View
216
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
8
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Umum
2.1.1 Sistem Informasi Akutansi
2.1.1.1 Pengertian Sistem
Menurut James A. Hall (2004, 6), sistem adalah kelompok dari dua
atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang
berfungsi dengan tujuan yang sama. Sedangkan menurut Mulyadi (2001,
p2), sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan
yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan
tertentu. Adapun menurut O’Brien (2005, p29), Sistem adalah sekelompok
komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan
bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses
transformasi yang teratur. Jadi kesimpulannya, sistem adalah sekelormpok
unsur atau elemen yang memiliki hubungan antara satu dengan lainnya
yang bertujuan untuk memudahkan aliran informasi, materi, atau energy,
dan untuk mencapai tujuan tertentu.
Berdasarkan McLeod (2004, 115), sistem memiliki dimensi-dimensi
yang memberikan kontribusi pada nilai informasi. Dimensi-dimensi
tersebut adalah:
9
1. Relevansi. Informasi memiliki relevansi jika berkaitan langsung
dengan masalah yang ada.
2. Akurasi. Idealnya semua informasi harus akurat.
3. Ketepatan waktu. Informasi harus tersedia tepat waktu sebelum
situasi krisis menjadi tidak terkendali atau kesempatan menghilang.
4. Kelengkapan. Informasi yang disajikan dapat memberikan gambaran
lengkap dari suatu permasalahan atau suatu penyelesaian.
Lalu, Kusrini dan Andri Koniyo (2007, p6) membagi karakteristik
sistem menjadi sebagai berikut:
1. Komponen Sistem (Component)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi
yang saling bekerja sama membentuk suatu komponen system atau
bagian-bagian dari system.
2. Batasan Sistem (Boundary)
Merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem yang
lain atau dengan lingkungan kerjanya.
3. Subsistem
Bagian-bagian dari sistem yang beraktivitas dan berinteraksi satu
sama lain untuk mencapai tujuan dengan sasarannya masing-masing.
4. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
10
Suatu sistem yang ada di luar dari batas system yang dipengaruhi
oleh operasi sistem.
5. Penghubung Sistem (Interface)
Media penghubung antara suatu sistem dengan subsistem lain.
Adanya penghubung ini memungkinkan berbagai sumber daya
mengalir dari suatu subsistem ke subsistem lainnya.
6. Masukkan Sistem (Input)
Energi yang masuk ke dalam sistem, berupa perawatan dan sinyal.
Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem
tersebut dapat berinteraksi.
7. Keluaran Sistem (Output)
Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang
berguna dan sisa pembuangan.
8. Pengolahan Sistem (Process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan
mengubah masukan menjadi keluaran.
9. Sasaran Sistem (Object)
Tujuan yang ingin dicapai oleh sistem akan dikatakan berhasil
apabila mengenai sasaran atau tujuan.
11
2.1.1.2 Pengertian Informasi
Menurut Kusrini dan Andri Koniyo (2007, p7), informasi adalah data
yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna,
yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung
sumber informasi.
Sedangkan menurut O’Brien (2005, p38) mendefinisikan informasi
sebagai data-data yang telah diubah menjadi konteks yang berarti dan
berguna bagi para pengguna akhir tertentu. Data-data tersebut harus
melalui proses transformasi (input, proses, output) agar bisa menjadi
informasi. Informasi yang baik harus memenuhi. Kemudian menurut
Marshall Romney dan Paul Steinbart (2006, p6 ) , informasi adalah data
yang telah terorganisasi dan diproses untuk menyediakan sesuatu yang
berguna bagi user. User biasanya membutuhkan informasi untuk membuat
keputusan-keputusan atau untuk meningkatkan proses pembuatan
keputusan. Jadi, informasi adalah data-data yang telah diproses dan diubah
menjadi sesuatu yang bisa dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.
