View
499
Download
5
Category
Preview:
Citation preview
EVALUASI KESESUAIAN LAHAN
Bab 1. Pengantar Evaluasi Lahan
Purwandaru Widyasunu
Laboratorium Tanah/
Manajemen Sumberdaya Lahan
Faperta Unsoed
1.1. Latar Belakang dan ManfaatLatar Belakang:
a. Jenis tanah beragam karena proses genesa
tanah beragam dan menghasilkan sumberdaya
lahan beragam karena perbedaan geografi,
iklim, waktu,dan manajemen oleh manusia.
b. Kondisi planet berubah sehingga terjadi
perubahan tanah, air, lahan, dan atmosfer.
c. Genesa tanah, perubahan lahan merubah
kemampuan lahan, bentuk konversi lahan.
d. Kemajuan Iptek bertambah dinamik, sehingga
pengelolaan sistem pertanian berubah seiring
perubahan penggunaan lahan dan komoditas
pertanian.
e. Point a s/d d membutuhkan iptek Evaluasi
Lahan agar terjadi penata gunaan lahan yang
baik dan benar.
Manfaat:
a. Mengetahui dan menguasai teknik survei (dan
evaluasi) tanah/lahan.
b. Perencanaan pembangunan daerah, regional,
nasional.
c. Profesi dan pelayanan kebutuhan bidang lain.
d. Pelayanan kebutuhan masa depan kelestarian SDA
dan planet bumi. Bagaimana bisa ?????
e. Menghasilkan IPTEK baru untuk kebutuhan masa
depan pelayanan evaluasi lahan (pelestarian dan
rehabilitasi-konservasi sumberdaya lahan).
1.2. Tanah –vs- Lahan
TANAHMempunyai 3 makna dalam perbendaharaan
Bahasa Indonesia:
a. Media alami bagi pertumbuhan tumbuhankualitas tanah.
Suatu benda alami berdimensi tiga(lebar,panjang dan dalam) terletak di bagian
paling atas kulit bumi dan mempunyai sifat-sifatyang berbeda dari bahan di bawahnya sebagai
hasil kerja interaksi antara iklim, kegiatanorganisme, bahan induk dan relief selama waktutertentu (Dokuchaiev dalam Glinka, 1927 dalam
Soil Survey staff, 1975).
b. Regolith atau bahan hancuran iklim
berasal dari batuan atau bahan organik
yang diperlukan sebagai bahan galian
atau tambang dan bahan bangunan.
c. Tanah diperlakukan sebagai ruangan
atau tempat di permukaan bumi yang
dipergunakan oleh manusia untuk
melakukan segala macam kegiatan.
LAHAN
Lahan mengandung makna lebih luas daritanah. Kata tanah atau lahan dapatdipergunakan dalam makna setara Land.
Lahan : Lingkungan fisik yang terdiri atas iklim, relief, tanah, air dan vegetasi serta bendayang diatasnya sepanjang ada pengaruhnyaterhadap penggunaan lahan.
Penggunaan lahan : Setiap bentuk intervensimanusia terhadap lahan dalam rangkamemenuhi kebutuhan hidupnya baik material maupun spritual.
Lahan:Suatu “tract” atau “bentang” lahan dapat didefinisikan
sebagai geografis suatu area (wilayah) permukaan
planet bumi yang spesifik: karakterisasinya
menyangkut penggunaannya yang mantap dan
terperkirakan secara lestari, atributnya meliputi biosfer
di atas dan di bawah lahan suatu areal, yaitu yang
meliputi system dari atmosfer, tanah dan bentukan
geologis, hidrologi, populasi tanaman dan hewan, dan
hasil-hasil aktivitas manusia masa lampau dan masa
kini yang nyata-nyata memberikan atribut besar
(dampak) terhadap kondisi sekarang dan masa depan
penggunaan lahan oleh manusia (Brinkman dan Smyth,
1973).
1.3. Pengertian Evaluasi Lahan
Evaluasi lahan adalah komponen pentingdalam proses perencanaan penggunaanlahan. Komponen pembangunan lainnyaapa saja????
Hasilnya memberikan alternatif penggunaanlahan dan batas kemungkinan penggunaanserta tindakan pengelolaan yang diperlukansehingga lahan dapat digunakan secara
lestari.
