View
282
Download
5
Category
Preview:
Citation preview
7/22/2019 Arus Turbit Dan Produknya
http://slidepdf.com/reader/full/arus-turbit-dan-produknya 1/11
ARUS TURBIT DAN PRODUKNYA
Resume
Mata Kuliah Sedimentologi
Oleh :
Kelompok 6
1. Achmad Barnendi (270110120129)
2. Arif Budi Pracasta (270110120130)
3. Nisa Fachriany (270110120152)
4. Taufiqul Hafizh (270110120153)
5. Ammar Saifurrohman (270110120154)
6. Putri Turnip (270110120155)
7. Farah Safrina (270110120176)Kelas A
FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2013
7/22/2019 Arus Turbit Dan Produknya
http://slidepdf.com/reader/full/arus-turbit-dan-produknya 2/11
I. PENGERTIAN ARUS TURBID
Arus turbid atau turbidity currents adalah air sarat sedimen yang bergerak
menuruni lereng bawah laut (continental slope).
Turbidit : suatu sedimen yang diendapkan oleh mekanisme arus turbid (turbidity
current), sedangkan arus turbid itu sendiri adalah suatu arus yang memiliki
suspensi sedimen dan mengalir pada dasar tubuh cairan, karena mempunyai
kerapatan yang lebih besar daripada cairan tersebut.( Keunen dan Migliorini,
1950).
Gambar 1.1 Proses arus turbid
Gambar 1. 2 Arus turbid pada continental slope
7/22/2019 Arus Turbit Dan Produknya
http://slidepdf.com/reader/full/arus-turbit-dan-produknya 3/11
II. KARAKTERISTIK ARUS TURBIDIT
Endapan turbidit mempunyai karakteristik tertentu yang sekaligus dapat
dijadikan sebagai ciri pengenalnya. Namun perlu diperhatikan bahwa ciri itu
bukan hanya berdasarkan suatu sifat tunggal sehingga tidak bisa secara langsung
untuk mengatakan bahwa suatu endapan adalah endapan turbidit. Hal ini
mengingat bahwa banyak struktur sedimen tersebut, yang juga berkembang pada
sedimen yang bukan turbidit (Keunen, 1964)
Karakteristik endapan turbidit pada dasarnya dapat dikelompokan ke dalam
dua bagian besar berdassarkan litologi dan struktur sedimen, yaitu :
1)Karakteristik Litologi
a. Terdapat perselingan tipis yang bersifat ritmis antar batuan berbutir relatif
kasar dengan batuan yang berbutir relatif halus, dengan ketebalan lapisan
beberapa milimeter sampai beberapa puluh centimeter. Umumnya
perselingan antar batupasir dan serpih. Batas atas dan bawah lapisan datar,
tanpa adanya penggerusan ( scouring ).
b. Pada lapisan batuan berbutir kasar memiliki pemilahan buruk dan
mengandung mineral-mineral kuarsa, feldspar, mika, glaukonit, juga
banyak didapatkan matrik lempung. Kadang-kadang dijumpai adanya fosil
rework, yang menunjukan lingkungan laut dangkal.
c. Pada beberapa lapisan batupoasir dan batulanau didapatkan adanya
fragmen tumbuhan.
d. Kontak perlapisan yang tajam, kadang berangsur menjadi endapan pelagik.
e. Pada perlapisan batuan, terlihat adanya struktur sedimen tertentu yang
menunjukan proses pengendapannya, yaitu antara lain perlapisan bersusun,
perlapisan sejajar, perlapisan bergelombang, konvolut, dengan urut-urutan
tertentu.
f. Tak terdapat struktur sedimen yang memperlihatkan ciri endapan laut
dangkal maupun fluvial, antara lain pengerukan, silang siur, dll.
7/22/2019 Arus Turbit Dan Produknya
http://slidepdf.com/reader/full/arus-turbit-dan-produknya 4/11
g)Sifat-sifat penunjukan arus , memperlihatkan pola aliran yang hampir
seragam saat suplai terjadi.
Karakteristik tersebut tidak selalu harus ada pada suatu endapan turbidit. Dalam
hal ini lebih merupakan suatu alternatif, mengingat bahwa suatu endapan turbidit
juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya yang akan memberikan ciri yang
berbeda dari suatu tempat ke tempat lain.
