View
2
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK
MINYAK KELAPA TROPICOCO
Studi Kasus pada PT Commit Indonesia Jalan Kabupaten Km 3, Mayangan,
Trihanggo, Gamping, Sleman, Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh :
Yosef Bagus Nugroho Sulistyo Putro
NIM : 142214100
PROGRAM STUDI MANAJEMEN, JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK
MINYAK KELAPA TROPICOCO
Studi Kasus pada PT Commit Indonesia Jalan Kabupaten Km 3, Mayangan,
Trihanggo, Gamping, Sleman, Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh :
Yosef Bagus Nugroho Sulistyo Putro
NIM : 142214100
PROGRAM STUDI MANAJEMEN, JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO
“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam
segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan
syukur.”
(Filipi 4:6)
Skripsi ini dipersembahkan kepada:
Orang Tua, Keluarga, dan teman-teman terkasih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN-PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan ini menyatakan bahwa Skripsi
dengan judul :
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK
MINYAK KELAPA TROPICOCO
Studi Kasus pada PT Commit Indonesia Jalan Kabupaten Km 3, Mayangan,
Trihanggo, Gamping, Sleman, Yogyakarta
Dan diajukan untuk diuji pada tanggal 12 November 2018 adalah hasil karya saya.
Saya juga menyatakan bahwa skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian
tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam
bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat
atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya
sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin,
saya tiru, atau saya ambil, dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan
(disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya.
Bila di kemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut,
maka saya bersedia menerima sanksi, yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar
akademik yang saya peroleh (S.E.) dibatalkan serta diproses sesuai dengan aturan
perundang-undangan yang berlaku (UU No 20 Tahun 2003, pasal 25 dan pasal
70).
Yogyakarta, 31 Desember 2018
Yang membuat pernyataan,
Yosef Bagus Nugroho Sulistyo Putro
NIM : 142214100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN PUBLIKASI AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta:
Nama : Yosef Bagus Nugroho Sulistyo Putro
Nomor Mahasiswa : 142214100
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK
MINYAK KELAPA TROPICOCO”
Studi Kasus pada PT Commit Indonesia Jalan Kabupaten Km 3, Mayangan,
Trihanggo, Gamping, Sleman, Yogyakarta
Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkajian data, mempublikasikannya di internet
atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Yogyakarta 31 Desember 2018
Yang menyatakan pernyataan
Yosef Bagus Nugroho Sulistyo Putro
NIM : 142214100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kepada Allah atas karunia dan rahmat-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ANALISIS
PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK MINYAK KELAPA TROPICOCO
(Studi Kasus pada PT Commit Indonesia Jalan Kabupaten Km 3, Mayangan,
Trihanggo, Gamping, Sleman, Yogyakarta)”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen,
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai
pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta,
3. Bapak Dr. Lukas Purwoto selaku Kepala Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Bapak Patrick Vivid Adinata, S.E., M.Si. selaku Dosen Pembimbing I yang
telah membimbing dan juga memberikan masukan dan saran dari proposal
hingga bimbingan skripsi.
5. Ibu Maria Theresia Ernawati, SE., MA. Selaku Dosen Pembimbing II yang
telah membimbing dan memberikan saran dan masukan selama bimbingan
skripsi.
6. Para Dosen Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta yang telah memberikan ilmunya kepada penulis.
7. Orang Tua saya Yosef Tedjo Sulistyo dan Agustina Umi Susinah Saya ucapkan
terima kasih atas cinta, kasih sayang yang selalu menyertaiku, serta dorongan,
kerja keras, dan kesabarannya dalam mendidik dan membimbing saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
8. Hanni Andini, yang selalu membantu dan memberikan semangat.
9. Teman-teman seperjuangan kelas C manajemen 2014 (Dito, Nehem, Nova,
Chandra, Gio, Momo, Mita, dan Ayuthia) yang telah memberikan kritik, saran
dan motivasinya dalam saya menyelesaikan penelitian ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki oleh penulis. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna
menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi
bahan masukan bagi rekan-rekan dalam menyusun skripsi.
Yogyakarta, 31 Desember 2018
Penulis
Yosef Bagus Nugroho Sulistyo Putro
NIM: 142214100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………… ii
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………... iii
HALAMAN MOTTO……………………………………………… iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS…….. v
HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI………………………. vi
HALAMAN KATA PENGANTAR………………………………. vii
HALAMAN DAFTAR ISI………………………………………… ix
HALAMAN DAFTAR TABEL…………………………………… xi
HALAMAN DAFTAR GAMBAR………………………………... xii
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN……………………………… xiii
HALAMAN ABSTRAK…………………………………………… xiv
HALAMAN ABSTRACT………………………………………….. xv
BAB I PENDAHULUAN………………………………………… 1
A. Latar Belakang Masalah…………………………………… 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………. 4
C. Batasan Masalah…………………………………………… 4
D. Tujuan Penelitian…………………………………………... 5
E. Manfaat Penelitian…………………………………………. 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA…………………………………….. 7
A. Landasan Teori…………………………………………….. 7
B. Penelitian Sebelumnya…………………………………….. 30
C. Kerangka Konseptual Penelitian…………………………... 35
BAB III METODE PENELITIAN………………………………….. 36
A. Jenis Penelitian…………………………………………..... 36
B. Waktu dan Tempat Penelitian…………………………….. 36
C. Subjek dan Objek Penelitian……………………………… 36
D. Populasi dan Sampel……………………………………… 37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
E. Sumber Data……………………………………………… 37
F. Jenis Data………………………………............................ 38
G. Teknik Pengumpulan Data……………………………….. 38
H. Definisi Operasional…………………………………….... 39
I. Teknik Analisis Data…………………………………….... 40
BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN……... 44
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN……………... 58
A. Deskripsi Data dan Analisis……………………………….. 58
B. Hasil Uji Statistik dan Pembahasan……………………….. 70
BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN… 78
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………... 84
LAMPIRAN………………………………………………………. 86
CURRICULLUM VITAE………………………………………… 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
II.1 Gambar Check Sheet…………………………………... 17
III.1 Definisi Operasional………………………………... 39
IV.1 Susunan Organisasi Perusahaan……………………. 50
V.1 Lembar Periksa…...………………………………… 59
V.2 Perhitungan Batas Kendali p……………………….. 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Halaman
II.1 Gambar Siklus PDCA……………………………….. 13
II.2 Contoh Diagram Pareto…………………………….. 19
II.3 Simbol Flowchart………………………………….... 20
II.4 Contoh Diagram Fishbone…………………………. 23
II.5 Contoh Diagram np Chart………………………….. 27
II.6 Contoh Diagram p Chart…………………………..... 28
II.7 Contoh Diagram c Chart……………………………. 29
II.8 Contoh Diagram u Chart…………………………..... 30
II.9 Kerangka Penelitian……………………………….... 35
IV.1 Denah lokasi PT Commit Indonesia……………….. 44
IV.2 Logo Perusahaan……………………………………. 46
IV.3 Gambar produk Tropicoco………………………….. 52
IV.4 Gambar produk PROBI-X………………………….. 52
IV.5 Diagram Alur Proses produksi…………………….. 55
V.1 Diagram Pareto……………………………………… 60
V.2 Diagram Sebab Akibat Warna Keruh………………. 63
V.3 Diagram Sebab Akibat Minyak Kotor……………… 65
V.4 Diagram Sebab Akibat Kemasan Rusak……………. 67
V.5 Digram Sebab Akibat Kadar Air Tinggi…………… 69
V.6 Diagram Peta Kendali p…………………………….. 77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
No Lampiran Judul Halaman
Lampiran 1 Surat izin penelitian…………………………….. 86
Lampiran 2 Lembar Wawancara……………………………... 87
Lampiran 3 Data jumlah produksi Bulan Mei-Juni 2018…… 92
Lampiran 4 Diagram Pareto…………………………………. 93
Lampiran 5 Diagram sebab akibat warna minyak keruh……. 94
Lampiran 6 Diagram sebab akibat minyak kotor……………. 95
Lampiran 7 Diagram sebab akibat kemasan rusak…………... 96
Lampiran 8 Diagram sebab akibat kadar air tinggi………….. 97
Lampiran 9 Tabel Perhitungan batas kendali p……………… 98
Lampiran 10 Diagram peta kendali p…………………………. 99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRAK
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK
MINYAK KELAPA TROPICOCO
Studi Kasus pada PT Commit Indonesia Jalan Kabupaten Km 3, Mayangan,
Trihanggo, Gamping, Sleman, Yogyakarta
Yosef Bagus Nugroho Sulistyo Putro
142214100
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2018
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja ketidaksesuaian standar
produksi yang terdapat pada produk akhir minyak kelapa Tropicoco pada PT
Commit Indonesia, faktor-faktor penyebab terjadinya kesalahan pada produksi
minyak kelapa Tropicoco dan untuk mengetahui apakah jumlah kesalahan
produksi minyak kelapa Tropicoco Bulan Mei-Juni 2018 masih berada pada batas
pengendalian.
Populasi dalam penelitian ini yaitu jumlah produksi minyak tropicoco dari
bulan Januari -Juni 2018 berjumlah 4723 botol, dengan sampel sejumlah 2800
botol. Pengambilan sampel menggunakan teknik Convenience sampling. Teknik
pengumpulan data dengan wawancara dan dokumentasi. Analisis data
menggunakan alat bantu statistik seven basic tools dan peta kendali p.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa jenis-jenis kerusakan yang timbul
pada produksi minyak goreng kelapa Tropicoco disebabkan karena warna minyak
keruh, kotor, kemasan rusak, dan kandungan air masih tinggi. Dari diagram sebab-
akibat dapat diketahui faktor-faktor penyebab kerusakan produk yaitu berasal dari
faktor manusia, perlengkapan, bahan baku, lingkungan, dan metode. Pada
penggunaan peta kendali p menunjukkan proses pengendalian kualitas produk
masih berada di luar batas kendali karena masih ada 3 titik yang berada di luar
batas kendali atas dan batas kendali bawah sehingga menunjukkan bahwa proses
pengendalian kualitas belum dijalankan dengan baik.
Kata Kunci : kualitas, pengendalian kualitas, alat bantu statistik, peta kendali p,
jenis kerusakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRACT
ANALYSIS OF QUALITY CONTROL OF TROPICOCO COCONUT OIL
PRODUCTS
A case study in PT Commit Indonesia Jalan Kabupaten Km 3, Mayangan,
Trihanggo, Gamping, Sleman, Yogyakarta
Yosef Bagus Nugroho Sulistyo Putro
142214100
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2018
The aim of this study is to find out what the non-conformities in the
production standards whics are found in the Tropicoco coconut oil final product at
PT Commit Indonesia, the factors that cause errors in Tropicoco coconut oil
production and to find out whether the amount of Tropicoco coconut oil
production in May-June 2018 is still at the control limit.
The population in this study is the amount of tropicoco oil production from
January to June 2018 totaling 4723 bottles, with a sample of 2800 bottles. The
sampling technique used is Convenience sampling technique. The techniques of
collecting data consist of interviews and documentation. The data analysis uses
seven basic tools statistical tools and control chart p.
The results of this study indicate that the types of damage arising from the
production of Tropicoco coconut cooking oil are due to the cloudy color of the oil,
dirty, damaged packaging, and still high water content. The causal diagram shows
that the factors that cause damage to the product comes from human factors,
equipment, raw materials, environment, and methods. The use of the p control
map shows that the process of controlling product quality is still outside the
control limit because there are still 3 points that are outside the upper control limit
and lower control limit so that the quality control process has not been
implemented properly.
Keywords : quality, quality control, statistical tools, control charts p, type of
damage
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini perkembangan bisnis meningkat semakin ketat meskipun
berada dalam kondisi perekonomian yang cenderung tidak stabil. Hal tersebut
memberikan dampak terhadap persaingan bisnis yang semakin tinggi dan tajam,
baik di pasar domestik maupun di pasar internasional. Setiap usaha dalam
persaingan tinggi dituntut untuk selalu berkompetisi dengan perusahaan lain di
dalam industri yang sejenis. Salah satu cara agar bisa memenangkan kompetisi
tersebut adalah dengan memberikan perhatian penuh terhadap kualitas produk
yang dihasilkan oleh perusahaan sehingga bisa mengungguli produk yang
dihasilkan oleh pesaing.
Permasalahan kualitas telah mengarah pada taktik dan strategi perusahaan
secara menyeluruh dalam rangka untuk memiliki daya saing dan bertahan
terhadap persaingan global dengan produk perusahaan lain (Hatani, 2007).
Kualitas suatu produk bukan suatu yang serba kebetulan (occur by accident)
(Prawirosentono, 2007). Kualitas dapat diartikan sebagai tingkat atau ukuran
kesesuaian suatu produk dengan pemakainya, dalam arti sempit kualitas diartikan
sebagai tingkat kesesuaian produk dengan standar yang telah ditetapkan
(Alisjahbana, 2005). Jadi, kualitas yang baik akan dihasilkan dari proses yang
baik dan sesuai dengan standar kualitas yang telah ditentukan berdasarkan
kebutuhan pasar. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa perusahaan yang
sukses dan mampu bertahan pasti memiliki program mengenai kualitas karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
melalui program kualitas yang baik akan dapat secara efektif mengeliminasi
pemborosan dan meningkatkan kemampuan bersaing perusahaan.
