View
0
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
BAB II
ANALISIS INDUSTRI
A. BENTUKPASAR
Menurut Philip Kotler ( 1995, 270 ) pasar dapat dibagi menjadi dua macam,
yaitu pasar monopoli murni dan pasar persaingan monopolistik. Monopoli murni
terjadi bila hanya ada satu perusahaan yang memberikan suatu jasa tertentu dalam
suatu wilayah. Pasar monopoli ini ada dua jenis, yaitu monopoli yang tidak
diregulasi dan monopoli yang diregulasi. Perusahaan dengan monopoli yang tidak
diregulasi adalah perusahaan yang berusaha memaksimumkan laba melalui
penetapan harga jual yang tinggi, sedikit promosi, dan hanya memberikan
pelayanan yang minimum. Hal ini bisa saja terjadi sebab pelanggan harus
membeli jasanya sehubungan dengan tidak adanya jasa substitusi. Sedangkan
monopoli yang diregulasi adalah dengan membebankan harga jual yang rendah
dan menyediakan lebih banyak pelayanan untuk memaksimumkan laba. Panti
Wreda "Kasih" memiliki bentuk monopoli murni karena di wilayah Surabaya
tidak ada atau belum ada Panti wreda yang menawarkan fasilitas-fasilitas mewah.
Bentuk pasar yang lain adalah pasar persaingan monopolistik. Pada bentuk
persaingan monopolistik ini terdiri dari banyak pesaing untuk satu jasa tertentu
sehingga dapat dilakukan perbandingan penawaran fasilitas yang diberikan oleh
mereka baik secara keseluruhan maupun sebagian Untuk tahun vang akan datang?
tidak tertutup kemungkinan adanya Panti wreda lain yang menawarkan pelayanan
dan fasilitas yang sama dengan yang ditawarkan oleh Panti Wreda "Kasih" Ini
9
dimungkinkan karena para pesaing tentu akan berusaha untuk memenuhi
kebutuhan pelanggannya dengan cara yang lebih unggul. Namun hingga saat ini,
belum terjadi pasar persaingan monopolistic karena Panti wreda lain yang ada di
Surabaya memberikan penawaran yang berbeda dengan Panti Wreda "Kasih".
Penawaran yang diberikan oleh Panti wreda pesaing adalah bebas biaya tiap
bulannya, tetapi fasilitas yang ada tidaklah semewah yang ditawarkan oleh Panti
Wreda "Kasih". Dalam hal semangat pelayanan, mungkin hampir sama dengan di
Panti Wreda "Kasih", yakni semangat untuk memberikan pelayanan dengan
sebaik mungkin. Tetapi di Panti Wreda "Kasih", bentuk pelayanannya benar-
benar diutamakan, yaitu dengan merekrut perawat dari akademi perawat yang
sedikit banyak mengerti tentang kesehatan dan keadaan para manula, serta adanya
dokter-dokter spesialis dan dokter umum yang siap untuk membantu manula
dalam hal kesehatan, sehingga bila ada manula yang sakit bisa diketahui sedini
mungkin. Sedangkan di Panti wreda lain berdasarkan survei, hanya merekrut
pembantu rumah tangga biasa serta hanya mendatangkan dokter umum.
Bentuk usaha Panti wreda ini adalah perusahaan perseorangan, sedangkan
Panti wreda pesaing yang ada di Surabaya menggunakan badan hukum yayasan.
Jika bentuk perusahaannya yayasan, maka Panti wreda tersebut ditanggung oleh
lembaga pemerintah atau swasta, dan tidak mengenakan biaya pada para
penghuninya. Pada umumnya, manula yang diterima di Panti wreda yang
berbentuk yayasan adalah manula yang tidak memiliki keluarga atau yang berasal
dari keluarga yang tidak mampu. Sedangkan di Panti Wreda "Kasih", dengan
bentuk perusahaan perseorangan memiliki sistem yang berbeda dengar bentuk
10
perusahaan yayasan. Dengan bentuk perusahaan perseorangan, pemilik Panti
wreda ini harus menanggung sendiri pembiayaannya. Pembiayaan yang
dikeluarkan setiap bulan ditutup dengan dana yang berasal dari para manula yang
membayar setiap bulannya.