2)Karakteristik Struktur sedimen
Menurut Bouma (1962) dalam hal pengenalan endapan turbidit salah satu ciri
yang penting adalah struktur sedimen, karena mekanisme pengendapan arus turbid
memberikan karakteristik sedimen tertentu. Banyak klasifikasi struktur sedimen
hasil mekanisme arus turbid, salah satunya karakteristik genetik dari Selly (1969).
Selly (1969) mengelompokan struktur sedimen menjadi 3 berdasarkan proses
pembentukannya :
a. Struktur Sedimen Pre-Depositional
Merupakan struktur sedimen yang terjadi sebelum pengendapan sedimen,
yang berhubungan dengan proses erosi oleh bagian kepala (head) dari suatu arus
turbid (Middleton, 1973). Umumnya pada bidang batas antara lapisan batupasir
dan serpih. Beberapa struktur sedimen yang antara lain flute cast, groove cast.
b. Struktur Sedimen Syn-Depositional
Struktur yang terbentuk bersamaan dengan pengendapan sedimen, dan
merupakan struktur yang penting dalam penentuan suatu endapan turbidit.
Beberapa struktur sedimen yang penting diantaranya adalah perlapisan bersusun,
perlapisan sejajar dan perlapisan bergelombang.
c. Struktur Sedimen Post-Derpositional
Struktur sedimen yang dibentuk setelah terjadi pengendapan sedimen, yang
umumnya berhubungan dengan proses deformasi. Salah satunya struktur
pembebanan.
7/22/2019 Arus Turbit Dan Produknya
http://slidepdf.com/reader/full/arus-turbit-dan-produknya 5/11
Sam Boggs (1995) mengklasifikasikan struktur sedimen dengan menghubungkan
struktur stratifikasi dan bentuk dasar. Struktur stratifikasi dibagi menjadi 4 :
(1)Bedding dan lamination
(2)Bedforms
(3)Cross lamination
(4)Irregular stratification
Struktur sedimen dibagi 4 berdasarkan proses terjadinya, yaitu :
1)Strutur yang terjadi karena proses sedimentasi
2)Struktur yasng terjadi karena adanya deformasi
3)Struktur yang terjadi karena erosi
4)Struktur yang terbentuk dari aktivitas biogenic
Umumnya struktur sedimen yang ditemukan pada endapan turbidit adalah
struktur sedimen yang terbentuk karena proses sedimentasi, terutama yang
terjadi karena proses pengendapan suspensi dan arus.
III. ENDAPAN TURBIDIT
Bouma (1962) memberikan urutan ideal endapan turbidit (Gambar 3.1) yang
dikenal dengan Bouma Sequence, dari interval a-e. Urut-urutan endapan turbidit
yang umumnya berupa perselingan antara batupasir dan batulempung merupakan
suatu satuan yang berirama (ritmis), dimana setiap satuan merupakan hasil
episode tunggal dari suatu arus turbid. Bouma Sequence yang lengkap dibagi 5
interval, peralihan antara satu interval ke interval berikutnya dapat secara tajam,
berangsur, atau semu, yaitu :
1)Gradded Interval (Ta)
Merupakan perlapisan bersusun dan bagian terbawah dari urut-urutan ini,
bertekstur pasir kadang-kadang sampai kerikilatau kerakal. Struktur perlapisan ini
menjadi tidak jelas atau hilang sama sekali apabila batupasir penyusun ini terpilah
baik. Tanda-tanda struktur lainnya tidak tampak.
7/22/2019 Arus Turbit Dan Produknya
http://slidepdf.com/reader/full/arus-turbit-dan-produknya 6/11
2)Lower Interval of Parallel Lamination (Tb)
Merupakan perselingan antara batupasir dengan serpih atau batulempung, kontak
dengan interval dibawahnya umumnya secara berangsur.
3)Interval of Current Ripple Lamination (Tc)
Merupakan struktur perlapisan bergelombang dan konvolut. Ketebalannya
berkisar antara 5-20 cm, mempunyai besar butir yang lebih halus daripada kedua
interval dibawahnya. (Interval Tb).
4)Upper Interval of Parallel Lamination (Td)
Merupakan lapisan sejajar, besar butir berkisar dari pasir sangat halus sampai
lempung lanauan. Interval paralel laminasi bagian atas, tersusun perselingan
antarabatupasir halus dan lempung, kadang-kadang lempung pasirannya
berkurang ke arah atas. Bidang sentuh sangat jelas.