Berdasarkan pengertian-pengertian sistem dan informasi di atas,
pengertian sistem informasi adalah sekumpulan atau sekelompok elemen
yang saling berhubungan dan bekerja sama dengan tujuan untuk
menghasilkan informasi guna mendukung pengambilan keputusan.
12
Sedangkan menurut pendapat O’Brien (2005, p5), Sistem Informasi
merupakan kombinasi teratur apa pun dari orang-orang, hardware,
software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang
mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah
organisasi.
2.1.1.3 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Marshall Romney dan Paul Steinbart (2006, p6 ) berpendapat, Sistem
Informasi Akuntansi adalah sebuah sistem yang mengumpulkan, mencatat,
menyimpan, dan memproses data untuk menghasilkan informasi bagi para
pembuat keputusan. Menurut Jones & Rama (2006, p4-5), ” The
Accounting information system is a subsystem of a Management
Information System (MIS) that provides accounting and financial
information as well as other information obtained in the routine
processing of accounting transaction”. Yang berarti Sistem Informasi
Akuntansi adalah sebuah subsistem dari sebuah MIS (Management
Information System) yang menyediakan informasi akuntansi dan
keuangan, sebagaimana informasi lainnya yang dihasilkan dalam kegiatan
rutin transaksi akuntansi. MIS sendiri merupakan sebuah system yang
menyimpan data-data perusahaan atau organisasi, memelihara data, dan
menyediakan informasi yang berguna untuk manajemen. Jadi, Sistem
Informasi Akuntansi adalah sebuah sistem yang menghasilkan informasi
13
yang berhubungan dengan keuangan dan akuntansi dari suatu perusahaan
atau organisasi.
2.1.1.4 Komponen Sistem Informasi Akuntansi
Berdasarkan O’brien (2005, p8) sistem informasi akuntansi memiliki
3 komponen dasar yaitu:
1. Input
Menangkap dan mengubah elemen-elemen yang dimasukkan kedalam
sistem untuk diproses.
2. Processing
Proses transformasi mengubah input menjadi output.
3. Output
Mengirim elemen-elemen yang telah dihasilkan melalui proses
transformasi ketujuan yang telah ditentukan
Sedangkan menurut Romney (2006, p2) adalah sebagai berikut :
1. The people who operate the system and perform various functions
2. The procedures, both manual and automated, involved in collecting,
processing, and storing data about the organization’s activities.
3. The data about the organization’s business processes.
4. The software used to process the organization’s data.
14
5. The information technology infrastructure, including computers,
peripheral devices and network communications devices.
Yang dapat diartikan sebagai berikut :
1. Orang – orang yang menampilkan sistem dan menampilkan fungsi
yang bervariasi.
2. Prosedur, baik manual maupun otomatis, melibatkan kegiatan
mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data tentang aktivitas
perusahaan.
3. Data tentang proses bisnis perusahaan.
4. Software digunakan untuk memproses data organisasi.
5. Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer peripheral
devices (hardware untuk input, proses, output, dan komunikasi data
yang terhubung dengan CPU), dan alat komunikasi jaringan.
2.1.1.5 Kegunaan Sistem Informasi Akutansi
Kegunaan Sistem Informasi Akutansi (SIA) menurut Jones –Rama
(2006, p6-7) adalah :
a. Menghasilkan External Report
Yaitu menghasilkan laporan untuk pihak-pihak luar yang
berkepentingan seperti investor, kreditor dan petugas pajak.
a. Mendukung aktifitas rutin
15
SIA digunakan sebagai alat untuk menangani masalah-masalah dalam
siklus operasi perusahaan. Contohnya pemesanan barang, pengiriman
barang, penagihan dan penerimaan kas.
a. Pengambilan keputusan
Sebagai alat untuk mengambil keputusan disemua level organisasi.
a. Perencanaan dan pengendalian
SIA digunakan sebagai alat untuk merencanakan dan mengendalikan
aktivitas dalam organisasi secara baik. Contohnya rencana dan
pengendalian anggaran dalam suatu organisasi.
a. Implementasi Internal Control
SIA dalam kebijakan dan prosedur digunakan untuk melindungi harta
(asset) perusahaan dari kerugian yang mungkin terjadi.
