menguntungkan. Seperti yang tertulis dalam surat kabar
nasional terkemuka, Kompas bahwa air tawar bersih yang layak minum, kian langka
di perkotaan. Sungai-sungai yang menjadi sumbernya sudah tercemar berbagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
macam limbah, mulai dari buangan sampah organik rumah tangga hingga limbah
beracun dari industri (Kompas, 29 Mei 2003).
Krisis air bersih itulah menjadi salah satu alasan bisnis air bersih terutama
dalam hal ini air minum mineral dalam kemasan (AMDK) sangat menguntungkan.
Saat ini produk AMDK yang notabene menggunakan air dari pegunungan, sudah
banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak
produk air minum mineral dalam kemasan yang diproduksi dan ditawarkan oleh
perusahaan-perusahaan air nasional dan multinasional di pasaran. Contoh merek-
merek terkenal produk AMDK antara lain AQUA, Aquaria, Vit, Ades, Total, Zam-
Zam, dan masih banyak lagi. Kemasan produk yang ditawarkan oleh perusahaan
antara lain dalam bentuk gelas plastik, botol dengan berbagai macam ukuran volume,
dan juga dalam bentuk galon (botol besar untuk volume kurang lebih 19 liter). Setiap
kemasan ditawarkan dengan harga berbeda-beda dan sangat kompetitif di pasaran.
Untuk saat ini di pasar dalam negeri, produk AMDK dengan merek AQUA masih
menjadi market leader dan penentu harga produk air minum mineral sejenis. Hal ini
menandakan bahwa perkembangan bisnis air minum mineral ini semakin pesat dan
menguntungkan di masa akan datang.
Sejalan dengan perkembangan bisnis air mineral dalam kemasan yang
sangat pesat, bermunculan pula bisnis air minum mineral isi ulang disingkat dengan
AMIU. Bisnis AMIU ini semakin berkembang pesat ditandai dengan banyaknya
depot air isi ulang yang berdiri. Hal ini disebabkan oleh harga AMDK dari berbagai
merek terus meningkat dan membuat konsumen mencari alternatif baru yang murah.
AMIU yang diperoleh dari depot-depot air tersebut harganya bisa sepertiga dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
produk AMDK yang bermerek. Hal inilah yang membuat banyak orang dan rumah
tangga beralih pada produk AMIU yang lebih murah.
Dengan menjamurnya bisnis AMIU telah menimbulkan beberapa masalah
dengan pengusaha AMDK. Selain telah menganggu kestabilan penjualan AMDK,
pengusaha AMDK menganggap bahwa pengusaha AMIU melakukan persaingan
usaha yang tidak sehat dan produk AMIU yang ditawarkan banyak yang tidak
memenuhi SNI (Standar Nasional Indonesia) sebagai standar baku konsumsi produk
yang akan terjun di pasaran.
Ketua Asosiasi Pengusaha Air Minum Dalam Kemasan Indonesia
(Aspadin) Jawa Timur Kundo Prajitno mengatakan bahwa kerugian terbesar yang
dialami pengusaha AMDK dari eksistensi pengusaha air isi ulang adalah
pemanfaatan galon dan botol yang telah memiliki merek resmi sebagai tempat
menampung air isi ulang. Hal ini dianggap pengusaha AMIU melakukan persaingan
usaha yang tidak sehat, dan pemerintah diharapkan menertibkan pengusaha AMIU
dengan menerbitkan peraturan dan regulasi yang jelas. (Kompas, 20 Maret 2002)
Dalam Kompas, 9 Juli 2003, Komisi B DPRD kota Bekasi akan memanggil
ratusan pengusaha AMIU serta melakukan uji kelayakan kualitas air karena diduga
belum memenuhi standar kesehatan dan dikhawatirkan dalam jangka panjang
berdampak buruk bagi konsumennya. Hal itu terkait dengan pengaduan masyarakat
tentang AMIU yang dijual ada yang kurang jernih dan terlihat ada kotoran di dalam
galon yang menimbulkan keraguan atas kelayakan kualitas produk AMIU tersebut.
Bahkan, Presiden Direktur PT. AQUA Golden Mississippi, Willy Sidharta
mengatakan bahwa AQUA perlu untuk memberikan surat pengumuman pada para
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
pelanggan agar tidak tertipu dan teliti dalam membeli air mineral karena banyak
AMIU yang beredar di pasaran tidak semua memenuhi SNI dan layak untuk
dikonsumsi. Selain itu, pihak air minum mineral dalam kemasan juga dirugikan
secara materi dan juga citra perusahaan karena penggunaan botol dari perusahaan
AMDK yang digunakan di depot-depot AMIU (Kompas, 26 April 2003).
Sebuah iklan layanan masyarakat yang ditayangkan di beberapa media
televisi nasional pada tahun 2003-2004 juga dimunculkan oleh Asosiasi Pengusaha
Air Minum Mineral dalam Kemasan Indonesia (Aspadin) Bermerek untuk meredam
maraknya bisnis AMIU yang dirasa kurang memenuhi SNI. Iklan tersebut berisi
himbauan untuk tidak mengkonsumsi air minum mineral isi ulang yang tidak
memenuhi standar kesehatan karena banyak mengandung bakteri e-coli yang dapat
mempengaruhi kesehatan manusia. Dalam iklan tersebut ditunjukkan dengan seorang
anak kecil yang meringis kesakitan memegang perut setelah minum air mineral isi
ulang yang tidak bermerk. Dengan ditayangkan iklan ini jelas akan mempengaruhi
konsumen air minum mineral terutama AMIU dalam memilih produk air minum isi
ulang
Meski telah banyak masalah yang ditimbulkan dan anjuran dalam memilih
produk AMIU ini, konsumen dari produk ini ternyata tidak berkurang. Hal ini dapat
disebabkan oleh harganya yang lebih murah dari AMDK, selain lebih praktis
daripada air tanah atau PAM yang harus dimasak dahulu sebelum untuk diminum.
Maka produk AMIU ini dipandang cocok untuk memenuhi kebutuhan akan air
minum bagi orang-orang yang sibuk dan bergaya hidup serba praktis, antara lain para
eksekutif muda, karyawan dan mahasiswa terutama yang tinggal di kos.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Di Jogjakarta sebagai kota tempat tujuan belajar untuk menempuh
pendidikan tinggi, depot-depot AMIU berkembang cukup pesat dan dapat ditemui
terutama di daerah-daerah kampus. Konsumen AMIU banyak pula dari kalangan
mahasiswa terutama yang tinggal di kos. Meskipun telah banyak masalah-masalah
yang berkaitan dengan produk AMIU, ternyata para mahasiswa masih banyak yang
menggunakan AMIU ini dengan berbagai macam motif ekonomis.
Dari latar belakang di atas, produk AMIU sebagai salah satu alternatif
untuk memenuhi air bersih, ternyata sudah banyak dikonsumsi oleh masyarakat dari
berbagai kalangan, antara lain kalangan mahasiswa yang tinggal di kos. Akan tetapi,
banyak permasalahan yang timbul dari produk AMIU ini. Dari masalah produksi,
strategi pemasaran hingga kualitas produk (dalam hal ini terkait dengan keamanan
dan kesehatan konsumen). Hal ini tentu mempengaruhi konsumen dalam memilih
produk AMIU yang akan digunakan untuk alternatif pemenuhan kebutuhan air
minum. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen
dalam Memilih Produk Air Minum Mineral Isi Ulang: Sebuah Relevansi Dengan
Undang-Undang Pengelolaan Sumber Daya Air”.
B. Batasan masalah
Untuk membahas masalah ini dalam penulisan skripsi ini penulis
membatasi masalah sebagai berikut.
1. Produk sejenis (homogenous product) adalah produk yang ditawarkan hampir
serupa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Produk sejenis yang diambil untuk penelitian ini adalah produk air minum
mineral isi ulang yang berasal dari depot-depot air isi ulang.
2. Konsumen adalah pembeli dan konsumen aktual produk air minum mineral isi
ulang.
3. Asumsi yang dipakai untuk menjelaskan perilaku konsumen dalam memutuskan
untuk membeli produk tertentu guna memenuhi kebutuhannya adalah motif
ekonomis, oleh karena itu, variabel yang akan dilihat adalah variabel-variabel
bauran penjualan eceran yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam
berbelanja (fasilitas fisik retailer, produk, harga, promosi, pelayanan retailer).
Organisasi personalia tidak diteliti karena tidak berhubungan dengan persepsi
konsumen.
4. Penelitian dilakukan pada mahasiswa yang tinggal di kos di Yogyakarta tahun
2007.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut.
1. Apakah fasilitas fisik penjual eceran (retailer) berhubungan dengan keputusan
konsumen dalam memilih produk air minum isi ulang?
2. Apakah produk yang dijual berhubungan dengan keputusan konsumen dalam
memilih produk air minum isi ulang?
3. Apakah harga produk yang dijual berhubungan dengan keputusan konsumen
dalam memilih produk air minum isi ulang?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
4. Apakah promosi yang dilakukan perusahaan/produsen produk berhubungan
dengan keputusan konsumen dalam memilih produk air minum isi ulang?
5. Apakah pelayanan yang diberikan retailer produk berhubungan dengan keputusan
konsumen dalam memilih produk air minum isi ulang?
D. Tujuan Penelitian
Untuk menguji dan menganalisis faktor-faktor bauran penjualan eceran
(fasilitas fisik retailer, produk, harga, promosi dan pelayanan) yang mempengaruhi
keputusan konsumen dalam memilih produk air minum isi ulang.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi produsen dan penjual retailer produk air minum mineral isi ulang.
Penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui perilaku konsumen terhadap produk
air minum isi ulang sehingga dapat dijadikan alat untuk menganalisa perilaku
konsumen dan dapat dijadikan bahan untuk melakukan perencanaan strategi
pemasaran yang lebih baik dan matang untuk menghadapi persaingan usaha.
2. Bagi konsumen produk air minum mineral isi ulang.
Penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
konsumen dalam memilih produk air minum mineral isi ulang.
3. Bagi Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia
Penelitian ini bermanfaat untuk dijadikan bahan analisa motivasi dan tingkat
kepuasan konsumen air minum isi ulang sehingga hak-hak perlindungan
konsumen produk ini dapat tetap terjaga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
4. Bagi para peneliti berikutnya
Penelitian ini bermanfaat untuk dijadikan sumber bacaan dan sumber inspirasi
bagi penelitian-penelitian berikutnya yang lebih baik dan inovatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pemasaran dan Manajemen Pemasaran
Menurut Kotler (1989:3) terdapat 2 pendekatan pemasaran yaitu
pendekatan penjualan dan pendekatan pemasaran.
1. Pendekatan Penjualan
Pendekatan pemasaran yang terpusat pada produk. Pendekatan ini dilakukan oleh
perusahaan era sebelum tahun 1980-an. Hal ini kurang cocok diterapkan pada
konsep pemasaran modern yang berorientasi pada kepuasan konsumen meskipun
tidak meninggalkan kualitas produk dan konsep penjualan produk.
2. Pendekatan Pemasaran
Pendekatan pemasaran yang terpusat pada pelanggan atau konsumen. Pendekatan
ini yang saat ini banyak digunakan oleh organisasi-organisasi modern agar dapat
memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen.
Dalam menjalankan pemasaran, terdapat filsafat pemasaran (marketing philosophy)
yang mengharuskan setiap perusahaan memonitoring secara terus-menerus
kebutuhan dan keinginan pembeli, yang terus berubah-ubah, dan menyesuaikan
produk-produk, jasa dan metode distribusi perusahaan dengan kebutuhan dan
keinginan pasar.
Maka dari uraian di atas, Kotler (Swastha dan Handoko,1982:20)
mendefinisikan pemasaran adalah suatu proses sosial dan melalui proses itu
individu-individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
inginkan dengan cara menciptakan dan mempertukarkan produk dan nilai dengan
individu dan kelompok lain.
Kebutuhan, keinginan dan permintaan yang menjadi acuan utama dari
pemasaran. Menurut Kotler (1989:7), kebutuhan adalah suatu keadaan akan
sebagian dari pemuasan dasar yang dirasakan atau disadari. Keinginan adalah hasrat
untuk memperoleh pemuas-pemuas tertentu untuk kebutuhan yang lebih mendalam.
Permintaan adalah keinginan terhadap produk-produk tertentu didukung oleh suatu
kemampuan dan kemauan untuk membeli produk itu. Produk adalah segala sesuatu
yang dapat diberikan kepada seseorang guna memuaskan suatu kebutuhan atau
keinginan. Produk yang ideal akan dijadikan pedoman untuk menilai sebuah produk
memuaskan atau tidak. Nilai adalah taksiran konsumen tentang kapasitas produk
untuk memuaskan seperangkat tujuan.
Dengan konsep pemasaran yang ideal maka perusahaan-perusahaan
modern harus menjalankan manajemen pemasaran dengan matang. Menurut Kotler
(1989:20), manajemen pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan
dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan
pasar yang dituju dengan maksud mencapai tujuan perusahaan.
Dari semua fungsi manajemen, fungsi perencanaan merupakan fungsi yang
terpenting karena pada tahap ini sangat menentukan kelangsungan dan sukses
perusahaan. Untuk membuat perencanaan yang matang dan tepat dibutuhkan
penganalisaan yang akurat agar pelaksanaan pemasaran dapat sesuai dengan tujuan
dan rencana. Sedang fungsi pengawasan berguna untuk mengendalikan dan
mengontrol segala aktivitas agar tidak terjadi penyimpangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
B. Sikap dan Perilaku Konsumen
Istilah sikap pertama kali digunakan oleh Herbert Spencer pada tahun 1862
untuk menunjukkan suatu status mental seseorang. Sikap yang timbul dari adanya
interaksi manusia dengan objek tertentu.
Beberapa definisi tentang sikap seperti yang dikemukakan Partini (1990:61)
antara lain sebagai berikut.
1. Menurut L.L. Thurstone, sikap atau tindakan kecenderungan yang bersifat positif
atau negatif yang berhubungan dengan objek psikologis, yang berupa simbol,
kata-kata, slogan, organisasi, ide dan sebagainya.
2. Menurut Zimbardo.of Ebbesen, sikap adalah suatu sikap predisposisi (keadaan
mudah terpengaruh) terhadap seseorang, ide objek yang berisi komponen-
komponen kognitif, afektif, dan behavior.
3. Menurut D. Krech dan R.S. Crutchfield, sikap adalah organisasi yang tetap dari
proses motivasi, emosi, persepsi atau pengamatan atas suatu aspek dari
kehidupan individu.
4. Menurut John H. Harvey dan William P. Smith, sikap adalah kesiapan merespon
secara konsisten dalam bentuk positif atau negatif terhadap objek atau situasi.
Sikap positif terhadap objek ini akan membantu, memperhatikan, berbuat sesuatu
yang menguntungkan objek itu. Sebaliknya sikap yang negatif akan mengecam,
mencela, menyerang bahkan membinasakan objek tersebut.
5. Menurut Basu Swastha (1982:14), sikap adalah suatu kecenderungan yang
dipelajari untuk beraksi terhadap penawaran produk dalam masalah yang baik
ataupun yang kurang baik secara konsisten.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Dapat disimpulkan, sikap adalah suatu tanggapan atau respon terhadap
suatu objek yang ditawarkan kepada individu yang dapat menimbulkan tindakan atau
reaksi yang positif atau negatif terhadap objek yang ditawarkan tersebut.
Ciri-ciri sikap menurut Gerungan (1991:151) adalah sebagai berikut:
1. sikap bukan dibawa sejak lahir melainkan dibentuk dan dipelajari sepanjang
perkembangan orang itu dalam hubungannya dengan objeknya;
2. sikap itu dapat berubah-ubah, sikap dapat dipelajari atau dipelajari. Sikap itu
dapat dipelajari oleh karena sikap itu dapat berubah pada orang-orang bila
terdapat keadaan dan syarat yang memudahkan berubahnya sikap-sikap pada
orang itu;
3. sikap itu tidak dapat berdiri sendiri melainkan senantiasa mangandung relasi
tertentu terhadap suatu objek;
4. objek sikap dapat merupakan suatu hal tertentu tetapi dapat juga merupakan
kumpulan dari hal-hal tersebut. Jadi sikap dapat berkenaan dengan suatu objek
saja tetapi juga dapat berkenaan dengan sederetan objek yang serupa;
5. sikap mempunyai segi-segi motivasi dan segi-segi perasaan. Sikap inilah yang
membedakan sikap dari kecakapan-kecakapan tertentu atau pengetahuan yang
dimiliki seseorang.
Sikap menurut Partini (1990:74-75) dapat dibedakan menjadi dua yaitu
sebagai berikut.
1. Sikap sosial, dinyatakan tidak hanya oleh seseorang saja tetapi juga diperhatikan
oleh orang-orang sekelompok. Objeknya adalah objek sosial dan dinyatakan
berulang-ulang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
2. Sikap Individual, sikap ini hanya dimiliki secara individu seorang demi seorang.
Objek bukan mahluk sosial.
Di samping itu , sikap dapat dibedakan atas;
1. sikap positif, menunjukkan penerimaan, menyetujui serta melakukan norma-
norma yang berlaku dimana individu itu berada.
2. sikap negatif, menunjukkan penolakan terhadap norma-norma yang berlaku
dimana individu itu berada.
Sikap positif dan negatif ini berhubungan dengan norma yang berlaku di sekitar
objek. Orang tidak akan tahu apakah sikap seseorang itu positif atau negatif tanpa
mengetahui norma yang berlaku.
Frech dan Crutchfield (Partini, 1990:74-75) mengungkapkan bahwa istilah
perilaku konsumen tidak hanya menyangkut kegiatan-kegiatan yang tampak jelas dan
mudah diamati, tetapi merupakan suatu barisan dengan proses pengambilan
keputusan yang dipenuhi oleh faktor-faktor baik dari lingkungan maupun individu itu
sendiri yang melibatkan motivasi, emosi, persepsi atau pengamatan.
Jadi dalam mempelajari perilaku konsumen kita juga harus menganalisis
proses-proses yang tidak dapat atau sulit untuk diamati yang selalu menyertai setiap
tindakan pembelian. Engel (1994:5-6) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai
kegiatan individu yang secara langsung dalam usaha memperoleh, menggunakan
barang dan jasa ekonomi, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului
dalam menentukan tindakan-tindakan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Dari definisi perilaku konsumen dapat diambil 2 hal penting yaitu:
1. suatu proses pengambilan keputusan;
2. kegiatan fisik dalam upaya menilai, memperoleh dan menggunakan barang dan
jasa ekonomi.
Hubungan sikap dan perilaku konsumen dapat dijelaskan sebagai berikut:
Sikap biasanya memainkan peran utama dalam membentuk perilaku konsumen.
Sebagai contoh, dalam mengambil keputusan akan memilih produk air minum
mineral yang akan dibeli, konsumen mempertimbangkan faktor-faktor yang
ditawarkan oleh pihak produsen dan sikap yang ditunjukkan konsumen sebagai
reaksi terhadap faktor-faktor yang ditawarkan akan mendasari dalam menjatuhkan
pilihan, jika sikap positif yang nampak maka sikap konsumen akan diikuti dengan
perilakunya untuk menjatuhkan pillihan pada produk air mineral tertentu. Sebaliknya
sikap negatif akan diikuti sikap menolak. Ada 2 hal penting yang perlu diperhatikan
berkaitan dengan sikap konsumen.