5)Pelitic Interval (Te)
Merupakan susunan batuan bersifat lempungan dan tidak menunjukan struktur
yang jelas ke arah tegak, material pasiran berkurang, ukuran besar butir makin
halus, cangkang foraminifera makin sering ditemukan. Bidang sentuh dengan
interval di bawahnya berangsur. Diatas lapisan ini sering ditemukan lapisan yang
bersifat lempung napalan atau yang disebut lempung pelagik.
Gambar 3.1 Urutan endapan turbidit (Bouma, 1962)
7/22/2019 Arus Turbit Dan Produknya
http://slidepdf.com/reader/full/arus-turbit-dan-produknya 7/11
Urut-urutan ideal seperti diatas mungkin tak selalu didapatkan dalam lapisan, dan
umumnya dapat merupakan urut-urutan internal sebagai berikut
1)Base cut out sequence.
Urutan interval ini merupakan urutan turbidit yang lebih utuh, sedangkan bagian
bawahnya hilang. Bagian yang hilang bisa Ta, Ta-b, Ta-c dan Ta-d.
2)Truncated sequence
Urutan interval yang hilang dari sekuen yang hilang adalah bagian atas, yaitu :
Tb-e, Tc-e, Td-e, Te. Hal ini disebabkan adanya erosi oleh arus turbid yang kedua.
3)Truncated base cut out sequence
Urutan ini merupakan kombinasi dari kedua kelompok base cut out sequence dan
truncated sequence yaitu bagian atas dan bagian bawah bisa saja hilang.
Bouma (1962) telah membuat bentuk hipotetik kerucut tunggal dan ganda . Pada
dasarnya endapan oleh arus turbid yang besar mempunyai rangkaian yang lengkap
dan setelah pengendapan material yang kasar kecepatan berkurang dan pada saat
tertentu dimana kecepatan sangat rendah mulai terbentuk laminasi interval (Tb-e =
T2). Proses berkurangnya kecepatan dan ukuran butir sedimen berjalan terus
selama pengendapan, sehingga terbentuk rangkaian (Tc=T3), (Td-e=T4) dan
(Te=T5).
Gambar 3.2 Bouma Sequence
7/22/2019 Arus Turbit Dan Produknya
http://slidepdf.com/reader/full/arus-turbit-dan-produknya 8/11
IV. FASIES ENDAPAN TURBIDIT
Berdasarkan sifat jauh dekatnya sumber, maka endapan turbidit dapat dibagi
menjadi 3 fasies, yaitu :
Fasies proximal yaitu pengendapan yang relatif lebih dekat dengan
sumbernya dan biasanya berbutir kasar, kadang – kadang
konglomeratan dan sedikit serpih.
Fasies intermediate
Fasies distal merupakan endapan turbidit yang pengendapannya relatif
lebih jauh dari sumbernya atau tidak mengandung interval a dan b.
endapannya dicirikan oleh adanya perselingan yang teratur antara
batupasir dan serpih, lapisan batupasirnya tipis-tipis dan lapisan
Gambar 4.1. Fasies endapan turbidit berdasarkan jarak dengan sumbernya
Dalam menentukan fasies turbidit, Walker dan Mutti (1973) merinci pembagian
fasies turbidit dari Mutti dan Ricci Lucci (1972).
Walker dan Mutti (1973) telah mengemukakan suatu model, yaitu model kipas
laut dalam dan hubungannya dengan fasies turbidit (Walker (1978) kemudian
menyederhanakan kembali klasifikasi tersebut menjadi 5 fasies, yaitu :
1)Fasies Turbidit Klasik (Classical Turbidite, CT)
Fasies ini pada umumnya terdiri dari perselingan antara batupasir dan
7/22/2019 Arus Turbit Dan Produknya
http://slidepdf.com/reader/full/arus-turbit-dan-produknya 9/11
serpih/batulempung dengan perlapisan sejajar tanpa endapan channel. Struktur
sedimen yang sering dijumpai adalah perlapisan bersusun, perlapisan sejajar, dan
laminasi, konvolut atau a,b,c Bouma (1962), lapisan batupasir menebal ke arah
atas. Pada bagian dasar batupasir dijumpai hasil erosi akibat penggerusan arus
turbid (sole mark) dan dapat digunakan untuk menentukan arus turbid purba.
Dicirikan oleh adanya CCC (Clast, Convolution, Climbing ripples). Climbing
ripples dan convolut merupakan hasil dari pengendapan suspensi, sedangkan clast
merupakan hasil erosi arus turbid (Walker, 1985).
