View
23
Download
1
Category
Preview:
Citation preview
LAPORAN HASIL ASESMEN PENERAPAN GCG
PT PENGEMBANG PELABUHAN INDONESIA TAHUN 2018
P T . B U M I P E R T I W I M A N D I R I J l . R C V e t e r a n R a y a N o . 5 5 5 A
B i n t a r o , P e s a n g g r a h a n , J a k a r t a
S e l a t a n , D K I J a k a r t a 1 2 3 3 0
T l p : ( 0 2 1 ) 7 3 7 3 6 8 0 ( H u n t i n g )
F a x : ( 0 2 1 ) 7 3 7 3 6 8 1
PUSAT PENGEMBANGAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN Nomor Laporan : 106/DU-PPA&K/BPM/III/2019 Tanggal Laporan : 11 Maret 2019
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 ii
Halaman
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI ii
DAFTAR LAMPIRAN iii
RINGKASAN EKSEKUTIF iv
BAB I SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. SIMPULAN 6
B. REKOMENDASI 15
BAB II URAIAN HASIL ASESMEN
A. DATA UMUM 19
1. Dasar Penugasan 19
2. Tujuan Asesmen 19
3. Ruang Lingkup dan Periode Asesmen 20
4. Metodologi Asesmen 20
5. Data Umum Perusahaan 24
B. URAIAN HASIL ASESMEN 37
1. Aspek Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola
Yang Baik Secara Berkelanjutan 38
2. Aspek Pemilik Modal 45
3. Aspek Dewan Pengawas 51
4. Aspek Direksi 68
5. Aspek Pengungkapan Informasi dan Transparansi 87
6. Aspek Lainnya 91
LAMPIRAN – LAMPIRAN 93
DAFTAR ISI
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 iii
1. Lampiran I : Ringkasan Hasil Penilaian
2. Lampiran II : Daftar Capaian Penerapan GCG Per Indikator
3. Lampiran III : Daftar Capaian Penerapan GCG Per Parameter
4. Lampiran IV : Daftar Usulan Rekomendasi
DAFTAR LAMPIRAN
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 iv
Good Corporate Governance (GCG) merupakan salah satu kebutuhan bagi dunia usaha yang
harus diterapkan oleh perusahaan publik maupun BUMN. Pemerintah melalui Peraturan
Menteri Negara BUMN Nomor: PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola
Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara yang
diperbaharui melalui Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-09/MBU/2012 dan
Surat Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor: SK-16/S.MBU/2012 tentang
Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang
baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara, dimaksudkan untuk
memberikan pedoman yang lebih rinci bagi BUMN dalam menerapkan GCG pada
perusahaan masing-masing berdasarkan prinsip transparansi, kemandirian, akuntabilitas,
responsibilitas serta kewajaran.
Keinginan PT Pengembang Pelabuhan Indonesia (selanjutnya disebut PT PPI) untuk
mengembangkan dan menerapkan GCG merupakan wujud komitmen perusahaan untuk
meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitasnya yang diharapkan dapat
meningkatkan nilai perusahaan berupa peningkatan kinerja (performance) dan penciptaan
citra perusahaan yang baik.
Dalam menilai implementasi GCG pada Perusahaan meliputi enam aspek pokok yaitu:
1. Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Secara
Berkelanjutan;
2. Pemegang Saham dan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS);
3. Dewan Komisaris;
4. Direksi;
5. Pengungkapan Informasi dan Transparansi; dan
6. Aspek Lain.
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 v
Pencapaian skor asesmen GCG PT PPI untuk tahun 2018 adalah sebagai berikut:
NO PARAMETER PENILAIAN BOBOT SKOR %
1 Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik Secara Berkelanjutan 7,000 6,930 99,003
2 Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal 9,000 8,654 96,151
3 Dewan Komisaris 35,000 33,514 95,753
4 Direksi 35,000 33,316 95,188
5 Pengungkapan Informasi dan Transparansi
9,000 8,035 89,281
Total 95,000 90,449
6 Aspek Lainnya 5,000 1,750 30,000
Nilai Akhir 100,000 92,199
Keterangan Tabel:
Nilai >85 = Sangat Baik, 75-85 = Baik, 60-75 = Cukup Baik, 50-60 = Kurang Baik,
<50 = Tidak Baik
Pada tahun 2018 total skor yang diperoleh PT PPI adalah sebesar 92,199 sehingga secara
keseluruhan hasil asesmen implementasi GCG PT PPI tahun 2018 mendapatkan Kualifikasi
Kualitas Penerapan GCG “Sangat Baik”.
Rekomendasi terhadap area-area yang perlu perbaikan atau penyempurnaan, kami
sampaikan secara lebih rinci dalam bagian lampiran laporan ini. Rekomendasi perbaikan
atas kelemahan dalam penerapan GCG memiliki arti penting apabila segera dibuat rencana
aksi perbaikannya. Tindak lanjut atas rencana aksi yang didasari dengan komitmen semua
pihak terkait dapat meningkatkan penerapan praktik GCG yang mengacu pada peraturan
terkait dan best practices yang terus berkembang.
Jakarta, 11 Maret 2019
Direktur Utama
Supriyadi
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 6
BAB I
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. SIMPULAN
Pelaksanaan asesmen penerapan GCG telah kami lakukan pada PT PPI tahun 2018
dan mencakup enam aspek governance, diantaranya: Komitmen terhadap Penerapan
Tata Kelola Perusahaan yang Baik secara Berkelanjutan, Pemegang Saham dan
Pemilik Modal/RUPS, Dewan Pengawas/Komisaris, Direksi, Pengungkapan Informasi
dan Transparansi, serta Aspek lainnya.
Berdasarkan pelaksanaan asesmen penerapan GCG PT PPI tahun 2018 yang
dilakukan sejak tanggal 14 Januari 2019 s.d. 12 Maret 2019, dapat disimpulkan
bahwa kondisi penerapan GCG memperoleh skor sebesar 92,199. Secara
keseluruhan hasil asesmen implementasi GCG PT PPI tahun 2018 mendapatkan
Kualifikasi Kualitas Penerapan GCG “Sangat Baik”.
NO PARAMETER PENILAIAN BOBOT SKOR %
1 Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Secara Berkelanjutan
7,000 6,930 99,003
2 Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal 9,000 8,654 96,151
3 Dewan Komisaris 35,000 33,514 95,753
4 Direksi 35,000 33,316 95,188
5 Pengungkapan Informasi dan Transparansi 9,000 8,035 89,281
Total 95,000 90,449
6 Aspek Lainnya 5,000 1,750 30,000
Nilai Akhir 100,000 92,199
BAB I SIMPULAN DAN REKOMENDASI
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 7
Tabel di atas menggambarkan hasil perbandingan antara kondisi penerapan GCG
pada PT PPI dengan praktik terbaik (best practices) penerapan GCG. Pada masing-
masing aspek governance terdapat penerapan yang sudah mendekati atau mencapai
praktik terbaik, namun pada area terntentu masih diperlukan upaya perbaikan.
1. Aspek Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
secara Berkelanjutan
Aspek governance terkait dengan Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola
Perusahaan yang baik secara berkelanjutan dinilai berdasarkan 6 indikator,
dengan 15 parameter dan 47 faktor yang diuji kesesuaian penerapannya tersebut,
menghasilkan skor 6,930 atau 99,003% dari nilai maksimum 7. Berikut adalah
indikator yang telah mencapai pemenuhan 100%:
a. Perusahaan memiliki Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG Code)
dan Pedoman Perilaku (Code of Conduct).
b. Perusahaan melakukan pengukuran terhadap penerapan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik.
c. Perusahaan melakukan koordinasi pengelolaan dan administrasi Laporan Harta
Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
d. Perusahaan melaksanakan kebijakan atas sistem pelaporan atas dugaan
penyimpangan pada perusahaan yang bersangkutan (whistle blowing system).
Adapun indikator yang tidak mencapai pemenuhan sebesar 100% yakni
disebabkan oleh tingkat pemenuhan kuesioner pada masing-masing indikator
memiliki pemenuhan maksimal sebesar 75% karena kuesioner memiliki
subjektivitas yang tinggi. Kedua indikator tersebut adalah sebagai berikut:
a. Perusahaan melaksanakan GCG Code dan Code of Conduct secara konsisten.
b. Perusahaan melaksanakan program pengendalian gratifikasi sesuai ketentuan
yang berlaku.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pada aspek Komitmen Terhadap
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik secara Berkelanjutan, PT PPI telah
menunjukkan kondisi yang sangat baik karena semua dokumen terkait dapat
terpenuhi secara maksimal.
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 8
2. Aspek Pemegang Saham & RUPS/Pemilik Modal
Aspek Pemegang Saham & RUPS/Pemilik Modal terdiri dari 6 indikator dengan 25
parameter dan 68 faktor yang diuji kesesuaiannya menghasilkan skor 8,654 atau
96,151% dari total skor maksimal 9. Indikator yang telah mencapai pemenuhan
100% adalah sebagai berikut:
a. Pemegang Saham & RUPS/Pemilik Modal memberikan keputusan yang
diperlukan untuk menjaga kepentingan usaha perusahaan dalam jangka
panjang dan jangka pendek sesuai dengan dengan peraturan perundang-
undangan dan/atau anggaran dasar.
b. Pemegang Saham & RUPS/Pemilik Modal mengambil keputusan melalui
proses yang terbuka dan adil serta dapat dipertanggungjawabkan.
c. Pemegang Saham & RUPS/Pemilik Modal melaksanakan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya.
Indikator yang masih memerlukan perbaikan dengan segera karena
pemenuhannya belum mencapai 100% adalah sebagai berikut:
a. Pemegang Saham & RUPS/Pemilik Modal melakukan pengangkatan dan
pemberhentian Direksi. Indikator ini belum mencapai pemenuhan maksimum
karena terdapat hal yang masih perlu perbaikan yaitu terdapat pejabat Direksi
berstastus Pelaksana Tugas (Plt.) yang belum ditetapkan secara definitif oleh
RUPS (melebihi 30 hari).
b. Pemegang Saham & RUPS/Pemilik Modal melakukan pengangkatan dan
pemberhentian Dewan Komisaris/Dewan Pengawas. Indikator ini belum
mencapai pemenuhan maksimum karena terdapat hal yang masih perlu
perbaikan yaitu jumlah anggota Dewan Komisaris lebih banyak dari jumlah
jabatan Direksi, yaitu 5 (lima) anggota Dewan Komisaris sementara hanya
terdapat 4 (empat) anggota Direksi. Selain itu, terdapat Komisaris Independen
yaitu Apep Fajar Kurniawan, belum memiliki kompetensi yang dipersyaratkan
yaitu bidang auditing, keuangan, dan akuntansi. Kemudian, Pemegang Saham
& RUPS/Pemilik Modal belum menetapkan keputusan yang mengatur jumlah
maksimum jabatan Dewan Komisaris yang boleh dipegang oleh seorang
anggota Dewan Komisaris.
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 9
c. Pemegang Saham & RUPS/Pemilik Modal memberikan persetujuan laporan
tahunan termasuk pengesahan laporan keuangan serta tugas pengawasan
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas sesuai peraturan perundang-undangan
dan/atau anggaran dasar. Indikator ini belum mencapai pemenuhan
maksimum karena terdapat hal yang masih perlu perbaikan yaitu penilaian
kinerja Direksi dan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas oleh Pemegang Saham
& RUPS/Pemilik Modal hanya dilakukan secara kolegial, tetapi belum
dilengkapi dengan penilaian kinerja individu.
3. Aspek Dewan Komisaris/Dewan Pengawas
Aspek governance yang terkait dengan dewan pengawas dinilai berdasarkan 12
indikator dengan 43 parameter dan 167 faktor yang diuji kesesuaiannya
menghasilkan skor 33,514 atau 95,753% dari skor maksimum 35. Indikator
yang telah mencapai pemenuhan 100% adalah sebagai berikut:
a. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas melakukan pembagian tugas, wewenang
dan tanggung jawab secara jelas serta menetapkan faktor-faktor yang
dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan tugas Dewan Komisaris/Dewan
Pengawasan.
b. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas melakukan tindakan terhadap potensi
benturan kepentingan yang menyangkut dirinya.
c. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memantau dan memastikan bahwa praktik
Tata Kelola Perusahaan yang Baik telah diterapkan secara efektif dan
berkelanjutan.
d. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas menyelenggarakan rapat Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas yang efektif dan menghadiri Rapat Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Indikator yang belum mencapai pemenuhan 100% adalah sebagai berikut:
a. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas melaksanakan program
pelatihan/pembelajaran secara berkelanjutan. Indikator ini belum mencapai
pemenuhan maksimum karena terdapat hal yang masih perlu perbaikan yaitu
belum terdapat laporan hasil pelatihan oleh Dewan Komisaris/Dewan
Pengawas.
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 10
b. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memberikan persetujuan atas rancangan
Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) dan Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan (RKAP) yang disampaikan oleh Direksi. Untuk indikator ini
pemenuhan tidak mencapai 100% karena ada faktor uji yang berupa kuesioner
sehingga pemenuhan maksimalnya hanya 75% karena subjektivitas yang tinggi.
c. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memberikan arahan terhadap Direksi atas
implementasi rencana dan kebijakan perusahaan. Indikator ini belum mencapai
pemenuhan maksimum karena terdapat hal yang masih perlu perbaikan yaitu
tidak adanya dokumen penyampaian Kajian Manajemen Risiko oleh Dewan
Komisaris kepada Direksi.
d. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas melaksanakan pengawasan terhadap
Direksi atas implementasi rencana dan kebijakan perusahaan. Indikator ini
belum mencapai pemenuhan maksimum karena terdapat hal yang masih perlu
perbaikan yaitu belum adanya penilaian terhadap efektivitas audit eksternal.
e. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan kebijakan pengelolaan anak perusahaan/perusahaan patungan.
Untuk indikator ini pemenuhan tidak mencapai 100% karena ada faktor uji
yang berupa kuesioner sehingga pemenuhan maksimalnya hanya 75% karena
subjektivitas yang tinggi.
f. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas berperan dalam pencalonan anggota
Direksi, menilai kinerja Direksi (individu dan kolegial) dan mengusulkan
tantiem/insentif kinerja sesuai ketentuan yang berlaku dan
mempertimbangkan kinerja Direksi. Indikator ini belum mencapai pemenuhan
maksimum karena terdapat hal yang masih perlu perbaikan yaitu belum adanya
penilaian kinerja terhadap Direksi secara individu.
g. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memiliki Sekretaris Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas untuk mendukung tugas kesekretariatan Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas. Indikator ini belum mencapai pemenuhan
maksimum karena terdapat hal yang masih perlu perbaikan yaitu Risalah Rapat
Dewan Komisaris dan Risalah Rapat Dewan Komisaris & Direksi tahun 2018
belum semuanya memuat poin tentang hasil evaluasi atas pelaksanaan
keputusan rapat sebelumnya.
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 11
h. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memiliki Komite Dewan Komisaris/Dewan
Pengawas yang efektif. Indikator ini belum mencapai pemenuhan maksimum
karena terdapat hal yang masih perlu perbaikan yaitu terdapat laporan
triwulanan dan tahunan Komite kepada Dewan Komisaris, namun tidak
memuat perbandingan realisasi kegiatan dengan Program Kerja Tahunan serta
substansi hasil kegiatan dan rekomendasinya.
4. Aspek Direksi
Aspek governance yang terkait dengan Direksi dinilai berdasarkan 13 indikator
dengan 52 parameter dan 202 faktor yang diuji kesesuaiannya tersebut
menghasilkan skor 33,316 atau 95,188% dari skor maksimum 35. Indikator yang
telah mencapai pemenuhan 100% adalah sebagai berikut:
a. Direksi melaksanakan program pelatihan/pembelajaran secara berkelanjutan.
b. Direksi melaksanakan pengurusan perusahaan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan anggaran dasar.
c. Direksi menyelenggarakan rapat Direksi dan menghadiri Rapat Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Indikator yang belum mencapai pemenuhan 100% adalah sebagai berikut:
a. Direksi melakukan pembagian tugas/fungsi, wewenang dan tanggung jawab
secara jelas. Indikator ini belum mencapai pemenuhan maksimum karena
terdapat hal yang masih perlu perbaikan yaitu Satuan Pengawasan Intern
(SPI) menemukan bahwa implementasi Standar Operasional Perusahaan
(SOP) belum efektif dan hal tersebut mengakibatkan efektifitas dan efisiensi
pelaksanaan proses kerja belum bisa terukur dan berpotensi terjadi
permasalahan hukum apabila dasar/legalitas proses kerja yang ada dalam SOP
belum sesuai dengan peraturan yang berlaku terkini serta sulit melakukan
pengendalian internal.
b. Direksi menyusun perencanaan perusahaan. Indikator ini belum mencapai
pemenuhan maksimum karena terdapat hal yang masih perlu perbaikan yaitu
terkait Pembahasan RKAP 2018 yang secara substansi sudah benar, namun
pembahasan RKAP 2018 berada pada Risalah Rapat Direksi PT PPI
Nomor: PPI-632-005173 tanggal 22 Februari 2018, sedangkan Keputusan
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 12
RUPS tentang persetujuan RKAP 2018 tertanggal 30 Januari 2018. Selain itu,
penyampaian rancangan RKAP tahun 2018 kepada Dewan Komisaris dan
Pemegang Saham terlambat.
c. Direksi berperan dalam pemenuhan target kinerja perusahaan. Indikator ini
belum mencapai pemenuhan maksimum karena terdapat hal yang masih perlu
perbaikan yaitu target Key Performance Indicators (KPI) PT PPI yang tertuang
dalam Kontrak Manajemen tahun 2018 hampir semuanya tercapai, kecuali
pertumbuhan pendapatan dan kinerja vendor. Selain itu, belum ada kebijakan
mengenai Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan kebijakan mutu masih
berbentuk draft yang belum ditandatangani oleh Direktur Utama. Terkait
dengan anak perusahaan, kebijakan pengaturan untuk anak perusahaan
(subsidiary governance) dan perusahaan patungan belum memadai. Juga
belum terdapat penetapan target kinerja dan realisasi kinerja anak
perusahaan/perusahaan patungan yang mendukung kinerja perusahaan.
d. Direksi melaksanakan pengendalian operasional dan keuangan terhadap
implementasi rencana dan kebijakan perusahaan. Untuk indikator ini
pemenuhan tidak mencapai 100% karena ada faktor uji yang berupa
kuesioner sehingga pemenuhan maksimalnya hanya 75% karena subjektivitas
yang tinggi.
e. Direksi melakukan hubungan yang bernilai tambah bagi perusahaan dan
stakeholders. Indikator ini belum mencapai pemenuhan maksimum karena
terdapat hal yang masih perlu perbaikan yaitu kebijakan mengenai hak-hak
konsumen/pelanggan, kebijakan keamanan, keselamatan dan kesehatan
konsumen/pelanggan belum ditandatangani oleh Direktur Utama, realisasi
pendapatan dan laba bersih masih di bawah target RKAP, pertumbuhan
pendapatan yang ditargetkan sebesar 22,74% tidak tercapai karena
realisasinya hanya sebesar 21,39%, dan kinerja vendor ditargetkan sebesar
2,35 namun realisasinya hanya sebesar 2,33.
f. Direksi memonitor dan mengelola potensi benturan kepentingan anggota
Direksi dan manajemen di bawah Direksi. Untuk indikator ini pemenuhan
tidak mencapai 100% karena ada faktor uji yang berupa kuesioner sehingga
pemenuhan maksimalnya hanya 75% karena subjektivitas yang tinggi.
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 13
g. Direksi memastikan perusahaan melaksanakan keterbukaan informasi dan
komunikasi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
penyampaian informasi kepada Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dan
Pemegang Saham tepat waktu. Untuk indikator ini pemenuhan tidak mencapai
100% karena ada faktor uji yang berupa kuesioner sehingga pemenuhan
maksimalnya hanya 75% karena subjektivitas yang tinggi.
h. Direksi wajib menyelenggarakan pengawasan intern yang berkualitas dan
efektif. Indikator ini belum mencapai pemenuhan maksimum karena terdapat
hal yang masih perlu perbaikan yaitu Kepala Divisi Audit dalam menjalankan
hanya memiliki 1 Auditor Administrator sementara dalam Piagam Audit
Intenal diharuskan memiliki 4 orang personel Auditor dan staf Divisi Audit.
Kepala SPI dan staf auditor juga belum memiliki sertifikasi profesi di bidang
audit internal. Selain itu, Divisi SPI PT PPI belum melakukan asesmen untuk
program jaminan kualitas.
i. Direksi menyelenggarakan fungsi sekretaris perusahaan yang berkualitas dan
efektif. Indikator ini belum mencapai pemenuhan maksimum karena terdapat
hal yang masih perlu perbaikan yaitu kualifikasi yang dipersyaratkan bagi
sekretaris perusahaan adalah memiliki pengalaman 5 tahun di bidang
corporate secretary namun tidak terpenuhi karena Ibu Dini baru 1 tahun
berpengalaman di bidang tersebut. Selain itu, informasi yang ditampilkan di
website perusahaan belum semuanya update, contohnya Financial Report
Audited tahun 2017 belum di-upload.
j. Direksi menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS lainnya sesuai peraturan
perundang-undangan. Indikator ini belum mencapai pemenuhan maksimum
karena terdapat hal yang masih perlu perbaikan yaitu belum ada penyampaian
rancangan RJPP dari Direksi kepada Pemegang Saham dan pengesahan RKAP
terlambat dilakukan karena seharusnya paling lambat pada akhir tahun
sebelum tahun anggaran berjalan, namun perusahaan mengesahkannya pada
tanggal 30 Januari 2018 yang berarti sudah memasuki tahun anggaran yang
baru.
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 14
5. Aspek Pengungkapan Informasi dan Transparansi
Aspek governance yang terkait dengan Pengungkapan Informasi dan Transparansi
dinilai berdasarkan penerapan 4 indikator dengan 16 parameter dan 76 faktor
yang diuji kesesuaian menghasilkan skor 8,035 atau 89,281% dari skor
maksimum 9.
Indikator yang telah mencapai pemenuhan 100% adalah sebagai berikut:
a. Perusahaan mengungkapkan informasi penting dalam Laporan Tahunan dan
Laporan Keuangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Indikator yang belum mencapai pemenuhan 100% adalah sebagai berikut:
a. Perusahaan menyediakan informasi perusahaan kepada stakeholders. Untuk
indikator ini pemenuhan tidak mencapai 100% karena ada faktor uji yang
berupa kuesioner sehingga pemenuhan maksimalnya hanya 75% karena
subjektivitas yang tinggi.
b. Perusahaan menyediakan bagi stakeholder akses atas informasi perusahaan
yang relevan, memadai, dan dapat diandalkan secara tepat waktu dan berkala.
Indikator ini belum mencapai pemenuhan maksimum karena terdapat hal
yang masih perlu perbaikan yaitu dokumen yang di-upload dalam website
bukan dokumen yang telah dimutakhirkan.
c. Perusahaan memperolah penghargaan atau award dalam bidang GCG dan
bidang-bidang lainnya. Indikator ini belum mencapai pemenuhan maksimum
karena terdapat hal yang masih perlu perbaikan yaitu PT PPI belum berhasil
memenangkan Annual Report Award pada periode sebelumnya. Sejauh ini
PT PPI hanya berpartisipasi sebagai peserta dalam Annual Report Award.
6. Aspek Lainnya
Aspek governance yang terkait dengan pengungkapan informasi dan transparansi
dinilai terhadap penerapan 2 indikator dengan 2 parameter dan 6 faktor yang diuji
kesesuaiannya tersebut menghasilkan skor 1,750 atau 35,00% dari skor
maksimum 5. Terdapat satu indikator yang sudah baik yaitu tidak terdapat
penyimpangan dari prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik sesuai
Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-01/MBU/2011, Pedoman Umum
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 15
Good Corporate Governance Indonesia, dan standar-standar praktik dan ketentuan
lainnya. Satu indikator lainnya belum memenuhi capaian maksimum yaitu Praktik
Tata Kelola Perusahaan menjadi contoh atau benchmark bagi perusahaan-
perusahaan lainnya di Indonesia.
B. REKOMENDASI
Terhadap kelemahan pelaksanaan GCG sebagaimana telah diuraikan pada
pembahasan sebelumnya dan dalam upaya memperbaiki kinerja pencapaian praktik-
praktik terbaik penerapan GCG, kami merekomendasikan beberapa hal yang perlu
menjadi prioritas organ perusahaan yaitu sebagai berikut:
1. Aspek Pemilik Modal
a. Pemegang Saham & RUPS/Pemilik Modal melakukan pengangkatan dan
pemberhentian Direksi. Perusahaan segera menetapkan secara definitif
melalui RUPS, Pejabat Direksi yang berstatus Plt atau melakukan
pengangkatan calon Direksi yang baru hasil seleksi.
b. Pemegang Saham & RUPS/Pemilik Modal melakukan pengangkatan dan
pemberhentian Dewan Komisaris/Dewan Pengawas. Perusahaan segera
menyesuaikan jumlah anggota Dewan Komisaris dengan jumlah Direksi;
Perusahaan segera memfasilitasi Anggota Dewan Komisaris dalam rangka
pemenuhan kompetensi yang dipersyaratkan; Pemegang Saham &
RUPS/Pemilik Modal segera menetapkan keputusan yang mengatur jumlah
maksimum jabatan Dewan Komisaris yang boleh dipegang oleh seorang
anggota Dewan Komisaris.
c. Pemegang Saham & RUPS/Pemilik Modal memberikan persetujuan laporan
tahunan termasuk pengesahan laporan keuangan serta tugas pengawasan
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas sesuai peraturan perundang-undangan
dan/atau anggaran dasar. Pemegang Saham & RUPS/Pemilik Modal segera
menetapkan kebijakan dan melaksanakan penilaian kinerja Direksi secara
individu.
2. Aspek Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas
a. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas melaksanakan program
pelatihan/pembelajaran secara berkelanjutan. Dewan Komisaris/Dewan
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 16
Pengawas membuat dan menyampaikan laporan hasil pelatihan yang diikuti
kepada Pemegang Saham & RUPS/Pemilik Modal.
b. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memberikan arahan terhadap Direksi
atas implementasi rencana dan kebijakan perusahaan. Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas menyampaikan surat hasil Kajian Manajemen
Risiko kepada Direksi agar dapat ditindaklanjuti.
c. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas melaksanakan pengawasan terhadap
Direksi atas implementasi rencana dan kebijakan perusahaan. Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas menetapkan dan melaksanakan penilaian
terhadap efektivitas audit eksternal.
d. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas berperan dalam pencalonan anggota
Direksi, menilai kinerja Direksi (individu dan kolegial) dan mengusulkan
tantiem/insentif kinerja sesuai ketentuan yang berlaku dan
mempertimbangkan kinerja Direksi. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas
segera menetapkan dan melaksanakan penilaian kinerja terhadap Direksi
secara individu.
e. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memiliki Sekretaris Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas untuk mendukung tugas kesekretariatan Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas. Sekretaris Dewan Komisaris/Dewan Pengawas
dan Sekretaris Perusahaan melakukan perbaikan atas Risalah Rapat Dewan
Komisaris dan Risalah Rapat Dewan Komisaris & Direksi tahun 2018 untuk
memuat poin tentang hasil evaluasi atas pelaksanaan keputusan rapat
sebelumnya di semua risalah rapat.
f. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memiliki Komite Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas yang efektif. Laporan Triwulanan dan Tahunan
Komite yang disampaikan kepada Dewan Komisaris, memuat perbandingan
realisasi kegiatan dengan Program Kerja Tahunan serta substansi hasil
kegiatan dan rekomendasinya.
3. Aspek Direksi
a. Direksi melakukan pembagian tugas/fungsi, wewenang dan tanggung jawab
secara jelas. Implementasi SOP perlu ditingkatkan efektivitasnya melalui
kegiatan-kegiatan sosialisasi maupun pelatihan oleh masing-masing divisi.
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 17
b. Direksi menyusun perencanaan perusahaan. Penyampaian rancangan RKAP
kepada Pemegang Saham dan Dewan Komisaris dilakukan sebelum tahun
anggaran dan pembahasan RKAP disampaikan sebelum Keputusan RUPS
persetujuan RKAP.
c. Direksi berperan dalam pemenuhan target kinerja perusahaan. Pemenuhan
target KPI PT PPI terkait pertumbuhan pendapatan dan kinerja vendor perlu
ditingkatkan dengan strategi yang ditetapkan oleh Direksi; Perusahaan segera
menetapkan kebijakan mengenai SPM; Direktur Utama segera menetapkan
kebijakan mutu yang masih berbentuk draft dan menandatanganinya;
Perusahaan segera menetapkan kebijakan pengaturan untuk anak perusahaan
(subsidiary governance) dan perusahaan patungan; Perusahaan segera
menetapkan target kinerja dan realisasi kinerja anak perusahaan/perusahaan
patungan yang mendukung kinerja perusahaan.
d. Direksi melakukan hubungan yang bernilai tambah bagi perusahaan dan
stakeholders. Direktur Utama segera mengesahkan kebijakan mengenai hak-
hak konsumen/pelanggan, kebijakan keamanan, keselamatan dan kesehatan
konsumen/pelanggan jika draft yang ada sudah memadai; Perusahaan
meningkatkan realisasi pendapatan dan laba bersih sesuai target RKAP tahun
2019; Perusahaan menentukan dan melaksanakan strategi yang efektif dalam
peningkatan pertumbuhan pendapatan yang ditargetkan dan kinerja vendor.
e. Direksi wajib menyelenggarakan pengawasan intern yang berkualitas dan
efektif. Perusahaan segera memenuhi jumlah kebutuhan 4 orang personel
Auditor dan staf Divisi Audit sesuai dengan Piagam Audit Internal; Perusahaan
memfasilitasi Kepala SPI dan staf auditor untuk memiliki sertifikasi profesi di
bidang audit internal; Divisi SPI PT PPI segera melakukan asesmen untuk
program jaminan kualitas.
f. Direksi menyelenggarakan fungsi sekretaris perusahaan yang berkualitas dan
efektif. Perusahaan memfasilitasi sekretaris perusahaan untuk meningkatkan
kompetensi yang mencakup hukum, pasar modal, manajemen keuangan, dan
komunikasi perusahaan.; Informasi Perusahaan yang ditampilkan pada
website perusahaan selalu di update oleh sekretaris perusahaan paling tidak
setiap triwulan.
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 18
g. Direksi menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS lainnya sesuai peraturan
perundang-undangan. Direksi segera menyampaikan rancangan RJPP kepada
Pemegang Saham; Pengesahan RKAP paling lambat pada akhir tahun sebelum
tahun anggaran berjalan.
4. Aspek Pengungkapan Informasi dan Transparansi
a. Perusahaan menyediakan bagi stakeholder akses atas informasi perusahaan
yang relevan, memadai, dan dapat diandalkan secara tepat waktu dan berkala.
Perusahaan perlu melakukan evaluasi secara berkala terhadap dokumen yang
di-upload dalam website dan memastikan dokumen tersebut merupakan yang
terbaru hasil pemutakhiran.
b. Perusahaan memperoleh penghargaan atau award dalam bidang GCG dan
bidang-bidang lainnya. PT PPI harus meningkatkan kinerja Perusahaan dan
Annual Report melalui strategi khusus yang disusun oleh Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas dan Direksi secara bersama-sama.
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 19
B II
HASIL ASESMEN
A. DATA UMUM
1. Dasar Penugasan
Dasar pelaksanaan asesmen penerapan GCG PT PPI tahun 2018 adalah sesuai
dengan Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-01/MBU/2011 tentang
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance)
pada Badan Usaha Milik Negara yang diperbaharui dengan Peraturan Menteri
BUMN Nomor: PER-09/MBU/2012 dan Keputusan Sekretaris Menteri BUMN
Nomor: SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang Indikator/Parameter
Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
(Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara.
2. Tujuan Asesmen
Tujuan pelaksanaan Asesmen Penerapan GCG di Perusahaan adalah sebagai
berikut:
a. Mengukur kualitas penerapan GCG melalui penilaian/evaluasi tingkat
pemenuhan kriteria GCG dengan kondisi nyata yang diterapkan di PT PPI,
melalui pemberian skor/nilai atas penerapan GCG dan kategori kualitas
penerapan GCG nya;
b. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan penerapan GCG di PT PPI, serta
mengusulkan rekomendasi perbaikan untuk mengurangi celah (gap) antara
kriteria GCG dengan penerapan GCG di PT PPI yang bersangkutan;
c. Memonitor konsistensi penerapan GCG di PT PPI dan memperoleh masukan
untuk penyempurnaan dan pengembangan kebijakan corporate governance
di lingkungan PT PPI;
d. Melakukan pemetaan dan evaluasi terhadap kelengkapan dokumen,
infrastructure dan softstructure terkait GCG serta memberikan penilaian
(scoring) berdasarkan parameter alat uji Keputusan Sekretaris Menteri
BUMN Nomor: SK-16/S.MBU/2012 terhadap praktik GCG di PT PPI dan
BAB II HASIL ASESMEN
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 20
memberikan hasil evaluasi dan analisis;
e. Memberikan rekomendasi penyempurnaan terhadap kesenjangan yang
ditemukan dalam implementasi GCG di PT PPI sejalan dengan best practices.
3. Ruang Lingkup dan Periode Asesmen
a. Ruang Lingkup Asesmen
Berdasarkan standar alat uji Keputusan Sekretaris Menteri BUMN
Nomor: SK-16/S.MBU/2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan
Evaluasi Atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN.
