View
218
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Pengenalan Ekonomi Teknik
Teknologi dan lingkungan-lingkungan sosial tempat kita tinggal terus-
menerus berubah dengan cepat. Dalam dekade terakhir ini, kemajuan-kemajuan
dalam ilmu pengetahuan dan keteknikan telah menciptakan begitu banyak
perubahan. Manfaat dari kemajuan itu yang ditujukan untuk kepentingan kita
dicapai melalui rancangan dari barang yang kita gunakan, contohnya mesin-
mesin, gedung-gedung, produk-produk dan jasa. Namun demikian pencapaian
ini tidak timbul tanpa biaya, sehingga diperlukan ilmu yang dapat menganalisa
akan dampak dari perubahan-perubahan yang terjadi yaitu ilmu ekonomi teknik.
Pengertian ekonomi teknik (Engineering economy) menurut The
Accreditation Board of engineering and technology (William G. Sullivan,
2001,p3) adalah disiplin ilmu yang berkaitan dengan aspek-aspek ekonomi
dalam teknik ; yang terdiri dari evaluasi sitematis dari biaya-biaya dan manfaa-
manfaat usulan proyek-proyek teknik. Prinsip-prinsip dan metodologi ekonomi
teknik merupakan bagian integral dari manajemen sehari-hari dan operasi
perusahaan-perusahaan swasta dan koperasi, pengaturan utilitas publik yang
7
diregulasi, badan-badan atau agen-agen pemerintah, dan organisasi-organisasi
nirlaba. Prinsip-prinsip ini dimanfaatkan untuk menganilisis penggunaan-
penggunaan alternatif terhadap sumber daya uang, khususnya yang
berhubungan dengan aset-aset fisik dan operasi.
Dengan demikian, ekonomi teknik merupakan sisi yang berhubungan
dengan uang dari keputusan yang dibuat para insiyur sewaktu mereka bekerja
pada sebuah perusahaan agar mampu memperoleh laba dalam pasar yang sangat
kompetitif. Tugas ekonomi teknik adalah menyeimbangkan berbagai tukar rugi
ini dengan cara yang paling ekonomis. Dari gambaran ini jelas bahwa ekonomi
teknik mencakup pertimbangan-pertimbangan teknis yang nyata. Jadi ekonomi
teknik melibatkan analisis-analisis teknis, yang menitikberatkan pada aspek-
aspek ekonomi dan bertujuan untuk membantu membuat keputusan.
2.1.2 Proses Pengambilan Keputusan pada Ekonomi Teknik
Pengambilan keputusan pada ekonomi teknik hampir selalu berkaitan
dengan penentuan layak tidaknya suatu alternatif investasi dilakukan dan
penentuan yang terbaik dari alternatif-alternatif yang tersedia. Proses
pengambilan keputusan terjadi karena (1) biasanya setiap investasi atau proyek
bisa dikerjakan dengan lebih dari satu cara sehingga harus ada proses pemilihan,
dan (2) karena sumber daya yang tersedia untuk melakukan suatu investasi
selalu terbatas sehingga tidak semua alternatif bisa dikerjakan, namun harus
dipilih yang paling menguntungkan.
8
Hampir semua proses pengambilan keputusan dimulai dari adanya
ketidakpuasan terhadap suatu hal atau adanya pengakuan terhadap suatu
kebutuhan sehingga pembuat keputusan merasa perlu untuk melakukan sesuatu
yang berkaitan dengan hal itu. Proses pengambilan keputusan akan berakhir
dengan rencana untuk memperbaiki ketidakpuasan atau memenuhi kebutuhan
tadi.
Secara umum langkah-langkah alam proses pengambilan keputusan
adalah :
1. Memformulasikan permasalahan, termasuk diantaranya menentukan ruang
lingkup secara umum yang menggambarkan kondisi awal dan kondisi akhir
yang dihubungkan dengan proses ”kotak hitam” yang belum diketahui.
Artinya, pada tahap ini hanya perlu diformulasikan permasalahan apa yang
dihadapi dan kondisi apa yang diharapkan setelah suatu solusi diterapkan,
tanpa harus menyatakan bagaimana cara atau metode solusi yang akan
digunakan.