Klasifikasi kemampuan lahan adalah salahsatu bentuk evaluasi lahan
Tipe penggunaan lahan : Pertanian &
Bukan pertanian.
Pertanian, contoh:tegalan, sawah, kebun,
hutan produksi, alang-alang, padang
rumput, hutan lindung, cagar alam,
dsb.
Bukan pertanian, contoh:kota atau desa,
industri, rekreasi,pertambangan dsb.
Sifat-sifat lahan: atribut atau keadaan unsur-unsur lahan yang dapat diukur/diperhatikanstruktur tanah, tekstur tanah, kedalamantanah, jumlah curah hujan, distribusi hujan, temperatur, drainase tanah, jenis vegetasidsb. Jadi SD Tanah menjadi komponenlahan.
Sifat-sifat lahanperilaku lahanpertumbuhan tumbuhankualitas lahan
Kegunaan evaluasi lahan untuk berbagaitingkat perencanaan ditentukan oleh tingkatpengamatan atau tingkat survei sumberdayalahan.
1.4. Evaluasi Lahan dan
Berbagai Cara Evaluasi LahanProses penilaian keragaan atau kinerja
lahan jika digunakan untuk tujuan tertentu,
meliputi pelaksanaan dan interpretasi survei
dan studi bentuk lahan, tanah, vegetasi, iklim
dan aspek lahan lainnya, agar dapat
mengidentifikasi dan membuat perbandingan
berbagai penggunaan lahan yang mungkin
dikembangkan (FAO, 1976)
Pendekatan evaluasi
a. Evaluasi kualitatif
Evaluasi dilaksanakan dengan caramengelompokkan lahan ke dalambeberapa ketegori berdasarkanperbandingan relatif kualitas lahan tanpamelakukan perhitungan secara terperinci & tepat biaya dan pendapatan bagipenggunaan lahan tersebut.
b. Evaluasi kuantitatif
Evaluasi lahan dinyatakan dalam term ekonomi berupa input dan output, benefit cost ratio.
Klasifikasi kemampuan lahan
Penilaian lahan (komponen2 lahan) secarasistematik dan pengelompokannya ke dalambeberapa kategori berdasarkan sifat2 yang merupakan potensi dan penghambat dalampenggunaannya secara lestari.
Merupakan kapasitas lahan sendiri untuk suatupenggunaan.
Klasifikasi kesesuaian lahan
Penilaian dan pengelompokan lahan dalam artikesesuaian relatif atau kesesuaian absolut lahanbagi suatu penggunaan.
Kenyataan adaptabilitas (kemungkinanpenyesuaian) lahan bagi suatu penggunaan
1.5. Kemampuan dan Kesesuaian Lahan
Oleh karena itu diperlukan survei sumberdayalahan:
a. Metode parametrik kualitas lahan: sifatfisika,kimia, biologis tanah termasukperubahan-perubahannya; morfologilahan, unsur-unsur iklim, hidrologi, keanekaragaman hayati.
b. Metode faktor penghambat: idem atasyang merupakan faktor penghambatdiidentifikasi nilainya dan dipersiapkanmetode teknis penyelesaiannya.
1.6. Sistem Klasifikasi
Penggunaan Lahan
Menggunakan sistem yang dikemukakanoleh Hockensmith dan Steele (1943) danKlingebiel dan Montgomery (1973).
Dimana lahan dibagi menjadi 3 kategori :
Kelas, Sub kelas, Satuan kemampuan/ pengolahan.
Pengelompokan berdasarkan intensitasfaktor penghambat. Tanah dikelompokkanke dalam 8 kelas yang ditandai denganhuruf Romawi (Kelas I-VIII).
Semakin baik kelas suatu lahan (mendekatikelas I), maka pilihan tipe penggunaanlahan semakin luas.
./ Beberapa asumsi
1. Klasifikasi kemampuan lahan.
2. Tanah-tanah di dalam suatu kelas kemampuanadalah sama.
3. Suatu nisbah keluar terhadap masukan yang layak adalah sesuai untuk digunakan bagi usahapenanaman tanaman semusim/rumput/hutan.
