View
218
Download
1
Category
Preview:
DESCRIPTION
perio
Citation preview
BAB 50 KONTROL PLAK PADA PASIEN PERIODONTAL
Kontrol plak merupakan penghilangan plak gigi secara rutin dan pencegahan
akumulasinya pada gigi dan permukaan gigiva yang berdekatan. Plak merupakan
etiologi utama penyakit periodontal dan berhubungan dengan karies gigi; oleh karena
itu, mendapatkan pasien yang kooperatif dalam penghilangan plak setiap harinya
merupakan kesuksesan jangka panjang dari semua perawatan periodontal dan gigi.
European workshop on mechanical plaque control pada tahun 1998 menekankan
pandangan ini dengan menyimpulkan, “Empat puluh tahun penelitian eksperimental,
uji coba klinis, dan proyek demo pada lingkungan sosial dan geografi tertentu
menentukan bahwa penghilangan efektif dari plak gigi merupakan hal penting untuk
kesehatan gigi dan periodontal sepanjang hidup.
Pada tahun 1965, Loe dkk, membuat demo studi klasik yang menunjukkan
hubungan antara akumulasi plak dan perkembangan gingivitis secara eksperimental
pada manusia. Subyek pada studi ini berhenti menyikat gigi dan prosedur kontrol
plak yang lain, menghasilkan perkembangan gingivitis pada setiap orang dlam 7
sampai 21 hari. Komposisi bakteri plak juga berubah sehingga organism gram
negative mendominasi pada flora plak. Studi tersebut juga menunjukkan bahwa
gingivitis bersifat reversibel. Penghilangan plak gigi setiap hari menyebabkan
penyembuhan penuh inflamasi gingiva dalam 1 minggu.
Kontrol plak supragingiva yang baik juga menunjukkan pengaruh pada
pertumbuhan dan komposisi plak subgingiva, sehingga menyebabkan mikroflora
lebih sehat, dan untuk mengurangi pembentukan kalkulus. Kontrol plak dirumah
setiap hari yang dilakukan hati-hati, dan dikombinasikan dengna penghilangan plak
secara professional, menunjukkan dapat mengurangi plak supragingiva, mengurangi
jumlah total mikroorganisme pada poket dengan kedalaman sedang, termasuk area
furkasi; dan mengurangi sebagian besar jumlah Porphyromonas gingivalis , pathogen
periodontal signifikan.
Tindakan kontrol plak yang baik sangat penting pada pasien periodontal
karena mereka memiliki infeksi aktif atau penyakit yang dirawat sebelumnya, dan
mereka menunjukkan kerentanan terhadap infeksi periodontal. Peran faktror resiko
lain pada infeksi periodontal, seperti merokok, predisposisi genetic, dan penyakit
sistemik, juga penting tapi sering diluar kontrol dokter gigi. Kontrol plak dan
prosedur pencegahan dapat dilakukan pada peningkatan infeksi periodontal; tapi,
penyembuhan penyakit tergantung pada tipe infeksi periodontal dan adanya faktor
resiko tambahan.
Pengunaan setiap hari sikat gigi dan alat kebersihan mulut lainnya
merupakan cara yang paling dapat diandalkan untuk mendapatkan kesehatan rongga
mulut pada semua pasien. Pertumbuhan plak terjadi dalam hitungan jam dan harus
ddibersihkan dengan menyeluruh setidaknya setiap 48 jam pada pasien dengan
jaringan periodontal yang sehat untuk mencegah keradangan. Menyikat gigi sendiri
tidak cukup mengontrol penyakit gingiva dan periodontal karean lesi periodontal
terutama ditemukan pada interdental. Ini telah ditunjukkan pada pasien sehat dimana
pembentukan plak dimulai pada permukaan interproksimal dimana sikat gigi tidak
dapat mencapat tempat itu. Masa plak pertama kali berkembang pada area molar dan
premolar, diikuti dengan permukaan proksimal dari gigi anterior dan permukaan
fasial gigi molar dan premolar. Akumulasi plak pada permukaan lingual paling
sedikit. Pasien terus menerus lebih menghilangkan plak pada gigi posterior daripada
gigi anterior, dengan permukaan interproksimal masih terdapat plak dalam jumlah
besar, tepatnya dimana infeksi periodontal dimulai. Selain itu, pasien periodontal
sering mengalami kerusakan kompleks pada kontur gingiva dan pada permukaan akar
sehingga sulit untuk melakukan pembersihan pada daerah tersebut.
Usaha kontrol plak pada pasien periodontal harus fokus pada memperbaiki
dalam menyikat gigi dan pembersihan daerah interproksimal, sehingga memerlukan
waktu setiap hari. Pasien periodontal harus menghilangkan plak secara menyeluruh
dari gigi setidaknya sekali dalam 24 jam karena dapat menyebabkan kerentanan
terhadap penyakit. Tindakan itu kompleks dan mungkin memerlukan waktu 30 menit.
Penghambat kimia plak dan kalkulus yang terdapat pada obat kumur atau
pasta gigi juga berperan penting pada kontrol plak. Fluoride penting untuk kontrol
karies. Banyak produk tersedia sebagai bahan tambahan pada teknik mekanis.
Pengobatan tersebut, dengan berbagai obat, harus disarankan dan ditentukan sesuai
kebutuhan pasien. Kontrol plak kimia merupakan bidang yang berkembang pesat dan
bahkan akan menjadi lebih signifikan pada pasien periodontal dan tindakannya di
masa yang akan datang sehingga produk-produk yang tersedia juga akan meningkat
secara signifikan.
Kontrol plak merupakan salah satu elemen kunci praktek kedokteran gigi.