1. Sifat yang penting bagi sikap adalah kepercayaan dalam memegang sikap
tersebut. Beberapa sikap mungkin dipegang dengan keyakinan kuat, sementara
yang lain dipegang dengan keyakinan minimum. Pengertian tingkat kepercayaan
yang berhubungan dengan sikap sangatlah penting karena dapat mempengaruhi
hubungan sikap dan perilaku konsumen. Sikap yang dipegang dengan
kepercayaan yang kuat biasanya akan jauh lebih diandalkan untuk membimbing
perilaku konsumen;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
2. Sifat penting dari sikap adalah sifatnya yang cenderung dinamis. Banyak sifat
yang akan berubah seiring dengan berjalannya waktu. Sifat yang dinamis dari
sikap sebagian besar berpengaruh terhadap perubahan di dalam gaya hidup.
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dapat dibagi menjadi empat
kategori (Kotler, 1989:179) yaitu faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologis.
1. Faktor Kebudayaan
a. Kebudayaan
Budaya adalah simbol atau fakta yang kompleks yang diciptakan oleh
manusia, yang diturunkan dari generasi ke generasi penentu dan pengatur
perilaku manusia ke dalam masyarakat. Oleh karena itu seorang manajer
pemasaran perlu melihat pergeseran budaya agar dapat membayangkan
produk-produk baru yang akan diciptakan sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan konsumen.
b. Kelas Sosial
Kelas sosial adalah bagian dari budaya yang relatif homogen dan secara
hirarki para anggotanya memiliki nilai-nilai kepentingan dan perilaku yang
sama. Ukuran yang biasa dipakai adalah kekayaan, kekuasaan dan
kehormatan.
Masyarakat kita pada dasarnya dapat dikelompokkan dalam tiga golongan
besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
1). Golongan atas/penguasa yang terdiri dari pengusaha kaya, pejabat tinggi
negara.
2). Golongan menengah yang terdiri dari karyawan instansi pemerintah
pengusaha menengah dan pensiunan
3). Golongan bawah yang terdiri dari para buruh pabrik, pegawai rendah,
petani dan pedagang kecil.
2. Faktor Sosial
a. Kelompok sosial
Syarat suatu kelompok dikatakan kelompok sosial adalah sebagai berikut:
1). adanya keadaan kelompok sebagai bagian dari kelompok yang
bersangkutan;
2). terdapat faktor sosial yang dimiliki bersama.
b. Keluarga
Anggota keluarga dapat menanamkan suatu pengaruh yang kuat pada
perilaku konsumen bahkan sejak usia dini.
Keluarga dapat dibedakan menjadi :
1). keluarga inti adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak;
2). keluarga besar adalah keluarga yang terdiri dari keluarga inti ditambah
dengan orang yang mempunyai ikatan saudara dengan keluarga tersebut
seperti nenek, kakek, paman, bibi, menantu, keponakan, dan lain-lain.
Wewenang dalam memutuskan pembelian antara suami dan istri tergantung
pada tipe keluarga inti ditambah dengan orang yang pada umumnya
dibedakan dalam empat tipe yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
1). otonomi, yaitu sebagian besar pengambilan keputusan untuk membeli
diputuskan secara otonom baik oleh suami, istri maupun anak;
2). dominasi suami, yaitu sebagian besar pengambilan keputusan utnuk
membeli diputuskan oleh suami;
3). dominasi istri, yaitu sebagian besar pengambilan keputusan untuk
membeli diputuskan oleh istri;
4). syneretie, yaitu sebagian besar pengambilan keputusan untuk membeli
dilakukan bersama-sama.
c. Peranan dan Status
Sebuah peran terdiri dari aktivitas yang diperkirakan dilakukan oleh
seseorang sesuai dengan orang lain yang ada di sekitarnya. Setiap peranan
akan mempengaruhi perilaku konsumen dalam mengambil keputusan.
Setiap peranan akan membawa konsumen pada suatu status yang
mencerminkan penghargaan umum masyarakat yang diberikan kepadanya
sesuai dengan perannnya di dalam masyarakat. Oleh sebab itu, konsumen
sering memilih produk untuk menyatakan peranan dan statusnya dalam
masyarakat.
3. Faktor Pribadi
Keputusan seorang konsumen juga dipengaruhi ciri-ciri kepribadiannya antara
lain usia dan daur hidupnya, pekerjaannya, kondisi ekonomi, gaya hidupnya,
kepribadian dan konsep diri. Oleh sebab itu, keputusan konsumen untuk memilih
produk tertentu sangat tergantung dari pribadi masing-masing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
4. Faktor Psikologis
Pilihan seorang konsumen membeli sebuah produk dipengaruhi oleh empat faktor
psikologis utama yaitu motivasi, persepsi, belajar, kepercayaan, dan sikap.
a. Motivasi
Motivasi adalah suatu dorongan kebutuhan dan keinginan individu yang
diarahkan pada tujuan untuk mendapatkan kepuasan. Oleh karena itu, kita
dapat mengetahui bahwa sebenarnya perilaku konsumen itu dimulai dengan
adanya motivasi.
Definisi dari motivasi menurut Britt (1989:196) adalah sebagai berikut:
Motivation is our speculation about someone else’s purpose, and we usually
expect to find that purpose in some immediate and abvious goal such as
money or security or prestige. The ultimate motivation to make the self
concept real
b. Pengamatan
Faktor pengamatan adalah suatu proses adanya rangsangan di dalam
lingkungan intern dan ekstern sehingga pengamatan ini bersifat aktif. Jadi
pengamatan adalah reaksi orientasi terhadap rangsangan-rangsangan tersebut.
Pengamatan itu timbul karena adanya pengalaman yang diperoleh dari semua
perbuatannya di masa lampau atau dapat dipelajari sebab dengan belajar akan
dapat diperoleh pengalaman. Proses pengamatan ini dapat mempengaruhi
perilaku seseorang dalam melakukan pembelian.
c. Belajar
Belajar dapat diartikan suatu perubahan yang terjadi sebagai hasil adanya
pengalaman. Jadi dapat dikatakan bahwa proses belajar adalah perubahan
perilaku yang terjadi sebagai akibat adanya pengalaman dan perubahan itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
dapat bersifat tetap dan fleksibel. Hal ini berarti konsumen dalam proses
pengambilan keputusan untuk membeli suatu produk selalu mempelajari
berbagai hal yang terkait dengan produk tersebut. Perilaku konsumen dalam
proses pembelian juga didasari oleh kepribadian seseorang yang mencakup
antara lain kebutuhan, sifat, atau watak yang khas yang membedakan perilaku
setiap konsumen. Ada tiga unsur pokok kepribadian.
1). Pengetahuan yaitu unsur-unsur yang mengisi akal dan alam jiwa
seseorang manusia yang sadar dan nyata terkandung dalam otaknya.
2). Perasaan yaitu suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena
pengetahuannya, dinilai sebagai keadaan positif dan negatif. Misalnya
melihat iklan televisi minuman dingin yang menyegarkan, kemudian
orang membayangkan nikmatnya minum produk tersebut. Akibatnya
konsumen membeli produk tersebut.
3). Dorongan naluri manusia adalah kemauan yang sudah menjadi naluri
setiap berinteraksi dengan sesama atau dorongan nurani yang lain.
Pemahaman tentang perilaku konsumen sangat penting untuk keberhasilan
sistem pemasaran dari suatu perusahaan. Karena terdapat berbagai macam alasan
yang mempengaruhi seseorang pembeli memberikan sikap dan mengambil keputusan
untuk membeli suatu produk. Selain itu, jenis produk, faktor demografi, faktor
ekonomi, dan faktor psikologi juga turut mempengaruhi terhadap pembelian produk
oleh konsumen. Selain memahami beberapa hal di atas perusahaan juga harus
memahami bagaimana konsumen menanggapi rangsangan pemasaran yang dilakukan
oleh perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
D. Penjualan Eceran (Retailing) dan Bauran Penjualan Eceran (Retailing Mix)
Sedangkan menurut Kotler (1987:198) penjualan eceran adalah penjualan
yang melibatkan penjual barang/jasa langsung kepada konsumen akhir untuk
menggunakan yang sifatnya pribadi. Fungsi penjualan eceran ini sangat penting
karena merupakan perantara akhir yang berhubungan dengan konsumen sehingga
mempunyai pengaruh terhadap kelancaran penjualan sampai pada tempat yang tidak
dapat dijangkau oleh produsen atau agen. Dengan adanya penjualan eceran ini secara
langsung merupakan pelayanan kepada konsumen.
Davidson, Sweeny dan Stamp (1988:66) menyebutkan variabel-variabel
bauran penjualan eceran, yaitu : Physical fasilities (fasilitas fisik), Merchandise
(produk-produk yang dijual), Price (harga), promotion (promosi), service
(pelayanan), Organization and Personnel (organisasi dan personalia).
1. Fasilitas fisik
Keahlian manajemen dalam menentukan lokasi, lamanya waktu buka, besar
bangunan, alat pengisian ulang dan fasilitas-fasilitas fisik lainnya seperti
kebersihan ruangan, desain interior ruangan, dan sarana parkir.
2. Produk-produk yang dijual
Produk-produk yang dijual menyangkut kualitas produk, kesehatan produk,
kemasan produk, merk produk dan lain sebagainya.
3. Harga
Harga yang dimaksud disini adalah harga eceran (retail Price). Basu swastha
mendefinisikan harga yaitu sejumlah uang (ditambah beberapa barang kalau
mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapat sejumlah kombinasi dari barang serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
pelayanannya. Harga merupakan suatu informasi yang penting dimana proses
penilaian terletak pada produk-produk yang dijual
4. Promosi dan Pelayanan
Promosi dapat dilakukan dengan berbagai cara dan media, misalnya melalui iklan
televisi, radio, surat kabar, bioskop, poster dan spanduk bahkan dari mulut ke
mulut. Pada saat-saat tertentu bisa dilakukan dengan memberikan diskon sebagai
bentuk dari promosi khusus.
Pelayanan pada konsumen merupakan salah satu usaha yang dilakukan oleh
pengusaha/retailer agar dapat menarik konsumen untuk berbelanja. Hal ini dapat
dilakukan dengan memberikan suasana nyaman dan menyenangkan, pelayanan
penjual yang baik dan ramah sehingga konsumen memutuskan untuk membeli
produk.
E. Segmentasi Pasar
Di dalam pasar, konsumen umumnya memiliki motif dan perilaku yang
berbeda-beda terhadap produk-produk yang ada di pasaran. Hal ini membuat suatu
perusahaan kesulitan untuk melayani seluruh pasar yang ada yang mempunyai sifat
heterogen. Oleh sebab itu, perusahaan harus mengelompokkan konsumen ke dalam
kelompok dengan ciri-ciri dan sifat-sifat yang sama. Usaha-usaha mengelompokkan
ini disebut segmentasi pasar.
Menurut Assauri (1988:143), Segmentasi pasar adalah suatu proses
membagi-bagi suatu pasar yang heterogen ke dalam kelompok pembeli atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
konsumen yang memiliki ciri-ciri atau sifat-sifat yang homogen dan dapat berarti
bagi perusahaan.
Menurut Assauri (1988:143-147), ada empat variabel utama yang
digunakan untuk mensegmentasi pasar konsumen yaitu:
1. Segmentasi Geografis
Dilakukan dengan cara membagi pasar ke dalam unit-unit geografis seperti
wilayah, iklim, kota dan desa.
2. Segmentasi Demografis
Segmentasi ini memisahkan pasar ke dalam kelompok yang didasarkan pada
variabel-variabel demografi seperti umur, jenis kelamin, jumlah anggota
keluarga, siklus hidup keluarga, pendapatan, pekerjaan, agama, ras dan
kebangsaan. Variabel demografis ini merupakan yang paling sering digunakan
karena berkaitan dengan keinginan, preferensi dan tingkat penggunaan
konsumen. Selain itu variabel dalam segmentasi ini lebih mudah diukur
dibandingkan dengan variabel jenis lain.
3. Segmentasi Psikografis
Segmentasi ini membagi konsumen ke dalam kelompok-kelompok yang
berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup dan berbagai ciri kepribadian.
4. Segmentasi Perilaku
Konsumen dibagi menjadi kelompok tingkat pengetahuan, sikap dan motivasi
penggunaan atau tanggapan terhadap suatu produk tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
F. Teori Perilaku Konsumen
Teori-teori perilaku konsumen dapat digolongkan menjadi 4 (Basu
Swastha, 1984:76-80)
1. Teori Ekonomi Mikro
Teori ini dikembangkan oleh ahli-ahli ekonomi klasik antara lain Adam Smith
dan para pengikutnya. Teori ini mendasarkan pada suatu pengertian bahwa
organisasi itu bersifat ekonomis, rasional dan pada setiap saat organisasi itu
bertindak dikarenakan tertarik dengan sesuatu. Kemudian teori ini
disempurnakan oleh ahli-ahli ekonomi neo klasik, terutama Alfred Marshall.
Konsep ini menganut teori kepuasan marginal yang menyatakan bahwa
konsumen akan meneruskan pembeliannya terhadap suatu kepuasan dari produk
yang sama yang telah dikonsumsinya. Dalam hal ini kepuasan yang
didapatkannya sebanding atau lebih besar dari marginal utility yang diturunkan
dari pengeluaran yang sama untuk beberapa produk lain.
2. Teori Psikologi
Teori ini ditujukan pada individu beserta lingkungannya. Manusia selalu
didorong oleh kebutuhan-kebutuhan yang ada sebagai bagian dari pengaruh
lingkungannya dimana ia tinggal dan hidup serta nampak pada lingkungannya di
waktu sekarang tanpa mengabaikan pengaruh dari waktu lampau atau
antisipasinya untuk waktu yang akan datang.
3. Teori Sosiologi
Teori ini menitikberatkan pada hubungan dari pengaruh antara individu-individu
yang dikaitkan dengan perilaku mereka. Jadi lebih mengutamakan perilaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
kelompok, bukan pada perilaku individu. Arti kelompok disini adalah kelompok
seperti keluarga, teman-teman sekerja, perkumpulan dan sebagainya.
4. Teori Antropologis
Teori ini sangat menekankan pada tingkah laku individu pembelian dari suatu
masyarakat, namun kelompok-kelompok masyarakat yang lebih diutamakan
dalam teori ini adalah kebudayaan (kelompok yang paling besar) dan kelas sosial.
G. Pengertian Tanggapan Konsumen
Menurut Kotler (Swastha, 1984:80), perilaku konsumen merupakan suatu
yang sangat kompleks, karena banyak variabel yang mempengaruhinya. Pemahaman
perilaku konsumen ini meliputi pertanyaan siapa pembeli itu, bagaimana mereka
membeli dan mengapa mereka membeli. Perusahaan juga harus memahami
tanggapan konsumen terhadap rangsangan pemasaran (marketing stimulus) yang
telah dikeluarkan oleh perusahaan. Untuk menjalankan hal itu dapat dilihat dari
model rangsangan sederhana di bawah ini:
Gambar 1. Tanggapan konsumen terhadap rangsangan pemasaran.
Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa perilaku konsumen dipengaruhi
oleh rangsangan, baik rangsangan dari dalam perusahaan yaitu rangsangan
Rangsangan Pemasaran
Rangsangan Lainnya
- Produk - Harga - Promosi - Tempat
- Ekonomi - Teknologi - Politik - Kebudayaan
Kotak Pembelian
Karak-teristik pembeli
Proses keputusan
Tanggapan Pembeli
- Pilihan produk- Pilihan merk - Pilihan penjual- Penentuan waktu
pembelian - Jumlah
pembelian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
pemasaran ataupun rangsangan lain yang berada di luar kendali perusahaan.
Rangsangan perusahaan terdiri dari produk, harga, promosi dan tempat yang
semuanya tercakup dalam komponen marketing mix dari pemasaran. Rangsangan
non pemasaran berasal dari kekuatan utama dan kejadian-kejadian dalam lingkungan
pembelian atau konsumen, seperti ekonomi, teknologi, politik dan budaya. Semua
rangsangan akan melewati kotak pembelian dan kemudian akan menghasilkan
tanggapan dari pembeli.
Menurut Badudu dan Zain dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (1994),
tanggapan konsumen adalah reaksi penerimaan atau sambutan yang diberikan
konsumen terhadap berbagai hal yang ditawarkan produsen atau perusahaan yang
dipengaruhi oleh lingkungan dan juga karakteristik pribadi serta proses keputusan
yang terjadi.
H. Undang-Undang RI No.7 Tahun 2004 Tentang Pengelolaan Sumber Daya Air
Air bersih saat ini telah menjadi barang langka di dunia. Air menjadi barang
ekonomis yang perlu diatur pengelolaannya dan dalam penggunaannya haruslah
dikompetisikan. Hal ini sesuai dengan Prinsip Dublin yang dihasilkan dalam
Konferensi Air dan Lingkungan Internasional di Dublin tahun 1992.
Di Indonesia, nilai ekonomis air direfleksikan dalam kebijakan air dan
strategi nasional 2005 dan mekanisme kebijakan full cost pricing sudah harus
dijalankan tahun 2015. Terkait dengan hal di atas, telah dibuat sebuah kebijakan
yang tertuang dalam UU No.7 tahun 2004 tentang pengelolaan Sumber Daya Air
(UU SDA) yang disahkan pada tanggal 19 Februari 2004. UU SDA ini mengundang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
pro-kontra di kalangan masyarakat yang berujung pihak kontra mengajukan lima
berkas gugatan judicial review Nomor 058 – 060, 063 dan 008/PUU-II/2004 ke
Mahkamah Konstitusi.
Pihak pemerintah selaku penggagas dan pihak pro atas UU SDA ini menilai
bahwa dengan adanya UU ini negara akan banyak diuntungkan dengan manajemen
dan pengelolaan yang baik atas air bersih bersama dengan pihak swasta, dapat
menyediakan air bersih ke berbagai pelosok daerah sehingga terhindar dari krisis air
bersih. Selain itu, UU ini memungkinkan untuk dapat menambah devisa negara
dengan ekspor air bersih ke negara lain, jika kebutuhan air dalam negeri sudah
terpenuhi. Untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul terkait antara penyedia air,
penyedia jasa dan konsumen dan juga masalah penetapan tarif air bersih, pemerintah
mengusulkan untuk dibentuk badan regulasi air minum yang mengatur dan
mengatasi masalah-masalah di atas. Pihak pro menambahkan bahwa tidak ada kata-
kata privatisasi dalam UU SDA tersebut sehingga tidak akan ada monopoli air dari
pihak swasta.
Pihak kontra menilai bahwa UU SDA ini hanya menjadi alat justifikasi
pemerintah, pengusaha dan investor untuk memprivatisasi dan mengeksploitasi air
bersih yang seharusnya dilindungi negara untuk kepentingan hajat hidup orang
banyak. UU SDA ini sangat memberi ruang bagi peran Swasta dalam
penyelenggaraan air seperti yang disebutkan dalam pasal 9, 10, 26, 40, 41, 45, 80 dan
pasal-pasal pelaksana lain yang berkaitan dengan pasal tersebut (Tiong, 2006).
Pengelolaan air oleh swasta menurut UU ini dapat dilakukan dalam beberapa aspek,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
antara lain penyelenggaraan sistem air minum, pengelolaan sumber-sumber air dan
penyediaan air baku bagi irigasi pertanian.
