View
289
Download
2
Category
Preview:
Citation preview
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44 -- 11
BAB 4
INVENTARISASI SUMBER DAYA AIR
WILAYAH SUNGAI BENANAIN
4.1. Data dan Informasi Pola Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai
Benanain
Pengumpulan data atau inventarisasi data merupakan proses awal dalam pelaksanaan
analisis ini ke depan secara menyeluruh. Data yang dikumpulkan berupa data
sekunder maupun data primer berupa hasil survei di lapangan yang akan memberikan
informasi awal mengenai kondisi di lapangan.
4.1.1 Data Sumber Daya Air
4.1.1.1 Klimatologi
Klasifikasi iklim di pulau Timor menurut Schmidt-Ferguson (SF) tergolong : E atau agak
kering dan menurut Koppen tergolong Aw (iklim hujan tropis muson yang kering).
a. Suhu Udara
Suhu udara rerata bulanan di Stasiun Oebobo adalah 24,9°C. Fluktuasi suhu relatif
kecil dilihat dari perbedaan suhu udara pada bulan Juli 23,2 oC dan Oktober
26,3oC. Untuk Stasiun Naibonat, suhu rerata bulanannya adalah 27,3oC dan
fluktuasi suhu relatif kecil, dimana perbedaannya dapat dilihat pada suhu udara
bulan Agustus 26,3°C dan Nopember 28,6°C.
b. Kelembaban Relatif
Kelembaban rerata tahunannya adalah 87,9% dengan nilai terkecil pada bulan
Oktober sebesar 85,5% dan tertinggi sebesar 90,4% pada bulan Juli.
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44 -- 22
c. Lama Penyinaran Matahari
Lama penyinaran matahari rerata pada Stasiun Manumuti adalah 58,1% durasi
maksimum 73,3% terjadi pada bulan Oktober dan durasi minimum 45,4% terjadi
pada bulan Januari.
d. Kecepatan Angin
Untuk Stasiun Oebobo, rata-rata kecepatan angin bulanannya adalah 0,43 m/dt
berkisar dari 0,22 m/dt pada bulan Januari sampai dengan 0,81 m/dt pada bulan
Oktober. Sedangkan untuk Stasiun Naibonat, rata-rata kecepatan angin
bulanannya adalah 0,83 m/dt berkisar dari 0,46 m/dt pada bulan Maret sampai
dengan 1,23 m/dt pada bulan Mei. Pada Stasiun Manumuti, kecepatan angin
rerata bulanannya adalah 1,80 m/dt berkisar dari 1,00 m/dt pada bulan Maret
sampai dengan 2,60 m/dt pada bulan September.
4.1.1.2 Kualitas Sumber Daya Air
a. Baku Mutu Air Wilayah Sungai Benanain
Wilayah Sungai Benanain berada di 2 (dua) Negara mempunyai luas Wilayah Sungai
Benanain sebesar 9.618,67 Km2 mempunyai 45 DAS (daerah aliran sungai), terbagi
yaitu 25 DAS di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan 20 (dua puluh)
DAS di wilayah Negara Timor Leste (lihat Bab.sebelumnya; Pembagian DAS Wilayah
Sungai Benanain). Sebagian besar kualitas air sungai maupun air tanah dalam di
wilayah sungai Benanain belum terlalu tercemar berat seperti halnya di wilayah
sungai yang banyak terdapat daerah-daerah industri dan pemukiman yang
menghasilkan limbah cair.
Status Mutu Air Wilayah Sungai Benanain Nusa Tenggara Timur, dapat diketahui
dengan cara membandingkan kualitas air hasil pengukuran terhadap Baku Mutu
dan Peruntukan Sumber Air yang dikeluarkan oleh Gubernur Provinsi Nusa
Tenggara Timur. Mengingat di Provinsi Nusa Tenggara Timur belum dibuat
peraturan yang mengacu pada peraturan terbaru, maka tolak ukur untuk
mengetahui status mutu air dipakai Peraturan Pemerintah RI, No: 82/Tahun 2001
tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air yang terdiri
dari empat kelas sebagai berikut :
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44 -- 33
Kelas satu, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air
minum, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama
dengan kegunaan tersebut.
Kelas dua, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasarana/sarana
rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi
pertanaman, dan atau peruntukkan lain yang mempersyaratkan mutu air yang
sama dengan kegunaan tersebut.
Kelas tiga, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk pembudidayaan
ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau
peruntukkan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan
kegunaan tersebut.
Kelas empat, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi
pertanaman, dan atau peruntukkan lain yang mempersyaratkan mutu air yang
sama dengan kegunaan tersebut.
Sedangkan untuk Status mutu air di Wilayah Sungai Benanain Nusa Tenggara II
diukur dan dinilai sesuai dalam Tabel 4.1. berikut ini ;
Tabel 4. 1 Klasifikasi dan Kriteria Mutu Air, Peraturan Pemerintah Nomor: 82/Tahun 2001
PARAMETER SATUAN KELAS Mutu Air
Keterangan I II III IV
FISIKA ;
Temperatur C Deviasi 3 Deviasi 3 Deviasi 3 Deviasi 5 Deviasi temperatur dari keadaan
alamiahnya.
Residu Terlarut mg/L 1000 1000 1000 2000
Residu Tersuspensi mg/L 50 50 400 400
Bagi pengolahan air minum secara
konvensional (PAMK) residu tersuspensi <
5000 mg/L.
KIMIA ANORGANIK;
p H - 6 - 9 6 - 9 6 - 9 5 - 9
Apabila secara alamiah diluar rentang tsb.,
maka ditentukan berdasarkan kondisi
alamiah
BOD mg/L 2 3 6 12
COD mg/L 10 25 50 100
DO mg/L 6 4 3 0 Angka batas minimum.
Total fosfat, sbg.P mg/L 0,2 0,2 1 5
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44 -- 44
PARAMETER SATUAN KELAS Mutu Air
Keterangan I II III IV
Nitrat
mg/L,NO3 –
N 10 10 20 20
Amoniak mg/L,NH3 –
N 0.5 (-) (-) (-)
Bagi perikanan,amonia bebas utk ikan
peka < 0,02 mg/l sbg.NH 3.
Arsen mg/L, As 0.05 1 1 1
Kobalt mg/L,Co 0.2 0.2 0.2 0.2
Barium mg/L,Ba 1 (-) (-) (-)
Boron mg/L,B 1 1 1 1
Selenium mg/L,Se 0.01 0.05 0.05 0.05
Kadmium mg/L,Cd 0.01 0.01 0.01 0.01
Khrom (VI) mg/L,Cr 0.05 0.05 0.05 1
Tembaga mg/L.Cu 0.02 0.02 0.02 0.2 Bagi PAMK,Cu < 1 mg/L
Besi mg/L,Fe 0.3 (-) (-) (-) Bagi PAMK, Fe < 5 mg/L
Timbal mg/L,Pb 0.03 0.03 0.03 1 Bagi PAMK, Pb < 0,1 mg/L
Mangan mg/L,Mn 0.1 (-) (-) (-)
Air Raksa mg/L,Hg 0.001 0.002 0.002 0.005
Seng mg/L,Zn 0.05 0.05 0.05 2 Bagi PAMK, Zn < 5 mg/L
Khlorida mg/L,Cl 600 (-) (-) (-)
Sianida mg/L,CN 0.02 0.02 0.02 (-)
Fluorida mg/L,F 0.5 1.5 1.5 (-)
Nitrit,sbg N mg/L,NO2 –
N 0.05 0.05 0.05 (-) Bagi PAMK, NO 2 -N < 1 mg/L
Sulfat mg/L,SO4 400 (-) (-) (-)
Klorin Bebas mg/L 0.03 0.03 0.03 (-) Bagi Air Baku Air Minum tidak
dipersyaratkan.
Belerang sbg H2 S mg/L 0.002 0.002 0.002 (-) Bagi PAMK, S sbg H2S < 0,1 mg/L
MIKROBIOLOGI ;
Fecal coliform Jml/100mL 100 1000 2000 2000 Bagi PAMK,Fecal Coliform < 2000 jml/100
mL, dan Total Coliform < 10.000 jml/100
mL. Total Coliform Jml/100mL 1000 5000 10000 10000
RADIOAKTIVITAS ;
Gross A Bq/L 0.1 0.1 0.1 0.1
Gross B Bq/L 1 1 1 1
KIMIA ORGANIK ;
Minyak dan Lemak g/L 1000 1000 1000 (-)
Detergent sbg
MBAS g/L 200 200 200 (-)
Senyawa Fenol g/L 1 1 1 (-)
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44 -- 55
PARAMETER SATUAN KELAS Mutu Air
Keterangan I II III IV
BHC g/L 210 210 210 (-)
Aldrien/Dieldrin g/L 17 (-) (-) (-)
Chlordane g/L 3 (-) (-) (-)
DDT g/L 2 2 2 2
Heptachlor &
H.Epoxide g/L 18 (-) (-) (-)
Lindane g/L 56 (-) (-) (-)
Methoxychlor g/L 35 (-) (-) (-)
Endrin g/L 1 4 4 (-)
Toxaphan g/L 5 (-) (-) (-)
Keterangan : ( Sumber : Lampiran PP. No. 82 tahun 2001, tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air )
g =
mikrogram Mg = milligram Bq = Bequerel
m L = mililiter MBAS = Methylene Blue Active Substance Nilai diatas merupakan batas max,kecuali p H & DO
Logam berat merupakan logam
terlarut p H, merupakan nilai rentang yang tidak boleh kurang dan lebih
Nilai DO merupakan batas minimum Arti (-), bahwa pada kelas tsb,parameter tsb.tidak dipersyaratkan.
b. Kegiatan Pemantauan Kualitas Air di WS. Benanain
1) Pemantauan Kualitas Air Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Nusa
Tenggara Timur -II
Balai Besar Wilayah Sungai Nusa Tenggara II pada bulan Juli 2011 telah
melakukan pemantauan dan pengukuran kualitas air sungai Benanain hanya 1
(satu) lokasi di Desa Niola Kecamatan Bikomi, Kabupaten Timor Tengah Utara
dengan koordinat 090 33' 34" LS dan 1240 29' 56" BT dan Air Tanah Dalam di
Wilayah Sungai Benanain di Wilayah Sungai Benanain. 3 (tiga) lokasi
pengambilan contoh air (sampling) yaitu di Desa Rinbesihat, Kecamatan
Tasbar, Kabupaten Belu berkoodinat 090 16' 50" LS - 1240 51' 30" BT; Desa
Liuntolu, Kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu berkoodinat 090 16' 56" LS -
1240 51' 37" BT dan Jl.Sisingamangaraja Kelurahan Kefa Selatan, Kecamatan
Kota Kefa, Kabupaten Timor Tengah Utara berkoodinat 090 28' 06" LS - 1240
28' 46" BT. Sedangkan hasil pemantauan kualitas air pada sungai Benanain
dan Air Tanah Dalam di dalam Wilayah Sungai Benanain dapat dilihat pada
Tabel 4.2 dan Tabel 4.3 berikut ini ;
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44 -- 66
Tabel 4. 2 Hasil Pengukuran Kualitas Air Sungai Benanain
Nama Sungai Lokasi
Sampling
Waktu
Sampling Parameter
Tgl. Jam. pH
-
DHL
(umhos/c
m)
DO
( mg/L
)
Suhu
( 0C )
S.Benanain
Ds.Niola, Kec.
Bikomi ,
Kab.TTU
20-7-2011 15.30 8.2 480 7.07 26.6
090 33' 34" LS -
1240 29' 56" BT
Peraturan Pemerintah No:
82/tahu.2001 – Kelas.II
6 – 9 - 4 Dev +3
Sumber : BWSNT-II, Juli 2011
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44 -- 77
Tabel 4. 3 Hasil Pengukuran Kualitas Air Beberapa Air Tanah Dalam di Wilayah Sungai Benanain Tahun 2011
No Nama
Sumur
Lokasi Sampling
&
Koordinat Sampling
Waktu
Sampling Parameter
Keterangan
Tgl. Jam. p H
-
DHL
(Umhos/cm)
DO
(mg/L)
Suhu
( 0 C )
1 Sumur Artesis
, SWT 08
Ds.Rinbesihat, Kec.Tasbar,
Kabupaten Belu 20-7-2011 11.30 7.8 710 2.10 *) 26.7 Jumlah Penduduk 60 KK,
Dimanfaatkan 30 KK (50%)
09
0 16' 50" LS - 124
0 51' 30"
BT
Dikelola pak Guru ,
masalah institusi dan OM
2 Artesis positif Ds.Liuntolu, Kec.Raimanuk,
Kabupaten Belu
090 16' 56" LS - 124
0 51' 37"
BT
20-7-2011 11.45 7.34 758 2.76 *) 27.4 Sawah 200 Ha
3 Artesis, Jl.Sisingamangaraja
Kel.Kefa Selatan,
Kec.Kota Kefa,
Kabupaten TTU
20-7-2011 14.30 7.38 916 1.63 *) 25,0 Dimanfaatkan Rumah
Tangga =
45 KK @ 6 orang/KK
PAT-
NTT,2009,
PKM163
090 28' 06" LS - 124
0 28' 46"
BT Operasi Setiap 2 hari/sekali
Dikelola masyarakat
(P.Johanes Etha)
Sumber : BWS NT-II, Juli 2011
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44 -- 88
2) Hasil Pemantauan Kualitas Air Tim Konsultan dan Laboratorium
Dinas Kesehatan Kota Kupang Tahun 2013
Pengukuran Kualitas Air Sungai dilakukan pengambilan contoh air (sample air)
langsung di lapangan dan analisa di laboratorium kualitas air terakriditasi yang
dilaksanakan tanggal 17 - 23 Juli 2013 oleh tim Konsultan dengan
Laboratorium Dinas Kesehatan Kota Kupang, Provinsi NTT, yang berdasarkan
Peraturan Pemerintah RI No: 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air
dan Pengendalian Pencemaran Air. dan hasil analisa kualitas air dievaluasi
mengacu Kriteria Mutu Air Kelas II.
Pelaksanaan pemantauan kualitas air dipilih pada 15 (lima belas) lokasi
pengambilan contoh air di Sungai Bananain dan anak sungai pada Wilayah
Sungai Benanain diantaranya; Sungai Benanain (hulu/mata air) Bendung-
bendung sepanjang sungai Benanain, sungai Benanain (Muara), sungai Talau,
sungai Baukama, sungai Ekat, sungai Motabaouk, sungai Polen, sungai
Noemuti, dan Daerah Irigasi (DI) Jak. Pengukuran kualitas air tersebut diatas
dilakukan juga titik koordinat, elevasi lokasi sampling air, lebih jelasnya periksa
Tabel 4..4 berikut ini.
Tabel 4. 4 Lokasi Pengambilan dan Pengukuran Kualitas Air Sungai Wilayah Sungai Benanain
No
Lokasi Pengambilan
dan Pengukuran
Kualitas Air Sungai
Koordinat
Pengambilan Contoh Air Elevasi
( mdp ) S E
1 Bendung Benanain S. 09º 34' 06,7" E. 124º 50' 33,4" 46 mdp
2 Mata Air Alas S. 09º 23' 33,1" E. 125º 02' 34,5" 480 mdp
3 Bendung Holeki S. 09º 01' 27,8" E. 125º 08' 26,5" 180 mdp
4 Muara Benanain S. 09º 37' 03,1" E. 124º 56' 38,2" 4 mdp
5 Sungai Talau S. 08º 58' 57,9" E. 125º 06' 11,1" 117 mdp
6 Bendungan Haekesak S. 09º 00' 46,2" E. 125º 05' 15,3" 135 mdp
7 Sungai Baukama S. 09º 06' 33,7" E. 124º 59' 26,9" 307 mdp
8 Bendung Mena S. 09º 12' 41,3" E. 124º 35' 42,6" 24 mdp
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44 -- 99
No
Lokasi Pengambilan
dan Pengukuran
Kualitas Air Sungai
Koordinat
Pengambilan Contoh Air Elevasi
( mdp ) S E
9 DAS Ekat S. 09º 22' 43,4" E. 124º 22' 42,6" 228 mdp
10 Embung Nekafean S. 09º 05' 38,4" E. 124º 53' 25,3" 324 mdp
11 Sungai Motabaouk S. 09º 18' 22,6" E. 124º 52' 27,4" 360 mdp
12 DAS Polen S. 09º 41' 31,4" E. 124º 28' 58,3" 228 mdp
13 DAS Benanain S. 09º 22' 02,1" E. 124º 25' 28,1" 508 mdp
14 DAS Noemuti S. 09º 34' 04,6" E. 124º 28' 55,0" 305 mdp
15 DI Jak S. 09º 21' 38,3" E. 124º 31' 05,1" 699 mdp
Sumber : Laboratorium Dinas Kesehatan Kota Kupang, Provinsi NTT dan Tim Konsultan, Juli 2013
Hasil data pengukuran dan analisa kualitas air di laboratorium berdasarkan
Standar Nasional Indonesia (SNI) yang telah diterbitkan. pada 15 (lima belas)
lokasi pengambilan contoh air di Wilayah Sungai Benanain dengan 13 (tiga
belas) parameter yang dianalisa, dapat ditunjukkan pada Tabel 4.5 berikut ini
:
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44 -- 1100
Tabel 4. 5 Hasil Pengukuran Kualitas Air Wilayah Sungai Benanain Tahun 2013
No. LOKASI
PARAMETER
TDS TSS Keruh
an pH Nitrat Nitrit Fe Mn BOD COD
NH3-
N Cl Coliform
(mg/
L)
(mg/
L) NTU - (mg/L)
(mg/L
)
(mg/
L)
(mg/
L) (mg/L) (mg/L) (mg/L) (mg/L)
Juml./100
mL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Bd. Bananain 194 23 30 7 1.8 0.02 0.05 0.23 5.2 9.6 0.09 17.61 7
2 Mata Air Alas 247 9 17 7.5 1.5 0.02 0.05 0.97 3.7 7.8 0,08 8.9 210
3 Bd.Holeki 238 41 15 7 1.5 0.06 0.05 0.15 3.1 9.1 011 11.71 460
4 Muara Benanain 195 24 14 6.5 2.7 0.03 0.14 0.07 3.2 7.9 0.08 23.81 75
5 S. Talau 213 22 20 7 1.3 0.02 0.05 0.11 2 7.9 0.11 8.93 7
6 Bd. Haekesak 224 38 21 7 2.8 0.02 0.08 0.24 4.3 8 0.11 6.5 7
7 S. Baukama 183 29 24 7 3.1 0.02 0.13 0,74 4.0 8.8 0.13 6.74 2400
8 Bd. Mena 174 26 23 7 2.6 0.02 0.24 0.44 3 8.1 0.17 5.45 2400
9 DAS Ekat 146 16 12 7 2.2 0.04 0.05 0.27 3.3 8 0.1 5.82 2400
10 Emb. Nekafean 123 56 23 7 1.4 0.02 0.05 0.15 6.2 11.9 0.11 6.13 2400
11 S. Motabaouk 207 34 12 7 2.4 0.03 0.06 0.13 4.8 6.5 0.06 7.21 1100
12 DAS Polen 215 32 17 8 1.2 0.02 0.1 0.22 4.2 7.5 0.08 6.48 9
13 DAS Benanain 189 27 15 8 2 0.02 0.05 0.35 3 7 0.12 6.36 9
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44 -- 1111
No. LOKASI
PARAMETER
TDS TSS Keruh
an pH Nitrat Nitrit Fe Mn BOD COD
NH3-
N Cl Coliform
(mg/
L)
(mg/
L) NTU - (mg/L)
(mg/L
)
(mg/
L)
(mg/
L) (mg/L) (mg/L) (mg/L) (mg/L)
Juml./100
mL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
14 DAS Noemuti 166 27 17 8 1.2 0.02 0.05 0.25 3.1 7 0.06 0.43 23
15 DI. Jak 120 14 20 7 1 0.02 0.05 0.19 3.8 7.1 0.11 5.14 7
PP. 82/2001 – Kelas.II 1000 50 - 6-9 10 0.05 - - 3 25 - - 1000
Sumber : Laboratorium Dinas Kesehatan Kota Kupang, Provinsi NTT dan Tim Konsultan, Juli 2013
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44 -- 1122
3) Laporan Pemantauan Kualitas Sungai Badan Lingkungan Hidup
Daerah, Propinsi NTT Tahun 2013
Menurut laporan buku Pemantauan kualitas sungai kerjasama Kementerian
Negara Lingkungan Hidup dengan Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD)
Propinsi Nusa Tenggara Timur tahun 2013 yang dipelajari yaitu Lokasi
pemantauan kualitas air mengacu pada hasil pengukuran yang dilakukan oleh
Kementerian Negara Lingkungan Hidup pada tahun 2013 dan Peraturan
Pemerintah No.82/tahun 2001 peruntukan Kelas II. Frekuensi pemantauan dan
pengambilan contoh air dilakukan 5 (lima) kali dalam setahun yang mewakili
musim penghujan dan musim kemarau, yakni pada bulan Mei, Juni, Juli,
September dan Nopember tahun 2013.
Data kualitas air sungai-sungai daerah Aliran Sungai Benanain berserta anak-
anak sungainya diperoleh dari hasil pengukuran kualitas air sungai pada 8
(delapan) titik lokasi sungai yang terbagi 6 (enam) titik lokasi di Sungai
Benanain dan 2 (dua) titik lokasi di anak Sungai Benanain (Kadi Numbey dan
Baen Kadi Numbey) yaitu titik lokasi ; Polen Desa Puna, Jembatan Fatumuti-
Noemuti, Jembatan Noelmina, Kulu - Numbey, Kakaniuk - Numbey, Jembatan
Hatimuk, Kadi - Numbey dan Baen Kadi - Numbey. Pengukuran kualitas air
tersebut diatas dilakukan juga titik koordinat, elevasi lokasi sampling air, lebih
jelasnya periksa Tabel 4.6 berikut;
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44 -- 1133
Tabel 4. 6 Lokasi Titik Pengambilan dan Pengukuran Kualitas Air Sungai Wilayah Sungai
Benanain Tahun 2013
No Nama Titik Sampling
(Sungai & Anak Sungai)
Lokasi Sampling
Kualitas Air
(Desa/Kecamatan/
Kabupaten)
Koordinat
Pengambilan Contoh Air
S E
Sungai Benanain;
1 Polen, Desa Puna Kabupaten Timor Tengah
Selatan S. 09º 41' 31,1"
E. 124º 28'
59,6"
2 Jembatan Fatumuti-
Noemuti
Ds.Fatumuti, Kec.Noemuti,
Kab. TTU S. 09º 30' 08,9"
E. 124º 28'
54,8"
3 Jembatan Noemuti Ds.Fatumuti, Kec.Noemuti,
Kab. TTU S. 09º 33' 29,9"
E. 124º 30'
03,8"
4 Kulu - Numbey Ds.Betun, Kec.Malaka,
Kab. Malaka S. 09º 33' 00,4"
E. 124º 49'
33,4"
5 Kakaniuk - Numbey Ds.Betun, Kec.Malaka,
Kab. Malaka S. 09º 33' 00,4"
E. 124º 49'
33,4"
6 Jembatan Hatimuk Ds. Hatimuk, Kab. Malaka S. 09º 36' 04,9" E. 124º 51'
48,9"
Anak S. Benanain ;
7 Kadi - Numbey Ds. Kateri,
Kab. Malaka S. 09º 32' 58,8"
E. 124º 49'
34,2"
8 Baen Kadi - Numbey Ds. Kateri,
Kab. Malaka S. 09º 31' 01,0"
E. 124º 51'
16,8"
Sumber : Laboratorium Dinas Kesehatan Kota Kupang, Provinsi NTT dan Tim Konsultan, Juli 2013
Hasil analisa kualitas air Sungai-sungai Benanain dan anak Sungai Benanain pada Wilayah
Sungai Benanain yang dipantau dan dievaluasi dengan Peraturan Pemerintah. No.82 /Tahun
.2001, Kriteria Mutu Air Kelas II, sedangkan pelaksanaan pengukuran dan pemantauan
dilakukan 5 (lima) Tahap tahun 2013, yaitu Tahap I bulan Mei, Tahap II bulan Juni, Tahap III
bulan Juli, Tahap IV bulan September dan Tahap V pada bulan Nopember, hal tersebut
ditunjukkan pada Tabel 4.7 sampai dengan Tabel 4.11 berikut;
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44 -- 1144
Tabel 4. 7 Hasil Analisa Kualitas Air pada Wilayah Sungai Benanain Tahap I (Mei 2013)
No Parameter Satuan
Lokasi PP .
82/2001
Kelas II
Baku Mutu
Air *)
Sungai Benanain Anak
S. Benanain
Polen,
Desa Puna
Jemb.
Fatumuti-
Noemuti
Jemb.
Noelmina
Kulu -
Numbey
Kakaniuk-
Numbey
Jemb.
Hatimuk
Kadi -
Numbey
Baen Kadi
- Numbey
Fisika :
1 Suhu 0 C 26 26.7 25.8 28.5 30.9 32.5 30.1 31.6 Deviasi + 3
2 TSS mg/L 1 2 1 3 2 2 1 1 50
3 TDS mg/L 175 195 198 207 218 211 27.3 26.3 1000
4 DHL Umhos/cm 330 364 373 389 407 394 513 493 -
Kimia AnOrganik –Organik ;
5 Nitrat (NO3-N) mg/L 0.46 0.10 0.20 0.30 0.13 0.90 0.36 0.10 10
6 Nitrit (NO2-N) mg/L tt 0.000 tt tt tt tt tt Tt 0.06
7 Mangan (Mn) mg/L 0.0829 0.2328 0.1933 0.1776 0.1933 0.2052 0.3906 0.3038 -
8 Amoniak (NH2-N) mg/L 0.0200 0.0100 0.0200 0.0200 0.0200 0.0100 0.0100 0.0100 -
9 pH - 8.4 8.3 8.2 8.4 8.4 8.4 8.3 8.5 6 - 9
10 DO mg/L 5.25 5.56 5.20 5.23 4.77 4.32 4.72 5.17 > 4
11 BOD mg/L 0.93 0.68 1.02 1.44 1.53 1.44 2.21 1.61 3
12 COD mg/L 4.67 3.46 5.12 7.17 7.56 7.30 11.02 8.07 25
13 Minyak & Lemak Ug/L 200 200 3600 2800 1000 1600 tt 400 1000
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44 -- 1155
No Parameter Satuan
Lokasi PP .
82/2001
Kelas II
Baku Mutu
Air *)
Sungai Benanain Anak
S. Benanain
Polen,
Desa Puna
Jemb.
Fatumuti-
Noemuti
Jemb.
Noelmina
Kulu -
Numbey
Kakaniuk-
Numbey
Jemb.
Hatimuk
Kadi -
Numbey
Baen Kadi
- Numbey
14 Besi (Fe) mg/L 0.0970 0.0291 0.0970 0.1067 0.0679 0.1455 0.2231 0.1552 -
15 Timbal (Pb) mg/L 0.0826 tt tt tt tt tt tt tt 0.03
16 MBAS (deterjen) mg/L 0.0240 0.0298 0.0352 0.0476 0.0539 0.0536 0.0584 0.0360 200
17 Fosfat - P mg/L 0.23 0.20 0.18 0.11 0.09 0.14 0.05 tt 0.2
18 Sulfat (SO4) mg/L 14 1 10 22 22 21 31 27 -
19 Salinitas ppt 0.2 0.2 0.2 0.2 0.22 0.2 0.3 0.2 -
Mikrobiologi ;
20 Fecal Coliform Jml/100ml 700 600 500 300 0 600 200 0 1000
21 Total Coliform Jml/100ml 21300 17300 19800 5500 16800 4600 5300 5300 5000
Sumber : Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Propinsi NTT, Tahun 2013
Keterangan : *) PP No ; 82/ tahun 2001 Kriteria Mutu Air Kelas. II
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44 -- 1166
Tabel 4. 8 Hasil Analisa Kualitas Air pada Wilayah Sungai Benanain Tahap II (Juni 2013)
No Parameter Satuan
Lokasi PP .
82/2001
Kelas II
Baku Mutu
Air *)
Sungai Benanain Anak S. Benanain
Polen,
Desa Puna
Jemb.
Fatumuti-
Noemuti
Jemb.
Noelmina
Kulu -
Numbey
Kakaniuk-
Numbey
Jemb.
Hatimuk
Kadi -
Numbey
Baen
Kadi -
Numbey
Fisika :
1 Suhu 0 C 22.5 26.9* 27.9 23.5 25.1 24.6 25.7 25.3 Deviasi + 3
2 TSS mg/L 4.2 5 8.3 272 8 115 30 8 50
3 TDS mg/L 176.4 191 192.8 249 264 260 334 337 1000
4 DHL Umhos/cm 324 343 351 454 482 472 319 360 -
Kimia AnOrganik –Organik ;
5 Nitrat (NO3-N) mg/L 0.0433 0.7433 0.0433 tt tt 0.3433 0.2433 0.2267 10
6 Nitrit (NO2-N) mg/L tt tt tt tt tt tt tt tt 0.06
7 Mangan (Mn) mg/L 0.0316 0.02276 0.0158 0.1105 0.0197 tt 0.0434 0.1302 -
8 Amoniak (NH2-N) mg/L 0.0200 tt tt tt tt tt tt 0.010 -
9 pH - 8.11 8.06 8.0 8.32 8.21 8.22 8.11 8.06 6 - 9
10 DO mg/L 3.88 3.88 4.29 4.49 4.60 4.32 3.88 3.06 > 4
11 BOD mg/L 0.64 11.42 0.35 1.21 0.93 0.94 0.53 2.10 3
12 COD mg/L 3.15 91.34 1.73 6.06 4.62 4.68 2.66 12.56 25
13 Minyak & Lemak mg/L 400 800 4000 2400 1600 1800 600 1200 1000
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44 -- 1177
No Parameter Satuan
Lokasi PP .
82/2001
Kelas II
Baku Mutu
Air *)
Sungai Benanain Anak S. Benanain
Polen,
Desa Puna
Jemb.
Fatumuti-
Noemuti
Jemb.
Noelmina
Kulu -
Numbey
Kakaniuk-
Numbey
Jemb.
Hatimuk
Kadi -
Numbey
Baen
Kadi -
Numbey
14 Besi (Fe) mg/L 0.4463 0.2037 0.4851 0.5627 0.6792 0.5045 0.3784 0.4560 -
15 Timbal (Pb) mg/L 0.6609 tt tt 0.0826 tt 0.0826 tt tt 0.03
16 MBAS (deterjen) Ug/L 30 40 70 20 10 100 50 60 200
17 Fosfat - P mg/L 2.83 1.98 4.87 1.89 1.86 1.92 1.40 2.97 0.2
18 Sulfat (SO4) mg/L 18.66 13.00 13.00 32.33 34.33 33.00 39.33 43.00 -
19 Salinitas ppt 0.2 0.2 0.2 0.2 - 0.2 0.3 0.3 -
Mikrobiologi ;
20 Fecal Coliform Jml/100ml 200 1100 200 200 200 100 600 500 1000
21 Total Coliform Jml/100ml 11600 6500 8100 17200 21200 7900 8300 7700 5000
Sumber ; Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Propinsi NTT, Tahun 2013
Keterangan : *) PP No ; 82/ tahun 2001 Kriteria Mutu Air Kelas. II
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44 -- 1188
Tabel 4. 9 Hasil Analisa Kualitas Air pada Wilayah Sungai Benanain Tahap III (Juli 2013)
No Parameter Satuan
Lokasi PP .
82/2001
Kelas II
Baku Mutu
Air *)
Sungai Benanain Anak
S. Benanain
Polen,
Desa Puna
Jemb.
Fatumuti-
Noemuti
Jemb.
Noelmina
Kulu -
Numbey
Kakaniuk-
Numbey
Jemb.
Hatimuk
Kadi -
Numbey
Baen Kadi
-
Numbey
Fisika ;
1 Suhu 0 C 23.6 25.5 26.1 26.1 27.1 26.8 26.8 25.8 Deviasi + 3
2 TSS mg/L 10 3 6 20 19 31 33 12 50
3 TDS mg/L 205 236 227 308 323 298 343 377 1000
4 DHL Umhos/cm 376 441 420 580 604 556 646 707 -
Kimia AnOrganik –Organik ;
5 Nitrat (NO3-N) mg/L 0.0667 0.1667 0.3667 0.1667 0.7667 0.4667 0.3667 0.1667 10
6 Nitrit (NO2-N) mg/L tt 0.0093 tt tt tt tt tt tt 0.06
7 Mangan (Mn) mg/L 0.0947 tt tt 0.1736 0.0355 tt 0.0592 tt -
8 Amoniak (NH2-N) mg/L -
9 pH - 6.9 6.7 6.9 6.9 6.9 6.9 7.1 6.8 6 - 9
10 DO mg/L 4.17 3.79 3.91 4.20 4.91 4.16 4.53 4.93 > 4
11 BOD mg/L 0.24 0.37 0.13 0.31 0.16 0.05 0.48 2.12 3
12 COD mg/L 1.15 1.84 0.61 1.54 0.80 0.22 2.41 12.69 25
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44 -- 1199
No Parameter Satuan
Lokasi PP .
82/2001
Kelas II
Baku Mutu
Air *)
Sungai Benanain Anak
S. Benanain
Polen,
Desa Puna
Jemb.
Fatumuti-
Noemuti
Jemb.
Noelmina
Kulu -
Numbey
Kakaniuk-
Numbey
Jemb.
Hatimuk
Kadi -
Numbey
Baen Kadi
-
Numbey
13 Minyak & Lemak mg/L 0 400 3200 400 28400 400 400 200 1000
14 Besi (Fe) mg/L 2.8524 0.1358 0.1746 5.2392 3.0174 2.2994 5.1712 2.0375 -
15 Timbal (Pb) mg/L tt tt 1.1566 0.4131 0.5783 0.4957 0.5783 1.5697 0.03
16 MBAS (deterjen) mg/L 240 270 20 10 120 90 50 400 200
17 Fosfat - P mg/L 0.10 0.41 0.31 0.35 0.34 0.64 0.36 0.53 0.2
18 Sulfat (SO4) mg/L 23.33 12.00 13.00 33.66 36.00 36.00 36.0 37.0 -
19 Salinitas ppt 0.2 0.22 0.2 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 -
Mikrobiologi;
20 Fecal Coliform Jml/100ml 300 100 300 200 100 100 100 100 1000
21 Total Coliform Jml/100ml 9700 5100 12100 12600 14400 8100 10600 8000 5000
Sumber ; Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Propinsi NTT, Tahun 2013
Keterangan : *) PP No ; 82/ tahun 2001 Kriteria Mutu Air Kelas. II
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44 -- 2200
Tabel 4. 10 Hasil Analisa Kualitas Air pada Wilayah Sungai Benanain Tahap IV (September 2013)
No. Parameter Satuan
Lokasi PP .
82/2001
Kelas II
Baku Mutu
Air *)
Sungai Benanain Anak
S. Benanain
Polen,
Desa Puna
Jemb.
Fatumuti-
Noemuti
Jemb.
Noelmina
Kulu -
Numbey
Kakaniuk-
Numbey
Jemb.
Hatimuk
Kadi -
Numbey
Baen
Kadi -
Numbey
Fisika ;
1 Suhu 0 C 27.8 32.1 31.6 30.7 30.8 31.7 30.4 30.7 Deviasi + 3
2 TSS mg/L 15 3 1 4 6 7 6 5 50
3 TDS mg/L 150 173 192 223 229 218 251 240 1000
4 DHL Umhos/cm 280 323 357 417 427 424 472 456 -
Kimia An Organik –Organik ;
5 Nitrat (NO3-N) mg/L 0.2 0.2 0.2 0.5 0.6 0.2 0.3 0.6 10
6 Nitrit (NO2-N) mg/L 0.01 tt tt tt tt 0.01 tt tt 0.06
7 Mangan (Mn) mg/L 0.01 0.02 0.03 0.01 0.07 0.05 1.20 0.86 -
8 Amoniak (NH2-N) mg/L 0.01 0.02 0.01 0.01 0.01 0.03 0.02 0.01 -
9 pH - 8.1 8 8 8.3 8.3 8.1 8.1 8.0 6 - 9
10 DO mg/L 0.73 9.80 7.55 9.8 8.16 10.61 7.96 9.93 > 4
11 BOD mg/L 0.37 0.93 0.15 0.93 2.22 1.22 1.79 1.53 3
12 COD mg/L 1.8 4.63 0.74 4.62 11.06 6.11 8.95 7.60 25
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44 -- 2211
No. Parameter Satuan
Lokasi PP .
82/2001
Kelas II
Baku Mutu
Air *)
Sungai Benanain Anak
S. Benanain
Polen,
Desa Puna
Jemb.
Fatumuti-
Noemuti
Jemb.
Noelmina
Kulu -
Numbey
Kakaniuk-
Numbey
Jemb.
Hatimuk
Kadi -
Numbey
Baen
Kadi -
Numbey
13 Minyak & Lemak mg/L tt 800 400 400 400 400 400 200 1000
14 Besi (Fe) mg/L 0.49 0.19 0.19 0.23 0.29 0.27 0.70 0.33 -
15 Timbal (Pb) mg/L 0.86 1.11 1.15 1.19 1.4 1.4 1.40 1.61 0.03
16 MBAS (deterjen) mg/L tt tt tt 240 120 253.3 900 186.7 200
17 Fosfat - P mg/L 0.20 0.32 0.42 0.31 0.28 0.40 0.23 0.40 0.2
18 Sulfat (SO4) mg/L 17 14.6 12 29.3 29.3 32.5 31 27.6 -
19 Salinitas ppt 0.1 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 -
Mikrobiologi ;
20 Fecal Coliform Jml/100ml 0 6300 300 0 0 0 100 0 1000
21 Total Coliform Jml/100ml 4500 20100 23800 3000 2000 9100 6300 1100 5000
Sumber ; Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Propinsi NTT, Tahun 2013
Keterangan : *) PP No ; 82/ tahun 2001 Kriteria Mutu Air Kelas. II
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44 -- 2222
Tabel 4. 11 Hasil Analisa Kualitas Air pada Wilayah Sungai Benanain Tahap V (Nopember 2013)
No Parameter Satuan
Lokasi PP .
82/2001
Kelas II
Baku Mutu
Air *)
Sungai Benanain Anak
S. Benanain
Polen,
Desa Puna
Jemb.
Fatumuti-
Noemuti
Jemb.
Noelmina
Kulu -
Numbey
Kakaniuk-
Numbey
Jemb.
Hatimuk
Kadi -
Numbey
Baen
Kadi -
Numbey
Fisika ;
1 Suhu 0 C 30.3 35.1 32.8 31.5 31.3 35.3 31.5 31.2 Deviasi + 3
2 TSS mg/L 2 35 1 1 5 4 2 4 50
3 TDS mg/L 197 257 236 252 199 327 262 294 1000
4 DHL Umhos/cm 364 482 443 426 365 616 556 564 -
Kimia AnOrganik –Organik ;
5 Nitrat (NO3-N) mg/L 0.40 0.70 0.70 0.20 0.50 0.20 0.10 0.20 10
6 Nitrit (NO2-N) mg/L 0.003 0.0013 0.002 0.0003 0.002 0.05 0.002 0.003 0.06
7 Mangan (Mn) mg/L 0 0.17 0.07 0.13 0.15 0.23 0.19 0.20 -
8 Amoniak (NH2-N) mg/L 0.08 0.05 0.09 0.09 011 0.05 0.08 0.09 -
9 pH - 8.2 7.9 8.0 8.1 8.0 8.3 8.2 7.9 6 - 9
10 DO mg/L 4.02 3.96 3.91 3.56 3.81 4.82 3.93 4.02 > 4
11 BOD mg/L 0.61 0.92 1.02 1.33 1.22 1.73 1.94 1.63 3
12 COD mg/L 1.95 2.41 3.67 7.12 7.41 9.31 10 9.08 25
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44 -- 2233
No Parameter Satuan
Lokasi PP .
82/2001
Kelas II
Baku Mutu
Air *)
Sungai Benanain Anak
S. Benanain
Polen,
Desa Puna
Jemb.
Fatumuti-
Noemuti
Jemb.
Noelmina
Kulu -
Numbey
Kakaniuk-
Numbey
Jemb.
Hatimuk
Kadi -
Numbey
Baen
Kadi -
Numbey
13 Minyak & Lemak mg/L 800 400 1200 400 1200 800 tt 400 1000
14 Besi (Fe) mg/L 0.09 1.83 0.46 0.66 0.74 0.82 0.94 0.99 -
15 Timbal (Pb) mg/L 0.12 0.17 0.33 0.37 0.45 0.45 0.45 0.50 0.03
16 MBAS (deterjen) mg/L 28.19 22.18 137.20 1090.4 277.03 140.96 10.52 371.75 200
17 Fosfat - P mg/L 0.13 0.19 0.26 0.31 0.28 0.37 0.38 0.29 0.2
18 Sulfat (SO4) mg/L 16 14 13 27.7 27.1 36 26.7 28.7 -
19 Salinitas ppt 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 -
Mikrobiologi ;
20 Fecal Coliform Jml/100ml 0 0 0 0 0 0 0 0 1000
21 Total Coliform Jml/100ml 1700 21800 14600 8500 9800 13800 19500 29300 5000
Sumber ; Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Propinsi NTT, Tahun 2013
Keterangan : *) PP No ; 82/ tahun 2001 Kriteria Mutu Air Kelas. II
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44 -- 2244
c. Parameter Kualitas Air Yang Melampaui KMA Kelas II
Parameter kualitas air yang telah melampaui KMA Kelas II peraturan Peraturan Pemerintah No.82/tahun 2013 pada Wilayah
Sungai Benanain di Kabupaten Belu, Kabupaten Malaka, Kabupaten TTU dan Kabupaten TTS, ditunjukkan pada Tabel 4.12
berikut:
Tabel 4. 12 Parameter Kualitas Air yang Melampaui KMA Kelas II PP No: 82/2001 pada Wilayah Sungai Benanain
No Kabupaten DAS
Sungai dan Anak Sungai /
Embung
Parameter Maksimum
yang tidak Memenuhi
KMA Kelas. II
Syarat KMA Kls.II PP
No: 82/2001
Parameter Kadar
1 Kab.Belu Umaklaran Embung Nekafean 10 TSS 56 1000 mg/L
BOD 6.2 3 mg/L
Fecal Coliform 2400 1.000 MPN
S.Motabaouk 11 BOD 4.8 3 mg/L
Fecal Coliform 1100 1.000 MPN
Talau Bd.Holeki (S.Talau) 3 BOD 3.7 3 mg/L
Nitrit 0.06 0,05 mg/L
S.Talau 5 - - - -
Lamak Senulu Bd.Haekesak (S.Lamak
Senulu)
6
BOD 4.3 3 mg/L
Lasiolat S.Baukama 7 BOD 4.0 3 mg/L
Fecal Coliform 2400 1.000 MPN
2 Kab. Malaka Benanain S.Benanain Muara 4 BOD 3.2 3 mg/L
S.Benanain
(Bd.Benanain/Tengah)
1
BOD 5.2 3 mg/L
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44 -- 2255
No Kabupaten DAS
Sungai dan Anak Sungai /
Embung
Parameter Maksimum
yang tidak Memenuhi
KMA Kelas. II
Syarat KMA Kls.II PP
No: 82/2001
Parameter Kadar
S.Benanain 4a TSS 272 1000 mg/L
(Jemb.Numbey-1) DO 3.56 4 mg/L
Minyak&Lemak 2800 1.000 mg/L
Timbal (Pb) 1.89 0,03 mg/L
Fosfat - P 0.35 0.2 mg/L
MBAS (deterjen) 1090.4 200 mg/L
Fecal Colliform 23800 1000 MPN
Total Colliform 17200 5000 MPN
S.Benanain 5a DO 3.81 4 mg/L
(Jemb.Numbey-2) Minyak&Lemak 2800 1.000 mg/L
Timbal (Pb) 1.86 0,03 mg/L
MBAS (deterjen) 277.03 200 mg/L
Fosfat - P 0.34 0.2 mg/L
Total Colliform 21200 5000 MPN
S.Benanain 6a TSS 115 1000 mg/L
(Jemb.Hatimuk) Minyak&Lemak 1800 1.000 mg/L
Timbal (Pb) 1.92 0,03 mg/L
Fosfat - P 0.64 0.2 mg/L
MBAS (deterjen) 251.3 200 mg/L
Fecal Colliform 9100 1000 MPN
Total Colliform 13800 5000 MPN
Anak S.Benanain (S.Mota 7a DO 3.93 4 mg/L
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44 -- 2266
No Kabupaten DAS
Sungai dan Anak Sungai /
Embung
Parameter Maksimum
yang tidak Memenuhi
KMA Kelas. II
Syarat KMA Kls.II PP
No: 82/2001
Parameter Kadar
Biaun hilir)
Timbal (Pb) 1.40 0.03 mg/L
MBAS (deterjen) 900 200 mg/L
Fecal Colliform 6300 1000 MPN
Total Colliform 19500 5000 MPN
Anak S.Benanain (S.Mota
Biaun hulu)
8a
DO 3.06 4 mg/L
Minyak&Lemak 1200 1.000 mg/L
Timbal (Pb) 2.97 0.03 mg/L
MBAS (deterjen) 371.75 200 mg/L
Total Colliform 29300 5000 MPN
Alas MA. Alas (S.Alas) 2 BOD 3.7 3 mg/L
3 Kab.TTU Benanain S.Benanain (Hulu) 13 - - - -
S.Noemuti 14 BOD 3.1 3 mg/L
DI.Jak (S.Maubesi) 15 BOD 3.8 3 mg/L
S.Benanain 2a DO 3.96 4 mg/L
(Jemb.S.Lakmenok) BOD 11.42 3 mg/L
Timbal (Pb) 1.11 0.03 mg/L
Fosfat - P 1.98 0.2 mg/L
MBAS (deterjen) 270 200 mg/L
Fecal Colliform 20100 1000 MPN
Total Colliform 21800 5000 MPN
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44 -- 2277
No Kabupaten DAS
Sungai dan Anak Sungai /
Embung
Parameter Maksimum
yang tidak Memenuhi
KMA Kelas. II
Syarat KMA Kls.II PP
No: 82/2001
Parameter Kadar
S.Benanain 3a DO 3.91 4 mg/L
(Jemb.S.NoeMuti) COD 91.34 25 mg/L
Minyak&Lemak 4000 1000 mg/L
Timbal (Pb) 1.1566 0,03 mg/L
Fosfat - P 4.87 0.2 mg/L
Total Colliform 19800 5000 MPN
Mena S.Mena 8 Fecal Coliform 2400 1000 MPN
KMnO4 - 10 mg/L
Ekat S.Ekat 9 BOD 3.3 3 mg/L
Fecal Coliform 2400 1000 MPN
4 Kab.TTS Benanain S.Polen 12 BOD 4.2 3 mg/L
S.Benanain (S.Polen) 1a DO 3.88 4 mg/L
Timbal (Pb) 0.86 0.03 mg/L
MBAS (deterjen) 240 200 mg/L
Fosfat - P 2.83 0.2 mg/L
Total Colliform 21300 5000 MPN
Sumber : Hasil Pengolahan Konsultan, 2014. Pemantauan kualitas air WS.Benanain th.2011/2013 BLHD Propinsi NTT, BWSNT-II, Lab.Dinas Kesehatan Kota Kupang dan Tim Konsultan
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44 -- 2288
4.1.1.3 Kuantitas Sumber Daya Air
a Air Baku
Penggunaan air baku untuk kebutuhan air bersih pada Wilayah Sungai Benanain,
dimana sumber air baku nya berasal dari sungai, mata air dan sumur dalam/artesis,
yang diperoleh dari data Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di wilayah kabupaten
yang termasuk dalam Wilayah Sungai Benanain.
Sumber air baku yang diambil oleh PDAM pada Kabupaten Belu, Timor Tengah
Selatan dan Kabupaten Timor Tengah Utara untuk diolah sebagai air bersih kebutuhan
dan aktivitas penduduk, selanjutnya didistribusikan ke konsumen yang berasal dari
Sungai Umaklaran & anak S.Benanain, Mata Air dan Sumur Dalam. Sumber air baku,
kapasitas pengambilan air baku dan lokasi pengambilan/intake PDAM yang
ditunjukkan pada Tabel 4.13 dan Tabel 4.14 beserta Gambar 4.1 berikut ini.
Tabel 4. 13 Sumber Air Baku dan Kapasitas Pengambilan PDAM di Wilayah Sungai Benanain
No PDAM
Kabupaten
Sumber Air Baku
(L/dt) Total
Kapasitas
Pengambilan
(L/dt)
Cara
Pengaliran Keterangan
Sungai Mata
Air
Sumur
Dalam
1 Belu dan
Malaka
12 5 ‐ 17 Gravitasi 2.915
Pelanggan
2 Timor
Tengah
Selatan
‐ 10 15 25 Gravitasi &
Pompa
4.663
Pelanggan
3 Timor
Tengah
Utara
10 215 ‐ 225 Gravitasi &
Pompa
2.950
Pelanggan
Sumber : Perpamsi, 2010
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44 -- 2299
Gambar 4. 1 Peta PDAM di WS Benanain
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44 -- 3300
Tabel 4. 14 Sumber Air Baku dan Lokasi Pengambilan PDAM di Wilayah Sungai Benanain
No. PDAM
Kabupaten
Pengambilan Air Baku Kapasitas Pengambilan
(L/dt) Sumber Air Lokasi
1
Kota Atambua
Kabupaten Belu
S. Umaklaran
(DAS.Umaklaran)
Desa Niola, Kec. Bikomi
Kab.TTU
12
Mata Air SWT 08
(DAS.Umaklaran)
Desa Rinbesihat, Kec. Tasbar Kab. Belu 5
2 Kota SoE
Kab.Timor Tengah
Selatan
Mata Air
(DAS.Benanain)
Kab. TTS 10
Sumur Dalam
(DAS.Benanain)
Kab. TTS 15
3 Kota Kefamenanu
Kab.Timor Tengah Utara
anak S.Benanain
(DAS.Benanain)
Desa Niola, Kec. Bikomi
Kab.TTU
10
Mata Air PKM163
(DAS.Benanain)
Kel. Kefa Selatan, Kec. Kefa, Kab.TTU 215
Sumber : Perpamsi, 2010
b Cakupan Pelayanan Air Bersih
Secara Nasional, cakupan pelayanan Sarana Penyediaan Air Minum (SPAM) Nasional pada tahun 2009 adalah sebesar 24 %. Dengan
perincian 45% untuk kawasan perkotaan di Indonesia. Sedangkan untuk kawasan perdesaan cakupan pelayanannya sebesar 10% dari total
penduduk kawasan perdesaan di Indonesia. Pada skala propinsi Nusa Tenggara Timur pelayanan air bersih mencapai 40%. Di tingkat
Kabupaten Belu dan Malaka capaian pelayanan hanya mencapai 13,32%. Dari data di atas dapat diketahui bahwa cakupan pelayanan air
bersih di Kabupaten Belu dan Malaka masih jauh dari rata – rata cakupan pelayanan propinsi Nusa Tenggara Timur. Dari 24 Kecamatan yang
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44 -- 3311
ada di Kabupaten Belu dan Malaka cakupan pelayanan terbesar yaitu di Kecamatan Atambua Barat yaitu sebesar 38% dan masih terdapat 4
kecamatan yang cakupan pelayanannya 0% yaitu Kecamatan Weliman, Kecamatan Wewiku, Kecamatan Botin Leobele dan Kecamatan
Raimanuk seperti terlihat pada Tabel 4.15 di bawah ini.
Tabel 4. 15 Pelayanan Air Bersih di Kabupaten Belu dan Kabupaten Malaka
No Kab. Kecamatan Penduduk
(Jiwa)
Luas Area
(Km2)
Layanan
Peperpipaan Layanan
Non
Perpipaan
(jiwa)
Penduduk
Belum
Terlayanan
(jiwa)
Cakupan
Pelayanan
(%) PDAM
(jiwa)
Non
PDAM
(jiwa)
Kabupaten Malaka ;
1 Malaka Malaka Barat 19554 87.41 365 - 3170 16019 18.1
2 Malaka Rinhat 13413 151.72 - 411 611 12390 7.6
3 Malaka Wewiku 17510 97.90 - - - 17510 0.0
4 Malaka Wliman 17244 88.25 - - - 17244 0.0
5 Malaka Malaka Tengah 34716 168.69 - 483 - 34233 1.4
6 Malaka Sasita Mean 7972 65.48 - 685 59 7228 9.3
7 Malaka Botin Leobele 4493 39.03 - - - 4493 0.0
8 Malaka Io Kufeu 7411 67.79 - 222 815 6374 14.0
9 Malaka Malaka Timur 9274 83.28 565 - 114 8595 7.3
10 Malaka Laen Manen 10917 94.02 - 3445 7472 31.6
11 Malaka Kobalima 16810 120.95 - 812 1174 14824 11.8
12 Malaka Kobalima Timur 6015 96.11 - 342 5673 5.7
Kabupaten Belu ;
13 Belu Raimanuk 14963 179.42 - - - 14963 0.0
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44 -- 3322
No Kab. Kecamatan Penduduk
(Jiwa)
Luas Area
(Km2)
Layanan
Peperpipaan Layanan
Non
Perpipaan
(jiwa)
Penduduk
Belum
Terlayanan
(jiwa)
Cakupan
Pelayanan
(%) PDAM
(jiwa)
Non
PDAM
(jiwa)
14 Belu Tasifeto Barat 22369 224.19 - 1463 837 20069 10.3
15 Belu Kakuluk Mesak 17643 60.25 90 1263 1084 15206 13.8
16 Belu Nanaet Dubesi 4029 187.54 - 500 - 3529 12.4
17 Belu Kota Atambua 26702 24.90 7005 - - 19697 26.2
18 Belu Atambua Barat 21691 15.55 6745 1508 - 13438 38.0
19 Belu Atambua Selatan 22433 15.73 3925 930 - 17578 21,6
20 Belu Tasifeto Timur 21373 211.37 - 2100 78 19195 10.2
21 Belu Raihat 13274 87.20 - 411 611 12251 7.7
22 Belu Lasiolat 6054 64.48 - 517 - 5537 8.5
23 Belu Lamaknen 11679 105.90 - 1668 - 10011 14.3
24 Belu Lamaknen Selatan 7137 108.41 - 2543 676 3918 45.1
Total ; 354676 2445.57 18695 19302 9229 307450 45.1
Sumber : PDAM Kabupaten Belu, Tahun 2010, dan Penyususnan Materplan Air Minum Kawasan Perkotaan Bappeda Kab.Belu. TA.20011
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44 -- 3333
c Distribusi Pelayanan Air
Perusahaan Daerah Air Minum/PDAM Kabupaten Belu menggunakan dua reservoir
untuk memeratakan pendistribusian air minum yaitu reservoir Fatubenao dan reservoir
Waituan.
1. Reservoir Fatubenao
Reservoir Fatubenao dibangun pada tahun 1999 - 2000 dengan kapasitas sebesar 400
M3 terletak di Desa Fatubenao, Kecamatan Kota Atambua dengan elevasi + 402,00 m.
Air yang masuk ke reservoir ini berasal dari mata air Lahurus menggunakan pipa inlet
sebesar 150 mm.
Dimensi reservoir Fatubenao adalah panjang 16 m, lebar 10 m dan tinggi 2,5 m.
Pendistribusian dari reservoir fatubenao menggunakan pipa outlet sebesar 150 mm
dan wilayah yang dilayani adalah wilayah kelurahan Fatubenao, kelurahan Kota
Atambua, kelurahan Manumutin dan Kelurahan Tenukiik.
2. Reservoir Waituan
Reservoir Waituan berlokasi di Desa Manuaman, Kecamatan Atambua Selatan dengan
kapasitas sebesar 500 M3 yang mempunyai dimensi panjang 15 m, lebar 12 m dan
tinggi 2,8 m. Reservoir Waituan dibangun pada tahun 1998 dengan elevasi + 427,00
m. Air yang masuk ke reservoir tersebut berasal dari Mata Ar Lahurus dengan pipa
inlet sebesar 200 mm. Pipa outlet atau distribusi yang digunakan sebesar 150 mm
dengan wilayah pendistribusian yaitu kelurahan Umanen, kelurahan Tulamalae,
kelurahan Berdao, kelurahan Beirafu, kelurahan Manuaman, kelurahan Lidak,
kelurahan Fatukbot dan Kelurahan Rinbesi. Secara singkat data untuk masing - masing
reservoir dapat dilihat pada Tabel 4.16 berikut ini:
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44 -- 3344
Tabel 4. 16 Reservoir PDAM Kabupaten Belu Tahun 2010
No Nama
Reservoir Sumber air
Kapasitas
Reservoir (
m3 )
Elevasi
(m)
Dimensi Reservoir ( m ) Dia.Pipa (mm) Tahun
Pembuatan
Panjang Lebar Tinggi Inlet Outlet
1 Fatubenao MA.Lahurus 400 402 16 10 2.5 150 150 1999-2000
2 Waituan MA.Lahurus 400 427 13 12 2.8 200 150 1999-2000
Sumber: PDAM Kabupaten Belu, 2010, Penyusunan Materplan Air Minum Kawasan Perkotaan Bappeda Kab.Belu. TA.20011
d Unit Pelayanan PDAM Kabupaten Belu
Pelayanan PDAM Kabupaten Belu meliputi Kecamatan Kota Atambua, Kecamatan Atambua Barat dan Kecamatan Atambua Selatan.
Jumlah pelanggan tahun 2006 sampai tahun 2010 sebesar 3.546 pelanggan dengan komposisi pelanggan PDAM pada Tabel 4.17 sebagai
berikut:
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44 -- 3355
Tabel 4. 17 Perkembangan Jumlah dan Komposisi Pelanggan PDAM Kabupaten Belu
No Klasifikasi Perkembangan Komposisi Pelanggan PDAM pada Tahun
2006 2007 2008 2009 2010
Kelompok - 1
1 HU (Hidran Umum) - 8 14 10 10
2 MCK (Mandi Cuci Kakus) - - - - -
3 Terminal Air - - - - -
4 Tempat Ibadah 14 9 9 6 6
Jumlah : 14 17 23 16 16
Kelompok - 2
1 Rumah Sakit Swasta - - - - -
2 Panti Asuhan - - - - -
3 Yayasan Sosial 5 4 2 10 11
4 Sekolah Negeri 25 25 27 15 17
5 Rumah Sakit Pemerintah 5 5 5 4 4
6 IP (Home Industri) Kecamatan - - - 1 2
Jumlah : 35 34 34 30 34
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44 -- 3366
No Klasifikasi Perkembangan Komposisi Pelanggan PDAM pada Tahun
2006 2007 2008 2009 2010
Kelompok – 3
1 Rumah Tangga 2439 2623 2926 3178 3255
2 Niaga Kecil 164 126 117 117 117
3 IK (Industri Kecil) 1 - - - -
4 IP (Home Industri) 35 44 52 55 59
Jumlah : 2639 2793 3095 3350 3431
Kelompok - 4
1 Niaga Besar 106 70 65 65 65
2 Industri Besar 1 1 - - -
Jumlah : 106 70 65 65 65
Total 2795 2915 3217 3461 3546
Sumber: PDAM Kabupaten Belu Tahun 2011, Penyusunan Materplan Air Minum Kawasan Perkotaan Bappeda Kab.Belu. TA.2011
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--3377
e Sistem Jaringan Perpipaan Ibu Kota Kecamatan (IKK)
Saat ini jaringan perpipaan IKK (Ibu Kota Kecamatan) yang dikoodinir oleh PDAM
berjumlah 5 (lima) IKK diantaranya IKK-Halilulik, IKK-Boas, IKK-Atapupu, IKK-Besikama,
IKK-Haliwen, dimana jumlah sambungan jaringan perpipaan keseluruhannya
berjumlah 412 buah sambungan. Namun IKK-Halilulik sebanyak 157 buah sambungan
dan IKK-Atapupu sebanyak 51 buah sambungan sekarang sudah tidak beroperasi dan
berfungsi lagi. Sedangkan IKK-Besikama sebanyak 73 buah sambungan masih
berfungsi meskipun sebagian masih dalam perbaikkan. Selengkapnya dapat disajikan
data IKK yang dikoordinir /pengawasan PDAM Kabupaten Belu dan jumlah
sambungan pelanggannya pada Tabel 4.18 berikut;
Tabel 4. 18 IKK di PDAM Kabupaten Belu dan Jumlah Pelanggannya
No Nama IKK Jumlah Sambungan
(bh) Keterangan
1 IKK Halilulik 157 Tidak Akfif
2 IKK Boas 113
3 IKK Atapupu 51 Tidak Akfif
4 IKK Besikama 73 Masih dalam perbaikkan pompa
5 IKK Haliwen 18
Total 412
Sumber: PDAM Kabupaten Belu Tahun 2011, Penyusunan Materplan Air Minum Kawasan Perkotaan
Bappeda Kab.Belu. TA.20011 IKK (Ibu Kota Kecamatan)
1. IKK-Boas
Mata air yang digunakan untuk IKK-Boas ini adalah mata air Babahane dengan
kapasitas sumber sebesar 8 L/det, Sedangkan kapasitas terpasang 8 L/det dengan
kapasitas produksinya 5 L/det. Sistem pengaliran yang digunakan adalah gravitasi
dengan system perpipaan dan melayani Desa Wemeda dan Desa Kusa Kecamatan
Malaka Timur.
