View
10
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
Seminar Nasional ISBN 978-602-14020-7-8
Optimalisasi Media Sosial dan Teknologi Informasi
Sebagai Media Pengembangan Keprofesian Guru
Berkelanjutan
Karanganyar, 3 Juli 2018
1
ANALISIS KUALITAS BUTIR SOAL USBK BAHASA INDONESIA SMA
2018
Dame Resalina
Guru SMA 1 Kota Sorong
Abstrak
Soal yang akan diujikan kepada peserta didik, idealnya dianalisis terlebih dahulu
sebelum digunakan. Guru mempunyai peran penting dalam pembuatan soal pada setiap
mata pelajaran yang bersangkutan. Sehingga kegiatan menganalisis kualitas butir soal
sangatlah penting dalam setiap tes yang akan diujikan. Setelah diadakan kegiatan
menganalisis kualitas butir soal dengan menggunakan data yaitu berupa kisi-kisi
soal, naskah soal Ujian Akhir SMA, dan kunci jawaban. Maka soal boleh digunakan
untuk ujian.
Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah kisi-kisi, soal, dan kunci
jawaban Bahasa Indonesia Ujian Akhir SMA di Kota Sorong tahun 2018. Metode
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dokumentasi
berupa arsip kisi-kisi soal, naskah soal, dan kunci jawaban soal Bahasa Indonesia
Ujian Akhir SMA di Kota Sorong. Bentuk penelitian yang digunakan adalah analisis
deskriptif kualitatif.
Hasilnya menunjukkan bahwa kualitas butir soal dari aspek materi, ada 1 soal
Bahasa Indonesia yang tidak dapat digunakan untuk USBK. Berdasarkan hasil analisis
kualitas butir soal dari aspek konstruksi, 39 soal dapat digunakan untuk
Uj ian Akhir SMA, se te lah 2 soal dipe rba iki . Berdasarkan hasil analisis
kualitas butir soal dari aspek bahasa, 39 soal dapat digunakan untuk Ujian Akhir
SMA, se te lah 2 soal diperbaiki . Meskipun dari kaidah penulisan Bahasa
Indonesia masih ada soal yang salah dalam penulisan huruf kapital, tanda baca penutup
kalimat, tanda elipsis, dan kata berimbuhan. Tetapi rata-rata setiap soal hanya ada 1
kesalahan sehingga soal masih bisa digunakan.
Kata kunci : kualitas butir soal, Bahasa Indonesia, dan Ujian Akhir SMA
Seminar Nasional ISBN 978-602-14020-7-8
Optimalisasi Media Sosial dan Teknologi Informasi
Sebagai Media Pengembangan Keprofesian Guru
Berkelanjutan
Karanganyar, 3 Juli 2018
2
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah Evaluasi merupakan bagian
penting dalam kegiatan belajar
mengajar. Salah satu kegiatan evaluasi
adalah melakukan penilaian hasil
belajar. Dalam penilaian hasil belajar,
salah satu bagiannya adalah pembuatan
soal tes yang baik. Soal yang baik harus
mampu mengukur apa yang hendak
diukur dan mampu membedakan anak
yang menguasai materi dan yang tidak
menguasai materi. Sehubungan dengan
hal tersebut, maka analisis butir soal
menjadi kewajiban setiap guru, untuk
mengetahui apakah soal yang disusun
sudah memenuhi kriteria atau belum.
Tes yang telah digunakan dalam
ujian hendaknya dianalisis lagi,
tujuannya untuk mengidentifikasi soal–
soal yang baik, kurang baik, dan
termasuk soal yang jelek. Dengan
diadakan analisis butir soal ini dapat
diperoleh informasi tentang layak atau
tidaknya sebuah soal dan memperoleh
petunjuk untuk mengadakan perbaikan.
Berdasarkan beberapa hal di atas,
kegiatan menganalisis kualitas butir
soal terutama untuk ujian Bahasa
Indonesia Ujian Akhir SMA Kota
Sorong Tahun 2018 pada saat ini masih
belum dilakukan, padahal analisis
terhadap butir soal Ujian Akhir SMA di
sekolah sangatlah penting dilakukan
untuk memperbaiki kualitas soal dan
mutu soal yang akan diujikan pada
Bahasa Indonesia Ujian Akhir SMA
Kota Sorong Tahun 2018 dan di tahun-
tahun berikutnya.
Dari uraian di atas, maka penulis
tertarik untuk meneliti dengan
mengambil judul : “Kualitas Butir Soal
Bahasa Indonesia Ujian Akhir SMA di
Kota Sorong Tahun 2018”
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang
masalah yang telah diuraikan, maka
rumusan masalah yang akan dikaji
adalah: Bagaimana kualitas butir soal
Bahasa Indonesia Ujian Akhir SMA di
Kota Sorong dari aspek materi,
konstruksi, dan bahasa?
Batasan Masalah Dalam penelitian ini penulis
hanya akan mengukur kualitas butir
soal dari aspek materi, konstruksi, dan
bahasa soal Bahasa Indonesia Ujian
Akhir SMA di Kota Sorong Tahun
2018.
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah
mengetahui kualitas butir soal Bahasa
Indonesia Ujian Akhir SMA di Kota
Sorong dari aspek materi, konstruksi,
dan bahasa.
Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan
dapat menjadi bahan masukan bagi
guru SMA di Kota Sorong pada
khususnya dalam penyusunan butir
soal yang berkualitas, dan guru SMA di
Papua Barat pada umumnya.
LANDASAN TEORI
Pengertian Tes Menurut Arifin (2011: 118)
Pertama, tes merupakan suatu cara atau
teknik yang disusun secara sistematis
dan digunakan dalam rangka kegiatan
pengukuran. Kedua, di dalam tes
terdapat berbagai pertanyaan atau
serangkaian tugas yang harus dijawab
dan dikerjakan oleh peserta didik.
Ketiga, tes digunakan untuk mengukur
suatu aspek perilaku peserta didik.
Keempat, hasil tes peserta didik perlu
diberi skor dan nilai.
Seminar Nasional ISBN 978-602-14020-7-8
Optimalisasi Media Sosial dan Teknologi Informasi
Sebagai Media Pengembangan Keprofesian Guru
Berkelanjutan
Karanganyar, 3 Juli 2018
3
Menurut Sudjiono (1995:99) tes
sebagai alat pengukur perkembangan
dan kemajuan belajar peserta didik,
apabila ditinjau dari segi bentuk
soalnya, tes dapat dibedakan menjadi
dua macam, yaitu tes bentuk uraian
(esai) yang sering disebut juga tes
subjektif dan tes bentuk objektif.
Tes Objektif Tes objektif adalah tes yang
dalam pemeriksaannya dapat
dilakukan secara objektif. Dalam
penggunaan tes objektif ini jumlah soal
yang diajukan jauh lebih banyak dari
pada tes esai. Kadang–kadang untuk tes
yang berlangsung selama 60 menit
dapat diberikan 30 – 40 soal.
bentuk pilihan ganda
Tes pilihan ganda terdiri atas suatu
keterangan atau pemberitahuan tentang
suatu pengertian yang belum lengkap.
Dan untuk melengkapinya harus
memilih satu dari beberapa
kemungkinan jawaban yang telah
disediakan, atau tes pilihan ganda
terdiri atas bagian keterangan dan
bagian kemungkinan jawaban atau
alternatif (option). Kemungkinan
jawaban (option) terdiri atas jawaban
benar yaitu kunci jawaban dan
beberapa pengecoh.
Kelebihan soal pilihan ganda: lebih
representatif, dalam menilai tes terlebih
objektif, mengoreksinya mudah,
mengoreksinya dapat minta bantuan
orang lain, serta butir-butir soalnya
mudah dianalisis, dari segi derajat
kesukaran, daya pembeda, pengecoh,
validitas dan relibialitasnya.
Kelemahan soal pilhan ganda:
menyusunnya sulit, kurang dapat
mengukur atau mengungkap proses
berpikir yang tinggi atau mendalam,
terbuka kemungkinan bagi siswa
bermain spekulasi, dan siswa dapat
bekerja sama sebab jawabannya mudah
ditiru.
Analisis Butir Soal Analisis butir soal adalah suatu
proses untuk mengkaji kualitas butir–
butir soal tes objektif. Kegiatan
menganalis butir soal merupakan suatu
kegiatan yang harus dilakukan guru
untuk meningkatkan mutu soal yang
telah dibuat. Tugas melakukan
evaluasi terhadap alat pengukuran
keberhasilan belajar peserta didik pada
umumnya dilakukan oleh evaluator.
Manfaat analisis butir soal antara
lain : dapat membantu para pengguna
tes dalam evaluasi atas tes yang
digunakan, sangat relevan bagi
penyusunan tes informal dan lokal
seperti tes yang disiapkan guru untuk
siswa di kelas, mendukung penulisan
butir soal yang efektif, secara materi
dapat memperbaiki tes di kelas, serta
meningkatkan validitas soal dan
reliabilitas.
Teknik Analisis Butir Soal
Analisis kualitas tes merupakan
suatu tahapan yang harus ditempuh
untuk mengetahui derajat kualitas suatu
tes. Dalam penilaian hasil belajar
diharapkan tes dapat menggambarkan
hasil yang objektif dan akurat.
Manfaat mengadakan analisis
soal: membantu kita dalam
mengidentifikasi butir-butir soal yang
jelek, memperoleh informasi yang akan
dapat digunakan menyempurnakan
soal – soal untuk kepentingan lebih
lanjut, dan memperoleh gambaran
secara selintas tentang keadaan soal
yang kita susun.
Dalam hal ini tujuan penulis
adalah untuk mengidentifikasi butir
soal yang baik, kurang baik dan soal
yang jelek. Dengan diadakan analisis
butir soal tersebut diharapkan bisa
Seminar Nasional ISBN 978-602-14020-7-8
Optimalisasi Media Sosial dan Teknologi Informasi
Sebagai Media Pengembangan Keprofesian Guru
Berkelanjutan
Karanganyar, 3 Juli 2018
4
memperoleh informasi tentang
kejelekan sebuah soal dan memberikan
petunjuk untuk memperbaiki soal yang
tidak layak lagi untuk diujikan dalam
tes.
Kaidah Penulisan Soal Pilihan
Ganda
aspek materi
1. Soal harus sesuai dengan
indikator.
2. Pilihan jawaban harus homogen
dan logis.
3. Setiap soal harus mempunyai
satu jawaban yang benar.
aspek konstruksi
4. Pokok soal harus dirumuskan
secara jelas dan tegas.