Hal ini akan menyebabkan perusahaan atau pihak swasta yang memiliki
modal banyak akan mampu menguasai sumber-sumber air dan menyediakan air
bersih untuk masyarakat yang mampu membeli air bersih. Hal ini pasti akan
memperparah kondisi kesehatan dan kesejahteraan kelompok penduduk miskin
karena masyarakat miskin tidak dapat membeli dan memiliki akses terhadap air
bersih. Selain itu dalam pelaksanaannya, pemerintah masih belum bersikap tegas
menanggapi berbagai masalah pengelolaan dan pengawasan sumber daya air dengan
aturan dan regulasi yang tidak jelas dan adanya kesan saling lempar tanggung jawab
dan job description antara Departemen Perindustrian dan Perdagangan
(DEPPERINDAG) dan Departemen Kesehatan (dalam hal ini Balai POM) terutama
terkait dengan fenomena AMIU yang marak diperdagangkan. Menurut Kepala Balai
Penelitian Agroklimat dan Hidrologi, Gatot Irianto (2005), Indonesia telah masuk
dalam kolonisasi total kekayaan alam yang menurut amanah pasal 33 ayat (2), (3),
dan (4) Undang-Undang Dasar 1945 harus dikelola negara dan dipergunakan
sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Gatot menambahkan bahwa pemberian
hak guna pakai air kepada swasta dengan segala bentuk dan manifestasinya seperti
yang tersirat maupun tersurat pada pasal 7 ayat (1) dan ayat (2), pasal 8 ayat (1),
pasal 9 ayat (1) dan semua pasal pelaksanaan yang berkaitan dengannya dalam UU
No. 7 tahun 2004 tentang Sunber Daya Air (UU SDA) harus dihentikan. Argumen
faktual dan praktikal penghentian pemberian hak guna pakai air kepada swasta yang
mengarah privatisasi air dengan segala bentuk dan karakteristiknya adalah sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
berikut. (1) Komodifikasi air sehingga akan mendistruksi fungsi sosial air, padahal
air adalah unsur utama dalam kehidupan, (2) Perbedaan (disparitas) harga air
sehingga alokasi air akan diprioritaskan untuk memperoleh nilai tambah langsung
dan maksimum, (3) Liberalisasi kompetisi penggunaan air antar sektor,
menyebabkan sektor yang lemah (pertanian) akan terlindas sektor yang lebih kuat
(industri dan air minum), (4) Eksploitasi ekonomi, sosial dan politik sektor swasta
terhadap masyarakat miskin dalam bentuk ketergantungan dan pengenaan biaya tarif
yang mahal, (5) Pemerintah tidak dapat membatalkan hak guna air meskipun
merugikan masyarakat, kecuali melalui pengadilan.
Harry Suryadi (2003) menambahkan bahwa UU SDA ini tidak ada
semangat konservasi air. UU SDA ini hanya terkesan mengeksploitasi air, tidak ada
pemeliharaan ekosistem air, biaya lingkungan dan mekanisme pembayaran jasa
lingkungan oleh mereka yang mengelola air.
Terkait dengan gugatan dan permohonan uji materiil dan formil terhadap
UU SDA dari pihak kontra UU SDA, Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia
(MKRI) memutuskan menolak permohonan hak uji materiil dan formil atas UU SDA
pada tanggal 19 Juli 2005. Meskipun keputusan tersebut diwarnai dengan pendapat
berbeda (dessenting opinion) dari dua hakim konstitusi (Kompas, 19 Juli 2005).
Dengan disahkannya UU SDA ini, muncullah materi Peraturan Pemerintah
Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
(SPAM) yang memperkuat tudingan dari pihak kontra UU SDA bahwa pemerintah
telah membuka pintu lebar bagi privatisasi air. Manajer Pengkampanye Isu Air,
Pangan, dan Berkelanjutan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), Raja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Siregar menyatakan bahwa keterlibatan swasta dalam mengelola sumber daya air
dapat dimaknai tanpa batas. Seperti yang tercantum dalam pasal 64 ayat 4 PP No. 16
Tahun 2005, swasta dimungkinkan menguasai seluruh atau sebagian tahapan
penyelenggaraan pengembangan air minum (Kompas, 08 November 2005).
Seiring dengan itu, fenomena bisnis Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)
dan Air Minum isi Ulang (AMIU) menjadi bisnis yang berkembang sangat pesat.
Pengelolaan bisnis air minum ini ternyata masih menimbulkan berbagai masalah
yang berimbas pada masyarakat sebagai konsumen. Pemerintah yang berjanji untuk
mengatur dan menjalankan regulasi dengan baik, ternyata masih patut
dipertanyakan. Produk yang dijual banyak yang belum atau tidak lolos tes uji mutu
dan izin usaha depot AMIU yang tidak jelas sehingga menimbulkan masalah.
Masyarakat sebagai konsumen seharusnya patut mendapatkan perhatian dan
perlindungan dari pemerintah dan perusahaan pengelola usaha air minum. Padahal
dalam UU Perlindungan Konsumen No. 8 Tahun 1999 sudah dengan jelas dan tegas
mensyaratkan keamanan bagi konsumen Indonesia. Untuk masalah produk air
minum yang dijual depot AMIU, pemerintah telah mengatur persyaratan kualitas air
minum (air yang aman untuk dikonsumsi langsung), yaitu dalam Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 907/Menkes/SK/VII/2002, dan untuk persyaratan air minum
dalam kemasan telah diatur dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) Nomor SNI-01-
3553-1996. Air minum tersebut harus memenuhi persyaratan fisik, kimia dan
mikrobiologis (Suprihatin, Kompas, 7 Januari 2004).
Konsumen seharusnya mempunyai kesadaran yang tinggi untuk mengontrol
dan mengawasi dalam produk air minum yang tidak layak jual sehingga konsumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
tidak hanya mengkonsumsi dan menjadi objek eksploitasi bagi pengusaha-pengusaha
yang tidak jujur.
I. Kerangka Berpikir
1. Fasilitas fisik adalah salah satu variabel penjualan eceran dalam hal penentuan
lokasi, lamanya waktu buka, besar bangunan, alat pengisian ulang dan fasilitas-
fasilitas fisik lainnya seperti kebersihan ruangan, desain interior ruangan, dan
sarana parkir. Keputusan konsumen adalah hasil dari reaksi konsumen dalam
memutuskan pembelian terhadap objek/produk yang ditawarkan yang diduga
berhubungan dengan rangsangan fasilitas fisik. Jika lokasi depot strategis, alat
pengisian ulang baik dan higenis serta ruangan bersih maka akan mempengaruhi
keputusan konsumen dalam memilih produk AMIU.
2. Produk yang dijual adalah salah satu variabel penjualan eceran menyangkut
kualitas produk, kesehatan produk, kemasan produk, dan lain sebagainya.
Keputusan konsumen adalah hasil dari reaksi konsumen dalam memutuskan
pembelian terhadap objek/produk yang ditawarkan yang diduga berhubungan
dengan rangsangan produk yang dijual. Jika produk yang dijual berkualitas dan
sehat, kemasan produk menarik maka akan mempengaruhi keputusan konsumen
dalam memilih produk AMIU.
3. Harga (harga eceran/retail Price) adalah sejumlah uang (ditambah beberapa
barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapat sejumlah kombinasi
dari barang serta pelayanannya. Keputusan konsumen adalah hasil dari reaksi
konsumen dalam memutuskan pembelian terhadap objek atau produk yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
ditawarkan yang diduga berhubungan dengan rangsangan harga produk. Jika
harga produk murah ataupun mahal maka akan mempengaruhi keputusan
konsumen dalam memilih produk AMIU.
4. Promosi merupakan salah satu usaha yang dilakukan oleh pengusaha/retailer
dalam mempromosikan produk yang dijualnya yang dapat dilakukan dengan
berbagai cara dan media, misalnya melalui iklan televisi, radio, surat kabar,
bioskop, poster dan spanduk bahkan dari mulut ke mulut. Keputusan konsumen
adalah hasil dari reaksi konsumen dalam memutuskan pembelian terhadap
objek/produk yang ditawarkan yang diduga berhubungan dengan rangsangan
promosi. Dengan adanya promosi dari depot tentang produk yang dijual maka
akan mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih produk AMIU.
5. Pelayanan merupakan salah satu usaha yang dilakukan oleh pengusaha/retailer
agar dapat menarik konsumen untuk berbelanja dengan memberikan suasana
yang menyenangkan, pelayanan penjual yang baik dan ramah sehingga
konsumen memutuskan untuk membeli produk itu. Keputusan konsumen adalah
hasil dari reaksi konsumen dalam memutuskan pembelian terhadap objek/produk
yang ditawarkan yang diduga berhubungan dengan rangsangan pelayanan
retailer. Jika pelayanan yang ditawarkan depot memuaskan maka akan
mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih produk AMIU.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
J. Hipotesis Penelitian
Dari kerangka di atas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut.
1. Ada hubungan fasilitas fisik penjual eceran (retailer) dengan keputusan
konsumen dalam memilih produk air minum isi ulang.
2. Ada hubungan produk yang dijual dengan keputusan konsumen dalam memilih
produk air minum isi ulang.
3. Ada hubungan harga produk dengan keputusan konsumen dalam memilih produk
air minum isi ulang.
4. Ada hubungan promosi dengan keputusan konsumen dalam memilih produk air
minum isi ulang.
5. Ada hubungan pelayanan dengan keputusan konsumen dalam memilih produk air
minum isi ulang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus yang bersifat deskriptif.
Penelitian ini merupakan penelitian terhadap subjek dan objek yang telah ditentukan
sehingga kesimpulan yang diambil hanya berlaku untuk subjek dan objek yang
diteliti.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini bertempat di Sleman, Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan bulan Februari-Maret pada tahun 2007.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah konsumen yang
menggunakan produk air minuman isi ulang. Dalam penelitian ini yang dimaksud
konsumen adalah mahasiswa yang tinggal di kos tahun 2007.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah persepsi konsumen mengenai fasilitas fisik retailer,
produk, harga, promosi, dan pelayanan retailer.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang dapat terdiri dari
manusia, benda, nilai, tes, atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki
karakteristik tertentu dalam suatu penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah
keseluruhan konsumen yang pernah menggunakan produk air minum mineral isi
ulang. Populasi dalam penelitian ini termasuk dalam populasi yang tidak terbatas
(infinit) karena jumlah dan identitas populasi tidak diketahui dengan pasti. Sampel
adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diteliti dan jumlah
sampel pasti lebih sedikit dari jumlah populasi (Djarwanto, 1981:101). Dalam
penelitian ini, sampel ini diambil sebanyak 60 responden dengan pertimbangan
jumlah sampel tersebut telah mewakili populasi yang ada. Teknik pengambilan
sampel dilakukan dengan cara teknik non random sampling yaitu penentuan sampel
secara kebetulan (incidental sampling). Dalam non random sampling ini tidak semua
individu diberi kesempatan yang sama untuk ditugaskan menjadi anggota sampel
(Hadi, 1988: 225).
E. Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Teknik Pengukuran Variabel
1. Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan objek penelitian.
Adapun variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Variabel tak bebas (dependent variable) : keputusan konsumen.
b. Variabel bebas (Independent variable) :
1). Fasilitas fisik retailer
2). Produk
3). Harga
4). Promosi
5). Pelayanan retailer.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
2. Definisi operasional
a. Keputusan konsumen adalah hasil dari reaksi konsumen dalam memutuskan
pembelian terhadap objek/produk AMIU yang ditawarkan oleh depot AMIU
melalui rangsangan-rangsangan pemasaran.
b. Fasilitas fisik retailer (depot AMIU) adalah salah satu variabel penjualan
eceran dalam hal penentuan lokasi, lamanya waktu buka, besar bangunan, alat
pengisian ulang dan fasilitas-fasilitas fisik lainnya seperti kebersihan ruangan,
desain interior ruangan, dan sarana parkir.
c. Produk adalah salah satu variabel penjualan eceran menyangkut kualitas
produk, kesehatan produk, kemasan produk, dan lain sebagainya.
d. Harga adalah sejumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang
dibutuhkan untuk mendapat sejumlah kombinasi dari barang serta
pelayanannya.
e. Promosi adalah salah satu usaha yang dilakukan oleh pengusaha/retailer
dalam mempromosikan produk yang dijualnya.
f. Pelayanan retailer adalah salah satu usaha yang dilakukan oleh pengusaha/
retailer agar dapat menarik konsumen untuk berbelanja dengan memberikan
suasana yang menyenangkan, pelayanan penjual yang baik dan ramah
sehingga konsumen memutuskan untuk membeli produk itu.
3. Teknik pengukuran variabel
a. Keputusan konsumen diukur berdasarkan frekuensi pembelian yang dilakukan
oleh konsumen selama 3 (tiga) bulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
b. Variabel bebas diukur berdasarkan persepsi konsumen mengenai variabel
bauran penjualan eceran dengan menggunakan skala Likert
(Sugiyono,2001:86). Instrumen yang digunakan mengacu pada instrumen
yang digunakan Widargo (2003) dengan mengalami pernyesuaian dan
perubahan karena subjek penelitian yang berbeda.
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Teknik Kuisioner
Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi keputusan konsumen. Kuisioner yang digunakan bersifat
tertutup, maksudnya kuisioner tersebut berisi pertanyaan-pertanyaan alternatif
jawaban yang telah disediakan sehingga responden tunggal hanya memilih
jawaban yang telah disediakan.
Kuisioner yang akan dibagikan terdiri dari sejumlah pertanyaan yang
dibedakan dalam beberapa bagian,
Bagian I : berisi sejumlah pertanyaan tentang identitas responden.
Bagian II : pertanyaan tentang fasilitas fisik retailer
Bagian III : pertanyaan tentang produk
Bagian IV : pertanyaan tentang harga
Bagian V : pertanyaan tentang promosi produk
Bagian VI : pertanyaan tentang pelayanan retailer.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Jawaban setiap item pada bagian II sampai dengan VI, akan diberi skor
(Sugiyono,2001: 87) sebagai berikut;
Alternatif Jawaban skor
Sangat setuju 5
Setuju 4
Ragu-ragu 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1
2. Observasi
Yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan pengamatan
secara langsung oleh peneliti terhadap subjek dan objek penelitian.
G. Analisis Data
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
Untuk mengetahui kesahihan setiap item dari kuisioner yang akan
digunakan dalam penelitian ini, dilakukan uji validitas dan reliabilitas.
a. Uji Validitas
Uji validitas bertujuan untuk mengetahui tingkat ketepatan atau
ketelitian suatu alat pengukur terhadap sesuatu yang ingin diukur. Menurut
Arikunto (1986:72), analisis yang digunakan adalah teknik korelasi product
moment, yaitu sebagai berikut:
xyr = ( )( )∑ ∑∑ ∑
∑ ∑ ∑−−
−2222 )y(yN)x(xN
)yx()xy(N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Keterangan :
rxy = koefisien korelasi product moment
x = hasil pengukuran suatu tes yang ditentukan validitasnya
y = kriteria yang dipakai
N = jumlah responden
Apabila r hit > r tabel maka item tersebut adalah valid, karena menyatakan
adanya korelasi yang nyata antara kedua variabel tersebut. apabila r hit < r tabel
maka item tersebut tidak valid.
b. Uji Reliabilitas
Uji ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kestabilan dari alat
pengukur terhadap suatu yang diukur. Uji reliabilitas ini menggunakan teknik
belah dua yaitu dengan membelah atas item-item genap dan item-item ganjil
dengan menggunakan korelasi product moment kemudian digunakan rumus
Spearman untuk memperoleh koefisien reliabilitas yang sebenarnya
(Arikunto, 1986: 93).
Rumus Spearman Brown adalah sebagai berikut:
xxr = xy
xy
r1)r(2
+
r xx = koefisien reliabilitas
r xy = koefisien korelasi product moment
α = taraf nyata = 5 %
2. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji data memiliki distribusi
normal atau tidak. Data yang telah diperoleh diuji normalitasnya menurut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
variabel-variabel penelitian. Uji normalitas yang digunakan adalah uji statistik
non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) (Ghozali, 2005:114). Uji K-S
dilakukan dengan membuat hipotesis sebagai berikut.
H0 : Data residual berdistribusi normal
H1 : Data residual tidak berdistribusi normal
Jika nilai Asympotic Sig<0,05 maka H0 ditolak, yang berarti data residual
terdistribusi tidak normal. Jika nilai Asympotic Sig>0,05 maka H0 diterima, data
residual terdistribusi normal.
3. Analisis Data
Berdasarkan hasil pengujian normalitas, data akan dianalisis sebagai
berikut.
a. Jika data hasil pengujian berdistribusi normal, maka data akan dianalisis
dengan menggunakan analisis korelasi Product Moment. Menurut Arikunto
(1986:72), analisis korelasi product moment adalah sebagai berikut.
xyr = ( )( )∑ ∑∑ ∑
∑ ∑ ∑−−
−2222 )y(yN)x(xN
)yx()xy(N
Keterangan :
rxy = Korelasi product moment
x = Variabel independen masing-masing (fasilitas fisik, produk,
harga, promosi, dan pelayanan)
y = Variabel dependen (keputusan konsumen)
N = Jumlah responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Jika nilai Sig (2-tailed) <0,05 maka H0 ditolak, yang berarti ada
hubungan (korelasi) antara dua variabel. Jika nilai Sig (2-tailed) >0,05 maka
H0 diterima, yang berarti tidak ada hubungan (korelasi) antara dua variabel.
b. Jika data hasil pengujian berdistribusi tidak normal, maka data akan dianalisis
dengan menggunakan analisis korelasi Spearman rank Correlation.
Menurut Djarwanto (1996:329), rumus korelasi Spearman Rank adalah
sebagai berikut:
xxr = 1-
r xx = koefisien korelasi Spearman
n = banyaknya pasangan data
d = selisih dari tiap pasangan rank
α = taraf nyata = 5 %
Jika nilai Sig (2-tailed) <0,05 maka H0 ditolak, yang berarti ada
hubungan (korelasi) antara dua variabel. Jika nilai Sig (2-tailed) >0,05 maka
H0 diterima, yang berarti tidak ada hubungan (korelasi) antara dua variabel.
Koefisien korelasi (r) dinyatakan dengan bilangan antara 0 sampai +1
atau 0 sampai -1. Apabila r mendekati +1 atau -1 berarti terdapat hubungan
kuat. Apabila r mendekati 0 berarti terdapat hubungan yang lemah
(Djarwanto, 1996:324).
Menurut Young (1982:317), koefisien korelasi (r) 0,70 sampai 1,00
(plus atau minus) menunjukkan adanya derajat asosiasi yang tinggi. Jika r
lebih tinggi dari 0,40 sampai di bawah 0,70 menunjukkan hubungan
n (n2-1)
6 (Σ d2 )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
substansial. Apabila r di atas 0,20 sampai di bawah 0,40 menunjukkan adanya
korelasi yang rendah, dan apabila r kurang dari 0,20 dapat diabaikan.
(Djarwanto, 1996:345).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data
1. Deskripsi Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan terhadap konsumen yang
mengkonsumsi Air Minum Isi Ulang (AMIU) pada bulan Maret 2007. Tujuan
Penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis hubungan faktor-faktor
bauran penjualan eceran (fasilitas fisik, produk, harga, promosi dan
pelayanan) terhadap keputusan konsumen dalam memilih produk air minum
isi ulang.
Data tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen
diperoleh dengan cara menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa Yogyakarta
yang tinggal di kos dan merupakan konsumen AMIU yang menggunakan atau
melakukan pembelian AMIU di depot-depot AMIU selama 3 bulan.
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan
pertanyaan tertulis kepada 60 responden sebagai sampel karena keterbatasan
yang ada terutama waktu dan biaya. Cara pengambilan sampel dilakukan
dengan metode incidental sampling (sampling kebetulan). Jumlah kuesioner
yang disebarkan sama dengan jumlah responden yang dijadikan sampel dalam
penelitian ini. Jumlah kuesioner yang didapat setelah penyebaran sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
dengan jumlah kuesioner yang disebarkan. Kuesioner yang disebar berisi
pertanyaan-pertanyaan tertulis yang terbagi dalam beberapa bagian.