2. Menganalisa permasalahan utnuk menyatakan permasalahan tersebut
dengan lebih detail, termasuk memformulasikan tujuan, sasaran, kendala
yang dihadapi, variabel keputusan yang ahrus idcari nilainya, serta kriteria
pengambilan keputusan yang akan digunakan. Tahap ini menjadi begitu
penting karena kelemahan atau kesalahan yang terjadi disini akan berakibat
langsung pada keputusan yang diambil.
9
3. Mencari alternatif-alternatif solusi dari permasalahan yang telah dianalisa.
Tahap ini membutuhkan kreativitas dalam menentukan alternatif-alternatif
solusi. Sering kali tahap ini digabungkan langsung dengan tahap evaluasi
alternatif. Sebagai akibatnya, usaha pencarian alternatif sering dihentikan
setelah ditemukan alternatif yang dinilai layak secara ekonimis walapun
sebetulnya masih ada alternatif yang lebih baik.
4. Memilih alternatif terbaik melalui pengukuran performansi masing-masing
alternatif dan dibandingkan dengan kriteria keputusan yang telah ditetapkan.
Alternatif-alternatif yang masih akan dibandingkan antara satu dengan yang
lainnya untuk selanjutnya dipilih yang terbaik.
2.1.3 Rumus-rumus Bunga
2.1.3.1 Bunga Sederhana
Apabila bunga total yang dihasilkan atau dikenakan berbanding linear
dengan besarnya pinjaman awal atau pokok pinjaman, tingkat bunga dan
banyaknya periode waktu pinjaman yang dikomitmenkan oleh pokok
pinjaman itu, maka tingkat bunga dikatakan sederhana. Secara matematis hal
ini dapat ditulis sebagai berikut :
I = P x N x i
Dimana :
P = banyaknya pokok pinjaman atau dipinjamkan ( Rp )
N = banyaknya periode bunga ( tahun )
10
I = tingkat bunga per periode bunga ( % )
2.1.3.2 Bunga Majemuk
Apabila bunga yang dibebankan untuk setiap periode (misalnya satu
tahun) didasarkan pada sisa pinjaman pokok ditambah setiap beban bunga
yang terakumulasi sampai dengan awal periode itu, bunga itu disebut bunga
majemuk atau bunga berbunga (compound interest).
2.1.3.3 Notasi dan Diagram Aliran Kas
Notasi berikut digunakan dalam rumus-rumus perhitungan bunga
majemuk :
i = tingkat bunga efektif per periode bunga ( % )
N = banyaknya periode pemajemukan ( tahun )
P = banyaknya uang saat ini ( Rp )
F = banyaknya uang di masa datang ( Rp )
A = arus-arus kas pada akhir periode dalam suatu deretan seragam yang
berlanjut sampai sejumlah periode tertentu, yang mulai pada akhir
periode pertama dan terus hingga periode terakhir ( Rp )
11
Penggunaan diagram sangat penting untuk situasi yang memerlukan
analisis untuk menjelaskan atau memberi gambaran mengenai apa yang
terlibat bila aliran uang terjadi pada berbagai waktu yang berbeda. Diagram
kas menggunakan beberapa konvensi :
1. Garis horizontal merupakan suatu skala waktu, dengan pergerakan waktu
yang dari kiri ke kanan.
2. Anak panah menyatakan arus kas dan ditempatkan pada akhir periode.
Jika suatu pembedaan perlu dibuat, anak panah ke bawah menyatakan
pengeluaran-pengeluaran (arus kas negatis atau arus kas keluar).
3. Diagram arus kas tergantung pada titik tinjauan.
2.1.4 Depresiasi alat
Depresiasi dan pajak adalah dua faktor yang sangat penting
dipertimbangkan dalam studi ekonomi teknik. Meskipun depresiasi tidak berupa
aliran kas, namun besarnya depresiasi dan waktunya akan mempengaruhi pajak
yang akan ditanggung oleh perusahaan.
Depresiasi pada dasarnya adalah penurunan nilai suatu properti atau aset
karena waktu dan pemakaian. Depresiasi pada suatu properti atau aset biasanya
disebabkan karena satu atau lebih faktor-faktor berikut :
1. Kerusakan fisik akibat pemakaian dari alat atau properti tersebut.
2. Kebutuhan produksi atau jasa lebih baru dan lebih besar.
12
3. Properti atau aset tersebut menjadi usang karena adanya perkembangan
teknologi.
