View
3
Download
1
Category
Preview:
Citation preview
LOGO ANALISIS MOTOR BERTENAGA MAGNET PERMANEN
Senanjung Prayoga
2412201011
Dosen Pembimbing:
Dr. Gunawan Nugroho, S.T.,M.T
Bearingless
brushless multipole
motors
surface mounted
PM motor
surface permanetn
magnet motor
Motor Permanen Magnet
Kekuatan : 74 Hp
Jml stator : 24
Jml rotor : 4
Kec putar : 1800 rpm
Torsi : 298 Nm
Jml stator : 26
Jml rotor : 24
Kec putar : 5000 rpm
Torsi : 10,7 Nm
D-Stator : 200 mm
D-Rotor : 270 mm
Jml stator : 18
Jml rotor : 6
Torsi : 3 Nm
Terobosan Motor Magnet Permanen
Michael J. Brady George Soukup Muammer Yildiz
2006 2008 2010
Permanent
Magnet Motor
patent number
request: 10 2008
056 399
Patent EP
2,153,515
17th February
2010
Perendev Motor
Patent Application
WO 2006/045333
A1
Rumusan Masalah
1. Bagaimana desain motor magnet permanen
yang optimal sehingga bisa menghasilkan
torsi yang maksimal?
Dasar Teori
Material Magnet Permanen
Metode Finite Element
Membagi domain yang diberikan
menjadi domain-domain sederhana yang
dapat merepresentasikan domain aslinya,
(element), sehingga memungkinkan secara
sistematis membuat fungsi aproksimasi
yang diperlukan dalam sebuah aproksimasi
variasi atau pembobotan sisa dari solusi
sebuah masalah melalui setiap elemen.
Element Segitiga dalam FEM
Matriks elemen untuk elemen segitiga adalah
y = 𝑘
4𝐴𝑒
𝛽12 + 𝛾1
2 𝛽1𝛽2 + 𝛾1𝛾2 𝛽1𝛽3 + 𝛾1𝛾3𝛽2𝛽1 + 𝛾2𝛾1 𝛽2
2 + 𝛾22 𝛽2𝛽3 + 𝛾2𝛾3
𝛽3𝛽1 + 𝛾3𝛾1 𝛽3𝛽2 + 𝛾3𝛾2 𝛽32 + 𝛾3
2
Dari metode variasi, elemen (i, j) dari matriks
elemen 3 x 3 yij adalah sebagai berikut:
yij = k 𝜕Ψ𝑖
𝑒
𝜕𝑥
𝜕Ψ𝑗𝑒
𝜕𝑥+𝜕Ψ𝑖
𝑒
𝜕𝑦
𝜕Ψ𝑗𝑒
𝜕𝑦Ω𝑑Ω
Nilai medan magnet B di setiap titik:
B=Y*-1c
METODE PENELITIAN
GO
Dilakukan variasi pada parameter-parameter yang
ada pada desain motor.
Variasi tersebut diperlukan untuk mencari nilai yang
paling optimal sehingga bisa menghasilkan torsi
yang tinggi.
Variasi tersebut kemudian dianalisa dengan
menggunakan metode perhitungan numerik finite
element.
Pendesainan 2D Motor Magnet Permanen
Stator
Rotor
Dimensi Parameter Motor Magnet Permanen
Tabel Dimensi Parameter Motor
Magnet Permanen
Parameter Simbol Nilai (mm)
Lebar plat pada stator a 16
Jarak pusat magnet antara stator dan rotor b 15
Jarak titik pusat ke plat dalam c 68
Jarak titik pusat ke plat luar d 84
Jarak titik pusat ke pusat magnet stator e 75
Jarak titik pusat ke pusat magnet rotor f 60
Jarak air gap g 2
Tinggi magnet h 3
Diameter magnet i 15
Variabel-variabel penelitian
Variabel kontrol : Dimensi magnet permanen
Variabel manipulasi : Sudut kemiringan α rotor dan
stator (o),
Jumlah stator (buah),
Jumlah rotor (buah),
Jarak antara (airgap) stator
dan rotor (mm).
Kekuatan magnet permanen
(MGOe)
Variabel respon : Torsi yang dihasilkan (N*m)
Hasil Simulasi Berbagai Variasi
Variasi Jumlah Rotor
Hasil Simulasi Berbagai Variasi
Variasi Jumlah Stator
Hasil Simulasi Berbagai Variasi
Variasi sudut kemiringan (α) stator dan rotor
Gaya dorong
Gaya tarik
Hasil Simulasi Berbagai Variasi
Variasi jarak airgap antara stator dan rotor
Hasil Simulasi Berbagai Variasi
Variasi susunan magnet halbach array
Gaya dorong
Gaya tarik
Hasil Simulasi Berbagai Variasi
Variasi Kekuatan Magnet
Desain Akhir Sudut kemiringan α rotor dan stator (o) : 42o
Jumlah stator (buah) : 30 buah
Jumlah rotor (buah) : 6 buah
Jarak antara (airgap) stator dan rotor : 1 mm.
Arah magnet : Searah
Kekuatan Magnet : 52 MGOe
Variasi Mesh
Variasi Mesh
Kesimpulan
Telah didapatkan desain motor bertenaga magnet
permanen yang bisa menghasilkan torsi sebesar 1,33 N*m,
dengan nilai parameter sebagai berikut:
Sudut kemiringan α rotor dan stator (o) : 42o
Jumlah stator (buah) : 30 buah
(jarak antar magnet 12o)
Jumlah rotor (buah) : 6 buah
(jarak antar magnet 6o)
Jarak antara (airgap) stator dan rotor : 1 mm.
Arah magnet : Searah
Kekuatan Magnet : 52 MGOe
Thesis ini telah diseminarkan pada:
LOGO
www.themegallery.com
Recommended