View
228
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL TRIMESTER I PADA
NY. S UMUR 25 TAHUN G1P0A0 HAMIL 10+6 MINGGU
DENGAN ANEMIA BERAT DI RSUD
Dr. MOEWARDI TAHUN 2014
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun Oleh :
Siti Rufaidah Novianti
NIM B11 111
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUSMA HUSADA
SURAKARTA
2014
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelasaikan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Trimester I Pada
Ny. S Umur 25 Tahun G1P0A0 Hamil 10+6 Minggu Dengan Anemia Berat Di
RSUD Dr. Moewardi tahun 2014”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud
untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program
Studi DIII Kebidanan STIKes Kususma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai
pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena
itu penulis mengucapkan terima kasih kepada.
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta
2. Ibu Retno Wulandari, S.ST, selaku Ketua Program Studi DIII Kebidanan
STIKes Kusuma Husada Surakarta
3. Ibu Mei Lina Fitri K, S.ST, M.Kes, Ibu Annisaul Khoiriyah S.ST, selaku
Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberi
petunjuk dan bimbingan kepada penulis.
4. Bapak Bambang Sugeng Wijonarko, selaku Kepala Bagian Pendidikan
dan Penelitian di RSUD Dr. Moewardi, yang telah bersedia memberikan
izin pada penulis dalam pengambilan data.
5. Ny. Siyamtun, selaku responden/subyek studi kasus, yang telah bersedia
untuk menjadi subyek stadi kasus.
6. Seluruh dosen dan staff Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.
7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
v
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, Juni 2014
Penulis
vi
Prodi D III Kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2014
Siti Rufaidah Novianti
B11 111
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL TRIMESTER I PADA
NY. S UMUR 25 TAHUN G1P0A0 HAMIL 10+6 MINGGU
DENGAN ANEMIA BERAT DI RSUD
Dr. MOEWARDI TAHUN 2014
(Xii + 91 halaman+ 11 lampiran + 2 tabel)
INTISARI
Latar Belakang : Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
(SDKI) tahun 2012, AKI di Indonesia sebesar 359 kematian / 100.000 kelahiran
hidup. Salah satu kesakitan yang utama adalah anemia. Anemia adalah suatu
penyakit dimana kadar Hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal.
Sebagian besar anemia dalam kehamilan di Indonesia penyebabnya adalah
kekurangan zat besi. Pengaruh anemia saat kehamilan dapat berupa abortus,
persalinan prematuritas, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, mudah
terjadi infeksi, perdarahan antepartum, KPD. Pada tahun 2013 bulan Januari
sampai dengan bulan November di RSUD dr. Moewardi diperoleh data ibu hamil
dengan anemia 643 orang (16,5%).
Tujuan : Memberikan dan melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil
dengan anemia berat melalui manajemen kebidanan 7 langkah Varney dan
diteruskan dengan data perkembangan menggunakan SOAP.
Metode : Metode penelitian berupa metode diskriptif dalam bentuk laporan
kasus. Lokasi penelitian di RSUD dr. Moewardi Surakarta dengan subyek Ny. S
umur 25 tahun G1P0A0 hamil 10+6 minggu dengan anemia berat pada tanggal 12 -
22 Mei 2014. Instrumen berupa asuhan kebidanan dan tekhnik pengumpulan data
dengan cara wawancara, pengamatan, dan studi kasus dokumentasi.
Hasil : Dari pengkajian data subyektif ibu mengeluh sakit kepala, sering pusing,
badan lemas dan data obyektif KU lemah, konjungtiva pucat, pemeriksaan
Hb 6,6 g%. Didapatkan diagnosa kebidanan Ny. S umur 25 tahun G1P0A0 hamil
10+6 minggu dengan anemia berat. Penanganan yang diberikan adalah
pemeriksaan Hb secara berkala, transfusi darah 2 colf, pemberian SF 200 mg 3 x 1
tablet, asam folat 400 mcg 1 x 1 tablet dan vitamin c 50 mg 1 x 1 tablet secara
teratur. Hasil yang dicapai Hb sudah meningkat, keadaan ibu dan janin dalam
keadaan baik dan diagnosa potensial tidak terjadi.
Kesimpulan : Pada kasus Ny. S dengan anemia berat tidak ada kesenjangan
antara teori dan praktik.
Kata kunci : Asuhan Kebidanan, Ibu hamil, Anemia berat
Kepustakaan : 16 buku (Tahun 2003-2012)
vii
MOTTO
F When you have never made a mistake, it means you have not tried.
F Belajarlah...! Kegagalan hari ini adalah pembelajaran agar kita tidak
sombong saat menang esok.
F Anda bisa sukses, sekalipun tidak ada orang yang percaya anda bisa. Tapi
anda tidak pernah akan sukses jika tidak percaya pada diri sendiri.
PERSEMBAHAN
Dengan segala rendah hati, karya tulis ini
penulis persembahkan :
1. Ayah dan bunda tercinta yang selalu
mendukung keberhasilan ku, serta
memberikan Do’a, cinta dan kasih sayang,
pikiran, tenaga, waktu, serta materi yang
tidak bisa terbalas sekalipun dengan
nyawaku.
2. Untuk ibu Agnes Tadjoedin, yang telah
memberikan Do’a, dukungan, semangat,
motivasi serta bantuan dalam pendidikan ku
dari awal hingga akhir.
3. Saudara-saudara dan keluarga besar yang
telah memberikan dukungan dan do’a
sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan
sesuai dengan keinginan.
4. Sahabat-sahabatku serta teman special ku
Budi Utomo yang selalu memberikan
semangat sehingga aku dan kita semua bisa
menempuh akhir perjuangan bersama.
5. Almamater tercinta, terimakasih dan akan
selalu terkenang.
viii
CURICULUM VITAE
Nama : Siti Rufaidah Novianti
Tempat, tanggal lahir : Boyolali, 19 Maret 1992
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Duwet, RT 16/ RW 07, Andong, Andong,
Boyolali
Riwayat Pendidikan :
1. MI Nurul Himmah Duwet, Boyolali LULUS TAHUN 2004
2. SMP Daru Fikr Andong, Boyolali LULUS TAHUN 2007
3. SMA N 1 Andong, Boyolali LULUS TAHUN 2010
4. Prodi D III Kebidanan STIKES Kusuma Husada Angkatan 2011
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
INTISARI. ........................................................................................................ vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN. ................................................................ viii
CURICULUM VITAE. .................................................................................... ix
DAFTAR ISI ...................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ....................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 5
E. Keaslian Penelitian ........................................................................ 5
F. Sistematika Penelitian.....................................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis Pada Kasus Yang Diteliti .......................................... 9
B. Teori Manajemen Kebidanan ...................................................... 27
C. Landasan Hukum ......................................................................... 46
BAB III METODOLOGI
A. Jenis Studi .................................................................................... 48
B. Lokasi Studi Kasus ...................................................................... 48
C. Subjek Studi Kasus ...................................................................... 48
D. Waktu Studi kasus ....................................................................... 49
E. Instrumen Studi Kasus ................................................................. 49
F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 49
x
G. Alat-alat yang Dibutuhkan ......................................................... 53
H. Jadwal Penelitian . ...................................................................... 54
BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Kasus . .......................................................................... 55
1. Pengakajian . ........................................................................... 55
2. Interpretasi Data . .................................................................... 66
3. Diagnosa Potensial . ................................................................ 67
4. Tindakan Segera. ..................................................................... 67
5. Perencanaan............................................................................. 67
6. Pelaksanaan. ............................................................................ 68
7. Evaluasi. .................................................................................. 70
B. Pembahasan. ................................................................................. 84
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan................... ............................................................... 89
B. Saran................................... ......................................................... 90
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
2.1 Kebutuhan Zat Gizi Ibu Hamil ................................................................... 17
2.2 Sediaan Zat Besi Oral ................................................................................ 26
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian (dalam bentuk tabel)
Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 6. Surat Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 7. Surat Persetujuan Responden (Informed Consent)
Lampiran 8. Satuan Acara Penyuluhan
Lampiran 9. Leaflet
Lampiran 10. Lembar Konsultasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
2012, AKI di Indonesia sebesar 359 kematian / 100.000 kelahiran hidup. Rata-
rata kematian ini jauh melonjak dibanding hasil SDKI 2007 yang mencapai
228 kematian / 100.000 kelahiran hidup. Sementara target yang ingin dicapai
sesuai tujuan MDG’s nomor 5 pada tahun 2015 AKI turun menjadi 102
kematian / 100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2012).
Angka kematian ibu Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 berdasarkan
laporan dari kabupaten sebesar 116,34/100.000 kelahiran hidup, mengalami
peningkatan bila dibandingkan dengan AKI pada tahun 2011 sebesar
116,01/100.000 kelahiran hidup. Jumlah kematian maternal di Kota Surakarta
sebanyak 6 kematian (Depkes Jawa Tengah, 2012).
Secara global 80 % kematian ibu tergolong pada kematian ibu
langsung. Pola penyebab langsung, yaitu perdarahan (25%), biasanya
perdarahan pasca persalinan, sepsis (15%), hipertensi dalam kehamilan (12%),
partus macet (8%), komplikasi aborsi tidak aman (13%), dan sebab-sebab lain
(8%). Sedangkan penyebab tidak langsung yaitu anemia, malaria, hepatitis,
dan tuberkulosis. Salah satu kesakitan yang utama adalah anemia
(Prawirohardjo, 2010).
2
Anemia adalah suatu penyakit dimana kadar Hemoglobin (Hb) dalam
darah kurang dari normal. Sebagian besar anemia dalam kehamilan di
Indonesia penyebabnya adalah kekurangan zat besi. Zat besi adalah salah satu
unsur gizi yang merupakan komponen pembentuk Hb atau sel darah merah.
Oleh karena itu disebut Anemia Gizi Besi (Fadlun dan Feryanto, 2012).
Pengaruh anemia saat kehamilan dapat berupa abortus, persalinan
prematuritas, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, mudah terjadi
infeksi, perdarahan antepartum, KPD. Pengaruh anemia saat persalinan dapat
berupa gangguan His, kala 1 lama, perdarahan postpartum. Pengaruh anemia
saat nifas dapat berupa memudahkan infeksi puerperium, pengeluaran ASI
berkurang, mudah terjadi infeksi mamae (Manuaba, 2010).
Pada tahun 2013 bulan Januari sampai dengan bulan November
diperoleh data ibu hamil yang memeriksakan kehamilan di RSUD
Dr.Moewardi berjumlah 3899 orang, ibu hamil normal 2288 orang (58,7%),
ibu hamil dengan anemia 643 orang (16,5%), ibu hamil dengan preeklamsi
404 orang (10,4%), ibu hamil dengan dengan KET (Kehamilan Ektopik
Terganggu) 253 orang (6,5%), ibu hamil dengan plasenta previa 128 orang
(3,3%), ibu hamil dengan abortus 125 orang (3,2%), ibu hamil dengan
hiperemesis gravidarum 29 orang (0,7%), dan ibu hamil dengan hipertensi
adalah 29 orang (0,7%).
Berdasarkan data di atas maka penulis tertarik memberikan Asuhan
Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Anemia. Maka penulis melaksanakan studi
kasus yang berjudul “Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Trimester I Pada Ny.S
3
umur 25 tahun G1P0A0 hamil 10+6 minggu dengan Anemia Berat di RSUD
Dr.Moewardi Tahun 2013”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan
masalah dalam kasus ini adalah “Bagaimana Cara Penatalaksanaan Asuhan
kebidanan Ibu Hamil Trimester I Pada Ny.S umur 25 tahun G1P0A0 hamil 10+6
minggu dengan Anemia Berat di RSUD Dr.Moewardi Tahun 2014 dengan
Pendekatan Manajemen Kebidanan menurut 7 langkah Varney ?”
C. Tujuan Studi Kasus
1. Tujuan Umum
Penulis mampu memberikan asuhan kebidanan ibu hamil trimester I pada
Ny. S umur 25 tahun G1P0A0 hamil 10+6 minggu dengan anemia berat
sesuai dengan manajemen kebidanan menurut 7 langkah Varney.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu
1) Melakukan pengkajian data secara lengkap pada ibu hamil Ny.S
umur 25 tahun G1P0A0 hamil 10+6 minggu dengan anemia berat.
2) Menginterprestasikan data dari pengkajian yang telah dilakukan
meliputi diagnosa, masalah dan kebutuhan pada ibu hamil Ny.S
umur 25 tahun G1P0A0 hamil 10+6 minggu dengan anemia berat.
4
3) Merumuskan diagnosa potensial atau masalah potensial pada ibu
hamil Ny.S umur 25 tahun G1P0A0 hamil 10+6 minggu dengan
anemia berat.
4) Melakukan antisipasi atau tindakan segera pada ibu hamil Ny.S
umur 25 tahun G1P0A0 hamil 10+6 minggu dengan anemia berat.
5) Merencanakan asuhan yang menyeluruh pada ibu hamil Ny.S umur
25 tahun G1P0A0 hamil 10+6 minggu dengan anemia berat.
6) Melaksanakan perencanaan secara efisien dari rencana tindakan
asuhan kebidanan pada ibu hamil Ny.S umur 25 tahun G1P0A0
hamil 10+6 minggu dengan anemia berat.
7) Mengevaluasi hasil pelaksanaan asuhan kebidanan ibu hamil
patologis Ny.S umur 25 tahun G1P0A0 hamil 10+6 minggu dengan
anemia berat dengan menggunakaan manajemen kebidanan.
b. Mahasiswa mampu menganalisis kesenjangan antara teori dan kasus
nyata dilapangan termasuk faktor pendukung dan penghambat pada
asuhan kebidanan ibu hamil dengan anemia berat.
c. Mahasiswa mampu memberikan pemecahaannya pada ibu hamil Ny.S
umur 25 tahun G1P0A0 hamil 10+6 minggu dengan anemia berat.
D. Manfaat Studi Kasus
1. Bagi peneliti
Memperoleh pengalaman nyata dan pengetahuan dalam menerapkan
asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia berat.
5
2. Bagi Profesi
Dapat mengembangkan dan memberikan informasi bagi bidan dalam
memberikan asuhan kebidanan yang berkualitas pada ibu hamil dengan
anemia berat.
3. Bagi Institusi
a. Pendidikan
Menambah referensi perpustakaan dan sebagai sumber bacaan tentang
asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia berat.
b. Instansi
Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk membuat
kebijakan dalam upayan meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan
pada ibu hamil dengan anemia berat.
