View
245
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
7/26/2019 ASKEP CA PARU.doc
1/26
CA PARU
A. PENGERTIAN.
Tumor paru merupakan keganasan pada jaringan paru (Price, Patofisiologi,
1995).
Kanker paru merupakan abnormalitas dari sel sel ang mengalami proliferasi
dalam paru (!nder"ood, Patologi, #$$$).
B. ETIOLOGI.
%eskipun etiologi sebenarna dari kanker paru belum diketa&ui, tetapi ada
beberapa faktor ang agakna bertanggung ja"ab dalam peningkatan insiden kanker
paru '
1. %erokok.
Tak diragukan lagi merupakan faktor utama. uatu &ubungan statistik
ang defenitif tela& ditegakkan antara perokok berat (lebi& dari dua pulu& batang
se&ari) dari kanker paru (karsinoma bronkogenik). Perokok seperti ini
mempunai kecenderung sepulu& kali lebi& besar dari pada perokok ringan.elanjutna orang perokok berat ang sebelumna dan tela& meninggalkan
kebiasaanna akan kembali ke pola resiko bukan perokok dalam "aktu sekitar 1$
ta&un. idrokarbon karsinogenik tela& ditemukan dalam ter dari tembakau rokok
ang jika dikenakan pada kulit &e"an, menimbulkan tumor.
#. *radiasi.
*nsiden karsinoma paru ang tinggi pada penambang kobalt di
c&neeberg dan penambang radium di +oac&imst&al (lebi& dari 5$ meninggal
akibat kanker paru) berkaitan dengan adana ba&an radioaktif dalam bentuk
radon. -a&an ini diduga merupakan agen etiologi operatif.
. Kanker paru akibat kerja.
7/26/2019 ASKEP CA PARU.doc
2/26
Terdapat insiden ang tinggi dari pekerja ang terpapar dengan karbonil
nikel (pelebur nikel) dan arsenic (pembasmi rumput). Pekerja pemeca& &ematite
(paru paru &ematite) dan orang orang ang bekerja dengan asbestos dan
dengan kromat juga mengalami peningkatan insiden.
/. Polusi udara.
%ereka ang tinggal di kota mempunai angka kanker paru ang lebi&
tinggi dari pada mereka ang tinggal di desa dan "alaupun tela& diketa&ui
adana karsinogen dari industri dan uap diesel dalam atmosfer di kota.
( T&omson, 0atatan Kulia& Patologi,199).
5. 2enetik.
Terdapat peruba&an3 mutasi beberapa gen ang berperan dalam kanker
paru, akni '
a. Proton oncogen.
b. Tumor suppressor gene.
c. 2ene encoding en4me.
Teori Onkogenesis.
Terjadina kanker paru didasari ole& tampilna gen suppresor tumor
dalam genom (onkogen). dana inisiator menguba& gen supresor tumor dengan
cara meng&ilangkan (delesi3del) atau penisipan (insersi3 in) sebagian susunan
pasangan basana, tampilna gen erb-1 dan atau neu3erb-# berperan dalam anti
apoptosis (mekanisme sel untuk mati secara alamia&6 programmed cell death).
Peruba&an tampilan gen kasus ini menebabkan sel sasaran dalam &al ini sel
paru beruba& menjadi sel kanker dengan sifat pertumbu&an ang autonom.
7engan demikian kanker merupakan penakit genetic ang pada permulaan
terbatas pada sel sasaran kemudian menjadi agresif pada jaringan sekitarna.
Predisposisi 2en supresor tumor
7/26/2019 ASKEP CA PARU.doc
3/26
*nisitor
7elesi3 insersi
Promotor
Tumor3 autonomi
Progresor
8kspansi3 metastasis
. 7iet.
7ilaporkan ba&"a renda&na konsumsi betakaroten, seleniumdan :itamin
menebabkan tinggina resiko terkena kanker paru.
(*lmu Penakit 7alam, #$$1).
C. KLASIFIKASI.
Klasifikasi menurut ;< untuk =eoplasma Pleura dan Paru paru (19) '
1. Karsinoma -ronkogenik.
a. Karsinoma epidermoid (skuamosa).