Tujuan utama dari suatu perusahaan pada dasarnya adalah untuk
memperoleh laba yang optimal sesuai dengan pertumbuhan perusahaan dalam
jangka panjang. Disamping itu, tuntutan konsumen yang senantiasa berubah
menuntut perusahaan agar lebih fleksibel dalam memenuhi tuntutan konsumen
yang dalam hal ini berhubungan langsung dengan seberapa baiknya kualitas
produk yang diterima oleh konsumen. Hal ini menyebabkan perusahaan harus
dapat mempertahankan kualitas produk yang dihasilkannya atau meningkatkan
kualitas produk yang dihasilkan. Menghasilkan kualitas yang terbaik diperlukan
upaya perbaikan yang berkesinambungan (continuous improvement) terhadap
kemampuan produk, manusia, proses, dan lingkungan (Hatani, 2007).
Kualitas dari produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan ditentukan
oleh ukuran-ukuran dan standar tertentu yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Apabila suatu produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan tidak sesuai dengan
ukuran-ukuran atau standar perusahaan maka produk tersebut mengalami
kerusakan.
Meskipun suatu perusahaan telah melakukan proses produksi yang baik
seringkali masih ditemukan produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar
perusahaan dimana penyebab kegagalan proses produksi tersebut dipengaruhi oleh
beberapa faktor. Untuk mencegah kerusakan yang dapat timbul di suatu proses
produksi, maka perusahaan perlu melakukan kegiatan pengendalian kualitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Menurut Gasperz (2005:480), “Pengendalian kualitas adalah suatu
kegiatan yang dilakukan untuk memantau aktivitas dan memastikan kinerja
sebenarnya yang dilakukan telah sesuai dengan yang direncankan. Berdasarkan
pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pengendalian kualitas yaitu
suatu teknik dan aktivitas/tindakan yang terencana yang dilakukan untuk
mencapai, mempertahankan, dan meningkatkan kualitas suatu produk dan jasa
agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh pimpinan perusahaan dan
dapat memenuhi kepuasan konsumen.
Untuk mengukur besar tingkatan kerusakan produk yang dapat diterima
oleh perusahaan dapat menggunakan metode pengendalian kualitas yang dalam
penerapannya menggunakan alat bantu stastistik yang disebut Statistical Quality
Control (SQC).
PT Commit Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang
produksi minyak goreng kelapa yang memiliki merk “Tropicoco” yang dalam
menjalakan kegiatan bisnisnya telah menggunakan sistem pengendalian kualitas
produksi. PT Commit Indonesia menggunakan suatu proses yang disebut
Saponifikasi yang bertujuan untuk mengangkat lemak dan kadar air yang terdapat
di minyak kelapa supaya mendekati 0 (nol)
Oleh karena itu, penelitian akan dilakukan di PT Commit Indonesia dan
berfokus pada produksi minyak kelapa Tropicoco. Adapun tujuan dari penelitian
ini yaitu untuk mengetahui ketidaksesuaian yang terdapat pada produk akhir
minyak kelapa Tropicoco dan untuk mengetahui apakah jumlah produk akhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
minyak kelapa Tropicoco yang tidak sesuai dengan standar yang dihasilkan oleh
PT Commit Indonesia masih berada pada batas pengendalian setelah diproduksi.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis akan melakukan
penelitian dengan judul “ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS
PRODUK MINYAK KELAPA TROPICOCO” Studi Kasus pada PT
Commit Indonesia Jalan Kabupaten Km 3, Mayangan, Trihanggo, Gamping,
Sleman, Yogyakarta.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah pada
penelitian ini sebagai sebagai berikut:
1. Apa saja ketidaksesuaian standar produksi yang terdapat pada
produk akhir minyak kelapa Tropicoco pada PT Commit Indonesia?
2. Apa saja faktor-faktor penyebab terjadinya kesalahan pada produksi
minyak kelapa Tropicoco?
3. Apakah jumlah kesalahan produksi minyak kelapa Tropicoco bulan
Mei-Juni 2018 masih berada pada batas pengendalian?
C. Batasan Masalah
1. Penelitian akan dilakukan hanya pada bagian produksi PT Commit
Indonesia.
2. Penelitian hanya berfokus minyak kelapa Tropicoco ukuran 1 liter
pada PT Commit Indonesia.
3. Penelitian hanya berfokus pada produksi minyak Tropicoco bulan
Mei-Juni 2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui ketidaksesuaian yang terdapat pada produk
akhir minyak kelapa Tropicoco.
2. Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor penyebab terhadinya
kesalahan pada produksi minyak kelapa Tropicoco.
3. Untuk mengetahui apakah jumlah kesalahan produksi minyak
kelapa Tropicoco Bulan Mei-Juni 2018 masih berada pada batas
pengendalian.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak
yaitu:
1. Bagi Perusahaan
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
dan manfaat bagi PT Commit Indonesia dalam melakukan
pengendalian kualitas produk minyak goreng Tropicoco sehingga
dapat menjadi pedoman bagi perusahaan dalam meningkatkan
kualitas produksi di masa yang akan datang.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan
referensi bagi peneliti berikutnya dan menjadi bahan pertimbangan
untuk melakukan penelitian dengan topik yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
3. Bagi Penulis
Penelitian ini sebagai sarana untuk menerapkan teori yang
didapat dan diterapkan dalam analisis pengendalian kualitas
produk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Kualitas
Tujuan seorang manajer operasional adalah untuk membangun sistem
manajemen kualitas total yang dapat mengidentifikasi dan memuaskan
kebutuhan pelanggan. Berdasarkan American society for Quality yang
dimaksud dengan kualitas yaitu keseluruhan fitur dan karakteristik sebuah
produk atau jasa yang mengandalkan pada kemampuannya untuk
memuaskan kebutuhan yang dijanjikan dan tersirat. Dalam kerangka ISO
9000 juga dijelaskan bahwa definisi kualitas adalah ciri dan karakter
menyeluruh dari suatu produk atau jasa yang mempengaruhi kemampuan
produk tersebut untuk memuaskan kebutuhan tertentu. Menurut Yamit
(2010:347), kualitas adalah suatu istilah relatif yang sangat bergantung
pada situasi ditinjau dari pandangan konsumen yang secara subjektif orang
mengatakan kualitas adalah sesuatu yang cocok dengan selera. Menurut
Tjiptono (2008) yang dimaksud dengan kualitas yaitu perpaduan antara
sifat fisik dan karakteristik yang menentukan sejauh mana output dapat
memenuhi persyaratan kebutuhan konsumen atau menilai sejauh mana
karakteristik tersebut dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
Dari ke 4 pengertian di atas kualitas memiliki pengertian yang sama
bahwa kualitas adalah keseluruhan ciri dan karakter suatu produk yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
berguna untuk memuaskan kebutuhan tertentu sesuai yang dijanjikan dan
diharapkan oleh konsumen.
2. Dimensi Kualitas Produk
Garvin (dalam Gasperz 1997:3) sebagaimana ditulis oleh M. N.
Nasution (2005: 4-5) dan Douglas C. Montgomery (2001:2) dalam bukunya,
mengidentifikasikan delapan dimensi kualitas yang dapat digunakan untuk
menganalisis karakteristik kualitas barang, yaitu sebagai berikut:
a. Kinerja (performance)
Dimensi kinerja berkaitan dengan aspek fungsional dari
produk dan merupakan karakteristik utama yang
dipertimbangkan pelanggan ketika ingin membeli suatu produk.
b. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features)
Dimensi ciri-ciri merupakan aspek kedua dari performansi
yang menambah fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan-pilihan
dan pengembangannya.
c. Kehandalan (reability)
Dimensi kehandalan berkaitan dengan kemungkinan suatu
produk berfungsi secara berhasil dalam periode waktu tertentu
di bawah kondisi tertentu.
d. Kesesuaian (conformance)
Dimensi kesesuaian berkaitan dengan tingkat kesesuaian
produk terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya
berdasarkan keinginan pelanggan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
e. Daya Tahan (durability)
Dimensi daya tahan merupakan ukuran masa pakai suatu
produk.
f. Service ability
Dimensi service ability merupakan karakteristik yang
berkaitan dengan kecepatan/kesopanan, kompetensi,
kemudahan, serta akurasi dalam perbaikan.
g. Estetika
Dimensi estetika merupakan karakteristik mengenai
tindakan yang bersifat sehingga berkaitan dengan pertimbangan
pribadi dan refleksi dari preferensi atau pilihan individual.
h. Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality)
Dimensi kualitas yang dipersepsikan merupakan dimensi
yang bersifat subjektif, berkaitan dengan perasaan pelanggan
dalam mengkonsumsi produk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas
Menurut Douglas C. Montgomery (2001:26) faktor-faktor yang
mempengaruhi pengendalian kualitas yang dilakukan perusahaan adalah:
a. Kemampuan Proses
Batas-batas yang ingin dicapai haruslah disesuaikan dengan
kemampuan proses yang ada. Tidak ada gunanya mengendalikan suatu
proses dalam batas-batas yang melebihi kemampuan atau kesanggupan
proses yang ada.
b. Spesifikasi yang Berlaku
Spesifikasi yang Berlaku yang ingin dicapai harus dapat berlaku, bila
ditinjau dari segi kemampuan proses dan keinginan atau kebutuhan
konsumen yang ingin dicapai dari hasil produksi tersebut. Dalam hal ini
haruslah dapat dipastikan dahulu apakah spesifikasi tersebut dapat
berlaku dari kedua segi yang telah disebutkan di atas sebelum
pengendalian kualitas pada proses dapat dimulai.
c. Tingkat ketidaksesuaian yang dapat diterima
Tujuan dilakukan pengendalian suatu proses adalah dapat mengurangi
produk yang berada di bawah standar seminimal mungkin. Tingkat
pengendalian yang diberlakukan tergantung pada banyaknya produk
yang berada di bawah standar yang dapat diterima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
d. Biaya kualitas
Biaya kualitas sangat mempengaruhi tingkat pengendalian kualitas
dalam menghasilkan produk dimana biaya kualitas mempunyai
hubungan yang positif dengan terciptanya produk yang berkualitas.
4. Tujuan Pengawasan Kualitas
Tujuan dari pengawasan produk antara lain (Sofan Assauri (1998:210):
a. Agar barang hasil produksi dapat mencapai standar kualitas yang telah
ditetapkan.
b. Mengusahakan agar biaya inspeksi dapat menjadi sekecil mungkin.
c. Mengusahakan agar biaya desain produk dan proses tidak besar.
d. Menggunakan kualitas produksi tertentu dapat menjadi sekecil
mungkin.
e. Mengusahakan agar biaya produksi dapat menjadi serendah mungkin.
5. Pengendalian Kualitas
Dengan semakin banyaknya persaingan, suatu perusahaan dituntut
untuk dapat menciptakan suatu produk dengan kualitas yang baik sehingga
mampu bersaing dengan perusahaan yang lain. Untuk itu suatu perusahaan
perlu adanya pengendalian kualitas agar produk yang diproduksi dapat
memenuhi mutu dan kualitas sehingga dapat diterima oleh konsumen.
Pengertian pengendalian kualitas menurut Gasperz (2005:480)
adalah teknik dan aktivitas operasional yang digunakan untuk memenuhi
persyaratan kualitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
6. Tujuan Pengendalian Kualitas
Tujuan dari pengendalian kualitas menurut Assauri (1998:210) adalah:
a. Agar barang hasil produksi dapat mencapai standar kualitas yang
telah ditetapkan.
b. Mengusahakan agar biaya inspeksi dapat menjadi sekecil mungkin.
c. Mengusahakan agar biaya desain dari produk dan proses dengan
menggunakan kualitas produksi tertentu dapat menjadi sekecil
mungkin.
d. Mengusahakan agar biaya produksi dapat menjadi serendah
mungkin.
7. Langkah-langkah Pengendalian Kualitas
Menurut M. N. Nasution, (2005:32) dalam melakukan pengendalian
kualitas untuk memperoleh suatu produk yang berkualitas, suatu
perusahaan perlu melakukan tahap-tahap penting dengan menggunakan
siklus PDCA (PLAN, DO, CHECK dan ACT) atau dikenal dengan
lingkaran Deming dalam melakukan pengendalian kualitas
PDCA adalah siklus peningkatan proses (Process Improvement)
yang berkesinambungan atau secara terus menerus seperti lingkaran yang
tidak ada akhirnya. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang
ahli manajemen kualitas dari Amerika Serikat yang bernama Dr. William
Edwards Deming.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Gambar II.1 Siklus PDCA (Plan, Do, Check, Act)
Siklus PDCA Dibagi menjadi :
1. Mengembangkan rencana perbaikan (plan)
Tahap ini merupakan langkah setelah dilakukan pengujian ide
perbaikan masalah. Rencana perbaikan disusun berdasarkan prinsip 5 W
(what, why, who, when, dan where) dan 1 H (how) yang dibuat secara
jelas dan terinci serta menetapkan sasaran dan target yang harus dicapai.