Jadi Panti Wreda "Kasih" ini bisa dikatakan satu-satunya Panti wreda di
Surabaya dengan pelayanan dan fasilitas seperti di hotel dengan pelayanan yang
memuaskan setiap saat.
B. ANALISIS PESAING
Dalam merencanakan usaha ini, tentu tidak luput memperhatikan kondisi
para pesaing yang ada. Untuk itu, Panti Wreda "Kasih" yang direncanakan ini
diupayakan untuk memiliki nilai lebih dibandingkan Panti wreda lain dengan
memperhatikan lokasi, bangunan, fasilitas, dan pelayanan yang berkualitas dan
manajemen yang diterapkan. Pesaing yang ada di Surabaya ini adalah Panti wreda
lanjut usia yang ada di Jalan Undaan Kulon No. 7 dan Panti "Surya" di Jalan
Jemur Andayani. Namun karena keterbatasan yang dimiliki sehingga hanya
dilakukan survei pada Panti wreda di Jalan Undaan. Tujuan mencari informasi
tentang pesaing adalah untuk memperkirakan kekuatan dan kelemahan pesaing.
Informasi dan data-data yang sudah didapatkan dari pesaing tentang strategi dan
tujuannya adalah sebagai berikut :
Panti wreda ini didirikan pada tanggal 3 1 Maret 1947. Badan hukum Panti wreda
ini adalah yayasan milik swasta. Panti ini menampung 38 orang lanjut usia yang
berusia sekitar 65-86 th. Panti ini mempunyai sal-sal yang ditempati oleh mereka
11
dengan satu sal berisi 5 orang. Selain itu juga mempunyai kamar isolasi yang
ditujukan bagi mereka yang sudah tidak bisa mengurus dirinya sendiri. Fasilitas
yang disediakan antara lain : televisi di ruang rekreasi, seminggu 2 kali senam
sangkung, 2 kali seminggu ada persekutuan doa, dan 1 bulan sekali ada misa
untuk agama Katolik. Untuk agama lain yang ingin beribadah, mereka boleh
keluar rumah untuk tujuan tersebut. Selain itu, ada 12 orang pembantu yang
bekerja pagi sampai malam. Untuk mereka yang sakit, ada dokter umum yang bisa
dipanggil untuk memeriksa mereka. Jika tidak ada yang sakit, dokter tersebut
hanya satu minggu sekali berkunjung untuk memeriksa kesehatan mereka. Dokter
disini tidak dikenakan biaya, karena dokter ini bekerja berdasarkan sukarela.
Kegiatan mereka sehari-hari melakukan pekerjaan tangan. Setiap hari Senin,
mereka diajarkan melakukan pekerjaan tangan. Disini ada pengajar khusus untuk
orang tua, dan bebas dari segala biaya.
Makanan yang disediakan menurut kondisi kesehatan dari para manula masing-
masing. Misalkan jika ada yang mempunyai kencing manis maka menu
makanannya akan dijauhkan dari gula yang berlebihan. Jam makan dibagi menjadi
3 kali setiap hari, yakni jam 07.00 WIB. 11.30 WIB, dan 17.00 WIB.
Hiburan yang ada sehari-hari adalah televisi. Tetapi kadangkala ada pihak luar
yang datang menga'ak semua penghuni Panti wreda ini pergi berekreasi. Misalkan
baru-baru ini mereka dibiayai oleh pemerintah untuk berekreasi ke Taman Safari.
Selain itu, ada juga yang membiayai mereka untuk rekreasi ke kota Batu.
12
Latar belakang mereka adalah manula yang tidak mempunyai keluarga. Manula
yang akan masuk Panti wreda ini namun masih memiliki anak/keluarga, maka
pihak Panti wreda akan menolak untuk menampung mereka.