Hal ini memungkinkan setiap pasien mempunyai tanggung jawab untuk kesehatan
rongga mulutnya sendiri setiap hari. Tanpa hal itu, kesehatan rongga mulut yang
optimal melalui perawatan periodontal tidak dapat dicapai. Setiap pasien harus diberi
edukasi tentang kontrol plak rutin dan didorong untuk melakukan kitu. Kontrol plak
yang baik menyebabkan kembalinya kesehatan pada pasien dengan penyakit gingiva
dan periodontal, mencegah gigi karies, dan memberikan kesehatan rongga mulut.
Sikat gigi
Sikat gigi muncul pertama kali sekitar tahun 1600 di China, dan dipatenkan pertama
kali di Amerika tahun 1857, dan sejak itu telah mengalami sedikit perubahan. Pada
umumnya,sikat gigi bervariasi dalam ukuran dan desain serta panjang, kekerasan, dan
susunan bulunya. Beberapa pabrik sikat gigi menklaim superioritas dari desain untuk
setiap faktor sebagi perubahan kecil dari penempatan bulu, panjang, dan kekerasan.
Klaim tersebut terutama berdasarkan penghilangan plak yang menunjukkan kelebihan
secara signifikan bila dibandingkan dengan sikat gigi dalam penelitian klinis. Tapi,
penelitian tersebut tidak menunjukkan perbeadaan yang signifikan dalam skor
gingivitis atau indikasi bleeding, dimana merupakan pengukuran yang lebih penting
dalam peningkatan kesehata gigi. Hal ini dipertanyakan apakah sedikit perbedaaan
pada pengukuran penghilangan plak signifikan secara klinis karean tidak ada sikat
gigi dan sedikit sikat gigi yang dapat menghilangkan plak. Pada kenyataannya,
setidaknya satu penelitian secara komersial tersedia sikat gigi untuk penghilangan
plak total pada sekali menyikat gigi; semua empat sikat gigi menghilangkan plak
sama, dan penulis menyimpulkan bahwa tidak ada desain yang paling bagus
disbanding yang lainnya.
Pada saat menyarankan sikat gigi tertentu, kemudahan penggunaan oleh
pasien sebagaimana persepsi bahwa sikat gigi bekerja dengan baik adalah
pertimbangan penting. Keefektifan dan potensi injuri dari tipe sikat gigi yang
berbeda tergantung tingkat yang besar bagaimana sikat gigi tersebut digunakan. Data
penelitian in vitro abrasi oleh sikat gigi manual yang berbeda menunjukkan bahwa
desain sikat gigi memungkinkan bulu sikat gigi untuk dapat menerima pasta gigi
lebih ketika menyikat gigi berperan menimbulkan abrasi lebih dari bulu sikat gigi itu
sendiri. Tapi, semua setuju bahwa penggunaan sikat gigi yang keras, menyikat gigi
horizontal, dan penggunaan bahan-bahan yang sangat abrasive dapat menyebabkan
abrasi servikal pada gigi dan resesi gingiva.
Beberapa desain sikat gigi yang dimaksudkan untuk dapat mencapai area
lebih mudah diakses telah dijelaskan. Sebuah sikat gigi, didesain untuk menyikat
permukaan bukal, lingual dan oklusal/insisal pada satu waktu, mempunyai bulu
melengkung pada kedua sisi kepala sikat dan bulu lebih pendek di tengah. Suatu
penlitian menunjukkan peningkatan penghilangan plak oleh sikat gigi dibandingkan
dengan sikat gigi konvensional, tapi pada penelitian yang lain, perbedaannya kecil.
Keberhasilan pengurangan plak dari desain lain termasuk bentuk kepala sikat U
dengan bulu yang juga dapat mencapai permukaan bukal, lingual, dan oklusal/insisal
pada satu waktu, didukung oaleh uji coba klinis, tapi perubahan pada kesehatan
gingiva tidak dievaluasi. Pendapat bahwa menyikat gigi semua permukaan yang dapat
dicapai dari gigi pada satu waktu adalah menarik, dan penemuan desain sikat gigi
tersebut mungkin berguna pada beberapa pasien untuk melakukan kontrol plak yang
lebih baik. Tidak terdapt bukti untuk mencegah penggunaan berbagai alat khusu lain,
khususnya jika pasien menyukainya dan menggunakannya lebih baik daripada sikat
konvensional. Mungkin terdapat desain yang lebih baik untuk pasien yang
menghasilkan penghilangan plak lebih baik dan peningkatan kesehatan gingiva.
Desain sikat gigi
Bulu sikat gigi berkelompok dalam untaian yang biasanya tersusun dalam tiga atau
empat baris. Ujung bulu yang membulat menyebabkan goresan yang lebih sedikit
pada gingiva daripada bulu sikat datar dengan ujung tajam. Dua tipe bahan bulu sikat
yang digunakan pada sikat gigi; bulu sikat alami dari babi dan filament buatan yang
terbuat dari nilon. Kedua tipe dapat menghilangkan plak, tapi bulu sikat nilon sangat
mendominasi pasaran. Bulu sikat alami tegang, mudah pecah, lembut dan
elastisitasnya menghilang dengan cepat. Pasien yang terbiasa kelembutan dari bulu
sikat gigi alami dapat dengan mudah terkena trauma pada gingiva ketika
menggunakan sikat gigi baru dengan bulu yang lebih kaku.
Kekerasan bulu sikat merupakan proporsi dalam diameter persegi dan
kebalikannya prorporsional dalam panjang bulu persegi. Diameter bulu sikat
umumnya berkisar antara dari 0,07 inchi (0,2mm) pada sikat gigi lembut dari 0,012
inchi (0,3 mm) pada sikat gigi medium dan 0,014 inchi (0,4 mm) pada sikat gigi
keras. Bulu sikat gigi lembut dari tipe yang dijelaskan Bass telah dapat diterima
secara luas.
