View
213
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
1
BAB 2
LANDASAN PERANCANGAN
2.1 Tinjauan Data
2.1.1 Sumber Data
1. Company Profile Kana Goods
2. Wawancara dengan Pihak Kana Goods
3. Survey Kualitatif Target Market
3. Kajian Pustaka (buku dan literature)
2.1.2 Kana Goods
a. Kana Goods
Gambar 2.1. Logo Kana Goods
Brand Kana merupakan adalah merk busana (batik) yang diprakarsai oleh Sancaya
Rini. Setelah bertahun – tahun bekerja dan bereksperimen terhadap bahan – bahan
dan pewarna alam, Sancaya Rini memutuskan untuk membuat sebuah merk busana
dengan desain yang kontemporer dan unik. Dalam setiap produknya, Brand Kana
juga konsisten dalam memproduksi easy to wear fashion yang cantik dan unik.
Setiap produk brand Kana dibuat dengan batik tulis yang membuat setiap desain
dalam produknya eksklusif dan juga dibuat dengan proses yang bertahap. Karena
proses produksi brand Kana yang bertahap dan proses batik tulis, Setiap produk
2
brand Kana berbeda satu sama lain yang membuat produk brand Kana bersifat
eksklusif.
b. USP
Exclusive Natural Wear
- Produk :
Outerwear : Merupakan Produk andalan brand Kana dan paling laku baik di
online atau offline store.
- Dress : Produk spesifik untuk wanita
- Tunic : Produk spesifik untuk wanita
- Vest : Produk spesifik untuk wanita
- Mini Dress : Produk spesifik untuk wanita
c. Target Market
- Wanita
- Tinggal di kota – kota besar
- Umur : 17 - 30
- SES A - A+
- Merupakan orang yang suka bergaya berbeda dalam berbusana ( trendsetter )
- Menyukai Green Lifestyle seperti mengkonsumsi makanan dan minuman
yang sehat dan olahraga seperti yoga.
- Mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap fashion yang digunakan olehnya
(Memiliki pemahaman brand yang baik)
- Mempunyai mobilitas yang tinggi
- Tempat hangout : Premium Restaurant & Bar ( ex : Starbucks, Bakerzin,
Yellow Fin, Lucy in the Sky, Cacaote, Three Buns)
- Sosial Media Aktif digunakan target market : Path & Instagram
3
Gambar 2.2. Profil Target Market Kana Goods
4
d. Sales & Promotion
- STOW Jakarta (offline)
Gambar 2.3. Foto Kana di STOW Jakarta
COMMON HOUSE // 1st floor
Jl. Panglima Polim IX No. 16
Kebayoran Baru, Jakarta 12140
ph: +62 812 9070 8901
STOW adalah sebuah Store yang memiliki konsep “Putting Things in their
proper place”. Store ini diprakarsai oleh Bluesville – Voyej yang diikuti oleh brand
Kana. Brand Kana sendiri dapat bergabung dalam STOW karena diundang oleh
Bluesville dikarenakan kekerabatan antar owner. Produk brand Kana didalam Stow
digantung dalam sebuah rail hanger. Sales brand Kana di Stow menempati urutan
nomor 3 setelah The Goods Dept Pacific Place dan Brighspot 2014.
Namun, karena adanya Bluesville didalam STOW. Brand Kana dianggap
sebagai “Bluesville versi perempuan” karena produk Bluesville sendiri adalah
produk yang disasar untuk Pria dan sudah berdiri sejak 2011 (4 tahun) , sedangkan
brand Kana untuk wanita.
5
- The Goods Dept - Pacific Place Jakarta (offline)
Gambar 2.4. Logo The Goods Dept. Jakarta
Gambar 2.5. Foto Kana di The Goods Dept. Jakarta
Adalah sebuah department store yang menjual barang – barang dan produk yang
dikurasi berdasarkan standar Goods Dept. berdiri sejak 2010, The Goods Department
menjual barang – barang beserta Lifestyle dari setiap brandnya.
6
The Goods Dept yang mempresentasikan produk brand Kana bertempat di
Pacific Place Mall Jakarta. Brand Kana ditempatkan secara special dalam space yang
beranama “Art Dept” yang mana Art Dept adalah brand line milik The Goods Dept
yang memiliki nilai seni tinggi. Brand yang tergabung dalam Art Dept tersebut
terdiri dari brand Kana dan kompetitornya, Sejauh Mata Memandang.
