View
576
Download
128
Category
Preview:
DESCRIPTION
Analisis Jembatan
Citation preview
BEBAN JEMBATAN
Beban Jembatan
Berat sendiri
Beban luar
Muatan primer (berat lalu lintas &
beban kejut)
Muatan sekunder (gaya angin, rem/traksi,
tumbukan, rangkak, susut, muai)
Muatan khusus (gaya gempa, aliran sungai, tumbukan LL
bawah jembatan, gaya2 pd pelaksanaan)
Lantai
Kendaraan
Gelagar
Memanjang
Gelagar
melintang
Gelagar
induk
Tumpuan
Pilar
/Abutment Pondasi
Gelagar induk
Gelagar memanjang
Gelagar melintang
CONTOH PERENCANAAN JEMBATAN TIPE I
Diketahui Jembatan Type I dengan data-data sebagai berikut:
o Bentang jembatan = 20 m
o Lebar jembatan = 9 m
o Jarak gelagar memanjang = 1,50 m
o Jarak gelagar melitang = 4,00 m
o Muatan = tanpa trotoar
o Tebal plat lantai kendaraan = 0,25 m
o Tebal aspal = 0,10 m
Pertanyaan: Analisis statika untuk lantai kendaraan, gelagar memanjang dan gelagar melintang berdasarkan PPJJR 1987
A. STATIKA LANTAI KENDARAAN
Penentuan tipe plat:
slab)way(onearahsatuPlat267,25,1
4
Lx
Ly
5 @ 4 m = 20 m
6 @ 1,5 m = 9 m
Gelagar memanjang
Gelagar melintang
Gelagar induk
A. STATIKA LANTAI KENDARAAN
o Lantai kendaraan bersifat one-way slab dengan tumpuan gelagar memanjang.
5 @ 4 m = 20 m
6 @ 1,5 m = 9 m
Gelagar memanjang Gelagar melintang
A. STATIKA LANTAI KENDARAAN
o Lantai kendaraan bersifat one-way slab dengan tumpuan gelagar memanjang.
6 @ 1,5 m = 9 m
Gelagar memanjang Lantai kendaraan
1. Beban akibat berat sendiri dengan pias plat 1m:
Plat = 0,25 x 1 x 2400 = 600 kg/m
Aspal = 0,10 x 1 x 2000 = 200 kg/m
Total = 800 kg/m
Momen maksimum = 1/10 x 800 x 1,52 = 180 kgm/m lebar
A. STATIKA LANTAI KENDARAAN
2. Beban akibat muatan T beban roda 10 ton
0,5 x 0,25 = 0,125 m
0,5 x 0,25 = 0,125 m
10 ton 30 cm
50 cm
0,5 + 2 (0,125) = 0,75 m
22mkgmt 24242242,24
55,075,0
10
25,03,025,05,0
10
3,05,0
10
x
hhq
A. STATIKA LANTAI KENDARAAN
Momen dua tumpuan jika masuk satu roda
1,5 m
0,375 m 0,375 m 0,75 m
R1 R2
24242 kg/m
kgm64,5113
375,05,075,05,02424275,091,9090
375,05,075,05,075,0max
91,90902
75,024242
1
21
qRM
kgx
RR
A. STATIKA LANTAI KENDARAAN
Momen dua tumpuan jika masuk dua roda
1,0 m (jarak minimum 2 roda berdekatan)
R1 R2
24242 kg/m
0,375 m 0,625 m 0,25 m
roda) (1Mmax dipakairoda)(1Mmaxroda)(2Mmax
kgm88,3787
5,0625,02424275,052,15151
5,0625,075,0max
52,1515124242625,0
1
21
qRM
kgxRR
A. STATIKA LANTAI KENDARAAN
m1perpiaskgm
Mtotal
64,5293
64,5113180
LLDL MM
A. STATIKA LANTAI KENDARAAN
B. STATIKA GELAGAR MEMANJANG
6 @ 1,5 m = 9 m
Gelagar memanjang Gelagar melintang
5 @ 4 m = 20 m
Gelagar melintang Gelagar memanjang
B. STATIKA GELAGAR MEMANJANG
5 @ 4 m = 20 m
Gelagar melintang Gelagar memanjang
1. Beban akibat berat sendiri (plat+aspal) pada gelagar memanjang:
q plat = 1,5 x 800 = 1200 kg/m
Berat sendiri gelagar (taksir) = 170 kg/m
Total = 1370 kg/m
Momen akibat berat sendiri = 1/10 x 1370 x 42 = 2192 kgm
B. STATIKA GELAGAR MEMANJANG
B. STATIKA GELAGAR MEMANJANG
B. STATIKA GELAGAR MEMANJANG
1. Beban D
P = 12 ton ; q = 2,2 t/m
Jarak gelagar = 1,5 m
Akibat beban merata p:
q = (2,2 / 2,75) x 0.75 x 1.5
= 0,9 t/m = 900 kg/m
Akibat beban terpusat P:
Q = (12 / 2,75) x 0.75 x 1.5
=4.9 ton = 4900 kg
B. STATIKA GELAGAR MEMANJANG
Beban D
Koefisien kejut (K)
37,1450
201K
Momen dua tumpuan gelagar memanjang akibat beban D:
P = 1,37 x 4900 = 9179 kgm
Momen akibat Q dan q:
M = ( x QL )+ (1/8 x q L2)
= ( x 9179 x 4 )+ (1/8 x 900 x 42) = 10979 kgm
kgm
Mtotal
13171
109792192
LLDL MM
C. STATIKA GELAGAR MELINTANG
o Beban berat sendiri gelagar memanjang dan lantai kendaraan:
P = 1370 x 4 = 5480 kg
o Berat sendiri gelagar melintang (taksir) = 350 kg/m
9 m
R1 R2
o Reaksi
R1 = (5/2 x 5480) + (9/2 x 350) = 15275 kg
o Momen akibat berat sendiri:
M = 40533,75 kgm
9 m
R1 R2
C. STATIKA GELAGAR MELINTANG
Beban D untuk jaur lalu lintas sebesar 2,75 m :
P = 12 ton, p = 2,2 t/m
o q = (12/2,75) + ((2,2/2,75) x 4) = 7,56 t/m
o R = 1,75 (q/2) + q (5,5/2)
= 27,405 ton
o Momen akibat beban D:
M = R(1,75 + 5,5/2) 1,75(q/2)(1,75/2+5,5/2) q (5,5/2) (0,5x5,5/2)
= 70,76 tm
= 70760 kgm
1,75 5,5 1,75
q q/2
C. STATIKA GELAGAR MELINTANG
Koefisien kejut (K)
34,1950
201K
Momen total pada gelagar:
Mtotal = momen akibat berat sendiri dan momen akibat
beban D
= 40533,75 + 1,34 x 70760
= 135352,15 kgm
D. STATIKA GELAGAR INDUK
o Beban berat sendiri dari gelagar melintang, gelagar memanjang dan
lantai kendaraan adalah:
P = 350 x 1,5 + 5480
= 6005 kg
o Berat sendiri gelagar induk (taksir) = q = 800 kg/m
o Reaksi
R1 = R2 = 0,5p + 2p + 0,5 qL
= 23012,5 kg
o Momen akibat berat sendiri:
M = 112060 kgm
5 @4 m = 20 m
R1 R2
0,5 p 0,5 p p
D. STATIKA GELAGAR INDUK
Beban D untuk jaur lalu lintas sebesar 2,75 m :
P = 12 ton, p = 2,2 t/m
Sehingga:
Q = (9/2) (12/2,75) = 19,63 ton
q = (9/2) (2,2/2,75) = 3,6 t/m
Koefisien kejut (K)
29,12050
201K
D. STATIKA GELAGAR INDUK
Momen akibat beban D dengan koef. kejut:
M = 1,29 ((1/4 x 19,63 x 20) + (1/8 x 3,6 x 202))
= 358,814 tm
= 358814 kgm
Momen total pada gelagar induk:
Mtotal = 112060 + 358814
= 470874 kgm
Note :
* Dalam perencanaan, maka berat dari gelagar (melintang,
memanjang, induk) disesuaikan dengan dimensi gelagar yang
akan dipakai.
Jembatan Tipe II
Lantai Kendaraan
Gelagar Memanjang/
Gelagar Induk
Tumpuan
Pilar
/Abutment Pondasi
Jembatan Tipe II
Gelagar induk Diafragma
Diketahui Jembatan Type II dengan data-data
sebagai berikut:
o Bentang jembatan = 20 m
o Lebar jembatan = 9 m
o Jarak gelagar memanjang = 1,50 m
o Jarak gelagar melitang = 4,00 m
o Lalu lintas jalan raya klas I tanpa trotoar
Pertanyaan: Analisis statika untuk lantai kendaraan,
dan gelagar memanjang berdasarkan PPJJR
1987
A. Statika lantai kendaraan seperti contoh Jembatan tipe I
B. Statika gelagar memanjang
Beban plat = 1,5 x 800 = 1200 kg/m
Berat sendiri gelagar memanjang (taksir) = 400 kg/m
q = 1200 + 400
= 1600 kg/m
Berat sendiri gelagar melintang/diafragma(taksir) = 200 kg/m
P = 200 x1,5
= 300 kg
5 @4 m = 20 m
R1 R2
P = 300 kg q = 1600 kg/m
o Reaksi
R1 = R2 = 16900 kg
o Momen akibat berat sendiri:
M = 83600 kgm
5 @4 m = 20 m
R1 R2
P = 300 kg
q = 1600 kg/m
Beban D untuk jaur lalu lintas sebesar 2,75 m :
P = 12 ton, p = 2,2 t/m
Sehingga:
Q = 1,5 (12/2,75) = 6,54 ton
q = 1,5 (2,2/2,75) = 1,20 t/m
Koefisien kejut (K)
29,12050
201K
Momen akibat beban D = 1,29 (1/4 QL + 1/8 qL2)
= 119,583 tm
= 119583 kgm
Dewi, Sri Murni. 2006. Jembatan Baja. Malang: Bargie Media.
2. Beban akibat muatan T beban roda 10 ton
0,5 x 0,20 = 0,10 m
0,5 x 0,20 = 0,10 m
10 ton 10 cm
25 cm
0,25 + 2 (0,10) = 0,45 m
22 mkg2960mt6,2945,075,0
10
25,02,025,05,0
10
2,05,0
10
x
hhq
Recommended