Bagian I : berisi sejumlah pertanyaan tentang identitas responden dan
keputusan konsumen dalam memilih produk AMIU
Bagian II : pertanyaan tentang fasilitas fisik (depot air minum isi ulang)
Bagian III : pertanyaan tentang produk
Bagian IV : pertanyaan tentang harga
Bagian V : pertanyaan tentang promosi produk
Bagian VI : pertanyaan tentang pelayanan retailer.
2. Pengujian Instrumen
Sebelum melakukan penelitian lebih lanjut, terlebih dahulu perlu
dilakukan pengujian kuesioner untuk menguji kelayakan dan keandalan butir-
butir pertanyaan dalam kuesioner. Seperti yang dijelaskan dalam bab III,
instrumen diujicobakan pada 60 responden. Pengujian instrumen dengan
menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan alat bantu program
aplikasi komputer SPSS for Windows seri 11.0.0. Kuesioner yang diuji terdiri
dari lima variabel. Variabel pertama tentang fasilitas fisik yang terdiri dari
delapan pertanyaan, variabel kedua tentang produk yang terdiri dari enam
pertanyaan, variabel ketiga tentang harga yang terdiri dari empat pertanyaan,
variabel keempat tentang promosi produk yang terdiri dari tiga pertanyaan dan
variabel kelima tentang pelayanan retailer yang terdiri dari enam pertanyaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
a. Pengujian Variabel Fasilitas Fisik
Pada variabel fasilitas fisik terdapat delapan item pertanyaan.
Dengan menggunakan korelasi Pearson Product Moment, diperoleh hasil
sebagai berikut.
Tabel 1. Validitas item fasilitas fisik Corrected Item–Total
Correlation (r hitung) r tabel Status
Fisik 1 .0568 0.2542 Tidak valid Fisik 2 .1849 0.2542 Tidak valid Fisik 3 .5029 0.2542 Valid Fisik 4 .5586 0.2542 Valid Fisik 5 .4198 0.2542 Valid Fisik 6 .3642 0.2542 Valid Fisik 7 .5419 0.2542 Valid Fisik 8 .4476 0.2542 Valid
Hasil pengujian validitas dari delapan item fasilitas fisik dapat
diketahui enam item dinyatakan valid dan dua item tidak valid. Hasil
tersebut diperoleh dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel
untuk degree of freedom (df)=n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel.
Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 60, dan besarnya df = 60-2
=58. Dengan df =58 dan alpha =0.05, diperoleh r tabel = 0.2542 (dari r
tabel pada df =58 dengan uji dua sisi). r hitung diperoleh dengan melihat
dari tampilan output korelasi di atas pada kolom Corrected Item –Total
Correlation yang dibandingkan dengan r tabel =0.2542. Jika r positif dan
nilai r hitung>r tabel maka item variabel itu valid. Jika r negatif dan nilai r
hitung<r tabel maka item variabel itu tidak valid. Untuk item yang tidak
valid tidak dapat digunakan dan harus dikeluarkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel 2. Validitas item fasilitas fisik yang valid Corrected Item–Total
Correlation (r hitung) r tabel Status
Fisik 3 .5029 0.2542 Valid Fisik 4 .5586 0.2542 Valid Fisik 5 .4198 0.2542 Valid Fisik 6 .3642 0.2542 Valid Fisik 7 .5419 0.2542 Valid Fisik 8 .4476 0.2542 Valid
Pengujian reliabilitas terhadap instrumen variabel fasilitas fisik yang
valid dengan menggunakan uji statistik Cronbach Alpha(α). Menurut
Nunnally (1967), suatu kontruk atau variabel dikatakan reliabel jika
memberikan nilai Cronbach Alpha >0.60 (Ghozali,2005:42). Hasil uji
reliabilitas variabel fasilitas fisik sebagai berikut.
Reliability Coefficients 6 items
Alpha = .7106 Standardized item alpha = .7468
Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa variabel fasilitas fisik yang
valid memberikan nilai Cronbach Alpha(α) 0.7106 yang menurut kriteria
Nunnally bisa dikatakan reliabel.
b. Pengujian Variabel Produk
Pada variabel produk terdapat enam item pertanyaan. Dengan
menggunakan korelasi Pearson Product Moment, diperoleh hasil sebagai
berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel 3. Validitas item produk Corrected Item–Total
Correlation (r hitung) r tabel Status
Produk 9 .5587 0.2542 Valid Produk 10 .3886 0.2542 Valid Produk 11 .5382 0.2542 Valid Produk 12 .3362 0.2542 Valid Produk 13 .4528 0.2542 Valid Produk 14 .3013 0.2542 Valid
Hasil uji validitas dari variabel produk dapat diketahui enam item
dinyatakan valid. Hasil uji reliabilitas variabel produk sebagai berikut.
Reliability Coefficients 6 items
Alpha = .6528 Standardized item alpha = .7227
Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa variabel produk
memberikan nilai Cronbach Alpha(α) 0.6528 yang menurut kriteria
Nunnally bisa dikatakan reliabel.
c. Pengujian Variabel Harga
Pada variabel harga terdapat empat item pertanyaan. Dengan
menggunakan korelasi Pearson Product Moment, diperoleh hasil sebagai
berikut.
Tabel 4. Validitas item harga Corrected Item–Total
Correlation (r hitung) r tabel Status
Harga 15 .6624 0.2542 Valid Harga 16 .5269 0.2542 Valid Harga 17 .5548 0.2542 Valid Harga 18 .0892 0.2542 Tidak Valid
Hasil uji validitas dari variabel harga dapat diketahui tiga item
dinyatakan valid dan satu item yang tidak valid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Untuk item yang tidak valid tidak dapat digunakan dan harus
dikeluarkan.
Tabel 5. Validitas item harga yang valid Corrected Item–Total
Correlation (r hitung) r tabel Status
Harga 15 .7837 0.2542 Valid Harga 16 .6663 0.2542 Valid Harga 17 .4136 0.2542 Valid
Hasil uji reliabilitas variabel harga sebagai berikut.
Reliability Coefficients 3 items
Alpha = .7743 Standardized item alpha = .7686
Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa variabel harga memberikan
nilai Cronbach Alpha(α) 0.7743 yang menurut kriteria Nunnally bisa
dikatakan reliabel.
d. Pengujian Variabel Promosi
Pada variabel promosi terdapat tiga item pertanyaan. Dengan
menggunakan korelasi Pearson Product Moment, diperoleh hasil sebagai
berikut.
Tabel 6. Validitas item promosi Corrected Item–Total
Correlation (r hitung) r tabel Status
Promo 19 .4290 0.2542 Valid Promo 20 .5168 0.2542 Valid Promo 21 .4539 0.2542 Valid
Hasil uji validitas dari variabel promosi dapat diketahui tiga item
dinyatakan valid. Hasil uji reliabilitas variabel promosi sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Reliability Coefficients 3 items
Alpha = .6161 Standardized item alpha = .6712
Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa variabel promosi
memberikan nilai Cronbach Alpha(α) 0.6161 yang menurut kriteria
Nunnally bisa dikatakan reliabel.
e. Pengujian Variabel Pelayanan
Pada variabel pelayanan terdapat enam item pertanyaan. Dengan
menggunakan korelasi Pearson Product Moment, diperoleh hasil sebagai
berikut.
Tabel 7. Validitas item pelayanan Corrected Item–Total
Correlation (r hitung) r tabel Status
Layan 22 .5821 0.2542 Valid Layan 23 .4346 0.2542 Valid Layan 24 .5816 0.2542 Valid Layan 25 .5185 0.2542 Valid Layan 26 .5600 0.2542 Valid Layan 27 .3573 0.2542 Valid
Hasil uji validitas dari variabel pelayanan dapat diketahui enam item
dinyatakan valid. Hasil uji reliabilitas variabel pelayanan sebagai berikut.
Reliability Coefficients 6 items
Alpha = .7415 Standardized item alpha = .7730
Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa variabel pelayanan
memberikan nilai Cronbach Alpha(α) 0.7415 yang menurut kriteria
Nunnally bisa dikatakan reliabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
3. Deskripsi Responden
Responden yang menjadi subyek penelitian ini adalah mahasiswa yang
mengkonsumsi produk air minum isi ulang dan yang tinggal di kos.
Responden diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin, usia, jurusan/bidang
pendidikan, penghasilan/uang saku per bulan, dan harga sewa tempat tinggal
pertahun.
a. Jenis kelamin.
Tabel 8. Deskripsi responden menurut jenis kelamin JENIS KELAMIN JUMLAH PERSENTASE
Pria 46 78.33Wanita 14 21.76
Jumlah 60 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden dari penelitian ini
mayoritas adalah pria, berjumlah 46 orang atau 78,33%.
b. Usia Tabel 9. Deskripsi responden menurut usia
USIA JUMLAH PERSENTASE
<20 tahun 15 25 20-25 tahun 36 60 >25 tahun 9 15
Jumlah 60 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden dari penelitian ini
mayoritas berusia 20-25 tahun yaitu 36 orang atau 60%.
c. Jurusan/Bidang pendidikan yang sedang ditempuh
Tabel 10. Deskripsi responden menurut bidang pendidikan. JURUSAN PENDIDIKAN JUMLAH PERSENTASE
Keguruan dan Ilmu Pendidikan 10 16.67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Farmasi/kedokteran/kesehatan 3 5Teknik 13 21.66Sastra 4 6.67Ekonomi 17 28.33Psikologi 4 6.67Jurusan lain-lain 9 15
Jumlah 60 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden berasal
dari jurusan ekonomi berjumlah 17 orang atau 28,33%.
d. Penghasilan/uang saku dari orang tua per bulan
Tabel 11. Deskripsi responden menurut penghasilan per bulan BESAR PENGHASILAN/UANG SAKU JUMLAH PERSENTASE
Kurang dari Rp 500.000,00 21 35Rp 500.000,00 – Rp 1.000.000,00 29 48.32Rp 1.000.000,00 – Rp 1.500.000,00 7 11.77Rp 1.500.000 – Rp 2.000.000,00 2 3.33Lebih dari Rp 2.000.000,00 1 1.67
Jumlah 60 100
Tabel diatas menunjukkan bahwa konsumen terbesar produk
AMIU berasal dari responden yang berpenghasilan Rp 500.000,00 – Rp
1.000.000,00 sebesar 48,32% atau 29 orang.
e. Harga sewa tempat tinggal (kos) per tahun
Tabel 12. Deskripsi responden menurut harga kos per tahun HARGA SEWA KOS JUMLAH PERSENTASE
Kurang dari Rp 1.000.000,00 14 23.33Rp 1.000.000,00 - Rp 1.500.000,00 35 58.33Lebih dari Rp 1.500.000,00 11 18.34
Jumlah 60 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden mayoritas tinggal di
kos yang harga sewanya Rp 1.000.000,00 - Rp 1.500.000,00 yaitu
sebesar 58,33% atau 35 orang.
4. Deskripsi Skor
Data yang telah diperoleh dari jawaban kuesioner akan diberi skor
menggunakan skala Likert. Untuk setiap variabel, Skor yang diperoleh akan
dianalisis menggunakan acuan penilaian skor PAP atau Penilaian Acuan
Patokan ( Criterion-Referenced Evaluation). PAP adalah suatu penilaian yang
memperbandingkan nilai skor yang telah diperoleh dari responden dengan
suatu patokan yang telah ditetapkan sebelumnya. PAP yang dipakai adalah
PAP tipe II. Penilaian skor PAP II didasarkan pada patokan sebagai berikut;
Nilai skor Kategori
81%-100% Sangat tinggi 66%-80% Tinggi 56%-65% Cukup 46%-55% Rendah
Di bawah 46% Sangat rendah
a. Fasilitas fisik
Jumlah item pertanyaan = 6
Skor pertanyaan terendah = 1
Skor pertanyaan tertinggi = 5
Jumlah skor terendah = 6
Jumlah skor tertinggi = 30
Perhitungan batas bawah kategori skor PAP II adalah sebagai berikut:
6 + 81 % x 25 = 26,25
6 + 66% x 25 = 22,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
6 + 56% x 25 = 20
6 + 46% x 25 = 11
Maka hasil kategori skor variabel fasilitas fisik adalah sebagai berikut.
Tabel 13. Skor variabel fasilitas fisik Skor Frekuensi % Kategori
26,25 – 30 iiiii iiiii i = 11 18.33 Sangat Tinggi 22,5 - 26,24 iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii = 35 58.34 Tinggi 20 - 22,49 iiiii iiii = 9 15.00 Cukup 11 – 19.99 iiiii = 5 8.33 Rendah Di bawah 11 - 0 Sangat Rendah
Dapat disimpulkan bahwa skor jawaban responden terhadap item
fasilitas fisik termasuk tinggi karena 58,34 % responden masuk dalam
kategori tinggi.
b. Produk
Jumlah item pertanyaan = 6
Skor pertanyaan terendah = 1
Skor pertanyaan tertinggi = 5
Jumlah skor terendah = 6
Jumlah skor tertinggi = 30
Perhitungan batas bawah kategori skor PAP II adalah sebagai berikut:
6 + 81 % x 25 = 26,25
6 + 66% x 25 = 22,5
6 + 56% x 25 = 20
6 + 46% x 25 = 11
Maka hasil kategori skor variabel produk adalah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tabel 14. Skor variabel produk Skor Frekuensi % Kategori
26,25 - 30 iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii = 40 66,67 Sangat Tinggi 22,5 - 26,24 iiiii iiiii iiiii iiii = 19 31,67 Tinggi 20 - 22,49 i = 1 1,66 Cukup 11 – 19.99 - 0 Rendah Di bawah 11 - 0 Sangat Rendah
Dapat disimpulkan bahwa skor jawaban responden terhadap item
produk sangat tinggi karena 66,67 % responden masuk dalam kategori
sangat tinggi.
c. Harga
Jumlah item pertanyaan = 3
Skor pertanyaan terendah = 1
Skor pertanyaan tertinggi = 3
Jumlah skor terendah = 3
Jumlah skor tertinggi = 15
Perhitungan batas bawah kategori skor PAP II adalah sebagai berikut:
3 + 81% x 13 = 13,53
3 + 66% x 13 = 11,58
3 + 56% x 13 = 10,28
3 + 46% x 13 = 8,98
Maka hasil kategori skor variabel harga adalah sebagai berikut.
Tabel 15. Skor variabel harga Skor Frekuensi % Kategori
13,53 – 15 iiiii iiiii ii = 12 20,00 Sangat Tinggi 11,58 – 13,52 iiiii iiiii iiii iiii ii = 22 36,66 Tinggi 10,28 – 11,57 iiiii i = 6 10,00 Cukup 8,98 – 10,27 iiiii iiiii = 10 16,67 Rendah Di bawah 8,98 iiiii iiiii = 10 16,67 Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Dapat disimpulkan bahwa skor jawaban responden terhadap item
harga cukup bervariasi dan responden mayoritas termasuk kategori tinggi
atau 36,66%
d. Promosi
Jumlah item pertanyaan = 3
Skor pertanyaan terendah = 1
Skor pertanyaan tertinggi = 3
Jumlah skor terendah = 3
Jumlah skor tertinggi = 15
Perhitungan batas bawah kategori skor PAP II adalah sebagai berikut:
3 + 81% x 13 = 13,53
3 + 66% x 13 = 11,58
3 + 56% x 13 = 10,28
3 + 46% x 13 = 8,98
Maka hasil kategori skor variabel promosi adalah sebagai berikut.
Tabel 16. Skor variabel promosi Skor Frekuensi % Kategori
13,53 – 15 iiiii iii = 8 13,33 Sangat Tinggi 11,58 – 13,52 iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii = 25 41,67 Tinggi 10,28 – 11,57 iiiii iiiii iiiii i = 16 26,67 Cukup 8,98 – 10,27 iiiii iiiii = 10 16,67 Rendah Di bawah 8,98 I = 1 1,66 Sangat Rendah
Dapat disimpulkan bahwa skor jawaban responden terhadap item
promosi cukup bervariasi dan responden mayoritas termasuk kategori
tinggi atau 41,67%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
e. Pelayanan
Jumlah item pertanyaan = 6
Skor pertanyaan terendah = 1
Skor pertanyaan tertinggi = 5
Jumlah skor terendah = 6
Jumlah skor tertinggi = 30
Perhitungan batas bawah kategori skor PAP II adalah sebagai berikut:
6 + 81 % x 25 = 26,25
6 + 66% x 25 = 22,5
6 + 56% x 25 = 20
6 + 46% x 25 = 11
Maka hasil kategori skor variabel pelayanan adalah sebagai berikut.
Tabel 17. Skor variabel pelayanan Skor Frekuensi % Kategori
26,25 – 30 iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii ii = 27 45 Sangat Tinggi 22,5 - 26,24 iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii iii = 28 46,67 Tinggi 20 - 22,49 iiiii = 5 8,33 Cukup 11 – 19.99 - 0 Rendah Di bawah 11 - 0 Sangat Rendah
Dapat disimpulkan bahwa skor jawaban responden terhadap item
pelayanan tergolong tinggi karena 46,67 % responden termasuk dalam
kategori tinggi dan 45 % termasuk kategori sangat tinggi.
f. Keputusan Konsumen
Jumlah item pertanyaan = 1
Skor terendah = 1
Skor tertinggi = 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Perhitungan batas bawah kategori skor PAP II adalah sebagai berikut:
1 + 81% x 10 = 9,10
1 + 66% x 10 = 7,60
1 + 56% x 10 = 6,60
1 + 46% x 10 = 5,60
Maka hasil kategori skor variabel keputusan adalah sebagai berikut.
Tabel 18. Skor variabel keputusan konsumen Skor Frekuensi % Kategori
9,10 – 10 iiii = 4 6,67 Sangat Tinggi 7,60 - 9,09 ii = 2 3,33 Tinggi 6,60 - 7,59 i = 1 1,67 Cukup 5,60 – 6,59 iiiii iiiii i = 11 18,33 Rendah Di bawah 5,60 iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii iiiii ii = 42 70 Sangat Rendah
Dapat disimpulkan bahwa skor jawaban responden terhadap item
keputusan konsumen tergolong sangat rendah karena 70% responden
termasuk dalam kategori sangat rendah.
5. Uji Normalitas Data
Setelah diuji validitas dan reliabilitasnya, data akan diuji normalitas
data untuk mengetahui data setiap variabel memiliki distribusi normal atau
tidak. Uji normalitas dilakukan untuk menentukan uji yang akan digunakan
untuk menganalisis data yang telah diperoleh. Dengan menggunakan uji
statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov(K-S) diperoleh hasil sebagai
berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel 19. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Fasilitas
fisik
Produk
Air Minum
Isi Ulang
Harga Promosi
Pelayanan
depot Air
Minum Isi
Ulang
Keputusan
Konsumen
N 60 60 60 60 60 60
Mean 24,08 27,25 11,25 11,75 26,23 4,87Normal Parameters
Std.
Deviation
3,201 2,168 2,542 1,558 2,527 1,900
Absolute ,179 ,174 ,183 ,153 ,124 ,193
Positive ,131 ,102 ,106 ,153 ,087 ,193
Most Extreme
Differences
Negative -,179 -,174 -,183 -,132 -,124 -,146
Kolmogorov-Smirnov Z
1,389 1,345 1,415 1,185 ,964 1,491
Asymp. Sig. (2-tailed)
,042 ,054 ,036 ,121 ,311 ,023
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
H0 : Data residual berdistribusi normal
H1 : Data residual tidak berdistribusi normal
Jika nilai Asympotic Sig<0,05 maka H0 ditolak
Jika nilai Asympotic Sig>0,05 maka H0 diterima.