Berdasarkan Analisa Tim Marketing brand Kana, brand Kana dan Sejauh Mata
Memandang memiliki jumlah konsumen yang bersaing, namun memiliki diferensiasi
value yang berbeda. Apabila konsumen mencari produk asesories seperti pouch dan
tote bag, konsumen cenderung memilih Sejauh. Namun untuk kebutuhan Outerwear,
kana masih lebih dilirik oleh konsumen. Tidak Lupa sales terbesar dari brand Kana
terdapat di The Goods Department Pacific Place.
- Brightspot Market 2014 (Annual Event – Offline)
Gambar 2.6. Logo Brightspot
7
Gambar 2.7. Kana Goods diacara Brightspot
Brightspot Market adalah Currated Market untuk orang orang SES A – A+
yang diprakarsai oleh Leonard Theosabrata. Brightspot yang diikuti oleh brand Kana
bertempatan di Pop Up mall Senayan.
Pada Brightspot kali ini brand Kana mendapatkan space didekat pintu masuk
utama dimana setiap pasti melewati dan melihat brand Kana. Posisi ini membuat
sales Kana di Brightspot besar setelah The Goods Dept Pacific Place. Konsumen
yang mengunjungi booth brand Kana di Brighspot 2014 kebanyakan bertanya : “Ini
apa mas?”(menanyakan apa itu brand Kana) dan “Produknya buat sendiri” (bertanya
apakah produk brand Kana diproduksi sendiri atau tidak)
- Indonesia Fahion Week 2015 (Annual Event – Offline)
Indonesia Fashion Week 2015 yang bertepatan pada tanggal 26 februari – 1 maret
2015. Adalah even yang mengkomunikasikan Industry Fashion Indonesia kepada
publik. Pada even ini sales brand Kana tidak sebanyak sales di Brighspot Market
2014.
8
- POP UP Market 2015 (Annual Event – Offline)
Adalah sebuah event yang diselenggarakan oleh Prasetya Mulya Bussiness School.
merupakan currated market yang diadakan setiap tahun. Bertepatan pada tanggal 12
– 15 maret 2015, brand Kana mengeluarkan koleksi barunya di POP – UP Market
sekaligus meng-update websitenya dengan produk barunya.
- Website http://kanagoods.com (online)
Gambar 2.8. Website Kana Goods
Merupakan Online store utama brand Kana. Setiap promosi dari Instagram bermuara
di Website ini. Sales online cukup baik dikarenakan Website terintegrasi dengan akun
Instagram.
9
- Instagram (online)
Gambar 2.9. Instagram Kana Goods
- Hashtag : #kanagoods #readytowear #naturaldyed #indigo #batik #handmade
- Alur Post Instagram brand Kana : Post Teaser Product – Post Product – Regram
from Buyer who buy the Product
- Post Dadakan : Informasi even– Proses Pembuatan Produk
e. Product, Place, Price, Promotion
- Product : Busana wanita berbahan natural
- Place : STOW Jakarta, The Goods Dept Pacific Place, Offline
- Price : Rp. 500.000 – Rp. 2.000.000
- Promotion : Social Media (Instagram)
10
2.1.3 Wawancara Dengan Pihak Kana Goods
Tanggal : 10 Maret 2015
Jam : 20.30 – 22.00
Narasumber : Divisi marketing brand Kana
1. Deskripsi apa yang dapat menggambarkan brand Kana dalam satu kalimat ?
brand Kana adalah sebuah Ready to Wear Apparel Wanita yang dikemas dengan
material Alami dan Desain yang cantik.
2. Siapa sajakah target market brand Kana ?
Target Market brand Kana adalah wanita – wanita yang berfikiran dan memiliki
lifestyle modern. Wanita – wanita yang dapat mengatur kehidupannya dengan baik
dan mandiri. Kisaran umur 17 – 30 tahun. Untuk SES pastinya A – A+, memiliki
pengetahuan yang kuat akan brand, peduli terhadap fashion yang akan dia kenakan
sehari –hari, menyukai high-end stuff dan memiliki mobilitas yang tinggi terhadap
gadget-nya. Dan wanita tersebut setidaknya berfikir stuff natural memiliki nilai lebih
bila kita komunikasikan kepada mereka.
3. Kedepannya brand Kana ingin menjadi brand Seperti apa ?
Kedepannya brand Kana diharapkan dapat menjadi Brand yang terfokus kepada
Issue Natural dan setiap produknya terkonstruksi dengan material 100% Natural.