Indikator/parameter tersebut dikelompokan dalam enam faktor/aspek
penerapan GCG yang terdiri dari:
1) Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Secara
Berkelanjutan;
2) Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal;
3) Dewan Komisaris;
4) Direksi;
5) Pengungkapan Informasi dan Transparansi; dan
6) Aspek Lainnya.
b. Periode Asesmen
Periode penerapan GCG di Perusahaan yang dinilai dalam pelaksanaan
asesmen GCG ini adalah sampai dengan tahun 2018 sepanjang memiliki
kaitan sebagai dasar pengambilan kesimpulan atau penilaian. Pelaksanaan
asesmen ini dilakukan mulai tanggal 14 Januari 2019 s.d. 12 Maret 2019 atau
selama 40 hari kerja.
4. Metodologi Asesmen
Kualitas hasil asesmen GCG ditentukan oleh proses pengumpulan data yang
sistematis. Oleh karena itu, dalam proses asesmen dibutuhkan Kertas Kerja
Asesmen. Berikut adalah tahapan-tahapan yang dilakukan dalam proses
asesmen GCG:
a. Tahap pertama, Asesor mempelajari uraian indikator penilaian GCG yang
termuat pada kolom Aspek Penerapan GCG/Indikator/Parameter dan faktor-
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 21
faktor yang diuji kesesuaian penerapannya.
b. Tahap kedua, Asesor menyusun analisis kecukupan pelaksanaan GCG,
dengan melakukan hal-hal sebagai berikut:
1) Menetapkan metode perolehan data yang akan digunakan untuk menilai
setiap faktor yang diuji kesesuaian penerapannya, yaitu meliputi:
a) Review Dokumen
Dokumen-dokumen Perusahaan diperoleh asesor melalui tim
counterpart Perusahaan. Asesor bertanggung jawab untuk menjaga
kerahasiaan dokumen. Dokumen tersebut lalu dianalisis untuk
menentukan apakah aktivitas organ Perusahaan telah sesuai dengan
parameter pengujian berdasarkan informasi dari dokumen. Simpulan
hasil analisis dokumen bersifat sementara dan beberapa diantaranya
dilengkapi dengan kuesioner dan wawancara.
b) Kuesioner
Pengumpulan data melalui kuesioner dilakukan apabila kondisi
penerapan GCG tidak ditemukan melalui review dokumen atau
simpulan hasil review dokumen memerlukan pendalaman. Kuesioner
diberikan kepada pihak-pihak tertentu yang relevan dalam
Perusahaan. Jawaban kuesioner dianalisa dan ditentukan validitasnya
untuk mendukung data dari review dokumen.
c) Wawancara dan Observasi
Materi wawancara disusun berdasarkan kesimpulan sementara dari
review dokumen dan kuesioner. Pertanyaan wawancara berkaitan
dengan praktik-praktik GCG yang tidak dapat dilihat penerapannya
dari review dokumen dan kuesioner. Observasi dibutuhkan ketika
terdapat indikator tertentu yang tidak bisa dilihat penerapannya
melalui review dokumen maupun wawancara, misalnya tingkat
kemudahan dan kelancaran akses website Perusahaan.
2) Mengumpulkan data dan informasi yang relevan berdasarkan butir 1),
untuk menilai pemenuhan faktor-faktor yang diuji kesesuaian
penerapannya dalam setiap parameter/sub indikator.
3) Membandingkan pemenuhan faktor-faktor yang diuji kesesuaian
penerapannya pada setiap parameter/sub indikator dengan pelaksanaan
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 22
GCG sesuai data dan informasi yang diperoleh pada butir 2), yang meliputi
penjelasan kelemahan dan/atau kekuatan yang dimiliki Perusahaan yang
bersangkutan.
4) Mengidentifikasi permasalahan yang terkait dengan kelemahan
penerapan GCG pada seluruh faktor-faktor yang diuji kesesuaian
penerapannya dalam setiap parameter/sub indikator yang dituangkan
pada kolom identifikasi masalah dan usulan rekomendasi.
5) Berdasarkan butir 3), menyusun analisis pelaksanaan GCG PT PPI dan
dimuat pada kolom khusus (Analisis Penerapan GCG).
c. Tahap ketiga, Asesor dapat mengambil kesimpulan melalui penetapan
tingkat pemenuhan setiap parameter/sub indikator beserta penjelasannya,
dengan berpedoman pada faktor-faktor yang diuji kesesuaian penerapannya,
dan dikategorikan dalam lima tingkatan nilai, yaitu 0; 0,25; 0,50; 0,75 dan 1.
Untuk tingkat pemenuhan penerapan GCG oleh Perusahaan untuk setiap
faktor-faktor yang diuji kesesuaian penerapannya dalam setiap
parameter/sub indikator ditetapkan sebagai berikut:
1) Keberadaan SOP/kebijakan/peraturan yang melandasi proses bisnis
yang dilaksanakan oleh organ PT PPI (Pemegang Saham/RUPS, Dewan
Komisaris dan Direksi), termasuk kelengkapan muatan
SOP/kebijakan/peraturan;
2) Diseminasi/sosialisasi SOP/kebijakan/peraturan;
3) Pemahaman partisipan yang melaksanakan proses bisnis Perusahaan;
4) Rencana pelaksanaan atas proses bisnis Perusahaan sesuai
SOP/kebijakan/peraturan;
5) Pelaksanaan proses bisnis di organ Perusahaan sesuai
SOP/kebijakan/peraturan;
6) Keluaran/output atas proses bisnis yang dilaksanakan organ Perusahaan;
dan
7) Kualitas keluaran/output yang dihasilkan.
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 23
d. Tahap keempat, Asesor menetapkan nilai/skor hasil penilaian penerapan
GCG PT PPI dengan menetapkan klasifikasi kualitas penerapan GCG baik per
indikator, per aspek maupun keseluruhan, berdasarkan kriteria sebagai
berikut:
Tingkat Capaian Klasifikasi Kualitas Penerapan GCG
1 Nilai > 85 Sangat Baik
2 75 < X ≤ 80 Baik
3 60 < X ≤ 75 Cukup Baik
4 50 < X ≤ 60 Kurang Baik
5 Nilai < 50 Tidak Baik
e. Tahap akhir, Asesor menyusun laporan hasil penilaian penerapan GCG.
Laporan penilaian penerapan asesmen GCG akan dilaporkan oleh
Perusahaan kepada RUPS bersamaan dengan penyampaian laporan tahunan.
Artinya, laporan penilaian ini menjadi lampiran yang tidak terpisahkan dari
Laporan Pelaksanaan GCG yang dimuat dalam Laporan Tahunan PT PPI.
Format laporan hasil penilaian penerapan GCG, terdiri dari:
1) Halaman judul;
2) Daftar isi;
3) Daftar Lampiran;
4) Ringkasan eksekutif;
5) Simpulan dan Rekomendasi;
6) Uraian hasil penilaian/evaluasi; dan Lampiran.
Laporan memuat realisasi pelaksanaan rencana tindakan (action plan) dari
rekomendasi hasil penilaian periode sebelumnya, hambatan yang terjadi
(jika ada) dan rencana penyelesaiannya. Penyajian informasi pelaksanaan
rencana tindak lanjut merupakan sub bagian pada uraian hasil evaluasi.
Informasi mengenai Profil Perusahaan dan Metodologi menyajikan informasi
mengenai kinerja keuangan dan tingkat kesehatan Perusahaan selama kurun
waktu 3 (tiga) tahun terakhir.
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 24
Lampiran laporan hasil penilaian penerapan GCG terdiri dari:
1) Ringkasan nilai akhir faktor penerapan GCG dan klasifikasi penilaian
beserta kesimpulan umum hasil penilaian penerapan GCG;
2) Daftar capaian nilai/skor per indikator/parameter; dan
3) Daftar usulan rekomendasi berikut pihak-pihak yang bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan tindak lanjut rekomendasi tersebut.
5. Data Umum Perusahaan
a. Riwayat Singkat Perusahaan
PT Pengembang Pelabuhan Indonesia (PPI) didirikan berdasarkan Akta
Nomor 9 tertanggal 5 November 2012 yang dibuat oleh Notaris N.M. Dipo
Nusantara Pua Upa, S.H., M.Kn, berkantor pusat di Jakarta. Akta tersebut
telah memperoleh status badan hukum berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor: AHU57925.A.H.01.01, 2012.
Adapun kepemilikan saham PT PPI, mayoritas saham dimiliki oleh
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) yang selanjutnya disebut PT Pelindo II
(Persero) yaitu sebanyak 99% dan 1% saham oleh PT Multi Terminal
Indonesia yang selanjutnya disebut PT MTI.
Salah satu tujuan pendirian PT PPI yaitu untuk melaksanakan aspek
konstruksi dan pengoperasian perjanjian konsesi NewPriok Terminal-
Pelabuhan Tanjung Priok sebagaimana ditetapkan oleh Kantor Pusat
Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok dengan PT Pelindo II (Persero) Nomor:
01/1/1/OP.TPK-12 dan Nomor: HK. 566/15/11/PI.II-12 tanggal 21 Agustus
2012 tentang Perjanjian Konsesi Pembangunan dan Operasi Terminal
Kalibaru Pelabuhan Tanjung Priok. Berdasarkan kesepakatan konsesi
tersebut, PT Pelindo II (Persero) dapat membentuk anak perusahaan untuk
melakukan setiap aspek konstruksi dan pengoperasian Terminal Kalibaru
Pelabuhan Tanjung Priok.
Pada awal berdirinya, PT PPI dipercaya untuk membangun NewPriok
Terminal yang dilakukan dalam 2 fase. Fase pembangunan pertama dimulai
pada tahun 2012-2017 dengan panjang tempat berlabuh 4.000 meter, untuk
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 25
area peti kemas seluas 104 Ha, untuk area minyak 72 Ha dan area
pendukung seluas 36 Ha, serta kedalaman air 16 meter. Untuk tahap
pertama, kapasitas terminal dapat melayani peti kemas melewati terminal
4,5 juta TEUs. Tahap kedua, pengembangan terminal dimulai pada tahun
2018-2023 dengan panjang dermaga total 4.230 meter, kedalaman air 20
meter, halaman kontainer 190 Ha dengan total kapasitas terminal 9 juta
TEUs.
Fokus bisnis PT PPI di tahun 2013 adalah untuk melaksanakan
pembangunan dan pengoperasian NewPriok Container Terminal 1. Pada
tahun 2014, PT PPI melaksanakan pembangunan NewPriok Container
Terminal 2 untuk pekerjaan pemasangan tiang pancang, break water dan
dredging. Selain itu, perencanaan konstruksi jalan akses juga dimulai.
Sedangkan pada tahun 2015 finalisasi pembangunan NewPriok Container
Terminal 1 dan mulainya pembangunan NewPriok Container Terminal 2 dan
3. Saat ini, PT PPI telah melaksanakan Peresmian NewPriok Container
Terminal 1 (NPCT 1) Pelabuhan Utama Tanjung Priok oleh Presiden
Republik Indonesia.
Pada tahun 2017, PT PPI dipercaya oleh PT Pelindo II (Persero) untuk
bertindak sebagai Project Management dalam proyek PT Pelindo II (Persero)
terbaru yaitu Pengembangan Terminal Kijing, pelabuhan Pontianak di
Kalimantan Barat. Perikatan antara PT Pelindo II (Persero) dan PT PPI untuk
proyek ini ditandai oleh penandatanganan Perjanjian Kerja Sama
Pembangunan dan Pengembangan Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak di
Kalimantan Barat pada tanggal 24 Oktober 2017.
b. Visi, Misi, dan Nilai Perusahaan
Visi, Misi dan Nilai Perusahaan telah dirumuskan dengan melibatkan seluruh
pihak yang terkait, antara lain: Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan,
serta memperhatikan kepentingan dari para pemangku kepentingan.
Penetapan tersebut tentunya telah sejalan dengan perkembangan
lingkungan bisnis dan tantangan yang dihadapi oleh PT PPI.
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 26
Visi
“Menjadi penyedia solusi terbaik dan paling komprehensif dalam
pengembangan infrastruktur pelabuhan di Indonesia”
Indonesia Leading
“Menjadi Perusahaan Indonesia yang terkemuka”
In Total Solution
“Memberikan solusi terpadu untuk setiap aspek”
For Port Infrastructure
“Di bidang infrastruktur dan fasilitas kepelabuhan, yang antara lain:
terminal, dermaga, lapangan penumpukan, pergudangan dan fasilitas
penunjang lainnya”
Port Development
“Pengembang kepelabuhan, yang antara lain: sistem informasi, sistem
pengelolaan, rekonfigurasi dan sistem lainnya”
Misi
1) Menyediakan fasilitas dan infrastruktur pelabuhan sesuai dengan standar
internasional.
2) Menciptakan infrastruktur pelabuhan yang inovatif, unggul, dan
kompetitif.
3) Meningkatkan konektivitas logistik.
4) Membangun keberhasilan dan saling menguntungkan dengan mitra kerja.
5) Memberikan nilai tambah yang berkelanjutan bagi seluruh Pemegang
Saham.
6) Meningkatkan kompetensi, profesionalisme, dan kesejahteraan karyawan.
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 27
Nilai Perusahaan
Integritas
PPI menunjukkan etos kerja kepada semua orang dan pengambilan langkah
berdasarkan prosedur, kebijakan, dan peraturan yang berlaku.
1) Menaati Pedoman Perilaku Perusahaan dan beretika, mematuhi GCG dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2) Mengutamakan kejujuran dan kepentingan Perusahaan.
3) Bekerja dengan transparan, bertanggung jawab, dan adil.
4) Berperilaku dan patuh terhadap etika bisnis dan bertanggung jawab atas
tindakan yang dilakukan, dapat dipercaya, sehingga meningkatkan
kepercayaan publik dan citra perusahaan.
Inovasi
PT PPI mendorong setiap insan di perusahaan untuk senantiasa berpikir dan
bertindak dalam memberikan produk dan layanan terbaik bagi pelanggan
kami.
1) Memiliki komitmen tinggi dalam bekerja dan mensinergikan praktik-
praktik terbaik dengan wawasan bisnis dan budaya Perusahaan untuk
memberikan kontribusi yang maksimal.
2) Berusaha keras untuk mencapai standar yang lebih tinggi dan terbuka
terhadap ide-ide baru.
3) Berani mengambil keputusan dan tindakan dengan mempertimbangkan
risiko dan manfaatnya bagi Perusahaan.
4) Mengembangkan diri secara optimal dan berkesinambungan untuk
peningkatan kinerja/unjuk kerja dan pengembangan karir.
5) Berusaha untuk inovasi dan mengembangkan solusi kreatif.
Keberlanjutan
PT PPI memastikan pertumbuhan pendapatan Perusahaan untuk
pengembangan proyek masa depan.
1) Membangun kerjasama yang solid antar karyawan, manajemen, supplier
dan pelanggan berdasarkan pada prinsip-prinsip saling menghargai,
saling percaya, jujur, dan terbuka.
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 28
2) Konsistensi dalam mengembangkan dan mempertahankan eksistensi
Perusahaan secara berkesinambungan sebagai pelopor penyedia
infrastruktur pelabuhan dan pengembangan pelabuhan di Indonesia.
3) Mempertahankan dan meningkatkan profitabilitas Perusahaan dengan
melakukan efisiensi di setiap bagian proses Perusahaan termasuk di
dalamnya meningkatkan produktivitas sumber daya manusia.
4) Menjalankan aktivitas Perusahaan dengan teliti, cermat, objektif dan
komprehensif serta pengambilan keputusan dengan kehati-hatian yang
tinggi, artinya suatu keputusan diambil bila telah diyakini bahwa hal-hal
tersebut sudah dikaji dari segala aspek secara tuntas, adalah wujud dari
kerja yang etikal, bernilai tinggi, dan bertanggung jawab (prudence).
5) Tindakan dan pengambilan keputusan terkait dengan aktivitas
Perusahaan harus selalu memperhatikan manajemen risiko sebagai
wujud sikap waspada dan mawas diri pada waktu dihadapkan pada
kondisi bisnis yang berisiko tinggi (pengendalian risiko).
c. Kedudukan, Tujuan Pendirian, dan Kegiatan Usaha
1) Kedudukan
PT PPI didirikan berdasarkan Akta No. 9 tertanggal 5 November 2012
yang dibuat oleh Notaris N.M. Dipo Nusantara Pua Upa, SH., MKn,
berkantor pusat di Jakarta. Akta tersebut telah memperoleh status badan
hukum berdasarkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia No. AHU-57925.A.H.01.01, 2012. Adapun kepemilikan saham PPI,
mayoritas saham dimiliki oleh PT Pelindo II (Persero), yaitu sebanyak
99% dan 1% saham oleh PT MTI.
2) Tujuan Pendirian
Tujuan pendirian PT PPI adalah untuk melaksanakan aspek konstruksi
dan pengoperasian perjanjian konsesi pelabuhan Terminal Kalibaru-
Tanjung Priok sebagaimana ditetapkan oleh Kantor Pusat Otoritas
Pelabuhan Tanjung Priok dengan PT Pelindo II (Persero) Nomor:
01/1/1/OP.TPK-12 dan Nomor: HK. 566/15/11/PI.II-12 tanggal 21
Agustus 2012 tentang Perjanjian Konsesi Pembangunan dan Operasi
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 29
Terminal Kalibaru Pelabuhan Tanjung Priok. Berdasarkan kesepakatan
konsesi tersebut, PT Pelindo II (Persero) dapat membentuk anak
perusahaan untuk melakukan setiap aspek konstruksi dan pengoperasian
Terminal Kalibaru Pelabuhan Tanjung Priok.
3) Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha PT PPI tercantum dalam Akta Pendirian Nomor 9 Tanggal
5 November 2012 yang menjadi Anggaran Dasar perusahaan
menyebutkan bahwa:
Pasal 3 ayat (1): Maksud dan tujuan Perseroan ini adalah melakukan
usaha di bidang penyediaan dan pengembangan fasilitas pelabuhan, serta
optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki Perseroan untuk
menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya
saing kuat untuk mendapatkan/mengejar keuntungan guna
meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip
Perseroan Terbatas.
Adapun pasal 3 ayat (2) menyatakan bahwa maksud dan tujuan
Perseroan ini adalah bergerak dalam bidang kegiatan pengusahaan di
pelabuhan.
Pasal 3 ayat (3): Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, PT
PPI dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:
a) Penyediaan dan/atau pelayanan jasa dermaga untuk bertambat;
b) Penyediaan dan/atau pelayanan pengisian bahan bakar dan pelayanan
air bersih;
c) Penyediaan dan/atau pelayanan fasilitas naik turun penumpang
dan/atau kendaraan;
d) Penyediaan dan/atau pelayanan jasa dermaga untuk pelaksanaan
kegiatan bongkar muat barang dan peti kemas;
e) Penyediaan dan/atau pelayanan jasa gudang dan tempat penimbunan
barang, alat bongkar muat dan peralatan pelabuhan;
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 30
f) Penyediaan dan/atau pelayanan jasa terminal petikemas, curah cair,
curah kering dan ro-ro;
g) Penyediaan dan/atau pelayanan jasa bongkar muat barang;
h) Penyediaan dan/atau pelayanan pusat distribusi dan konsolidasi
barang, dan penyediaan dan/atau pelayanan jasa kapal tunda
Fokus bisnis PT PPI di tahun 2013 adalah untuk melaksanakan
pembangunan dan pengoperasian Terminal Kalibaru Tanjung Priok. Pada
tahun 2014, PT PPI melaksanakan pembangunan Container Terminal 2
Kalibaru Tanjung Priok Tahap 1 untuk pekerjaan pemasangan tiang
pancang, break water dan dredging. Selain itu juga dimulainya
perencanaan konstruksi jalan akses. Sedangkan di tahun 2015, finalisasi
pembangunan Container Terminal 1 dan mulainya pembangunan
Container Terminal 2 dan 3 Kalibaru Tanjung Priok. Saat ini, PT PPI telah
melaksanakan Peresmian Terminal Petikemas 1 kalibaru Pelabuhan
Utama Tanjung Priok (NPCT 1) oleh Presiden Republik Indonesia.
d. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Perusahaan ditetapkan dalam Surat Keputusan Direksi
PT PPI Nomor: SKD-610-003841 tanggal 28 Juli 2017 dengan skema sebagai
berikut:
2012 Pendirian PPI sebagai anak perusahaan IPC yang untuk menjadi pelopor dalam penyediaan fasilitas infrastruktur pelabuhan yang handal dengan standar Internasional
2013 PPI melaksanakan pembangunan Container Terminal 1 Kalibaru Tanjung Priok Tahap 1.
2014 Melaksanakan pembangunan Container Terminal 2 Kalibaru Tanjung Priok Tahap 1 untuk pekerjaan pemasangan tiang pancang, break water dan dredging. Selain itu juga dimulainya perencanaan konstruksi jalan akses.
2015 Finalisasi pembangunan Container Terminal 1 dan mulainya pembangunan Container Terminal 2 dan 3 Kalibaru Tanjung Priok
2016 Peresmian Terminal Petikemas 1 Kalibaru Pelabuhan Utama Tanjung Priok (NPCT 1) oleh Presiden RI
2017 Pelaksanaan Proyek Kijing dimulai dengan penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara PPI dengan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero).
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 31
Procuremement
Assistant
Manager
Procurement Manager
New Priok
Terminal
Assistant
Manager
Utility Assistant
Manager
Quality Assurance
& HSE Assistant
Manager
Marketing &
Partnership
Assistant
Manager
Project Control &
Assistant
Manager
Civil Engineering
& Permit
Arrangement
Assistant
Manager
Risk
Managem
ent
Assistant
Manager
Business
Development
Subsidiary
Company
Assistant
Manager
Construction
Manager
Planning Manager
Risk Management
Quality Assurance
& HSE Manager
Business
Development
Manager
Commercial &
Business
Development
Director
Engineering Director
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 32
1) Susunan Komisaris
Berdasarkan Keputusan Para Pemegang Saham Tanpa Melalui RUPS
(RUPS Sirkuler) PT PPI Nomor: SK.03/28/6/1/PBP/PAC/PI.II-18 dan
Nomor: HK.476/28/6/1/MTI-2018 tanggal 28 Juni 2018 tentang
Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Komisaris PT PPI. Maka dari
itu terbentuklah susunan Dewan Komisaris PT PPI sebagai berikut:
a) Riry Syeried Jetta sebagai Komisaris Utama
Riry Syeried Jetta, lahir di Jakarta pada tanggal 8 Juni 1969. Selain
menjabat sebagai Komisaris Utama di PT PPI, sejak tanggal 18 Mei
2016 sampai sekarang beliau juga menjabat sebagai Direktur
Pengelolaan Anak Perusahan PT Pelindo II (Persero). Beliau
menempuh pendidikan S1 Teknik Mesin di Universitas Pancasila pada
tahun 1995, S2 Manajemen di Universitas Indonesia pada tahun 1999,
dan S3 Keuangan di Universitas Padjajaran pada tahun 2009.
Karirnya dimulai sejak tahun 1994 di PT Mahardika Agra Tritama
sebagai Manajer Operasi, Direktur Keuangan PT Dok & Perkapalan
Kodja Bahari (Persero) (2007-2008), Direktur Utama PT Dok &
Perkapalan Kodja Bahari (Persero) (2008-2014), Direktur Utama
PT Dok & Perkapalan Surabaya (Persero) (2014-2016), dan Direktur
Pengelolaan Anak Perusahaan PT Pelindo II (Persero) (2016-
sekarang).
Beliau diangkat sebagai anggota Dewan Komisaris berdasarkan
Keputusan Para Pemegang Saham Tanpa Melalui RUPS (RUPS Sirkuler)
Nomor: HK.568/20/4/4/PI-II.17 dan Nomor: HK.476/20/4/2/MTI-
2017 Tanggal 20 April 2017.
b) Dachamer Munthe sebagai Anggota Dewan Komisaris
Dachamer Munthe, lahir di Medan pada tanggal 23 Agustus 1956 dan
berdomisili di Jakarta. Meraih gelar Sarjana Hukum di UII (1981),
Magister Hukum di Universitas Padjajaran (2002), dan Doktor Hukum
di Universitas Padjajaran (2009).
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 33
Perjalanan karir Beliau antara lain Inspektur II pada Jaksa Agung Muda
(2011), Bidang Pengawasan (2011), Sekretaris Jaksa Agung Muda
Bidang Pengawasan (2011), Staf Ahli Jaksa Agung RI Bidang Intelijen
(2013-2016), dan Tenaga Ahli Badan Pemeriksa Keuangan RI (2017-
sekarang) hingga menjabat sebagai Anggota Dewan Komisaris
berdasarkan Keputusan Para Pemegang Saham Tanpa Melalui RUPS
(RUPS Sirkuler) Nomor: SK.03/7/7/1/PBI/UT/PI-II-17 dan Nomor:
HK.476/7/7/2/MTI-2017 tanggal 7 Juli 2017.
c) Irsal Yunus sebagai Anggota Dewan Komisaris
Irsal Yunus, kelahiran tahun 1947, berumur 70 tahun, lulusan Sarjana
Ekonomi Universitas Wiraswasta Indonesia (2001), Magister
Manajemen dari Sekolah Tinggi Manajemen Labora (2000), dan
berdomisili di Jakarta Timur. Perjalanan karir beliau antara lain
Direktur Utama PT Perca (1972-2009), Direktur PT Rakyan Putra
(1991-2005), Direktur PT Bumi Kanaka (1991-2005), dan Anggota
Komisi X DPR RI Dapil Provinsi Jambi (2009-2014).
Beliau diangkat sebagai anggota Dewan Komisaris berdasarkan
Keputusan Para Pemegang Saham Tanpa Melalui RUPS (RUPS Sirkuler)
Nomor: HK.568/20/4/4/PI-II.17 dan Nomor: HK.476/20/4/2/MTI-
2017 tanggal 20 April 2017.
d) Lukita Dinarsyah Tuwo sebagai Anggota Komisaris
Lukita Dinarsyah Tuwo, lahir di Bandung pada tanggal 25 September
1961 dan berdomisili di Jakarta. Memiliki latar belakang pendidikan S3
di University of Illinois, Urbana Champaign/USA tahun 1994.
Mengawali karir sebagai Production Planner, Elida Gibbs Division PT
Unilever Indonesia (1986-1987), menjabat di Kementerian
Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional (Bappenas) (1987-2015), menjabat di
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 34
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (2014), menjabat di
Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan
Bebas Batam (2017-Januari 2019), menjadi Dosen (2000-2005) hingga
menjadi Anggota Komisaris di PT PPI berdasarkan Keputusan Para
Pemegang Saham Tanpa Melalui RUPS (RUPS Sirkuler) Nomor:
HL.568/22/9/1/PI.II-15 dan Nomor: HK.476/22/9/1/MTI-2015
Tanggal 22 September 2015.
e) Apep Fajar Kurniawan sebagai Komisaris Independen
Apep Fajar Kurniawan, lahir di Bandung pada tanggal 9 Mei 1983 dan
berdomisili di Pamulang, Tangerang Selatan. Memiliki latar belakang
pendidikan Sarjana Teologi & Filsafat di UIN Syarif Hidayatullah
(2006), Magister Sains Bidang Ketahanan Nasional di Universitas
Indonesia (2009), Doktor Bidang Ilmu Politik di Universitas Indonesia
(2013), dan Doktor Bidang Manajemen Ilmu Pemerintahan di
Universitas Satyagama (2016).
Beliau diangkat menjadi Anggota Dewan Komisaris dengan
menggantikan Bapak Bay Mokhamad Hasani berdasarkan Keputusan
Para Pemegang Saham Tanpa Melalui Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS Sirkuler) PT PPI Nomor: SK.03/28/6/1/PBP/PAC/PI.II-18 dan
Nomor: HK.476/28/6/1/MTI-2018 tanggal 28 Juni 2018 tentang
Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Komisaris PT PPI.
Perusahaan telah membentuk Komite Dewan Komisaris berdasarkan
Surat Keputusan Dewan Komisaris PT PPI Nomor: HK.56/9/31/KOMPPI-
17 Tanggal 30 September 2017 tentang Pemberhentian dan
Pengangkatan Ketua Komite Audit PT PPI, dengan rincian sebagai berikut:
a) Dachamer Munthe sebagai Ketua Komite Audit
Beliau adalah anggota Dewan Komisaris yang diamanatkan menjadi
Ketua Komite Audit.
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 35
b) Eddy Kuswaedi Husein sebagai Anggota Komite Audit
Eddy Kuswaedi Husein, lahir di Bandung pada tanggal 21 September
1958 dan berdomisili di Bekasi. Beliau menempuh pendidikan
Akuntansi di Universitas Padjajaran pada tahun 1986 dan Magister
Manajemen Agribisnis di Universitas Gadjah Mada pada tahun 2011.
Sejak 1987, Beliau memulai karirnya sebagai Auditor pada Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sampai dengan 1996,
Management Improvement Consultant (1996-1997), Direktur PT
Modular Inti Konstrindo (1997-1999), Internal Auditor Division Head PT
Wisma Nusantara International (1999-2001), Building Manager PT
Wisma Nusantara International (2001), Staf Ahli Direksi PT RNI
(Holding) (2002-2003), Managing Director Proyek Kawasan Mega
Kuningan (2002-2004), Deputi Direktur Manajemen Aset PT RNI
(Holding) (2004-2007), Komisaris Utama PT GIEB (2006-2012), Kepala
SPI PT RNI (Holding) (2007-2012), Anggota Dewas Dana Pensiun RNI
dan Anggota Dewas Dana Pensiun Rajawali Nusindo (2008-2012),
Penanggung Jawab Unit Manajemen Risiko Korporasi PT Pelindo II
(Persero) (2010-2012), dan Anggota Komite Audit PT PPI (2016-
sekarang).
2) Susunan Direksi
1) Direktur Utama
Arif Suhartono, lahir di Banyumas pada tanggal 8 Mei 1970, dan
merupakan lulusan S1 Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung tahun
1994 dan S2 Yokohama National University, Yokohama tahun 2001.
Beliau memiliki karir sebagai Direktur Utama sejak tahun 2014 yaitu di
PT Rukindo Kantor Pusat, Direktur Utama PT Pelabuhan Tanjung Priok
pada tahun 2015, hingga menjadi Direktur Utama PT PPI sejak tahun
2017-sekarang berdasarkan KP.428/10/3/1/PI.II-17.
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 36
2) Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis
Kiki Moh. Hikmat, lahir di Kuningan pada tanggal 28 Februari 1971,
dan berlatar belakang pendidikan S1 Hukum Hubungan Internasional
di Universitas Padjajaran, Bandung tahun 1997 dan S2 Master of
Science di World Maritime University, Malmo, Sweden tahun 2003.
Beliau diangkat menjadi Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis
PT PPI berdasarkan Keputusan Para Pemegang Saham Tanpa Melalui
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS Sirkuler) PT PPI tanggal 26
Februari 2018 Nomor: SK.03/26/2/1/PBP/UT/PI-II-18 dan Nomor:
HK.476/26/2/1/MTI-2018 tentang Pengangkatan Direktur Komersial
dan Pengembangan Bisnis PT PPI.
3) Direktur Keuangan dan SDM
Henri Panggabean, lahir di Prabumulih pada tanggal 18 November
1963, dan merupakan lulusan S1 Universitas Padjajaran, Bandung
tahun 1989. Beliau diangkat menjadi Direktur Keuangan dan Sumber
Daya Manusia berdasarkan Keputusan Para Pemegang Saham Tanpa
Melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS Sirkuler) PT PPI Nomor:
SK.03/28/6/1/PBP/PAC/PI.II-18 dan Nomor: HK.476/28/6/1/MTI-
2018 Tanggal 28 Juni 2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan
Anggota Komisaris PT PPI.
4) Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Teknik
Wahyu Hardiyanto, lahir di Rangkas Bitung pada tanggal 25 Mei 1966,
dan berlatar belakang pendidikan S1 Teknik Sipil Institut Teknologi
Nasional, Malang tahun 1992. Mengawali karir sebagai Staf Junior
Analisa Perencanaan Gambar di PT Pelindo II (Persero) pada tahun
1993 hingga menjadi Plt. Direktur Teknik PT PPI berdasarkan
Keputusan Para Pemegang Saham Tanpa Melalui Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS Sirkuler) PT PPI Nomor:
SK.03/26/3/1/PBP/UT/PI.II-18 dan Nomor: HK.476/26/3/1/MTI-
2018 Tanggal 26 Maret 2018 tentang Pengangkatan Anggota Direksi
PT PPI.
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 37
B. URAIAN HASIL ASESMEN
Pelaksanaan asesmen penerapan GCG PT PPI Tahun 2018 telah dilakukan dan
mencakup enam aspek pengujian dimana metode serta prosedurnya sesuai
dengan Keputusan Sekretaris Menteri BUMN Nomor: SK-16/S.MBU/2012 tanggal
6 Juni 2012 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN.
Adapun aspek penerapan GCG yang dinilai mencakup:
1. Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Secara
Berkelanjutan;
2. Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal;
3. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas;
4. Direksi;
5. Pengungkapan Informasi dan Transparansi; dan
6. Aspek lainnya.
Dari asesmen yang telah dilaksanakan, capaian skor penerapan GCG PT PPI tahun
2018 mencapai 92,199. Dengan capaian skor tersebut, maka predikat penerapan
GCG PT PPI adalah “Sangat Baik”. Capaian skor tersebut merupakan gabungan
dari capaian skor aktual enam aspek governance yang dinilai, yaitu:
NO ASPEK PENILAIAN BOBOT SKOR %
1 Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Secara Berkelanjutan
7,000 6,930 99,003
2 Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal 9,000 8,654 96,151
3 Dewan Komisaris/Dewan Pengawas 35,000 33,514 95,753
4 Direksi 35,000 33,316 95,188
5 Pengungkapan Informasi dan Transparansi 9,000 8,035 89,281
Total 95,000 90,449
6 Aspek Lainnya 5,000 1,750 30,000
Nilai Akhir 100,000 92,199
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 38
Rincian skor per aspek dan indikator masing-masing disajikan pada lampiran II.