Kanker ini berasal dari permukaan epitel bronkus. Peruba&an epitel termasuk
metaplasia, atau displasia akibat merokok jangka panjang, secara k&as
menda&ului timbulna tumor. Terletak sentral sekitar &ilus, dan menonjol
kedalam bronki besar. 7iameter tumor jarang melampaui beberapa
centimeter dan cenderung menebar langsung ke kelenjar geta& bening &ilus,
dinding dada dan mediastinum.
b. Karsinoma sel kecil (termasuk sel oat).
-iasana terletak ditenga& disekitar percabangan utama bronki.Tumor ini
timbul dari sel sel Kulc&itsk, komponen normal dari epitel bronkus.
Terbentuk dari sel sel kecil dengan inti &iperkromatik pekat dan sitoplasma
7/26/2019 ASKEP CA PARU.doc
4/26
sedikit. %etastasis dini ke mediastinum dan kelenjar limfe &ilus, demikian
pula dengan penebaran &ematogen ke organ organ distal.
c. denokarsinoma (termasuk karsinoma sel al:eolar).
%emperli&atkan susunan selular seperti kelenjar bronkus dan dapat
mengandung mukus. Kebanakan timbul di bagian perifer segmen bronkus
dan kadang kadang dapat dikaitkan dengan jaringan parut local pada paru
paru dan fibrosis interstisial kronik. >esi seringkali meluas melalui pembulu&
dara& dan limfe pada stadium dini, dan secara klinis tetap tidak menunjukkan
gejala gejala sampai terjadina metastasis ang jau&.
d. Karsinoma sel besar.
%erupakan sel sel ganas ang besar dan berdiferensiasi sangat buruk
dengan sitoplasma ang besar dan ukuran inti bermacam macam. el sel
ini cenderung untuk timbul pada jaringan paru 6 paru perifer, tumbu& cepat
dengan penebaran ekstensif dan cepat ke tempat tempat ang jau&.
e. 2abungan adenokarsinoma dan epidermoid.
f. >ain lain.
1). Tumor karsinoid (adenoma bronkus).
#). Tumor kelenjar bronc&ial.
). Tumor papilaris dari epitel permukaan.
/). Tumor campuran dan Karsinosarkoma
5). arkoma
). Tak terklasifikasi.
). %esotelioma.
?). %elanoma.
(Price, Patofisiologi, 1995).
D. MANIFESTASI KLINIS.
7/26/2019 ASKEP CA PARU.doc
5/26
1. 2ejala a"al.
tridor lokal dan dispnea ringan ang mungkin disebabkan ole& obstruksi
bronkus.
#. 2ejala umum.
a. -atuk
Kemungkinan akibat iritasi ang disebabkan ole& massa tumor. -atuk mulai
sebagai batuk kering tanpa membentuk sputum, tetapi berkembang sampai
titik dimana dibentuk sputum ang kental dan purulen dalam berespon
ter&adap infeksi sekunder.
b. emoptisis
putum bersemu dara& karena sputum melalui permukaan tumor ang
mengalami ulserasi.
c. noreksia, lela&, berkurangna berat badan.
E. STADIUM.
Tabel istem tadium T=% untuk kanker Paru paru' 19? merican +oint
0ommittee on 0ancer.
2ambarn T=% 7efenisi
Tumor primer T!
T$T@
T*T1
T#
T
Tidak terbukti adana tumor primerKanker ang tersembuni terli&at pada
sitologi bilasan bronkus tetapi tidak
terli&at pada radiogram atau bronkoskopi
Karsinoma in situTumor dengan diameter A cm dikelilingi
paru paru atau pleura :iseralis ang
normal.
Tumor dengan diameter cm atau dalamsetiap ukuran dimana suda& menerang
pleura :iseralis atau mengakibatkanatelektasis ang meluas ke &ilusB &arus
berjarak # cm distal dari karina.Tumor dalam setiap ukuran dengan
perluasan langsung pada dinding dada,
diafragma, pleura mediastinalis, atau
pericardium tanpa mengenai jantung,pembulu& dara& besar, trakea, esofagus,
7/26/2019 ASKEP CA PARU.doc
6/26
T/
Ke"en#$r "im%e region$" N!
=$
=1
=#
=
Me&$s&$sis #$u' M!