4. Nilai sisa yang ditetapkan.
5. Penemuan fasilitas-fasilitas yang dapat menghasilkan produk yang lebih
baik dengan ongkos yang lebih rendah dan tingkat keselamatan yang
memadai.
Besarnya depresiasi tahunan yang dikenakan pada suatu properti akan
tergantung pada beberapa hal, yaitu :
1. Ongkos investasi dari properti.
2. Tanggal pemakaian awalnya.
3. Estimasi masa pakainya.
4. Nilai sisa yang ditetapkan.
5. Metode depresiasi yang digunakan.
2.1.4.1 Metode-metode Depresiasi
Banyak metode yang dapat digunakan dalam upaya menentukan beban
depresiasi tahunan dari suatu aset. Diantara metode-metode tersebut, yang
sering digunakan adalah :
1. Metode garis lurus (Straight Line atau SL)
13
Metode garis lurus didasarkan atas asumsi bahwa berkurangnya nilai suatu
aset berlangsung secara linier (proposional) terhadap waktu atau umur dari
aset tersebut. Metode SL dihitung berdasarkan :
D t = N
SP−
Dimana :
D t = Besarnya depresiasi pada tahun ke-t
P = Ongkos awal dari aset yang bersangkutan
S = Nilai sisa dari aset tersebut
N = Masa pakai (umur) dari aset tersebut dinyatakan dalam tahun
2. Metode jumlah digit tahun (Sum of Year Digit atau SOYD)
SOYD adalah salah satu metode yang dirancang untuk membebankan
depresiasi lebih besar pada tahun-tahun awal dan semakin kecil untuk
tahun-tahun berikutnya. Ini berarti membebankan depresiasi yang lebih
cepat daripada metode SL. Cara perhitungan depresiasi dengan metode
SOYD dimulai dengan jumlah digit tahun (SOYD). Besarnya depresiasi
tiap tahun diperoleh dengan mengalikan ongkos awal dikurangi nilai sisa
(P-S) dari aset tersebut dengan rasio antara jumlah tahun sisa umur aset
terhadap nilai SOYD. Secara matematis besarnya depresiasi tiap tahun
dapat ditulis :
D t = SOYD
asetumurSisa (Ongkos awal – Nilai sisa)
14
D t = SOYD
tN 1+− (P-S) (t=1,2,...,N)
Dimana :
SOYD = Beban depresiasi pada tahun ke-t
D t = Jumlah digit tahun dari 1 sampai N
3. Metode keseimbangan menurun (Declining Balance atau DB)
Seperti halnya jumlah digit tahun, metode keseimbangan menurun juga
menyusutkan nilai suatu aset lebih cepat pada tahun-tahun awal dan secara
progresif menurun pada tahun-tahun selanjutnya. Metode ini dapat
dipakai apabila aset lebih dari 3 tahun umurnya. Dengan demikian maka
besarnya beban depresiasi pada tahun ke-t adalah :
D t = dBV 1−t
Dimana :
D = Tingkat depresiasi yang dittapkan
BV 1−t = Nilai buku aset pada akhir tahun sebelumnya
4. Metode Dana Sinking (Sinking Fund / SF)
Metode ini mengasumsikan bahwa penurunan nilai suatu aset semakin
cepat dari sautu saat ke saat berikutnya. Peningkatan ini diakibatkan
karena disertakannya konsep nilai waktu dari uang sehingga besarnya
depresiasi akan meningkat seirama dengan tingkat bunga yang berlaku.
Jadi besarnya depresiasi akan lebih kecil pada tahun-tahun awal periode
15
depresiasi, sehingga penggunaan metode ini kurang menguntungkan jika
ditinjau dari sudut pajak yang harus ditanggung perusahaan.
5. Metode Unit Produksi
Pada metode ini, besarnya depresiasi diperhitungkan sama untuk tiap
satuan output produksi dari aset tersebut, tanpa memperhitungkan berapa
lama output tersebut dicapai. Unit output atau unit produksi ini bisa
dinyatakan dengan salah satu dari 3 ukuran, yaitu :
Hari operasi
Output produksi
Proyeksi pendapatan
2.1.5 Membandingkan Alternatif-alternatif Solusi
Kebanyakan proyek-proyek teknik dapat diselesaikan oleh lebih dari
satu alternatif rancangan yang layak. Apabila pemilihan satu di antara alternatif-
alternatif ini meniadakan sembarang pilihan yang lain, alternatif-alternatif ini
disebut bersifat ekskulsif satu sama lain (mutually exclusive).