Dari enam aspek pengujian terhadap penerapan GCG pada PT PPI, persentase
capaian tertinggi terdapat pada aspek “Komitmen terhadap Penerapan Tata
Kelola Perusahaan yang Baik secara Berkelanjutan”, yaitu sebesar 99,003%
dan capaian terendah terletak pada aspek “Pengungkapan Informasi dan
Transparansi” sebesar 89,281%.
Uraian hasil asesmen penerapan GCG PT PPI adalah sebagai berikut:
1. Aspek Komitmen terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
secara Berkelanjutan
Aspek governance terkait dengan komitmen terhadap penerapan tata kelola
perusahaan yang baik secara berkelanjutan dinilai berdasarkan 6 indikator,
dengan 15 parameter dan 47 faktor yang diuji kesesuaian penerapannya
tersebut, menghasilkan skor 6,930 atau 99,003% dari nilai maksimum 7.
Capaian skor per indikator terkait aspek Komitmen terhadap Penerapan Tata
Kelola Perusahaan yang Baik Secara Berkelanjutan adalah sebagai berikut:
NO INDIKATOR PAR BOBOT
CAPAIAN TAHUN 2018
SKOR CAPAIAN
(%)
I KOMITMEN TERHADAP PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK SECARA BERKELANJUTAN
15 7,000 6,930 99,003
1 Perusahaan memiliki GCG Code dan Code of Conduct
2 1,218 1,218 100,00
2 Perusahaan melaksanakan Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan Pedoman Perilaku secara konsisten
2 1,217 1,185 97,395
3 Perusahaan melakukan pengukuran terhadap penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
2 0,608 0,608 100,00
4 Perusahaan melakukan koordinasi pengelolaan dan administrasi LHKPN
3 1,370 1,370 100,00
5 Perusahaan melaksanakan program pengendalian gratifikasi sesuai ketentuan yang berlaku
3 1,370 1,332 97,922
6
Perusahaan melaksanakan kebijakan atas sistem pelaporan atas dugaan penyimpangan pada perusahaan yang bersangkutan (whistle blowing system)
3 1,217 1,217 100,00
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 39
a. Perusahaan memiliki GCG Code dan Code of Conduct
Perusahaan memiliki GCG code yang tercantum dalam Corporate Governance
Policy PT PPI Nomor: PT PPI-630-005020 tanggal 6 November 2017.
Pedoman ini telah ditandatangani oleh Direksi dan diperbaharui dari
sebelumnya yaitu Corporate Governance Policy PT PPI Nomor: PT PPI-630-
005020 tanggal 6 November 2017 halaman 72.
PT PPI juga memiliki Code of Conduct Nomor: PPI-630-005019 tanggal 6
November. Code of Conduct ini telah ditandatangani oleh Direksi dan Dewan
Komisaris. GCG Code dan Code of Conduct PT PPI telah ditinjau dan
dimutakhirkan secara berkala.
b. Perusahaan melaksanakan Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik
dan Pedoman Perilaku secara Konsisten
Direksi menunjuk seorang anggota Direksi sebagai penanggung jawab dalam
penerapan dan pemantauan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan hal ini
tercantum dalam Surat Keputusan Direksi PT PPI Nomor: SKD-630-004278
tanggal 15 November 2017 tentang Perubahan Susunan Tim Counterpart
Tata Kelola Perusahaan yang Baik di Lingkungan PT PPI. Berdasarkan Surat
Keputusan tersebut Finance & Human Capital Director ditunjuk sebagai
Pengarah.
Perusahaan juga memiliki Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
yang Baik dan telah disampaikan kepada Pemegang Saham/RUPS/Pemilik
Modal dan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas. Ini dibuktikan oleh Laporan
Pelaksanaan Assessment GCG PT PPI Periode Tahun 2017 Nomor: PPI-630-
005626 tanggal 31 Mei 2018.
Terdapat kebijakan dan panduan tambahan yang memberikan panduan lebih
jauh tentang berbagai praktik dalam Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang
Baik. Kebijakan dan panduan tambahan tersebut dikomunikasikan dan
disosialisasikan kepada Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dan organ
pendukungnya, Direksi dan pejabat satu tingkat di bawah Direksi. Hal
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 40
tersebut tertuang dalam Board Manual tahun 2017 halaman 9 dan Pedoman
SPI PT PPI tahun 2018 halaman 1 sesuai Surat Keputusan Direksi PT PPI
Nomor: SKD-650-006012 tanggal 17 September 2018.
Selain kepada Direksi dan Pejabat setingkat di bawah Direksi, kebijakan dan
panduan tersebut dikomunikasikan dan disosialisasikan kepada organ
pendukung Dewan Komisaris dan karyawan perusahaan. Hal ini sesuai
dengan Pedoman Perilaku Perusahaan (Code of Conduct) PT PPI Nomor: PPI-
630-005019 tanggal 6 November 2017 hal. 41-46 dan Surat Keputusan
Direksi Nomor: SKD-630-002881 tanggal 8 Desember 2016 tentang
Kebijakan Pengendalian Penerimaan dan Pemberian Hadiah/Hiburan di
Lingkungan PT PPI.
Seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas
serta pegawai menandatangani komitmen untuk mematuhi Pedoman
Perilaku. Pada anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris/Dewan
Pengawas, komitmen tersebut terdapat dalam Pakta Integritas Dewan
Direksi tahun 2017 dan 2018, Janji Kode Etik Bisnis Dewan Direksi tahun
2017 dan 2018, Keputusan Para Pemegang Saham Tanpa Melalui RUPS
(RUPS Sirkuler) PT PPI Nomor: SK.03/28/8/1/PBP/UT/PI.II-18 dan
HK.476/28/8/1/MTI-2018 tanggal 28 Agustus 2018 tentang Pengangkatan
Anggota Direksi PT PPI, Keputusan Para Pemegang Saham Tanpa Melalui
RUPS (RUPS Sirkuler) PT PPI Nomor: SK.03/28/6/1/PBP/PAC/PI.II-18 dan
HK.476/28/6/1/MTI-2018 tanggal 28 Juni 2018 tentang Pemberhentian dan
Pengangkatan Anggota Komisaris PT PPI dan Pakta Integritas Dewan
Komisaris tahun 2018.
Selanjutnya, komitmen pegawai terkait kepatuhan pada Pedoman Perilaku
(Code of Conduct) terdapat dalam Pernyataan Pakta Integritas dan Kepatuhan
Kode Etik Bisnis Karyawan tahun 2018 dan Pernyataan Benturan
Kepentingan Karyawan tahun 2017 dan 2018.
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 41
Pedoman Perilaku dan peraturan teknis/pedoman pelaksanaannya termasuk
menjadi materi dalam proses induction (pengenalan) bagi karyawan baru
seperti tercantum dalam Induksi Keselamatan Kerja - Pekerja tahun 2016.
c. Perusahaan melakukan Pengukuran terhadap Penerapan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik dan Pedoman Perilaku secara Konsisten
Perusahaan melakukan asesmen terhadap Pelaksanaan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik dan di-review secara berkala. Hal ini terlihat pada
Laporan Asesmen GCG tahun 2017 yakni Laporan Hasil Assessment
Penerapan GCG Parameter Kementerian Negara BUMN Tahun 2017,
Perjanjian Nomor: PPI-630-22102018-007 tanggal 22 Oktober 2018 tentang
Pekerjaan Jasa Konsultan Pendamping Good Corporate Governance (GCG)
Tahun 2018 dan Pendampingan Internal Audit PT PPI. Laporan hasil
asesmen tersebut beserta evaluasinya dicantumkan dalam Annual Report
tahun 2017 halaman 179-180.
Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik menjadi salah satu unsur
KPI yang dituangkan dalam Kontrak Manajemen tahun 2018 PT PPI halaman
8-10 sesuai Keputusan Para Pemegang Saham Melalui RUPS Sirkuler PT PPI
Nomor: SK.03/30/1/1/PBP/UT/PI.II-18 dan HK.476/30/1/7/MTI-2018
tanggal 30 Januari 2018 tentang Persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan (RKAP) dan Kontrak Manajemen PT PPI Tahun 2018.
KPI mengenai pelaksanaan GCG yang tercantum dalam Kontrak Manajemen
tahun 2017 menargetkan skor GCG 80%, sementara di dalam Laporan Hasil
Assessment Penerapan GCG Parameter Kementerian Negara BUMN Tahun
2017 halaman 1 menunjukkan skor sebesar 90,303%. Artinya, PT PPI telah
mencapai target KPI Pelaksanaan GCG tahun 2017.
d. Perusahaan melakukan Koordinasi Pengelolaan dan Administrasi
Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN)
Perusahaan memiliki kebijakan/SOP tentang Pengelolaan terhadap
Kepatuhan dan Penyampaian LHKPN yang tercantum dalam SOP Pelaporan
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 42
LHKPN berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor: SKD-630-005123
tanggal 6 November 2017 tentang Kewajiban Melaporkan Harta Kekayaan
bagi Direksi di Lingkungan PT PPI.
Dalam Surat Keputusan Direksi tersebut dinyatakan bahwa untuk
memudahkan monitoring penyampaian LHKPN, berkas LHKPN disampaikan
kepada KPK melalui Pengelola LHKPN Cq. Corporate Secretary & Stakeholder
Relation yang selanjutnya akan disampaikan kepada VP Hubungan Pekerja &
Layanan SDM PT Pelindo II (Persero) sebagai Koordinator Pengelola LHKPN
di lingkungan PT Pelindo II (Persero) Group. Hal lainnya yang telah diatur
dalam Surat Keputusan Direksi tersebut adalah apabila Direksi belum
melaksanakan kewajiban menyampaikan LHKPN sesuai dengan ketentuan
perundangan-undangan akan dikenakan sanksi penundaan pembayaran
bonus atau tantiem sampai yang bersangkutan memenuhi kewajibannya
yang dibuktikan dengan bukti tanda terima LHKPN.
Terdapat pelaksanaan sosialisasi dan bimbingan teknis tentang LHKPN
terhadap pegawai terkait yang dilaksanakan pada tanggal 22 Agustus 2017.
Perusahaan juga telah melaksanakan kebijakan/SOP tentang Kepatuhan
Pelaporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara. Hal tersebut ditandai
dengan Laporan Berkala tentang Perkembangan Pemenuhan Kewajiban
menyampaikan LHKPN kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
e. Perusahaan melaksanakan Program Pengendalian Gratifikasi sesuai
Ketentuan yang Berlaku
Perusahaan melaksanakan program pengendalian gratifikasi sesuai
Surat Keputusan Direksi PT PPI Nomor: SKD-630-002881 tanggal 8
Desember 2016 tentang Kebijakan Pengendalian Penerimaan dan Pemberian
Hadiah/Hiburan di Lingkungan PT PPI. Kebijakan/ketentuan tentang
Pengendalian Gratifikasi meliputi komitmen Dewan Komisaris/Dewan
Pengawas dan Direksi, ketentuan-ketentuan tentang gratifikasi (Ps. 6-13),
fungsi yang ditugaskan mengelola gratifikasi (Ps. 15), mekanisme pelaporan
gratifikasi (Ps. 14), pemantauan atas pelaksanaan (Ps. 15) dan sanksi atas
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 43
penyimpangan ketentuan gratifikasi (Ps. 16).
Perusahaan melaksanakan upaya untuk meningkatkan pemahaman
terhadap kebijakan/ketentuan Pengendalian Gratifikasi. Hal tersebut
dilaksanakan dalam bentuk komunikasi dan sosialisasi tentang Pengendalian
Gratifikasi kepada Dewan Komisaris/Dewan Pengawas, Direksi, dan
Karyawan Perusahaan yang dilaksanakan pada tanggal 9 November 2018.
Dihadiri oleh Direksi, Komisaris dan Pegawai yang dibuktikan dengan
Undangan Sosialisasi Pengendalian Gratifikasi & Whistle Blowing System
(WBS) dan Daftar Hadir Sosialisasi Pengendalian Gratifikasi & WBS.
Terkait dengan implementasi Pengendalian Gratifikasi, perusahaan
melakukan pengelolaan dan pelaporan pengendalian gratifikasi sesuai
dengan undang-undang yang berlaku sebagaimana yang terdapat dalam
Memo Corporate Secretary & Stakeholder Relation kepada President Director
Nomor: MMO-630-09012019-002 tanggal 9 Januari 2019 perihal Laporan
Pelaksanaan Whistle blowing serta Penerimaan dan Pemberian
Hadiah/Hiburan PT PPI. Dalam memo tersebut terdapat dokumentasi
kegiatan pengelolaan gratifikasi yang sesuai dengan perundang-undangan
yang berlaku.
Pedoman Pengendalian Gratifikasi dapat ditinjau kembali atau diubah
apabila dipandang perlu oleh Direksi PT PPI. Hal tersebut diatur dalam
Surat Keputusan Direksi PT PPI Nomor: SKD-630-002881 tanggal 8
Desember 2016 tentang Kebijakan Pengendalian Penerimaan dan Pemberian
Hadiah/Hiburan di Lingkungan PT PPI bagian Penutup Nomor 2.
f. Perusahaan melaksanakan Kebijakan atas Sistem Pelaporan atas
Dugaan Penyimpangan pada Perusahaan yang Bersangkutan (whistle
blowing system)
Kebijakan mengenai Pelaporan Atas Dugaan Penyimpangan pada
Perusahaan (Whistle Blowing System) diatur dalam Surat Keputusan Direksi
PT PPI Nomor: SKD-630-002882 tanggal 8 Desember 2016 tentang
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 44
Kebijakan Penerapan Whistle Blowing System (WBS) di Lingkungan PT PPI.
Dalam pedoman tersebut terdapat seluruh materi yang dipersyaratkan.
Untuk lebih meningkatkan pemahaman tentang pelaporan terkait
pelanggaran, Perusahaan melakukan kegiatan sosialisasi kebijakan WBS
kepada karyawan perusahaan serta stakeholder Perusahaan yang dilakukan
pada tanggal 9 November 2018, dibuktikan dengan Undangan Sosialisasi
Pengendalian Gratifikasi & Whistleblowing dan daftar hadir sosialisasi
pengendalian gratifikasi & WBS.
PT PPI telah melaksanakan kebijakan tentang Pelaporan Atas Dugaan
Penyimpangan pada Perusahaan (Whistle Blowing System). Hal tersebut
ditandai dengan terdapatnya sarana/media perusahaan yang memadai
untuk mendukung pelaksanaan kebijakan Whistle Blowing System
diantaranya Nomor telepon, SMS, Faximile, email, dan alamat pengiriman
surat untuk pelaporan WBS.
Selain itu, terdapat penanganan/tindak lanjut sesuai dengan kebijakan atas
pengaduan yang diterima perusahaan, pelaporan atas pelaksanaan kebijakan
tentang Pelaporan Atas Dugaan Penyimpangan pada Perusahaan yang diatur
dalam Memo Corporate Secretary & Stakeholder Relation kepada President
Director Nomor: MMO-630-09012019-002 tanggal 9 Januari 2019 perihal
Laporan Pelaksanaan Whistleblowing serta Penerimaan dan Pemberian
Hadiah/Hiburan PT PPI. Pada pelaksaannya tidak ditemukan adanya
pelaporan WBS di lingkungan PT PPI.
PT PPI melaksanakan Evaluasi dan Pelaporan terhadap Pelaksanaan
Kebijakan Whistle Blowing secara berkala yang tercantum dalam memo dari
Corporate Secretary & Stakeholder Relation kepada President Director
Nomor: MMO-630-09012019-002 tanggal 9 Januari 2019 perihal Laporan
Pelaksanaan Whistleblowing serta Penerimaan dan Pemberian
Hadiah/Hiburan PT PPI.
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 45
2. Aspek Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal
Aspek RUPS terdiri dari 6 indikator dengan 25 parameter dan 68 faktor yang
diuji kesesuaiannya. Dengan skor 8,654 atau 96,151% dari total skor
maksimal 9.
Capaian skor per indikator terkait aspek Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik
Modal adalah sebagai berikut:
NO INDIKATOR PAR BOBOT
CAPAIAN TAHUN 2018
SKOR CAPAIAN
(%)
II PEMEGANG SAHAM dan RUPS/PEMILIK MODAL
25 9,000 8,654 96,151
1 Pemegang Saham & RUPS/Pemilik Modal melakukan pengangkatan dan pemberhentian Direksi
6 2,423 2,336 96,423
2
Pemegang Saham & RUPS/Pemilik Modal melakukan pengangkatan dan pemberhentian Dewan Komisaris/Dewan Pengawas
5 1,731 1,558 89,991
3
Pemegang Saham & RUPS/Pemilik Modal memberikan keputusan yang diperlukan untuk menjaga kepentingan usaha perusahaan dalam jangka panjang dan jangka pendek sesuai dengan dengan peraturan perundang-undangan dan/atau anggaran dasar
3 1,385 1,385 100,00
4
Pemegang Saham & RUPS/Pemilik Modal memberikan persetujuan laporan tahunan termasuk pengesahan laporan keuangan serta tugas pengawasan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas sesuai peraturan perundang-undangan dan/atau anggaran dasar
6 2,077 1,991 95,835
5
Pemegang Saham & RUPS/Pemilik Modal mengambil keputusan melalui proses yang terbuka dan adil serta dapat dipertanggungjawabkan
2 0,519 0,519 100,00
6
Pemegang Saham & RUPS/ Pemilik Modal melaksanakan Tata Kelola Perusahaan yang Baik sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya
3 0,865 0,865 100,00
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 46
Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai masing masing indikator:
a. Pemegang Saham & RUPS/Pemilik Modal Melakukan Pengangkatan
dan Pemberhentian Direksi
PT PPI telah melakukan pengangkatan dan pemberhentian Direksi sesuai
dengan Salinan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-
03/MBU/2012 Tanggal 22 Maret 2012 tentang Pedoman Pengangkatan
Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris Anak Perusahaan BUMN.
Serta kebijakan Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance Policy)
PT PPI Nomor: PT PPI-630-005020 tanggal 6 November 2017 halaman 26.
Pemegang Saham & RUPS/Pemilik Modal juga telah menetapkan
pengaturan mengenai rangkap jabatan bagi anggota Direksi. Ketentuan
mengenai rangkap jabatan Direksi tercantum dalam Anggaran Dasar PT PPI
Nomor 9 Tanggal 5 November 2012 Pasal 10 Ayat 34 Halaman 22
Ketentuan mengenai rangkap jabatan Direksi tercantum dalam Anggaran
Dasar PT PPI yang memuat ketentuan perangkapan jabatan yang
menimbulkan benturan kepentingan termasuk jenis-jenis perangkapan
jabatan dan pengaturan/mekanisme pengunduran diri dari jabatan rangkap
tersebut atau jabatan anggota Direksi, kurang dari 30 hari sejak terjadi
perangkapan jabatan.
Selama tahun 2018, terdapat dua kali pemberhentian Direksi yang diatur
dengan mengacu pada Anggaran Dasar PT PPI Nomor 9 tanggal 5 November
2012 Pasal 10 Ayat 13, 14, dan 17 dan Keputusan Para Pemegang Saham
Tanpa Melalui RUPS (RUPS Sirkuler) Nomor SK.03/23/3/2/PBP/UT/PI.II-
18 dan Nomor: HK.476/23/3/2/MTI-2018 Tanggal 23 Maret 2018 tentang
Pemberhentian Anggota Direksi PT PPI, serta Keputusan Para Pemegang
Saham Tanpa Melalui RUPS (Sirkuler) PT PPI Nomor:
SK.03/3/8/1/PBP/UT/PI.II-18 dan Nomor: HK.476/3/8/1/MTI-2018
tanggal 3 Agustus 2018 tentang Pemberhentian Anggota Direksi PT PPI.
Komposisi Direksi sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan mengacu pada
Keputusan Para Pemegang Saham Tanpa Melalui RUPS (Sirkuler) PT PPI
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 47
Nomor: SK.03/23/3/2/PBP/UT/PI.II-18 dan Nomor: HK.476/23/3/2/MTI-
2018 tanggal 23 Maret 2018 tentang Pemberhentian Anggota Direksi PT
PPI. Berdasarkan RUPS tanggal 28 Agustus 2018, Direksi PT PPI berjumlah
4 orang dan jumlah ini telah sesuai dengan kebutuhan perusahaan yang
mengacu pada Anggaran Dasar dan Board Manual. Seluruh Anggota Direksi
memiliki latar belakang dan pengalaman yang sesuai dengan jabatan yang
ditetapkan.
b. Pemegang Saham & RUPS/Pemilik Modal Melakukan Pengangkatan
dan Pemberhentian Dewan Pengawas Sesuai Ketentuan yang Berlaku
PT PPI telah melakukan pengangkatan dan pemberhentian Dewan
Komisaris sesuai dengan Salinan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor:
PER-03/MBU/2012 tanggal 22 Maret tahun 2012 tentang Pedoman
Pengangkatan Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris Anak
Perusahaan BUMN. Serta diatur lebih rinci dalam Kebijakan Tata Kelola
Perusahaan (Corporate Governance Policy) PT PPI Nomor: PT PPI-630-
005020 tanggal 6 November 2017 halaman 21.
Pemegang Saham & RUPS/Pemilik Modal telah menetapkan pengaturan
mengenai rangkap jabatan bagi anggota Dewan Pengawas/Dewan
Komisaris yang tertuang dalam keputusan Pemegang Saham &
RUPS/Pemilik Modal dalam menetapkan jabatan-jabatan yang
menimbulkan benturan kepentingan, sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku sesuai dengan Anggaran Dasar PT PPI Nomor 9
tanggal 5 November 2012 Pasal 14 Ayat 32 Poin e halaman 40.
c. Pemegang Saham & RUPS/Pemilik Modal Memberikan Keputusan
yang Diperlukan Untuk Menjaga Kepentingan Usaha Perusahaan
dalam Jangka Panjang dan Jangka Pendek Sesuai Dengan Peraturan
Perundang-Undangan dan/atau Anggaran Dasar
Pemegang Saham & RUPS/Pemilik modal menetapkan Pedoman
Penyusunan RJPP seperti yang terdapat dalam Lampiran 1 Surat Nomor:
UM.330/8/3/2/PI.II-17 tanggal Maret 2017 tentang Penyampaian Aspirasi
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 48
Pemegang Saham untuk Penyusunan Rencana Jangka Panjang Anak
Perusahaan Tahun 2016-2020. Selanjutnya Dewan Komisaris
menyampaikan pemaparan/tanggapan atas hal-hal yang diusulkan Direksi
untuk diputuskan dalam RUPS melalui Surat Tanggapan Nomor:
UM.330/8/28/KOMPPI-17 tanggal 28 Agustus 2017 Perihal Persetujuan
Dokumen RJPP PT PPI 2016-2020.
Pemegang Saham & RUPS/Pemilik Modal menetapkan Pedoman
Penyusunan RKAP sesuai dengan Anggaran Dasar PT PPI Nomor 9 tanggal 5
November 2012 Pasal 17 halaman 46 serta Surat Keputusan Direksi PT
Pelabuhan Indonesia (Persero) Nomor: HK.566/6/4/2//PI.II-16 tentang
Standar Operasional Perusahaan (SOP) Penyusunan dan Pengelolaan
Anggaran sebagai Bagian dari Siklus Procure-to-Pay di Lingkungan
PT Pelindo II (Persero) tanggal 6 April 2016.
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas telah menyampaikan
pemaparan/tanggapan atas hal-hal yang diusulkan oleh Direksi untuk
diputuskan oleh RUPS melalui surat tanggapan Dewan Komisaris dan
disahkan dalam Keputusan Para Pemegang Saham Tanpa Melalui RUPS
(Sirkuler) PT PPI Nomor: SK.03/30/1/1/PBP/UT/PI.II-18 dan Nomor:
HK.476/30/1/7/MTI-2018 tanggal 30 Januari 2018 tentang Persetujuan
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan Kontrak Manajemen
PT PPI Tahun 2018 serta Keputusan Para Pemegang Saham Tanpa Melalui
RUPS (Sirkuler) PT PPI Nomor: SK.03/14/8/1/PBP/UT/PI.II-18 dan
Nomor: HK.476/14/8/1/MTI-2018 tanggal 14 Agustus 2018 tentang
Persetujuan Peningkatan Modal Dasar PT PPI.
d. Pemilik Modal Memberikan Persetujuan Laporan Tahunan Termasuk
Pengesahan Laporan Keuangan serta Tugas Pengawasan Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas Sesuai Peraturan Perundang-undangan
dan/atau Anggaran Dasar
Pemegang Saham & RUPS/Pemilik Modal memberikan Penilaian Kinerja
Direksi dan Dewan Komisaris secara kolegial dan bukan individu serta
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 49
tertuang dalam Kontrak Manajemen PT PPI Tahun 2018. Penilaian kinerja
dituangkan dalam Berita Acara Rapat Pembahasan Persetujuan Laporan
Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan terdapat dalam Risalah RUPS
PT PPI Nomor: SK.03/26/4/2/PBI/UT/PI.II-18 dan Nomor:
HK.476/26/4/2/MTI-2018 tanggal 26 April 2018 tentang Persetujuan
Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun
Buku 2017.
Pemegang Saham/RUPS/Pemilik Modal memutuskan penunjukan Auditor
Eksternal yang melakukan audit Laporan Keuangan Perusahaan
berdasarkan Risalah RUPS PT PPI Nomor: SK.03/26/4/2/PBI/UT/PI.II-18
dan Nomor: HK.476/26/4/2/MTI-2018 tanggal 26 April 2018 tentang
Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan
Konsolidasi Tahun Buku 2017.
Pemegang Saham & RUPS/Pemilik Modal telah menetapkan
gaji/honorarium, tunjangan, fasilitas dan tantiem/insentif kinerja untuk
Direksi dan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas PT PPI berdasarkan
Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-01/MBU/06/2017 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-
04/MBU/2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dekom,
dan Dewas BUMN. Kemudian diatur lebih detail dalam Keputusan Para
Pemegang Saham di Luar RUPS (RUPS Sirkuler) PT PPI Nomor:
SK.03/20/12/3/PBI/UT/PI.II-18 dan Nomor: HK.476/20/12/4/MTI-2018
tentang Penetapan Penghasilan Direksi dan Dewan Komisaris PT PPI
Tanggal 20 Desember 2018.
e. Pemilik Modal Mengambil Keputusan Melalui Proses yang Terbuka
dan Adil Serta Dapat Dipertanggungjawabkan
Pemegang Saham & RUPS/Pemilik Modal mengambil keputusan sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan di bidang Perseroan Terbatas
tentang Perseroan Terbatas dan/atau Anggaran Dasar Perusahaan sehingga
menghasilkan keputusan yang sah serta pengambilan keputusan melalui
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 50
proses yang terbuka dan adil. Hal ini mengacu kepada Anggaran Dasar
PT PPI Nomor 9 tanggal 5 November 2012 dan telah mempertimbangkan
hak dan kewajiban seluruh pemangku kepentingan perusahaan.
f. Pemilik Modal Melaksanakan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Sesuai Dengan Wewenang dan Tanggung jawabnya
Pemilik modal telah memberikan arahan/pembinaan penerapan tata kelola
perusahaan yang baik kepada Direksi dan Dewan Komisaris/Dewan
Pengawas yang dituangkan dalam Keputusan Para Pemegang Saham Tanpa
Melalui RUPS Sirkuler PT PPI Nomor: SK.03/30/1/1/PBP/UT/PI.II-18 dan
Nomor: HK.476/30/1/7/MTI-2018 tanggal 30 Januari 2018 tentang
Persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan Kontrak
Manajemen PT PPI Tahun 2018.
Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal menetapkan sistem penerimaan
laporan mengenai gejala penurunan kinerja dari Direksi dan/atau Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas melalui penerimaan laporan bulanan
perusahaan serta mekanisme pembahasan dalam RUPS Laporan Bulanan
Perusahaan tahun 2018. Hal tersebut juga tercantum dalam Risalah RUPS
PT PPI Nomor: SK.03/26/4/2/PBI/UT/PI.II-18 dan Nomor:
HK.476/26/4/2/MTI-2018 tanggal 26 April 2018 tentang Persetujuan
Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun
Buku 2017.
Berdasarkan laporan Surat Nomor: PPI-510-15012019-010 Perihal
Penyampaian Laporan Manajemen (Konsolidasi) Triwulan IV Tahun 2018,
terdapat fakta bahwa tidak terjadi penurunan kinerja dan/atau kerugian
Perusahaan yang disampaikan oleh Dewan Komisaris dan/atau Direksi
kepada Pemegang Saham & RUPS/Pemilik Modal.
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 51
3. Aspek Dewan Komisaris/Dewan Pengawas
Aspek governance yang terkait dengan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas
dinilai berdasarkan 12 indikator dengan 43 parameter dan 167 faktor yang
diuji kesesuaiannya menghasilkan skor 33,514 atau 95,753% dari skor
maksimum 35.
Capaian skor per indikator terkait aspek Dewan Komisaris/Dewan Pengawas
adalah sebagai berikut:
NO INDIKATOR PAR BOBOT
CAPAIAN TAHUN 2018
SKOR CAPAIAN
(%)
III DEWAN KOMISARIS/DEWAN PENGAWAS
43 35,000 33,514 95,753
1
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas melaksanakan program pelatihan/pembelajaran secara berkelanjutan.
2 1,348 1,236 91,667
2
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas melakukan pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab secara jelas serta menetapkan faktor-faktor yang dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan tugas Dewan Komisaris/Dewan Pengawasan.
4 2,127 2,127 100,00
3
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memberikan persetujuan atas rancangan RJPP dan RKAP yang disampaikan oleh Direksi.
2 2,904 2,759 95,00
4
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memberikan arahan terhadap Direksi atas implementasi rencana dan kebijakan perusahaan.
9 9,593 8,988 93,691
5
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas melaksanakan pengawasan terhadap Direksi atas implementasi rencana dan kebijakan perusahaan.
6 6,479 6,201 95,706
6
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan pengelolaan anak perusahaan/perusahaan patungan.
2 1,504 1,442 95,907
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 52
7
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas berperan dalam pencalonan anggota Direksi, menilai kinerja Direksi (individu dan kolegial) dan mengusulkan tantiem/insentif kinerja sesuai ketentuan yang berlaku dan mempertimbangkan kinerja Direksi.
3 2,437 2,316 95,035
8
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas melakukan tindakan terhadap potensi benturan kepentingan yang menyangkut dirinya.
1 0,571 0,571 100,00
9
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memantau dan memastikan bahwa praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik telah diterapkan secara efektif dan berkelanjutan.
2 1,659 1,659 100,00
10
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas menyelenggarakan rapat Dewan Komisaris/Dewan Pengawas yang efektif dan menghadiri Rapat Dewan Komisaris/Dewan Pengawas sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
3 1,348 1,348 100,00
11
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memiliki Sekretaris Dewan Komisaris/Dewan Pengawas untuk mendukung tugas kesekretariatan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas.
4 2,593 2,513 96,918
12
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memiliki Komite Dewan Komisaris/Dewan Pengawas yang efektif.
5 2,437 2,354 96,594
Berikut ini adalah penjelasan secara rinci mengenai penerapan GCG untuk
masing-masing indikator:
a. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas melaksanakan program
pelatihan/pembelajaran secara berkelanjutan
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas telah melakukan program pengenalan
bagi anggota Dewan Komisaris yang baru diangkat. Hal ini sesuai dengan
Surat Dewan Komisaris Kepada Direktur Utama Nomor:
UM.330/11/83/KOMPPI-18 Tanggal 5 November 2018 Perihal Pengenalan
Dewan Komisaris Baru PT PPI. Dewan Komisaris telah menyampaikan
kepada Direksi untuk diadakan program pengenalan bagi anggota Dewan
Komisaris yang baru diangkat, sebagaimana diatur dalam Board Manual
Tahun 2017. Agenda tersebut diikuti oleh Komisaris Independen tahun
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 53
2018 yaitu Apep Fajar Kurniawan dan telah mengikuti program pengenalan
perusahaan dalam forum rapat Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal
7-8 November 2018. Hal tersebut tercantum dalam Risalah rapat koordinasi
Dewan Komisaris dan Direksi termasuk surat undangan rapat Nomor:
2/DK/V/IPC-TPK-2017 tanggal 10 Mei 2017. Agenda perkenalan Dewan
Komisaris yaitu mencakup Sejarah PT PPI, Akta Pendirian PT PPI, Komposisi
Saham Perusahaan, Wilayah Operasi, Visi dan Misi Perusahaan, Bidang
Usaha PT PPI, dan Nilai-Nilai Perusahaan.
Dalam hal pelaksanaan program pelatihan, sudah terdapat kebijakan
mengenai program pelatihan bagi Dewan Komisaris/Dewan Pengawas yaitu
Kebijakan Pengawasan dan Pemberian Nasihat Dewan Komisaris PT PPI
Tanggal 23 Oktober 2017 halaman 2 tentang Kebijakan Program
Pengembangan Anggota Dewan Komisaris. Selain itu juga telah terdapat
rencana kerja dan anggaran untuk kegiatan pelatihan bagi anggota Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas, yang tercantum dalam Rencana Kerja dan
Anggaran Dewan Komisaris PT PPI Tahun 2018 dan disahka pada 22
Desember 2017.