E. Keaslian Studi Kasus
Studi kasus tentang anemia berat pada ibu hamil pernah dilakukan oleh :
1. Diyah Paramita Nugraha (2008), Universitas Sebelas Maret Surakarta,
dengan judul “Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Ny. S G4P0A3 dengan
Plasenta Previa Totalis disertai dengan Anemia Berat di Bangsal Mawar 1
RSUD Dr. Moewardi”. Menggunakan manajemen asuhan kebidanan
dalam mengatasi masalah plasenta previa totalis disertai dengan anemia
berat pada ibu hamil. Keluhan ibu mengeluarkan flek-flek dari jalan lahir
dan merasa lemas dan pusing. Maka dalam mengatasi masalah ini dengan
cara menganjurkan ibu untuk bed rest total, memberikan penjelasan
6
tentang plasenta previa dan anemia berat, memberikan konseling tentang
asupan nutrisi dan tablet Fe dan memberikan transfusi darah. Sehingga
hasil pemeriksaan yang dilakukan berhasil dengan baik yang semula
keluar flek-flek dan Hb 6,9 gr/dL menjadi 11,6 gr/dL.
2. Estiningtyas (2009), Universitas Sebelas Maret Surakarta, dengan judul
“Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Ny. R G1P0A0 Hamil 7 minggu
dengan Kehamilan Ektopik Terganggu disertai dengan Anemia Berat di
RSUD Pandan Arang Boyolali”. Menggunakan manajemen asuhan
kebidanan dalam mengatasi masalah kehamilan ektopik teganggu disertai
dengan anemia berat pada ibu hamil. Keluhan ibu merasa nyeri hebat pada
perut bagian bawah, merasa lemas dan pusing. Maka dalam mengatasi
masalah ini dengan cara memberikan dukungan moril dan motivasi,
melakukan laparotomy dan memberikan injeksi sesuai advis dokter,
memberikan konseling tentang asupan nutrisi dan tablet Fe dan
memberikan transfusi darah. Sehingga hasil pemeriksaan yang dilakukan
berhasil dengan baik yang semula keluar flek-flek dan Hb 6,7 gr/dL
menjadi 10,0 gr/dL.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika dalam penulisan penyusunan Karya Tulis Ilmiah dengan
judul Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Trimester I Pada Ny.S umur 25 tahun
G1P0A0 hamil 10+6 minggu dengan Anemia Berat di RSUD Dr. Moewardi
Tahun 2014 terdiri dari lima bab dengan sistematika sebagai berikut:
7
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan
yang terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus, manfaat, keaslian
studi kasus dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini terdiri dari teori medis yang berisi tentang konsep dasar
kehamilan fisiologis, anemia dalam kehamilan, pengertian anemia
berat, gejala anemia, teori manajemen kebidanan, pengertian
pengkajian, interpretasi data, diagnosa potensial, antisipasi,
perencanaan, implementasi, evaluasi, data perkembangaan SOAP,
landasan hukum.
BAB III METODOLOGI
Bab ini berisi tentang jenis studi kasus, lokasi studi kasus, subjek
studi kasus, waktu studi kasus, instrumen studi kasus, teknik
pengumpulan data, alat-alat yang dibutuhkan, dan jadwal
penelitian.
BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
Tinjauan kasus ini berisi tentang pengkajian, interpretasi data,
diagnosa potensial, antisipasi, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi.
Sedangkan dalam pembahasan penulis menjelaskan tentang
masalah atau kesenjangan antara teori dan tinjauan kasus.
8
BAB V PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan jawaban dari
tujuan dan merupakan inti dari pembahasan kasus ibu hamil trimester I
dengan anemia berat, sedangkan saran merupakan alternatif pemecahan dan
tanggapan dari kesimpulan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis
1. Kehamilan
a. Definisi
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan
dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi, yang berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10
bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional
(Prawirohardjo, 2010).
b. Klasifikasi kehamilan
Pembagian kehamilan dibagi dalam tiga trimester, menurut
Rukiyah dan Yulianti (2009), yaitu sebagai berikut :
1) Kehamilan trimester pertama (0 – 12 minggu)
Tahap ini merupakan masa organogenesis yaitu masa
yang paling kritis dalam perkembangan sistem organ dan
penampilan luar utama janin. Dari gumpalan sel yang kecil,
embrio berkembang dengan pesat menjadi janin. Pada akhir 12
minggu pertama kehamilan jantungnya berdetak, usus-usus
lengkap di dalam abdomen, genetalia dan anus sudah terbentuk,
muka seperti manusia. Janin dapat menelan, melakukan
gerakan pernafasan, kencing, menggerakan anggota badan,
mengedipkan mata dan mengerutkan dahi. Mulutnya membuka
10
dan menutup. Berat janin sekitar 15 - 30 gram dan panjang 5 -
9 mm (Kusmiyati dkk, 2010).
Trimester pertama dikenal sebagai periode penyesuaian,
yaitu ibu merasa tidak sehat, kadang muncul penolakan,
kekecewaan, kecemasan, kesedihan dan setiap perubahan yang
terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatian dengan
seksama (Sulistyawati, 2011).
2) Kehamilan trimester kedua (13 – 28 minggu)
Trimester kedua sering dikenal sebagai periode
kesehatan yang baik, yakni periode ketika wanita merasa
nyaman dan bebas dari segala ketidaknyamanan yang normal
dialami saat hamil (Varney, 2007).
3) Kehamilan trimester ketiga ( 29 – 42 minggu)
Trimester ketiga disebut juga periode penantian dengan
penuh kewaspadaan, yakni rasa tidak nyaman timbul kembali,
takut akan rasa sakit saat melahirkan dan khawatir bayinya
akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal
(Sulistyawati, 2011).
c. Tanda – tanda kehamilan
Menurut Manuaba (2010), untuk dapat menegakkan
kehamilan ditetapkan dengan melakukan penelitian terhadap
beberapa tanda dan gejala kehamilan, yaitu sebagai berikut:
11
1) Tanda Dugaan Kehamilan
a) Amenorea (terlambat datang bulan)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya
pembentukan folikel de graaf dan ovulasi. Dengan
mengetahui hari pertama haid terakhir (HPHT) dengan
perhitungan rumus Naegle dapat ditentukan hari perkiraan
lahir (HPL), yaitu dengan menambah tujuh pada hari,
mengurangi tiga pada bulan, dan menambah satu pada
tahunnya.
b) Mual (Nause) dan muntah (Emesis)
Pengaruh estrogen dan progesteron menyababkan
pengeluaran asam lambung yang berlebihan. Mual dan
muntah terutama pagi hari disebut morning sickness.
c) Ngidam
Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu,
keinginan yang demikian disebut ngidam.
d) Sinkope atau pingsan
Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala
(sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan
menimbulkan sinkope atau pingsan. Keadaan ini
menghilang setelah usia kehamilan 16 minggu.
12
e) Payudara tegang
Pengaruh estrogen dan progesteron dan
somatomamotrofin menimbulkan deposit lemak, air, dan
garam pada payudara. Payudara membesar dan tegang.
f) Sering Miksi (sering BAK)
Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung
kemih cepat terasa penuh dan sering buang air kecil. Pada
triwulan kedua, gejala ini sudah menghilang.
g) Konstipasi atau obstipasi
Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik
usus, menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.
h) Pigmentasi kulit
Terdapat pigmentasi kulit disekitar pipi (cloasma
gravidarum). Pada dinding perut terdapat strie albican, strie
livide, dan linea nigra dan alba semakin menghitam. Pada
sekitar payudara terdapat hiperpigmentasi pada bagian
areola mammae.
i) Epulsi
Hipertrofi gusi yang disebut epulsi, dapat terjadi saat
kehamilan.
13
j) Varices
Karena pengaruh dari hormon estrogen dan
progesteron terjadi penampakan pembuluh darah vena pada
sekitar geetalia eksterna, kaki, betis, dan payudara.
2) Tanda Kemungkinan atau Tidak Pasti Kehamilan
a) Rahim membesar, sesuai dengan tuanya hamil
b) Pada pemiksaan dalam dapat dijumpai :
(1) Tanda Hegar yaitu perubahan pada uteri menjadi lebih
panjang dan lunak sehingga dan seolah–olah kedua jari
dapat saling bersentuhan.
(2) Tanda Chadwicks yaitu vagina dan vulva mengalami
peningkatan pembuluh dara sehingga makin tampak dan
kebiru-biruan karena pengaruh estrogen.
(3) Tanda Piscaseck yaitu adanya perlunakan dan
pembesaran unilateral pada tempat implantasi (rahim).
(4) Kontraksi Braxton Hicks yaitu adanya kontraksi pada
rahim yang disebabkan karena adanya rangsangan pada
uterus.
c) Pemeriksaan test biologis kehamilan positif.
3) Tanda Pasti Kehamilan
a) Gerakan janin dalam rahim
b) Terlihat dan teraba gerakan dan teraba bagian-bagian janin
c) Denyut jantung janin
14
Didengar dengan stetoskop laenec, alat
kardiotokografi, alat doppler. Dilihat dengan ultrasonografi.
Pemeriksaan dengan alat canggih, yaitu rontgen untuk
melihat kerangka janin, ultrasonografi.
d. Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil menurut
Dewi dan Sunarsih (2011), adalah :
1) Uterus
a) Ukuran
Ukuran pada kehamilan cukup bulan adalah 30 x 25 x
20 cm dengan kapasitas lebih dari 4.000 cc.
b) Berat
Berat uterus naik secara luar biasa dari 30 gram
menjadi 1.000 gram pada akhir kehamilan (40 minggu).
c) Bentuk dan Konsistensi
Pada bulan-bulan pertama kehamilan, bentuk rahim
seperti buah alpukat. Pada kehamilan empat bulan
berbentuk bulat, sedangkan pada bakhir kehamilan
berbentuk bujur telur.
d) Posisi Rahim
Menurut Mochtar dalam Dewi dan Sunarsih (2011),
pada permulaan kehamilan, dalam letak antefleksi atau
retrofleksi. Pada empat bulan kehamilan, rahim tetap
berada dalam rongga pelvis. Setelah itu, mulai memasuki
15
rongga perut yang dalam pembesarannya dapat mencapai
batas hati. Rahim yang hamil biasanya mobilitasnya, lebih
mengisi rongga abdomen kanan atau kiri.
e) Vaskularisasi
Menurut Mochtar dalam Dewi dan Sunarsih (2011),
arteri uterin dan arteri ovarika bertambah dalam diameter
panjang dan anak-anak cabangnya. Pembuluh darah balik
(vena) mengembang dan bertambah.
f) Gambaran besarnya rahim dan tuanya kehamilan menurut
Mochtar dalam Dewi dan Sunarsih (2011), yaitu :
(1) Pada kehamilan 16 minggu tinggi fundus uteri terletak
antara pertengahan simpisis dan pusat.
(2) Pada kehamilan 20 minggu tinggi fundus utri terletak
setinggi pusat.
(3) Pada kehamilan 24 minggu tinggi fundus uteri terletak
2-3 jari dibawah pusat.
(4) Pada kehamilan 28 minggu tinggi fundus uteri terletak
2-3 jari diatas pusat.
(5) Pada kehamilan 36 minggu tinggi fundus uteri terletak 3
jari dibawah prosesus xipoideus
(6) Pada kehamilan 40 minggu tinggi fundus uteri terletak
sama dengan 8 bulan, tetapi melebar ke samping yaitu
16
terletak diantara pertengaahan pusat dan prosesus
xipoideus.
2) Serviks Uteri
Serviks bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak
(soft) yang disebut dengan tanda Goodell.
3) Ovarium (Indung Telur)
Menurut Mochtar dalam Dewi dan Sunarsih (2011), sel
ovulasi terhenti masih terdapat korpus luteum graviditas
sampai terbentuknya plasenta yang mengambil alih
pengeluaran estrogen dan progesteron.
4) Vagina dan Vulva
Vagina dan vulva mengalami perubahan karena
pengaruh estrogen.
5) Dinding Perut (abdominal Wall)
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan
menyebabkan robeknya serabut elastis dibawah kulit sehingga
timbul striae gravidarum.
6) Payudara (Mammae)
Menurut Mochtar dalam Dewi dan Sunarsih (2011),
selama kehamilan, payudara bertambah besar, tegang, dan
berat. Dapat teraba nodul-nodul akibat hipertrofi kelenjar
alveoli, bayangan vena-vena lebih membiru. Hiperpigmentasi
pada puting susu dan areola payudara.
17
7) Peningkatan berat badan selama kehamilan
Berat badan sebelum hamil dengan berat badan normal
menurut BMI 19,8-26,0, kenaikan BB total yang dianjurkan
yaitu 11,5-16 kg.
8) Fisiologis sistem kardiovaskuler
Karakteristik yang khas adalah denyut nadi istirahat
meningkat sekitar 10 sampai 15 denyut per menit pada
kehamilan.
9) Sistem respirasi
Wanita hamil sering mengeluh sesak nafas pendek. Hal ini
disebabkan oleh usus yang tertekan ke arah diafragma akibat
pembesaran rahim.
10) Saluran pencernaan
Perubahan perncernaan yang dirasakan ibu hamil adalah
sebagai berikut :
a) Trimester I
Pada bulan-bulan pertama kehamilan, terdapat
perasaan enek (nausea). Hal ini mungkin dikarenakan kadar
hormon estrogen yang meningkat.
b) Trimester II daan III
Biasanya terjadi konstipasi karena pengaruh hormon
progesteron yang meningkat. Selain itu, perut kembung
juga terjadi karena adanya tekanan uterus yang membesar
18
dalam rongga perut yang mendesak organ-organ dalam
perut khususnya saluran pencernaan, usus besar, ke arah
atas dan lateral.
e. Kebutuhan nutrisi ibu hamil
Pada saat hamil ibu harus makan makanan yang mengandung
nilai gizi bermutu tinggi meskipun tidak bearti makanan yang
mahal harganya. Gizi pada waktu hamil harus ditingkatkan hingga
300 kalori protein, zat besi, dan minum cukup cairan (menu
seimbang), sedang wanita hamil memerlukan 2300 kalori sehari
(Kusmiyati dkk, 2010).
Masa hamil merupakan saat dimana zat gizi diperlukan dalam
jumlah yang lebih banyak. Asupan gizi tersebut digunakan untuk
memenuhi kebutuhan ibu dan juga untuk tumbuh kembang janin
dalam kandungan.