Sebagai contoh, alternatif-alternatif yang dipertimbangkan memerlukan
investasi dengan jumlah modal berbeda, dan pendapatan serta pengeluaran
mereka mungkin bervariasi. Kadang-kadang alternatif-alternatif memiliki umur
manfaat (umur pakai) yang tidak sama. Karena tingkat-tingkat investasi berbeda
biasanya menghasilkan hasil yang bermacam-macam, kita harus melakukan
suatu studi ekonomi teknik untuk menentukan salah satu yang mana dari
16
alternatif-alternatif yang bersifat eksklusif satu sama lain itu yang lebih disukai,
dan konsekuensinya, berapakah modal yang harus ditanamkan.
2.1.5.1 Konsep-konsep Dasar Untuk Membandingkan Alternatif-Alternatif
Pada prinsipnya, alternatif yang memerlukan penanaman modal paling
sedikit dan menghasilkan hasil yang secara fungsional memuaskan akan
dipilih, kecuali bila adanya tambahan modal berkenaan dengan sebuah
alternatif yang memerlukan investasi lebih besar dapat
dipertanggungjawabkan berkaitan dengan peningkatan penghematan (atau
manfaat-)nya.
Dengan aturan ini, kita menganggap alternatif yang memerlukan
penanaman modal terkecil sebagai suatu alternatif dasar. Modal tambahan
yang ditanamkan melebihi yang diperlukan alternatif dasar umumnya
mengakibatkan peningkatan kapasitas, peningkatan kualitas, peningkatan
pendapatan, penurunan biaya operasi atau bertambahnya umur. Sehingga,
sebelum uang tambahan ditanamkan, harus diperlihatkan bahwa setiap
penambahan modal yang dapat dihindari dapat dengan caranya sendiri
memberikan hasil relatif terhadap adanya peluang-peluang investasi lain yang
ada.
Singkatnya, jika manfaat tambahan yang diperoleh dengan
menginvestasikan modal tambahan lebih baik daripada yang dapat diperoleh
dari investasi modal yang sama di tempat lain dengan MARR tertentu,
investasi itu seharusnya dilakukan. Jika tidak demikian halnya, jelas kita tidak
17
akan menanamkan lebih dari sejumlah modal minimum yang diperlukan,
termasuk kemungkinan untuk tidak melakukan apa-apa. Dinyatakan dengan
mudah, aturan yang kita pegang adalah membuat sebanyak mungkin modal
yang berada pada suatu tingkat pengembalian yang sama atau lebih besar
daripada tingkat MARR.
2.1.5.2 Periode Studi
Periode studi kadang-kadang disebut horizon perencanaan, yang
merupakan periode waktu terpilih yang pada periode ini alternatif-alternatif
yang bersifat eksklusif satu sama lain dibandingkan. Penentuan periode
studi untuk sebuah situasi keputusan dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor, misalnya periode layanan yang lebih disukai, umur manfaat dari
alternatif yang hidupnya pendek, umur manfaat dari alternatif yang
hidupnya lebih lama, kebijaksanaan perusahaan dan sebagainya.
Umur manfaat dari alternatif-alternatif yang dibandingkan, relatif
terhadap periode studi yang dipilih, dapat mencakup dua macam situasi :
1. Kasus 1 : Umur manfaat sama untuk semua alternatif dan sama dengan
periode studi.
2. Kasus 2 : Umur manfaat berbeda di antara alternatif-alternatif dan paling
sedikit satu di antaranya tidak cocok dengan periode studi.
Umur yang tidak sama di antara alternatif-alternatif akan
memperumit analisis dan perbandingan satu sama yang lain. Untuk
18
melakukan studi-studi ekonomi teknik dalam kasus ini, kita memakai aturan
dalam membandingkan alternatif bersifat yang eksklusif satu sama lain pada
periode waktu yang sama. Asumsi keberulangan (repeatability assumption)
dan asumsi berakhir bersamaan (coterminated assumption) merupakan dua
asumsi yang digunakan untuk perbandingan-perbandingan ini.
Asumsi keberulangan mencakup dua syarat utama :
1. Periode studi yang memperbandingkan alternatif-alternatif pada
periode itu panjangnya dianggap tidak terhingga atau sama dengan
umur-umur hidup alternatif-alternatif secara umum.