Pelaksanaan pelatihan bagi anggota Dewan Komisaris direalisasikan sesuai
dengan Rencana Kerja Dewan Komisaris yang tercantum dalam Surat
Direktur Utama Kepada Komisaris Utama Nomor: PPI-632-006023 tanggal
21 Maret 2018 Perihal Undangan In House Training Dewan Komisaris dan
Direksi PT PPI.
b. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas melakukan pembagian tugas,
wewenang dan tanggung jawab secara jelas serta menetapkan faktor-
faktor yang dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan tugas Dewan
Komisaris/Dewan Pengawasan
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas telah memiliki kebijakan pembagian
tugas diantara anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Kebijakan
Pengawasan dan Pemberian Nasihat Dewan Komisaris PT PPI tanggal 23
Oktober 2017 Halaman 4 tentang Kebijakan Pembagian Tugas Anggota
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 54
Dewan Komisaris. Hal tersebut ditetapkan dalam Berita Acara Kesepakatan
Dewan Komisaris PT PPI Tanggal 24 Juli 2018 tentang Pembagian Tugas
Dewan Komisaris PT PPI, dimana pembagian tugas tersebut telah mencakup
seluruh tugas direksi. Dalam pelaksanaan tugasnya terdapat penugasan
anggota Dewan Komisaris sebagai Ketua Komite Dewan Komisaris, yaitu
Dachamer Munthe yang menjabat sebagai Ketua Komite Audit.
Mekanisme pengambilan keputusan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas
terdapat didalam Kebijakan Pengawasan dan Pemberian Nasihat Dewan
Komisaris PT PPI tanggal 23 Oktober 2017 halaman 6 tentang Kebijakan
Pengambilan Keputusan Dewan. Selain itu, pengambilan keputusan oleh
Dewan Komisaris atas usulan direksi dilaksanakan paling lambat 14 hari
setelah usulan diterima dengan ketentuan standar waktu tersebut diatur
secara berbeda-beda dalam KPI Dewan Komisaris. Keputusan tersebut harus
dikomunikasikan kepada pihak terkait selambat-lambatnya 7 hari setelah
keputusan ditetapkan.
Kebijakan mengenai penyusunan rencana kerja dan anggaran tahunan
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas ada dalam Pedoman Pengawasan dan
Pemberian Nasihat Dewan Komisaris PT PPI tanggal 23 Oktober 2017
Halaman 10 tentang Kebijakan Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
Tahunan (RKAT) Dewan Komisaris. RKAT Dewan Komisaris/Dewan
Pengawas disampaikan kepada Direksi untuk dimasukkan sebagai bagian
dari RKAP sesuai dengan Surat Dewan Komisaris kepada Direktur Utama
Nomor: UM.330/12/40/KOMPPI-17 Tanggal 22 Desember 2017 Perihal
Penyampaian RKA Dewan Komisaris tahun 2018.
Kebijakan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas tentang informasi yang harus
disediakan oleh Direksi tercantum didalam Kebijakan Pengawasan dan
Pemberian Nasihat Dewan Komisaris PT PPI tanggal 23 Oktober 2017
halaman 12 tentang Kebijakan Informasi yang Harus Disediakan oleh
Direksi kepada Dewan Komisaris. Substansi yang termuat dalam kebijakan
tersebut yaitu bentuk informasi yang disampaikan baik yang berkala
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 55
maupun insidentil, standar waktu penyampaiannya, dan mekanisme
penyampaian informasi tersebut oleh Direksi.
c. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memberikan persetujuan atas
rancangan RJPP dan RKAP yang disampaikan oleh Direksi
Sudah terdapat kebijakan mengenai mekanisme pemberian
persetujuan/tanggapan/pendapat Dewan Komisaris/Dewan Pengawas
terhadap rancangan RJPP yang disampaikan oleh Direksi yaitu Kebijakan
Pengawasan dan Pemberian Nasihat Dewan Komisaris PT PPI tanggal 23
Oktober 2017 halaman 17 tentang Kebijakan Pemberian
Persetujuan/Tanggapan/Pendapat/Saran Dewan Komisaris terhadap
Rancangan RJPP yang Disampaikan oleh Direksi. Tidak ada pengesahan RJPP
atau revisi RJPP di tahun 2018, karena sudah disahkan di tahun 2017.
Terkait dengan telaah RJPP, Dewan Komisaris/Dewan Pengawas telah
melakukan telaah terhadap rancangan RJPP yang disampaikan oleh Direksi.
Hal tersebut terdapat dalam hasil telaah rancangan RJPP secara tertulis dari
Komite Audit, pada Kajian/Telaahan RJPP 2016-2020 tanggal 17 Oktober
2017. Hasil penelaahan tersebut juga telah disampaikan ke Direksi untuk
ditandaklanjuti yang tertuang dalam Rapat Komisaris dan Direksi tanggal 19
Juli 2017 dengan salah satu agenda rapat adalah overview RJPP.
d. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memberikan arahan terhadap
Direksi atas implementasi rencana dan kebijakan perusahaan
Dewan Komisaris telah menetapkan kebijakan mengenai informasi
lingkungan bisnis dan permasalahannya yang diperkirakan berdampak pada
usaha perusahaan dan kinerja perusahaan yang perlu mendapat perhatian
Dewan Komisaris. Kebijakan Pengawasan dan Pemberian Nasihat Dewan
Komisaris PT PPI Tanggal 23 Oktober 2017 halaman 21 tentang Kebijakan
Pemantauan Perubahan Lingkungan Bisnis.
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 56
Dewan Komisaris telah melakukan pembahasan internal mengenai isu-isu
terkini mengenai perubahan lingkungan bisnis dan permasalahan yang
dihadapi perusahaan.
1) Dewan Komisaris melakukan telaah mengenai isu-isu terkini tentang
perubahan lingkungan bisnis dan permasalahan yang dihadapi
perusahaan dalam Rapat Komisaris dan Direksi.
2) Dewan Komisaris telah memberikan arahan kepada Direksi berdasarkan
hasil telaah mengenai isu-isu terkini tentang perubahan lingkungan bisnis
dan permasalahan yang dihadapi perusahaan, termasuk pemberian
persetujuan jika respon perusahaan dalam kewenangan Dewan Komisaris
dalam Rapat Komisaris dan Direksi.
3) Proses telaah yang dilakukan oleh Dewan Komisaris telah menggunakan
seluruh perangkat Dewan Komisaris.
Dalam hal ini Dewan Komisaris beserta Dewan Direksi telah membahas isu-
isu strategis yang ada di perusahaan, dan ada tanggapan dari Dewan
Komisaris. Pembahasan hal-hal diatas terdapat pada Risalah Rapat
Komisaris dan Direksi tanggal 27 Agustus 2018.
Mekanisme bagi Dewan Komisaris/Dewan Pengawas untuk
merespon/menindaklanjuti saran, permasalahan atau keluhan dari
stakeholder dan menyampaikan kepada Direksi tentang saran penyelesaian
yang diperlukan dibuat dalam bentuk Kebijakan Pengawasan dan Pemberian
Nasihat Dewan Komisaris PT PPI tanggal 23 Oktober 2017 halaman 22
tentang Kebijakan dalam Merespon Saran, Permasalahan, atau Keluhan dari
Stakeholder dan menyampaikan Saran kepada Direksi. Pembahasan saran,
harapan, permasalahan, dan keluhan dari Stakeholders salah satunya
tertuang didalam Risalah Rapat Dewan Komisaris dan Dewan Direksi
Tanggal 17 Januari 2018 tentang upaya percepatan peresmian jalan tol
Colincing-Cibitung.
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 57
Kebijakan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas mengenai pengawasan dan
pemberian nasihat terhadap kebijakan/rancangan SPI dan pelaksanaannya
tercantum didalam Kebijakan Pengawasan dan Pemberian Nasihat Dewan
Komisaris PT PPI tanggal 23 Oktober 2017 halaman 24 tentang Kebijakan
atas Rancangan SPI dan Pelaksanaannya.
Dewan Komisaris telah melakukan telaah atas: a) kebijakan/rancangan dan
pelaksanaan SPI; b) hasil evaluasi atas efektivitas pengendalian intern pada
tingkat entitas; c) hasil evaluasi atas efektivitas pengendalian intern pada
tingkat operasional/aktivitas; d) internal control report. Proses telaah yang
dilakukan oleh Dewan Komisaris menggunakan seluruh Komite Dewan
Komisaris. Hal tersebut termuat dalam Memo Ketua Komite Audit kepada
Dewan Komisaris Nomor: UM.330/10/01/KOMPPI-18 tanggal 1 Oktober
2018 Perihal Penyampaian Evaluasi Sistem Pengendalian Internal dan
Pelaksanaannya di PT PPI.
Kebijakan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas mengenai manajemen risiko
perusahaan dan pelaksanaannya terangkum didalam Kebijakan Pengawasan
dan Pemberian Nasihat Dewan Komisaris PT PPI tanggal 23 Oktober 2017
halaman 25 tentang Kebijakan atas Manajemen Risiko Perusahaan dan
Pelaksanaannya. Dewan Komisaris diwakili oleh Komite Audit telah
melakukan telaah atas kebijakan dan pelaksanaan manajemen risiko
perusahaan (termasuk rencana kerja unit manajemen risiko), hasil analisis
risiko atas rancangan RKAP dan strategi penanganannya, dan laporan
pelaksanaan manajemen risiko berkala yang disampaikan oleh Direksi.
Proses telaah yang dilakukan oleh Dewan Komisaris menggunakan
perangkat Komite Dewan Komisaris dan tercantum dalam Kajian Manajemen
Risiko dan Pelaksanaannya di PT PPI Tanggal 1 Oktober 2018.
Kebijakan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas mengenai pengawasan dan
pemberian nasihat terhadap kebijakan Sistem Teknologi Informasi
Perusahaan dan pelaksanaannya tertuang dalam Kebijakan Pengawasan dan
Pemberian Nasihat Dewan Komisaris PT PPI tanggal 23 Oktober 2017
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 58
halaman 27 tentang Kebijakan atas Sistem Informasi Perusahaan dan
Pelaksanaannya. Dewan Komisaris telah melakukan telaah terhadap
kebijakan sistem teknologi informasi dan pelaksanaannya sesuai dengan
rencana kerja yang telah ditetapkan. Hal ini terangkum dalam Risalah Rapat
Dewan Komisaris dan Dewan Direksi tanggal 28 Juni 2018.
Kebijakan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas mengenai pengelolaan
sumber daya manusia, khususnya tentang manajemen karir di perusahaan,
sistem dan prosedur promosi, mutasi dan demosi di perusahaan dan
pelaksanaan kebijakan tersebut diatur dalam Kebijakan Pengawasan dan
Pemberian Nasihat Dewan Komisaris PT PPI tanggal 23 Oktober 2017
halaman 29 tentang Kebijakan atas Pengelolaan Sumber Daya Manusia,
khususnya mengenai Manajemen Karir.
Dewan Komisaris telah menetapkan mengenai pengawasan dan pemberian
nasihat terhadap kebijakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan
sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yang
tertuang dalam Kebijakan Pengawasan dan Pemberian Nasihat Dewan
Komisaris PT PPI Tanggal 23 Oktober 2017 halaman 31 tentang Kebijakan
atas Akuntansi dan Penyusunan Laporan Keuangan. Arahan Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas terkait kebijakan akuntansi mengacu kepada
kebijakan dari holding yang dibuktikan dengan SK Ratifikasi.
Kebijakan pengadaan dan pelaksanaannya tertuang dalam Kebijakan
Pengawasan dan Pemberian Nasihat Dewan Komisaris PT PPI Tanggal 23
Oktober 2017 Halaman 32 tentang Kebijakan atas Pengadaan Barang dan
Jasa. Dewan Komisaris telah menetapkan kebijakan mengenai pengawasan
dan pemberian nasihat terhadap kebijakan mutu dan pelayanan serta
pelaksanaan kebijakan tersebut. Sesuai dengan Kebijakan Pengawasan dan
Pemberian Nasihat Dewan Komisaris PT PPI tanggal 23 Oktober 2017
halaman 34 tentang Kebijakan atas Peningkatan Mutu dan Pelayanan.
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 59
e. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas melaksanakan pengawasan
terhadap Direksi atas implementasi rencana dan kebijakan
perusahaan
Kebijakan Pengawasan dan Pemberian Nasihat Dewan Komisaris PT PPI
tanggal 23 Oktober 2017 halaman 35 berisi tentang Kebijakan atas
Kepatuhan Perusahaan terhadap Ketentuan yang Berlaku. Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas membahas kepatuhan Direksi terhadap
peraturan perundang-undangan dan perjanjian dengan pihak ketiga.
Dalam hal ini terdapat telaahan atas kepatuhan Direksi terhadap anggaran
dasar, peraturan perundang-undangan yang mengatur bisnis perusahaan
(regulasi sektoral), dan peraturan perundang-undangan lainnya serta
perjanjian dengan pihak ketiga. Termasuk laporan hasil audit atas kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku (PSA-62) yang
diterbitkan Akuntan Publik yang mengaudit laporan keuangan, serta laporan
hasil audit yang dilaksanakan oleh BPK RI mengenai kepatuhan terhadap
perundang-undangan yang berlaku.
Dari aspek hukum terdapat hasil evaluasi kajian risiko dan legal (risk and
legal review) atas rencana inisiatif bisnis, kebijakan dan rencana kerjasama
yang akan dilakukan oleh perusahaan, kinerja kegiatan/upaya-upaya
penyelesaian kasus litigasi dan non litigasi, kajian hukum (legal opinion) atas
rencana tindakan dan permasalahan yang terjadi terkait dengan kesesuaian
hukum atau ketentuan yang berlaku.
Proses telaah yang dilakukan oleh Dewan Komisaris/Dewan Pengawas
menggunakan seluruh perangkat di Dewan Komisaris/Dewan Pengawas
(Komite Dewan Komisaris/Dewan Pengawas). Hasil hasil telaahan tersebut
menjadi arahan kepada direksi dan dilaporkan kepada RUPS/Pemilik Modal
dalam laporan tugas pengawasan yang dilaksanakan oleh Dewan
Komisaris/Dewan semesteran dan tahunan.
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 60
Dewan Komisaris telah menetapkan kebijakan tentang kepatuhan Direksi
dalam menjalankan pengurusan perusahaan terhadap RKAP dan/atau RJPP.
Sesuai dengan Kebijakan Pengawasan dan Pemberian Nasihat Dewan
Komisaris PT PPI tanggal 23 Oktober 2017 halaman 38 tentang Kebijakan
atas Kepatuhan Direksi dalam Menjalankan Pengurusan Perusahaan
terhadap RKAP dan/atau RJPP. Berdasarkan kebijakan tersebut terdapat
evaluasi pencapaian perusahaan yang mencakup kesesuaian pelaksanaan
program kerja (inisiatif perusahaan) dan anggaran yang telah ditetapkan
dalam risalah rapat tersebut yang didalamnya terdapat pembahasan kinerja
PT PPI sampai dengan triwulan III. Evaluasi tersebut ditindaklanjuti dalam
Laporan Manajemen Triwulanan I s.d. Triwulan III yang ditandatangani oleh
Komisaris Utama serta seluruh anggota Dewan Komisaris.
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memberikan persetujuan atas transaksi
atau tindakan dalam lingkup kewenangan Dewan Komisaris/Dewan
Pengawas atau RUPS/Pemilik Modal. Berdasarkan Kebijakan Pengawasan
dan Pemberian Nasihat Dewan Komisaris PT PPI tanggal 23 Oktober 2017
halaman 40 tentang Kebijakan Mekanisme Pemberian
Persetujuan/Otorisasi/Rekomendasi Dewan Komisaris terhadap Tindakan
Direksi yang Memerluka Rekomendasi/ Persetujuan Dewan Komisaris.
Terkait pemberian otorisasi atau rekomendasi oleh Dewan Komisaris atas
transaksi atau tindakan Direksi dalam lingkup kewenangan Dewan
Komisaris atau RUPS/Pemilik Modal:
a) Dewan Komisaris telah melakukan telaah terhadap transaksi atau
tindakan Direksi melalui proses pembahasan internal Dewan Komisaris
dan dengan Direksi, yang keduanya dituangkan dalam risalah rapat
internal Dewan Komisaris dan maupun rapat Dewan Komisaris bersama
Direksi.
b) Dalam proses otorisasi Dewan Komisaris telah memastikan tindakan-
tindakan strategis yang membutuhkan persetujuan atau rekomendasi
Dewan Komisaris telah didukung dengan analisis risiko yang memadai.
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 61
c) Proses telaah yang dilakukan oleh Dewan Komisaris menggunakan
seluruh perangkat di Dewan Komisaris yaitu Sekretaris Dewan Komisaris
dan Komite Audit.
Dewan Komisaris telah menetapkan kebijakan mengenai proses penunjukan
calon auditor eksternal dan/atau penunjukan kembali auditor eksternal dan
penyampaian usulan calon auditor eksternal kepada RUPS/Pemilik Modal
berdasarkan Kebijakan Pengawasan dan Pemberian Nasihat Dewan
Komisaris PT PPI Tanggal 23 Oktober 2017 Halaman 41 tentang Kebijakan
atas Proses Penunjukan Calon Auditor Eksternal dan/atau Penunjukan
Kembali Auditor Eksternal dan Penyampaian Usulan Calon Auditor Eksternal
kepada RUPS.
Pembahasan dilakukan dalam RUPS, dimana dalam risalah tersebut
Pemegang Saham menetapkan penunjukkan Kantor Akuntan Publik untuk
melakukan audit laporan keuangan konsolidasian perseroan untuk tahun
buku 2018. Dewan Komisaris tidak mengevaluasi karena Eksternal Auditor
ditunjuk oleh holding.
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas telah melakukan langkah-langkah untuk
memastikan audit eksternal dan audit internal dilaksanakan secara efektif
seperti yang tercantum didalam Memo Ketua Komite Audit kepada Dewan
Komisaris Nomor: UM.330/10/01/KOMPPI-18 Tanggal 1 Oktober 2018
Perihal Penyampaian Evaluasi Sistem Pengendalian Internal dan
Pelaksanaannya di PT PPI.
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas telah membahas dalam rapat koordinasi
dengan Dewan Direksi ketika terjadi gejala menurunnya kinerja perusahaan.
Hal ini dapat dilihat pada Risalah Rapat Dewan Komisaris Tahun 2018 dan
Risalah Rapat Dewan Komisaris dan Direksi Tahun 2018.
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 62
f. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan kebijakan pengelolaan anak perusahaan/perusahaan
patungan
Terkait dengan kebijakan Pengelolaan Anak Perusahaan/Perusahaan
Patungan, PT PPI memiliki Kebijakan Pengawasan dan Pemberian Nasihat
Dewan Komisaris PT PPI Tanggal 23 Oktober 2017 Halaman 48 tentang
Kebijakan atas Pengelolaan Anak Perusahaan/Perusahaan Patungan.
Pembahasan mengenai kebijakan pengelolaan perusahaan anak
perusahaan/perusahaan patungan tertuang didalam Risalah Rapat Dewan
Komisaris dan Direksi Tanggal 21 Maret 2018. Yakni pembahasan tentang
proses evaluasi terhadap arah pengelolaan anak perusahaan terkait dengan
visi pengembangan usaha perusahaan (progres atas proyek PT API) melalui
proses rapat gabungan Dewan Komisaris. Dewan Komisaris telah
memberikan evaluasi kesesuaian mengenai arah pengelolaan anak
perusahaan dan kinerja anak perusahaan terkait dengan visi pengembangan
usaha perusahaan, yang dilakukan oleh Dewan Komisaris menggunakan
seluruh perangkat Dewan Komisaris.
Dewan Komisaris telah menetapkan kebijakan mengenai pengangkatan
Direksi dan Dewan Komisaris anak perusahaan/perusahaan patungan.
Sesuai dengan Kebijakan Pengawasan dan Pemberian Nasihat Dewan
Komisaris PT PPI Tanggal 23 Oktober 2017 Halaman 50 tentang Kebijakan
atas Pengangkatan Direksi dan Dewan Komisaris Anak
Perusahaan/Perusahaan Patungan. Akan tetapi, Dewan Komisaris
perusahaan tidak melakukan penilaian terhadap proses pengangkatan
Direksi dan Dewan Komisaris anak perusahaan, karena proses pengangkatan
dan yang mengangkat Direksi dan Dewan Komisaris anak perusahaan dari
PT Pengembang Pelabuhan Indonesia dilakukan oleh holding.
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 63
g. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas berperan dalam pencalonan
anggota Direksi, menilai kinerja Direksi (individu dan kolegial) dan
mengusulkan tantiem/insentif kinerja sesuai ketentuan yang berlaku
dan mempertimbangkan kinerja Direksi
Dewan Komisaris telah menetapkan kebijakan dan kriteria seleksi bagi calon
Direksi dan pengusulan calon tersebut kepada Pemegang Saham/Pemilik
Modal esuai dengan Kebijakan Pengawasan dan Pemberian Nasihat Dewan
Komisaris PT PPI Tanggal 23 Oktober 2017 Halaman 52 tentang Kebijakan
atas Seleksi dan Pengusulan Calon Direksi Kepada Pemegang Saham/Pemilik
Modal. Dalam hal ini tidak terdapat telaah oleh Dewan Komisaris
dikarenakan pengusulan Calon Direksi Baru di lakukan oleh holding dan
sudah terdapat daftar siapa saja yang akan mejadi Calon Direksi yang
ditunjuk oleh Kementrian BUMN selaku pemilik Saham mayoritas sehingga
kewenangan tidak terdapat di anak Perusahaan BUMN.
Terdapat penilaian terhadap Direksi oleh Dewan Komisaris/Dewan
Pengawas. Penilaian kinerja Direksi secara kolegial terdapat pada Kebijakan
Pengawasan dan Pemberian Nasihat Dewan Komisaris PT PPI Tanggal 23
Oktober 2017 Halaman 54 tentang Kebijakan atas Penilaian Kinerja Direksi
dan Pelaporan Kepada Saham. Penilaian kinerja Direksi oleh Dewan
Komisaris dalam tanggapan Dewan Komisaris dalam RUPS Laporan
Pertanggungjawaban Kinerja Perusahaan Tahun Buku 2017 PT PPI
menggunakan seluruh perangkat dengan berdasarkan telaahan kriteria,
target dan indikator kinerja utama yang tercakup dalam Kontrak Manajemen
Direksi secara kolegial dengan realisasi pencapaiannya. Dalam RUPS laporan
pertanggungjawaban tahun buku 2017 belum ada penilaian Direksi secara
individu.
Dewan Komisaris merencanakan dan melaksanakan telaah remunerasi
Direksi seperti yang tercantum dalam Kajian Remunerasi di PT PPI Tanggal 1
Oktober 2018. Kajian tersebut disesuaikan dengan Kebijakan Pengawasan
dan Pemberian Nasihat Dewan Komisaris PT PPI Tanggal 23 Oktober 2017
Halaman 55 tentang Kebijakan atas Pengusulan Remunerasi Direksi.
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 64
Dewan Komisaris menyampaikan tanggapan terhadap remunerasi (gaji,
tunjangan dan fasilitas serta tantiem/insentif kinerja) Direksi kepada RUPS.
Sebagaimana tercantum dalam Tanggapan Dewan Komisaris dalam RUPS
Laporan Pertanggungjawaban Kinerja Perusahaan Tahun Buku 2017.
h. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas melakukan tindakan terhadap
potensi benturan kepentingan yang menyangkut dirinya
Dewan Komisaris telah menetapkan kebijakan mengenai (potensi) benturan
kepentingan yang dapat mengganggu pelaksanaan tugas Dewan Komisaris
sesuai dengan Kebijakan Pengawasan dan Pemberian Nasihat Dewan
Komisaris PT PPI Tanggal 23 Oktober 2017 Halaman 55 tentang Kebijakan
atas (Potensi) Benturan Kepentingan.
Sesuai dengan Surat Pernyataan Benturan Kepentingan Dewan Komisaris
dan Komite Audit Tahun 2018 dan Surat Pernyataan Pakta Integritas Dewan
Komisaris dan Komite Audit Tahun 2018, Dewan Komisaris telah
menandatangani pernyataan tidak memiliki benturan kepentingan dan
menyatakan secara tertulis hal-hal yang berpotensi menimbulkan benturan
kepentingan terhadap dirinya serta telah menandatangani Pakta Integritas
pada awal pengangkatan dan disampaikan kepada RUPS yang tercantum
dalam Surat Komisaris Utama kepada Direksi Utama Nomor:
UM.330/06/04/KOMPPI-18 Tanggal 4 Juni 2018 Perihal Tanggapan Tertulis
Terkait Daftar Khusus Kepemilikan Saham Dewan Komisaris PT PPI Tahun
2018.
i. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memantau dan memastikan
bahwa praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik telah diterapkan
secara efektif dan berkelanjutan
Kebijakan Pengawasan dan Pemberian Nasihat Dewan Komisaris PT PPI
Tanggal 23 Oktober 2017 Halaman 59 tentang Kebijakan Pemantauan
Penerapan Prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik merupakan
kebijakan Dewan Komisaris untuk memastikan praktik tata kelola
perusahaan yang baik dilakukan secara efektif.
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 65
Pelaksaanaan pemantauan penerapan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang
Baik dan tindak lanjut area of improvement hasil assessment/review GCG
tercantum didalam Risalah Rapat Dewan Komisaris Tanggal 21 Februari
2018, Risalah Rapat Rakomdir Tanggal 17 Januari 2018, Kajian Laporan
Hasil Assesment Penerapan GCG PT PPI Tahun 2017 Tanggal 1 Oktober 2018,
dan Risalah Rakomdir Tanggal 14 Desember 2018. Dewan Komisaris
menindaklanjuti area of improvement hasil assessment GCG pada Rapat
Rakomdir tanggal 14 Desember 2018.
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas melakukan pengukuran dan penilaian
terhadap kinerja Dewan Komisaris/Dewan Pengawas. Hal ini sesuai dengan
Kebijakan Pengawasan dan Pemberian Nasihat Dewan Komisaris PT PPI
Tanggal 23 Oktober 2017 Halaman 61 tentang Kebijakan Pengukuran dan
Penilaian Kinerja Dewan Komisaris. Dewan Komisaris atau Komite Dewan
Komisaris mengevaluasi pencapaian kinerja masing-masing anggota Dewan
Komisaris dan dituangkan dalam risalah Rapat Dewan Komisaris.
Sebagaimana tercantum dalam Indikator Pencapaian Kinerja Dewan
Komisaris PT PPI tanggal 29 Januari 2018 dan Laporan Kerja Pengawasan
Dewan Komisaris 2018.
j. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas menyelenggarakan rapat Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas yang efektif dan menghadiri Rapat Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan
Tata tertib rapat diatur dalam Board Manual PT PPI Tahun 2017. Dewan
Komisaris memiliki rencana penyelenggaraan rapat internal Dewan
Komisaris dan Rapat Dewan Komisaris yang dihadiri Direksi (Rapat
Gabungan), dengan jumlah dan waktu penyelenggaraan rapat sesuai
ketentuan yang berlaku. Hal ini tercantum dalam Rencana Kerja dan
Anggaran Dewan Komisaris PT PPI Tahun 2018.
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 66
Terdapat saran untuk melengkapi evaluasi Dewan Komisaris atas tindak
lanjut hasil rapat sebelumnya dengan matrikulasi tabel tindak
lanjut/keputusan dan target/monitoring rapat Dewan Komisaris agar lebih
terstruktur, seperti yang tercantum dalam Risalah Rapat Dewan Komisaris
dan Dewan Direksi Tahun 2018.
k. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memiliki Sekretaris Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas untuk mendukung tugas kesekretariatan
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas
Terdapat uraian tugas bagi Sekretariat Komisaris yang ditetapkan oleh
Komisaris Utama, yang bertugas membantu Dewan Komisaris dalam bidang
kegiatan kesekretariatan sudah mencakup poin a s.d. seperti yang terdapat
pada Surat Keputusan Dewan Komisaris PT PPI Nomor:
HK.56/6/22/KOMPPI-17 Tanggal 9 Juni 2017 tentang Pengangkatan
Sekretaris Dewan Komisaris PT PPI.
Sekretaris Dewan Komisaris/Dewan Pengawas menyelenggarakan rapat
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dan rapat antara Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas dengan Pemegang Saham/Pemilik Modal,
Direksi maupun pihak-pihak terkait lainnya. Selanjutnya Sekretaris Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas juga telah menyediakan data/informasi yang
diperlukan oleh Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dan komite-komite di
lingkungan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas.
l. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memiliki Komite Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas yang efektif
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memiliki Komite Audit yang bekerja
secara kolektif dan berfungsi membantu Dewan Komisaris/Dewan Pengawas
dalam melaksanakan tugasnya. Ketua maupun Anggota Komite diangkat dan
diberhentikan oleh Dewan Komisaris dan dilaporkan kepada RUPS/Pemilik
Modal. Sesuai dengan Surat Keputusan Dewan Komisaris PT PPI Nomor:
HK.56/9/31/KOMPPI-17 Tanggal 30 September 2017 tentang Pengangkatan
Komite Audit PT PPI.
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 67
Dalam hal ini sebagaimana yang tercantum dalam Keputusan Para Pemegang
Saham Tanpa Melalui RUPS (RUPS Sirkuler) PT PPI Nomor:
SK.03/28/6/1/PBP/PAC/PI-II dan Nomor: HK.476/28/6/1/MTI-2018
Tanggal 28 Juni 2019 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota
Komisaris PT PPI dan Surat Keputusan Dewan Komisaris PT PPI Nomor:
HK.56/9/31/KOMPPI-17 Tanggal 30 September 2017 tentang Pengangkatan
Komite Audit PT PPI, Bapak Dachamer Munthe yang merupakan anggota
Dewan Komisaris PT PPI Tahun 2018, diangkat sebagai Ketua Komite Audit.
Komposisi keanggotaan yang mendukung pelaksanaan fungsi Komite dan
independensi dari masing-masing Komite Dewan Komisaris/Dewan
Pengawas dibuktikan dengan Anggota Komite Audit (Eddy) memiliki
pengetahuan dan pengalaman kerja yang cukup di bidang tugas Komite
sesuai dengan Curriculum Vitae (CV) Anggota Komite Audit PT PPI.
Jumlah keanggotaan Komite Audit yang berasal dari luar Dewan Komisaris
telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Berpatokan pada Surat
Keputusan Dewan Komisaris PT PPI Nomor: HK.56/9/31/KOMPPI-17
Tanggal 30 September 2017 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan
Ketua Komite Audit PT PP serta Peraturan Menteri BUMN No.PER-
12/MBU/2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan
Pengawas BUMN Bab IV.
Komite Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memiliki piagam/charter yakni
Piagam Komite Audit PT PPI Tanggal 8 November 2017. Serta program kerja
tahunan yakni Program Kerja Komite Audit Tahun 2018. Komite Audit
melaksanakan pertemuan rutin sesuai dengan program kerja tahunan serta
melakukan kegiatan lain yang ditugaskan Dewan Komisaris/Dewan
Pengawas sesuai dengan rekapitulasi Rapat Internal Dewan Komisaris dan
Rapat Bersama Komisaris Direksi tanggal 31 Desember 2018 serta Risalah
Rapat Komite Audit Tahun 2018.
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 68
Komite Dewan Komisaris/Dewan Pengawas melaporkan kegiatan dan hasil
penugasan yang diterimanya kepada Dewan Komisaris/Dewan Pengawas
yaitu Laporan Kegiatan Komite Audit Triwulan I, II, III, dan IV Tahun 2018
dan Laporan Tahunan Kegiatan Komite Audit 2018.
4. Aspek Direksi
Aspek governance yang terkait dengan Direksi dinilai berdasarkan 13 indikator
dengan 52 parameter dan 202 faktor yang diuji kesesuaiannya tersebut
menghasilkan skor 33,316 atau 95,188 %dari skor maksimum 35.
Capaian skor per indikator terkait aspek Direksi adalah sebagai berikut:
NO INDIKATOR PAR BOBOT
CAPAIAN TAHUN 2018
SKOR CAPAIAN
(%)
IV DIREKSI 52 35,000 33,316 95,188
1 Direksi melaksanakan program pelatihan/ pembelajaran secara berkelanjutan
2 1,089 1,089 100,00
2 Direksi melakukan pembagian tugas/fungsi, wewenang dan tanggung jawab secara jelas.
3 1,867 1,789 95,833
3 Direksi menyusun perencanaan perusahaan
5 4,044 3,834 94,808
4 Direksi berperan dalam pemenuhan target kinerja perusahaan
11 8,089 7,554 93,390
5
Direksi melaksanakan pengendalian operasional dan keuangan terhadap implementasi rencana dan kebijakan perusahaan.
4 3,266 3,227 98,810
6
Direksi melaksanakan pengurusan perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan anggaran dasar.
2 0,778 0,778 100,00
7 Direksi melakukan hubungan yang bernilai tambah bagi perusahaan dan stakeholders
8 6,689 6,534 97,675
8
Direksi memonitor dan mengelola potensi benturan kepentingan anggota Direksi dan manajemen di bawah Direksi
2 1,089 1,050 96,430
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 69
9
Direksi memastikan perusahaan melaksanakan keterbukaan informasi dan komunikasi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan penyampaian informasi kepada Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dan Pemegang Saham tepat waktu.