5. Rumusan pokok soal dan
pilihan jawaban harus
merupakan pernyataan yang
diperlukan saja.
6. Pokok soal jangan memberi
petunjuk ke arah jawaban yang
benar.
7. Pokok soal jangan mengandung
pernyataan yang bersifat
negatif ganda.
8. Panjang rumusan pilihan
jawaban harus relatif sama.
9. Pilihan jawaban jangan
mengandung pernyataan
“semua pilihan jawaban di atas
salah” atau “semua pilihan
jawaban di atas benar”.
10. Pilihan jawaban yang
berbentuk angka harus disusun
berdasarkan urutan besar
kecilnya nilai angka tersebut.
11. Gambar, grafik, tabel, diagram,
dan sejenisnya yang terdapat
pada soal harus jelas dan
berfungsi.
aspek bahasa
12. Setiap soal harus menggunakan
bahasa yang sesuai dengan
kaidah Bahasa Indoneisa.
13. Jangan menggunakan bahasa
yang berlaku setempat.
14. Pilihan jawaban jangan
mengulang kata atau frase yang
bukan merupakan satu kesatuan
pengertian.
Soal dinyatakan baik jika dari aspek :
- materi semua indikator memenuhi
syarat,
- konstruksi jika hanya ada 1
indikator tidak memenuhi syarat,
dan
- bahasa hanya ada 1 indikator tidak
memenuhi syarat.
METODE PENELITIAN
PendekatanPenelitian Penelitian ini menggunakan
pendekatan deskriptif kualitatif untuk
mengetahui kualitas butir soal Bahasa
Indonesia Ujian Akhir SMA di Kota
Sorong Tahun 2018 dari aspek materi,
konstruksi, dan bahasa.
Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam penelitian ini yang
menjadi populasi dan sampelnya
adalah kisi-kisi, soal, dan kunci
jawaban soal Bahasa Indonesia buatan
Guru SMA di Kota Sorong yang
ditunjuk Dinas Pendidikan Kota
Sorong Tahun 2018.
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan datanya
dengan menggunakan metode
dokumentasi. Data langsung bersumber
dari guru penyusun soal Bahasa
Indonesia Ujian Akhir SMA di Kota
Sorong tahun 2018. Kemudian data
dari kisi-kisi, soal, dan kunci jawaban
dianalisis dari aspek materi,
konstruksi, dan bahasa oleh ketiga
ahli.
Seminar Nasional ISBN 978-602-14020-7-8
Optimalisasi Media Sosial dan Teknologi Informasi
Sebagai Media Pengembangan Keprofesian Guru
Berkelanjutan
Karanganyar, 3 Juli 2018
5
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Pembahasan
Dari penyajian data tersebut
dapat disampaikan pembahasan
sebagai berikut.
Soal Ujian Akhir SMA Bahasa
Indonesia
Sebuah soal dikatakan baik jika
dari aspek materi memenuhi semua
indikator, sementara dari aspek
konstruksi dan bahasa maksimal ada
satu indikator tidak dipenuhi
maka soal masih dapat digunakan
namun harus diperbaiki dulu.
Dari data di atas, dapat
disimpulkan bahwa untuk soal Bahasa
Indonesia dari 40 nomor pilihan ganda
soal Ujian Akhir SMA, hanya 35 soal
yang memenuhi kaidah penulisan soal
pilihan ganda. Sehingga hanya 35 soal
yang baik. Sementara 4 soal harus
diperbaiki dulu sebelum digunakan.
Dan 1 soal harus diganti karena ditolak
oleh ketiga tenaga ahli.
35 Soal Ujian Akhir SMA Bahasa
Indonesia
Meskipun dikatakan baik, namun
ada kekurangan pada aspek bahasa.
Dari aspek bahasa hampir semua soal
ditemukan 1 kesalahan dalam
penulisan, karena tidak sesuai dengan
kaidah penulisan Bahasa Indonesia.
Adapun kesalahan-kesalahan yang
nampak:
a. penulisan tanda elipsis 4 titik (….)
seharusnya 3 titik (…);
b. pemakaian tanda titik ( . ) yang
tidak perlu pada kata atau frasa
akhir tiap opsi;
c. penulisan kata ulang tanpa tanda
hubung (contoh : Anakanaknya
hanya bengong memandangi
mayatnya …, seharusnya: Anak-
anaknya ….)
d. menuliskan adalah sebagai berikut,
seharusnya cukup salah satu saja.
Kalau sudah ada adalah tidak perlu
menuliskan sebagai berikut. Begitu
pula sebaliknya;
e. penulisan tanda baca , (koma)
masih kurang tepat (contoh:
Pesawat jenis Airbus 320 itu
mengangkut 155 orang yang terdiri
dari 138 penumpang dewasa, 16
anak-anak, 1 balita, 4 kru kabin dan
2 pilot serta copilot, seharusnya: …
1 balita, 4 kru kabin, dan 2 pilot
serta copilot.);
f. penulisan huruf kapital, harus
diperhatikan (terutama huruf
pertama awal opsi).