Dari tabel hasil uji normalitas K-S dapat disimpulkan bahwa,
Tabel 20. Hasil uji normalitas K-S VARIABEL ASYMP. SIG.
(2-TAILED) PENGUJIAN KESIMPULAN
DATA Fasilitas Fisik 0.042 H0 ditolak Tidak normal Produk 0.054 H0 diterima Normal Harga 0.036 H0 ditolak Tidak normal Promosi 0.121 H0 diterima Normal Pelayanan 0.311 H0 diterima Normal Keputusan Konsumen 0.230 H0 ditolak Tidak normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Dari uji normalitas dapat dilihat bahwa variabel fasilitas fisik, harga
dan keputusan konsumen berdistribusi tidak normal. Variabel produk, promosi,
dan pelayanan berdistribusi normal. Berdasarkan hasil uji normalitas di atas,
maka data dapat disimpulkan berdistribusi tidak normal dan uji analisis data
yang akan digunakan untuk menentukan ada tidaknya hubungan antar 2
variabel adalah uji korelasi Spearman Rank.
6. Uji Hipotesis Data
Pada penelitian ini ada lima hipotesis yang akan diuji dengan
menggunakan uji korelasi Spearman Rank antara satu variabel tak bebas
(keputusan konsumen) dengan lima variabel bebas (fasilitas fisik, produk,
harga, promosi dan pelayanan). Dengan menggunakan fasilitas program SPSS,
diperoleh hasil uji korelasi sebagai berikut.
Tabel 21. Correlations Spearman's rho
Fasilitas
fisik
Produk
AMIU Harga Promosi
Pelayanan
depot Air
Keputusan
Konsumen
Correlation Coefficient
1,000 ,022 ,226 ,196 ,189 ,312
Sig. (2-tailed) . ,870 ,082 ,133 ,148 ,015
Fasilitas fisik N 60 60 60 60 60 60
Correlation Coefficient
,022 1,000 ,214 ,233 ,303 -,099
Sig. (2-tailed) ,870 . ,100 ,073 ,019 ,450
Produk AMIU N 60 60 60 60 60 60
Correlation Coefficient
,226 ,214 1,000 -,019 ,466 ,031
Sig. (2-tailed) ,082 ,100 . ,888 ,000 ,814
Harga N 60 60 60 60 60 60
Correlation Coefficient
,196 ,233 -,019 1,000 ,244 ,144
Sig. (2-tailed) ,133 ,073 ,888 . ,061 ,271
Promosi N 60 60 60 60 60 60
Correlation Coefficient
,189 ,303 ,466 ,244 1,000 ,023Pelayanan depot Air Sig. (2-tailed) ,148 ,019 ,000 ,061 . ,863
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
N 60 60 60 60 60 60Correlation Coefficient
,312 -,099 ,031 ,144 ,023 1,000
Sig. (2-tailed) ,015 ,450 ,814 ,271 ,863 .
Keputusan Konsumen N 60 60 60 60 60 60* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
a. Hubungan antara fasilitas fisik dan keputusan konsumen dalam memilih
produk air minum isi ulang
Rumusan hipotesis pertama menyatakan bahwa ada hubungan
fasilitas fisik penjual eceran (retailer) dengan keputusan konsumen dalam
memilih produk air minum isi ulang (AMIU).
H0 : tidak ada hubungan antara variabel X dan Y
H1 : ada hubungan antara variabel X dan Y
Jika nilai Sig (2 tailed)<0,05 maka H0 ditolak
Jika nilai Sig (2 tailed)>0,05 maka H0 diterima.
Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai korelasi Sig (2 tailed) fasilitas
fisik dengan keputusan konsumen adalah 0,015 dan nilai koefisien korelasi
(r) sebesar 0,312. Dapat disimpulkan bahwa nilai Sig (2 tailed) fasilitas
fisik lebih kecil dari 0,05 (0,015<0,05) maka H0 ditolak, yang berarti
terdapat hubungan antara fasilitas fisik dan keputusan konsumen. Sedang
nilai koefisien r sebesar 0,312 yang berarti terdapat hubungan korelasi
positif yang rendah. Dengan demikian hipotesis pertama diterima.
b. Hubungan antara produk AMIU dan keputusan konsumen dalam memilih
produk AMIU
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Rumusan hipotesis kedua menyatakan bahwa ada hubungan produk
AMIU dengan keputusan konsumen dalam memilih produk AMIU.
H0 : tidak ada hubungan antara variabel X dan Y
H1 : ada hubungan antara variabel X dan Y
Jika nilai Sig (2 tailed)<0,05 maka H0 ditolak
Jika nilai Sig (2 tailed)>0,05 maka H0 diterima.
Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai korelasi Sig (2 tailed) produk
dengan keputusan konsumen adalah 0,450 dan nilai koefisien korelasi (r)
sebesar -0,099. Dapat disimpulkan bahwa nilai Sig (2 tailed) produk lebih
besar dari 0,05 (0,450>0,05) maka H0 diterima, yang berarti tidak ada
hubungan antara produk dan keputusan konsumen. Sedang nilai koefisien r
sebesar -0,099 yang berarti hubungan korelasi dapat diabaikan. Dengan
demikian hipotesis kedua ditolak.
c. Hubungan antara harga produk dan keputusan konsumen dalam memilih
produk AMIU
Rumusan hipotesis ketiga menyatakan bahwa ada hubungan harga
produk AMIU dengan keputusan konsumen dalam memilih produk AMIU.
H0 : tidak ada hubungan antara variabel X dan Y
H1 : ada hubungan antara variabel X dan Y
Jika nilai Sig (2 tailed)<0,05 maka H0 ditolak
Jika nilai Sig (2 tailed)>0,05 maka H0 diterima.
Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai korelasi Sig (2 tailed) harga
dengan keputusan konsumen adalah 0,814 dan nilai koefisien korelasi (r)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
sebesar 0,031. Dapat disimpulkan bahwa nilai Sig (2 tailed) harga lebih
besar dari 0,05 (0,814>0,05) maka H0 diterima, yang berarti tidak ada
hubungan antara harga dan keputusan konsumen. Sedang nilai koefisien r
sebesar 0,031 yang berarti hubungan korelasi dapat diabaikan. Dengan
demikian hipotesis ketiga ditolak.
d. Hubungan antara promosi dan keputusan konsumen dalam memilih produk
AMIU
Rumusan hipotesis keempat menyatakan bahwa ada hubungan
promosi dengan keputusan konsumen dalam memilih produk AMIU.
H0 : tidak ada hubungan antara variabel X dan Y
H1 : ada hubungan antara variabel X dan Y
Jika nilai Sig (2 tailed)<0,05 maka H0 ditolak
Jika nilai Sig (2 tailed)>0,05 maka H0 diterima.
Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai korelasi Sig (2 tailed) promosi
dengan keputusan konsumen adalah 0,271 dan nilai koefisien korelasi (r)
sebesar 0,144. Dapat disimpulkan bahwa nilai Sig (2 tailed) promosi lebih
besar dari 0,05 (0,271>0,05) maka H0 diterima, yang berarti tidak ada
hubungan antara promosi dan keputusan konsumen. Sedang nilai koefisien
r sebesar 0,144 yang berarti hubungan korelasi dapat diabaikan. Dengan
demikian hipotesis keempat ditolak.
e. Hubungan antara pelayanan dan keputusan konsumen dalam memilih
produk AMIU
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Rumusan hipotesis kelima menyatakan bahwa ada hubungan
pelayanan dengan keputusan konsumen dalam memilih produk AMIU.
H0 : tidak ada hubungan antara variabel X dan Y
H1 : ada hubungan antara variabel X dan Y
Jika nilai Sig (2 tailed)<0,05 maka H0 ditolak
Jika nilai Sig (2 tailed)>0,05 maka H0 diterima.
Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai korelasi Sig (2 tailed)
pelayanan dengan keputusan konsumen adalah 0,863 dan nilai koefisien
korelasi (r) sebesar 0,023. Dapat disimpulkan bahwa nilai Sig (2 tailed)
pelayanan lebih besar dari 0,05 (0,863 >0,05) maka H0 diterima, yang
berarti tidak ada hubungan antara pelayanan dan keputusan konsumen.
Sedang nilai koefisien r sebesar 0,023 yang berarti hubungan korelasi dapat
diabaikan. Dengan demikian hipotesis kelima ditolak.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Responden Penelitian
Dari hasil analisis deskripsi responden dengan menggunakan metode
persentase jumlah, dapat diketahui bahwa mayoritas responden adalah
konsumen pria dengan persentase 78,33% dan 60% responden berusia antara
20-25 tahun. Responden adalah konsumen AMIU yang berstatus mahasiswa
ini mayoritas berasal dari jurusan ekonomi yaitu 28,33%. Konsumen terbesar
produk AMIU berasal dari responden yang berpenghasilan per bulan antara Rp
500.000,00 – Rp 1.000.000,00 yaitu sebesar 48,32% dan responden mayoritas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
tinggal di kos yang harga sewa per tahun antara Rp 1.000.000,00 - Rp
1.500.000,00 yaitu sebesar 58,33%.
Hal ini menunjukkan bahwa konsumen produk AMIU di kalangan
mahasiswa sebagian besar berjenis kelamin pria yang berusia antara 20-25
tahun, berasal dari jurusan ekonomi yang berpenghasilan rendah dan tinggal di
kos yang harga sewa per tahun standar menengah.
2. Hubungan antara fasilitas fisik dan keputusan konsumen dalam memilih
produk air minum isi ulang
Dari analisis diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara fasilitas fisik dan keputusan konsumen. Fasilitas fisik retailer
(depot AMIU) yang dimaksud adalah keahlian manajemen dalam menentukan
lokasi, lamanya waktu buka, besar bangunan, alat pengisian ulang dan
fasilitas-fasilitas fisik depot lainnya seperti kebersihan ruangan, desain interior
ruangan, dan sarana parkir.
Fasilitas fisik mempunyai hubungan secara positif terhadap keputusan
konsumen dalam memilih depot AMIU, yang berarti semakin baik fasilitas
fisik yang disediakan depot AMIU maka semakin besar keputusan konsumen
dalam memilih depot AMIU. Hal ini terlihat ketika penulis melakukan
pengamatan terhadap beberapa depot AMIU. Depot yang memiliki lokasi
strategis banyak sekali dikunjungi oleh konsumen produk AMIU. Depot yang
tidak berada di lokasi strategis (di lingkungan kampus atau tempat tinggal/kos
mahasiswa yang merupakan pangsa pasar terbesar produk AMIU) terlihat sepi
dari pengunjung/pembeli. Konsumen produk AMIU sebagian besar memilih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
lokasi depot yang cukup dekat dengan tempat tinggalnya karena jarak yang
ditempuh cukup dekat dan galon tempat AMIU cukup berat (sekitar 19 liter).
Kapasitas alat pengisian ulang, tempat tunggu konsumen serta tempat parkir
juga mempengaruhi keputusan konsumen. Depot yang mempunyai kapasitas
alat pengisian ulang lebih dari satu dan tempat tunggu yang cukup luas
memungkinkan konsumen untuk mengantri dan menunggu dengan nyaman
ketika membeli produk AMIU sehingga banyak konsumen yang memilih depot
yang memiliki fasilitas ini. Depot yang memiliki lahan parkir cukup luas
banyak sekali dikunjungi konsumen karena sebagian besar konsumen produk
AMIU menggunakan kendaraan bermotor terutama sepeda motor untuk
mengangkat galon AMIU yang cukup berat.
Lamanya waktu buka juga berhubungan dengan keputusan konsumen
dalam memilih depot AMIU. Hal ini disebabkan karena air minum adalah
kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Depot AMIU yang waktu bukanya
hingga malam atau buka pada saat hari libur akan banyak dikunjungi
konsumen karena konsumen dapat mengisi ulang air minum setiap saat
dibutuhkan.
Depot air yang terlihat bersih dari segi fisik dan desain interior yang
memberi kesan bersih dan sehat akan memberikan pengaruh besar terhadap
keputusan konsumen dalam memilih depot AMIU. Sebagian besar konsumen
AMIU cenderung melihat depot hanya dari tampak luar saja untuk
memberikan penilaian depot itu bersih dan sehat. Hal ini menyebabkan banyak
sekali depot AMIU yang menggunakan desain dengan warna cat biru dan putih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
serta menggunakan lantai keramik berwarna putih. Hal ini untuk memberi
kesan bersih, higenis dan sehat sehingga banyak konsumen yang memutuskan
untuk membeli produk AMIU di depot itu. Besar bangunan depot AMIU tidak
begitu diperhatikan dan tidak memberi pengaruh besar terhadap keputusan
konsumen karena rata-rata besar bangunan depot AMIU sebesar rumah toko
(ruko) dengan luas bangunan kurang lebih tiga meter kali tiga meter.
Dari pembahasan di atas disimpulkan bahwa fasilitas fisik depot AMIU
terutama pemilihan lokasi depot, luas lahan parkir dan ruang tunggu,
kebersihan depot dan lamanya waktu buka depot mempunyai hubungan yang
signifikan terhadap keputusan konsumen dalam memilih produk AMIU. Hal
ini membuat pengusaha depot memperhatikan fasilitas fisik depot untuk
memperoleh konsumen.
Hasil ini sejalan dengan temuan Erna Wijayanti (2001) yang
menyimpulkan hasil penelitiannya bahwa faktor fasilitas fisik mempunyai
pengaruh/hubungan yang signifikan terhadap keputusan konsumen dalam
berbelanja di “Laris” Departement Store, Klaten. Hasil ini juga sejalan dengan
temuan Widargo (2003) yang menyimpulkan bahwa faktor fasilitas fisik di
restoran Boyong Kalegan Sleman mempunyai pengaruh/hubungan positif dan
signifikan dengan keputusan konsumen dalam memilih warung lesehan.
3. Hubungan antara produk AMIU dan keputusan konsumen dalam memilih
produk AMIU
Dari analisis diperoleh kesimpulan bahwa tidak ada hubungan antara
produk dan keputusan konsumen. Produk AMIU yang dimaksud dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
penelitian ini menyangkut kualitas produk, kesehatan produk, kemasan produk,
merek produk dan lain sebagainya.
Dalam penelitian ini, produk yang diteliti adalah air minum mineral
yang ternyata tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan keputusan
konsumen dalam memilih produk AMIU. Hal ini disebabkan karena konsumen
diduga tidak perlu menimbang dan memutuskan terlalu lama ketika harus
memilih produk AMIU di antara produk sejenis. Air minum adalah kebutuhan
hidup primer yang mutlak harus dipenuhi sehingga konsumen tidak terlalu
memperhatikan produk AMIU yang akan dipilih dan dibeli oleh konsumen
AMIU ini. Kualitas produk AMIU hanya menjadi pertimbangan kecil dari
konsumen yang dapat diacuhkan. Sebagian besar konsumen berpandangan jika
produk AMIU yang dijual depot tersebut bersih/jernih, tidak berbau dan tidak
berwarna maka produk tersebut dapat dikonsumsi. Padahal produk AMIU yang
dijual di pasaran harus berkualitas baik dan berstandar SNI serta lulus uji
kelayakan produk AMIU dari Dinas Kesehatan.
Penulis mengamati konsumen yang membeli produk AMIU di
beberapa depot AMIU sering kali tidak memperhatikan kualitas air minum
mineral yang dibeli, dan bertanya pada petugas depot darimana asal/ sumber
air yang menjadi bahan baku produk AMIU, apalagi memperhatikan sertifikat
uji kelayakan air yang pasti terpasang di setiap depot AMIU. Hal ini
disebabkan kurangnya kesadaran konsumen tentang kesehatan dan
perlindungan konsumen. Banyak sekali kasus yang mengungkapkan depot
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
AMIU yang menjual produk AMIU yang tidak berkualitas baik dan berstandar
SNI dan banyak mengandung bakteri E-coli.
Sering kali dijumpai produk AMIU yang tidak memiliki merek.
Konsumen sering kali menggunakan galon air mineral bermerek atau sering
disebut air minum mineral dalam kemasan (AMDK) untuk diisi ulang dengan
produk AMIU di depot AMIU. Hal ini yang menyebabkan pihak air minum
mineral dalam kemasan juga dirugikan secara materi dan juga citra perusahaan
karena penggunaan botol/galon dari perusahaan AMDK yang digunakan di
depot-depot AMIU.
Pembahasan di atas menunjukkan konsumen kurang memperhatikan
kualitas, standar kesehatan, bahan baku dan merek produk AMIU yang dijual
di depot AMIU sehingga tidak terjadi hubungan signifikan antara produk dan
keputusan konsumen dalam memilih produk AMIU.
Hasil ini berbeda dengan temuan Erna Wijayanti (2001) yang
menyimpulkan hasil penelitiannya bahwa faktor produk mempunyai
pengaruh/hubungan yang signifikan terhadap keputusan konsumen dalam
berbelanja di “Laris” Departement Store, Klaten. Hasil ini juga berbeda dengan
temuan Widargo (2003) yang menyimpulkan bahwa faktor produk (menu) di
restoran Boyong Kalegan Sleman mempunyai pengaruh/hubungan positif dan
signifikan dengan keputusan konsumen dalam memilih warung lesehan.
4. Hubungan antara harga produk dan keputusan konsumen dalam memilih
produk AMIU
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Dari analisis diperoleh kesimpulan bahwa tidak ada hubungan antara
harga dan keputusan konsumen. Harga yang dimaksud disini adalah harga
eceran (retail price) dari produk AMIU. Harga merupakan suatu informasi
yang penting dimana proses penilaian terletak pada produk-produk yang dijual.
Harga produk AMIU per galon berada pada kisaran Rp 3.000 sampai Rp 4.000
ketika penelitian ini dilaksanakan. Jika harga produk AMIU per galon
dibandingkan dengan harga produk isi ulang per galon AMDK maka harga
produk AMIU jauh lebih murah dibandingkan dengan harga isi ulang AMDK
yang pada saat penelitian ini dilakukan berada pada kisaran Rp 7.000 sampai
Rp 9.000 per galon.
Bagi konsumen produk AMIU, harga yang murah dibanding harga
produk isi ulang AMDK memang menjadi salah satu faktor yang sangat
berpengaruh pada keputusan konsumen dalam memilih produk AMIU
meskipun dari segi kualitas dan standar kesehatan, produk isi ulang AMDK
lebih baik dan terjamin daripada produk AMIU yang dijual di depot AMIU.
Pada penelitian ini, faktor harga ternyata tidak mempunyai hubungan
yang signifikan terhadap keputusan konsumen dalam memilih produk AMIU.
Hal ini diduga disebabkan konsumen menganggap bahwa harga produk AMIU
yang dijual di pasaran berada pada kisaran harga yang sama dan masih lebih
murah dibandingkan dengan harga AMDK isi ulang sehingga konsumen tidak
memperhatikan harga produk AMIU yang dijual antara depot AMIU satu
dengan depot yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Hal lain yang menyebabkan tidak ada hubungan yang signifikan antara
harga dengan keputusan konsumen diduga produk AMIU adalah produk air
minum yang menjadi kebutuhan primer yang harus dipenuhi sehingga
konsumen akan tetap membeli dan mengkonsumsi produk AMIU pada kisaran
harga jual produk dan tingkat pendapatan konsumen manapun.
Pembahasan di atas menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang
signifikan antara harga produk AMIU dan keputusan konsumen dalam
memilih produk AMIU. Meskipun demikian pengusaha depot AMIU akan
tetap memperhatikan permintaan pasar dan persediaan bahan baku AMIU
dalam menentukan harga AMIU agar konsumen tetap membeli dan
mengkonsumsi produk AMIU di depot miliknya.