2 1,089 1,050 96,426
10
Direksi menyelenggarakan rapat Direksi dan menghadiri Rapat Dewan Komisaris/Dewan Pengawas sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
5 1,556 1,556 100,00
11 Direksi wajib menyelenggarakan pengawasan intern yang berkualitas dan efektif.
3 1,711 1,526 89,177
12 Direksi menyelenggarakan fungsi sekretaris perusahaan yang berkualitas dan efektif.
3 1,711 1,549 90,525
13 Direksi menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS lainnya sesuai peraturan perundang-undangan.
2 2,022 1,750 86,536
Berikut adalah uraian hasil asesmen untuk seluruh indikator:
a. Direksi melaksanakan program pelatihan/pembelajaran secara
berkelanjutan
Direksi yang baru diangkat telah mengikuti program pengenalan yang
diselenggarakan oleh perusahaan. Hal ini sesuai dengan disposisi dari
Direktur Utama PT PPI kepada Corporate Secretary & Stakeholder Relation
atas Nomor Surat: MMO-630-05112018-012 tanggal 5 November 2018
tentang Pengenalan Komisaris & Direksi PT PPI Tahun 2018. Seluruh
anggota Direksi menghadiri sosialisasi pemahaman GCG & parameter
penilaian GCG dan pengenalan Komisaris dan Direksi.
Direksi melaksanakan program pelatihan dalam rangka meningkatkan
kompetensi anggota Direksi. Kebijakan mengenai pelatihan bagi anggota
Direksi tercantum dalam Surat Keputusan Direksi PT PPI Nomor: PPI-NPP-
06-1-000555 tanggal 27 Maret 2014 tentang Pendidikan dan Pelatihan bagi
Pekerja di Lingkungan PT PPI poin Pasal 2 ayat (1) yaitu bahwa setiap
pekerja diberikan pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan kompetensi
jabatan yang dibutuhkan, minimal satu kali dalam setahun.
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 70
Terdapat rencana kerja dan anggaran untuk kegiatan pelatihan bagi anggota
Direksi yang tercantum dalam Kontrak Manajemen tahun 2018 PT PPI
halaman 10 huruf D nomor 6 dan pada Kamus KPI Tahun 2018 hal. 6 sesuai
Keputusan Para Pemegang Saham Tanpa Melalui RUPS (RUPS Sirkuler) PT
PPI Nomor: SK.03/30/1/1/PBP/UT/PI.II-18 dan HK.476/30/1/7/MTI-2018
tanggal 30 Januari 2018 tentang Persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan (RKAP) dan Kontrak Manajemen PT PPI Tahun 2018.
Pelatihan bagi anggota Direksi direalisasikan sesuai dengan rencana kerja
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dan tertuang dalam Undangan
Sosialisasi Pemahaman GCG Nomor: SK.01.01/3/9/1/KPP/SUM/PI.II-18
tanggal 3 September 2018 dan Daftar Hadir Sosialisasi Pemahaman GCG PT
Pelindo II (Persero) tanggal 6 September 2018 a.n. Kiki M. H. Terdapat
laporan tentang hasil pelatihan yang telah dijalani anggota Direksi yaitu
Laporan Pelaksanaan Pelatihan Direksi PT PPI Nomor: PPI-632-005388
tanggal 9 April 2018.
b. Direksi melakukan pembagian tugas/fungsi, wewenang dan tanggung
jawab secara jelas
Direksi telah menetapkan struktur/susunan organisasi yang sesuai dengan
kebutuhan perusahaan seperti tercantum dalam Surat Keputusan Direksi
PT PPI Nomor: SKD-610-003841 tanggal 28 Juli 2017 tentang Organisasi
PT PPI. Terdapat penetapan oleh Direksi tentang uraian tugas dan tanggung
jawab masing-masing anggota Direksi dan penetapan deskripsi dan
spesifikasi jabatan serta uraian tugas untuk semua tingkat jabatan di
struktur organisasidalam Surat Keputusan Direksi PT PPI Nomor: SKD-610-
004096 tanggal 1 September 2017 tentang Uraian Tugas/Jabatan di
Lingkungan PT PPI. SK tersebut telah berdasarkan permintaan persetujuan
Dewan Komisaris atas struktur organisasi yang termuat dalam Surat dari
Direktur Utama PT PPI kepada Dewan Komisaris PT PPI Nomor: PPI-610-
003428 tanggal 18 April 2017 perihal Usulan Struktur Organisasi PT PPI dan
Surat dari Dewan Komisaris PT PPI kepada Direktur Utama PT PPI Nomor:
UM.330/6/16/KOMPPI-17 tanggal 6 Juni 2017 perihal Persetujuan Usulan
Struktur Organisasi PT PPI.
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 71
Direksi telah menetapkan kebijakan-kebijakan operasional dan standard
operasional baku untuk proses bisnis inti (core business) perusahaan sesuai
Surat Keputusan Direksi PT PPI Nomor: SKD-640-004267 tanggal 9 Oktober
2017 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) di
Lingkungan PT PPI dan Surat Keputusan Direksi PT PPI Nomor: SKD-640-
005735 tanggal 18 Juli 2018 tentang Perubahan atas Surat Keputusan
Direksi PT PPI Nomor: SKD-640-004267 tanggal 9 Oktober 2017 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) di Lingkungan
PT PPI.
Terdapat sosialisasi SOP untuk proses bisnis inti perusahaan kepada
karyawan yang terkait dibuktikan dengan adanya Undangan Sosialisasi Surat
Keputusan Administrasi Perkantoran di Lingkungan PT PPI tanggal 17
September 2018. Direksi juga telah melakukan peninjauan dan
penyempurnaan SOP secara berkala sesuai dengan Surat Keputusan Direksi
PT PPI Nomor: SKD-640-004267 tanggal 9 Oktober 2017 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) di Lingkungan PT PPI hal.
5 Pasal 9 ayat (2) yaitu bahwa evaluasi dan penyempurnaan atas SOP dapat
dilakukan apabila terdapat perubahan bisnis, perubahan struktur, maupun
masukan-masukan dari hasil internal dan eksternal audit serta adanya SOP
yang sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi eksisting.
Direksi telah menetapkan mekanisme pengambilan keputusan atas tindakan
perusahaan (corporate action) sesuai ketentuan perundang-undangan dan
tepat waktu seperti yang tercantum dalam Board Manual Tahun 2017
halaman 41 nomor 4 dan Charter Direksi tahun 2017 halaman 10 poin 7.
c. Direksi menyusun perencanaan perusahaan
Direksi telah menyusun perencanaan perusahaan yaitu RJPP dan RKAP.
Kebijakan mengenai RJPP tertuang dalam Surat dari Direktur Utama
PT Pelindo II (Persero) kepada Para Direktur Utama Anak Perusahaan
Nomor: UM.330/8/3/2/PI.II-17 tanggal 8 Maret 2017 perihal Penyampaian
Aspirasi Pemegang Saham untuk Penyusunan Rencana Jangka Panjang Anak
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 72
Perusahaan tahun 2016-2020. Direksi juga telah melakukan telaah terhadap
rancangan RJPP yang tertuang dalam Risalah Rapat Dewan Direksi PT PPI
Nomor: PTPPI-632-003812 tanggal 17 Juli 2017 halaman 4 huruf B, Risalah
Rapat Dewan Direksi PT PPI Nomor: PPI-632-003985 tanggal 15 Agustus
2017 halaman 3 huruf B, dan Risalah Rakomdir tanggal 19 Juli 2017 halaman
3 nomor 4.
Direksi menyampaikan rancangan RJPP kepada RUPS/Menteri/Pemilik
Modal dan/atau Dewan Komisaris/Dewan Pengawas tepat waktu atau sesuai
jadwal waktu ditentukan dan dibuktikan dengan Surat dari Direktur Utama
PT PPI kepada Dewan Komisaris PT PPI Nomor: PPI-623-004165 tanggal 21
Agustus 2017 perihal Penyampaian dan Permohonan Persetujuan Dokumen
RJPP PT PPI 2016-2020 dan Surat dari Direktur Utama PT PPI kepada
Pemegang Saham PT PPI yaitu PT Pelindo II (Persero) dan PT Multi Terminal
Indonesia Nomor: PPI-416-0014059 tanggal 4 September 2017 perihal
Penyampaian dan Permohonan Pengesahan Dokumen RJPP PT PPI 2016-
2020.
Terdapat kebijakan, prosedur dan pedoman penyusunan RKAP yang
memadai yaitu Surat Keputusan Direksi PT Pelindo II (Persero) Nomor:
HK.566/6/4/2/PI.II-16 tanggal 6 April 2016 tentang Standard Operating
Procedure (SOP) Penyusunan dan Pengelolaan Anggaran sebagai Bagian dari
Siklus Procure-to-pay di Lingkungan PT Pelindo II (Persero).
Terdapat proses telaah oleh Direksi atas rancangan RKAP yang disusun oleh
Tim Penyusun RKAP dan menindaklanjuti/membahas hasil telaahan
(tanggapan/pendapat) Dewan Komisaris/Dewan Pengawas atas rancangan
RKAP tersebut yang termuat dalam Risalah Rapat Dewan Komisaris dan
Dewan Direksi tanggal 21 Agustus 2017 di PT Pelindo II (Persero) halaman 2
romawi III nomor 3 dan Surat dari Direktur Utama PT PPI kepada Dewan
Komisaris PT PPI Nomor: PPI-500-005066 tanggal 5 Januari 2018 perihal
Revisi ke-3 RKAP Tahun 2018 PT PPI.
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 73
Direksi menyampaikan rancangan RKAP kepada RUPS/Menteri/Pemilik
Modal dan/atau Dewan Komisaris/Dewan Pengawas tepat waktu atau sesuai
jadwal waktu ditentukan tercantum dalam Surat dari Direktur Utama PT PPI
kepada Dewan Komisaris PT PPI Nomor: PPI-500-005066 tanggal 5 Januari
2018 perihal Revisi ke-3 RKAP Tahun 2018 PT PPI dan Surat dari Direktur
Utama PT PPI kepada Direktur Utama PT Pelindo II (Persero) dan Direktur
Utama PT Multi Terminal Indonesia Nomor: PPI-500-005065 tanggal 5
Januari 2018 perihal Revisi ke-3 RKAP Tahun 2018 PT PPI. Direksi
menyosialisasikan RKAP kepada seluruh karyawan perusahaan melalui
Undangan Sosialisasi RKAP 2018 PPI dari Divisi Finance kepada seluruh
karyawan PPI tanggal 5 Maret 2018.
Direksi sudah menempatkan karyawan pada semua tingkatan jabatan sesuai
dengan spesifikasi jabatan dan memiliki rencana suksesi untuk seluruh
jabatan dalam perusahaan sesuai Surat Keputusan Direksi PT PPI Nomor:
PPI-622-001364 tanggal 1 September 2015 tentang Pola Kenaikan Kelas
Jabatan Pelaksana di Lingkungan PT PPI. Pegawai PT PPI merupakan
pegawai PT Pelindo II (Persero) yang ditugaskan di PT PPI. Oleh karena itu,
rencana suksesi untuk setiap level jabatan dilaksanakan di PT Pelindo II
(Persero).
Direksi memiliki mekanisme untuk merespon usulan peluang bisnis dari
manajemen di bawah Direksi/Anggota Direksi/Dewan Komisaris/Dewan
Pengawas yaitu Board Manual tahun 2017 halaman 38 huruf G yang berisi
mengenai mekanisme rapat Direksi, dalam hal ini untuk merespon usulan
peluang bisnis. Dalam rekapitulasi risalah Rapat Dewan Direksi PT PPI tahun
2018, selama tahun 2018 PT PPI membahas peluang bisnis mengenai
Maritime Tower, Proyek Kijing, Pengembangan Pulau Moa, dan Proyek CT1
Kalibaru.
President Director menyampaikan izin pembentukan perusahaan patungan
baru untuk pembangunan dan pengoperasian Maritime Tower serta
pembentukan perusahaan patungan antara PPI dan PP Pro yang proses
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 74
pembentukannya sudah mulai pada minggu pertama bulan April 2018. Hal
terebut disampaikan dalam Surat dari Direktur Utama PT PPI kepada Dewan
Komisaris PT PPI Nomor: PPI-400-005108 tanggal 12 Maret 2018 perihal
Rencana Pembentukan Perusahaan Patungan untuk Pembangunan dan
Pengoperasian Maritime Tower.
Terdapat mekanisme bagi Direksi untuk sewaktu-waktu segera membahas
isu-isu terkini mengenai perubahan lingkungan bisnis dan permasalahan
yang berdampak besar pada usaha perusahaan dan kinerja perusahaan yaitu
Board Manual tahun 2017 halaman 33-38 nomor 5 yang berisi bahwa
mengenai isu-isu perubahan lingkungan bisnis dan permasalahan yang
berdampak besar pada usaha dan kinerja perusahaan seperti pengalihan
kekayaan perusahaan dan menjadikan jaminan utang kekayaan perusahaan
yang merupakan lebih dari 50% jumlah kekayaan bersih perseroan dalam 1
transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak harus
mendapatkan persetujuan RUPS setelah mendapat tanggapan tertulis dari
Dewan Komisaris.
d. Direksi berperan dalam pemenuhan target kinerja perusahaan
Direksi telah melaksanakan program/kegiatan sesuai dengan RKAP dan
mengambil keputusan yang diperlukan melalui analisis yang memadai dan
tepat waktu. Hal ini tertuang dalam Kontrak Manajemen Tahun 2018 PT PPI
halaman 16-17 dan Rekapitulasi Risalah Rapat Dewan Direksi PT PPI Tahun
2018.
Direksi memiliki sistem/pedoman pengukuran dan penilaian kinerja untuk
unit dan jabatan dalam organisasi (struktural) yang diterapkan secara
obyektif dan transparan sesuai dengan SK Direksi PT PPI Nomor: PPI-06-1-
000526 tanggal 2 Januari 2014 tentang Penilaian Performansi Bulanan di
Lingkungan PT PPI. Sistem pengukuran kinerja didukung dengan aplikasi
komputer yaitu http://ivo.indonesiaport.co.id/P2B/index.php/pages/login.
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 75
Direksi menetapkan target kinerja berdasarkan RKAP dan diturunkan secara
berjenjang ditingkat unit, sub unit dan jabatan di dalam organisasi
(structural). Hal ini termuat dalam Kontrak Manajemen Tahun 2018 di
Kamus KPI Tahun 2018 dan Penilaian Performansi Bulanan.
Direksi melakukan analisis dan evaluasi terhadap capaian kinerja untuk
jabatan/unit-unit di bawah Direksi dan tingkat perusahaan yang tertuang
dalam Realisasi RKM Triwulan III 2018 hal. 1 nomor 11, Risalah Rapat
Tinjauan Manajemen Semester I PT PPI tahun 2018 Nomor: PPI-640-
21122019-009 tanggal 8 Agustus 2018, dan Rekapitulasi Risalah Rapat
Dewan Direksi PT PPI Tahun 2018.
Direksi melaporkan pelaksanaan sistem manajemen kinerja kepada Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas tercantum dalam Risalah Rapat Dewan
Komisaris dan Dewan Direksi tanggal 28 Mei 2018 dan Laporan Manajemen
(Konsolidasi) Triwulan IV Tahun 2018 (Unaudited) halaman 30.
Direksi menyusun dan menyampaikan kepada RUPS/Pemilik Modal tentang
usulan insentif kinerja untuk Direksi. Hal ini tertuang dalam Surat dari
Direktur Utama PT PPI kepada Direktur Utama PT Pelindo II (Persero) dan
Direktur Utama PT Multi Terminal Indonesia Nomor: PPI-610-003728
tanggal 20 Juni 2017 perihal Usulan Perubahan Remunerasi Direksi PT PPI
dan Surat dari Dewan Komisaris PT PPI kepada Direktur Utama PT PPI
Nomor: UM.330/6/17/KOMPPI-17 tanggal 6 Juni 2017 perihal Tanggapan
dan Rekomendasi atas Usulan Perubahan Remunerasi Direksi tahun 2017.
Direksi menerapkan sistem tentang teknologi informasi sesuai dengan
kebijakan yang telah ditetapkan dan hal ini termuat dalam IT Master Plan
2017-2021 PT PPI dan Audit Report Nomor 117 tanggal 19 Desember 2018.
Perusahaan memberikan kompensasi dalam hal SPM dan mutu tidak
terpenuhi dan ini dibuktikan dengan Assessment Report PT PPI berdasarkan
standar penilaian ISO 14001:2015, ISO 9001:2015, BS OHSAS 18001:2007
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 76
bulan Juli 2018 halaman 4 (Selama tahun 2018 tidak ada keluhan dari
pelanggan terkait dengan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan
sehingga perusahaan tidak perlu memberikan kompensasi dalam hal SPM
dan mutu tidak terpenuhi).
Direksi melaksanakan pengadaan barang dan jasa yang menguntungkan bagi
perusahaan, baik harga maupun kualitas barang dan jasa tersebut
berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT PPI Nomor: SKD-340-003103
tanggal 7 Februari 2017 tentang Procurement Policy and
Procedure/Kebijakan dan Prosedur Pengadaan.
Perusahaan merencanakan pengadaan barang dan jasa secara optimal
berdasarkan perhitungan kebutuhan perusahaan yang tercantum dalam
Kontrak Manajemen Tahun 2018 PT PPI halaman 10 huruf C.
Tidak terdapat temuan-temuan audit, baik oleh auditor eksternal dan
auditor internal mengenai pengadaan yang merugikan perusahaan dan tidak
terdapat sanggahan pemilihan penyedia barang/jasa perusahaan seperti
tercantum dalam Laporan Auditor Independen Nomor: RPC-6416/PSS/2018
tanggal 16 April 2018 dan Laporan Hasil Audit PT PPI Tahun 2018 Periode
April 2017 s.d. April 2018 Nomor: PW.02.03/6/7/2/AIR/SPI-18 tanggal 6
Juli 2018.
Direksi mengembangkan SDM, menilai kinerja dan memberikan remunerasi
yang layak, dan membangun lingkungan SDM yang efektif mendukung
pencapaian perusahaan berdasarkan SK Direksi PT PPI Nomor: PPI-NPP-06-
1-000555 tanggal 27 Maret 2014 tentang Pendidikan dan Pelatihan bagi
Pekerja di Lingkungan PT PPI. Dilengkapi dengan evaluasi pasca pelatihan
seperti Form Evaluasi Training atas nama Fachmi Fachrudin tanggal 12 Juli
2018.
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 77
Perusahaan memiliki kebijakan perlindungan keselamatan pekerja yaitu PPI
QHSE (Quality, Health, Safety, and Environmental) Management Policy dalam
bentuk draft (belum ditandatangani Direktur Utama) yang diterbitkan
tanggal 5 April 2017.
Perusahaan menerapkan reward and punishment atas penerapan Pedoman
Perilaku dan disiplin berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT PPI Nomor:
PPI-06-1-000526 tanggal 2 Januari 2014 tentang Penilaian Performansi
Bulanan di Lingkungan PT PPI Pasal 11 dan Pedoman Perilaku Perusahaan
PT PPI Nomor: PPI-630-005019 tanggal 6 November 2017 halaman 45-46
huruf E.
e. Direksi melaksanakan pengendalian operasional dan keuangan
terhadap implementasi rencana dan kebijakan perusahaan
Direksi menetapkan kebijakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yaitu Kebijakan Akuntansi
Keuangan (PTPI/PM/KEU/KAK) PT Pelindo II (Persero) berlaku sejak 1
Januari 2011. Kebijakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan
diterapkan secara konsisten, tidak ada penyesuaian dan temuan auditor atas
pengakuan, pengukuran dan pencatatan serta pembukuan transaksi dan
pengungkapan kebijakan akuntansi seperti tercantum dalam Laporan
Auditor Independen Nomor: RPC-6416/PSS/2018 tanggal 16 April 2018.
Hasil opini auditor independen atas penyajian laporan keuangan tercantum
dalam Laporan Auditor Independen Nomor: RPC-6416/PSS/2018 tanggal 16
April 2018 yang menyebutkan bahwa laporan keuangan konsolidasian
PT PPI disajikan secara wajar dan tidak ada pencatatan yang bersifat
material. Direksi menerapkan manajemen risiko sesuai dengan kebijakan
yang telah ditetapkan sesuai dengan Kebijakan Manajemen Risiko PT PPI
Tahun 2017. Direksi melaksanakan program manajemen risiko yang
dibuktikan dengan Surat Direktur Utama kepada Dewan Komisaris Nomor:
PPI-640-15102018-007 tanggal 15 Oktober 2018 perihal Laporan
Implementasi Manajemen Risiko bulan Juli s.d. September 2018.
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 78
Direksi melaksanakan pemantauan terhadap program manajemen risiko
seperti tertuang dalam Risalah Rapat Tinjauan Manajemen Semester I PT PPI
Tahun 2018 Nomor: PPI-640-21122019-009 tanggal 8 Agustus 2018.
Direksi melaporkan pelaksanaan manajemen risiko kepada Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas yang tercantum dalam Surat dari Direktur
Utama PT PPI kepada Dewan Komisaris PT PPI Nomor: PPI-640-15102018-
007 tanggal 15 Oktober 2018 perihal Laporan Implementasi Manajemen
Risiko bulan Juli s.d. September 2018, Surat dari Direktur Utama PT PPI
kepada Direktur Teknik PT Pelindo II (Persero) Nomor: PPI-640-09012019-
005 perihal Monitoring Profil Risiko PT PPI Periode Triwulan IV 2018.
Direksi menetapkan dan menerapkan sistem pengendalian intern untuk
melindungi mengamankan investasi dan aset perusahaan yaitu SK Direksi
PT PPI Nomor: SKD-650-006012 tanggal 17 September 2018 tentang
Pedoman Umum Sistem Pengendalian Intern di Lingkungan PT PPI halaman
5-13.
Direksi (Direktur Utama dan Direktur Keuangan) memberi sertifikasi
terhadap laporan keuangan tahunan yang tertuang dalam Surat Pernyataan
Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan tanggal 31
Desember 2017 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut PT PPI
tanggal 16 April 2018.
Cascading atas sertifikasi terhadap laporan keuangan kepada tingkatan di
bawah Direksi yang menjadi entitas akuntansi dan pelaporan atas laporan
keuangannya yang dikonsolidasikan tertuang dalam Laporan Manajemen
(Konsolidasi) Triwulan IV Tahun 2018 (Unaudited) halaman 35-59.
Direksi menindaklanjuti hasil pemeriksaan SPI dan auditor eksternal (KAP
dan BPK) seperti yang tertuang dalam Surat dari Direktur Utama PT PPI
kepada Dewan Komisaris PT PPI Nomor: PPI-650-08102018-003 tanggal 8
Oktober 2018 perihal Penyampaian Laporan Kegiatan Internal Audit
Triwulan III Tahun 2018.
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 79
Progres (tingkat penyelesaian) pelaksanaan tindak lanjut dari rekomendasi
SPI pada tahun yang bersangkutan dan auditor eksternal terlihat dalam
Monitoring Tindak Lanjut Rekomendasi Temuan Auditor SPI PT Pelindo II
(Persero) atas Laporan Hasil Audit PT PPI Tahun 2018 (Periode April 2017
s.d. April 2018) Nomor: PW.02.03/6/7/2/AIR/SPI-18 tanggal 6 Juli 2018.
f. Direksi melaksanakan pengurusan perusahaan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan anggaran dasar
Direksi menetapkan mekanisme untuk menjaga kepatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan dan perjanjian dengan pihak ketiga sesuai
dengan Surat Keputusan Direksi PT PPI Nomor: SKD-610-004096 tanggal 1
September 2017 tentang Uraian Tugas/Jabatan di Lingkungan PT PPI.
Terdapat kegiatan evaluasi kajian risiko dan legal (risk and legal review) atas
rencana inisiatif bisnis, kebijakan dan rencana kerjasama yang akan
dilakukan oleh perusahaan seperti Legal Document Review (LDR) tanggal 21
September 2018 mengenai Perjanjian Pekerjaan Jasa Konsultansi Initial
Assessment Pengembangan Properti di Tanjung Pandan.
Tingkat kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan
dan perjanjian dengan pihak ketiga tercermin dalam Laporan Auditor
Independen Nomor: RPC-6416/PSS/2018 tanggal 16 April 2018.
g. Direksi melakukan hubungan yang bernilai tambah bagi perusahaan
dan stakeholders
Terdapat kontak pelanggan untuk menerima umpan balik secara mudah dan
mekanisme penanganan keluhan pelanggan yaitu e-mail:
corp.sec@portdevco.com, menu contact us di website www.portdevco.com,
Contact center: Corporate Secretary (08111619774), SRM FC 104-
Stakeholders Feedback. Penanganan keluhan pelanggan dilakukan secara
tanggap dan efektif berdasarkan SRM FC 104-Stakeholders Feedback.
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 80
Progres kinerja penanganan hak-hak dan keluhan pelanggan telah
ditindaklanjuti/ditangani tercermin dalam Laporan Akhir Survei Kepuasan
Pelanggan PT PPI Tahun 2017 yang menyebutkan Indeks Kepuasan
Pelanggan PT PPI Tahun 2017 sebesar 3,69 yang masuk dalam kategori
"Puas".
Rekomendasi hasil survei ditindaklanjuti/ditangani yang termuat dalam
Nota Dinas dari Commercial & Business Development Director kepada
President Director Nomor: NOD-400-005481 perihal Laporan Akhir Hasil
Survei Kepuasan Pelanggan Tahun 2017.
Pelaksanaan hubungan Perusahaan dengan pemasok berdasarkan SK Direksi
PT PPI Nomor: SKD-340-003103 tanggal 7 Februari 2017 tentang
Procurement Policy and Procedure/Kebijakan dan Prosedur Pengadaan
halaman 10-11 nomor 4 huruf c, d, dan e.
Secara berkala perusahaan melakukan asesmen pemasok berdasarkan
pencapaian QCDS (Quality, Cost, Delivery, Service) seperti tercantum dalam
Daftar Penilaian Kinerja Rekanan/Pemborong/Penyedia Barang dan Jasa
Periode Triwulan IV 2018 (Oktober-Desember). Perusahaan melakukan
pengukuran kepuasan pemasok dan dimuat dalam Rekapitulasi Survei
Kepuasan Pemasok PT PPI Periode Tahun 2018 tanggal 2 Januari 2019.
Tidak terjadi mismatch dalam penggunaan dan penyediaan dana dari
pendapatan operasional yang digunakan untuk melakukan pembayaran
bunga dan pokok utang jangka panjang termuat dalam Laporan Auditor
Independen Nomor: RPC-6416/PSS/2018 tanggal 16 April 2018.
Perusahaan melaksanakan kewajiban kepada Negara diantaranya Bukti
Penerimaan Elektronik SPT Tahunan tahun buku 2017 dan SPT Masa Bulan
Oktober, November, dan Desember 2018. Tidak terdapat keterlambatan
pembayaran kewajiban pajak (PPh karyawan, PPh Badan, PPN masa dan
rampung, dan PBB) yang dibuktikan dengan Bukti Penerimaan Negara PPh
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 81
Badan tahun 2017, PPh Pasal 4 ayat (2), PPh Pasal 21, dan PPh Pasal 23.
Pelaksanaan hubungan Perusahaan dengan karyawan diantaranya terkait
dengan Partisipasi Karyawan yang tercermin dalam Surat Keputusan Direksi
PT PPI Nomor: PPI-06-1-000526 tanggal 2 Januari 2014 tentang Penilaian
Performansi Bulanan di Lingkungan PT PPI. Pengukuran kepuasan karyawan
yang tercantum dalam Laporan Akhir Survei Kepuasan & Engagement
Pekerja PT PPI Tahun 2018.
Terdapat prosedur tertulis menampung dan menindaklanjuti keluhan-
keluhan stakeholder yaitu SRM FC 104 - Stakeholders Feedback dan
dilaporkan dalam Laporan Akhir Survei Kepuasan Pelanggan PT PPI Tahun
2017 halaman 22.
Perusahaan melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan untuk
mendukung keberlanjutan operasi perusahaan sesuai dengan Surat
Keputusan Direksi PT PPI Nomor: SKD-630-002522 tanggal 5 September
2016 tentang Kebijakan Strategis Pengelolaan Dana Corporate Social
Responsibility (CSR)/Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT PPI.
Perusahaan mendukung dan memperkuat pengembangan masyarakat
melalui program bina lingkungan dan program lainnya sesuai perundang-
undangan yang berlaku termuat dalam Program Kerja dan Alokasi Anggaran
CSR atau TJSL PT PPI Tahun 2018 dan Realisasi Program Kerja CSR PT PPI
Tahun 2018.
h. Direksi memonitor dan mengelola potensi benturan kepentingan
anggota Direksi dan manajemen di bawah Direksi
Direksi menetapkan kebijakan tentang mekanisme bagi Direksi dan pejabat
struktural untuk mencegah pengambilan keuntungan pribadi dan pihak
lainnya disebabkan benturan kepentingan yang tertuang dalam Board
Manual tahun 2017 halaman 18-19 nomor 6.
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 82
Penyampaian laporan kepemilikan Saham pada perusahaan dan perusahaan
lainnya kepada Perusahaan (Sekretaris Perusahaan) untuk dicatat dalam
Daftar Khusus termuat dalam Daftar Khusus Kepemilikan Saham Dewan
Direksi PT PPI Tahun 2018.
Tidak terdapat pengambilan keputusan transaksional yang mengandung
benturan kepentingan tercermin dalam Laporan Hasil Audit PT PPI Tahun
2018 Periode April 2017 s.d. April 2018 Nomor: PW.02.03/6/7/2/AIR/SPI-
18 tanggal 6 Juli 2018.
i. Direksi memastikan perusahaan melaksanakan keterbukaan informasi
dan komunikasi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan penyampaian informasi kepada Dewan Komisaris/Dewan
Pengawas dan Pemegang Saham tepat waktu
Direksi melaporkan informasi-informasi yang relevan kepada Pemegang
Saham dan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas seperti Surat dari Direktur
Utama PT PPI kepada Dewan Komisaris PT PPI Nomor: PPI-630-006016
tanggal 31 Mei 2018 perihal Laporan Tahunan (Annual Report) PT PPI Tahun
2017 dan Surat dari Direktur Utama PT PPI kepada Dewan Komisaris PT PPI
Nomor: PPI-510-15012019-010 tanggal 15 Januari 2019 perihal
Penyampaian Laporan Manajemen (Konsolidasi) Triwulan IV Tahun 2018
(Unaudited).
Direksi menyampaikan laporan manajemen triwulanan yang telah
ditandatangani seluruh anggota Direksi serta laporan manajemen tahunan
dan laporan tahunan yang ditandatangani seluruh anggota Direksi dan
anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas, dan laporan tahunan kepada
Pemegang Saham/Pemilik Modal tercantum dalam Surat dari Direktur
Utama PT PPI kepada Direktur Utama PT Pelindo II (Persero) dan Direktur
Utama PT Multi Terminal Indonesia Nomor: PPI-630-006015 tanggal 31 Mei
2018 perihal Laporan Tahunan (Annual Report) PT PPI Tahun 2017, Surat
dari Direktur Utama PT PPI kepada Direktur Utama PT Pelindo II (Persero)
dan Direktur Utama PT Multi Terminal Indonesia Nomor: PPI-510-
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 83
15012019-010 tanggal 15 Januari 2019 perihal Penyampaian Laporan
Manajemen (Konsolidasi) Triwulan IV Tahun 2018 (Unaudited), dan Surat
dari Direktur Utama PT PPI kepada Pemegang Saham PT PPI yaitu Direktur
Utama PT Pelindo II (Persero) dan Direktur Utama PT Multi Terminal
Indonesia Nomor: PPI-580-005750 tanggal 23 Juli 2018 perihal
Penyampaian Laporan Manajemen (Konsolidasi) Semester I Tahun 2018.
Muatan (content) laporan manajemen triwulanan dan laporan manajemen
tahunan lengkap (untuk muatan laporan tahunan parameter tersendiri)
minimal sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dimuat dalam Laporan
Keuangan Manajemen (Konsolidasi) s.d Triwulan III 2018 dan Laporan
Manajemen (Konsolidasi) Triwulan IV Tahun 2018 (Unaudited).
j. Direksi menyelenggarakan rapat Direksi dan menghadiri Rapat Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan
Direksi memiliki pedoman/tata tertib Rapat Direksi, minimal mengatur etika
rapat dan penyusunan risalah rapat, evaluasi tindak lanjut hasil rapat
sebelumnya, serta pembahasan atas arahan/usulan dan/atau keputusan
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas yang tercantum dalam Board Manual
tahun 2017 halaman 38-44 huruf G.
Direksi menyelenggarakan Rapat Direksi sesuai kebutuhan, paling sedikit
sekali dalam setiap bulan tercermin dalam Rencana Agenda Rapat Direksi
PT PPI Tahun 2018 tanggal 10 Januari 2018 dan Rekapitulasi Risalah Rapat
Dewan Direksi PT PPI Tahun 2018.
Anggota Direksi menghadiri setiap rapat Direksi maupun rapat Direksi &
Komisaris, jika tidak dapat hadir yang bersangkutan harus menjelaskan
alasan ketidakhadirannya. Hal ini termuat dalam Daftar Hadir Rapat Dewan
Komisaris & Direksi PT PPI tanggal 17 Januari 2018, 27 Maret 2018, dan 28
Mei 2018.