Seminar Nasional ISBN 978-602-14020-7-8
Optimalisasi Media Sosial dan Teknologi Informasi
Sebagai Media Pengembangan Keprofesian Guru
Berkelanjutan
Karanganyar, 3 Juli 2018
6
4 Soal Ujian Akhir SMA Bahasa Indonesia yang perlu direvisi:
Cermatilah artikel berikut untuk mengerjakan soal nomor 20 dan 21
20. Opini yang terdapat pada paragraph di atas adalah…
A. Studi yang dilansir laman The Guardian juga menyarankan untuk menyantap
buah kalengan. B. Tim ilmuwan dari University College London (UCL) di London, Inggris
merekomendasikan untuk mengonsumsi hanya lima porsi buah dan sayuran
setiap hari ternyata cukup.
C. Kita musti melahap tujuh porsi buah dan sayuran segar setiap harinya.
D. Mengonsumsi buah dan sayur lebih dari lima porsi setiap harinya terbukti
berguna menjaga kesehatan
E. Mengonsumsi buah dan sayur lebih dari lima porsi setiap harinya terbukti
berguna menjaga kesehatan.
Catatan:
a. Perintah nomor 20 dan 21 seharusnya untuk nomor 19 dan 20.
b. Perintah tersebut seharusnya diakhiri dengan tanda seru ( ! ).
c. Penulisan ‘paragraph’ seharusnya ‘paragraf’ dan tanda titik satu untuk mengakhiri
elipsis. Juga kata ‘Srudi’ yang seharusnya ‘Studi’.
d. Kalimat terakhir pada paragraf tersebut menjadi rancu karena pilihan kata
‘berseberangan’ dan ‘termasuk’.
e. Penulisan University College London seharusnya University College London.
Atau sebaiknya tidak perlu dicantumkan agar rumusan pilihan jawaban sama
panjang.
f. Terdapat 2 kunci jawaban (opsi D dan E sama) sehingga tidak sesuai dengan aspek
materi (3) yang seharusnya hanya ada satu jawaban benar.
g. Panjang rumusan pilihan jawaban tidak sama, (opsi B).
h. Jenis huruf sebaiknya disamakan.
Perbaikan:
Cermatilah artikel berikut untuk mengerjakan soal nomor 19 dan 20 !
Mengonsumsi buah dan sayur lebih dari lima porsi setiap harinya terbukti berguna
menjaga kesehatan. Srudi terbaru menyebutkan sayur dapat mencegah kematian akibat
penyakit jantung, stroke, dan kanker.
Penelitian yang dilakukan tim ilmuwan dari University College London (UCL) di
London, Inggris ini merekomendasikan untuk mengonsumsi hanya lima porsi buah dan
sayuran setiap hari ternyata tidaklah cukup. Paling tidak, kita musti melahap tujuh porsi buah
dan sayuran segar setiap harinya, terutama produk sayuran-sayuran. Studi yang dilansir laman
The Guardian juga menyarankan untuk menyantap buah kalengan, berseberangan dengan
mereka yang meyakini bahwa kebiasaan tersebut termasuk sehat.
Mengonsumsi buah dan sayur lebih dari lima porsi setiap harinya terbukti berguna
menjaga kesehatan. Studi terbaru menyebutkan sayur dapat mencegah kematian akibat
penyakit jantung, stroke, dan kanker.
Penelitian yang dilakukan tim ilmuwan dari University College London (UCL) di
London, Inggris ini merekomendasikan untuk mengonsumsi hanya lima porsi buah dan
sayuran setiap hari ternyata tidaklah cukup. Paling tidak, kita musti melahap tujuh porsi buah
dan sayuran segar setiap harinya, terutama produk sayuran-sayuran. Studi yang dilansir laman
The Guardian juga menyarankan untuk menyantap buah kalengan, berseberangan dengan
mereka yang meyakini bahwa kebiasaan tersebut tidak sehat.
Seminar Nasional ISBN 978-602-14020-7-8
Optimalisasi Media Sosial dan Teknologi Informasi
Sebagai Media Pengembangan Keprofesian Guru
Berkelanjutan
Karanganyar, 3 Juli 2018
7
20. Opini yang terdapat pada paragraf di atas adalah… .
A. studi yang dilansir laman The Guardian juga menyarankan untuk menyantap
buah kalengan
B. mengonsumsi hanya lima porsi buah dan sayuran setiap hari ternyata cukup
C. mengonsumsi lima porsi buah dan sayuran setiap hari ternyata cukup
D. kita musti melahap tujuh porsi buah dan sayuran segar setiap harinya
E. mengonsumsi buah dan sayur lebih dari lima porsi setiap harinya terbukti
berguna menjaga kesehatan (kunci jawaban)
21. Cermati kalimat-kalimat berikut!
Perbaikan urutan yang tepat untuk menjadi paragraf cerita sejarah yang baik adalah
….
A. (1), (2), (3), (4), dan (5)
B. (2), (5), (4), (1), dan (3)
C. (2), (3), (5), (4), dan (1)
D. (4), (1), (2), (5), dan (3)
E. (4), (2), (3), (4), dan (1)
Catatan:
a. tidak ada pilihan jawaban yang benar
b. kalimat (1) kata ‘setelah’ sebaiknya diganti menjadi ‘sejak’ dan
kalimat (5) kata ‘sejak itu’ diganti menjadi ‘setelah itu’
c. sehingga urutan yang logis menjadi (1), (4), (2), (3), dan (5)
Perbaikan:
21. Cermati kalimat-kalimat berikut!
Perbaikan urutan yang tepat untuk menjadi paragraf cerita sejarah yang baik adalah
….