2. IKK-Halilulik
IKK-Halilulik sekarang sudah tidak beroperasi lagi dikarenakan air pada waktu
dipompa berbau lumpur sehingga sudah tidak layak untuk dikonsumsi lagi oleh
masyarakat. berada di Kecamatan Tasifeto Barat yang melayani Desa Naitimu,
solusi perlu dilakukan perbaikkan pada sumber mata airnya.
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--3388
3. IKK-Atapupu
IKK-Atapupu sekarang sudah tidak dioperasikan lagi karena bangunan
Broncaptering (penangkap mata air) sebagai penangkap air sudah berada di dalam
sungai, selain itu juga terdapat sengketa lahan oleh masyarakat pada lokasi
reservoir yang digunakan. IKK-Atapupu melayani Desa Jenilu dan Desa Dualaus,
Kecamatan Kakuluk Mesak.
4. IKK-Besikama
IKK-Besikama terletak di wilayah Kecamatan Malaka Barat. Wilayah pelayanan IKK-
Besikama meliputi wilayah Desa Motaulun, Desa Naas, Desa Maktihan, Desa
Besikama, Desa Umaloor, Desa Ramaitaus dan Desa Umatoos (Kecamatan Malaka
Barat) dan Desa Haitimuk, Desa Kleseleon dan Desa Laleten (Kecamatan Weliman).
Kapasitas sumber air IKK-Besikama sebesar 10 L/det, dengan kapasitas terpasang
sebesar 5 L/det dan mempunyai kapasitas produksi 5 L/det. Sistem pengaliran yang
digunakan adalah gravitasi dan pompanisasi melalui sistem perpipaan yang
beroperasi selama 3 jam per hari.
5. IKK-Haliwen
IKK-Haliwen melayani masyarakat Desa Kabuna Kecamatan Kakuluk Mesak. Dengan
menggunakan sistem perpipaan yang pengalirannya secara gravitasi dengan
pengoperasian selama 3 jam dalam 3 hari. IKK-Haliwen kapasitas sumber 5 L/det
dengan kapasitas terpasang 5 L/det mempunyai kapasitas produksi sebesar 4
L/det.
4.1.1.4 Ketersediaan Mata Air
Ketersediaan air berasal selain sungai di Kabupaten Belu juga terdapat mata air yang
biasa digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Sangat penting
pemanfaatan sumber mata air yang ada di Kabupaten Belu untuk dioptimalkan dan
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--3399
dilestarikan sumber-sumber air tersebut. Adapun data-data sumber mata air yang
terdapat di Kabupaten Belu dapat dilihat Tabel 4.19 di bawah ini.
4.1.1.5 Ketersediaan Tampungan Air
Selain ketersediaan dan adanya mata air juga terdapat tampungan-tampungan air
yang ada di Kabupaten Belu berupa embung dan bendungan. Tampungan air yang
ada tersebut digunakan untuk kebutuhan air baku, irigasi, minum ternak dan lain –
lain, adapun data – data untuk tampungan air tersebut lihat Tabel 4.20
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--4400
Tabel 4. 19 Nama Lokasi, Sumber dan Mata Air Kabupaten Belu dan Kabupaten Malaka
No
Lokasi Mata Air Nama
mata Air
Koordinat Debit
(L/det)
Hasil Analisa / Sifat Fisik
Keterangan Kecamatan Desa Kampung LS BT pH
TDS
(mg/L)
DHL
(Umos/cm2)
1 Laenmanen Tesa Borabe Oefkoun 09o 23’ 10,1” 124
o 48’ 06,1” 0,21 8.67 470 740 Belum diturap
Wemwat 09o 22’ 55,5” 124
o 48’ 36,6” 0,1 7.3 530 820 Diturap oleh LIPI
Eoleben 09o 22’ 30,7” 124
o 49’ 17,5” 0,5 7.05 550 850 Belum diturap
Kapitanmeo Oehae Oenasi 09o 23’ 42,4” 124
o 49’ 20,7” 3 7.37 490 740
3 sumber, masing2
Debit 1,0 L/det
2 Tasifeto Derokfaturere Hedenfehan
Sarabau
Ahabauk
09
o 13’ 42,4” 124
o 55’ 05,8” 2
7.2 410 620 Diturap
Lebun 1-7 09o 12’ 10,7” 124
o 55’ 09,0” 16 7.0 450 690 Belum diturap
Bakustulama Rotinan Wesabot 09o 14’ 15,6” 124
o 55’ 11,2” 1.5 7.2 440 650 Diturap
Acora Wetabora 09o 15’ 10,7” 124
o 52’ 35,4” 0.2 6.97 313 713 Diturap
Abikibaras 09o 15’ 03,3” 124
o 54’ 47,8” 0.4 7.37 276 624 Diturap
Halikelen
Nakasa Oetfo Wehamusuk 09
o 15’ 03,3” 124
o 54’ 47,8” 0.9
Diturap
Kilosepuluh Wekonu 09o 11’ 06,9” 124
o 53’ 17,3” 0.4 Diturap
Wekari 0.25 Diturap
Naikasa 3 Diturap
Oetfo 09o 11’ 03,0” 124
o 53’ 39,4” 1.5 7.75 420 650 Diturap
Naikasa Wematan A 09o 08’ 31,3” 124
o 53’ 39,4” 7.08 693 PDAM
Wematan B 09o 08’ 31,3” 124
o 53’ 39,4” 10 7.37 722
Wematan 1 &
2 09
o 08’ 31,3” 124
o 53’ 39,4”
3 Tasifeto Barat Tukuneno Weberliku Bonan 09o 12’ 09,9” 124
o 50’ 48,0” 0.4 6.82 460 670 Belum diturap
Wenaka 3.5 Diturap
Ebun 1 Belum diturap
Tala Tala 1 09o 06’ 51,9” 124
o 51’ 28,6” 0.2 7.31 754 Diturap
Tala 2 09o 06’ 50.0” 124
o 51’ 36,0” 7.5 445 Diturap
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--4411
No
Lokasi Mata Air Nama
mata Air
Koordinat Debit
(L/det)
Hasil Analisa / Sifat Fisik
Keterangan Kecamatan Desa Kampung LS BT pH
TDS
(mg/L)
DHL
(Umos/cm2)
Tala 3 09o 06’ 50,5” 124
o 51’ 51,5” 7.5 766 Diturap
Berkase Berkase 09o 08’ 07,6” 124
o 51’ 25,9” 0.3 7.24 521 Diturap
4 Tasifeto Barat Dafala Dafala We Totan 09o 11’ 11,8” 124
o 58’ 33,9” 3 7.21 340 490 Diturap
We Rinai
Wenu
Webora
Depala 09o 11’ 11,8” 124
o 58’ 33,9” 20 7.21 534
Webuak Weraikuak 09o 09’ 11,8” 124
o 59’ 14,5” 1 7.25 410 610
Silawan Silawan Wekiar 09o 01’ 04,7” 124
o 55’ 41,7” 3 7.64 - 953
Suliren 09o 01’ 32,2” 124
o 55’ 31,9” 0.1 8.02 - 907
5 Kakulukmesak Kabuna Haliwen Kabuna 1 09o 04’ 05,8” 124
o 54’ 48,2” 0.2 7.16 - 548 Diturap
Kabuna 2 09o 04’ 06,8” 124
o 54’ 49,0” 0.3 - - -
Wetua 1 09o 02’ 16,6” 124
o 52’ 47,6” 1 7.19 680 1090 Diturap
Wetua 2 & 3 09o 02’ 14,4” 124
o 52’ 40,3” - - - - Diturap
6 Atambua Marileten Lalosuk Lalosuk 09o 07’ 44,5” 124
o 54’ 09,5” 5 7.07 350 530
Umanen Wenu Wenu 09o 06’ 04,5” 124
o 52’ 08,8” 0.2 7.34 350 540
Wehedan - - - -
Wekatimun Nuntores 09o 06’ 21,9” 124
o 52’ 16,3” 1.52 7.31 310 460 Diturap
Webukrak 09o 06’ 13,5” 124
o 52’ 41,4” 0.2 7.04 450 680 Diturap
Fatubenao Bakoek Wekakoli 09o 06’ 57,2” 124
o 55’ 15,2” 0.3 7.13 490 730 Diturap
Matitis 09o 07’ 17,8” 124
o 55’ 24,7” 0.3 7.24 430 620 Diturap
7 Raihat Tohe Haekesak Webot 1 09o 00’ 45,2” 125
o 06’ 12,4” 80 - - - Diturap
Webot 2 09o 00’ 46,7” 125
o 06’ 09,3” 120 7.37 300 460 Diturap
Webot 3 40 - - - Diturap
Motetu 09o 00’ 53,7” 125
o 06’ 14,7” 25 7.30 300 450 Diturap
Wekerame Wesanis 09o 02’ 31,4” 125
o 06’ 13,0” 10 7.30 320 480 Diturap
Fatukidi Webua 1 09o 00’ 45,0” 125
o 06’ 31,5” 1.3 7.44 290 440 Belum diturap
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--4422
No
Lokasi Mata Air Nama
mata Air
Koordinat Debit
(L/det)
Hasil Analisa / Sifat Fisik
Keterangan Kecamatan Desa Kampung LS BT pH
TDS
(mg/L)
DHL
(Umos/cm2)
Webua 2 09o 00’ 26,5” 125
o 06’ 16,4” 3.5 7.46 270 400 Belum diturap
Webua 3 09o 00’ 26,5” 125
o 06’ 16,4” 0.5 - - - Belum diturap
Webua 4 09o 00’ 28,4” 125
o 06’ 15,7” 0.5 - - - Belum diturap
Weraikuak 1 09o 00’ 32,4” 125
o 06’ 22,5” 35.7 7.49 300 450 Belum diturap
Weraikuak 2 09o 00’ 32,4” 125
o 06’ 22,5” - - - - Belum diturap
Kroe Weselawak 09o 01’ 14,8” 125
o 06’ 43,6” 2 7.4 320 480 Belum diturap
Raifatus Wetear 09o 04’ 17,9” 125
o 07’ 28,0” 3 7.47 360 530 Diturap
8 Sasitamean Asmanniea Loleon Oenoah 09o 28’ 22,5” 125
o 50’ 50,2” 1
7.5 410 610 Diturap, Diesel
rusak
Oeboakmatin 0.5 - - -
Oefatureuk 2 - - -
Klatun Klatun 09o 27’ 05,9” 125
o 50’ 16,8” 7 - - -
9 Lasiolat Fatulotu Fatulotu Weau 09o 04’ 06,1” 125
o 03’ 02,7” 7 7.29 340 510 Diturap
Takarabat Wekiik 09o 03’ 51,8” 125
o 03’ 04,1” 0.3 - - -
Amatohu 09o 03’ 52,3” 125
o 02’ 33,8” 0.3 - - - Belum diturap
Lahurus Lahurus 09o 03’ 52,3” 125
o 02’ 33,8” 17 7.52 231 523 Diturap
Baudaokma Hein Wemerut 09o 03’ 19,8” 125
o 02’ 28,9” 0.7 7,61 270 410 Belum diturap
Numoba 09o 03’ 14,8” 125
o 03’ 33,8” 0.3 - - - Belum diturap
Wekaen - - - -
Wetihu 1 09o 03’ 13,9” 125
o 03’ 20,7” - 7.58 270 370 Belum diturap
Wetihu 2 09o 03’ 13,9” 125
o 03’ 20,7” 120 - - -
Wetihu 3 09o 03’ 13,9” 125
o 03’ 20,7” - - - -
Dualasiraiulun Maulakak Weau 09o 05’ 01,9” 125
o 05’ 05,2” 0.5 7.98 230 330 Diturap
Wehalek 1 09o 05’ 29,8” 125
o 05’ 20,8” 75 8.18 250 370 Belum diturap
Wehalek 2 09o 05’ 27,4” 125
o 05’ 17,4” - - - - Belum diturap
Wehalek 3 45 - - - Belum diturap
Siata - - - - Diturap
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--4433
No
Lokasi Mata Air Nama
mata Air
Koordinat Debit
(L/det)
Hasil Analisa / Sifat Fisik
Keterangan Kecamatan Desa Kampung LS BT pH
TDS
(mg/L)
DHL
(Umos/cm2)
Lakanmanu Haliren Matawain
(Wefeto) 09
o 04’ 41,1” 125
o 04’ 07,9” 2.5
7.8 350 530 Diturap
Matawain
(Weman) 09
o 04’ 41,1” 125
o 04’ 07,9” 0.5
penguk
uranny
a
penguk
uranny
a
pengukuran
nya
Diturap
10 Lamaknen Dirun - Wenu; Kanlai;
Ewigie; Lesuama;
Berewen;
Fatumutin;
Weonu; Hut;
Lookun; Liurai;
Wehan; Solimar;
Mauhale &
Sihata
- - - - - - 15 nama mata air
belum dilakukan
pemantauan,
lokasi dan debit
11 Raimanus Teun Teun Abaibuti 09o 21’ 54,8” 124
o 52’ 56,8” 6 7.3 390 610 Belum diturap
Hera 4 - - - Diturap
Naihu 2 - - -
Seon Kekuun Kekuun 1 09o 22’ 39,0” 124
o 53’ 09,1” - 7.34 400 590 Diturap
Kekuun 2 09o 22’ 39,0” 124
o 53’ 09,1” - - - - Diturap
Kekuun 3 09o 22’ 39,0” 124
o 53’ 09,1” 6 - - - Diturap
Kekuun 4 09o 22’ 39,0” 124
o 53’ 09,1” - - - - Diturap
12 Weliman Weliman Weliman Weliman 09o 37’ 21,8” 124
o 52’ 01,6” 660 7.25 480 750 Diturap
13 Malaka
Tengah Wehaki Laran Matankanuan 09
o 34’ 21,2” 124
o 53’ 42,8” 5
7.28 380 580 Diturap
Wetiaau 09o 34’ 21,2” 124
o 53’ 42,8” 7 - - - Belum diturap
Weau 09o 34’ 07,9” 124
o 53’ 23,0” 10 7.68 390 590 Diturap
Wemaromak 09o 34’ 23,9” 124
o 53’ 58,2” 3 7.11 530 810 Diturap
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--4444
No
Lokasi Mata Air Nama
mata Air
Koordinat Debit
(L/det)
Hasil Analisa / Sifat Fisik
Keterangan Kecamatan Desa Kampung LS BT pH
TDS
(mg/L)
DHL
(Umos/cm2)
(feto)
Wemaromak
(man) 09
o 34’ 23,9” 124
o 53’ 58,2” 2
7.11 530 810 Diturap
Kamanasa Betun Wetubaki 09o 33’ 02,1” 124
o 54’ 38,5” 8 7.2 269 617 Diturap
14 Malaka Timur Bonibais Baunasa Inkatis 09o 23’ 05,0” 124
o 53’ 25,4” 5 7.26 450 780 Diturap
Wemeda Babahane Babahare 09o 25’ 56,0” 124
o 54’ 38,5” 2 - - - Diturap
15 Kobalima Lakekun Barat Lakekun Wematek 09o 31’ 14,5” 124
o 56’ 33,1” 0.5 6.93 1280 1970 Diturap
Litamali Litamali Wemasu 1 09o 30’ 11,6” 124
o 59’ 59,5” 3 7.58 660 1010 Diturap
Rainawe Rainawe Webua 1 09o 28’ 59,4” 124
o 02’ 47,3” - 6.93 890 1390 Diturap
Webua 2 09o 28’ 59,4” 124
o 02’ 47,3” 3 - - - Diturap
Weseli 2.5 - - -
Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi Kab. Belu, 2010, Penyusunan Materplan Air Minum Kawasan Perkotaan Bappeda Kab.Belu. TA.2011
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--4455
Tabel 4. 20 Nama Lokasi, Sumber dan Debit Embung di Kabupaten Belu dan Kabupaten Malaka
No. Nama
Waduk / Embung Irigasi
Lokasi Embung Tahun
Pembuatan Kecamatan Desa / Dusun
1 Embung Sesekoe Atambua Barat Umanen -
2 Embung Haliunlun Kota Atambua Fatubenao 2008
3 Embung Bereama Kobalima Babulu Selatan -
4 Embung Babulu I Kobalima Babulu 2009
5 Embung Alas Selatan Kobalima Timur Alas Selatan -
6 Embung Biakhale Kakuluk Mesak Fatuketi 1994
7 Embung Fatuketi Kakuluk Mesak Fatuketi 1994
8 Embung Fatuatis I Kakuluk Mesak Dualaus 1995
9 Embung Fatuatis II Kakuluk Mesak Dualaus 1995
10 Embung Baikene Kakuluk Mesak Dualaus 1995
11 Embung Oebuluan Kakuluk Mesak Fatuketi 1996
12 Embung Tniumanu Laen Manen Tniumanu 2008
13 Embung Meotroy Laen Manen Meotroy 2009
14 Embung Duomone Lasiolat Lasiolat 2005
15 Embung Raman Lasiolat Fatulotu -
16 Embung Dualasi Lasiolat Dualasi 2008
17 Embung Halifehan Lamaknen Halifehan 1997
18 Embung Luaguyu Lamaknen Luaguyu 1997
19 Embung Delebotu Lamaknen Dirun -
20 Embung Fulanfehan Lamaknen Dirun 2008
21 Embung Holgoto Lamaknen Fulur 2008
22 Embung Mahui Lamaknen Mahuitas 2009
23 Embung Lakuuman Lamaknen Selatan Lutharahato 2008
24 Embung Abistais Lamaknen Selatan Lakmaras 2009
25 Embung Nualain Lamaknen Selatan Nualain 2009
26 Embung Lo’onuna Lamaknen Selatan Lo’onuno -
27 Embung Kusa Malaka Timur Kusa 1993
28 Embung Oeniareu Malaka Timur Oeniareu 1996
29 Embung Bonan Malaka Timur Bonan 1996
30 Embung Fatukmetak Malaka Timur Sanleo -
31 Embung Halioan Malaka Tengah Barone 2008
32 Embung Fatukbesi Malaka Tengah Kakaniuk -
33 Embung Tolerun Nanaet Dubesi Lawalutoius 1996
34 Embung Nanaet Nanaet Dubesi Fohoeka 2008
35 Embung Dubesi Nanaet Dubesi Dubesi 2009
36 Embung Haliheobesi Raimanuk Rafae 2001
37 Embung Faturika Raimanuk Faturika 2008
38 Embung Fatuahu Raimanuk Rafae 2008
39 Embung Okleo Rinhat Biudukfoho 2001
40 Embung Saenama Rinhat Saenama 2009
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--4466
No. Nama
Waduk / Embung Irigasi
Lokasi Embung Tahun
Pembuatan Kecamatan Desa / Dusun
41 Embung Boen Rinhat Boen 2009
42 Embung Buris Rinhat Biris 2009
43 Embung Buris Rinhat Raifatus 2009
44 Embung Loncilon Rinhat Aitoun 2007
45 Embung Fatutofur Rinhat Toheleoen 2009
46 Embung Umutnana Sasta Mean Umutnana 2009
47 Embung Naisau Sasta Mean Naisau -
48 Embung Naiumu Tasifeto Barat Naiumu 2009
49 Embung Tala Tasifeto Barat Tala 1993
50 Embung Naekasa Tasifeto Barat Naekasa 1994
51 Embung Haliskun Tasifeto Barat Halisikun 1994
52 Embung Halikefen Tasifeto Barat Haikelen 1994
53 Embung Oetio Tasifeto Barat Naekasa 1994
54 Embung Kimbana Tasifeto Barat Bakustulama 1994
55 Embung Fatukarau Tasifeto Barat Fatukarau 1994
56 Embung Waikada Tasifeto Barat Waikada 1996
57 Embung Bekomean Tasifeto Timur Naiomu 2008
58 Embung Taslengluhan Tasifeto Timur Umaklaran 1993
59 Embung Wesasuit Tasifeto Timur Wesasuit 1997
60 Embung Salore Tasifeto Timur Tulakadi 1997
61 Embung Haliwen Tasifeto Timur Umaklaran 2002
62 Embung Sirani Tasifeto Timur Umaklaran 2002
63 Embung Haekrit Tasifeto Timur Marieten 2007
Sumber : RTRW Kabupaten Belu Tahun 2010, Penyusunan Materplan Air Minum Kawasan Perkotaan Bappeda
Kab.Belu. TA.20011
4.1.1.6 Irigasi dan Kebutuhan Air Bersih
Untuk melayani aktivitas wilayah dalam rangka mendorong produksi pertanian, maka
diperlukan upaya membentuk dan menambah jaringan prasarana irigasi, pada setiap
kecamatan potensial produksi tinggi tersebut. Pemerintah daerah Kabupaten Belu dan
Kabupaten Malaka telah membangun beberapa prasarana dan sarana irigasi,
diantaranya adalah Embung Sirani dan Embung Haekrit. Kedua embung ini selain
berfungsi untuk mengairi areal sawah juga digunakan sebagai air baku bersih/minum.
Lokasi kedua embung ini di letaknya tidak jauh dari Kota Atambua sehingga
diharapkan kedua embung ini juga bisa memenuhi kebutuhan air bersih/minum untuk
Kota Atambua dan sekitarnya.
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--4477
Potensi Embung Sirani/Haliwen sebesar 20 liter/detik sebagai irigasi (Gambar 4.2),
Embung Haekrit dibangun pada Tahun 2007 – 2009 dengan sumber dana LOAN IP-
509 di manfaatkan untuk air bersih/minum, terletak di Desa Manleten, Kecamatan
Tasifeto Timur. Luas DAS Embung Haekrit sebesar 29,4 Km² dengan potensi Embung
Haekrit 30 Liter/detik (Gambar 4.3)
Tujuan pembangunan Embung Haekrit adalah :
1. Untuk mengairi areal irigasi potensial seluas 300 Ha, dengan intensitas tanam
sebesar 250 %.
2. Suplai air baku sebesar 30 liter/detik, untuk desa sekitarnya dan sebagian Kota
Atambua.
3. Konservasi sumber daya air dan lahan.
Bendungan Benanain dibangun pada Mei Tahun 2005 lokasi Desa Kakaniuk,
Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka (Gambar 4.4) di lengkapi dengan
sistem irigasi Malaka dengan kapasitas bendungannya yang mampu mengairi daerah
irigasi seluas 10.000 Ha yang mencakup wilayah Kecamatan Malaka Barat, Kecamatan
Malaka Tengah, Kecamatan Weliman, Kecamatan Wewiku dan Kabupaten Kobalima.
Dimanfaatkan sebagai sumber bersih/minum PDAM / IKK debit 25 Liter/detik
dibangun Ditjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum.
Gambar 4. 2 Embung Sirani / Haliwen, Kecamatan Tasifeto Timur
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--4488
Gambar 4. 3 Embung Haekrit, Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur
Gambar 4. 4 Bendungan Benanain, lokasi Desa Kakaniuk, Kecamatan Malaka Tengah,
Kab.Malaka
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--4499
4.1.1.7 Mata Air
Mata air adalah air tanah yang secara alami muncul karena adanya hubungan antara
akuifer dengan permukaan tanah. Jumlah Mata air di Kabupaten Belu sebanyak 24
mata air, sebagian besar tersebar pada Kecamatan Weliman dengan debit air sebesar
5 Liter/detik. Adapun data-data mata air yang sekaligus merupakan sumber air bersih
di Kabupaten Belu dapat dilihat pada Tabel 4.21.
Tabel 4. 21 Lokasi, Nama Sumber dan Debit Mata Air di Kabupaten Belu dan Kabupaten Malaka
No. Lokasi Sumber Mata Air Nama
Sumber
Debit
(L/detik) Keterangan
Kabupaten Desa
1 Belu Sasitamean Beaneno 2 -
2 Belu Mauhuitas Silala 0.7 -
3 Belu Dsn. Naebone Naebone 2 -
4 Malaka Malaka Barat Leunklok 7.5 -
5 Belu Fatuaruin Naibone 2.5 -
6 Belu Fatulotu Fatulotu 2.5 -
7 Belu Naitimu Inleat 1.5 Panjang pipa 8800 m
8 Belu Dirun Berewen 1.5 Panjang pipa 2792 m
9 Malaka Wesel Wesel 0.5 -
10 Belu Biudukfoho Biudukfoho 2.5 -
11 Belu Berewen Sisi 2.5 -
12 Malaka Weliman Weliman 5 Panjang pipa 10184 m
13 Malaka Weliman Weliman 0.5 Panjang pipa 822 m
14 Belu Niti / Webora Niti 1 Panjang pipa 2820 m
15 Belu Webereliku Tukuneno 1 Panjang pipa 2124 m
16 Belu Abatsali Umaklaran 2.5 Panjang pipa 3300 m
17 Belu Lesuama (Thp.I) Dirun 2.5 Panjang pipa 2170 m
18 Belu Wehedan Lakekun - Panjang pipa 796 m
19 Belu Lesuama (Thp.II) Dirun 2.5 Panjang pipa 3648 m
20 Belu Inleat Tasbar 1.5 Panjang pipa 150 m
21 Malaka Weseli Kobalima 2 Panjang pipa 264 m
22 Belu Motarama Naekasa 2 Panjang pipa 4049 m
23 Malaka Wehanok Barada - Panjang pipa 1671 m
24 Belu Berewen Dirun 2.5 Panjang pipa 500 m
Sumber: Dinas Kimpraswil Kab Belu Bid. Cipta Karya, 2009. Penyusunan Materplan Air Minum Kawasan Perkotaan
Bappeda Kab.Belu. TA.20011
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--5500
a. Unit Air Baku
Unit air baku yang digunakan oleh PDAM Kabupaten Belu saat ini berasal dari
Mata Air Lahurus, Mata Air Tirta Bron-A1, Mata Air Tita Bron-A2 dan Mata Air
Bron-C. Sedangkan untuk air yang berasal dari Embung Haekrit masih dalam
tahap pembangunan. Rekapitulasi sumber air yang digunakan PDAM Kabupaten
Belu dapat dilihat pada Tabel 4.22 dibawah ini. Berdasarkan tabel di atas dapat
diketahui total kapasitas produksi PDAM Kabupaten Belu adalah 42 L/det
sedangkan kapasitas terpasangnya adalah 82 L/det.
Tabel 4. 22 Sumber Air Baku PDAM Kabupaten Belu
No. Nama
Sumber Air
Sistem
Pengaliran
Kapasitas
Sumber Air
(L/det)
Kapasitas
Terpasang
(L/det)
Kapasitas
Produksi
(L/det)
1 MA. Lahurus Gravitasi 120 20 20
2 MA. Tirta Bron-A1 Gravitasi 12 15 10
3 MA. Tirta Bron-A2 Gravitasi 5 5 3
4 MA. Tirta Bron-C Gravitasi 10 12 9
5 Embung Haekrit Pompa 30 30 -
Total 177 82 42
Sumber: PDAM Kabupaten Belu 2011, Penyususnan Materplan Air Minum Kawasan Perkotaan Bappeda Kab.Belu.
TA.2011
b. Mata Air Lahurus
Lokasi mata air MA. Lahurus berada pada elevasi + 559,00 m di Desa Fatulotu,
Kecamatan Lasiolat mempunyai kapasitas sumber mata air sebesar 120 L/det.
Kapasitas yang terpasang dan diproduksi sebesar 20 L/det. Sistem perpipaan
berdiameter 100 mm sebanyak dua buah dari bangunan broncaptering mata air
Lahurus dialirkan menuju ke bak pengumpul yang berdimensi Panjang 4 m, Lebar
2,8 m dan Tinggi 2,5 m. Dari bak pengumpul air di alirkan secara gravitasi
menggunakan pipa transmisi berdiameter 200 mm menuju reservoir Fatubenao,
reservoir Waituan dan sebagian menuju Desa Fatubenao, begitu juga dialirkan ke
Desa Lasiolat Kecamatan Lasiolat, Desa Manleten dan Desa Sarabau Kecamatan
Tasifeto Timur.
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--5511
c. Mata Air Tirta Bron A1
Mata Air Tirta Bron -A1 berada pada elevasi + 360,00 m dan terletak di Desa
Fatukbot, Kecamatan Atambua Selatan. Kapasitas sumber mata air sebesar 12
L/det, kapasitas terpasang sebesar 15 L/det dan diproduksi produksi sebesar 10
L/det. Sistem perpipaan dari mata air Tirta Bron-A1, pipa outlet berdiameter 200
mm. Pipa tersebut diatas dialirkan menuju kedaerah pelayanan Kecamatan
Atambua Barat, Atambua Selatan dan Kota Atambua.
d. Mata Air Tirta Bron A2
Lokasi mata Air/MA.Tirta Bron-A2 berada pada elevasi + 360,00 m dan terletak di
Desa Fatukbot, Kecamatan Atambua Selatan. Kapasitas sumber Tirta Bron-A1
sebesar 5 L/det, kapasitas terpasang sebesar 5 L/det dan diproduksi sebesar 3
L/det. Sistem perpipaan berdiameter 100 mm dari mata air Tirta Bron-A2 dialirkan
menuju ke daerah pelayanan di Kecamatan Atambua Selatan.
e. Mata Air Tirta Bron C
Lokasi mata Air/ MA. Tirta Bron-C di Desa Fatukbot, Kecamatan Atambua Selatan
dengan elevasi + 373,00 m mempunyai kapasitas sumber mata air sebesar 10
L/det. Kapasitas terpasang sebesar 12 L/det dan diproduksi sebesar 9 L/det.
menggunakan system perpipaan berdiameter 150 mm. Selanjutnya pipa tersebut
dialirkan menuju daerah pelayanan di Kecamatan Atambua Selatan, Atambua
Barat dan Kota Atambua.
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--5522
A. Irigasi
WS Benanain memiliki lahan sawah seluas 14304 Ha dan baru terlayani jaringan irigasi seluas : 12797 Ha (89 %) serta masih memiliki potensi
lahan irigasi seluas : 49173 Ha.
Berikut ini adalah daerah-daerah irigasi yang sedang dikembangkan di dalam Wilayah Sungai Benanain.
Tabel 4. 23 Daerah Irigasi Dalam WS Benanain
NO NO
DAS NAMA DAS
NAMA DAERAH
IRIGASI KEWENANGAN
L O K A S I
LUAS DAERAH IRIGASI (HA)
TOTAL
LUAS
(HA)
POTENSIAL BELUM POTENSIAL
SAWAH BELUM
SAWAH
ALIH
FUNGSI
JUM
LAH SAWAH
BELUM
SAWAH
JUM
LAH KABUPATEN KECAMATAN IRIGASI BELUM
IRIGASI
JUM
LAH
1 1 DAS EKAT BUK PUSAT KAB. TTU KEC. BIKOMI NILULAT 0 0 0 0 0 0 5 45 50 50
2 1 DAS EKAT INBATE PUSAT KAB. TTU KEC. BIKOMI NILULAT 0 0 0 0 0 0 5 45 50 50
3 2 DAS BANAIN OELFAUB PROVINSI KAB. TTU KEC. BIKOMI UTARA 50 0 50 0 0 50 0 200 200 250
4 4 DAS BAKITOLAS JAK PUSAT KAB. TTU KEC. BIKOMI UTARA 0 0 0 0 0 0 10 140 150 150
5 8 DAS OEMANU MENA / KAUBELE PUSAT KAB. TTU KEC. INSANA UTARA 586 101 687 0 0 687 0 402 402 1089
6 10 DAS PUNU PONU PUSAT KAB. TTU KEC. BIBOKI ANLEU 330 43 373 0 0 373 0 1057 1057 1430
7 11 DAS HASFUIK MAUBESI TANTORI / FATUONI PUSAT KAB. TTU KEC. BIBOKI ANLEU 0 0 0 0 0 0 25 395 420 420
8 13 DAS SELOWAI AINIBA KABUPATEN KAB. BELU KEC. KAKULUK MESAK 0 0 0 0 0 0 45 105 150 150
9 14 DAS UMAKLARAN HALIWEN PUSAT KAB. BELU KEC. TASIFETO TIMUR 50 0 50 249 0 299 0 0 0 299
10 14 DAS UMAKLARAN BUTASIK KABUPATEN KAB. BELU KEC. TASIFETO BARAT 150 0 150 0 0 150 0 0 0 150
11 14 DAS UMAKLARAN TAEKSORUK KABUPATEN KAB. BELU KEC. TASIFETO TIMUR 0 0 0 0 0 0 45 105 150 150
12 14 DAS UMAKLARAN SEONPASAR KABUPATEN KAB. BELU KEC. TASIFETO BARAT 0 0 0 0 0 0 30 70 100 100
13 14 DAS UMAKLARAN WEBUNI KABUPATEN KAB. BELU KEC. TASIFETO BARAT 0 0 0 0 0 0 30 70 100 100
14 14 DAS UMAKLARAN WEKARI KABUPATEN KAB. BELU KEC. TASIFETO BARAT 0 0 0 0 0 0 15 35 50 50
15 14 DAS UMAKLARAN LALOSUK KABUPATEN KAB. BELU KEC. TASIFETO BARAT 0 0 0 0 0 0 15 35 50 50
16 20 DAS LASIOLAT NOBELU PUSAT KAB. BELU KEC. TASIFETO TIMUR 128 0 128 0 0 128 0 0 0 128
17 20 DAS LASIOLAT BUATOK KABUPATEN KAB. BELU KEC. TASIFETO TIMUR 0 0 0 0 0 0 30 70 100 100
18 20 DAS LASIOLAT TAKIRIN KABUPATEN KAB. BELU KEC. TASIFETO TIMUR 0 0 0 0 0 0 120 0 120 120
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--5533
NO NO
DAS NAMA DAS
NAMA DAERAH
IRIGASI KEWENANGAN
L O K A S I
LUAS DAERAH IRIGASI (HA)
TOTAL
LUAS
(HA)
POTENSIAL BELUM POTENSIAL
SAWAH BELUM
SAWAH
ALIH
FUNGSI
JUM
LAH SAWAH
BELUM
SAWAH
JUM
LAH KABUPATEN KECAMATAN IRIGASI BELUM
IRIGASI
JUM
LAH
19 24 DAS TALAU HAEKESAK PUSAT KAB. BELU KEC. RAIHAT 361 0 361 0 0 361 0 239 239 600
20 24 DAS TALAU MAUBUSA PUSAT KAB. BELU KEC. RAIHAT 259 0 259 0 0 259 0 1091 1091 1350
21 25 DAS LAMAKMEN HOLEKI PUSAT KAB. BELU KEC. LAMAKNEN 100 0 100 0 0 100 0 350 350 450
22 25 DAS LAMAKMEN HALILEKI PUSAT KAB. BELU KEC. LAMAKNEN 150 0 150 0 0 150 0 300 300 450
23 29 DAS ALAS ALAS PROVINSI KAB. BELU KEC. KOBA LIMA
TIMUR 50 0 50 0 0 50 0 1600 1600 1650
24 31 DAS RAINAWE TUBAKI PROVINSI KAB. BELU KEC. NANAET DUBESI 50 0 50 0 0 50 0 250 250 300
25 31 DAS RAINAWE RAIMETAN KABUPATEN KAB. BELU KEC. KOBA LIMA 150 0 150 0 0 150 0 0 0 150
26 31 DAS RAINAWE WEOAN KABUPATEN KAB. BELU KEC. NANAET DUBESI 0 0 0 0 0 0 30 70 100 100
27 33 DAS LAWALU TOLOK PROVINSI KAB. BELU KEC. MALAKA TENGAH 50 0 50 0 0 50 0 550 550 600
28 33 DAS LAWALU WAEMAROMAK PROVINSI KAB. BELU KEC. MALAKA TENGAH 150 0 150 0 0 150 0 50 50 200
29 33 DAS LAWALU LAKEKUN I & II PROVINSI KAB. BELU KEC. KOBA LIMA 25 0 25 0 0 25 0 225 225 250
30 33 DAS LAWALU ETURAIFOU PROVINSI KAB. BELU KEC. MALAKA TENGAH 25 0 25 0 0 25 0 100 100 125
31 33 DAS LAWALU WEMATEK PROVINSI KAB. BELU KEC. KOBA LIMA 50 0 50 0 0 50 0 150 150 200
32 33 DAS LAWALU DEROK KABUPATEN KAB. BELU KEC. WELIMAN 0 0 0 0 0 0 30 70 100 100
33 33 DAS LAWALU WEBUA KABUPATEN KAB. BELU KEC. MALAKA TENGAH 0 0 0 0 0 0 30 70 100 100
34 34 DAS BENANAIN LURASIK PUSAT KAB. TTU KEC. BIBOKI UTARA 250 154 404 0 26 430 0 0 0 430
35 34 DAS BENANAIN HAEKTO PUSAT KAB. TTU KEC. NOEMUTI TIMUR 300 100 400 0 0 400 0 0 0 400
36 34 DAS BENANAIN BILUANA PUSAT KAB. TTU KEC. MIOMAFFO
TENGAH 80 320 400 0 0 400 0 0 0 400
37 34 DAS BENANAIN SEKO PUSAT KAB. TTU KEC. MIOMAFFO
BARAT 0 0 0 0 0 0 5 75 80 80
38 34 DAS BENANAIN AROKI PUSAT KAB. TTU KEC. BIBOKI UTARA 200 42 242 0 0 242 0 1000 1000 1242
39 34 DAS BENANAIN MALAKA PUSAT KAB. BELU KEC. MALAKA TENGAH 6700 0 6700 0 0 6700 100 18525 18725 25325
40 34 DAS BENANAIN FATUBESI PUSAT KAB. BELU KEC. SASITA MEAN 10 0 10 640 0 650 0 1000 1000 1650
41 34 DAS BENANAIN OBOR PUSAT KAB. BELU KEC. MALAKA TIMUR 308 0 308 0 0 308 0 1507 1507 1815
42 34 DAS BENANAIN BOKIS PROVINSI KAB. TTU KEC. INSANA 80 120 200 0 0 200 0 200 200 400
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--5544
NO NO
DAS NAMA DAS
NAMA DAERAH
IRIGASI KEWENANGAN
L O K A S I
LUAS DAERAH IRIGASI (HA)
TOTAL
LUAS
(HA)
POTENSIAL BELUM POTENSIAL
SAWAH BELUM
SAWAH
ALIH
FUNGSI
JUM
LAH SAWAH
BELUM
SAWAH
JUM
LAH KABUPATEN KECAMATAN IRIGASI BELUM
IRIGASI
JUM
LAH
43 34 DAS BENANAIN NAIN PROVINSI KAB. TTU KEC. KOTA
KEFAMENANU 150 147 297 0 0 297 0 3 3 300
44 34 DAS BENANAIN MAURISU PROVINSI KAB. TTU KEC. INSANA BARAT 50 0 50 0 0 50 0 350 350 400
45 34 DAS BENANAIN SATAB PROVINSI KAB. TTU KEC. MIOMAFFO
BARAT 50 0 50 0 0 50 0 215 215 265
46 34 DAS BENANAIN OELOLOK PROVINSI KAB. TTU KEC. INSANA 147 3 150 0 0 150 0 0 0 150
47 34 DAS BENANAIN BAKATEU PROVINSI KAB. BELU KEC. MALAKA TENGAH 25 0 25 0 0 25 0 75 75 100
48 34 DAS BENANAIN WELIMAN PROVINSI KAB. BELU KEC. WELIMAN 250 0 250 0 0 250 0 750 750 1000
49 34 DAS BENANAIN LOLI KABUPATEN KAB. TTS KEC. POLEN 37 0 37 0 0 37 0 165 165 202
50 34 DAS BENANAIN BONLE'U I KABUPATEN KAB. TTS KEC. TOBU 0 0 0 0 0 0 200 0 200 200
51 34 DAS BENANAIN OEPUNU KABUPATEN KAB. TTS KEC. AMANUBAN
TIMUR 30 40 70 15 0 85 0 75 75 160
52 34 DAS BENANAIN LOPON OEFUI KABUPATEN KAB. TTS KEC. POLEN 0 0 0 0 0 0 160 0 160 160
53 34 DAS BENANAIN SONAMNASI KABUPATEN KAB. TTS KEC. POLEN 0 0 0 0 0 0 160 0 160 160
54 34 DAS BENANAIN BONLE'U II KABUPATEN KAB. TTS KEC. TOBU 0 0 0 0 0 0 100 0 100 100
55 34 DAS BENANAIN FAFINISIN KABUPATEN KAB. TTS KEC. POLEN 0 0 0 0 0 0 100 0 100 100
56 34 DAS BENANAIN KAKAS KABUPATEN KAB. TTS KEC. POLEN 25 0 25 0 0 25 0 55 55 80
57 34 DAS BENANAIN HAUABAS KABUPATEN KAB. TTS KEC. POLEN 0 0 0 0 0 0 24 56 80 80
58 34 DAS BENANAIN TUAPUTU KABUPATEN KAB. TTS KEC. FATUKOPA 0 0 0 0 0 0 24 56 80 80
59 34 DAS BENANAIN ELONAEK KABUPATEN KAB. TTS KEC. POLEN 0 0 0 0 0 0 23 52 75 75
60 34 DAS BENANAIN TUNE KABUPATEN KAB. TTS KEC. TOBU 0 0 0 0 0 0 21 49 70 70
61 34 DAS BENANAIN FAILET KABUPATEN KAB. TTS KEC. AMANUBAN
BARAT 0 0 0 0 0 0 18 42 60 60
62 34 DAS BENANAIN LAOB KABUPATEN KAB. TTS KEC. POLEN 0 0 0 0 0 0 18 42 60 60
63 34 DAS BENANAIN BISTITI KABUPATEN KAB. TTS KEC. OENINO 0 0 0 0 0 0 18 42 60 60
64 34 DAS BENANAIN NOELAKU KABUPATEN KAB. TTS KEC. KUATNANA 50 0 50 0 0 50 0 80 80 130
65 34 DAS BENANAIN TENE KABUPATEN KAB. TTS KEC. OENINO 0 0 0 0 0 0 65 0 65 65
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--5555
NO NO
DAS NAMA DAS
NAMA DAERAH
IRIGASI KEWENANGAN
L O K A S I
LUAS DAERAH IRIGASI (HA)
TOTAL
LUAS
(HA)
POTENSIAL BELUM POTENSIAL
SAWAH BELUM
SAWAH
ALIH
FUNGSI
JUM
LAH SAWAH
BELUM
SAWAH
JUM
LAH KABUPATEN KECAMATAN IRIGASI BELUM
IRIGASI
JUM
LAH
66 34 DAS BENANAIN OENAEK KABUPATEN KAB. TTS KEC. FATUMNASI 50 0 50 0 0 50 0 10 10 60
67 34 DAS BENANAIN FAELUBU KABUPATEN KAB. TTS KEC. POLEN 0 0 0 0 0 0 60 0 60 60
68 34 DAS BENANAIN HAUSUSU KABUPATEN KAB. TTS KEC. POLEN 0 0 0 0 0 0 60 0 60 60
69 34 DAS BENANAIN FUKA KABUPATEN KAB. TTS KEC. AMANUBAN
TIMUR 0 0 0 0 0 0 45 0 45 45
70 34 DAS BENANAIN NOENONI II KABUPATEN KAB. TTS KEC. OENINO 45 0 45 0 0 45 0 0 0 45
71 34 DAS BENANAIN TUANANU KABUPATEN KAB. TTS KEC. OENINO 0 0 0 0 0 0 14 31 45 45
72 34 DAS BENANAIN OEHALA I KABUPATEN KAB. TTS KEC. MOLLO TENGAH 0 0 0 0 0 0 5 35 40 40
73 34 DAS BENANAIN TUATUKA KABUPATEN KAB. TTS KEC. OENINO 0 0 0 0 0 0 15 25 40 40
74 34 DAS BENANAIN TUINAEK KABUPATEN KAB. TTS KEC. OENINO 0 0 0 0 0 0 12 28 40 40
75 34 DAS BENANAIN NUNUTAPI KABUPATEN KAB. TTS KEC. POLEN 0 0 0 0 0 0 12 28 40 40
76 34 DAS BENANAIN OEHALA II KABUPATEN KAB. TTS KEC. MOLLO TENGAH 0 0 0 0 0 0 10 30 40 40
77 34 DAS BENANAIN NUNA KABUPATEN KAB. TTS KEC. POLEN 11 0 11 0 0 11 0 26 26 37
78 34 DAS BENANAIN NOENONI I KABUPATEN KAB. TTS KEC. OENINO 35 0 35 0 0 35 0 0 0 35
79 34 DAS BENANAIN PUNA KABUPATEN KAB. TTS KEC. OENINO 0 0 0 0 0 0 10 25 35 35
80 34 DAS BENANAIN PAUMENU KABUPATEN KAB. TTS KEC. POLEN 0 0 0 0 0 0 9 21 30 30
81 34 DAS BENANAIN TESILEU KABUPATEN KAB. TTS KEC. OENINO 0 0 0 0 0 0 9 21 30 30
82 34 DAS BENANAIN BIBONAK KABUPATEN KAB. TTS KEC. POLEN 0 0 0 0 0 0 9 21 30 30
83 34 DAS BENANAIN OEMANAS KABUPATEN KAB. TTS KEC. AMANUBAN
TIMUR 0 0 0 0 0 0 8 17 25 25
84 34 DAS BENANAIN OELUAN KABUPATEN KAB. TTU KEC. NOEMUTI 76 0 76 0 0 76 0 0 0 76
85 34 DAS BENANAIN TUALENE KABUPATEN KAB. TTU KEC. BIBOKI UTARA 108 72 180 0 0 180 0 0 0 180
86 34 DAS BENANAIN BAKAN KABUPATEN KAB. TTU KEC. BIBOKI UTARA 120 80 200 0 0 200 0 0 0 200
87 34 DAS BENANAIN HAUTEAS KABUPATEN KAB. TTU KEC. BIBOKI UTARA 60 40 100 0 0 100 0 0 0 100
88 34 DAS BENANAIN TUALEU KABUPATEN KAB. TTU KEC. INSANA 50 0 50 0 0 50 0 0 0 50
89 34 DAS BENANAIN KIUOLA KABUPATEN KAB. TTU KEC. NOEMUTI 50 30 80 0 0 80 15 0 15 95
90 34 DAS BENANAIN PULO KABUPATEN KAB. TTU KEC. NOEMUTI 75 50 125 0 0 125 0 75 75 200
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--5566
NO NO
DAS NAMA DAS
NAMA DAERAH
IRIGASI KEWENANGAN
L O K A S I
LUAS DAERAH IRIGASI (HA)
TOTAL
LUAS
(HA)
POTENSIAL BELUM POTENSIAL
SAWAH BELUM
SAWAH
ALIH
FUNGSI
JUM
LAH SAWAH
BELUM
SAWAH
JUM
LAH KABUPATEN KECAMATAN IRIGASI BELUM
IRIGASI
JUM
LAH
91 34 DAS BENANAIN OEKOPA KABUPATEN KAB. TTU KEC. BIBOKI TAN’PAH 120 80 200 0 0 200 0 50 50 250
92 34 DAS BENANAIN OEMEU KABUPATEN KAB. TTU KEC. NOEMUTI TIMUR 0 0 0 0 0 0 100 0 100 100
93 34 DAS BENANAIN POPNAM KABUPATEN KAB. TTU KEC. NOEMUTI TIMUR 0 0 0 0 0 0 60 0 60 60
94 34 DAS BENANAIN TFOIN KABUPATEN KAB. TTU KEC. NOEMUTI TIMUR 0 0 0 0 0 0 100 0 100 100
95 34 DAS BENANAIN KUSTANIS KABUPATEN KAB. TTU KEC. NOEMUTI 0 0 0 0 0 0 70 0 70 70
96 34 DAS BENANAIN BAIKH KABUPATEN KAB. TTU KEC. NOEMUTI 0 0 0 0 0 0 60 0 60 60
97 34 DAS BENANAIN BENKOKO KABUPATEN KAB. TTU KEC. INSANA 0 0 0 0 0 0 150 0 150 150
98 34 DAS BENANAIN OELIMA KABUPATEN KAB. TTU KEC. BIBOKI SELATAN 0 0 0 0 0 0 40 0 40 40
99 34 DAS BENANAIN UPUNAEK KABUPATEN KAB. TTU KEC. BIKOMI SELATAN 0 0 0 0 0 0 21 49 70 70
100 34 DAS BENANAIN KLAE KABUPATEN KAB. TTU KEC. BIKOMI SELATAN 0 0 0 0 0 0 15 35 50 50
101 34 DAS BENANAIN OEMANU KABUPATEN KAB. TTU KEC. NOEMUTI 0 0 0 0 0 0 18 42 60 60
102 34 DAS BENANAIN PNUININ KABUPATEN KAB. TTU KEC. NOEMUTI 0 0 0 0 0 0 20 45 65 65
103 34 DAS BENANAIN NIT'OES KABUPATEN KAB. TTU KEC. NOEMUTI TIMUR 0 0 0 0 0 0 17 38 55 55
104 34 DAS BENANAIN FAUT KOLO KABUPATEN KAB. TTU KEC. NOEMUTI 0 0 0 0 0 0 21 49 70 70
105 34 DAS BENANAIN KLEJA KABUPATEN KAB. TTU KEC. INSANA 0 0 0 0 0 0 33 77 110 110
106 34 DAS BENANAIN OELIURAI KABUPATEN KAB. TTU KEC. INSANA TENGAH 0 0 0 0 0 0 10 20 30 30
107 34 DAS BENANAIN BONI KABUPATEN KAB. TTU KEC. INSANA 0 0 0 0 0 0 15 35 50 50
108 34 DAS BENANAIN BOLKE KABUPATEN KAB. TTU KEC. INSANA
FAFINESU 0 0 0 0 0 0 20 45 65 65
109 34 DAS BENANAIN MIL'ANA KABUPATEN KAB. TTU KEC. BIBOKI UTARA 0 0 0 0 0 0 45 105 150 150
110 34 DAS BENANAIN OERINBESI KABUPATEN KAB. TTU KEC. BIBOKI TAN’PAH 0 0 0 0 0 0 54 126 180 180
111 34 DAS BENANAIN TEUTBESI KABUPATEN KAB. TTU KEC. INSANA 0 0 0 0 0 0 45 105 150 150
112 34 DAS BENANAIN USAPINONOT KABUPATEN KAB. TTU KEC. INSANA 0 0 0 0 0 0 60 140 200 200
113 34 DAS BENANAIN NAITIU KABUPATEN KAB. TTU KEC. INSANA 0 0 0 0 0 0 48 112 160 160
114 34 DAS BENANAIN RAIMEA KABUPATEN KAB. BELU KEC. IO KUFEU 196 0 196 0 0 196 0 204 204 400
115 34 DAS BENANAIN HALILULIK KABUPATEN KAB. BELU KEC. TASIFETO BARAT 175 0 175 0 0 175 0 25 25 200
116 34 DAS BENANAIN KIMBANA KABUPATEN KAB. BELU KEC. TASIFETO BARAT 0 0 0 0 0 0 15 35 50 50
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--5577
NO NO
DAS NAMA DAS
NAMA DAERAH
IRIGASI KEWENANGAN
L O K A S I
LUAS DAERAH IRIGASI (HA)
TOTAL
LUAS
(HA)
POTENSIAL BELUM POTENSIAL
SAWAH BELUM
SAWAH
ALIH
FUNGSI
JUM
LAH SAWAH
BELUM
SAWAH
JUM
LAH KABUPATEN KECAMATAN IRIGASI BELUM
IRIGASI
JUM
LAH
117 34 DAS BENANAIN TEUN KABUPATEN KAB. BELU KEC. RAI MANUK 0 0 0 0 0 0 30 70 100 100
118 34 DAS BENANAIN SALORE KABUPATEN KAB. BELU KEC. BOTIN LEOBELE 0 0 0 0 0 0 45 105 150 150
119 36 DAS HALILAMUTU NAIBOKONG KABUPATEN KAB. TTS KEC. TOIANAS 0 0 0 0 0 0 23 52 75 75
120 36 DAS HALILAMUTU PEKE KABUPATEN KAB. TTS KEC. TOIANAS 0 0 0 0 0 0 12 28 40 40
121 36 DAS HALILAMUTU TAKLAM KABUPATEN KAB. TTS KEC. SANTIAN 0 0 0 0 0 0 15 25 40 40
122 36 DAS HALILAMUTU NOELIN KABUPATEN KAB. TTS KEC. TOIANAS 0 0 0 0 0 0 3 7 10 10
123 38 DAS OEKAEM SIAN KABUPATEN KAB. TTS KEC. BOKING 0 0 0 0 0 0 7 18 25 25
124 40 DAS BOKING BAUS PUSAT KAB. TTS KEC. BOKING 0 0 0 0 0 0 50 2950 3000 3000
125 41 DAS BONE MENU KABUPATEN KAB. TTS KEC. NUNKOLO 90 85 175 0 0 175 0 25 25 200
126 41 DAS BONE FAULEU KABUPATEN KAB. TTS KEC. NUNKOLO 50 0 50 0 0 50 0 10 10 60
127 41 DAS BONE SONAPOLEN KABUPATEN KAB. TTS KEC. BOKING 0 0 0 0 0 0 9 21 30 30
128 42 DAS SUU LOPON KABUPATEN KAB. TTS KEC. NUNKOLO 20 0 20 0 0 20 0 40 40 60
129 44 DAS NENOAT NUALUNAT KABUPATEN KAB. TTS KEC. KOT ' OLIN 0 0 0 0 0 0 21 49 70 70
130 44 DAS NENOAT BANLI KABUPATEN KAB. TTS KEC. NUNKOLO 10 0 10 0 0 10 0 60 60 70
TOTAL 12797 1507 14304 904 26 15234 3046 37493 49173 55773
Sumber : BWS NT II Provinsi NTT 2013
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--5588
B. Embung
Tabel 4. 24 Embung Irigasi di WS Benanain s/d Tahun Anggaran 2013
NO NAMA
EMBUNG
LOKASI DATA TEKNIS TARGET
PELAYANAN
TAHUN
ANGGARAN
SUMBER
DANA KET.