%$
%1
Ke"ompok s&$(ium
Karsinoma tersembuni T@=$%$
tadium $ T*=$%$
tadium * T1=$%$
T#=$%$
tadium ** T1=1%$
T#=1%$
tadium ***a T=$%$
T=$%$
tadium ***b etiap T =%$
T/ setiap =%$
atau korpus :ertebraB atau dalam jarak #
cm dari karina tetapi tidak melibat
karina.
Tumor dalam setiap ukuran ang suda&menerang mediastinum atau mengenai
jantung, pembulu& dara& besar, trakea,
esofagus, koepua :ertebra, atau karinaBatau adana efusi pleura ang maligna.
Tidak dapat terli&at metastasis pada kelenjarlimfe regional.
%etastasis pada peribronkial dan3 atau
kelenjar kelenjar &ilus ipsilateral.
%etastasis pada mediastinal ipsi lateral ataukelenjar limfe subkarina.
%etastasis pada mediastinal atau kelenjar kelenjar limfe &ilus kontralateralB
kelenjar kelenjar limfe skalenus atausuprakla:ikular ipsilateral atau
kontralateral.
Tidak diketa&ui adana metastasis jau&
%etastasis jau& terdapat pada tempat
tertentu (seperti otak).
putum mengandung sel sel ganas tetapi
tidak dapat dibuktikan adana tumorprimer atau metastasis.Karsinoma in situ.
Tumor termasuk klasifikasi T1 atau T# tanpa
adana bukti metastasis pada kelenjar
limfe regional atau tempat ang jau&.Tumor termasuk klasifikasi T1 atau T# dan
terdapat bukti adana metastasis pada
kelenjar limfe peribronkial atau &ilus
ipsilateral.Tumor termasuk klasifikasi T dengan atau
tanpa bukti metastasis pada kelenjar
limfe peribronkial atau &ilus ipsilateralB
tidak ada metastasis jau&.
etiap tumor dengan metastasis padakelenjar limfe &ilus tau mediastinal
kontralateral, atau pada kelenjar limfe
skalenus atau suprakla:ikularB atau setiaptumor ang termasuk klasifikasi T/
dengan atau tanpa metastasis kelenjar
limfe regionalB tidak ada metastasis jau&.
etiap tumor dengan metastsis jau&.
7/26/2019 ASKEP CA PARU.doc
7/26
tadium *C etiap T, setiap =,%1
umber' (Price, Patofisiologi, 1995).
F. PATOFISIOLOGI.
7/26/2019 ASKEP CA PARU.doc
8/26
7ari etiologi ang menerang percabangan segmen3 sub bronkus menebabkan
cilia &ilang dan deskuamasi se&ingga terjadi pengendapan karsinogen. 7engan
adana pengendapan karsinogen maka menebabkan metaplasia,&perplasia dan
displasia. -ila lesi perifer ang disebabkan ole& metaplasia, &perplasia dan
displasia menembus ruang pleura, biasa timbul efusi pleura, dan bisa diikuti in:asi
langsung pada kosta dan korpus :ertebra.
>esi ang letakna sentral berasal dari sala& satu cabang bronkus ang terbesar.
>esi ini menebabkan obstuksi dan ulserasi bronkus dengan diikuti dengan supurasi
di bagian distal. 2ejala gejala ang timbul dapat berupa batuk, &emoptsis,
dispneu, demam, dan dingin.;&ee4ing unilateral dapat terdengan pada auskultasi.
Pada stadium lanjut, penurunan berat badan biasana menunjukkan adana
metastase, k&ususna pada &ati. Kanker paru dapat bermetastase ke struktur
struktur terdekat seperti kelenjar limfe, dinding esofagus, pericardium, otak, tulang
rangka.
G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK.
1. Dadiologi.
a. Eoto t&ora@ posterior anterior (P) dan leteral serta Tomografi
dada.
%erupakan pemeriksaan a"al seder&ana ang dapat mendeteksi adana
kanker paru. %enggambarkan bentuk, ukuran dan lokasi lesi. 7apat
menatakan massa udara pada bagian &ilus, effuse pleural, atelektasis erosi
tulang rusuk atau :ertebra.
b. -ronk&ografi.
!ntuk meli&at tumor di percabangan bronkus.