Karena hal tersebut adalah visi dari Sancayarini yang ingin menciptakan lifestyle
Sustainable Fashion. Tidak lupa tetap dikemas dalam bentuk dan desain yang
modern dan cantik.
4. Event apa saja yang sudah diikuti oleh brand Kana dan bagaimana kesan
konsumen terhadap brand Kana pada setiap event tersebut ?
Event yang sudah Kana ikuti terdiri dari Brightspot 2014, Indonesia Fashion
Week 2015, dan brand Kana akan ikut dalam Pop Up Market 2015 minggu ini.
Kalau Kesan konsumen terhadap konsumen banyak yang bertanya “ini produk
apasih?” dan “dibuat sendiri ya?”. Pertanyaan tersebut mengesankan bahwa
konsumen bertanya akan kualitas dan cerita dibalik produk brand Kana. Kalau
11
mengenai harga sih tidak ada yang bilang kemahalan atau kemurahan. Paling ada
yang bertanya Harga apabila tidak ada price tag diproduk yang ada di rail hanger
5. Sales brand Kana ada dimana saja ? dan bisa ceritakan adakah tujuan tertentu
sales-nya mengapa ditempat tersebut ?
Kalau untuk sales sampai sekarang brand Kana ada di STOW Store Panglima
Polim. Disana brand Kana bergabung dengan Bluesville dan Voyej. brand Kana
diberikan sedikit tempat disana karena Request dari Bluesville. Owner dari
Bluesville sendiri ingin brand Kana berada di STOW dikarenakan hubungan
kekeluargaan, pemilik Bluesville salah satunya adalah anak dari Sancayarini dan
ingin membantu Sales brand Kana. Tapi dari pengamatan saya kebanyakan orang
mengira Kana adalah Bluesville versi perempuan. Mungkin Karena branding indigo
atau natural dye yang sudah kuat. Terlebih Bluesville sudah berdiri sejak 2011.
Bluesville dikenal sebagai Natural dyed specialist yang dikemas dalam apparel dan
produk pria, lalu disebelahnya ada Kana Natural Dyed specialist yang dikemas
dalam produk wanita, terciptalah mindset tersebut. Kana = Bluesville versi
perempuan.
Lalu brand Kana juga ada di The Goods Dept Pacific Place Mall. Disana brand
Kana diberi space khusus yang bernama Art Dept (Art Department ). Untuk
pengaturannya space-nya diatur oleh orang dari The Goods, kita terima – terima
saja. Tapi brand Kana dimasukin di Art Dept mungkin termasuk produk yang
handmade atau ada value seninya mungkin. Lagipula brand – brand di Art Dept
juga hanya Kana dan Sejauh Mata Memandang. Saya pernah mengadakan survey
kebanyakan konsumen yang menghampiri Art Dept kebanyakan membeli outer
brand Kana, sedangkan Sejauh menang di Aksesoris kecil kecil seperti Pouch-nya.
Tapi overall bersaing lah penjualannya.
Untuk Online sales-nya cukup baik. Setiap mem-post di Instagram gak jarang
ada yang langsung order. Untuk event udah dijelaskan lah ya sebelumnya. Tapi
overall kalau ditanya urutan sales terbaik yang pertama adalah The Goods Dept
Pacific Place, Annual Event, STOW, dan yang terakhir adalah online sales.
6. Bagaimana promosi brand Kana terhadap konsumen? Lalu menurut anda
bagaimana persepsi konsumen terhadap brand Kana?
Kalau untuk promosi sampai sekarang brand Kana aktif banget di Instagram.
Disana brand Kana memposting teaser product, lalu memberitahukan produk
12
tersebut dapat didapat dimana, apakah di event atau store kah, lalu apabila ada
konsumen yang men-tag dengan hashtag #kanagoods kita regram sebagai apresiasi
terhadap konsumen.
Untuk hashtag instagram setiap post memang masih serabutan seperti :
#kanagoods
#readytowear
#handmade
#naturaldyed
#indigo
#batik
kedepannya akan dikondisikan dan dirubah beberapa hashtag-nya. Untuk kesan
konsumen biasanya setiap kita post di Instagram post brand Kana, sampai sekarang
sih isinya apresiasi semua. Banyak yang bilang bagus dan lucu.