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 84
Direksi melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan keputusan hasil rapat
sebelumnya seperti tertuang dalam Rekapitulasi Risalah Rapat Dewan
Direksi PT PPI Tahun 2018. Direksi menindaklanjuti arahan, dan/atau
keputusan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas tercantum dalam Risalah
Rapat Dewan Komisaris dan Dewan Direksi tanggal 17 Januari 2018 dan 27
Maret 2018.
k. Direksi wajib menyelenggarakan pengawasan intern yang berkualitas
dan efektif
Perusahaan memiliki Piagam Pengawasan Intern yang ditetapkan oleh
Direksi yaitu Piagam Audit Internal PT PPI tanggal 5 Mei 2017. SPI/Fungsi
Audit Internal dilengkapi dengan faktor-faktor pendukung keberhasilan
pelaksanaan tugasnya berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT PPI Nomor:
SKD-610-003841 tanggal 28 Juli 2017 tentang Organisasi PT Pengembang
Pelabuhan Indonesia dan Piagam Audit Internal PT PPI tanggal 5 Mei 2017
halaman 8 poin 5.1 huruf d.
Pimpinan Fungsi Audit Internal mempunyai akses langsung melapor hasil
kerjanya kepada Dewan Komisaris/Dewan Pengawas cq Komite Audit
seperti yang tertuang dalam Piagam Audit Internal PT PPI tanggal 5 Mei
2017 halaman 6 poin 4.2 huruf d dan halaman 7 poin 4.3 huruf e.
SPI melaksanakan fungsi pengawasan intern untuk memberikan nilai
tambah dan memperbaiki operasional perusahaan dan hal ini tercantum
dalam Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) 2018 tanggal 28 Juni
2018, Surat Direktur Utama PT PPI kepada Dewan Komisaris PT PPI
Tembusan: Komite Audit Nomor: PPI-650-005925 tanggal 31 Agustus 2018
perihal Penyampaian Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) 2018 PT
PPI, dan Monitoring atas Tindak Lanjut Rekomendasi Temuan Auditor SPI PT
Pelindo II (Persero) atas Laporan Hasil Audit PT PPI Tahun 2018 (Periode
April 2017 s.d. April 2018) Nomor: PW.02.03/6/7/2/AIR/SPI-18, tanggal 6
Juli 2018.
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 85
SPI memberikan kontribusi terhadap perbaikan/peningkatan proses Tata
Kelola (governance), manajemen risiko, dan pengendalian intern serta upaya
pencapaian strategi bisnis perusahaan dalam Laporan Hasil Audit PT PPI
Tahun 2018 Periode April 2017 s.d. April 2018 Nomor:
PW.02.03/6/7/2/AIR/SPI-18 tanggal 6 Juli 2018.
SPI memantau tindak lanjut rekomendasi hasil pengawasan internal dan
eksternal yang dibuktikan dengan Monitoring atas Tindak Lanjut
Rekomendasi Temuan Auditor Eksternal (KAP) atas Laporan Keuangan
Tahunan 2017 Ref. laporan No. RPC-6446/PSS/2018 tanggal 16 April 2018,
Monitoring Tindak Lanjut Rekomendasi Temuan Auditor SPI PT Pelindo II
(Persero) atas Laporan Hasil Audit PT PPI Tahun 2018 (Periode April 2017
s.d. April 2018) Nomor: PW.02.03/6/7/2/AIR/SPI-18 tanggal 6 Juli 2018,
Memo Kepala Audit Internal kepada Direktur Utama PT PPI Nomor: MMO-
650-11012019-007 tanggal 11 Januari 2019 perihal Monitoring Tindak
Lanjut Hasil Rekomendasi Audit SPI, Surat Direktur Utama PT PPI kepada
Dewan Komisaris PT PPI Tembusan: Direksi PT PPI dan Komite Audit
Nomor: PPI-650-14012019-010 tanggal 14 Januari 2019 perihal
Penyampaian Laporan Monitoring Tindak Lanjut Hasil Rekomendasi Audit
SPI Tahun 2018.
l. Direksi menyelenggarakan fungsi sekretaris perusahaan yang
berkualitas dan efektif
Sekretaris Perusahaan dilengkapi dengan faktor-faktor pendukung
keberhasilan pelaksanaan tugasnya sesuai dengan SK Direksi PT PPI Nomor:
SKD-610-003841 tanggal 28 Juli 2017 tentang Organisasi PT Pengembang
Pelabuhan Indonesia dan Surat Keputusan Direksi PT PPI Nomor: SKD-610-
005718 tanggal 4 Juni 2018 tentang Penetapan Jabatan bagi Pekerja yang
Ditugaskan di Lingkungan PT PPI.
Sekretaris Perusahaan menjalankan fungsinya tercermin dalam Memo
Corporate Secretary & Stakeholder Relation kepada Direktur Utama Nomor:
MMO-630-05112018-012 tanggal 5 November 2018 perihal Sosialisasi GCG
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 86
& Parameter Penilaian GCG serta Pengenalan Komisaris & Direksi Baru PT
PPI, Surat dari Direktur Utama PT PPI kepada Dewan Komisaris PT PPI,
Direktur Utama PT Pelindo II (Persero) dan Direktur Utama PT Multi
Terminal Indonesia Nomor: PPI-510-15012019-010 tanggal 15 Januari 2019
perihal Penyampaian Laporan Manajemen (Konsolidasi) Triwulan IV Tahun
2018 (Unaudited), dan Surat Direktur Utama PT PPI kepada Dewan
Komisaris PT PPI Nomor: PPI-580-005749 tanggal 23 Juli 2018 perihal
Penyampaian Laporan Manajemen (Konsolidasi) Semester I Tahun 2018.
Sekretaris perusahaan menjalankan tugas sebagai pejabat penghubung
terbukti dengan adanya Rencana Agenda Rapat Direksi PT PPI Tahun 2018
tanggal 10 Januari 2018 dan Undangan Rapat Direksi tanggal 12 Desember
2018 melalui e-mail yang beragendakan tindak lanjut rapat sebelumnya dan
pembahasan materi Rakomdir PPI Desember 2018.
Direksi mengevaluasi kualitas fungsi sekretaris perusahaan tertuang dalam
Risalah Rapat Tinjauan Manajemen Semester I tahun 2018 PT PPI tanggal 8
Agustus 2018 nomor 6.
m. Direksi menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS lainnya sesuai
peraturan perundang-undangan
Direksi menyelenggarakan RUPS sesuai dengan prosedur yang ditetapkan
dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan. Hal ini
dibuktikan dengan Surat dari Direktur Utama kepada Pemegang Saham PT
PPI yaitu Direksi PT Pelindo II (Persero) dan Direksi PT Multi Terminal
Indonesia, Dewan Komisaris dan Komite Audit PT PPI, Direksi PT PPI, dan
Manajer PT PPI Nomor: PPI-630-005318 tanggal 16 April 2018 perihal
Undangan RUPS Pertanggungjawaban Tahun 2017 PT PPI.
Direksi menyediakan akses serta penjelasan lengkap dan informasi akurat
berkenaan dengan penyelenggaraan RUPS agar dapat melaksanakan hak-
haknya berdasarkan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan.
Hal tersebut tercermin dalam Risalah RUPS PT PPI Nomor:
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 87
SK.03/26/4/2/PBI/UT/PI.II-18 dan HK.476/26/4/2/MTI-2018 tanggal 26
April 2018 tentang Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan
Keuangan Konsolidasian Tahun Buku 2017 halaman 5 nomor 4.
Direksi menyediakan informasi mengenai rincian rencana kerja dan
anggaran perusahaan dan hal-hal lain yang direncanakan untuk
dilaksanakan oleh Persero, khusus untuk RUPS RJPP dan RKAP tercantum
dalam Keputusan Para Pemegang Saham di Luar RUPS (RUPS Sikuler) PT PPI
Nomor: SK.03/31/10/3/PBI/UT/PI.II-17 dan HK.476/31/10/4/MTI-2017
tanggal 31 Oktober 2017 tentang Pengesahan Rencana Jangka Panjang
Perusahaan (RJPP) tahun 2016-2020 PT PPI dan Keputusan Para Pemegang
Saham Tanpa Melalui RUPS (RUPS Sirkuler) PT PPI Nomor:
SK.03/30/1/1/PBP/UT/PI.II-18 dan HK.476/30/1/7/MTI-2018 tanggal 30
Januari 2018 tentang Persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
(RKAP) dan Kontrak Manajemen PT PPI Tahun 2018.
Direksi menyediakan informasi keuangan maupun hal-hal lainnya yang
menyangkut Persero yang dimuat dalam Laporan Tahunan dan Laporan
Keuangan tercermin dalam Laporan Tahunan tahun 2017 dan Laporan
Keuangan Audited tahun 2017.
Direksi menyediakan informasi tentang penjelasan mengenai hal-hal lain
berkaitan dengan agenda RUPS yang diberikan sebelum dan/atau pada saat
RUPS berlangsung seperti tertuang dalam Risalah RUPS PT PPI Nomor:
SK.03/26/4/2/PBI/UT/PI.II-18 dan HK.476/26/4/2/MTI-2018 tanggal 26
April 2018 tentang Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan
Keuangan Konsolidasian Tahun Buku 2017.
5. Aspek Pengungkapan Informasi dan Transparansi
Aspek governance yang terkait dengan Pengungkapan Informasi dan
Transparansi dinilai berdasarkan penerapan 4 indikator dengan 16 parameter
dan 76 faktor yang diuji kesesuaian menghasilkan skor 8,035 atau 89,281 %
dari skor maksimum 9.
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 88
Capaian skor per indikator terkait aspek Pengungkapan Informasi dan
Transparansi adalah sebagai berikut:
NO INDIKATOR PAR BOBOT
CAPAIAN TAHUN 2018
SKOR CAPAIAN
(%)
V PENGUNGKAPAN INFORMASI DAN TRANSPARANSI
16 9,000 8,035 89,281
1 Perusahaan menyediakan informasi perusahaan kepada stakeholders
2 0,435 0,375 86,111
2
Perusahaan menyediakan bagi stakeholder akses atas informasi perusahaan yang relevan, memadai, dan dapat diandalkan secara tepat waktu dan berkala.
5 2,320 2,142 92,317
3
Perusahaan mengungkapkan informasi penting dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
7 3,341 3,341 100,00
4 Perusahaan memperolah penghargaan atau award dalam bidang GCG dan bidang-bidang lainnya.
2 2,904 2,178 75,00
Hasil asesmen menunjukkan praktik yang sudah baik, meskipun masih ada
kondisi pada tingkat parameter yang memerlukan perbaikan sebagai berikut:
a. Perusahaan Menyediakan Informasi Perusahaan kepada Stakeholders
Dalam hal kebijakan tentang pengendalian informasi, perusahaan telah
memiliki kebijakan tentang Pengendalian Informasi berdasarkan surat
Keputusan Direksi PT PPI Nomor: PPI-622-000364 tentang Standar
Pelayanan Informasi/Data dan Dokumentasi di Lingkungan PT PPI Tanggal 2
Maret 2015.
Tingkat kepatuhan tercermin dalam Laporan Manajemen 2017 halaman 6
tentang Tindak Lanjut Temuan Audit. Dalam bagian ini tidak ada temuan
mengenai pelanggaran kebijakan pengendalian informasi.
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 89
b. Perusahaan Menyediakan bagi Stakeholder Akses Atas Informasi
Perusahaan yang Relevan, Memadai, dan Dapat Diandalkan secara
Tepat Waktu dan Berkala
Perusahaan memiliki media untuk penyediaan informasi publik agar dapat
diperoleh dengan cepat dan tepat waktu, biaya ringan dan sederhana, yaitu
terdapat website yang dikelola oleh Perusahaan dengan alamat
www.portdevco.com. Berdasarkan hasil observasi terhadap website
www.portdevco.com, kami menyimpulkan bahwa informasi yang dimuat
dalam website tersebut mudah diakses dan dapat dinduh (download).
Perusahaan memiliki kebijakan pengelolaan dan pemutakhiran website
sebagaimana tercantum dalam SOP Update Social Media, SRM FC Nomor 106
tanggal 27 November 2015 tentang Update Media Sosial, dan SRM FC Nomor
106 tanggal 16 Januari 2017 tentang Update Media Sosial. Perusahaan juga
memfungsikan website sebagai sarana publikasi kebijakan dan informasi
penting perusahaan, antara lain: Corporate Governance Policy, Director and
Commisioner Guidelines, Code of Conduct, and Gratification Policy.
Selain website, perusahaan juga memiliki media lain sebagai sarana publikasi
seperti E-Newsletter di link http://www.portdevco.com/?page_id=873,
Twitter, Instagram, Youtube, Brosur, Leaflet, Company Profile, Roll Up Banner.
Perusahaan juga telah melaksanakan pertemuan/gathering dengan
stakeholders yaitu pada acara halal bi halal PT PPI Tahun 2018.
Laporan Tahunan memenuhi ketentuan umum penyajian Laporan Tahunan
yakni disajikan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris serta dicetak
pada kertas yang berwarna terang, mudah dibaca dengan jelas, dan
mencantumkan identitas serta memuat profil perusahaan secara lengkap dan
jelas seperti yang terdapat dalam Annual Report Tahun 2017.
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 90
c. Perusahaan mengungkapkan informasi penting dalam Laporan
Tahunan dan Laporan Keuangan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan
Laporan Tahunan memuat mengenai Ikhtisar Data Keuangan Penting, yakni
informasi keuangan (Laporan Laba Rugi Komprehensif, Laporan Posisi
Keuangan, dan Rasio Keuangan) dalam bentuk perbandingan selama 5 (lima)
tahun buku. Selain itu, Laporan Tahunan juga memuat Laporan Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas dan Laporan Direksi. Dalam website
www.portdevco.com, laporan tahunan telah disajikan dan dapat diunduh.
Laporan Tahunan memuat laporan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas yang
meliputi hal-hal sebagai berikut: uraian tugas Dewan Komisaris, frekuensi
pertemuan, dan tingkat kehadiran, pengungkapan prosedur penetapan dan
besarnya remunerasi anggota Dewan Komisaris seperti yang terlampir
dalam Annual Report Tahun 2017 halaman 186-197 dan 208-213.
Laporan Direksi telah memuat hal-hal tentang pengungkapan prosedur
penetapan dan besarnya remunerasi anggota Direksi, uraian tugas Direksi,
frekuensi pertemuan, tingkat kehadiran, dan program pelatihan seperti
tercantum dalam Annual Report Tahun 2017 halaman 186-197 dan 208-213.
Laporan Tahunan telah memuat profil perusahaan secara lengkap dan telah
memuat bagian tesendiri mengenai analisa dan pembahasan manajemen
atas kinerja Perusahaan. Pengungkapan praktik tata kelola perusahaan yang
baik dan Laporan Keuangan Perusahaan juga telah diungkapkan dalam
Laporan Tahunan Perusahaan.
d. Perusahaan memperolah penghargaan atau award dalam bidang GCG
dan bidang-bidang lainnya
Perusahaan memperoleh penghargaan atau award dalam bidang GCG dan
bidang-bidang lainnya.
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 91
Dalam pelaksanaan CSR, PT PPI mendapatkan apresiasi sebagai berikut:
1) Certificate of Appreciation PT PPI, tanggal 19 Oktober 2018 untuk
Kategori The Most Trusted and Reputable Company in Cosporate Social
Responsibility of the Year 2018;
2) Piagam Penghargaan PT PPI, tanggal 14 November 2018 atas Kerjasama
dan Sinerginya dalam Program CSR: Siaga Sehat Pelayanan Kesehatan dan
Pengobatan Gratis di 14 RW Kelurahan Kalibaru Jakarta Utara;
3) Piagam Penghargaan PT PPI, tanggal 14 November 2018 atas Peran serta
dalam Pengabdian serta Dedikasinya di Wilayah Kelurahan Kalibaru
Kecamatan Cilincing Jakarta Utara Provinsi DKI Jakarta;
4) Piagam Penghargaan PT PPI, tanggal 20 Januari 2018 atas Peran serta
dalam Pengabdian serta Dedikasinya di Wilayah Kelurahan Kalibaru
Kecamatan Cilincing Jakarta Utara Provinsi DKI Jakarta;
5) Piagam Penghargaan PT PPI, tanggal 23 Februari 2018 atas The
Committed Company for Contributing in Community Development of the
Year 2018;
6) Piagam Penghargaan PT PPI, tanggal 16 Januari 2018 atas Partisipasi
dalam Upaya Membangun Kebersamaan Jakarta sebagai Perekat
Kerukunan Warga dan Elemen Masyarakat Jakarta Utara
Penghargaan lainnya adalah keikutsertaan di bidang publikasi dan
keterbukaan informasi yang diperoleh PT PPI dalam Galeri Annual Report
Indonesia (www.annualreport.co.id) pada tanggal 9 Januari 2019 atas Peran
Serta Perusahaan dalam Mendorong Keterbukaan Informasi Publik.
6. Aspek Lainnya
Aspek governance yang terkait dengan pengungkapan informasi dan
transparansi dinilai terhadap penerapan 2 indikator dengan 2 parameter dan 6
faktor yang diuji kesesuaiannya tersebut menghasilkan skor 1,750 atau 35,00
% dari skor maksimum 5.
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 92
Capaian skor per indikator terkait Aspek Lainnya adalah sebagai berikut:
NO INDIKATOR PAR BOBOT
CAPAIAN TAHUN 2018
SKOR CAPAIAN
(%)
VI ASPEK LAINNYA 2 5,000 1,750 35,00
42 Praktik Tata Kelola Perusahaan menjadi contoh atau benchmark bagi perusahaan - perusahaan lainnya di Indonesia
1 5,000 1,750 100,00
43
Praktik Tata Kelola Perusahaan menyimpang dari prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik sesuai Peraturan Menteri Negara BUMN No.PER-01/MBU/2011, Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia, dan standar-standar praktik dan ketentuan lainnya.
1 -5,000 0,000 0,00
Tingkat pemenuhan masing-masing indikator diuraikan sebagai berikut:
a. Praktik Tata Kelola Perusahaan menjadi contoh atau benchmark bagi
perusahaan-perusahaan lainnya di Indonesia. Dalam hal ini dapat dijelaskan
bahwa PT PPI telah menjadi tujuan benchmark perusahaan lain yaitu Studi
Banding Sistem Manajemen Risiko dari PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP).
b. Tidak terdapat penyimpangan dari prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan
yang Baik sesuai Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-
01/MBU/2011, Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia, dan
standar-standar praktik dan ketentuan lainnya.
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 93
Lampiran
Asesmen GCG
PT Pengembang Pelabuhan Indonesia
Parameter Kementerian BUMN
Tahun 2018
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 94
Lampiran I
PT Pengembang Pelabuhan Indonesia
Ringkasan Hasil Asesmen
Penerapan Good Corporate Governance Tahun 2018
NO ASPEK PENILAIAN BOBOT SKOR %
1 Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Secara Berkelanjutan
7,000 6,930 99,003
2 Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal 9,000 8,654 96,151
3 Dewan Komisaris/Dewan Pengawas 35,000 33,514 95,753
4 Direksi 35,000 33,316 95,188
5 Pengungkapan Informasi dan Transparansi 9,000 8,035 89,281
Total 95,000 90,449
6 Aspek Lainnya 5,000 1,750 30,000
Nilai Akhir 100,000 92,199
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 95
Lampiran II
PT Pengembang Pelabuhan Indonesia
Daftar Capaian Penerapan GCG Per Indikator
Tahun 2018
NO INDIKATOR PAR BOBOT CAPAIAN TAHUN 2018
SKOR CAPAIAN (%)
I KOMITMEN TERHADAP PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK SECARA BERKELANJUTAN
1 Perusahaan memiliki Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG Code) dan pedoman perilaku (code of conduct)
2 1,218 1,218 100,00
2 Perusahaan melaksanakan Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan Pedoman Perilaku secara konsisten.
2 1,217 1,185 97,395
3 Perusahaan melakukan pengukuran terhadap penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik.
2 0,608 0,608 100,00
4 Perusahaan melakukan koordinasi pengelolaan dan administrasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
3 1,370 1,370 100,00
5 Perusahaan melaksanakan program pengendalian gratifikasi sesuai ketentuan yang berlaku
3 1,370 1,332 97,922
6 Perusahaan melaksanakan kebijakan atas sistem pelaporan atas dugaan penyimpangan pada perusahaan yang bersangkutan (whistle blowing system)
3 1,217 1,217 100,00
JUMLAH I 15 7,000 6,930 99,003
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 96
II PEMEGANG SAHAM dan RUPS / PEMILIK MODAL
7 RUPS/Pemilik Modal melakukan pengangkatan dan pemberhentian Direksi.
6 2,423 2,336 96,423
8 RUPS/Pemilik Modal melakukan pengangkatan dan pemberhentian Dewan Komisaris/Dewan Pengawas.
5 1,731 1,558 89,991
9
RUPS/Pemilik Modal memberikan keputusan yang diperlukan untuk menjaga kepentingan usaha perusahaan dalam jangka panjang dan jangka pendek sesuai dengan dengan peraturan perundang-undangan dan/atau anggaran dasar.
3 1,385 1,385 100,00
10
RUPS/Pemilik Modal memberikan persetujuan laporan tahunan termasuk pengesahan laporan keuangan serta tugas pengawasan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas sesuai peraturan perundang-undangan dan/atau anggaran dasar.
6 2,077 1,991 95,835
11 RUPS/Pemilik Modal mengambil keputusan melalui proses yang terbuka dan adil serta dapat dipertanggungjawabkan.
2 0,519 0,519 100,00
12 Pemegang Saham/Pemilik Modal melaksanakan Tata Kelola Perusahaan yang Baik sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya.
3 0,865 0,865 100,00
JUMLAH II 25 9,000 8,654 96,151
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 97
III DEWAN KOMISARIS/DEWAN PENGAWAS
13 Dewan Komisaris/Dewan Pengawas melaksanakan program pelatihan/pembelajaran secara berkelanjutan.
2 1,348 1,236 91,667
14
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas melakukan pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab secara jelas serta menetapkan faktor-faktor yang dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan tugas Dewan Komisaris/Dewan Pengawasan.
4 2,127 2,127 100,00
15 Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memberikan persetujuan atas rancangan RJPP dan RKAP yang disampaikan oleh Direksi.
2 2,904 2,759 95,00
16 Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memberikan arahan terhadap Direksi atas implementasi rencana dan kebijakan perusahaan.
9 9,593 8,988 93,691
17 Dewan Komisaris/Dewan Pengawas melaksanakan pengawasan terhadap Direksi atas implementasi rencana dan kebijakan perusahaan.
6 6,479 6,201 95,706
18 Dewan Komisaris/Dewan Pengawas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan pengelolaan anak perusahaan/perusahaan patungan.
2 1,504 1,442 95,907
19
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas berperan dalam pencalonan anggota Direksi, menilai kinerja Direksi (individu dan kolegial) dan mengusulkan tantiem/insentif kinerja sesuai ketentuan yang berlaku dan mempertimbangkan kinerja Direksi.
3 2,437 2,316 95,035
20 Dewan Komisaris/Dewan Pengawas melakukan tindakan terhadap potensi benturan kepentingan yang menyangkut dirinya.
1 0,571 0,571 100,00
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 98
21 Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memantau dan memastikan bahwa praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik telah diterapkan secara efektif dan berkelanjutan.
2 1,659 1,659 100,00
22
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas menyelenggarakan rapat Dewan Komisaris/Dewan Pengawas yang efektif dan menghadiri Rapat Dewan Komisaris/Dewan Pengawas sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
3 1,348 1,348 100,00
23 Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memiliki Sekretaris Dewan Komisaris/Dewan Pengawas untuk mendukung tugas kesekretariatan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas.
4 2,593 2,513 96,918
24 Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memiliki Komite Dewan Komisaris/Dewan Pengawas yang efektif.
5 2,437 2,354 96,594
JUMLAH III 43 35,000 33,514 95,753
IV DIREKSI
25 Direksi melaksanakan program pelatihan/ pembelajaran secara berkelanjutan
2 1,089 1,089 100,00
26 Direksi melakukan pembagian tugas/fungsi, wewenang dan tanggung jawab secara jelas.
3 1,867 1,789 95,833
27 Direksi menyusun perencanaan perusahaan 5 4,044 3,834 94,808
28 Direksi berperan dalam pemenuhan target kinerja perusahaan 11 8,089 7,554 93,390
29 Direksi melaksanakan pengendalian operasional dan keuangan terhadap implementasi rencana dan kebijakan perusahaan.
4 3,266 3,227 98,810
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 99
30 Direksi melaksanakan pengurusan perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan anggaran dasar.
2 0,778 0,778 100,00
31 Direksi melakukan hubungan yang bernilai tambah bagi perusahaan dan stakeholders
8 6,689 6,534 97,675
32 Direksi memonitor dan mengelola potensi benturan kepentingan anggota Direksi dan manajemen di bawah Direksi
2 1,089 1,050 96,430
33
Direksi memastikan perusahaan melaksanakan keterbukaan informasi dan komunikasi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan penyampaian informasi kepada Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dan Pemegang Saham tepat waktu.
2 1,089 1,050 96,426
34 Direksi menyelenggarakan rapat Direksi dan menghadiri Rapat Dewan Komisaris/Dewan Pengawas sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
5 1,556 1,556 100,00
35 Direksi wajib menyelenggarakan pengawasan intern yang berkualitas dan efektif.
3 1,711 1,526 89,177
36 Direksi menyelenggarakan fungsi sekretaris perusahaan yang berkualitas dan efektif.
3 1,711 1,549 90,525
37 Direksi menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS lainnya sesuai peraturan perundang-undangan.
2 2,022 1,750 86,536
JUMLAH IV 52 35,000 33,316 95,188
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 100
V PENGUNGKAPAN INFORMASI DAN TRANSPARANSI
38 Perusahaan menyediakan informasi perusahaan kepada stakeholders.
2 0,435 0,375 86,111
39 Perusahaan menyediakan bagi stakeholder akses atas informasi perusahaan yang relevan, memadai, dan dapat diandalkan secara tepat waktu dan berkala.
5 2,320 2,142 92,317
40 Perusahaan mengungkapkan informasi penting dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
7 3,341 3,341 100,00
41 Perusahaan memperolah penghargaan atau award dalam bidang GCG dan bidang-bidang lainnya.
2 2,904 2,178 75,00
JUMLAH V 16 9,000 8,035 89,281
VI ASPEK LAINNYA
42 Praktik Tata Kelola Perusahaan menjadi contoh atau benchmark bagi perusahaan - perusahaan lainnya di Indonesia
1 5,000 1,750 100,00
43
Praktik Tata Kelola Perusahaan menyimpang dari prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik sesuai Peraturan Menteri Negara BUMN No.PER-01/MBU/2011, Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia, dan standar-standar praktik dan ketentuan lainnya.
1 -5,000 0,000 100,00
JUMLAH VI 2 5,000 1,750
JUMLAH I + II + III + IV + V + VI 153 100,000 92,199
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 101
Lampiran III
PT Pengembang Pelabuhan Indonesia
Daftar Capaian Penerapan GGC Per Parameter
Tahun 2018
NO ASPEK PENILAIAN BOBOT %
CAPAIAN SKOR
KOMITMEN TERHADAP PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK SECARA BERKELANJUTAN
1 Perusahaan memiliki Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG Code) dan pedoman perilaku (code of conduct)
1.218 100 1.218
1 Perusahaan memiliki Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG Code) yang ditinjau dan dimutakhirkan secara berkala.
0.609 100 0.609
2 Perusahaan memiliki Pedoman Perilaku yang ditinjau dan dimutakhirkan secara berkala.
0.609 100 0.609
2 Perusahaan melaksanakan Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan Pedoman Perilaku secara konsisten.
1.217 97.395 1.185
3 Direksi menunjuk seorang anggota Direksi sebagai penanggung jawab dalam penerapan dan pemantauan Tata Kelola Perusahaan yang Baik.
0.456 100 0.456
4 Perusahaan menciptakan situasi kondusif untuk melaksanakan Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG Code) dan Pedoman Perilaku.
0.761 95.833 0.729
3 Perusahaan melakukan pengukuran terhadap penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik.
0.608 100.000 0.608
5 Perusahaan melakukan assessment terhadap pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan review secara berkala.
0.304 100 0.304
6 Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik menjadi salah satu unsur Key Performance Indicator (KPI) yang dituangkan dalam kontrak manajemen
0.304 100 0.304
4 Perusahaan melakukan koordinasi pengelolaan dan administrasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
1.370 100.000 1.370
7 Perusahaan memiliki kebijakan tentang kepatuhan pelaporan harta kekayaan penyelenggara negara bagi Dewan Komisaris, Direksi dan pejabat satu tingkat di bawah Direksi
0.609 100 0.609
8 Penyelenggara Negara/Wajib Lapor memahami kebijakan/SOP tentang kepatuhan pelaporan harta kekayaan penyelenggara negara.
0.304 100 0.304
9 Perusahaan melaksanakan kebijakan/SOP tentang kepatuhan pelaporan harta kekayaan Penyelenggara Negara
0.457 100 0.457
5 Perusahaan melaksanakan program pengendalian gratifikasi sesuai ketentuan yang berlaku
1.370 97.222 1.332
10 Perusahaan memiliki ketentuan/kebijakan tentang Pengendalian Gratifikasi
0.304 100 0.304
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 102
11 Perusahaan melaksanakan upaya untuk meningkatkan pemahaman terhadap kebijakan/ketentuan Pengendalian Gratifikasi
0.609 93.75 0.571
12 Perusahaan mengimplementasikan Pengendalian Gratifikasi 0.457 100 0.457
6 Perusahaan melaksanakan kebijakan atas sistem pelaporan atas dugaan penyimpangan pada perusahaan yang bersangkutan (whistle blowing system)
1.217 100.000 1.217
13 Perusahaan memiliki kebijakan tentang pelaporan atas dugaan penyimpangan pada perusahaan (whistle blowing system).
0.304 100 0.304
14 Perusahaan melaksanakan kegiatan untuk memberikan pemahaman atas kebijakan pelaporan atas dugaan penyimpangan (whistle blowing system).
0.304 100 0.304
15 Perusahaan melaksanakan kebijakan tentang pelaporan atas dugaan penyimpangan pada perusahaan (whistle blowing system).
0.609 100 0.609
PEMEGANG SAHAM DAN RUPS/PEMILIK MODAL
7 RUPS/Pemilik Modal melakukan pengangkatan dan pemberhentian Direksi.
2.423 96.423 2.336
16 Pemegang Saham/RUPS/Pemilik Modal menetapkan pedoman pengangkatan dan pemberhentian Direksi.
0.346 100 0.346
17 Pemegang Saham/RUPS/Pemilik Modal melaksanakan penilaian terhadap calon anggota Direksi.
0.692 100 0.692
18 Pemegang Saham/RUPS/Pemilik Modal menetapkan pengangkatan anggota dan komposisi Direksi.
0.520 83.333 0.433
19 Pemegang Saham/RUPS/Pemilik Modal menetapkan pengaturan mengenai rangkap jabatan bagi anggota Direksi.
0.346 100 0.346
20 Pemegang Saham/RUPS/Pemilik Modal memberhentikan anggota Direksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
0.173 100 0.173
21 Pemegang Saham/RUPS/Pemilik Modal memberikan respon terhadap lowongan jabatan dan/atau pemberhentian sementara Direksi oleh Dewan Komisaris/Dewan Pengawas
0.346 100 0.346
8 RUPS/Pemilik Modal melakukan pengangkatan dan pemberhentian Dewan Komisaris/Dewan Pengawas.
1.731 89.991 1.558
22 Pemegang Saham/RUPS/Pemilik Modal menetapkan pedoman pengangkatan dan pemberhentian Dewan Komisaris/Dewan Pengawas.
0.346 100 0.346
23 Pemegang Saham/RUPS/Pemilik Modal melaksanakan penilaian terhadap calon anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas.
0.519 100 0.519
24 Pemegang Saham/RUPS/Pemilik Modal menetapkan pengangkatan anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dan komposisinya.
0.347 75 0.260
25 Pemegang Saham/RUPS/Pemilik Modal menetapkan pengaturan mengenai rangkap jabatan bagi anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas.
0.346 75 0.260
26 Pemegang Saham/RUPS/Pemilik Modal memberhentikan anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
0.173 100 0.173
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 103
9
RUPS/Pemilik Modal memberikan keputusan yang diperlukan untuk menjaga kepentingan usaha perusahaan dalam jangka panjang dan jangka pendek sesuai dengan dengan peraturan perundang-undangan dan/atau anggaran dasar.
1.385 100.000 1.385
27 Pemegang Saham/RUPS/Pemilik Modal memberikan pengesahan Rencana Jangka Penjang Perusahaan (RJPP) atau Revisi RJPP.
0.519 100 0.519
28 Pemegang Saham/RUPS/Pemilik Modal memberikan pengesahan Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).
0.52 100 0.520
29 Pemegang Saham/RUPS/Pemilik Modal memberikan persetujuan/keputusan atas usulan aksi korporasi yang perlu mendapat persetujuan/keputusan RUPS/Pemilik Modal.
0.346 100 0.346
10
RUPS/Pemilik Modal memberikan persetujuan laporan tahunan termasuk pengesahan laporan keuangan serta tugas pengawasan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas sesuai peraturan perundang-undangan dan/atau anggaran dasar.
2.077 95.835 1.991
30 RUPS/Pemilik Modal memberikan penilaian terhadap kinerja Direksi dan kinerja Dewan Komisaris/Dewan Pengawas.
0.346 75 0.260
31 RUPS menetapkan gaji/honorarium, tunjangan, fasilitas dan tantiem/insentif kinerja untuk Direksi dan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas.
0.346 100 0.346
32
Pemegang Saham/RUPS/Pemilik Modal memutuskan penunjukan Auditor Eksternal yang akan mengaudit laporan keuangan perusahaan, penetapan besarnya honorarium/imbal jasa untuk auditor eksternal tersebut (Risalah RUPS jika dilakukan RUPS Fisik, Surat Keputusan jika dilakukan RUPS bukan fisik).