#. >aboratorium.
a. itologi (sputum, pleural, atau nodus limfe).
7ilakukan untuk mengkaji adana3 ta&ap karsinoma.
b. Pemeriksaan fungsi paru dan 27
7/26/2019 ASKEP CA PARU.doc
9/26
7apat dilakukan untuk mengkaji kapasitas untuk memenu&i kebutu&an
:entilasi.
c. Tes kulit, jumla& absolute limfosit.
7apat dilakukan untuk menge:aluasi kompetensi imun (umum pada kanker
paru).
. istopatologi.
a. -ronkoskopi.
%emungkinkan :isualisasi, pencucian bagian,dan pembersi&an sitologi lesi
(besarna karsinoma bronkogenik dapat diketa&ui).
b. -iopsi Trans Torakal (TT-).
-iopsi dengan TT- terutama untuk lesi ang letakna perifer dengan ukuran
F # cm, sensiti:itasna mencapai 9$ 95 .
c. Torakoskopi.
-iopsi tumor didaera& pleura memberikan &asil ang lebi& baik dengan cara
torakoskopi.
d. %ediastinosopi.
!mtuk mendapatkan tumor metastasis atau kelenjar geta& bening ang
terlibat.
e. Torakotomi.
Totakotomi untuk diagnostic kanker paru dikerjakan bila bermacam macam
prosedur non in:asif dan in:asif sebelumna gagal mendapatkan sel tumor.
/. Pencitraan.
a. 0T6canning, untuk menge:aluasi jaringan parenkim paru dan
pleura.
b. %D*, untuk menunjukkan keadaan mediastinum.
). PENATALAKSANAAN.
Tujuan pengobatan kanker dapat berupa '
7/26/2019 ASKEP CA PARU.doc
10/26
a. Kuratif
%emperpanjang masa bebas penakit dan meningkatkan angka &arapan &idup
klien.
b. Paliatif.
%engurangi dampak kanker, meningkatkan kualitas &idup.
c. Da"at ruma& (ospice care) pada kasus terminal.
%engurangi dampak fisis maupun psikologis kanker baik pada pasien maupun
keluarga.
d. upotif.
%enunjang pengobatan kuratif, paliatif dan terminal sepertia pemberian nutrisi,
tranfusi dara& dan komponen dara&, obat anti neri dan anti infeksi.
(*lmu Penakit 7alam, #$$1 dan 7oenges, rencana su&an Kepera"atan, #$$$)
1. Pembeda&an.
Tujuan pada pembeda&an kanker paru sama seperti penakit paru lain,
untuk mengankat semua jaringan ang sakit sementara memperta&ankan
sebanak mungkin fungsi paru paru ang tidak terkena kanker.
1. Toraktomi eksplorasi.
!ntuk mengkomfirmasi diagnosa tersangka penakit paru atau toraks
k&ususna karsinoma, untuk melakukan biops.
#. Pneumonektomi pengangkatan paru).
Karsinoma bronkogenik bilaman dengan lobektomi tidak semua lesi bisa
diangkat.
. >obektomi (pengangkatan lobus paru).
Karsinoma bronkogenik ang terbatas pada satu lobus, bronkiaktesis bleb
atau bula emfisematosaB abses paruB infeksi jamurB tumor jinak tuberkulois.
/. Desesi segmental.
%erupakan pengankatan satau atau lebi& segmen paru.
7/26/2019 ASKEP CA PARU.doc
11/26
5. Desesi baji.
Tumor jinak dengan batas tegas, tumor metas metik, atau penakit
peradangan ang terlokalisir. %erupakan pengangkatan dari permukaan paru
paru berbentuk baji (potongan es).
. 7ekortikasi.
%erupakan pengangkatan ba&an ba&an fibrin dari pleura :iscelaris)
#. Dadiasi
Pada beberapa kasus, radioterapi dilakukan sebagai pengobatan kuratif
dan bisa juga sebagai terapi adju:ant3 paliatif pada tumor dengan komplikasi,
seperti mengurangi efek obstruksi3 penekanan ter&adap pembulu& dara&3
bronkus.
. Kemoterafi.