Karakteristik pegangan atau handle yang lebih disukai merupakan selera dari
masing-masing orang. Beberapa bukti klinis mendukung bahwa pegangan sikat yang
sedikit menekuk meningkatkan akses daerah posterior untuk penghilangan plak sesuai
kondisi sikat gigi. Sebuah penelitian menjelaskan sikat gigi dengan angulasi ganda
pada leher pegangan sikat dan menunjukkan pengurangan plak yang lebih signifikan ,
khususnya pada permukaan bukal dan lingual gigi posterior. Signifikansi klinis dari
penemuan tersebut tidak ditentukan, tapi perubahan untuk memperbaiki akses
mungkin membantu pasien untuk menyikat gigi lebih efektif
Rekomendasi
Lembut, bulu sikat gigi nilon membersihkan secara efektif (bila digunakan
dengan tepat), tetap efektif untuk waktu yang lama dan cenderung tidak
menyebabkan trauma pada gingiva atau permukaan akar
Sikat gigi perlu diganti setiap 3 bulan sekali
Jika pasien merasakan keuntungan dari desain sikat tertentu, mereka harus
menggunakannya.
Sikat gigi elektrik
Sikat gigi elektrik didesain untuk meniru gerakan teknik menyikat bolak balik
ditemukan pada tahun 1939. Model berikutnya disertai gerakan sirkular atau elips dan
dengan beberapa kombinasi gerakan. Baru-baru ini, sikat gigi elektrik memiliki
gerakan memutar dan beberapa sikat menggunakan energi frekuensi rendah untuk
meningkatkan kemampuan pembersihan.
Sikat gigi elektrik dapat diterima dengan baik oleh pasien. Sebuah penelitian
melaporkan bahwa 88,9% pasien yang diperkenalkan dengan sikat gigi elektrik akan
berlanjut menggunakannya. Tapi, juga dilaporkan pada pasien bahwa terdapat
penghentian penggunaan sikat gigi elektrik setelah 5 sampai 6 bulan, mungkin karena
rasa akan sesuatu yang baru tersebut sudah hilang. Sikat gigi yang disertai dengan
kemungkinan menyikat gigi sedikit lebih baik pada permukaan proksimal dan
pengingat untuk mengingatkan pasien untuk menyikat gigi lebih lama dapat sangat
berguna bagi pasien. Sikat gigi menunjukkan perbaikan kesehatan rongga mulut
untuk 1) anak-anak dan remaja, 2) anak-anak dengan ketidakmampuan mental dan
fisk, 3) pasien yang dirawat dirumah sakit, termasuk pasien dewasa yang perlu untuk
dibersihkan giginya oleh perawat, dan 4) pasien dengan alat orthodontic cekat. Sikat
gigi elektrik menunjukkan keuntungan yang secara rutin pada pasien dengan
rheumatoid arthritis, anak-anak yang sangat termotivasi untuk menyikat gigi, atau
pasien dengan periodontitis kronis.
Pasien kadang enggan untuk membeli sikat gigi elektrik karena harganya
relative tinggi dibandingakan dengan siakt gigi manual. Model yang sedikit mahal
sekarang tersedia, tapi, menunjukkan seefektif pada model dengan harga yang lebih
tinggi.
Rekomendasi
Sikat gigi elektrik menghilangkan plak tidak sedikit lebih baik daripada siakt
gigi manual
Pasien yang ingin menggunakan sikat gigi elektrik harus diberi dorongan
untuk melakukannya
Pasien perlu untuk diinstruksikan penggunaan yang tepat dari sikat gigi
elektrik
Pasien yang menyikat gigi dengan buruk, anak-anak, pembantu mungkin
bermanfaat jika menggunakan sikat gigi elektrik
Pasta gigi
Pasta gigi membantu membersihkan dan mengkilapkan permukaan gigi. Merekan
digunakan sebagian besar dalam bentuk pasta, walaupun dalam bentuk bubuk dan gel
juga tersedia. Pasata gigi dibuat dari bahan-bahan abrasive (contoh; silicon oksida,
aluminium oksida, granular polivinil klorida), air, pelembab, sabun atau deterjen,
bahan perasa dan pemanis, bahan-bahan terapetik (contoh; florida, pirofosfat), bahan
pewarna dan pengawet.
Pasta gigi berguna untuk bahan-bahan terapetik pada gingiva dan gigi. Efek
pencegahan karies dari fluoride terdapat dalam pasta gigi. Ion fluoride harus tersedia
dalam jumlah 1000 – 1100 ppm untuk dapat mencapai efek pengurangan karies.
Produk pasta gigi yang telah diuji oleh American Dental Association (ADA) dan
memiliki ion fluoride dalam jumlah yang layak untuk kontrol karies dan dapat
digunakan sebagai proteksi terhadap karies.
Rekomendasi
Pasta gigi meningkatkan keefektifan dari menyikat gigi tapi harus
menyebabkan abrasi yang minimum pada permukaan akar
Produk pasta gigi mengandung bahan-bahan fluouride dan antimikroba
sehingga memberikan keuntungan tambahan untuk mengontrol karies dan
gingivitis
Pasien yang mempunyai jumlah kalkulus supragingiva yang signifikan
mendapatkan keuntungan dari pemakaian pasta gigi pengontrol kalkulus.
Metode menyikat gigi
Banyak metode menyikat gigi yang telah dijelaskan dan diperkenalkan keefisien dan
kefektifannya. Metode-metode tersebut dapat dikategorikan terutama menurut pola
gerakan ketika menyikat.