KECAMATAN
DESA /
KELURAH
AN
Luas
DAS
(ha)
Panjang
Tanggul
(m)
Tinggi
Tanggul
(m)
Daya
Tampung
(m3)
Irigasi
(Ha)
Manusia
(KK)
KABUPATEN BELU
1 Embung
HALIWEN Tasifeto Timur Umaklaran 230,00 130,00 20,00 1.860.000,00 300,00 1.400,00
2002, 2003,
2005, 2006 APBN B
2 Embung
HAEKRIT Tasifeto Timur Manleten 2.940,00 220,00 16,50 2.640.000,00 200,00 272,00 2007 LOAN IP-509 B
KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA
1 Embung
BENKOKO Insana Oenbit 25,00 414,00 19,50 170.000,00 70,00 190,00 1995/1996
JICA GRANT
AID B
2 Embung
OEBUAIN Insana Oenbit 181,00 12,00 58.800,00 10,08 217,00 1995/1996
JICA GRAND
AID B
3 Embung
SEKON Insana Sekon 2010 APBN B
4 Embung
OENAEM Insana Oenaem 2011 APBN B
4 JUMLAH 3.195,00 4.728.800,00 580,08 2.079,00
Sumber : BWS NT II Provinsi NTT 2013
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--5599
Tabel 4. 25 Embung Kecil di WS Benanain
No Nama Bujur Lintan
g Desa Kecamatan
Kabu
paten
Luas
DAS
(Ha)
Panjang
Tanggul
(m)
Tinggi
Tanggul
(m)
Daya
Tampung
(m3)
Layanan
Manusia
(KK)
Layanan
Hewan
(ekor)
Layanan
Perkebunan
(Ha)
Tahun
Anggaran
Sumber
Dana
1 EMBUNG AMOL 124.917 -9.383 Amol Miomafo Timur TTU 5.8 155 6 8370 31 93 1.6 1990/1991 APBN
2 EMBUNG OESTER 2 124.839 -9.467 Naisau Sasitamean Malaka 0 76 8 0 0 0 2010
3 EMBUNG SALORE 124.858 -9.471 Salore Malaka Timur Malaka 11 50 9 28700 210 87 7.2 1999/2000 APBN
5 EMBUNG SAINENU 124.421 -9.386 Sainenu Miomafo Timur TTU 9 110 7 19520 72 216 3.6 1992/1993 APBN
6 EMBUNG NUNMANU 124.501 -9.437 Nunmanu Kopeta Kefa TTU 9.8 95 7 22030 82 246 41 1992/1993 APBN
7 EMBUNG LULU'U 124.518 -9.482 Tubuhue Kota Kefamenanu TTU 10.5 70 9 23575 75 134 4.1 2006 APBN
8 EMBUNG MAOL 124.525 -9.481 Maol Kefa Kota TTU 5 70 9 26217 97 291 4.85 1997/1998 APBN
9 EMBUNG SUBUN 124.533 -9.475 Subun Biboki Selatan TTU 21 210 6 8500 104 312 5.2 1989/1990 APBN
10 EMBUNG PALBENO 124.520 -9.468 Tubuhue Kefa Kota TTU 12 98 9 31000 115 345 5.75 1995/1996 APBN
11 EMBUNG PAPIN
BAWAH 124.517 -9.458 Tubuhue Kefa Selatan TTU 12 80 9 28190 104 312 5.2 1995/1996 APBN
12 EMBUNG BESTOBE 124.556 -9.451 Subun Insana TTU 12 87 11 43511 162 483 2.27 2000 APBN
13 EMBUNG OEKLEO 124.738 -9.618 Biudukfoho Malaka Barat Malaka 23 56 8 27800 211 78 5.2 2001 APBN
14 EMBUNG KIMBANA 2 124.878 -9.252 Bakustulam
a Tasifeto Barat Belu 20 60 7 20000 80 200 3.4 2007 APBN
15 EMBUNG
HALIHEDIBESI 124.872 -9.331 Rafae Malaka Timur Malaka 25 56 9 29800 238 98 4.8 2001 APBN
16 EMBUNG TAPENPAH 124.632 -9.475 Tapenpah Insana TTU 8 225 6 12500 46 138 2.3 1988/1989 APBD/ONTO
P
17 EMBUNG PANTAE 124.649 -9.382 Pantae Biboki Selatan TTU 5.4 85 6 29370 31 93 1.55 1989/1990 APBN
18 EMBUNG LANAUS 124.636 -9.404 Lanaus Insana TTU 15.2 100 6 13700 108 324 5.4 1989/1990 APBN
19 EMBUNG
MANUNAIN B 124.667 -9.424 Manunain Insana TTU 6 125 6 9700 33 99 1.6 1989/1990 APBN
20 EMBUNG BANAE 124.561 -9.436 Banae Insana TTU 6.5 85 6 9000 50 150 2.5 1989/1990 APBN
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--6600
No Nama Bujur Lintan
g Desa Kecamatan
Kabu
paten
Luas
DAS
(Ha)
Panjang
Tanggul
(m)
Tinggi
Tanggul
(m)
Daya
Tampung
(m3)
Layanan
Manusia
(KK)
Layanan
Hewan
(ekor)
Layanan
Perkebunan
(Ha)
Tahun
Anggaran
Sumber
Dana
21 EMBUNG MANENU 124.752 -9.304 Manenu Biboki Selatan TTU 7.56 79 7 10640 39 117 1.95 1992/1993 APBN
22 EMBUNG NAITIMU 124.862 -9.271 Bekumean Tasifeto Barat Belu 13 109 8 32440 120 360 6 1993/1994 APBN
23 EMBUNG KIMBANA 1 124.869 -9.265 Naitimu Tasifeto Barat Belu 8 70 8 19800 73 219 3.65 1994/1995 APBN
24 EMBUNG OEIVO 124.870 -9.267 Naitimu Tasifeto Barat Belu 9 73 8 23400 86 258 4.3 1994/1995 APBN
25 EMBUNG ASU - ASU 124.616 -9.171 Oepuah Biboki Utara TTU 30 68 7 25000 100 250 4.2 2007 APBN
26 EMBUNG MATABESI 124.624 -9.260 Matabesi Biboki Selatan TTU 5 90 8 18930 70 210 3.5 1991/1992 APBN
27 EMBUNG TUNBESI 124.654 -9.285 Tunbes Biboki Selatan TTU 7 85 9 19360 72 216 3.6 1991/1992 APBN
28 EMBUNG HUMUSU 124.560 -9.297 Humusu Insana TTU 12.2 145 6 7330 27 81 1.35 1990/1991 APBN
29 EMBUNG MANENO 124.734 -9.275 Maneno Biboki Utara TTU 8 78 8 20600 76 228 3.8 1997/1998 APBN
30 EMBUNG BIAKHALE 124.889 -9.096 Fatuketi Tasifeto Barat Belu 10 96 8 24130 89 267 4.45 1994/1995 APBN
31 EMBUNG FATUKETI 124.860 -9.088 Fatuketi Kopeta Atambua Belu 7.5 134 10 40100 148 444 7.4 1994/1995 APBN
32 EMBUNG BATUPUTIH 124.717 -9.099 Batuputih Biboki Selatan TTU 9.8 83 7 34108 89 267 4.45 1997/1998 APBN
33 EMBUNG NUNMAFO 124.712 -9.440 Nunmafo Biboki Selatan TTU 7 95 9 17430 64 192 3.2 1991/1992 APBN
34 EMBUNG KOEBELE 124.618 -9.205 Oepuah Biboki Utara TTU 35 70 8 30000 114 300 5.1 2007 APBN
41 EMBUNG HAHAE 124.480 -9.479 Sasi Miomafo Timur TTU 19 100 10 36000 133 399 6.65 1987/1988 APBD/ONTO
P
42 EMBUNG OEFUI 124.413 -9.465 Nimasi Miomafo Timur TTU 6 80 7 12200 45 135 2.25 1986/1987 APBD/ONTO
P
43 EMBUNG KUATNANA 124.466 -9.393 Kuatnana Miomafo Timur TTU 8 105 8 14720 54 162 2.7 1993/1994 APBN
44 EMBUNG HAUMENI 124.426 -9.402 Haumeni Miomafo Timur TTU 9.1 175 6 8750 32 96 1.6 1990/1991 APBN
45 EMBUNG KENSULAT 124.469 -9.441 Kensulat Kopeta Kefa TTU 7.5 105 8 17930 66 198 3.3 1993/1994 APBN
46 EMBUNG OENENU I 124.441 -9.427 Oenenu Miomafo Timur TTU 12 90 8 34800 129 387 6.45 1988/1989 APBD/ONTO
P
47 EMBUNG OENENU II 124.456 -9.432 Oenenu Miomafo Timur TTU 12 95 6 9100 33 99 1.7 1989/1990 APBD/ONTO
P
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--6611
No Nama Bujur Lintan
g Desa Kecamatan
Kabu
paten
Luas
DAS
(Ha)
Panjang
Tanggul
(m)
Tinggi
Tanggul
(m)
Daya
Tampung
(m3)
Layanan
Manusia
(KK)
Layanan
Hewan
(ekor)
Layanan
Perkebunan
(Ha)
Tahun
Anggaran
Sumber
Dana
50 EMBUNG PAPIN
ATAS 124.516 -9.455 Tubuhue Kefa Kota TTU 9 80 9 29000 107 321 5.35 1995/1996 APBN
51 EMBUNG PAPIN 124.513 -9.462 Papin Miomafo Barat TTU 5.5 115 6 6230 23 69 1.2 1988/1989 APBN/ONT
OP
52 EMBUNG BANSONE 124.327 -9.495 Bansone Kopeta Kefa TTU 12 85 7 17400 64 192 3.2 1992/1993 APBN
53 EMBUNG NILULAT 124.334 -9.493 Nilulat Miomafo Timur TTU 7.1 145 6 5750 21 63 1.1 1990/1991 APBN
54 EMBUNG BIJAEPASU 124.429 -9.539 Bijaepasu Miomafo Barat TTU 7.5 180 6 10220 38 114 1.9 1988/1989 APBN
55 EMBUNG TUABATAN 124.407 -9.546 Tuabatan Miomafo Barat TTU 8.2 70 6 28640 69 207 3.45 1989/1990 APBN
56 EMBUNG OEOLO 124.393 -9.478 Oeolo Miomafo Barat TTU 9 115 6 6830 25 75 1.25 1989/1990 APBD/ONTO
P
57 EMBUNG
HAUMENIANA 124.368 -9.481
Haumenian
a Miomafo Barat TTU 7 98 9 26740 99 297 4.95 1996/1997 APBN
58 EMBUNG NIASU 124.444 -9.512 Akomi Miomafo Barat TTU 0 0 9 30000 0 0 2009
59 EMBUNG NIAN 124.456 -9.513 Nian Miomafo Barat TTU 7 155 6 12380 46 138 2.3 1988/1989 APBN
60 EMBUNG LETKASE 124.459 -9.509 Nian Miomafo Barat TTU 9 76 8 23500 87 261 4.35 1994/1995 APBN
61 EMBUNG BEBA 124.471 -9.503 Oelami Miomafo Timur TTU 9 121 6 25000 92 278 4.6 1987/1988 APBD/ONTO
P
62 EMBUNG NAIOLA 124.487 -9.518 Naiola Miomafo Timur TTU 15 115 8 32000 118 352 6 1987/1988 APBD/ONTO
P
63 EMBUNG OEBKIN 124.493 -9.520 Naiola Miomafo Timur TTU 38 75 8 28000 106 280 4.7 2007 APBN
64 EMBUNG LAPEON 124.654 -9.818 Lapeon Biboki Selatan TTU 8.5 105 9 17330 64 192 3.2 1991/1992 APBN
65 EMBUNG KUANEK 124.395 -9.461 Kuanek Miomafo Barat TTU 7 116 6 9530 35 105 1.75 1992/1993 APBN
66 EMBUNG AINIBA 124.814 -9.052 Fatuketi Kakuluk Mesak Belu 25 70 8 18500 72 185 3.1 2007 APBN
67 EMBUNG OEHARA 124.821 -9.345 Metroi Laen Manen Malaka 0 130 10 0 0 0 2010
68 EMBUNG KAREANA 124.908 -9.496 Kareana Sasita mean Malaka 36 86 7 27000 108 270 4.6 2007 APBN
69 EMBUNG KIKI 124.836 -9.293 Kiki Biboki Utara TTU 12 70 7 24220 89 267 4.45 1992/1993 APBN
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--6622
No Nama Bujur Lintan
g Desa Kecamatan
Kabu
paten
Luas
DAS
(Ha)
Panjang
Tanggul
(m)
Tinggi
Tanggul
(m)
Daya
Tampung
(m3)
Layanan
Manusia
(KK)
Layanan
Hewan
(ekor)
Layanan
Perkebunan
(Ha)
Tahun
Anggaran
Sumber
Dana
70 EMBUNG OEKOLO 124.358 -9.540 Oekolo Miomafo Barat TTU 12 101 10 32650 121 363 6 1996/1997 APBN
71 EMBUNG KOREA 124.505 -9.572 Oeenak Niemuti TTU 0 0 8 30000 0 0 2009
72 EMBUNG KUSA 124.873 -9.402 Sunbaun Malaka Timur Malaka 8.5 70 8 17910 66 198 3.3 1993/1994 APBN
73 EMBUNG BONAN 124.767 -9.664 Bonan Malaka Timur Malaka 8 92 9 28300 104 312 5.2 1995/1996 APBN
74 EMBUNG OENIAREU 124.847 -9.350 Oeniareu Malaka Timur Malaka 9 88 10 23800 88 264 4.4 1996/1997 APBN
75 EMBUNG WESASUIT 124.899 -9.056 Wesasuit Tasifeto Barat Belu 9 66 8 29700 291 97 4.85 1997/1998 APBN
76 EMBUNG WESASEIK 125.058 -9.398 Kota Biru Kobalima Timur Malaka 0 0 8 15000 0 0 2009
77 EMBUNG
TASILENGLUHAN 124.865 -9.642 Umaklaran Malaka Timur Malaka 12 67 9 29000 252 90 6.5 1999/2000 APBN
78 EMBUNG HALIKELEN 124.877 -9.214 Halikelen Tasifeto Barat Belu 6.5 70 9 21204 78 234 4 1994/1995 APBN
79 EMBUNG WEHEDAN 124.802 -9.205 Birunatun Biboki Barat TTU 7 45 10 21500 68 220 4.1 1999/2000 APBN
80 EMBUNG OETULU 124.379 -9.500 Oetulu Miomafo Barat TTU 7.5 67 10 30336 75 225 3.75 1997/1998 APBN
81 EMBUNG
KIUBANENO 124.649 -9.396 Kiubaneno Biboki Selatan TTU 6 82 8 23600 87 261 4.35 1997/1998 APBN
82 EMBUNG FAFINESU 124.566 -9.316 Fafinesu C Insana Fafinesu TTU 0 105 8 0 0 0 2010
83 EMBUNG HAELUAN 125.012 -9.368 Kota Biru Kobalima Timur Malaka 0 0 11 30000 0 0 2009
84 EMBUNG BATNES 124.384 -9.457 Batnes Miomafo Barat TTU 6 130 6 6200 23 69 1.2 1990/1991 APBN
85 EMBUNG OESTER 124.839 -9.446 Uabau Laen Manen Malaka 0 0 10 38000 0 0 2009
86 EMBUNG TALA 124.859 -9.120 Tala Tasifeto Barat Belu 8 76 12 34335 127 381 6.35 1994/1995 APBN
87 EMBUNG NAEKASA 124.853 -9.208 Naekasa Tasifeto Barat Belu 9 124 10 36611 135 405 6.75 1994/1995 APBN
88 EMBUNG SAUNUA 124.413 -9.553 Akomi Miomafo Tengah TTU 0 87 8 0 0 0 2010
89 EMBUNG LUAGUJU 125.149 -9.083 Luaguju Lamaknen Belu 15 75 10 11700 351 117 5.85 1997/1998 APBN
90 EMBUNG TALERUN 124.892 -9.296 Lawalutous Tasifeto Barat Belu 9.7 60 10 23418 86 258 4.3 1996/1997 APBN
91 EMBUNG BANAIN 124.414 -9.347 Banain Miomafo Timur TTU 7 155 6 8140 30 90 1.5 1990/1991 APBN
92 EMBUNG OEPOPE 124.564 -9.614 Naob Noemuti TTU 8.2 70 8 15877 52 114 2.6 2006 APBN
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--6633
No Nama Bujur Lintan
g Desa Kecamatan
Kabu
paten
Luas
DAS
(Ha)
Panjang
Tanggul
(m)
Tinggi
Tanggul
(m)
Daya
Tampung
(m3)
Layanan
Manusia
(KK)
Layanan
Hewan
(ekor)
Layanan
Perkebunan
(Ha)
Tahun
Anggaran
Sumber
Dana
93 EMBUNG BANFANU 124.458 -9.565 Banfanutu Miomafo Timur TTU 9.3 70 6 7350 27 81 1.35 1989/1990 APBN
94 EMBUNG HALIFEHAN 125.000 -9.461 Halifehan Lamaknen Belu 8 121 8 20100 74 222 3.7 1997/1998 APBN
95 EMBUNG OEKEL 124.414 -9.486 Nemasi Miomafo Timur TTU 6 78 8 18360 68 204 3.4 1994/1995 APBN
96 EMBUNG TISI 124.574 -9.430 Banae Insana TTU 7.5 62 8 26340 97 291 4.85 1994/1995 APBN
97 EMBUNG FATUATIS I 124.849 -9.033 Dualaus Tasifeto Barat Belu 8.8 85 8 26400 97 291 4.85 1995/1996 APBN
98 EMBUNG FATUATIS II 124.856 -9.036 Dualaus Tasifeto Barat Belu 8 72 8 27000 100 300 5 1995/1996 APBN
99 EMBUNG
FATUKARAU 124.895 -9.306 Fatukarau Tasifeto Barat Belu 15 96 9 31600 117 351 5.85 1996/1997 APBN
100 EMBUNG FAILET - - Nusa Kuatnana TTS 12.76 125 8 25645 275 438 12.70 2011 APBN
101 EMBUNG SISO - - Biloto Mollo Selatan TTS 13.55 96 9 24702 310 346 7.80 2011 APBN
102 EMBUNG SASI - - Tune Tobu TTS 10 64.14 8 28792.68 165 500 22 2013 APBN
103 EMBUNG AJAOTAMA - - Bestobe Tobu TTS 12 108.49 9 25091.31 115 700 31 2013 APBN
104 EMBUNG PUSU - - Pusu Kota SoE TTS 8 106.47 10 29966.98 214 400 26 2013 APBN
105 EMBUNG HU’EBAKI - - Lakat Amanuban Tengah TTS 7 82 10 25760 28 30 7 2013 APBN
106 EMBUNG OELBOSEN - - Tubuhue Kota Kefamenanau TTU 25 82.60 7 23690 107 363 8.25 2011 APBN
107 EMBUNG OELNITEP - - Tubuhue Kota Kefamenanau TTU 23 77.50 8 28763.80 97 261 9 2011 APBN
108 EMBUNG TATAN - - Subun Insana Barat TTU 30 67 10 25300 99 267 11.14 2011 APBN
109 EMBUNG DEROK - - Motadik Biboki Anleu TTU 18.70 70 9 22356 121 228 13.50 2011 APBN
110 EMBUNG AUDIAK - - Motadik Biboki Anleu TTU 17 83 9 24660.60 87 225 9.79 2011 APBN
111 EMBUNG FATUALAM - - Lapeom Insana Barat TTU 19.50 45 10 28152 89 291 10.01 2011 APBN
112 EMBUNG BESTOBE - - Manikin Noemuti Timur TTU 12.76 70 8 23552 75 220 8.44 2011 APBN
113 EMBUNG FATUIN - - Fatuin Insana TTU 7.80 91.60 9 27442.45 305 218 27 2013 APBN
114 EMBUNG SEKON - - Sekon Insana TTU 4 89.80 10 40128.48 105 1.300 50 2013 APBN
115 EMBUNG PALMA - - Lanaus Insana Tengah TTU 6 106 8 23310 25 125 35 2013 APBN
116 EMBUNG - - Lanaus Insana Tengah TTU 8 94 8 20790 40 20 45 2013 APBN
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--6644
No Nama Bujur Lintan
g Desa Kecamatan
Kabu
paten
Luas
DAS
(Ha)
Panjang
Tanggul
(m)
Tinggi
Tanggul
(m)
Daya
Tampung
(m3)
Layanan
Manusia
(KK)
Layanan
Hewan
(ekor)
Layanan
Perkebunan
(Ha)
Tahun
Anggaran
Sumber
Dana
MANUMUTI
117 EMBUNG OE ANA - - Neo Nasi Miomaffo Tengah TTU 9 54 9 14160 28 50 28 2013 APBN
118 EMBUNG AKOMI - - Akomi Miomaffo Tengah TTU 6 88 9 22320 6 20 12 2013 APBN
119 EMBUNG NIAN - - Nian Miomaffo Tengah TTU 7 62 9 16080 30 10 20 2013 APBN
120 EMBUNG BEREKTAHENA - - Derokfature
ne Tasifeto Barat Belu 24 88 8 24656 227 185 34.05 2011 APBN
121 EMBUNG
HALITUKUNU - - Mandeu Raimanuk Belu 11.50 92 9 29970.84 185 166 27.75 2011 APBN
122 EMBUNG WELELAS - - Faturika Raimanuk Belu 15.75 95 9 26993 248 271 37.20 2011 APBN
123 EMBUNG TAERIDIK - - Naekasa Tasifeto Barat Belu 11.65 95 8 22494 189 226 28.35 2011 APBN
124 EMBUNG HALIULUN - - Fatubanao Kota Atambua Belu 12.66 92 10 24623.80 206 195 30.90 2011 APBN
125 EMBUNG RAIHANAS - - Sadi Tasifeto Timur Belu 24.76 85 8 23570.40 218 204 32.70 2011 APBN
126 EMBUNG MAUFUAS - - Naekesa Tasbar Belu 20 90 9 40500 - - - 2012 APBN
127 EMBUNG
MOTABENAR - - Silawan Tastim Belu 30 145 10 72500 - - - 2012 APBN
128 EMBUNG NAHATAEK - - Mandeu Raimanuk Belu 12 92 10 60220.50 150 300 12 2013 APBN
129 EMBUNG MENABI - - Duakoran Raimanuk Belu 9 165 10 63750 75 160 15 2013 APBN
130 EMBUNG FATU UTU - - Naikasa Tasifeto Barat Belu 15 88 10 55780.45 160 175 9 2013 APBN
131 EEMBUNG BOAREU - - Umaklaran Tasifeto Timur Belu 12 100 10 45780.55 90 65 7.50 2013 APBN
132 EMBUNG FATUBA’A - - Fatubaa Tasifeto Timur Belu 13 64 10 33456.20 40 300 5 2013 APBN
133 EMBUNG HALIMUTI - - Manleten Tasifeto Timur Belu 10.50 130 10 47621.20 75 175 9 2013 APBN
134 EMBUNG FAUOAN - - Manleten Tasifeto Timur Belu 9.80 120 10 58765.10 80 200 6.70 2013 APBN
135 EMBUNG
HUDIMETAN - - Derok Tasifeto Barat Belu 9.70 115 10 42450.33 90 166 4.50 2013 APBN
136 EMBUNG WEBERLIKU - - Tukuneno Tasifeto Barat Belu 6.50 70 8 21520 66 137 4 2013 APBN
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--6655
No Nama Bujur Lintan
g Desa Kecamatan
Kabu
paten
Luas
DAS
(Ha)
Panjang
Tanggul
(m)
Tinggi
Tanggul
(m)
Daya
Tampung
(m3)
Layanan
Manusia
(KK)
Layanan
Hewan
(ekor)
Layanan
Perkebunan
(Ha)
Tahun
Anggaran
Sumber
Dana
137 EMBUNG KIAN RATE - - Mandeu
Rata Raimanuk Belu 4.50 50 10 20945.30 85 144 8 2013 APBN
138 EMBUNG BEKOINUK - - Fatubaa Tasifeto Timur Belu 6.70 60 9 22237.52 92 176 6 2013 APBN
139 EMBUNG MASMAE - - Tukuneno Tasifeto Barat Belu 8.20 126 9 50780.40 88 145 5 2013 APBN
140 EMBUNG WEKLESE - - Tasain Raimanuk Belu 3.50 45 9 17986.35 80 152 4.50 2013 APBN
141 EMBUNG LO’O KOTA - - Derok Tasifeto Barat Belu 6.50 80 9 21691.44 72 150 5.60 2013 APBN
142 EMBUNG DAISTOIR - - Naisau Sasitamean Malaka 22.40 81 10 19500 107 175 5.40 2008 APBN
143 EMBUNG
SASITAMEAN - -
Kapitan
Meo Laen Manen Malaka 25 82 8 20000 210 245 5.50 2008 APBN
144 EMBUNG WE ATOK LEKI - - Kakaniuk Malaka Tengah Malaka 27 50 8 21000 155 310 6.60 2008 APBN
145 EMBUNG BESBARA - - As Manulea Sasitamean Malaka 28 70 9 31500 - - - 2012 APBN
Sumber : BWS NT II Provinsi NTT 2014
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--6666
Tabel 4. 26 Embung Di Kabupaten TTS
1 BESATETA Amanuban Selatan Oebaki 12.00 80.00 9.00 11,500.00 11,500.00 0.49 43 127 2.15 1986/1987 APBD/ONTOP
2 HANE Amanuban Barat Hane 6.00 81.00 6.00 6,700.00 6,700.00 0.50 25 75 1.25 1986/1987 APBD/ONTOP
3 OETILO Amanuban Barat Pusu 6.50 80.00 9.00 11,500.00 11,500.00 0.49 43 127 2.15 1986/1987 APBD/ONTOP
4 FATULUI Amanuban Tengah Sopo 6.60 60.00 6.00 5,000.00 5,000.00 0.38 19 55 1.00 1987/1988 APBN
5 NOA ANA Amanuban Selatan Noebesa 7.00 62.00 7.00 6,700.00 6,700.00 0.40 25 75 1.25 1987/1988 APBD/ONTOP
6 O'ANIN Amanuban Barat O'0f 6.50 62.00 7.00 31,000.00 31,000.00 1.86 115 345 5.75 1987/1988 APBD/ONTOP
7 EON ANA Amanuban Selatan Boentuka 15.00 74.00 6.00 12,500.00 12,500.00 0.94 46 138 2.30 1988/1989 APBD/ONTOP
8 FATUMETAN Aman Barat Biloto 17.00 66.00 6.00 14,200.00 14,200.00 1.07 53 158 2.65 1988/1989 APBD
9 LINBAI Amanuban Selatan Kiubaat 7.00 60.00 8.00 14,000.00 14,000.00 0.70 52 156 2.60 1988/1989 APBN
10 OEKIU I Amanuban Selatan Oekiu 16.00 63.00 8.00 16,103.80 14,600.00 0.73 54 162 2.70 1988/1989 APBD/ONTOP
11 BESAMNUTU Amanuban Selatan Polo 7.00 66.00 7.00 9,700.00 9,700.00 0.58 36 108 1.80 1989/1990 APBN
12 BILLA Amanuban Timur Billa 8.00 50.00 5.00 5,500.00 5,500.00 0.55 20 60 1.00 1989/1990 APBN
13 BUAT I Molo Selatan Oinlasi 6.00 42.00 5.00 5,000.00 5,000.00 0.50 18 55 1.00 1989/1990 GOA
14 FALAS Amanuban Timur Falas 6.20 47.00 6.00 5,625.30 5,100.00 0.38 19 57 1.00 1989/1990 APBD/ONTOP
15 FATUKOPA Amanuban Timur Fatukopa 6.00 65.00 4.00 8,051.90 7,300.00 1.10 27 81 1.35 1989/1990 APBN
16 MAULEUM Amanuban Timur Mauleum 7.00 75.00 5.00 15,111.10 13,700.00 1.37 51 153 2.55 1989/1990 APBN
17 MNELA Amanuban Timur Mnelaanen 6.00 68.00 4.00 6,750.36 6,120.00 0.92 22 66 1.10 1989/1990 APBN
18 NAIMET Amanuban Tengah Niki-Niki Un 6.50 80.00 6.00 7,169.50 6,500.00 0.49 24 72 1.20 1989/1990 APBD/ONTOP
19 OENAI Amanuban Timur Oenai 6.50 50.00 5.00 6,066.50 5,500.00 0.55 20 60 1.00 1989/1990 APBN
20 OENALI Amanuban Barat Mnelatete 5.00 110.00 10.00 11,030.00 10,000.00 0.38 11 33 0.55 1989/1990 GOA
21 OINLASII Amanuban Timur Oinlasi 6.00 54.00 7.00 6,066.50 5,500.00 0.33 20 60 1.00 1989/1990 APBN
22 PILI Amanuban Timur Pili 7.00 100.50 6.00 9,375.50 8,500.00 0.64 31 93 1.55 1989/1990 APBN
23 FOTILO Amanuban Utara Fotilo 7.40 56.00 6.00 7,169.50 6,500.00 0.49 24 72 1.20 1990/1991 APBN
24 LILO Amanuban Utara Lilo 6.80 72.00 7.00 11,802.10 10,700.00 0.64 39 117 1.95 1990/1991 APBN
25 LOTAS Amanuban Utara Lotas 6.50 90.00 7.00 16,467.79 14,930.00 0.90 55 165 3.45 1990/1991 APBN
26 MANUFUI Amanuban Selatan Manufui 6.00 76.00 8.00 11,802.10 10,700.00 0.54 39 117 1.95 1990/1991 APBN
27 OINLASI II Amanuban Selatan Oinlasi 10.00 112.50 6.00 40,480.10 36,700.00 2.75 136 408 6.80 1990/1991 APBD/ONTOP
28 ONE Amanuban Selatan Poli 6.00 82.00 7.00 11,691.80 10,600.00 0.64 39 117 1.95 1990/1991 APBN
29 ONIBESAK Amanuban Utara Bokong 6.70 65.00 6.00 10,257.90 9,300.00 0.70 34 102 1.70 1990/1991 APBN
30 SUNU Amanuban Utara Sunu 5.50 86.00 7.00 20,626.10 18,700.00 1.12 69 207 1.95 1990/1991 APBN
DATA TEKNIS TARGET PELAYANAN
(ha) (m) (m) Kotor Bersih (Ha) (KK) (Ekor) (Ha)
KECAMATANDESA /
KELURAHAN
Luas DAS Panjang
Tanggul
Tinggi
Tanggul Daya Tampung (m3) Manusia Hewan
ALOKASI
DANA
(xRp. 1000)
NOTAHUN
ANGGARAN
SUMBER
DANA Kebun
LOKASI
NAMA
EMBUNG KECIL
Luas
Genangan
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--6677
DATA TEKNIS TARGET PELAYANAN
(ha) (m) (m) Kotor Bersih (Ha) (KK) (Ekor) (Ha)
KECAMATANDESA /
KELURAHAN
Luas DAS Panjang
Tanggul
Tinggi
Tanggul Daya Tampung (m3) Manusia Hewan
ALOKASI
DANA
(xRp. 1000)
NOTAHUN
ANGGARAN
SUMBER
DANA Kebun
LOKASI
NAMA
EMBUNG KECIL
Luas
Genangan
31 TONOM Amanuban Selatan Skinu 6.60 71.00 5.00 7,390.10 6,700.00 0.67 25 75 1.25 1990/1991 APBN
32 BESAMNUTU Amanuban Timur Bila 8.40 87.00 6.00 13,732.35 12,450.00 0.93 46 138 2.30 1991/1992 APBN
33 BUAT II Molo Selatan Oinlasi 6.00 102.00 9.00 19,703.99 17,864.00 0.77 66 198 3.30 1991/1992 APBN
34 BUAT III Molo Selatan Oinlasi 6.00 101.00 8.00 25,177.08 22,826.00 1.14 84 250 4.20 1991/1992 APBN
35 KATILE Amanuban Utara Nasi 7.00 97.00 9.00 15,254.49 13,830.00 0.59 51 153 2.75 1991/1992 APBN
36 NEKE Amanuban Tengah Neke 6.30 85.00 5.00 13,864.71 12,570.00 1.26 46 138 2.55 1991/1992 APBN
37 OENEL Amanuban Selatan Toi 6.00 64.00 6.00 14,614.75 13,250.00 0.99 49 147 2.45 1991/1992 APBN
38 BESNEO Amanuban Barat Hoi 6.50 84.00 8.00 23,913.04 21,680.00 1.08 80 240 4.00 1992/1993 APBN
39 NIUBELE Amanuban Timur Pisan 7.10 77.00 9.00 15,986.88 14,494.00 0.62 54 162 2.70 1992/1993 APBN
40 OEKLAU Amanuban Selatan Skinu 6.50 106.00 8.00 30,970.03 28,078.00 1.40 104 312 5.20 1992/1993 APBN
41 OETIMU Amanuban Timur Fatukopa 7.00 140.00 8.00 22,397.52 20,306.00 1.02 75 225 3.75 1992/1993 APBN
42 TUAKENA Amanuban Timur Oelet 7.50 95.00 7.00 36,994.62 33,540.00 2.01 124 372 6.20 1992/1993 APBN
43 BENA I Amanuban Selatan Bena 6.50 68.00 11.00 27,538.60 24,967.00 0.83 92 276 4.60 1993/1994 APBN
44 BENA II Amanuban Selatan Bena 8.80 63.00 8.00 12,480.45 11,315.00 0.57 42 126 2.10 1993/1994 APBN
45 KUAFEU Amanuban Barat Boentuka 6.00 105.00 10.00 35,296.00 32,000.00 1.20 118 354 6.00 1994/1995 APBN
46 NEONTES Amanuban Barat Boentuka 5.80 66.00 10.00 27,321.31 24,770.00 0.93 91 275 4.55 1994/1995 APBN
47 PUSU Amanuban Barat Pusu 7.50 140.00 8.00 32,428.20 29,400.00 1.47 109 327 5.45 1994/1995 APBN
48 NAIMOLO Molo Selatan Oinlasi 7.80 120.00 9.00 43,987.64 39,880.00 1.71 148 444 7.40 1995/1996 APBN
49 NETO Amanuban Barat Nusa 6.00 100.00 8.00 21,588.00 21,588.00 1.08 80 240 4.00 1995/1996 APBN
50 OEKIU Molo Selatan Tuasene 9.00 100.00 10.00 57,900.00 57,900.00 2.17 214 643 10.70 1995/1996 APBN
51 OEBAKI Amanuban Barat Oebaki 6.00 65.00 9.00 27,000.00 27,000.00 1.16 100 300 5.00 1996/1997 APBN
52 OENALI Amanuban Barat Mnelatete 6.50 78.00 8.00 23,500.00 23,500.00 1.18 87 261 4.35 1996/1997 APBN
53 OENIUPSAI Kopeta Soe Taubneno 11.00 72.00 8.00 22,600.00 22,600.00 1.13 84 252 4.20 1996/1997 APBN
54 BILUA Kuanfatu Bilua 6.00 78.00 9.00 16,700.00 16,700.00 0.72 62 186 3.10 1997/1998 APBN
55 FATUBNONOT Amanuban Tengah Fatubnonot 8.40 42.70 9.00 20,074.60 18,200.00 0.78 67 201 3.35 1997/1998 APBN
56 TUBUHUE Amanuban Tengah Neononi 7.20 66.00 9.00 23,163.00 21,000.00 0.90 77 231 3.85 1997/1998 APBN
57 MEMPOKO Amanuban Tengah Tubulopo 7.00 80.00 8.00 45,902.45 41,616.00 2.08 154 462 7.70 1998/1999 OECF
58 NISKAEN Amanuban Tengah Enoneontes 8.90 103.00 8.00 43,623.65 39,550.00 1.98 146 438 7.30 1998/1999 OECF
59 OEHUE Amanuban Tengah Enoneontes 7.50 87.00 8.00 27,630.15 25,050.00 1.25 93 279 4.65 1998/1999 OECF
60 OEEKAM Amanuban Timur Oeekam 7.30 65.00 7.00 30,398.68 27,560.00 1.65 39 117 0.50 2000 APBN
61 BESTOBE Insana Subun 12.00 87.00 11.00 47,992.63 43,511.00 1.45 162 483 2.27 2000 APBN
62 BIUS KOLOH Oenino Hoi 9.50 99.00 9.00 26,913.20 24,400.00 1.05 66 255 0.25 2004 316,577 APBN
63 NIFUKNONO Oenino Oenino 2.00 75.00 7.00 16,677.36 15,120.00 0.91 56 105 1.25 2006 433,745 APBN
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--6688
Sumber : BWS NT II Provinsi NTT 2014
DATA TEKNIS TARGET PELAYANAN
(ha) (m) (m) Kotor Bersih (Ha) (KK) (Ekor) (Ha)
KECAMATANDESA /
KELURAHAN
Luas DAS Panjang
Tanggul
Tinggi
Tanggul Daya Tampung (m3) Manusia Hewan
ALOKASI
DANA
(xRp. 1000)
NOTAHUN
ANGGARAN
SUMBER
DANA Kebun
LOKASI
NAMA
EMBUNG KECIL
Luas
Genangan
64 NONE Amanuban Barat None 6.00 80.00 7.00 22,335.75 20,250.00 1.22 75 108 2.40 2006 460,255 APBN
65 ABI Oenino Abi 30.00 64.00 7.00 22,060.00 20,000.00 1.20 80 200 3.40 2007 688,963 APBN
66 NIFUMETAN Oenino Abi 25.00 75.00 8.00 27,575.00 25,000.00 1.25 94 250 4.20 2007 688,963 APBN
67 OEHAUMOLO Amanuban Barat Tetaf 23.00 90.00 8.00 29,781.00 27,000.00 1.35 102 270 4.60 2007 688,963 APBN
68 AISIO Kualin Nunu Sunu 15.50 75.00 9.00 23,714.50 21,500.00 0.92 95 190 7.00 2008 654,552 APBN
69 BISUAF Molo Selatan Kesetnana 18.70 77.00 8.00 17,096.50 15,500.00 0.78 95 195 5.40 2008 654,552 APBN
70 ENO NIKIS Amanuban Barat Toblopo 19.50 90.50 7.00 19,633.40 17,800.00 1.07 105 185 4.50 2008 654,552 APBN
71 OE ANA Amanuban Selatan Bena 17.00 81.00 7.00 20,957.00 19,000.00 1.14 88 210 3.50 2008 654,552 APBN
72 FAILET Kuatnana Nusa 12.76 125.00 8.00 27,875.00 25,645.00 1.28 275 438 12.70 2011 954,180 APBN
73 TAENO'E Batu Putih Oehela 11.50 80.00 8.00 24,750.00 22,770.00 1.14 280 462 9.25 2011 954,180 APBN
74 TUPAN Batu Putih Tupan 15.75 65.00 9.00 22,765.00 20,943.80 0.90 302 117 10.40 2011 954,180 APBN
75 ENO ANA Batu Putih Tupan 11.65 99.00 9.00 26,700.00 24,564.00 1.05 315 255 9.50 2011 954,180 APBN
76 TUAKOLE Batu Putih Tuakole 12.66 80.00 7.00 30,655.00 28,202.60 1.69 255 108 8.50 2011 954,180 APBN
77 OEKIU Batu Putih Oekiu 10.60 87.00 10.00 25,650.00 23,598.00 0.88 267 105 8.75 2011 954,180 APBN
78 MIO Batu Putih Mio 15.25 92.00 9.00 24,250.00 22,310.00 0.96 254 250 10.20 2011 954,180 APBN
79 SISO Molo Selatan Biloto 13.55 96.00 9.00 26,850.00 24,702.00 1.06 310 346 7.80 2011 954,180 APBN
80 TUAIN Batuputih Oehala 2012 897,750 APBN
81 EON ANA Batuputih Tupan 2012 897,750 APBN
82 KOT KOTOS Amanuban selatan Mio 2012 897,750 APBN
83 ALE Amanuban selatan Bena 2012 897,750 APBN
84 FAUT FANE Amanuban selatan Batnun 2012 897,750 APBN
85 SASI Tobu Tune 10.00 68.14 8.00 31,441.61 28,792.68 1.44 165 500 22.00 2013 835,565 APBN
86 AJAOTAMA Tobu Bestobe 12.00 108.49 9.00 27,399.71 25,091.31 1.08 115 700 31.00 2013 986,243 APBN
87 NOEMUKE Kolbano Noemuke 11.00 95.97 8.00 31,832.33 29,150.49 1.46 108 900 28.00 2013 922,969 APBN
88 NONOHONIS Mollo Barat Salbait 9.00 124.18 10.00 65,595.75 60,069.37 2.25 290 1,500 30.00 2013 991,879 APBN
89 PUSU Kota Soe Pusu 8.00 106.47 10.00 32,723.95 29,966.98 1.12 214 400 26.00 2013 961,809 APBN
90 BON MALAT MOLLO BARAT BESANA 12.00 90.00 9.00 34671.49. 31,750.45 1.36 15 73 2.00 2013 949,700 APBN MBR
91 KIUKOLE MOLLO BARAT SALBAIT 12.00 84.00 9.00 29102.13. 26,650.30 1.14 23 115 50.00 2013 949,700 APBN MBR
92 SAESUNJANU MOLLO BARAT SALBAIT 6.00 55.00 10.00 24679.2. 22,600.00 0.85 7 60 85.00 2013 949,700 APBN MBR
93 TUA'MNANU MOLLO BARAT SALBAIT 6.00 102.00 9.00 32626.78. 29,878.00 1.28 13 53 5.00 2013 949,700 APBN MBR
94 HU'EBAKI AMANUBAN TENGAH LAKAT 7.00 82.00 10.00 28129.92. 25,760.00 0.97 28 30 7.00 2013 949,700 APBN MBR
JUMLAH 820.72 1,956,514.34 1,807,959.98 92.60 8,070 20,306 591.17 27,464,830
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--6699
Tabel 4. 27 Embung Di Kabupaten TTU
DATA TEKNIS TARGET PELAYANAN
(ha) (m) (m) Kotor Bersih (Ha) (KK) (Ekor) (Ha)
KECAMATANDESA /
KELURAHAN
Luas DAS Panjang
Tanggul
Tinggi
Tanggul Daya Tampung (m3) Manusia Hewan
ALOKASI
DANA
(xRp. 1000)
NOTAHUN
ANGGARAN
SUMBER
DANA Kebun
LOKASI
NAMA
EMBUNG KECIL
Luas
Genangan
1 OEFUI Miomafo Timur Nimasi 6.00 80.00 7.00 13,456.60 12,200.00 0.73 45 135 2.25 1986/1987 APBN
2 BEBA Miomafo Timur Oelami 9.00 121.00 6.00 27,575.00 25,000.00 1.88 92 278 4.60 1987/1988 APBD/ONTOP
3 HAHAE Miomafo Timur Sasi 19.00 100.00 10.00 39,708.00 36,000.00 1.35 133 399 6.65 1987/1988 APBD/ONTOP
4 NAIOLA Miomafo Timur Naiola 15.00 115.00 8.00 35,296.00 32,000.00 1.60 118 352 6.00 1987/1988 APBD/ONTOP
5 BIJAEPASU Miomafo Barat Bijaepasu 7.50 180.00 6.00 11,272.66 10,220.00 0.77 38 114 1.90 1988/1989 APBN
6 NIAN Miomafo Barat Nian 7.00 155.00 6.00 13,655.14 12,380.00 0.93 46 138 2.30 1988/1989 APBN
7 OENENU I Miomafo Timur Oenenu 12.00 90.00 8.00 38,384.40 34,800.00 1.74 129 387 6.45 1988/1989 APBD/ONTOP
8 PAPIN Miomafo Barat Papin 5.50 155.00 6.00 6,871.69 6,230.00 0.47 23 69 1.20 1988/1989 APBD/ONTOP
9 TAPENPAH Insana Tapenpah 8.00 225.00 6.00 13,787.50 12,500.00 0.94 46 138 2.30 1988/1989 APBD/ONTOP
10 TUBULOPO Miomafo Barat Tubupolo 7.60 127.00 7.00 40,480.10 36,700.00 2.20 136 408 6.80 1988/1989 APBD/ONTOP
11 BANAE Insana Banae 6.50 85.00 6.00 9,927.00 9,000.00 0.68 50 150 2.50 1989/1990 APBN
12 BANFANU Miomafo Timur Banfanutu 9.30 70.00 6.00 8,107.05 7,350.00 0.55 27 81 1.35 1989/1990 APBN
13 LANAUS Insana Lanaus 15.20 100.00 6.00 15,111.10 13,700.00 1.03 108 324 5.40 1989/1990 APBN
14 MANUNAIN B Insana Manunain 6.00 125.00 6.00 10,699.10 9,700.00 0.73 33 99 1.60 1989/1990 APBN
15 OENENU II Miomafo Timur Oenenu 12.00 95.00 6.00 10,037.30 9,100.00 0.68 33 99 1.70 1989/1990 APBD/ONTOP
16 OEOLO Miomafo Barat Oeolo 9.00 115.00 6.00 7,533.49 6,830.00 0.51 25 75 1.25 1989/1990 APBD/ONTOP
17 PANTAE Biboki Selatan Pantae 5.40 85.00 6.00 32,395.11 29,370.00 2.20 31 93 1.55 1989/1990 APBN
18 SUBUN Biboki Selatan Subun 21.00 210.00 6.00 9,375.50 8,500.00 0.64 104 312 5.20 1989/1990 APBN
19 TUABATAN Miomafo Barat Tuabatan 8.20 70.00 6.00 31,589.92 28,640.00 2.15 69 207 3.45 1989/1990 APBN
20 AMOL Miomafo Timur Amol 5.80 155.00 6.00 9,232.11 8,370.00 0.63 31 93 1.60 1990/1991 APBN
21 BANAIN Miomafo Timur Banain 7.00 155.00 6.00 8,978.42 8,140.00 0.61 30 90 1.50 1990/1991 APBN
22 BATNES Miomafo Barat Batnes 6.00 130.00 6.00 6,838.60 6,200.00 0.47 23 69 1.20 1990/1991 APBN
23 FAFINESU Insana Fafinisi 6.00 175.00 6.00 8,239.41 7,470.00 0.56 27 81 1.35 1990/1991 APBN
24 HAUMENI Miomafo Timur Haumeni 9.10 175.00 6.00 9,651.25 8,750.00 0.66 32 96 1.60 1990/1991 APBN
25 HUMUSU Insana Humusu 12.20 145.00 6.00 8,084.99 7,330.00 0.55 27 81 1.35 1990/1991 APBN
26 NILULAT Miomafo Timur Nilulat 7.10 145.00 6.00 6,342.25 5,750.00 0.43 21 63 1.10 1990/1991 APBN
27 AIJOBATAN Miomafo Timur Aijobatan 8.00 135.00 9.00 22,887.25 20,750.00 0.89 77 31 3.85 1991/1992 APBN
28 BITEFA Miomafo Timur Bitefa 6.50 126.00 8.00 20,626.10 18,700.00 0.94 69 207 3.45 1991/1992 APBN
29 LAPEON Biboki Selatan Lapeon 8.50 105.00 9.00 19,114.99 17,330.00 0.74 64 192 3.20 1991/1992 APBN
30 MATABESI Biboki Selatan Matabesi 5.00 90.00 8.00 20,879.79 18,930.00 0.95 70 210 3.50 1991/1992 APBN
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--7700
DATA TEKNIS TARGET PELAYANAN
(ha) (m) (m) Kotor Bersih (Ha) (KK) (Ekor) (Ha)
KECAMATANDESA /
KELURAHAN
Luas DAS Panjang
Tanggul
Tinggi
Tanggul Daya Tampung (m3) Manusia Hewan
ALOKASI
DANA
(xRp. 1000)
NOTAHUN
ANGGARAN
SUMBER
DANA Kebun
LOKASI
NAMA
EMBUNG KECIL
Luas
Genangan
31 NUNMAFO Biboki Selatan Nunmafo 7.00 95.00 9.00 19,225.29 17,430.00 0.75 64 192 3.20 1991/1992 APBN
32 SAINONI Miomafo Timur Sainoni 6.00 124.00 9.00 19,170.14 17,380.00 0.74 65 195 3.25 1991/1992 APBN
33 TUNBES Biboki Selatan Tunbes 7.00 85.00 9.00 21,354.08 19,360.00 0.83 72 216 3.60 1991/1992 APBN
34 BANSONE Kopeta Kefa Bansone 12.00 85.00 7.00 19,192.20 17,400.00 1.04 64 192 3.20 1992/1993 APBN
35 KIKI Biboki Utara Kiki 12.00 70.00 7.00 26,714.66 24,220.00 1.45 89 267 4.45 1992/1993 APBN
36 KUANEK Miomafo Barat Kuanek 7.00 116.00 6.00 10,511.59 9,530.00 0.71 35 105 1.75 1992/1993 APBN
37 MANENU Biboki Selatan Manenu 7.56 79.00 7.00 11,735.92 10,640.00 0.64 39 117 1.95 1992/1993 APBN
38 NUNMANU Kopeta Kefa Nunmanu 9.80 95.00 7.00 24,299.09 22,030.00 1.32 82 246 41.00 1992/1993 APBN
39 SAINENU Miomafo Timur Sainenu 9.00 110.00 7.00 21,530.56 19,520.00 1.17 72 216 3.60 1992/1993 APBN
40 KENSULAT Kopeta Kefa Kensulat 7.50 105.00 8.00 19,776.79 17,930.00 0.90 66 198 3.30 1993/1994 APBN
41 KUATNANA Miomafo Timur Kuatnana 8.00 105.00 8.00 16,236.16 14,720.00 0.74 54 162 2.70 1993/1994 APBN
42 LETKASE Miomafo Barat Nian 9.00 76.00 8.00 25,920.50 23,500.00 1.18 87 261 4.35 1994/1995 APBN
43 OEKEL Miomafo Timur Nemasi 6.00 78.00 8.00 20,251.08 18,360.00 0.92 68 204 3.40 1994/1995 APBN
44 TISI Insana Banae 7.50 62.00 8.00 29,053.02 26,340.00 1.32 97 291 4.85 1994/1995 APBN
45 PALBENO Kefa Kota Tubuhue 12.00 98.00 9.00 34,193.00 31,000.00 1.33 115 345 5.75 1995/1996 APBN
46 PAPIN ATAS Kefa Kota Tubuhue 9.00 80.00 9.00 31,987.00 29,000.00 1.24 107 321 5.35 1995/1996 APBN
47 PAPIN BAWAH Kefa Selatan Tubuhue 12.00 80.00 9.00 31,093.57 28,190.00 1.21 104 312 5.20 1995/1996 APBN
48 HAUMENIANA Miomafo Barat Haumeniana 7.00 98.00 9.00 26,740.00 26,740.00 1.15 99 297 4.95 1996/1997 APBN
49 OEKOLO Miomafo Barat Oeolo 12.00 101.00 10.00 32,650.00 32,650.00 1.22 121 363 6.00 1996/1997 APBN
50 OEOLO Miomafo Barat Oeolo 12.00 102.00 10.00 26,350.00 26,350.00 0.99 97 291 4.85 1996/1997 APBN
51 BATUPUTIH Biboki Selatan Batuputih 9.80 82.60 7.00 34,108.00 34,108.00 2.05 89 267 4.45 1997/1998 APBN
52 KIUBANENO Biboki Selatan Kiubaneno 6.00 81.70 8.00 23,600.00 23,600.00 1.18 87 261 4.35 1997/1998 APBN
53 KNITI Miomafo Barat Kniti 9.00 83.00 9.00 21,216.00 21,216.00 0.91 78 234 3.90 1997/1998 APBN
54 MANENU Biboki Utara Maneno 8.00 77.50 8.00 20,600.00 20,600.00 1.03 76 228 3.80 1997/1998 APBN
55 MAOL Kefa Kota Maol 5.00 70.00 9.00 26,217.00 26,217.00 1.12 97 291 4.85 1997/1998 APBN
56 OETULU Miomafo Barat Oetulu 7.50 67.00 10.00 33,460.61 30,336.00 1.14 75 225 3.75 1997/1998 APBN
57 WEHEDAN Biboki Barat Birunatun 7.00 45.00 10.00 23,714.50 21,500.00 0.81 68 220 4.10 1999/2000 APBN
58 LULU'U Kota Kefamenanu Tubuhue 10.50 70.00 9.00 26,003.23 23,575.00 1.01 75 134 4.10 2006 510,828 APBN
59 OEPOPE Noemuti Naop 8.20 70.00 8.00 17,512.33 15,877.00 0.79 52 114 2.60 2006 510,140 APBN
60 ASU ASU Biboki Utara Oepuah 30.00 68.00 7.00 27,575.00 25,000.00 1.50 100 250 4.20 2007 693,115 APBN
61 KOEBELE Biboki Utara Oepuah 35.00 70.00 8.00 33,090.00 30,000.00 1.50 114 300 5.10 2007 693,115 APBN
62 OEBKIN Miomafo Timur Naiola 38.00 75.00 8.00 30,884.00 28,000.00 1.40 106 280 4.70 2007 693,115 APBN
63 LAMEL Miomafo Tengah Akomi 20.00 82.00 9.00 19,854.00 18,000.00 0.77 97 210 6.30 2008 613,185 APBN
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--7711
Sumber : BWS NT II Provinsi NTT 2014
64 OENISA Kota Kefamenanu Tublopo 15.00 98.00 8.00 23,163.00 21,000.00 1.05 95 215 5.50 2008 613,185 APBN
65 SEBE Insana Ban'nae 17.50 62.00 9.00 21,508.50 19,500.00 0.84 125 185 7.40 2008 613,185 APBN
66 OELBOSEN Kota Kefamenanu Tubuhue 25.00 82.60 7.00 25,750.00 23,690.00 1.42 107 363 8.25 2011 953,532 APBN
67 OELNITEP Kota Kefamenanu Tubuhue 23.00 77.50 8.00 31,265.00 28,763.80 1.44 97 261 9.00 2011 953,532 APBN
68 TATAN Insana Barat Subun 30.00 67.00 10.00 27,500.00 25,300.00 0.95 99 267 11.14 2011 953,532 APBN
69 DEROK Biboki Anleu Motadik 18.70 70.00 9.00 24,300.00 22,356.00 0.96 121 228 13.50 2011 953,532 APBN
70 AUDIAK Biboki Anleu Motadik 17.00 83.00 9.00 26,805.00 24,660.60 1.06 87 225 9.79 2011 953,532 APBN
71 FATUALAM Insana Barat Lapeom 19.50 45.00 10.00 30,600.00 28,152.00 1.06 89 291 10.01 2011 953,532 APBN
72 NAOB Naob Naob 15.50 87.00 11.00 24,500.00 22,540.00 0.75 76 234 8.55 2011 953,532 APBN
73 BESTOBE Noemuti Timur Manikin 12.76 70.00 8.00 25,600.00 23,552.00 1.18 75 220 8.44 2011 953,532 APBN
74 NAIBAS Naiola Bikomi Selatan 2012 912,027 APBN
75 OE IKA Oelami Bikomi Selatan 2012 912,027 APBN
76 SOEN FINA Bitefa Miomafo Timor 2012 912,027 APBN
77 LEOB Haekto Noemuti Timur 2012 912,027 APBN
78 OENENU BIBOKI TENGAH OENENU UTARA 12.00 88.70 9.00 22,684.58 22,684.58 0.97 233 378 15.00 2013 940,243 APBN
79 FATUIN INSANA FATUIN 7.80 91.60 9.00 27,422.45 27,422.45 1.18 305 218 27.00 2013 940,243 APBN
80 SEKON INSANA SEKON 4.00 89.80 10.00 40,128.48 40,128.48 1.50 105 1,300 50.00 2013 940,243 APBN
81 OELAMI TUPLOPO OELAMI 4.60 96.00 10.00 23,548.40 23,548.40 0.88 185 488 41.00 2013 940,243 APBN
82 BEBA 2 TUPLOPO OELAMI 4.80 110 8.00 25,178.68 25,178.68 1.26 217 415 35.00 2013 940,243 APBN
83 PALAMA INSANA TENGAH LANAUS 6.00 106 8.00 25,454.52 23,310.00 1.17 25 125 35.00 2013 949,680 APBN MBR
84 MANUMUTI INSANA TENGAH LANAUS 8.00 94 8.00 22,702.68 20,790.00 1.04 40 20 45.00 2013 949,680 APBN MBR
85 OE ANA MEOMAFFO TENGAH NEO NASI 9.00 54 9.00 15,462.72 14,160.00 0.61 28 50 28.00 2013 949,680 APBN MBR
86 AKOMI MEOMAFFO TENGAH AKOMI 6.00 88 9.00 24,373.44 22,320.00 0.96 6 20 12.00 2013 949,680 APBN MBR
87 NIAN MEOMAFFO TENGAH NIAN 7.00 62 9.00 17,559.36 16,080.00 0.69 30 10 20.00 2013 949,680 APBN MBR
JUMLAH 906.92 1,827,463.93 1,693,395.98 86.18 6,613 18,389 660.63 25,665,842
DATA TEKNIS TARGET PELAYANAN
(ha) (m) (m) Kotor Bersih (Ha) (KK) (Ekor) (Ha)
KECAMATANDESA /
KELURAHAN
Luas DAS Panjang
Tanggul
Tinggi
Tanggul Daya Tampung (m3) Manusia Hewan
ALOKASI
DANA
(xRp. 1000)
NOTAHUN
ANGGARAN
SUMBER
DANA Kebun
LOKASI
NAMA
EMBUNG KECIL
Luas
Genangan
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--7722
Tabel 4. 28 Embung Di Kabupaten Belu
DATA TEKNIS TARGET PELAYANAN
(ha) (m) (m) Kotor Bersih (Ha) (KK) (Ekor) (Ha)
KECAMATANDESA /
KELURAHAN
Luas DAS Panjang
Tanggul
Tinggi
Tanggul Daya Tampung (m3) Manusia Hewan
ALOKASI
DANA
(xRp. 1000)
NOTAHUN
ANGGARAN
SUMBER
DANA Kebun
LOKASI
NAMA
EMBUNG KECIL
Luas
Genangan
1 NAITIMU Tasifeto Barat Bekumean 13.00 109.00 8.00 35,781.32 32,440.00 1.62 120 360 6.00 1993/1994 APBN
2 BIAKHALE Tasifeto Barat Fatuketi 10.00 96.00 8.00 26,615.39 24,130.00 1.21 89 267 4.45 1994/1995 APBN
3 FATUKETI Kopeta Atambua Fatuketi 7.50 134.00 10.00 44,230.30 40,100.00 1.50 148 444 7.40 1994/1995 APBN
4 HALIKELEN Tasifeto Barat Halikelen 6.50 70.00 9.00 23,388.01 21,204.00 0.91 78 234 4.00 1994/1995 APBN
5 HALISIKUM Tasifeto Barat Halisikun 8.00 100.00 9.00 106,803.49 96,830.00 4.15 358 1,074 18.00 1994/1995 APBN
6 KIMBANA Tasifeto Barat Naitimu 8.00 70.00 8.00 21,839.40 19,800.00 0.99 73 219 3.65 1994/1995 APBN
7 NAEKASA Tasifeto Barat Naekasa 9.00 124.00 10.00 40,381.93 36,611.00 1.37 135 405 6.75 1994/1995 APBN
8 OEIVO Tasifeto Barat Naitimu 9.00 73.00 8.00 25,810.20 23,400.00 1.17 86 258 4.30 1994/1995 APBN
9 TALA Tasifeto Barat Tala 8.00 76.00 12.00 37,871.51 34,335.00 1.03 127 381 6.35 1994/1995 APBN
10 BAIKENE Tasifeto Barat Dualaus 9.00 76.00 10.00 31,656.10 28,700.00 1.08 106 318 5.30 1995/1996 APBN
11 FATUATIS II Tasifeto Barat Dualaus 8.00 72.00 8.00 29,781.00 27,000.00 1.35 100 300 5.00 1995/1996 APBN
12 FATUATISI Tasifeto Barat Dualaus 8.80 85.00 8.00 29,119.20 26,400.00 1.32 97 291 4.85 1995/1996 APBN
13 FATUKARAU Tasifeto Barat Fatukarau 15.00 96.00 9.00 34,854.80 31,600.00 1.35 117 351 5.85 1996/1997 APBN
14 OEBULUAN Tasifeto Barat Fatuketi 13.00 51.00 9.00 31,561.24 28,614.00 1.23 106 318 5.30 1996/1997 APBN
15 TALERUN Tasifeto Barat Lawalutous 9.70 60.00 10.00 25,830.05 23,418.00 0.88 86 258 4.30 1996/1997 APBN
16 HALIFEHAN Lamaknen Halifehan 8.00 121.00 8.00 22,170.30 20,100.00 1.01 74 222 3.70 1997/1998 APBN
17 LUAGUJU Lamaknen Luaguju 15.00 75.00 10.00 12,905.10 11,700.00 0.44 351 117 5.85 1997/1998 APBN
18 WAIKADA Tasifeto Barat Waikada 10.50 81.00 10.00 46,987.80 42,600.00 1.60 157 471 7.85 1997/1998 APBN
19 WESASUIT Tasifeto Barat Wesasuit 9.00 65.50 8.00 32,759.10 29,700.00 1.49 291 97 4.85 1997/1998 APBN
20 AINIBA Kakuluk Mesak Fatuketi 25.00 70.00 8.00 20,405.50 18,500.00 0.93 72 185 3.10 2007 579,533 APBN
21 KIMBANA Tasifeto Barat Bakustulama 20.00 60.00 7.00 22,060.00 20,000.00 1.20 80 200 3.40 2007 579,533 APBN
22 BEREKTAHENA Tasifeto Barat Derokfaturene 24.70 88.00 8.00 26,800.00 24,656.00 1.23 227 185 34.05 2011 953,067 APBN
23 HALITUKUNU Raimanuk Mandeu 11.50 92.00 9.00 32,577.00 29,970.84 1.28 185 166 27.75 2011 953,067 APBN
24 WELELAS Raimanuk Faturika 15.75 95.00 9.00 29,275.00 26,933.00 1.15 248 271 37.20 2011 953,067 APBN
25 TAERIDIK Tasifeto Barat Naekasa 11.65 95.00 8.00 24,450.00 22,494.00 1.12 189 226 28.35 2011 953,067 APBN
26 HALIULUN Kota Atambua Fatubanao 12.66 92.00 10.00 26,765.00 24,623.80 0.92 206 195 30.90 2011 953,067 APBN
27 RAIHANAS Tasifeto Timur Sadi 24.76 85.00 8.00 25,620.00 23,570.40 1.18 218 204 32.70 2011 953,067 APBN
28 MAUFUAS Tasbar Naekasa 20.00 90.00 9.00 40,500.00 40,500.00 2012 898,248 APBN
29 MOTABENAR Tastim Silawan 30.00 145.00 10.00 72,500.00 72,500.00 2012 898,248 APBN
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--7733
Sumber : BWS NT II Provinsi NTT 2014
DATA TEKNIS TARGET PELAYANAN
(ha) (m) (m) Kotor Bersih (Ha) (KK) (Ekor) (Ha)
KECAMATANDESA /
KELURAHAN
Luas DAS Panjang
Tanggul
Tinggi
Tanggul Daya Tampung (m3) Manusia Hewan
ALOKASI
DANA
(xRp. 1000)
NOTAHUN
ANGGARAN
SUMBER
DANA Kebun
LOKASI
NAMA
EMBUNG KECIL
Luas
Genangan
30 Nahataek Raimanuk Mandeu 12.00 92.00 10.00 65,760.79 60,220.50 2.26 150 300 12.00 2013 952,922 APBN
31 Menabi Raimanuk Duakoran 9.00 165.00 10.00 69,615.00 63,750.00 2.39 75 160 15.00 2013 952,922 APBN
32 Fatu utu Tasifeto Barat Naikasa 15.00 88.00 10.00 60,912.25 55,780.45 2.09 160 175 9.00 2013 952,922 APBN
33 Boareu Tasifeto Timur Umaklaran 12.00 100.00 10.00 49,992.36 45,780.55 1.72 90 65 7.50 2013 952,922 APBN
34 Fatuba'a Tasifeto Timur Fatubaa 13.00 64.00 10.00 36,534.17 33,456.20 1.25 40 300 5.00 2013 952,922 APBN
35 Halimuti Tasifeto Timur Manleten 10.50 130.00 10.00 52,002.35 47,621.20 1.79 75 175 9.00 2013 952,922 APBN
36 Fauoan Tasifeto Timur Manleten 9.80 120.00 10.00 64,171.49 58,765.10 2.20 80 200 6.70 2013 952,922 APBN
37 Hudimetan Tasifeto Barat Derok 9.70 115.00 10.00 46,355.76 42,450.33 1.59 90 166 4.50 2013 952,922 APBN
38 Weberliku Tasifeto Barat Tukuneno 6.50 70.00 8.00 23,499.84 21,520.00 1.08 66 137 4.00 2013 952,922 APBN
39 KIAN RATE Raimanuk Mandeu Rata 4.50 50.00 10.00 22,872.27 20,945.30 0.79 85 144 8.00 2013 949,655 APBN MBR
40 BEKOINUK Tasifeto Timor Fatubaa 6.70 60.00 9.00 24,283.37 22,237.52 0.95 92 176 6.00 2013 949,655 APBN MBR
41 MASMAE Tasifeto Barat Tukuneno 8.20 126.00 9.00 55,452.20 50,780.40 2.18 88 145 5.00 2013 949,655 APBN MBR
42 WEKLESE Raimanuk Tasain 3.50 45.00 9.00 19,641.09 17,986.35 0.77 80 152 4.50 2013 949,655 APBN MBR
43 LO'O KOTA Tasifeto Barat Derok 6.50 80.00 9.00 23,687.05 21,691.44 0.93 72 150 5.60 2013 949,655 APBN MBR
JUMLAH 507.92 1,596,078.74 1,465,415.38 56.69 5,367 10,462 413.00 21,998,535
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--7744
Tabel 4. 29 Embung Di Kabupaten Malaka
Sumber : BWS NT II Provinsi NTT 2014
DATA TEKNIS TARGET PELAYANAN
(ha) (m) (m) Kotor Bersih (Ha) (KK) (Ekor) (Ha)
KECAMATANDESA /
KELURAHAN
Luas DAS Panjang
Tanggul
Tinggi
Tanggul Daya Tampung (m3) Manusia Hewan
ALOKASI
DANA
(xRp. 1000)
NOTAHUN
ANGGARAN
SUMBER
DANA Kebun
LOKASI
NAMA
EMBUNG KECIL
Luas
Genangan
1 KUSA Malaka Timur Sunbaun 8.50 70.00 8.00 17,910.00 17,910.00 0.90 66 198 3.30 1993/1994 APBN
2 BONAN Malaka Timur Bonan 8.00 92.00 9.00 28,300.00 28,300.00 1.21 104 312 5.20 1995/1996 APBN
3 OENIAREU Malaka Timur Oeniareu 9.00 88.00 10.00 23,800.00 23,800.00 0.89 88 264 4.40 1996/1997 APBN
4 SALORE Malaka Timur Salore 11.00 50.00 9.00 28,700.00 28,700.00 1.23 210 87 7.20 1999/2000 APBN
5 TASILENGLUHAN Malaka Timur Umaklaran 12.00 67.00 9.00 29,000.00 29,000.00 1.24 252 90 6.50 1999/2000 APBN
6 HALIHEDIBESI Malaka Timur Rafae 25.00 56.00 9.00 29,800.00 29,800.00 1.28 238 98 4.80 2001 411,950 APBN
7 OEKLEO Malaka Barat Biudukfoho 23.00 56.00 8.00 27,800.00 27,800.00 1.39 211 78 5.20 2001 411,950 APBN
8 KEREANA Sasitamean Kereana 36.00 86.00 7.00 27,000.00 27,000.00 1.62 108 270 4.60 2007 579,533 APBN
9 DAISTOIR Sasitamean Naisau 22.40 81.00 10.00 19,500.00 19,500.00 0.73 107 175 5.40 2008 633,333 APBN
10 SASITAMEAN Laen Manen Kapitan Meo 25.00 82.00 8.00 20,000.00 20,000.00 1.00 210 245 5.50 2008 633,333 APBN
11 WE ATOK LEKI Malaka Tengah Kakaniuk 27.00 50.00 8.00 21,000.00 21,000.00 1.05 155 310 6.60 2008 633,333 APBN
12 HAELUAN Kobalima Timur Kota Biru 0 0 11.00 30,000.00 30,000.00 1.00 0 0 0 2009 APBN
13 WESASEIK Kobalima Timur Kota Biru 0 0 8.00 15,000.00 15,000.00 0.75 0 0 0 2009 APBN
14 OESTER Laen Manen Uabau 0 0 10.00 38,000.00 38,000.00 1.43 0 0 0 2009 APBN
15 OESTER 2 Sasitamean Naisau 0 76.00 8.00 0 0 0 0 0 0 2010 APBN
16 OEHARA Laen Manen Metroi 0 130.00 10.00 0 0 0 0 0 0 2010 APBN
17 BESBARA Sasitamean As manulea 28.00 9.00 31,500.00 31,500.00 1.35 0 0 0 2012 898,248 APBN
70.00
JUMLAH 234.90 387,310.00 387,310.00 17.07 1,749 2,127 58.70 4,201,680
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--7755
Tabel 4. 30 Bendung Di Wilayah Sungai Benanain
Sumber : BWS NT II Provinsi NTT 2013
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--7766
Sumber : Penyusunan Pola Pengelolaan SDA WS Benanain
Gambar 4. 5 Peta Daerah Irigasi
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--7777
4.1.2 Prasarana Sumber Daya Air Di Wilayah Perbatasan
Terdapat beberapa Prasarana Sumber Daya Air Di WS Benanain yang berada diwilayah
perbatasana antara NKRI dan Timor Leste, yaitu seperti dalam Tabel dibawah ini:
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--7788
Tabel 4. 31 Data Prasarana Sumber Daya Air di Daerah Aliran Sungai Perbatasan
NO NAMA DAS/
N0 DAS
POSISI DAS PERBATASAN ADMINISTRASI PERBATASAN
PRASARANA Sumber Daya Air HULU TENGAH HILIR
BENTUK
BATAS
NAMA LOKASI
BATAS
KABU
PATEN
KECAMATA
N DESA
1 DAS EKAT
001
Timor
Leste
NKRI Timor
Leste
Sungai
dan
daratan
Desa : Haumeni
Ana, Sunkaen,
Inbate, Buk,
Napan
Kab. TTU Kec. Bikomi
Tengah, Kec.