Kemoterapi digunakan untuk mengganggu pola pertumbu&an tumor,
untuk menangani pasien dengan tumor paru sel kecil atau dengan metastasi luas
serta untuk melengkapi beda& atau terapi radiasi.
I. ASU)AN KEPERA*ATAN PADA KLIEN DENGAN KANKER PARU.
+. PENGKA,IAN.
a. Preoperasi (7oenges, Dencana su&an Kepera"atan,1999).
1). kti:itas3 istira&at.
2ejala ' Kelema&an, ketidakmampuan memperta&ankan kebiasaan rutin,
dispnea karena akti:itas.
Tanda ' Kelesuan( biasana ta&ap lanjut).
#). irkulasi.
2ejala ' +C7 (obstruksi :ana ka:a).
-uni jantung ' gesekan pericardial (menunjukkan efusi).
Takikardi3 disritmia.
7/26/2019 ASKEP CA PARU.doc
12/26
+ari tabu&.
). *ntegritas ego.
2ejala ' Perasaan taku. Takut &asil pembeda&an
%enolak kondisi ang berat3 potensi keganasan.
Tanda ' Kegelisa&an, insomnia, pertanaan ang diulang ulang.
/). 8liminasi.
2ejala ' 7iare ang &ilang timbul (karsinoma sel kecil).
Peningkatan frekuensi3 jumla& urine (ketidakseimbangan
&ormonal, tumor epidermoid)
5). %akanan3 cairan.
2ejala ' Penurunan berat badan, nafsu makan buruk, penurunan masukan
makanan.
Kesulitan menelan
aus3 peningkatan masukan cairan.
Tanda ' Kurus, atau penampilan kurang berbobot (ta&ap lanjut)
8dema "aja&3 le&er, dada punggung (obstruksi :ena ka:a),
edema "aja&3 periorbital (ketidakseimbangan &ormonal,
karsinoma sel kecil)
2lukosa dalam urine (ketidakseimbangan &ormonal, tumor
epidermoid).
). =eri3 kenamanan.
2ejala ' =eri dada (tidak biasana ada pada ta&ap dini dan tidak selalu
pada ta&ap lanjut) dimana dapat3 tidak dapat dipengaru&i ole&
peruba&an posisi.
=eri ba&u3 tangan (k&ususna pada sel besar atau
adenokarsinoma)
=eri abdomen &ilang timbul.
). Pernafasan.
7/26/2019 ASKEP CA PARU.doc
13/26
2ejala ' -atuk ringan atau peruba&an pola batuk dari biasana dan atau
produksi sputum.
=afas pendek
Pekerja ang terpajan polutan, debu industri
erak, paralsis pita suara.
Di"aat merokok
Tanda ' 7ispnea, meningkat dengan kerja
Peningkatan fremitus taktil (menunjukkan konsolidasi)
Krekels3 mengi pada inspirasi atau ekspirasi (gangguan aliran
udara), krekels3 mengi menetapB pentimpangan trakea ( area
ang mengalami lesi).
emoptisis.
?). Keamanan.
Tanda ' 7emam mungkin ada (sel besar atau karsinoma)
Kemera&an, kulit pucat (ketidakseimbangan &ormonal,
karsinoma sel kecil)
9). eksualitas.
Tanda ' 2inekomastia (peruba&an &ormone neoplastik, karsinoma sel
besar)
menorea3 impotent (ketidakseimbangan &ormonal, karsinoma
sel kecil)
1$). Penulu&an.
2ejala ' Eaktor resiko keluarga, kanker(k&ususna paru), tuberculosis
Kegagalan untuk membaik.
b. Pascaoperasi (7oenges, Dencana su&an Kepera"atan, 1999).
6 Karakteristik dan kedalaman pernafasan dan "arna kulit
pasien.
6 Erekuensi dan irama jantung.
7/26/2019 ASKEP CA PARU.doc
14/26
6 Pemeriksaan laboratorium ang terkait (27. 8lektolit
serum, b dan t).
6 Pemantauan tekanan :ena sentral.
6 tatus nutrisi.
6 tatus mobilisasi ekstremitas k&ususna ekstremitas atas
di sisi ang di operasi.
6 Kondisi dan karakteristik "ater seal drainase.
1). kti:itas atau istira&at.
2ejala ' Peruba&an akti:itas, frekuensi tidur berkurang.