2.1.4 Kajian Pustaka
a. Buku
- Designing Brand Experiences oleh Robin Landa
Buku ini membahas tentang bagaimana membangun Brand Experience berdasarkan
studi kasus dan keilmuan desain yang digabungkan dengan advertising. Didalam
buku ini juga dibahas bagaiman mengaplikasikan desain branding dalam sebuah
Advertising dan Promotional Design dalam bentuk kreatif yang tepat guna. Tidak
lupa ditambahkan studi kasus brand – brand ternama seperti Olson, Mustoes, VSA
Partner yang pada masanya mengaplikasikan brand visual mereka dalam creative
advertising.
- The Advertising Handbook 2nd
Edition oleh Sean Bridley
Buku ini membahas mengenai Keilmuan Advertising secara dalam. Menjelaskan
mengapa sebuah bisnis harus diklankan, bagaimana Advertising harus selaras dengan
marketing, jenis dan teknik Advertising, dan Memahami konsumen secara tepat dan
kreatif.
13
- Basics Advertising- Art Direction oleh Nik Mahon
Buku ini membahas bagaimana mengemas Art Direction dengan preparation yang
baik untuk menciptakan Advertising atau elemen kampanye yang tepat.
b. Internet
- http://kanagoods.com
Merupakan website resmi dari brand Kana, berisi informasi mengenai produk
dan konten brand Kana.
- http://www.treehugger.com
Adalah website mengenai lifestyle terhadap sustainable fashion. Memiliki visi
untuk memanfaatkan fashion sebagai media mengubah dan membangun sustainable
future dan meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik.
- http://www.stellamccartney.com
Merupakan website seorang fashion designer yang peduli terhadap issue
sustainable fashion. Didalamnya terdapat konten yang dapat memperkaya pandangan
mengenai sustainable fashion.
- http://www.maaillustrations.com
Merupakan situs yang membhas mengenai ilustrasi kontemporer beserta
penjelasan ilustrasi dengan beragam teknik.
c. Survei
Survey Kualitatif – Target Market Kana
• Pekerjaan : Creativepreneur/ Fotografer
Nama : Andri Avrillina
Umur : 22 tahun
Menurut Andri, brand Kana adalah brand bluesville versi perempuan.
Andri memiliki outerwear, bandana, dan syal Kana. Dia mengetahui brand
Kana karena dia dimintai bantuan untuk memotret produk brand Kana season
pertama. Sejak Awal Andri menyukai produk brand Kana karena menurutnya
bagus dan patternnya unik. Dan ketika Andri menggunakan Kana, dia merasa
14
menggunakan sebuah busana yang berbeda, dia menjadi orang yang unik dan
berbeda karena dia merasa tidak banyak orang yang mengetahui dan
memakai Kana. Banyak temannya yang bertanya mengenai brand Kana
apabila Andri memakai produk brand Kana, dan biasanya Andri langsung
berbincang mengenai Sustainable Fashion dengan orang yang bertanya.
Andri memakai outer brand Kana untuk acara semiformal, syal dan bandana
dibawa kemana saja setiap saat. Apabila andri disuruh memilih antara
membeli Outer brand Kana atau outer Mango, Andri memilih untuk membeli
brand Kana karena dinilainya memiliki value yang lebih terhadap sustainable
fashion dan Outer-nya multifungsi dibanding outer Mango.
• Pekerjaan : Freelance Fotografer
Nama : Fransisca Angela
Umur : 21 tahun
Menurut Sisca, brand Kana merupakan brand batik tulis handmade
yang cantik. Dia memiliki outerwear dan bandana Kana. Sisca membeli
Kana karena dia suka produknya ini dibuat handmade dengan teknik batik
tulis tradisional yang dibuat sendiri oleh owner-nya, Sancayarini. Ketika dia
menggunakan brand Kana, ia merasa nyaman dan rileks karena produknya
dibuat dari bahan natural. Ia tidak begitu peduli terhadap temannya mengenai
kana, yang pasti sisca merasa menjadi lebih beda dibanding temannya yang
lain ketika memakai Kana. Sisca memakai outer Kana untuk acara khusus
untuk mendapatkan feel semiformal. Apabila disuruh memilih untuk membeli
produk brand Kana atau Muji, sisca memilih untuk membeli keduanya
karena keduanya memiliki value tersendiri untuk digunakan.
15
• Pekerjaan : Writer/Mahasiswa
Nama : Yosephine Salim
Umur : 19 tahun
Menurut Yosephine, brand Kana adalah brand natural indigo seperti
bluesville yang sedang hype. Dia tidak memiliki satupun produk Kana, tetapi
dia sangat mendambakan untuk memiliki produk Kana. Dia belum membeli
produk brand Kana karena dia merasa masih ragu untuk memakainya, namun
dia beranggapan bahwa brand Kana keren dan lucu produk – produknya.