A. (1), (2), (3), (4), dan (5)
B. (1), (4), (2), (3), dan (5) (kunci jawaban)
C. (2), (5), (4), (1), dan (3)
D. (2), (3), (5), (4), dan (1)
E. (4), (1), (2), (5), dan (3)
(1) Setelah tahun 1680, Inggris tidak lagi menjadi sumber terbesar imigrasi.
(2) Banyak pula orang yang terpaksa meninggalkan kampung halamannya untuk menghindari
kemiskinan.
(3) Pada tahun 1690, populasi penduduk Amerika telah berkembang menjadi seperempat juta orang.
(4) Ribuan pengungsi berbondong-bondong meninggalkan daratan Eropa untuk melarikan diri dari
bencana perang.
(5) Sejak itu, jumlahnya bertambah dua kali lipat setiap 25 tahun.
(1) Sejak tahun 1680, Inggris tidak lagi menjadi sumber terbesar imigrasi.
(2) Banyak pula orang yang terpaksa meninggalkan kampung halamannya untuk menghindari
kemiskinan.
(3) Pada tahun 1690, populasi penduduk Amerika telah berkembang menjadi seperempat juta orang.
(4) Ribuan pengungsi berbondong-bondong meninggalkan daratan Eropa untuk melarikan diri dari
bencana perang.
(5) Setelah itu, jumlahnya bertambah dua kali lipat setiap 25 tahun.
Seminar Nasional ISBN 978-602-14020-7-8
Optimalisasi Media Sosial dan Teknologi Informasi
Sebagai Media Pengembangan Keprofesian Guru
Berkelanjutan
Karanganyar, 3 Juli 2018
8
34. Cermati paragraf berikut!
Kalimat utama paragraf tersebut adalah ….
A. (1) D. (4)
B. (2) E. (5)
C. (3)
Catatan:
a. kalimat-kalimat yang terdapat dalam paragraf butir soal 34 ini perlu perbaikan
karena ada beberapa pengulangan yang tidak perlu
b. kalimat (1), tidak efektif karena terdapat pengulangan kata ‘kebudayaan’ sebanyak
4 kali, (Kebudayaan Indonesia adalah seluruh kebudayaan lokal yang berasal dari
beraneka suku di Indonesia, seluruh kebudayaan lokal yang telah ada sebelum
dijadikan kebudayaan nasional Indonesia pada tahun 1945) maka sebaiknya
diganti menjadi : Kebudayaan Indonesia adalah seluruh budaya lokal yang berasal
dari beraneka suku di Indonesia, yang telah ada sebelum dijadikan kebudayaan
nasional Indonesia pada tahun 1945.
c. kalimat (2), ‘nya’ pada ‘mempelajarinya’ tidak perlu, agar paralel dengan
‘mengeksplorasi, dan mengapresiasikan’
d. kalimat (3) sama dengan kalimat (1), tidak efektif karena terdapat pengulangan
kata ‘kebudayaan’ sebanyak 5 kali, maka sebaiknya dikurangi menjadi : Pada
dasarnya kebudayaan itu terbentuk dan dipengaruhi oleh kebudayaan besar
lainnya, seperti kebudayaan Tionghoa, India, dan Arab.
e. kalimat (4) terdapat :
2 kesalahan ketik ( dah dan berdirnya ), 2 penulisan tanda baca yang salah (ke 5
dan ke 15 ), 4 kata penghubung dan
maka sebaiknya diperbaiki menjadi :
Kebudayaan India terutama masuk setelah penyebaran agama Hindu dan Budha di
Nusantara jauh sebelum Indonesia terbentuk, kerajaan-kerajaan yang bernapaskan
agama Hindu dan Budha sempat mendominasi Nusantara pada abad ke-5 Masehi
ditandai dengan berdirinya kerajaan tertua di Nusantara, Kutai, sampai pada
penghujung abad ke-15 Masehi.
f. kalimat (5), pemakaian kata ‘inisiatif’ kurang tepat, sebaiknya diganti menjadi
‘insentif’
1) Kebudayaan Indonesia adalah seluruh kebudayaan lokal yang berasal dari beraneka suku di Indonesia, seluruh kebudayaan lokal yang telah ada sebelum dijadikan kebudayaan nasional
Indonesia pada tahun 1945. (2) Banyak sekali orang ingin mempelajarinya, mengeksplorasi,
dan mengapresiasikan kebudayaan Indonesia ini sejak dahulu sampai sekarang, terutama
ilmuwan atau mahasiswa untuk keperluan materi perkuliahannya. (3) Pada dasarnya
kebudayaan itu terbentuk dan dipengaruhi oleh kebudayaan besar lainnya, seperti kebudayaan
Tionghoa, kebudayaan India, kebudayaan Arab. (4) Kebudayaan India terutama masuk dan
penyebaran agama Hindu dah Budha di Nusantara jauh sebelum Indonesia terbentuk dan
kerajaan-kerajaan yang bernapaskan agama Hindu dan Budha sempat mendominasi Nusantara
pada abad ke 5 Masehi ditandai dengan berdirnya kerajaan tertua di Nusantara, Kutai, sampai
pada penghujung abad ke 15 Masehi. (5) Kebudayaan Tionghoa masuk dan mempengaruhi
kebudayaaan Indonesia kerena interaksi perdagangan yang inisiatif antara pedagang-pedagang
Tionghoa dan Nusantara (Sriwijaya).