#). irkulasi.
Tanda ' denut nadi cepat, tekanan dara& tinggi.
). 8liminasi.
2ejala ' menurunna frekuensi eliminasi --
Tanda ' Kateter urinarius terpasang3 tidak, karakteristik urine
-isng usus, samara atau jelas.
/). %akanan dan cairan.
2ejala ' %ual atau munta&
5). =eurosensori.
2ejala ' 2angguan gerakan dan sensasi di ba"a& tingkat anastesi.
). =eri dan ketidaknamanan.
2ejala ' Kelu&an neri, karakteristik neri
=eri, ketidaknamanan dari berbagai sumber misalna insisi
tau efek efek anastesi.
-. DIAGNOSA KEPERA*ATAN DAN RENCANA KEPERA*ATAN.
7/26/2019 ASKEP CA PARU.doc
15/26
a. Preoperasi (2ale, Dencana su&an Kepera"atan
7/26/2019 ASKEP CA PARU.doc
16/26
Rasional ' %emaksimalkan sediaan oksigen untuk pertukaran.
e) "asi atau gambarkan seri 27.
Rasional ' %enunjukkan :entilasi atau oksigenasi. 7igunakan
sebagai dasar e:aluasi keefktifan terapi atau indikator kebutu&an
peruba&an terapi.
#). -ersi&an jalan nafas tidak efektif.
Dapat dihubungkan :
6 Ke&ilangan fungsi silia jalan nafas
6 Peningkatan jumla&3 :iskositas sekret paru.
6 %eningkatna ta&anan jalan nafas
Kriteria hasil :
6 %enatakan3 menunjukkan &ilangna dispnea.
6 %emperta&ankan jalan nafas paten dengan buni nafas bersi&
6 %engeluarkan sekret tanpa kesulitan.
6 %enunjukkan perilaku untuk memperbaiki3 memperta&ankan bersia&n
jalan nafas.
Intervensi :
a) 0atat peruba&an upaa dan pola bernafas.
Rasional ' Penggunaan otot interkostal3 abdominal dan pelebaran
nasal menunjukkan peningkatan upaa bernafas.
b)
7/26/2019 ASKEP CA PARU.doc
17/26
Rasional ' Karakteristik batuk dapat beruba& tergantung pada
penebab3 etiologi gagal perbafasan. putum bila ada mungkin
banak, kental, berdara&, adan3 atau puulen.
d) Perta&ankan posisi tubu&3 kepala tepat dan gunakan alat jalan nafas
sesuai kebutu&an.
Rasional ' %emuda&kan memeli&ara jalan nafas atas paten bila
jalan nafas pasein dipengaru&i.
e) Kolaborasi pemberian bronkodilator, conto& aminofilin, albuterol dll.
"asi untuk efek samping merugikan dari obat, conto& takikardi,
&ipertensi, tremor, insomnia.
Rasional '
7/26/2019 ASKEP CA PARU.doc
18/26
a)
7/26/2019 ASKEP CA PARU.doc
19/26
6 %embuat perencanaan untuk pera"atan lanjut.
Intervensi :
a) 7orong belajar untuk memenu&i kebutu&an pasien. -eriak
informasi dalam cara ang jelas3 ringkas.
Rasional ' embu& dari gangguan gagal paru dapat sangat
meng&ambat lingkup per&atian pasien, konsentrasi dan energi untuk
penerimaan informasi3 tugas baru.
b) -erikan informasi :erbal dan tertulis tentang obat
Rasional ' Pemberian instruksi penggunaan obat ang aman
memmampukan pasien untuk mengikuti dengan tepat program
pengobatan.
c) Kaji konseling nutrisi tentang rencana makanB kebutu&an
makanan kalori tinggi.
Rasional ' Pasien dengan masala& pernafasan berat biasana
mengalami penurunan berat badan dan anoreksia se&ingga
memerlukan peningkatan nutrisi untuk menembu&an.
d) -erikan pedoman untuk akti:itas.
Rasional ' Pasien &arus meng&indari untuk terlalu lela& dan
mengimbangi periode istira&atdan akti:itas untuk meningkatkan
regangan3 stamina dan mencega& konsumsi3 kebutu&an oksigen
berlebi&an.
b. Pascaoperasi (7oenges, Dencana su&an Kepera"atan, 1999).