Bikomi Utara,
Kec. Bikomi
Nilulat
Haumeni Ana,
Sunkaen,Inbat
e, Buk, Napan
Daerah Irigasi : DI. Buk (50 Ha), DI.
Inbate (50 Ha)
Bendung : Ufmetan
Embung Kecil : Sainenu, Kuanek,
Batnes, Oeolo
2 DAS BANAIN
002
NKRI NKRI Timor
Leste
Sungai Sungai di Desa
Napan, Desa
Banain B
Kab. TTU Kec. Bikomi
Utara
Napan,
Banain B
Daerah Irigasi : DI. Oelfaub (250 Ha)
3 DAS SUNSEA
003
NKRI NKRI Timor
Leste
Sungai Sungai : Noel
Bilomi
Kab. TTU Kec. Bikomi
Utara
Banain A,
Banain B
Embung Kecil : Banain
4 DAS
BAKITOLAS
004
NKRI NKRI Timor
Leste
Sungai Sungai : Noel
Bilomi, Sungai di
Desa Banain B
dan Desa Sunsea
Kab. TTU Kec. Bikomi
Utara
Banain B dan
Sunsea
Daerah Irigasi : DI. Jak (150 Ha)
5 DAS WINI
005
NKRI
dan
Timor
Leste
NKRI dan
Timor
Leste
NKRI
dan
Timor
Leste
Sungai Sungai : Noel
Meto
Kab. TTU Kec. Naibenu,
Kec. Insana
Utara
Manamas,
Kel. Humusu
C
Pelabuhan Wini
6 DAS
OEMANU
008
NKRI
dan
Timor
Leste
NKRI NKRI Daratan Kab. TTU Kec. Naibenu Manamas,
Benus,
Bakitolas,
Sunsea
7 DAS DAIKAIN
OEPOTIS
019
NKRI NKRI dan
Timor
Leste
NKRI
dan
Timor
Leste
Sungai Sungai Mota
Akodato
Kab. Belu Kec. Tasifeto
Timur
Silawan
8 DAS
UMAKLARAN
014
Timor
Leste
(Mota
NKRI NKRI
dan
Timor
Sungai
dan
daratan
Sungai : Mota
Talau, Mota
Lidosu
Kab. Belu Kec. Tasifeto
Timur, Kec.
Nanaet
Tulakadi, Sadi,
Dafala,
Sarabau,
Daerah Irigasi : DI.Haliwen (300 Ha),
Di. Butasik (150 Ha), DI. Taeksoruk
(200 Ha), DI. Seonpasar (80 Ha), DI.
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--7799
NO NAMA DAS/
N0 DAS
POSISI DAS PERBATASAN ADMINISTRASI PERBATASAN
PRASARANA Sumber Daya Air HULU TENGAH HILIR
BENTUK
BATAS
NAMA LOKASI
BATAS
KABU
PATEN
KECAMATA
N DESA
Haliboe) Leste Desa : Nanaet Duabesi, Kec.
Tasifeto Barat
Nanaet,
Lookeu
Webuni (50 Ha), DI. Wekari (50 Ha),
DI. Lalosuk (50 Ha),
Bendung : Mekafehan
Embung Kecil : Kimbana 2, Biakhale,
Wesasuit, Halikelen, Tala, Naekasa
9 DAS
LASIOLAT
020
Timor
Leste
(Mota
Merak)
NKRI NKRI
dan
Timor
Leste
Sungai
dan
daratan
Sungai : Mota
Talau, Mota
Merak, Mota
Baukama
Kab. Belu Kec. Tasifeto
Timur, Kec.
Lamaknen
Selatan
Sarabau,
Dafala,
Takirin,
Debululik,
Loonuna
Daerah Irigasi : DI. Nobelu (128 Ha),
DI. Buatok (125 Ha), DI. Takirin (600
Ha)
10 DAS DUALASI
021
NKRI NKRI Timor
Leste
Sungai Sungai : Mota
Talau
Kab. Belu Kec. Tasifeto
Timur, Kec.
Lasiolat
Sarabau,
Maneikun
11 DAS BAUHO
022
NKRI NKRI Timor
Leste
Sungai Sungai : Mota
Talau
Kab. Belu Kec. Raihat,
Kec. Lasiolat
Maneikun,
Fatulotu,
Dualasi
Raiulun,
Asumanu
12 DAS LAMAK
SENULU
023
NKRI NKRI Timor
Leste
Sungai Sungai : Mota
Talau
Kab. Belu Kec. Raihat Asumanu
13 DAS TALAU
024
NKRI NKRI Timor
Leste
Sungai Sungai : Mota
Talau, Mota
Malibaka
Kab. Belu Kec. Raihat Asumanu,
Tohe,
Maumutin
Daerah Irigasi : DI. Haekesak (600
Ha), DI. Maubusa (1350 Ha)
Bendung : Haekesak
14 DAS
LAMAKMEN
025
NKRI NKRI Timor
Leste
Sungai Sungai : Mota
Malibaka
Kab. Belu Kec.
Lamaknen,
Kc. Raihat
Maumutin,
Lamaksenulu,
Makir, Kewar
Daerah Irigasi : DI.Holeki (450 Ha),
DI. Halileki (450 Ha)
Bendung : Holeki
Embung Kecil : Luaguju
15 DAS
DUARATO
NKRI NKRI Timor
Leste
Sungai Sungai : Mota
Malibaka
Kab. Belu Kec.
Lamaknen,
Kewar,
Lakmaras,
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--8800
NO NAMA DAS/
N0 DAS
POSISI DAS PERBATASAN ADMINISTRASI PERBATASAN
PRASARANA Sumber Daya Air HULU TENGAH HILIR
BENTUK
BATAS
NAMA LOKASI
BATAS
KABU
PATEN
KECAMATA
N DESA
026 Kec.
Lamaknen
Selatan
Henes
16 DAS TAFARA
027
NKRI NKRI Timor
Leste
Sungai Sungai : Mota
Tafara
Kab. Belu Kec. Nanaet
Duabesi
Nanaet
17 DAS
RAINAWE
031
Timor
Leste
NKRI NKRI Sungai
dan
daratan
Sungai : Mota
Medik
Kab. Belu
18 DAS MOTA
BAHULU
028
NKRI NKRI Timor
Leste
Sungai Sungai : Mota
Masin
Kab.
Malaka
Kec. Kobalima
Timur
Alas Utara,
Kota Biru
19 DAS ALAS
029
NKRI NKRI Timor
Leste
Sungai Sungai : Mota
Masin
Kab.
Malaka
Kec. Kobalima
Timur
Alas, Kota
Biru, Alas
Selatan
Daerah Irigasi : DI.Alas (1650 Ha)
Embung Kecil : Wesaseik
20 DAS ALAS
SELATAN
030
NKRI NKRI Timor
Leste
Sungai Sungai : Mota
Masin
Kab.
Malaka
Kec. Kobalima
Timur
Alas Selatan
Sumber : Analisa SIG Lokasi Prasarana Sumber Daya Air
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--8811
Gambar 4. 6 Skema Sungai DAS 001 – DAS 008
RENCANA BENDUNGAN
BENDUNGAN EKSISTING
BENDUNG EKSISTING
CHECK DAM
EMBUNG IRIGASI
JEMBATAN
AREAL DAERAH IRIGASI
KETERANGAN :
RENCANA BENDUNG
ALUR SUNGAI
BATAS NEGARA
EMBUNG KECIL
S.No
elEk
at(D
AS ek
at)
TIMOR LESTE
D.I. Inbate50 Ha
S. Noel Asoin
EK. Kuanek
U
001
D.I. Buk50 Ha
EK. Oeolo
EK. Batnes
S.No
eB
anain
(DA
S Ban
ain)
002
S. Nono Fautpas
Bdg. Ufmetan
EK. Sainenu
D.I. elfaub250 Ha
S.Sun
sea(D
AS Su
nsea)
003
S.Bak
itolas
(DA
S Bak
itolas)
004
D.I. Jak1 50 Ha
S. Men
a (DA
S Men
a)
S. Tem
ku
na
(DA
S Tem
ku
na)
S. Win
i(DA
S Win
i)
005 006 007
S. Oem
anu
(DA
S Oem
anu
)
Bdg. Mena
D.I. Mena1 .089 Ha
S. NoelFatumtasa
S. No
el Oesu
u
S. N
oel
Fat
up
utu
S. N
oel
Man
amas
EK. Humusu
EK. Fafinesu
EK. Matabesi
EK. Tunbesi
EK. Koebele
008
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--8822
Gambar 4. 7 Skema Sungai DAS 009, 010, 011, 012, 013, 015, 016, 017, 018, 019
RENCANA BENDUNGAN
BENDUNGAN EKSISTING
BENDUNG EKSISTING
CHECK DAM
EMBUNG IRIGASI
JEMBATAN
AREAL DAERAH IRIGASI
KETERANGAN :
RENCANA BENDUNG
ALUR SUNGAI
BATAS NEGARA
EMBUNG KECIL
S. Ketw
en(D
AS K
etwen
SELAT OMBAI
S. Pu
nu
(DA
S Pu
nu
)
EK. Maneno
D.I. Ponu1 .430 Ha
S. Hasfu
ik(D
AS
Hasfu
ikM
aub
esi)
D.I. Hasfuik
Maubesi
420 Ha
Bdg. Tantori
Nonatbatan
EK. Wehedan
S. Fatu
kety
(DA
S Fau
kety
S. Selow
ai(DA
S Selow
ai)
EK. Ainiba
EK. Fatukety
Renc. Bdgn.
Rotiklot
D.I. Ainiba
150 Ha
S. Du
alaus
(DA
S Du
alaus)
EK. Fatuatis I
EK. Fatuatis II
S. Mota Wekakeu
S. Man
uk
akae
(DA
S Man
uk
akae)
S. Silawan
(DA
S Silawan
)
S. Matp
aoSisiae
(DA
S Matp
aoSisiae)
S. Daik
ainO
epo
tis(DA
S Daik
ainO
epo
tis)
U
009 01 0 01 1 01 2 01 3 01 5 01 6 01 7 01 8 01 9
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--8833
Gambar 4. 8 Skema Sungai DAS 014, 020, 021, 022, 023, 024
RENCANA BENDUNGAN
BENDUNGAN EKSISTING
BENDUNG EKSISTING
CHECK DAM
EMBUNG IRIGASI
JEMBATAN
AREAL DAERAH IRIGASI
KETERANGAN :
RENCANA BENDUNG
ALUR SUNGAI
BATAS NEGARA
EMBUNG KECIL
TIMOR LESTE
S. Um
aklaran(D
AS um
aklaran)
D.I. Haliwen299 Ha
S. Mota Wemaufani
EK. Wesasuit
EI. Haliwen
S. Mota Oe S. Mota AtaisS.
Mot
aB
auka
ek
EI. Haekrit
D.I. Taeksoruk1 50 Ha
EK. Biakhale
EK. Tala
EK. Naekasa
EK. Halikelen
EK. Kimbana 2
D.I. Wekari50 Ha
D.I. Webuni1 00 Ha
D.I. Seonpasar1 00 Ha
D.I. Lalosuk50 Ha
D.I. Butasik1 50 Ha
Bdg. Mekafehan
S. Lasiolat(DA
S Lasiolat)
S. Mota Ahu
D.I. Buatok1 00 Ha
D.I. Takirin1 20 Ha
D.I. Nobelu1 28 Ha
S. Dualasi(D
AS
Dualasi)
S. Bauho
(DA
S Bauho)
S. Lamak
Senulu(D
AS
Lamak
Senulu
S. Mota Talau
S. Talau
(DA
S Talau)
Bdg. Haekesak
D.I. Haekesak
600 Ha
D.I. Maubusa1 .350 Ha
U
Renc. Bdgn.
Sadi
S. Mota
abatoan
01 4 020 021 022 023 024
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--8844
Gambar 4. 9 Skema Sungai DAS 025, 026, 027, 028, 029, 030, 031, 032, 033
RENCANA BENDUNGAN
BENDUNGAN EKSISTING
BENDUNG EKSISTING
CHECK DAM
EMBUNG IRIGASI
JEMBATAN
AREAL DAERAH IRIGASI
KETERANGAN :
RENCANA BENDUNG
ALUR SUNGAI
BATAS NEGARA
EMBUNG KECIL
TIMOR LESTE
S. Mota Malibaka
S. Lamakm
en(D
AS Lam
akmen)
Bdg. Holeki
D.I. Halileki450 Ha
D.I. Holeki450 Ha
EK. Luaguju
S. Duarato
(DA
S Duarato)
S. Tafara
(DA
S Tafara)
S. Mota Masin
S. Mota
Bahulu
(DA
S Mota
Bahulu)
S. Alas(D
AS A
las)
D.I. Alas1 .650 Ha
EK.Wesaseik
S. Alas Selatan
(DA
S Alas Selatan)
U
025 026 027 028 029 030
S. R
aina
we
(DA
S R
aina
we)
S.Mota Wedik
S.Mota Toitoko
D.I. Tubaki300 Ha
D.I. Weoan1 00 Ha
EK.Wesaseik
D.I. Raimetan1 50 Ha
S. M
ota
Kok
e(D
AS
Mot
aB
abul
u)
EK.Halifehan
S. S
iwi
(DA
S La
wal
u)
S.Mota Solo
D.I. Wematek200 Ha
D.I. Lakekun I & II250 Ha
S.Mota Resi
D.I. Waemaromak1 50 Ha
D.I. Tolok600 Ha
D.I. Eturaifou1 25 Ha
D.I. Webua1 00 Ha
L A U T T I M O R
U
031032033
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--8855
Gambar 4. 10 Skema Sungai DAS 034
RENCANA BENDUNGAN
BENDUNGAN EKSISTING
BENDUNG EKSISTING
CHECK DAM
EMBUNG IRIGASI
JEMBATAN
AREAL DAERAH IRIGASI
KETERANGAN :
RENCANA BENDUNG
ALUR SUNGAI
BATAS NEGARA
EMBUNG KECILS.
Ben
anai
n(D
AS
Ben
anai
n
L A U T T I M O R
U
S.Mota Baen
Bdg. Benanain
S.Nono
Naitui
S.Mota
Mauk
Bdg
. Obo
rI
Bdg
. Obo
rII
D.I. Teun1 00 Ha
D.I. Obor1 .81 5 Ha
D.I. Salore1 50 Ha
D.I. Fatubesi1 .650 Ha
D.I. Bakateu1 00 Ha D.I. Malaka
1 8.725 Ha
D.I. Weliman1 .000 Ha
S.Noe
Naitanu
D.I. Aroki1 .242 Ha
D.I. Milana1 50 Ha
D.I. Hauteas1 00 HaD.I. Tualene
1 80 Ha
S.Nono Bau
D.I. Oekopa250 Ha
D.I. Bakan200 Ha
S.Noe
Bem
es
D.I. Lurasik430 Ha
S.Mota
WetakaD.I. Halilulik
200 Ha
D.I. Raimea400 Ha
S.Mota Biau
D.I. Bokis400 Ha
D.I. Boni50 Ha
D.I. Oelolok1 50 Ha
D.I. Teutbesi1 50 Ha
D.I. Naitiu1 60 Ha
S.Mota Boni S.Nono
Nunhala
D.I. Kleja1 1 0 Ha
S.Noel Asban
D.I. Nain300 Ha
D.I. Upunaek70 Ha
S.Noe Muti
D.I. Nit’Oes55 Ha
D.I. Pulo200 Ha
D.I. Oeluan76 Ha
D.I. Kustanis70 Ha
D.I. Baikh60 Ha
D.I. Kustanis70 Ha
Bdg. Nain
Bdg. Kensulat
S.N
oel
Oem
anu
S.Nono Oemanas
D.I. Oemanas25 Ha
D.I. Tuaputu 80 Ha
S.Nono Bila
D.I. Oepunu 1 60 Ha
Bdg. Naob
034
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--8866
Gambar 4. 11 Skema Sungai DAS 035 - 045
L A U T T I M O R
S. M
ota
Del
ek(D
AS
Um
alaw
ain
)
S.Mota Briaman
S. M
ota
Hal
ilam
utu
(DA
S H
alil
amu
tu)
S. T
oia
nas
(DA
S T
oia
nas
)
EK.Onibesak
EK.Bonan
EK.Lotas
S.Noe Kobelete
S.Noe Tufe
S.Noe Teluk
S.N
oe
Kib
a EK.Niubele
S.Noe Besiuk
EK.PoliEK.OneEK.Manufui
S.Noe BanaEK.Katile
EK.Fotilo
S.Noe Ana
S.Noe Oeana
EK.Lilo
D.I. Noelin1 0 Ha
EK.Tonom
EK.Oeklau
S. O
ekae
m(D
AS
Oek
aem
)
D.I. Sian25 Ha
S. N
on
oH
anm
asi(
DA
S H
anm
asi)
S. N
oe
Bo
kin
g(D
AS
Bo
kin
g)
D.I. Baus3000 Ha
S. N
oe
Bo
ne
(DA
S B
on
e)
EK.Oekiu
EK.Oenel
EK.LapeonD.I. Fauleu60 Ha
D.I. Menu200 Ha
D.I. Sonapolen30 Ha
S. N
oe
Sau
n(D
AS
Sun
u)
D.I. Lopon60 Ha
S. L
ake
(DA
S L
ake)
S. N
oe
Snu
el(D
AS
Nen
oat
)
D.I. Banli70 Ha
D.I. Nualunat70 Ha
S. S
aen
am(D
AS
Saen
am)
U
035036037038039040041042043044045
RENCANA BENDUNGAN
BENDUNGAN EKSISTING
BENDUNG EKSISTING
CHECK DAM
EMBUNG IRIGASI
JEMBATAN
AREAL DAERAH IRIGASI
KETERANGAN :
RENCANA BENDUNG
ALUR SUNGAI
BATAS NEGARA
EMBUNG KECIL
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--8877
4.2. Review Studi Pengembangan dan Pengelolaan SDA WS Benanain
di Pulau Timor Barat, Provinsi NTT, Tahun 2001
Studi ini dilaksanakan tahun 2001 yang dibiayai melalui Loan JBIC ODA IP-499
bersamaan dengan proyek Small Scale Irrigation Management Project III (SSIMP III).
Kontrak studi diselesaikan tahun 2002 oleh PT Indra Karya Cabang Kupang berasosiasi
dengan PT. Virama Karya Cabang Kupang. Laporan Akhir studi ini terdiri atas 25 Bab
yang membahas berbagai hal seperti tersebut dibawah ini.
1. Pendahuluan : Latar Belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup studi dan
sasaranya.
2. Kebijakan Nasional Pengembangan & Pengelolaan SDA
3. Potensi Pengembangan DPS Benanain
4. Rencana Pengembangan & Pengelolaan DAS Benanain
5. Kebutuhan Konsultasi Masyrakat
6. Sosial, Budaya dan Sosial Ekonomi
7. Formulasi Awal Rencana Induk DAS Benanain (Rencana Pengembangan Jangka
Pendek)
8. Proyeksi Kebutuhan Air Rumah Tangga, Perkotaan dan Industri
9. Hasil Investigasi Geologi Permukaan
10. Aspek Hidrologi
11. Pertanian dan Irigasi
12. Kebutuhan Air Perikanan
13. Analisis Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
14. Analisa Keseimbangan Air (Water Balance)
15. Visualisasi GIS
16. Kajian Perencanaan Awal (Basic Design)
17. Penyediaan Air Bersih Perdesaan (Rural Water Supply)
18. Rencana Perbaikan Sungai Benanain Hilir (River Training)
19. Analisa Kuantitas dan Biaya
20. Analisis Ekonomi
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--8888
21. Rencana Pengelolaan di DAS Benanain
22. Kajian Informasi Lingkungan
23. Rencana Induk Pengembangan & Pengelolaan SDA WS Benanain
24. Rekomendasi Pelaksanaan proyek
25. Usulan Pengembangan Kelembagaan untuk Pengelolaan WS
Secara ringkas isi dari studi diatas adalah sebagai berikut.
1. Sebagai dampak dari Jajak Pendapat pada September 1999 maka terjadinya
perubahan status dari provinsi Timor Timur menjadi Negara Timor Leste. Dengan
adanya Negara baru tersebut kiranya perlu suatu perkuatan di daerah perbatasan
untuk menangkal adanya infiltrasi politik yang dikhawatirkan mengganggu
stabilitas keamanan khususnya didaerah perbatasan.
2. Pergeseran peran pemerintah dari sistem sentralisasi ke desentralisasi,
memerlukan upaya pemberdayaan dalam hal penanganan sektor pengairan
dengan memperhatikan aspek transparansi, efisiensi, dan akuntabilitas.
3. Berkaitan dengan Kebijakan Nasional dalam aspek Penataan Ruang.
4. Konsep dasar Pengembangan didasarkan atas aspek Pengembangan dan Aspek
Pengelolaan Sumber Daya Air.
5. Studi-Studi Terdahulu didasarkan atas Timor Island Water Resources Development
Study oleh Crippen International Ltd, Canada tahun 1980; termasuk Studi Optimasi
Pola Umum Pengembangan Sumber daya Air Provinsi NTT.
6. Tujuan studi didasarkan atas Tujuan Jangka Pendek/Mendesak (1-2 tahun) dan
Tujuan Jangka Panjang (5-20 tahun) dengan Manfaat studi adalah sbb :
a. Menghasilkan suatu perencanaan terpusat dan sarana koordinasi untuk
menerapkan pendekatan pengembangan sumber daya air terpadu.
b. Memberikan arahan bagi pengambil keputusan untuk pengelolaan DAS
Benanain secara optimal
c. Menghasilkan sejumlah rencana pengembangan sumber daya air untuk
mendukung pengelolaan DAS Benanain secara optimal.
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--8899
d. Menyusun rencana pembangunan yang bertahap untuk menggali peluang
bagi proyek proyek pengembangan SDA baik yang bertujuan tunggal maupun
ganda di DAS Benanain.
7. Kebijakan Nasional Pengembangan dan Pengelolaan SDA didasarkan atas Pesan
GBHN dan Lima Prioritas Pembangunan Nasional (Propenas) yaitu
a. Prioritas Pembangunan Nasional REPETA
b. Prioritas Pembangunan Pemukiman dan Prasarana Wilayah
8. Potensi Pengembangan DAS Benanain berdasarkan Sumber Daya Alam adalah
sebagai berikut :
Luas NTT : Luas Darat 47.350 Km², Luas Perairan :200.000 km²
Merupakan daerah kepulauan dengan 566 buah pulau, 42 pulau berpenghuni 524
tidak berpenghuni.
Secara geografis NTT adalah Provinsi yang terletak paling selatan di Indonesia
berbatasan dengan Australia dan Timor Leste. Terletak 80 - 12º Lintang Selatan
dan Antara 118º-125º Bujur Timur.
Perbatasan sebelah Utara dengan Laut Flores, sebelah Selatan dengan Laut Hindia,
sebelah barat dengan NTB, sebelah timur dengan Timor Leste. Fisiografi pulau
Timor sebagai suatu wilayah pengembangan sumber daya air di Provinsi NTT
memiliki luas wilayah 16.401 km dan terdapat 2 sungai besar, yaitu Noelmina
dengan DAS 16000 km² (9,75%) dan Benanain dengan DAS 3.150 km (19,2%).
Gunung (Nuaf) Mutis dengan ketinggian 2.427 m adalah merupakan puncak
tertinggi di wilayah Timor Bagian Barat dan berperan penting sebagai penangkap
hujan sehingga kedua sungai besar tersebut mempunyai mata air.
Berdasarkan Studi ini bahwa Anak anak sungai DAS Benanain tentang Pembagian
Wilayah Sungai terdapat 5 SWS :
a. SWS Nunkurus (2.062,70 km²)
b. SWS Noelmina (2.744,10 km²)
c. SWS Mena (2.569,42 km²)
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--9900
d. SWS Termanu (1.957,96 km²)
e. SWS Benanain (5.077,23 km²)
Terdapat sungai-sungai yang melintas antar Kabupaten dan melintasi antar
Negara, yaitu Kabupaten Timor Barat dan Timor Leste. Sungai-sungai yang
melintasi salah satu wilayah ini akan menjadi node dalam model analisis DAS.
Debit debit sungai yang diamati :
1. Data sungai Mio-Noil Mina
2. Data debit Bokong- Takari
3. Data debit Temef- Desa Neke
4. Data Debit Nunbei- Besikama
9. Kondisi-kondisi Permasalahan dan strategi Optimalisasi Pembangunan Bidang
Sumber Daya Air dan Irigasi adalah sbb :
a. Kondisi-kondisi Permasalahan dan Pembangunan bidang SDA dan Irigasi
didasarkan atas hasil kajian umum musim hujan yaitu terjadi pada Bulan
Desember-Maret yang memiliki potensial air permukaan sebesar 29.30% atau
16.67 milyar m³. Alokasi kebutuhan air 89% untuk irigasi dan 11% untuk air
baku perkotaan.
b. Permasalahan
Terdapat defisit ketahanan Pangan.
Strategi Penanganan Sektor PSDA provinsi NTT dilaksanakan melalui Teknologi
Pertanian dan teknologi Irigasi
10. Sosial Ekonomi dan Sosial Budaya meliputi hal-hal sbb :
a. letak geografis mempengaruhi masyarakat yang tinggal di daerah yang paling
kering dengan Luas DAS 3.158 km² mencakup 3 kabupaten Timor Tengah
Selatan, Timor Tengah Utara dan Belu,
b. Kependudukan yang diProyeksikan dalam kerangka makro ekonomi
c. pendekatan dan metode Proyeksi Penduduk dan Tenaga kerja
Tinjauan ekonomi dan perkembangannya meliputi berbagai sektor yaitu :
a. sektor Pertanian
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--9911
b. sektor pertambangan dan Penggalian
c. sektor industry pengolahan
d. sektor Bangunan/Konstruksi
e. sektor perdagangan hotel dan restaurant
f. sektor pengangkutan dan komunikasi
g. sektor keuangan dan persewaan dan jasa perusahaan
h. sektor Jasa jasa
Kondisi Sosial budaya Penduduk Timor terdiri dari beberapa suku yaitu :
a. Penduduk suku Dawan (Atoin Metto)
b. Penduduk suku Tetun (Belu)
11. Formulasi Awal Rencana Induk DAS Benanain meliputi hal-hal sbb :
a. Secara Umum terdiri atas :
Jangka pendek (penyelarasan dengan RDTRW I dan II )
Jangka menengah penyelerasan dengan RUTRW I dan II
Jangka Panjang penyelerasan dengan dengan SNPTR/RTRWN
b. Rencana Pengembangan Jangka Pendek
c. Seleksi dasar Pemilihan Lokasi prioritas berdasarkan kondisi :
a. topografi
b. geologi permukaan
c. aksesbilitas jalan ke lokasi bendungan
d. aspek Luas DAS
Khusus untuk Aspek Teknis, hal-hal yang ditinjau meliputi :
a. Kapasitas Tampungan
b. Impounding Porosity
c. Harmful Geological Structure
e. Tinggi DAM Rencana
f. Potensi Sedimentasi
g. Foundation Bearing Capacity
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--9922
h. Areal yang teririgasi (terairi)
i. Jarak ke Quarry
j. Perkiraan Volume Quarry
Untuk Aspek Pertanian meliputi hal-hal peninjauan sbb :
a. Potensi Area Pengembangan
b. Curah hujan Tahunan
c. Penggunaan Lahan
d. Kondisi hutan
e. vegetasi di daerah genangan
f. kesiapan lahan
g. angka erosivitas daerah Pengaliran
h. Perkolasi
Untuk Aspek sosial ekonomi, peninjauan meliputi hal-hal sbb :
a. Prakiraan Biaya Konstruksi
b. Tingkat Kebutuhan Air Baku
c. Densitas Penduduk
d. Relokasi Penduduk
e. Status Lahan di Daerah Genangan
f. Akses menuju Lokasi Bendung
g. Marketing Distance
h. Keuntungan Tambahan
12. Proyeksi Kebutuhan Air Rumah Tangga, Perkotaan, dan Industri didasarkan atas
berbagai hal dan asumsi sbb :
1. Kondisi Pemenuhan Air Baku Saat ini (per Kabupaten)
2. Penggunaan Air Rumah Tangga Perkotaan dan Industri
3. Proyeksi kebutuhan air RKI
4. Aspek sosial ekonomi terhadap kebutuhan air
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--9933
13. Hasil Investigasi Geologi Permukaan
Pemetaan Geologi Permukaan terdiri atas :
1. Geologi Regional, dan
2. Geologi daerah penyelidikan
Hasil Investiagasi geologi permukaan meliputi :
a. Rekomendasi Awal untuk tahap studi Lanjutan
b. usulan volume pekerjaan investigasi geologi dan test laboratorium
c. Hasil Pekerjaan Investigasi Geologi dan test Laboratorium (per waduk)
14. Aspek Hidrologi didasarkan atas data dan perhitungan seperti dibawah ini.
a. Data hidrometeorologi dari stasiun meteorology berupa data Suhu,
kelembaban relative, evaporasi, lama penyinaran matahari, kecepatan angin.
b. data curah hujan berasal dari :
Stasiun penakar curah hujan, data pencatat hujan, curah hujan jam jaman,
curah hujan rerata DAS
c. Data debit diperoleh dari :
Stasiun pengamatan debit, data pengamatan debit sesaat, analisis debit
andalan, perhitungan debit jangka panjang di stasiun AWLR, debit simulasi di
rencana lokasi waduk, perhitungan debit banjir, hidrograf debit rencana,
d. Sedimentasi diperoleh dari :
Laju sedimentasi tahunan, sedimentasi waduk, penelusuran banjir melalui
waduk.
e. Analisa ketersediaan debit air tanah dilakukan berdasarkan data dari Sumber
data dan lokasi sumur sbb :
i. Ciri Hidrolika akuifer
ii. Geologi dan hidrogeologi
iii. analisis kualitas air tanah : Sumber data Mota Klik, Noil Muti, Noil
Maubesi, Noil Hala, Noil Sebau.
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--9944
15. Pertanian dan Irigasi didasarkan atas berbagai kondisi sbb :
a. Kondisi Sektor pertanian Daerah studi
b. Pola Tata tanam
c. kebutuhan air Irigasi dan produksi untuk pertanian
d. perhitungan luas maksimum teririgasi.
e. Kondisi agro ekonomi seperti Areal tanam, sarana produksi, produksi per
hektar, biaya produksi per hektar, pendapatan per hektar.
Perkiraan kondisi Pertanian yaitu meliputi Pola dan intensitas tanam masa
mendatang, pemilihan tanaman, palawija, hortikultura, tingkat kemampuan lahan
dan lain sebagainya.
16. Kebutuhan Air Perikanan ;
a. Umum ;
1. Potensi perikanan lebih menonjol sebagai Hasil Kelautan di Prop. NTT
2. Potensi Tambak (Th.1999) = 35.455 ha (LAPAN, th.1990) ……> Dimanfaatkan
= 434,5 ha (1,23 %), diolah (tambak) = 855 ha, Hasil produksi 784,4 ton
(th.1999) dan bersifat tradisional (pasang surut)
b. Potensi Tambak dipengaruhi oleh :
1. Salinitas air
2. Jenis tambak, luas tambak (kedalaman = 0,8 m)
3. Curah hujan, Evaporasi, Rembesan (seepage)
4. Tingkat kebutuhan penggelontoran/penggantian air
5. Jadwal produksi
a) Proyeksi Budidaya Tambak; (Potensi seluas = 35.455 ha)…….> di Wilayah
S.Benanain adalah seperti tabel berikut :
Tabel 4. 32 Proyeksi Budidaya Tambak
No.
Kabupaten
Daerah Potensial
Tambak
(ha)
Rencana Pembangunan Sarana
Pengairan untuk Tambak
1 Kupang 8.649 Desain Irigasi Tambak
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--9955
2 TTS (Timor Tengah Selatan) 9.264 Saluran Tambak
3 TTU (Timor Tengah Utara) 1.330 Situ Air Tawar untuk Tambak
= 1 ha
4 Belu 11.196 Pompa Air tambak
5 Ende 590 Pencetakan Lahan tambak
6 Ngada 2.000 Jalan Inspeksi
7 Manggarai 2.426
b) Sumber Air adalah Pengairan air laut dan air tawar; Kebutuhan air tawar yang
diperlukan berupa Penyediaan PAH yaitu Embung/ Waduk Kecil. Untuk itu dapat
dilihat pada RTRW Kabupaten – Kabupaten.
17. Analisis Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
Katagori PLTA ; a. Daya > 5 MW …………………………………> PLTA
b. Daya 1 MW > P > 5 MW ………….….....> Mini Hydro
c. Daya < 1 MW ………………………………> Microhydro
Waduk-waduk yang diusulkan dalam Study ;
Waduk-waduk diusulkan PLTA adalah Temef Dam …>
Lokasi = Kec.Amanuban Tengah, Kab. TTS; Asal = S. Benanain Hulu; Kebutuhan
Untuk = Kota SoE
Waduk-waduk diusulkan Mini hydro adalah ;
1. Maubesi Dam …………………………..> Lokasi = Kec. Insana, Kab. TTU
Asal = S. Maubesi Kebutuhan Untuk = Kec. Insana
2. Muti Dam ……………………………..> Lokasi = Kec. Miomafo Timur, Kab. TTU; Asal =
S. Muti; Kebutuhan Untuk = Kec. Miomafo Timur
Waduk-waduk diusulkan Micro hydro adalah ;
1. Bijeli Dam ………………………..> Lokasi = Kec. Mollo Selatan, Kab. TTS
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--9966
Asal = S. Bijeli Kebutuhan Untuk = Kota Soe
Sistem jaringan PLN (supply mandiri) = 6 Jaringan ; ….> Kupang ; Oesao ; SoE ;
Kefamenanu ; Atambua; Kalabahi ( Koordinasi Cab.Kupang)
Tabel 4. 33 Cabang PLN KUPANG (Pembangkit Sistem Diesel)
Cabang / Ranting
PLN
Diesel
(unit)
Cap.
Diesel
(kW)
Cap. Produksi
(GKwh)
Cap.
Consumption
(GKwh)
Konsumsi Th.1997
(GWh))
Th.
1988
Th.
1997
Th.
1988
Th.
1997
Residen
tial
Commerci
al
Industri
al Public
Cab. KUPANG : 12 32,54 38,76 103.65 31,13 12,68 48,08 14,63 16,75 11,49
R g. Oesao 30 0,34
R g. SOE 20 2,0
Rg. KEFAMENANU 12 2,51 - - - - - - - -
R g. ATAMBUA 24 2,98
R g. KALABAHI 2 2,5
18. Keseimbangan Air
Alokasi Kebutuhan Air Baku direncanakan Th. 2003 s/d 2027
a) Kebutuhan PLTA dan Potensi Ketersediaan Air ;
Waduk-Waduk Di Dalam Das Benanain (study PT.Indah Karya + Virama Karya th.1999-2001) ;
1. Wd. Muti Q = 251 L/det Ds.Manikin, Kec.Haekto Miomaffo Timur
Kab.TTU
2. Wd. Oinlasi Q = 191 L/det Ds.Oof, Kec.Amanuban Barat
Kab.TTS
3. Wd. Sekon Q = 164 L/det Ds.Tanepah, Kec.Insana
Kab.TTU
4. Wd. Biliuana Q = 103 L/det Ds.Fatunisuan, Kec. Miomaffo Barat
Kab.TTU
5. Wd. Maubesi Q = 30 L/det Ds.Susulaku, Kec.Insana
Kab.TTU
6. Wd. Bikomi Q = 74 L/det Ds.Maurisu, Kec.Miomaffo Timur
Kab.TTU
7. Wd. Kapan Q = 39 L/det Ds.Laob, Kec. Mollo Selatan
Kab.TTS
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--9977
8. Wd. Oehala Q = 30 L/det Ds.Oelbobok, Kec.Mollo Selatan
Kab.TTS
9. Wd. Fatuhala Q = 7 L/det Ds.Mandeu, Kec.Malaka Timur
Kab.BELU
10. Wd. Siki Q = 9 L/det Ds.Hauteas, Kec.Biboki Utara
Kab.TTU
11. Wd. Aroki Q = 5 L/det Ds.Maubesi, Kec.Insana
Kab.TTU
12. Wd. Besiklaran Q = 9 L/det Ds.Naitimu, Kec.Tasifeto Barat
Kab.BELU
13. Wd. Kiumina Q = 15 L/det Ds.Oenenu, Kec.Miomaffo Timur
Kab.TTU
14. Wd. Bijeli Q = 54 L/det Ds.Laob.N Noni, Kec.Mallo Selatan.AT
Kab.TTS
15. Wd. Halikatuas Q = 50 L/det Ds.Sanleo, Kec.Malaka Timur
Kab.BELU
b) Kebutuhan Air Peternakan ;
c) Bangunan Pengendali Sedimen ;
d) Perhitungan /Kriteria Perencanaan Waduk ;
- Sedimen Waduk, Pengelak banjir/Coffer Dam, Bendungan Utama, Pelimpah/
Spillway;
- Bangunan intake ; Headrace Tunnel ; Surge Tank ; Penstock ; Tailrace Chanel ;
Powerhouse ; Road ;
- Acces Sabo Dam
e) Daftar Perencanaan Waduk / Bendungan
1. BD. Maubesi
2. BD. Bikomi
3. BD. Muti
4. BD. Temeh
5. BD. Bijeli
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--9988
6. BD. Kapa
7. BD. OehaLa
8. BD. Ointasi
9. BD. Nollfatu
10. BD. Nipole
11. BD. Ubaki
12. BD. Halikatuas
13. BD. Fatulaha
14. BD. Sekon III
15. BD. Siki
16. BD. Kiumina
17. BD. Noenasi
18. BD. Billiuana
19. BD. Labobi
20. BD. AROKI
21. BD. Besiklaran
a) Potensi Ketersediaan Air, sebagai Suplai Air Baku sebagai berikut ;
1. Wd. Maubesi Q = 30 L/det Ds.Susulaku, Kec.Insana Kab.TTU
2. Wd. Kapan Q = 39 L/det Ds.Laob, Kec. Mollo Selatan Kab.TTS
3. Wd. Oehala Q = 30 L/det Ds.Oelbobok, Kec.Mollo Selatan Kab.TTS
4. Wd. Fatuhala Q = 7 L/det Ds.Mandeu, Kec.Malaka Timur Kab. Belu
5. Wd. Siki Q = 9 L/det Ds.Hauteas, Kec.Biboki Utara Kab.TTU
6. Wd. Aroki Q = 5 L/det Ds.Maubesi, Kec. Insana Kab.TTU
7. Wd. Besiklaran Q = 9 L/det Ds.Naitimu, Kec.Tasifeto Barat Kab. Belu
8. Wd. Kiumina Q = 15 L/det Ds.Oenenu, Kec.MiomafoTimur KabTTU
9. Wd. Bijeli Q = 54 L/det Ds.Laob.N Noni, Kec.Mallo Selatan, Kab.TTS
b) Kondisi Penyediaan Air Pedesaan ;
Penduduk di Wilayah S.Benanain sumber air baku dari = Sumur Gali
(kedalaman = 5 – 10 m)
Terbesar Pemanfaatan sumur gali = 4 rumah / 1 sumur ( 1 KK = 3 - 4 jiwa ) ; 1 KK
= 1 Rumah
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--9999
Terdapat system PDAM jaringan Transmisi ( + 12 Km) masyarakat belum semua
terlayani kebutuhan air PDAM
c) Rencana Pembangunan Penyediaan Air Bersih ;
Kriteria pemilihan Desa
Direncanakan Pembangunan Penyediaan Air Bersih periode 25 tahunan (th. 2003 –
2027 )
Mutu Air ; Sumber air baku ;
19. Penyediaan Air Pedesaan terdiri atas Neraca air, kehandalan ketersedian air 80 %
dan beberapa kondisi sebagai berikut :
Sistem perpompaan ; Hidran Umum/ Kran umum
Sambungan Rumah (jumlahnya berapa?)
Sistem pipa jaringan (Distribusi = diameter 20 – 25 mm GSP) ;
System pengolahan AB (IPA) = Sederhana (IPAS) ; Air Filtrasi dengan IPAS ; dengan
system Desinfektan ( kaporit 3 ppm)
Biaya Konstruksi Pembuatan IPAS = Rp. 25.000,-/M3 ( per Th. 2001 )
Kebutuhan air (konsumsi per Kapita per Hari (Standard Dit.Cipta Karya- PU) ;
1. Penggunaan Hidran Umum/ Kran Umum = 30 Lt/ kapita/ hari
2. Penggunaan Sambungan Rumah = 60 Lt/ kapita/ hari
3. Kehilangan air (Max.) = 20 % dari Demand
20. Kajian Perbaikkan Sungai Benanain Hilir
Item kegiatan yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
Daerah Irigasi (Kiri Kanan S. Benanain) = 15.000 ha merupakan Daerah pertanian
Banjir Pernah terjadi tgl. 27 Mei 2000 yang merupakan bencana genangan Dataran
Besikama
a. Dataran Besikama, luas genangan = 10.155 ha (Kiri = 7.095 ha dan Kanan = 3.060
ha )
b. Debit puncak banjir = 5000 - 6000 m3/det
c. Bersamaan air pasang mencapai Elv. 5.50 M
Perencanaan & Data Teknis Tanggul Wilayah Sungai / WS
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--110000
Analisa Manfaat Pengendalian Banjir
Kelayakan Ekonomi
Analisis Sensitivitas
Jadwal Rencana Pelaksanaan
Konstruksi Tanggul dan PDAM dengan data-data sebagai berikut :
Analisa Kuantitas dan Biaya
Konstruksi Tanggul dan PDAM
Analisis Kuantitas dan Biaya Pekerjaan
Analisis Ekonomi (Bendungan, Pertanian, pengendali Banjir, Proyek PLTA, Ekonomi
Proyek, Pengembangan DAS Benanain)
21. Kajian Informasi Lingkungan
Lokasi dan Pendekatan Pelaksanaan Studi diperlukan Untuk Pengembangan WS.
Benanain seperti yang dilaporkan dibawah ini
Lokasi Utama yang DIREKOMENDASIKAN untuk Pengembangan WS Benanain yaitu:
1. Wd. Temef / Neke di : S.Benanain Lok.: Ds.Neke. Kec. Amanuban, Kab.TTS
2. Wd. Haeneno / Bokis di : S.Maubesi Lok.: Ds….., Kec.Insana, Kab.TTU
(anak S.Benanain)
3. Wd. Aroki / Samala di : S. Atroki Lokasi : Ds.Aroki, Kec.Biboki Utara, Kab.TTU
(anak S.Benanain)
4. Wd. Halikatuas / Boas di : S. Hearan Lok.: Ds.Boas, Kec.Malaka Timur,
Kab.Belu (anak S.Betun. – Anak S.Benanain)
5. Wd. Kiumina di : S.Maubesi Lok.: Ds.Kiumina, Kec.Malaka Timur,
Kab.TTU (Anak S.Benanain)
22. Rencana Induk Pengembangan dan Pengelolaan SDA – WS Benanain
Master Plan berdasarkan Komponen Pengembangan Pengelolaan SDA adalah sbb :
Komponen Pengelolaan SDA dalam Rencana Induk :
- Komponen 1: Pengembangan SDA ---> ( Sektor Air Bersih ;
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--110011
Domestik, Industri, Irigasi dll)
- Komponen 2: Pengelolaan Daerah Tangkapan Air (DTA)
---> Konservasi Lahan
- Komponen 3: Pengendalian Banjir ---> Pengelolaan dan
Pengendalian Banjir
- Komponen 4: Memantapkan Kerangka Institusi Pengelola SDA –
---> Institusi SDA
- Komponen 5: Pengelolaan Kualitas Air ---> Rencana Pengelolaan
KA.sungai, Limbah RT + Industri
Rencana Sektor Penyediaan Air Bersih dan Industri (PDAM) diantara (data Th. 2000 –
2001) :
1. Wd. Kiumina biaya konstruksi = USD 4.447 Million
2. Wd./ BD. Halikatuas biaya konstruksi = USD 5.6 Million
3. Wd./ BD. OehaLa biaya konstruksi = USD 3.156 Million
4. Wd.Serbaguna Muti biaya konstruksi = USD 28.2 Million
5. Wd. Sekon biaya konstruksi = USD 7.469 Million
6. Wd. Oinlasi biaya konstruksi = USD 7.098 Million
7. Wd. Siki biaya konstruksi = USD 4.04 Million
8. Wd. Maubesi biaya konstruksi = USD 21.98 Million
9. Wd. Kapan biaya konstruksi = USD 10.9 Million
10. Wd. Bijeli biaya konstruksi = USD 9.91 Million
11. Wd. Bikomi biaya konstruksi = USD 5.18 Million
12. Wd. Biliuana biaya konstruksi = USD 9.55 Million
13. Wd. Aroki biaya konstruksi = USD 6.83 Million
14. Wd. Besiklaran biaya konstruksi = USD 4.168 Million
15. Wd.Serbaguna Temef biaya konstruksi = USD 52.85 Million
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--110022
Tabel 4. 34 Rencana / Usulan Pelaksanaan Program Induk Berdasarkan Komponen
(Laporan th. 2000-2001) ;
Waduk /
Bedungan
Sungai
(anak Sungai)
Lokasi Curah
Hujan
(mm/t
h)
Luas
DAS
(km2)
Type
Bendung
Vol.
Tampung
an Waduk
(Mm3)
PLTA
(MW)
Irigasi
(Ha)
Kapasitas
(Lt/det)
PDAM
Melayani (jiwa)
Biaya Konstruksi
(USD Mllion)
Kiumina
S.Bikomi (S.Nono
Tasolak)
Kec.Miomafo
Timur,
Kab.TTU
1135
41,5
Rock fill
2,09
-
-
19,5
56.182
4.447
Halikatuas
S.Bananain (S.Noil) Kec.Malaka
Timur,
Kab.Belu
1000 21,77 Rock fill 2,09 - 103 50 31.920 5.6
OehaLa S.Bananain (S.Mota) Kec.Mollo
Utara, Kab.TTS
1274 6,8 Rock fill 0,45 - - 30 86.599 3.156
Wd.
Serbaguna
Muti
S.Bananain
+S.Maubesi (S.Muti)
Kec.Atambua,
Kab.TTU
1550 419,5 Rock fill 3,26 3,11 400 250 721.525 28.2
Sekon S.Bananain
(S.Maubesi)
Kec.Insana,
Kab.TTU
786 71,3 Rock fill 3,57 - - 150 472.782 7.469
Oinlasi S.Bananain (S.Noe
laku)
Kec.Amanuban
Barat, Kab.TTS
1154 45,70 Rock fill 3,95 - - 191 500.079 7.098
Siki S.Maubesi (S.Siki) Kec.Atambua,
Kab.TTU
1098 12,41 Rock fill 0,72 - - 9 25.801 4.04
Maubesi S.Maubesi Kec.Insana,
Kab.TTU
1248 451,2 Rock fill 43,23 - 1272 30 86.400 21.98
Kapan S.Noe Sebau Kec.Mollo
Utara, Kab.TTS
2420 77 Rock fill 3,93 - 393 - - 10.9
Bijeli S.Bananain (S.Noe
Bijeli)
Kec.Mollo Sel,
Kab.TTS
2362 31,9 Rock fill 2,06 - - 54 155.520 9.91
Bikomi S.Noe Asbani (S.Noe
Bikomi)
Kec.Mollo Sel,
Kab.TTS
1603 204,6 Rock fill 2,41 - - 74 213.719 5.18
Biliuana S.Muti (S.Tasalok) Kec.Miomafo
Brt, Kab.TTU
1505 90,3 Rock fill 1,88 - - 103 295.849 9.55
Aroki S.Mota Maro (S.Aroki) Kec.Biboki
Utara, Kab.TTU
1505 20 Rock fill 3,6 - - 5 15.216 6.83
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--110033
Besiklaran S.Noel Baen
(S.Maukumu)
Kec.Malaka
Timur,
Kab.Belu
907 17,9 Rock fill 0,31 - - 16 4.983 4.168
Wd.
Serbaguna
Temef
S.Bananain (S.Noe
Bijeli)
Kec.Atambua,
Kab.TTU
1916 476,1 Rock fill 161,47 7,0 1.953 - - 52.85
Sumber : Review Studi Pengembangan Pengelolaan SDA WS Benanain di Pulau Timor Barat, Tahun 2001
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--110044
23. Rekomendasi Pelaksanaan Proyek
Berikut adalah saran dan rekomendasi pelaksanaan proyek
Program Pelaksanaan Tahun 2004 – 2019
Tabel 4. 35 Program Pelaksanaan Tahun 2004 - 2009
Tahap Periode Jumlah
Waduk/SaboDam
Total Biaya
(Juta USD)
I 2004 - 2008 3 Waduk, 1 Sabo Dam 67 (lewat)
II 2009 – 2018 4 Waduk, 2 Sabo Dam 53,5 (berjalan)
III 2018 - 2029 6 Waduk, 1 Sabo Dam 64,2
(Laporan th. 2000-2001).
Penyediaan Air Bersih
Tabel 4. 36 Penyediaan Air Bersih
No. Intake
(Wd./Bd)
Lokasi Kapasitas
(Lt/det)
Pelayanan
(jiwa)
Biaya
Konstruksi
(Juta x Rp.)
1 Maubesi Ds.Susulaku, TTU 27 77.760 66
2 Bikomi Ds.Maurisu, TTU 54 155.5520 127
3 Kapan Ds.laob, TTS 39 112.320 93
4 Oehala Ds.Oelbobok, TTS 30 86.400 73
5 Fatuhala Ds.Mandeu, TTS 7 20.160 21
6 Siki Ds.Maubesi, TTU 9 25.920 25
7 Aroki Ds.Hauteas, TTU 5 14.400 16
8 Besiklaran Ds.Naituma, Belu 9 25.920 25
9 Kiumina Ds.Oenenu, TTU 15 43.200 39
(Laporan th. 2000-2001).
Pengembangan Irigasi & Penggunaan Lahan
Tabel 4. 37 Pengembangan Irigasi & Penggunaan Lahan
No. Intake
(Wd./Bd)
Luas Areal Tanam
Dilayani
(Ha)
Produksi Padi
(Ton)
Pengembangan
Debit Irigasi
(Rata2 Lt/det)
1 Wd. Serbaguna
Temef (04)
1832 5284 5,28
2 Wd. Serbaguna
Muti (3)
648 1869 1,87
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--110055
No. Intake
(Wd./Bd)
Luas Areal Tanam
Dilayani
(Ha)
Produksi Padi
(Ton)
Pengembangan
Debit Irigasi
(Rata2 Lt/det)
3 Wd. Muti (01) 278 803 0,8
4 Wd. Kapan (06) 233 672 0,67
5 Wd. Bijeli (05) 231 866 0,67
(Laporan th. 2000-2001).
Usulan Konservasi dan Daerah Tangkapan Air (DTA)
Tabel 4. 38 Usulan Konservasi dan Daerah Tangkapan Air (DTA)
No U r a i a n Kabupaten
a. Teknis – SABO DAM TTS
1 Noilfatu Sabo TTS
2 Ubaki Sabo TTS
3 Nepolei Sabo TTS
4 Waduk SikiSabo TTU
b. Penanganan VEGETATIF pada Hulu DAS
1 Reboisasi DAS Temef TTS
2 Reboisasi DAS Kiumina TTU
3 Reboisasi DAS Thalikatuas Belu
4 Reboisasi DAS NoilFatu Sabo TTS
5 Reboisasi DAS Oehala TTS
6 Reboisasi DAS Ubaki Sabo TTS
7 Reboisasi DAS Muti TTU
8 Reboisasi DAS Sekon TTU
9 Reboisasi DAS Nipolie Sabo TTU
10 Reboisasi DAS Oinlasi TTS
11 Reboisasi DAS Siki TTU
12 Reboisasi DAS Maubesi TTU
13 Reboisasi DAS Kapan TTS
14 Reboisasi DAS Bijeli TTS
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--110066
No U r a i a n Kabupaten
15 Reboisasi DAS Bikomi TTU
16 Reboisasi DAS Noenasi Sabo TTU
17 Reboisasi DAS Biliuana TTU
18 Reboisasi DAS Fatuhala Belu
19 Reboisasi DAS Aroki / Samala TTU
20 Reboisasi DAS labobi Belu
21 Reboisasi DAS Besiklaran Belu
22 Noenasi Sabo TTU
c. Instalasi Hidrometri DAS Benanain
(Laporan th. 2000-2001).
Usulan Pemasangan Peralatan Hidrometri
Tabel 4. 39 Usulan Pemasangan Peralatan Hidrometri
No Usulan Stasiun Kecamatan /
Kabupaten
DAS
a. Stasiun Penakar Hujan ;
1 Ponteu Pem. Mollo Tengah / TTS Noil Sebau
2 Sebot Mollo Utara / TTS Noil Bijeli
3 Noinbila Mollo Selatan / TTS Noil Tualeo
4 Bijaepasu Miomaffo Barat / TTU Noil Nibifei / Muti
Hulu
5 Oelet Amanuban Timur / TTS Noil Bunu
6 Niti Malaka Barat / Belu Noil Okan
7 Pantea Biboki Selatan / TTU Noil Maubesi Hulu
8 Tunbaen Biboki Utara / TTU Noil Maubesi Hulu
b. Stasiun Pengamat Muka Air (AWLR) ;
1 Bijeli Mollo Selatan / TTS Noil Sebau
2 Bosen Mollo Selatan / TTS Noil Bijeli
3 Loiram Insana / TTU Noil Maubesi
4 Manulea Malaka Tengah / Belu Noil Baen
c. Perbaikan Stasiun Pengamatan Muka Air (AWLR) ;
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--110077
No Usulan Stasiun Kecamatan /
Kabupaten
DAS
1 Neke / Temef AWLR Amanuban Tengah / TTS Noil Benanain
d. Perbaikan Stasiun Pengamatan Iklim ;
1 Sekon Miomaffo Timur / TTU Noil Maubesi
(Laporan th. 2000-2001).
Usulan Pengendalian Banjir (Laporan th. 2000-2001).
1. Rehabilitasi bangunan2 sungai
2. Ruas sungai yang belum dilakukan perbaikkan
3. Ruas sungai bagian Hilir perbaikkan dilakukan terleih dahulu
4. Rencana pekerjaan sungai bertahap ( tahap jangka pendek, menengah & panjang)
Usulan Pemantapan Kerangka Institusi Pengelola SDA
(Laporan th. 2000-2001).
1. Dinas Irigasi & SDA Propinsi
2. Dinas Irigasi & SDA Kabupaten TTS, TTU dan Belu
3. Balai PSDA
4. Usulan Pembentukan Proyek Induk Pengembangan Wilayah Timor Barat
5. Pemberdayaan Instansi, punya Unit Kerja ;
a. Pengelolaan Daerah Tangkapan Air (DTA)
b. Pengelolaan Kualitas Air (KA)
c. Pengelolaan Air Tanah
d. Konservasi Lahan dan Air
Rekomendasi Usulan Proyek Mendesak / Khusus (Laporan th. 2000-2001).
a. Pengembangan DAS ;
1. Waduk Temef
2. Waduk Kiumina
3. Waduk Halikatuas
b. Pengelolaan DAS dan Penanganan Erosi : Noilfatu Sabo Dam
c. Penangan Banjir : Pengendalian Banjir DAS Benanain
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--110088
24. Usulan Pengembangan Kelembagaan untuk Pengelolaan Wilayah Sungai
Kelembagaan yang diusulkan meliputi hal sebagai berikut :
1. Operasi pemeliharaan dan Pengembangan di Satuan Wilayah Sungai Benanain
2. PJT Benanain (Perum Jasa Tirta Benanain)
3. PIP WS Benanain
4. Dinas PU Pengairan / SDA Propinsi Dan Balai PSDA
5. Dinas PU Pengairan/SDA Propinsi (DPUPP)
6. Balai PSDA
7. Pengelolaan SDA dan Pemanfaatan nya diantaranya ;
a) Pengelolaan Daerah Tangkapan Air (DTA) ----- Perencanaan pengelolaan
DTA, tanggung jawab
Pengelolaan DTA dengan Instansi
terkait (Dep.Kehutanan, Dep.
Pertanian, Dep.PU / Dinas SDA Prov. ,
dan instansi terkait)
b) Pengelolaan Kualitas Air ------------------------ Monitoring kualitas air
sungai/ air tanah,
Pemantauan Air dan air limbah dan
Pengujiaan kualitas air & air limbah
(Lab. Sdh Terakriditasi)
--------- Bapedal – KLH WQM (Water Quality
Management), Bappedal-da,
c) Pengelolaan Air Tanah --------------------------- Ttg; alokasi air tanah, suplai,
penggunaan,
konservasi & pengendalian
kualitas air.
d) Panitia Tata Pengaturan Air (PTPA) ----------- fungsi ; memberi nasehat/
Rekomendasi kepada Gubernur tentang SDA
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--110099
4.2.1. Waduk Kiumina (Waduk Suplay air baku)
a. Lokasi
Lokasi Bendungan Kiumina di Desa Oesena, Kec. Miomafo Timur Kab. Timor Tengah
Utara terletak didekat kota Kefamenanau yang merupakan ibukota Kabupaten Timor
Tengah Utara. Site bendungan terletak di hulu aliran Sungai Bikomi yaitu Sungai
Nono Tasolak, Kecamatan Miomafo Timur, Kabupaten Timor Tengah Utara Nusa
Tenggara Timur. As Bendungan dapat dicapai dari km jalan Raya Kefamenanu –
Ambeno, berjalan kaki sejauh 2 km.
b. Tujuan Proyek
Bendungan ini direncanakan sebagai bendungan fungsi tunggal sebagai penyedia
air baku untuk melayani lokasi di sekitar bendungan, terutama kota Kefamenanu.
c. Deskripsi dan Latar Belakang Proyek
Lokasi Bendungan Kiumina terletak dihulu DAS, diharapkan dapat berfungsi untuk
menjaga kondisi hidro-orologis bagian hulu secara holistic. Sesuai konteks konservasi
dalam pengelolaan sumber daya air DAS Benanain, waduk merupakan salah satu
struktur fisik untuk konservasi lahan.
As Bendungan Kiumina diidentifikasikan pada anak sungai Noel Benanain, yaitu
Nono Tasolak. Secara administratif, as bendungan terletak di Kecamatan Miomafo
Timur, Kabupaten Timor Tengah Utara. Waduk direncanakan untuk sebagai waduk
suplai airbaku untuk kota Kefamenanu. Disamping itu adanya waduk akan
menunjang konservasi lahan dan hutan di hulu as bendungan, dimana reboisasi
diusulkan dilokasi tersebut karena adanya waduk.
Tinggi curah hujan tahunan di DAS adalah sebesar 1.135 mm dan limpasan
permukaan rerata yang ditimbulkan adalah sebesar 0,1 m3/det. Panjang aliran sungai
dari hulu sampai as bendungan adalah sekitar 5,1 km dan luas DAS 41,5 km2.
Jenis bendungan dipilih type rock fill dengan tinggi 23,5 m, dengan dasar
ketersediaan material yang ada pada lokasi, kondisi pondasi, topografi, tinggi
bendungan dan rencana jangka waktu pelaksanaan. Total volume tampungan waduk
sebesar 2,09 Mm3 dan volume efektif sebesar 0.28 Mm3. Dengan pembangunan
bendungan yang berkapasitas 19,5 lt/detik dan mampu melayani 56.186 jiwa.