Roll : Metode roll atau teknik modified Stillman
Vibratory : teknik Stillman, Charters, dan Bass
Sirkular : Teknik Fones
Vertikal : Teknik Leonard
Horizontal : Teknik Scrub
Penelitian terkontrol untuk mengevaluasi keefektifan teknik menyikat gigi
yang paling umum menunjukkan tidak ada kelebihan daripada metode yang lain.
Teknik Scrub mungkin merupakan metode paling mudah dan paling umum menyikat
gigi. Pasien dengan penyakit periodontal paling sering diajarkan teknik menyikat gigi
sulcular menggunakan gerakan vibratory untuk memperbaiki akses pada area gingiva.
Metode yang paling sering disarankan adalah teknik Bass karena bisa menempatkan
bulu sikat pada sulkus. Dasar pemikirannya adalah untuk mengadaptasikan ujung
bulu sikat pada margin gingiva agar mencapai plak supragingiva, menggunakan
pergerakan yang terkontrol untuk menghindari trauma dan menggerakkan sikat gigi
secara sistematis di sekitar gigi. Dokter gigi dan pasien sering memodifikasi teknik
menyikat gigi sesuai dengan kondisi. Dan juga, menyikat gigi dengan sikat gigi
elektrik merupakan alternative yang sama-sama efektif.
Teknik Bass
1. Tempatkan kepala sikat gigi sejajar dengan dataran oklusal,d engan kepala
siakt menutupi tiga sampai empat gigi, dimulai pada gigi yang paling distal
dalam lengkung rahang.
2. Tempatkan bulu sikat pada margin gingiva, pada sudut 45 derajat terhadap
sumbu panjang gigi.
3. Gunakan tekanan vibratory dengan lembut, menggunakan gerakan bolak-balik
yang pendek tanpa melepaskan ujung bulu sikat gigi. Gerakan ini membuat
ujung bulu sikat masuk kedalam area sulkus gingiva. Serta sebagian pada
embrasure interproksimal. Tekanan harus cukup kuat untuk memijat gingiva.
4. Tekanan total pada tempat yang sama. Gerakan berulang-ulang membersihkan
permukaan gigi, berkonsentrasi pada sepertiga apikal dari mahkota klinis,
sulcus gingiva, dan juga pada permukaan proksimal yang dapat dicapai bulu
sikat.
5. Angkat sikat, dan gerakkan ke gigi sebelahnya, dan ulangi proses tersebut
untuk empat atau tiga gigi sebelumnya.
6. Lanjutkan pada sekitar lengkung, lakukan sekitar tiga gigi pada satu waktu.
Kemudian gunakan metode yang sama untuk menyikat permukaan lingual.
7. Setelah selesai pada lengkung maksila, gerakkan sikat ke lengkung
mandibula, dan sikat dengan cara yang sama untuk mencapai semua gigi.
8. Jika sikat gigi terlalu besar untuk mencapai permukaan lingual gigi anterior,
maka harus digerakkan secara vertical dengan menekan ujung sikat pada
sulkus gingiva
9. Sikat permukaan oklusal dari tiga atau empat gigi pada satu waktu dengan
menekan bulu sikat dengan kuat kedalam pit dan fissure dan menyikat dengan
gerakan bolak-balik pendek
Teknik Bass memerlukan kesabaran dan penempatan sikat gigi pada banyak
posisi yang berbeda untuk mencakup semua gigi-geligi. Pasien perlu diberi instruksi
untuk menyikat dengan urutan yang terkontrol dan sistematik.
Metode lain dari menyikat gigi, seperti modified Stillman dan Charter
merupakan variasi dari teknik bass dan juga didesain untuk mencapai penghilangan
plak pada margin gingiva. Mereka menyebabkan stimulasi sirkulasi gingiva, yang
tidak ditunjukkan untuk mencapai hasil penyembuhan diluar yang dicapai oleh
penghilangan plak yang baik.
Menyikat gigi dengan sikat gigi elektrik
Gerakan mekanis yang bervariasi yang ada pada sikat gigi elektrik tidak membutuhak
teknik khusus. Pasien hanya perlu berkonsentrasi pada penempatan kepala sikat pada
margin gingiva dan dilanjutkan secara sistematis sekita gigi-geligi. Penyesuaian
penempatan dapat dibuat untuk membersihkan area yang sulit, seperti permukaan
distal molar tiga, furkasi, atau celah gingiva. Metode sistematik menyikat semua gigi,
sama dengan metode yang dijelaskan pada menyikat gigi manual, harus digunakan
dengan sikat gigi elektrik.
Rekomendasi
Prisisp metode bass mempunyai dua keuntungan disbanding yang lainnya ,
teknik lebih kompleks:
1. Gerakan maju-mundur pendek mudah dilakukan karena sama dengan
gerakan menggosok gigi yang secara normal banyak dilakukan pasien.
2. Aksi pembersihan terfokus pada bagian servikal dan interproksimal gigi,
dimana plak terakumulasi pertama kali.
Menyikat gigi dengan sikat gigi elektrik membutuhkan rutinitas sitematik
untuk mencapai seluruh area.
Pasien akan memodifikasi berbagai teknik sesuai kebutuhannya dengan tujuan
menyikat gigi sampai gigi bersih dari plak.
Alat bantu pembersih interdental
Menyikat gigi, tanpa melihat metode apa yang digunakan, tidak menghilangkan plak
menyeluruh. Ini nyata pada semua orang yang menyikat gigi, bahkan pada pasien
periodontal dengan embrasure yang terbuka lebar. Penghilangan interdental plak
setiap hari merupakan hal yang krusial untuk menambahkan pengaruh menyikat gigi
karena kebanyakan penyakit gigi dan periodontal berawal dari area interproksimal.