4. Tingkat pengelolaan yang tinggi.
5. Intensitas hambatan
6. Adanya air lebih di permukaan / di dalam tanah
7. Klasifikasi lahan disesuaikan dengan pembatasatau ancaman atau keduanya setelah perbaikandilakukan.
8. Tanah yang telah diperbaiki diklasifikasi menuruthambatan dan ancaman kerusakan.
9. Kelas kemampuan lahan berubah jika reklamasibesar dilakukan secara permanen.
10. Pengelompokan kemampuan dapat berubah jikadidapatkan informasi baru tentang perilaku dankeragaan lahan.
11. Hal-hal yang tidak termasuk kriteria klasifikasi, contoh : jarak ke pasar, ukuran dan bentuk areal, letak di lapangan, sumberdaya penggarap lahan.
12. Lahan dengan hambatan fisiktanaman hanyaditanam, dipelihara, dipanen dengan tangan, shgtidak bisa masuk kelas I-IV.
13. Lahan tanaman semusim seperti rumput,padangpenggembalaan,hutan,suaka alam.
14. Data hasil penelitian dipergunakan untukmenempatkan lahan dalam satuan kemampuan, sub kelas dan kelas.
Perencanaan Tata Guna Lahan
Latar Belakang:
Jumlah penduduk meningkat butuh lahan
lahan pertanian mengalami konversi atau
pembalakan hutan menjadi lahan pertanian atau
menjadi non pertanian
Terjadi degradasi lahan
Saat ini terjadi perubahan iklim dengan variasi
yang ekstrim untuk produksi biomassa.
Terjadi kerusakan hidro-orologis
Terjadi kerusakan keragaman hayati
BISA DIPERLUKAN PENATAAN ULANG
TATA GUNA LAHAN restrukturisasi SDL
dan pola budidaya tanaman, ikan, hewan ternak
Sifat dan Potensi Lahan diperoleh melalui:
Ditentukan beberapa ALTERNATIF Penggunaan
Lahan terbaik disertai dengan rekomendasi
model, metode, dan teknologi pembangunan dan
manajemen lahan untuk produksi biomassa
Faktor pertimbangan teknis : AMDAL DAN
SOSEKBUD HANKAM
CARA EVALUASI LAHAN
EVALUASI
LAHAN
LANGSUNG
TIDAK LANGSUNG
Percobaan lapang
Percobaan pot
Pendekatan:Perkalian parametrik
Penjumlahan
Matching
Komputerisasi
Asumsi:Sifat tanah dan biofisik lingkungan
(lahan) (site location) akan menentukan
keberhasilan suatu jenis penggunaan
lahan tertentu.
Karakteristik lahanKualitas Lahan
KONSULTASI AWALPendekatan Dua
TahapanPendekatan
sejajar
Survei Dasar
Klasifikasi Lahan
Kualitatif
AnalisisEkonomi
Klasifikasi Lahan
Kuantitatif
Survei Dasar
Klasifikasi
Kualitatif
dan
Kuantitatif
Analisis
Sosial
dan
Ekonomi
Keputusan-keputusan Perencanaan
Kelas Kemampuan LahanKelas I : Sedikit hambatan yang membatasi
pengunaanya, sesuai untuk penggunaan
pertanian.
Kelas II : Memiliki beberapa
hambatan/ancaman kerusakan yang
mengurangi pilihan penggunaan,
mengakibatkan tindakan konservasi sedang.
Kelas III : Mempunyai hambatan berat yang
mengurangi pilihan penggunaan & memerlukan
tindakan konservasi khusus.
Kelas IV : Hambatan dan ancaman kerusakan
pada tanah lebih besar daripada kelas III dan
pilihan tanaman juga terbatas.
Kelas V : Tanah kelas ini tidak terancam
erosi tetapi mempunyai hambatan lain yang
tidak praktis untuk dihilangkan sehingga
membatasi pilihan penggunaan. contoh
problem kelerengan lahan.
Kelas VI : Mempunyai hambatan berat yang
menyebabkan tanah tidak sesuai untuk
penggunaan pertanian contoh problem
kelerengan dan batuan permukaan/solum.
Kelas VII : Tidak sesuai untuk budidaya
pertanian
Kelas VIII : Tidak sesuai untuk budidaya
pertanian, tetapi lebih sesuai untuk dibiarkan
dalam keadaan alaminya.
Sub kelas
Berdasarkan jenis faktor penghambat atau ancamankerusakan dominan yang sama. Terdapat beberapajenis hambatan yang dikenal pada sub kelas, yaitu:
e : ancaman erosi
w: keadaan drainase atau kelebihan air atau ancamanbanjir
s: hambatan daerah perakaran
c: hambatan iklim
Kelas kemampuan/tidak mempunyai sub kelas.