1). Kerusakan pertukaran gas.
Dapat dihubungkan :
6 Pengangkatan jaringan paru
6 2angguan suplai oksigen
6 Penurunan kapasitas pemba"a oksigen dara& (ke&ilangan dara&).
Kriteria hasil :
7/26/2019 ASKEP CA PARU.doc
20/26
6 %enunjukkan perbaikan :entilasi dan oksigenasi jaringan adekuat
dengan 27 dalam rentang normal.
6 -ebas gejala distress pernafasan.
Intervensi :
a) 0atat frekuensi, kedalaman dan kemuda&an pernafasan.
7/26/2019 ASKEP CA PARU.doc
21/26
6 Peningkatan jumla&3 :iskositas sekret
6 Keterbatasan gerakan dada3 neri.
6 Kelema&an3 kelela&an.
Kriteria hasil :
%enunjukkan patensi jalan nafas, dengan cairan sekret muda&
dikeluarkan, buni nafas jelas, dan pernafasan tak bising.
Intervensi :
a) uskultasi dada untuk karakteristik buni nafas dan adana sekret.
Rasional ' Pernafasan bising, ronki, dan mengi menunjukkan
terta&anna sekret dan3 atau obstruiksi jalan nafas.
b) -antu pasien dengan3 instruksikan untuk nafas dalam efektif dan
batuk dengan posisi duduk tinggi dan menekan daera& insisi.
Rasional ' Posisi duduk memungkinkan ekspansi paru maksimal
dan penekanan menmguatkan upaa batuk untuk memobilisasi dan
membuang sekret. Penekanan dilakukan ole& pera"at.
c)
7/26/2019 ASKEP CA PARU.doc
22/26
Dapat dihubungkan :
6 *nsisi beda&, trauma jaringan, dan gangguan saraf internal.
6 dana selang dada.
6 *n:asi kanker ke pleura, dinding dada
Kriteria hasil :
6 %elaporkan neri &ilang3 terkontrol.
6 Tampak rileks dan tidur3 istira&at dengan baik.
6 -erpartisipasi dalam akti:itas ang diinginkan3 dibutu&kan.
Intervensi :
a) Tanakan pasien tentang neri. Tentukan karakteristik neri. -uat
rentang intensitas pada skala $ 1$.
Rasional ' %embantu dalam e:aluasi gejala neri karena kanker.
Penggunaan skala rentang membantu pasien dalam mengkaji tingkat
neri dan memberikan alat untuk e:aluasi keefktifan analgesic,
meningkatkan control neri.
b) Kaji pernataan :erbal dan non6:erbal neri pasien.
Rasional ' Ketidaklsesuaian antar petunjuk :erbal3 non :erbal dapat
memberikan petunjuk derajat neri, kebutu&an3 keefketifan
inter:ensi.
c) 0atat kemungkinan penebab neri patofisologi dan psikologi.
Rasional ' *nsisi posterolateral lebi& tidak naman untuk pasien dari
pada insisi anterolateral. elain itu takut, distress, ansietas dan
ke&ilangan sesuai diagnosa kanker dapat mengganggu kemampuan
mengatasina.
d) 7orong menatakan perasaan tentangneri.
Rasional ' Takut3 masala& dapat meningkatkan tegangan otot dan
menurunkan ambang persepsi neri.
e) -erikan tindakan kenamanan. 7orong dan ajarkan penggunaan
teknik relaksasi
7/26/2019 ASKEP CA PARU.doc
23/26
%eningkatkan relaksasi dan pengali&an per&atian.
/). n@ietas.
Dapat dihubungkan:
6 Krisis situasi
6 ncaman3 peruba&an status kese&atan
6 dana ancman kematian.
Kriteria hasil :
6 %engakui dan mendiskusikan takut3 masala&
6 %enunjukkan rentang perasaan ang tepat dan penampilan
"aja& tampak rileks3 istira&at
6 %enatakan pengeta&uan ang akurat tentang situasi.
Intervensi :
a) 8:aluasi tingkat pema&aman pasien3 orang terdekat
tentang diagnosa.