2.1.1.6 Pengertian Analisis Sistem
McLeod (2001, p194) berpendapat bahwa analisis sistem adalah
penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem
baru atau diperbaharui. Sedangkan menurut Jones dan Rama (2006, p568),
”Systems analysis is the next phase of systems development”. yang
diartikan Analisis sistem adalah tahap lanjutan pada pembangunan sistem.
Tugas dalam analisis sistem sama dengan investigasi sistem. Tetapi, tahap
analisis lebih detail dan membutuhkan informasi yang lebih banyak.
Kemudian menurut Whitten dkk. (2004, p176), Analisis Sistem adalah
sebuah tekhnik pemecahan masalah yang menguraikan sistem menjadi
16
bagian-bagian komponen dengan tujuan mempelajari seberapa bagus
bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai
tujuan mereka.
Jadi, berdasarkan definisi yang telah diuraikan di atas, analisis sistem
adalah tahap lanjutan pada pembangunan sistem yang bertujuan untuk
merancang sistem baru atau memperbaharui sistem yang lama.
2.1.1.7 Pengertian Perancangan Sistem
Dalam buku yang berjudul Metode Desain dan Analisis Sistem,
Whitten dkk. (2004, p176) mendefinisikan perancangan sistem (system
design) sebagai sebuah tekhnik pemecahan masalah yang saling melengkapi
(dengan analisis sistem) yang merangkai kembali bagian-bagian komponen
menjadi sebuah sistem yang lengkap harapannya, sebuah sistem yang
diperbaiki. Hal ini melibatkan penambahan, penghapusan, dan perubahan
relatif bagian-bagian relatif pada sistem aslinya (awalnya).
Lalu, menurut Mulyadi (2001, p51), perancangan sistem adalah
proses penerjemahan kebutuhan pemakai informasi ke dalam alternatif
rancangan sistem informasi yang diajukan pada pemakai informasi untuk
dipertimbangkan.
Berdasarkan definisi yang telah diuraikan di atas dapat disimpulkan
perancangan sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan
17
sistem sebagai persiapan untuk rancangan implementasi sistem yang
ditujukan kepada pemakai informasi untuk dipertimbangkan.
2.1.2 Teori Tentang Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Berorientasi
pada Objek.
2.1.2.1 Pengertian Unified Modelling Language (UML)
Menurut Jones – Rama (2006, p 60), beberapa teknik tersedia untuk
mendokumentasikan proses bisnis, salah satunya adalah “UML ( Unified
Modeling Language ), a language used for specifying, visualizing,
construting, and documanting an information system” Diartikan sebagai
sebuah bahasa yang digunakan untuk menspesifikasi, memvisualisasi,
mengkonstruksi, dan mendokumetasikan sebuah sistem informasi. UML
dikembangkan sebagai sebuat tools untuk object oriented analysis and
desain. Karena dapat di gunakan untuk memahami dan
mendokumentasikan setiap sistem informasi, UML semakin banyak di
gunakan dalam dunia industri.
2.1.2.2 UML Activity Diagram
Menurut Jones-Rama (2006, p 60) “UML activity diagram is a
diagram, that shows the sequence of activities in a process”. Diartikan
sebagai UML activity diagram adalah sebuah diagram yang menunjukan
urutan aksivitas dalam sebuah proses”.
18
Sedangkan Whitten, Bentley dan Dittman (2004, p755) berpendapat
Activity Diagram merupakan sebuah diagram yang menggambarkan secara
grafis aliran proses bisnis, langkah-langkah sebuah usecase atau langkah
perilaku.
Jadi Acitivity diagram adalah suatu diagram yang menggambarkan
proses bisnis suatu perusahaan yang terdiri dari gambaran umum maupun
detailnya
2.1.2.2.1 Identifikasi Event
Menurut Jones- Rama (2006, p 21) Guidlines recorginizing
events is:
1. Recognize the first event in a process when the person or the
department with in an organization becomes responsible an
activity.