2. Konsekuensi-konsekuensi ekonomi yang diperkirakan terjadi dalam
rentang waktu awal dari sebuah alternatif juga akan terjadi dalam
semua rentang waktu hidup seterusnya (penggantian-penggantian).
Pada situasi-situasi sebenarnya dalam praktek teknik, kedua syarat
di atas jarang dijumpai. Hal ini mengakibatkan kecenderungan untuk
membatasi penggunaan asumsi keberulangan, kecuali dalam situasi-situasi
yang selisih antara nilai per tahun dari siklus hidup pertama dan nilai per
tahun untuk lebih satu siklus hidup dari asset-aset yang terlibat cukup kecil.
Asumsi berakhir bersamaan menggunakan suatu periode studi yang
terbatas (finite) dan identik untuk semua alternatif. Horizon perencanaan,
bergabung dengan penyesuaian-penyesuaian yang tepat terhadap arus-arus
19
kas yang diperkirakan, menempatkan alternatif-alternatif pada basis yang
umum dan sebanding.
Sebagai contoh, jika situasi ini mencakup penyediaan suatu
pelayanan, persyaratan periode waktu yang sama berlaku untuk setiap
alternatif. Untuk memaksakan penyesuaian terhadap berlangsungnya arus
kas pada waktu cotermination, dibuat penyesuaian terhadap arus kas
alternatif-alternatif perkiraan yang mempunyai umur manfaat yang berbeda
dari periode studi. Sebagai contoh, jika sebuah alternatif memiliki waktu
manfaat yang lebih pendek daripada periode studi, perkiraan biaya tahunan
dari kontrak dalam kegiatan-kegiatan yang terlibat itu mungkin digunakan
selama tahun-tahun selebihnya. Dengan cara yang sama, jika umur manfaat
dari sebuah alternatif lebih lama dari periode studi, perkiraan kembali harga
pasar biasanya digunkan sebagai arus kas pada akhir hidup proyek yang
berakhir bersamaan.
2.1.6 MARR ( Minimum Attractive Rate of Return )
Tingkat bunga yang dipakai sebagai patokan dasar dalam mengevaluasi
dan membandingkan berbagai alternatif dinamakan MARR ( Minimum
Attractive Rate of Return ). MARR ini adalah nilai minimal daari tingkat
pengembalian bunga yang bisa diterima oleh investor. Dengan kata lain bila
suatu investasi menghasilkan bunga atau tingkat pengembalian ( Rate of Return
20
) yang lebih kecil dari MARR, maka investasi tersebut dinilai tidak ekonomis
sehingga tidak layak untuk dikerjakan.
Dalam teori menurut William G. Sulivan (2001, p135-138), sering
disebut juga tingkat tarif haruslah dipilih untuk memaksimumkan kesejahteraan
ekonomis suatu organisasi. Nilai MARR akan berbeda pada jenis industri yang
satu dengan industri yang lain. Biasanya perusahaan menetapkan suatu
standardnya sendiri sebagai bahan untuk mempertimbangkan investasi yang
akan dilakukan dimana nilai MARR harus ditetapkan lebih tinggi dari Cost of
Capital. Nilai MARR harus mencerminkan ongkos kesempatan, yaitu ongkos
yang terjadi akibat tidak terpilihnya suatu alternatif investasi karena terpilihnya
alternatif lainnya.
Besarnya MARR akan dipengaruhi oleh adanya ketersediaan modal,
ketersediaan kesempatan investasi, kondisi bisnis, tingkat inflasi, ongkos modal
perusahaan, peraturan pajak, peraturan pemerintah, tingkat keberanian
menanggung resiko bagi yang mengambil keputusan, tingkat resiko atau
ketidakpastian yang dihadapi dan lain sebagainya.
MARR dapat dinyatakan sebelum pajak maupun sesudah pajak.
Hubungan keduanya dapat dinyatakan sebagai berikut :
MARR (sebelum pajak) ≈ MARR (sesudah pajak) / (1-t)
Dimana :
t = tingkat pajak pendapatan kombinasi (baik yang dikenakan oleh pemerintah
pusat ataupun daerah) ( % )
21
2.1.7 Metode Nilai Sekarang (Present Worth Method)
Pada metode ini semua aliran kas dikonversikan menjadi nilai sekarang
(PW), baik kas masuk atau kas keluar diperhitungkan terhadap titik waktu
sekarang pada suatu tingkat bunga yang umumnya MARR.