Terlebih menurutnya owner-nya, Sancayarini memiliki visi dan misi yang
baik terhadap sustainable fashion. Dia membayangkan produk brand Kana
itu nyaman dipakai, dan pastinya dia akan menjadi orang yang keren apabila
memakai Kana. Apabila ditanya untuk membeli outer brand Kana atau outer
Mango, Yosephine akan lebih cenderung membeli outer brand Kana karena
baginya Kana itu lucu dan bisa membuat cewe jadi beda dan cantik.
• Pekerjaan : Mahasiswa/Travel Enthusiast
Nama : Devina Safirahmawati
Umur : 21 tahun
Menurut Devina, brand Kana adalah brand indigo berwarna biru
dengan pattern yang unik dan cantik yang sedang trend. Dia tidak memiliki
satupun produk Kana. Tetapi ia ingin memiliki produk brand Kana. Dia
belum membeli produk brand Kana karena belum sempat untuk melihat
secara langsung produknya agar dapat memilih dengan tepat produk brand
Kana yang cocok untuknya. Menurutnya, menggunakan brand Kana itu
keren, karena produknya bagus – bagus, apalagi kalau dilihat dari instagram
dan cewek – cewek yang memakai brand Kana, semua cewek tersebut
menjadi cantik dan berbeda. Menurutnya brand Kana itu bagus dan keren.
Apabila ditanya untuk membeli produk brand Kana, Topshop, atau H&M,
dia akan memilih untuk membeli brand Kana karena beda dan tidak ada di
Topshop dan H&M.
• Pekerjaan : Psikolog
Nama : Vannya Tadnya
16
Umur : 23 tahun
Menurut Vannya, brand Kana adalah brand Natural Indigo seperti
Bluesville ( brand Natural dye pria ) versi perempuan. Dia memiliki bandana
dan syal kana yang merupakan hadiah dari pacarnya. Menurutnya, ketika ia
menggunakan brand Kana, ia merasa menjadi wanita dengan gaya yang
berbeda karena mulai dari produk dengan bahan natural yang ia pakai sangat
nyaman dan ia merasa keren dana bangga dapat memahami sustainable
fashion lebih baik melalui brand Kana. Dia sering memberitahukan perihal
sustainable fashion brand Kana apabila ia membawa bandana brand Kana
walau hanya sekedar untuk gaya saja dan untuk memberitahukan lifestyle
tersebut kepada temannya. Apabila diminta untuk memilih antara brand Kana
atau topshop, Vannya memilih brand Kana karena value navtural yang
dijualnya sangat tinggi. Terlebih dia juga memiliki dompet bluesville yang
terbuat dari bahan natural yang baginya membuat dia menjadi wanita yang
lebih keren.
• Pekerjaan : Creativepreneur
Nama : Alisa Dani
Umur : 22 tahun
Menurut Alisa, brand Kana adalah brand batik tulis milik tante
Sancayarini yang modern. Ia memiliki satu outer brand Kana yang tidak
jarang ia gunakan. Menurutnya, setiap menggunakan brand Kana bagaikan
memakan outer eksklusif yang keren karena bentuknya beda tidak ada dimall
atau market manapun. Terlebih outer ini dibuat dari bahan yang alami. Alisa
mengetahui Kana karena pada mulanya dia tertarik terhadap Batik Kanawida
yang sebelumnya dibuat oleh Sancayarini, dalam artian dia memang sudah
menyukai pattern sancayarini yang khas dan cantik. Apabila disuruh memilih
untuk membeli brand Kana atau Sejauh Mata Memandang, dia akan memilih
untuk membeli brand Kana karena varian dan desainnya beragam dan
eksklusif.
Dari Survey Kuantitatif diatas, dapat ditarik sebuah benang merah :
17
- Pemahaman brand Kana tidak sama dari setiap orang yang disurvey. Ada
yang beranggapan Brand Natural Indigo dye untuk perempuan, batik tulis
handmade buatan Sancayarini, Brand Natural Indigo seperti Bluesville versi
perempuan, dan Brand Indigo yang sedang hype.
- Konsumen membeli brand Kana karena dia ingin tampil keren, beda, dan
eksklusif dibanding teman dan orang lain.