2. Melaksanakan rencana (do)
Rencana yang telah disusun diimplementasikan secara bertahap,
mulai dari skala kecil dan pembagian tugas secara merata sesuai dengan
kapasitas dan kemampuan dari setiap personil.
3. Memeriksa atau meneliti hasil yang dicapai (check)
Tahap ketiga adalah memeriksa atau meneliti yang merujuk pada
penetapan apakah pelaksanaannya berada dalam jalur, sesuai dengan
rencana dan memantau kemajuan perbaikan yang direncanakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
4. Melakukan tindakan penyesuaian bila diperlukan (act)
Penyesuaian dilakukan bila dianggap perlu yang didasarkan hasil
analisis di atas. Penyesuaian berkaitan dengan standarisasi prosedur baru
guna menghindari timbulnya kembali masalah yang sama atau
menetapkan sasaran baru bagi perbaikan berikutnya.
8. Tahap Pengendalian Kualitas
Menurut Prawirosentono (2007:74) pengendalian atau pengawasan
di suatu perusahaan manufaktur dilakukan secara bertahap yang terdiri
dari:
a. Pemeriksaan dan pengawasan kualitas bahan mentah, kualitas
bahan dalam proses dan kualitas produk jadi. Demikian pula
standar jumlah dan komposisinya.
b. Pemeriksaan atas produk sebagai hasil proses pembuatan. Hal ini
berlaku untuk barang jadi dan setengah jadi. Pemeriksaan yang
dilakukan tersebut memberi gambaran apakah proses produksi
berjalan seperti yang telah ditetapkan atau tidak.
c. Pemeriksaan cara pengemasan dan pengiriman barang ke
konsumen.
d. Mesin, tenaga kerja, dan fasilitas lainnya yang dipakai dalam
proses produksi harus juga diawasi sesuai dengan standar
kebutuhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
9. Pengendalian Kualitas Statistik
Pengendalian kualitas secara statistik dilakukan dengan
menggunakan kombinasi alat bantu statistik yang terdapat pada SPC
(Statistical Process Control) dan SQC (Statistical Quality Control).
Menurut Sofjan Assauri (1998:219) mengemukakan bahwa pengertian dari
Statistical Quality Control (SQC) adalah suatu sistem yang dikembangkan
untuk menjaga standar yang uniform dari kualitas hasil produksi, pada
tingkat biaya yang minimum dan menerapkan bantuan untuk mencapai
efisiensi. Lalu menurut Menurut Heizer dan Render (2006:268) yang
dimaksud dengan Statistical Process Control (SPC) adalah Sebuah proses
yang digunakan untuk mengawasi standar, membuat pengukuran dan
mengambil tindakan perbaikan selagi sebuah produk atau jasa sedang
diproduksi.
10. Alat Bantu Pengendalian Kualitas
Dalam pengambilan suatu keputusan dalam Statistical Quality
Control, suatu perusahaan dapat menggunakan alat bantu yang merupakan
bagian dari dari seven basic tools (Gaspersz, Vincent. 2003. Metode Analisis
Untuk Peningkatan Kualitas. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.). Alat bantu yang dimaksud yaitu :
a. Check Sheet
Lembar Periksa (Check Sheet) adalah suatu formulir, dimana item-
item yang akan diperiksa telah dicetak di dalam lembar periksa dengan
maksud agar data dapat dikumpulkan secara mudah dan ringkas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Lembar periksa memiliki tujuan yaitu:
1) Memudahkan proses pengumpulan data terutama untuk
mengetahui bagaimana sesuatu masalah sering terjadi.
2) Mengumpulkan data tentang jenis masalah yang sedang terjadi.
3) Menyusun data secara sistematis, sehingga data itu dapat
dipergunakan dengan mudah.
4) Memisahkan antara opini dan fakta.
Langkah-langkah dalam membuat lembar kerja yaitu:
a). Menjelaskan tujuan pengumpulan data.
b). Identifikasi apa variabel atau atribut karakteristis kualitas yang
sedang diukur.
c). Menentukan waktu atau tempat pengukuran.
d). Mengumpulkan data untuk item yang sedang diukur.
e). Menjumlahkan data yang telah dikumpulkan.
f). Memutuskan untuk mengambil tindakan perbaikan atas penyebab
masalah yang sedang terjadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Tabel II.2 Contoh Check Sheet
Hour
Defect 1 2 3 4 5 6 7 8 Total
A
B
C
D
E
Total
b. Diagram Pareto
Diagram Pareto adalah suatu grafik batang yang menunjukkan
masalah berdasarkan urutan banyaknya kejadian. Masalah yang paling
banyak terjadi ditunjukkan oleh grafik batang pertama yang tertinggi
serta ditempatkan pada sisi paling kiri, dan seterusnya sampai masalah
yang paling sedikit terjadi ditunjukkan oleh grafik batang terakhir yang
terendah serta ditempatkan di paling kanan.
Diagram Pareto memiliki berbagai manfaat antara lain:
1). Menentukan frekuensi relative dan urutan pentingnya masalah-
masalah atau penyebab-penyebab dari masalah yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
2). Memfokuskan perhatian pada isu-isu kritis dan penting melalui
membuat urutan terhadap masalah-masalah atau penyebab-
penyebab dari masalah itu dalam bentuk yang signifikan.
Langkah-langkah dalam membuat diagram Pareto:
a) Menentukan masalah apa yang akan diteliti, mengidentifikasi
kategori-kategori atau penyebab-penyebab dari masalah yang
diperbandingkan. Setelah itu merencanakan dan melaksanakan
pengumpulan data.
b) Membuat suatu ringkasan daftar atau tabel yang mencatat
frekuensi kejadian dari masalah yang telah diteliti dengan
menggunakan formulir pengumpulan data atau lembar periksa.
c) Membuat daftar masalah secara berurut berdasarkan frekuensi
kejadian dari yang tertinggi sampai terendah, serta hitunglah
frekuensi kumulatif, persentase dari total kejadian, dan
presentase dari total kejadian secara kumulatif.
d) Menggambar dua buah garis vertikal dan sebuah garis horizontal
e) Buatlah histogram pada diagram pareto.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Gambar II.2 Contoh Diagram Pareto
c. Diagram Alir (Flow Chart)
Flowchart adalah adalah gambaran dalam bentuk diagram alir dari
algoritma-algoritma dalam suatu program, yang menyatakan arah alur
program tersebut (Pahlevy, 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
SIMBOL NAMA FUNGSI
TERMINATOR Permulaan/akhir program
GARIS ALIR Arah aliran program
PREPARATION Proses Pembelian harga
awal
PROSES Proses Pengolahan data
INPUT/OUTPUT DATA Proses input/output data
PREDEFINED PROCESS
(SUB PROGRAM)
Proses menjalankan sub
program
DESICION Perbandingan Pernyataan
ON PAGE CONNECTOR
Penghubung bagian-
bagian flowchart yang
berada pada satu halaman
OFF PAGE CONNECTOR
Penghubung bagian-
bagian flowchart yang
berada pada halaman
berbeda
Gambar II.3 Simbol Flowchart
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
d. Diagram Sebab akibat (Diagram fish bones)
Diagram sebab akibat adalah suatu diagram yang
menunjukan hubungan antara sebab dan akibat. Diagram sebab-
akibat ini sering juga disebut sebagai diagram tulang ikan (fishbone
diagram). Pada dasarnya diagram sebab-akibat dapat dipergunakan
untuk kebutuhan-kebutuhan berikut :
1) Membantu mengidentifikasikan akar penyebab dari suatu
masalah.
2) Membantu membangkitkan ide-ide untuk solusi suatu
masalah
3) Membantu dalam penyelidikan atau pencarian fakta lebih
lanjut
Langkah-langkah dalam pembuatan diagram sebab-akibat
dapat dikemukakan sebagai berikut:
a) Mulai dengan pernyataan masalah-masalah utama yang
penting dan mendesak untuk diselesaikan.
b) Tuliskan pernyataan masalah itu pada bagian kepala ikan,
yang merupakan akibat. Tuliskan pada sisi sebelah kanan
dari kertas (kepala ikan), kemudian gambarkan bagian
tulang belakang dari kiri ke kanan dan tempatkan
pernyataan masalah itu dalam kotak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
c) Tuliskan faktor-faktor penyebab utama yang mempengaruhi
masalah kualitas sebagai tulang besar juga ditempatkan di
dalam kotak.
d) Tuliskan penyebab-penyebab sekunder yang mempengaruhi
penyebab-penyebab utama, serta penyebab-penyebab
sekunder itu dinyatakan sebagai tulang-tulang berukuran
sedang.
e) Tuliskan penyebab-penyebab tersier yang mempengaruhi
penyebab-penyebab sekunder, serta penyebab-penyebab
tersier itu dinyatakan sebagai tulang-tulang berukuran kecil.
f) Tentukan item-item yang penting dari setiap faktor dan
tandailah faktor-faktor penting tertentu yang kelihatannya
memiliki pengaruh nyata terhadap karakteristik kualitas.
g) Catatlah informasi yang perlu di dalam diagram sebab-
akibat tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Gambar II.4 Contoh Diagram Fishbone
e. Peta Kendali (Control Chart)
Peta kontrol merupakan alat untuk mengawasi kualitas dengan
mudah sehingga mudah untuk menentukan keputusan apa yang harus
diambil jika terjadi produk yang menyimpang (Purnomo, 2004). Peta
kontrol merupakan peta yang dijadikan pedoman dalam pengendalian
kualitas yang dikemukakan oleh Dr. Shewhart untuk mengetahui
apakah sampel hasil observasi termasuk daerah yang diterima atau
maupun daerah yang ditolak (Prawirosentono, 2001).
Secara umum dapat dikatakan bahwa peta kontrol dapat digunakan
untuk mengetahui informasi berikut (Prawirosentono, 2001):
1). Kemampuan proses produksi, artinya apakah mesin-mesin masih
berjalan baik sesuai rencana atau tidak.
Masalah
Proses Orang Perlengkapan
material Lingkungan Manajemen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
2). Pengendalian mutu dari produk akhir, agar mutu produk akhir
tetap baik sesuai dengan standar.
3). Membatasi toleransi penyimpangan (variasi) produk yang masih
dapat diterima akibat kelemahan tenaga kerja, mesin, dan lain-
lain.
Peta kendali digunakan untuk membantu mendeteksi adanya
penyimpangan dengan cara menetapkan batas-batas kendali:
a) Upper control limit / batas kendali atas (UCL)
Merupakan garis batas atas untuk suatu penyimpangan yang
masih diijinkan.
b) Central line / garis pusat atau tengah (CL)
Merupakan garis yang melambangkan tidak adanya
penyimpangan dari karakteristik sampel.
c) Lower control limit / batas kendali bawah (LCL)
Merupakan garis batas bawah untuk suatu penyimpangan dari
karakteristik sampel.
Peta Kendali secara garis besar dibedakan menjadi 2 jenis yaitu:
1) Peta Kendali Variabel
Data variabel bersifat kontinyu (continuous
distribution). Data ini diukur dalam satuan-satuan
kuantitatif. Sifat continuous distribution pada data
variabel menggambarkan data berbentuk selang bilangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
yang bisa terjadi dalam digit dibelakang koma hingga n
digit, tidak dapat dihitung, dan tidak terhingga.
Bentuk distribusi yang rapat seperti ini lebih sensitif
terhadap perubahan, namun akan lebih sulit baik dalam
mengidentifikasi apa yang harus diukur dan juga dalam
pengukuran aktual.
Ada 3 jenis Peta kendali data variabel yaitu:
a. Average and Standart Deviation Control Chart
(Xbar – S Chart). Xbar – S Chart adalah Peta
kendali untuk mengendalikan proses berdasarkan
Rata-rata (X-bar) dan Standar Deviasi (s). Xbar-s
Chart digunakan apabila ukuran sampel yang
dikumpulkan berjumlah lebih dari 5 (n > 5).
b. Average and Range Contol Chart (Xbar dan R-
chart). Xbar – R Chart adalah Peta kendali untuk
mengendalikan proses berdasarkan Rata-rata (Xbar)
dan Range (R). Peta kendali ini digunakan apabila
ukuran sampel yang dikumpulkan berjumlah lebih
dari 2 dan kurang dari atau sama dengan 5 (2 < n ≤
5).
c. Individual Moving Range Chart (I – MR Chart).
I-MR Chart digunakan apabila data sampel yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
d. dikumpulkan hanya berjumlah 1 unit. Chart jenis ini
sering digunakan jika sampel yang diperiksa tersebut
harus dimusnahkan (tidak dapat dipakai kedua
kalinya) atau pada produk yang berharga tinggi.
2. Peta Kendali Atribut
Attribute Control Chart atau peta kendali atribut
merupakan data kualitatif yang dapat dihitung untuk pencatatan
dan analisis. Contoh dari data atribut karakteristik kualitas adalah
ketiadaan label pada kemasan produk, kesalahan proses
administrasi buku tabungan nasabah, banyaknya jenis cacat pada
produk, banyaknya produk kayu lapis yang cacat karena corelap,
dll. Data atribut biasanya diperoleh dalam bentuk unit-unit yang
tidak sesuai dengan spesifikasi atribut yang diterapkan.