0.346 100 0.346
33
Pemegang Saham/RUPS/Pemilik Modal memberikan persetujuan laporan tahunan termasuk pengesahan laporan keuangan serta tugas pengawasan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas.
0.520 100 0.520
34 Pemegang Saham/RUPS/Pemilik Modal menetapkan penggunaan laba bersih.
0.346 100 0.346
35 Pengesahan terhadap Laporan Tahunan dan persetujuan terhadap Laporan Keuangan dilaksanakan tepat waktu.
0.173 100 0.173
11 RUPS/Pemilik Modal mengambil keputusan melalui proses yang terbuka dan adil serta dapat dipertanggungjawabkan.
0.519 100.000 0.519
36
RUPS mengambil keputusan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di bidang Perseroan Terbatas tentang Perseroan Terbatas dan/atau anggaran dasar perusahaan sehingga menghasilkan keputusan yang sah.
0.173 100 0.173
37 RUPS mengambil keputusan melalui proses yang terbuka dan adil.
0.346 100 0.346
12 Pemegang Saham/Pemilik Modal melaksanakan Tata Kelola Perusahaan yang Baik sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya.
0.865 100.000 0.865
38 Pemegang Saham/Pemilik Modal memberikan arahan/pembinaan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik kepada Direksi dan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas.
0.346 100 0.346
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 104
39 Pemegang Saham/Pemilik Modal tidak mencampuri kegiatan operasional perusahaan yang menjadi tanggung jawab Direksi
0.173 100 0.173
40
Pemegang Saham/Pemilik Modal merespon terhadap informasi yang diterima dari Direksi dan/atau Dewan Komisaris/Dewan Pengawas mengenai gejala penurunan kinerja dan kerugian perusahaan yang signifikan.
0.346 100 0.346
DEWAN KOMISARIS / DEWAN PENGAWAS
13 Dewan Komisaris/Dewan Pengawas melaksanakan program pelatihan/pembelajaran secara berkelanjutan.
1.348 91.667 1.236
41 Dewan Komisaris/Dewan Pengawas yang baru diangkat mengikuti program pengenalan yang diselenggarakan oleh perusahaan.
0.674 100 0.674
42 Dewan Komisaris/Dewan Pengawas melaksanakan program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas sesuai kebutuhan.
0.674 83.333 0.562
14
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas melakukan pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab secara jelas serta menetapkan faktor-faktor yang dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan tugas Dewan Komisaris/Dewan Pengawasan.
2.127 100.000 2.127
43 Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memiliki kebijakan dan melaksanakan pembagian tugas diantara anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas
0.648 100 0.648
44 Dewan Komisaris/Dewan Pengawas menetapkan mekanisme pengambilan keputusan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas.
0.493 100 0.493
45 Dewan Komisaris/Dewan Pengawas menyusun rencana kerja setiap tahun yang memuat sasaran/ target yang ingin dicapai dan melaporkan secara tertulis kepada RUPS/Pemilik Modal.
0.493 100 0.493
46 Dewan Komisaris/Dewan Pengawas mendapatkan akses informasi perusahaan sesuai kewenangannya.
0.493 100 0.493
15 Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memberikan persetujuan atas rancangan RJPP dan RKAP yang disampaikan oleh Direksi.
2.904 95.000 2.759
47 Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memberikan persetujuan atas rancangan RJPP yang disampaikan oleh Direksi.
1.296 95 1.231
48 Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memberikan persetujuan atas rancangan RKAP yang disampaikan oleh Direksi.
1.608 95 1.528
16 Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memberikan arahan terhadap Direksi atas implementasi rencana dan kebijakan perusahaan.
9.593 93.691 8.988
49
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memberikan arahan tentang hal-hal penting mengenai perubahan lingkungan bisnis yang diperkirakan akan berdampak besar pada usaha dan kinerja perusahaan secara tepat waktu dan relevan.
1.100 100 1.100
50
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dalam batas kewenangannya, merespon saran, harapan, permasalahan dan keluhan dari Stakeholders (pelanggan, pemasok, kreditur, dan karyawan) yang disampaikan langsung kepada Dewan Komisaris/Dewan Pengawas
0.789 100 0.789
51 Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memberikan arahan tentang penguatan sistem pengendalian intern perusahaan.
1.100 95 1.045
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 105
52 Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memberikan arahan tentang manajemen risiko perusahaan.
1.100 75 0.825
53 Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memberikan arahan tentang sistem teknologi informasi yang digunakan perusahaan.
1.100 95 1.045
54 Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memberikan arahan tentang kebijakan dan pelaksanaan pengembangan karir.
1.101 95 1.046
55
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memberikan arahan tentang kebijakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia (SAK).
1.101 95 1.046
56 Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memberikan arahan tentang kebijakan pengadaan dan pelaksanaannya.
1.101 95 1.046
57 Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memberikan arahan tentang kebijakan mutu dan pelayanan serta pelaksanaan kebijakan tersebut.
1.101 95 1.046
17 Dewan Komisaris/Dewan Pengawas melaksanakan pengawasan terhadap Direksi atas implementasi rencana dan kebijakan perusahaan.
6.479 95.706 6.201
58
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas mengawasi dan memantau kepatuhan Direksi dalam menjalankan peraturan perundangan yang berlaku dan perjanjian dengan pihak ketiga.
1.417 95 1.346
59 Dewan Komisaris/Dewan Pengawas mengawasi dan memantau kepatuhan Direksi dalam menjalankan perusahaan sesuai RKAP dan/atau RJPP.
1.106 100 1.106
60
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memberikan persetujuan atas transaksi atau tindakan dalam lingkup kewenangan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas atau RUPS/Pemilik Modal.
0.966 100 0.966
61 Dewan Komisaris/Dewan Pengawas (berdasarkan usul dari Komite Audit) mengajukan calon Auditor Eksternal kepada RUPS/Pemilik Modal.
0.778 100 0.778
62
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memastikan audit eksternal dan audit internal dilaksanakan secara efektif serta melaksanakan telaah atas pengaduan yang berkaitan dengan BUMN yang diterima oleh Dewan Komisaris/Dewan Pengawas.
1.106 87.5 0.968
63
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas melaporkan dengan segera kepada RUPS/Pemilik Modal apabila terjadi gejala menurunnya kinerja perusahaan serta saran-saran yang telah disampaikan kepada Direksi untuk memperbaiki permasalahan yanag dihadapi.
1.106 93.75 1.037
18 Dewan Komisaris/Dewan Pengawas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan pengelolaan anak perusahaan/perusahaan patungan.
1.504 95.907 1.442
64 Dewan Komisaris/Dewan Pengawas melaksanakan pengawasan terhadap kebijakan pengelolaan anak perusahaan/perusahaan patungan dan pelaksanaannya.
0.985 93.75 0.923
65 Peran Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dalam pemilihan calon anggota Direksi dan Dewan Komisaris Anak Perusahaan perusahaan/perusahaan patungan.
0.519 100 0.519
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 106
19
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas berperan dalam pencalonan anggota Direksi, menilai kinerja Direksi (individu dan kolegial) dan mengusulkan tantiem/insentif kinerja sesuai ketentuan yang berlaku dan mempertimbangkan kinerja Direksi.
2.437 95.035 2.316
66 Dewan Komisaris/Dewan Pengawas mengusulkan calon anggota Direksi kepada Pemegang Saham/Pemilik Modal sesuai kebijakan dan kriteria seleksi yang ditetapkan.
0.501 100 0.501
67 Dewan Komisaris/Dewan Pengawas menilai Direksi dan melaporkan hasil penilaian tersebut kepada Pemegang Saham/Pemilik Modal.
0.968 87.5 0.847
68 Dewan Komisaris/Dewan Pengawas mengusulkan remunerasi Direksi sesuai ketentuan yang berlaku dan penilaian kinerja Direksi.
0.968 100 0.968
20 Dewan Komisaris/Dewan Pengawas melakukan tindakan terhadap potensi benturan kepentingan yang menyangkut dirinya.
0.571 100.000 0.571
69 Dewan komisaris/Pengawas memiliki kebijakan benturan kepentingan dan melaksanakan secara konsisten kebijakann tersebut.
0.571 100 0.571
21 Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memantau dan memastikan bahwa praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik telah diterapkan secara efektif dan berkelanjutan.
1.659 100.000 1.659
70 Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memastikan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik telah diterapkan secara efektif dan berkelanjutan.
0.985 100 0.985
71 Dewan Komisaris/Dewan Pengawas melakukan pengukuran dan penilaian terhadap kinerja Dewan Komisaris/Dewan Pengawas.
0.674 100 0.674
22
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas menyelenggarakan rapat Dewan Komisaris/Dewan Pengawas yang efektif dan menghadiri Rapat Dewan Komisaris/Dewan Pengawas sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
1.348 100.000 1.348
72 Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memiliki pedoman/tata tertib Rapat Dewan Komisaris/Dewan Pengawas yang memadai.
0.346 100 0.346
73 Rapat Dewan Komisaris/Dewan Pengawas diadakan secara berkala sesuai ketentuan yang berlaku dan/atau anggaran dasar.
0.656 100 0.656
74 Dewan Komisaris/Dewan Pengawas melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan keputusan hasil rapat sebelumnya.
0.346 100 0.346
23
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memiliki Sekretaris Dewan Komisaris/Dewan Pengawas untuk mendukung tugas kesekretariatan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas.
2.593 96.918 2.513
75 Sekretariat Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memiliki uraian tugas yang jelas.
0.804 100 0.804
76 Sekretariat Dewan Komisaris/Dewan Pengawas melakukan administrasi dan penyimpanan dokumen.
0.337 100 0.337
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 107
77
Sekretaris Dewan Komisaris/Dewan Pengawas menyelenggarakan rapat Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dan rapat/pertemuan antara Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dengan Pemegang Saham/Pemilik Modal, Direksi maupun pihak-pihak terkait lainnya.
0.959 91.667 0.879
78
Sekretaris Dewan Komisaris/Dewan Pengawas menyediakan data/informasi yang diperlukan oleh Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dan komite-komite di lingkungan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas.
0.493 100 0.493
24 Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memiliki Komite Dewan Komisaris/Dewan Pengawas yang efektif.
2.437 96.594 2.354
79
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memiliki Komite Dewan Komisaris/Dewan Pengawas sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan kebutuhan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas.
0.643 100 0.643
80 Komposisi keanggotaan yang mendukung pelaksanaan fungsi Komite dan independensi dari masing-masing Komite Dewan Komisaris/Dewan Pengawas.
0.487 100 0.487
81 Komite Dewan Komisaris/Dewan Pengawas memiliki piagam/charter dan program kerja tahunan.
0.643 100 0.643
82
Komite Dewan Komisaris/Dewan Pengawas melaksanakan pertemuan rutin sesuai dengan program kerja tahunan serta melakukan kegiatan lain yang ditugaskan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas.
0.332 100 0.332
83 Komite Dewan Komisaris/Dewan Pengawas melaporkan kegiatan dan hasil penugasan yang diterimanya kepada Dewan Komisaris/Dewan Pengawas.
0.332 75 0.249
DIREKSI
25 Direksi melaksanakan program pelatihan/pembelajaran secara berkelanjutan
1.089 100.000 1.089
84 Direksi yang baru diangkat mengikuti program pengenalan yang diselenggarakan oleh perusahaan.
0.467 100 0.467
85 Direksi melaksanakan program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi anggota Direksi sesuai kebutuhan.
0.622 100 0.622
26 Direksi melakukan pembagian tugas/fungsi, wewenang dan tanggung jawab secara jelas.
1.867 95.833 1.789
86 Direksi menetapkan struktur/susunan organisasi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
0.622 100 0.622
87 Direksi menetapkan kebijakan-kebijakan operasional dan standard operasional baku (SOP) untuk proses bisnis inti (core business) perusahaan.
0.778 90 0.700
88 Direksi menetapkan mekanisme pengambilan keputusan atas tindakan perusahaan (corporate action) sesuai ketentuan perundang-undangan dan tepat waktu.
0.467 100 0.467
27 Direksi menyusun perencanaan perusahaan 4.044 94.808 3.834
89 Direksi memiliki Rencana Jangka Panjang (RJPP) yang disahkan oleh RUPS/ Pemilik Modal.
0.778 100 0.778
90 Direksi memiliki Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang disahkan oleh RUPS/ Menteri/ Pemilik Modal.
0.778 85 0.661
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 108
91 Direksi menempatkan karyawan pada semua tingkatan jabatan sesuai dengan spesifikasi jabatan dan memiliki rencana suksesi untuk seluruh jabatan dalam perusahaan.
1.088 95 1.034
92
Direksi memberikan respon terhadap usulan peluang bisnis yang berpotensi meningkatkan pendapatan perusahaan, penghematan/efisiensi perusahaan, pendayagunaan aset, dan manfaat lainnya.
0.778 100 0.778
93 Direksi merespon isu-isu terkini dari eksternal mengenai perubahan lingkungan bisnis dan permasalahannya, secara tepat waktu dan relevan.
0.622 93.75 0.583
28 Direksi berperan dalam pemenuhan target kinerja perusahaan
8.089 93.390 7.554
94 Direksi melaksanakan program/ kegiatan sesuai dengan RKAP dan mengambil keputusan yang diperlukan melalui analisis yang memadai dan tepat waktu.
0.467 100 0.467
95 Direksi memiliki sistem/pedoman pengukuran dan penilaian kinerja untuk unit dan jabatan dalam organisasi (struktural) yang diterapkan secara obyektif dan transparan.
0.311 100 0.311
96 Direksi menetapkan target kinerja berdasarkan RKAP dan diturunkan secara berjenjang ditingkat unit, sub unit dan jabatan di dalam organisasi (struktural) di organisasi.
0.155 100 0.155
97 Direksi melakukan analisis dan evaluasi terhadap capaian kinerja untuk jabatan/unit-unit di bawah Direksi dan tingkat perusahaan.
0.311 100 0.311
98 Direksi melaporkan pelaksanaan sistem manajemen kinerja kepada Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas.
0.311 87.5 0.272
99 Direksi menyusun dan menyampaikan kepada RUPS/ Pemilik Modal tentang usulan insentif kinerja untuk Direksi.
0.156 100 0.156
100 Direksi menerapkan sistem tentang teknologi informasi sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan.
0.778 95 0.739
101 Direksi melaksanakan sistem peningkatan mutu produk dan pelayanan.
0.778 75 0.584
102 Direksi melaksanakan pengadaan barang dan jasa yang menguntungkan bagi perusahaan, baik harga maupun kualitas barang dan jasa tersebut.
0.933 96.875 0.904
103
Direksi mengembangkan SDM, menilai kinerja dan memberikan remunerasi yang layak, dan membangun lingkungan SDM yang efektif mendukung pencapaian perusahaan.
3.267 100 3.267
104 Direksi menerapkan kebijakan pengaturan untuk anak perusahaan (subsidiary governance) dan/atau perusahaan patungan.
0.622 62.5 0.389
29 Direksi melaksanakan pengendalian operasional dan keuangan terhadap implementasi rencana dan kebijakan perusahaan.
3.266 98.810 3.227
105 Direksi menerapkan kebijakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku umum di Indonesia (SAK)
0.622 100 0.622
106 Direksi menerapkan manajemen risiko sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan.
1.244 96.875 1.205
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 109
107 Direksi menetapkan dan menerapkan sistem pengendalian intern untuk melindungi mengamankan investasi dan aset perusahaan.
0.778 100 0.778
108 Direksi menindaklanjuti hasil pemeriksaan SPI dan auditor eksternal (KAP dan BPK).
0.622 100 0.622
30 Direksi melaksanakan pengurusan perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan anggaran dasar.
0.778 100.000 0.778
109 Direksi menetapkan mekanisme untuk menjaga kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan perjanjian dengan pihak ketiga.
0.156 100 0.156
110 Perusahaan menjalankan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan perjanjian dengan pihak ketiga.
0.622 100 0.622
31 Direksi melakukan hubungan yang bernilai tambah bagi perusahaan dan stakeholders.
6.689 97.675 6.534
111 Pelaksanaan hubungan dengan pelanggan. 1.244 93.75 1.166
112 Pelaksanaan hubungan dengan pemasok. 0.933 100 0.933
113 Pelaksanaan hubungan dengan kreditur. 0.778 100 0.778
114 Pelaksanaan kewajiban kepada Negara. 0.467 100 0.467
115 Pelaksanaan hubungan dengan karyawan perusahaan. 1.089 100 1.089
116 Terdapat prosedur tertulis menampung dan menindaklanjuti keluhan-keluhan stakeholders.
0.311 100 0.311
117 Upaya untuk meningkatkan nilai pemegang saham secara konsisten dan berkelanjutan.
0.311 75 0.233
118 Perusahaan melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan untuk mendukung keberlanjutan operasi perusahaan.
1.556 100 1.556
32 Direksi memonitor dan mengelola potensi benturan kepentingan anggota Direksi dan manajemen di bawah Direksi.
1.089 96.430 1.050
119
Direksi menetapkan kebijakan tentang mekanisme bagi Direksi dan pejabat struktural untuk mencegah pengambilan keuntungan pribadi dan pihak lainnya disebabkan benturan kepentingan.
0.467 100 0.467
120 Direksi menerapkan kebijakan untuk mencegah benturan kepentingan.
0.622 93.75 0.583
33
Direksi memastikan perusahaan melaksanakan keterbukaan informasi dan komunikasi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan penyampaian informasi kepada Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dan Pemegang Saham tepat waktu.
1.089 96.426 1.050
121 Direksi melaporkan informasi-informasi yang relevan kepada Pemegang Saham dan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas.
0.622 100 0.622
122 Direksi memberikan perlakuan yang sama (fairness) dalam memberikan informasi kepada Pemegang Saham/Pemilik Modal dan anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas.
0.467 91.667 0.428
34 Direksi menyelenggarakan rapat Direksi dan menghadiri Rapat Dewan Komisaris/Dewan Pengawas sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
1.556 100.000 1.556
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 110
123
Direksi memiliki pedoman/tata tertib Rapat Direksi, minimal mengatur etika rapat dan penyusunan risalah rapat, evaluasi tindak lanjut hasil rapat sebelumnya, serta pembahasan atas arahan/usulan dan/atau keputusan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas.
0.156 100 0.156
124 Direksi menyelenggarakan Rapat Direksi sesuai kebutuhan, paling sedikit sekali dalam setiap bulan.
0.467 100 0.467
125 Anggota Direksi menghadiri setiap rapat Direksi maupun rapat Direksi & Komisaris, jika tidak dapat hadir yang bersangkutan harus menjelaskan alasan ketidakhadirannya.
0.311 100 0.311
126 Direksi melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan keputusan hasil rapat sebelumnya.
0.311 100 0.311
127 Direksi menindaklanjuti arahan, dan/atau keputusan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas.
0.311 100 0.311
35 Direksi wajib menyelenggarakan pengawasan intern yang berkualitas dan efektif.
1.711 89.177 1.526
128 Perusahaan memiliki Piagam Pengawasan Intern yang ditetapkan oleh Direksi.
0.156 100 0.156
129 SPI/Fungsi Audit Internal dilengkapi dengan faktor-faktor pendukung keberhasilan pelaksanaan tugasnya.
0.466 70 0.3262
130 SPI melaksanakan fungsi pengawasan intern untuk memberikan nilai tambah dan memperbaiki operasional perusahaan.
1.089 95.833 1.044
36 Direksi menyelenggarakan fungsi sekretaris perusahaan yang berkualitas dan efektif.
1.711 90.525 1.549
131 Sekretaris Perusahaan dilengkapi dengan faktor-faktor pendukung keberhasilan pelaksanaan tugasnya.
0.466 83.333 0.388
132 Sekretaris perusahaan menjalankan fungsinya. 1.089 95 1.035
133 Direksi mengevaluasi kualitas fungsi sekretaris perusahaan. 0.156 80.768 0.126
37 Direksi menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS lainnya sesuai peraturan perundang-undangan.
2.022 86.536 1.750
134 Direksi menyelenggarakan RUPS sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan.
1.089 75 0.817
135
Direksi menyediakan akses serta penjelasan lengkap dan informasi akurat berkenaan dengan penyelenggaraan RUPS agar dapat melaksanakan hak-haknya berdasarkan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan.
0.933 100 0.933
PENGUNGKAPAN INFORMASI DAN TRANSPARANSI
38 Perusahaan menyediakan informasi perusahaan kepada stakeholders.
0.435 86.111 0.375
136 Perusahaan menetapkan sistem dan prosedur pengendalian informasi perusahaan dengan tujuan untuk mengamankan informasi perusahaan yang penting.
0.29 91.667 0.266
137 Tingkat kepatuhan perusahaan yang memadai terhadap kebijakan pengendalian informasi perusahaan
0.145 75 0.109
39 Perusahaan menyediakan bagi stakeholder akses atas informasi perusahaan yang relevan, memadai, dan dapat diandalkan secara tepat waktu dan berkala.
2.320 92.317 2.142
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 111
138 Terdapat media untuk penyediaan Informasi Publik agar dapat diperoleh dengan cepat dan tepat waktu, biaya ringan, dan cara sederhana.
0.322 100 0.322
139 Website perusahaan mempublikasikan kebijakan dan informasi penting perusahaan.
0.572 87.5 0.501
140 Perusahaan menyediakan media lain untuk mengkomunikasikan kebijakan informasi penting perusahaan.
0.427 100 0.427
141 Informasi yang disediakan dalam website Perusahaan dan bumn.go.id dimutahirkan secara berkala.
0.427 75 0.320
142 Tingkat kemudahan akses terhadap kebijakan dan informasi penting perusahaan yang disediakan dalam website perusahaan.
0.572 100 0.572
40 Perusahaan mengungkapkan informasi penting dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
3.341 100.000 3.341
143 Laporan Tahunan memenuhi ketentuan umum penyajian Laporan Tahunan
0.291 100 0.291
144 Laporan Tahunan memuat mengenai Ikhtisar Data Keuangan Penting.
0.073 100 0.073
145 Laporan Tahunan memuat Laporan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dan Laporan Direksi.
0.291 100 0.291
146 Laporan Tahunan memuat profil perusahaan secara lengkap 0.145 100 0.145
147 Laporan Tahunan memuat bagian tersendiri mengenai Analisa dan Pembahasan Manajamen atas Kinerja Perusahaan.
1.234 100 1.234
148 Laporan Tahunan memuat pengungkapan praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik.
0.944 100 0.944
149 Laporan Tahunan memuat bagian tersendiri mengenai Laporan Keuangan.
0.363 100 0.363
41 Perusahaan memperolah penghargaan atau award dalam bidang GCG dan bidang-bidang lainnya.
2.904 75.000 2.178
150 Perusahaan mengikuti Annual Report Award (ARA). 1.452 50 0.726
151 Penghargaan atau award lainnya. 1.452 100 1.452
ASPEK LAINNYA
42 Praktik Tata Kelola Perusahaan menjadi contoh atau benchmark bagi perusahaan-perusahaan lainnya di Indonesia
5,000 35.000 1,750
152
Perusahaan memiliki bidang atau area yang menjadi best practices di Industrinya atau menjadi tujuan benchmark bagi Perusahaan lain (baik bagi BUM maupun Perusahaan Swasta). Bidang area tersebut dapat terdiri dari produk, proses, fungsi pendukung, kinerja organisasi, dan strategi
5,000 35.000 1,750
43
Praktik Tata Kelola Perusahaan menyimpang dari prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara, Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia, dan standar-standar praktik dan ketentuan lainnya
-5,000 0 0
153 Terdapat penyimpangan dari prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik
-5,000 0 0
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 112
Lampiran IV
Rekomendasi Penerapan GGC
PT Pengembang Pelabuhan Indonesia
Tahun 2018
PAR ASPEK FUK REFERENSI AREA OF IMPROVEMENT %
CAPAIAN
PEMEGANG SAHAM DAN RUPS/PEMILIK MODAL
18.1 Pengangkatan Direksi: a. Penetapan anggota Direksi yang definitif oleh RUPS/Pemilik Modal selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak masa jabatan tersebut berakhir. b. Pengangkatan Direksi dilakukan dengan Keputusan Menteri untuk Direksi Perum dan dapat dilakukan dengan keputusan RUPS secara fisik, keputusan Menteri selaku RUPS dan keputusan seluruh Pemegang Saham di luar RUPS untuk Direksi Persero. c. Penetapan Direksi melalui RUPS/Pelantikan Direksi yang didukung dengan Berita Acara RUPS/Pelantikan Direksi.
55 1) Anggaran Dasar PT PPI Nomor 9 Tanggal 5 November 2012 Pasal 10 Ayat 26 2) Keputusan Para Pemegang Saham Tanpa Melalui RUPS Sirkuler PT PPI Nomor: SK.03/26/3/1/PBP/UT/PI.II-18 dan Nomor: HK.476/26/3/1/MTI-2018 anggal 26 Maret 2018 tentang Pengangkatan Anggota Direksi PT PPI
Terdapat pejabat Direksi berstastus Plt yang belum ditetapkan secara definitif oleh RUPS (melebihi 30 hari) Rekomendasi: Perusahaan segera menetapkan secara definitif melalui RUPS, Pejabat Direksi yang berstatus Plt atau melakukan pengangkatan calon Direksi yang baru hasil seleksi.
75
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 113
18.3 Komposisi Direksi: a. Jumlah Direksi sesuai dengan kebutuhan perusahaan. b. Terdapat Direksi yang memiliki latar belakang pendidikan/pengetahuan dan/atau pengalaman yang sesuai dengan jenis usaha BUMN. c. Seluruh anggota Direksi memiliki pengalaman yang sesuai dengan pembidangan tugas anggota Direksi.
57 1) Anggaran Dasar PT PPI Nomor 9 Tanggal 5 November 2012 Pasal 10 Ayat 26 2) Keputusan Para Pemegang Saham Tanpa Melalui RUPS Sirkuler PT PPI Nomor: SK.03/26/3/1/PBP/UT/PI.II-18 dan Nomor: HK.476/26/3/1/MTI-2018 anggal 26 Maret 2018 tentang Pengangkatan Anggota Direksi PT PPI
Terdapat pejabat Direksi berstastus Plt yang belum ditetapkan secara definitif oleh RUPS (melebihi 30 hari) Rekomendasi: Perusahaan segera menetapkan secara definitif melalui RUPS, Pejabat Direksi yang berstatus Plt atau melakukan pengangkatan calon Direksi yang baru hasil seleksi.
75
24.2 Komposisi Dewan Komisaris/Dewan Pengawas: a Jumlah Dewan Komisaris/Dewan Pengawas maksimal sama dengan jumlah anggota Direksi. b RUPS/Pemilik Modal menetapkan anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Independen paling sedikit 20% dari anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas secara eksplisit dalam keputusan pengangkatannya. Komisaris Independen memiliki kompetensi dibidang auditing, keuangan dan akuntansi. Untuk BUMN Perum, disamping Komisaris Independen, komposisi anggota Dewan Pengawas dapat terdiri dari unsur-unsur pejabat di bawah Menteri Teknis, Menteri
74 1) Keputusan Para Pemegang Saham Tanpa Melalui RUPS Sirkuler PT PPI Nomor: SK.03/28/6/1/PBP/PAC/PI.II-18 dan Nomor: HK.476/28/6/1/MTI-2018 Tanggal 28 Agustus 2018 tentang Pemberhetian dan Pengangkatan Anggota Komisaris PT PPI 2) Curriculum Vitae atas nama Apep Fajar Kurniawan
1) Jumlah anggota Dewan Komisaris lebih banyak dari jumlah jabatan Direksi, yaitu 5 (lima) anggota Dewan Komisaris, sementara itu terdapat hanya 4 (empat) anggota Direksi.
2) Komisaris Independen yaitu Apep Fajar Kurniawan, belum memiliki kompetensi di bidang auditing, keuangan, dan akuntansi.
Rekomendasi: 1) Perusahaan segera menyesuaikan jumlah
anggota Dewan Komisaris dengan jumlah Direksi.
2) Perusahaan segera memfasilitasi Anggota Dewan Komisaris dalam rangka pemenuhan kompetensi yang dipersyaratkan.
50
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 114
Keuangan, Menteri dan pimpinan departemen/lembaga non departemen yang kegiatannya berhubungan langsung dengan BUMN Perum. . c Jika dalam komposisi terdapat mantan anggota Direksi, maka yang bersangkutan telah tidak menjabat sebagai anggota Direksi perusahaan yang bersangkutan sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun.
3) Anggaran Dasar PT PPI Nomor 9 Tanggal 5 November 2012 Pasal 14 Ayat 32 Halaman 40
25.1 Terdapat keputusan RUPS/Pemilik Modal perusahaan (untuk Perum)/AD/peraturan lainnya yang mengatur dan menetapkan jumlah maksimum jabatan Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas yang boleh dipegang oleh seorang anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas.
75 Anggaran Dasar PT PPI Nomor 9 Tanggal 5 November 2012 Pasal 14 Ayat 32 Halaman 40
Pemegang Saham & RUPS/ Pemilik Modal belum menetapkan keputusan yang mengatur jumlah maksimum jabatan Dewan Komisaris yang boleh dipegang oleh seorang anggota Dewan Komisaris. Rekomendasi: Pemegang Saham & RUPS/Pemilik Modal segera menetapkan keputusan yang mengatur jumlah maksimum jabatan Dewan Komisaris yang boleh dipegang oleh seorang anggota Dewan Komisaris.
50
30.1 Penilaian kinerja Direksi. a. Terdapat sistem/pedoman penilaian kinerja Direksi (kolegial dan individu), yang memuat sekurang-kurangnya indikator kinerja utama dan kriteria keberhasilan. b. Terdapat Kontrak Manajemen yang memuat target kinerja kolegial dan individu, yang disahkan/disetujui Pemegang Saham/RUPS/Pemilik Modal. c. RUPS/ Pemilik Modal memberikan
90 1) Kontrak Manajemen PT PPI Tahun 2018 2) Risalah RUPS PT PPI Nomor: SK.03/26/4/2/PBI/UT/PI.II-18 dan Nomor: HK.476/26/4/2/MTI-2018 Tanggal 26 April 2018 tentang Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan
Pemegang Saham & RUPS/ Pemilik Modal telah memberikan penilaian terhadap Kinerja Direksi secara kolegial, tetapi belum memberikan penilaian Kinerja Direksi secara individu. Rekomendasi: Pemegang Saham & RUPS/Pemilik Modal segera menetapkan kebijakan dan melaksanakan penilaian Kinerja Direksi secara individu.
75
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 115
Kinerja Direksi kolegial dan Kinerja anggota Direksi (Individu) berdasarkan laporan kinerja Direksi dan mempertimbangkan tanggapan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas atas kinerja Direksi. d. Penilaian kinerja dituangkan dalam Risalah RUPS/keputusan Menteri (untuk Perum).
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun Buku 2017
30.2 Penilaian kinerja Dewan Komisaris/Dewan Pengawas. a. Terdapat sistem/pedoman penilaian kinerja Dewan Komisaris/Dewan Pengawas (majelis), yang memuat sekurang-kurangnya indikator kinerja utama dan kriteria keberhasilan. b. Terdapat Kontrak Kinerja, yang memuat target kinerja Dewan Komisaris/Dewan Pengawas (majelis), yang disahkan/disetujui Pemegang Saham/RUPS/Pemilik Modal. c. RUPS/Pemilik Modal memberikan penilaian Kinerja Dewan Komisaris/Dewan Pengawas (majelis) berdasarkan laporan kinerja Dewan Komisaris/Dewan Pengawas. d. Penilaian kinerja dituangkan dalam Risalah RUPS/keputusan Menteri (untuk Perum).
91 1) Kontrak Manajemen PT PPI Tahun 2018 2) Risalah RUPS PT PPI Nomor: SK.03/26/4/2/PBI/UT/PI.II-18 dan Nomor: HK.476/26/4/2/MTI-2018 Tanggal 26 April 2018 tentang Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun Buku 2017
Pemegang Saham & RUPS/ Pemilik Modal telah memberikan penilaian terhadap Kinerja Dewan Komisaris secara kolegial, tetapi belum memberikan penilaian Kinerja Dewan Komisaris secara individu. Rekomendasi: Pemegang Saham & RUPS/Pemilik Modal segera menetapkan kebijakan dan melaksanakan penilaian Kinerja Dewan Komisaris secara individu.
75
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 116
DEWAN KOMISARIS/DEWAN PENGAWAS
42.3 Pelaksanaan program pelatihan/pembelajaran 1) Pelaksanaan pelatihan bagi anggota Dewan Komisaris direalisasikan sesuai dengan rencana kerja Dewan Komisaris. 2) Terdapat laporan tentang hasil pelatihan yang telah dijalani anggota Dewan Komisaris.
121 Surat Direktur Utama Kepada Komisaris Utama Nomor: PPI-632-006023 Tanggal 21 Maret 2018 Perihal Undangan In House Training Dewan Komisaris dan Direksi PT PPI
Dewan Komisaris belum menyampaikan Laporan Hasil Pelatihan kepada Pemegang Saham & RUPS/ Pemilik Modal Rekomendasi: Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas membuat dan menyampaikan Laporan Hasil Pelatihan yang diikuti kepada Pemegang Saham & RUPS/ Pemilik Modal.
50
52.4 Dewan Komisaris/Dewan Pengawas menyampaikan arahan tentang peningkatan kualitas kebijakan dan pelaksanaan manajemen risiko perusahaan.