Kerusakan jaringan yang berhubungan dengan penyakit periodontal sering
besar, ruang terbuak antara gigi dan permukaan akar dengan konkavitas anatomis dan
furkasi. Area tersebut sulit untuk pasien dalam membersihkan dan akses yang buruk
untuk sikat gigi.
Pasien perlu memahami bahwa tujuan pembersihan interdental adalah
menghilangkan plak, tidak untuk menghilangkan makanan diantara gigi. Walaupun
pembersihan interdental juga mengurangi fragmen-fragmen makanan, membersihkan
kontak proksimal gigi dan pembersihan cusp diperlukan untuk menghentikan impaksi
makanan kronis.
Dental floss
Dental floss merupakan alat yang paling sering disarankan untuk menghilangkan plak
dari permukaan proksimal gigi. Floss tersedia sebagai benang nilon multifilament,
terikat atau tidak terikat, dengan lilin atau tanpa lilin, dan tebal atau tipis. Beberapa
floss monofilament terbuat bahan yang tidak lengket karena licin dan gampang robek.
Penelitian klinis menunjukkan perbedaan yang signifikan pada kemampuan berbagai
tipe floss untuk menghilangi plak gigi; bekerja dengan sama baiknya. Dental floss
lilin dianggap meninggalkan lapisan lilin pada permukaan proksimal, oleh karena itu
berperan pada akumulasi plak dan gingivitis. Tapi,hal ini menunjukkan bahwa lilin
tidak dideposit pada permukaan gigi, dan yang memperbaiki kesehatan gingiva tidak
berhubungan dengan tipe floss yang digunakan. Faktor-faktor yang mempengaruhi
pilihan dental floss mencakup kerekatan kontak gigi, kekasaran permukaan
proksimal, dan ketrampilan manual pasien, tidak mempunyai kelebihan dari satu
produk. Oleh karena itu, rekomendasi tipe floss harus berdasarkan pada kemudahan
dan penggunaannya.
Teknik. Floss harus berkontak permukaan proksimal dari sudut garis ke sudut garis
lainnya untuk pembersihan yang efektif. Ia juga membersihkan seluruh permukaan
proksimal, tidak hanya pada apikal kontak area.
Alat-alat pembersih interdental
Permukaan akar yang konkaf dan furkasi yang sering terdapat pada pasien
periodontal yang mengalami kehilangan perlekatan signifikan dan resesi tidak bersih
secara menyeluruh hanya dengan dental floss. Studi perbandingan dari dental floss
dan interdental brush digunakan pada pasien dengan penyakit periodontal sedang
sampai parah menunjukkan bahwa interproksimal brush menghilangkan plak
interproksimal lebih sedikit dan lebih mudah penggunaannya daripada dental floss.
Tapi, tidak ada perbedaan yang terlihat pada pengurangan kedalaman poket atau
indikasi bleeding. Oleh karena itu, alat pembersih interproksimal yang mudah
digunakan dan dapat beradaptasi pada permukaan akar yang panjang dan tidak teratur
dapat direkomendasikan untuk pembersihan interproksimal gigi bila terdapatnya
interdental space.
Embrasur space sangat bervariasi dalam ukuran dan bentuk. Gambar 50-11
menunjukkan representasi ukuran dan anatomi tiga tipe embrasure dan tipe pembersih
interdental yang sering digunakan. Sebagai aturan umum, semakin besar space,
semakin besar alat yang digunakan untuk membersihkannya. Tapi, beberapa alat
lebih sulit untuk digunakan daripada yang lainnya, sehingga alat favorit dari satu
pasien mungkin tidak mungkin digunakan pada pasien lain.
Interdental Brush. Interdental brush merupakan sikat berbentuk cone atau silindris
yang terbuat dari bulu yang tertanam pada pegangan atau handle, single-tufted
brushes, atau small cylindrical brushes. Interdental brush sesuai untuk membersihkan
permukaan gigi yang besar, tidak rata atau konkaf yang berdekatan dengan
interdental space.
Teknik. Interdental brush dimasukkan kedalam space interproksimal dan dilakukan
gerakan maju-mundur atara gigi dengan tekanan pendek. Untuk pembersihan yang
paling efisien, diameter sikat harus sedikit lebih besar daripada embrasure gingiva
yang dibersihkan. Ukuran tersebut memungkinkan bulu sikat untuk melakukan
tekanan pada kedua permukaan proksimal, bekerja pada konkavitas akar.
Single-tufted brush mmeberikan akses pada area furkasi atau area yang
tertutup pada resesi yang dalam, dan bekerja dengan baik pada permukaan lingual
molar mandibula dan premolar. Area tersebut sering tertinggal ketika dibersihkan
dengan sikat gigi.
Wooden atau rubber tip. Tusuk gigi kayu digunakan bisa dengan atau tanpa
pegangan atau handel. Akses lebih mudah dari permukaan bukal untuk tusuk tanpa
pegangan, terutama pada area anterior dan bicuspid. Tusuk gigi kayu yang digunakan
dengan pegangan memperbaiki akses pada semua area dan menunjukkan sama
efektifnya dengan dental floss dalam mengurangi plak dan skor perdarahan pada
pasien dengan gingivitis.
Teknik. Tusuk gigi merupakan alat utama dan mudah tersedia di rumah. Mereka
dapat digunakan pada semua permukaan gigi ketika disertai dengan pegangan. Jika
terdapat pegangna, tusuk gigi dapat patah sehingga dipergunakan hanya 6 atau 7
bulan. Ujung tusuk gigi digunakan untuk menyusuri margin gingiva dan daerah
interproksimal dari permukaan fasial dan lingual setiap gigi. Tusuk gigi yang
mempunyai pegangna efisien untuk membersihkan sepanjang margin gingiva dan ke
dalam poket periodontal dan furkasi.