Seminar Nasional ISBN 978-602-14020-7-8
Optimalisasi Media Sosial dan Teknologi Informasi
Sebagai Media Pengembangan Keprofesian Guru
Berkelanjutan
Karanganyar, 3 Juli 2018
9
35. Cermati penggalan novel berikut!
Nilai moral pada penggalan novel di atas terdapat pada kalimat….
A. (2) dan (3)
B. (3) dan (4)
C. (5) dan (6) .
D. (4) dan (8) .
E. (3) dan (8)
Catatan:
a. beberapa tanda baca atau kata yang ditulis tanpa spasi, mengganggu kerapian
paragraf
b. kata / dialek asing / khusus seharusnya dalam tanda kutip satu atau dengan huruf
italic
c. huruf atau penulisan sumber bahan sebaiknya tidak lebih menonjol dari penggalan
cerita
Perbaikan:
35. Cermati penggalan novel berikut!
Nilai moral pada penggalan novel di atas terdapat pada kalimat….
A. (2) dan (3) B. (3) dan (4)
C. (5) dan (6) .
D. (4) dan (8) .
E. (3) dan (8)
1 Soal Ujian Akhir SMA Bahasa Indonesia yang ditolak:
3. Cermatilah kedua kutipan cerpen berikut!
Teks 1 Teks 2
Hiu kaget dengan serangan Arwana
yang jumlahnya cukup banyak.
Awalnya memang jumlah Arwana
Kuda yang terluka cukup parah itu
dengan susah payah menyampaikan
keadaan genting yang dialami kota
(1)Jangan takut.(2) Saya datang bukan karena pelanggaran.(3) Hanya untuk meminta maafkan
atas tackling kemarin,” katanya. (4) Menyodorkan telapak tangan.(5) Ragu-ragu aku sambut
uluran tangannya. (6)Dia mengayun genggamannya dua kali sambil tersenyum tipis.
(7)Sebelum aku sempat berkomentar, dia telah menghilang di balik pintu. (8)Walau sangar, dia
ternyata sportif.
Dikutip dari novel Negeri 5 Menara karya A. Fuadi
(1) Jangan takut. (2) Saya datang bukan karena pelanggaran. (3) Hanya untuk meminta maaf atas tackling kemarin,” katanya. (4) Menyodorkan telapak tangan. (5) Ragu-ragu aku sambut
uluran tangannya. (6) Dia mengayun genggamannya dua kali sambil tersenyum tipis. (7)
Sebelum aku sempat berkomentar, dia telah menghilang di balik pintu. (8) Walau sangar, dia
ternyata sportif. dikutip dari novel Negeri 5 Menara karya A. Fuadi
Seminar Nasional ISBN 978-602-14020-7-8
Optimalisasi Media Sosial dan Teknologi Informasi
Sebagai Media Pengembangan Keprofesian Guru
Berkelanjutan
Karanganyar, 3 Juli 2018
10
banyak, tapi apalah jadinya jika
seseorang biasa melawan pembunuh
berdarah dingin. Jumlah arwana pun
berkurang drastis, mereka terancam
kekalahan sekaligus terancam
kepunahan. Untuk menghentikan
keganasan Hiu, Dewata tak punya
pilihan lain selain membuat Arwana
menjadi tak terkalahkan.
perbatasan yang membatasi wilayah
mereka dengan bangsa manusia.
Maha Raja hanya bisa terduduk
lemas begitu mengetahui bahwa
kota penting itu telah jatuh ke
tangan musuh, ditambah lagi
dengan kabar telah tewasnya
Jenderal Serigala yang memimpin
bala tentara di sana.
Kesamaan tema cerita kedua kutipan cerpen tersebut adalah ....
A. penaklukan kekuasaan raja
B. penyerangan kekuasaan raja
C. pemberontak wilayah kerajaan
D. pembinasa kekuasaan raja
E. pertahanan diri raja
Catatan:
a. Soal yang sama dengan nomor 33, kunci jawaban A.
b. Sedang soal nomor 3 dengan kunci jawaban C. Yang benar adalah A atau soal
nomor 33.
c. Soal tidak bisa diperbaiki atau harus diganti.
3 Kunci Jawaban Soal Ujian Akhir SMA Bahasa Indonesia yang salah:
12. Cermatilah penggalan surat lamaran rumpang berikut!
Penulisan identitas yang paling tepat untuk melengkapi bagian rumpang surat di atas
adalah ….
A. Nama : Dra. Tita Sri Yunita
Tempat,tanggal lahir : Jakarta, 5 April 1985
Alamat : Jalan Magelang 30,Jakarta
Pendidikan : Sarjana Bahasa dan Sastra Indonesia
B. Nama : Dra. Tita Sri Yunita
Tempat/Tanggal lahir : Jakarta, 5 April 1985
Alamat : Jln. Magelang 30, Jakarta
Pendidikan : Sarjana Bahasa dan Sastra Indonesia
C. Nama : Dra. Tita Sri Yunita
Tempat/Tanggal lahir : Jakarta/5 April 1985
Alamat :Jln.Magelan No.30,Jakarta
Pendidikan : Sarjana Bahasa dan Sastra Indonesia
D. nama : Dra. Tita Sri Yunita
tempat/tanggal lahir : Jakarta, 5 April 1985
alamat : Jalan Magelang No. 30, Jakarta
pendidikan : Sarjana Bahasa dan Sastra Indonesia
Dengan hormat,
Berdasarkan iklan yang saya baca dalam harian Suara Rakyat, 28 Oktober 2009, perusahaan yang Bapak
pimpin memerlukan tiga orang sarjana Bahasa dan Sastra Indonesia. Sesuai dengan ijazah yang saya miliki,
dengan ini ….