Pada umumnya peta kendali atribut dibedakan menjadi 4 jenis
yaitu:
a. np-Chart
Pada dasarnya peta control np serupa dengan peta control p,
kecuali dalam peta control np terjadi perubahan skala
pengukuran. Peta kontrol np menggunakan ukuran
banyaknya item yang tidak memenuhi spesifikasi atau
banyaknya item yang cacat dalam suatu pemeriksaan. Peta
kontrol np dan p cocok untuk situasi dasar yang sama,
sehingga pilihan penggunaan peta kontrol np apabila data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
banyaknya item yang tidak sesuai adalah lebih bermanfaat
dan mudah untuk diinterpretasikan dalam pembuatan laporan
dibandingkan data proporsi, dan ukuran contoh bersifat
konstan dari waktu ke waktu.
Gambar II.5 Contoh Diagram np Chart
b. p-Chart
p-Chart adalah salah Jenis Peta Kendali yang berfungsi
untuk mengukur proporsi defective (kegagalan/cacat) pada
produksi. P-Chart digunakan apabila jumlah sampel (sample
size) yang dikumpulkan adalah tidak konstan atau tidak tetap.
Dengan demikian peta kontrol p digunakan untuk
mengendalikan proporsi dari item-item yang tidak memenuhi
syarat spesifikasi kualitas atau proporsi dari produk yang
cacat yang dihasilkan dalam suatu proses. Proporsi yang
tidak memenuhi syarat didefinisikan sebagai rasio banyaknya
item yang tidak memenuhi syarat dalam suatu kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
terhadap total banyaknya item dalam kelompok tersebut.
Item-item itu dapat mempunyai beberapa karakteristik
kualitas yang diperiksa atau diuji secara simultan oleh
pemeriksa. Jika item-item itu tidak memenuhi standar pada
satu atau lebih karakteristik kualitas yang diperiksa, maka-
item-item itu digolongkan sebagai tidak memenuhi syarat
spesifikasi atau cacat. Proporsi tersebut sering diungkapkan
dalam bentuk desimal.
Gambar II.6 Contoh Diagram p Chart
c. c-Chart
c-Chart adalah jenis Peta Kendali yang berfungsi untuk
mengukur banyaknya jumlah ketidaksesuaian yang terdapat
dalam unit yang diproduksi. c-Chart didasarkan pada titik
spesifik yang tidak memenuhi syarat dalam produk, sehingga
suatu produk dapat saja dianggap memenuhi syarat meskipun
mengandung satu atau beberapa titik spesifik yang cacat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
d. c-Chart
c-Chart adalah jenis Peta Kendali yang berfungsi untuk
mengukur banyaknya jumlah ketidaksesuaian yang terdapat
dalam unit yang diproduksi. c-Chart didasarkan pada titik
spesifik yang tidak memenuhi syarat dalam produk, sehingga
suatu produk dapat saja dianggap memenuhi syarat meskipun
mengandung satu atau beberapa titik spesifik yang cacat.
Gambar II.7 Contoh Diagram c Chart
e. u-Chart
u-Chart digunakan untuk mengukur banyaknya jumlah
ketidaksesuaian per unit laporan inspeksi dalam kelompok
pengamatan, yang mungkin memiliki ukuran contoh. Peta
control u serupa dengan peta kontrol c, kecuali bahwa
banyaknya ketidaksesuaian dinyatakan dalam basis per unit
item. Peta kontrol u dan c sesuai untuk beberapa kondisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Bagaimanapun peta kontrol u dapat dipergunakan apabila
ukuran contoh lebih dari satu unit dan mungkin bervariasi
dari waktu ke waktu.
Gambar II.8 Contoh Diagram u Chart
11. Penelitian sebelumnya
a. Silvanus Eeng (2015)
Penelitian tentang “Analisis Pengendalian Kualitas Produk Akhir
Batik Cap Kemeja Pria” pada CV . Batik Indah Roro Djonggrang Jalan
Tirtodipuran No 18 Yogyakarta. Variabel penelitiannya adalah kualitas
produk akhir batik cap kemeja pria yang diproduksi CV. Batik Indah
Roro Djonggrang sudah baik namun, perusahaan harus tetap
mengadakan perbaikan untuk menekan segala bentuk penyimpangan
yang terjadi. Teknik analisis data yang digunakan oleh penulis yaitu
dengan metode control chart dan fish bones.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
b. Aji Pebri Indrianto (2009)
Penelitian tentang “Analisis Pengendalian Kualitas Kain Grey Pada
Departemen QC FABRIC di PT. Hanin Nusa Mulya.Variabel penelitian
nya masih adanya kerusakan pada produk kain grey yang berada pada
di luar batas kendali sehingga perlu untuk dilakukan perubahan pada
proses produksi. Teknik analisi data yang digunakan oleh penulis yaitu
analisis C chart dan diagram pareto.
c. Faiz Al Fakhri (2010)
Penelitian tentang “Analisis Pengendalian Kualitas Produksi di PT.
Masscom Grahpy Dalam Upaya Mengendalikan Tingkat Kerusakan
Produk Menggunakan Alat Bantu Statistik”.Dalam penelitian tersebut
peneliti ingin mengetahui bagaimana pelaksanaan pengendalian kualitas
kualitas di PT. Masscom Graphy dalam upaya menekan tingkat
kerusakan produk, Jenis kerusakan apa saja yang terjadi pada produk
yang produksi oleh PT. Masscom Graphy, faktor-faktor apa saja yang
menyebabkan kerusakan pada produk yang diproduksi oleh PT.
Masscom Graphy, dan Bagaimana penerapan alat bantu statistik dalam
mengendalikan kualitas produk PT. Masscom Graphy dan menekan
terjadinya kerusakan produk. Peneliti menggunakan alat bantu berupa
check sheet, Histogram, peta kendali p, uji kecukupan data, diagram
pareto, dan diagram sebab akibat. Dari analisis tersebut kita dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
mengetahui bahwa rata-rata misdruk dalam setiap produksi adalah
sebesar 5,2 %. Jenis-jenis kerusakan atau misdruk yang sering terjadi
pada produksi koran Suara Merdeka yaitu disebabkan karena warna
kabur140.632 ekp, tidak register sebanyak 98.298 ekp, serta
jenismisdruk berupa rusak karena terpotong, kotor dan lipatan tidak
simetrissecara berturut-turut berjumlah 96.893, 81.093 dan 79.877 ekp.
Maka dengan menggunakan alat bantu statistik kita dapat mengetahui
bahwa peneliti dapat mengidentifikasikan bahwa ternyata kualitas
produk berada di luar batas kendali yang seharusnya, meskipun jika
berdasarkandata produksi jumlah misdruk yang terjadi sebagian besar
memenuhitarget dibawah 6 %. Lalu dengan menggunakan diagram
pareto peneliti dapat mengetahui jenis kerusakan yang dominan. Lalu
dengan menggunakan diagram sebab akibat peneliti dapat mengetahui
faktor penyebab terjadinya kerusakan produk pada PT. Masscom
Graphy.
12. Kerangka Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja ketidaksesuaian
yang terdapat pada produk akhir minyak goreng Tropicoco pada PT Commit
Indonesia dan jumlah produk akhir minyak goreng Tropicoco yang tidak
sesuai dengan standar yang dihasilkan oleh PT Commit Indonesia apakah
masih berada pada batas pengendalian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Tahapan pengendalian kualitas dijelaskan sebagai berikut:
a. Diagram Alir (flow chart)
Pada tahap diagram alir dijelaskan bagaimana proses produksi
minyak Tropicoco.
b. Hasil Produksi
Tahap produksi merupakan tahap hasil produksi minyak goreng
Tropicoco yang dikemas dalam ukuran 1 liter.
c. Standar Kualitas Produk
Tahap ini merupakan pemilahan produk yang sesuai standar
perusahaan dan yang belum memenuhi standar perusahaan.
d. Penentuan Jumlah Produk yang Tidak Sesuai Standar
Tahap ini untuk menentukan jumlah produk yang tidak sesuai
standar dimana produk akhir minyak goreng Tropicoco yang
belum memenuhi standar dikumpulkan untuk diteliti
ketidaksesuaiannya dengan standar perusahaan.
e. Menentukan Jenis-jenis Ketidaksesuaian produk
Tahap ini untuk menentukan jenis-jenis ketidaksesuaian produk
dimana jenis-jenis ketidaksesuaian yang terdapat saat produksi
minyak Tropicoco dicatat di lembar periksa seperti terdapat
kotor, warna keruh, kandungan air masih banyak, kemasan
rusak. Setelah dicatat di lembar periksa selanjutnya yaitu
membuat diagram pareto.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
f. Menentukan Penyebab Kegagalan
Tahap ini untuk menentukan penyebab kegagalan dimana pada
tahap ini faktor-faktor penyebab kegagalan produksi dianalisis
dengan menggunakan diagram tulang ikan.
g. Pengendalian Kualitas Produk Dengan Menggunakan Peta
Kendali atau Control Chart
Tahap ini merupakan tahap dimana produk minyak kelapa
Tropicoco dianalisis dan diteliti untuk mengetahui apakah
ketidaksesuaian yang timbul masih dalam batas pengendalian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Gambar II.9 Kerangka Penelitian
Hasil Produksi
Standar
Kualitas Produk
Produk sesuai
Standar
Produk tidak
sesuai standar
Menetukan
jumlah produk
yang tidak
sesuai standar
Menentukan
jenis-jenis
ketidaksesuaian
produk
Menentukan
penyebab
kegagalan
Control
Chart
Flow Chart
(Diagram alir)
(
9(
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus. Studi kasus adalah
metode penelitian yang memiliki tujuan penting dalam meneliti dan
mengungkap keunikan serta kekhasan karakteristik yang terdapat dalam
kasus yang diteliti, dimana kasus tersebut menjadi penyebab mengapa
penelitian dilakukan. Dalam penelitian ini objek yang dipilih yaitu PT
Commit Indonesia yang berlokasi di Jalan Kabupaten KM 3, Mayangan,
Trihanggo, Gamping, Sleman, Yogyakarta.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian : PT Commit Indonesia yang beralamat di Jalan
Kabupaten Km 3, Mayangan, Trihanggo, Gamping, Sleman,
Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian : Penelitian dilakukan pada bulan September 2017
sampai Juni 2018.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek penelitian : Subjek penelitian dalam penelitian ini yaitu produk
minyak kelapa Tropicoco kemasan 1 liter.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
2. Objek Penelitian : Objek dalam penelitian ini adalah Analisis
pengendalian kualitas
D. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah produk minyak Tropicoco yang
diproduksi dari bulan Januari sampai Juni 2018 sejumlah 4723. Untuk
jumlah produksi yang digunakan mulai bulan Januari 2018 karena mulai
Januari 2018 perusahaan hanya memproduksi minyak kemasan 1 liter.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
convenience sampling. Convenience sampling merupakan suatu teknik
pengumpulan informasi dari anggota populasi yang dengan senang hati
bersedia memberikannya. Adapun sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah minyak Tropicoco yang diproduksi pada bulan Mei-
Juni 2018 sejumlah 2800 botol.
E. Sumber Data
1. Data primer : Informasi yang diperoleh dari tangan pertama oleh
peneliti berkaitan dengan variabel untuk tujuan studi. Data primer berupa
hasil wawancara.
2. Data sekunder : Data yang dikumpulkan dari sumber yang ada. Data
sekunder berupa dokumentasi perusahaan, data jumlah produksi dari PT
Commit Indonesia, situs web perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
F. Jenis Data
Data yang dihasilkan berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data
kuantitatif yaitu data yang berupa angka-angka berupa data mengenai
jumlah produksi dan data produksi yang mengalami kerusakan. Data
kualitatif yaitu data yang berupa informasi tertulis yaitu informasi
mengenai jenis kerusakan, penyebab terjadinya kerusakan, bagan proses
produksi, dan bahan baku yang digunakan.
G. Teknik Pengumpulan Data
1. Teknik dokumentasi yaitu suatu cara pengumpulan data yang
diperoleh dari dokumen-dokumen yang ada atau catatan-catatan yang
tersimpan, baik itu berupa catatan transkrip, buku, surat kabar, dan lain
sebagainya. Dokumen penelitian ini berupa laporan produksi bulan Mei-
Juni 2018, dan profil perusahaan
2. Teknik Wawancara yaitu proses tanya jawab sepihak yang dilakukan
secara sistematis dan berlandaskan kepada tujuan penelitian. Wawancara
penelitian ini tentang bagaimana proses produksi minyak kelapa tropicoco,
dan apa saja faktor penyebab terjadinya kesalahan dalam proses produksi.
H. Definisi Operasional
Berikut ini adalah penjelasan indikator yang digunakan dalam
penelitian :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tabel III.1 Definisi Operasional
Variabel Definisi Indikator
Pengendalian
Kualitas
1. Flow Chart Gambaran dalam
bentuk diagaram
alir dari
algoritma-
algoritma dalam
suatu program,
yang menyatakan
arah alur program
tersebut.
(Pahlevy, 2010).