- Konsumen membeli brand Kana karena dia ingin tampil berbeda dan lebih
dibanding yang perempuan lain.
- Setiap orang yang disurvey beranggapan bahwa brand Kana adalah produk
yang unik dan bagus baik dari konsep sustainable fashion atau naturalnya
atau desainnya.
- Brand Kana dianggap memiliki value lebih dibanding brand lain.
2.1.5 kompetitor
2.1.5.1 Sejauh Mata Memandang
Gambar 2.10 Logo Sejauh Mata Memandang
Sejauh Mata Memandang adalah Batik yang diprakarsai oleh Shira Subyakto dan
Arya Dipa. Kedua orang tersebut memutuskan untuk menelusuri ragam tekstil yang
ada di Indonesia. Mereka bekerja sama dengan pebatik dari Sumba, Bali, dan jawa.
Semua material mereka menggunakan material alam yang ramah lingkungan.
a. Produk :
- Outerwear
18
- Dress
- Tunic
- Vest
- Mini Dress
- Accessories
Gambar 2.11. Overview Produk Sejauh
b. Target Market
- Pria – Wanita
- Tinggal di kota – kota besar
- Umur : 17 – 30
- SES A
- Mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap fashion yang digunakan olehnya
- Mempunyai mobilitas yang tinggi
c. Store and Sales
- Dia.Lo.Gue Artspace Kemang (offline)
19
- Alun – Alun Indonesia (offline)
- Woodpecker, Panglima Polim (offline)
- The Goods Department, Pacific Place (offline)
- Instagram (online)
- Website, http://sejauh.com (online)
2.1.6 Current Situation
Brand Kana adalah brand yang memproduksi busana wanita dengan bahan
natural. Brand Kana telah berjalan selama hampir setahun dan tidak pernah
melakukan aktivitas kampanye. Brand Kana sekarang dianggap sebagai brand
natural dyed, seperti Bluesville, versi perempuan atau brand yang hanya sekedar
menggunakan natural dye. Kondisi ini tidak menguntungkan bagi Kana karena akan
membuat brand Kana seakan pengekor dari brand Bluesville. Komunikasi yang
dilakukan oleh brand Kana terhadap Target Marketnya pun cukup beragam di sosial
media, konten yang disuguhkan juga beragam mulai dari hashtag yang beragam
seperti #sustainablefashion, #batik, #indigo, #natural. USP dari brand Kana belum
terkomunikasikan dengan baik.
2.2 Tinjauan Teori
2.2.1 Teori Periklanan
Periklanan (Advertising) merupakan pesan yang dibayar dan disampaikan melalui
semua media yang bertujuan membujuk konsumen untuk melakukan tindak membeli
atau mengubah perilakunya. Periklanan merupakan sarana dan alat pemasaran
produk maupun jasa
2.2.2 Teori Iklan Komersil
Iklan komersil menjual brand dengan menginformasikan konsumen
mengenai sebuah brand, memberitahukan brand kepada konsumen, mempromosikan
20
brand, dan membangun brand. Iklan ini bisa dalam bentuk Iklan komersil,
kampanye, atau membangun brand melalui media yang variatif seperti : TV, radio,
website, dan respon secara langsung. Iklan tersebut juga bisa ditemukan dalam
bentuk yang tidak biasa, seperti guerilla advertising, atau kampanye terintegrasi
dalam media yang bervariasi.
2.2.3 Teori Ilustrasi
Menurut Sigit Santoso (2001 : 32), pada buku Advertising Guide Book,
ilustrasi berasal dari kata latin illustre yang artinya menerangkan. Ilustrasi dapat
berupa gambar, symbol, relief, yang bertujuan mengkomunikasikan atau menjelaskan
sesuatu.
Bahasa visual, berdasarkan buku AV Illustration Theory, Context, Perception,
terdiri dari dua yaitu ilustrasi literal, yang merepresentasikan kenyataan yang
sebenarnya. Ilustrasi jenis ini pada umumnya merupakan deskripsi yang akurat akan
realitas. Bentuk ilustrasi yang kedua adalah ilustrasi konseptual. Disini dapat
diaplikasikan metaphor- metaphor kepada subjek. Gambar memiliki konten realitas,
namun memiliki bentuk yang sangat berbeda seperti surealisme, distorsi yang
ekstrim dan abstraksi.