2)Fasies Batupasir masif (Massive Sandstone, MS)
Fasies ini terdiri dari batupasir masif, kadang-kadang terdapat endapan channel,
ketebalan 0,5-5 meter, struktur mangkok/dish structure. Fasies ini berasosiasi
dengan kipas laut bagian tengah dan atas.
3)Fasies Batupasir Kerakalan (Pebbly Sandstone, PS)
Fasies ini terdiri dari batupasir kasar, kerikil-kerakal, struktur sedimen
memperlihatkan perlapisan bersusun, laminasi sejajar, tebal 0,5 –
5 meter.
Berasosiasi dengan channel, penyebarannya secara lateral tidak menerus,
penipisan lapisan batupasir ke arah atas dan urutan Bouma tidak berlaku.
Fasies Konglomeratan (Clast Supported Conglomerate, CGL)
Fasies ini terdiri dari batupasir sangat kasar, konglomerat, dicirikan oleh
perlapisan bersusun, bentuk butir menyudut tanggung-membundar tanggung,
pemilahan buruk, penipisan lapisan batupasir ke arah atas, tebal 1-5 m. Fasies ini
berasosiasi dengan sutrafanlobes dari kipas tengah dan kipas atas.
Fasies Lapisan yang didukung oleh aliran debris flow dan lengseran (Pebbly
mudstone, debris flow, slump and slides, SL). Fasies ini terdiri dari berbagai
kumpulan batuan, pasir, kerikil, kerakal dan bongkah-bongkah yang terkompaksi.
Fasies ini berasosiasi dengan lingkungan pengendapan kipas atas (upper channel
fill).
7/22/2019 Arus Turbit Dan Produknya
http://slidepdf.com/reader/full/arus-turbit-dan-produknya 10/11
V. MEKANISME PEMBENTUKAN ENDAPAN TURBIDIT
Middleton (1967) menyatakan bahwa arus turbid merupakan salah satu tipe dari
arus kerapatan (density current), dimana arus bergerak secara gaya berat, karena
adanya perbedaan kerapatan antara arus dengan cairan di sekeliingnya, yang
disebabkan oleh adanya dispersi sedimen pada suatu tempat (misalnya : muara
sungai atau delta), dimana sedimen banyak terakumulasi karena adanya faktor
pemicu, misalnya : suatu gempa bumi, tsunami,dll, mulai bergerak dan meluncur
secara tiba-tiba ke arah bawah cekungan. Saat sedimen tersebut mulai meluncur
ke bawah akan membentuk slump. Slump tersebut bergerak perlahan-lahan dan
berangsur-angsur menjadi lebih cepat disebabkan adanya pengurangan viskositas.
Selanjutnya massa sedimen akan bergerak sampai pada lereng yang curam, maka
terjadilah kenaikan kecepatan dan pergerakan selanjutnya berubah menjadi arus
turbid, sehingga butiran kasar akan terkonsentrasi pada bagian kepala arus,
sedangkan yang lebih hglus di bagian ekor. Karena pengaruh gravitasi maka arus
turbid akan bergerak ke bawah mengikuti ngarai di bawah samudera.
Pada saat mendekati daerah pengendapannya, kecepatan arus mulai berkurang
karena penurunan gravitasi akibat kemiringan lereng yang semakin landai. Dalam
kondisi seperti ini maka bagian kepala dari arus akan mengerosi lapisan
dibawahnya membentuk struktur sedimen scour mark. Sesuai dengan sifat-sifat
kerapatan arus, maka pengendapan akan terjadi sekaligus, sehingga sedimen yang
diendapkan mempunyai pemilahan yang sangat buruk. Dalam hal ini material-
material yang lebih berat akan terkumpul pada bagian depan arus turbid,
sedangkan material halus akan terperangkap bersama-sama. Endapan yang
pertama terbentuk adalah batupasir berstruktur perlapisan bersusun. Selanjutnya
arus akan semakin lemah dan sedimen yang halus akan diendapkan. Apabila
kecepatan arus telah hilang, maka akan terjadi pengendapan lempung pelagik
dalam suasana suspensi yang menunjukan kondisi lingkungan bernergi rendah.
7/22/2019 Arus Turbit Dan Produknya
http://slidepdf.com/reader/full/arus-turbit-dan-produknya 11/11
DAFTAR PUSTAKA
Nicols, Garry. Sedimentology and Stratigraphy
Boogs, Sam. Principle of Sedimentology and Stratigraphy.
http://www.toiki.or.id/2010/04/awas-jurang-bawah-laut.html
http://forum.iagi.or.id/viewtopic.php?f=35&t=95
Recommended