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--111100
Diharapkan dapat menunjang PDAM daerah dalam menyediakan air minum untuk
warga kota.
Tabel 4. 40 Data Teknis Bendungan Kiumina
No Kiumina Keterangan
1 Penggunaan Waduk Suplay air baku
2 Sungai Nono Tasolak
3 Curah hujan tahunan 1.135 mm
4 Rata-rata limpasan permukaan 0,1 m3/det
5 Panjang aliran sungai 5,1 km
6 Luas DAS 41,5 km2
7 Jenis bendungan type rock fill
8 Tinggi Bendungan 23,5 m
9 Panjang Bendung 240 m
10 Total volume tampungan waduk 2,09 Mm3
11 Volume Waduk Maksimal 5.189.886,34 m3
12 Volume efektif 0,28 Mm3
13 Ketersediaan material pada lokasi Tersedia
14 Kapasitas 19,5 lt/detik
15 Catchment Area 41,5 km2
16 Masa Pakai 50 tahun
17 Luas Genangan Waduk 473.116,17 m2
18 Elevasi Max 475 m
d. Manfaat
Rencana pembangunan Bendungan Waduk Kiumina merupakan usulan dari proyek
terpadu pengembangan Sumber Daya Air (SDA) dari kegiatan Study Pengembangan
dan Pengelolaan Sumber Daya Air WS Benanain di Pulau Timor Barat Provinsi Nusa
Tenggara Timur. Diharapkan dapat menunjang PDAM daerah dalam menyediakan
air minum untuk warga kota dengan kapasitas suplay air baku dan air minum
sebesar 19.5 lt/detik dan mampu melayani 56.186 jiwa.
e. Komponen Proyek
Komponen dari bendungan ini adalah :
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--111111
1. Bangunan utama dan Pelengkap
2. Bangunan Pengambilan dan distribusi air minum (investasi PDAM)
Bangunan utama dan pelengkap terdiri dari
1. Bendungan Utama
2. Pengelak Banjir
3. Bangunan Pengambilan
4. Pelimpah
Bangunan investasi PDAM
1. Bangunan Pengambilan
2. Saluran Pembawa
3. Sarana Pengolahan air
4. Sambungan sambungan
5. Desain teknis
f. Biaya Proyek
Biaya konstruksi proyek pada tingkat harga ekonomi saat ini adalah USD 4,447
Million (4,447 juta Dollar) atau Rp.40.023.000.000,00 dengan Kurs Rp. 9.000,00. Kalau
di kurs kan dengan kondisi saat ini Dollar Rp. 11.772,00 maka menjadi
Rp. 52.350.084.000,00
g. Evaluasi Proyek
Kelayakan Bendungan Kiumina dievaluasi sebagai satu kesatuan sistem dengan
waduk Bikomi rencana induk pengembangan DAS Benanain, karena fungsi dan
letaknya berada dalam satu sub DAS. Fungsi Waduk Kiumina terhadap Bikomi
sebagai waduk konservasi lahan dan sedimen trap, sehingga nilai EIRR sistem adalah
13.77 %.
h. Rencana Pelaksanaan
Proyek Pelaksanaan Bendungan Kiumina, diusulkan pada periode jangka pendek
pada tahun pertama, selama 5 tahun termasuk studi kelayakan, detail desain, PQ dan
tender serta konstruksi.
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--111122
i. Instansi Pelaksana
Dahulu dinyatakan Instansi Pelaksananya Direktorat Jenderal Pengairan, Departemen
Pemukiman dan Prasarana Wilayah Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah
Provinsi Nusa Tenggara Timur, Proyek Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya
Air, Nusa Tenggara Timur tetapi sekarang nama instansinya menjadi Balai Wilayah
Sungai Nusa Tenggara II (BWS NT II), Direktorat Jenderal Sumber Daya Air,
Kementrian Pekerjaan Umum.
j. Prakiraan Kelayakan Ekonomi
Tabel 4. 41 Prakiraan Kelayakan Ekonomi Waduk Kiumina
No Rencana
Bangunan
Biaya Pembangunan
(Rupiah)
NPV
BCR IRR 12% Keterangan
Waduk
Kiumina 40.023.000.000,00
1,453,968,600,586
31.9
13.7
Layak
k. Prakiraan Kelayakan Teknis dan Ekonomi
Tabel 4. 42 Prakiraan Kelayakan Teknis dan Ekonomi Waduk Kiumina
NO
UPAYA
PRAKIRAAN KELAYAKAN
TEKNIS EKONOMI
Uraian Hasil Uraian Hasil
1 Waduk
Kiumina
a.Formasi Geologi Aman NPV
1.453.968.600.586
b.Daya Dukung Tanah Aman
c.Topografi Memungkinkan
dibangun IRR
13.7
d.Ketersediaan Bahan
Bangunan
Tersedia
BCR 31.9
e. Ketersediaan Air Tersedia
Kesimpulan Layak
4.2.2. Waduk Halikatuas (Waduk Suplai Air Baku)
a. Lokasi
Lokasi Bendungan Halikatuas di Kabupaten Malaka, Prov. Nusa Tenggara Timur
berada disekitar 45 km dari jalan Raya Kupang Atambua-Betun. Lokasi tersebut
berada pada arah timur desa Boas. Letak As bendungan dicapai dengan jalan kaki
melalui jalan desa sekitar 2 km.
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--111133
b. Tujuan Proyek
Bendungan ini direncanakan sebagai waduk suplai air baku untuk desa Boas dan
sekitarnya, serta irigasi disepanjang Baen. Adanya waduk akan menunjang
pembentukan sentra perkembangan wilayah untuk memberikan iklim yang lebih
positif terhadap perkembangan wilayah untuk memberikan iklim kondusif terhadap
perkembangan kesejahteraan masyarakat disekitarnya, terutama aspek air baku dan
pertanian, selain aspek air baku dan pertanian, selain aspek sosial ekonomi.
c. Deskripsi dan Latar Belakang Proyek
As Bendungan Halikatuas diidentifikasi pada anak sungai Noil Baen, yaitu Mota Hoar
dan bermuara di sungai Benanain. Secara Administrasi terletak di Kecamatan Malaka
Timur Kabupaten Malaka. Luas DAS 21.77 km2, panjang sungai 7.8 km disebelah
timur pulau Timor. Tinggi curah hujan tahunan di DAS 1.000 mm dengan kapasitas
waduk 3.6 Mm3 (bruto) mampu melayani kebutuhan air baku untuk 31.920 jiwa
dengan kapasitas 50 lt/det .
Jenis Bendungan dipilih type rock fill dengan tinggi 18-20 m, dengan dasar
ketersediaan material yang ada pada lokasi, kondisi pondasi, topografi tinggi
bendungan dan rencana jangka waktu pelaksanaan. Total volume tampungan
sebesar 2.09 Mm3 dan volume efektif sebesar 0.28 Mm3.
Tabel 4. 43 Data Teknis Bendungan Halikatuas
No Bendungan Halikatuas Keterangan
1 Penggunaan Waduk Suplay air baku
2 kapasitas waduk 3,6 Mm3
3 Sungai Mota Hoar yaitu anak sungai
Noil Baen
4 Catchment Area 21,77 km2
5 Jenis Bendungan type rock fill type rock fill
6 Curah hujan tahunan di DAS 1.000 mm
7 Total volume tampungan 2,09 Mm3
8 volume efektif sebesar 0,28 Mm3.
9 panjang sungai 7,8 km
10 Luas DAS 21,77 km2
11 Luas genangan waduk maks 2.325.194,85 m2
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--111144
No Bendungan Halikatuas Keterangan
12 Elevasi max 300 m
13 kapasitas 50 lt/det
14 Volume Waduk Maks 44.879.925,94 m3
15 Tinggi bendung 50 m
16 Panjang Bendung 353 m
17 Water Level 262 m
18 Low Water 260.567 m
19 Sedimen Water Level 260,4 m
d. Manfaat
Rencana pembangunan Bendungan Halikatuas merupakan usulan dari proyek
terpadu pengembangan Sumber Daya Air (SDA) dari kegiatan Study Pengembangan
dan Pengelolaan Sumber Daya Air WS Benanain di Pulau Timor Barat Provinsi Nusa
Tenggara Timur. Diharapkan dapat menunjang PDAM daerah dalam menyediakan
air minum untuk warga kota dan mampu melayani mampu melayani kebutuhan air
baku untuk 31.920 jiwa dengan kapasitas 50 lt/det .
e. Komponen bendungan
Komponen dari bendungan ini adalah :
1.Bangunan utama dan Pelengkap
2.Bangunan Pengambilan dan distribusi air minum (investasi PDAM)
Bangunan utama dan pelengkap terdiri dari
1.Bendungan Utamaw
2.Pengelak Banjir
3.Bangunan Pengambilan
4.Pelimpah
Bangunan investasi PDAM
1.Bangunan Pengambilan
2.Saluran Pembawa
3.Sarana Pengolahan air
4.Sambungan sambungan
5.Desain teknis
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--111155
f. Biaya Proyek
Biaya konstruksi proyek pada tingkat harga ekonomi saat ini adalah USD 5.6 Million
(5.6 juta Dollar) atau Rp. 50.400.000.000,00 dengan kurs Rp. 9000,00. Kalau di kurs
kan dengan kondisi saat ini Dollar Rp. 11.772,00 maka menjadi Rp. 65.923.200.000,00
g. Evaluasi Proyek
Kelayakan Bendungan Halikatuar dievaluasi sebagai satu kesatuan sistem dengan
waduk Bikomi dalam rencana induk pengembangan DAS Benanain, karena fungsi
dan letaknya berada dalam satu sub DAS. Fungsi Waduk Kiumina terhadap Bikomi
sebagai waduk konservasi lahan dan sedimen trap, sehingga nilai EIRR sistem adalah
12.7 %.
h. Rencana Pelaksanaan
Proyek Pelaksanaan Bendungan Halikatuas, diusulkan pada periode jangka pendek
pada tahun pertama, selama 3 tahun termasuk studi kelayakan, detail desain, PQ dan
tender serta konstruksi.
i. Instansi Pelaksana
Dahulu dinyatakan Instansi Pelaksananya Direktorat Jenderal Pengairan, Departemen
Pemukiman dan Prasarana Wilayah Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah
Provinsi Nusa Tenggara Timur, Proyek Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya
Air, Nusa Tenggara Timur tetapi sekarang nama instansinya menjadi Balai Wilayah
Sungai Nusa Tenggara II (BWS NT II), Direktorat Jenderal Sumber Daya Air,
Kementrian Pekerjaan Umum.
j. Prakiraan Kelayakan Ekonomi
Tabel 4. 44 Prakiraan Kelayakan Ekonomi Waduk Halikatuas
No Rencana
Bangunan
Biaya Pembangunan
(Rupiah)
NPV
BCR IRR
12% Keterangan
1 Waduk
Halikatuas 50.400.000.000,00 29.601.000.000
0,31 12,7 Tidak layak
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--111166
k. Prakiraan Kelayakan Teknis dan Ekonomi
Tabel 4. 45 Prakiraan Kelayakan Teknis dan Ekonomi Waduk Halikatuas
NO
Usulan
PRAKIRAAN KELAYAKAN
TEKNIS EKONOMI
Uraian Hasil Uraian Hasil
1
Waduk
Halikatu
as
a.Formasi Geologi Aman NPV 29.601.000.000
b.Daya Dukung Tanah Aman
c.Topografi Memungkinkan
dibangun IRR 12,7
d.Ketersediaan Bahan
Bangunan
Tersedia
BCR 0,31
e. Ketersediaan Air Tersedia
Kesimpulan Tidak Layak
4.2.3. Waduk Oehala (Waduk Suplay Air Baku)
a. Lokasi
Lokasi Bendungan Oehala di Desa Oesena, Kec. Mollo Utara, Kab. Timor Tengah
Selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur. Site bendungan terletak di Sungai Mota
Boenbafe, anak sungai Benanain. As bendungan dapat dicapai dari 9 km jalan raya
SoE-Kapan, menuju air terjun Noil Hala.
Gambar 4. 12 Air Terjun Oehala
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--111177
b. Tujuan Proyek
Bendungan ini direncanakan sebagai bendungan dengan fungsi tunggal sebagai
penyedia air baku untuk melayani lokasi disekitar Bendungan.
c. Deskripsi dan Latar belakang Proyek
Lokasi bendungan Oehala di hulu DAS, diharapkan dapat berfungsi untuk menjaga
kondisi kondisi hidroorologis bagian hulu secara holistic. Sesuai konteks konservasi
dalam pengelolaan sumber daya air DAS Benanain, waduk merupakan salah satu
struktur fisik untuk konservasi lahan.
As Bendungan Oehala diidentifikasi pada anak sungai Noil Benanain, yaitu Noil Laku
atau Mota Baenbafe menurut istilah warga setempat. Letak sumber air dari Noil Laku
berdekatan lokasi rekreasi air terjun Oehala. Lokasi ini sangat dekat sekali dengan
kota Soe, salah satu kota pusat pertumbuhan di Timor bagian Timur.
Secara administrasi, as Bendungan terletak di Kecamatan Mollo Utara, Kabupaten
Timor Tengah Selatan. Disamping itu adanya waduk akan menunjang konservasi
lahan dan hutan dihulu As Bendungan, dimana reboisasi akan diusulkan dilokasi
tersebut karena adanya waduk.
Panjang aliran sungai dari hulu sampai as bendung adalah sekitar 4 km dengan luas
DAS 6,8 km2. Tinggi curah hujan tahunan adalah sebesar 1.274 mm dan limpasan
permukaan rerata yang ditimbulkan adalah sebesar 0.1 m3/detik.
Jenis bendungan terpilih adalah type rock fill dengan tinggi 24.5 m dengan dasar
ketersediaan material yang ada pada lokasi, kondisi pondasi, topografi, tinggi
bendungan dan rencana jangka waktu pelaksanaan. Total volume tampungan waduk
sebesar 0.45 Mm3 dan volume efektif sebesar 0.31 Mm3.
Dengan pembangunan bendungan ini diharapkan dapat menunjang PDAM daerah
dalam menyediakan air minum, sehingga akan dilakukan pula kajian finansial untuk
perhitungan biaya investasi untuk distribusi air minum, dimana dengan adanya
bendungan tersebut yang berkapasitas 30 l/detik dapat memenuhi kebutuhan air
baku 86.599 jiwa.
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--111188
Tabel 4. 46 Data Teknis Bendungan Oehala
No Oehala Keterangan
1 Penggunaan Waduk Suplay Air Baku
2 Sungai Mota Boenbafe
3 curah hujan tahunan 1.274 mm
4 Rata-rata limpasan permukaan 0,1 m3/detik
5 Panjang aliran sungai 4 km
6 Luas DAS 6,8 km2
7 Jenis bendungan type rock fill
8 Tinggi Bendungan 37,50 m
9 Panjang Bendung 133 m
10 Total volume tampungan waduk 0,45 Mm3
11 Volume Waduk Maksimal 2.342.179,44 m3
12 Volume efektif 0,31 Mm3.
13 Ketersediaan material pada lokasi baik
14 Kapasitas 30 lt/detik
15 Catchment Area 6,8 km2
16 Masa Pakai 50 thn
17 Luas Genangan Waduk 189.274 m2
18 Elevasi Max 775 m
d. Manfaat
Rencana pembangunan Bendungan Oehala merupakan usulan dari proyek terpadu
pengembangan Sumber Daya Air (SDA) dari kegiatan Study Pengembangan dan
Pengelolaan Sumber Daya Air WS Benanain di Pulau Timor Barat Provinsi Nusa
Tenggara Timur. Diharapkan dapat menunjang PDAM daerah dalam menyediakan
air minum untuk warga kota dan mampu melayani mampu melayani kebutuhan air
baku untuk 86.599 jiwa dengan kapasitas 30 l/detik.
e. Komponen Proyek
Komponen daribendungan ini adalah :
1.Bangunan utama dan Pelengkap
2.Bangunan Pengambilan dan distribusi air minum (investasi PDAM)
Bangunan utama dan pelengkap terdiri dari
1.Bendungan Utama
2.Pengelak Banjir
3.Bangunan Pengambilan
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--111199
4.Pelimpah
Bangunan investasi PDAM
1.Bangunan Pengambilan
2.Saluran Pembawa
3.Sarana Pengolahan air
4.Sambungan sambungan
5.Desain teknis
f. Biaya Proyek
Biaya Konstruksi proyek pada tingkat USD 3,156 Million atau sekitar
Rp. 28.404.000.000,- dengan Kurs Rp. 9000,-. Kalau di kurs kan dengan kondisi saat
ini Dollar Rp. 11.772,00 maka menjadi 37.152.432.000,-
g. Evaluasi Proyek
Kelayakan Bendungan Oehala dievaluasi sebagai satu kesatuan sebagai waduk
diprioritaskan pengembangannya dalam jangka pendek, bersama sama dengan
waduk Temef, Muti, Kiumina, Halikatuas dan sekon sesuai rencana induk
pengembangan DAS Benanain. Nilai EIRR sistem adalah 15.7 %.
h. Rencana Pelaksanaan
Proyek Pelaksanaan Bendungan Oehala, Nusa Tenggara Timur diusulkan pada
periode jangka pendek pada tahun pertama, selama 3 tahun termasuk studi
kelayakan, detail desain, PQ dan tender serta konstruksi.
i. Instansi Pelaksana
Dahulu dinyatakan Instansi Pelaksananya Direktorat Jenderal Pengairan, Departemen
Pemukiman dan Prasarana Wilayah Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah
Provinsi Nusa Tenggara Timur, Proyek Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya
Air, Nusa Tenggara Timur tetapi sekarang nama instansinya menjadi Balai Wilayah
Sungai Nusa Tenggara II (BWS NT II), Direktorat Jenderal Sumber Daya Air,
Kementrian Pekerjaan Umum.
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--112200
j. Prakiraan Kelayakan Ekonomi
Tabel 4. 47 Prakiraan Kelayakan Ekonomi Waduk Oehala
No Rencana
Bangunan
Biaya Pembangunan
(Rupiah)
NPV
BCR IRR
12% Keterangan
1 Waduk
Oehala 28.404.000.000 20.007.000.000
0,16 15,7% Tidak layak
k. Prakiraan Kelayakan Teknis dan Ekonomi
Tabel 4. 48 Prakiraan Kelayakan Teknis dan Ekonomi Waduk Oehala
NO
UPAYA
PRAKIRAAN KELAYAKAN
TEKNIS EKONOMI
Uraian Hasil Uraian Hasil
1 Waduk Oehala
Formasi Geologi Aman NPV
20.007.000
.000 Daya Dukung Tanah Aman
Topografi Memungkinkan
dibangun IRR 15,7%
Ketersediaan Bahan
Bangunan
Tersedia
BCR
0,16
Ketersediaan Air Tersedia
Kesimpulan Tidak Layak
4.2.4. Waduk Serbaguna Muti
a. Lokasi
Lokasi Waduk Serbaguna Muti terletak di Km. 173 jalan raya Kupang-Atambua,
Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur. As Bendungan
terletak di sungai Muti, Desa Tublopo, 9 km arah timur sebelum Kefamenanu dan
dilanjutkan melalui jalan desa sekitar 12 km.
b. Tujuan Proyek
Terdapat beberapa manfaat yang bisa diwujudkan dengan dibangunnya bendungan
tersebut, antara lain PLTA, irigasi dan penyedia air baku, sehingga perlu dilakukan
analisa lebih lanjut untuk menentukan apakah akan dibangun sebagai waduk
dengan fungsi tunggal ataukah multiguna. Prioritas pemenuhan kebutuhan
dilakukan dengan mempertimbangkan aspek sosial ekonomi, finansial dan
lingkungan.
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--112211
Proyek ini merupakan bagian dari rekomendasi penanganan DAS Benanain secara
integral dengan mempertimbangkan aspek sosial ekonomi, finansial, lingkungan
serta kebutuhan utama masyarakat yang berada di dalam DAS tersebut.
Tujuan utama dari studi ini apabila layak baik secara lingkungan maupun ekonomi
adalah untuk meningkatkan luas tanam dan produktivitas komoditi padi di DI
Haekto, memenuhi kebutuhan air baku dan listrik.
c. Deskripsi dan latar belakang proyek
Pembangunan daerah dimasa depan akan diarahkan untuk pemenuhan kebutuhan
air baku. As bendungan Muti diidentifikasi pada sungai Muti yang merupakan anak
sungai terbesar kedua dari sungai Benanain setelah sungai Maubesi. Mata air sungai
Muti terletak di gunung Mutis, yang juga menjadi sumber distribusi pelayanan dari
PDAM Kefamenanu. Secara administrasi as dam terletak di kecamatan Miomafo
Timur, Kabupaten Timor Tengah Utara.
Lebar dasar sungai 300 m dan panjang sungai dari hulu hingga as bendungan
adalah sekitar 47.5 km. Luas DAS 419.5 km2, tinggi curah hujan tahunan sebesar 1550
mm dan limpasan permukaan rerata adalah sebesar 2.89 m3/detik.
Sebagian besar lahan pertanian di Timor Barat terletak didataran tinggi dan
merupakan lahan kering. Disekitar sungai Muti tersebut terdapat hamparan Haekto
dengan luas potensial 400 Ha dengan intensitas tanam 118 % (data pertanian tahun
2001)
Dengan mempertimbangkan nilai debit yang ada dan tinggi bendungan. Muti
berpotensial sebagai PLTA dengan head rata rata 38 m dan kecepatan 6.4 m3/detik
dapat dibangkitkan 3.11 Mw Mikro Hydro yang menghasilkan energi pertahun
sebesar 10.4 GWh dengan pengoperasian 4 (empat) jam/hari.
Selain untuk irigasi dan mikrohidro, keberadaan bendungan juga mampu untuk
memenuhi kebutuhan air baku 721.525 jiwa penduduk dengan kapasitas 250
liter/detik. Keberadaan bendungan Muti juga mereduksi banjir hingga 3,26 Mm3,
setara dengan melindungi lahan seluas 1.631 Ha.
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--112222
Dengan mempertimbangkan beberapa potensi yang ada, maka dibutuhkan studi
lanjutan untuk mengetahui kelayakannya dari aspek teknis, ekonomi maupun
lingkungan.
Tabel 4. 49 Data Teknis Bendungan Muti
No Bendungan Muti Keterangan
1 Penggunaan Waduk Serbaguna
2 Sungai Sungai Muti
3 Curah hujan tahunan 1.550 mm
4 Rata-rata limpasan permukaan 2,89 m3/detik
5 Panjang aliran sungai 47,5 km
6 Luas DAS 419,5 km2
7 Jenis bendungan type rock fill
8 Tinggi Bendungan 37,50
9 Panjang Bendung 353 m
10 Total volume tampungan waduk 26,59 Mm3
11 Volume Waduk Maksimal 29.334.427,25 m3
12 Volume efektif 13 Mm3
13 Ketersediaan material pada lokasi baik
14 Kapasitas 250 liter/detik
15 Catchment Area 419,54 km2
16 Masa Pakai 50 thn
17 Luas Genangan Waduk Max 1.817.537,69 m3
18 Elevasi Max 250,00
d. Manfaat
Rencana pembangunan Bendungan serbaguna Muti merupakan usulan dari proyek
terpadu pengembangan Sumber Daya Air (SDA) dari kegiatan Study Pengembangan
dan Pengelolaan Sumber Daya Air WS Benanain di Pulau Timor Barat Provinsi Nusa
Tenggara Timur. Untuk mendukung peningkatan produksi pertanian beririgasi, air
baku untuk air bersih, pembangkit listrik, pengendalian banjir.
keberadaan bendungan Muti berpotensial sebagai PLTA dengan head rata rata
38 m dan kecepatan 6.4 m3/detik dapat dibangkitkan 3.11 Mw Mikro Hydro yang
menghasilkan energi pertahun sebesar 10.4 GWh dengan pengoperasian 4
(empat) jam/hari.
keberadaan bendungan akan mampu untuk memenuhi kebutuhan air baku
721.525 jiwa penduduk dengan kapasitas 250 liter/detik.
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--112233
Keberadaan bendungan Muti akan mampu mereduksi banjir hingga 3,26 Mm3,
setara dengan melindungi lahan seluas 1.631 Ha.
e. Rencana pembangunan Bendungan
Karena itu proyek Bendungan Serbaguna Muti dapat dinilai sebagai suatu proyek
strategis yang diharapkan menjadi proyek prioritas dalam skala nasional maupun
daerah. Dengan adanya proyek ini, diharapkan Provinsi Nusa Tenggara Timur akan
mampu mencapai target-target Millenium Development Goal (MDG), meningkatkan
pendapatan asli daerah (PAD), mengatasi krisis/kerawanan listrik serta
mengamankan cadangan listrik untuk mendorong investasi dan pertumbuhan
ekonomi saat ini dan kedepannya.
f. Komponen Proyek
Komponen daribendungan ini adalah :
1. Bangunan utama dan Pelengkap
2. Bangunan Pengambilan dan distribusi air minum (investasi PDAM)
Bangunan utama dan pelengkap terdiri dari
1.Bendungan Utama
2.Pengelak Banjir
3.Bangunan Pengambilan
4.Pelimpah
Bangunan investasi PDAM
1. Bangunan Pengambilan
2. Saluran Pembawa
3. Sarana Pengolahan air
4. Sambungan sambungan
5. Desain teknis
g. Biaya Proyek
Biaya Konstruksi proyek pada tingkat USD 28.2 Million atau sekitar
Rp. 253.800.000.000,00 dengan Kurs Rp. 9000,00. Kalau di kurs kan dengan kondisi
saat ini Dollar Rp. 11.772,00 maka menjadi Rp. 331.970.400.000,00
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--112244
h. Evaluasi Proyek
Kelayakan Bendungan Muti dievaluasi baik sebagai sistem tunggal (stand alone)
maupun dalam satu kesatuan sistem dengan beberapa waduk dalam beberapa
skenario rencana sesuai rencana induk pengembangan DAS Benanain. Nilai EIRR
sistem adalah 11.3 %.
i. Rencana Pelaksanaan
Proyek Pelaksanaan Bendungan Muti, Nusa Tenggara Timur diusulkan pada periode
jangka pendek pada tahun kedua, selama 6 tahun termasuk studi kelayakan, amdal,
konservasi, detail desain, manual OP, studi peningkatan daerah Irigasi, PQ dan
tender serta konstruksi.
j. Instansi Pelaksana
Dahulu dinyatakan Instansi Pelaksananya Direktorat Jenderal Pengairan, Departemen
Pemukiman dan Prasarana Wilayah Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah
Provinsi Nusa Tenggara Timur, Proyek Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya
Air, Nusa Tenggara Timur tetapi sekarang nama instansinya menjadi Balai Wilayah
Sungai Nusa Tenggara II (BWS NT II), Direktorat Jenderal Sumber Daya Air,
Kementrian Pekerjaan Umum.
k. Prakiraan Kelayakan Ekonomi
Tabel 4. 50 Prakiraan Kelayakan Ekonomi Waduk Muti
No Rencana
Bangunan
Biaya Pembangunan
(Rupiah)
NPV
BCR IRR Keterangan
1 Waduk Muti 253.800.000.000,00 10557000000 0,94 11,3% Tidak layak
l. Prakiraan Kelayakan Teknis dan Ekonomi
Tabel 4. 51 Prakiraan Kelayakan Teknis dan Ekonomi Waduk Muti
NO
UPAYA
PRAKIRAAN KELAYAKAN
TEKNIS EKONOMI
Uraian Hasil Uraian Hasil
1 Waduk Muti
Formasi Geologi Aman NPV 10.557.000.000
Daya Dukung Tanah Aman
Topografi Memungkinkan
dibangun
IRR 11.3 %
Ketersediaan Bahan
Bangunan
Tersedia BCR 0,94
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--112255
NO
UPAYA
PRAKIRAAN KELAYAKAN
TEKNIS EKONOMI
Uraian Hasil Uraian Hasil
Ketersediaan Air Tersedia
Kesimpulan Tidak Layak
4.2.5. Waduk Sekon (Waduk Air Baku Desa)
a. Lokasi
Lokasi Bendungan Sekon III terletak dihulu sungai Maubesi, tepatnya di sungai Noil
Oekanutu. Kecamatan Insana. Kabupaten Timor Tengah Utara. Provinsi Nusa
Tenggara Timur. Maubesi merupakan anak sungai Benanain yang terbesar. As
bendungan dapat dicapai dari 213 km jalan raya Kupang – Atambua, menuju desa
Maubesi sekitar 5 km.
b. Tujuan Proyek
Bendungan ini direncanakan sebagai bendungan dengan fungsi tunggal sebagai
penyedia air baku untuk melayani lokasi disekitar bendungan.
c. Deskripsi dan Latar Belakang Proyek.
Dihamparan menengah Sekon terdapat sekitar 600 Ha lahan sawah kering. Dengan
adanya Bendungan Sekon III yang berada dihulu DAS, diharapkan dapat berfungsi
untuk menjaga kondisi hidro-orologis bagian hulu secara holistic. Sesuai konteks
konservasi dalam pengelolaan sumber daya air DAS Benanain, waduk merupakan
salah satu struktur fisik untuk konservasi lahan.
As bendungan Sekon III diidentifikasi pada anak sungai Noil Benanain yaitu Noil
Oekanutu. Secara administrasi as bendungan terletak dikecamatan Insana,
Kabupaten Timor Tengah Utara. Hamparan menengah Sekon berada dihilir
bendungan. Waduk direncanakan sebagai waduk suplai air irigasi dihamparan Sekon.
Dengan adanya waduk akan menunjang konservasi lahan dan hutan di hulu as
bendungan, dimana reboisasi akan diusulkan di lokasi tersebut karena adanya
waduk.
Tinggi curah hujan tahunan di DAS adalah sebesar 786 mm dan limpasan permukaan
rerata yang ditimbulkan adalah sebesar 0.5 m3/detik. Panjang aliran sungai dari hulu
sampai as Bendungan adalah sekitar 23.8 km dan luas DAS 71.3 km2.
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--112266
Total Volume tampungan Waduk sebesar 3.57 Mm3 dan volume efektif sebesar 1.75
Mm3. Jenis bendungan dipilih type rockfill dengan tinggi 16.3 m dengan dasar
ketersediaan material yang ada pada lokasi, kondisi pondasi, topografi, tinggi
bendungan dan rencana jangka waktu pelaksanaan. Besarnya kebutuhan air baku
yang dapat terlayani adalah sebesar 472.782 jiwa penduduk dengan kemampuan
supply 150 l/detik. Kemampuan mereduksi banjir hingga 5.32 Mm3.
Tabel 4. 52 Data Teknis Bendungan Sekon
No Waduk Sekon Keterangan
1 Penggunaan Waduk Air Baku Desa
2 Sungai Anak Sungai Mota Baen
3 Curah hujan tahunan 786 mm
4 Rata-rata limpasan permukaan 0,5 m3/detik
5 Panjang aliran sungai 23,8 km
6 Luas DAS 71,3 km2
7 Jenis bendungan type rockfill
8 Tinggi Bendungan 16,3 m
9 Panjang Bendung 228,00 m
10 Total volume tampungan waduk 3.57 Mm3
11 Volume Waduk Maksimal 4.953.179,75
12 Volume efektif 1,75 Mm3.
13 Ketersediaan material pada lokasi Baik
14 Kapasitas 150 liter/detik.
15 Catchment Area 71,30 km2
16 Masa Pakai 50 tahun
17 Luas Genangan Waduk Max 753.966,78 m2
18 Elevasi Max 312,50 m
d. Manfaat
Rencana pembangunan Bendungan Waduk Sekon merupakan usulan dari proyek
terpadu pengembangan Sumber Daya Air (SDA) dari kegiatan Study Pengembangan
dan Pengelolaan Sumber Daya Air WS Benanain di Pulau Timor Barat Provinsi Nusa
Tenggara Timur:
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--112277
Diharapkan dapat menunjang PDAM daerah dalam menyediakan air minum
untuk warga kota dengan kapasitas suplay air baku dan air minum sebesar 150
l/detik dan mampu melayani 472.782 jiwa.
Kemampuan mereduksi banjir hingga 5.32 Mm3.
e. Komponen Proyek
Komponen dari bendungan ini adalah :
1. Bangunan utama dan Pelengkap
2. Bangunan Pengambilan dan distribusi air minum (investasi PDAM)
Bangunan utama dan pelengkap terdiri dari
1. Bendungan Utama
2. Pengelak Banjir
3. Bangunan Pengambilan
4. Pelimpah
Bangunan investasi PDAM
1. Bangunan Pengambilan
2. Saluran Pembawa
3. Sarana Pengolahan air
4. Sambungan sambungan
5. Desain teknis
f. Biaya Proyek
Biaya konstruksi proyek pada tingkat USD 7,469 million atau
Rp. 67.221.000.000,00 dengan Kurs Rp. 9000,00 Kalau di kurs kan dengan kondisi
saat ini Dollar Rp. 11.772,00 maka menjadi Rp. 87.925.068.000,00
g. Evaluasi Proyek
Kelayakan Bendungan Sekon dievaluasi sebagai satu kesatuan system dengan
beberapa waduk dalam rencana induk pengembangan DAS Benanain, sebagai salah
satu prioritas. Nilai EIRR system untuk waduk Sekon adalah 15.7%.
h. Rencana Pelaksanaan
Proyek Pelaksanaan Bendungan Sekon, diusulkan pada periode jangka Menengah
pada tahun kedua, selama 5 tahun termasuk studi kelayakan, amdal, konservasi,
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--112288
detail desain, manual OP, studi peningkatan daerah Irigasi, PQ dan tender serta
konstruksi.
i. Instansi Pelaksana
Dahulu dinyatakan Instansi Pelaksananya Direktorat Jenderal Pengairan, Departemen
Pemukiman dan Prasarana Wilayah Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah
Provinsi Nusa Tenggara Timur, Proyek Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya
Air, Nusa Tenggara Timur tetapi sekarang nama instansinya menjadi Balai Wilayah
Sungai Nusa Tenggara II (BWS NT II), Direktorat Jenderal Sumber Daya Air,
Kementrian Pekerjaan Umum.
j. Prakiraan Kelayakan Ekonomi
Tabel 4. 53 Prakiraan Kelayakan Ekonomi Waduk Sekon
No Rencana
Bangunan
Biaya
Pembangunan
(Rupiah)
NPV
BCR IRR
12% Keterangan
Waduk
Sekon 67.221.000.000,00 14.537.438.533,771 0.44 4.1 Layak
k. Prakiraan Kelayakan Teknis dan Ekonomi
Tabel 4. 54 Prakiraan Kelayakan Teknis dan Ekonomi Waduk Sekon
NO
UPAYA
PRAKIRAAN KELAYAKAN
TEKNIS EKONOMI
Uraian Hasil Uraian Hasil
1 Waduk
Sekon
a.Formasi Geologi Aman NPV
27.090.000.00
0 b.Daya Dukung Tanah Aman
c.Topografi Memungkinkan
dibangun IRR 4.1%
d. Ketersediaan Bahan
Bangunan
Tersedia
BCR 0.44
e. Ketersediaan Air Tersedia
Kesimpulan Tidak layak
4.2.6. Waduk Oinlasi (Waduk Suplai Air Baku Perkotaan)
a. Lokasi
Lokasi Waduk Oinlasi terletak di Kecamatan Amanuban Barat, Kabupaten Timor
Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Site bendungan terletak di sungai
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--112299
Noe Fetnai (hulu Noe Laku), anak sungai Benanain dan dapat dicapai dari km 8 jalan
raya Soe- Oinlasi, menuju desa Oeklopo dengan jalan kaki ke arah desa Oinlasi
b. Tujuan Proyek
Bendungan ini direncanakan sebagai bendungan dengan fungsi tunggal sebagai
penyedia air baku untuk melayani lokasi disekitar bendungan.
c. Deskripsi dan Latar Belakang Proyek.
Lokasi Waduk Oinlasi terletak dihulu DAS, diharapkan dapat berfungsi untuk
menjaga kondisi kondisi hidro-orologis bagian hulu secara holistic. Sesuai konteks
konservasi dalam pengelolaan sumber daya air DAS Benanain, waduk merupakan
salah satu struktur fisik untuk konservasi lahan.
As bendungan Oinlasi diidentifikasi pada anak sungai Noil Benanain yaitu Noil Laku.
Lokasi ini dekat dengan kota Soe, salah satu kota pusat pertumbuhan di Timor
Bagian Timur. Secara administrasi as bendungan terletak di Kecamatan Amanuban
Barat Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Disamping
itu adanya waduk akan menunjang konservasi lahan dan hutan di hulu as
bendungan, dimana reboisasi akan diusulkan dilokasi tersenut karena adanya waduk.
Lebar dasar sungai 4.6 m, panjang aliran sungai dari hulu sampai as bending adalah
sekitar 10.63 km dengan luas DAS 45.70 km2. Tinggi curah hujan tahunan adalah
sebesar 1.154 mm dan limpasan permukaan rerata yang ditimbulkan adalah sebesar
0.39 m3/sec.
Jenis Bendungan dipilih type rock fill dengan tinggi 28.4 m dengan dasar
ketersediaan material yang ada pada lokasi, kondisi pondasi, topografi, tinggi
bendungan dan rencana jangka waktu pelaksanaan. Total volume tampungan waduk
sebesar 3.95 Mm3 dan volume efektif sebesar 1.90 Mm3.
Dengan pembangunan bendungan ini diharapkan dapat menunjang PDAM daerah
dalam menyediakan air minum, sehingga akan dilakukan pula kajian financial untuk
perhitungan biaya investasi untuk distribusi air minum, dimana dengan adanya
bendungan tersebut dapat memenuhi kebutuhan air baku 500.079 jiwa penduduk
sebesar 191 liter/detik.
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--113300
Tabel 4. 55 Data Teknis Bendungan Oinlasi
No Waduk Oinlasi Keterangan
1 Penggunaan Waduk Suplai Air Baku Perkotaan
2 Sungai Noe Fetnai (hulu Noe Laku)
3 Curah hujan tahunan 1.154 mm
4 Rata-rata limpasan permukaan 0,39 m3/sec
5 Panjang aliran sungai 10,63 km
6 Luas DAS luas DAS 45,70 km2
7 Jenis bendungan type rock fill
8 Tinggi Bendungan 25 m
9 Panjang Bendung 607 m
10 Total volume tampungan waduk 3,95 Mm3
11 Volume Waduk Maksimal 6.622.982,19 m3
12 Volume efektif 1,90 Mm3
13 Ketersediaan material pada lokasi baik
14 Kapasitas 191 liter/detik
15 Catchment Area 45,70 km2
16 Masa Pakai 50 thn
17 Luas Genangan Waduk 595.829,04 m2
18 Elevasi Max 600 m
d. Manfaat
Rencana pembangunan Bendungan Oinlasimerupakan usulan dari proyek terpadu
pengembangan Sumber Daya Air (SDA) dari kegiatan Study Pengembangan dan
Pengelolaan Sumber Daya Air WS Benanain di Pulau Timor Barat Provinsi Nusa
Tenggara Timur. Diharapkan dapat menunjang PDAM daerah dalam menyediakan
air minum 500.079 jiwa penduduk sebesar 191 liter/detik.
e. Komponen Proyek
Komponen dari bendungan ini adalah :
1. Bangunan utama dan Pelengkap
2. Bangunan Pengambilan dan distribusi air minum (investasi PDAM)
Bangunan utama dan pelengkap terdiri dari
1. Bendungan Utama
2. Pengelak Banjir
3. Bangunan Pengambilan
4. Pelimpah
Bangunan investasi PDAM
1. Bangunan Pengambilan
2. Saluran Pembawa
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--113311
3. Sarana Pengolahan air
4. Sambungan sambungan
5. Desain teknis
f. Biaya Proyek
Biaya konstruksi proyek pada tingkat USD 7.098 million atau Rp. 63.882.000.000
dengan Kurs Rp. 9000,00. Kalau di kurs kan dengan kondisi saat ini Dollar Rp.
11.772,00 maka menjadi Rp 83.557.656.000,00
g. Evaluasi Proyek
Kelayakan Bendungan Oinlasi dievaluasi sebagai satu kesatuan system dengan
beberapa waduk dalam rencana induk pengembangan DAS Benanain, karena fungsi
dan letaknya yang berada dalam satu sub DAS yaitu Sisttem Temef. Nilai EIRR system
untuk waduk Oinlasi adalah 20.6%.
h. Rencana Pelaksanaan
Proyek Pelaksanaan Bendungan Oinlasi, Nusa Tenggara Timur diusulkan pada
periode jangka menengah pada tahun ketujuh, selama 5 tahun termasuk studi
kelayakan, amdal, konservasi, detail desain, manual OP, studi peningkatan daerah
Irigasi, PQ dan tender serta konstruksi.
i. Instansi Pelaksana
Dahulu dinyatakan Instansi Pelaksananya Direktorat Jenderal Pengairan, Departemen
Pemukiman dan Prasarana Wilayah Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah
Provinsi Nusa Tenggara Timur, Proyek Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya
Air, Nusa Tenggara Timur tetapi sekarang nama instansinya menjadi Balai Wilayah
Sungai Nusa Tenggara II (BWS NT II), Direktorat Jenderal Sumber Daya Air,
Kementrian Pekerjaan Umum.
j. Prakiraan Kelayakan Ekonomi
Tabel 4. 56 Prakiraan Kelayakan Ekonomi Waduk Oinlasi
Rencana
Bangunan
Biaya
Pembangunan
(Rupiah)
NPV
BCR IRR
12% Keterangan
Waduk Oinlasi 63.882.000.000 22.113.000.000 0,53 6,3 Tidak Layak
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--113322
k. Prakiraan Kelayakan Teknis dan Ekonomi
Tabel 4. 57 Prakiraan Kelayakan Teknis dan Ekonomi Waduk Oinlasi
NO
UPAYA
PRAKIRAAN KELAYAKAN
TEKNIS EKONOMI
Uraian Hasil Uraian Hasil
1 Waduk
Oinlasi
a.Formasi Geologi Aman NPV 22.113.000.000
b.Daya Dukung Tanah Aman
c.Topografi Memungkinkan
dibangun IRR 6,3%
d. Ketersediaan Bahan
Bangunan
Tersedia
BCR 0,53
e. Ketersediaan Air Tersedia
Kesimpulan Layak
4.2.7. Waduk Siki (Waduk Suplai Air Baku Perkotaan)
a. Lokasi
Lokasi Bendungan Siki terletak di kota Wini, Kabupaten Timor Tengah Utara Provinsi
Nusa Tenggara Timur, Site bendungan terletak di hulu aliran sungai Maubessi yaitu
Sungai Siki, kecamatan Insana, Kabupaten Timor Tengah Utara. As bendungan dapat
dicapai dari km 211.8 (pertigaan Wini), jalan raya Kefamenanu- Atambua, belok kiri
menuju Dusun Seumban, Desa Maubesi.
b. Tujuan Proyek
Bendungan ini direncanakan sebagai bendungan dengan fungsi tunggal sebagai
penyedia air baku untuk melayani lokasi disekitar bendungan.
c. Deskripsi dan Latar Belakang Proyek.
Lokasi Bendungan Siki terletak dihulu DAS, diharapkan dapat berfungsi untuk
menjaga kondisi hidro-orologis bagian hulu secara holistic. Sesuai konteks konservasi
dalam pengelolaan sumber daya air DAS Benanain, waduk merupakan salah satu
struktur fisik untuk konservasi lahan.
As bendungan Siki diidentifikasi pada anak sungai Maubesi yaitu Sungai Siki. Secara
administrasi as bendungan terletak di Kecamatan Insana, Kabupaten Timor Tengah
Utara. Waduk direncanakan sebagai penyuplai air baku terutama untuk melayani
lokasi disekitar bendungan. Disamping itu adanya waduk akan menunjang
konservasi lahan dan hutan di hulu as bendungan, dimana reboisasi akan disusulkan
dilokasi tersebut karena adanya waduk.
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--113333
Lokasi ini dekat dengan kota SoE, salah satu kota pusat pertumbuhan di Timor
Bagian Timur. Amanuban Barat Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa
Tenggara Timur. Disamping itu adanya waduk akan menunjang konservasi lahan dan
hutan di hulu as bendungan, dimana reboisasi akan diusulkan dilokasi tersebut
karena adanya waduk.
Tinggi curah hujan tahunan di DAS adalah sebesar 1.098 mm dan limpasan
permukaan rerata yang ditimbulkan adalah sebesar 0.04 m3/sec. Panjang aliran
sungai dari hulu sampai as bendungan adalah sekitar 5.1 km dan luas DAS 12.41 km2.
Total volume tampungan waduk sebesar 0.72 Mm3 dan volume efektif sebesar 0.15
Mm3. Jenis bendungan dipilih type rock fill dengan tingggi 20,72 m, dengan dasar
ketersediaan material yang ada pada lokasi, kondisi pondasi, topografi, tinggi
bendungan dan rencana jangka waktu pelaksanaan.
Dengan pembangunan bendungan ini diharapkan dapat menunjang PDAM daerah
dalam menyediakan air minum, sehingga akan dilakukan pula kajian financial untuk
perhitungan biaya investasi untuk distribusi air minum, dimana dengan adanya
bendungan tersebut dapat memenuhi kebutuhan air baku 25.801 jiwa penduduk
sebesar 9 liter/detik.
Tabel 4. 58 Data Teknis Bendungan Siki
No Waduk Siki Keterangan
1 Penggunaan Waduk Suplai Air Baku Perkotaan
2 Sungai Sungai Siki
3 Curah hujan tahunan 1.098 mm
4 Rata-rata limpasan
permukaan 0,04 m
3/sec
5 Panjang aliran sungai 5.1 km
6 Luas DAS 12,41 km2
7 Jenis bendungan type rock fill
8 Tinggi Bendungan 20,72 m
9 Panjang Bendung 278 m
10 Total volume tampungan
waduk 0,72 Mm
3
11 Volume Waduk Maksimal 1.816.330,88
12 Volume efektif 0,15 Mm3
13 Ketersediaan material pada
lokasi baik
14 Kapasitas 9 liter/detik
15 Catchment Area 12,41 km2
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--113344
No Waduk Siki Keterangan
16 Masa Pakai 50 tahun
17 Luas Genangan Waduk 243.568,37
18 Elevasi Max 512
d. Manfaat
Rencana pembangunan Bendungan Waduk Siki merupakan usulan dari proyek
terpadu pengembangan Sumber Daya Air (SDA) dari kegiatan Study Pengembangan
dan Pengelolaan Sumber Daya Air WS Benanain di Pulau Timor Barat Provinsi Nusa
Tenggara Timur, diharapkan dapat menunjang PDAM daerah dalam menyediakan air
minum bagi 500.079 jiwa penduduk dengan kapasitas sebesar 19 liter/detik.
e. Komponen Proyek
Komponen dari bendungan ini adalah :
1. Bangunan utama dan Pelengkap
2. Bangunan Pengambilan dan distribusi air minum (investasi PDAM)
Bangunan utama dan pelengkap terdiri dari
1. Bendungan Utama
2. Pengelak Banjir
3. Bangunan Pengambilan
4. Pelimpah
Bangunan investasi PDAM
1. Bangunan Pengambilan
2. Saluran Pembawa
3. Sarana Pengolahan air
4. Sambungan sambungan
5. Desain teknis
f. Biaya Proyek
Biaya konstruksi proyek pada tingkat USD 4.04 million atau Rp. 36.360.000.000
dengan Kurs Rp. 9000,00. Kalau di kurs kan dengan kondisi saat ini Dollar
Rp. 11.772,00 maka menjadi Rp 47.558.880.000,00
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--113355
g. Evaluasi Proyek
Kelayakan Bendungan Siki dievaluasi sebagai satu kesatuan sistem dengan waduk
Maubesi dan Sekon dalam rencana induk pengembangan DAS Benanain, karena
fungsi dan letaknya yang berada dalam satu sub DAS. Fungsi Waduk Siki terhadap
Maubessi adalah sebagai waduk konservasi lahan dan sediment trap, sehingga Nilai
EIRR system adalah 12.1 %.
h. Rencana Pelaksanaan
Proyek Pelaksanaan Bendungan Siki, Nusa Tenggara Timur diusulkan pada periode
jangka panjang pada tahun pertama , selama 5 tahun termasuk studi kelayakan,
amdal, konservasi, detail desain, PQ dan tender serta konstruksi.
i. Instansi Pelaksana
Dahulu dinyatakan Instansi Pelaksananya Direktorat Jenderal Pengairan, Departemen
Pemukiman dan Prasarana Wilayah Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah
Provinsi Nusa Tenggara Timur, Proyek Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya
Air, Nusa Tenggara Timur tetapi sekarang nama instansinya menjadi Balai Wilayah
Sungai Nusa Tenggara II (BWS NT II), Direktorat Jenderal Sumber Daya Air,
Kementrian Pekerjaan Umum.
j. Prakiraan Kelayakan Ekonomi
Tabel 4. 59 Prakiraan Kelayakan Ekonomi Waduk Siki
Rencana
Bangunan
Biaya Pembangunan
(Rupiah)
NPV
BCR IRR
12% Keterangan
Waduk Siki 36.360.000.000 29.448.000.000 1.13 12,1 Layak
k. Prakiraan Kelayakan Teknis dan Ekonomi
Tabel 4. 60 Prakiraan Kelayakan Teknis dan Ekonomi Waduk Siki
NO
UPAYA
PRAKIRAAN KELAYAKAN
TEKNIS EKONOMI
Uraian Hasil Uraian Hasil
1 Waduk Siki
a.Formasi Geologi Aman NPV 29.448.000.000
b.Daya Dukung Tanah Aman
c.Topografi Memungkinkan
dibangun IRR 12,1
d. Ketersediaan Bahan
Bangunan Tersedia BCR 1.13
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--113366
NO
UPAYA
PRAKIRAAN KELAYAKAN
TEKNIS EKONOMI
Uraian Hasil Uraian Hasil
e. Ketersediaan Air Tersedia
Kesimpulan Layak
4.2.8. Waduk Maubesi (Waduk Suplai Air Baku dan Irigasi)
a. Lokasi
Lokasi Bendungan Maubesi terletak di Sungai Maubesi, Desa Tunabesi, Kecamatan
Insana, Kabupaten Timor Tengah Utara Provinsi Nusa Tenggara Timur. Sungai
Maubesi merupakan anak sungai Benanain yang terbesar. Lokasi Damsite dapat
ditempuh melalui jalan raya Kupang Atambua km 226, belok ke kanan kea rah
Oelolok-Loiram, menuju Desa adat Taimetan, 56 km dari muara sungai Maubesi.
b. Tujuan Proyek
Bendungan ini direncanakan sebagai bendungan dengan fungsi penyedia air baku
untuk melayani lokasi disekitar bendungan dan kebutuhan air irigasi.
c. Deskripsi dan Latar Belakang Proyek.
Dengan adanya Bendungan Maubesi diharapkan dapat berfungsi untuk menjaga
kondisi hidro-orologis bagian hulu secara holistic, disamping itu waduk sebagai
regulator terhadap aliran banjir yang bermuara di main stream Sungai Benanain.
Sesuai konteks konservasi dalam pengelolaan sumber daya air DAS Benanain, waduk
merupakan salah satu struktur fisik untuk konservasi lahan.
As bendungan Maubesi diidentifikasi pada anak sungai Noil Benanain yaitu Sungai
Maubesi. Secara administrasi as bendungan terletak di Kecamatan Insana, Kabupaten
Timor Tengah Utara. Hamparan menengah Bokis dan Raimea berada dihilir
bendungan, dengan luas kurang lebih 130 ha.
Tinggi curah hujan tahunan di DAS adalah sebesar 1.248 mm dan limpasan
permukaan rerata yang ditimbulkan adalah sebesar 1,79 m3/sec. Panjang aliran
sungai dari hulu sampai as bendungan adalah sekitar 46.6 km dan luas DAS 451.2
km2.
Jenis Bendungan dipilih type rock fill dengan tinggi 43 m dengan dasar ketersediaan
material yang ada pada lokasi, kondisi pondasi, topografi, tinggi bendungan dan
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--113377
rencana jangka waktu pelaksanaan. Total volume tampungan waduk sebesar 43,23
Mm3 dan volume efektif sebesar 15.25 Mm3.
Waduk direncanakan sebagai penyuplai air irigasi, terutama untuk DI Raimea dan
Bokis, sehingga dapat meningkatkan produktivitas (intensitas tanam) dan luar tanam,
dimana kemampuan pelayanan dari bendungan ini dapat mencapai 1.272 Ha serta
memenuhi kebutuhan air baku 86.400 jiwa penduduk, dengan kemampuan supply
30 liter/detik. Keberadaan bendungan Maubesi juga dapat mereduksi banjir hingga
8.81 Mm3 setara dengan melindungi lahan seluas 4.405, 80 Ha.
Tabel 4. 61 Data Teknis Bendungan Maubesi
No Waduk Maubesi Keterangan
1 Penggunaan Waduk Suplai Air Baku dan Irigasi
2 Sungai Sungai Maubesi
3 Curah hujan tahunan 1.248 mm
4 Rata-rata limpasan permukaan 1,79 m3/sec
5 Panjang aliran sungai 46,6 km
6 Luas DAS 451,2 km2
7 Jenis bendungan type rock fill
8 Tinggi Bendungan 43 m
9 Panjang Bendung 329,00
10 Total volume tampungan waduk 43,23 Mm3
11 Volume Waduk Maksimal 82.331.897,50 m3
12 Volume efektif 15.25 Mm3
13 Ketersediaan material pada lokasi baik
14 Kapasitas suplay 30 liter/detik
15 Catchment Area 451,2 km2
16 Masa Pakai 50 tahun
17 Luas Genangan Waduk 3.832.742,48 m2
18 Elevasi Max 200 m
d. Manfaat
Rencana pembangunan Bendungan serbaguna Maubesi merupakan usulan dari
proyek terpadu pengembangan Sumber Daya Air (SDA) dari kegiatan Study
Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Air WS Benanain di Pulau Timor
Barat Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Untuk mendukung peningkatan produksi pertanian beririgasi, air baku untuk air
bersih, pembangkit listrik, pengendalian banjir.
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--113388
Waduk direncanakan sebagai penyuplai air irigasi, terutama untuk DI Raimea dan
Bokis, sehingga dapat meningkatkan produktivitas (intensitas tanam) dan luar
tanam, dimana kemampuan pelayanan dari bendungan ini dapat mencapai 1.272
Ha.
Waduk direncanakan untuk memenuhi kebutuhan air baku 86.400 jiwa
penduduk, dengan kemampuan supply 30 liter/detik.
dapat mereduksi banjir hingga 8.81 Mm3 setara dengan melindungi lahan seluas
4.405, 80 Ha.
e. Komponen Proyek
Komponen dari bendungan ini adalah :
1. Bangunan utama dan Pelengkap
2. Bangunan Pengambilan dan distribusi air minum (investasi PDAM)
Bangunan utama dan pelengkap terdiri dari
1. Bendungan Utama
2. Pengelak Banjir
3. Bangunan Pengambilan
4. Pelimpah
Bangunan investasi PDAM
1. Bangunan Pengambilan
2. Saluran Pembawa
3. Sarana Pengolahan air
4. Sambungan sambungan
5. Desain teknis
f. Biaya Proyek
Biaya konstruksi proyek pada tingkat USD 21,98 million atau Rp. 197.820.000.000,00
dengan Kurs Rp. 9000,00. Kalau di kurs kan dengan kondisi saat ini Dollar Rp.
11.772,00 maka menjadi Rp.258.748.560.000,00
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--113399
g. Evaluasi Proyek
Kelayakan Bendungan Maubesi dievaluasi sebagai satu tunggal (Stand Alone) dan
sebagai satu kesatuan system dengan beberapa waduk dalam rencana induk
pengembangan DAS Benanain, karena fungsi dan letaknya yang berada dalam satu
sub DAS. Nilai EIRR untuk Maubesi adalah 11.1 %.
h. Rencana Pelaksanaan
Proyek Pelaksanaan Bendungan Maubesi, Nusa Tenggara Timur diusulkan pada
periode jangka panjang pada tahun ketiga, selama 6 tahun termasuk studi
kelayakan, amdal, konservasi, detail desain, PQ dan tender serta konstruksi.
i. Instansi Pelaksana
Dahulu dinyatakan Instansi Pelaksananya Direktorat Jenderal Pengairan, Departemen
Pemukiman dan Prasarana Wilayah Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah
Provinsi Nusa Tenggara Timur, Proyek Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya
Air, Nusa Tenggara Timur tetapi sekarang nama instansinya menjadi Balai Wilayah
Sungai Nusa Tenggara II (BWS NT II), Direktorat Jenderal Sumber Daya Air,
Kementrian Pekerjaan Umum.
j. Prakiraan Kelayakan Ekonomi
Tabel 4. 62 Prakiraan Kelayakan Ekonomi Waduk Maubesi
Rencana
Bangunan
Biaya Pembangunan
(Rupiah)
NPV
BCR IRR
12% Keterangan
Waduk Maubesi 197.820.000.000,00 12.870.000.000 0.92 11,1 Layak
k. Prakiraan Kelayakan Teknis dan Ekonomi
Tabel 4. 63 Prakiraan Kelayakan Teknis dan Ekonomi Waduk Maubesi
NO
UPAYA
PRAKIRAAN KELAYAKAN
TEKNIS EKONOMI
Uraian Hasil Uraian Hasil
1 Waduk Maubesi
a.Formasi Geologi Aman NPV 12.870.000.000
b.Daya Dukung Tanah Aman
c.Topografi Memungkinkan
dibangun IRR 11,1%
d. Ketersediaan Bahan
Bangunan
Tersedia
BCR 0,92
e. Ketersediaan Air Tersedia
Kesimpulan Layak
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--114400
4.2.9. Waduk Kapan (Waduk Suplai Air Baku)
a. Lokasi
Lokasi Bendungan Kapan terletak di perbatasan Dusun Basen, Kecamatan Mollo
Utara dan dusun Laob, Kecamatan Mollo Selatan Kabupaten Timor Tengah Selatan
Provinsi Nusa Tenggara Timur. Site Bendungan terletak di sungai Noe Sebau, antar
lereng barat daya Nuaf Laab dan lereng Timur Laut (Nuaf Teno), dapat ditempuh
melalui jalan raya arah SoE – Kapan.
b. Tujuan Proyek
Bendungan ini direncanakan sebagai bendungan dengan fungsi penyedia air baku
untuk melayani lokasi disekitar bendungan dan kebutuhan air irigasi untuk DI
Noenoni.
c. Deskripsi dan Latar Belakang Proyek.
Lokasi Bendungan Kapan terletak dihulu sungai DAS, keberadaan bendungan ini
diharapkan dapat berfungsi untuk menjaga kondisi hidro-orologis bagian hulu
secara holistic. Sesuai konteks konservasi dalam pengelolaan sumber daya air DAS
Benanain, waduk merupakan salah satu struktur fisik untuk konservasi lahan.
As bendungan Kapan diidentifikasi pada anak sungai Noil Benanain yaitu Sungai
Noe Sebau. Secara administrasi as bendungan terletak di Kecamatan Mollo Utara,
Kabupaten Timor Tengah Selatan. Disamping itu adanya waduk akan menunjang
konservasi lahan dan hutan dihulu as bendungan, dimana reboisasi akan diusulkan
dilokasi tersebut karena adanya waduk.
Panjang aliran sungai dari hulu sampai as bendung adalah sekitar 11,2 km dengan
luas DAS 77 km2. Tinggi curah hujan tahunan adalah sebesar 2.420 mm dan limpasan
permukaan rerata yang ditimbulkan adalah sebesar 1, 38 m3/det.
Jenis Bendungan dipilih type rock fill dengan tinggi 34 m dengan dasar ketersediaan
material yang ada pada lokasi, kondisi pondasi, topografi, tinggi bendungan dan
rencana jangka waktu pelaksanaan. Total volume tampungan waduk sebesar 3.93
Mm3 dan volume efektif sebesar 3.37 Mm3.
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--114411
Lahan pertanian yang teririgasi adalah DI Noelnoni, dengan luas tanam 160 Ha
dengan adanya proyek dapat meningkat hingga 393 Ha. Kemampuan mereduksi
banjir hingga 12.93 Mm3, setara dengan melindungi lahan 6.462,63 Ha.