Seminar Nasional ISBN 978-602-14020-7-8
Optimalisasi Media Sosial dan Teknologi Informasi
Sebagai Media Pengembangan Keprofesian Guru
Berkelanjutan
Karanganyar, 3 Juli 2018
11
E. nama : Dra. Tita Sri Yunita
tempat, tanggal lahir : Jakarta, 5 April 1985
alamat : Jalan Magelang 30, Jakarta
pendidikan : Sarjana Bahasa dan Sastra Indonesia
Catatan:
a. kunci jawaban D salah, seharusnya E
Jalan Magelang 30, tidak perlu didahului dengan No. karena 30 sudah
menunjuk nomor.
Penulisan No. juga salah, seharusnya Nomor
b. pengetikan yang tanpa spasi sesudah tanda baca akan menyulitkan proses edit (opsi A, B, dan C)
Misalnya Jalan Magelang 30,Jakarta seharusnya Jalan Magelang 30, Jakarta
Cermati kalimat-kalimat berikut!
Perbaikan urutan yang tepat untuk menjadi paragraf cerita sejarah yang baik adalah
….
A. (1), (2), (3), (4), dan (5)
B. (2), (5), (4), (1), dan (3)
C. (2), (3), (5), (4), dan (1)
D. (4), (1), (2), (5), dan (3)
E. (4), (2), (3), (4), dan (1)
Catatan:
a. tidak ada jawaban benar, atau
b. kunci jawaban E salah, seharusnya (4), (2), (3), (5), dan (1)
41. Susunlah alamat surat lamaran pekerjaan berdasarkan iklan berikut :
Kunci jawaban :
Yth. Direktur Pt. Nusantara
Jalan Bekasi Raya No. X Bekasi
14784
Catatan:
a. Kunci jawaban salah,
PT adalah singkatan umum, tanpa titik dan dengan huruf kapital
No. X perlu diganti menjadi 10 atau bila tetap memakai X (dibaca: ke-10)
menunjukkan Lorong atau Gang, bukan nomor
LOWONGAN KERJA Dibutuhkan seorang sekretaris, minimal D-3, usia maksimal 25 tahun, terampil computer. PT Nusantara, Jalan
Bekasi Raya No. X, Bekasi, 14748. (Pikiran Rakyat, 10 November 2016)
(1) Setelah tahun 1680, Inggris tidak lagi menjadi sumber terbesar imigrasi.
(2) Banyak pula orang yang terpaksa meninggalkan kampung halamannya untuk menghindari
kemiskinan.
(3) Pada tahun 1690, populasi penduduk Amerika telah berkembang menjadi seperempat juta
orang. (4) Ribuan pengungsi berbondong-bondong meninggalkan daratan Eropa untuk melarikan diri dari
bencana perang.
(5) Sejak itu, jumlahnya bertambah dua kali lipat setiap 25 tahun.
Seminar Nasional ISBN 978-602-14020-7-8
Optimalisasi Media Sosial dan Teknologi Informasi
Sebagai Media Pengembangan Keprofesian Guru
Berkelanjutan
Karanganyar, 3 Juli 2018
12
b. yang benar adalah
Yth. Direktur PT Nusantara
Jalan Bekasi Raya 10 Bekasi
14784
Sebagai tambahan tentang
naskah soal USBK Bahasa Indonesia
Tahun Pelajaran 2017/2018 ini, bahwa
dari sisi tata letak, naskah soal yang
baik adalah bila nomor yang berisi butir
soal/pertanyaan dan opsi jawaban
terletak di halaman yang sama.
Sehingga konsentrasi siswa tidak
terpecah karena dalam satu butir soal
terletak di halaman yang berbeda.
Sebagai contoh, soal nomor 4 : wacana
terletak di halaman 1, sedang
pertanyaan dan opsi di halaman 2.
Demikian juga soal nomor 12, 14, 18,
28, 31, 34, dan 38.
Beberapa instruksi atau
perintah soal yang salah akan
membingungkan siswa, misalnya
- perintah nomor 6, 7, dan 8
seharusnya untuk nomor 7, 8, dan 9
- perintah nomor 13, 14, dan 15
seharusnya untuk nomor 14, 15,
dan 16
- perintah nomor 16,17, dan 18
seharusnya untuk nomor 17 dan 18
- perintah nomor 20 dan 21
seharusnya untuk nomor 19 dan 20
Dari sisi pengetikan naskah
soal, terdapat ketidaktaatan penulisan.
Mengingat bahwa naskah soal ini
dibuat oleh guru Bahasa Indonesia,
seharusnya hal ini tidak perlu terjadi,
misalnya dalam penulisan kata
‘paragraf’ (nomor 18, 21, 22, 23, 27, 28
30, 32, 34, dan 37) yang diiringi juga
dengan kata ‘paragraph’ (nomor 1, 4,
20, dan 37). Bahkan dalam satu butir
soal (nomor 37) terdapat kata
‘paragraf’ dan ‘paragraph’ sekaligus.
