View
12
Download
2
Category
Preview:
Citation preview
ARTIKEL
PENGOBATAN HYPERCHOLESTEROLEMIA,
PILIH MEDIS ATAU ALTERNATIF?
Kelompok 4 (Kelas A)
1. USWATUN KHASANAH (131211131109)
2. PUTRI MULYASARI (131211132001)
3. MITA SARI (131211132002)
4. AGNES SEVELINA (131211132003)
5. MUTHMAINNAH (131211132004)
6. CAESAVITRI AYU K.B (131211132005)
7. TRISCA HAPRILIA (131211132007)
8. VITA ARDHANI P.S (131211132008)
9. MIRNA LIDYANA (131211132009)
10. JIHAN NISA AFDILA (131211132010)
11. MUHAMMAD SYALTUT (131211132011)
12. INDAH NUR R. (131211132012)
13. MEYVITA SARI RIKE Y. (131211132013)
14. RIO CRISTIANTO (131211132014)
15. SITI KOMARIAH (131211132015)
16. NUR KHAFIDHOH (131211132016)
Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Keperawatan
Universitas Airlangga
Desember,2012
Pengertian Hypercholesterolemia
Hiperkolesterolemia adalah adanya tingkat tinggi kolesterol dalam darah.
Hiperkolesterolemia dapat berupa " hiperlipidemia "(peningkatan kadar lipid dalam
darah) dan "hyperlipoproteinemia" (peningkatan kadar lipoprotein dalam darah).
Kolesterol adalah sterol , semacam lemak , melihat struktur diagram di sebelah kanan.
Ini adalah salah satu dari tiga kelas utama dari lipid yang semua sel-sel hewan guna
membangun membran mereka dan dengan demikian diproduksi oleh semua sel-sel
hewan. Sel tumbuhan tidak memproduksi kolesterol. Ini juga merupakan prekursor
dari hormon steroid , asam empedu , dan vitamin D.
Karena kolesterol tidak larut dalam air, maka diangkut dalam plasma darah
dalam partikel protein ( lipoprotein ). Lipoprotein diklasifikasikan oleh kepadatan
mereka ( sangat rendah density lipoprotein (VLDL), lipoprotein densitas menengah
(IDL), low density lipoprotein (LDL) dan high density lipoprotein (HDL). Semua
lipoprotein membawa kadar kolesterol, namun peningkatan dari lipoprotein selain
HDL (disebut non-HDL kolesterol), terutama LDL-kolesterol berhubungan dengan
peningkatan risiko aterosklerosis dan penyakit jantung koroner. Dalam tingkat
kontras yang lebih tinggi kolesterol HDL adalah pelindung. Peningkatan kadar non-
HDL kolesterol dan LDL dalam darah mungkin akibat dari pola makan , obesitas ,
warisan (genetik) penyakit (seperti reseptor LDL mutasi pada hiperkolesterolemia
familial ), atau adanya penyakit lain seperti diabetes dan tiroid.
Kadar kolesterol terbagi menjadi 2 (dua) bagian:
Kolesterol HDL (High-Density Lipoprotein), merupakan “kolesterol baik”
karena kemampuannya untuk membersihkan pembuluh darah arteri.
Kolesterol LDL (Low-Density Lipoprotein) atau “kolesterol jahat” yang
membuat endapan dan menyumbat arteri.
Kadar kolesterol HDL diatas 60 berarti sangat baik. Makin tinggi kadar
kolesterol HDL, makin rendah resiko untuk mendapat serangan jantung atau stroke.
Kadar kolesterol LDL yang baik adalah lebih rendah dari 130, dan semakin rendah,
akan semakin baik.Pemeriksaan kadar kolesterol paling baik dilakukan setelah
berpuasa selama 12 jam. Pemeriksaan darah juga akan mengukur komponen darah
seperti trigliserida. Seperti halnya kolesterol, trigliserida merupakan sejenis lemak
yang ditermukan di dalam makanan seperti daging, keju, ikan dan kacang-kacangan
dan juga dibuat sendiri oleh tubuh. Kolesterol adalah suatu substansi seperti lilin yang
berwarna putih, secara alami ditemukan di dalam tubuh kita. Kolesterol diproduksi di
hati, fungsinya untuk membangun dinding sel dan membuat hormon-hormon tertentu.
Tubuh kita sebetulnya akan menghasilkan sendiri kolesterol yang kita perlukan.