Tabel 4. 64 Data Teknis Bendungan Kapan
No Waduk Kapan Keterangan
1 Penggunaan Waduk Suplai Air Baku
2 Sungai Noe Sebau
3 Curah hujan tahunan 2.420 mm
4 Rata-rata limpasan permukaan 1, 38 m3/det.
5 Panjang aliran sungai 11,2 km
6 Luas DAS 77 km2
7 Jenis bendungan rock fill
8 Tinggi Bendungan 34 m
9 Panjang Bendung 658 m
10 Total volume tampungan waduk waduk sebesar 3,93 Mm3
11 Volume Waduk Maksimal 81.764.236,81 m3
12 Volume efektif 3,37 Mm3
13 Ketersediaan material pada lokasi baik
14 Catchment Area 71,3 km2
15 Masa Pakai 50 tahun
16 Luas Genangan Waduk 2.650.433,75 m2
17 Elevasi Max 3,37 Mm3
d. Manfaat
Rencana pembangunan Bendungan Kapan merupakan usulan dari proyek terpadu
pengembangan Sumber Daya Air (SDA) dari kegiatan Study Pengembangan dan
Pengelolaan Sumber Daya Air WS Benanain di Pulau Timor Barat Provinsi Nusa
Tenggara Timur. Diharapkan dapat menunjang PDAM daerah dalam menyediakan
air minum 500.079 jiwa penduduk sebesar 191 liter/detik.
e. Komponen Proyek
Komponen dari bendungan ini adalah :
1. Bangunan utama dan Pelengkap
2. Bangunan Pengambilan dan distribusi air minum (investasi PDAM)
Bangunan utama dan pelengkap terdiri dari
1. Bendungan Utama
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--114422
2. Pengelak Banjir
3. Bangunan Pengambilan
4. Pelimpah
Bangunan investasi PDAM
1. Bangunan Pengambilan
2. Saluran Pembawa
3. Sarana Pengolahan air
4. Sambungan sambungan
5. Desain teknis
f. Biaya Proyek
Biaya konstruksi proyek pada tingkat USD 10.9 million atau Rp. 98.100.000.000,00
dengan Kurs Rp. 9.000,00. Kalau di kurs kan dengan kondisi saat ini Dollar
Rp. 11.772,00 maka menjadi Rp. 128.314.800.000,00
g. Evaluasi Proyek
Kelayakan Bendungan Kapan dievaluasi sebagai satu kesatuan sistem dengan
beberapa waduk seperti Waduk Temef, Bijeli dan Oinlasi dalam rencana induk
pengembangan DAS Benanain, karena fungsi dan letaknya yang berada dalam satu
sub DAS. Nilai EIRR untuk Kapan adalah 20.6 %.
h. Rencana Pelaksanaan
Proyek Pelaksanaan Bendungan Kapan, diusulkan pada periode jangka panjang
pada tahun ketiga, selama 6 tahun termasuk studi kelayakan, AMDAL, konservasi,
detail desain, PQ dan tender serta konstruksi.
i. Instansi Pelaksana
Dahulu dinyatakan Instansi Pelaksananya Direktorat Jenderal Pengairan, Departemen
Pemukiman dan Prasarana Wilayah Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah
Provinsi Nusa Tenggara Timur, Proyek Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya
Air, Nusa Tenggara Timur tetapi sekarang nama instansinya menjadi Balai Wilayah
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--114433
Sungai Nusa Tenggara II (BWS NT II), Direktorat Jenderal Sumber Daya Air,
Kementrian Pekerjaan Umum.
j. Prakiraan Kelayakan Ekonomi
Tabel 4. 65 Prakiraan Kelayakan Ekonomi Waduk Kapan
No Rencana
Bangunan
Biaya Pembangunan
(Rupiah)
NPV
BCR IRR
12% Keterangan
Waduk Kapan 98.100.000.000,00 33.372.000.000 0,60 7,5 Tidak Layak
k. Prakiraan Kelayakan Teknis dan Ekonomi
Tabel 4. 66 Prakiraaan Kelayakan Teknis dan Ekonomi Waduk Kapan
NO
UPAYA
PRAKIRAAN KELAYAKAN
TEKNIS EKONOMI
Uraian Hasil Uraian Hasil
1 Waduk Kapan
a.Formasi Geologi Aman NPV 33.372.000.000
b.Daya Dukung Tanah Aman
c.Topografi Memungkinkan
dibangun IRR 7,5
d. Ketersediaan Bahan
Bangunan
Tersedia
BCR 0,60
e. Ketersediaan Air Tersedia
Kesimpulan Tidak Layak
4.2.10. Waduk Bijeli
a. Lokasi
Lokasi Bendungan Bijeli terletak Kecamatan Mollo Selatan Kabupaten Timor Tengah
Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Site Bendungan terletak di sungai Noe Bijeli-
Desa Huetunan, sebelah barat daya Nuaf Hutunan. Desa Laob, dapat ditempuh
melalui jalan aspal SoE – Kupang- Bijeli, jalan kaki 2 km kearah hilir Jembatan Bijeli.
b. Tujuan Proyek
Bendungan ini direncanakan sebagai bendungan dengan fungsi penyedia air baku
untuk melayani lokasi disekitar bendungan.
c. Deskripsi dan Latar Belakang Proyek.
Lokasi Bendungan Bijeli terletak dihulu sungai DAS, keberadaan bendungan ini
diharapkan dapat berfungsi untuk menjaga kondisi hidro-orologis bagian hulu
sungai Benanain. Sesuai konteks konservasi dalam pengelolaan sumber daya air DAS
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--114444
Benanain, waduk merupakan salah satu struktur fisik untuk konservasi lahan. Dengan
adanya Waduk Bijeli maka volume sedimen tahunan yang masuk ke waduk temef
akan berkurang.
As bendungan Bijeli diidentifikasi pada anak sungai Noil Bijeli – Anak Sungai
Benanain. Secara administrasi as bendungan terletak di Kecamatan Mollo Selatan,
Kabupaten Timor Tengah Selatan. Disamping itu adanya waduk akan menunjang
konservasi lahan dan hutan dihulu as bendungan, dimana reboisasi akan diusulkan
dilokasi tersebut karena adanya waduk.
Panjang aliran sungai dari hulu sampai as bending adalah sekitar 25.4 km dengan
luas DAS 31.99 km2. Tinggi curah hujan tahunan adalah sebesar 2.362 mm dan
limpasan permukaan rerata yang ditimbulkan adalah sebesar 2.31 m3/det.
Jenis Bendungan dipilih type rock fill dengan tinggi 21 m dengan dasar ketersediaan
material yang ada pada lokasi, kondisi pondasi, topografi, tinggi bendungan dan
rencana jangka waktu pelaksanaan. Total volume tampungan waduk sebesar 2.06
Mm3 dan volume efektif sebesar 1.12 Mm3. Waduk direncanakan sebagai waduk
supply air baku dengan jumlah terlayani sebesar 155.520 jiwa penduduk dan
kemampuan supply 54 l/detik.
Tabel 4. 67 Data Teknis Bendungan Bijeli
No Waduk Bijeli Keterangan
1 Penggunaan Waduk Suplai Air Baku
2 Sungai Noe Bijeli
3 Curah hujan tahunan 2.362 mm
4 Rata-rata limpasan permukaan 2,31 m3/det.
5 Panjang aliran sungai 25,4 km
6 Luas DAS 31,99 km2
7 Jenis bendungan Type rockfill
8 Tinggi Bendungan tinggi 21 m
9 Panjang Bendung 642,00
10 Total volume tampungan waduk 2,06 Mm3
11 Volume Waduk Maksimal 227.466.249,75 m3
12 Volume efektif 1,12 Mm3
13 Ketersediaan material pada lokasi baik
14 Kapasitas suplay 54 l/detik
15 Catchment Area 131,88 km2
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--114455
d. Manfaat
Rencana pembangunan Bendungan Bijelimerupakan usulan dari proyek terpadu
pengembangan Sumber Daya Air (SDA) dari kegiatan Study Pengembangan dan
Pengelolaan Sumber Daya Air WS Benanain di Pulau Timor Barat Provinsi Nusa
Tenggara Timur.
Waduk direncanakan sebagai waduk supply air baku dengan jumlah terlayani
sebesar 155.520 jiwa penduduk dengan kemampuan supply 54 l/detik.
e. Komponen Proyek
Komponen dari bendungan ini adalah :
1. Bangunan utama dan Pelengkap
2. Bangunan Pengambilan dan distribusi air minum (investasi PDAM)
Bangunan utama dan pelengkap terdiri dari
1. Bendungan Utama
2. Pengelak Banjir
3. Bangunan Pengambilan
4. Pelimpah
Bangunan investasi PDAM
1. Bangunan Pengambilan
2. Saluran Pembawa
3. Sarana Pengolahan air
4. Sambungan sambungan
5. Desain teknis
f. Biaya Proyek
Biaya konstruksi proyek pada tingkat USD 9,91 million atau
Rp. 89.190.000.000,00 dengan Kurs Rp. 9.000,00. Kalau di kurs kan dengan kondisi
saat ini Dollar Rp. 11.772,00 maka menjadi Rp. 116.660.520.000,00
g. Evaluasi Proyek
Kelayakan Bendungan Bijeli dievaluasi sebagai satu kesatuan system dengan
beberapa waduk seperti Waduk Temef , Bijeli dan Oinlasi dalam rencana induk
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--114466
pengembangan DAS Benanain, karena fungsi dan letaknya yang berada dalam satu
sub DAS. Nilai EIRR untuk Bijeli adalah 20.6 %.
h. Rencana Pelaksanaan
Proyek Pelaksanaan Bendungan Bijeli, diusulkan pada periode jangka panjang pada
tahun kelima , selama 6 tahun termasuk studi kelayakan, amdal, konservasi, detail
desain, PQ dan tender serta konstruksi.
i. Instansi Pelaksana
Dahulu dinyatakan Instansi Pelaksananya Direktorat Jenderal Pengairan, Departemen
Pemukiman dan Prasarana Wilayah Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah
Provinsi Nusa Tenggara Timur, Proyek Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya
Air, Nusa Tenggara Timur tetapi sekarang nama instansinya menjadi Balai Wilayah
Sungai Nusa Tenggara II (BWS NT II), Direktorat Jenderal Sumber Daya Air,
Kementrian Pekerjaan Umum.
j. Prakiraan Kelayakan Ekonomi
Tabel 4. 68 Prakiraan Kelayakan Ekonomi Waduk Bijeli
No Rencana
Bangunan
Biaya Pembangunan
(Rupiah)
NPV
BCR IRR
12% Keterangan
Waduk Bijeli 89.190.000.000,00 41.112.000.000 0,45 5,5 Tidak Layak
k. Prakiraan Kelayakan Teknis dan Ekonomi
Tabel 4. 69 Prakiraan Kelayakan Teknis dan Ekonomi Waduk Bijeli
NO
UPAYA
PRAKIRAAN KELAYAKAN
TEKNIS EKONOMI
Uraian Hasil Uraian Hasil
1 Waduk Bijeli a.Formasi Geologi Aman NPV 41.112.000.000
b.Daya Dukung Tanah Aman
c.Topografi Memungkinkan
dibangun IRR 5,5
d. Ketersediaan Bahan
Bangunan
Tersedia
BCR 0,45
e. Ketersediaan Air Tersedia
Kesimpulan Tidak Layak
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--114477
4.2.11. Waduk Bikomi (Waduk Suplai Air Baku)
a. Lokasi
Lokasi Bendungan Bikomi berlokasi diperbatasan Desa Letneo Kecamatan Insana dan
Desa Maurisu, Kecamatan Miomafo Timur Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi
Nusa Tenggara Timur. Lokasi Damsite terletak di sungai Noe Asban bagian hilir
sungai Noe Bikomi, dapat ditempuh melalui jalan raya Kupang-Atambua, km 215
menuju Desa Teleop Dua, jalan kaki menyusuri sungai Noe Asban lebih kurang
selama 1 jam.
b. Tujuan Proyek
Bendungan ini direncanakan sebagai bendungan dengan fungsi tunggal sebagai
penyedia air baku untuk melayani lokasi disekitar bendungan.
c. Deskripsi dan Latar Belakang Proyek.
Dengan adanya bendungan Bikomi, diharapkan dapat diharapkan dapat berfungsi
untuk menjaga kondisi hidro-orologis bagian hulu sungai secara holistic. Sesuai
konteks konservasi dalam pengelolaan sumber daya air DAS Benanain, waduk
merupakan salah satu struktur fisik untuk konservasi lahan.
As bendungan Bikomi diidentifikasi pada hilir sungai anak sungai Noe Bikomi,
tepatnya Sungai Noe Asban. Secara administrative as bendungan terletak di
kecamatan Insana, Kabupaten Timor Tengah Utara.
Tinggi curah hujan tahunan di DAS adalah sebesar 1,063 mm dan limpasan
permukaan rerata yang ditimbulkan adalah sebesar 0,43 m3/det. Panjang aliran
sungai dari hulu sampai as bendungan adalah sekitar 22,1 km dan luas DAS 204.6
km2.
Jenis Bendungan dipilih type rock fill dengan tinggi 15 m dengan dasar ketersediaan
material yang ada pada lokasi, kondisi pondasi, topografi, tinggi bendungan dan
rencana jangka waktu pelaksanaan. Total volume tampungan waduk sebesar 2,41
Mm3 dan volume efektif sebesar 1.29 Mm3. Waduk direncanakan sebagai waduk
supply air baku dengan jumlah terlayani sebesar 213.719 jiwa penduduk dan
kemampuan supply 74 l/detik. Keberadaan bendungan Bikomi juga dapat mereduksi
banjir hingga 3.17 Mm3 setara dengan melindungi lahan seluas 1.584,16 Ha.
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--114488
Tabel 4. 70 Data Teknis Bendungan Bikomi
No Bikomi Keterangan
1 Penggunaan Waduk Suplai Air Baku
2 Sungai Noe Bikomi
3 Curah hujan tahunan 1,063 mm
4 Rata-rata limpasan permukaan 0,43 m3/det
5 Panjang aliran sungai 22,1 km
6 Luas DAS 204,6 km2
7 Jenis bendungan type rock fill
8 Tinggi Bendungan 15 m
9 Panjang Bendung 325 m
10 Total volume tampungan waduk 2,41 Mm3
11 Volume Waduk Maksimal 13.195.822,54 m3
12 Volume efektif 1,29 Mm3
13 Ketersediaan material pada lokasi baik
14 Kapasitas suplay 74 l/detik
15 Catchment Area 204,62 km2
d. Manfaat
Rencana pembangunan Bendungan Bikomimerupakan usulan dari proyek terpadu
pengembangan Sumber Daya Air (SDA) dari kegiatan Study Pengembangan dan
Pengelolaan Sumber Daya Air WS Benanain di Pulau Timor Barat Provinsi Nusa
Tenggara Timur.
• Waduk direncanakan sebagai waduk supply air baku dengan jumlah terlayani
sebesar 213.719 jiwa penduduk dan kemampuan supply 74 l/detik
• Keberadaan bendungan Bikomi juga dapat mereduksi banjir hingga 3.17 Mm3
setara dengan melindungi lahan seluas 1.584,16 Ha.
e. Komponen Proyek
Komponen dari bendungan ini adalah :
1. Bangunan utama dan Pelengkap
2. Bangunan Pengambilan dan distribusi air minum (investasi PDAM)
Bangunan utama dan pelengkap terdiri dari
1. Bendungan Utama
2. Pengelak Banjir
3. Bangunan Pengambilan
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--114499
4. Pelimpah
Bangunan investasi PDAM
1. Bangunan Pengambilan
2. Saluran Pembawa
3. Sarana Pengolahan air
4. Sambungan sambungan
5. Desain teknis dan biaya tak terduga
f. Biaya Proyek
Biaya konstruksi proyek pada tingkat USD 5,18 million atau
Rp. 46.620.000.000,00 dengan Kurs Rp. 9000,00. Kalau di kurs kan dengan kondisi
saat ini Dollar Rp. 11.772,00 maka menjadi Rp.60.978.960.000,00
g. Evaluasi Proyek
Kelayakan Bendungan Bikomi dievaluasi sebagai waduk tunggal (stand alone) dan
sebagai satu kesatuan system dengan beberapa waduk dalam rencana induk
pengembangan DAS Benanain. Dalam skenario disusun dengan waduk yang lain
karena kesamaan fungsi juga karena fungsi dan letaknya yang berada dalam satu
sub DAS yaitu Maubesi. Nilai EIRR untuk Bikomi adalah 12.1 %.
h. Rencana Pelaksanaan
Proyek Pelaksanaan Bendungan Bikomi, diusulkan pada periode jangka panjang
pada tahun kelima, selama 6 tahun termasuk studi kelayakan, amdal, konservasi,
detail desain, PQ dan tender serta konstruksi.
i. Instansi Pelaksana
Dahulu dinyatakan Instansi Pelaksananya Direktorat Jenderal Pengairan, Departemen
Pemukiman dan Prasarana Wilayah Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah
Provinsi Nusa Tenggara Timur, Proyek Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya
Air, Nusa Tenggara Timur tetapi sekarang nama instansinya menjadi Balai Wilayah
Sungai Nusa Tenggara II (BWS NT II), Direktorat Jenderal Sumber Daya Air,
Kementrian Pekerjaan Umum.
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--115500
j. Prakiraan Kelayakan Ekonomi
Tabel 4. 71 Prakiraan Kelayakan Ekonomi Waduk Bikomi
No Rencana
Bangunan
Biaya Pembangunan
(Rupiah)
NPV
BCR IRR
12% Keterangan
Waduk Bikomi 46.620.000.000 29.610.000.000 0,25 12,1 Tidak Layak
k. Prakiraan Kelayakan Teknis dan Ekonomi
Tabel 4. 72 Prakiraan Kelayakan Teknis dan Ekonomi Waduk Bikomi
NO
UPAYA
PRAKIRAAN KELAYAKAN
TEKNIS EKONOMI
Uraian Hasil Uraian Hasil
1 Waduk Bikomi
a.Formasi Geologi Aman NPV 29610000000
b.Daya Dukung Tanah Aman
c.Topografi Memungkinkan
dibangun IRR 12,1
d. Ketersediaan Bahan
Bangunan
Tersedia
BCR 0,25
e. Ketersediaan Air Tersedia
Kesimpulan Layak
4.2.12. Waduk Biliuana (Waduk Suplai air Baku)
a. Lokasi
Lokasi Bendungan Biliuana berada di Dusun Beskatpoin, Desa Fatunisuan, Kecamatan
Miomafo Barat Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Lokasi Damsite terletak di sungai Tasalok, anak sungai Muti. As Bendungan dapat
dicapai melalui jalan Kabupaten SoE- Kapan-Eban. Km 216,3 (SD Fatunisuan) menuju
Beskatpoint.
b. Tujuan Proyek
Bendungan ini direncanakan sebagai bendungan dengan fungsi tunggal sebagai
penyedia air baku untuk melayani lokasi disekitar bendungan.
c. Deskripsi dan Latar Belakang Proyek.
Lokasi Bendungan Biliuana yang terletak dihulu DAS, diharapkan dapat berfungsi
untuk menjaga kondisi hidro-orologis bagian hulu sungai secara holistic. Sesuai
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--115511
konteks konservasi dalam pengelolaan sumber daya air DAS Benanain, waduk
merupakan salah satu struktur fisik untuk konservasi lahan.
As bendungan Biliuana diidentifikasi pada sungai Tasalok, anak sungai Muti,
tepatnya Sungai Noe Asban. Secara administratif as bendungan terletak di
kecamatan Miomafo Barat Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara
Timur. Waduk direncanakan sebagai waduk supply air baku untuk melayani lokasi
disekitar bendungan. Disamping itu adanya waduk akan menunjang konsrvasi lahan
dan hutan dihulu as bendungan, dimana reboisasi diusulkan dihulu lokasi waduk
tersebut untuk mempertahankan fungsi DAS.
Panjang aliran sungai dari hulu sampai as bendungan adalah sekitar 17.1 km dan
luas DAS 90.3 km2. Tinggi curah hujan tahunan adalah sebesar 1.505 mm dan
limpasan permukaan rerata yang ditimbulkan adalah sebesar 0.61 m3/det.
Jenis Bendungan dipilih type rock fill dengan tinggi 25.9 m dengan dasar
ketersediaan material yang ada pada lokasi, kondisi pondasi, topografi, tinggi
bendungan dan rencana jangka waktu pelaksanaan. Total volume tampungan waduk
sebesar 1,88 Mm3 dan volume efektif sebesar 0,23 Mm3.
Dengan pembangunan bendungan ini diharapkan dapat menunjang PDAM daerah
dalam menyediakan air minum untuk warga kota, sehingga akan dilakukan pula
kajian financial untuk perhitungan biaya investasi untuk distribusi air minum, dimana
dengan adanya bendungan tersebut dapat memenuhi kebutuhan air baku 295.849
jiwa penduduk sebesar 103 liter/detik.
Tabel 4. 73 Data Teknis Bendungan Biliuana
No Waduk Biliuana Keterangan
1 • Penggunaan Waduk Suplai Air Baku
2 Sungai Tasalok
3 Curah hujan tahunan 1.505 mm
4 Rata-rata limpasan permukaan 0,61 m3/det
5 Panjang aliran sungai 17,1 km
6 Luas DAS 90,3 km2
7 Jenis bendungan Type Rockfill
8 Tinggi Bendungan 25,9 m
9 Panjang Bendung 294 m
10 Total volume tampungan waduk 1,88 Mm3
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--115522
No Waduk Biliuana Keterangan
11 Volume Waduk Maksimal 233.774, 63
12 Volume efektif 0,23 Mm3
13 Ketersediaan material pada lokasi Baik
14 Kapasitas Supplay 103 liter/detik
15 Catchment Area 90,33 km2
d. Manfaat
Rencana pembangunan Bendungan Bikomimerupakan usulan dari proyek terpadu
pengembangan Sumber Daya Air (SDA) dari kegiatan Study Pengembangan dan
Pengelolaan Sumber Daya Air WS Benanain di Pulau Timor Barat Provinsi Nusa
Tenggara Timur.
• dengan adanya bendungan tersebut dapat memenuhi kebutuhan air baku
295.849 jiwa penduduk sebesar 103 liter/detik.
e. Komponen Proyek
Komponen dari bendungan ini adalah :
1. Bangunan utama dan Pelengkap
2. Bangunan Pengambilan dan distribusi air minum (investasi PDAM)
Bangunan utama dan pelengkap terdiri dari
1. Bendungan Utama
2. Pengelak Banjir
3. Bangunan Pengambilan
4. Pelimpah
Bangunan investasi PDAM
1. Bangunan Pengambilan
2. Saluran Pembawa
3. Sarana Pengolahan air
4. Sambungan sambungan
5. Desain teknis
f. Biaya Proyek
Biaya konstruksi proyek pada tingkat USD 9,55 million atau Rp.85.950.000.000,00
dengan Kurs Rp. 9000,00. Kalau di kurs kan dengan kondisi saat ini Dollar
Rp. 11.772,00 maka menjadi Rp. 112.422.600.000,00
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--115533
g. Evaluasi Proyek
Kelayakan Bendungan Biliuana dievaluasi sebagai satu kesatuan system dengan
beberapa waduk dalam rencana induk pengembangan DAS Benanain. Fungsi waduk
Biliuana terhadap sistem adalah sebagai waduk konservasi lahan dan sedimen trap
sehingga nilai EIRR untuk Bikomi adalah 13.7 %.
h. Rencana Pelaksanaan
Proyek Pelaksanaan Bendungan Biliuana, diusulkan pada periode jangka panjang
pada tahun kelima , selama 6 tahun termasuk studi kelayakan, amdal, konservasi,
detail desain, PQ dan tender serta konstruksi.
i. Instansi Pelaksana
Dahulu dinyatakan Instansi Pelaksananya Direktorat Jenderal Pengairan, Departemen
Pemukiman dan Prasarana Wilayah Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah
Provinsi Nusa Tenggara Timur, Proyek Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya
Air, Nusa Tenggara Timur tetapi sekarang nama instansinya menjadi Balai Wilayah
Sungai Nusa Tenggara II (BWS NT II), Direktorat Jenderal Sumber Daya Air,
Kementrian Pekerjaan Umum.
j. Prakiraan Kelayakan Ekonomi
Tabel 4. 74 Prakiraan Kelayakan Ekonomi Waduk Biliuana
No Rencana
Bangunan
Biaya Pembangunan
(Rupiah)
NPV
BCR IRR
12% Keterangan
Waduk
Biliuana 85.950.000.000 43.497.000.000 0,24 13,7 Tidak Layak
k. Prakiraan Kelayakan Teknis dan Ekonomi
Tabel 4. 75 Prakiraan Kelayakan Teknis danEkonomi Waduk Biliuana
NO
UPAYA
PRAKIRAAN KELAYAKAN
TEKNIS EKONOMI
Uraian Hasil Uraian Hasil
1 Waduk Biliuana a.Formasi Geologi Aman NPV 43.497.000.000
b.Daya Dukung Tanah Aman
c.Topografi Memungkinkan
dibangun IRR 13,7
d. Ketersediaan Bahan
Bangunan
Tersedia
BCR 0,24
e. Ketersediaan Air Tersedia
Kesimpulan Tidak Layak
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--115544
4.2.13. Waduk Aroki (Waduk Suplai Air baku)
a. Lokasi
Lokasi Bendungan Aroki berada di Desa Lokomea sebelah utara , Kecamatan Biboki
Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Site
bendungan tersebut berada di sungai Aroki, anak sungai Mota Maro. Letak as
bendungan dicapai melalui jalan raya Kupang-Atambua km 254 Aroki, menuju Desa
Aroki Samala, jalan kaki sejauh 2,5 km.
b. Tujuan Proyek
Bendungan ini direncanakan sebagai bendungan penyedia air baku untuk desa
Samala dan sekitarnya.
c. Deskripsi dan Latar Belakang Proyek.
Lokasi Bendungan Aroki yang terletak dihulu DAS, diharapkan dapat berfungsi
untuk menjaga kondisi hidro-orologis bagian hulu sungai secara holistic. Sesuai
konteks konservasi dalam pengelolaan sumber daya air DAS Benanain, waduk
merupakan salah satu struktur fisik untuk konservasi lahan. As bendungan Aroki
diidentifikasi pada anak sungai Mota Hoar yaitu sungai Aroki, dan bermuara di
sungai Benanain. Secara administratif as bendungan terletak di kecamatan Biboki
Utara Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Luas DAS 20.00 km2, panjang sungai dari hulu sampai as bendungan adalah sekitar
2.4 km dan Tinggi curah hujan tahunan adalah sebesar 901 mm dan limpasan
permukaan rerata yang ditimbulkan adalah sebesar 0.05 m3/det, dengan kapasitas
waduk 3.6 Mm3 (bruto) mampu melayani kebutuhan air baku untuk 15.216 jiwa
dengan kapasitas 5 liter/detik. Jenis Bendungan dipilih type rock fill dengan tinggi
31,1 m dengan dasar ketersediaan material yang ada pada lokasi, kondisi pondasi,
topografi, tinggi bendungan dan rencana jangka waktu pelaksanaan. Total volume
tampungan waduk sebesar 0,81 Mm3 dan volume efektif sebesar 0,21 Mm3.
Tabel 4. 76 Data Teknis Bendungan Aroki
No Waduk Aroki Keterangan
1 Penggunaan Waduk Suplai Air Baku
2 Sungai Aroki
3 Curah hujan tahunan 901 mm
4 Rata-rata limpasan permukaan 0.05 m3/det
5 Panjang aliran sungai 2.4 km
6 Luas DAS 20,00 km2
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--115555
No Waduk Aroki Keterangan
7 Jenis bendungan type rock fill
8 Tinggi Bendungan 31,1 m
9 Panjang Bendung 122 m
10 Total volume tampungan waduk 0,81 Mm3
11 Volume Waduk Maksimal 639.790,51
12 Volume efektif 0,21 Mm3.
13 Ketersediaan material pada lokasi baik
14 Kapasitas suplay 5 liter/detik
15 Catchment Area 20,03 km2
d. Manfaat
Rencana pembangunan Bendungan Aroki merupakan usulan dari proyek terpadu
pengembangan Sumber Daya Air (SDA) dari kegiatan Study Pengembangan dan
Pengelolaan Sumber Daya Air WS Benanain di Pulau Timor Barat Provinsi Nusa
Tenggara Timur.
• Diharapkan waduk Aroki mampu melayani kebutuhan air baku untuk 15.216 jiwa
dengan kapasitas 5 liter/detik.
e. Komponen Proyek
Komponen dari bendungan ini adalah :
1. Bangunan utama dan Pelengkap
2. Bangunan Pengambilan dan distribusi air minum (investasi PDAM)
Bangunan utama dan pelengkap terdiri dari
1. Bendungan Utama
2. Pengelak Banjir
3. Bangunan Pengambilan
4. Pelimpah
Bangunan investasi PDAM
1. Bangunan Pengambilan
2. Saluran Pembawa
3. Sarana Pengolahan air
4. Sambungan sambungan
5. Desain teknis
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--115566
f. Biaya Proyek
Biaya konstruksi proyek pada tingkat USD 6.83 million atau Rp. 61.470.000.000,00
dengan Kurs Rp. 9.000,00.
g. Evaluasi Proyek
Kelayakan Bendungan Aroki di evaluasi sebagai satu kesatuan dengan beberapa
waduk dalam rencana induk pengembangan DAS Benanain. Sehingga nilai EIRR
sistem adalah 10.5 %.
h. Rencana Pelaksanaan
Proyek Pelaksanaan Bendungan Aroki, diusulkan pada periode jangka panjang pada
tahun kelima, selama 6 tahun termasuk studi kelayakan, amdal, konservasi, detail
desain, PQ dan tender serta konstruksi.
i. Instansi Pelaksana
Dahulu dinyatakan Instansi Pelaksananya Direktorat Jenderal Pengairan, Departemen
Pemukiman dan Prasarana Wilayah Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah
Provinsi Nusa Tenggara Timur, Proyek Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya
Air, Nusa Tenggara Timur tetapi sekarang nama instansinya menjadi Balai Wilayah
Sungai Nusa Tenggara II (BWS NT II), Direktorat Jenderal Sumber Daya Air,
Kementrian Pekerjaan Umum.
j. Prakiraan Kelayakan Ekonomi
Tabel 4. 77 Prakiraan Kelayakan Ekonomi Waduk Aroki
No Rencana
Bangunan
Biaya Pembangunan
(Rupiah)
NPV
BCR IRR
12% Keterangan
Waduk Aroki 61.470.000.000 24.750.000.000 0.03 10,5 Tidak Layak
k. Prakiraan Kelayakan Teknis dan Ekonomi
Tabel 4. 78 Prakiraan Kelayakan Teknis dan Ekonomi Waduk Aroki
NO
UPAYA
PRAKIRAAN KELAYAKAN
TEKNIS EKONOMI
Uraian Hasil Uraian Hasil
1 Waduk Aroki
a.Formasi Geologi Aman NPV 24.750.000.000
b.Daya Dukung Tanah Aman
c.Topografi Memungkinkan
dibangun IRR 10,5
d.Ketersediaan Bahan
Bangunan
Tersedia
BCR 0.03
e. Ketersediaan Air Tersedia
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--115577
NO
UPAYA
PRAKIRAAN KELAYAKAN
TEKNIS EKONOMI
Uraian Hasil Uraian Hasil
Kesimpulan Tidakl Layak
4.2.14. Waduk Besiklaran
a. Lokasi
Lokasi Bendungan Besiklaran berada di Desa Laninus- Desa Naitimu, Kecamatan
Malaka Timur, Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Site bendungan
tersebut berada disungai Maukumu, anak sungai Noil Baen. Letak as bendungan
dicapai melalui jalan raya Kupang-Atambua km 258 Aroki, jalan Halilulik km 23 Desa
Lalinus sampai di S Motakabo.
b. Tujuan Proyek
Bendungan ini direncanakan sebagai bendungan penyedia air baku untuk melayani
lokasi disekitar bendungan.
c. Deskripsi dan Latar Belakang Proyek.
Lokasi Bendungan Besiklaran terletak dihulu DAS, diharapkan dapat berfungsi
sebagai struktur untuk konservasi lahan dibagian hulu sungai secara holistic. Sesuai
konteks konservasi dalam pengelolaan sumber daya air DAS Benanain, waduk
merupakan salah satu struktur fisik untuk konservasi lahan.
As bendungan Besiklaran diidentifikasi pada anak sungai Noil Benanain yaitu sungai
Maukumu, anak sungai Noil Baen, kecamatan Malaka Timur, Kabupaten Malaka
(dahulu Belu) Provinsi Nusa Tenggara Timur. Disamping itu adanya waduk akan
menunjang konservasi lahan dan hutan dihulu as bendungan, dimana reboisasi akan
diusulkan dilokasi tersebut karena adanya waduk.
Panjang aliran sungai dari hulu sampai as bendungan adalah sekitar 4.3 km dan luas
DAS 17,9 km2. Tinggi curah hujan tahunan adalah sebesar 907 mm dan limpasan
permukaan rerata yang ditimbulkan adalah sebesar 0.05 m3/det.
Jenis Bendungan dipilih type rock fill dengan tinggi 24,5 m dengan dasar
ketersediaan material yang ada pada lokasi, kondisi pondasi, topografi, tinggi
bendungan dan rencana jangka waktu pelaksanaan.
Total volume tampungan waduk sebesar 0,31 Mm3 dan volume efektif sebesar 0,18
Mm3. mampu melayani kebutuhan air baku untuk 40.983 jiwa dengan kapasitas 16
liter/detik.
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--115588
Tabel 4. 79 Data Teknis Bendungan Besiklaran
No Waduk Besiklaran Keterangan
1 Penggunaan Waduk Suplai Air Baku
2 Sungai Maukumu
3 Curah hujan tahunan 907 mm
4 Rata-rata limpasan permukaan 0,05 m3/det
5 Panjang aliran sungai 4.3 km
6 Luas DAS 17,9 km2
7 Jenis bendungan type rock fill
8 Tinggi Bendungan 24,5 m
9 Panjang Bendung •
10 Luas genangan maksimal 137.216,41
11 Volume Waduk Maksimal 500.580,72 Mm3
12 Volume efektif 0,18 Mm3
13 Ketersediaan material pada lokasi baik
14 Kapasitas suplay 16 liter/detik.
15 Catchment Area 17,86 km2
d. Manfaat
Rencana pembangunan Bendungan Besiklaran merupakan usulan dari proyek
terpadu pengembangan Sumber Daya Air (SDA) dari kegiatan Study Pengembangan
dan Pengelolaan Sumber Daya Air WS Benanain di Pulau Timor Barat Provinsi Nusa
Tenggara Timur.
• Bendungan Besikalaran diharapkan mampu melayani kebutuhan air baku untuk
40.983 jiwa dengan kapasitas 16 liter/detik.
e. Komponen Proyek
Komponen dari bendungan ini adalah :
1. Bangunan utama dan Pelengkap
2. Bangunan Pengambilan dan distribusi air minum (investasi PDAM)
Bangunan utama dan pelengkap terdiri dari
1. Bendungan Utama
2. Pengelak Banjir
3. Bangunan Pengambilan
4. Pelimpah
Bangunan investasi PDAM
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--115599
1. Bangunan Pengambilan
2. Saluran Pembawa
3. Sarana Pengolahan air
4. Sambungan sambungan
5. Desain teknis
f. Biaya Proyek
Biaya konstruksi proyek pada tingkat USD 4,168 million atau Rp.37.512.000.000
dengan Kurs Rp. 9000,00. Kalau di kurs kan dengan kondisi saat ini Dollar
Rp. 11.772,00 maka menjadi Rp. 49.065.696.000,00
g. Evaluasi Proyek
Kelayakan Bendungan Besiklaran di evaluasi sebagai satu kesatuan dengan beberapa
waduk dalam rencana induk pengembangan DAS Benanain. Sehingga nilai EIRR
sistem adalah 10.5 %.
h. Rencana Pelaksanaan
Proyek Pelaksanaan Bendungan Besiklaran, diusulkan pada periode jangka panjang
pada tahun kelima, selama 6 tahun termasuk studi kelayakan, AMDAL, konservasi,
detail desain, PQ dan tender serta konstruksi.
i. Instansi Pelaksana
Dahulu dinyatakan Instansi Pelaksananya Direktorat Jenderal Pengairan, Departemen
Pemukiman dan Prasarana Wilayah Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah
Provinsi Nusa Tenggara Timur, Proyek Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya
Air, Nusa Tenggara Timur tetapi sekarang nama instansinya menjadi Balai Wilayah
Sungai Nusa Tenggara II (BWS NT II), Direktorat Jenderal Sumber Daya Air,
Kementrian Pekerjaan Umum.
j. Prakiraan Kelayakan Ekonomi
Tabel 4. 80 Prakiraan Kelayakan Ekonomi Waduk Besiklaran
No Rencana
Bangunan
Biaya Pembangunan
(Rupiah)
NPV
BCR IRR
12% Keterangan
Waduk
Besiklaran 37.512.000.000 34.164.000.000 0.06 10,5 Tidak Layak
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--116600
k. Prakiraan Kelayakan Teknis dan Ekonomi
Tabel 4. 81 Prakiraan Kelayakan Teknis dan Ekonomi Waduk Besiklaran
NO
UPAYA
PRAKIRAAN KELAYAKAN
TEKNIS EKONOMI
Uraian Hasil Uraian Hasil
1 Waduk
Besiklaran
a.Formasi Geologi Aman NPV 34.164.000.000
b.Daya Dukung Tanah Aman
c.Topografi Memungkinkan
dibangun IRR 10,5
d. Ketersediaan Bahan
Bangunan
Tersedia
BCR 0.06
e. Ketersediaan Air Tersedia
Kesimpulan Tidak Layak
4.2.15. Waduk Serbaguna Temef
a. Lokasi
Lokasi Waduk Serbaguna Temef terletak di Km. 154 jalan raya Kupang Atambua,
Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur. As Bendungan
terletak disungai Benanain Desa Tublopo, 2 km menuju desa Neke didekat jembatan
ditempuh dengan jalan kaki.
b. Tujuan Proyek
Terdapat beberapa manfaat yang bisa diwujudkan dengan dibangunnya bendungan
tersebut, antara lain PLTA, irigasi dan penyediaan air baku, sehingga perlu dilakukan
analisa lebih lanjut untuk menentukan apakah akan dibangun sebagai waduk
dengan fungsi tunggal ataukah multiguna. Prioritas pemenuhan kebutuhan
dilakukan dengan mempertimbangkan aspek social ekonomi, financial dan
lingkungan.
Proyek ini merupakan bagian dari rekomendasi penanganan DAS Benanain secara
integral dengan mempertimbangkan aspek social ekonomi, financial, lingkungan
serta kebutuhan utama masyarakat yang berada didalam DAS tersebut. Adanya
waduk ini, akan ditindak lanjuti dengan usulan program konservasi lahan dihulu
waduk berupa reboisasi hutan dan perkebunan sehingga akan mempertahankan
fungsi hidro-orologis DAS disebelah hulu secara holistic dan berwawasan
lingkungan.
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--116611
Tujuan utama dari studi ini apabila layak baik secara lingkungan maupun ekonomi
adalah untuk meningkatkan luas tanam dan produktivitas DI. Ioli, Oepunu dan
Malaka, memenuhi kebutuhan air baku serta listrik.
c. Deskripsi dan Latar Belakang Proyek
Pembangunan daerah ini dimasa depan diarahkan untuk pemenuhan kebutuhan air
baku. As bendungan Besiklaran diidentifikasi pada sungai Benanain dan bersumber
di gunung Mutis, yang juga menjadi sumber distribusi pelayanan dari PDAM
beberapa kota utama di Timor Barat. Secara administratif as dam terletak di
kecamatan Amanuban Tengah, Kabupaten TTS.
Panjang aliran sungai dari hulu sampai as bendungan adalah sekitar 47.2 km dan
luas DAS 476,1 km2. Tinggi curah hujan tahunan adalah sebesar 1,916 mm dan
limpasan permukaan rerata yang ditimbulkan adalah sebesar 6,77 m3/det.
Sebagian besar lahan pertanian yang teririgasi meliputi DI Loli, Oepunu dan Malaka
eksisting, dengan total luas terairi sebesar 1.953 Ha. Jenis Bendungan dipilih type
rock fill dengan tinggi 78 m dengan dasar ketersediaan material yang ada pada
lokasi, kondisi pondasi, topografi, tinggi bendungan dan rencana jangka waktu
pelaksanaan. Total volume tampungan waduk sebesar 161.47 Mm3 dan volume
efektif sebesar 33.7 Mm3.
Dengan mempertimbangkan nilai debit yang ada dan tinggi bendungan, Temef
sangat berpotensial untuk PLTA. Dengan head rata-rata 62 m dan kecepatan 8.8
m3/det dapat membangkitkan 7.0 MW dan menghasilkan energi per tahun sebesar
22.7 GWh dengan pengoperasian 4 (empat) jam/hari. Keberadaan Bendungan Temef
juga dapat mereduksi banjir hingga 41,68 Mm3, setara dengan melindungi lahan
seluas 20.839,61 Ha.
Dengan mempertimbangkan beberapa potensi yang ada, maka dibutuhkan studi
lanjutan untuk mengetahui kelayakannya dari aspek teknis, ekonomi maupun
lingkungan.
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--116622
Tabel 4. 82 Data Teknis Bendungan Temef
No Waduk Temef Keterangan
1 Penggunaan Waduk Serbaguna
2 Sungai Benanain
3 Curah hujan tahunan 1,916 mm
4 Rata-rata limpasan permukaan 6,77 m3/det
5 Panjang aliran sungai 47,2 km
6 Luas DAS 476,1 km2
7 Jenis bendungan type rock fill
8 Tinggi Bendungan 50 m
9 Panjang Bendung 387 m
10 Luas genangan waduk maks 7.788.974,20 m2
11 Elevasi Maks 250 m
12 Volume Waduk Maks 227.466.249,75 m3
13 Total volume tampungan waduk 161,47 Mm3
14. Volume Efektif 33,7 Mm3
15. Catchment Area 476,08 km2
d. Manfaat
Rencana pembangunan Bendungan serbaguna Temefmerupakan usulan dari proyek
terpadu pengembangan Sumber Daya Air (SDA) dari kegiatan Study Pengembangan
dan Pengelolaan Sumber Daya Air WS Benanain di Pulau Timor Barat Provinsi Nusa
Tenggara Timur.
Untuk mendukung peningkatan produksi pertanian beririgasi, air baku untuk air
bersih, pembangkit listrik, pengendalian banjir.
1. Temef sangat berpotensial untuk PLTA. Dengan head rata-rata 62 m dan
kecepatan 8.8 m3/det dapat membangkitkan 7.0 MW dan menghasilkan energy
per tahun sebesar 22.7 GWh dengan pengoperasian 4 (empat) jam/hari.
2. Keberadaan Bendungan Temef dapat mereduksi banjir hingga 41,68 Mm3, setara
dengan melindungi lahan seluas 20.839,61 Ha.
3. Keberadaan Bendungan Temef juga dapat mereduksi banjir hingga 41,68 Mm3,
setara dengan melindungi lahan seluas 20.839,61 Ha.
4. dapat mereduksi banjir hingga 8.81 Mm3 setara dengan melindungi lahan seluas
4.405, 80 Ha.
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--116633
e. Komponen Proyek
Komponen dari bendungan ini adalah :
1. Bangunan utama dan Pelengkap
2. Bangunan Pengambilan dan distribusi air minum (investasi PDAM)
Bangunan utama dan pelengkap terdiri dari
1. Bendungan Utama
2. Pengelak Banjir
3. Bangunan Pengambilan
4. Pelimpah
5. Power Gen
f. Biaya Proyek
Biaya konstruksi proyek pada tingkat USD 52,85 million atau Rp.475.650.000.000,00
dengan Kurs Rp. 9.000,00. Kalau di kurs kan dengan kondisi saat ini Dollar
Rp. 11.772,00 maka menjadi Rp.622.150.200.000,00
g. Evaluasi Proyek
Kelayakan Bendungan Temef di evaluasi sebagai waduk tunggal (stand alone)
maupun sebagai satu kesatuan system dengan beberapa waduk dalam rencana
induk pengembangan DAS Benanain. Skenario didasarkan karena fungsi (pengendali
banjir, pembangkit listrik, irigasi). Juga karena letaknya yang berada dalam satu DAS.
Sehingga nilai EIRR untuk Temef adalah 20.0 %.
h. Rencana Pelaksanaan
Proyek Pelaksanaan Bendungan Temef, diusulkan pada periode jangka panjang pada
tahun kelima, selama 6 tahun termasuk studi kelayakan, AMDAL, konservasi, detail
desain, PQ dan tender serta konstruksi.
i. Instansi Pelaksana
Dahulu dinyatakan Instansi Pelaksananya Direktorat Jenderal Pengairan, Departemen
Pemukiman dan Prasarana Wilayah Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah
Provinsi Nusa Tenggara Timur, Proyek Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya
Air, Nusa Tenggara Timur tetapi sekarang nama instansinya menjadi Balai Wilayah
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--116644
Sungai Nusa Tenggara II (BWS NT II), Direktorat Jenderal Sumber Daya Air,
Kementrian Pekerjaan Umum.
j. Prakiraan Kelayakan Ekonomi
Tabel 4. 83 Prakiraan Kelayakan Ekonomi Waduk Temef
No Rencana
Bangunan
Biaya
Pembangunan
(Rupiah)
NPV
BCR IRR
12% Keterangan
Waduk
Temef 475.650.000.000 169,668,000,000 1,70 20.0 Layak
k. Prakiraan Kelayakan Teknis dan Ekonomi
Tabel 4. 84 Prakiraan Kelayakan Teknis dan Ekonomi Waduk Temef
NO
UPAYA
PRAKIRAAN KELAYAKAN
TEKNIS EKONOMI
Uraian Hasil Uraian Hasil
1 Waduk Temef
a.Formasi Geologi Aman NPV 169,668,000,000
b.Daya Dukung Tanah Aman
c.Topografi Memungkinkan
dibangun IRR 20.0
d. Ketersediaan Bahan
Bangunan
Tersedia
BCR 1,70
e. Ketersediaan Air Tersedia
Kesimpulan Layak
l. Kajian Pemilihan Alternatif Lokasi As Bendungan Temef
1. Umum
Langkah awal dalam perencanaan bendungan adalah melakukan kajian sehingga
diperoleh dimensi bendungan yang optimal. Rencana bendungan yang optimal harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut
(a) biaya yang efektif, yaitu ekonomis dan efisien,
(b) mempunyai dampak merugikan terhadap lingkungan alam dan sosial seminimal
mungkin, dan,
(c) pemeliharaannya mudah serta biayanya pemeliharaannya sedikit.
Dalam kajian ini diuraikan mengenai studi rencana bendungan yang optimal
berdasarkan kondisi sosial-ekonomi, data dan analisis hidrologi, hasil investigasi
geoteknik dan survai topografi yang baru.
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--116655
2. Pemilihan Lokasi As Bendungan
Berdasarkan hasil studi terdahulu yaitu Studi Tahap Awal Rencana Pembangunan
Bendungan Serba Guna Temef oleh PT. Mettana Enginering Consultant tahun 2002
dan Studi Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Air SWS Benanain di Pulau
Timor Barat, Propinsi Nusa Tenggara Timur oleh PT. Indra Karya (Persero) dan PT.
Virama Karya tahun 2003, ditentukan 2 alternatif lokasi as bendungan Temef seperti
pada gambar berikut.
ALTERNATIF 1
ALTE
RNA
TIF 2
Gambar 4. 13 Layout Alternatif As Bendungan Temef
Dalam studi saat ini (tahun 2014) lokasi kedua alternatif tersebut telah dilakukan
tinjauan lapangan dan evaluasi teknis melalui peta topografi. Kedua lokasi rencana as
bendungan hasil studi awal adalah merupakan lokasi yang paling memungkinkan
dilihat dari sisi jarak antara tebing kiri dan kanan sehingga akan menghasilkan biaya
konstruksi bendungan yang lebih murah.
Selanjutnya dalam studi saat ini dilakukan kajian untuk memilih kedua alternatif lokasi
as bendungan Temef sesuai hasil studi sebelumnya.
3. Kajian Pendahuluan Lokasi As Bendungan Temef
Kedua alternatif as bendungan Temef dibandingkan dan ditinjau dari segi keadaan
topografi, keadaan geologi, volume waduk yang dapat ditampung, dan kemudahan
pelaksanaannya.
Berdasarkan keadaan topografi akan dipilih bentuk tubuh bendungan yang tidak
distorsi (berbelok) antara bagian hulu dan bagian hilir, serta mempunyai panjang
puncak bendungan yang terpendek. Berdasarkan keadaan geologi akan dipilih galian
As Alt. 2
As Alt. 1
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--116666
pondasi yang tidak dalam, dan berdasarkan volume waduk akan dipilih lokasi yang
akan menyediakan volume tampungan waduk yang terbesar. Sedangkan dari segi
pelaksanaan akan dipilih lokasi yang paling mudah pelaksanaannya, terutama
kemudahan dalam pengalihan aliran air yang masuk ke daerah pelaksanaan dan
pengeringannya (dewatering).
1. Alternatif 1
Lokasi rencana as bendungan direncanakan pada celah 2 bukit sempit yang
terletak +300 m dari jembatan sungai Temef di jalan negara ruas SoE -
Kefamenanu.
Dari peta hasil pengukuran topografi didapatkan rencana as bendungan alternatif
1 terletak pada elevasi +317,00 m, tebing kiri +425,00 m dan tebing kanan
+400,50 m. Puncak bendungan direncanakan pada elevasi +385,00 m.
2. Alternatif 2
Lokasi rencana as bendungan direncanakan dihulu alternatif 1 dengan jarak +1,00
km pada elevasi dasar sungai +323,60 m, tebing kiri +443,90 m dan tebing kanan
+392,50 m. Puncak bendungan direncanakan pada elevasi +388,00 m.s
Hasil kajian awal untuk kedua alternatif lokasi as bendungan Temef disajikan pada
tabel berikut.
Tabel 4. 85 Tabel Matrikulasi Hasil Kajian Alternatif Lokasi As Bendungan Temef
NO.
URAIAN ALTERNATIF-1 ALTERNATIF-2
SKOR SKOR
I.
LOKASI AS BENDUNGAN Lokasi rencana as bendungan
direncanakan +300 m dari
jembatan sungai Temef di
jalan negara ruas Soe –
Kefamenanu.
Lokasi rencana as
bendungan
direncanakan dihulu
alternatif-1 dengan jarak
+1 km.
II. KONDISI ALAM
2.1 Aksesibilitas
- Jarak dari jalan ruas Soe
– Kefamenanu
± 250,0 m 1 ± 700,0 m 1
- Relokasi jalan Perlu relokasi jalan ruas Soe –
Kefamenanu
-1 Tidak perlu relokasi jalan
ruas Soe – Kefamenanu
2
2.2 Topografi/Morfologi
- Lebar sungai 17,50 m 2 90,50 m 1
- Kemiringan sandaran
kanan
33,45o 36,50
o
- Kemiringan sandaran
kiri
41,50o 50,25
o
2.3 Investigasi Geologi -1 1
- Dasar Sungai : - Ketebalan river deposit - Ketebalan river
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--116677
NO.
URAIAN ALTERNATIF-1 ALTERNATIF-2
SKOR SKOR
5,0 m (BH-1) deposit 5,0 m (BH-4)
- Kekerasan batuan :
moderately ~ low
hardness
- Kekerasan batuan :
moderately ~ hard
- Kelas batuan : CL - Kelas batuan : CL ~
CM
- RQD < 20%, hancur
karena dikontrol oleh
fractured/ crack
- RQD > 50%,
umumnya masif
- Dijumpai core lose krn
anjlokan stang bor
(indikasi rongga)
- Tidak terjadi core
lose
- Permeabilitas tinggi - Permeabilitas
sedang
- Discontinuitas batuan
(hasil pemboran): crack
dan rongga
- Discontinuitas
batuan (hasil
pemboran): tidak
ada (masif)
- Sandaran kiri : - Litologi Batugamping - Litologi
Batugamping
- Nampak dijumpai tetesan
air disepanjang tebing
sandaran kiri
mengindikasikan potensi
air tanah yang baik
- Tidak dijumpai
muka air tanah
selama pemboran di
BH-3 maupun air
rembesan di tebing
- Dijumpai gejala
karstifikasi (pelarutan oleh
air) dan indikasi
pembentukan
sinkhole/rongga (proses
pembentukan goa)
- Tidak nampak gejala
kartifikasi
- Permeabilitas Tinggi ~
Waterloss
- Nilai Permeabilitas
Sedang ~ Tinggi
- Disepanjang tebing
dikontrol oleh joint /
crack
- Joint/crack
berkembang tidak
terlalu signifikan
(minor)
- Pembentukaan tebing
dikontrol langsung oleh
sesar/patahan (strike-slip
fault)
- Tebing merupakan
efek (kelurusan)
oleh sesar/patahan
(strike-slip fault)
- Sandaran kanan : - Litologi Batugamping - Litologi
Batugamping
- Ketebalan lapisan
overbourden/pelapukan
dari Pemboran BH-2
setebal 8.0 m
- Ketebalan lapisan
overbourden/pelap
ukan (tidak
diketahui) namun
diperkirakan > 2.0
m
- Muka air tanah dijumpai
kedalaman 36.0 meter
berdasarkan pemboran
BH-2, berpotensi untuk
- Tidak diketahui
namun diperkirakan
dalam (pada litologi
batupasir)
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--116688
NO.
URAIAN ALTERNATIF-1 ALTERNATIF-2
SKOR SKOR
proses karstifikasi
(pembentukan goa)
- Kondisi tebing disekitar as
bendungan tidak nampak
joint/crack karena
tertutup oleh
overbourden namun
dibagian upstream
nampak gejala tersebut
- Joint/crack
berkembang tidak
terlalu signifikan
(minor)
- Permeabilitas Tinggi - Nilai Permeabilitas
Sedang ~ Tinggi
- Nampak pembelokan
morfologi sungai (arah
aliran air) dari arah
umumnya,
mengindikasikan adanya
fault/patahan
- Morfologi sungai
sesuai arah
umumnya (normal)
- Pembentukaan tebing
dikontrol oleh struktur
sesar/patahan (strike-slip
fault)
- Pembentukan
tebing umumnya
dikontrol oleh
proses
geomorfologi
(stadia erosi) bukan
struktur
- Kesimpulan :
Dari tinjauan geologi alternatif-2 lebih baik dibandingkan dengan alternatif-1, treatment/perbaikan
pondasi geologi untuk alternatif-2 masih memungkinkan dan terprogram dalam desain perbaikan nilai
permeabilitas sedangkan untuk alternatif-1 agak sulit dilakukan perbaikan karena potensi weak zone,
rongga, crack/joint oleh kontrol struktrur fault/patahan dan gejala karstifikasi kondisinya agak rumit.
III.
ASPEK LINGKUNGAN
- Pembebasan Tanah ± 641,85 Ha
1
± 597,74 Ha
1 - Penduduk yang
dipindahkan
Tidak ada relokasi penduduk Tidak ada relokasi
penduduk
IV ASPEK TEKNIS
4.1 Data Teknis Awal :
- Daerah Tangkapan Air 553,62 km2 554,22 km2
- Waduk
El. muka air banjir (PMF) EI. 384,15 EI. 388,50
El. muka air normal
(MAN)
EI. 375,29 EI. 379,00
El. muka air rendah
(MAR)
EI. 369,35 EI. 372,67
Luas genangan 375,33 Ha 429,24 Ha
Volume tampungan
total
77,05 x 106 m3 77,05 x 10
6 m3
Volume tampungan
mati
52,40 x 106 m3 52,40 x 10
6 m3
Volume tampungan
efektif
24,65 x 106 m3 24,65 x 10
6 m3
- Bendungan
Tipe Urugan random tanah
dengan inti tegak
Urugan random tanah
dengan inti tegak
Elevasi puncak EI. 385,00 EI. 389,00
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--116699
NO.
URAIAN ALTERNATIF-1 ALTERNATIF-2
SKOR SKOR
Panjang bendungan 311,19 m 315,00 m
Tinggi bendungan dari
dasar pondasi
72,00 m 66,00 m
Kemiringan hulu 1 : 3,0 1 : 3,0
Kemiringan hilir 1 : 2,5 1 : 2,5
Volume timbunan 2,30 x 10⁶ m3 2,66 x 10⁶ m3
- Bangunan Pelimpah,
Type Pelimpah Ogee dengan
terowong
Pelimpah Ogee dengan
terowong
Lebar ambang 80,00 m 80,00 m
- Bangunan Pengelak
Type Terowong (horse shoe) Terowong (horse shoe)
Diameter 6,00 m 6,00 m
Panjang 520,00 m 547,00 m
- Bangunan Outlet
Dimensi 17,50 x 12,00 m 17,50 x 12,00 m
Elevasi dasar 314,00 m 314,00 m
Diameter pipa irigasi 1,20 m 1,20 m
Debit maks. irigasi 2,27 m3/det 2,27 m3/det
Debit rerata irigasi 0,90 m3/det 0,90 m3/det
Tipe katup outlet Butterfly valve dia. 1,20 m Butterfly valve dia. 1,20
m
4.2 Biaya dan Manfaat
Proyek
- Manfaat proyek
Suplai irigasi 5.249 Ha 5.249 Ha
Air baku 0,106 m3/det 0,106 m3/det
PLTMH :
Install Capacity 2,00 MW 2,20 MW
Total Energy 12,19 GWh 13,16 GWh
Total manfaat
- Biaya konstruksi
4.3 Analisa Ekonomi
- BCR 1,919 2 1,721 1
TOTAL SKOR 4 7
Keterangan SKOR :
Normal = 1 Kurang baik = -1
Baik = 2 Jelek = -2
4. Penentuan Alternatif As Bendungan
Meskipun alternatif 1 mempunyai bentang bendungan yang lebih pendek, biaya
konstruksi yang lebih kecil sehingga memiliki nilai BCR yang lebih besar dibanding
alternatif 2, lokasi as bendungan Temef diusulkan pada alternatif 2 berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :
- Galian pondasi pada alternatif 2 lebih dangkal (2,0 m) dibanding alternatif 1 (5,0 m)
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--117700
- Kondisi geologi alternatif 2 lebih baik dari alternatif 1. Pondasi alternatif 1 agak sulit
dilakukan perbaikan karena potensi weak zone, rongga, crack/joint oleh kontrol
struktrur fault/patahan dan gejala karstifikasi. Usulan perbaikan (treatment) pondasi
alternatif 1 dengan metode diaphragma wall sedangkan pada alternatif 2 tidak
diperlukan.
- Meskipun perbaikan pondasi yang diperlukan pada alternatif 1 dapat didesain
secara teknis namun tidak tertutup kemungkinan terjadi kegagalan yang
menyebabkan biaya perbaikan menjadi lebih mahal.
4.2.16. Noil Fatu Sabo Dam
a. Lokasi
Lokasi Bendungan Noil Fatu terletak di kota Niki Niki Kecamatan Amanuban Tengah
Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Site Bendungan
terletak disungai Noil Fatu, anak sungai Benanain. As Bendungan dapat dicapai
melalui jalan raya Kupang-Atambua km 139, menuju Desa Nunfui arah sungai Noil
Fatu.
b. Tujuan Proyek
Bendungan ini direncanakan sebagai bendungan dengan fungsi tunggal sebagai
pengendali sedimen (sedimen trap). Tingkat sedimentasi yang tinggi dapat
mengancam pendangkalan alur sungai dan menutup daerah muara, sehingga lebih
memperparah bahaya banjir yang akan terjadi.
c. Deskripsi dan Latar Belakang Proyek
Lokasi Bendungan Noil Fatu terletak disebelah selatan sungai Benanain yang juga
merupakan pemasok sedimen terbesar di Sungai Benanain. Dengan adanya
bendungan ini diharapkan dapat berfungsi untuk menjaga kondisi hidro-orologis
bagian hulu secara holistic. Sesuai konteks konservasi dalam pengelolaan sumber
daya air DAS Benanain, waduk merupakan salah satu struktur fisik untuk konservasi
lahan.
As bendungan Noil Fatu diidentifikasi pada anak sungai Benanain yaitu Sungai Noil
Fatu. Secara administratif as dam terletak di kecamatan Amanuban Tengah,
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--117711
Kabupaten TTS. Waduk direncanakan sebagai pengendali sedimen, sehingga sungai
dapat berfungsi secara normal dan efektif baik sebagai pengendali banjir maupun
untuk rencana pengembangan sungai.
Tinggi curah hujan tahunan adalah sebesar 1.001 mm dan limpasan permukaan
rerata yang ditimbulkan adalah sebesar 0,08 m3/det. Panjang aliran sungai dari hulu
sampai as bendungan adalah sekitar 7,7 km dan luas DAS 25,1 km2.
Dengan adanya pembangunan pengendali sedimen ini, maka besar volume sedimen
yang tereduksi adalah sebesar 0,15 Mm3 dengan tinggi dam 9.8 m dan total volume
tampungan waduk 0,18 Mm3. Usia proyek sampai dengan 5 tahun.
Tabel 4. 86 Data Teknis Noil Fatu Sabo Dam
No Noil Fatu Sabo Dam Keterangan
1 Penggunaan Pengendali Sedimen
2 Sungai Noil Fatu
3 Curah hujan tahunan 1.001 mm
4 Rata-rata limpasan permukaan 0,08 m3/det
5 Panjang aliran sungai 7,7 km
6 Luas DAS 25,1 km2.
7 Jenis bendungan Sabo Dam
8 Tinggi Bendung 25 m
9 Panjang Bendung 248 m
10 Total volume tampungan waduk 0,18 Mm3
11 Volume Waduk Maksimal 5.619.860,19 m3
12 Elevasi Maks 537 m
13 Luas Genangan Waduk Maks 546.463,50 m2
14 Catchment Area 25,06 km2
15 Tinggi sedimen yang direduksui 9.8 m
d. Manfaat
Rencana pembangunan Noil Fatu Sabo Dam merupakan usulan dari proyek
terpadu pengembangan Sumber Daya Air (SDA) dari kegiatan Study Pengembangan
dan Pengelolaan Sumber Daya Air WS Benanain di Pulau Timor Barat Provinsi Nusa
Tenggara Timur.