Rekomendasi
Sering sikat gigi dan dental floss tidak cukup untuk membersihkan interdental
space dengan adekuat, sehingga sangat penting untuk menemukan alat
pembersih interdental yang pasien suka dan akan gunakan.
Banyak alat pembersih interdental tersedia untuk pasien. Dokter gigi mungkin
perlu untuk mencoba beberapa alat tersebut sebelum menemukan salah satu
yang sesuai dengan pasien
Pada umumnya, sikat atau alat terbesar yang sesuai masuk kedalam space
akan membersihkan paling efisien.
Pemijatan gingiva
Memijat gingiva dengan sikat gigi atau pembersih interdental akan menghasilkan
penebalan epitel, meningkatkan keratinisasi, dan meningkatkan aktivitas mitotik
epitel dan jaringan ikat. Keratinisasi bertahap terjadi hanya pada gingiva rongga
mulut dan tidak pada area yang lebih mudah terserang mikroba: epitel sulcular dan
area interdental dimana terdapat gingiva col.
Penebalan epitel, peningkatan keratinisasi, dan peningkatan sirkulasi darah
tidak menunjukkan keuntungan untuk mengembalikan kesehatan gingiva.
Peningkatan kesehatan gingiva berhubungan dengan stimulasi interdental lebih
menghasilkan penghilangan plak daripada pemijatan gingiva. Selain itu, penggunaan
obat kumur kemoterapi untuk memperbaiki kesehatan gingiva dalam jangka pendek
pada saat tidak terdapatnya prosedur mekanis kebersihan rongga mulut. Data tersebut
menegaskan pentingnya penghilangan plak daripada stimulasi atau peningkatan
ketebalan permukaan keratin pada program kontrol plak.
Irigasi oral
Irigasi supragingiva
Irigasi oral yang digunakan setiap hari dirumah bekerja dengan tekanan tinggi, aliran
air yang stabil atau bergelombang melalui lubang ke permukaan gigi. Paling sering,
alat dengan pompa tekanan,. Irigasi oral membersikan bakteri dan debris yang tidak
melekat dari rongga mulut lebih efektif daripada sikat gigi dan obat kumur. Irigator
khususnya berguna untuk menghilangkan debris dari area yang tidak dapat diakses
sekitar alat orthodontic dan prothesa cekat. Ketika digunakan sebagai tambahan pada
menyikat gigi, alat tersebut mempunyai pengaruh yang menguntungkan pada
kesehatan periodontal dengan mengurangi akumulasi plak dan kalkulus dan
mengurangi inflamasi dan kedalaman poket.
Teknik
1. Penggunaan yang paling umum dari ujung irrigator adalah lubang plastic
dengan sudut 90 derajat pada ujung., menempel pada pompa yang
menyebabkan gerakan bergelombang dari air dengan kecepatan yang bisa
diatur. Pasien harus diberi instruksi untuk menyemprot daerah papilla
proksimal, dan tahan selama 10 sampai 15 detik, kedua telusuri sepanjang
margin gingiva sampai proksimal space selanjutnya, dan ulangi prosedur
tersebut.
2. Irigator harus digunakan dari permukaan bukal dan lingual
3. Selama pasien menyemprot semua space proksimal pada seluruh gigi-geligi,
tempat air untuk irrigator akan kosong.
4. Pasien dengan inlamasi gingiva biasanya dimulai pada tekanan rendah dan
kemudian dapat meningkatkan tekanan sampai sedang untuk meingkatkan
kesehatan jaringan.
Irigasi gingiva
Irigasi gingiva dilakukan pada tempat praktek dokter gigi ataupun dirumah oleh
pasien, khusunya jika bahan antimkroba digunakan, menunjukkan terapi yang
spesifik. Tindakan ini dilakukan dengan menempatkan ujung irrigator pada poket
periodontal, ujung dimasukkan setidaknya 3 mm, menggunakan ujung yang lunak.
Irigasi yang dilakukan pada tempat praktek, juga disebut lavage atau pembilasan
poket periodontal, sebagai perawatan setelah skaling dan root planing, tidak
menunjukkan peningkatan penyembuhan secara klinis, dan tidak terdapat data yang
mendukung penggunaannya akan menghasilkan manfaat terapetik.
Irigasi subgingiva dilakukan dengan irrigator oral menggunakan larutan
klorheksidin dengan sepertiga kekuatan, digunakn secara rutin di rumah dan setelah
skaling, root planing dan terapi irigasi di tempat praktek; menghasilkan perbaikan
signifikan pada gingiva dibandingkan dengan kontrol. Irigasi subgingiva
menghilangkan lebih dari setengah plak subgingiva dan mencapai separuh kedalaman
poket, sampai 7 mm, lebih jauh ke apikal daripada sikat gigi atau dental floss. Data
tersebut menunjukkan bahwa pasien akan mendapatkan keuntungan dari penggunaan
irigasi subgingiva setiap hari, khususnya pada tempat yang sulit seperti furkasi dan
poket yang berkurang
Teknik. Ujung irigator karet yang lembut paling berguna untuk irigasi subgingiva
dan dapat dimasukkan kedalam poket. Ini dapat mengurangi tekanan dan aliran air.
Penetrasi yang efektif dari bahan irigasi naik hingga 70% pada stimulasi laboratorium
ketika menggunakan ujung karet yang lembut.
Ujung irigasi subgingiva harus dimasukkan dengan hati-hati ke dalam poket
atau area furkasi, 3 mm jika memungkinkan, dan setiap poket harus dibilas untuk
beberapa detik.