Tetapi, karena produk hewani yang kita konsumsi, menyebabkan banyak orang
memiliki kelebihan kolesterol. Kadar kolesterol yang berlebihan di dalam darah
merupakan penyebab utama dari penyakit jantung dan penyakit pembuluh darah.
Kolesterol membentuk bekuan dan plak yang menyumbat arteri dan akhirnya
memutusksn aliran darah ke jantung (menyebabkan serangan jantung) dan ke otak
(menyebabkan stroke).
Dengan menurunkan kadar kolesterol, anda bisa menghentikan pembentukan
plak di dalam arteri dan menyusutkan bekuan yang sudah terbentuk. Jika anda pernah
mengalami suatu serangan jantung atau pembedahan bypass, kadar kolesterol anda
harus diperiksa secara rutin. Menjaga kadar kolesterol tetap rendah merupakan
jaminan terbaik untuk melawan penyumbatan pembuluh darah arteri.
Cara pengobatan hiperkolesterolemia
Pengobatan Medis :
1. Berolah raga secara teratur.
2. Menjaga berat badan yang sehat.
3. Mengurang jumlah alkohol, karbohidrat dan lemak jenuh dalam makanan.
4. Banyak mengkonsumsi buah-buahan, sayur-sayuran, roti gandum, sereal dan
buncis.
5. Hanya mengkonsumsi susu skim, keju, krim asam dan yogurt yang rendah
lemak.
6. Konsumsi/pilihlah daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit dan ikan.
7. Menghindari makanan yang banyak mengandung lemak dan kaya akan
kolesterol, seperti kentang goreng dan makanan cepat saji lainnya, tortila,
sosis, daging babi, hot dog, kue, kue kering dan hidangan pencuci mulut
lainnya.
8. Jangan menggoreng makanan anda, tapi masaklah dengan microwave,
direbus, dipanggang atau dibakar.
9. Hindari juga lemak jenuh, yang terdapat di dalam daging atau produk hewan
lainnya. Lemak jenuh meningkatkan kadar kolesterol darah, meskipun
makanan yang mengandung lemak jenuh diberi label “bebas kolesterol”.
Contohnya, kue bebas kolesterol mungkin kaya akan lemak jenuh seperti
minyak palem atau minyak kelapa, yang akan menaikkan kadar kolesterol
anda.
10. Tidak ada anjuran mengenai jumlah asupan total lemak perhari. Meskipun
demikian, anda harus mencoba untuk membatasinya sampai 30% atau kurang
dari total kalori setiap harinya dan lemak yang berasal dari lemak jenuh harus
kurang dari 10%.
Menurunkan berat badan, juga akan membantu. Apakah anda kelebihan berat
badan ? Jika ya, menurunkan berat badan akan membantu anda menurunkan kadar
kolesterol. Yang paling baik adalah penurunan sebanyak ½ -1 kg/minggu, karena hal
ini biasanya menunjukkan bahwa anda sudah merubah kebiasaan makan anda
menjadi lebih baik.Sebaiknya anda menghindari diet yang berlebihan, penggunaan pil
atau larutan penurun berat badan. Berolah raga juga akan membantu menurunkan
berat badan dan kadar kolesterol anda.Latihan yang baik meliputi berjalan, joging,
bersepeda, berenang, aerobik dan dansa. Cobalah untuk menemukan kegiatan yang
anda sukai dan lakukanlah 3-4 kali/minggu selama 20-30 menit setiap kalinya.
Berikut ini cara bagaimana mengurangi lemak jenuh dalam makanan, yaitu:
1. Kurangi produk hewan yang berlemak dalam makanan anda, seperti
hamburger, daging babi, sosis dan jeroan (hati, otak, ginjal).
2. Bacalah label secara seksama dan hindari makanan yang mengandung minyak
sayur yang terhidrogenasi, mentega coklat, minyak palem atau minyak kelapa,
lemak sapi dan lemak babi.
3. Lepaskan kulit dari unggas dan hilangkan lemak dari dagingnya sebelum
dimasak.
4. Siapkan minimal satu kali makan tanpa daging setiap harinya.
5. Gunakan susu skim atau susu rendah lemak dan produk-produknya.
6. Nikmatilah makanan kecil bebas lemak, termasuk pretzel (kue kering asin),
popcorn (jagung berondong) dan buah-buahan.