19
Tabel 2.1 Kebutuhan zat gizi ibu hamil
Zat Gizi Nilai Gizi
Trimester I Trimester II Trimester III
Energi (Kkal)
Protein (g)
Vitamin A (RE)
Tiamin (mg)
Riboflavin (mg)
Niasin (mg)
Vitamin B12
(μg)
Asam folat (μg)
Vitamin C (mg)
Kalsium (mg)
Fosfor (mg)
Besi (mg)
Seng (mg)
+ 180
+ 17
+ 300
+ 0,3
+ 0,3
+ 4
+ 0,2
+ 200
+ 10
+ 150
+ 0
+ 0
+ 1,7
+ 50
+ 300
+ 17
+ 300
+ 0,3
+ 0,3
+ 4
+ 0,2
+ 200
+ 10
+ 150
+ 0
+ 0
+ 1,7
+ 50
+ 300
+ 17
+ 300
+ 0,3
+ 0,3
+ 4
+ 0,2
+ 200
+ 10
+ 150
+ 0
+ 0
+ 1,7
+ 50
Sumber : Alimul (2008)
Pada kehamilan tubuh mengalami perubahan yang signifikan
saat hamil. Jumlah darah dalam tubuh meningkat sekitar 20%-30%
sehingga memerlukan peningkatan kebutuhan pasokan besi dan
vitamin untuk membuat hemoglobin. Ketika hamil, tubuh membuat
lebih banyak darah untuk berbagi dengan bayinya
(Proverawati, 2011).
f. Penyulit yang menyertai kehamilan
Adapun penyulit yang menyertai kehamilan menurut
Manuaba (2010), yaitu emesis gravidarum, hiperemeesis
gravidarum, pre-eklamsi/eklamsi, plasenta privia, solusio plasenta
dan anemia.
20
2. Anemia dalam Kehamilan
a. Pengertian anemia dalam kehamilan
Anemia adalah kondisi dimana berkurangnya sel darah merah
(eritrosit) dalam sirkulasi darah atau massa hemoglobin sehingga
tidak mampu memenuhi fungsinya sebagai pembawa oksigen
keseluruh jaringan (Tarwoto dan Wasnidar, 2007). Sedangkan
menurut Manuaba (2010), anemia pada kehamilan adalah anemia
karena kekurangan zat besi. Anemia kehamilan disebut potensial
membahayakan ibu dan anak.
b. Batasan anemia dalam kehamilan
Menurut Prawirohardjo (2010), nilai Hb terendah pada ibu-
ibu hamil yang mendapat suplementasi besi, yaitu :
1) Trimester I hemoglobin 11,0 g/dl
2) Trimester II hemoglobin 10,5 g/dl
3) Trimester III hemoglobin 11,0 g/dl
Untuk kategori anemia menurut Manuaba (2010), membagi
menjadi :
1) Hemoglobin 11 g% : tidak anemia
2) Hemoglobin 9-10 g% : anemia ringan
3) Hemoglobin 7-8 g% : anemia sedang
4) Hemoglobin < 7 g% : anemia berat
21
Menurut Tarwoto dan Wasnidar (2007), klasifikasi anemia
dalam kehamilan :
1) Anemia Karena Penurunan Produksi Sel Eritrosis
a) Anemia Defisiensi Besi
Anemia yang disebabkan oleh suplai besi kurang
dalam tubuh. Penatalaksanaannya adalah pemberian diet
tinggi zat besi.
b) Anemia Megaloblastik
Anemia yang disebabkan karena kerusakan sintesis
DNA yang mengakibatkan tidak sempurnanya sel darah
merah.
c) Anemia Defisiensi Vitamin B12
Merupakan gangguan pada mukosa lambung sehingga
terjadi gangguan absorpsi vitamin B12.
d) Anemia Defisiensi Asam Folat
Kebutuhan asam folat sangat kecil, biasanya terjadi
pada orang yang kurang makan sayuran dan buah-buahan,
gangguan pencernaan.
e) Anemia Aplastik
Terjadi akibat ketidaksanggupan sumsum tulang
membentuk se-sel darah.
2) Anemia Karena Meningkatnya Kerusakan Eritrosit
a) Anemia Hemolitik
22
Anemia hemolitik disebabkan karena penghancuran sel
darah merah lebih cepat dari pembuahannya.
b) Anemia Sel Sabit
Anemia sel-sel sabit adalah anemia hemolitika berat
ditandai dengan sel darah merah kecil sabit dan pembesaran
limpa akibat kerusakan molekul Hb.
c. Penyebab anemia dalam kehamilan
Menurut Fadlun dan Feryanto (2012), sebagian besar anemia
di Indonesia penyebabnya adalah kekurangan zat besi. Zat besi
adalah salah satu unsur gizi yang merupakan komponen pembentuk
Hb atau sel darah merah. Sedangkan menurut Tarwoto dan
Wasnidar (2007), penyebab anemia dapat dikelompokan menjadi 3
kartegori yaitu :
1) Hilangnya sel darah merah
2) Menurunnya produksi sel darah merah
3) Meningkatnya destruksi atau kerusakan sel darah merah
d. Kebutuhan Fe selama hamil
Menurut Manuaba (2010), kebutuhan Fe selama hamil dapat
diperhitungkan, yaitu untuk meningkatkan sel darah ibu 500 mg,
dalam plasenta 300 mg, dan untuk darah janin 100 mg, dengan
jumlah keseluruhan yaitu 900 mg.
23
e. Pencegahan anemia dalam kehamilan
Untuk menghindari terjadinya anemia sebaiknya ibu hamil
melakukan pemeriksaan sebelum hamil sehingga dapat diketahui
data-data dasar kesehatan umum calon ibu tersebut. Dalam
pemeriksaan kesehatan disertai pemeriksaan laboratorium,
termasuk pemeriksaan feses sehingga diketahui adanya infeksi
parasit (Manuaba, 2010).
Menurut Proverawati (2011), mengemukakan bahwa nutrisi
yang baik adalah cara terbaik untuk mencegah terjadinya anemia
jika sedang hamil atau mencoba menjadi hamil. Makan-makanan
yang tinggi kandungan zat besi (seperti sayuran berdaun hijau,
daging merah, sereal, telur, dan kacang tanah) dapat membantu
memastikan bahwa tubuh menjaga pasokan besi yang diperlukan
untuk berfungsi dengan baik. Pemberian vitamin untuk
memastikan bahwa tubuh memiliki cukup asam besi dan folat.
Pastikan tubuh mendapatkan setidaknya 27 mg zat besi setiap hari.
Jika mengalami anemia selama kehamilan, biasanya dapat diobati
dengan mengambil suplemen zat besi. Pastikan bahwa wanita
hamil dicek pada kunjungan pertama kehamilan untuk pemeriksaan
anemia.
24
3. Anemia Berat
a. Pengertian
Menurut Manuaba (2010), seorang ibu hamil dikatakan
anemia berat jika kadar hemoglobinnya kurang dari 7 g%.
b. Tanda dan gejala anemia berat
Menurut Proverawati (2011), tanda dan gejala yang
menunjukan anemia berat mencangkup :
1) Perubahan warna tinja, termasuk tinja hitam dan tinja lengket
dan berbau busuk, berwarna merah marun, atau tampak
berdarah jika anemia karena kehilangan darah melalui saluran
pencernaan
2) Denyut jantung cepat
3) Tekanan darah rendah
4) Frekuensi pernapasan cepat
5) Pucat atau kulit dingin
6) Kulit kuning jika anemia karena kerusakan sel darah merah
7) Pembesaran limpa dengan penyebab anemia tertentu
8) Nyeri dada
9) Pusing atau kepala terasa ringan
10) Kelelahan atau kekurangan energi
11) Sakit kepala
12) Tidak bisa berkonsentrasi
13) Sesak nafas
25
14) Nyeri dada, angina atau serangan jantung
15) Pingsan.
c. Pengaruh anemia berat
Menurut Manuaba (2010), anemia mempunyai pengaruh
buruk terhadap kehamilan, persalinan, nifas dan janin serta masa
selanjutnya. Berbagai dampak yang timbul akibat dari anemia
adalah sebagai berikut:
1) Bahaya Anemia dalam Kehamilan
a) Resiko terjadi abortus
b) Persalinan prematurus
c) Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim
d) Mudah terjadi infeksi
e) Ancaman dekompensasi kordis (Hb <6 gr %)
f) Mola hidatidosa
g) Hiperemesis gravidarum
h) Perdarahan anterpartum
i) Ketuban pecah dini (KPD)
2) Bahaya Anemia dalam Persalinan
a) Gangguan kekuatan his (kekuatan mengejan)
b) Kala pertama dapat berlangsung lama, dan terjadi partus
terlantar
c) Kala dua berlangsung lama sehingga dapat melelahkan
dan sering memerlukan tindakan operasi kebidanan
26
d) Kala uri dapat diikuti retensio placenta dan perdarahan
post partum karena atonia uteri
e) Kala empat dapat terjadi perdarahan post partum
sekunder dan atonia uteri.
3) Bahaya anemia dalam masa nifas
a) Terjadi perdarahan postpartum
b) Memudahkan infeksi puerperium
c) Pengeluaran ASI berkurang
d) Terjadi dekompensasi kordis mendadak setelah
persalinan
e) Anemia kala nifas
f) Mudah terjadi infeksi mammae
4) Bahaya anemia terhadap janin
Sekalipun tampaknya janin mampu menyerap berbagai
kebutuhan dari ibunya, tetapi dengan anemia akan
mengurangi kemampuan metabolisme tubuh sehingga
menggangu pertumbuhan dan perkembangan janin dalam
rahim. Akibat anemia dapat terjadi gangguan dalam bentuk :
a) Abortus
b) Terjadi kematian intrauteri
c) Persalinan prematuritas tinggi
d) Berat badan lahir rendah (BBLR)
e) Kelahiran dengan anemia
27
f) Dapat terjadi cacat bawaan
g) Bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian perinatal
h) Intelengensi rendah, oleh karena kekurangan oksigen dan
nutrisi yang menghambat pertumbuhan janin
d. Penatalaksanaan anemia berat
Menurut Saifudin (2012), penatalaksanaan anemia berat
antara lain :
1) Pantau kadar Hb setiap hari
2) Jika perlu beri transfusi
3) Beri furosemid 40 mg I.V.
4) Berikan sulfas ferrosus atau ferrous fumarat 200 mg per oral
ditambah asam folat 400 mcg per oral.
Tabel 2.2 Sediaan Zat Besi Oral
Sediaan Dosis Lazim Kandungan Zat Besi per
Dosis
Ferrous sulfat 325 mg 3x1 65 mg
Ferrous sulfat, yang
dikeringkan
(Feosol)
200 mg 3x1 65 mg
Ferrous gluconate 325 mg 3x1 36 mg
Ferrrous fumarate
(Hemosit) 325 mg 3x1 106 mg
Sumber : Saifudin (2012).
Pemberian ferrosus sulfat, per oral 325 mg per hari. Sekitar
20 % wanita hamil tidak cukup menyerap zat besi tambahan,
beberapa dari mereka memerlukan terapi parenteral, biasanya
dekstran besi seperti imferon 100 mg IM setiap hari dengan total
28
≥ 1000 mg selama 3 minggu. Jika suplemen zat bessi tidak
efektif, harus dicurigai kekurangan folat yang terjadi bersamaan
(Proverawati, 2011).
e. Prognosis anemia berat
Prognosis anemia kekurangan defisiensi besi dengan
pengobatan yang dilakukan, hasilnya cenderung akan menjadi
baik. Biasanya, jumlah sel darah akan menjadi normal dalam
jangka waktu 2 (dua) bulan (Proverawati, 2011).
B. Teori Manajemen Kebidanan
1. Pengertian
Menajemen kebidanan adalah suatu metode berfikir logis
sistematis. Oleh karen itu, manajemen kebidanan merupakan alur fikir
bagi seorang bidan dalam memberikan arah atau kerangka dalam
menangani kasus yang menjadi tanggung jawabnya
(Estiwidani, 2008).
2. Proses Asuhan Kebidanan
Manajemen kebidanan terdiri dari beberapa langkah yang
berurutan, yang dimulai dengan pengumpulan data dasar dan berakhir
dengan evaluasi. Langkah-langkah tersebut membentuk kerangka
yang lengkap yang bisa diaplikasikan dalam semua situasi. Akan
tetapi, setiap langkah tersebut bisa dipecah-pecah ke dalam tugas-
tugas tertentu dan semuanya bervariasi sesuai dengan kondisi klien.
29
Berikut langkah-langkah dalam proses penatalaksanaan menurut
Varney adalah :
Langkah 1 : Pengkajian Data
Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang
akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi
klien. Untuk memperoleh data dilakukan dengan cara anamnesa,
pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan tanda-
tanda vital, pemeriksaan khusus dan pemeriksaan penunjang
(Varney, 2004).
a. Identitas
Identitas untuk mengetahui status klien secara lengkap
sehingga sesuai dengan sasaran (Nursalam, 2009). Adapun data
subjektif menurut Retna (2008), meliputi :
1) Biodata
Mencakup identitas pasien menurut
Ambarwati dan Wulandari (2010). Yaitu antara lain :
a) Nama :Nama jelas dan lengkap
b) Umur :Untuk mengetahui faktor risiko
c) Agama :Untuk mengetahui keyakinan
pasien
d) Suku/ Bangsa :Berpengaruh pada adat istiadat atau
kebiasaan sehari-hari
e) Pendidikan :Berpengaruh dalam tindakan
30
Kebidanan dan untuk mengetahui
sejauh mana tingkat pengetahuan
sehingga bidan dapat memberikan
konseling sesuai dengan pendidikan
klien dan merupakan alat
komunikasi supaya dapat terjalin
timbal balik
f) Pekerjaan :Untuk mengetahui tingkat sosial
ekonomi keluarga karena dapat
mempengaruhi gizi klien tersebut
g) Alamat :Untuk mempermudah kunjungan
rumah bila diperlukan.
b. Anamnesa (Data Subyektif)
Data Subyektif adalah data yang didapat dari klien
sebagai suatu pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian
(Nursalam, 2008).
1) Keluhan utama
Menurut Manuaba (2007), sadar atau tidak ada
kemungkinan hamil, apakah semata-mata ingin periksa hamil,
atau ada keluhan atau masalah lain yang dirasakan. Sedangkan
keluhan pada anemia berat yaitu pasien merasa lemas, pusing,
sembelit, rambut rontok, kesemutan dan merasa tidak sehat
(Proverawati, 2011).
31
2) Riwayat penyakit
a) Riwayat penyakit sekarang
Dikaji untuk mengetahui penyakit yang sedang diderita saat
ini oleh ibu (Prawirohardjo, 2005).
b) Riwayat penyakit yang lalu
Perlu dikaji apakah pasien pernah menderita penyakit DM,
hipertensi, jantung, asma, TBC, epilepsi atau penyakit lain
yang pernah diderita (Prawirohardjo, 2005).
c) Riwayat penyakit keluarga
Dikaji apakah dalam keluarganya ada yang mempunyai
penyakit menurun seperti DM, jantung, asma dan penyakit
menular seperti TBC, hepatitis (Prawirohardjo, 2005).
d) Riwayat keturunan kembar
Untuk mengetahui ada tidaknya keturunan kembar dalam
keluarga (Sujiyatini, 2009).
e) Riwayat operasi
Dikaji untuk mengetahui apakah ibu pernah melakukan
operasi (Prawirohardjo, 2005).