Bagan alur
proses produksi
2. Check Sheet Lembar priksa
(Check sheet)
adalah suatu
formulir dimana
item-item yang
akan diperiksa
dicetak dalam
lembar periksa
dengan maksud
agar data dapat
dikumpulkan
secara mudah dan
ringkas. (Gasperz,
Vincent, 2005).
Lembar
informasi berupa
jumlah item-item
yang akan
diperiksa.
3. Diagram Pareto Diagram Pareto
adalah suatu
grafik batang
yang menunjukan
masalah
berdasarkan
urutan banyaknya
kejadian.
(Gasperz,
Vincent,
2005).
Grafik yang
menggambarkan
banyaknya
kejadian yang
timbul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
4. Diagram
Fishbones
Diagram
Fishbones adalah
suatu diagram
yang
menunjukkan
hubungan antara
sebab dan akibat.
(Gasperz,
Vincent,
2005).
Informasi
mengenai sebab
dan akibat dari
masalah yang
timbul.
5. Peta Kendali
(Control Chart)
Peta Kendali
merupakan peta
yang dijadikan
pedoman dalam
pengendalian
kualitas yang
dikemukakan
oleh Dr. Shewhart
untuk mengetahui
apakah sampel
hasil
observasi
termasuk
daerah yang
diterima
atau daerah yang
ditolak.
(Prawirosentono,
2001).
Peta-peta kendali
untuk data atribut
I. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan alat bantu statistik yang terdapat pada
Statistical Quality Control (SQC). Adapun langkah-langkahnya adalah
sebagai berikut:
1. Untuk menyelesaikan rumusan masalah 1 (satu) sebagai berikut:
a. Membuat Check sheet untuk mencatat informasi data
mengenai jumlah produk yang tidak sesuai dengan standar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
perusahaan dan mengetahui jenis-jenis ketidaksesuaian yang
terdapat di produk yang terjadi selama bulan Mei-Juni 2018.
b. Membuat diagram Pareto untuk mengetahui urutan jenis
kesalahan yang sering dilakukan.
c. Menganalisis sebab akibat dengan menggunakan diagram
tulang ikan (fishbones) untuk mengetahui penyebab
munculnya ketidaksesuaian pada produk.
2. Untuk menyelesaikan rumusan masalah 2 (dua) menggunakan peta
kontrol untuk data atribut yaitu peta kontrol p. Langkah-langkah
dalam membuat peta kendali p yaitu:
a. Menghitung proporsi kerusakan produk per minggu
P=𝑛𝑝
𝑛′
Keterangan :
P : Proporsi kerusakan produk per minggu
np : jumlah gagal produk per minggu
n’ : jumlah yang diperiksa per minggu
b. Menghitung rata-rata kerusakan produk
�̅�=∑ 𝑛𝑝
∑ 𝑛
Keterangan :
�̅� : rata-rata kerusakan produk
∑ np : jumlah total yang rusak
∑ n : jumlah total yang diperiksa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
c. Hitung batas-batas control 3-sigma dari Peta control p
(batas-batas control 3-sigma)
a) Garis Pusat/Central Line
CL = �̅�
b) Batas Kendali Atas atau Upper Control Limit
UCL = �̅� + 3√�̅�(1−�̅�)
𝑛′
c) Batas Kendali Bawah atau Lower Control Limit
LCL = �̅� – 3√�̅�(1−�̅�)
𝑛′
d. Tebarkan data proporsi cacat dan lakukan pengamatan
apakah data itu berada dalam pengendalian.
Apabila data pengamatan menunjukkan bahwa proses berada dalam
pengendalian, maka tentukan kapabilitas proses menghasilkan produk yang tidak
cacat sebesar (1 – p-bar) atau (100% - p-bar%), hal ini serupa dengan proses
menghasilkan produk cacat sebesar p-bar.
Apabila data pengamatan menunjukkan bahwa proses tidak seluruhnya
berada dalam batas kendali yang ditetapkan, hal tersebut menunjukkan bahwa
pengendalian kualitas yang dilakukan masih perlu diadakan perbaikan. Hal
tersebut ditunjukkan apabila titik yang berfluktuasi tidak beraturan yang
menunjukkan bahwa proses produksi masih mengalami penyimpangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Dengan menggunakan peta kendali tersebut dapat diketahui apakah
kerusakan yang terdapat pada produksi minyak Tropicoco masih didalam batas
pengendalian perusahaan. Apabila data pengamatan menunjukkan bahwa proses
berada dalam batas kendali yang ditunjukkan dengan titik berfluktuasi yang
beraturan, maka gunakan peta control p untuk memantau proses produksi secara
terus-menerus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
BAB IV
GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN
A. Peta Lokasi dan Profil Perusahaan
Nama perusahaan : Commit Indonesia
Alamat : Jl. Kabupaten Km 3, Mayangan, Trihanggo,
Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta 55291
No telpon : (0274) 6415233
Email : info@commit-indonesia.com
Web : www.commit-indonesia.com
Gambar IV.1 Denah lokasi PT Commit Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
B. Sejarah perusahaan
Harus disadari bahwa situasi persaingan di masyarakat sudah sangat jelas
dibuka dengan adanya permufakatan tentang globalisasi perdagangan pada
berbagai level, baik AFTA, CAFTA, dan MEA. Kondisi perkembangan
percaturan bisnis mendatang memerlukan wadah-wadah baru yang dapat
mengakomodasi pengembangan atas pikiran/idea baru dari warga bangsa
Indonesia, sekaligus untuk melengkapi organisasi yang sudah ada bahkan
mungkin cenderung jenuh.
Basis operasi yang diandalkan Commit Indonesia adalah eksistensi
komunitas masyarakat, lebih utama adalah komunitas-komunitas bisnis.
Produknya adalah berupa usaha-usaha bisnis baru yang dimiliki oleh
komunitas-komunitas yang terbentuk. Komunitas yang dikembangkan
diorientasikan untuk meningkatkan produk-produk unggulan lokal yang baik,
agar tampil dan mempunyai akses luas kepada masyarakat. Ilustrasi akan hal
itu antara lain adalah tersedianya gerai-gerai seragam dengan sediaan utama
adalah produk kebutuhan masyarakat yang berasal dari produk lokal
unggulan. Produk Commit Indonesia meliputi jasa managerial, dukungan
berbagai bisnis komunitas, maupun produk-produk turunan.
Commit merupakan singkatan dari “Economy Community” atau “Ekonomi
Berbasis Komunitas”. Nama Commit selaras dengan misi utama perusahaan,
yaitu membangun ekonomi dan bisnis berbasis komunitas untuk menjadikan
masyarakat sejahtera dan mandiri secara ekonomi. Commit apabila
diterjemahkan dalam bahasa Indonesia akan bermakna melakukan atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
menjalankan. Kata Commit juga diambil dari penggalan bahasa Inggris
commitment yang berarti janji setia, atau bertanggungjawab.
C. Logo dan Filosofi Perusahaan
Gambar IV.2 Logo Perusahaan
Commit merupakan singkatan dari “Economy Community” atau
“Ekonomi Berbasis Komunitas”. Nama Commit selaras dengan misi
utama perusahaan, yaitu membangun ekonomi dan bisnis berbasis
komunitas untuk menjadikan masyarakat sejahtera dan mandiri secara
ekonomi. Commit apabila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia akan
bermakna melakukan atau menjalankan. Kata Commit juga diambil dari
penggalan bahasa Inggris commitment yang berarti janji setia, atau
bertanggungjawab. Nilai-nilai luhur inilah yang menjadi roh, menjadi
panduan dan pedoman bagi setiap gerak langkah seluruh anggota
komunitas Commit Indonesia.
Jika dicermati secara seksama, maka nampak bahwa logo atau
lambang perusahaan ini nampak seperti orang yang sedang melakukan
lompatan jauh kedepan dengan semangat dan penuh kegembiraan. Pesan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
yang ingin disampaikan dari lambang ini adalah ajakan kepada masyarakat
untuk bersama-sama melakukan lompatan jauh kedepan dengan penuh
semangat dan bergembira mewujudkan cita-cita bersama yaitu mengapai
kesejahteraan dan kemandirian ekonomi keluarga. Disamping makna di
atas, jika dicermati. Maka logo perusahaan juga nampak seperti gurita.
Gurita merupakan binatang laut yang memiliki kaki dan tangan dalam
jumlah banyak, bersifat lembut, tidak agresif, dan tidak membahayakan
pihak lain. Selaras dengan karakteristik yang melekat pada gurita, maka
Commit Indonesia telah meletakkan suatu visi ke depan yaitu berketetapan
untuk menjadi perusahaan yang menggurita, menyebar masuk sampai ke
pelosok desa, menyentuh kehidupan masyarakat sehari-hari dengan penuh
kelembutan, bekerjasama dengan semua pihak yang berkehendak baik
mewujudkan masyarakat sejahtera dan mandiri di bidang ekonomi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
D. Data dan Legalitas Perusahaan PT. COMMIT INDONESIA
Nama
Perusahaan
Commit Indonesia
Akta pendirian Notaris Wahyu Wiryono, SH. Akta pendirian No 98 tanggal 21
Juni 2010.
Pengesahan
Badan Hukum
Perusahaan
Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asazi Manusia Republik
Indonesia tentang pengesahan Badan Hukum Perseroan Nomor
AHU-36872.AH.01.01 Tahun 2010. Daftar Perseroan Nomor
AHU-0055681.AH.01.09. Tahun 2010 tanggal 26 Juli 2010.
Surat Ijin Usaha
Berdagangan
(SIUP)
503/0077/mkr/111/2011
Tanda Daftar
Perusahaan
(TDP)
120214501570
Nomor Pokok
Wajib Pajak
(NPWP)
31.289.794.5-542.000
Alamat
Perusahaan
Jl. Kabupaten km 3, Mayangan, Trihanggo, Gamping, Sleman,
Yogyakarta 55291
Nomor Telpon (0274) 6415233
Website www.commit-indonesia.com
Email info@commit-indonesia.com
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
E. Visi dan Misi PT Commit Indonesia
Visi Mengembangkan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi
masyarakat dengan mengembangkan pola hidup keluarga
secara berkelanjutan.
Misi Menjadi perusahaan pioner terpercaya sebagai
pengembang entrepreneur dan entitas bisnis berbasis
komunitas di lingkungan persaingan ekonomi global.
F. Komitmen Perusahaan
PT Commit Indonesia memiliki beberapa komitmen yaitu
1. Mengembangkan diri dengan mengikuti pelatihan berkelanjutan
dan memulai meniti karier professional untuk menggapai
kesejahteraan ekonomi keluarga.
2. Menjalankan peran kepemimpinan di lingkungan Commit
Indonesia dengan mendapatkan penghargaan, berupa
penghasilan membanggakan, dukungan pembiayaan, pelatihan
berkelanjutan, dukungan sosial dan proteksi diri, serta
pengembangan bisnis pribadi.
3. Mengembangkan diri secara berkelanjutan sebagai pemilik dan
CEO perusahaan, mempertahankan kesejahteraan serta berusaha
mewujudkan kemandirian ekonomi bangsa secara berkeadilan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
G. Jam Operasional Perusahaan
PT Commit Indonesia mempunyai 7 hari kerja (setiap hari) dari hari senin
sampai minggu mulai dari jam 09.00 WIB – 17.00 WIB. Sedangkan untuk
kegiatan produksi rinciannya sebagai berikut:
Shift 1 (senin, selasa, kamis, jumat, sabtu) : 07.00 - 12.00 WIB
Istirahat : 12.00 - 13.00 WIB
Shift 2 (senin, selasa, kamis, jumat, sabtu) : 13.00 - 16.00 WIB
H. Susunan Organisasi Perusahaan
Tabel V.1 Susunan Organisasi Perusahaan
Nama Posisi Jabatan
Budi Sugiharjo Direktur
Supriyanto Komisaris
Drs. Berta Bednar Direktur Pengembangan
Harti Buryaningsih Direktur Operasional
Riagung Sanyoto Direktur Pemasaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
1. Direktur : Bertugas untuk mengkoordinasikan semua divisi yang
dibawahnya, membuat konsep dan merencanakan strategis
perusahaan.
2. Komisaris : Bertugas mengawasi kinerja divisi-divisi perusahaan
supaya dapat bekerja dengan baik.
4. Direktur pengembangan : Bertugas untuk membuat sarana-sarana
untuk tercapainya efektivitas tujuan perusahaan.
5. Direktur operasional : Bertugas untuk menjalin hubungan
perusahaan dengan pihak luar.
6. Direktur Pemasaran : Bertugas menyampaikan nilai-nilai produk ke
konsumen.
I. Kegiatan produksi perusahaan
PT Commit Indonesia merupakan suatu perusahaan yang bergerak di
bidang industri manufaktur. Produk yang dihasilkan yaitu Tropicoco dan
Probi X.
Produk tropicoco merupakan minyak goreng kelapa berkualitas yang
memiliki keunggulan diantaranya lebih sehat, hemat dalam penggunaan serta
lebih enak dari segi aroma maupun rasa. Minyak goreng Tropicoco tersedia
dalam 2 ukuran yaitu ukuran 1 Liter dan 500 mL.