PW dari alternatif investasi adalah suatu ukuran mengenai seberapa
banyak uang yang mampu dibayarkan oleh suatu perusahaan atau pribadi untuk
investasi tadi, melebihi biayanya. Atau dinyatakan berbeda, suatu PW positif
pada suatu proyek investasi adalah jumlah uang laba diatas jumlah minimum
yang dibutuhkan oleh investor. Diasumsikan bahwa hasil yang diperoleh
melalui alternatif ini dapat dipakai untuk keperluan lain yang menghasilkan
bunga pada tingkat yang sama dengan MARR.
PW ( i % ) = kN
kiFk −
=
+∑ )1(0
Dimana :
i = tingkat suku bunga efektif atau MARR ( % )
N= banyaknya periode pemajemukkan dalam horizon perencanaan ( tahun )
k = indeks untuk tiap periode pemajemukkan
Fk = arus kas masa depan pada akhir periode k ( Rp )
Kelebihan metode ini adalah :
a) Nilai waktu dari uang atau arus kas dihitung.
b) Arus kas selama usia ekonomis proyek dihitung.
22
c) Nilai sisa proyek dihitung.
Kekurangan metode ini adalah :
a) Pemakaiannya lebih sulit jika dibandingkan dengan metode 1 dan metode 2.
b) Manajemen harus dapat memperkirakan tingkat biaya modal yang relevan
selama usia ekonomis proyek.
c) Jika proyek memiliki nilai investasi inisial yang berbeda serta usia
ekonomis yang berbeda, maka NPV yang lebih besar belum menjamin
sebagai proyek yang lebih baik.
d) Derajat kelayakan tidak hanya dipengaruhi oleh arus kas, melainkan juga
dipengaruhi oleh faktor usia ekonomis proyek.
2.1.8 Diagram Sebab-Akibat (Cause and Effect Diagram)
Diagram sebab akibat juga dikenal sebagai fishbone diagram atau
ishikawa diagram. Diagram ini digunakan untuk meringkaskan pengetahuan
mengenai kemungkinan sebab-sebab terjadinya variasi dan permasalahan
lainnya. Diagram ini menyusun sebab-sebab variasi dan atau sebab-sebab
permasalahan kualitas ke dalam kategori-kategori yang logis. Hal ini akan
membantu kerja team untuk menentukan fokus yang diambil dan merupakan
alat yang sangat membantu dalam penyusunan usaha-usaha pengembangan
proses. Beberapa petunjuk untuk membuat diagram sebab-akibat :
23
1. Buatlah bersama team.
2. Buatlah sebuah daftar sebab-sebab potensial dengan melakukan penggalian
ide (brainstroming). Brainstroming mengijinkan setiap orang dalam team
untuk bicara dan mendorong semua orang untuk mendengarkan. Semua ide
akan dievaluasi kemudian.
3. Buat diagram sebab-akibat :
Tempatkan pernyataan permasalahan dalam kotak sebelah kanan (pada
kepala ikan). Pastikan semua orang yang menyetujui pernyataan
permasalahan tersebut dan statement tersebut terdefinisi dengan baik dan
dapat diukur (jika tidak dapat diukur, maka anda tidak akan dapat
mengembangkannya).
Gambar tiga sampai enam ”tulang-tulang utama” (major bone) atau
kategori-kategori penyebab. Menamakan tulang-tulang tersebut
mungkin lebih mudah jika penyebab-penyebab dari hasil brainstroming
sebelumnya ditulis dalam buku catatan sehingga mereka mungkin dapat
dipindahkan atau dikelompokkan oleh team. Disaat semua mengalami
kegagalan, gunakan tulang-tulang utama yang sudah tersedia
sebelumnya, seperti : orang-orang, mesin, metode, material, pengukuran
dan lingkungan, namun biasanya faktor-faktor ini memberikan hasil
yang paling baik.
Tempatkan ide-ide hasil brainstroming pada tulang-tulang utama yang
paling sesuai.
24
Untuk masing-masing sebab, tanyakan ”Mengapa hal tersebut bisa
terjadi?” dan catat jawabannya dalam sub tulang atau sub-sub tulang.
Setelah menggambar diagram tersebut, temukan penyebab-penyebab terpenting
masalah dengan melakukan hal-hal sebagai berikut :
4. Cari sebab-sebab yang muncul berulang. Data mungkin diperlukan untuk
mengidentifikasinya.