3) Riwayat menstruasi
Dikaji untuk mengetahui tentang menarche, berapa
lama menstruasi, banyaknya menstruasi dan untuk mengetahui
hari pertama menstruasi terakhir serta untuk menentukan tanggal
kelahiran dari persalinan (Prawirohardjo, 2005).
32
4) Riwayat perkawinan
Menikah atau tidak menikah, cerai, pisah atau janda sudah
berapa lama menikah, umur suami, kesehatan, pekerjaan
(Lawintono, 2004). Sedangkan menurut Prawirohardjo (2005),
untuk mengetahui kemungkinan pengaruh perkawinan terhadap
anemia sedang, karena pada usia menikah kurang dari 20 tahun
organ reproduksinya belum siap untuk menerima kejadiannya,
menikah lebih dari 35 tahun akan menyebabkan resiko tinggi
bila terjadi kehamilan.
5) Riwayat keluarga berencana
Dikaji untuk mengetahui ibu sebelum hamil pernah
menggunakan alat kontrasepsi atau tidak, berapa lama
menggunakannya (Prawirohardjo, 2005).
6) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Dikaji untuk mengetahui pada tanggal, bulan, tahun
berapa anaknya lahir, tempat persalinan, umur kehamilan, umur
kelahiran, jenis persalinan, penolong persalinan, penyulit, jenis
kelamin, berat badan lahir, panjang badan lahir, riwayat nifas
yang lalu, keadaan anak sekarang (Prawirohardjo, 2005).
7) Riwayat hamil sekarang
a) HPHT dan apakah siklus menstruasi normal
b) Gerakan janin (kapan mulai dirasakan dan apakah ada
perubahan yang terjadi)
33
c) Masalah dan tanda-tanda bahaya (termasuk rabun senja)
d) Keluhan-keluhan lazim pada kehamilan
e) Penggunaan obat-obatan (termasuk jamu-jamuan)
f) Kekhawatiran lain yang dirasakan
Pada kehamilan sekarang dapat membantu menentukan umur
kehamilan dengan tepat. Setelah mengetahui umur kehamilan
ibu, dapat memberikan konseling tentang keluhan kehamilan
yang biasanya terjadi dan dapat mendeteksi adanya komplikasi
dengan baik (Sunarsih, 2011).
8) Pola kebiasaan sehari-hari
a) Nutrisi
Dikaji untuk mengetahui pola makan ibu. Makan
teratur frekuensi 3 kali sehari, 1 piring nasi lauk, sayur dan
buah minum kurang lebih 8 gelas perhari susu, teh, dan air
putih (Manuaba, 2007). Pada kasus anemia berat bisa
disebabkan oleh penyerapan yang tidak memadai,
konsumsi sayuran hijau dan hati rendah
(Proverawati, 2011).
b) Pola eliminasi
Menggambarkan pola fungsi sekresi yaitu kebiasaan
buang air besar meliputi frekuensi, jumlah, konsistensi dan
bau serta kebiasaan buang air kecil meliputi frekuensi,
warna, jumlah (Ambarwati dan Wulandari, 2010). Pada
34
kasus anemia berat ada perubahan warna tinja, termasuk
tinja hitam dan tinja lengket dan berbau busuk
(Proverawati, 2011).
c) Istirahat
Menggambarkan pola istirahat dan tidur pasien,
berapa jam pasien tidur, kebiasaan sebelum tidur
(Ambarwati dan Wulandari, 2010).
d) Hubungan seksual
Dikaji untuk mengetahui berapa kali ibu melakukan
hubungan seksual dalam seminggu (Manuaba, 2007).
e) Personal hygiene
Dikaji untuk mengetahui apakah ibu selalu menjaga
kebersihan tubuh terutama pada daerah genetalia
(Ambarwati dan Wulandari, 2010).
f) Data psikososial
Dikaji untuk mengetahui tingkat pemahaman tingkat
kekhawatiran, menurut Suherni (2008), yang dinyatakan
antara lain :
Pribadi : kehamilan yang direncanakan
atau tidak.
Suami dan keluarga : mendukung atau tidak dengan
kehamilan yang sekarang.
g) Perokok dan pemakaian obat-obatan
35
Dikaji untuk mengetahui apakah ibu perokok atau
minum obat-obatan (Winkjosastro, 2006).
9) Psikososial budaya
Dikaji untuk mengetahui apakah pasien dan keluarga
menganut adat istiadat yang menguntungkan atau merugikan
pasien, misalnya kebiasaan pantangan makanan atau kebiasaan
yang tidak diperbolehkan selama hamil dalam adat masyarakat
setempat (Ambarwati dan Wulandari, 2008).
c. Pemeriksaan Fisik (Data Obyektif)
Data Obyektif adalah data yang dapat diobservasi dan
diukur (Nursalam, 2008).
1) Status generalis
a. Keadaan umum
Untuk mengetahui keadaan umum ibu baik atau
lemah (Prawirohardjo, 2005). Sedangkan pada anemia
berat keadaan umum lemah (Proverawati, 2011).
b. Kesadaran
Untuk mengetahui tingkat kesadaran yaitu
komposmentis, apatis, samnolen (Alimul, 2008). Pada
anemia berat kesadaran apatis (Proverawati, 2011).
c. Pemeriksaan Vital Sign
(1) Tekanan darah
36
Untuk mengetahui faktor risiko hipertensi atau
hipotensi. Batas normal 110/60– 140/90 mmHg
(Prawirohardjo, 2005). Pada ibu hamil anemia
kurang dari 100/60 mmHg atau rendah
(Proverawati, 2011).
(2) Suhu
Untuk mengetahui suhu badan apakah ada
peningkatan atau tidak. Batas normal 35,8-37°C
(Mandriwati, 2008).
(3) Nadi
Untuk mengetahui nadi pasien yang dihitung dalam
menit, frekuensi denyut jantung yang teratur kira-
kira 70 denyut per menit dengan rentang antara 60-
100 denyut per menit (Mandriwati, 2008). Pada
anemia berat denyut jantung atau nadi cepat
(Proverawati, 2011).
(4) Respirasi
Dapat di observasi dari frekuensi per menit,
kedalaman, keteraturan dan tanda-tanda yang
menyertai, seperti bunyi nafas dan bau nafas
(Johnson dan Taylor, 2005). Dalam keadaan
istirahat pernafasan normal 12-20 kali dalam satu
37
menit (Mandriwati, 2008). Pada ibu anemia berat
frekuensi pernapasan cepat (Proverawati, 2011).
4) Tinggi badan
Untuk mengetahui tinggi badan ibu hamil sehingga
bisa mendeteksi faktor risiko (Mandriwati, 2008).
5) Berat badan
Untuk mengetahui berat badan ibu, kenaikan berat
badan normal selama hamil sekitar 6,5 sampai 15 kg
(Prawirohardjo, 2005).
6) Lingkar Lengan Atas (LLA)
Untuk mengetahui lingkar lengan bagian atas
sebagai indikator untuk menilai status gizi ibu hamil,
ukuran lingkar lengan yang normal adalah 23,5 cm, bila
kurang dari 23,5 cm maka status gizi ibu kurang
(Mandriwati, 2008).
2) Pemeriksaan sistematis
Menurut Alimul (2008), pemeriksaan sistematis
meliputi :
a) Kepala
(1) Rambut
Untuk menilai adanya warna, kelebatan, distribusi
dan karakteristik dari rambut. Pada anemia berat
rambut mudah rontok (Proverawati, 2011).
38
(2) Muka
Untuk menilai apakah simetris atau tidak, pucat atau
tidak, adanya cloasma gravidarum. Pada anemia
berat muka terlihat pucat (Proverawati, 2011).
(3) Mata
Untuk menilai adanya visus atau ketajaman
penglihatan, untuk ibu anemia konjungtiva pucat.
b) Hidung
Untuk menilai adanya kelainan bentuk hidung dan juga
menentukan ada tidaknya epistaksis.
c) Telinga
Untuk menilai ketajaman pendengaran, letak, bentuk,
tonjolan, lesi, warna, adanya benda asing pada saluran
pendengaran eksternal, membran timpani.
d) Mulut, gigi dan gusi
Untuk menilai apakah mulut bersih atau tidak, ada
caries atau tidak dan gusi berdarah atau tidak.
e) Leher
Untuk menilai apakah ada benjolan pada leher,
pembengkakan kelenjar gondok, nyeri, kekakuan
(Bickley, 2008).
39
f) Dada dan axilla
Untuk mengetahui keadaan payudara, simetris atau
tidak, ada benjolan atau tidak, ada nyeri atau tidak dan
kolostrum sudah keluar atau belum (Nursalam, 2003).
g) Ektremitas
Untuk mengetahui apakah terdapat oedema atau tidak,
varices atau tidak, reflek patella ada atau tidak dan betis
merah/lembek/keras atau tidak (Nursalam, 2003).
3) Pemeriksaan khusus obstetri (Lokalis)
a) Abdomen
(1) Inspeksi
Pemeriksaan perut untuk menilai apakah perut
membesar kedepan atau ke samping, ada luka bekas
operasi atau tidak, keadaan pusat, pigmentasi linea
alba, serta ada tidaknya strie gravidarum
(Alimul, 2008).
(2) Palpasi menurut Manuaba (2007), yaitu :
Adalah pemeriksaan dengan indera peraba yaitu
tangan dilakukan untuk menentukan besarnya rahim
dengan menentukan usia kehamilan serta
menentukan letak anak dalam rahim. Pemeriksaan
palpasi dengan metode Leopold menurut
Wiknjosastro (2006), meliputi:
40
a. Kontraksi :Untuk mengetahui kontraksi atau
tidak
b. Leopold I :Untuk mengetahui TFU dan bagian
apakah yang terdapat di fundus
c. Leopold II :Untuk mengetahui bagian
punggung janin disebelah kanan
atau kiri
d. Leopold III :Untuk mengetahui bagian terbawah
Janin bokong atau kepala
e. Leopold IV :Untuk mengetahui apakah bagian
terbawah sudah masuk PAP atau
belum
f. TFU (Mc.Donald)
Untuk mengetahui TFU dengan cara
menggunakan metlin mengukur dari fundus uteri
sampai atas simfisis.
g. TBJ
Untuk mengetahui kisaran berat janin.
TFU–12x155 (belum masuk panggul/convergen)
TFU–11x155 (sudah masuk panggul/divergen)
(3) Auskultasi
Adalah pemeriksaan dengan mendengar
bunyi menggunakan stetoskop untuk mendengarkan
41
bunyi detak jantung janin, punctum maximum,
frekuensi, normal atau tidak (Alimul, 2008).
b) Pemeriksaan panggul
Menurut Farrer (2003), pemeriksaan panggul meliputi :
(1) kesan panggul
Dapat diketahui melalui pelvikometri rontgen atau
pengukuran panggul. Ada 4 kesan panggul, yaitu
genekoid, platipeloid, antropoid, dan android.
(2) Distantia spinarum
Jarak antara kedua spina iliaka anterior superior
sinistra dan dekstra. Ukuran ± 18 cm.
(3) Distantia kristarum
Jarak yang terpanjang antara 2 tempat yang simetris
pada krista iliaka sinistra dan dekstra. Ukuran ± 28
– 30 cm.
(4) Conjugata eksterna (boudeloque)
Jarak antara bagian atas simpisis ke prosessus
spinosus lumbal kelima. Ukuran ± 18 cm.
(5) Lingkar panggul
Jarak antara tepi atas simpisis pubis superior
kemudian ke lumbal kelima kembali kesisi
sebelahnya sampai kembali ke tepi atas simpisis
pubis diukur dengan metlin, normalnya 80 -90 cm.
42
4) Anogenital
Pemeriksaan pada vulva dan perineum untuk
mengetahui ada atau tidaknya varices, oedema,
haemoroid, kelainan lain, vulva perineum, bekas
episiotomi (Manuaba, 2007).
5) Pemeriksaan penunjang
Laboratorium untuk menguji adanya kelainan yang
menyertai kehamilan atau tidak berguna untuk mengetahui
kesejahteraan janin (Manuaba, 2007). Pemeriksaan
laboratorium digunakan untuk mengkaji kadar Hb ibu
hamil dengan anemia berat, dimana kadar Hb ibu hanya
mencapai < 7 gr% (Manuaba, 2010).
Langkah II Interprestasi data
Interpretasi data (data dari hasil pengkajian) mencakup
diagnosa kebidanan, masalah dan kebutuhan. Data dasar yang sudah
dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat dirumuskan diagnosa
masalah yang spesifik (Varney, 2004).
a. Diagnosa kebidanan
Diagnosa yang ditegakkan dalam ruang lingkup praktik kebidanan
dan memenuhi standar nomenklatur diagnosa kebidanan. Diagnosa
kebidanan yang ditegakkan pada anemia berat adalah Ny.X
G...P...A umur... tahun hamil... minggu, tunggal/kembar,
43
hidup/mati, intra/ ekstrauterin, presentasi kepala/ bokong,
punggung kanan/kiri, memanjang/melintang dengan anemia berat.
Data dasar :
1) Data subyektif
Menurut Manuaba (2007), data subyektif meliputi :
a) Ibu mengatakan haid terakhir tanggal...
b) Ibu mengatakan ini kehamilannya yang ke...
c) Ibu mengatakan tidak pernah keguguran
d) Ibu mengatakan sering pusing, lemas
e) Ibu mengatakan mata berkunang-kunang
f) Ibu mengatakan rambut mudah rontok.
2) Data obyektif
a) keadaan umum, kesadaran, vital sign : tekanan darah, nadi
meningkat dan lemah, respirasi, suhu (Estiwidani, 2008).
b) conjungtiva dan sklera pucat atau tidak (Nursalam, 2008).
c) HPL (hari perkiraan lahir)...
d) Pemeriksaan leopold I sampai dengan leopold IV
e) DJJ (Denyut Jantung Janin)
f) Kadar Hemoglobin...
b. Masalah
Hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman klien yang
ditemukan dari hasil pengkajian yang menyertai diagnosa
(Varney, 2004). Masalah yang sering timbul pada ibu hamil
44
dengan anemia berat yaitu sering pusing, mudah lelah, lemas, mata
berkunang-kunang, rambut mudah rontok (Manuaba, 2007).
c. Kebutuhan
Hal-hal yang dibutuhkan oleh pasien dan belum
teridentifikasi dalam diagnosa dan masalah yang didapatkan
dengan melakukan analisis data (Varney, 2004). Kebutuhan untuk
ibu hamil dengan anemia berat adalah pemberian konseling
tentang anemia, pemberian transfusi darah dan pengaruhnya
terhadap kehamilan (Manuaba, 2010).