• besar volume sedimen yang tereduksi adalah sebesar 0,15 Mm3
e. Komponen Proyek
Komponen dari bendungan ini adalah :
1. Bangunan utama dan Pelengkap
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--117722
Bangunan utama dan pelengkap terdiri dari
1. Bendungan Utama
2. Sayap dam
3. Bangunan Pengambilan
4. Pelimpah
f. Biaya Proyek
Biaya konstruksi proyek pada tingkat USD 4,125 million atau
Rp. 37.125.000.000,00 dengan Kurs Rp. 9000,00. Kalau di kurs kan dengan kondisi
saat ini Dollar Rp. 11.772,00 maka menjadi Rp.48.559.500.000,00
g. Rencana Pelaksanaan
Proyek Pelaksanaan Noil Fatu Sabo Dam, diusulkan pada periode jangka panjang
pada tahun kelima, selama 3 tahun termasuk studi kelayakan, amdal, konservasi,
detail desain, PQ dan tender serta konstruksi.
h. Instansi Pelaksana
Dahulu dinyatakan Instansi Pelaksananya Direktorat Jenderal Pengairan, Departemen
Pemukiman dan Prasarana Wilayah Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah
Provinsi Nusa Tenggara Timur, Proyek Pengembangan dan Pengelolaan Sumber
Daya Air, Nusa Tenggara Timur tetapi sekarang nama instansinya menjadi Balai
Wilayah Sungai Nusa Tenggara II (BWS NT II), Direktorat Jenderal Sumber Daya Air,
Kementrian Pekerjaan Umum.
i. Prakiraan Kelayakan Ekonomi
Tabel 4. 87 Prakiraan Kelayakan Ekonomi Noil Fatu Sabo Dam
No Rencana
Bangunan
Biaya Pembangunan
(Rupiah)
NPV
BCR IRR
12% Keterangan
1 Noil Fatu Sabo
Dam 37.125.000.000 6.885.000.000 1,45 13,7 Layak
j. Prakiraan Kelayakan Teknis dan Ekonomi
Tabel 4. 88 Prakiraan Kelayakan Teknis dan Ekonomi Noil Fatu Sabo Dam
NO
UPAYA
PRAKIRAAN KELAYAKAN
TEKNIS EKONOMI
Uraian Hasil Uraian Hasil
1 Noil Fatu a.Formasi Geologi Aman NPV 6.885.000.000
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--117733
NO
UPAYA
PRAKIRAAN KELAYAKAN
TEKNIS EKONOMI
Uraian Hasil Uraian Hasil
Sabo Dam b.Daya Dukung Tanah Aman
c.Topografi Memungkinkan
dibangun IRR 13,7
d. Ketersediaan Bahan
Bangunan
Tersedia
BCR 1,45
e. Ketersediaan Air Tersedia
Kesimpulan Layak
4.2.17. Nipole Sabo Dam
a. Lokasi
Lokasi Bendungan Nipoleterletak diperbatasan antara Desa Pili, Kecamatan
Amanatun Selatan dan Desa Situ, Kecamatan Amanuban Timur, Kabupaten Timor
Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Site Bendungan terletak disungai
Noil Bunu, anak sungai Benanain. As Bendungan dapat dicapai melalui jalan raya
Kupang-Atambua km 139, menuju Dusun Bileon Desa Silu.
b. Tujuan Proyek
Bendungan ini direncanakan sebagai bendungan dengan fungsi tunggal sebagai
pengendali sedimen (sedimen trap). Tingkat sedimentasi yang tinggi dapat
mengancam pendangkalan alur sungai dan menutup daerah muara, sehingga lebih
memperparah bahaya banjir yang akan terjadi.
c. Deskripsi dan Latar Belakang Proyek
Lokasi Bendungan Nipole terletak disebelah selatan sungai Benanain yang juga
merupakan pemasok sedimen terbesar di Sungai Benanain. Dengan adanya
bendungan ini diharapkan dapat berfungsi untuk menjaga kondisi hidro-orologis
bagian hulu secara holistic. Sesuai konteks konservasi dalam pengelolaan sumber
daya air DAS Benanain, waduk merupakan salah satu struktur fisik untuk konservasi
lahan.
As bendungan Nipole diidentifikasi pada anak sungai Benanain yaitu Sungai Noil
Bunu. Secara administratif as dam terletak di kecamatan Amanuban Selatan,
Kabupaten TTS. Waduk direncanakan sebagai pengendali sedimen, sehingga sungai
dapat berfungsi secara normal dan efektif baik sebagai pengendali banjir maupun
untuk rencana pengembangan sungai.
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--117744
Tinggi curah hujan tahunan adalah sebesar 975 mm dan limpasan permukaan
rerata yang ditimbulkan adalah sebesar 0,11 m3/det. Panjang aliran sungai dari hulu
sampai as bendungan adalah sekitar 7,28 km dan luas DAS 38.8 km2.
Dengan adanya pembanguan pengendali sedimen ini, maka besar volume sedimen
yang tereduksi adalah sebesar 0,31 Mm3 dengan tinggi dam 9.8 m dan total volume
tampungan waduk 0,23 Mm3. Usia proyek sampai dengan 5 tahun.
Tabel 4. 89 Data Teknis Nipole Sabo Dam
No Nipole Sabo Dam Keterangan
1 Penggunaan Pengendali Sedimen
2 Sungai Noil Bunu
3 Curah hujan tahunan 975 mm
4 Rata-rata limpasan permukaan 0,11 m3/det
5 Panjang aliran sungai 7,28 km
6 Luas DAS 38,8 km2
7 Jenis bendungan Sabo Dam
8 Tinggi Bendungan 9,8 m
9 Panjang Bendung 462 m
10 Total volume tampungan waduk 0,23 Mm3
11 Luas Genangan Waduk Maks 1.592.503,77 m2
12 Volume Waduk Maks 28.948.082,75 m3
13 Ketersediaan material pada lokasi baik
14 Elevasi Maks 500 m
15 Catchment Area 38,80 km2
d. Manfaat
Rencana pembangunan Nipole Sabo Dam merupakan usulan dari proyek terpadu
pengembangan Sumber Daya Air (SDA) dari kegiatan Study Pengembangan dan
Pengelolaan Sumber Daya Air WS Benanain di Pulau Timor Barat Provinsi Nusa
Tenggara Timur.
• maka besar volume sedimen yang tereduksi adalah sebesar 0,31 Mm3
e. Komponen Proyek
Komponen dari bendungan ini adalah :
1. Bangunan utama dan Pelengkap
Bangunan utama dan pelengkap terdiri dari
1. Bendungan Utama
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--117755
2. Sayap dam
3. Bangunan Pengambilan
4. Pelimpah
f. Biaya Proyek
Biaya konstruksi proyek pada tingkat USD 4,38 million atau Rp.39.420.000.000,00
dengan Kurs Rp. 9.000,00. Kalau di kurs kan dengan kondisi saat ini Dollar
Rp. 11.772,00 maka menjadi Rp. 51.561.360.000,00
g. Rencana Pelaksanaan
Proyek Pelaksanaan Bendungan Pengendali sedimen Nipole, diusulkan pada
periode jangka menengah pada tahun keempat , selama 3 tahun termasuk studi
kelayakan, AMDAL, konservasi, detail desain, PQ dan tender serta konstruksi
h. Instansi Pelaksana
Dahulu dinyatakan Instansi Pelaksananya Direktorat Jenderal Pengairan, Departemen
Pemukiman dan Prasarana Wilayah Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah
Provinsi Nusa Tenggara Timur, Proyek Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya
Air, Nusa Tenggara Timur tetapi sekarang nama instansinya menjadi Balai Wilayah
Sungai Nusa Tenggara II (BWS NT II), Direktorat Jenderal Sumber Daya Air,
Kementrian Pekerjaan Umum.
i. Prakiraan Kelayakan Ekonomi
Tabel 4. 90 Prakiraan Kelayakan Ekonomi Nipole Sabo Dam
No Rencana
Bangunan
Biaya Pembangunan
(Rupiah)
NPV
BCR IRR
12% Keterangan
1 Nipole
Sabo Dam 39.420.000.000
7.317.000.000 1.45 17 Layak
j. Prakiraan Kelayakan Teknis dan Ekonomi
Tabel 4. 91 Prakiraan Kelayakan Teknis dan Ekonomi Waduk Nipole
NO
UPAYA
PRAKIRAAN KELAYAKAN
TEKNIS EKONOMI
Uraian Hasil Uraian Hasil
1 Nipole Sabo Dam
a.Formasi Geologi Aman NPV 7.317.000.000
b.Daya Dukung Tanah Aman
c.Topografi Memungkinkan
dibangun IRR 17
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--117766
NO
UPAYA
PRAKIRAAN KELAYAKAN
TEKNIS EKONOMI
Uraian Hasil Uraian Hasil
d. Ketersediaan Bahan
Bangunan
Tersedia
BCR 1.45
e. Ketersediaan Air Tersedia
Kesimpulan Layak
4.2.18. Ubaki Sabo Dam
a. Lokasi
Lokasi Bendungan Ubaki terletak di Dusun Nularan, Desa Nian, Kecamatan Malaka
Barat, Kabupaten Malaka (sekarang), Provinsi Nusa Tenggara Timur. Site Bendungan
terletak di sungai Nono Okan, anak sungai Benanain. As Bendungan dapat dicapai
melalui jalan raya Kupang-Atambua km 139, Biuduk Foho-jalan desa menuju Dusun
Nularan, jalan kaki 30 menit atau lewat desa Haekto menyeberang Sungai Benanain
menuju Dusun Nularan.
b. Tujuan Proyek
Bendungan ini direncanakan sebagai bendungan dengan fungsi tunggal sebagai
pengendali sedimen (sedimen trap). Tingkat sedimentasi yang tinggi dapat
mengancam pendangkalan alur sungai dan menutup daerah muara, sehingga lebih
memperparah bahaya banjir yang akan terjadi.
c. Deskripsi dan Latar Belakang Proyek
Lokasi Bendungan Ubaki (Nono Okan) terletak disebelah selatan sungai Benanain
yang juga merupakan pemasok sedimen terbesar di Sungai Benanain. Dengan
adanya bendungan ini diharapkan dapat berfungsi untuk menjaga kondisi hidro-
orologis bagian hulu secara holistic. Sesuai konteks konservasi dalam pengelolaan
sumber daya air DAS Benanain, waduk merupakan salah satu struktur fisik untuk
konservasi lahan.
As bendungan Ubaki diidentifikasi pada anak sungai Benanain yaitu Nono Okan.
Secara administratif as dam terletak di kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten
Timor Tengah Selatan. Waduk direncanakan sebagai pengendali sedimen, yang
berfungsi mencegah bencana banjir akibat aliran sedimen, sehingga dapat berfungsi
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--117777
secara normal dan efektif baik sebagai pengendalian banjir maupun untuk rencana
pengembangan sungai.
Luas DAS 81,3 km2 dan panjang aliran sungai dari hulu sampai as bendungan adalah
sekitar 16.5 km. Tinggi curah hujan tahunan adalah sebesar 927 mm dan limpasan
permukaan rerata yang ditimbulkan adalah sebesar 0,20 m3/det.
Dengan adanya pembangunan pengendali sedimen ini, maka besar volume sedimen
yang tereduksi adalah sebesar 0,38 Mm3 dengan tinggi dam 8 m dan total volume
tampungan waduk 0,41 Mm3. Usia proyek sampai dengan 5 tahun. Untuk air minum
ternak disupplai sebesar 4 liter/detik setara dengan kebutuhan 22.864 ekor ternak.
Tabel 4. 92 Data Teknis Ubaki Sabo Dam
No Ubaki Sabo Dam Keterangan
1 Penggunaan Pengendali Sedimen
2 Sungai Nono Okan
3 Curah hujan tahunan 927 mm
4 Rata-rata limpasan permukaan 0,20 m3/det.
5 Panjang aliran sungai 16,5 km
6 Luas DAS 81,3 km2
7 Jenis bendungan Sabo Dam
8 Tinggi Bendungan 12,50 m
9 Panjang Bendung 233 m
10 Luas Genangan Waduk Maks 443.288,52 m2
11 Volume Waduk Maksimal 2.918.209,00 m3
12 Total Volume Tampungan Waduk 0,41 Mm3
13 Ketersediaan material pada lokasi baik
14 Catchment Area 81,29 km2
d. Manfaat
Rencana pembangunan Ubaki Sabo Dam merupakan usulan dari proyek terpadu
pengembangan Sumber Daya Air (SDA) dari kegiatan Study Pengembangan dan
Pengelolaan Sumber Daya Air WS Benanain di Pulau Timor Barat Provinsi Nusa
Tenggara Timur.
• maka besar volume sedimen yang tereduksi adalah sebesar 0,38 Mm3
e. Komponen Proyek
Komponen dari bendungan ini adalah :
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--117788
1. Bangunan utama dan Pelengkap
Bangunan utama dan pelengkap terdiri dari
1. Bendungan Utama
2. Sayap dam
3. Bangunan Pengambilan
4. Pelimpah
f. Biaya Proyek
Biaya konstruksi proyek pada tingkat USD 3,22 million atau Rp.28.980.000.000,00
dengan Kurs Rp. 9.000,00. Kalau di kurs kan dengan kondisi saat ini Dollar
Rp. 11.772,00 maka menjadi Rp.37.905.840.000,00
g. Rencana Pelaksanaan
Proyek Pelaksanaan Bendungan Pengendali sedimen Ubaki, diusulkan pada periode
jangka menengah pada tahun keempat, selama 3 tahun termasuk studi kelayakan,
amdal, konservasi, detail desain, PQ dan tender serta konstruksi
h. Instansi Pelaksana
Dahulu dinyatakan Instansi Pelaksananya Direktorat Jenderal Pengairan, Departemen
Pemukiman dan Prasarana Wilayah Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah
Provinsi Nusa Tenggara Timur, Proyek Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya
Air, Nusa Tenggara Timur tetapi sekarang nama instansinya menjadi Balai Wilayah
Sungai Nusa Tenggara II (BWS NT II), Direktorat Jenderal Sumber Daya Air,
Kementrian Pekerjaan Umum.
i. Prakiraan Kelayakan Ekonomi
Tabel 4. 93 Prakiraan Kelayakan Ekonomi Ubaki Sabo Dam
No Rencana
Bangunan
Biaya Pembangunan
(Rupiah)
NPV
BCR IRR 12% Keterangan
1 Ubaki Sabo
Dam 28.980.000.000 5.373.000.000 1,13 17 Layak
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--117799
j. Prakiraan Kelayakan Teknis dan Ekonomi
Tabel 4. 94 Prakiraan Kelayakan Teknis dan Ekonomi
NO
UPAYA
PRAKIRAAN KELAYAKAN
TEKNIS EKONOMI
Uraian Hasil Uraian Hasil
1 Ubaki Sabo
Dam
a.Formasi Geologi Aman NPV 5.373.000.000
b.Daya Dukung Tanah Aman
c.Topografi Memungkinkan
dibangun IRR 17
d. Ketersediaan Bahan
Bangunan
Tersedia
BCR 1,13
e. Ketersediaan Air Tersedia
Kesimpulan Layak
4.2.19. Noelnasi Sabo Dam
a. Lokasi
Lokasi Bendungan Noelnasi terletak di Desa Nian, Dusun Kiub, Kecamatan Miomafo
Timur, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Site
Bendungan terletak di sungai Tasalok, anak sungai Benanain. As Bendungan dapat
dicapai melalui jalan Kabupaten Kefamenanu-Ambeno km 10, jalan setapak 5 km
(100 m utara jembatan jalan Eban- Kefamenanu km 200,75).
b. Tujuan Proyek
Bendungan ini direncanakan sebagai bendungan dengan fungsi sebagai pengendali
sedimen (sedimen trap) dan waduk peternakan. Tingkat sedimentasi yang tinggi
dapat mengancam pendangkalan alur sungai dan menutup daerah muara, sehingga
lebih memperparah bahaya banjir yang akan terjadi.
c. Deskripsi dan Latar Belakang Proyek
Lokasi Bendungan Noelnasi terletak disebelah selatan sungai Benanain yang juga
merupakan pemasok sedimen terbesar di Sungai Benanain. Dengan adanya
bendungan ini diharapkan dapat berfungsi untuk menjaga kondisi hidro-orologis
bagian hulu secara holistic. Sesuai konteks konservasi dalam pengelolaan sumber
daya air DAS Benanain, waduk merupakan salah satu struktur fisik untuk konservasi
lahan.
As bendungan Noelnasi diidentifikasi pada anak sungai Benanain yaitu Sungai
Tasalok. Secara administratif as dam terletak di kecamatan Miomafo Timur,
Kabupaten Kabupaten Timor Tengah Selatan. Waduk direncanakan sebagai
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--118800
pengendali sedimen, sehingga sungai dapat berfungsi secara normal dan efektif baik
sebagai pengendali banjir maupun untuk rencana pengembangan sungai. Tinggi
curah hujan tahunan adalah sebesar 1.097 mm dan limpasan permukaan rerata
yang ditimbulkan adalah sebesar 0,11 m3/det. Panjang aliran sungai dari hulu
sampai as bendungan adalah sekitar 7,6 km dan luas DAS 21,8 km2. Dengan adanya
pembanguan pengendali sedimen ini, maka besar volume sedimen yang tereduksi
adalah sebesar 0,079 Mm3 dengan tinggi dam 8 m dan total volume tampungan
waduk 0,095 Mm3. Usia Proyek sampai dengan 5 tahun.
Tabel 4. 95 Data Teknis Noelnasi Sabo Dam
No Noelnasi Sabo Dam Keterangan
1 Penggunaan Pengendali Sedimen
2 Sungai Tasalok
3 Curah hujan tahunan 1.097 mm
4 Rata-rata limpasan permukaan 0,11 m3/det
5 Panjang aliran sungai 7,6 km
6 Luas DAS 21,8 km2
7 Jenis bendungan Sabo Dam
8 Tinggi Bendungan 8 m
9 Luas Genangan Waduk Maks 123.850,94
10 Total volume tampungan waduk 0,095 Mm3
11 Volume Waduk Maksimal 290.663,37 m3
12 Elevasi Maks 400 m
13 Ketersediaan material pada lokasi baik
14 Panjang Bendung 175 m
15 Catchment Area 21,84 km2
d. Manfaat
Rencana pembangunan Noelnasi Sabo Dam merupakan usulan dari proyek
terpadu pengembangan Sumber Daya Air (SDA) dari kegiatan Study Pengembangan
dan Pengelolaan Sumber Daya Air WS Benanain di Pulau Timor Barat Provinsi Nusa
Tenggara Timur
• besar volume sedimen yang tereduksi adalah sebesar 0,079 Mm3
e. Komponen Proyek
Komponen dari bendungan ini adalah :
1. Bangunan utama dan Pelengkap
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--118811
Bangunan utama dan pelengkap terdiri dari
1. Bendungan Utama
2. Sayap dam
3. Bangunan Pengambilan
4. Pelimpah
f. Biaya Proyek
Biaya konstruksi proyek pada tingkat USD 2,6 million atau Rp.23.400.000.000,00
dengan Kurs Rp. 9.000,00. Kalau di kurs kan dengan kondisi saat ini Dollar Rp.
11.772,00 maka menjadi Rp. 30.607.200.000,00.
g. Rencana Pelaksanaan
Proyek Pelaksanaan Bendungan Pengendali sedimen Noelnasi, diusulkan pada
periode jangka menengah pada tahun keempat, selama 3 tahun termasuk studi
kelayakan, amdal, konservasi, detail desain, PQ dan tender serta konstruksi
h. Instansi Pelaksana
Dahulu dinyatakan Instansi Pelaksananya Direktorat Jenderal Pengairan, Departemen
Pemukiman dan Prasarana Wilayah Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah
Provinsi Nusa Tenggara Timur, Proyek Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya
Air, Nusa Tenggara Timur tetapi sekarang nama instansinya menjadi Balai Wilayah
Sungai Nusa Tenggara II (BWS NT II), Direktorat Jenderal Sumber Daya Air,
Kementrian Pekerjaan Umum.
i. Prakiraan Kelayakan Ekonomi
Tabel 4. 96 Prakiraan Kelayakan Ekonomi Noelnasi Sabo Dam
No Rencana
Bangunan
Biaya Pembangunan
(Rupiah)
NPV
BCR IRR
12% Keterangan
1 Noelnasi
Sabo Dam 23.400.000.000 4.342.500.000 1,13 17 Layak
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--118822
j. Prakiraan Kelayakan Teknis dan Ekonomi
Tabel 4. 97 Prakiraan Kelayakan Teknis dan Ekonomi Noelnasi Sabo Dam
NO
UPAYA
PRAKIRAAN KELAYAKAN
TEKNIS EKONOMI
Uraian Hasil Uraian Hasil
1
Noelnasi
Sabo
Dam
a.Formasi Geologi Aman NPV 4.342.500.000
b.Daya Dukung Tanah Aman
c.Topografi Memungkinkan
dibangun IRR 17
d. Ketersediaan Bahan
Bangunan Tersedia
BCR 1,13
e. Ketersediaan Air Tersedia
Kesimpulan Layak
Untuk lebih jelasnya, letak dan posisi rencana waduk-waduk tersebut di atas terdapat dalam
Gambar 4.14.
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--118833
Gambar 4. 14 Rencana Waduk di WS Benanain
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--118844
4.3. Detail Desain Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu Tahun 2012
a. Latar Belakang
Provinsi Nusa Tenggara Timur termasuk daerah kering yang sangat dipengaruhi
oleh letak geografisnya. Daerah ini termasuk daerah arid dengan tinggi curah hujan
tahunan rerata sekitar 1.200 – 1.400 mm. Periode musim hujan sekitar 100 hari per
tahun, dan terjadinya hujan pada bulan yang tidak tetap, yaitu antara bulan
November sampai bulan Maret. Hal tersebut sangat berpengaruh pada jadwal
musim tanam dan kebutuhan air minum manusia dan ternak.Untuk mengatasi hal
tersebut di atas, pembangunan sangat diperlukan, salah satunya adalah rencana
pembangunan Bendungan di Kabupaten Belu. Sebelum pelaksanaan konstruksi
Bendungan di Kabupaten Belu perlu adanya detail desain dari pembangunan
tersebut, agar didapatkan suatu perencanaan yang matang dan bermanfaat secara
optimal.
Kabupaten Belu yang dalam strata wilayah administratif berbatasan langsung
dengan Negara Timor Leste. Kabupaten ini merupakan daerah yang sangat
potensial untuk dikembangkan potensinya dalam bidang pertanian lahan kering.
Melihat segala potensinya, BWS NT II rencananya membangun sebuah Bendungan
“Rotiklod” terletak di desa Fatuketi, Kecamatan Kakuluk Mesak Kabupaten Belu guna
menjawab segala tantangan dan kendala yang ada. Berdasarkan aspek geofisik,
Pulau Timor umumnya memiliki formasi geologi yang sangat mendukung
keberadaan bangunan keairan semacam embung maupun bendungan, sebagai
contoh di Kabupaten ini telah dibangun Embung Irigasi Haliwen dan Haekrit yang
pemanfaatannya sangat berguna untuk masyarakat sekitarnya. Luas daerah aliran
sungai relatif cukup besar, yaitu + 36.2 km2. Rencana lokasinya berada pada suatu
bentuk cekungan atau lembah yang lebar sehingga tampungannya cukup memadai
untuk keperluan irigasi dan air baku.
Berdasarkan hasil Studi Optimasi Pengembangan Sumber Daya Air Provinsi NTT
(1997/1998), diketahui bahwa curah hujan potensial yang berupa limpasan air
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--118855
permukaan (surfase water run-off) sebesar ± 16,67 milyar m3 dengan curah hujan
pertahun rata-rata sebesar 1.200 mm. Pemanfaatan sumberdaya air tersebut secara
umum sebanyak ± 14,30 %. Dengan demikian maka masih terdapat defisit air untuk
keperluan irigasi, air baku dan lainnya di wilayah sungai (WS), khususnya di
beberapa kawasan dalam sub wilayah sungai.
Maka pada tahun 2012, Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II melaksanakan
kegiatan pekerjaan Detail Desain Bendungan 1 Buah di Kabupaten Belu, dengan
pemberi kerja PPK Perencanaan dan Program Satuan Kerja Balai Wilayah Sungai
Nusa Tenggara Iidengan PT. Ika Adya Perkasa sesuai kontrak nomor :
KU.08.08/SNVT/PJSA-NT II/PKSDA-I/06/III/2012 tanggal Tanggal 28 Maret 2012.
b. Data Teknis
Untuk mendapatkan data tentang kemampuan maksimal antara tampungan dan
debit maka dilakukan proses simulasi dengan menggunakan parameter kebutuhan
air irigasi, kebutuhan air baku, kebutuhan air untuk pemeliharaan sungai. Dari
proses tersebut didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 4. 98 Data Teknis Bendungan Rotiklod
No Uraian Hasil Perhitungan
1. Nama Bendungan Bendungan Rotiklod
2 Lokasi Bendungan Alur Mota Rotiklod,Desa Fatuketi, Kecamatan Kakuluk Mesak,
Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur
3 Manfaat -Peningkatan area irigasi seluas 400 ha.
-Air baku dengan debit 0,32 lt/det,0,72 lt/dt atau 1,08 lt/dt
4 Hidrologi - Daerah tangkapan air 11,6 km
2
- Curah hujan rerata tahunan 546 mm
5 Tampungan
Bendungan
Volume tampungan brutto : 2.925.773 m3
Volume tampungan efektif : 2.633.196 m3
Volume tampungan mati : 292.577,3 m3
Luas genangan : 25 ha
Debit banjir rencana (QPMF): 660 m3/det
Elevasi banjir maksimum : + 77,6 m
Elevasi air normal : + 75,00
6 Tubuh
Bendungan
Tipe: Timbunan Homogen dengan Inti Miring
Tinggi maksimum : 35,00 m
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--118866
No Uraian Hasil Perhitungan
Panjang puncak embung : 300 m
Elevasi puncak : + 80,00m
Free Board (Q0,5 pmf) : 2,151 m
Kemiringan slope up stream : 1: 3,00
Kemiringan slope down stream : 1: 2,50
7 Pelimpah
Lokasi : sisi kiri
Geologi : lapukan batu lempung
Tipe : pelimpah samping tanpa pintu lebar mercu 40 mambang
akhir (end sill) kolam olak (USBR) tipe III
Debit rencana (Q0,5 pmf) : 330 m3/det
Elevasi puncak pelimpah : + 75,00 m
Elevasi air maksimum : + 77,66
Lebar pelimpah : 40 m
8 Pengambilan
Tipe : Sadap miring atau Drop Inlet
Kapasitas : 0,454 m3/det
Pipa outlet : Ø 600 mm
Sumber : - Detail Desain Bendungan 1 Bh Di Kabupaten Belu PT. Ika Adya Perkasa 2012
c. Lokasi Pekerjaan
Lokasi Bendungan berada di Desa Fatuketi Kecamatan Kakuluk Mesak Kabupaten
Belu Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Gambar 4.15 dan di bawah ini:
Gambar 4. 15 Lokasi Desa Fatuketi Kecamatan Kakuluk Mesak Kabupaten Belu dan Gambar
Lokasi Pekerjaan
Sumber : - Detail Desain Bendungan 1 Bh Di Kabupaten Belu, PT. Ika Adya Perkasa 2012
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--118877
4.4. Lanjutan Review Desain Pengendali Banjir Sungai Benanain di Kabupaten
Belu 2011
a. Latar Belakang
Sungai Benanain memiliki panjang sungai 128 km dengan luas daerah aliran sungai
3.296,39km2 merupakan sungai yang terbesar dan terpanjang di Propinsi Nusa
Tenggara Timur. Sungai Benanain ini juga mempunyai karakteristik puncak banjir
relatif tinggi dengan waktu yang relatif pendek. Sungai Benanain berhulu di
pegunungan Kabupaten Timor Tengah Utara dan Kabupaten Timor Tengah Selatan,
dan bermuara di laut Timor. Pada daerah bagian hilir sungai terdapat dataran
Besikama di Kabupaten Malaka yang merupakan salah satu kawasan prioritas wilayah
pembangunan di Propinsi Nusa Tenggara Timur, dengan memiliki luas 54.334 ha
mempunyai keunggulan komperatif dan dapat diandalkan sebagai kawasan produksi
Pertanian lengkap.
Secara umum kondisi sungai Benanain dapat digambarkan sebagai berikut. Kondisi
hulu Sungai Benanain sangat kritis mengakibatkan runoff bertambah besar kebagian
hilir, hanya sebagian kecil saja menjadi aliran air tanah. Besarnya runoff
mengakibatkan debit dan kecepatan air yang besar langsung mengalir menuju hilir
sungai. Sepanjang alur sungai Benanain tanahnya memiliki stabilitas yang rendah yang
akibatnya mudah longsor. Dibeberapa ruas sungai Benanain mudah mengalami
longsor, apalagi setiap terjadi banjir maka tebing sungai Benanain banyak yang
mengalami kerusakan tebing bahkan sampai terjadinya jebol tanggul tanggul yang
sudah dibuat. Hal ini berdampak kelebihan air pada musim hujan menjadi limpasan.
Limpasan ini kemudian menjadi bencana banjir karena sudah keluar alur sungai dan
mengalir ke daerah daerah pemukiman dan lahan lahan pertanian. Kejadian ini hampir
setiap tahun terjadi bahkan dalam setahun dapat terjadi beberapa kali. Setiap tahun
bencana ini selalu mengancam dan mengkhawatirkan kehidupan masyarakat
disepanjang alur sungai Benanain. Banjir tahunan menggenangi lahan pertanian
dengan ketinggian ± 1-1,2 m. Banjir yang pernah terjadi (periode ulang < 5 tahun)
tercatat pada bulan Januari 1999, menggenangi areal seluas ± 2.369 ha meliputi
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--118888
lahan-lahan pertanian, pemukiman dan bangunan fasilitas umum di 2 (dua)
Kecamatan yaitu Kecamatan Malaka Tengah dan Kecamatan Malaka Barat.
Sumber : Indonesiner blogspot
Gambar 4. 16 Kerusakan yang terjadi pada Sungai Benanain
b. Persepsi Masyarakat :
Persepsi masyarakat terhadap pembangunan Pengendali Banjir Sungai Benanain
dan harapan pemanfaatannya dapat dibedakan berdasarkan status
kemasyarakatannya. Respon aparat desa dan persepsi Masyarakat kadang berbeda,
hal tersebut disebabkan oleh perbedaan cara pandang yaitu cara pandang dari
aparat desa lebih melihat pada kebutuhan masyarakat secara umum sementara cara
pandang masyarakat lebih melihat kebutuhan secara individual/pribadi. Perbedaan
cara pandang ini kadang membuat perbedaan keinginan antara aparat desa dengan
warga.
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--118899
Agar dapat memberikan hasil yang optimal terhadap pembangunan
penanggulangan abrasi pantai dan untuk memperlancar dalam pelaksanaannya,
maka diperlukan sosialisasi yang baik dan pemberian pemahaman kepada
masyarakat tentang pembangunan Bangunan Pengendali Banjir Sungai Benanain.
c. Lokasi
Lokasi kegiatan terletak sungai Benanain yang termasuk Wilayah Sungai Benanain di
Kabupaten Malaka Provinsi Nusa Tenggara Timur, kurang lebih berjarak 200 Km
dari Kota Kupang. Lokasi Pekerjaan Review Desain Pengendali Banjir Sungai
Benanain di Kabupaten Malaka.
Sumber: Indonesianer blogspot
Gambar 4. 17 Peta Sketsa Lokasi Sungai Benanain
d. Data Teknis Sungai Benanain
Sebagaimana sungai-sungai lain di Indonesia yang selalu diukur untuk diambil
datanya. Sungai Benanain juga mempunyai data-data teknis. Hal ini dapat dilihat
pada Tabel 4.99.
Tabel 4. 99 Data Teknis Sungai Benanain
No Uraian Keterangan
1 Nama DAS DAS Benanain
2 Jenis WS Strategis Nasional
3 Lokasi Kabupaten Malaka (dahulu Belu)
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--119900
No Uraian Keterangan
4 Letak Geografis 0901913211-0902212011 LS dan
1240414411 -12201212011 BT
5 Panjang DAS 128 km
6 Luas DAS 3.296,39 km2
7 Kapasitas Tampungan sungai 500 m3/detik
8 Debit Banjir Rencana
Nakayasu
Q2 tahun sebesar 1603 m3/detik, Q5 tahun sebesar 2092
m3/detik, Q10 tahun sebesar 2401 m3/detik
Q20 tahun sebesar 2693 m3/detik, Q50 tahun sebesar 3065,82
m3/detik, Q100 tahun sebesar 3342 m
3/detik.
9 Jumlah embung pada DAS
Benanain 93 embung
10 Kapasitas Tampungan
embung 516,50 juta m
3
11 Bangunan Sungai Bendung Benanain, Perkuatan Tebing, Jembatan Benanain
Sumber : - Lanjutan Review Desain Pengendali Banjir Sungai Benanain di Kabupaten Belu, PT Patria Jasa Nusaprakarsa 2011
e. Usulan Pengendalian Banjir Berbasis Konservasi
1. Optimalisasi Bangunan Waduk/Embung
Keberadaan waduk/embung di DAS Benanain tersebar di 3 (tiga) kabupaten dengan
jumlah embung sampai 93 embung. Dengan perincian 2 embung untuk irigasi dan
91 embung kecil. Fungsi dari embung tersebut harus dioptimalkan agar mengurangi
debit air yang mengalir disungai Benanain pada saat musim hujan.
2. Usulan Bangunan pengendali dan pengaman Banjir
Ada dua bangunan pengendali banjir yang diusulkan
a. Bangunan untuk melindungi tanggul banjir dengan perkuatan tebing dengan
bronjong berengsel.
b. Perlindungan tebing dengan revetment, jenis ini dikhususkan pada daerah
pengamanan bangunan prasarana keairan (bendung dan siphon).
Berikut ini disajikan Pengendali Erosi Tebing dengan Bronjong
Tabel 4. 100 Pengendali Erosi Tebing dengan Bronjong
No Sungai Lokasi Panjang (m) Keterangan
1 Benanain Patok R1-R8 410 Blok 1
2 Benanain Patok R9-R23 750 Blok 2
3 Benanain Patok R39-R46 350 Blok 3
4 Benanain Patok L70-L76 270 Blok 4
5 Benanain Patok R123-R139 500 Blok 5
6 Benanain Patok R123-R139 535 Blok 6
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--119911
No Sungai Lokasi Panjang (m) Keterangan
7 Benanain Patok R130-R132 190 Blok 7
8 Benanain Patok R133-R149 810 Blok 8
9 Benanain Patok R163-R167 330 Blok 9
10 Benanain Patok R165-R184 920 Blok 10
11 Benanain Patok R173-R179 360 Blok 11
12 Benanain Patok R195-R199 160 Blok 12
13 Benanain Patok R271-R277 360 Blok 13
14 Benanain Patok L286-R294 430 Blok 14
15 Benanain Patok L300-R305 235 Blok 15
16 Benanain Patok R329-R341 615 Blok 16
17 Benanain Patok R335-R339 390 Blok 17
18 Benanain Patok R490-R499 490 Blok 18
Total Panjang 8.105
Sumber: Lanjutan Review Desain Pengendali Banjir Sungai Benanain di Kabupaten Belu, PT Patria Jasa
Nusaprakarsa 2011
4.5. Rencana Pembangunan Waduk dalam Penyusunan Rencana PSDA WS
Benanain
4.5.1 Rencana Pembangunan Waduk Wemeda
1. Latar Belakang
Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki curah hujan yang sangat rendah untuk
kebutuhan air baku dan untuk kegiatan usaha tani. Menurut klasifikasi Oldeman, tipe
iklim di NTT adalah D3 - E4 yang berarti agak kering sampai kering. Disamping iklim
kering, tipe lahan usaha taninya adalah lahan kering semi ringkai. Lahan kering yang
sangat luas merupakan faktor pembatas alamiah bagi manusia di NTT dalam upaya
untuk memenuhi kebutuhan pangannya. Air merupakan sarana mutlak
pengembangan agribisnis.
Sejalan dengan itu pertambahan penduduk merupakan hal yang tidak dapat dihindari,
pertambahan penduduk menyebabkan permintaan terhadap air akan mengalami
peningkatan dan perubahan ke arah diversifikasi kebutuhan sumberdaya air. Sehingga
kebutuhan air tidak hanya untuk keperluan irigasi dalam rangka memenuhi
peningkatan produksi pangan beras dan palawija, tetapi juga agar dapat menyediakan
bagi kebutuhan di sektor lainnya seperti kebutuhan air untuk industri, kebutuhan air
baku masyarakat, pariwisata dan lain lain.
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--119922
Waduk adalah cara paling effisen untuk menabung air buat hari depan, baik untuk
pertanian, perikanan, minum, maupun untuk keperluan lainnya. Waduk merupakan
prasarana dalam mendukung untuk kecukupan pangan, energi dan air, pemanfaatan
air untuk tiga hal tersebut merupakan faktor penentu peningkatan pembangunan
nasional. Untuk memenuhi suplai kebutuhan air baku dan irigasi. Rencana
pembangunan Waduk Wemeda di Desa Wemeda Kecamatan Malaka Timur
Kabupaten Malaka, adalah merupakan salah satu cara untuk menjawab persoalan
yang telah diuraikan di atas, dimana bendungan tersebut direncanakan dibangun
dengan volume genangan 10.690.952,51 m3.
2. Pencapaian Lokasi
Secara administratif, wilayah Perencanaan berada di Desa Wemeda, Kecamatan
Malaka Timur, Kabupaten Malaka. Lokasi berada pada koordinat X : 710317 mT dan
Koordinat Y : 8957084 mS. Untuk mencapai lokasi daerah Perencanaan Waduk
Wemeda dapat ditempuh melalui rute perjalanan yang dapat ditempuh dari Kota
Atambua kearah Kupang melalui jalan beraspal hotmik (jalan propinsi), sekitar KM 23
sampai simpang Halilulik belok kekiri melalui jalan beraspal (jalan kabupaten) ke arah
Kota Betun (Ibukota Kabupaten Melaka), sekitar KM 10 ditemui jembatan rusak dalam
perbaikan, KM 20 sampai simpang Desa Wemeda belok ke kanan dilanjutkan sekitar 2
KM melalui jalan perkerasan batu sampai di Desa Wemeda. Lokasi rencana waduk
berada di sisi Desa sebelah Barat Daya Desa Wemeda.
Gambar 4. 18 Peta Lokasi Kesampaian Rencana lokasi Waduk Wemeda, Wilayah Sungai
Benanain, Nusa Tenggara Timur
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--119933
Gambar 4. 19 Lokasi Desa Wemeda serta Jalan menuju ke Rencana lokasi Waduk Wemeda,
WS Benanain
3. Gambaran Umum Lokasi
Rencana lokasi Waduk Wemeda terletak didesa Wemeda Kecamatan Malaka Timur,
Kabupaten Malaka Provinsi NTT. Secara administrasi Desa Wemeda adalah desa
berstatus Swakarya. Desa Wemeda mayoritas penduduknya suku Timor, agama yang
dianut mayoritas Kristen Katolik. Rumah penduduk mayoritas masih berupa rumah
adat Timor. Mata pencaharian penduduk adalah bertani/berladang, beternak sapi atau
babi.
Berikut ini disajikan tabel Kondisi Umum Desa Wemeda Kecamatan Malaka Timur
Kabupaten Malaka.
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--119944
Tabel 4. 101 Kondisi Umum Desa Wemeda Kecamatan Malaka Timur Kabupaten Malaka
No Kondisi Uraian
1 Nama Desa Wemeda
Nama Ibukota Desa Seon
Nama Kecamatan Malaka Timur
Nama Ibukota Kecamatan Boas
2 Type Desa Perladangan
Tingkat perkembangan desa Swakarya
Jumlah Dusun 8 dusun
Jumlah RW 13 RW
Jumlah RT 13 RT
3 Luas Desa 13,62 km2
Persentase dari luas Kecamatan 16,35 % dari Luas Kecamatan
4. Jarak ke Kecamatan 3 km
Jarak ke Kabupaten 43 km
5 Batas Administrasi Desa:
Sebelah Utara Desa Raiulun
Sebelah Selatan Desa Dirma
Sebelah Barat Desa Babulu Kec. Kobalima
Sebelah Timur Desa Nauke Kusa Kab. TTU
6 Kondisi Geografis terletak pada koordinat X = 710317 mS dan
Y= 8957084 mT.
7 Keadaan Topografi Lokasidesa berada di ketinggian > 500 m dpl.
8 Keadaan hidrologi Sungai Wemeda
9 Kondisi Iklim banyaknya hari hujan 64 dan curah hujan 8196
mm.
Sumber : Kecamatan Malaka Timur Dalam angka 2013
4. Sarana dan Prasarana yang terdapat di desa Wemeda.
Sebagai desa Swakarya desa Wemeda terus melakukan pembangunan. Desa Wemeda
mempunyai Sarana dan Prasarana baik Fisik maupun non Fisik. Sarana dan Prasarana
itu yaitu:
Tabel 4. 102 Sarana Fisik dan non Fisik yang terdapat di desa Wemeda
No Uraian Keterangan
1. Sarana Kesehatan Puskesmas 1, Puskesmas Pembantu 1 , Klinik 1
2 Tenaga Kesehatan Dokter PNS/Dokter PTT = 1 orang, Bidan = 6 orang,
Paramedis = 6 orang, Dukun Bayi = 5 orang
3. Sarana Agama Gereja Katholik = 1
Sumber : Kecamatan Malaka Timur Dalam Angka 2013
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--119955
5. Sumber Daya Listrik
Penduduk Desa Wemeda tidak seluruhnya dapat menikmati penerangan listrik. Hal ini
dapat dilihat pada Tabel 4.103 berikut ini.
Tabel 4. 103 Banyaknya Rumah Tangga Pelanggan Listrik di Kecamatan Malaka
Timur Menurut Desa Tahun 2012
No Desa Rumah Tangga
Pelanggan PLN
1 Numponi 64
2 Sanleo 69
3 Dirma 140
4 Kusa 92
5 Wemeda 123
6 Raiulun -
Jumlah 488
Sumber : Kecamatan Malaka Timur Dalam Angka 2013
Keadaan desa Wemeda masih banyak kekurangan disebabkan keadaan desanya yang
terisolir. Desa yang terisolir oleh sungai Wemeda ada 3 (tiga) yaitu, Desa Babulun
(beda Kecamatan), Desa Rai Ulun dan Desa Dirma.
6. Kondisi Kependudukan
a. Jumlah Penduduk
Kependudukan merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam
pembangunan bangsa, karena mempunyai kaitan yang erat dengan kesejahteraan
hidup manusia. Perkembangan penduduk yang cepat tanpa diimbangi dengan
persediaan resource yang memadai maka jumlah penduduk yang banyak tersebut
akan menjadi beban bagi pembangunan. Sebaliknya percepatan pertumbuhan
penduduk relative lamban dari percepatan peningkatan sumber daya dan sumber
dana yang ada maka potensi penduduk dengan segala aspeknya akan menjadi modal
pembangunan yang sangat berharga.
Pemerintah dalam berbagai format perencanaan selalu menempatkan masalah
kependudukan sebagai kerangka acuannya, karena penduduk dengan aspek kualitas
dan kuantitasnya merupakan pelaku sentral sekaligus sebagai obyek yang menikmati
hasil-hasil pembangunan secara lebih adil dan berperikemanusiaan. Penduduk yang
banyak dengan kualitas yang tinggi akan menjadi aset yang berharga bagi kelancaran
pembangunan, sedangkan apabila sebagian besar dari mereka berkualitas rendah
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--119966
tentu akan menjadi sumber kemiskinan dan keterbelakangan yang tidak lain juga
menjadi musuh utama dari misi pembangunan bangsa.
Tabel 4. 104 Jumlah Penduduk Wemeda Tahun 2012
Desa Laki laki Perempuan Sex Ratio Jumlah
Wemeda 739 733 100,82 1.472
Kec. Malaka Timur 4.616 4.696 98,30 9.312
Persentase Penduduk Desa Wemeda
terhadap Penduduk Kecamatan Malaka
Timur
16,01% 15,61% - -
Sumber : Kecamatan Malaka Timur Dalam Angka 2013
b. Tingkat Kepadatan Penduduk
Tingkat kepadatan penduduk Desa Wemeda adalah 108 jiwa/km2. Menurut
Pembangunan Masyarakakat Desa (PMD) yang menggolongkan angka kepadatan
menjadi 4 kelas, yaitu : 1) Tidak Padat (sampai dengan 50 jiwa/ km2); 2) Kurang Padat
(51 – 250 jiwa/ km2); 3) Cukup Padat (251 – 400 jiwa/ km2) dan 4) Sangat Padat (lebih
dari 401 jiwa/ km2). Dengan melihat pendapat tersebut, maka Desa Wemeda termasuk
desa yang Kurang Padat. Tabel 4.105 menyajikan jumlah dan tingkat kepadatan
penduduk Desa Wemeda.
Tabel 4. 105 Jumlah Dan Tingkat Kepadatan Penduduk Desa Wemeda
No. Uraian Desa Wemeda
1. Jumlah Penduduk (jiwa) 1.472
2. Jumlah KK 451
3. Luas Desa (Km2) 13,62 km2
4. Kepadatan Penduduk (jiwa/Km2) 108
5. Kepadatan Rumah Tangga (jiwa/KK) 4
Sumber : Kecamatan Malaka Timur Dalam Angka 2013
c. Piramida penduduk Desa Wemeda
Piramida atau Struktur usia penduduk disuatu daerah adalah jumlah penduduk
berdasarkan rentang usia yang sudah ditentukan. Hal ini sangat penting diketahui
oleh penentu kebijakan pembangunan agar dapat dengan tepat merumuskan
kebijakan.
Tabel 4. 106 Jumlah Desa Wemeda Penduduk Menurut Usia Tahun 2012
Usia Laki Laki Perempuan Jumlah
00-04 100 95 195
05-09 114 112 226
10-14 117 95 212
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--119977
Usia Laki Laki Perempuan Jumlah
15-19 64 43 107
20-24 36 41 77
25-29 46 44 90
30-34 29 47 76
35-39 39 46 85
40-44 40 41 81
45-49 41 39 80
50-54 28 38 66
55-59 23 29 52
60-64 18 24 42
65-69 18 15 33
70-74 9 8 17
+75 17 16 33
Jumlah 739 733 1.472
Sumber : Kecamatan Malaka Timur Dalam Angka 2013
Gambar 4. 20 Jumlah Desa Wemeda Penduduk Menurut Usia Tahun 2012
Berdasarkan tabel dan gambar diatas maka penduduk Desa Wemeda didominasi oleh
usia 05-09 tahun disusul usia 10-14 tahun dan kemudian usia balita yaitu 00-04 tahun.
d. Jumlah penduduk Wemeda berdasarkan agama yang dianut
Agama Katholik adalah agama yang dianut oleh mayoritas penduduk Desa Wemeda.
Hal ini dapat dilihat dari Tabel berikut ini.
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--119988
Tabel 4. 107 Jumlah Penduduk Kecamatan Malaka Timur Menurut Desa
No
Desa
Agama Jumlah
Katholik Protestan Islam
1 Numponi 2.301 147 - 2.448
2 Sanleo 1.728 108 - 1.836
3 Dirma 976 196 4 1.176
4 Kusa 1.369 127 - 1.496
5 Wemeda 1.329 143 - 1.472
6 Raiulun 795 89 4 884
Jumlah 8.498 810 8 9.312
Sumber : Kecamatan Malaka Timur Dalam Angka 2013
7. Kondisi pertanian
Berdasarkan pengamatan langsung kondisi pertanian di desa Wemeda didominasi
oleh tanaman budi daya kehutanan, tanaman liar serta ladang, perkebunan tanaman
keras yaitu:
1. Tanaman keras adalah : pohon jati, mahoni, bambu, kemiri, kelapa dan lontar
Tanaman liar (semak belukar) adalah: pakis, lengkuas hutan.
2. Ladang perkebunan masyarakat dan tanaman buah: ketela/singkong, kacang,
jeruk, sayur sayuran, lombok, pisang, pepaya dan lain-lain.
Tetapi tidak ada data statistik yang menggambarkan kondisi pertanian yang
sebenarnya didesa Wemeda.
a. Komoditas Padi dan Jagung
Komoditas Padi dan Jagung di Kecamatan Malaka Timur dapat dilihat pada Tabel
berikut.
Tabel 4. 108 Luas Panen, Rata Rata Produksi dan Produksi Padi Sawah dan Jagung di
Kecamatan Malaka Timur
No
Jenis
Komoditi
Luas
Panen
(Ha)
Rata rata
Produksi
(kw/ha)
Produksi
(jagung)
(ton)
Produksi (ton)
Gabah
Kering Beras
1 Padi Sawah 2 3 - 6 3,9
2 Jagung 70 20 140 - -
Sumber : Kecamatan Malaka Timur Dalam Angka 2013
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--119999
b. Perkembangan Luas panen tanaman Padi dan palawija
Perkembangan Luas Panen Padi dan Palawija di Kecamatan Tasifetto Timur
menggambarkan kondisi pertanian masyarakat yang sebenarnya. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada grafik berikut ini :
Sumber : Kecamatan Malaka Timur Dalam Angka 2013
Gambar 4. 21 Perkembangan Luas Panen Tanaman Padi dan Palawija di Kec. Malaka Timur
Perkembangan Luas Panen Komoditas Padi dan Palawija di Kecamatan Malaka timur
dari tahun ke tahun mengalami tren penurunan. Hal ini perlu penanganan intensif dari
pihak terkait. Seperti teknik budidaya yang harus di latih dan pembangunan sarana
sumber daya air seperti Waduk.
c. Kondisi Tanaman perkebunan
Di daerah sekitar lokasi rencana Waduk Wemeda tanaman perkebunan didominasi
oleh tanaman yang mampu beradaptasi terhadap cuaca kering. Hal ini dapat dilihat
pada Tabel dibawah berikut ini.
Tabel 4. 109 Kondisi Tanaman Perkebunan di Kecamatan Malaka Timur tahun 2012
No Jenis
Tanaman
Luas Areal (Ha) Produksi
(Ton) Belum
Menghasilkan
Sudah
Menghasilkan Tua
1 Kelapa 30 379 - 431
2 Kemiri 130 190 - 145
3 Kakao - - - -
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--220000
No Jenis
Tanaman
Luas Areal (Ha) Produksi
(Ton) Belum
Menghasilkan
Sudah
Menghasilkan Tua
4 Jambu Mete 40 23 - 15
5 Kopi 2 10 - 2
6 Pinang 3 8 - 12
7 Kapok 5 21 - 5
Sumber : Kecamatan Malaka Timur Dalam Angka 2013
d. Kondisi Peternakan
Secara umum Penduduk Desa Wemeda menyenangi ternak. Hal ini terlihat dari
besarnya populasi binatang ternak yang ada di desa Wemeda.
Tabel berikut memperlihatkan populasi hewan ternak didesa Wemeda.
Tabel 4. 110 Populasi Hewan Ternak di Desa Wemeda
Desa
Populasi
Sapi Kerbau Kuda Babi Kambing Jumlah
Wemeda 962 5 4 624 387 1982
Sumber : Kecamatan Malaka Timur Dalam Angka 2013
Untuk populasi ternak unggas didesa Wemeda dapat dilihat pada Tabel berikut:
Tabel 4. 111 Populasi Ternak Unggas di Kecamatan Malaka Timur Menurut Desa Tahun 2012
No Desa
Ayam Kampung Ayam Ras Itik Jumlah
1 Numponi 5.873 NA NA 5.873
2 Sanleo 3.784 NA NA 3.784
3 Dirma 2.718 NA NA 2.718
4 Kusa 3.781 NA NA 3.781
5 Wemeda 3.234 NA NA 3.234
6 Raiulun 2.390 NA NA 2.390
Jumlah 21.780 - - 21.780
Sumber : Kecamatan Malaka Timur Dalam Angka 2013
Populasi unggas ayam di desa Wemeda mempunyai jumlah yang sangat besar yaitu
3.234 atau 14,85% dari total populasi ayam yang ada di kecamatan Malaka Timur.
8. Partisipasi mayarakat
Dari pengamatan langsung dan survey awal dilokasi rencana bisa diprediksi partispasi
masyarakat di lokasi pekerjaan pembangunan waduk Wemeda ini akan tinggi. Hal ini
disebabkan masyarakat sangat membutuhkan adanya tampungan air berupa waduk. Di
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--220011
Desa Wemeda juga tidak ditemukan adanya sumur, ada pipa saluran air dari sumber air
tapi kurang terawat, sebagian besar kebutuhan sebagai air baku, minum, mandi, cuci, dan
lain-lain mereka mengandalkan air sungai yang ada. Hal lain yang perlu direncanakan
adalah kegiatan sosialisasi secara intensif terkait masalah lahan pertanian yang nantinya
terkena dampak genangan air.
Selanjutnya Data Teknis serta tampilan 3 dimensi genangan waduk dari Rencana Waduk
Wemeda, digambarkan dalam Gambar 4.22 di bawah ini.
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--220022
Gambar 4. 22 Rencana Waduk Wemeda
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--220033
4.5.2 Rencana Pembangunana Waduk Sadi
1. Latar Belakang
Wilayah Propinsi Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu daerah semi – kering di
Indonesia, dengan ciri musim kemarau mencapai 8 – 9 bulan, dan tebal hujan rata – rata
tahun 1.200 mm. Kondisi demikian mengakibatkan hampir di semua wilayah terutama di
desa-desa di NTT sering mengalami kesulitan air terutama pada musim kemarau, namun
dilain pihak pada saatmusim hujan air terbuang dan bahkan menimbulkan bencana
banjir.
Untuk mengatasi masalah tersebut, maka pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur
melalui BWS Nusa Tenggara II membuat program–program pengembangan dan
pemanfaatan sumber daya air. Untuk menindaklanjuti program tersebut, pemerintah
berencana membangun berbagai prasarana sumber daya air, diantaranya Waduk Sadi.
Waduk Sadi terletak di Desa Sadi, Kecamatan Tasifetto Timur, Kabupaten Belu. Dimana
bendungan tersebut direncanakan dibangun dengan volume genangan
Rp. 32.807.322,82 m3.
2. Pencapaian Lokasi
Secara administratif, Waduk Sadi berada di Desa Sadi Kecamatan Tasifeto Timur,
Kabupaten Belu. Pada koordinat X : 715729 mT dan Y : 8997078 mS. Rute jalan menuju
lokasi dapat ditempuh dari Kota Atambua kearah perbatasan Timor Leste, melalui jalan
Badara Bere Talo / jalan Kabupaten, sekitari KM 6 menyeberang sungai Haliwen
(mobil/kendaraan roda 2 bisa menyeberang bila saat tidak ada hujan), sekitar 2,5 KM
kemudian ketemu Desa Sadi, dari Desa Sadi melalui jalan kebun (jalan loging kayu
masyarakat) sekitar 1 KM sampai di lokasi rencana Waduk Sadi.
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--220044
Gambar 4. 23 Peta Lokasi Kesampaian
Rencana lokasi Waduk Sadi, WS Benanain.
Gambar 4. 24 Lokasi desa Sadi serta Jalan menuju
Rencana lokasi Waduk Sadi, WS Benanain
3. Gambaran Umum Lokasi
Waduk Sadi berlokasi di daerah Desa Sadi, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu.
yang mayoritas penduduknya suku Timor, agama yang dianut mayoritas Katolik. Mata
pencaharian penduduk adalah bertani/berladang dan beternak. Rumah penduduk sudah
agak maju, listrik PLN sudah masuk terdapat bangunan sekolah dari TK, SD , tempat
Gereja dan Balai Desa atau rumah adat.
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--220055
Tabel 4. 112 Kondisi Umum Desa Sadi Kecamatan Tasifetto Timur Kabupaten Belu
No Kondisi Uraian
1
Nama Desa Sadi
Nama Ibukota Kopan
Nama Kecamatan Tasifetto Timur
Nama Kabupaten Belu
2. Luas Desa 18 km2
3. Jarak ke ibukota Kecamatan 21 km
Jarak ke ibukota Kabupaten 8 km
4 Keadaan hidrologi / DAS 5 DAS yang mengalir di Desa Sadi
5
Batas Administrasi Desa:
Sebelah Utara Timor Leste
Sebelah Selatan Desa Manloten (Kab Belu)
Sebelah Barat Desa Sarabau
Sebelah Timur Desa Umaklaran
6 Jumlah Dusun, RW dan RT 5 Dusun 4 RW dan 10 RT
7 Kondisi Geografis terletak pada koordinat X = 715729 mS dan
Y=8997078mT.
8
Kondisi Iklim
banyaknya hari hujan 15 dan curah hujan 5079
mm.
Sumber : Kecamatan Tasifetto Timur Dalam angka 2013
4. Kondisi Kependudukan
Kondisi Kependudukan terdiri dari satu komponen saja yaitu Jumlah Penduduk Desa
Sadi. Jumlah penduduk Desa Sadi Kecamatan Tasifetto Timur dapat dilihat pada tabel
4.113 di bawah ini.
Tabel 4. 113 Jumlah Penduduk Kecamatan Tasifetto Timur kabupaten Belu
Menurut Desa Tahun 2012
No
Desa
Jumlah Penduduk Rasio Jenis
Kelamin
Jumlah
Laki Laki Perempuan
1 Fatubaa 683 773 88,36 1.456
2 Dafala 638 644 99,07 1.282
3 Takirin 450 494 91,09 944
4 Manleten 3.789 3.511 107,92 7.300
5 Umaklaran 830 858 96,74 1.688
6 Tulakodi 515 542 95,02 1.057
7 Silawan 1.753 1.734 101,10 3.487
8 Sadi 642 670 95,82 1.312
9 Sarabau 325 325 100,00 650
10 Bauho 329 309 106,47 638
11 Halimodoh 287 319 89,97 606
12 Tialai 753 520 144,81 1.273
Jumlah 10.994 1.0699 102,76 21.693
Sumber : Kecamatan Tasifetto Timur Dalam angka 2013
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--220066
Jumlah Penduduk Desa Sadi pada tahun 2012 yaitu 1.312 yaitu sekitar 6.05 % dari jumlah
penduduk Kecamatan Tasifetto Timur.
a. Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk di Desa Sadi
Untuk Jumlah Penduduk Desa Sadi, Luas Desa dan Tingkat Kepadatan Penduduk
persatuan luas dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 4. 114 Jumlah Penduduk, Rumah Tangga dan kepadatan penduduk di Kecamatan Tasifetto
Timur Menurut Desa tahun 2012
No
Desa
Penduduk
Rumah
Tangga
Kepadatan
Penduduk
jiwa/km²
Rumah
Tangga
1 Fatubaa 1456 319 43 5
2 Dafala 1282 306 65 4
3 Takirin 944 241 102 3
4 Manleten 7300 1731 206 4
5 Umaklaran 1688 457 127 4
6 Tulakodi 1057 236 66 4
7 Silawan 3487 859 166 4
8 Sadi 1312 367 73 4
9 Sarabau 650 207 99 3
10 Bauho 638 180 44 3
11 Halimodoh 1273 275 276 5
12 Tialai 606 137 61 4
Jumlah 21643 5315 103 4
Sumber : Kecamatan Tasifetto Timur Dalam angka 2013
Berdasarkan Tabel diatas tingkat kepadatan penduduk Desa Sadi adalah 73 jiwa/km2.