7. Hindari permen dan hidangan penutup, terutama yang mengandung coklat,
yang terbuat dari gula merah dan mentega dan karamel.
8. Masaklah telur bagian putihnya saja.
9. Hindari makanan siap saji (kue, kue kering dan pastel) yang dijual di toko-
toko.
10. Masak dan pangganglah makanan dengan menggunakan minyak sayur seperti
kanola, bunga matahari, jagung, kedelai dan minyak zaitun.
11. Buatlah saus salad anda sendiri dengan menggunakan minyak-minyak di atas.
12. Gunakanlah margarin yang ringan/lembut.
Cara cerdas menyikapi kolesterol adalah dengan mengubah pola hidup.
Lakukan pola hidup segar dan bugar yang terdiri dari 4S yaitu makan sehat, berpikir
sehat, istirahat sehat dan aktivitas sehat. Makan sehat dapat diartikan dengan
menghindari makanan yang tinggi lemak dan sumber kolesterol, hindari alkohol dan
konsumsi gula yang berlebihan. Makanlah makanan tinggi serat, gunakan minyak
mufa (mono-unsaturated fatty acid) dan pufa (poly-unsaturated fatty acid),
suplementasi minyak ikan, vitamin antioksidan dan pertahankan berat badan ideal.
Minyak atau lemak nabati (lemak yang berasal dari tumbuh-tumbuhan) masih
dapat Anda konsumsi asal tidak berlebihan, sebab lemak nabati tidak mengandung
kolesterol dan sedikit kadar lemak jenuhnya (saturated fat).Senyawa lemak yang
banyak terdapat dalam lemak nabati adalah lemak tak jenuh (unsaturated fat) yang
tidak menaikkan kadar kolesterol darah, bahkan menurut beberapa laporan penelitian
dapat menurunkan kadar kolesterol LDL.
Makan lemak yang baik seperti asam lemak omega-3, omega-6 dan omega-
9,ujar dr. Samuel Oetoro. Asam lemak omega-3 terdapat pada ikan laut dalam seperti
ikan salmon, ikan tuna, asam lemak omega-6 terdapat pada minyak jagung dan
minyak kedelai, sedangkan asam lemak omega-9 terdapat pada alpukat, minyak
zaitun dan canola oil.
Tapi minyak tersebut bukan untuk menggoreng. Banyak orang keliru dengan
dibuat menggoreng. Padahal jika digoreng akan menjadi lemak yang jelek. Sebaiknya
diminum atau sebagai dressing salad. Faktor yang berperan membantu terjadinya
aterosklerosis adalah radikal bebas. Tapi jangan khawatir, radikal bebas dapat
ditangkal dengan antioksidan yang banyak terkandung dalam buah-buahan seperti
jeruk, strawberry dan anggur, juga sayuran terutama yang berwarna merah seperti
tomat dan wortel.
Dalam berpikir sehat, diperlukan pengelolaan stress dengan baik. Jika anda
hidup dan bekerja di kota besar, bisa dipastikan sangat sukar untuk bebas stress.
Namun, Anda bisa mengelola stress Anda dengan baik, sehingga justru dapat
memacu kreativitas dan semangat Anda. Akhirnya peningkatan derajat kehidupan dan
kesehatan Anda. Berolah-raga secara teratur sudah dibuktikan pula dapat menurunkan
kadar kolesterol total dan meningkatkan kadar kolesterol HDL. Olahraga membantu
membakar kolesterol/lemak dalam tubuh menjadi energi.
Pengobatan Alternatif
Hiperkolesterol merupakan faktor risiko kematian di usia muda. Laporan Badan
Kesehatan Dunia pada tahun 2002, tercatat sebanyak 4,4 juta kematian akibat
hiperkolesterol atau sebesar 7,9% dari jumlah total kematian di usia muda.
Hiperkolesterol ialah keadaan dimana kadar kolesterol dalam tubuh melebihi keadaan
normal (Oetoro, 2007).
Hiperkolesterol dapat meningkatkan risiko terkena aterosklerosis, penyakit
jantung koroner, pankreatitis (peradangan pada organ pankreas), diabetes melitus,
gangguan tiroid, penyakit hepar & penyakit ginjal (Indratni, 2009). Faktor penyebab
hiperkolesterol diantaranya, faktor keturunan, konsumsi makanan tinggi lemak,
kurang olahraga dan kebiasaan merokok (Setiati, 2009).