Rasional ' Pasien dan orang terdekat mendengar dan mengasimilasi
informasi baru ang meliputi peruba&an ada gambaran diri dan pola
&idup. Pema&aman persepsi ini melibatkan susunan tekanan
pera"atan indi:idu dan memberikan informasi ang perlu untuk
memili& inter:ensi ang tepat.
b) kui rasa takut3 masala& pasien dan dorong
mengekspresikan perasaan
Rasional ' 7ukungan memampukan pasien mulai membuka atau
menerima kenataan kanker dan pengobatanna.
c) Terima penangkalan pasien tetapi jangan dikuatkan.
Rasional ' -ila penangkalan ekstrem atau ansiatas mempengaru&i
kemajuan penembu&an, meng&adapi isu pasien perlu dijelaskan dan
emebuka cara penelesaianna.
7/26/2019 ASKEP CA PARU.doc
24/26
d) -erikan kesempatan untuk bertana dan ja"ab dengan
jujur. Iakinkan ba&"a pasien dan pemberi pera"atan mempunai
pema&aman ang sama.
Rasional ' %embuat kepercaaan dan menurunkan kesala&an
persepsi3 sala& interpretasi ter&adap informasi..
e) >ibatkan pasien3 orang terdekat dalam perencanaan
pera"atan. -erikan "aktu untuk meniapkan peristi"a3 pengobatan.
Rasional ' 7apat membantu memperbaiki beberapa perasaan
kontrol3 kemandirian pada pasien ang merasa tek berdaa dalam
menerima pengobatan dan diagnosa.
f) -erikan kenamanan fiik pasien.
Rasional ' *ni sulit untuk menerima dengan isu emosi bila
pengalaman ekstrem3 ketidaknamanan fisik menetap.
5). Kurang pengeta&uan mengenai kondisi, tindakan, prognosis.
Dapat dihubungkan :
6 Kurang atau tidak mengenal informasi3 sumber
6 ala& interperatasi informasi.
6 Kurang mengingat
Kriteria hasil :
6 %enatakan pema&aman seluk beluk diagnosa, program
pengobatan.
6 %elakukan dengan benar prosedur ang perlu dan menjelaskan
alas an tindakan tersebut.
6 -erpartisipasi dalam proses belajar.
6 %elakukan peruba&an pola &idup.
Intervensi :
a) 7iskusikan diagnosa, rencana3 terapi sasat ini dan &asil
ang di&arapkan.
7/26/2019 ASKEP CA PARU.doc
25/26
Rasional ' %emberikan informasi k&usus indi:idu, membuat
pengeta&uan untuk belajar lanjut tentang manajemen di ruma&.
Dadiasi dan kemoterapi dapat menertai inter:ensi beda& dan
informasi penting untuk memampukan pasien3 orang terdekat untuk
membuat keputusan berdasarkan informasi.
b) Kuatkan penjelasan a&li beda& tentang prosedur
pembeda&an dengan memberikan diagram ang tepat. %asukkan
informasi ini dalam diskusi tentang &arapan jangka pendek3 panjang
dari penembu&an.
Rasional ' >amana re&abilitasi dan prognosis tergantung pada tipe
pembeda&an, kondisi preoperasi, dan lamana3 derajat komplikasi.
c) 7iskusikan perluna perencanaan untuk menge:aluasi
pera"atan saat pulang.
Rasional ' Pengkajian e:aluasi status pernafasan dan kese&atan
umum penting sekali untuk meakinkan penembu&an optimal. +uga
memberikan kesempatan untuk merujuk masala&3 pertanaan pada
"aktu ang sedikit stres.
7/26/2019 ASKEP CA PARU.doc
26/26
DAFTAR PUSTAKA
7oenges, %arilnn 8, (1999), Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman Untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, 8disi , 820, +akarta
>ong, -arbara 0, (199), Perawatan Medikal edah! "uatu Pendekatan Proses
#olistik$Iaasan *katan lumni Pendidikan Kepera"atan Padjajaran, -andung.
uono, lamet, (#$$1), uku A%ar Ilmu Pen&akit Dalam, +ilid **, 8disi , -alai
Penerbit EK!*, +akarta.
!nder"ood, +.0.8, (1999), Patologi !mum dan istematik, 8disi #, 820, +akarta.
Recommended