Hasil ini berbeda dengan temuan Erna Wijayanti (2001) yang
menyimpulkan hasil penelitiannya bahwa faktor harga mempunyai
pengaruh/hubungan yang signifikan terhadap keputusan konsumen dalam
berbelanja di “Laris” Departement Store, Klaten. Hasil ini juga berbeda dengan
temuan Widargo (2003) yang menyimpulkan bahwa faktor harga di restoran
Boyong Kalegan Sleman mempunyai pengaruh/hubungan positif dan
signifikan dengan keputusan konsumen dalam memilih warung lesehan.
5. Hubungan antara promosi dan keputusan konsumen dalam memilih produk
AMIU
Dari analisis diperoleh kesimpulan bahwa tidak ada hubungan antara
promosi dan keputusan konsumen. Promosi yang dimaksud adalah berbagai
usaha untuk menarik konsumen agar dapat datang ke depot dan mengkonsumsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
produk AMIU. Promosi dapat dilakukan dengan berbagai cara dan media,
misalnya melalui iklan televisi, radio, surat kabar, bioskop, poster dan spanduk
bahkan dari mulut ke mulut. Pada saat-saat tertentu bisa dilakukan dengan
memberikan diskon sebagai bentuk dari promosi khusus.
Dari pengamatan penulis, pengusaha depot AMIU jarang sekali
mempromosikan depot AMIU melalui berbagai media massa seperti televisi,
radio dan surat kabar. Pengusaha depot hanya mengandalkan pada kebutuhan
konsumen dan pemilihan lokasi depot yang strategis. Konsumen yang
membutuhkan air minum ini mengetahui lokasi depot dan mengkonsumsi
produk AMIU melalui promosi dari mulut ke mulut atau mencari dan
menemukan sendiri lokasi depot. Pembahasan ini menunjukkan bahwa faktor
promosi tidak terjadi hubungan yang signifikan dengan keputusan konsumen.
Hasil ini berbeda dengan temuan Erna Wijayanti (2001) yang
menyimpulkan hasil penelitiannya bahwa faktor promosi mempunyai
pengaruh/hubungan yang signifikan terhadap keputusan konsumen dalam
berbelanja di “Laris” Departement Store, Klaten. Hasil ini juga berbeda dengan
temuan Widargo (2003) yang menyimpulkan bahwa faktor promosi di restoran
Boyong Kalegan Sleman mempunyai pengaruh/hubungan positif dan
signifikan dengan keputusan konsumen dalam memilih warung lesehan.
6. Hubungan antara pelayanan dan keputusan konsumen dalam memilih produk
AMIU
Dari analisis diperoleh kesimpulan bahwa tidak ada hubungan antara
pelayanan dan keputusan konsumen. Pelayanan yang dimaksud adalah usaha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
yang dilakukan oleh pengusaha/retailer depot agar dapat menarik konsumen
untuk berbelanja. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan suasana nyaman
dan menyenangkan, pelayanan penjual yang baik dan ramah dan menyediakan
jasa layanan antar pesanan sehingga konsumen memutuskan untuk membeli
produk.
Pada penelitian ini, pelayanan ternyata tidak mempunyai hubungan
yang signifikan dengan keputusan konsumen produk AMIU. Hal ini diduga
disebabkan sebagian besar konsumen AMIU ini adalah pria yang kurang
memperhatikan pelayanan dibandingkan konsumen wanita. Dari pengamatan
penulis di beberapa depot AMIU, konsumen pria tidak terlalu peduli dengan
pelayanan yang diberikan depot AMIU. Konsumen pria tidak memperhatikan
keramahan para pelayan/petugas isi ulang yang hampir semua depot
karyawannya adalah pria. Bahkan konsumen pria sering kali hanya
meninggalkan galon AMIU kosong untuk diisi ulang di depot dan mengambil
galon yang telah terisi AMIU sekitar lima sampai sepuluh menit kemudian
setelah pergi untuk urusan yang lain. Hal ini menyebabkan konsumen pria
kurang memberikan perhatian lebih terhadap pelayanan. Konsumen pria juga
tidak menggunakan jasa layanan antar pesanan karena konsumen pria
mengangkut sendiri galon AMIU dengan motor. Dari pengamatan penulis, di
depot AMIU jarang pula ditemukan layanan pengaduan konsumen dan jarang
ditemukan konsumen mengadu jika ada pelayanan yang kurang memuaskan
konsumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Akan tetapi, pelayanan dari depot AMIU tidak berarti berkurang,
karena pelayanan depot tetap mengutamakan keramahan, kebersihan,
kecepatan dan kenyamanan. Pelayanan kepada konsumen tetap mengacu pada
pendekatan pemasaran moderen yang berpedoman pada konsumen. Konsumen
AMIU terutama wanita sering memberi perhatian terhadap pelayanan depot
dan sering menggunakan jasa layanan antar galon AMIU. Pada penelitian ini,
faktor pelayanan ternyata tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan
keputusan konsumen produk AMIU karena diduga faktor kebutuhan lebih
menjadi prioritas konsumen AMIU. Hasil ini berbeda dengan temuan Erna
Wijayanti (2001) yang menyimpulkan hasil penelitiannya bahwa faktor
pelayanan mempunyai pengaruh/hubungan yang signifikan terhadap keputusan
konsumen dalam berbelanja di “Laris” Departement Store, Klaten. Hasil ini
juga berbeda dengan temuan Widargo (2003) yang menyimpulkan bahwa
faktor pelayanan di restoran Boyong Kalegan Sleman mempunyai
pengaruh/hubungan positif dan signifikan dengan keputusan konsumen dalam
memilih warung lesehan.
C. Relevansi UU No.7/2004 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air dengan Hasil
Penelitian
UU Pengelolaan Sumber Daya Air No. 7 Tahun 2004. UU SDA ini dibuat
untuk mengatasi berbagai masalah yang berkaitan dengan krisis air dan
pengelolaannya di Indonesia. Dengan adanya UU SDA ini, pemerintah mengajak
pihak swasta dan koperasi dalam pengelolaan air dan pemerintah berjanji tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
akan ada monopoli air oleh pihak-pihak tertentu. Dengan disahkannya UU ini,
bisnis air minum berkembang pesat dan menjadi bisnis yang sangat menggiurkan
dengan keuntungan yang menjanjikan dan biaya eksplorasi serta eksploitasi air
yang jauh lebih murah dibandingkan dengan minyak. Banyak perusahaan air
multinasional berekspansi dan berinvestasi ke seluruh dunia agar dapat
meningkatkan keuntungan dalam mengendalikan suplai dan pasar air dunia.
Privatisasi air di dunia sudah menjadi bisnis bernilai 400.000.000 dollar AS per
tahun (Irianto, 2005). Di Indonesia, fenomena AMIU ini juga muncul berkembang
pesat dengan berbagai masalahnya seiring dengan perkembangan bisnis air minum
ini. Dari masalah izin usaha depot AMIU yang tidak jelas, kualitas dan kesehatan
air minum yang buruk dan tidak berstandar baku produk nasional sampai
penggunaan galon atau botol secara ilegal. Pemerintah ternyata belum memberikan
aturan dan regulasi yang jelas terkait dengan disahkannya UU SDA ini. UU SDA
ini menjadi patut dipertanyakan efektifitas dan pelaksanaannya dalam mengatasi
berbagai masalah air terutama bisnis AMIU di Indonesia.
Hal ini menjadi relevan dan berkaitan dengan hasil penelitian yang telah
dilakukan terhadap konsumen produk AMIU ini. Konsumen AMIU secara umum
berpandangan air minum adalah kebutuhan primer yang mutlak harus dipenuhi
setiap harinya. Hal ini menyebabkan konsumen berusaha membeli dan
mengkonsumsi AMIU jika membutuhkan tanpa harus berpikir panjang dan
pertimbangan yang matang. Hal inilah yang menyebabkan konsumen kurang
memperhatikan faktor-faktor bauran penjualan eceran produk AMIU yang
mempengaruhi keputusan konsumen untuk memilih produk AMIU. Dari hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
penelitian yang telah dilakukan pada konsumen produk AMIU, dapat dibuktikan
bahwa antara faktor-faktor bauran penjualan eceran produk AMIU dengan
keputusan konsumen produk AMIU tidak ada hubungan korelasi yang signifikan,
kecuali faktor fasilitas fisik. Konsumen AMIU kurang memperhatikan mutu dan
kualitas produk, kesehatan produk, bahan baku produk (sumber air), kemasan
produk, merek produk, harga produk yang akan dibeli dari depot AMIU.
Pelayanan depot dan promosi produk AMIU juga kurang mendapatkan perhatian
dari konsumen.
Perhatian yang kurang dari konsumen AMIU ini diduga karena kurangnya
kesadaran konsumen terhadap perlindungan konsumen dan juga kesadaran
konsumen terhadap kesehatan. Konsumen cenderung hanya mengkonsumsi produk
yang dibutuhkan, tanpa memperhatikan keamanan dan kesehatan produk yang
akan dikonsumsi. Dalam UU Perlindungan Konsumen No. 8 Tahun 1999 sudah
dengan jelas dan tegas mensyaratkan keamanan bagi konsumen Indonesia dan
perlindungan konsumen harus menjadi perhatian dari pelaku atau pengelola usaha.
Kualitas air minum yang diproduksi depot diatur persyaratannya dalam Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 907/Menkes/ SK/VII/2002, dan untuk persyaratan air
minum dalam kemasan telah diatur dalam Standar Nasional Indonesia (SNI)
Nomor SNI-01-3553-1996. Air bersih adalah air yang jernih, tidak berwarna dan
tidak berbau (pandangan ini yang banyak dianut oleh konsumen AMIU).
Meskipun, air yang jernih, tidak berwarna dan tidak berbau belum tentu aman
dikonsumsi. Disini perlunya pengawasan dari pemerintah (dinas kesehatan) untuk
memeriksa dan mengontrol secara berkala dan berkelanjutan terhadap kualitas air
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
minum yang dijual di depot AMIU dan bahan baku yang diambil dari sumber-
sumber air.
Dengan disahkannya UU No.7/2004 ternyata tidak otomatis diikuti dengan
peningkatan kualitas layanan para pelaku usaha air minum ini. Dengan adanya UU
SDA ini, pengelola air akan mengusahakan keuntungan maksimum bagi bisnisnya.
Ditambah lagi kesadaran konsumen tentang perlindungan konsumen dan kesehatan
yang masih kurang sehingga pengelola air yang berorientasi pada profit-oriented
akan mengesampingkan public service di luar pengabdiannya karena bukan
menjadi orientasi utama prinsipal dalam pengembangan bisnisnya.
Penggunaan galon tempat AMIU dengan merek AMDK tertentu telah
menjadi masalah antara Aspadin (Asosiasi Pengusaha Air Minum Dalam Kemasan
Indonesia) dengan Aspada (Asosiasi Pengusaha Depot Air Minum). Pada
kenyataannya, air isi ulang yang diisi ulang oleh konsumen itu bukan hasil
produksi AMDK merek tertentu seperti yang tercantum dalam galon/botol
kemasan. Jika terdapat gangguan kesehatan bagi konsumen akibat
mengkonsumsinya, maka pihak perusahaan AMDK yang merek dagangnya
tercantum di dalam galon kemasan air isi ulang itu yang akan menanggung
akibatnya. Hal ini bisa saja terjadi karena proses sterilisasi galonnya tidak
sempurna sebelum pengisian air isi ulang. Ketua YLPKI Jatim, M Said Sutomo
menyatakan perlu adanya koreksi penggunaan istilah “air isi ulang”. Isi ulang
mengandung pengertian refill, yaitu pengisian kembali dengan produk air minum
AMDK dengan merek yang sama (Kompas, 5 Juni 2003).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Dengan disahkannya UU SDA dan beberapa peraturan pelaksanaannya
diharapkan pengelolaan air di Indonesia menjadi lebih baik. Pemerintah sebagai
pengawas dan pengontrol diharapkan dapat menerapkan aturan dan regulasi yang
jelas dan tegas sehingga pengelolaan air dapat melindungi konsumen dan memberi
kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Pihak produsen diharapkan tetap
memperhatikan dan meningkatkan kualitas air minum yang dijual di depot dan
juga pelayanan yang diberikan agar tetap sesuai dengan regulasi yang berlaku,
karena berhubungan erat dengan perlindungan konsumen dan kesehatan manusia.
Dari pihak konsumen AMIU sendiri, diharapkan mampu bersikap kritis dan
cermat dalam membeli produk AMIU dan mau bertanya kepada penjual tentang
kualitas air minum yang akan dikonsumsinya. Masyarakat sebagai konsumen
harus mengawasi kinerja pemerintah dalam mengelola sumber daya air dengan
mengikuti informasi dan isu-isu yang berkembang tentang sumber daya air ini
sehingga air tidak menjadi barang yang dimiliki perorangan atau perusahaan
tertentu tetapi digunakan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan dan kemakmuran
rakyat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan
sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.
1. Dari hasil deskripsi responden bahwa konsumen produk AMIU di kalangan
mahasiswa sebagian besar berjenis kelamin pria yang berusia antara 20-25
tahun, berasal dari jurusan ekonomi yang berpenghasilan rendah dan tinggal di
kos yang harga sewa per tahun standar menengah.
2. Dari hasil analisis hubungan antara faktor-faktor bauran penjualan dan
keputusan konsumen dalam memilih produk AMIU, dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut.
a. Ada hubungan positif antara faktor fasilitas fisik dan keputusan konsumen.
Hal ini diketahui dari nilai korelasi Sig (2 tailed) fasilitas fisik dengan
keputusan konsumen adalah 0,015 dan nilai koefisien korelasi (r) sebesar
0,312 dengan taraf kesalahan α = 5% dan n = 60. Dapat disimpulkan
bahwa nilai Sig (2 tailed) fasilitas fisik lebih kecil dari 0,05 (0,015<0,05)
maka H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti terdapat hubungan yang
signifikan antara fasilitas fisik dan keputusan konsumen.Sedang nilai
koefisien r sebesar 0,312 yang berarti terdapat hubungan korelasi positif
yang rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
b. Tidak ada hubungan antara faktor produk dan keputusan konsumen. Hal ini
diketahui dari nilai korelasi Sig (2 tailed) produk dengan keputusan
konsumen adalah 0,450 dan nilai koefisien korelasi (r) sebesar -0,099.
Dapat disimpulkan bahwa nilai Sig (2 tailed) produk lebih besar dari 0,05
(0,450>0,05) maka H0 diterima, yang berarti tidak ada hubungan antara
produk dan keputusan konsumen. Sedang nilai koefisien r sebesar -0,099
yang berarti hubungan korelasi dapat diabaikan.
c. Tidak ada hubungan antara faktor harga dan keputusan konsumen. Hal ini
diketahui dari nilai korelasi Sig (2 tailed) harga dengan keputusan
konsumen adalah 0,814 dan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,031.
Dapat disimpulkan bahwa nilai Sig (2 tailed) harga lebih besar dari 0,05
(0,814>0,05) maka H0 diterima, yang berarti tidak ada hubungan antara
harga dan keputusan konsumen. Sedang nilai koefisien r sebesar 0,031
yang berarti hubungan korelasi dapat diabaikan.
d. Tidak ada hubungan antara faktor promosi dan keputusan konsumen. Hal
ini diketahui dari nilai korelasi Sig (2 tailed) promosi dengan keputusan
konsumen adalah 0,271 dan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,144.
Dapat disimpulkan bahwa nilai Sig (2 tailed) promosi lebih besar dari 0,05
(0,271>0,05) maka H0 diterima, yang berarti tidak ada hubungan antara
promosi dan keputusan konsumen. Sedang nilai koefisien r sebesar 0,144
yang berarti hubungan korelasi dapat diabaikan.
e. Tidak ada hubungan antara faktor pelayanan dan keputusan konsumen. Hal
ini diketahui dari nilai korelasi Sig (2 tailed) pelayanan dengan keputusan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
konsumen adalah 0,863 dan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,023.
Dapat disimpulkan bahwa nilai Sig (2 tailed) pelayanan lebih besar dari
0,05 (0,863 >0,05) maka H0 diterima, yang berarti tidak ada hubungan
antara pelayanan dan keputusan konsumen. Sedang nilai koefisien r sebesar
0,023 yang berarti hubungan korelasi dapat diabaikan.
B. Saran
1. Untuk pihak produsen/pengelola usaha AMIU, diharapkan tetap
memperhatikan dan meningkatkan kualitas air minum yang dijual di depot dan
juga pelayanan yang diberikan agar tetap sesuai dengan aturan dan regulasi
yang berlaku. Produsen AMIU diharapkan untuk lebih mempertimbangkan
untuk menerapkan proses produksi dan sanitasi yang lebih baik serta
menggunakan sumber air yang berkualitas tinggi. Pemilik depot AMIU harus
memberikan informasi yang lengkap dan akurat kepada konsumen mengenai
produk AMIU yang dijual depot (ditandai dengan adanya sertifikat lolos tes uji
dari dinas terkait). Hal ini dilakukan karena berhubungan erat dengan
perlindungan konsumen dan kesehatan manusia. Pihak produsen AMIU juga
diharapkan lebih memperhatikan persaingan usaha yang baik dan sehat antara
lain dengan membuat galon dan merek sendiri, dan tidak menggunakan galon
AMDK untuk produk AMIU, serta menerapkan harga yang kompetitif dan
bersaing dengan kualitas produk yang baik.
2. Untuk pihak pemerintah, sebagai pengawas dan pengontrol diharapkan dapat
menerapkan aturan dan regulasi yang jelas dan tegas sehingga pengelolaan air
dapat melindungi konsumen dan memberi kesejahteraan bagi seluruh rakyat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Indonesia (terutama rakyat miskin), tidak hanya berorientasi pada dimensi
ekonomis semata (peningkatan investasi, pendapatan daerah ataupun
pendapatan nasional). Pemerintah melalui dinas terkait diharapkan melakukan
pengawasan kualitas AMIU secara reguler, terutama pengawasan terhadap
sumber air, teknologi produksi, proses operasi serta pemeliharaan fasilitas fisik
depot.
3. Untuk konsumen AMIU, diharapkan mampu bersikap kritis dan cermat dalam
membeli produk AMIU dan mau bertanya kepada penjual tentang kualitas air
minum yang akan dikonsumsinya. Masyarakat sebagai konsumen harus
mengawasi kinerja pemerintah dalam mengelola sumber daya air dengan
mengikuti informasi dan isu-isu tentang sumber daya air ini sehingga air tidak
menjadi barang yang dimiliki perorangan atau perusahaan tertentu tetapi
digunakan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
Peran Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) dan lembaga-lembaga
swadaya masyarakat menjadi penting dalam pengembangan sikap kritis dan
kepedulian masyarakat terhadap kinerja pemerintah dan perilaku pelaku dunia
usaha.
C. Keterbatasan Penelitian
1. Pada saat pengumpulan data, penulis mengalami sedikit kesulitan dalam
mengumpulkan data karena banyak konsumen yang sedang mengisi AMIU di
depot yang tidak bersedia menjadi responden. Hal ini disebabkan keterbatasan
waktu yang dimiliki konsumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
2. Penulis tidak dapat menjamin kejujuran atas jawaban yang diberikan oleh
responden kepada peneliti sehingga kurang dapat memberikan gambaran yang
tepat tentang motivasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi responden.
3. Karena keterbatasan waktu dan biaya, penulis hanya dapat mengambil sampel
yang terbatas jumlahnya. Akan tetapi, penulis berusaha agar jumlah sampel
yang diambil dapat mewakili jumlah populasi yang ada.
4. Karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis, penelitian ini
hanya membahas faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen
produk AMIU dalam kaitannya dengan UU SDA. Penulis berharap penelitian
ini dapat dijadikan acuan peneliti-peneliti selanjutnya sehingga dapat
melakukan penelitian-penelitian yang berkaitan dengan tema penelitian dan
pembahasan yang lebih baik dan berkualitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
DAFTAR PUSTAKA
Ardhianie, Nila. 2004.”Inspirasi: Mengapa Privatisasi Air Bikin Orang Khawatir”.
SKH Kompas: 18 Februari 2004.
_______. 2005.”Masa Depan Pengelolaan Sumber Daya Air Di Indonesia: Semua
Bisa Diusahakan”. SKH Kompas 29 Maret 2005.
Arief, Sritua. 1993. Metodologi Penelitian Ekonomi. Jakarta : UI Press.
Arikunto, Suharsimi. 1986. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Assauri, Sofyan. 1988. Manajemen Pemasaran Dasar: Konsep dan Strategi. Jakarta:
CV. Rajawali.
Badudu, J.S. dan Zain, S.M.1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan.
Britt, S.1989. Consumer Behavior and The Behavional Sciences. USA: John Willy &
Louis, Inc.
Boediono dan Koster,W. 2004. Teori Dan Aplikasi: Statistika Dan Probabilitas.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Davidson, W.R., Sweeny, D.J. dan Stamp, R.W. 1988. Retailing Management. Sixth
Edition. USA: John Wiley and Sons, Inc.
Djarwanto. 1981. Statistik Induktif. Edisi I. Yogyakarta: BPFE.
Djarwanto. 1996. Statistik Induktif. Edisi IV cetakan ke-3. Yogyakarta: BPFE.
Engel, J F. 1994. Perilaku konsumen. Jilid II. Jakarta: Binarupa Aksara.
Gerungan, WA. 1991. Psikologi Sosial. Cetakan XII. Bandung: Eresco.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi 3.
Semarang: Badan Penerbit Undip.
Hadi, Sutrisno.1988. Analisis Butir-Butir Untuk Instrumen. Yogyakarta: Andi Offset.
_______.1987. Analisis Regresi. Yogyakarta: Andi Offset.
Irianto, Gatot.2005.”Menyoal Hak Guna Pakai Air Dan Dampaknya”. SKH Kompas:
04 Juni 2005.
_______.2005.”Nasib Pengelolaan Sumber Daya Air”. SKH Kompas: 02 Agustus
2005.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Khoiri, Ilham. 2005.”Bisnis Air Mineral Isi Ulang: Semakin Berkembang Akibat
Kurangnya Persediaan Air Bersih”. SKH Kompas: 09 Juli 2005.
Kotler, Philip.1989.Dasar-Dasar Pemasaran. Jilid IV. Jakarta: Intermedia.
Partini, Siti. 1990. Psikologi Sosial Studying. Yogyakarta.
Rosalina, M Putri. 2005.”Cerita Lama, Jakarta Kekurangan Air Bersih”. SKH
Kompas: 20 Juni 2005.
Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan ke-3. Bandung: Alfabeta.
Suprihatini, DR., IR.2004.”Keamanan Air Minum Isi Ulang”. SKH Kompas: 07
Januari 2004.
Supranto. 1991. Statistik Teori dan Aplikasi. Edisi V. Jakarta: Erlangga.
Surjadi, Harry. 2003.”RUU Pengelolaan Sumber Daya Air: Konservasi Air, Bukan
Eksploitasi Air Yang Dibutuhkan”. SKH Kompas: 17 November 2003.
Sutomo, M.Said. 2003.”Masyarakat Jatim Harus Waspada Mengonsumsi Air Minum”.
SKH Kompas: 05 Juni 2003.
Swastha, Basu dan Handoko, T.H. 1982. Manajemen Pemasaran: Analisa Perilaku
Konsumen. Yogyakarta: Penerbit Liberty.
Swastha, Basu. 1984. Azas-Azas Marketing. Edisi ke-3. Yogyakarta: Liberty.
Tiong, Goei jr. 2006.”Forum: Air dan Peradaban”. SKH Kompas: 22 Maret 2006.
Wawa, J.E. dan Ariyanto, Gesit. 2005.”Air Pun Butuh Diselamatkan”. SKH Kompas:
23 Maret 2005.
Widargo,Y. 2003. Skripsi: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam
Memilih Warung Lesehan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Wijayanti,Erna. 2001. Skripsi: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan
Konsumen Dalam Berbelanja Di Departement Store. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma.
www.aqua.com. Air Minum Isi Ulang Sehatkah?
www.kompas.co.id
Anonim.2005.”Berbahaya Apabila Air Diswastanisasikan”. SKH Kompas: 06 Januari
2005.
Anonim.2005.”Mari Menyelamatkan Air Tanah Di Pekarangan”. SKH Kompas: 05
Juni 2005.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Anonim.2005.”MK Tolak Permohonan Uji Materiil”. SKH Kompas: 19 Juli 2005.
Anonim.2005.”Pemerintah Buka Pintu untuk Privatisasi Air”. SKH Kompas:08
November 2005.
Anonim.2004.”Hak Guna Usaha Air Ke Privatisasi”.SKH Kompas:15 Desember 2004.
Anonim.2003.”Mengamankan Air Minum Isi Ulang”. SKH Kompas: 29 Mei 2003.
Anonim.2003.”RUU Sumber Daya Air: Ekspor Untuk Devisa”. SKH Kompas: 24
September 2003.
Anonim.2003.”Seratus Komitmen Untuk Air”. SKH Kompas: 27 Maret 2003.
Anonim.2002.”Pengusaha Air Minum Dalam Kemasan Minta Agar Usaha Air Minum
Isi Ulang Ditertibkan”. SKH Kompas: 20 Maret 2002.
Anonim.2002.”Swastanisasi Air Bersih Perdalam Deprivasi dan Kemiskinan”. SKH
Kompas: 29 Agustus 2002.
Anonim.2000.”Kondisi Air Dunia Berada Di Ambang Kritis”. SKH Kompas: 24
Maret 2000.
Anonim.1999.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 Tentang
Perlindungan Konsumen. Jakarta: Penerbit Cemerlang.
Anonim.2004.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 Tentang
Pengelolaan Sumber Daya Air.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Pertanyaan
a b a b c a b c d e f g a b c d e a b c1 1 1 1 1 1 52 1 1 1 1 1 33 1 1 1 1 1 44 1 1 1 1 1 45 1 1 1 1 1 46 1 1 1 1 1 67 1 1 1 1 1 48 1 1 1 1 1 39 1 1 1 1 1 410 1 1 1 1 1 611 1 1 1 1 1 512 1 1 1 1 1 613 1 1 1 1 1 414 1 1 1 1 1 315 1 1 1 1 1 716 1 1 1 1 1 817 1 1 1 1 1 518 1 1 1 1 1 619 1 1 1 1 1 620 1 1 1 1 1 321 1 1 1 1 1 422 1 1 1 1 1 323 1 1 1 1 1 324 1 1 1 1 1 325 1 1 1 1 1 526 1 1 1 1 1 427 1 1 1 1 1 328 1 1 1 1 1 529 1 1 1 1 1 530 1 1 1 1 1 431 1 1 1 1 1 432 1 1 1 1 1 233 1 1 1 1 1 334 1 1 1 1 1 535 1 1 1 1 1 336 1 1 1 1 1 437 1 1 1 1 1 338 1 1 1 1 1 339 1 1 1 1 1 340 1 1 1 1 1 841 1 1 1 1 1 542 1 1 1 1 1 643 1 1 1 1 1 344 1 1 1 1 1 445 1 1 1 1 1 646 1 1 1 1 1 1347 1 1 1 1 1 1048 1 1 1 1 1 449 1 1 1 1 1 550 1 1 1 1 1 1251 1 1 1 1 1 652 1 1 1 1 1 1253 1 1 1 1 1 654 1 1 1 1 1 455 1 1 1 1 1 556 1 1 1 1 1 457 1 1 1 1 1 658 1 1 1 1 1 459 1 1 1 1 1 560 1 1 1 1 1 6
6
Identitas Responden
Responden 1 2 3 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Fasilitas Fisik (X1) Pertanyaan Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 1 4 2 4 4 3 5 4 52 5 2 2 4 4 5 5 33 5 2 4 4 4 5 5 44 4 3 4 3 4 5 5 55 5 2 3 4 2 5 5 46 2 4 4 2 4 4 4 47 5 2 4 4 4 5 5 48 4 2 2 2 2 4 4 29 5 2 2 4 2 5 5 4
10 2 4 5 4 5 5 5 511 5 2 4 4 4 5 5 412 4 3 4 4 5 5 5 513 5 2 4 4 4 5 5 414 5 1 4 4 4 5 5 415 5 3 4 4 5 5 5 416 5 3 4 4 5 5 5 417 4 3 3 3 4 5 5 518 4 3 2 2 2 5 5 419 5 3 3 4 3 4 4 520 5 2 3 2 1 5 5 521 5 2 4 2 1 5 5 522 4 1 1 1 1 4 4 423 5 2 4 4 4 5 5 524 5 1 1 4 2 5 5 425 5 2 4 4 3 5 5 526 5 1 4 4 2 5 5 527 5 2 2 4 3 5 4 428 5 2 4 5 4 5 5 429 5 2 2 4 4 5 5 430 5 4 3 4 2 5 4 231 5 2 4 4 4 4 4 432 5 2 4 5 3 5 5 533 4 2 2 2 2 4 4 234 5 4 3 5 4 5 5 435 5 2 2 2 2 4 4 336 5 2 5 5 5 5 5 537 5 2 2 4 3 5 5 538 4 2 2 4 4 5 5 439 5 3 3 4 4 5 5 440 5 5 2 5 5 5 5 541 3 4 3 5 4 3 5 442 4 2 4 5 4 4 5 443 4 2 2 2 2 4 4 344 4 2 2 4 3 5 5 445 5 4 3 4 3 5 5 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
46 5 4 4 5 2 5 5 547 5 4 4 4 3 4 5 548 5 2 4 5 4 5 5 449 4 2 4 5 2 5 5 350 5 2 4 5 4 4 4 451 5 3 3 5 2 5 5 452 5 2 2 2 4 4 4 453 5 3 4 4 3 5 5 454 5 3 4 4 2 5 4 455 5 2 4 4 4 4 5 456 4 4 4 4 3 5 5 557 5 5 4 4 3 5 5 558 5 2 4 4 4 5 5 559 5 2 4 4 4 5 5 460 5 2 4 2 4 5 5 5
Produk AMIU Yang Dijual (X2)
Pertanyaan Responden 9 10 11 12 13 14
1 5 5 5 4 3 3 2 5 5 5 5 5 3 3 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 3 5 5 5 5 5 5 4 6 5 5 5 5 5 5 7 5 5 5 4 4 4 8 4 4 5 4 4 2 9 4 4 4 4 4 3
10 5 5 5 5 5 5 11 5 5 5 5 4 3 12 5 5 5 5 5 4 13 5 5 5 5 4 4 14 5 5 5 5 5 3 15 4 5 3 5 3 4 16 4 5 3 5 3 2 17 5 5 5 5 5 5 18 5 5 5 5 5 4 19 4 5 4 4 4 4 20 5 5 5 5 5 5 21 5 5 5 5 5 5 22 4 5 4 5 4 4 23 5 5 5 5 5 5 24 5 5 5 5 5 4 25 5 5 5 5 4 5 26 5 5 5 5 4 3 27 5 5 5 5 5 4 28 5 5 5 5 4 3 29 5 4 4 5 4 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
30 4 4 4 4 4 4 31 5 5 5 5 5 5 32 5 4 4 5 5 4 33 4 4 4 5 4 4 34 5 5 5 3 5 3 35 5 5 5 5 3 4 36 5 5 5 5 5 2 37 5 5 5 5 5 5 38 5 5 5 5 5 5 39 5 5 5 5 5 3 40 5 5 5 5 5 2 41 5 5 5 5 5 4 42 5 5 5 5 5 4 43 5 5 4 4 4 2 44 5 5 5 5 5 4 45 5 4 4 5 5 4 46 4 4 4 4 5 3 47 4 4 5 4 4 5 48 4 5 4 5 4 2 49 5 4 4 5 4 2 50 5 5 5 5 5 4 51 5 5 5 5 5 4 52 5 5 5 5 5 2 53 5 5 5 5 4 2 54 5 5 5 5 3 3 55 5 5 5 5 3 3 56 5 5 5 5 4 4 57 5 5 5 5 5 3 58 5 5 5 5 5 3 59 5 5 5 5 5 4 60 5 5 5 5 5 4
Harga AMIU (X3)
Pertanyaan Responden 15 16 17 18
1 4 2 4 42 5 4 5 53 4 2 4 44 2 1 4 55 5 3 4 56 2 2 2 57 5 4 4 48 2 2 2 49 4 4 4 410 2 2 1 411 5 4 5 412 4 4 4 313 5 5 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
14 5 4 4 315 4 4 2 316 4 4 2 317 4 3 5 518 4 3 4 519 3 2 4 420 5 5 5 521 5 5 4 422 2 2 2 423 4 4 5 524 4 3 5 525 5 4 5 426 5 3 4 427 4 3 5 528 5 4 5 429 4 3 4 430 4 3 2 431 2 2 4 432 5 4 3 433 2 2 2 434 5 5 5 535 5 5 4 336 4 4 4 437 3 3 4 438 2 2 4 439 2 2 4 440 3 3 4 541 4 3 4 542 4 4 4 543 2 2 3 444 3 4 4 445 5 5 4 546 4 3 4 447 4 4 4 448 4 4 3 249 4 4 2 250 5 5 4 451 4 4 5 552 4 2 4 453 5 4 4 454 5 4 4 455 5 4 4 456 5 4 4 457 5 4 4 458 5 4 4 459 5 5 4 460 5 4 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Promosi (X4) Pertanyaan Responden
19 20 21 1 2 3 42 4 3 43 4 5 54 4 4 55 4 5 56 5 5 57 4 5 58 2 4 59 2 4 410 2 5 511 4 4 512 3 4 513 3 4 414 3 4 515 4 4 516 3 4 517 3 5 518 4 4 519 3 4 420 1 4 421 2 4 422 4 4 523 5 5 524 3 4 425 3 4 426 4 4 427 3 4 428 3 4 429 3 4 530 3 4 431 4 4 432 4 3 433 4 4 434 4 4 435 3 4 436 2 4 537 3 4 538 2 4 439 3 4 440 3 4 341 4 4 442 4 5 543 2 4 444 4 4 545 4 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
46 2 4 447 4 4 448 4 4 449 3 4 450 4 5 551 5 5 552 1 2 453 2 4 454 3 4 455 4 4 556 3 4 557 4 4 558 4 4 459 2 4 460 3 4 4
Pelayanan Depot AMIU (X5)
Pertanyaan Responden 22 23 24 25 26 27
1 4 5 5 4 4 3 2 5 5 5 5 5 5 3 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 3 5 4 4 5 4 4 5 6 5 5 5 5 4 2 7 5 4 5 4 5 5 8 4 4 5 5 5 5 9 4 4 4 4 4 4
10 4 4 5 5 5 5 11 5 4 5 5 5 4 12 4 4 5 4 4 5 13 5 4 5 5 5 4 14 5 5 5 5 5 4 15 5 5 4 4 4 3 16 5 4 4 5 4 3 17 5 5 5 5 5 5 18 4 4 5 4 4 4 19 4 4 4 4 4 4 20 4 4 5 5 5 4 21 4 4 5 4 4 4 22 4 4 4 4 5 5 23 4 4 5 4 5 5 24 4 5 4 4 4 4 25 5 4 5 5 5 4 26 5 3 4 5 5 4 27 5 4 4 4 4 5 28 5 4 5 4 5 5 29 5 3 5 4 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
30 4 4 4 4 4 4 31 4 4 4 4 4 4 32 3 2 4 4 5 2 33 4 4 4 4 4 2 34 5 5 5 5 5 5 35 4 4 4 3 4 2 36 5 5 5 5 5 4 37 4 5 5 5 5 4 38 4 4 4 4 4 3 39 4 4 5 4 4 4 40 3 4 4 3 4 4 41 4 4 5 5 4 4 42 4 4 5 4 4 4 43 4 4 4 4 4 5 44 5 5 5 5 5 4 45 4 4 4 4 5 5 46 4 3 4 3 4 2 47 4 4 4 3 4 5 48 4 4 4 4 3 4 49 4 4 4 4 3 4 50 5 4 4 4 5 5 51 5 5 5 5 5 5 52 5 5 4 4 4 5 53 5 4 5 4 5 5 54 5 5 5 5 5 5 55 5 4 5 4 5 4 56 5 5 5 4 5 5 57 5 5 5 5 5 5 58 5 5 5 4 5 5 59 5 5 5 4 5 4 60 5 5 5 4 5 5
Keputusan Konsumen (Y)
Responden 6
1 5 2 3 3 4 4 4 5 4 6 6 7 4 8 3 9 4
10 6 11 5 12 6 13 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
14 3 15 7 16 8 17 5 18 6 19 6 20 3 21 4 22 3 23 3 24 3 25 5 26 4 27 3 28 5 29 5 30 4 31 4 32 2 33 3 34 5 35 3 36 4 37 3 38 3 39 3 40 8 41 5 42 6 43 3 44 4 45 6 46 10 47 10 48 4 49 5 50 10 51 6 52 10 53 6 54 4 55 5 56 4 57 6 58 4 59 5 60 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Reliability X1
****** Method 2 (covariance matrix) will be used for this analysis ****** R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Correlation Matrix FISIK1 FISIK2 FISIK3 FISIK4 FISIK5 FISIK1 1.0000 FISIK2 -.2504 1.0000 FISIK3 -.0101 .1771 1.0000 FISIK4 .2496 .2075 .3924 1.0000 FISIK5 -.0851 .2003 .4109 .4106 1.0000 FISIK6 .3379 -.0094 .2008 .2744 .0738 FISIK7 .1656 .0937 .2921 .4315 .2903 FISIK8 .0761 .2026 .4099 .2074 .2321 FISIK6 FISIK7 FISIK8 FISIK6 1.0000 FISIK7 .5451 1.0000 FISIK8 .3223 .4502 1.0000 N of Cases = 60.0 N of Statistics for Mean Variance Std Dev Variables Scale 31.2333 13.4023 3.6609 8 Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Squared Alpha if Item if Item Total Multiple if Item Deleted Deleted Correlation Correlation Deleted FISIK1 26.6000 12.6508 .0568 .2609 .6985 FISIK2 28.7167 11.3251 .1849 .1735 .6874 FISIK3 27.9333 9.4192 .5029 .3247 .5980 FISIK4 27.4500 8.9975 .5586 .3988 .5792 FISIK5 27.9500 9.4042 .4198 .2875 .6257 FISIK6 26.4833 11.9828 .3642 .3749 .6481 FISIK7 26.4667 11.6429 .5419 .4610 .6287 FISIK8 27.0333 10.5412 .4476 .3234 .6192 R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Reliability Coefficients 8 items Alpha = .6696 Standardized item alpha = .6990
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Reliability X1 (setelah item tidak valid dihilangkan) ****** Method 2 (covariance matrix) will be used for this analysis ****** R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Correlation Matrix FISIK3 FISIK4 FISIK5 FISIK6 FISIK7 FISIK8 FISIK3 1.0000 FISIK4 .3924 1.0000 FISIK5 .4109 .4106 1.0000 FISIK6 .2008 .2744 .0738 1.0000 FISIK7 .2921 .4315 .2903 .5451 1.0000 FISIK8 .4099 .2074 .2321 .3223 .4502 1.0000 N of Cases = 60.0 N of Statistics for Mean Variance Std Dev Variables Scale 24.0833 10.2472 3.2011 6 Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Squared Alpha if Item if Item Total Multiple if Item Deleted Deleted Correlation Correlation Deleted FISIK3 20.7833 6.5794 .5390 .3175 .6383 FISIK4 20.3000 6.5864 .5094 .3204 .6505 FISIK5 20.8000 6.5356 .4523 .2672 .6783 FISIK6 19.3333 9.0395 .3450 .3219 .7032 FISIK7 19.3167 8.6607 .5595 .4580 .6731 FISIK8 19.8833 7.7658 .4338 .3012 .6745 Reliability Coefficients 6 items Alpha = .7106 Standardized item alpha = .7468 Reliability X2 ****** Method 2 (covariance matrix) will be used for this analysis ****** R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Correlation Matrix PRODUK9 PRODUK10 PRODUK11 PRODUK12 PRODUK13 PRODUK14 PRODUK9 1.0000 PRODUK10 .4434 1.0000 PRODUK11 .6785 .4262 1.0000 PRODUK12 .3723 .3723 .1332 1.0000 PRODUK13 .3943 .1371 .4113 .2037 1.0000 PRODUK14 .1262 .1262 .2352 .1755 .3071 1.0000 N of Cases = 60.0 N of Statistics for Mean Variance Std Dev Variables Scale 27.2500 4.6992 2.1678 6 Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Squared Alpha if Item if Item Total Multiple if Item Deleted Deleted Correlation Correlation Deleted PRODUK9 22.4333 3.7073 .5587 .5645 .5789 PRODUK10 22.4333 3.9446 .3886 .3036 .6193 PRODUK11 22.5167 3.4065 .5382 .5536 .5616 PRODUK12 22.4500 3.9127 .3362 .2679 .6283 PRODUK13 22.7833 3.1556 .4528 .2597 .5821 PRODUK14 23.6333 2.8124 .3013 .1393 .7059 Reliability Coefficients 6 items Alpha = .6528 Standardized item alpha = .7227 Reliability X3 ****** Method 2 (covariance matrix) will be used for this analysis ****** R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Correlation Matrix HARGA15 HARGA16 HARGA17 HARGA18 HARGA15 1.0000 HARGA16 .7954 1.0000 HARGA17 .4638 .3170 1.0000 HARGA18 -.0457 -.1461 .4477 1.0000 N of Cases = 60.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