Penanganan diperlukan untuk mengendalikan kadar kolesterol darah sebagai
upaya mencegah terjadinya dampak lebih lanjut dari hiperkolesterol. Penanganan non
farmakologis dapat dilakukan dengan terapi nutrisi (pembatasan jumlah kalori dan
lemak, diet tinggi serat), peningkatan aktifitas fisik (jalan cepat, lari kecil, bersepeda
3-5 kali setiap minggu, selama 30-60 menit) serta terapi alternatif (terapi bekam).
Bekam merupakan pengobatan alternatif religi yang berasal Timur Tengah.
Teknik pengobatan bekam adalah suatu proses membuang darah kotor dari dalam
tubuh melalui permukaan kulit (Jide, 2008). Pemberian obat penurun lipid dilakukan
jika penanganan secara non farmakologis gagal (Adam, 2006). Banyak masyarakat
yang menderita hiperkolesterol menggunakan terapi bekam. Fakta membuktikan
separuh kematian setiap tahun di Amerika disebabkan oleh aterosklerosis, dan lebih
dari 500.000 orang meninggal setiap tahun karena infark miokardial (Atinia, 2006).
World Heart Report tahun 2003, 29 persen kematian di Asia Tenggara disebabkan
penyakit kardiovaskuler. Indonesia termasuk Negara yang diteliti, menunjukkan 200
dari 100.000 penduduknya meninggal karena penyakit kardiovaskuler (Rachmawati,
2007). Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2004, prevalensi
hiperkolesterol di Indonesia pada usia 25 tahun hingga 34 tahun sebesar 9,3 persen
sementara pada usia 55 tahun hingga 64 tahun sekitar 15,5 persen dengan kadar
kolesterol darah lebih dari 200 mg/dl (Rachmawati, 2007). Angka kejadian
hiperkolesterol di Indonesia sebesar 13,4 % untuk untuk wanita dan 11,4 % untuk
pria (Monica, 1988). Penelitian yang dilakukan Monica pada tahun 1994 terjadi
peningkatan untuk penderita hiperkolesterol di Indonesia menjadi 16,2 % untuk
wanita dan 14 % untuk pria (Monica, 1994).
Angka kejadian hiperkolesterol di Puskesmas Alun-alun Gresik sebanyak 20
orang dari 29 orang pada bulan April terakhir. Pengobatan Komplementer dan
Alternatif (Complementary and Alternative Medicine) termasuk bekam atau hijamah
akhir-akhir ini menjadi lebih populer di masyarakat dan mendapatkan kredibilitas
dalam dunia Biomedis kesehatan (Hill, 2003). Survei menunjukkan bahwa sekitar
sepertiga dari penduduk Inggris (Ernst, 1996) dan sedikit lebih tinggi di Amerika
Serikat (Wootton dan Sparber, 2001) menggunakan bekam dalam mengatasi berbagai
masalah kesehatan seperti hipertensi, sakit kepala, low back pain, rehabilitasi stroke,
dan hiperkolesterol (Lee, 2001).
Sebesar 80 persen dari kolesterol di dalam darah diproduksi oleh tubuh sendiri
(Siswono, 2001). Kolesterol tidak dapat beredar secara mandiri dalam pembuluh
darah, maka diperlukan sarana pengangkutan untuk dapat mencapai bagian-bagian
tubuh yang membutuhkan. Kolesterol dapat terikat pada protein yang berupa
lipoprotein. Kolesterol dibawa melalui aliran darah dalam dua komponen protein,
yaitu lipoprotein berdensitas rendah (Low Density Lipoprotein) (LDL) dan lipopretin
berdensitas tinggi (high density lipoprotein) (HDL). Ukuran LDL lebih besar dari
ukuran HDL, karena LDL memiliki ukuran partikel lebih besar. Hal tersebut
memungkinkan lebih mudah tersangkut di lapisan dinding arteri. Lipoprotein LDL
yang tersangkut di arteri semakin banyak maka semakin besar risiko terkena penyakit
jantung koroner jika tidak diimbangi dengan kadar HDL yang tinggi (Majid, 2009).
Herbalis Ge Hong (281-341 M) dalam bukunya A Handbook of Prescriptions for
Emergencies menggunakan tanduk hewan untuk membekam/mengeluarkan bisul
yang disebut tehnik “jiaofa”. Pada kurun abad ke-18 (abad ke-13 Hijriyah), orang-
orang di Eropa menggunakan lintah (al ‘alaq) sebagai alat untuk bekam (dikenal
dengan istilah Leech Therapy) dan masih dipraktekkan sampai dengan sekarang.