Langkah III Diagnosa Potensial
Langkah ini mengidentifikasi masalah atau diagnosa yang sudah
di identifikasikan oleh karena kita membutuhkan antisipasi
pencegahan serta pengawasan pada ibu hamil dengan anemia terhadap
kehamilan (Varney, 2004).
Pada kasus ibu hamil anemia berat diagnosa potensial yang
mungkin terjadi adalah abortus, prematuritas, dan perdarahan post
partum (Manuaba, 2010).
Langkah IV Tindakan Segera
Menunjukkan bahwa bidan dalam melakukan tindakan harus
sesuai dengan prioritas masalah atau kebutuhan yang dihadapi
kliennya, setelah bidan merumuskan tindakan yang dilakukan
45
untuk mengantisipasi diagnos aatau masalah potensial yang
sebelumnya (Varney, 2004). Pada ibu hamil anemia berat antisipasi
yang dilakukan adalah pemberian transfusi darah, furosemid 40 mg
secara I.V, sulfas ferrosus 200 mg per oral ditambah asam folat 400
mg per oral (Saifudin, 2012).
Langkah V Rencana Asuhan
Ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya, langkah ini
merupakan kelanjutan manajemen terhadap masalah atau diantisipasi
pada langkah ini informasi data yang tidak lengkap dapat dilengkapi
(Varney, 2004).
Menurut Manuaba (2007), rencana tindakan yang dapat
dilakukan pada ibu hamil anemia berat sebagai berikut :
a. Meningkatkan gizi penderita, yaitu dengan penambahan makanan
sayuran hijau, daging.
b. Memberi tambahan suplemen zat besi 1 x 120 mg
Langkah VI Implementasi dan Pelaksanaan
Langkah ini merupakan pelaksanaan rencana asuhan yang
menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah kelima,
dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini dapat
dilakukan oleh bidan atau sebagian dilakukan oleh klien atau tenaga
lainnya (Varney, 2004).
46
Langkah VII Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan
yang telah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan
apakah benar telah dipenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana
rencana tersebut dapat dianggap efektif dalam pelaksanaannya
(Varney, 2004). Anamia biasanya berespon yang baik terhadap
pengobatan dalam waktu 2 (dua) bulan (Proverawati, 2011).
3. Data Perkembangan
Di dalam memberikan asuhan lanjutan digunakan tujuh langkah
manajemen Varney, sebagai catatan perkembangan dilakukan asuhan
kebidanan SOAP dalam pendokumentasian.
Menurut Varney (2004), sistem pendokumentasian asuhan
kebidanan dengan menggunakan SOAP yaitu:
a. S (Subyektif) :Menggambarkan dan mendokumentasikan hasil
pengumpulan data klien melalui anamnesa
sebagai langkah satu Varney.
b. O (Obyektif) :Menggambarkan dan mendokumentasian hasil
pemeriksaan fisik klien, hasil laboratorium dan tes
diagnostik lain yang dirumuskan dalam data fokus
untuk mendukung asuhan langkah satu Varney.
c. A (Assesment) :Menggambarkan pendokumentasian hasil analisis
dan intepretasi data subyektif dan obyektif suatu
identifikasi.
47
d. P (Planning) : Mengambarkan pendokumentasian dari tindakan
dan evaluasi, perencanaan berdasarkan
assesment sebagai langkah V, VI, VII Varney.
C. Landasan Hukum
Berdasarkan Permenkes No.1464/MENKES/PER/X/2010 Pasal 10
ayat (1), bidan dalam menjalankan praktik berwenang untuk memberikan
pelayanan yang meliputi pelayanan kesehatan ibu yang diberikan pada
masa pra-hamil, kehamilan, masa nifas, masa menyusui, dan masa antara
dua kehamilan (Depkes RI, 2010).
Berdasarkan Kepmenkes 900/MENKES/SK/VII/2002 wewenang
bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan pada ibu hamil dengan
abortus imminens, hiperemesis gravidarum tingkat 1, preeklamsia ringan
dan anemia ringan. Pada bidan yang menangani pasien dengan anemia
ringan dilakukan dengan asuhan dan perencanaan dengan seksama, agar
bisa menaikan kadar Hb yang kurang. Jika dalam memberikan asuhan
belum ada kenaikan kadar Hb, maka bidan sebaiknya melakukan
kolaborasi dengan dokter spesialis.
48
BAB III
METODOLOGI
A. Jenis Studi Kasus
Jenis karya tulis ilmiah ini merupakan studi kasus dengan menggunakan
metode diskriptif yaitu suatu metode yang dilakukan dengan tujuan utama
untuk membuat gambaran tentang studi keadaan secara objektif
(Notoadmodjo, 2012). Karya Tulis Ilmiah ini menggambarkan tentang asuhan
kebidanan ibu hamil pada Ny. S umur 25 tahun G1P0A0 hamil 10+6 minggu
dengan anemia berat di RSUD Dr. Moewardi.
B. Lokasi
Lokasi studi kasus adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan
data selama berlangsung (Budiarto, 2003). Lokasi pengambilan studi kasus ini
dilaksanakan di RSUD Dr. Moewardi.
C. Subyek studi kasus
Subyek adalah penderita yang memenuhi inklusi dan bersedia
mengikuti protokol asuhan yang diberikan (Budiarto, 2003). Subyek dalam
studi kasus ini adalah Ny. S umur 25 tahun G1P0A0 hamil 10+6 minggu dengan
anemia berat di RSUD Dr. Moewardi.
49
D. Waktu studi kasus
Waktu studi kasus adalah rentang waktu yang digunakan penulis untuk
pelaksanan laporan kasus (Notoadmodjo, 2005). Studi kasus ini dilakukan
pada tanggal 12 Mei 2014.
E. Instrumen pengambilan kasus
Merupakan alat atau fasilitas yang diguanakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,
dalam arti kata lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah
diolah (Notoatmodjo, 2012). Pada studi kasus ini penulis menggunakan
instrumen format pengkajian ibu hamil dengan asuhan kebidanan 7 langkah
Varney pada ibu hamil untuk pengumpulan data, lembar observasi dan SOAP.
F. Teknik pengumpulan data
Dalam pengumpulan studi kasus ini digunakan berbagai pengumpulan
data antara lain data primer dan data sekunder.
1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung
oleh orang yang melakukan penelitian yang bersangkutan yang
memerlukannya (Nursalam, 2009).
a. Pemeriksaan fisik
Menurut Alimul (2008), pemeriksaan fisik digunakan untuk
mengetahui keadaan fisik pasien sistematis dengan cara :
50
1) Inspeksi
Dilakukan untuk menilai ada tidaknya cloasma gravidarum
pada muka/wajah, pucat atau tidak pada selaput mata, dan ada
tidaknya oedema. Pemeriksaan selanjutnya adalah pemeriksaan
pada leher untuk menilai ada tidaknya pembesaran kelenjar
gondok atau kelenjar limfe. Pemeriksaan dada untuk menilai
bentuk buah dada dan untuk pigmentasi puting susu, pemeriksaan
perut untuk menilai apakah perut membesar ke depan atau ke
samping, keadaan pusat, pigmentasi linea alba, serta ada tidaknya
striae gravidarum. Pemeriksaan vulva untuk memeriksa keadaan
perineum, ada tidaknya tanda Chadwick, dan adanya fluor.
Kemudian pemerikasaan ekstremitas untuk menilai ada tidaknya
varises (Alimul, 2008). Pada kasus ini pemeriksaan yang telah
dilakukan adalah mulai dari kepala sampai ekstremitas, pada
pemeriksaan muka dan conjungtiva terlihat pucat, keadaan umum
lemah dan kesadaran apatis.
2) Palpasi
Dilakuakan untuk menentukan besarnya rahim dengan
menentukan usia kehamilan serta menentukan letak janin dalam
rahim. Pemeriksaan secara palpasi dilakukan dengan metode
Leopold (Alimul, 2008). Pada kasus ini dilakukan pemeriksaan
Leopold I – IV.
51
3) Perkusi
Perkusi merupakan pemeriksaan dengan melakukan
pengetukan yang menggunakan ujung-ujung jari pada bagian
tubuh untuk mengetahui ukuran, batasan, konsistensi organ-organ
tubuh, dan menentukan adanya cairan dalam rungga tubuh
(Alimul, 2008). Pada kasus anemia berat dilakukan pemeriksaan
reflek patella kanan dan kiri negatif atau positif.
4) Auskultasi
Auskultasi merupakan pemeriksaan dengan mendengarkan
bunyi yang dihasilkan oleh tubuh melalui stetoskop
(Alimul, 2008). Pada kasus anemia berat dilakukan dengan jalan
mendengarkan suatu denyut jantung untuk memastikan adanya
tanda pasti kehamilan, dan tekanan darah ibu.
b. Wawancara
Wawancara adalah tanya jawab antara pewawancara dengan
yang diwawancara untuk meminta keterangan atau pendapat mengenai
suatu hal (Notoadmodjo, 2012). Dalam kasus ini wawancara atau tanya
jawab dilakukan dengan keluarga, klien, perawat atau tenaga kesehatan
lain.
c. Observasi (pengamatan)
Observasi dalah tehnik pengumpulan data dengan cara
mengamati subyek dan melakukan berbagai macam pemeriksaan yang
berhubungan dengan kasus yang diambil (Notoadmodjo, 2010).
52
Observasi dapat berupa pemeriksaan keadaan umum, pemeriksaan
tanda-tanda vital, dan pemeriksaan Hemoglobin.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh
orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Data
ini biasanya diperoleh dari perpustakaan atau dari penelitian terdahulu.
Data sekunder disebut juga data tersedia (Notoadmodjo, 2005).
a. Studi dokumentasi
Studi dokumentasi yaitu semua bentuk sumber informasi yang
berhubungan dengan dokumentasi (Notoadmodjo, 2005). Pada kasus
kehamilan dengan anemia berat diambil dari catatan rekam medik di
RSUD Dr. Moewardi tentang ibu hamil anemia. Dan catatan asuhan
kebidanan yang meliputi pengkajian atau pengumpulan data dasar ,
interprestasi data, diagnosa atau masalah potensial, antisipasi atau
kegawatdaruratan, rencana tindakan, pelaksanan dan evaluasi.
b. Studi kepustakaan
Studi kepustakaan merupakan bahan-bahan pustaka yang sangat
penting dalam menunjang latar belakang teoritis dalam suatu penelitian
(Notoadmodjo, 2010). Pada kasus anemia berat penulis menggunakan
bahan referensi dari buku kehamilan, kehamilan patologi, anemia dan
anemia dalam kehamilan dari tahun 2003 sampai tahun 2012.
53
G. Alat–alat yang dibutuhkan
Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam teknik pengumpulan data antara
lain :
1. Wawancara, menggunakan alat :
a. Format asuhan kebidanan pada ibu hamil
b. Lembar observasi
c. Buku tulis
d. Bolpoint
2. Pemeriksaann, menggunakan alat :
a. Timbang berat badan
b. Pengukur tinggi badan
c. Thermometer
d. Metlin
e. Stetoskop
f. Tensimeter
g. Pita pengukur lingkar lengan atas (lila)
h. Dopler
i. Pemeriksaan Hb (laboratorium)
j. Kapas
k. Alkohol
l. Jam tangan
3. Dokumentasi
a. Buku KIA
54
b. Rekam medik
c. Alat tulis
H. Jadwal Penelitian
Menurut Notoadmodjo (2010), dalam bagian ini diuraikan langkah-
langkah kegiatan dari mulai penyusunan proposal Karya Tulis Ilmiah sampai
dengan penelitian Laporan Karya Tulis Ilmiah. Jadwal penelitian terlampir.
55
BAB IV
TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
Ruang : Mawar
Tanggal masuk : 12 Mei 2014
No Register : 01226029
I. PENGKAJIAN
Tanggal 12 Mei 2014 Pukul 14.10 WIB
A. IDENTITAS PASIEN IDENTITAS SUAMI
Nama : Ny. S Nama : Tn. H
Umur : 25 tahun Umur : 26 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku, Bangsa : Jawa, Indonesia Suku, Bangsa :Jawa, Indonesia
Pendidikan : SLTP Pendidikan : SLTP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jati, 25/-, Jati Masaran Sragen
B. ANAMNESA (DATA SUBYEKTIF )
1. Keluhan utama pada waktu masuk
Ibu mengatakan merasakan sering sakit kepala, pusing dan badan lemas.
2. Riwayat menstruasi
a. Menarche : Ibu mengatakan haid pertama kali umur 12 tahun
b. Siklus : Ibu mengatakan 28 hari
56
c. Lama : Ibu mengatakan 5 hari
d. Banyaknya : Ibu mengatakan 2-4 kali ganti pembalut per hari
e. Teratur/ tidak teratur : Ibu mengatakan teratur
f. Sifat darah : Ibu mengatakan encer, warna merah segar
g. Dismenorhoe : Ibu mengatakan tidak pernah nyeri perut
bagian bawah sampai mengganggu aktifitas
3. Riwayat hamil ini
a. HPHT : Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir pada
tanggal 25 Februari 2014
b. HPL : Ibu mengatakan hari perkiraan lahir pada tanggal
02 Desember 2014
c. Gerakan janin : Ibu mengatakan belum merasakan gerakan janin
d. Vitamin/ jamu yang dikonsumsi
Ibu mengatakan tidak mengkonsumsi obat apapun kecuali dari Bidan
e. Keluhan – keluhan pada
Trimester I : Ibu mengatakan mual muntah, pusing, sakit kepala dan
lemas
f. ANC : 2 kali di bidan teratur
Trimester I : Ibu mengatakan pada saat umur kehamilan 6 minggu
dan 10 minggu.
57
g. Penyuluhan yang pernah didapat
Ibu mengatakan pernah mendapatkan penyuluhan tanda-tanda
kehamilan.
h. Imunisasi TT
Ibu mengatakan sudah mendapatkan imunisasi TT 1 kali, yaitu pada
tanggal 19 Mei 2012 saat capeng.
i. Kekhawatiran khusus
Ibu mengatakan cemas dengan keadaan yang dirasakan saat ini.
4. Riwayat penyakit
a. Riwayat penyakit sekarang
Ibu mengatakan merasakan sakit kepala, pusing dan badan lemas
b. Riwayat penyakit sistemik
1) Jantung : Ibu mengatakan tidak nyeri dada sebelah kiri,
tidak berdebar - debar saat berktifitas, dan tidak
mengeluarkan keringat dingin pada telapak
tangan.