2.2.4 Karakteristik Generasi Digital
Tapscott (2009 : 55) pada buku Grown Up Digital : How The Net Generation
ChangeYour World, memberitahukan karakteristik generasi digital yang merupakan
sikap dan perilaku yang mendefinisikan generasi digital pada remaja.
- Freedom, generasi digital menginginkan kebebasan dalam segala hal yang
mereka lakukan, mulai dari kebebasan pilihan hingga kebebasan berekspresi
- Costumization, mereka suka menyesuaikan dan personalisasi dalam media
digital. Mereka telah tumbuh mendapatkan media apa yang mereka inignkan.
Ketika mereka mendapatkannya, mereka juga mampu mengubahnya.
2.2.5 Teori Fotografi
Edison Paulus (2012 : 40) Pada buku Saku Fotografi. pemotretan fashion,
21
detail dari busana yang diikenakan oleh seorang model adalah poin utama. Oleh
Karena itu antara model dan busana harus saling menunjang. Fotografi dapat
membuat kita percaya dan melihat apa yang akan kita lihat, Fotografi pun membuat
pembaca dapat merasakan atmosfer yang terjadi ketika supporter inisial beraksi.
2.2.6 Teori Website
Kriteria website yang baik adalah menurut Jacob Nielsen (2008) dalam buku
Advances in Human/Computer Interaction :
• Usability: usability melibatkan pertanyaan dapatkah user menemukan cara untuk
menggunakan situs web tersebut dengan efektif. Atau usability adalah sebagai suatu
pengalaman pengguna dalam berinteraksi dengan aplikasi atau situs web sampai
pengguna dapat mengoperasikan dengan mudah dan cepat. Situs web harus
memenuhi lima syarat untuk mencapai tingkat usability yang ideal antara lain:
a. Mudah untuk dipelajari
Letakan isi yang paling penting pada bagian atas halaman agar pengunjung dapat
menemukan dengan cepat.
b. Efisien dalam penggunaan
Jangan menggunakan link yang terlalu banyak. Sediakan seperlunya dan antarkan
pengunjung untuk mencapai informasi dengan mudah dan cepat.
c. Tingkat kesalahan rendah
Hindari link yang tidak berfungsi atau halaman masih dalam proses pembuatan
(under construction). Lebih baik jangan cantumkan link itu bilamana halaman yang
di link belum tersedia.
d. Kepuasan pengguna
User harus dapat menemukan apa yang mereka cari, men-download dengan cepat,
mengetahui kapan mereka selesai, dasn dapat dengan mudah memberitahukan site
atau content yang mereka temukan pada teman mereka.
• Sistem Navigasi
Navigasi dapat ditampilkan dalam berbagai media yaitu teks, image ataupun animasi.
Navigasi dari images dapat menawarkan banyak sekali variasi, misalnya dengan
ikon, image, pengguna huruf dan bentuk yang lebih bebas.
Adapun cara membuat navigasi yang baik yaitu:
22
a. Rencanakan dengan benar sebelum membuat.
Navigasi atau struktur situs web nantinya akan sulit diubah. Jadi sebelum membuat
navigasi sebuah situs, tentukan konsepnya.
b. Kelompokan link navigasi dan aturlah seperlunya.
Buat halaman dengan mock up navigasi elemen, jenis content yang ada di halaman
dan prioritasnya.
c. Buatlah tampilan navigasi berbeda dari tampilan lainnya.
Buatlah navigasi yang logika susunannya mudah dipahami. Kata-kata yang menjadi
navigasi menerangkan tujuan navigasi. Gunakan kata-kata yang singkat, tepat dan
jelas. Gunakan istilah-istilah yang biasa dipergunakan atau yang mudah dimengerti
pengunjung, jangan membuat image yang berkesan sebagai tombol, padahal bukan
tombol atau link.
d. Buat navigasi yang memungkinkan user feedback seperti meletakan home atau
back.
e. Jangan sampai navigasi tidak berfungsi (broken link, baik internal atau eksternal),
dan navigasi yang belum ada isinya jangan dicantumkan.
f. Jaga konsistensi.
Posisi daerah navigasi harus tetap dan struktur navigasi harus konsisten dengan
struktur isi, yang diurutkan berdasarkan logika pengunjung. Bila perlu letakan pada
tempat yang sama di tiap halaman, gunakan warna yang sama dan tempatkan pada
tempat yang mudah dilihat.
• Content
Content yang baik akan menarik, relevan, dan pantas untuk target audience web
tersebut. Gaya penulisan bahasa yang dipergunakan harus sesuai dengan web dan
target audience. Hindari kesalahan dalam penulisan, termasuk tata bahasa dan tanda
baca, di tiap halaman header dan judul.