N of Statistics for Mean Variance Std Dev Variables Scale 15.3667 7.2531 2.6932 4 Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Squared Alpha if Item if Item Total Multiple if Item Deleted Deleted Correlation Correlation Deleted HARGA15 11.3667 3.4565 .6624 .6854 .4362 HARGA16 11.9167 4.0099 .5269 .6448 .5503 HARGA17 11.5667 4.1819 .5548 .4354 .5332 HARGA18 11.2500 6.4619 .0892 .2992 .7743 Reliability Coefficients 4 items Alpha = .6708 Standardized item alpha = .6375 Reliability X3 (setelah item tidak valid dihilangkan) ****** Method 2 (covariance matrix) will be used for this analysis ****** R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Correlation Matrix HARGA15 HARGA16 HARGA17 HARGA15 1.0000 HARGA16 .7954 1.0000 HARGA17 .4638 .3170 1.0000 N of Cases = 60.0 N of Statistics for Mean Variance Std Dev Variables Scale 11.2500 6.4619 2.5420 3 Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Squared Alpha if Item if Item Total Multiple if Item Deleted Deleted Correlation Correlation Deleted HARGA15 7.2500 2.5975 .7837 .6825 .4803 HARGA16 7.8000 3.0102 .6663 .6361 .6306 HARGA17 7.4500 3.9805 .4136 .2224 .8857 Reliability Coefficients 3 items Alpha = .7743 Standardized item alpha = .7686
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Reliability X4 ****** Method 2 (covariance matrix) will be used for this analysis ****** R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Correlation Matrix PROMO19 PROMO20 PROMO21 PROMO19 1.0000 PROMO20 .4030 1.0000 PROMO21 .3344 .4774 1.0000 N of Cases = 60.0 N of Statistics for Mean Variance Std Dev Variables Scale 11.7500 2.4280 1.5582 3 Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Squared Alpha if Item if Item Total Multiple if Item Deleted Deleted Correlation Correlation Deleted PROMO19 8.5000 .8305 .4290 .1886 .6463 PROMO20 7.6667 1.4802 .5168 .2946 .4466 PROMO21 7.3333 1.5480 .4539 .2520 .5146 Reliability Coefficients 3 items Alpha = .6161 Standardized item alpha = .6712 Reliability X5 ****** Method 2 (covariance matrix) will be used for this analysis ****** R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Correlation Matrix LAYAN22 LAYAN23 LAYAN24 LAYAN25 LAYAN26 LAYAN27 LAYAN22 1.0000 LAYAN23 .4896 1.0000 LAYAN24 .3884 .3717 1.0000 LAYAN25 .4563 .3268 .4862 1.0000 LAYAN26 .4446 .1906 .4719 .4932 1.0000 LAYAN27 .2649 .2148 .3117 .1630 .3568 1.0000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
N of Cases = 60.0 N of Statistics for Mean Variance Std Dev Variables Scale 26.2333 6.3853 2.5269 6 Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Squared Alpha if Item if Item Total Multiple if Item Deleted Deleted Correlation Correlation Deleted LAYAN22 21.7833 4.6472 .5821 .3993 .6797 LAYAN23 21.9833 4.7963 .4346 .3022 .7169 LAYAN24 21.6167 4.8845 .5816 .3697 .6872 LAYAN25 21.9667 4.7446 .5185 .3812 .6954 LAYAN26 21.7667 4.6904 .5600 .4030 .6854 LAYAN27 22.0500 4.2178 .3573 .1771 .7731 Reliability Coefficients 6 items Alpha = .7415 Standardized item alpha = .7730
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Tabel Data Deskripsi Skor Jumlah Skor Item Valid
Responden Fasilitas Fisik Produk Harga Promosi Pelayanan Keputusan
1 25 25 10 9 25 5 2 23 28 14 11 30 3 3 26 29 10 14 26 4 4 26 25 7 13 26 4 5 23 29 12 14 26 4 6 22 30 6 15 26 6 7 26 27 13 14 28 4 8 16 23 6 11 28 3 9 22 23 12 10 24 4
10 29 30 5 12 28 6 11 26 27 14 13 28 5 12 28 29 12 12 26 6 13 26 28 14 11 28 4 14 26 28 13 12 29 3 15 27 24 10 13 25 7 16 27 22 10 12 25 8 17 25 30 12 13 30 5 18 20 29 11 13 25 6 19 23 25 9 11 24 6 20 21 30 15 9 27 3 21 22 30 14 10 25 4 22 15 26 6 13 26 3 23 27 30 13 15 27 3 24 21 29 12 11 25 3 25 26 29 14 11 28 5 26 25 27 12 12 26 4 27 22 29 12 11 26 3 28 27 27 14 11 28 5 29 24 25 11 12 26 5 30 20 24 9 11 24 4 31 24 30 8 12 24 4 32 27 27 12 11 20 2 33 16 25 6 12 22 3 34 26 26 15 12 30 5 35 17 27 14 11 21 3 36 30 27 12 11 29 4 37 24 30 10 12 28 3 38 24 30 8 10 23 3 39 25 28 8 11 25 3 40 27 27 10 10 22 8 41 24 29 11 12 26 5 42 26 29 12 14 25 6 43 17 24 7 10 25 3 44 23 29 11 13 29 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
45 25 27 14 12 26 6 46 26 24 11 10 20 10 47 25 26 12 12 24 10 48 27 24 11 12 23 4 49 24 24 10 11 23 5 50 25 29 14 14 27 10 51 24 29 13 15 30 6 52 20 27 10 7 27 10 53 25 26 13 10 28 6 54 23 26 13 11 30 4 55 25 26 13 13 27 5 56 26 28 13 12 29 4 57 26 28 13 13 30 6 58 27 28 13 12 29 4 59 26 29 14 10 28 5 60 25 29 12 11 29 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Uji Normalitas NPar Tests
Descriptive Statistics
60 24,08 3,201 15 30
60 27,25 2,168 22 30
60 11,25 2,542 5 1560 11,75 1,558 7 15
60 26,23 2,527 20 30
60 4,87 1,900 2 10
Fasilitas fisikProduk Air Minum IsiUlangHargaPromosiPelayanan depot AirMinum Isi UlangKeputusan Konsumen
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
60 60 60 60 60 6024,08 27,25 11,25 11,75 26,23 4,873,201 2,168 2,542 1,558 2,527 1,900,179 ,174 ,183 ,153 ,124 ,193,131 ,102 ,106 ,153 ,087 ,193
-,179 -,174 -,183 -,132 -,124 -,1461,389 1,345 1,415 1,185 ,964 1,491,042 ,054 ,036 ,121 ,311 ,023
NMeanStd. Deviation
Normal Parametersa,b
AbsolutePositiveNegative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)
Fasilitas fisik
Produk AirMinum Isi
Ulang Harga Promosi
Pelayanandepot AirMinum Isi
UlangKeputusanKonsumen
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Nonparametric Correlations
Correlations
1,000 ,022 ,226 ,196 ,189 ,312*. ,870 ,082 ,133 ,148 ,015
60 60 60 60 60 60,022 1,000 ,214 ,233 ,303* -,099,870 . ,100 ,073 ,019 ,450
60 60 60 60 60 60,226 ,214 1,000 -,019 ,466** ,031,082 ,100 . ,888 ,000 ,814
60 60 60 60 60 60,196 ,233 -,019 1,000 ,244 ,144,133 ,073 ,888 . ,061 ,271
60 60 60 60 60 60,189 ,303* ,466** ,244 1,000 ,023,148 ,019 ,000 ,061 . ,863
60 60 60 60 60 60,312* -,099 ,031 ,144 ,023 1,000,015 ,450 ,814 ,271 ,863 .
60 60 60 60 60 60
Correlation CoefficientSig. (2-tailed)NCorrelation CoefficientSig. (2-tailed)NCorrelation CoefficientSig. (2-tailed)NCorrelation CoefficientSig. (2-tailed)NCorrelation CoefficientSig. (2-tailed)NCorrelation CoefficientSig. (2-tailed)N
Fasilitas fisik
Produk Air Minum IsiUlang
Harga
Promosi
Pelayanan depot AirMinum Isi Ulang
Keputusan Konsumen
Spearman's rhoFasilitas fisik
Produk AirMinum Isi
Ulang Harga Promosi
Pelayanandepot AirMinum Isi
UlangKeputusanKonsumen
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*.
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Kuesioner
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
Dengan hormat,
Dengan segala kerendahan hati perkenankanlah kami pada kesempatan ini
memohon kepada Saudara-Saudari untuk meluangkan waktu sejenak dengan
memberikan pendapat dan tanggapan terhadap pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner
berikut ini sesuai dengan pendapat, keyakinan serta keadaan yang sebenarnya.
Tujuan dari penelitian ini semata-semata hanya untuk tujuan ilmiah, dimana
pendapat Saudara-Saudari tersebut akan kami simpulkan dalam bentuk skripsi dengan
judul:
“Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen dalam Memilih Produk
Air Minum Isi Ulang”
Atas bantuan dan kesediaan Saudara-saudari dalam menjawab pertanyaan-
pertanyaan di bawah ini, kami mengucapkan banyak terima kasih.
Yogyakarta, Maret 2007
Hormat kami,
Gregorius Adelies Laksana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
IDENTITAS RESPONDEN
1. .Jenis Kelamin :
a. Pria b. Wanita
2. Usia :
a. Kurang dari 20 tahun c. Lebih dari 25 tahun
b. 20-25 tahun
3. Jurusan/Bidang Pendidikan :
a. Keguruan dan Ilmu Pendidikan e. Ekonomi
b. Farmasi/Kedokteran/Kesehatan f. Psikologi
c. Teknik g. lainnya: …………
d. Sastra
4. Penghasilan/Uang saku yang diterima dari orang tua per bulan :
a. Kurang dari Rp 500.000,00 d. Rp 1.500.000,00 – Rp 2.000.000,00
b. Rp 500.000,00 – Rp 1.000.000,00 e. Lebih dari Rp 2.000.000,00
c. Rp 1.000.000,00 – Rp 1.500.000,00
5. Harga sewa tempat tinggal (kost) per tahun :
a. Kurang dari Rp 1.000.000,00
b. Rp 1.000.000,00 – Rp 1.500.000,00
c. Lebih dari Rp 1.500.000,00
6. Berapa kali anda membeli atau melakukan pembelian air minum isi ulang (AMIU) di depot air isi
ulang dalam 3 bulan? ………………. Kali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
KOESIONER Berilah tanda silang ( X ) pada kotak jawaban yang menurut saudara paling sesuai dengan jawaban
saudara.
Keterangan alternative jawaban:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
R : Ragu-Ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
FASILITAS FISIK RETAILER (DEPOT AIR MINUM ISI ULANG) NO PERNYATAAN SS S R TS STS 1. Saya memilih depot air isi ulang yang dekat dengan tempat
tinggal (kos).
2. Saya memilih depot air isi ulang yang dekat dengan pusat
perbelanjaan.
3. Saya memilih depot air isi ulang yang memiliki area parkir
yang luas.
4. Saya memilih depot air isi ulang yang memiliki durasi
waktu buka lebih lama (> dari 8 jam).
5. Saya memilih depot air isi ulang yang memiliki bangunan
yang besar.
6. Saya memilih depot air ulang yang memiliki alat pengisian
ulang yang canggih dan higenis.
7. Saya memilih depot air isi ulang yang bersih dan nyaman.
8. Saya memilih depot air isi ulang yang memiliki desain
interior yang membuat kesan sehat dan modern.
PRODUK AIR MINUM ISI ULANG YANG DIJUAL
NO PERNYATAAN SS S R TS STS 9. Saya memilih produk AMIU yang berkualitas baik.
10. Saya memilih produk AMIU yang memenuhi Standar
Nasional Indonesia (SNI) sebagai standar baku produk yang
dijual di pasaran.
11. Saya memilih produk AMIU yang memenuhi standar air
sehat (bersih/jernih, tidak berwarna dan tidak berbau).
12. Saya memilih produk AMIU yang lulus uji kelayakan
kualitas, ditandai dengan adanya sertifikat lulus uji
kelayakan produk dari Departemen Kesehatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
13. Saya memilih produk AMIU yang bahan bakunya diambil
dari sumber/mata air yang jelas, berkualitas dan telah diuji
kelayakannya.
14. Saya memilih produk AMIU yang memiliki merek tertentu.
HARGA AMIU
NO PERNYATAAN SS S R TS STS 15. Saya memilih produk AMIU karena harganya murah.
16. Saya memilih produk AMIU yang harganya lebih murah
daripada harga produk sejenis.
17. Saya memilih produk AMIU karena harganya sesuai
dengan uang saku yang saya terima tiap bulan.
18. Saya memilih produk AMIU karena harganya sesuai
dengan kualitas yang diberikan.
PROMOSI
NO PERNYATAAN SS S R TS STS 19. Saya memilih produk AMIU yang mengiklankan
produknya secara menarik.
20. Saya memilih produk AMIU yang menyediakan layanan
konsumen.
21. Saya memilih produk AMIU yang memberikan tanggapan
positif atas pegaduan konsumen.
PELAYANAN DEPOT AMIU
NO PERNYATAAN SS S R TS STS 22. Saya memilih depot AMIU karena memiliki karyawan
depot yang ramah pada konsumen.
23. Saya memilih depot AMIU karena memiliki karyawan
depot yang berpakaian rapi dan bersih
24. Saya memilih depot AMIU karena memiliki
memperhatikan aspek kebersihan.
25. Saya memilih depot AMIU karena mengutamakan
kenyamanan konsumen.
26. Saya memilih depot AMIU karena cepat dalam melayani
konsumen.
27. Saya memilih depot AMIU karena menyediakan jasa
layanan antar pesanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
PHOTO GALERY
Fasilitas Fisik Depot AMIU
PHOTO GALERY
Alur perputaran AMIU
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
PHOTO GALERYUji Kesehatan AMIU
Sehatkah AMIU???
PHOTO GALERY
Proses Pengumpulan Data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
PHOTO GALERY
Papan Reklame/Spanduk Depot AMIU
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Biodata Penulis
1. Nama : Gregorius Adelies Laksana
2. Tempat, tanggal lahir : Bogor, 10 Maret 1981
3. Agama : Katolik
4. Jenis Kelamin : Laki-laki
5. Alamat Asal (Rumah) : Jl. Siwalan I No. 10 Tegal 52112
6. Nomor Telp : 0813 2828 7337 / 0283 354139
PENGALAMAN ORGANISASI
1. Koordinator Lapangan “Ngamen Peduli Gempa Nabire” USD Februari 2004.
2. Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan PIPS Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta tahun 2001-2002.
3. Koordinator Tutor Inisiasi Sanata Dharma tahun 2001 Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
4. Tutor Inisiasi Sanata Dharma tahun 2000 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
5. Ketua Panitia Lomba Cerdas Cermat Ilmu-Ilmu Sosial SMU/K Se-Jateng DIY
tahun 2001.
6. Wakil Koordinator Seksi Humas dan Perijinan festival Band Pelajar se-DIY
dalam rangka Lustrum IX FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
dengan bintang tamu band PADI bulan Mei 2001.
7. Sekretaris dan anggota Unit Kegiatan Fakultas Seni dan Pertunjukan Parengket
Production (SP3) tahun 2001-2002.
PENGALAMAN KERJA
1. Tenaga Volunteer guru pengajar di SMU YPPK Adhi Luhur (Kolese Le Cocq
D’Armmandville) Nabire, Papua dari bulan Juni 2002 s/d Juli 2003.
2. Staf Kesekretariatan Pendampingan Kepribadian Mahasiswa Universitas
Sanata Dharma (PMME) bulan September tahun 2000 dan 2001.
3. Staf Kesekretariatan Pelatihan dan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa
Universitas Sanata Dharma (PPKM) bulan Januari tahun 2004.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
4. Panitia Pelaksana dalam JRS Indonesia National Meeting 2005 pada tanggal
22-28 September 2005.
5. Tenaga Volunteer di program “Earthquake Relief Operation at Jogjakarta and
Central Java” kerjasama antara NGO HELP from Germany-Rakata Adventure
Team-Ibu for Jogja pada bulan Mei-Oktober 2006.
6. Supervisor di Restoran Ayam Tulang Lunak ‘Malioboro’ Kuta-Bali pada bulan
April-Juni 2007.
LAIN-LAIN
• Prestasi :
1. Juara 3 Bola Basket pada Pekan Olahraga, Seni dan Budaya antar kabupaten
se-Papua dalam rangka HUT KNPI Papua tahun 2003, perwakilan Tim Bola
Basket Kab. Nabire.
2. Juara 1 Bola Basket pada kejuaraan Dekan Cup tahun 2004 antar program
studi se-FKIP Univ. Sanata Dharma Yogyakarta, perwakilan Tim Bola Basket
Prodi Pendidikan Ekonomi Dunia Usaha.
3. Juara 3 Bola Basket pada kejuaraan Rektor Cup antar Fakultas se-Univ. Sanata
Dharma Yogyakarta dalam rangka Dies Natalis Sanata Dharma tahun 1999,
perwakilan Tim Bola Basket FKIP.
Life is a long journey...
Life is a running, life is a waiting, life is a fighting, life is so boring...
But life is a wonderfull miracle 4 me...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Recommended