2) Ginjal : Ibu mengatakan pada pinggang kanan maupun
kiri tidak merasa nyeri, dan tidak nyeri saat BAK.
3) Asma / TBC : Ibu mengatakan tidak pernah sesak nafas dan
tidak pernah batuk berkepanjangan lebih dari 2
minggu, batuk disertai darah.
58
4) Hepatitis : Ibu mengatakan pada kuku, kulit dan mata tidak
pernah berwarna kuning.
5) DM : Ibu mengatakan tidak mudah lapar maupun haus
dan tidak sering BAK pada malam hari lebih dari
7 kali.
6) Hipertensi : Ibu mengatakan tekanan darahnya tidak pernah
lebih dari 140/90 mmHg dan tidak kaku pada
tengkuk leher.
7) Epilepsi : Ibu mengatakan tidak pernah kejang disertai
keluar busa dari mulutnya.
8) Lain-lain : Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit
lainnya seperti HIV/AIDS.
a. Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan dari keluarganya ada yang mempunyai riwayat
penyakit menurun hipertensi, jantung, asma dan tidak mempunyai
riwayat penyaakit menular seperti hepatitis, TBC.
b. Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan baik dari keluarganya maupun keluarga suaminya
tidak ada yang mempunyai riwayat keturunan kembar.
c. Riwayat operasi
Ibu mengatakan belum pernah mendapatkan tindakan bedah apapun.
59
5. Riwayat Perkawinan
a. Status perkawinan : sah, kawin 1 kali
b. Kawin I : umur 23 tahun, dengan suami umur 24
tahun, lamanya 2 tahun.
6. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
N
o
Tgl/thn
Partus
Tempat
Partus
Uk
Jenis
Partus
Penolong
Anak Nifas Kead.
Anak
Sekarang
Jenis BB PB Kea
d
Laktasi
1.
Hamil
sekarang
7. Pola Kebiasaan Sehari – hari
a. Nutrisi
1) Sebelum hamil : Ibu mengatakan makan 3 kali sehari 1 porsi
sedang, jenis nasi, sayur, lauk dan minum 6-7
gelas air putih kadang 1-2 gelas teh hangat.
Sayuran hijau ibu tidak begitu suka.
2) Selama hamil : Ibu mengatakan makan 3 kali sehari, 1 porsi
sedang, jenis nasi, sayur, lauk, kadang
ditambah buah. Minum 6-7 gelas air putih.
Sayuran hijau ibu tidak begitu suka.
60
b. Eliminasi
1) Sebelum hamil : Ibu mengatakan BAK 5 kali sehari, warna
kuning jernih. BAB 1 kali sehari, konsistensi
lembek, warna kuning kecoklatan.
2) Selama hamil : Ibu mengatakan BAK 7-8 kali sehari, warna
kuning jernih. BAB 1 kaali sehari, konsistensi
padat, warna kecoklatan.
c. Aktivitas
1) Sebelum hamil : Ibu mengatakan melakukan pekerjaan rumah
tangga seperti menyapu, memasak, mencuci,
dan lain-lain dikerjakan sendiri.
2) Selama hamil : Ibu mengatakn melakukan pekerjaan rumah
tangga seperti menyapu, memasak, mencuci,
dan lain-lain dibantu suami. Ibu mengatakan
mudah lelah saat beraktivitas.
d. Istirahat / Tidur
1) Sebelum hamil : Ibu mengatakan tidur malam 7-8 jam dan
kadang-kadang tidur siang 1 jam.
2) Selama hamil : Ibu mengatakan tidur malam 8 jam dan tidur
siang 1-2 jam.
e. Seksualitas
61
1) Sebelum hamil : Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual 3
kali seminggu.
2) Selama hamil : Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual
1-2 kali seminggu.
f. Personal Hygiene
1) Sebelum hamil : Ibu mengatakan mandi 2 kali sehari, menggosok
gigi 2 kali sehari, keramas 3 kali seminggu.
2) Selama hamil : Ibu mengatakan mandi 2 kali sehari, menosok
gigi 2 kali sehari, keramas 3 kali seminggu.
8. Psikososial budaya
a. Perasaan tentang kehamilan ini
Ibu mengatakan merasa senang atas kehamilanya.
b. Kehamilan ini direncanakan/ tidak
Ibu mengatakan kehamilan ini direncanakan.
c. Jenis kelamin yang diharapkan
Ibu mengatakan baik laki-laki maupun perempuan ibu menerima.
d. Dukungan keluarga terhadap kehamilan ini
Ibu mengatakan keluarga senang dan mendukung kehamilan ini.
e. Keluarga lain yang tinggal serumah
Ibu mengatakan tinggal hanya dengan suaminya.
62
f. Pantangan makanan
Ibu mengatakan tidak ada pantangan makanan, tetapi ibu kurang
mengkonsumsi sayuran hijau seperti bayam, daun ketela dan daun
singkong.
g. Kebiasaan adat istiadat dalam kehamilan
Ibu mengatakan ada adat 4 bulanan dan 7 bulanan dalam kehamilan
pertama.
C. PEMERIKSAAN FISIK ( DATA OBYEKTIF )
1. Status generalis
a. Keadaan Umum : lemah
b. Kesadaran : composmentis
c. TTV : TD : 100/70 mmHg R : 28 x/menit
N : 90 x/menit S : 36,2ºC
d. TB : 150 cm
e. BB sebelum hamil : 46 kg
f. BB sekarang : 48 kg
g. LLA : 24 cm
2. Pemeriksaan Sistematis
a. Kepala
1) Rambut : Bersih, bergelombang, warna hitam, rontok
2) Muka : Tidak oedema, pucat, tidak ada kloasma
3) Mata
63
a) Oedema : Tidak ada
b) Conjungtiva : Pucat
c) Sklera : Putih
4) Hidung : Bersih, tidak ada benjolan
5) Telinga : Simetris, bersih, tidak ada serumen.
6) Mulut/ gigi/ gusi : Simetris, mukosa lembab, tidak stomatitis,
gigi tidak karies, gusi tidak mudah
berdarah.
b. Leher
1) Kelenjar Gondok : Tidak ada pembesaran
2) Tumor : Tidak ada benjolan
3) Pembesaran Kelenjar Limfe : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
c. Dada dan Axilla
1) Mammae
a) Membesar : Normal
b) Tumor : Tidak ada benjolan
c) Simetris : Simetris
d) Areola : Bersih, hiperpigmentasi
e) Puting susu : Menonjol
2) Axilla
a) Benjolan : Tidak ada benjolan
b) Nyeri : Tidak ada nyeri tekan
64
d. Ektremitas
1) Atas
a) Oedema : Tidak ada oedema
b) Kuku : Pucat
2) Bawah
a) Varices : Tidak ada varises
b) Oedema : Tidak ada oedema
c) Reflek Patella : Positif kanan dan kiri
d) Kuku : Pucat
3. Pemeriksaan Khusus Obstetri ( Lokalis )
a. Abdomen
1) Inspeksi
a) Pembesaran Perut : Sesuai dengan umur kehamilan
b) Bentuk perut : Bulat
c) Linea alba/ nigra : Linea Alba
d) Strie Albican/ Livide : Tidak ada
e) Kelainan : Tidak ada kelainan
f) Pergerakan anak : Belum ada
2) Palpasi
a) Kontraksi : Tidak ada
b) Leopold I : TFU 2 jari diatas simpisis, teraba
Balotement
65
3) Auskultasi
DJJ : Belum terdengar
b. Pemeriksaan panggul
1) Kesan panggul : Normal, Ginekoid
2) Distansia Spinarum : 25 cm
3) Distansia Kristarum : 27 cm
4) Konjugata Eksterna (Boudeloque) : 18 cm
5) Lingkar Panggul : 83 cm
c. Anogenital
1) Vulva Vagina
a) Varices : Tidak ada varices
b) Luka : Tidak ada luka
c) Kemerahan : Tidak ada kemerahan
d) Nyeri : Tidak ada nyeri tekan
e) Kelenjar Bartolini : Tidak ada pembesaran kelenjar
bartolini
f) Pengeluaran Pervaginam :Tidak ada pengeluaran pervaginam
2) Perineum
a) Bekas Luka : Tidak ada bekas luka
b) Lain – lain : Tidak ada
3) Anus
a) Haemoroid : Tidak ada
b) Lain – lain : Tidak ada
66
4. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium :
Hasil Normal
Hb 6,6 gr % Hb 12-15 gr %
Hematokrit 34 % Hematokrit 33-45 %
Leukosit 8,7 ribu/ul Leukosit 4,5-11,0 ribu/ul
Trombosit 150
ribu/ul
Trombosit 150-450 ribu/ul
Eritrosit 4,26 juta/ul Eritrosit 4,10-5,10 juta/ul
Hasil golongan darah O
b. Pemeriksaan penunjang lain :
Tidak ada
II. INTERPRETASI DATA
Tanggal 12 Mei 2014 Pukul 14.15 WIB
A. DIAGNOSA KEBIDANAN
Ny. S umur 25 tahun G1 P0 A0 hamil 10+6 minggu dengan Anemia Berat.
Data Dasar :
DS :
1. Ibu mengatakan bernama Ny. S
2. Ibu mengatakan berumur 25 tahun
3. Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama dan belum pernah
mengalami keguguran.
67
4. Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir pada tanggal 25 Februari
2014.
5. Ibu mengatakan merasakan sering sakit kepala, pusing dan badan
lemas.
DO :
1. Keadaan umum : Lemah
2. Kesadaran : Composmentis
3. TTV : TD : 100/70 mmHg R : 28 x/menit
N : 90 x/menit S : 36,2 ºC
4. Conjungtiva : Pucat
5. Sklera : Putih
6. Ekstremitas :
Atas : Tidak ada oedema, kuku pucat
Bawah : Tidak ada oedema, tidak ada varices, kuku pucat
7. HPL : 02 Desember 2014
8. Palpasi abdomen : TFU 2 jari diatas simpisis, teraba
Balotement
9. Pemeriksaan Laboratorium : Hb 6,6 gr %
B. MASALAH
Ibu merasa cemas atas kondisi yang dirasakan sekarang.
C. KEBUTUHAN
Beri dukungan dan motivasi kepada ibu.
68
III. DIAGNOSA POTENSIAL
Abortus
IV. TINDAKAN SEGERA
Kolaborasi dengan dokter SpOG untuk pemberian terapi yaitu
menganjurkan keluarga menyediakan darah 2 colf, Infus RL 20
tetes/menit, Injeksi Ceftriaxon 1 gr/12 jam, Ketorolac 1 ampul/8 jam, SF
200 mg 3 x 1 tablet, Asam folat 400 mcg 1 x 1 tablet, Vit C 50 mg 2 x 1
tablet.
V. RENCANA TINDAKAN
Tanggal 12 Mei 2014 Pukul 14.20 WIB
1. Beritahukan kepada ibu dan keluarga hasil pemeriksaan dan
kondisinya.
2. Beri informasi pada ibu tentang anemia berat.
3. Beri informasi gizi ibu hamil dengan anemia berat.
4. Anjurkan ibu untuk mengkonsusmi makanan yang mengandung zat
besi
5. Beri support dan motivasi pada ibu serta melibatkan keluarga dalam
memberikan asuhan.
6. Anjurkan ibu untuk tetap istirahat yang cukup.
7. Berikan O2 2 L/menit.
8. Observasi KU dan TTV.
9. Kolaborasi dengan dokter SpOG.
69
10. Kolaborsi dengan bagian Gizi untuk pemenuhan nutrisi.
VI. IMPLEMENTASI / PELAKSANAAN
Tanggal 12 Mei 2014 Pukul 14.25 WIB
1) Pada pukul 14.26 WIB memberitahukan ibu bahwa kondisinya
mengalami anemia berat dengan kadar Hb 6,6 g %
2) Pada pukul 14.27 WIB memberi informasi pada ibu tentang anemia
berat, yaitu :
a) Anemia berat yaitu kondisi pada ibu hamil dengan kadar
Hb <7 g%. Anemia berat disebabkan karena penghancuran sel
darah merah yang berlebihan, kehilangan darah, dan penurunan
produksi sel darah merah. Anemia dapat dicegah dengan
pemenuhan nutrisi yang baik dan ibu hamil diharapkan melakukan
pemeriksaan sebelum hamil sehingga dapat diketahui data-data
dasar kesehatan umum.
b) Gejala anemia berat dan pengaruh anemia berat yaitu menimbulkan
gejala sakit kepala, pusing, sesak nafas, denyut jantung cepat,
pernafasan cepat, lesu, lemah, lelah, pucat dan kadar Hb <7 gr/dl.
Anemia memberikan pengaruh yang buruk terhadap kehamilan,
persalinan, nifas dan janin.
3) Pada pukul 14.29 WIB memberi informasi gizi ibu hamil dengan
anemia berat yaitu:
a) Makanan sehat seperti memilih bahan makanan yang masih segar,
jangan merendam sayuran sayuran yang sudah dipotong terlalu
70
lama, agar vitamin B dan C tidak larut dalam air, sayuran jangan
direbus terlalu lama agar vitamin di dalamnya tidak hilang, masak
daging dan ikan sampai benar-benar matang, hindari
menghangatkan makanan berkali-kali, gunakan peralatan masak
yang bersih dan jangan menggunakan peralatan dari bahan plastik
untuk menyajikan makanan panas.
b) Gizi seimbang seperti 1 porsi yang berisi nasi, lauk (tempe,telur
atau daging), sayur (bayam, brokoli), buah dan susu atau air putih
yang harus dikonsumsi ibu selama masa kehamilannya, dengan
porsi dua kali makanan orang yang tidak hamil.
4) Pada pukul 14.30 WIB menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi
makanan yang mengandung zat besi seperti sayuran berdaun hijau
(bayam, sawi, kangkung), daging merah, sereal, telur dan kacang
tanah.
5) Pada pukul 14.35 WIB memberikan support mental pada ibu berupa
motivasi bahwa keadaan ibu dapat segera baik dan janinnya dapat di
selamatkan, serta melibatakan keluarga dalam memberikan asuhan.
6) Pada pukul 14.36 WIB menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
yaitu tidur siang 2-3 jam dan tidur malam 8-9 jam perhari.
7) Pada pukul 14.36 WIB memberikan O2 2 ml.
8) Pada pukul 14.37 WIB memeriksa KU dan TTV.