Prosedur untuk mereka yang ingin masuk, cukup dengan menunjukkan salah satu
surat identitas, seperti KSK, Surat Kewarganegaraan, Surat Baptis (kalau ada),
surat ganti nama, dan sebagainya.
Selain itu, informasi dari pesaing tidak langsung yang berada di luar kota
Surabaya ( Majalah Busos, 1981, 54 ), bisa memberi masukan dalam
merencanakan Panti wreda "Kasih" ini. Informasi pesaing yang didapatkan di
panti wredha di Kota Kediri adalah sebagai berikut:
Nama panti wredha ini adalah Panti Wreda Santo Yosep di Kediri. Panti
wreda ini telah berdiri sejak tahun 1965 dibawah asuhan suster-suster puteri kasih.
Pendirinya yang pertama adalah Suster Fernanda van Dijk yang kini telah
mengundurkan diri karena usia lanjut, dan digantikan oleh Suster Marie Jean.
Seluruh penghuninya terdiri dari orang-orang tua yang benar-benar terlantar, yang
tidak mempunyai sanak saudara untuk merawatnya di hari tua. Di panti wreda ini,
mereka memperoleh perawatan dan pelayanan yang dibutuhkan. Hidup mereka
tenang dan bahagia, karena dalam rumah ini mereka telah memperoleh perawatan
dan cinta kasih yang didambakan oleh setiap orang khususnya bagi mereka yang
telah lanjut usia. Bagi mereka yang masih dapat bekerja, diberi kegiatan yakni
menjahit, mambantu di dapur, mengurus peternakan ayam, dan sebagainya.
Sebagian dari mereka sudah tidak dapat meninggalkan tempat tidurnya dan
memerlukan perawatan khusus, ada beberapa yang telah menjadi buta sama
13
sekali, dan ada pula yang sudah pikun (lupa ingatan). Namun demikian suasana di
panti wreda selalu nampak gembira. Dari sini kita dapat mengetahui, bahwa tugas
merawat orang-orang jompo itu menuntut suatu ketabahan hati yang bulat,
semangat berkorban dan cinta kasih yang tulus dan murni. Dalam panti wreda ini,
hidup beragama sangat terjamin dan dipentingkan. Sebuah kapel kecil disediakan
bagi mereka untuk berdoa, supaya mereka dapat menjalani hari tuanya dengan
tenang, mencintai dan menyerahkan diri ke dalam tangan Tuhan Yang Maha
Pengasih. Setiap pagi dan sore mereka berdoa bersama. Mereka yang masih dapat
berjalan, meskipun dengan dipapah, rajin mengikuti Perayaan Ekaristi di paroki.
Merekapun ikut serta dalam doa-doa wilayah. Suster Marie Jean selalu bersikap
sabar dan ramah terhadap mereka, merawat, melayani dan mendidik mereka
dengan penuh kasih sayang.
Panti wredha yang gedungnya cukup baik tetapi sangat sederhana ini telah
menarik perhatian masyarakat, dalam maupun luar kota. Sering ada kelompok-
kelompok organisasi datang berkunjung demi menghibur para jompo dan
memberikan sedikit sumbangan yang beraneka macam bentuknya. Instansi-
instansi pun sering memberikan bantuannya berupa bahan-bahan makanan
maupun uang. Rumah Sakit Bhayangkara, beserta para dokter dan stafnya, selalu
siap untuk menampung penghuni panti wreda yang perlu berobat maupun opname
dengan cuma-cuma. Selain itu juga ada beberapa dokter yang selalu memberikan
sumbangan-sumbangannya secara pribadi.
14
Dengan mengetahui informasi dan data-data dari pesaing, maka dalam
pelaksanaannya bisa memperkirakan pola reaksi pesaing. Macam-macam reaksi
pesaing adalah (Philip Kotler, 1995, 281 ) :
1. Pesaing yang santai.
Ada pesaing yang tidak bereaksi dengan cepat terhadap tindakan
pesaing yang lain. Mereka merasa pelanggan mereka setia sehingga
mereka lambat dalam mengamati pesaing, atau mereka mungkin
kekurangan dana untuk melakukan tindakan antisipatif.