2. Ignore activities that do not require participation by an
internal agent.
3. Recognize a new event when responsibility is transferred
from one internal agent to another.
4. Recognize a new event when a process has been interrupted
and resumed later by the same internal agent. After the
interruption, some outside the organization or the process
19
may restart the process. Alternatively, the process may
continue a scheduled time.
5. Use an event name and description that reflects the broad
nature of the event.
Diterjemahkan sebagai berikut :
Panduan dalam mengidentifikasi event adalah sebagai
berikut:
1. Kenali event pertama dalam sebuah proses yang terjadi
ketika seseoarang atau departemen dalam organisasi tersebut
bertanggung jawab atas suatu aktivitas.
2. Abaikan aktivitas yang tidak memerlukan partisipasi internal
agent.
3. Kenali sebuah event baru ketika tanggung jawab berpindah
dari satu internal agent ke internal agent yang lain.
4. Kenali sebuah event baru ketika prosess terhenti dan di
lanjutkan kembali oleh internal agent yang sama. Setelah
perhentian proses, seseorang di luar organisasi atau proses itu
sendiri akan melanjutkan proses, atau proses akan
dilanjutkan pada waktu yang talah terjadwal.
5. Gunakan nama event dan deskripsi yang menjelaskan event
secara umum.
20
2.1.2.2.2 Pengertian Work Flow
Berdasarkan pendapat Whitten (2004, p 69) “Work flow is
the flow of transactions though business processess to ensure
appropriate checks and approvals are implemented”.
Diterjemahkan sebagai berikut : “work flow adalah aliran transaksi
melalui proses bisnis untuk memastikan pemeriksaan yang benar
dan persetujuan diimplementasikan”
2.1.2.2.3 Klasifikasi UML Activity Diagram
Menurut Jones- Rama (2006, p 61) Activity Diagram into
two types:
1. The overview diagram presents a high-level view of the
business process by documenting the key events, the sequence
of these events, and the information flows among these events.
2. The detailed diagram is similar to a map of a city of town. It
provides a more detailed representation of the activities
associated with one or two events shown o n the overview
diagram
Diterjemahkan sebagai berikut :
1. Diagram overview adalah aktivitas UML yang
mempresentasikan gambaran tingkat tinggi dari proses bisnis
21
dengan mendokumentasikan event kunci, urutan dari event-
event dan arus informasi diantara event.
2. Diagram detail adalah aktivitas UML yang mempresentasikan
aktivitas dengan lebih detail dan berhubungan dengan satu atau
dua event yang ditunjukan pada diagram overview.
2.1.2.2.3.1 Overview Activity Diagram
Jones - Rama (2006, p61) berpendapat, “overview
activity diagram presents a high-level view of the business
process by documenting the key events, the sequence of
these events, and the information flows among these
events.” Diterjemahkan sebagai berikut : overview activity
diagram adalah diagram yang menampilkan gambaran
level tertinggi dari proses bisnis dengan
mendokumentasikan event-event yang penting, urutan
event-event tersebut, dan aliran informasi yang menyertai
event tersebut.
2.1.2.2.3.2 Detailed Activity Diagram
Menurut Jones - Rama (2006, p61), detailed
activity diagram adalah diagram yang menggambarkan
aktivitas yang saling berhubungan secara detail atau rinci
22
dengan satu atau dua event yang terdapat pada overview
diagram.
2.1.2.3 UML Class Diagram
Berdasarkan Mathiassen, Madsen, Nielsen dan Stage (2000, p69-70),
UML class diagram adalah gambaran mengenai sekumpulan class dan
hubungan antara class yang terstuktur. UML class diagram adalah pusat
penggambaran dari analisis dan desain berorientasi object. Selama masa
analisis, biasanya cukup untuk menggambarkan class dengan namanya.