9) Pada pukul 14.40 WIB melakukan kolaborasi dengan dokter SpOG
dengan advice :
71
a. Menganjurkan keluarga menyediakan darah 2 colf
b. Infus RL 20 tetes/menit.
c. Injeksi Ceftriaxon 1 gr/12 jam
d. Ketorolac 1 ampul/8 jam.
e. SF 200 mg 3 x 1 tablet
f. Asam folat 400 mcg 1 x 1 tablet
g. Vit C 50 mg 2 x 1 tablet
10) Pada pukul 14.50 WIB melakukan kolaborasi dengan ahli gizi untuk
pemenuhan nutrisi, jenis diit tinggi karbohidrat tinggi protein.
VII. EVALUASI
Tanggal 12 Mei 2014 Pukul 15.30 WIB
1. Ibu dan keluarga sudah tahu hasil pemeriksaan.
2. Ibu sudah mengetahui tentang anemia berat.
3. Ibu sudah mengerti tentang kebutuhan gizi ibu hamil dengan anemia
berat dan bersedia memenuhi kebutuhan nutrisinya.
4. Ibu bersedia untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi.
5. Support mental sudah diberikan, ibu sudah tidak merasa cemas lagi,
serta keluarga sudah terlibat dalam pemberian asuhan.
6. Ibu bersedia untuk tetap istirahat cukup.
7. O2 2 L/menit telah diberikan.
8. Hasil pemeriksaan KU dan TTV
a. Keadaan Umum : Lemah
72
b. Kesadaran : Composmentis
c. TTV : TD : 100/80 mmHg R : 28 x/menit
N : 88 x/menit S : 36,4ºC
d. Muka : Tidak oedema, pucat, tidak ada cloasma gravidarum.
e. Mata : Conjungtiva : Pucat
Sklera : Putih
9. Advice dokter sudah diberikan yaitu :
a. Keluarga bersedia menyediakan darah 2 colf
b. Infus RL 20 tpm
c. Injeksi Cefriaxon 1 g secara IV pada pukul 14.42 WIB.
d. Ketorolax 1 ampul secara IV pada pukul 14.43 WIB
e. SF 200 mg sudah diminum pukul 15.10 WIB
f. Asam folat 400 mcg sudah diminum pada pukul 15.10 WIB
g. Vitamin C 50 mg sudah diminum pada pukul 15.10 WIB
10. Bagian gizi sudah memberikan nutrisi sesuai dengan kebutuhan ibu.
Ibu sudah makan tetapi nasi dan sayur tidak dihabiskan.
73
DATA PERKEMBANGAN I
Tanggal 13 Mei 2014 Pukul 09.00 WIB
S : Data Subyektif
1. Ibu mengatakan masih cemas dengan kondisinya
2. Ibu mengatakan masih merasa sakit kepala, pusing, badan lemas.
3. Ibu mengatakan sudah menambah istirahatnya yaitu tidur siang 2-3 jam dan
tidur malam 8-9 jam
4. Ibu mengatakan obatnya sudah diminum sesuai dengan anjuran yaitu SF 200
mg pada pukul 07.00 WIB, asam folat 400 mcg pada pukul 07.00 WIB dan
vitamin c 50 mg pada pukul 07.00 WIB.
5. Ibu mengatakan sudah makan 1 porsi nasi, lauk, sayur, buah dan 1 gelas teh
hangat . Ibu sudah mulai menyukai sayur hijau.
O : Data Obyektif
1. Kesadaran Umum : Sedang
2. Kesadaran : Composmentis
3. TTV : TD : 100/80 mmHg R : 24 x/menit
N : 88 x/menit S : 36,4ºC
4. Mata : Conjungtiva pucat, sklera putih.
5. Muka : Tidak oedema, pucat, tidak ada cloasma
gravidarum.
6. Palpasi abdomen : TFU 2 jari diatas simpisis, teraba balotment
7. O2 2 L/menit masih terpasang
74
8. Advice dokter untuk pemberian terapi
a. Injeksi ceftriaxon 1 gr secara IV sudah diberikan pada pukul 04.30 WIB
b. Injeksi ketorolax 1 ampul secara IV sudah diberikan pada pukul 07.10
WIB
A : Assesment
Ny. S umur 25 tahun G1 P0 A0 hamil 11 minggu dengan anemia berat hari
kedua.
P : Planning
Tanggal 13 Mei 2014 Pukul 09.10 WIB
1. Pada pukul 09.11 WIB mengobservasi KU dan VS.
2. Pada pukul 09.12 WIB memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa
janin dan ibu dalam keadaan baik.
3. Pada pukul 09.13 WIB memotivasi ibu untuk tanda tangan persetujuan
tranfusi darah.
4. Pada pukul 09.14 WIB memberikan support mental pada ibu bahwa akan
dilakukan tranfusi darah.
5. Pada pukul 09.15 WIB menganjurkan ibu untuk tetap istirahat yang cukup.
6. Pada pukul 09.17 WIB memonitor tetesan infus.
7. Pada pukul 09.20 WIB menganjurkan ibu untuk tetap meminum obatnya
secara teratur.
8. Pada pukul 09.25 WIB melanjutkan kolaborasi dengan dokter SpOG untuk
pemberian terapi tranfusi darah PRC 1 kolf.
9. Pada pukul 09.50 WIB memonitor tranfusi.
75
10. Pada pukul 10.00 WIB mendokumentasikan semua kegiatan.
EVALUASI
Tanggal 13 Mei 2014 Pukul 14.15 WIB
1. Hasil observasi KU dan VS adalah
a. Keadaan Umum : Sedang
b. Kesadaran : Composmentis
c. TTV
TD : 110/70 mmHg N : 84 x/menit
S : 36,2 0C R : 24 x/menit
2. Ibu sudah mengetahui tentang hasil pemeriksaan bahwa janin dan ibu dalam
keadaan baik.
3. Ibu bersedia untuk tanda tangan persetujuan melakukan tranfusi darah.
4. Ibu mendapatkan support untuk dilakukan tranfusi darah.
5. Ibu bersedia untuk tetap istirahat yang cukup.
6. Tetesan infus sudah termonitor.
7. Ibu bersedia untuk tetap meminum obatnya secara teratur.
8. Tranfusi darah PRC 1 kolf 30 tpm sudah diberikan pukul 09.15 WIB.
Tranfusi darah PRC 1 kolf telah selesai diberikan pukul 14.00 WIB
9. Tranfusi sudah termonitor dengan baik kemudian disambung dengan cairan
infus NaCl.
10. Semua kegiatan sudah didokumentasikan.
76
DATA PERKEMBANGAN II
Tanggal 14 Mei 2014 Pukul 12.45 WIB
S : Data Subyektif
1. Ibu mengatakan sudah tidak cemas dengan keadaannya saat ini.
2. Ibu mengatakan kadang masih merasa pusing dan mata
berkunang-kunang.
3. Ibu mengatakan nafsu makan sudah bertambah dan sudah suka makan
sayur hijau.
4. Ibu mengatakan badan sudah tidak lemas lagi.
5. Ibu mengatakan minum obatnya secara teratur, SF 200 mg sudah diminum
pukul 07.00 WIB, Asam folat 400 mcg sudah diminum pada pukul 07.00
WIB, vitamin c 50 mg sudah diminum pada pukul 07.00 WIB.
O : Data Obyektif
1. Keadaan Umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. TTV : TD : 110/70 mmHg N : 86 x/menit
S : 36,2 0C R : 24 x/menit
4. Inspeksi
a. Muka : Tidak oedema, tidak pucat, tidak ada cloasma gravidarum.
b. Mata : Conjungtiva : Pucat
Sklera : Putih
5. Palpasi abdomen : TFU 2 jari diatas simpisis, teraba Balotement
77
6. Advice dokter untuk pemberian terapi
a. Injeksi ceftriaxon 1 gr secara IV sudah diberikan pada pukul 05.30 WIB
b. Injeksi ketorolax 1 ampul secara IV sudah diberikan pada pukul 06.10
WIB
7. O2 sudah tidak diberikan pukul 06.15 WIB
8. Pemeriksaan Laboratorium pada pukul 07.30 WIB :
Hb : 8,7 g%
Hematokrit : 28 %
Leukosit : 10,7 ribu/ul
Trombosit : 114 ribu/ul
Eritrosit : 2,88 juta/ul
A : Assesment
Ny. S umur 25 tahun G1 P0 A0 Hamil 11+1 minggu dengan anemia sedang.
P : Planning
Tanggal 14 Mei 2014 Pukul 12.45 WIB
1. Pada pukul 12.46 WIB mengobservasi KU dan VS.
2. Pada pukul 12.50 WIB memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa
janin dalam keadaan baik.
3. Pada pukul 12.55 WIB menganjurkan ibu untuk tetap istirahat yang cukup.
78
4. Pada pukul 12.57 WIB memonitor tetesan infus.
5. Pada pukul 13.00 WIB menganjurkan ibu untuk tetap meminum obatnya
secara teratur.
6. Pada pukul 13.05 WIB melanjutkan advice dokter SpOG untuk pemberian
terapi tranfusi darah PRC 1 kolf.
7. Pada pukul 13.20 WIB memonitor tranfusi.
8. Pada pukul 13.30 WIB mendokumentasikan semua kegiatan.
EVALUASI
Tanggal 14 Mei 2014 Pukul 17.45 WIB
1. Hasil observasi KU dan VS adalah
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. TTV :
TD : 110/70 mmHg N : 86 x/menit
S : 36 0C R : 24 x/menit
2. Ibu sudah mengetahui tentang hasil pemeriksaan bahwa janinnya dalam
keadaan baik.
3. Ibu bersedia untuk tetap istirahat yang cukup.
4. Tetesan infus sudah termonitor.
5. Ibu bersedia untuk tetap meminum obatnya secara teratur.
6. Tranfusi darah PRC 1 kolf 30 tpm sudah diberikan pukul 13.05 WIB.
79
Tranfusi darah PRC 1 kolf telah selesai diberikan jam 17.30 WIB
7. Tranfusi sudah termonitor dengan baik kemudian disambung dengan cairan
infus NaCl.
8. Semua kegiatan sudah didokumentasikan.
DATA PERKEMBANGAN III
Tanggal 15 Mei 2014 Pukul 10.30 WIB
S : Data Subyektif
1. Ibu mengatakan sudah tidak pusing dan tidak berkunang-kunang lagi.
2. Ibu mengatakan nafsu makan tambah banyak dan sudah menyukai sayur
hijau.
3. Ibu mengatakan badannya sudah tidak lemas lagi.
4. Ibu mengatakan sudah cukup istirahat yaitu tidur siang 2-3 jam dan tidur
malam 8-9 jam.
5. Ibu mengatakan minum obatnya secara teratur, SF 200 mg sudah diminum
pada pukul 07.10 WIB, Asam folat 400 mcg sudah diminum pada pukul
07.10 WIB, Vitamin C 50 mg sudah diminum pada pukul 07.10 WIB.
O : Data Obyektif
1. Keadaan Umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. TTV : TD : 120/80 mmHg N : 84 x/menit
80
S : 36,2 0C R : 24 x/menit
4. Inspeksi
a. Muka : Tidak oedema, tidak pucat, tidak ada cloasma gravidarum.
b. Mata : Conjungtiva : Merah muda
Sklera : Putih
5. Palpasi abdomen : TFU 2 jari dibawah simpisis, teraba
Balotement.
6. Pemeriksaan Laboratorium pada pukul 07.30 WIB :
Hb : 10,4 g%
Hematokrit : 33 %
Leukosit : 9,9 ribu/ul
Trombosit : 122 ribu/ul
Eritrosit : 3,48 juta/ul
A : Assesment
Ny. S umur 25 tahun G1 P0 A0 Hamil 11+2 minggu dengan anemia ringan.
P : Planning
Tanggal 15 Mei 2014 Pukul 10.45 WIB
1. Pada pukul 10.46 WIB mengobservasi KU dan VS.
81
2. Pada pukul 10.50 WIB memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa
janin dalam keadaan baik.
3. Pada pukul 10.55 WIB melakukan kolaborasi dengan dokter SpOG dengan
advis :
a. Aff infus
b. Ibu diperbolehkan pulang
c. Memberikan terapi oral yaitu :
SF 200 mg 1 x 1 tablet
Vit C 50 mg 2 x 1 tablet
Asam folat 400 mcg 1 x 1 tablet
4. Pada pukul 11.05 WIB menganjurkan ibu ibu untuk tetap mengkonsumsi
makanan yang mengandung zat besi misalnya sayuran hijau (bayam, sawi,
kangkung), daging merah, sereal, telur dan kacang tanah.
5. Pada pukul 11.10 WIB menganjurkan ibu untuk minum susu ibu hamil
minimal 2 gelas sehari.
6. Pada pukul 11.11 WIB menganjurkan ibu untuk menghindari aktivitas yang
berat.
7. Pada pukul 11.13 WIB menganjurkan ibu untuk tetap istirahat cukup.
8. Pada pukul 11.15 WIB menganjurkan ibu untuk kontrol 1 minggu lagi atau
jika ada keluhan.
9. Pada pukul 11.20 WIB mendokumentasikan semua tindakan.
82
EVALUASI
Tanggal 15 Mei 2014 Pukul 11.25 WIB
1. Hasil observasi
a) Keadaan Umum : Baik
b) Kesadaran : Composmentis
c) TTV
TD : 120/80 mmHg N : 84 x/menit
S : 36,2 0C R : 24 x/menit
2. Ibu sudah mengetahui tentang hasil pemeriksaan bahwa janin dalam keadaan
baik.
3. Advis dokter SpOG sudah dilaksanakan.
4. Ibu bersedia untuk tetap mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi.
5. Ibu bersedia untuk minum susu ibu hamil minimal 2 gelas sehari.
6. Ibu bersedia untuk menghindari aktivitas yang berat.
7. Ibu bersedia untuk kontrol 1 minggu lagi atau jika ada keluhan.
8. Semua kegiatan sudah didokumentasikan.
83
DATA PERKEMBANGAN IV
Tanggal 22 Mei 2014 Pukul 11.00 WIB
S : Data Subyektif
1. Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya.
2. Ibu mengatakan tidak ada keluhan.
O : Data Obyektif
1. Keadaan Umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. TTV : TD : 120/90 mmHg N : 88 x/menit
S : 36 0C R : 24 x/menit
4. Inspeksi
a. Muka : Tidak oedema, tidak pucat, tidak ada cloasma gravidarum.
b. Mata : Conjungtiva : Merah muda
Sklera : Putih
5. Palpasi abdomen : Teraba balotment.
6. Pemeriksaan Laboratorium pada pukul 07.30 WIB :
Hb : 11,3 g%
Hematokrit : 36 %
Leukosit : 10,7 ribu/ul
Trombosit : 230 ribu/ul
84
Eritrosit : 3,78 juta/ul
A : Assesment
Ny. S umur 25 tahun G1 P0 A0 Hamil 12+2 minggu dengan riwayat anemia
berat.