2. Pesaing selektif.
Pesaing hanya bereaksi pada jenis serangan tertentu. Pesaing seperti
ini merasa yakin bahwa Panti wreda adalah satu-satunya tempat yang
dibutuhkan oleh manula yang tidak mempunyai tempat tinggal.
Dengan tidak adanya jasa substitusi maka manula tidak mempunyai
pilihan lain, selain masuk di Panti wreda.
3. Pesaing harimau
Pesaing ini bereaksi dengan gesit dan kuat terhadap setiap serangan
dalam wilayahnya. Pesaing seperti ini menandakan bahwa mereka
akan membalas serangan dari pesaing lain sampai akhir.
4. Pesaing stokastik.
Pesaing jenis ini tidak menunjukkan pola reaksi yang dapat diduga
Mereka mungkin bisa membalas serangan dari pihak lain atau mereka
juga bisa tidak membalas dari serangan yang ada. Jadi gerakan dari
pesaing seperti ini sulit untuk diamati.
15
Dengan memiliki keterangan dari pesaing, akan memudahkan dalam perumusan
strategi untuk menghadapi pesaing yang ada.
C. PROSPEK BISNIS
Untuk merencanakan bisnis Panti wreda ini, harus pula mengetahui prospek bisnis
untuk masa yang akan datang. Untuk mengetahui prospek bisnis harus
memperhatikan faktor-faktor berikut ini Philip Kotler ( 1995, 294 ) :
1. Permintaan pasar.
Permintaan pasar yaitu banyaknya konsumen yang membutuhkan (
jasa ) atau banyaknya jumlah yang dibeli ( produk ) dalam wilayah
tertentu, dalam jangka waktu tertentu, dan dalam lingkungan
pemasaran tertentu.
Dalam Panti wreda yang akan didirikan ini, banyak pasar yang
membutuhkan. Karena di wilayah Surabaya, ini tidak ada Panti wreda
yang memberikan fasilitas-fasilitas seperti di rumah-rumah orang kaya
yang memakai AC dan televisi di kamar sendiri, dengan bangunan
yang mewah dan besar. Jadi untuk manula kelas atas, diharapkan lebih
memilih Panti Wreda "Kasih" dibandingkan dengan Panti wreda yang
lain.
2 Potensi pasar
Dengan melihat situasi sekarang ini, masih banyak orang-orang kaya
yang tidak sempat merawat orang tuanya, sehingga orang tuanya
merasa kesepian jika tinggal di rumah sendiri. Pada tahun-tahun yang
16
akan datang, orang akan semakin sibuk dalam pekerjaannya, sehingga
tidak sempat merawat dan memperhatikan orang tuanya. Selain itu,
Kota Surabaya sebagai kota metropolis kedua setelah Jakarta, ternyata
memiliki potensi pasar yang cukup baik. Dengan keadaan masyarakat
sekarang yang tingkat perekonomiannya jauh lebih baik, maka Panti
wreda ini mempunyai prospek bisnis yang bagus.
3. Potensi perusahaan.
Dengan melihat permintaan pasar yang bagus, maka Panti wreda ini
juga harus memiliki potensi yang baik dalam menghadapi tuntutan-
tuntutan dan hambatan yang ada. Manajer Panti Wreda "Kasih" ini
harus benar-benar mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan,
agar Panti wreda ini bisa dikenal sebagai Panti wreda yang handal dan
berkualitas. Selain itu, harus memiliki pula potensi yang kuat dalam
segi dana, segi pembiayaan, segi pelayanan dan segi manajemennya.
Dengan demikian, rencana bisnis Panti wreda ini menjanjikan prospek
bisnis yang cerah. Sehingga Panti Wreda "Kasih" untuk tahun-tahun yang akan
datang diharapkan dapat melahirkan cabang-cabang di kota lain, atau pengusaha-
pengusaha baru yang akan membuka bisnis semacam ini.
Recommended