Satuan kemampuan
Pengelompokan lahan yang sama/hampir samakesesuaiannya bagi tanaman dan memerlukanpengelolaan yang sama atau memberikantanggapan yang sama terhadap masukanpengelolaan yang diberikan.
1.7. Kriteria Klasifikasi
Kemampuan Lahan
Manfaat : membantu klasifikasi kategori lahan.
Kriteria disusun dengan anggapan suatu lahan yang
memiliki iklim yang sama atau satuan atas dasar
kelerengan, batuan permukaan/solum, atau problem
pembatas kesuburan kimia tanah ?????.
Harus tersedia informasi tentang tanggapan setiap
tanah terhadap pengelolaan dan pengaruh tanah dan
yang lainnya terhadap pertumbuhan tanaman.
Pengelompokan tanah ke satuan kemampuan, sub
kelas, kelas didasarkan atas evaluasi dari kombinasi
faktor2 berikut:
1. Kemampuan tanah untuk memungkinkan tanaman
memberikan tanggapan terhadap suatu penggunaan
dan pengelolaan.
2. Tekstur dan struktur tanah
3. Kepekaan terhadap erosi
4. Penjenuhan / kelebihan air pada tanah
yang terus-menerus
5. Kedalaman tanah
6. Garam yang merupakan racun bagi
tanaman
7. Hambatan fisik seperti bantuan, erosi
parit dalam dan lain-lain
8. Iklim
Faktor IklimDua komponen yang paling berpengaruh: temperatur dan hujan.
Udara bebas bergerak turun temperaturnyadengan 1oC setiap 100 m naik di atas permukaanlaut. Namun di Jawa sebesar 0,61 oC. Sehinggabesarnya temperatur di suatu tempat dapatdiduga dengan persamaan berikut:
T = 26,3oC – 0,61 h
Dimana T : temperture(oC), 26,3 oC : temperature rata2 pada permukaan laut, h:ketinggian (hm).
Penyediaan air alami (curah hujan) mempengaruhi kemamupan tanah. Sehinggapengaruh interaksi antara iklim-tanah harusdiperhitungkan.
Faktor Lereng, ancaman erosi, dan erosiyang telah terjadi
Kerusakan oleh erosi berpengaruh thd penggunaantanah. Cara pengelolaan tanah disebabkan karenaalasan:
a. Suatu kedalaman tanah yang cukup harus dipeliharaagar produktivitas tanaman sedang-tinggi.
b. Kehilangan lapisan tanah oleh erosi mengurangihasil tanaman.
c. Kehilangan unsur hara oleh tanaman.
d. Kehilangan lapisan permukaan tanah.
e. Kehilangan tanah oleh erosi
f. Bangunan-bangunan pengendali tanah dapat rusakoleh sedimen yang berasal dari erosi.
g. Jika terbentuk parit/erosi gully, maka akan lebih sulitpemulihan tanah untuk menjadi produktif kembali.
.
Kecuraman lereng dikelompokkan sbb:
A = 0 – 3% (datar)
B = >3 sampai 8% (landai atau bermabak)
C = >8 sampai 15% (agak miring atau
bergelombang)
D = >15 sampai 30% (miring atau berbukit)
E = >30 sampai 45% (agak curam atau bergunung)
F = >45 sampai 65% (curam)
G = >65% (sangat curam)
Kepekaan erosi tanah (K) dikelompokkan
sebagai berikut:
KE1 = 0,00 – 0,10 (sangat rendah)
KE2 = 0,11 – 0,20 (rendah)
KE3 = 0,21 – 0,32 (sedang)
KE4 = 0,33 – 0,43 (agak tinggi)
KE5 = 0,44 – 0,55 (tinggi)
KE6 = 0,56 – 0,64 (sangat tinggi)
Kerusakan erosi yang telah terjadi
dikelompokkan sebagai berikut:
e0 = tidak ada erosi
e1 = ringan, <25% lapisan atas hilang
e2 = sedang, 25-75% lapisan atas hilang
e3 = agak berat, >75% lap.atas sampai
<25% lap. Bawah hilang
e4 = berat, >25% lap.bawah hilang
e5 = sangat berat : erosi parit
Faktor Kedalaman tanah
Kedalaman tanah efektif adalah kedalaman tanah
yang baik bagi pertumbuhan akar tanaman.