Dalam memproduksi minyak goreng Tropicoco perusahaan masih
menggunakan alat yang tradisional dan saat pengemasan juga masih dengan
cara manual tanpa menggunakan mesin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Gambar IV.3 Produk Minyak Tropicoco
Produk lain yang dihasilkan yaitu Probi X. Probi-X merupakan produk
probiotik yang sangat tepat sebagai pengurai limbah alamiah tanpa efek
samping. Cocok digunakan untuk pengurai limbah septic tank, air limbah
buangan pabrik, restoran, rumah sakit, perkantoran dan lain - lain termasuk
sebagai penyubur tanaman, dan bahan fermentasi pembuatan pakan ternak
organik. Tersedia ukuran 150 gram dan 1 kg.
Gambar IV.4 Produk PROBI-X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
J. Hasil Produksi
Jenis produk yang dihasilkan oleh PT Commit Indonesia antara lain :
1. Tropicoco
TROPICOCO merupakan minyak goreng kelapa berkualitas
premium. Produk miyak Tropicoco memiliki keunggulan diantaranya
lebih sehat, lebih hemat dalam penggunaan serta lebih enak dari segi
aroma maupun rasa. Tersedia ukuran 500 ml dan 1 liter.
Komposisi : Asam laurat 49%, air 0,5%, kolesterol 0,05 %
Manfaat : 1. Penggunaan lebih hemat tanpa ada perubahan
kolesterol yang signifikan pada saat penggorengan
2. Aman dikonsumsi
2. Probi-X
PROBI-X merupakan produk probiotik yang sangat tepat sebagai
pengurai limbah alamiah tanpa efek samping. Cocok digunakan untuk
pengurai limbah septic tank, air limbah buangan pabrik, restoran,
rumah sakit, perkantoran dan lain - lain termasuk sebagai penyubur
tanaman, dan bahan fermentasi pembuatan pakan ternak organik.
Tersedia ukuran 150 gram dan 1 kg.
Manfaat : Untuk menguraikan limbah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
K. Peralatan dan Perlengkapan
Peralatan yang digunakan untuk proses produksi yaitu :
1. Wajan stainless steel : Untuk memasak bahan baku minyak
setengah jadi
2. Saringan : mengambil Gliserol (lemak) yang muncul ke permukaan
setelah dilakukan pemanasan.
3. Wadah Tampunga Penyaringan : Untuk menyaring minyak yang
telah diolah sehingga minyak tersebut terbebas dari partikel-
partikel seperti debu, pasir, dll. Sehingga kualitas minyak dapat
terjamin.
4. Corong : Untuk memasukan minyak ke dalam botol.
5. Kompor gas : Untuk memanaskan minyak setengah jadi agar
matang menjadi minyak jadi.
6. Botol Plastik : Untuk diisi minyak yang telah jadi di dalam ukuran
1 Liter yang akan dijual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
L. Proses Produksi
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Gambar IV.3 Diagram Alur Proses produksi
Pembelian Bahan
Baku
Proses Pemasakan
Proses Saponifikasi
Minyak kelapa
yang sudah
matang
Kadar minyak
dan air telah
hilang
Proses Penyaringan
minyak
Pengemasan minyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Penjelasan Gambar
1. Tahap Satu : Proses Produksi minyak dimulai dari pembelian baku
baku berupa minyak setengah jadi dari pemasok. Untuk bahan baku
perusahaan membeli minyak setengah jadi di daerah Sleman Barat
dan Kulon Progo.
2. Tahap Dua : Tahap kedua yaitu mengolah minyak setengah jadi
tersebut dengan cara pemanasan/dimasak untuk memperoleh
minyak goreng yang benar-benar matang.
3. Tahap Tiga : Tahap ketiga yaitu proses Saponifikasi, Proses
Saponifikasi bertujuan untuk menekan kandungan air seminimal
mungkin, sehingga minyak akan lebih awet. Untuk proses
pemasakan sampai saponifikasi memerlukan waktu 1 jam
4. Tahap Empat : Tahap keempat yaitu melakukan penyaringan yang
bertujuan untuk membersihkan dari kotoran dan memperbaiki
warna minyak tidak sesuai. Penyaringan memerlukan waktu yang
cukup lama karena dilakukan dengan alat sederhana.
5. Tahap Lima : Tahap kelima yaitu proses pengemasan (packing)
minyak goreng di kemasan botol plastik 1 liter. Untuk botol plastic
diperoleh dari pabrik di Jakarta. Dan untuk target produksi per
bulan bisa mencapai 1000 liter.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
M. Pelaksanaan Pengendalian Kualitas
Dalam mempertahankan kualitas produk yang dihasilkan PT
Commit Indonesia melakukan pengendalian kualitas. Pengendalian
kualitas yang dilakukan terdiri dari 3 tahap yaitu:
1. Pengendalian terhadap bahan baku
Memilih bahan baku yang terbaik seperti warna bahan baku
minyak setengah jadi yang bening, observasi lingkungan penjual bahan
baku apakah layak atau tidak, bahan baku minyak setengah jadi harus
benar-benar matang ketika diolah dari kelapa sehingga kandungan air tidak
banyak untuk diolah lagi menjadi produk jadi.
2. Pengendalian terhadap produksi
Saat pemanasan minyak kadar air harus mendekati 0%, proses
saponifikasi harus tuntas sehingga kadar kolesterol dapat ditekan
seminimal mungkin, lalu minimal penyaringan dilakukan 3 kali untuk
mencegah masuknya kotoran kedalam minyak saat sudah dikemas.
3. Pengendalian terhadap produk jadi.
Pengendalian produk jadi dilakukan sebelum dilakukan
pengepakan. Tahap ini dilakukan melalui pemeriksaan. Hal ini dilakukan
dengan cara memeriksa minyak yang telah dimasukan ke dalam botol
untuk mengetahui minyak mana yang mengalami misdruk dan tidak.
Untuk minyak yang baik segera di kemas dan siap untuk dijual ke
konsumen dan minyak yang masih terdapat misdruk akan diolah lagi untuk
mendapatkan kualitas yang maksimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data dan Analisis
Dalam menyelesaikan permasalahan pengendalian kualitas akan
dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Membuat Check Sheet
Tahapan pertama yaitu membuat Check Sheet yang
bertujuan untuk memudahkan proses pengumpulan data
terutama untuk mengetahui bagaimana sesuatu masalah sering
terjadi serta untuk mengetahui jenis-jenis masalah yang timbul
sehingga mudah untuk diamati.
Untuk data yang digunakan yaitu semua jumlah
produksi minyak Tropicoco pada bulan Mei dan Juni 2018.
Untuk pengumpulan data dapat dilihat dilihat pada tabel
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel V.1 Lembar Periksa PT Commit Indonesia
Periode bulan Mei - Juni 2018
(per botol)
Tanggal Jumlah
Produksi
Jenis Kesalahan Jumlah
Misdruk Warna
Keruh
Kotor Kemasan
Rusak
Kadar Air
Tinggi
Minggu 1 337 17 - - - 17
Minggu 2 329 5 - - - 5
Minggu 3 332 - 28 4 - 32
Minggu 4 402 - 50 - - 50
Minggu 5 136 34 - - - 34
Minggu 6 250 - - - 35 35
Minggu 7 301 - - - 40 40
Minggu 8 713 - - 13 25 38
Jumlah 2800 56 78 17 100 251
Sunber : Laporan Produksi PT Commit Indonesia Bulan Mei-Juni 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
2. Membuat Diagram Pareto
Setelah membuat check sheet langkah berikutnya yaitu
membuat diagram pareto untuk mengetahui jumlah misdruk dan
jenis kesalahan yang sering dilakukan yang disajikan dalam
bentuk grafik balok.
Gambar V.1 Diagram Pareto
Dari diagram diatas dapat diketahui bahwa jenis kerusakan
yang sering timbul yaitu rusak karena bergelembung yang
disebabkan oleh kandungan air yang masih banyak dengan
jumlah kesalahan 100 botol. Lalu kotor sebanyak 78 botol,
Warna keruh sebanyak 56 botol, dan kemasan rusak sebanyak
17 botol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
3. Membuat diagram fish bones
Untuk mengetahui sebab akibat dari masalah yang timbul
saat proses produksi, maka perlu dibuat diagram tulang ikan
atau diagram fish bones yang bertujuan untuk membantu
mengidentifikasikan akar penyebab dari suatu masalah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kerusakan
pada produk yaitu:
a. Manusia
Para tenaga kerja yang melakukan proses produksi
minyak Tropicoco.
b. Bahan Baku
Bahan dasar yang digunakan perusahaan untuk
memproduksi minyak goreng tropicoco.
c. Metode
Suatu cara yang diikuti untuk melakukan proses
produksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
d. Perlengkapan
Alat yang digunakan untuk melaksanakan proses
produksi.
e. Lingkungan
Keadaan sekitar yang dapat mempengaruhi perusahaan
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Setelah mengetahui jenis-jenis kerusakan yang terjadi
perusahaan perlu melakukan tindakan perbaikan agar kesalahan-
kesalahan yang ada tidak akan terjadi lagi. Untuk itu Diagram
tulang ikan bertujuan untuk membantu perusahaan dalam
mencari sebab terjadinya kerusakan pada produk. Adapun
penggunaan diagram tulang ikan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
1. Warna Keruh
Gambar V.2 Diagram Sebab Akibat Warna Keruh
Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber kesalahan produk
yang timbul berupa warna minyak keruh disebabkan oleh beberapa faktor
antara lain :
a. Faktor Manusia
Pekerja yang masih kurang trampil dalam memasak minyak
sehingga minyak kelapa yang dimasak kurang matang atau terlalu
matang.
Warna
Keruh
Alat Material
Manusia Metode
Kualitas bahan
baku rendah
Alat produksi
kotor
Pencucian alat
kurang bersih
Minyak
terlalu tua
Kurang Teliti Instruksi kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
b. Faktor Material (Bahan Baku)
Kualitas bahan baku yang dibeli sangat rendah seperti minyak yang
sudah terlalu tua sehingga saat dimasak menjadi minyak kelapa jadi
warna minyak akan keruh.
c. Faktor Metode
Instruksi kerja yang masih kurang dipahami oleh para pekerja
sehingga terjadi kesalahan produksi misalnya pengukuran kandungan
air yang masih terdapat di minyak kelapa.
d. Faktor Alat
Alat Wajan yang digunakan untuk memanaskan/memasak minyak
setengah jadi masih kotor sehingga ketika memasak minyak hasilnya
warna minyak akan keruh karena minyak tercampur dengan kotoran
dan debu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
2. Kotor
Gambar V.3 Diagram Sebab Akibat Minyak Kotor
Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber kesalahan produk
yang timbul berupa minyak yang kotor disebabkan oleh beberapa faktor
antara lain :
a. Faktor Manusia
Pekerja yang kurang teliti dalam melakukan penyaringan minyak
akan mengakibatkan debu dan kotoran masuk ke dalam botol sehingga
kualitas minyak Tropicoco menjadi tidak terjamin.
Kotor
Alat Material
Manusia Metode
Alat produksi
kotor
Saringan masih
kotor
Kualitas bahan
baku rendah
Minyak setengah
jadi kotor
Penyaringan
minyak kurang
maksimal
Teledor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
b. Faktor Material (Bahan Baku)
Kualitas bahan baku minyak setengah jadi yang rendah seperti
kotor, warna keruh, dan terlalu tua akan mengakibatkan kualitas minyak
kelapa Tropicoco menjadi tidak terjamin.
c. Faktor Metode
Pekerja lupa memeriksa kembali minyak goreng setelah
dilakukan penyaringan sehingga masih ada kotoran yang tertinggal di
dalam minyak goreng.
d. Faktor Alat
Alat Penyaring berupa kapas yang kotor dapat membuat minyak
yang akan dimasukan ke botol menjadi kotor karena debu, kotoran, dan
krikil akan masuk ke dalam botol sebelum dikemas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
3. Kemasan Rusak
Gambar V.4 Diagram Sebab Akibat Kemasan Rusak
Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber kesalahan produk
yang timbul berupa kemasan rusak disebabkan oleh beberapa faktor antara
lain :
a. Faktor Manusia
Pekerja yang kurang teliti dapat merusak tutup segel botol minyak
sehingga minyak Tropicoco tidak dapat dijual kepada konsumen.
Kemasan
Rusak
Manusia Perlengkapan
Metode Lingkungan
Teledor Kualitas botol
rendah
Botol mudah
penyok dan
bocor
Cara
penyimpanan
tidak benar Kotor dan
Lembab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
b. Faktor Metode
Pekerja yang menyimpan minyak Tropicoco secara tidak benar seperti
menumpuk minyak dalam jumlah yang banyak dapat merusak botol.
c. Faktor Perlengkapan
Kualitas botol yang rendah dapat mengakibatkan botol mudah penyok
dan bocor sehingga minyak tidak dapat dijual kepada konsumen.
d. Faktor Lingkungan
Ruang tempat penyimpanan yang lembab dan kotor dapat merusak botol
minyak yang disimpan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
4. Kadar Air Tinggi
Gambar V.5 Digram Sebab Akibat Kadar Air Tinggi
Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber kesalahan
produk yang timbul berupa kadar air tinggi disebabkan oleh beberapa
faktor antara lain :
a. Faktor Material (Bahan Baku)
Bahan baku dasar berupa minyak setengah jadi yang dibeli masih
terdapat banyak kandungan air.