2.1.2.3.1 Pengertian Class
Class menurut Mathiasssen (2000, p 53) Class is a
description of a collection of object sharing structure, behavioral,
and attributes”. Yang brarti Class adalah gambaran dari kumpulan
objek yang sama, atribut dan behavior pattern.
2.1.2.3.2 Pengertian Atribute
Berdasarkan Witten (2004, p 295) “Attribute is a descriptive
property or characteristic of an entity”. Diterjemahkan Yang
berarti Atribut adalah peralatan atau karakter dari sbuah entitasnya.
2.1.2.3.3 Pengertian Behaviour
Whitten, Bentley dan Dittman (2004, p409) berpendapat,
behavior adalah kumpulan dari sesuatu yang dapat dilakukan objek
23
dan terkait dengan fungsi-fungsi yang bertindak pada data objek
(atau atribut).
2.1.2.3.4 Pengertian Event
Menurut Jones dan Rama (2006, p4), event adalah aktivitas
yang terjadi pada suatu waktu tertentu.
2.1.2.3.5 Pengertian Hubungan dalam Class Diagram
a. Association
Menurut Whitten, Bentley dan Dittman (2004, p259)
Association adalah hubungan antara pelaku atau actor dengan
use case dimana terjadi interaksi diantara mereka.
b. Aggregation
Menurut Whitten, Bentley dan Dittman (2004, p414)
Aggregation adalah sebuah hubungan dimana satu kelas
“whole” yang lebih besar berisi satu atau lebih kelas “part”
yang lebih kecil.
c. Generalization/Inheritance
Menurut Whitten, Bentley dan Dittman (2004, p411)
Generalization/Inheritance adalah konsep dimana metode dan
24
atau atribut yang ditentukan di dalam sebuah object class dapat
diwariskan atau digunakan lagi oleh objek class lainnya
2.1.2.4 Use Case Diagram
2.1.2.4.1 Pengertian Use Case Diagram
Menurut Mathiassen (2000, p119-120), “Use Case
Diagram is a pattern for interaction between the system and actors
in the application domain”. Yang berartikan Use Case diagram
adalah suatu pola interaksi antara sistem dan aktor dalam
application domain. Sedangkan menurut Whitten (2001, p655),
Use Case Diagram adalah serangkaian langkah-langkah yang
saling berhubungan baik secara otomatis ataupun manual dengan
tujuan untuk menyelesaikan kegiatan bisnis tunggal. Jadi
berdasarkan pernyataan diatas Use Case Diagram adalah suatu
rangkaian yang menerangkan hubungan antara sistem dengan actor
dalam suatu proses.
2.1.2.4.2 Actor
Menurut Mathiasssen (2000, p 119) Actor is an abstraction
of user or other system that interact with the target system.
Diterjemahkan sebagai berikut : Actor abstak dari user atau sistem
lain yang berinteraksi dengan target sistem.
25
2.1.2.5 Rancangan Database
2.1.2.5.1 Pengertian Rancangan Database
Berdasarkan http://id.wikipedia.org/wiki/Database.
database adalah kumpulan informasi yang disimpan di
dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa
menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh
informasi dari basis data tersebut. Sedangkan rancangan database
adalah usulan database yang telah di buat untuk di gunakan pada
sistem tersebut. Menurut Connoly and begg (2002, p 279)
Perancangan basis data adalah proses pembuatan sebuah
rancangan untuk sebuah basis data yang mendukung operasi dan
tujuan dari perusahaan.
2.1.2.5.1 Tahapan Rancangan Database
Menurut Connolly dan Begg (2002, p281-282) rancangan
database dibagi menjadi 3 tahapan utama :
a. Conceptual database design
Proses membangun sebuah model data dari informasi yang
diperoleh dalam suatu organisasi, tetapi bebas dari semua
pertimbangan fisik.
b. Logical database design
26
Proses membangun sebuah model informasi yang diperoleh
dari sebuah organisasi berdasarkan model data khusus tetapi
bebas dari hal yang berkaitan dengan DBMS dan
pertimbangan fisik lainnya.
c. Physical database design
Proses pembuatan gambaran suatu implementasi database pada
media penyimpanan kedua.