Klasifikasi kedalaman tanah yang efektif:
ko = >90 cm (dalam)
k1 = 90 – 50 cm (sedang)
k2 = 50 – 25 cm (dangkal)
k3 = <25 cm (sangat dangkal)
Faktor Tekstur tanah (t)
Penting dalam mempengaruhi kapasitas
tanah untuk menahan air dan permeabilitas
tanah serta berbagai sifat fisik dan kimia
tanah lainnya.
Klasifikasi tekstur tanah
Klasifikasi kemampuan lahan tekstur lapisanatas dan lapisan bawah:
t1 = tekstur halus : tekstur liat berpasir, liatberdebu dan liat.
t2 = tekstur agak halus : tekstur lempung liatberpasir, lempung berliat dan lempungliat berdebu.
t3 = tekstur agak kasar : tekstur lempungberpasir, lempung berpasir halus danlempung berpasir sangat halus.
t4 = tekstur kasar : tekstur pasir berlempungdan pasir
Permeabilitas
Dikelompokkan sebagai berikut:
P1 = lambat : 0,5 cm/jam
P2 = agak lambat : 0,5 – 2 cm/jam
P3 = sedang : 2 – 6,25 cm/jam
P4 = agak cepat : 6,25 – 12,5 cm/jam
P5 = cepat : >12,5 cm/jam
Drainase
Drainase tanah diklasifikasikan sebagaiberikut :
d0 = berlebihan
Air segera keluar dari tanah, sehinggatanaman akan mengalami kekurangan air
d1 = baik
Tanah mempunyai peredaran udara baik, profil tanah berwarna terang, seragam, tidakterdapat bercak
d2 = agak baik
Tanah mempunyai peredaran udara baik didaerah perakaran, tidak terdapat bercak.
d3 = agak buruk
Lapisan tanah atas mempunyai peredaran
udara baik, tidak terdapat bercak. Pada
lapisan bawah terdapat bercak.
d4 = buruk
Bagian bawah lapisan atas terdapat bercak.
d5 = sangat buruk
Seluruh lapisan sampai permukaan tanah
berwarna kelabu yang terdapat bercak,
terdapat air yang menggenang di
permukaan tanah dalam waktu yang lama.
Faktor-faktor khusus
Faktor-faktor penghambat lain yang mungkinterdapat adalah batu-batuan dan kerikil, bahaya banjir dan salinitas.
Contoh klasifikasi kerikil di dalam lapisan 20 cm permukaan tanah dikelompokkan sbb:
b0 = Tidak ada atau sedikit : 0 – 15% volume tanah
b1 = sedang 15 – 50 % volume tanah
b2 = banyak 50 – 90 % volume tanah
b3 = sangat banyak >90% volume tanah
Klasifikasi ancaman banjir/genangan (O)
O0 = tidak pernah : dalam 1 th tanah tidak pernah
tertutup banjir untuk waktu >24 jam
O1 = kadang-kadang : banjir menutupi tanah
>24 jam, tidak teratur dalam periode <1 bln
O2 = Selama 1 bln dalam 1 th teratur tertutupi
banjir yang >24 jam
O3 = Selama 2-5 bulan dalam 1 th dilanda banjir
>24 jam
O4 = Selama waktu > 6 bln tanah dilanda banjir
yang teratur >24 jam
Klasifikasi Salinitas
Salinitas tanah dinyatakan dalam kandungan garam terlarut atau hambatan listrik ekstrak tanah sbb:
g0 = bebas = 0 – 0,15% garam larut; 0 – 4 (EC x 103) mmhos/cm pada suhu 250C.
g1 = terpengaruh sedikit = 0,15 – 0,35% garam larut; 4 – 8 (EC x 103) mmhos/cm pada suhu 250C.
g2 = terpengaruh sedang = 0,35 – 0,65% garam larut; 8 – 15 (EC x 103) mmhos/cm pada suhu 250C.
g3 = terpengaruh hebat = lebih dari 0,65% garam larut; lebih dari 15 (EC x 103) mmhos/cm pada suhu 250C.
Matriks kriteria klasifikasi kemampuan lahan
Recommended