Menurut Pembangunan Masyarakakat Desa (PMD) yang menggolongkan angka
kepadatan menjadi 4 kelas, yaitu : 1) Tidak Padat (sampai dengan 50 jiwa/ km2); 2)
Kurang Padat (51 – 250 jiwa/ km2); 3) Cukup Padat (251 – 400 jiwa/ km2) dan 4) Sangat
Padat (lebih dari 401 jiwa/ km2). Dengan melihat pendapat tersebut, maka Desa Sadi
termasuk desa yang Kurang Padat.
b. Kondisi Penduduk Desa Sadi menurut Umur
Jumlah Penduduk Desa Sadi menurut Umur dapat dilihat pada Table 4.115 dan
Gambar 4.25 dibawah ini :
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--220077
Tabel 4. 115 Jumlah Penduduk Sadi menurut Umur
Usia Laki Laki Perempuan Jumlah
00-04 69 79 148
05-09 103 89 192
10-14 98 100 198
15-19 60 41 102
20-24 28 31 59
25-29 23 38 61
30-34 18 31 49
35-39 35 39 74
40-44 40 39 79
45-49 34 43 77
50-54 36 32 68
55-59 18 28 46
60-64 16 12 28
65-69 16 14 30
70-74 20 12 32
+75 20 12 32
Jumlah 642 670 1.312
Sumber : Kecamatan Tasifetto Timur Dalam angka 2013
Gambar 4. 25 Jumlah Penduduk Sadi menurut Umur
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--220088
c. Jumlah penduduk Sadi berdasarkan agama yang dianut
Agama Katholik adalah agama yang dianut oleh mayoritas penduduk Desa Sadi. Hal
ini dapat dilihat dari Tabel 4.116 berikut ini
Tabel 4. 116 Penduduk Kecamatan Tasifetto Timur Menurut Desa Tahun 2012
No
Desa
Agama Jumlah
Katholik Protestan Islam Hindu Budha
1 Fatubaa 1.439,00 17 - - - 1.456,00
2 Dafala 1.247,00 30 5 - - 1.282,00
3 Takirin 918,00 26 - - - 944,00
4 Manleten 7.100,00 99 55 46 - 7.300,00
5 Umaklaran 1.688,00 - - - - 1.688,00
6 Tulakodi 1.057,00 - - - - 1.057,00
7 Silawan 3.424,00 63 - - - 3.487,00
8 Sadi 1.300,00 12 - 1.312,00
9 Sarabau 650,00 - - - - 650,00
10 Bauho 633,00 5 - 638,00
11 Halimodoh 1.273,00 - - - - 1.273,00
12 Tialai 606,00 - - - - 606,00
Jumlah 21.335,00 252 60 46 - 21.693,00
Sumber : Kecamatan Tasifetto Timur Dalam angka 2013
5. Kondisi Pertanian
Berdasarkan pengamatan dan survey awal didapat: Tanaman yang dapat tumbuh dengan
baik di lokasi rencana Waduk Sadi terdiri dari tanaman budi daya kehutanan, tanaman
liar serta ladang perkebunan masyarakat. Diantaranya :
a. Tanaman budi daya kehutanan adalah : pohon jati, mahoni, bambu, kemiri, kelapa,
kayu putih.
b. Tanaman liar (semak belukar) adalah: pakis, lengkuas hutan.
c. Ladang perkebunan masyarakat dan tanaman buah: ketela/singkong, kacang, jeruk,
sayur sayuran, lombok, pisang, pepaya dan lain-lain.
Kondisi Pertanian di Desa Sadi belum terdata dengan baik sampai pada tingkat Desa.
Tetapi kita dapat melihat data data pertanian tingkat Kecamatan Tasifetto Timur.
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--220099
a. Tata Guna Lahan di daerah sekitar lokasi rencana Waduk Sadi
Menurut KPPH Kecamatan Tasifetto Timur ada rencana menggunakan Pola Tata
Guna Lahan. Hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4. 117 Pola Tata Guna Hutan di Kecamatan Tasifetto Timur.
No Fungsi Hutan Luas (Ha)
1 Hutan Lindung 5.768,95
2 Hutan Tetap -
3 Hutan Produksi -
4. Cagar Alam -
5 Suaka Margasatwa -
6. Taman Burung -
7 Hutan Yang dapat di konversi -
Jumlah 5.768,95 Ha
Sumber : KPPH Kecamatan Tasifetto Timur
Berdasarkan rencana diatas maka rencana pembangunan waduk Sadi harus
berkonsultasi dengan KPPH Tasifetto Timur atau Kementrian Kehutanan Republik
Indonesia. Hal ini berkaitan dengan status lahan yang akan digunakan untuk lokasi
waduk Sadi.
b. Komoditas Padi
Komoditas Padi dapat terdiri dari 2 jenis yaitu Padi Sawah dan Padi Ladang. Data
mengenai komoditas Padi di Kecamatan Tasifetto Timur dapat kita lihat pada table
berikut.
Tabel 4. 118 Luas panen, Rata rata produksi dan Produksi Padi Sawah
di Kecamatan Tasifetto Timur
No Jenis Komoditi Luas Panen (Ha)
Rata rata
Produksi
Produksi
Gabah Kering Beras
1 Padi Sawah 50 35 175 114
2 Padi Ladang 18 30 54 35,1
Jumlah 68 65 229 149,1
Sumber : Kecamatan Tasifetto Timur Dalam angka 2013
c. Komoditas Jagung dan palawija
Data mengenai komoditas Jagung dan Palawija di Kecamatan Tasifetto Timur dapat
kita lihat pada tabel berikut.
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--221100
Tabel 4. 119 Luas panen, Rata rata produksi dan Produksi Jagung dan Palawija
di Kecamatan Tasifetto Timur
No Jenis Komoditi Luas Panen
(Ha)
Rata rata Produksi
(Kw/Ha)
Produksi
(Ton)
1 Jagung 375 12 450
2 Ubi Kayu 500 30 1500
3 Kacang Hijau 5 13 6,5
4 Ubi Jalar 30 22 66
Sumber : Kecamatan Tasifetto Timur Dalam angka 2013
Perkembangan Luas Panen Padi dan Palawija di Kec. Tasifetto Timur
menggambarkan kondisi pertanian masyarakat yang sebenarnya. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut ini :
Sumber : Kecamatan Tasifetto Timur Dalam angka 2013
Gambar 4. 26 Grafik Perkembangan Luas panen Tanaman Padi dan Palawija di
Kec. Tasfetto Timur
Perkembangan Luas Panen Komoditas Padi dan Palawija di Kecamatan Tasifetto
Timur dari tahun ke tahun mengalami tren penurunan.
d. Kondisi Tanaman perkebunan
Tanaman perkebunan tumbuh sangat baik sesuai dengan kondisi iklim di Tasifetto
Timur. Komoditas tanaman perkebunan didominasi oleh tanaman yang bias
beradaptasi dengan iklim di Tasifetto.
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--221111
Tabel 4. 120 Kondisi Tanaman Perkebunan di Kecamatan Tasifetto Timur tahun 2011
No Jenis Tanaman
Luas Areal (Ha)
Produksi (Ton) Belum
Menghasilkan
Sudah
Menghasilkan Tua
1 Kelapa 20 79 - 50
2 Kemiri 10 100 - -
3 Kakao - - - -
4 Jambu Mete 9 2 - 2
5 Kopi 2 11 - 3
6 Pinang 1 3 - 1
7 Kapok 1 10 - 3
Sumber : Kecamatan Tasifetto Timur Dalam angka 2013
Tanaman perkebunan merupakan usaha tani rakyat sehingga belum menghasilkan
secara optimal. Ini terlihat dari angka produksinya yang rendah.
6. Partisipasi Masyarakat
Dari pengamatan langsung dan survey awal dilokasi rencana bisa diprediksi partispasi
masyarakat di lokasi pekerjaan pembangunan waduk Sadi ini akan tinggi. Hal ini
disebabkan masyarakat sangat membutuhkan adanya tampungan air berupa waduk. Di
Desa Sadi juga tidak ditemukan adanya sumur, ada pipa saluran air dari sumber air tapi
kurang terawat, sebagian besar kebutuhan sebagai air baku minum, mandi, cuci, dan lain
lain mereka mengandalkan air sungai yang ada. Hal lain yang perlu direncanakan adalah
kegiatan sosialisasi secara intensif terkait masalah lahan pertanian yang nantinya terkena
dampak genangan air.
Selanjutnya Data Teknis serta tampilan 3 dimensi genangan waduk dari Rencana Waduk
Sadi, digambarkan dalam Gambar 4.27 di bawah ini.
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--221122
Gambar 4. 27 Rencana Waduk Sadi
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--221133
4.5.3 Rencana Pembangunan Waduk Haulasi
1. Latar Belakang
Rencana pembangunan Waduk Haulasi di Desa Haulasi Kecamatan Miomafo Barat
Kabupaten Timor Tengah Utara, adalah salah satu cara untuk mengatasi kekurangan
air dan untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Kecamatan Miomafo Barat
dimana bendungan tersebut direncanakan dibangun dengan volume genangan
±173.935.241,24 m3.
2. Pencapaian Lokasi
Secara administratif Waduk Haulasi berada di Desa Haulasi Kecamatan Miomafo Barat,
Kabupaten Timor Tengah Utara, dengan letak koordinat X : 649906 mT dan Y :
8943714 mS. Rute jalan menuju titik lokasi dapat ditempuh dari Kota Kefamenanu
melalui jalan beraspal sebagian dalam perbaikan (Jalan Kabupaten) kearah Eban,
sekitar KM 20 KM langsung ketemu Jembatan Haulasi. Lokasi rencana waduk Haulasi
bisa ditempuh sekitar 600 M dengan menyusuri sungai Haulasi kearah hulu mengikuti
jalan truk tambang batu dan pasir sungai.
Gambar 4. 28 Peta Lokasi Kesampaian Rencana lokasi Waduk Haulasi, WS Benanain
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--221144
Gambar 4. 29 Rencana lokasi Waduk Haulasi, WS Benanain
3. Gambaran Umum Lokasi
Waduk Haulasi berlokasi di daerah Desa Haulasi, Kecamatan Miomafo Barat Timur,
Kabupaten Timor Tengah Utara. Ketinggian desa Haulasi pada ketinggian 500-700 m
dpl, yang mayoritas penduduknya suku Timor, agama yang dianut mayoritas Katholik.
Mata pencaharian penduduk adalah bertani/berladang dan beternak. rumah adat.
Kondisi Umum Desa Haulasi Kecamatan Miomafo Barat Kabupaten Timor Tengah
Utara dapat dilihat pada table berikut :
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--221155
Tabel 4. 121 Kondisi Umum Desa Haulasi
No Kondisi Uraian
1 Nama Desa Haulasi
Nama Ibukota Haulasi
Nama Kecamatan Miomafo Barat
Nama Kabupaten Timor Tengah Utara
2. Luas Desa 12 km2
3. Jarak ke ibukota Kecamatan 12 km
Jarak ke ibukota Kabupaten 20
4 Keadaan hidrologi / DAS
Sungai Noeltoko panjang 40 km dan Noebesi panjang 50 km
5 Batas Administrasi Desa:
Sebelah Utara Desa Nilulat
Sebelah Selatan Desa Fatutasu
Sebelah Barat Desa Tubu, dan Kel. Tallu
Sebelah Timur Desa Bijaepasu dan Desa Tuabaten
6 Jumlah Dusun, RW dan RT 5 Dusun 6 RW dan 12 RT
7 Kondisi Geografis terletak pada koordinat X = 649906 mT dan Y=8943714 mS.
8 Kondisi Iklim banyaknya hari hujan 15 dan curah hujan 5079 mm.
Sumber : Kecamatan Miomafo Barat dalam angka 2013
Sarana Fisik dan Non Fisik di desa Haulasi secara umum masih minim. Hal ini dapat
dilihat pada table berikut :
Tabel 4. 122 Sarana Fisik dan non Fisik yang terdapat di desa Haulasi
No Uraian Keterangan
1. Sarana Kesehatan Puskesmas 1, Puskesmas Pembantu 1 , Pos Yandu 2, Klinik 1
2 Tenaga Kesehatan Bidan = 1 orang, Paramedis = 6 orang, Dukun Bayi = 3 orang
3. Sarana Agama Gereja Katholik = 1, Gereja Protestan =1
Sumber : Kecamatan Miomafo Barat dalam angka 2013
4. Kondisi Kependudukan
Jumlah penduduk Desa Haulasi dapat dilihat pada Table 4.123 berikut :
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--221166
Tabel 4. 123 Jumlah Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin Kecamatan Miomafo Barat Menurut
Desa pada Tahun 2012
No Desa
Jumlah Penduduk Rasio Jenis
Kelamin
Jumlah
Laki Laki Perempuan
1 Noepesu 717 809 88,36 1526
2 Fatuneno 820 880 93,18 1700
3 Eban 1275 1342 95,01 2617
4 Salilu 1124 1172 95,90 2296
5 Suanae 441 447 98,66 888
6 Lemon 201 222 90,54 423
7 Fatunisuan 759 838 90,57 1597
8 Haulasi 438 454 96,48 892
9 Noeltoko 297 306 97,06 603
10 Fatutasu 576 561 102,67 1137
11 Manusasi 450 449 100,22 899
12 Saenam 276 337 81,90 613
Jumlah 7374 7817 94,33 15191
Sumber : Kecamatan Miomafo Barat dalam angka 2013
Jumlah Penduduk Desa Haulasi pada tahun 2012 yaitu 892 yaitu sekitar 5,87% dari jumlah
penduduk Kecamatan dan Rasio Jenis Kelamin adalah 96, 48, yang artinya jumlah penduduk
perempuan masih lebih banyak dari penduduk laki-laki. Tasifetto Timur. Untuk Jumlah
Penduduk Desa Haulasi, Luas Desa dan Tingkat Kepadatan Penduduk persatuan luas dapat
dilihat pada Table 4.124 berikut :
Tabel 4. 124 Jumlah Penduduk, Rumah Tangga dan kepadatan penduduk di
Kecamatan Miomafo Barat Menurut Desa tahun 2012
No Desa Jumlah
(jiwa)
Jumlah
Rumah
Tangga
Luas
Wilayah
Kepadatan
Rumah
Tangga
Kepadatan
Penduduk
(Jiwa/km2)
1 Noepesu 1.526 429 18,50 3,56 82
2 Fatuneno 1.700 460 25,00 3,70 68
3 Eban 2.617 652 39,00 4,01 67
4 Salilu 2.296 556 25,03 4,13 92
5 Suanae 888 221 6,00 4,02 148
6 Lemon 423 104 4,10 4,07 103
7 Fatunisuan 1.597 498 30,00 3,21 53
8 Haulasi 892 221 12,00 4,04 74
9 Noeltoko 603 161 11,00 3,75 55
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--221177
No Desa Jumlah
(jiwa)
Jumlah
Rumah
Tangga
Luas
Wilayah
Kepadatan
Rumah
Tangga
Kepadatan
Penduduk
(Jiwa/km2)
10 Fatutasu 1.137 267 10,00 4,26 114
11 Manusasi 899 237 9,00 3,79 100
12 Saenam 613 162 10,00 3,78 61
Jumlah 15.191 3.968 99,13 3,83 76
Sumber : Kecamatan Miomafo Barat dalam angka 2013
Berdasarkan Tabel diatas tingkat kepadatan penduduk Desa Haulasi adalah 74
jiwa/km2. Menurut Pembangunan Masyarakakat Desa (PMD) yang
menggolongkan angka kepadatan menjadi 4 kelas, yaitu : 1) Tidak Padat (sampai
dengan 50 jiwa/ km2); 2) Kurang Padat (51 – 250 jiwa/ km2); 3) Cukup Padat (251 –
400 jiwa/ km2) dan 4) Sangat Padat (lebih dari 401 jiwa/ km2). Dengan melihat
pendapat tersebut, maka Desa Haulasi termasuk desa yang Kurang Padat.
5. Kondisi Pertanian
a. Tanah Guna lahan di Lokasi rencana Waduk Haulasi
Penggunaan lahan di Kecamatan Miomafo Barat selama tahun 2012 dapat kita
lihat pada Tabel 4.125 berikut:
Tabel 4. 125 Luas Penggunaan lahan di Kec. Miomafo Barat Tahun 2012
No Jenis Penggunaan Tanah Luas (Hektar)
1 Perkampungan 397
2 Sawah 1.020
3 Tegalan 2.284
4 Ladang 2.883
5 Perkebunan 1.825
6 Kolam Empang -
7 Hutan belukar 4.740
8 Hutan dan sejenisnya 2.859
9 Tambak -
10 Sawah, padang rumput, alang alang, tanah kritis 6.976
Jumlah 22.984
Sumber : Kecamatan Miomafo Barat dalam angka 2013
Pada tabel diatas tanah sawah yang digunakan oleh masyarakat sekitar 1.020
hektar. Hal ini memerlukan ketersediaan air yang sangat besar, sehingga
memerlukan waduk untuk menampung air.
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--221188
b. Komoditas Padi Lahan Sawah
Di sekitar Haulasi lahan sawah yang digunakan masyarakat sudah ada sawah
dengan irigasi teknis. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.126 berikut :
Tabel 4. 126 Luas Sawah Yang dgunakan di Kec. Miomafo Barat Menurut Penerapan Teknik
Irigasi Thn 2012
No Jenis Irigasi Jumlah
1 Sawah Irigasi teknis/sederhana 1140
2 Sawah non Irigasi 145
3 Jumlah 1285
4 Posentase Sawah Irigasi Teknis 88.71
Sumber : Kecamatan Miomafo Barat dalam angka 2013
Daerah lokasi rencana waduk Haulasi penggunaan sawah irigasi teknis sekitar 88.71
%. Jadi manfaat air waduk Haulasi dapat dirasakan oleh penduduk di lokasi lain.
Lokasinya bisa beda kecamatan atau kabupaten.
Untuk daerah desa Haulasi dan sekitarnya kita dapat melihat hasil produksi padi
beserta luas lahan yang digunakan untuk kegiatan usaha tani padi sawah. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.127 dibawah ini ;
Tabel 4. 127 Luas Panen Rata rata produksi dan produksi Padi dan padi Sawah di Kecamatan
Miomafo Barat tahun 2012
No
Jenis Komoditi
Luas Panen
(Ha)
Rata rata Produksi
(kw/ha)
Produksi (ton)
Gabah
Kering Beras
1 Padi Sawah 150 32 480 340
2 Padi Ladang 495 16 792 622
Sumber : Kecamatan Miomafo Barat dalam angka 2013
Untuk komoditi Padi di daerah sekitar Lokasi rencana pembangunan Waduk
Haulasi masih didominasi oleh padi Ladang.
c. Komoditas Jagung dan Palawija
Daerah sekitar lokasi rencana pembangunan waduk Haulasi mempunyai potensi
pertanian yang harus dikembangkan. Hasil pertanian masih didominasi oleh
jagung, ubi jalar, ubi Kayu dan kacang tanah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada Tabel 4.128 dibawah ini :
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--221199
Tabel 4. 128 Luas Panen Rata rata produksi dan Produksi Tanaman jagung dan Palawija di
kecamatan Miomafo Barat tahun 2012
No
Jenis Komoditi
Luas Panen
(Ha)
Rata rata Produksi (Kw/Ha)
Produksi
Ton
1 Jagung 2760 16 4.416
2 Ubi Kayu 780 144 11.232
3 Ubi Jalar 95 128 1216
4 Kacang Tanah 68 16 1.088
Jumlah 3.703 304
Sumber : Kecamatan Miomafo Barat dalam angka 2013
d. Komoditas Perkebunan
Tanaman perkebunan yang dapat tumbuh dan menghasilkan di daerah sekitar
lokasi rencana dapat dilihat pada table 4.129 berikut ini:
Tabel 4. 129 Tanaman Perkebunan, Luas Areal dan Produksi di Kecamatan Miomafo Barat
Tahun 2012
No Jenis Tanaman Luas Areal (Ha) Produksi
1 Kelapa 168 82
2 Kopi 39 18
3 Kemiri 613 84
4 Jambu Mente 227.86 2
5 Kakao 12 NA
6 Kapuk 122.29 3
7 Cengkeh 2 NA
8 Pinang NA 36
9 Jarak Pagar NA 36
Sumber : Kecamatan Miomafo Barat dalam angka 2013
Dari data data yang terdapat didalam table diatas dapat disimpulkan potensi
tanaman perkebunan sangat besar, tetapi produktivitas tanaman yang tinggi
hanya tanaman kelapa. Untuk tanaman lainnya masih memerlukan teknis
budidaya pertanian tanaman perkebunan yang intensif dengan dukungan
pengairan yang baik.
6. Partisipasi Masyarakat
Dari pengamatan langsung dan survey awal dilokasi rencana bisa diprediksi partispasi
masyarakat di lokasi pekerjaan pembangunan waduk Haulasi ini akan tinggi. Hal ini
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--222200
disebabkan masyarakat senang menolong masyarakat penerima manfaat dari waduk
tersebut yang berada diluar desa Haulasi. Sebab di lokasi waduk Haulasi sudah
terdapat jaringan irigasi.
Selanjutnya Data Teknis serta tampilan 3 dimensi genangan waduk dari Rencana
Waduk Haulasi, digambarkan dalam Gambar 4.30 di bawah ini.
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--222211
Gambar 4. 30 Rencana Waduk Haulasi
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--222222
4.6. Pekerjaan Pengukuran dan Pemetaan Lokasi Terpilih
Penentuan Lokasi As Bendungan
Posisi as bendungan ditentukan berdasarkan kondisi lapangan yang dianggap paling
ideal dengan pertimbangan bentuk morfologi (bentang alam), lebar bentangan as
bendung (diusahakan paling dekat), ketinggian bukit pengapit sungai, sumber air
yang memadai, tampungan genangan dan sumber borrow area dan lain sebagainya.
1. Waduk Wemeda
Morfologi (bentang alam) sekitar lokasi Waduk Wemeda merupakan daerah
perbukitan rendah dengan elevasi 190 m sampai dengan 230 m diatas pemukaan air
laut.
As Waduk Wemeda di Desa Wemeda, Kecamatan Malaka Timur, Kabupaten
Malaka ditentukan di lokasi Koordinat sebagai berikut :
Tabel 4. 130 Koorditat As Waduk Wemenda
No. Lokasi X Y Z
1 As 1 124° 54’ 24,80”
8957411
09° 25’ 35,79”
0709380
- M
2 As 2 124° 54’ 22,89”
8957357
09° 25’ 37,60”
0709321
- M
3 As 3 124° 54’ 15,59”
8957118
09° 25’ 45,40”
079098
- M
4 Borrow Area 124° 54’ 10,90”
8957153
09° 25’ 44,30”
0708954
- M
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--222233
Gambar 4. 31 Rencana As Bendung Waduk Wemeda WS Benanain
Gambar 4. 32 Foto Rencana As Bendung Waduk Wemeda WS Benanain
2. Waduk Sadi
Morfologi (bentang alam) sekitar lokasi Waduk Sadi merupakan daerah
perbukitan sedang dengan elevasi 280 m sampai dengan 345 m diatas permukaan
air laut.
As bendungan Sadi di Desa Sadi, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu
ditentukan di lokasi Koordinat sebagai berikut :
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--222244
Tabel 4. 131 Koordinat As Bendungan Waduk Sadi
Gambar 4. 33 Rencana As Bendungan Rencana Waduk Sadi WS Benanain
No. Lokasi X Y Z
1 As 1 124° 56’ 58,80”
8996063
09° 04’ 37,10”
0714289
M
2 As 2 124° 56’ 54,50”
8996005
09° 04’ 39,00”
0714158
M
3 As 3 124° 56’ 51,40”
8995959
09° 04’ 40,50”
0714064
M
4 As 4 124° 56’ 48,90”
8995929
09° 04’ 41,50”
0713987
M
6 Borrow Area 124° 56’ 53,30”
8995891
09° 04’ 42,70”
0714120
M
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--222255
Gambar 4. 34 Foto Rencana As Bendungan Sadi WS Benanain
3. Waduk Haulasi
Morfologi (bentang alam sekitar lokasi Waduk Haulasi merupakan daerah
perbukitan tinggi dengan elevasi 570 m sampai dengan 735 m diatas pemukaan air
laut.
As bendungan Haulasi di Desa Haulasi, Kecamatan Miomafo Barat, Kabupaten
Timor Tengah Utara ditentukan di lokasi Koordinat sebagai berikut :
Tabel 4. 132 Koordinat As Bendungan Haulasi
No. Lokasi X Y Z
1 As 1 124° 56’ 58,80”
8996063
09° 04’ 37,10”
0714289
M
2 As 2 124° 56’ 54,50”
8996005
09° 04’ 39,00”
0714158
M
3 As 3 124° 56’ 51,40”
8995959
09° 04’ 40,50”
0714064
M
4 As 4 124° 56’ 48,90”
8995929
09° 04’ 41,50”
0713987
M
6 Borrow Area 124° 56’ 53,30”
8995891
09° 04’ 42,70”
0714120
M
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--222266
Gambar 4. 35 Rencana As Bendungan Haulasi WS Benanain
Gambar 4. 36 Foto Rencana As Bendungan Haulasi WS Benanain
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--222277
4.7. Pekerjaan Penyelidikan Geoteknik
4.7.1. Geologi Umum
Berdasar Peta Geologi Regional Peta Lembar Kupang – Atambua, Timor (K.Suwitodirjo dan
S. Tjokro Sapoetro, PPGN Bandung 1996) dan Peta Geologi Indonesai (PPGN 2008), maka
secara Regional Geologi sekitar Waduk Wemeda, Waduk Sadi dan Waduk Haulasi Daerah
Wilayah Sungai Bananain Nusa Tenggara Timur dapat diuraikan sebagai berikut :
4.7.2. Waduk Wemeda
Secara umum kondisi geologi di daerah sekitar Waduk Wemeda termasuk dalam stratigrafi
Kompleks Bobonaro (Tmb) ; Litologi terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu Batulempung bersisik
dan bongkah eksotis berbagai jenis dan ukuran yang tersingkap secara acak tidak beraturan.
Umur satuan kompleks Bobonaro tersebut diendapkan dalam Kala Tersier Zaman Miosen.
Sumber Berdasar Peta Geologi Regional Peta Lembar Kupang – Atambua, Timor
(K.Suwitodirjo dan S. Tjokro Sapoetro, PPGN Bandung 1996) dan Peta Geologi Indonesia
(PPGN 2008).
Gambar 4. 37 Peta Geologi di sekitar Waduk Wemeda
: Kompleks Bobonaro (Tmb) ; Litologi terdiri Lempung bersisik dan bongkah
berbagai jenis dan ukuran
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--222288
Gambar 4. 38 Singkapan di Sekitar Rencana Waduk Wemeda
Singkapan Batugamping kristalin di SP 1 Waduk Wemeda
( 124o 54’ 28,41 BT / 09o 25’ 36,67” LS)
Singkapan Batulempung bersisik di SP 2 daerah sekitar Waduk Wemeda ( 124o
54’ 16,45 BT / 09o 25’ 32,05” LS)
Singkapan Bongkah berbagai jenis dan ukuran (batugamping, batupasir dan
batuan beku agate (silica) di SP3 (124o 54’ 20,94 BT / 09o 25’ 35,76” LS)
daerah sekitar Waduk Wemeda
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--222299
1) Pengambilan Data Geologi Teknik
Pengambilan data lapangan Penyelidikan Geologi Geologi Teknik di lokasi Waduk
Wemeda antara lain sebagai berikut :
Data Hand Boring 3 Titik
Data Sondir 3 Titik
Data Test Pit 3 Titik
Tabel 4. 133 Koordinat Lokasi Pengambilan Data Lapangan Penyelidikan Geologi Teknik di
Waduk Wemeda
No. Lokasi X Y Z
1 Hand Bor 1 124° 54’ 21,80”
0709287
09° 25’ 36,09”
8957402
202 M
2 Hand Bor 2 124° 54’ 23,40”
0709337
09° 25’ 33,70”
8957476
203 M
3 Hand Bor 3 124° 54’ 21,60”
0709280
09° 25’ 37,80”
8957352
203 M
4 Sondir 1 124° 54’ 20,80”
0709258
09° 25’ 36,00”
8957405
215 M
5 Sondir 2 124° 54’ 23,80”
0709349
09° 25’ 33,99”
8957468
218 M
6 Sondir 3 124° 54’ 21,60”
0709283
09° 25’ 37,40”
8957362
218 M
7 Test Pit 1 124° 54’ 21,40”
0709275
09° 25’ 36,09”
8957405
193 M
8 Test Pit 2 124° 54’ 23,50”
0709340
09° 25’ 33,60”
8957480
215 M
9 Test Pit 3 124° 54’ 20,70”
0709253
09° 25’ 37,99”
8957346
212 M
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--223300
Gambar 4. 39 Lokasi Pengambilan Data Lapangan Geologi Teknik di Waduk Wameda
Hand Boring
Titik Hand Bor 1 berada di As Bendungan Wemeda
0.00 – 0.60 m; Lempung pasiran , warna abu abu coklat kuningan,
kering, urai/ lepas, terdapat kayu akar tanaman di permukaan
0.60 – 1.30 m; Lempung pasiran, warna coklat kehitaman, terdapat
sisipan pasir halus, agak padat
1.30 – 2.00 m; Lempung, warna abu-abu kecoklatan, lembab, plastisitas sedang,
konsistensi teguh
Titik Hand Bor 2 berada di As Bendungan Wemeda
0.00 – 0.60 m; Lempung pasiran , warna coklat kuning keabuan, kering
, urai/ lepas , terdapat kayu akar tanaman di permukaan
0.60 – 1.20 m; Lempung pasiran, warna coklat merah bata, terkadang
hijau pupus, lembab, plastisitas sedang , agak padat
1.20 – 2.00 m; Lempung, warna abu-abu kecoklatan, lembab, plastisitas sedang,
menyerpih rapuh
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--223311
Titik Hand Bor 3 berada di As kanan hilir Bendungan Wemeda
0.00 – 0.60 m Lempung pasiran sangat halus, warna coklat kuning
keabuan, kering, urai / le pas, terdapat kayu akar tanaman di
permukaan
0.60 – 1.40 m; Lempung pasiran, warna abu abu kecoklatan merah
bata, lembab, plastisitas sedang , agak padat
1.40 – 2.00 m; Lempung pasiran berukuran agak halus, warna abu-abu kecoklatan,
menyerpih rapuh
Sondir ( DCPT/ Dutch Cone Penetration Test) di Waduk Wemeda
Tabel 4. 134 Sondir 1( DCPT/ Dutch Cone Penetration Test) di Waduk Wemeda
No Titik Kedalaman (m) PK (qc)
(kg/cm2)
JPK (fc)
(kg/cm2)
1 Sondir 1 0.00 0 0
0.20 0 0
0.40 10 12
0.60 8 12
0.80 6 12
1.00 10 16
1.20 8 8
1.40 8 12
1.60 10 14
1.80 14 18
2.00 8 16
2.20 6 12
2.40 14 16
2.60 12 16
2.80 6 8
Gambar 4. 40 Foto Kegiatan Hand Bor di Waduk Wemeda
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--223322
No Titik Kedalaman (m) PK (qc)
(kg/cm2)
JPK (fc)
(kg/cm2)
3.00 8 16
3.20 170 175
Tabel 4. 135 Sondir 2 ( DCPT/ Dutch Cone Penetration Test) di Waduk Wemeda
No Titik Kedalaman (m) PK (qc)
(kg/cm2)
JPK (fc)
(kg/cm2)
1 Sondir 2 0.00 0 0
0.20 0 0
0.40 16 20
0.60 28 32
0.80 50 58
1.00 40 44
1.20 40 50
1.40 50 58
1.60 50 58
1.80 50 58
2.00
Tabel 4. 136 Sondir 3 ( DCPT/ Dutch Cone Penetration Test) di Waduk Wemeda
No Titik Kedalaman (m) PK (qc)
(kg/cm2)
JPK (fc)
(kg/cm2)
1 Sondir 3 0.00 0 0
0.20 0 0
0.40 18 20
0.60 10 14
0.80 16 18
1.00 20 24
1.20 22 30
1.40 26 32
1.60 26 32
1.80 28 34
2.00 135 142
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--223333
Data Test Pit
TP : 01 As Bendungan Wemeda
0 cm - 6 cm ; adalah top soil dengan formasi lempung pasiran halus berwarna abu abu
kuning kecoklatan, mudah tergerus oleh tekanan air dan sangat mudah
erosi . Timbunan ini merupakan campuran lempung pasiran halus dengan
pelapukan dedaunan diseputar sumur uji.
6 cm - 40 cm ; Lempung pasiran dengan perekat dan ikatan nya sedang, berwarna coklat
kehitaman dengan sisipan butiran butiran pasir kecil dengan ukuran
antara 1 x 1 mm sampai 2 x 3 mm . Formasi ini juga punya sifat jenuh yang
cukup tinggi .
40 cm - 70 cm ; merupakan formasi lempung pasiran, perekat rendah, ikatan sedang
Berwarna abu abu kecoklatan dengan sisipan pasiran dan kerikil dengan
ukuran 1 x 1 mm sampai dengan 3 x 2 cm .
70 cm - 170 cm ; adalah formasi lempung pasiran halus dengan perekat sedang dan ikatan
sedang pula, berwarna coklat keabuan dan coklat kemerahan ( merah bata
). Formasi ini dengan sifat jenuh tinggi hingga pada kedalaman ini masih
cukup basah ( lembab), namun daya tahannya terhadap air sangat mudah
tergerus dan erosi .
170 cm - 180 cm ; adalah formasi lempung dengan kadar air yang cukup tinggi dan tingkat
kejenuhan pun cukup tinggi sehingga penyerapan pada sektor ini hampir
tak ada.
Gambar 4. 41 Foto : Kegiatan Sondir di Waduk Wemeda
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--223344
TP : 02 Kiri Hulu As Bendungan Wemeda
0 cm - 2 cm ; Top soil yang merupakan hasil timbunan air hujan dari sektor atas sumur
uji dengan warna abu abu kecoklatan sangat halus dan mudah tergerus
oleh air apabila terkena tekanan air (erosi).
2 cm - 80 cm ; merupakan lempung padat berwarna kuning, coklat, merah bata dan
hijau pupus. Formasi ini sangat kaya akan perekat namun ikatannya
sedang dan juga merupakan endapan bobonaro di sektor kiri sebelah atas
sumur uji. Adapun sisipan batuan pada formasi ini antara lain 2 x 3 cm
sampai dengan 10 x 12 cm namun susunannya tidak rapat .
80 cm - 160 cm ; merupakan formasi lempung pasiran halus dengan perekat dan ikatannya
sedang . Formasi ini terdapat pula batuan kerikil halus dengan ukuran
0,5 x 1 cm sampai dengan 2 x 3 cm. Formasi ini mudah lepas dan
tergerus apabila mendapatkan tekanan air (mudah erosi ).
160 cm - 170 cm ; adalah timbunan formasi bobonaro dengan perekat tinggi dan
ikatannya sedang. Pada formasi ini tidak mudah ditembusi air atau
sifat jenuhnya sangat tinggi.
No. TP : 03 Kanan Hilir As Bendungan Wemeda
0 cm - 7 cm ; Top soil dengan lapisan lempung pasiran yang sangat halus dengan
warna abu abu coklat kekuningan. Lapisan ini merupakan campuran
sedimen bawaan air dari sektor atas sumur uji dan juga timbunan
pelapukan tanaman dan rerumputan disekitar sumur uji .
7 cm - 80 cm ; adalah formasi lempung dengan warna abu abu kecoklatan
dengan sisipan merah bata, dengan perekat kuat dan ikatan sedang
. Formasi ini tidak mudah terurai apabila terkena air .
80 cm - 120 cm ; merupakan formasi timbunan pasiran dan kerikil tanpa ikatan
dengan perekat sangat rendah dengan warna abu abu kecoklatan.
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--223355
Formasi kerikil dan pasir antara 1 x 1 mm sampai dengan 0,5 x 2 cm
.
120 cm - 170 cm ; merupakan timbunan pasir dan batuan kecil sampai sedang
dengan ukuran antara 1 x 1 mm sampai dengan 10 x 16 cm . Pada
formasi ini tidak terdapat perekat sama sekali dengan ikatan sangat
rendah , mudah erosi apabila terkena tekanan air
4.7.3. Waduk Sadi
Secara umum kondisi geologi di daerah sekitar Waduk Sadi termasuk dalam stratigrafi
Formasi Noele (QTn) ; Litologi terdiri dari Napal pasiran disisipi batupasir, konglomerat dan
sedikit lapisan dasitik. Umur satuan Formasi Noele tersebut diendapkan dalam Kala Tersier
Quarter Zaman Plio - Pleistosen. Secara umum kedudukan lapisan batuan yang ada dengan
Strike dip N 32° E / 50° . Sumber Berdasar Peta Geologi Regional Peta Lembar Kupang –
Gambar 4. 43 Foto Kegiatan Pengambilan Data Test Kualitas Air di Waduk Wemeda
Gambar 4. 42 Foto Kegiatan Test Pit di Waduk Wemeda
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--223366
Atambua, Timor (K.Suwitodirjo dan S. Tjokro Sapoetro, PPGN Bandung 1996) dan Peta
Geologi Indonesia (PPGN 2008).
Gambar 4. 44 Peta Geologi di sekitar Waduk Sadi
: Formasi Noele (QTn) ; Litologi terdiri Napal pasiran disisipi batupasir, konglomerat dan sedikit dasitik.
Gambar 4. 45 Foto Singkapan Napal pasiran dan sisipan konglomerat
di SP4 (124o 57’ 39,83 BT / 09o 04’ 05,57” LS) dan SP5(124o 56’ 50,55
BT / 09o 04’ 41,34” LS) daerah sekitar Waduk Sadi
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--223377
Pengambilan Data Geologi Teknik
Pengambilan data lapangan Penyelidikan Geologi Geologi Teknik di lokasi Waduk
Sadi antara lain sebagai berikut :
a) Data Hand Boring 3 Titik
b) Data Sondir 3 Titik
c) Data Test Pit 3 Titik
Tabel 4. 137 Koordinat Lokasi Pengambilan Data Lapangan Penyelidikan Geologi Teknik di
Waduk Sadi
No. Lokasi X Y Z
1 Hand Bor 1 124° 56’ 53,80”
0714136
09° 04’ 36,19”
8996091
229 M
2 Hand Bor 2 124° 56’ 54,60”
0714160
09° 04’ 40,90”
89995948
300 M
3 Hand Bor 3 124° 56’ 53,49”
0714128
09° 25’ 45,40”
8996222
302 M
4 Sondir 1 124° 56’ 53,70”
0714135
09° 04’ 36,50”
8996081
301 M
5 Sondir 2 124° 56’ 54,40”
0714155
09° 04’ 40,80”
8995950
300 M
6 Sondir 3 124° 56’ 53,70”
0714134
09° 04’ 32,20”
8996214
303 M
7 Test Pit 1 124° 56’ 53,40”
8996077
09° 04’ 36,70”
0714126
302 M
8 Test Pit 2 124° 56’ 53,99”
0714142
09° 04’ 40,80”
8995951
302 M
9 Test Pit 3 124° 56’ 53,80”
0714138
09° 04’ 32,30”
8996211
306 M
Gambar 4. 46 Peta Lokasi Pengambilan Data Lapangan Geologi Teknik di Waduk
Sadi
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--223388
a) Hand Boring
Titik Hand Bor 1 berada di As Bendungan Sadi
0.00 – 1.20 m; Lempung lanauan pasiran, warna coklat, kuning keabuan,
kering, terdapat kayu akar tanaman di permukaan.
1.20 – 1.60 m; Lempung, warna abu-abu kekuningan, lembab,
plastisitas sedang - tinggi, konsistensi teguh
1.60 – 2.00 m; Lempung pasiran, warna abu-abu kekuningan, pasir
berukuran pasir halus, urai, agak padat
Titik Hand Bor 2 berada di A Bendungan Sadi
0.00 – 1.20 m; Lempung lanauan, warna coklat keabuan, kering, lepas
rapuh, terdapat kayu akar tumbuh-tumbuhan di permukaan.
1.20 – 1.60 m; Lempung, warna abu-abu kekuningan, lembab,
plastisitas sedang, teguh
1.20 – 2.00 m; Lempung pasiran, warna abu-abu kekuningan, pasir
berukuran pasir halus, agak padat
Titik Hand Bor 3 berada di As kanan hilir Bendungan Sadi
0.00 – 0.80 m Lempung lanauan, warna coklat keabuan , akar tumbuh-
tumbuhan, soft, urai
0.80 – 1.60 m; Lempung, warna coklat kemerahan, lembab, plastisitas
sedang, kaku – teguh
1.40 – 2.00 m; Lempung pasiran, warna abu-abu kekuningan, sisipan
coklat kekuningan , pasir berukuran pasir halus, urai, sedikit padat .
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--223399
b) Sondir ( DCPT/ Dutch Cone Penetration Test) di Waduk Sadi
Tabel 4. 138 Sondir 1 ( DCPT/ Dutch Cone Penetration Test) di Waduk Sadi
No Titik Kedalaman (m) PK (qc)
(kg/cm2)
JPK (fc)
(kg/cm2)
1 Sondir 1 0.00 0 0
0.20 0 0
0.40 20 24
0.60 40 42
0.80 38 46
1.00 40 48
1.20 40 48
1.40 38 48
1.60 48 58
1.80 60 68
2.00 145 155
2,20 162 170
2.40 130 138
2.60 160 170
2.80 85 92
3.00 100 110
3.20 105 110
3.40 95 105
2.60 90 98
3.80 75 85
4.00 80 90
4.20 85 95
4.40
4.60
4.80
Gambar 4. 47 Foto Kegiatan Hand Bor di Waduk Sadi
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--224400
Tabel 4. 139 Sondir 2 ( DCPT/ Dutch Cone Penetration Test) di Waduk Sadi
No Titik Kedalaman (m) PK (qc)
(kg/cm2)
JPK (fc)
(kg/cm2)
2 Sondir 2 0.00 0 0
0.20 0 0
0.40 8 16
0.60 45 55
0.80 45 55
1.00 28 36
1.20 10 15
1.40 15 20
1.60 15 20
1.80 15 20
2.00 26 30
2.20 38 46
2.40 48 50
2.60 30 40
2.80 30 48
3.00 38 48
3.20 45 55
3.40 45 55
3.60 65 75
3.80 65 75
4.00 75 85
4.20 85 95
4.40 85 95
4.60 90 100
4.80 105 115
1 Sondir 2 5.00 110 120
5.20 125 135
5.40 135 142
5.60 125 135
5.80 115 125
6.00 125 135
6.20 135 145
6.40 155 165
6.60 165 175
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--224411
No Titik Kedalaman (m) PK (qc)
(kg/cm2)
JPK (fc)
(kg/cm2)
6.80 160 175
7.00 170 175
7.20 155 165
7.40 160 168
7.60 160 170
7.80 165 175
8.00 185 195
8.20
Tabel 4. 140 Sondir 3 ( DCPT/ Dutch Cone Penetration Test) di Waduk Sadi
No Titik Kedalaman (m) PK (qc)
(kg/cm2)
JPK (fc)
(kg/cm2)
1 Sondir 3 0.00 0 0
0.20 0 0
0.40 6 10
0.60 42 46
0.80 42 46
1.00 50 58
1.20 50 58
1.40 78 84
1.60 60 70
1.80 78 84
2.00 98 108
c) Data Test Pit
No. TP : 01 As Bendungan Sadi
Gambar 4. 48 Kegiatan Sondir di Waduk Sadi
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--224422
0 cm - 5cm ; Top soil yang merupakan timbunan erosi humus tanah disektor atas
sumur uji dan pelapukan tumbuhan disekitar sumur uji. Bentuk atau
formasi lapisan ini terdiri dari lempung pasiran halus sampai sedang
dengan ukuran 1 X 1 mm sampai dengan 1 X 1 cm , dengan warna abu
abu, kuning kecoklatan dan hitam.
5 cm - 60 cm ; Formasi lempung pasiran kerikil dan berkerakal dengan ukuran antara 1
X 1 mm sampai dengan 7 X 2 cm dengan warna abu abu kehitaman,
merah bata dan kuning kecoklatan yang bercampur dengan akar akar
tumbuhan umur pendek diseputar sumur uji.
60 cm - 110 cm , Lapisan lempung pasiran berwarna kuning keabuan, merah bata dan hitam
pupus dengan batuan kecil sampai sedang yang memiliki ukuran antara 1
X 1 mm sampai dengan 3 X 4 cm dengan perekat dan ikatannya sedang .
110 cm-150 cm; merupakan formasi lempung pasiran dengan warna abu abu kecoklatan
bercampur hitam keabuan dengan batuan yang memiliki ukuran 1 X 1
mm sampai dengan 1 X 2 cm. Umumnya pada lapisan lapisan formasi ini
mulai dari 0 cm sampai dengan 150 cm merupakan lempung pasiran
dengan perekat rendah dan ikatan sedang sehingga sangat mudah
terbawa air.
No. TP : 02 Kiri Hulu As Bendungan Sadi
0 cm - 5 cm ; adalah top soil yang merupakan hasil timbunan sedimen bawaan dari
sektor atas sumur uji, bawaan air dan juga merupakan pelapukan
dedaunan di sekitar sumur uji, dengan warna kuning kecoklatan
bercampur pasiran halus dan batuan kecil antara 1 x 1 mm sampai
dengan 1 x 1 cm. Lapisan ini mudah tergerus apabila tergerus air.
5 cm - 70 cm; merupakan formasi lumpur pasiran dengan campuran kerikil halus
dengan ukuran 1 x 1 mm sampai dengan 2 x 3 cm. Formasi ini dengan
perekat bagus dan ikatan cukup, dengan warna kuning keabuan dan
campuran coklat kemerahan dengan sisipan putih keabuan.
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--224433
10 cm - 105 cm ; adalah formasi lempung pasiran padat, ikatan cukup, perekat rendah ,
bentuk pasiran dengan warna putih keabuan yang dengan ukuran antara 1
x 1 mm sampai dengan 2 x 1 mm tanpa ikatan.
105 cm - 170 cm ; Formasi lempung pasiran dengan perekat cukupa dan ikatan sedang
Formasi ini dengan bawaan sifat jenuh yang tinggi namun tidak mudah
larut dan terurai dengan warna abu abu kecoklatan, hitam keabuan dengan
sisipan kuning kehijauan. Sedimen ini tidak mudah larut oleh tekanan air.
Formasi pasiran dan batuan pada lapisan ini dengan ukuran antara 2 x 3
mm sampai dengan 1 x 1,5 cm dengan posisi menyebar.
No. TP : 03 Kanan HilirAs Bendungan Sadi
0 cm - 6 cm ; Top soil , sedimen lempung pasiran halus hasil timbunan bawaan air dari
sektor atas sumur uji dengan warna abu abu , coklat kehitaman bercampur
dengan pelapukan daun di seputar sumur uji dan akar akar serabut
tumbuhan yang berada pada sisi sumur uji.
6 cm - 30 cm ; Timbunan lempung pasiran dengan butiran halus sampai sedang antara 1 x
1 mm sampai dengan 2 x 6 cm, berwarna coklat hitam keabu abuan
dengan perekat cukup dan ikatan sedang.
30 cm - 170 cm ; Merupakan formasi lempung pasiran dengan warna abu abu, kuning
kecoklatan dengan sisipan pelapukan batu gampung berwarna putih.
Sedimen ini berupa kerikil dan koral gamping dengan ukuran 1 x 1 mm
sampai dengan 3,5 x 5 cm. Formasi ini dengan perekat dan ikatannya
sedang.
Gambar 4. 49 Foto Kegiatan Sondir Test Pit di Waduk Sadi
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--224444
4.7.4. Waduk Haulasi
Secara umum kondisi geologi di daerah sekitar Waduk Haulasi termasuk dalam stratigrafi
Kompleks Mutis (pPm) ; Litologi terdiri dari Batuan malihan derajat rendah - tinggi,
berupa batusabak, filit, sekis, ampibolit, sekis – ampibolit, kuarsit, geneis ampibolit dan
granulit. Umur satuan Kompleks Mutis tersebut diendapkan dalam Pra – Tersier, Zaman
Pra - Perm. Secara umum kedudukan lapisan batuan yang ada dengan Strike dip N 55° E /
65° . Sumber Berdasar Peta Geologi Regional Peta Lembar Kupang – Atambua, Timor
(K.Suwitodirjo dan S. Tjokro Sapoetro, PPGN Bandung 1996) dan Peta Geologi Indonesia
(PPGN 2008).
Gambar 4. 50 Foto Kegiatan Pengambilan Data Test Kualitas Air di Waduk Sadi
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--224455
Pengambilan Data Geologi Teknik
Pengambilan data lapangan Penyelidikan Geologi Geologi Teknik di lokasi Waduk
Haulasi antara lain sebagai berikut :
Gambar 4. 52 Singkapan Batusabak di SP6(124o 21’ 58,95” BT / 09o 33’ 15,96” LS),
perlapisan Sekis-Filit di SP 7 (124o 21’ 59,95” BT / 09o 33’ 12,43” LS) dan Geneis
ampibolit di SP8 (124o 21’ 58,48” BT / 09o 33’ 15,38” LS) daerah sekitar Waduk Haulasi
Gambar 4. 51 Peta Geologi di sekitar Waduk Haulasi
: Kompleks Mutis (QTn) ; Litologi terdiri Batuan malihan derajat rendah – tinggi,
berupa batusabak, filit, sekis, ampibolit, sekis ampibolit, kuarsit, geneis ampibolit
dan granulit
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--224466
a) Data Hand Boring 2 Titik
b) Data Sondir 2 Titik
c) Data Test Pit 3 Titik
Tabel 4. 141 Koordinat Lokasi Pengambilan Data Lapangan Penyelidikan Geologi Teknik di
Waduk Haulasi.
Data Hand Boring 2 Titik
Titik Hand Bor 1 berada di As Bendungan Haulasi
0.00 – 0.60 m; Lempung lanauan pasiran, warna coklat, kuning
keabuan, kering, terdapat kayu akar tanaman di perm Lempung
lanauan, warna coklat keabuan, merah bata, kering, terdapat kayu akar
tumbuh-tumbuhan di permukaan.
0.60 – 1.20 m; Lempung pasiran, warna kuning kemerahan sisipan
coklat kemerahan, plastisitas sedang, padat
No. Lokasi X Y Z
1 Hand Bor 1 124° 21’ 53,40”
0649794
09° 33’ 07,90”
8943803
567 M
2 Hand Bor 3 124° 21’ 54,20”
0649817
09° 33’ 09,50”
8943751
572M
3 Sondir 1 124° 21’ 53,10”
0649783
09° 33’ 07,70”
8943808
568 M
4 Sondir 3 124° 21’ 54,20”
0649816
09° 33’ 09,30”
8943758
573 M
5 Test Pit 1 124° 21’ 53,10”
0649783
09° 33’ 07,40”
8943818
568 M
6 Test Pit 2 124° 21’ 51,40”
0649732
09° 33’ 05,00”
8943892
551 M
7 Test Pit 3 124° 21’ 54,20”
0649816
09° 33’ 09,00”
8943768
572 M
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--224477
1.20 – 1.60 m; Lempung, warna abu-abu kekuningan,merah bata,
lembab, plastisitas tinggi, teguh
1.60 – 2.00 m; Lempung pasiran, warna abu-abu kekuningan, pasir
berukuran pasir halus, urai, sedikit padat
Titik Hand Bor 2 berada di As Bendungan Haulasi
0.00 – 0.20 m; Lempung pasiran, warna merah bata, terdapat kayu
akar tumbuh-tumbuhan di permukaan, mudah terurai.
0.20 – 1.20 m; Lempung pasiran, warna kuning kemerahan sisipan
coklat kemerahan, plastisitas sedang, padat
1.20 – 1.60 m; Lempung, warna kuning, merah bata plastisitas
sedang-tinggi, teguh
1.60 – 2.00 m; Lempung pasiran, warna kekuningan, terdapat
fragmen batuan filith- geneis, sedikit padat
Gambar 4. 53 Lokasi Pengambilan Data Lapangan Geologi Teknik di Waduk Haulasi
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--224488
a) Data Sondir 2 Titik
Sondir ( DCPT/ Dutch Cone Penetration Test) di Waduk Haulasi
Tabel 4. 142 Sondir 1( DCPT/ Dutch Cone Penetration Test) di Waduk Haulasi
No Titik Kedalaman (m) PK (qc)
(kg/cm2)
JPK (fc)
(kg/cm2)
1 Sondir 1 0.00 0 0
0.20 0 0
0.40 35 40
0.60 40 50
0.80 55 60
1.00 50 55
1.20 45 50
1.40 30 40
1.60 40 45
1.80 40 50
2.00 32 42
2,20 78 86
2.40 76 86
2.60 52 62
2.80 65 75
Tabel 4. 143 Sondir 3 ( DCPT/ Dutch Cone Penetration Test) di Waduk Haulasi
No Titik Kedalaman (m) PK (qc)
(kg/cm2)
JPK (fc)
(kg/cm2)
3 Sondir 3 0.00 0 0
0.20 0 0
0.40 24 28
0.60 34 36
0.80 50 60
1.00 75 85
1.20 95 105
Gambar 4. 54 Foto Kegiatan Hand Bor di Waduk Haulasi
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--224499
No Titik Kedalaman (m) PK (qc)
(kg/cm2)
JPK (fc)
(kg/cm2)
1.40 75 84
1.60 55 60
1.80 60 70
2.00 80 85
2.20 65 75
2.40 35 45
2.60 40 50
2.80 40 50
3.00 48 58
3.20 70 75
3.40 45 55
3.60 50 55
3.80 45 50
4.00 35 48
4.20 25 35
4.40 35 45
4.60 36 46
4.80 45 55
5.00 75 85
5.20 105 115
5.40 125 135
5.60
b) Data Test Pit
No. TP : 01 As Bendungan Haulasi
0 cm - 5cm ; Top soil yang merupakan timbunan erosi humus tanah disektor atas sumur
uji dan pelapukan tumbuhan disekitar sumur uji. Bentuk atau formasi
Gambar 4. 55 Foto Kegiatan Sondir di Waduk Haulasi
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--225500
lapisan ini terdiri dari lempung pasiran halus sampai sedang dengan
ukuran 1 X 1 mm sampai dengan 1 X 1 cm, dengan warna abu abu, kuning
kecoklatan dan hitam.
5 cm - 60 cm ; Formasi lempung pasiran kerikil dan berkerakal dengan ukuran antara 1 X 1
mm sampai dengan 7 X 2 cm dengan warna abu abu kehitaman, merah
bata dan kuning kecoklatan yang bercampur dengan akar akar tumbuhan
umur pendek di seputar sumur uji.
60 cm - 110 cm ; Lapisan lempung pasiran berwarna kuning keabuan, merah bata dan hitam
pupus dengan batuan kecil sampai sedang yang memiliki ukuran antara 1
X 1 mm sampai dengan 3 X 4 cm dengan perekat dan ikatannya sedang.
110 cm - 150 cm ; merupakan formasi lempung pasiran dengan warna abu abu kecoklatan
bercampur hitam keabuan dengan batuan yang memiliki ukuran 1 X 1
mm sampai dengan 1 X 2 cm . Umumnya pada lapisan lapisan formasi ini
mulai dari 0 cm sampai dengan 150 cm merupakan lempung pasiran
dengan perekat rendah dan ikatan sedang sehingga sangat mudah
terbawa air.
No. TP : 02 Kiri Hulu
0 cm - 5 cm ; adalah top soil yang merupakan hasil timbunan sedimen bawaan dari
sektor atas sumur uji, bawaan air dan juga merupakan pelapukan
dedaunan di sekitar sumur uji, dengan warna kuning kecoklatan
bercampur pasiran halus dan batuan kecil antara 1 x 1 mm sampai
dengan 1 x 1 cm. Lapisan ini mudah tergerus apabila tergerus air.
5 cm - 70 cm ; merupakan formasi lumpur pasiran dengan campuran kerikil halus
dengan ukuran 1 x 1 mm sampai dengan 2 x 3 cm. Formasi ini dengan
perekat bagus dan ikatan cukup, dengan warna kuning keabuan dan
campuran coklat kemerahan dengan sisipan putih keabuan.
10 cm - 105 cm ; adalah formasi lempung pasiran padat, ikatan cukup, perekat rendah,
bentuk pasiran dengan warna putih keabuan yang dengan ukuran
antara 1 x 1 mm sampai dengan 2 x 1 mm tanpa ikatan.
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--225511
105 cm - 170 cm ; Formasi lempung pasiran dengan perekat cukupa dan ikatan sedang.
Formasi ini dengan bawaan sifat jenuh yang tinggi namun tidak mudah
larut dan terurai dengan warna abu abu kecoklatan, hitam keabuan
dengan sisipan kuning kehijauan. Sedimen ini tidak mudah larut oleh
tekanan air. Formasi pasiran dan batuan pada lapisan ini dengan
ukuran antara 2 x 3 mm sampai dengan 1 x 1,5 cm dengan posisi
menyebar.
No. TP : 03 Kanan Hilir
0 - 5cm, Top soil yang merupakan timbunan sedimen halus, hasil timbunan
pelapukan dari sektor atas sumur uji dan juga pelapukan tumbuhan disekitar
sumur uji. Dalam formasi lapisan ini memiliki warna abu abu kecoklatan dan
hitam.
5 - 57cm, adalah timbunan sedimen pelapukan dari bukit sebelah kanan sumur uji
dengan warna abu abu, coklat kemerahan dan hijau pupus. Lapisan ini kaya
akan perekat namun ikatannya sedang. Dalam lapisan ini terdapat pula
batuan pasiran berkerikil yang memiliki ukuran 1 X 1 cm sampai dengan 3 X
3 cm.
57 - 125cm, adalah timbunan campuaran pelapukan batuan hijau pupus dengan sisipan
bobonaro dengan warna merah bata yang perekatnya tinggi namun
ikatannya lemah . Formasi ini bercampur kerikil kecil antara 1 X 1 mm
sampai dengan 5 X 6 cm. Materian ini merupakan pasiran berkerikil dan
pelapukan dari sektor atas sumur uji dengan timbunan erosi pada masa
lampau.
125 - 180cm , Formasi lempung berkerikil dan batuan kecil sampai sedang antara lain 1 X 1
mm sampai dengan 7 X 4 cm yang perekatnya bagus dan ikatannya sedang.
Warna yang paling dominan dalam formasi ini adalah hijau pupus
kekuningan dan merah bata.
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--225522
Gambar 4. 56 Foto Kegiatan Pengambilan Data Test Pit di Waduk Haulasi
Gambar 4. 57 Kegiatan Pengambilan Data Test Kualitas Air di Waduk Haulasi
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--225533
Gambar 4. 58 Korelasi Startigrafi Daerah Kupang – Atambua,
Timor (PGN 1994)
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--225544
4.7.5. Struktur Geologi
Pulau Timor dan sekitarnya terletak terletak pada Busur Banda luar yang tidak terdapat
gunungapi. Geologi dan struktur geologinya memang sangat rumit dan hal ini
menjadikan pulau pulau tersebut menjadi obyek penelitian para ahli kebumian baik dari
dalam maupun luar negeri sejak 50 tahun terakhir. Kerumitan geologi dan strukturnya
tersebut tercermin oleh; terdapatnya aneka ragam batuan campur aduk dari berbagai
umur dan dan batuan – batuan tersebut menutupi hampir 40 % dari pulau tersebut.
4.7.6. Penyelidikan Geologi Teknik
Penyelidikan geologi teknik (soil investigation) dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik
tanah baik secara visual di lapangan maupun analisa laboratorium mekanika tanah.
Adapun pengambilan data geologi teknik direncanakan teridri dari Pemboran dengan
deskripsi tanah dan pengambilan contoh tanah tidak terganggu (UDS/ Undisturbed
sample), Sondir disekitar as bendung dan Test Pit di sekitar Borrow area dengan deskripsi
tanah dan pengambilan contoh tanah tidak terganggu (Bulk sample).
1. Waduk Wemeda
Pengambilan data geologi teknik (soil Investigation) di lokasi rencana Waduk
Wemeda di Desa Wemeda, Kecamatan Malaka Timur, Kabupaten Malaka ditentukan
di lokasi Koordinat sebagai berikut :
Tabel 4. 144 Koordinat Lokasi As Waduk Wemeda
No. Lokasi X Y Z
1 As 1 124° 54’ 24,80”
8957411
09° 25’ 35,79”
0709380
- M
2 As 2 124° 54’ 22,89”
8957357
09° 25’ 37,60”
0709321
- M
3 As 3 124° 54’ 15,59”
8957118
09° 25’ 45,40”
079098
- M
4 Borrow Area 124° 54’ 10,90”
8957153
09° 25’ 44,30”
0708954
- M
PPeennyyuussuunnaann RReennccaannaa PPeennggeelloollaaaann SSDDAA
WWiillaayyaahh SSuunnggaaii BBeennaannaaiinn TTaahhaapp IIII LLaappoorraann AAkkhhiirr
44--225555
2. Waduk Sadi
Pengambilan data geologi teknik ( soil Investigation) di lokasi rencana Waduk Sadi
di Desa Sadi, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu ditentukan di lokasi
Koordinat sebagai berikut :
Tabel 4. 145 Koordinat As Waduk Sadi
3. Waduk Haulasi
Pengambilan data geologi teknik (soil Investigation) di lokasi rencana Waduk Haulasi
di Desa Haulasi, Kecamatan Miomafo Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara
ditentukan di lokasi Koordinat sebagai berikut :
Tabel 4. 146 Koordinat As Waduk Haulasi
No. Lokasi X Y Z
1 As 1 124° 56’ 58,80”
8996063
09° 04’ 37,10”
0714289
M
2 As 2 124° 56’ 54,50”
8996005
09° 04’ 39,00”
0714158
M
3 As 3 124° 56’ 51,40”
8995959
09° 04’ 40,50”
0714064
M
4 As 4 124° 56’ 48,90”
8995929
09° 04’ 41,50”
0713987
M
5 Borrow Area 124° 56’ 53,30”
8995891
09° 04’ 42,70”
0714120
M
No. Lokasi X Y Z
1 As 1 124° 56’ 58,80”
8996063
09° 04’ 37,10”
0714289
M
2 As 2 124° 56’ 54,50”
8996005
09° 04’ 39,00”
0714158
M
3 As 3 124° 56’ 51,40”
8995959
09° 04’ 40,50”
0714064
M
4 As 4 124° 56’ 48,90”
8995929
09° 04’ 41,50”
0713987
M
6 Borrow Area 124° 56’ 53,30”
8995891
09° 04’ 42,70”
0714120
M
Recommended