165 Kajian Manajemen Risiko dan Pelaksanaannya di PT PPI Tanggal 1 Oktober 2018
Dewan Komisaris belum menyampaikan hasil kajian manajemen risiko kepada Direksi. Rekomendasi: Dewan Komisaris/Dewan Pengawas membuat surat kepada Direksi untuk menyampaikan hasil kajian Manajemen Resiko agar dapat ditindaklanjuti oleh Direksi.
0
62.3 Pelaksanaan kegiatana. Terdapat penilaian atas efektivitas pelaksanaan audit eksternal melalui: (1) pemantauan kesesuaian penyelesaian progres audit dengan rencana kerjanya; (2) telaah kesesuaian pelaksanaan audit dengan standar profesi akuntan publik; dan (3) telaahan hasil audit eksternal dan kualitas rekomendasi audit eksternal. b. Terdapat penilaian atas efektivitas pelaksanaan audit internal melalui: (1) telaah atas efektivitas pemantauan tindak lanjut hasil audit SPI dan auditor eksternal; (2) telaah atas
217 Memo Ketua Komite Audit kepada Dewan Komisaris Nomor: UM.330/10/01/KOMPPI-18 Tanggal 1 Oktober 2018 Perihal Penyampaian Evaluasi Sistem Pengendalian Internal dan Pelaksanaannya di PT PPI
Belum terdapat telaah Dewan Komisaris terkait efektivitas pelaksanaan audit eksternal. Rekomendasi: Dewan Komisaris / Dewan Pengawas menetapkan dan melaksanakan penilaian terhadap efektivitas audit eksternal.
75
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 117
kesesuaian pelaksanaan audit dengan standar audit internal; (3) kelengkapan atribut temuan dan kualitas rekomendasi hasil audit internal; dan (4) telaah rencana kerja pengawasan dan pelaksanaannya; (5) manajemen fungsi SPI. c. Terdapat pelaksanaan: (1) telaah atas pengaduan yang berkaitan dengan BUMN yang diterima oleh Dewan Komisaris/Dewan Pengawas serta penyampaian saran berdasarkan hasil telaahan kepada Direksi; (2) telaahan terhadap seluruh pengaduan yang diterima oleh Dewan Komisaris/Dewan Pengawas. d. Proses telaah yang dilakukan oleh Dewan Komisaris/Dewan Pengawas menggunakan seluruh perangkat di Dewan Komisaris/Dewan Pengawas (Komite Dewan Komisaris/Dewan Pengawas)
62.4 Penyampaian arahan kepada Direksi tentang peningkatan efektivitas audit internal dan audit eksternal.
218 Surat Dewan Komisaris ke Direksi Nomor: UM.220/10/04/KOMPPI-18 Tanggal 4 Oktober 2018 Perihal Peningkatan Efektivitas Sistem Pengendalian Intern PT PPI
Belum terdapat telaah Dewan Komisaris terkait efektivitas pelaksanaan audit eksternal. Rekomendasi: Dewan Komisaris / Dewan Pengawas menetapkan dan melaksanakan penilaian terhadap efektivitas audit eksternal.
75
67.3 Terdapat penilaian Dewan Komisaris/Dewan Pengawas. a. Terdapat penilaian kinerja Direksi berdasarkan telaahan kriteria, target dan indikator kinerja utama yang
235 Tanggapan Dewan Komisaris dalam RUPS Laporan Pertanggungjawaban Kinerja Perusahaan
Penilaian kinerja Direksi oleh Dewan Komisaris menggunakan seluruh perangkat dengan berdasarkan telaahan kriteria, target dan indikator kinerja utama yang tercakup dalam Kontrak Manajemen Direksi secara kolegial
75
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 118
tercakup dalam Kontrak Manajemen Direksi secara kolegial dengan realisasi pencapaiannya. b. Terdapat penilaian kinerja Direksi berdasarkan telaahan kriteria, target dan indikator kinerja utama yang tercakup dalam Kontrak Manajemen Direksi secara individu dengan realisasi pencapaian masing-masing. c. Proses penilaian yang dilakukan oleh Dewan Komisaris/Dewan Pengawas menggunakan seluruh perangkat di Dewan Komisaris/Dewan Pengawas (Komite Dewan Komisaris/Dewan Pengawas).
Tahun Buku 2017 PT PPI dengan realisasi pencapaiannya yang tercantum dalam RUPS Laporan Pertanggungjawaban Tahun Buku 2017. Tetapi, Dewan Komisaris belum melakukan penilaian Kinerja Direksi secara individu. Rekomendasi: Dewan Komisaris/Dewan Pengawas segera menetapkan dan melaksanakan penilaian kinerja terhadap Direksi secara individu.
67.4 Dewan Komisaris/Dewan Pengawas menyampaikan hasil penilaian kinerja Direksi secara kolegial dan individu kepada RUPS/Pemilik Modal dalam laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas secara semesteran dan tahunan.
236 1) Tanggapan Dewan Komisaris dalam RUPS Laporan Pertanggungjawaban Kinerja Perusahaan Tahun Buku 2017 PT PPI 2) Laporan Kerja Pengawasan
Dewan Komisaris telah menyampaikan hasil penilaian Kinerja Direksi berdasarkan telaahan kriteria, target dan indikator kinerja utama yang tercakup dalam Kontrak Manajemen Direksi secara kolegial dengan realisasi pencapaiannya yang tercantum dalam RUPS Laporan Pertanggungjawaban Tahun Buku 2017. Tetapi, Dewan Komisaris belum melakukan penilaian Kinerja Direksi secara individu sehingga tidak ada penyampaian Kinerja Direksi secara individu. Rekomendasi: Dewan Komisaris/Dewan Pengawas segera menetapkan, melaksanakan, dan menyampaikan hasil penilaian Kinerja terhadap Direksi secara individu.
75
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 119
77.3 Pendokumentasian secara memadai atas hasil rapat Dewan Komisaris/Dewan Pengawas. a. Risalah Rapat Komisaris/Dewan Pengawas harus dibuat untuk setiap Rapat Komisaris/Dewan Pengawas. b. Dalam risalah rapat Dewan Komisaris/Dewan Pengawas harus dicantumkan: (1) Pendapat yang berbeda (dissenting comments) dengan apa yang diputuskan dalam Rapat Dewan Komisaris (bila ada); (2) jalannya rapat (dinamika rapat); (3) Risalah hasil evaluasi atas pelaksanaan keputusan rapat sebelumnya; (4) keputusan rapat. c. Setiap anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas menerima salinan risalah Rapat Dewan Komisaris/Dewan Pengawas, terlepas apakah bersangkutan hadir atau tidak hadir dalam Rapat tersebut. d. Validasi risalah rapat sesuai dengan tatatertib yang ditetapkan. Risalah rapat harus sudah selesai dan diedarkan keseluruh Dewan Komisaris/Dewan Pengawas maksimal pada selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah Rapat selesai dilaksanakan. e. Risalah asli dari setiap Rapat Dewan Komisaris/Dewan Pengawas harus disimpan di perusahaan. f. Risalah asli dari setiap Rapat Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dapat
265 1) Risalah Rapat Dewan Komisaris Tahun 2018 2) Risalalah Rapat Dewan Komisaris dan Direksi Tahun 2018 2) Tanda Terima Risalah Rapat Dewan Komisaris Tahun 2018
Risalah Rapat Dewan Komisaris dan Direksi tahun 2018 belum memuat poin tentang hasil evaluasi atas pelaksanaan keputusan rapat sebelumnya. Rekomendasi: Sekdekom dan Sekper melakukan perbaikan atas Risalah Rapat Dewan Komisaris dan Risalah Rapat Dewan Komisaris & Direksi tahun 2018 untuk memuat poin tentang hasil evaluasi atas pelaksanaan keputusan rapat sebelumnya.
75
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 120
diakses oleh setiap anggota Komisaris/ Dewan Pengawas.
83.2 Terdapat laporan triwulanan dan tahunan Komite kepada Dewan Komisaris/Dewan Pengawas, minimal memuat perbandingan realisasi kegiatan dengan program kerja tahunan serta substansi hasil kegiatan dan rekomendasinya.
282 1) Laporan Kegiatan Komite Audit Triwulan I, II, III, dan IV Tahun 2018 2) Laporan Tahunan Kegiatan Komite Audit 2018
Terdapat laporan triwulanan dan tahunan Komite kepada Dewan Komisaris minimal, namun tidak memuat perbandingan realisasi kegiatan dengan program kerja tahunan serta substansi hasil kegiatan dan rekomendasinya. Rekomendasi: Laporan Triwulanan dan Tahunan Komite kepada Dewan Komisaris, memuat perbandingan realisasi kegiatan dengan Program Kerja Tahunan serta substansi hasil kegiatan dan rekomendasinya.
50
DIREKSI
87.4 SOP untuk proses bisnis inti perusahaan dilaksanakan konsisten dan tidak terdapat penyimpangan atas prosedur.
296 Laporan Hasil Audit PT PPI Tahun 2018 Periode April 2017 s.d. April 2018 Nomor: PW.02.03/6/7/2/AIR/SPI-18 tanggal 6 Juli 2018 hal. 10
SPI menemukan bahwa implementasi SOP belum efektif dan hal tersebut mengakibatkan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan proses kerja belum bisa terukur dan berpotensi terjadi permasalahan hukum apabila dasar/legalitas proses kerja yang ada dalam SOP belum sesuai dengan peraturan yang berlaku terkini serta sulit melakukan pengendalian internal. Rekomendasi: Implementasi SOP perlu ditingkatkan efektivitasnya melalui kegiatan-kegiatan sosialisasi maupun pelatihan oleh masing-masing divisi.
50
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 121
90.3 Terdapat proses telaah oleh Direksi atas rancangan RKAP yang disusun oleh Tim Penyusun RKAP dan menindaklanjuti/ membahas hasil telaahan (tanggapan/pendapat) Dewan Komisaris/Dewan Pengawas atas rancangan RKAP tersebut.
308 1) Risalah Rapat Dewan Komisaris dan Dewan Direksi tanggal 21 Agustus 2017 di PT Pelindo II hal. 2 romawi III nomor 3 2) Surat dari Direktur Utama PT PPI kepada Dewan Komisaris PT PPI Nomor: PPI-500-005066 tanggal 5 Januari 2018 perihal Revisi ke-3 RKAP Tahun 2018 PT PPI
Secara substansi telaah atas rancangan RKAP sudah benar, namun Sekper menyampaikan pembahasan RKAP 2018 berada pada Risalah Rapat Direksi PT PPI Nomor: PPI-632-005173 tanggal 22 Februari 2018, sedangkan Keputusan RUPS tentang persetujuan RKAP 2018 tertanggal 30 Januari 2018. Rekomendasi: Penyampaian Rancangan RKAP kepada Pemagang Saham dan Dewan Komisaris dilakukan sebelum tahun anggaran dan pembahasan RKAP disampaikan sebelum Keputusan RUPS tentang persetujuan RKAP.
50
90.4 Direksi menyampaikan rancangan RKAP kepada RUPS/ Menteri/Pemilik Modal dan/atau Dewan Komisaris/Dewan Pengawas tepat waktu atau sesuai jadwal waktu ditentukan. Penyampaian paling lambat kepada Pemegang Saham/Pemilik Modal pada tanggal 31 Oktober tahun berjalan. Jika pengesahan oleh RUPS, maka penyampaian kepada Dewan Komisaris/Dewan Pengawas sebelum 15 September tahun berjalan.
309 1) Surat dari Direktur Utama PT PPI kepada Dewan Komisaris PT PPI Nomor: PPI-500-005066 tanggal 5 Januari 2018 perihal Revisi ke-3 RKAP Tahun 2018 PT PPI 2) Surat dari Direktur Utama PT PPI kepada Direktur Utama PT Pelindo II (Persero) dan Direktur Utama PT Multi Terminal Indonesia Nomor: PPI-500-005065 tanggal 5 Januari 2018 perihal Revisi ke-3 RKAP Tahun 2018 PT PPI
Terdapat keterlambatan dalam penyampaian rancangan RKAP tahun 2018 kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham. Rekomendasi: Penyampaian Rancangan RKAP kepada Pemagang Saham dan Dewan Komisaris dilakukan sebelum tahun anggaran dan pembahasan RKAP disampaikan sebelum Keputusan RUPS tentang persetujuan RKAP.
75
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 122
98.2 Tingkat pencapaian target kinerja Direksi (kontrak manajemen - kolektif)
336 1) Kontrak Manajemen tahun 2018 hal. 10 2) Laporan Manajemen (Konsolidasi) Triwulan IV Tahun 2018 (Unaudited) halaman 30
Target KPI PT PPI yang tertuang dalam Kontrak Manajemen tahun 2018 hampir semuanya tercapai, kecuali pertumbuhan pendapatan dan kinerja vendor. Rekomendasi: Pemenuhan target KPI PT PPI terkait pertumbuhan pendapatan dan kinerja vendor perlu ditingkatkan dengan strategi yang ditetapkan oleh Direksi
75
98.4 Tingkat pencapaian target kinerja anggota Direksi (individu).
338 1) Kontrak Manajemen tahun 2018 hal. 10 2) Laporan Manajemen (Konsolidasi) Triwulan IV Tahun 2018 (Unaudited) halaman 30
Target KPI PT PPI yang tertuang dalam Kontrak Manajemen tahun 2018 hampir semuanya tercapai, kecuali pertumbuhan pendapatan dan kinerja vendor. Rekomendasi: Pemenuhan target KPI PT PPI terkait pertumbuhan pendapatan dan kinerja vendor perlu ditingkatkan dengan strategi yang ditetapkan oleh Direksi
75
101.1 Pelaksanaan pelayanan: a. Perusahaan memiliki kebijakan mengenai standar pelayanan minimal. b. Perusahaan memiliki SOP Layanan Pelanggan dan Standar Pelayanan Minimal (SPM). c. SOP dan SPM diinformasikan secara terbuka. d. Indikator SPM tercapai. e. Tingkat kualitas yang memadai mengenai kemudahan layanan dan fairness.
346 1) SRM FC 104 - Stakeholders Feedback 2) Kontrak Manajemen Tahun 2018 hal. 10 huruf B nomor 4
Perusahaan belum memiliki kebijakan mengenai SPM (Standar Pelayanan Minimal) Rekomendasi: Perusahaan segera menetapkan kebijakan mengenai SPM (Standar Pelayanan Minimal)
50
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 123
101.2 Peningkatan mutu (sistem pengendalian mutu produk). a. Perusahaan memiliki kebijakan mutu (sistem pengendalian mutu produk). b. Perusahaan memiliki sertifikasi atas kebijakan mutu. c. Sistem pengendalian mutu diterapkan secara konsisten, ditandai dengan keluhan pelanggan atas mutu produk/jasa menurun. d. Perusahaan menindaklanjuti ketidaksesuaian mutu dalam proses produksi. e. Sistem mutu dievaluasi dan diaudit secara berkala.
347 1) PPI QHSE (Quality, Health, Safety, and Environmental) Management Policy dalam bentuk draft (belum ditandatangani Direktur Utama) yang diterbitkan tanggal 5 April 2017 2) Certificate of Registration Quality Management System - ISO 9001:2015 No. FS 622947 berlaku sejak tanggal 6 Maret 2018 s.d. 5 Maret 2021 3) Assessment Report PT PPI berdasarkan standar penilaian ISO 14001:2015, ISO 9001:2015, BS OHSAS 18001:2007 bulan Juli 2018 4) Rencana Tindakan Perbaikan untuk Eksternal Audit Report RAV & CAV PT PPI tanggal 16-18 Juli 2018 5) Assessment Report PT PPI berdasarkan standar penilaian ISO 9001:2015,
Kebijakan mutu yang dimiliki oleh PT PPI masih dalam bentuk draft yang belum ditandatangani oleh Direktur Utama PT PPI. Rekomendasi: Direktur Utama segera menetapkan kebijakan mutu yang masih bersifat draft dan menandatanganinya
75
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 124
BS OHSAS 18001:2007, ISO 14001:2015 bulan Januari 2019
104.1 Direksi menetapkan kebijakan pengaturan untuk anak perusahaan (subsidiary governance) dan perusahaan patungan antara lain mencakup: pengangkatan Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas dan Direksi, penetapan target kinerja dan penilaian kinerja serta insentif bagi Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dan Direksi. Pedoman pengangkatan dan pemberhentian Direksi dan Dewan Komisaris, diantaranya memuat: (1) penjaringan atau nominasi calon Direksi; (2) penilaian/pengujian atas kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) bagi calon Direksi dan Dewan Komisaris; (3) proses penetapan calon Direksi dan Dewan Komisaris terpilih. Sistem/pedoman penilaian kinerja Direksi (kolegial dan individu) dan Dewan Komisaris (kolegial), yang memuat sekurang-kurangnya indikator kinerja utama dan kriteria keberhasilan. Pedoman gaji/honorarium, tunjangan dan fasilitas Direksi dan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas diantaranya memuat tentang: (1) formula perhitungan gaji/honorarium; (2) formula
365 Pedoman Tata Kelola Anak Perusahaan Di Lingkungan PT Pengembang Pelabuhan Indonesia
Perusahaan memiliki Kebijakan Pengaturan Anak Perusahaan yang masih berupa draft dan belum memenuhi seluruh kriteria kebijakan yang ditetapkan. Kriteria yang belum terpenuhi yaitu pengangkatan Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas dan Direksi, penetapan target kinerja dan penilaian kinerja Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas dan Direksi. Rekomendasi: Perusahaan segera menetapkan kebijakan Pengaturan untuk Anak Perusahaan (subsidiary governance) dan Perusahaan Patungan yang mencakup seluruh kriteria yaitu pengangkatan Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas dan Direksi, penetapan target kinerja dan penilaian kinerja serta insentif bagi Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dan Direksi.
50
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 125
perhitungan gaji/honorarium, tunjangan dan fasilitas tersebut memperhatikan pendapatan, aktiva, tingkat inflasi, serta mempertimbangkan sektor industri sejenis yang terukur (benchmark), kondisi persaingan usaha (competitiveness) atau kompleksitas usaha, dan kelangkaan sumber daya manusia.
104.3 Penetapan target kinerja dan realisasi kinerja anak perusahaan/perusahaan patungan mendukung kinerja perusahaan.
367 Perusahaan belum menetapkan target kinerja dan realisasi Anak Perusahaan/ Perusahaan Patungan. Rekomendasi: Perusahaan segera menetapkan target kinerja dan realisasi kinerja anak perusahaan/perusahaan patungan yang mendukung kinerja perusahaan.
0
111.1 Terdapat kebijakan mengenai hak-hak konsumen/pelanggan, kebijakan keamanan, keselamatan dan kesehatan konsumen/pelanggan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
396 PPI QHSE (Quality, Health, Safety,and Environmental) Management Policy dalam bentuk draft yang diterbitkan tanggal 5 April 2017
Kebijakan mengenai Hak-hak Konsumen/ Pelanggan, Kebijakan Keamanan, Keselamatan dan Kesehatan Konsumen/ Pelanggan masih belum ditandatangani oleh Direktur Utama PT PPI Rekomendasi: Direktur Utama segera mengesahkan kebijakan mengenai Hak-hak Konsumen/pelanggan, Kebijakan Keamanan, Keselamatan dan Kesehatan Konsumen/ Pelanggan jika draft yang ada sudah memadai
50
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 126
117.1 Perusahaan mampu memenuhi harapan Pemegang Saham melalui pencapaian target yang telah disepakati.
420 Risalah RUPS PT PPI Nomor: SK.03/26/4/2/PBI/UT/PI.II-18 dan HK.476/26/4/2/MTI-2018 tanggal 26 April 2018 tentang Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Konsolidasian Tahun Buku 2017 hal. 5 huruf D nomor 1.
Realisasi pendapatan dan laba bersih Perusahaan masih di bawah target RKAP. Rekomendasi: Perusahaan meningkatkan realisasi pendapatan dan laba bersih sesuai target RKAP tahun 2019
75
117.2 Perusahaan mampu meningkatkan kinerja perusahaan (sesuai KPI yang ditetapkan) dari tahun-tahun sebelumnya.
421 Laporan Manajemen (Konsolidasi) Triwulan IV Tahun 2018 (Unaudited) hal. 30
Pertumbuhan pendapatan yang ditargetkan sebesar 22,74 tidak tercapai karena realisasinya hanya sebesar 21,39 dan untuk kinerja vendor ditargetkan sebesar 2,35 namun realisasinya hanya sebesar 2,33. Rekomendasi: Perusahaan menentukan dan melaksanakan strategi yang efektif dalam peningkatan pertumbuhan pendapatan yang ditargetkan dan kinerja vendor.
75
129.3 Jumlah personil yang ditugaskan di SPI sesuai dengan kebutuhan untuk pelaksanaan tugas SPI. a. SPI/ Fungsi Audit Internal memiliki Rencana Kebutuhan Tenaga Auditor/SDM. b. Jumlah tenaga auditor mencukupi kebutuhan perusahaan. Kecukupan tenaga auditor dihasilkan dari analisis beban kerja yang dilakukan oleh SPI dan/atau Divisi SDM.
457 1) Piagam Audit Internal PT PPI tanggal 5 Mei 2017 hal. 8 poin 5.1 huruf c. 2) Identifikasi Sampel Analisis Beban Kerja Kantor Pusat PT PPI
Di dalam Piagam Audit Internal disebutkan bahwa Kepala Divisi Audit dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh 4 personel auditor dan staf divisi audit yang meliputi bidang perencanaan, pelaksanaan dan bidang pengendalian. Namun, jabatan tersebut belum terpenuhi. Saat ini, PT PPI hanya memiliki 1 Kepala Audit Internal dan 1 Auditor Administrator.
50
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 127
Rekomendasi: Perusahaan segera memenuhi jumlah kebutuhan 4 orang personel Auditor dan staf Divisi Audit sesuai dengan Piagam Audit Internal.
129.4 Kualitas tenaga auditor personil yang ditugaskan di SPI sesuai dengan kebutuhan untuk pelaksanaan tugas SPI. a. Pimpinan Fungsi Audit Internal memiliki keahlian yang diakui dalam profesi auditor internal dengan mendapatkan sertifikasi profesi yang tepat (Certified Internal Auditor/Qualified Internal Auditor). b. Staf Auditor Internal memiliki pengetahuan dan keahlian yang diperlukan dengan mendapatkan sertifikasi profesi yang tepat dengan jenjang jabatan dalam Fungsi Auditor Internal. c. Terdapat program pengembangan profesi secara berkelanjutan bagi staf auditor internal, baik untuk mempertahankan sertifikasi profesinya maupun mengikutsertakan staf auditor internal dalam pendidikan yang mendukung usaha-usaha memperoleh sertifikasi profesi. d. Kualitas yang memadai atas profesionalitas personel SPI.
458 1) Sertifikat Pendidikan dan Pelatihan Audit Intern a.n. Abu Jai dan Zakiah Indriani 2) CV a.n. Abu Jai dan Zakiah Indriani
Kepala SPI dan staf auditor belum memiliki sertifikasi profesi di bidang audit internal. Rekomendasi: Perusahaan memfasilitasi Kepala SPI dan staf auditor untuk memiliki sertifikasi profesi di bidang audit internal.
50
129.5 SPI memiliki pedoman audit, mekanisme kerja dan supervisi di dalam organisasi SPI, dan penilaian program jaminan dan peningkatan kualitas.
459 Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) 2018 tanggal 28 Juni 2018
Divisi SPI PT PPI belum melakukan assessment untuk program jaminan kualitas.
50
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 128
a. Kepala SPI harus menetapkan kebijakan dan prosedur sebagai pedoman bagi pelaksanaan kegiatan fungsi pengawasan intern. Bentuk dan isi dari kebijakan dan prosedur tersebut harus disesuaikan dengan struktur organisasi SPI dan ukuran SPI serta kompleksitas kegiatan usaha perusahaan yang bersangkutan. b. Kepala SPI/Fungsi Audit Internal melaksanakan program jaminan kualitas dan peningkatan Fungsi Audit Internal, yang mencakup seluruh aspek dari aktivitas fungsi pengawasan intern. c. SPI/Fungsi Audit Internal dianjurkan untuk melakukan penilaian atas program jaminan kualitas dan peningkatan Fungsi Audit Internal secara keseluruhan. Review (assessment) berkala dilakukan untuk menilai kepatuhan terhadap charter audit internal, standar dan kode etik dan efisiensi serta efektivitas dari Fungsi Audit Internal dalam memenuhi kebutuhan dari berbagai stakeholders-nya. Assessment yang dilakukan oleh assessor independen sekurang-kurangnya sekali dalam 5 (lima) tahun.
Rekomendasi: Divisi SPI PT PPI segera melakukan assessment untuk program jaminan kualitas.
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 129
131.1 Sekretaris Perusahaan memiliki kualifikasi yang memadai: a. Sekretaris Perusahaan telah memenuhi kualifikasi pendidikan yang ditentukan oleh perusahaan. b. Pengalaman profesional dan kompetensi yang dimiliki mencakup hukum, pasar modal, manajemen keuangan, dan komunikasi perusahaan.
466 1) Uraian Tugas/Jabatan PT PPI Jabatan Corporate Secretary & Stakeholder Relation 2) CV a.n. Dini Endiyani selaku Sekretaris Perusahaan
Kualifikasi yang dipersyaratkan bagi Sekper PT PPI yaitu berpendidikan minimal S1 dan Ibu Dini Endiyani memiliki pendidikan terakhir yaitu S2 Hubungan Internasional. Ini berarti bahwa Ibu Dini memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan. Namun, untuk kualifikasi memiliki pengalaman 5 tahun di bidang Corporate Secretary tidak terpenuhi karena Ibu Dini baru 1 tahun berpengalaman di bidang tersebut. Rekomendasi: Perusahaan memfasilitasi Sekper untuk meningkatkan kompetensi yang mencakup hukum, pasar modal, manajemen keuangan, dan komunikasi perusahaan.
50
132.1 Sekretaris perusahaan memberikan informasi yang materil dan relevan kepada stakeholders. a. Sekretaris mengkoordinasikan penyusunan Laporan Manajemen Triwulanan dan Tahunan yang akurat dan dapat diandalkan. b. Laporan Manajemen Triwulanan dan Tahunan disampaikan kepada Dewan Komisaris/Dewan Pengawas tepat waktu. Jika laporan manajemen triwulanan paling lambat harus disampaikan kepada Pemegang Saham/RUPS 1 (satu) bulan setelah triwulanan yang bersangkutan, maka proses penyampaian kepada Dewan Komisaris/Dewan Pengawas paling lambat 7 (tujuh) hari setelah berakhirnya triwulanan yang bersangkutan, sehingga Dewan
469 1) Memo dari Corporate Secretary & Stakeholder Relation kepada Direktur Utama Nomor: MMO-630-05112018-012 tanggal 5 November 2018 perihal Sosialisasi GCG & Parameter Penilaian GCG serta Pengenalan Komisaris & Direksi Baru PT PPI 2) Surat dari Direktur Utama PT PPI kepada Dewan Komisaris PT PPI, Direktur Utama PT Pelindo II (Persero) dan Direktur Utama PT Multi Terminal Indonesia Nomor: PPI-510-
Informasi yang ditampilkan di website perusahaan belum semuanya update, contohnya Financial Report Audited tahun 2017 belum di-upload. Rekomendasi: Informasi Perusahaan yang ditampilkan pada website perusahaan selalu di-update oleh Sekper paling tidak setiap triwulan.
75
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 130
Komisaris/Dewan Pengawas memiliki waktu 21 (dua puluh satu) hari untuk penelaahan, 7 (tujuh) hari sebelum disampaikan kepada Pemegang Saham (atau sesuai ketentuan internal perusahaan, jika ada). Jika Direksi wajib menyampaikan Laporan Manajemen Perusahaan Tahunan (Triwulan IV) yang telah ditandatangani oleh seluruh Direksi dan seluruh Komisaris paling lambat 2 bulan setelah berakhirnya tahun buku, maka proses penyampaian kepada Dewan Komisaris/Dewan Pengawas paling lambat 1 bulan setelah berakhirnya triwulanannya (atau sesuai ketentuan internal perusahaan jika ada). c. Memutakhirkan materi informasi yang disajikan dalam website perusahaan maupun website perusahaan online dimutakhirkan secara berkala. d. Mengkoordinasikan penyiapan dan penyediaan bahan-bahan untuk "Proses Release" atas setiap pernyataan dalam tingkatan Direksi. e. Pelayanan pemberian informasi atas informasi yang dibutuhkan mengenai data atau performance dari perusahaan dalam batas-batas yang ditetapkan dalam Protokol Informasi yang ditetapkan perusahaan dan penyampaian laporan-laporan lainnya yang kepada stakeholders lainnya
15012019-010 tanggal 15 Januari 2019 perihal Penyampaian Laporan Manajemen (Konsolidasi) Triwulan IV Tahun 2018 (Unaudited) 3) Surat dari Direktur Utama PT PPI kepada Dewan Komisaris PT PPI Nomor: PPI-580-005749 tanggal 23 Juli 2018 perihal Penyampaian Laporan Manajemen (Konsolidasi) Semester I Tahun 2018
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 131
sesuai peraturan perundang-undangan disampaikan tepat waktu. f. Tingkat ketepatan waktu yang memadai atas penyampaian laporan-laporan dan informasi relevan lainnya yang disampaikan kepada mereka.
134.2 Ketepatan waktu pelaksanaan RUPS: a. RUPS/Keputusan Pemilik Modal untuk pengesahan/persetujuan RJPP dilaksanakan selambat-lambatnya dalam waktu 60 (enam puluh) hari setelah diterimanya Rancangan RJPP secara lengkap atau sebelum periode RJPP berikutnya berjalan; b. RUPS/Keputusan Pemilik Modal untuk pengesahan/persetujuan RKAP dilaksanakan paling lambat pada akhir tahun sebelum tahun anggaran berjalan; c. RUPS/Keputusan Pemilik Modal untuk pengesahan laporan tahunan dilaksanakan tepat waktu sesuai ketentuan, yaitu paling lambat 6 (enam) bulan setelah berakhirnya tahun buku yang lampau.
477 1) Keputusan Para Pemegang Saham di Luar RUPS (RUPS Sikuler) PT PPI Nomor: SK.03/31/10/3/PBI/UT/PI.II-17 dan HK.476/31/10/4/MTI-2017 tanggal 31 Oktober 2017 tentang Pengesahan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) tahun 2016-2020 PT PPI 2) Keputusan Para Pemegang Saham Tanpa Melalui RUPS (RUPS Sirkuler) PT PPI Nomor: SK.03/30/1/1/PBP/UT/PI.II-18 dan HK.476/30/1/7/MTI-2018 tanggal 30 Januari 2018 tentang Persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan Kontrak Manajemen PT PPI Tahun 2018
Belum ada surat penyampaian rancangan RJPP dari Direksi kepada Pemegang Saham. Untuk pengesahan RKAP terlambat dilakukan karena seharusnya paling lambat pada akhir tahun sebelum tahun anggaran berjalan, namun perusahaan mengesahkannya pada tanggal 30 Januari 2018 yang berarti sudah memasuki tahun anggaran yang baru. Rekomendasi:
1) Direksi segera menyampaikan rancangan RJPP dari kepada Pemegang Saham;
2) Pengesahan RKAP paling lambat pada akhir tahun sebelum tahun anggaran berjalan.
50
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 132
3) Risalah RUPS PT PPI Nomor: SK.03/26/4/2/PBI/UT/PI.II-18 dan HK.476/26/4/2/MTI-2018 tanggal 26 April 2018 tentang Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Konsolidasian Tahun Buku 2017 4) Surat dari Direktur Utama PT PPI kepada Pemegang Saham PT PPI yaitu PT Pelindo II (Persero) dan PT Multi Terminal Indonesia Nomor: PPI-416-0014059 tanggal 4 September 2017 perihal Penyampaian dan Permohonan Pengesahan Dokumen RJPP PT PPI 2016-2020
PENGUNGKAPAN INFORMASI DAN TRANSPARANSI
139.1 Terdapat kebijakan yang dipublikasikan, antara lain: Pedoman Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG Code), Boards Manual, dan Pedoman Perilaku, dan Program Pengendalian Gratifikasi Perusahaan.
490 www.portdevco.com Perusahaan telah mempublikasikan informasi tentang corporate governance policy, director and commisioner guidelines, code of conduct, and gratification policy. Namun, beberapa dokumen yang dipublikasikan bukanlah dokumen yang telah dimutakhirkan.
75
Laporan Hasil Asesmen Good Corporate Governance PT Pengembang Pelabuhan Indonesia Tahun 2018 133
Rekomendasi: Perusahaan perlu melakukan evaluasi secara berkala terhadap dokumen yang di upload dalam website dan memastikan dokumen tersebut merupakan yang terbaru hasil pemutakhiran.
141.1 Informasi yang disediakan dalam website Perusahaan dan bumn.go.id dimutahirkan secara berkala.
494 www.portdevco.com Berdasarkan observasi terhadap website www.portdevco.com, informasi yang dipublikasikan belum update. Rekomendasi: Perusahaan perlu melakukan evaluasi secara berkala terhadap dokumen yang di-upload dalam website dan memastikan dokumen tersebut merupakan yang terbaru hasil pemutakhiran.
75
150.2 Perusahaan menang dalam Annual Report Award (ARA).
559 N/A, karena tidak ada penyelenggaraan Annual Report Arward (ARA) di tahun 2018.
Pada penyelenggaraan Annual Report Arward (ARA) di tahun 2017, PT PPI belum mendapatkan penghargaan dari ajang tersebut. Rekomendasi: PT PPI harus meningkatkan kinerja Perusahaan dan Annual Report melalui strategi khusus yang di susun bersama oleh Dewan Komisaris dan Direksi.
0
Recommended