Rekomendasi
Irigasi supragingiva dapat mengurangi inflamasi gingiva dan lebih mudah pada
beberapa pasien daripada menggunakan alat pembersih interdental.
Irigasi supragingiva dengan ujung khusu untuk poket yang dalam dan area
furkasi efektif jika digunakan setiap hari sebagai bagian dari perawatan rutin di
rumah.
Pasien yang memerlukan premedikasi antibiotik pada prosedur perawatan
gigi tidak menggunakan alat irigasi subgingiva.
Kontrol karies
Karies gigi, khususnya karies akar, dapat menjadi suatu masalah untuk pasien
periodontal karena kehilangan perlekatan yang berhubungan dengan proses penyakit
dan prosedut terapi periodontal. Karies akar berkembang melalui proses yang sama
dengan karies pada mahkota, melibatkan siklus bergantian dari demineralisasi dan
remineralisasi permukaan dan faktor resiko lain yang berhubungan dengan makanan
dan aliran saliva. Proses demineralisasi membutuhkan fermentasi karbohidrat pada
plak oleh bakteri, menghasilkan kehilangan mineral dari permukaan akar. Spesie
Lactobacillus dan Streptococcus terlibat pada proses karies akar, seperti pada karies
mahkota. Perbedaan utama adalah jumlah bahan organic pada permukaan akar lebih
besar daripada pada enamel, sehingga ketika demineralisasi terjadi, matriks organik-
terutama kolagen-terekspos. Bahan organic kemudian terpecah oleh enzim bakteri,
menghasilkan destruksi yang cepat dari permukaan akar.
Fluoride bekerja terutama oleh efek topical untuk mencegah proses karie,
apakah pada enamel, sementum, atau dentin. Konsentrasi yang rendah dari fluor
topical penghambat demineralisasi, meningkatkan remineralisasi, dan menghambat
aktivitas enzim pada bakteri dengan mengasamkan sel.
Keuntungan pasien dewasa dari pencegahan karies akar yang diberikan oleh
topical fluour konsentrasi rendah yang ada dalam pasta gigi atau aplikasi topical
lainnya.Hal itu juga menunjukkan bahwa penggunaan pasta gigi fluour yang
mengandung 5000 ppm fluour lebih efektif dalam menghambat aktivitas lesi karies
akar daripada level fluour 1100 ppm yang ditemukan pada pasta gigi konvensional.
Rekomendasi
Semua pasien periodontal harus diberi dorongan untuk menggunakan pasta
gigi yang mengandung fluour, 1000 sampai 1100 ppm setiap hari untuk
mengurangi demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi permukaan gigi.
Pasien dengan resiko tinggi karies, termasuk dengan riwayat lesi akar atau lesi
aktif, harus menggunakan konsentrasi yang lebih tinggi pasta gigi yang
mengandung fluour atau gel, 5000 ppm setiap hari hingga resiko karies
terkontrol.
Pertimbangan lain pada kontrol karies seperti makanan dan bekurangnnya
aliran saliva, harus dievaluasi seperti pada semua pasien.
Kontrol plak kimia dengan obat kumur
Peningkatan pemahaman dari sifat infeksius penyakit gigi secara dramatis meningkat
pada metode kimia untuk kontrol plak dan menjanjikan perkembangan dalam
pencegahan dan kontrol penyakit. ADA Council on Scientific Affairs menggunakan
program untuk persetujuan bahan kontrol plak. Bahan harus dievaluasi pada placebo-
uji coba klinis terkontrol selama 6 bulan atau lebih yang menunjukkan perbaikan
secara signifikan kesehatan gingiva dibandingkan dengan kontrol. ADA telah
menyatakan dua bahan untuk terapi gingivitis: obat kumur larutan klorheksidin
diglukonat dan obat kumur essensial.
Prescription Klorheksidine Rinse
Bahan yang menunjukkan antibakteri paling positif adalah klorheksidin,
diguanidoheksan dengan sifat antiseptic. Beberapa penelitian klinis lain menjelaskan
bahwa penemuan awal dua kali sehari berkumur dengan 10 ml 0,2% larutan aqua
klorheksidin diglukonat hampir sempurna menghambat perkembangan plak gigi,
kalkulus, dan gingivitis pada model manusia untuk uji coba gingivitis. Penelitian
klinis selama beberapa bulan melaporkan pengurangan plak 45% sampai 61% dan
lebih penting lagi pengurangan gingivitis 27% sampai 67%.
Nonprescription Essentiall Oil Rinse
Obat kumur esensial mengandung thymol, eucalyptol, mentol nda metilsalisilat.
Sediaan tersebut dievaluasi dalam penelitian klinis jangka panjang dan menunjukkan
pengurangan plak 20% sampai 35% dan pengurangan gingivitis 25% sampai 35%.
Tipe obat kumur ini mempunyai riwayat panjang dalam penggunaan setiap hari dan
keamanan sejak abad 19, dan banyak pasien menggunakan produk ini selama
beberapa dekade. Produk tersebut mengandung alcohol (hingga 24% tergantung
sediaan), sehingga beberapa pasien dan dokter gigi memperhatikan penggunaannya.
Bukti klinis yang terbatas menunjukkan bahwa penggunaan rutin obat kumur
essensial mungkin efektif sebagai pembilas pada pasien dengan gingivitis.
Produk lain
Sediaan yang mengandung triklosan menunjukkan beberapa keefektifan dalam
mengurangi plak dan gingivitis. Tersedia dalam bentuk pasta gigi, dan komposisi
aktif yang lebih effektif bila dikombinasikan dengan zink sitrat atau kopolimer
methoxyethylen.