Hal ini akan membingungkan siswa
atau bahkan siswa akan
mempertanyakan ‘kemampuan
berbahasa’ sang guru. Demikian juga
pemakaian ‘elipsis’ yang beragam pada
tiap nomor soal. Selain itu, terdapat
banyak kesalahan pengetikan yang
akan mengganggu siswa. Misalnya soal
nomor 2, pembengunan seharusnya
pembangunan atau terkontol
seharusnya terkontrol. Dan masih
banyak lagi kesalahan ketik yang
menunjukkan bahwa naskah soal ini
tidak digarap secara profesional, yang
artinya asal jadi.
Dari sisi tampilan naskah soal
terlihat bahwa naskah ini tidak diedit
dengan baik, misalnya pemakaian jenis
huruf yang beragam. Sebagai contoh,
soal nomor 5, penggalan cerita dengan
jenis huruf ‘times new roman’ sedang
opsi dengan jenis huruf ‘calibri’. Soal
nomor 29, opsinya dengan huruf yang
di’bold’kan, sedang nomor soal yang
lain tidak. Demikian pula ukuran huruf
yang beragam ‘merusak’ tampilan
naskah soal Ujian Akhir ini.
Kutipan/penggalan dalam naskah soal
Ujian Akhir ini menggunakan ukuran
yang beragam. Akan lebih baik bila
diseragamkan, misalnya perintah dan
opsi dengan ukuran 12 dan
kutipan/penggalan dengan ukuran 10.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian serta
pembahasan hasil penelitian, maka
dapat disimpulkan hal-hal sebagai
berikut:
1. Berdasarkan hasil analisis kualitas
butir soal dari aspek materi, ada 1
soal Bahasa Indonesia yang tidak
dapat digunakan untuk Ujian
Akhir SMA karena ada 2 butir soal
yang sama, sehingga harus diganti.
2. Berdasarkan hasil analisis kualitas
butir soal dari aspek materi dan
konstruksi, ada 2 soal Bahasa
Seminar Nasional ISBN 978-602-14020-7-8
Optimalisasi Media Sosial dan Teknologi Informasi
Sebagai Media Pengembangan Keprofesian Guru
Berkelanjutan
Karanganyar, 3 Juli 2018
13
Indones ia yang harus
d ipe rba iki aga r dapat
d igunakan untuk Uj ian
Akhir SMA. Karena
kutipan/penggalan yang tidak jelas
atau tidak berfungsi.
3. Berdasarkan hasil analisis kualitas
butir soal dari aspek bahasa, ada 2
soa l Bahasa Indonesia yang
harus d ipe rbaiki aga r dapat
d igunakan untuk Uj ian
Akhir SMA. Karena ada
beberapa kalimat tidak efektif
yang akan membingungkan siswa.
Sedang soal lainnya dapat
digunakan untuk Ujian Akhir
SMA. Meskipun dari kaidah
penulisan Bahasa Indonesia masih
ada soal yang salah dalam
penulisan huruf kapital, tanda baca
penutup kalimat, tanda elipsis, dan
kata berimbuhan. Tetapi karena
rata-rata satu soal hanya ada 1
kesalahan sehingga soal masih bisa
digunakan.
4. Demikian juga tentang kunci
jawaban, terdapat 3 kunci jawaban
yang harus diperbaiki
5. Dari sisi tata letak, terdapat 8 butir
soal yang dapat menganggu
konsentrasi siswa karena butir
soal/pertanyaan dan opsi jawaban
terletak di halaman yang berbeda.
Dari sisi pengetikan, terdapat
banyak kesalahan ketik yang
mengganggu.
Saran
1. Diharapkan ada kebijakan dari
Dinas Pendidikan tentang keharusan
bagi guru untuk menganalisis
kualitas butir soal sebelum soal
digunakan untuk mengukur
kemampuan siswa dan kebijakan ini
benar – benar disosialisasikan ke
semua guru mata pelajaran.
2. Diharapkan Dinas juga
mengadakan pelatihan atau
workshop untuk meningkatkan
keterampilan guru dalam membuat
soal maupun dalam menganalisis
soal.
3. Sebaiknya guru-guru, terutama guru
mata pelajaran Bahasa Indonesia,
menguasai dan mampu
menggunakan komputer, sehingga
tidak bergantung pada orang lain
dalam hal pengetikan naskah soal,
dll.
DAFTAR RUJUKAN
Arifin Zainal . (2011). Evaluasi
Pembelajaran. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Danim Sudarwan. (2002). Menjadi
peneliti Kualitatf. Bandung,
Pustaka Setia.
Purwanto,Ngalim. (2010). Prinsip-
prinsip dan Teknik Evaluasi
Pengajaran. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Riyanto Yatim. (2001). Metodologi
Penelitian Pendidikan, Bandung,
PT SIC.
Suharjono. (2000). Petunjuk Praktis
Penulisan Karya Tulis Ilmiah di
Bidang Pendidikan bagi Jabatan
Fungsional Guru, Jakarta,
Direktorat Pendidikan Dasar dan
Menegah.
Suharjono. (2009), Dasar-dasar
Penelitian Pendidikan. Malang,
UNBRA Pres.
Suharsimi Arikunto. (2009). Dasar-
dasar Evaluasi Pendidikan
Jakarta, Bumi Aksara.
Winkel. (1984). Psikologi Pendidikan
dan Evaluasi Belajar. Jakarta, PT
Gramedia.
Recommended