23
Cara membuat content yang baik:
a. Kenali audience, tulislah dengan gaya mereka dan sesuaikan dengan isinya.
b. Jaga content agar tetap up to date. Ini akan meningkatkan daya lekat situs web
yang membuat user sering kembali.
c. Dahulukan kualitas diatas kuantitas. Usahakan kualitas content tercapai lebih
dahulu dan kemudian jika memungkinkan baru mengejar kuantitas. Hal ini akan
mendorong user untuk mengunjungi situs kita lagi.
• Loading Time
Menurut Jeffrey Veen dari webmonkey.com “kita hanya memiliki waktu 3
detik untuk menyakinkan user untuk tidak menutup window atau pergi ke situs lain.
Jadi letakan sesuatu di layar dalam waktu 3 detik dan buatlah sesuatu itu menarik”.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Zona Research (April 1999)
menyatakan bahwa 80% pengunjung akan menutup browser apabila halaman web
yang ia buka tidak tampil dalam 7-8 detik. Penelitian Jupiter Media Metrix
mengatakan bahwa 40% pengunjung akan kembali mengunjungi situs yang tampil
lebih cepat. Sebuah situs web yang tampil lebih cepat kemungkinan besar akan
kembali dikunjungi, apalagi dengan content dan tampilan yang menarik. Waktu
download memang tidak hanya dipengaruhi desain tetapi juga koneksi, server, dan
lain-lain. Namun desainer web harus memperhitungkan desain yang dibuatnya agar
tampil lebih cepat dengan menggunakan ukuran sekecil mungkin.
• Interactivity
Untuk situs web yang memungkinkan pengunjung berinteraksi dengan situs
web, kita sebagai pemilik/pembuat, pengunjung lain dengan komputernya.
Interaktivitas adalah apa yang melibatkan pengguna situs web sebagai user
experience dengan situs web itu sendiri. Dasar dari interaktivitas adalah hyperlinks
(links) dan mekanisme feed back. Gunakan hyperlink untuk membawa pengunjung
ke sumber berita, topik lebih lanjut, topik terkait, atau lainnya, seperti link yang
berbunyi more info about this, related links dan lain-lain. Sedangkan untuk
mekanisme feed back, contohnya seperti critiques, comments, questions.
Keuntungannya, user dapat memberitahu kritik/saran agar situs web kita bisa lebih
baik
24
2.2.7 Teori Ilustrasi Kontemporer
menurut maa illustration, Ilustrasi kontemporer adalah ketika sebuah ilustrasi
dibuat dengan meninggalkan cara pembuatan ilustrasi tradisional. Ilustrator akan
membuat ilustrasi kontemporer dengan perangkat – perangkat modern dan
mencampurkan teknik ilustrasi untuk membuat sebuah ilustrasi. Dengan banyaknya
demand dan permintaan terhadap ilustrasi sekarang, Ilustrator dituntut untuk
menemuka teknik dan metode yang membuat mereka dapat memproduksi ilustrasi
secara efisien. Dengan adanya koputer dan interner, pekerjaan illustrator menjadi
lebih mudah.
Ilustrasi kontemporer telah mengubah cara kerja Ilustrator. Gaya ilustrasi
yang dihasilkan oleh ilustrasi kontemporer selalu beragam dan bervariasi
berdasarkan cara kerja yang dilakukan illustrator. Semua hasilnya bergantung pada
usaha untuk melangkah jauh dari cara lama dalam bervisualisasi. Ilustrasi
kontemporer telah berhasil membuka jendela bagi para illustrator untuk mengeksplor
dunia seni.
2.3 SWOT
- Strength
25
Kampanye Strengthen Brand yang menanamkan persepsi Kana = Exclusive
Natural Wear yang selaras dengan Insight market Kana yang ingin tampil dengan
produk yang eksklusif dengan pendekatan ilustratif. USP Kana yang merupakan
Exclusive Natural Wear selaras dengan insight target market yang ingin tampil
dengan produk eksklusif.
- Weakness
Target market Kana banyak mengakses informasi Kana melalui sosial media
dibanding website.
- Opportunity
Belum ada aktivitas kampanye dari pihak kompetitor utama hingga sekarang.
- Threat
Kampanye kompetitor dan iklan kompetitor yang dapat mengganggu awareness
kampanye.
Recommended