2.1.2.6 Rancangan Formulir
2.1.2.6.1 Pengertian Rancangan Formulir
Menurut Mulyadi (2001, p75) formulir adalah secarik
kertas yang memiliki ruang untuk di isi, formulir juga sering di
sebut dengan nama dokumen. Sedangkan menurut Jones dan Rama
(2006, p288), formulir adalah sebuah dokumen yang berisikan
field yang kosong dimana user dapat mengisinya dengan data.
2.1.2.6.2 Jenis Tipe Input Formulir
Jenis-jenis formulir input Jones dan Rama (2006, p262-264), yaitu:
1. Single-record entry form
Hanya menunjukkan satu record pada satu waktu, digunakan
untuk menambah, menghapus atau modifikasi data dalam
27
record tunggal dalam tabel tertentu dan biasanya digunakan
untuk memelihara file master.
2. Tabular-entry form
Digunakan untuk memasukkan atau memodifikasi beberapa
record dalam tabel tunggal dan untuk mencatat sekumpulan
event.
3. Multi-table entry form
Digunakan untuk memasukkan atau memodifikasi record
dalam dua atau lebih tabel yang berhubungan.
2.1.2.6.3 Elemen Penting Formulir
Elemen form Interface meliputi:
1. Text Boxes
Digunakan untuk memasukkan informasi yang akan
ditambahkan ke tabel atau untuk menampilkan informasi yang
diambil dari sebuah tabel.
2. Labels
Membantu user untuk mengetahui informasi apa yang
dibutuhkan untuk dimasukkan
3. Look Up Feauture
Umumnya dimasukkan kedalam TextBoxes yang digunakan
untuk memasukkan foreign key.
28
4. Command Button
Digunakan untuk melakukan sebuah action.
5. Radio Button
Memungkinkan user untuk memilih salah satu dari beberapa
pilihan yang disediakan.
6. CheckBoxes
Memungkinkan user untuk memilih lebih dari satu pilihan
dari beberapa pilihan yang disediakan.
2.1.2.7 Rancangan Layar
2.1.2.7.1 Pengertian Rancangan Layar
Jones and Rama (2006, p271) berpendapt bahwa Form
interface element are objects on form used for entering
information of performing actions all aspect the form are
controlled by the interface element. Some of these objects
provider opportunity to improve internal control over data
element. Yang di terjemahkan sebagai berikut “ element tampilan
form adalah objek-objek pada form yang di gunakan untuk
memasukan informasi atau menjalankan perintah segala aspek
dari form di control dalam elemen tampilan. Beberapa objek
tersebut menjadi kesempatan untuk meningkatkan pengendalian
internal terhadap element data.
29
2.1.2.7.2 Element Rancangan Layar
Berikut ini adalah beberapa elemen yang biasa ada pada
tampilan layar:
1. Text Box
Text Box adalah tempat kosong di dalam form yang digunakan
untuk memasukkan informasi yang akan dimasukkan ke dalam
tabel atau tempat untuk menampilkan informasi yang diambil
dari tabel.
2. Label
Label berfungsi membantu user untuk mengetahui informasi
yang harus dimasukkan.
3. Look-Up Feature
Look-Up Feature biasanya ditambahkan pada text box
yang digunakan untuk memasukkan foreign key.
4. Command Button
Command Button digunakan untuk mengeksekusi sebuah
tindakan.
5. Radio Button
Radio Button digunakan user untuk memilih salah satu dari
beberapa pilihan yang disediakan.
6. Check Box
30
Check Box hampir sama dengan radio button, namun dengan
check box dapat memilih lebih dari satu.