Kadar Air
Tinggi
Alat Material
Metode Lingkungan
Alat yang
digunakan basah
terkena air
Bahan baku
minyak banyak
mengandung air
Proses
produksi
kurang tepat
Proses
Saponifikasi
belum benar
Lingkungan
Lembab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
b. Faktor Metode
Proses saponifikasi yang bertujuan untuk menekan kandungan air
seminimal mungkin masih belum dilakukan secara maksimal sehingga
masih terdapat kandungan air di dalam minyak.
c. Faktor Alat
Alat yang digunakan untuk proses produksi basah sehingga kandungan
air di alat-alat tersebut bercampur dengan minyak yang akan diolah.
d. Faktor Lingkungan
Ruang tempat penyimpanan minyak yang lembab dapat mempengaruhi
kualitas minyak yang disimpan.
B. Hasil Uji Statistik dan Pembahasan
Setelah memperoleh jumlah data dan jenis misdruk pada produksi
minyak Tropicoco langkah selanjutnya yaitu menguji apakah kesalahan
yang timbul masih berada pada dalam batas kendali dengan menggunakan
peta kendali P. Peta kendali p bertujuan untuk mengawasi kualitas
dengan mudah sehingga mudah untuk menentukan keputusan apa yang
harus diambil jika terjadi produk yang menyimpang (Purnomo, 2004). Peta
kendali p juga merupakan peta yang dijadikan pedoman dalam
pengendalian kualitas yang dikemukakan oleh Dr. Shewhart untuk
mengetahui apakah sampel hasil observasi termasuk daerah yang diterima
atau maupun daerah yang ditolak (Prawirosentono, 2001).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Langkah-langkah dalam membuat peta kendali p yaitu:
a. Menghitung proporsi kerusakan produk per hari
P= 𝑛𝑝′
𝑛′
Keterangan :
P = Proporsi Kerusakan produk per minggu
np’ = Jumlah produk gagal per minggu
n’ = Jumlah yang diperiksa per minggu
Maka Perhitungan nya sebagai berikut:
Hari ke 1 : p= 𝑛𝑝′
𝑛′
p= 17
337= 0,050
Hari ke 2 : p= 𝑛𝑝′
𝑛′
p= 5
329= 0,015
Hari ke 3 : p= 𝑛𝑝′
𝑛′
p= 32
332= 0,096
Hari ke 4 : p= 𝑛𝑝′
𝑛′
p= 50
402= 0,124
Hari ke 5 : p= 𝑛𝑝′
𝑛′
p= 34
136= 0,25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Hari ke 6 : p= 𝑛𝑝′
𝑛′
p= 35
250= 0,14
Hari ke 7 : p= 𝑛𝑝′
𝑛′
p= 40
301= 0,132
Hari ke 8 : p= 𝑛𝑝′
𝑛′
p= 38
713= 0,053
b. Menghitung Rata-rata kerusakan produk/Central Line (CL)
�̅�= ∑𝑛𝑝
∑𝑛
Keterangan :
�̅� = Rata-rata kerusakan produk
∑np = Jumlah total yang rusak
∑n = Jumlah total yang diproduksi
Maka perhitungan nya sebagai berikut
�̅� = ∑𝑛𝑝
∑𝑛
�̅� = 251
2800 = 0,0896
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
c. Menghitung Batas kendali Atas atau Upper Control Limit
(UCL)
UCL = �̅� + 3√�̅�(1−�̅�
𝑛′
Keterangan:
UCL : Upper Control Limit
�̅� : Rata-rata kerusakan produk/Central Line
n’ : Jumlah produksi per minggu
Sehingga perhitungan nya sebagai berikut:
Minggu ke 1 : UCL = 0,0896 + 3√0,0896(1−0,0896)
337
= 0,1362
Minggu ke 2 : UCL = 0,0896 + 3√0,0896(1−0,0896)
329
= 0,1368
Minggu ke 3 : UCL = 0,0896 + 3√0,0896(1−0,0896)
332
= 0,1366
Minggu ke 4 : UCL = 0,0896 + 3√0,0896(1−0,0896)
402
= 0,132
Minggu ke 5 : UCL = 0,0896 + 3√0,0896(1−0,0896)
136
= 0,1630
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Minggu ke 6 : UCL = 0,0896 + 3√0,0896(1−0,0896)
250
= 0,1437
Minggu ke 7 : UCL = 0,0896 + 3√0,0896(1−0,0896)
301
= 0,1389
Minggu ke 8 : UCL = 0,0896 + 3√0,0896(1−0,0896)
713
= 0,1217
d. Menghitung Batas Kendali Bawah atau Lower Control Limit
(LCL)
LCL = �̅� - 3√�̅�(1−�̅�)
𝑛′
Keterangan:
LCL : Lower Control Limit
�̅� : Rata-rata kerusakan produk/Central Line
n’ : Jumlah produksi per minggu
Sehingga perhitungan nya sebagai berikut:
Minggu ke 1: LCL = 0.0896 – 3√0,0896(1−0,0896)
337
= 0.0429
Minggu ke 2: LCL = 0,0896 – 3√0,0896(1−0,0896)
329
= 0,0424
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Minggu ke 3: LCL = 0,0896 – 3√0,0896(1−0,0896)
332
= 0,0426
Minggu ke 4: LCL = 0,0896 – 3√0,0896(1−0,0896)
402
= 0,0469
Minggu ke 5: LCL = 0,0896 – 3√0,0896(1−0,0896)
136
= 0,0161
Minggu ke 6: LCL = 0,0896 – 3√0,0896(1−0,0896)
250
= 0,0354
Minggu ke 7: LCL = 0,0896 – 3√0,0896(1−0,0896)
301
= 0,0402
Minggu ke 8 : LCL = 0,0896 – 3√0,0896(1−0,0896)
713
= 0,0575
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Untuk Hasil Perhitungan Peta Kendali P dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel V.2 Perhitungan Batas Kendali p
Bulan Mei-Juni 2018
Minggu
ke -
Jumlah
Produksi
(n)
Jumlah
Kesalahan
(np)
Proporsi
Kesalahan
(P)
CL UCL LCL
Minggu 1 337 17 0,050 0,0896 0,1362 0,0429
Minggu 2 329 5 0,015 0,0896 0,1368 0,0424
Minggu 3 332 32 0,096 0,0896 0,1366 0,0426
Minggu 4 402 50 0,124 0,0896 0.132 0,0469
Minggu 5 136 34 0,25 0,0896 0,1630 0,0161
Minggu 6 250 35 0,140 0,0896 0,1437 0,0354
Minggu 7 301 40 0,133 0,0896 0,1389 0,0402
Minggu 8 713 38 0,158 0,0896 0,1217 0,0575
Total 2800 251
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah total produksi minyak
Tropicoco periode bulan Mei-Juni 2018 sejumlah 2800 botol dengan jumlah
kesalahan produk sebanyak 251 botol. Untuk jumlah kesalahan produk terbanyak
terdapat pada minggu ke 4 dengan jumlah 50 botol. Sedangkan jumlah kesalahan
paling sedikit terjadi di minggu ke 2 dengan jumlah kesalahan hanya 5 botol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Gambar V.6 Diagram Peta Kendali p
Gambar diagram tersebut dibuat dengan menggunakan aplikasi Minitab
untuk menjelaskan hasil perhitungan batas kendali p. Berdasarkan gambar
diagram tersebut dapat diketahui terdapat 3 titik merah yang berada di luar batas
kendali p yaitu di minggu ke 2, minggu ke 5 dan minggu ke 8 maka dapat
diketahui bahwa proses produksi minyak Tropicoco periode bulan Mei-Juni 2018
diluar batas pengendalian.
87654321
0.25
0.20
0.15
0.10
0.05
0.00
Sample
Pro
po
rtio
n
_P=0.0896
UCL=0.1217
LCL=0.0575
1
1
1
P Chart of defectives
Tests performed with unequal sample sizes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data pengendalian kualitas, maka penulis dapat
mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Jenis-jenis kerusakan yang timbul pada produksi minyak goreng
kelapa Tropicoco disebabkan karena warna minyak keruh, kotor,
kemasan rusak, dan kandungan air masih tinggi.
2. Dari diagram sebab-akibat dapat diketahui faktor-faktor penyebab
kerusakan produk yaitu berasal dari faktor manusia, perlengkapan,
bahan baku, lingkungan, dan metode.
3. Penggunaan peta kendali p menunjukkan proses pengendalian kualitas
produk masih berada di luar batas kendali karena masih ada 3 titik
yang berada di luar batas kendali atas dan batas kendali bawah
sehingga menunjukkan bahwa proses pengendalian kualitas belum
dijalankan dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
B. SARAN
Berdasarkan hasil kesimpulan tersebut ada beberapa saran yang diberikan
peneliti untuk pihak perusahaan dan bagi peneliti selanjutnya. Saran
tersebut yaitu:
1. Bagi Perusahaan
Melakukan usaha-usaha untuk mencegah kerusakan pada proses
produksi muncul kembali yaitu:
a. Warna keruh
1) Faktor Manusia
Para pekerja supaya lebih memperhatikan dan lebih
teliti dalam cara memasak minyak yamg benar supaya
dapat memasak minyak yang benar-benar matang.
2) Faktor Material
Melakukan pemeriksaan terlebih dahulu bahan baku
minyak setengah jadi yang akan dibeli sehingga dapat
diketahui apakah minyak tersebut bagus atau tidak.
3) Faktor Metode
Memberikan penjelasan kepada para pekerja yang
masih belum mengerti mengenai proses memasak
minyak yang benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
4) Faktor alat
Mencuci perlengkapan sebelum dan sesudah proses
produksi sehingga kotoran tidak bercampur dengan
minyak.
b. Kotor
1) Faktor Manusia
Pekerja agar lebih teliti dalam melakukan proses
produksi terutama saat proses penyaringan minyak.
Sehingga pekerja dapat memastikan tidak ada kotoran
dan debu yang tertinggal di dalam minyak.
2) Faktor Material
Memilih dan menggunakan bahan baku minyak
setengah jadi yang benar-benar memiliki kualitas yang
bagus.
3) Faktor Metode
Para pekerja sebaiknya memeriksa kembali minyak
yang telah dilakukan proses penyaringan untuk
memastikan kembali tidak ada debu atau kotoran yang
masih tertinggal di dalam minyak.
4) Faktor Alat
Rutin mengganti kapas penyaring minyak supaya
kotoran dan debu tidak masuk ke dalam minyak yang
telah disaring.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
c. Kemasan rusak
1) Faktor Manusia
Para pekerja supaya lebih berhati-hati dalam
melakukan pengemasan sehingga botol tidak rusak.
2) Faktor Metode
a) Para pekerja supaya lebih trampil dalam
menyimpan botol minyak yang telah jadi
supaya tidak merusak botol.
b) Memastikan botol-botol baru benar-benar
bersih dari kotoran dan debu.
3) Faktor Perlengkapan
Memilih botol yang memiliki kualitas yang bagus
sehingga botol minyak tidak mudah penyok dan bocor.
4) Faktor Lingkungan
Menjaga tempat penyimpanan minyak yang sudah
dikemas agar tetap kering dan bersih.
d. Kadar air tinggi
1) Faktor Material
Memilih bahan baku minyak setengah jadi yang
memiliki kadar air yang rendah.
2) Faktor Metode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
a) Memberikan penjelasan kepada para pekerja
yang masih belum mengerti mengenai proses
saponifikasi
b) Proses Saponifikasi supaya dilakukan secara
maksimal sehingga kadar air dan kadar lemak
dapat benar-benat diangkat sepenuhnya dari
minyak.
3) Faktor Alat
Memastikan alat produksi benar-benar sudah kering
sebelum digunakan supaya kadar air tidak bercampur
dengan minyak.
4) Faktor Lingkungan
Menjaga tempat penyimpanan minyak yang sudah
dikemas agar tetap kering dan bersih.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Penulis menyarankan supaya peneliti selanjutnya dapat menganalisis
hasil penelitian di masa yang akan datang dengan melakukan
penelitian analisis pengendalian kualitas produk menggunakan peta
kontrol p dengan sampel yang konstan sehingga diperoleh UCL dan
LCL yang memiliki nilai sama sehingga dapat diperoleh hasil yang
berbeda dengan menggunakan peta kendali p dengan sampel yang
bervariasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
C. Keterbatasan
Dalam melakukan observasi peneliti mengalami kesulitan untuk sering
bertemu dengan pemilik usaha untuk melakukan wawancara karena
pemilik usaha sering keluar kota sehingga peneliti sulit untuk memperoleh
informasi mengenai proses produksi dan apa saja faktor-faktor penyebab
kesalahan yang timbul dalam proses produksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
DAFTAR PUSTAKA
Alisjahbana, Juita. 2005. “Evaluasi Pengendalian Kualitas Total Produk
Pakaian Wanita Pada Perusahaan Konveksi.” Jurnal Ventura, Vol. 8,
No. 1, April 2005.