Pengobatan bekam terbukti bermanfaat karena orang yang melakukan pengobatan
dengan bekam dirangsang pada titik saraf tubuh seperti halnya pengobatan akupuntur.
Akupuntur yang dihasilkan hanya perangsangan, sedangkan bekam selain dirangsang
juga terjadi pergerakan aliran darah. Amani (2004) menyatakan bahwa mekanisme
kerja terapi bekam terjadi di bawah kulit dan otot yang terdapat banyak titik saraf.
Titik-titik ini saling berhubungan antara organ tubuh satu dengan lainnya sehingga
bekam dilakukan tidak selalu pada bagian tubuh yang sakit namun pada titik simpul
saraf terkait. Penelitian uji profil lipoprotein yang dilakukan terhadap sampel darah
bekam yang diambil secara acak menunjukkan kolesterol total tertinggi 492 mg/dl,
terendah 141,6 mg/dl (Majid, 2009). Penelitian tersebut menunjukkan bahwa terapi
bekam sangat efektif bagi pasien dengan kadar LDL di atas kisaran normal (Majid,
2009).
Terapi bekam dapat menjadi solusi (terapi) alternatif pada pasien
hiperkolesterol untuk menurunkan kadar kolesterol darah. Penelitian praktisi bekam
membuktikan bahwa sudah banyak penyakit bisa disembuhkan, salah satu
diantaranya yaitu penggunaan bekam dalam menurunkan kolesterol (Majid, 2009).
Terapi bekam telah banyak dilakukan oleh masyarakat muslim di berbagai negara,
khususnya di Indonesia. Penerapan terapi bekam baru terbatas pada 204 tataran
keyakinan atas kebenaran sabda Rasulullah saw.; belum didukung bukti-bukti ilmiah,
sehingga universalitasnya terkadang masih diragukan sejumlah orang (Majid, 2009).
Kesimpulan
Pada dasarnya semua pengobatan hiperkolesterolemia memiliki kelebihan dan
kekurangan.Pengobatan secara medis memiliki kelebihan dimana pengobatan tersebut
lebih praktis, didukung sumber yang jelas dan dilakukan oleh tenaga ahli.Tidak hanya
itu, pengobatan secara medis dapat dilakukan dengan mengubah pola hidup sehari –
hari.Misalnya saja dari makanan yang selama ini kita makan.Mungkin saja proporsi
makanan yang kita makan terlalu banyak mengandung lemak dan karbohidrat.Namun
pengobatan secara medis juga memiliki kelemahan dimana pengobatan medis
membutuhkan biaya yang cukup mahal.Tidak semua penderita mampu memeriksakan
dan mengkonsultasikan masalah penyakitnya pada dokter.
Pengobatan secara alternatif memiliki kelebihan yaitu biaya pengobatan yang
terjangkau dan efek samping terhadap ketergantungan obat juga semakin kecil.
Namun pengobatan alternatif juga memiliki kelemahan, diantaranya adalah belum
adanya bukti secara ilmiah yang menyatakan bahwa terapi semacam ini aman dan
waktu penyembuhan juga relatif lama.
Jadi menurut kami,pengobatan yang lebih efektif untuk penyembuhan
hiperkolesterolemia adalah dengan pengobatan secara medis. Karena pengobatan
medis memiliki jaminan penyembuhan pada penderita dimana pengobatan secara
medis telah terbukti dan teruji secara klinis. Pengobatan secara medis juga membantu
penderita dalam mengontrol makanan yang dikonsumsi sehari – hari. Penderita juga
diperkenankan berkonsultasi kepada dokter agar tetap bisa mengetahui kadar
kolesterolnya.Tidak hanya itu, konsep hidup sehat juga mencegah penyakit
komplikasi yang memungkinkan penyakit lain muncul bersamaan dengan penyakit
hiperkolesterolemia.Jadi kesimpulannya kami lebih memilih pengobatan secara medis
karena pengobatan medi memiliki efek yang sangat cepat bagi penyembuhan
hiperkolesterolemia dan efek samping yang ditimbulkan juga sangat minimal,
sehingga memungkinkan penderita tidak takut untuk mengambil alternative ini untuk
pengobatan.
Recommended