P : Planning
Tanggal 22 Mei 2014 Pukul 11.20 WIB
1. Pada pukul 11.21 WIB memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaannya
bahwa ibu sudah tidak mengalami anemia lagi, Hb 11,3 g%.
2. Pada pukul 11.25 WIB memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa
janin dalam keadaan baik.
3. Pada pukul 11.30 WIB melakukan kolaborasi dengan dokter SpOG dengan
memberikan terapi oral yaitu :
a. SF 200 mg 1 x 1 tablet
b. Vit C 50 mg 2 x 1 tablet
c. Asam folat 400 mcg 1 x 1 tablet
4. Pada pukul 11.35 WIB menganjurkan ibu untuk selalu mengkonsumsi
makanan yang banyak mengandung zat besi misalnya sayuran hijau
(bayam, sawi, kangkung), daging merah, sereal, telur dan kacang tanah.
5. Pada pukul 11.40 WIB menganjurkan ibu untuk tetap minum susu ibu
hamil 2x sehari
85
6. Pada pukul 11.45 WIB menganjurkan ibu untuk kontrol 1 bulan lagi atau
jika ada keluhan.
EVALUASI
Tanggal 22 Mei 2014 Pukul 11.50 WIB
1. Ibu sudah mengetahui kondisinya bahwa ibu sudah tidak mengalami anemia
lagi.
2. Ibu sudah mengetahui tentang hasil pemeriksaan bahwa janin dalam keadaan
baik.
3. Terapi sudah diberikan
a. SF 200 mg 1 x 1 tablet
b. Vit C 50 mg 2 x 1 tablet
c. Asam folat 1 x 1 tablet
4. Ibu bersedia untuk selalu mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung
zat besi.
5. Ibu bersedia untuk tetap minum susu ibu hamil 2x sehari
6. Ibu bersedia untuk kontrol 1 bulan lagi atau jika ada keluhan.
B. PEMBAHASAN
Pembahasan merupakan bagian dari Karya Tulis Ilmiah yang
membahas keadaan atau hambatan selama melakukan asuhan kebidanan pada
Ny. S dengan anemia berat. Kendala yang menyangkut kesenjangan tersebut
86
dapat dilakukan pemecahan masalah, adapun pemecahan masalahnya
dilakukan dengan melaksanakan asuhan kebidanan sebagai salah satu acara
yang dilakukan oleh bidan dalam menangani masalah kebidanan, sehinggga
dapat diuraikan pembahasan dengan mengguankan 7 langkah Varney yang
dirumuskan sebagai berikut :
1. Pengkajian
Pengkajian adalah mengumpulkan semua data yang dibutuhkan untuk
mengevaluasi keadaan pasien. Merupakan langkah pertama untuk
mengumpulkan semua informasi yang akurat dari sumber yang berkaitan
dengan kondisi pasien (Ambarsari dan Wulandari, 2009).
Pada penelitian ini dilakukan pengkajian dengan hasil data subyektif
pada Ny. S dengan anemia berat mengeluh sakit kepala, sering pusing dan
badan lemas. Dari data obyektif pada Ny. S telah dilakukan pemeriksaan
fisik secara sistematis dan pemeriksaan laboratorium yaitu pemeriksaan Hb.
Hasil pemeriksaan meliputi, keadaan umum lemah, tekanan darah
100/70 mmHg, nadi 90 x/menit, pernafasan 28 x/menit, suhu 36,2 ºC,
konjungtiva pucat, Hb 6,6 g%.
Menurut Proverawati (2011) memaparkan tanda dan gejala dirasakan
oleh ibu hamil dengan anemia berat adalah perubahan warna tinja, denyut
jantung cepat, tekanan darah rendah, frekuensi pernafasan cepat, pucat atau
kulit dingin,nyeri dada, sakit kepala, pusing atau kepala tersa ringan,
kelelahan atau kekurangan energi, tidak bisa berkonsentrasi, sesak nafas,
nyeri dada, pingsan. Seorang ibu hamil dikatakan anemia berat jika kadar
87
hemoglobinnya kurang dari 7 g% (Manuaba, 2010). Berdasarkan data
subyektif ibu mengeluh saakit kepala, pusing dan badan lemas, dan dari data
obyektif pada pemeriksaan Hb 6,6 g%, sehingga sesuai dengan teori yang
ada dan tidak ada kesenjangan antara praktik dan teori yang ada.
2. Interpretasi Data
Pada interpretasi data terdiri dari diagnosa kebidanan, masalah, dan
kebutuhan. Pada kasus Ny. S diagnosa kebidanannya adalah Ny. S umur
25 tahun G1 P0 A0 hamil 10+6 minggu dengan anemia berat. Diagnosa
kebidanan diperoleh dari data subyektif yaitu ibu mengeluh sakit kepala,
sering pusing dan badan lemas dan berdasarkan dari pemeriksaan
Hb 6.6 g%. Masalah yang dialami Ny. S adalah merasa cemas dengan
kondisinya. Untuk mengatasi masalah tersebut Ny. S membutuhkan
informasi tentang keadaannya dan dukungan mental dari keluarga dan
tenaga kesehatan.
Diagnosa kebidanan yang ditegakkan sudah sesuai dengan data
subyektif dan obyektif yang sudah terkumpul. Menurut Proverawati (2011),
data subyektif pada anemia berat ibu mengeluh perubahan warna tinja,
denyut jantung cepat, tekanan darah rendah, frekuensi pernafasan cepat,
pucat atau kulit dingin,nyeri dada, sakit kepala, pusing atau kepala tersa
ringan, kelelahan atau kekurangan energi, tidak bisa berkonsentrasi, sesak
nafas, nyeri dada, pingsan, dan data obyektif meliputi pemeriksaan
Hb kurang dari 7 g%.
88
Pada teori masalah yang sering muncul dalam kasus ini adalah ibu
cemas terhadap kehamilannya (Varney, 2004). Jadi pada langkah ini tidak
terjadi kesenjangan antara teori dan praktik lapangan.
3. Diagnosa Potensial
Menurut Manuaba (2010), pada kasus ibu hamil dengan anemia berat
kemungkinan terjadi beberapa masalah potensial antara lain terjadi
abortus, prematuritas, perdarahan antepartum, hambatan tumbuh kembang
janin dalam raahim.
Berdasarkan pengkajiaan diagnosa potensial yang mungkin terjadi
pada kasuss Ny. S umur 25 tahun hamil dengan anemia berat adalah
abortus, karena tepatnya penanganan pada klien diagnosa potensial
tersebut tidak terjadi.
4. Tindakan Segera
Antisipasi pada Ny.S hamil dengan anemia berat adalah kolaborasi
dengan dokter SpOG.
Penanganan segera pada kasus anemia berat adalah melakukan
kolaborasi dengan dokter SpOG untuk pemberian tranfusi darah
(Saifudin, 2012) sehingga kondisi klien membaik. Tidak ada kesenjangan
teori dan praktik lapangan dalam pemberian terapi.
89
5. Perencanaan
Perencanaan yang penulis lakukan pada Ny. S hamil dengan anemia
berat adalah sebagai berikut :
1. Beritahukan kepada ibu dan keluarga hasil pemeriksaan.
2. Beri informasi pada ibu tentang anemia berat.
3. Beri informasi gizi ibu hamil dengan anemia berat.
4. Anjurkan ibu untuk mengkonsusmi makanan yang mengandung zat besi
5. Beri support dan motivasi pada ibu serta melibatkan keluarga dalam
memberikan asuhan.
6. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup.
7. Berikan O2 dengan kecepatan 2 L/menit.
8. Periksa KU dan TTV .
9. Kolaborasi dengan dokter SpOG.
10. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemenuhan nutrisi.
Menurut Saifudin (2012), penatalaksanaan anemia berat yaitu pantau
kadar Hb, beri transfusi darah, berikan Sf 200 mg dan asam folat 400 mcg.
Dapat disimpulkan bahwa tidak adaa kesenjangan antara teori dan praktik.
6. Pelaksanaan
Pada tahap ini di laksanakan asuhan berdasarkan perencanaan yang
telah disusun oleh penulis, yaitu :
Dilakukan kolaborasi dengan dokter SpOG dengan pemberian terapi
transfusi darah 2 colf, infus Rl 20 tetes/menit, injeksi Ceftriaxon 1 gr/12
90
jam, ketorolac 1 ampul/8 jam, SF 200 mg 3 x 1 tablet, Asam folat 400 mcg
1 x 1 tablet, Vit C 50 mg 2 x 1 tablet.
7. Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang telah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar telah
dipenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana rencana tersebut dapat
dianggap efektif dalam pelaksanaannya (Varney, 2004).
Setelah dilakukan asuhan selama 11 hari, ibu sudah tidak ada keluhan,
pemenuhan nutrisi ibu sudah baik, nafsu makan bertambah banyak dan
sudah menyukai sayuran hijau, ibu bersedia untuk melakukan ANC secara
teratur, pengetahuan ibu tentang Fe bertambah, ibu sudah tidak anemia, Hb
ibu sudah naik, semula 6,6 g% menjadi 11,3 g%.
Pada tahap ini evaluasi dilakukan sesuai dengan teori, sehingga tidak
terjadi kesenjangan antara teori dan praktik lapangan.
91
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan dengan menggunakan
manajemen menurut Varney pada ibu hamil dengan anemia berat maka
penulis dapat membuat kesimpulan sebagai berikut :
1. Dalam melakukan pengkajian terhadap ibu hamil anemia berat
dilaksanakan dengan pengumpulan data subyektif yang diperoleh dari
hasil wawancara dari pasien dengan keluhan sakit kepala, pusing, badan
lemas, sedangkan data obyektifnya muka pucat, mata conjungtiva pucat.
Data penunjang yang diperoleh dari hasil pemeriksaan Hb dengan hasil
Hb 6,6 g%.
2. Interpretasi data dilakukan dengan pengumpulan data secara teliti sehingga
didapatkan diagnosa kebidanan yaitu Ny. S G1P0A0 umur 25 tahun hamil
10+6 minggu dengan anemia berat yang disertai masalah yaitu rasa cemas
ibu terhadap kehamilannya sehingga membutuhkan dukungan moral dan
motivasi.
3. Diagnosa Potensial pada kasus Ny. S umur 25 tahun G1P0A0 hamil 10+6
minggu dengan abortus, karena tepatnya penanganan pada klien diagnosa
potensial tersebut tidak terjadi.
92
4. Antisipasi pada ibu hamil dengan anemia berat agar tidak terjadi diagnosa
potensial yaitu dengan melakukan kolaborasi dengan Dokter SpOG untuk
tranfusi darah.
5. Rencana tindakan yaitu dengan memberitahu hasil pemeriksaan, beri
informasi pada ibu tentang anemia berat, beri informasi gizi ibu hamil
dengan anemia berat, anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang
mengandung zat besi, berikan support mental pada ibu, anjurkan ibu untuk
istirahat yang cukup, kolaborasi dengan dokter SpOG dan ahli gizi.
6. Pelaksanaan pada ibu hamil dengan anemia berat sudah dilaksanakan
sesuai dengan rencana tindakan. Hasil kolaborasi dengan dokter SpOG
advice berupa transfusi darah 2 colf, infus Rl 20 tetes/menit, injeksi
Ceftriaxon 1 gr/12 jam, Ketorolac 1 ampul/8 jam, SF 200 mg 3 x 1 tablet,
Asam folat 400 mcg 1 x 1 tablet, Vit C 50 mg 2 x 1 tablet.
7. Evaluasi pada ibu hamil dengan anemia berat setelah diberikan asuhan
selama 11 hari keadaan umum ibu baik, muka terlihat tampak segar, tidak
pucat, conjungtiva berwarna merah muda, sudah tidak ada keluhan, semula
Hb 6,6 g% sekarang naik menjadi 11,3 g%.
8. Pada kasus ini tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik lapangan.
A. Saran
1. Bidan
Disarankan agar selalu menambah pengetahuan baru seperti mengikuti
seminar-seminar dan pelatihan agar kualitas pelayanan kebidanan sebagai
pelaksana fungsional semakin optimal.
93
2. Institusi
a. RSUD dr.Moewardi
Disarankan agar tetap miningkatkan kualitas pelayanan dan dalam hal
pendidikan kesehatan perlu ditingkatkan kepada ibu maupun
keluarganya agar mau mengerti dan mau bekerjasama untuk mengatasi
masalah serta partisipasi aktif keluarga sangat diperlukan dalam
penanganan masalah anemia, seperti diadakannya program penyuluhan
pada ibu hamil.
b. Bagi pendidikan
Diharapkan agar institusi pendidikan lebih meningkatkan atau
menambah referensi, sehingga dapat membantu penulisan atau
mahasiswa yang akan mengambil kasus yang sama.
3. Bagi ibu hamil
a. Diharapkan untuk mencegah terjadinya anemia pada ibu hamil dengan
melakukan ANC minimal 4x selama hamil agar dapat terdeteksi
adanya factor penyebab anemia.
b. Ibu diharapkan untuk minum obat sesuai dengan anjuran yang
diberikan petugas kesehatan pada saat pemeriksaan kehamilan.
c. Diharapkan ibu hamil untuk mengkonsumsi makanan yang
mengandung banyak gizi saat hamil, persalinan, maupun nifas.
DAFTAR PUSTAKA
Alimul. 2008. Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan. Jakarta:
Salemba Medika.
Ambarwati, E.R., Wulandari, D. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta:
Nuha Medika.
Budiarto. 2003. Metodologi Penelitian Kedokteran. Jakarta: EGC.
Depkes RI. 2010. Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 AKI.
Jakarta.
Fadlun. 2012. Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta: Salemba Medika.
Kusmiyati, Y., Wahyuningsih, H.P., Sujiyatini. 2010. Perawatan Ibu Hamil.
Yogyakarta: Fitramaya.
Manuaba. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC.
. 2010. Ilmu Kebidanan: Penyakit Kandungan dan KB untuk Pendidikan
Bidan. Jakarta: EGC
Notoatmodjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi. Rineka
Cipta: Jakarta.
Nursalam. 2009. Proses dan Dokumentasi Dan Keperawatan. Salemba Medika:
Jakarta.
Prawirohardjo. 2005. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Proverawati. 2011. Anemia dan Anemia Kehamilan. Yokyakarta: Nuha Medika.
Rukiyah, A.Y., Yulianti, L., 2009. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta: Trans
Info Media.
Tarwoto, Ns., Wasnidar. 2007. Anemia Pada Ibu Hamil. Jakarta: Trans Info
Media.
Saifudin. 2012. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. JPNKKR. Jakarta.
Recommended