2.1.2.8 Rancangan Laporan
2.1.2.8.1 Pengertian Rancangan Laporan
Menurut Jones dan Rama (2006, p238), laporan adalah
presentasi data yang telah terformat dan terorganisasi dengan
baik. Sedangkan menurut Mulyadi (2001, p5), laporan adalah
informasi yang merupakan keluaran sistem akuntansi dan
berbentuk hasil cetak komputer dan tayangan pada layar monitor
komputer. Berdasarkan definisi yang telah diuraikan di atas,
laporan adalah suatu ringkasan informasi yang telah terformat
dari setiap transaksi dan digunakan untuk keperluan manajerial.
2.1.2.8.1 Element Rancangan Laporan
Menurut Jones dan Rama (2006, p212), elemen laporan
terdiri dari :
1. Simple list
Yaitu laporan yang menampilkan tampilan yang
sederhana dari sebuah transakasi yang terjadi selama
31
periode waktu tertentu, tanpa adanya suatu
pengelompokkan
2. Grouped Detail Report
Yaitu laporan yang menampilkan event yang terjadi
selama periode tertentu dengan pengelompokkan atas
produk, layanan, ataupun agent.
3. Summary Report
Yaitu laporan yang mengelompokkan event berdasarkan
parameter yang bervariasi.
4. Single Entity Report
Yaitu laporan yang memberikan detail tentang suatu
event tertentu.
2.1.2.9 Navigation Diagram
Menurut mathiassen (2000, P344) Navigation diagram is a
special kind of statechart diagram that focuses the overall dynamics of
the user interface. Di terjemahkan sebagai berikut : Navigasi diagram
adalah bagisn yang khusus dari statechart diagram yang di fokuskan
kepada tampilan si pengguna.
32
2.2 Teori Khusus
2.2.1 Pengertian Billing System (Sistem Billing)
Menurut Wikipedia ( http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_Billing, 3
Oktober 2009), billing berasal dari bahasa Inggris yaitu bill (noun), yang
artinya bukti transaksi pembayaran. Maka billing (adv) dapat juga diartikan
mengirimkan bukti transaksi, atau mengumumkan bukti transaksi.
Sistem billing merupakan sistem yang membantu para usahawan
untuk mengatur dan mencatat segala transaksi yang terjadi. Contohnya bagi
pengusaha warung internet, billing sistem digunakan untuk memonitor
penggunaan dan pemasukan warnetnya. Sedangkan pada rumah sakit, sistem
billing digunakan untuk mencatat proses pelayanan, mulai pasien datang
sampai dengan pasien pulang kemudian menghitung biaya yang harus dibayar
pasien secara otomatis, serta memberikan informasi sebagai analisa
pengambilan keputusan secara cepat dan akurat.
2.2.2 Manfaat Billing System
Billing System dalam penerapannya pada sekolah, memiliki manfaat-
manfaat sebagai berikut:
1. Set up Billing Codes
Nomor kuitansi yang dihasilkan secara otomatis oleh sistem (autogenerate)
sehingga mengurangi tingkat kecurangan;
33
2. Set up recurring Charge Schedules
Dengan menggunakan Billing System dapat dengan mudah melakukan
perubahan pada jadwal penagihan iuran seperti penagihan setiap bulan,
setiap caturwulan, setiap semester atau setiap tahun.
3. Late-fee Assesment
Prosedur ini digunakan untuk mengetahui dengan cepat siswa yang belum
membayar iuran sehingga monitoring dapat dilakukan secara efektif dan
efisien.
4. Statements
Billing System akan mencetak beberapa jenis billing statement yang berisi
rekapitulasi mengenai pembayaran masa lalu. Dengan ini sekolah dapat
mengurus tagihan pembayaran sekolah sesuai dengan tahun kalender.
2.2.1.2 Tahapan Billing System
Dalam menjalankan fungsinya, billing system terdiri dari beberapa
tahap, yaitu:
1. Perencanaan
2. Implementasi
3. Monitoring
4. Evaluasi
Recommended