Assauri, Sofjan. 1998. Manajemen Operasi Dan Produksi. Jakarta : LP FE UI
Besterfield, Dale H. 1994. Quality Control 4th edition.NJ : Prentice-hall, inc.
Fakhri, Al Faiz. 2010. “Analisis Pengendalian Kualitas Produksi di PT.
Masscom Graphy Dalam Upaya Mengendalikan Tingkat Kerusakan
Produk Menggunakan Alat Bantu Statistik”. Skripsi. Universitas
Diponegoro
Gasperz, Vincent. 2005. Total Quality Management. Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Gaspersz, Vincent. 2003. Metode Analisis Untuk Peningkatan Kualitas. PT
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Hardjosoedarmo, Soewarso. 2004. Total Quality Management. Yogyakarta
:Penerbit Andi.
Heizer, Jay and Barry Render. 2006. Operations Management (Manajemen
Operasi).Jakarta : Salemba Empat.
Hatani, La. 2008. “Manajemen Pengendalian Mutu Produksi Roti Melalui
Pendekatan Statistical Quality Control
(SQC).”www.google.com/Jurusan Manajemen FE Unhalu. (21 agustus
2018 22.23 WIB)
http://ilmumanajemenidustri.com/jenis-jenis-control-chart-peta-kendali-
rumus-control-chart (17 November 2017 22.36 WIB)
Montgomery, Douglas C. 2001. Introduction to Statistical Quality Control.
4th Edition. New York : John Wiley & Sons, Inc.
Nasution, M. N.. 2005. Manajemen Mutu Terpadu. Bogor : Ghalia Indonesia.
Prawirosentono, Suyadi. 2007. Filosofi Baru Tentang Manajemen Mutu
Terpadu Abad 21 “Kiat Membangun Bisnis Kompetitif”. Jakarta : Bumi
Aksara.
Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis edisi keempat..
Jakarta: Salemba Empat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Tjiptono, Garvin. 2016 “Dimensi Kualitas Produk”. (http://www.ilmu-
ekonomi-id.com/2016/11/8-dimensi-kualitas-produk-menurut-garvin-
dan-tjiptono.html) (21 agustus 2018 18.56 WIB)
https://www.indotrading.com/commitindonesia/info (21 Agustus 2018 16.00
WIB)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
A. Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Lembar Wawancara
Narasumber : Bapak Budi Sugiharjo (Direktur Utama)
Tempat : Kantor PT Commit Indonesia
Tanggal : 13 Juni 2018
P : Penanya
N : Narasumber
P : Bagaimana cara proses produksi minyak kelapa Tropicoco?
N : Proses pengolahan minyak kelapa Tropicoco terdapat 5 tahap yaitu:
1. Dimulai dari pembelian baku minyak setengah jadi yang dibeli
dari beberapa pemasok di daerah Sleman Barat dan Kulon Progo.
2. Tahap selanjutnya yaitu mengolah minyak setengah jadi tersebut
dengan cara pemanasan/dimasak untuk memperoleh minyak
goreng yang benar-benar matang.
3. Selanjutnya dilakukan proses saponifikasi, proses saponifikasi
bertujuan untuk menekan kandungan air seminimal
mungkin.untuk tahap pemasakan sampai saponifikasi
memerlukan waktu kurang lebih 1 jam.
4. Setelah melakukan pemasakan dan proses saponifikasi proses
selanjutnya yaitu melakukan penyaringan yang pertujuan untuk
membersihkan minyak dari kotoran dan debu. Proses penyaringan
memerlukan waktu yang cukup lama karena penyaringan masih
dilakukan dengan alat yang sederhana.
5. Proses terakhir yaitu proses pengemasan minyak goreng di
kemasan botol plastic ukuran 1 liter. Untuk botol plastik
diperoleh dari pabrik di Jakarta. Dan untuk target produksi per
bulan bisa mencapai 1000 liter.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
P : Bagaimana cara pengendalian terhadap bahan baku minyak tropicoco?
N : Perusahaan kami memilih bahan baku Memilih bahan baku yang terbaik
seperti warna bahan baku minyak setengah jadi yang bening, observasi
lingkungan penjual bahan baku apakah layak atau tidak, bahan baku
minyak setengah jadi harus benar-benar matang ketika diolah dari kelapa
sehingga kandungan air tidak banyak untuk diolah lagi menjadi produk
jadi.
P : Bagaimana cara pengendalian terhadap proses produksi minyak
Tropicoco?
N : Saat pemanasan minyak kadar air harus mendekati 0%, proses
saponifikasi harus tuntas sehingga kadar kolesterol dapat ditekan
seminimal mungkin, lalu minimal penyaringan dilakukan 3 kali untuk
mencegah masuknya kotoran kedalam minyak saat sudah dikemas.
P : Bagaimana pengendalian terhadap produk minyak Tropicoco yang sudah
jadi?
N : Pengendalian produk jadi dilakukan sebelum dilakukan pengepakan.
Tahap ini dilakukan melalui pemeriksaan. Hal ini dilakukan dengan cara
memeriksa minyak yang telah dimasukan ke dalam botol untuk
mengetahui minyak mana yang mengalami misdruk dan tidak. Untuk
minyak yang baik segera di kemas dan siap untuk dijual ke konsumen dan
minyak yang masih terdapat misdruk akan diolah lagi untuk mendapatkan
kualitas yang maksimal.
P : Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan warna minyak keruh?
N : 1. Faktor Bahan Baku
Kualitas bahan baku yang dibeli sangat rendah seperti minyak yang
sudah terlalu tua sehingga saat dimasak menjadi minyak kelapa jadi warna
minyak akan keruh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
2. Faktor Manusia
Pekerja yang masih kurang trampil dalam memasak minyak
sehingga minyak kelapa yang dimasak akan kurang matang atau terlalu
matang.
3. Faktor Metode
Instruksi kerja yang masih kurang dipahami oleh para pekerja
sehingga terjadi kesalahan produksi misalnya pengukuran kandungan air
yang masih terdapat di minyak kelapa.
4. Faktor Peralatan
Alat Wajan yang digunakan untuk memanaskan/memasak minyak
setengah jadi masih kotor sehingga ketika memasak minyak hasilnya
warna minyak akan keruh karena minyak tercampur dengan kotoran dan
debu.
P : Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan warna minyak kotor?
N : 1. Faktor Alat
Alat Penyaring berupa kapas yang kotor dapat membuat minyak
yang akan dimasukan ke botol menjadi kotor karena debu, kotoran, dan
krikil akan masuk ke dalam botol sebelum dikemas.
2. Faktor Material
Kualitas bahan baku minyak setengah jadi yang rendah seperti
kotor, warna keruh, dan terlalu tua akan mengakibatkan kualitas minyak
kelapa Tropicoco menjadi tidak terjamin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
3. Faktor Orang
Pekerja yang kurang teliti dalam melakukan penyaringan minyak
akan mengakibatkan debu dan kotoran masuk ke dalam botol sehingga
kualitas minyak Tropicoco menjadi tidak terjamin.
3. Faktor Metode
Pekerja lupa memeriksa kembali minyak goreng setelah
dilakukan penyaringan sehingga masih ada kotoran yang tertinggal di
dalam minyak goreng.
P : Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan kemasan rusak?
N : 1. Faktor perlengkapan
Kualitas botol yang rendah dapat mengakibatkan botol mudah
penyok dan bocor sehingga minyak tidak dapat dijual kepada konsumen.
2. Faktor orang
Pekerja yang kurang teliti dapat merusak tutup segel botol
minyak sehingga minyak Tropicoco tidak dapat dijual kepada konsumen.
3. Faktor Metode
Pekerja yang menyimpan minyak Tropicoco secara tidak benar
seperti menumpuk minyak dalam jumlah yang banyak dapat merusak
botol.
4. Faktor Lingkungan
Ruang tempat penyimpanan yang lembab dan kotor dapat
merusak botol minyak yang disimpan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
P : Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan kadar air masih tinggi di
minyak?
N : 1. Faktor alat
Alat yang digunakan untuk proses produksi basah sehingga
kandungan air di alat-alat tersebut bercampur dengan minyak yang akan
diolah.
2. Faktor material
Bahan baku dasar berupa minyak setengah jadi yang dibeli masih
terdapat banyak kandungan air.
3. Faktor Metode
Proses saponifikasi yang bertujuan untuk menekan kandungan air
seminimal mungkin masih belum dilakukan secara maksimal sehingga
masih terdapat kandungan air di dalam minyak.
4. Faktor Lingkungan
Ruang tempat penyimpanan minyak yang lembab dapat
mempengaruhi kualitas minyak yang disimpan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Tabel Data produksi Minyak Tropicoco Bulan Mei-Juni 2018
(Dalam liter)
Tanggal Jumlah
Produksi
Jenis Kesalahan Jumlah
Misdruk Warna
Keruh
Kotor Kemasan
Rusak
Kadar Air
Tinggi
7/05/18 337 17 - - - 17
14/05/18 329 5 - - - 5
22/05/18 332 - 28 4 - 32
30/05/18 402 - 50 - - 50
4/06/18 136 34 - - - 34
12/06/18 250 - - - 35 35
16/06/18 301 - - - 40 40
18/06/18 713 - - 13 25 38
Jumlah 2800 56 78 17 100 251
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
0
50
100
150
200
250
300
Kadar air tinggi kotor Warna keruh kemasan rusak
D I A G R A M P A R E T O J E N I S K E S A L A H A N P R O D U K S I M I N Y A K T R O P I C O C O
P E R I O D E B U L A N M E I - J U N I 2 0 1 8
Jumlah Frekuensi kumulatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
1. Diagram sebab akibat jenis kesalahan warna minyak keruh
Alat Material
Warna
Keruh
Manusia Metode
Alat Produksi
Kotor
Pencucian alat
kurang bersih
Kualitas
bahan baku
rendah
Minyak
terlalu tua
Kurang
Teliti Instruksi
Kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
2. Diagram sebab akibat jenis kesalahan minyak kotor
Alat Material
Kotor
Manusia Metode
Alat
produksi
kotor
Saringan
kotor
Kualitas
bahan baku
rendah
Minyak
kotor
Teledor Penyaringan
kurang
maksimal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
3. Diagram sebab akibat jenis kesalahan kemasan rusak
Manusia Perlengkapan
Kemasan Rusak
Metode Lingkungan
Teledor Kualitas botol
rendah
Botol mudah
peyok dan bocor
Cara
Penyimpanan
salah
Kotor dan
Lembab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
4. Diagram sebab akibat jenis kesalahan kadar air tinggi
Alat Material
Kadar air
tinggi
Metode Lingkungan
Alat yang
digunakan
basah
Bahan baku
banyak
mengandung
air
Lingkungan
Lembab
Proses
produksi
kurang tepat
Proses
sponifikasi
belum benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Perhitungan Batas Kendali p Produksi Minyak Tropicoco
Bulan Mei-Juni 2018
(per botol)
Minggu ke - Jumlah
Produksi
(n)
Jumlah
Kesalahan
(np)
Proporsi
Kesalahan
(P)
CL UCL LCL
Minggu ke 1 337 17 0,050 0,0896 0,1362 0,0429
Minggu ke 2 329 5 0,015 0,0896 0,1368 0,0424
Minggu ke 3 332 32 0,096 0,0896 0,1366 0,0426
Minggu ke 4 402 50 0,124 0,0896 0.132 0,0469
Minggu ke 5 136 34 0,25 0,0896 0,1630 0,0161
Minggu ke 5 250 35 0,140 0,0896 0,1437 0,0354
Minggu ke 6 301 40 0,133 0,0896 0,1389 0,0402
Minggu ke 7 713 38 0,158 0,0896 0,1217 0,0575
Total 2800 251
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Diagram Peta kendali P
87654321
0.25
0.20
0.15
0.10
0.05
0.00
Sample
Pro
po
rtio
n
_P=0.0896
UCL=0.1217
LCL=0.0575
1
1
1
P Chart of defectives
Tests performed with unequal sample sizes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
CURRICULLUM VITAE
1. Nama Yosef Bagus Nugroho Sulistyo P
2. Tempat dan tanggal lahir Solo, 27 Maret 1993
3. Jenis Kelamin Laki-laki
4. Agama Katholik
5. Pekerjaan Orang tua PNS
6. Alamat Asal Gunung Sari RT02/RW24, Ngringo,
Jaten, Karanganyar
7. Alamat di Yogyakarta Jalan Garboruci, Dabag, Condongcatur,
Depok, Sleman, Yogyakarta
8. Riwayat Pendidikan
a. SD SD Pangudi Luhur 1, Surakarta, 2003
b. SMP SMP PL Bintang Laut, Surakarta,2010
c. SMA SMA PL St Yosef, Surakarta, 2014
9. Piagam, serifikat, atau bentuk lain
yang pernah diterima sebagai
penghargaan dalam bidang olahraga,
sei, karya ilmiah, dan lain-lain
-
10. Kursus, pelatihan, dan kegiatan
sejenis yang pernah diikuti
Panitia Pekan keakraban Fakultas
Ekonomi universitas Sanata Dharma
tahun 2015,2016,2017
11. Prestasi yang dianggap menonjol -
12. Hobi Olahraga, Traveling
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Recommended