5. Diskusikan masing-masing sebab yang terdaftar, seperti yang diinginkan
oleh team. Manfaatkan keahlian team, dan pertanyaan ”mengapa” untuk
mengidentifikasikan sebab yang paling mendasar.
6. Capailah kesepakatan team, misalnya mengenai sebab-sebab mana yang
berhak mendapatkan perhatian lebih. Fokuskan pada proses yang
memerlukan pengetahuan dan pemahaman lebih ini, dengan maksud
menghilangkan atau mengurangi penyebab-penyebab yang jelas
berpengaruh terhadap permasalahan tersebut.
7. Perbaharui terus diagram sebab akibat tersebut setiap kali terdapat masukan-
masukan baru. Ini adalah dokumen kerja yang menjelaskan ”otak” dari team
ke dalam lembaran kertas.
25
2.1.9 Gantt Chart
Gantt chart sangat berguna untuk menunjukkan aktivitas kerja yang
direncanakan dibandingkan dengan pelaksanaan aktualnya dalam skala waktu
yang sama. Terdapat berbagai jenis variasi Gantt Chart. Berbagai warna
diberikan untuk mengindikasikan beberapa kondisi seperti terjadinya
kekurangan material, breakdown mesin dan seterusnya.
Ketika jadwal digunakan untuk mengurutkan beberapa operasi yang
diakibatkan oleh adanya order baru, aturan yang seharusnya diikuti, adalah
mengurutkan fasilitas dengan beban paling berat pertama kali, kedua
mengurutkan fasilitas dengan beban terberat kedua, dan seterusnya.
Walaupun jadwal yang sangat bagus dapat dibuang dengan jalan ini, tapi
jadwal yang didapatkan dari metode ini tidak akan memberikan hasil yang
optimal untuk kriteria-kriteria tertentu, kecuali itu adalah suatu kebetulan.
Gantt chart untuk penjadwalan harus sering diperbaharui dengan tujuan
untuk merefleksikan perubahan status dari kriteria produksi. Beberapa
pekerjaan dapat diselesaikan lebih awal dengan waktu yang dijadwalkan atau
dapat juga membutuhkan waktu yang lebih lama. Mesin breakdown, pekerja
absen, material habis, merupakan faktor-faktor yang membuat Gannt Chart sulit
untuk tetap sesuai dengan waktu dasarnya. Gantt Chart juga dapat digunakan
untuk melihat pembebanan mesin, urutan operasi dan penjadwalan.
26
2.2 Kerangka Pemikiran
Pada awalnya penulis mencari data penyebab utama gangguan mesin
insulation dan selanjutnya mengumpulkan data terkait dengan penyebab utama
tersebut yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Setelah didapatkan, data speed
tersebut dibandingkan dengan speed yang digunakan pada saat proses produksi
berlangsung (pada setiap order yang dikerjakan). Kemudian, penulis mencari data
awal perencanaan yang dilakukan oleh pihak PPC. Kemudian dari data awal
perencanaan order, dilakukan perbandingan dengan pelaksanaan proses produksi
aktualnya.
Pada masing-masing proses yang ada, dibuat perhitungan ratio, dimana
dari ratio-ratio tersebut dicari pokok permasalahannya berada pada proses apa.
Kemudian setelah didapatkan, maka dibuat suatu diagram fishbone untuk mencari
gangguan-gangguan yang menyebabkan perbedaan speed. Dari situ, dicari
prosentase gangguan tertinggi, untuk kemudian dianalisa lebih lanjut dengan
menggunakan metode-metode pada ekonomi teknik.
Metode analisis ekonomi yang digunakan adalah metode nilai sekarang
(Present Worth). Dimana terdapat 3 alternatif solusi yang disarankan, yaitu :
1. Mengganti komponen-komponen mesin lama (BM-60) yang rusak
2. Mengusulkan pembelian mesin BM-60 yang baru.
3. Mengusulkan pembelian mesin tipe baru, yaitu BE-60
27
Dari ketiga alternatif solusi diatas, dicari alternatif solusi mana yang
paling baik dengan cara membandingkannya dengan kondisi mesin sekarang,
sehingga akan didapatkan satu solusi terbaik yang dapat diusulkan kepada
perusahaan dan diharapkan dapat diterima.
Recommended