Kontrol plak kimia menunjukkan efektif untuk pengurangan plak dan
perbaikan luka dalam penyembuhan setelah bedah periodontal. Baik klorheksidin dan
minyak essensial obat kumur mempunyai efek positif yang signifikan jika digunakan
setelah bedah periodontal selama 1 sampai 4 minggu.
Rekomendasi
Kontrol plak kimia dapat sebagai tambahan prosedur kontrol plak mekanis
Sediaan flour penting untuk kontrol karies pada pasien periodontal
Obat kumur antimikroba akan mengurangi gingivitis pada pasien periodontal
Obat kumur klorheksidin dapat digunakan sebagai tambahan kontrol plak
selama terapi Fase I, pada pasien dengan masalah kekambuhan, untuk kontrol
plak yang tidak efektif dengan berbagai alasan, untuk beberapa penyakit
membrane mukosa yang tidak umum, dan untuk penggunaan setelah bedah
mulut atau periodontal.
Obat kumur esensial efektif tapi tingkatnya lebih rendah daripada
klorheksidin. Menguntungkan kareana mempunyai efek samping yang sedikit
dan tersedia tanpa resep.
Irigator oral digunakan dengan larutan bahan antimikroba efektif mengurangi
gingivitis
Sediaan obat kumur juga tersedia dengan tanpa kandungan alcohol, yang lebih
disukai beberapa pasien dan dokter gigi.
Penggunaan obat kumur kosmetik dan berkumur sebelum menyikat gigi tidak
digunakan sebagai pengganti penghilangan plak secara mekanis dan kimiawi
tapi dapat berguna jika pasien mendapatkan keuntungan dari penggunaannya
Disclosing agent
Disclosing agents merupakan larutan yang dapat mewarnai deposit bakteri pada
permukaan gigi, lidah, dan gingiva. Dia dapat digunakan sebagai alat edukasi dan
motivasi untuk memperbaiki efisiensi prosedur kontrol plak.
Larutan tersedia secara komersial. Larutan diaplikasikan pada gigi sebagai
konsentrat pada cotton swab atau dilarutkan pada obat kumur. Mereka biasanya
menghasilkan pewarnaan yang lebih pada bakteri plak, gingiva, lidah, bibir, dan jari.
Frekuensi penghilangan plak
Pada lingkungan terkontrol dari penelitian klinis, dimana individu yang sudah dilatih
dengan baik untuk menghilangkan semua plak yang terlihat, kesehatan gingiva dapat
dipertahankan melalui pembersihan dengan sikat gigi, floss dan tusuk gigi setiap 24
sampai 48 jam. Tapi, kebanyakan pasien, jauh dari tujuan tersebut. Perawatan rutin di
rumah setiap harinya rata-rata kurang dari 2 menit dan menghilangkan hanya 40%
dari plak. Telah dilaporkan bahwa peningkatan penghilangan plak dan oleh karena itu
peningkatan kesehatan periodontal berhubungan dengan peningkatan frekuensi
menyikat gigi dua kali per hari. Pembersihan tiga atau empat kali per hari tidak
memperbaiki kondisi periodontal lebih lanjut.
Rekomendasi
Perlu ditekankan pembersihan gigi sehari sekali dengan alat-alat yang
diperlukan
Jika kontrol plak tidak adekuat, menyikat gigi dua kali sehari akan membantu
Edukasi dan motivasi pasien
Pada terapi periodontal, kontrol plak memiliki dua tujuan penting: Untuk
meminimalisir inflamasi gingiva dan untuk mencegah kekambuhan atau
perkembangan penyakit periodontal dan karies. Penghilangan plak secara mekanis
setiap hari oleh pasien, mencakup penggunaan bahan antimikroba yang tepat,
merupakan satu-satunya tindakan praktis untuk meningkatkan kesehatan mulut dalam
jangka waktu yang panjang. Prosesnya membutuhkan ketertarikan dari pasien pada
edukasi dan instruksi dari dokter gigi yang diikuti dengan dorongan dan penguatan.
.
Motivasi untuk kontrol plak efektif
Ketika dokter gigi dan pasiennya menentukan cara yang tepat, menyesuaikan dengan
teknik baru dalam kebiasaan. Memotivasi pasien untuk melakukan kontrol plak yang
efektif merupakan salah satu elemen paling kritis dan sulit untuk kesuksesan jangka
panjang pada terapi periodontal,. Ini membutuhkan komitmen dari pasien untuk
mengubah kebiasahan setiap hari dan kunjungan rutin untuk pemeliharaan dan
penguatan.
Pasien sering berhenti menggunakan cara menjaga kebersihan mulut yang
telah ditentukan dan gagal untuk kembali dalam kunjungan rutin pada tempat praktek
dokter gigi; lingkup masalah ini besar. Ini telah menunjukkan bahwa pasien berhenti
menggunakan pembersih interproksimal dalam waktu yang sangat pendek.
Ini merupakan tanggung jawab sebagai seorang dokter gigi untuk memberikan
informasi tentang penyakit periodontal, efeknya dan tanggung jawab pasien dalam
mencapai dan mempertahankan kesehatan rongga mulut. Keterampilan manual harus
dikembangkan dan digunakan untuk melakukan cara kontrol plak yang efektif. Selain
itu, pasien harus mengerti peran dokter gigi dalam merawat dan memelihara
kesehatan periodontal. Jik tidak, kesuksesan jangka panjang dari perawatan sangat
kecil kemungkinannya. Proses untuk mengubah kebiasaan sehari-hari dimulai dengan
mengedukasi pasien tentang kesehatan dan penyakit periodontal, mengembangkan
strategi kontrol plak yang dapat diterima, dan member penguatan positif dalam
perilaku sehari-hari.
Sistem edukasi dan skoring
Banyak pasien percaya bahwa kunjungan ke praktek dokter gigi untuk perawatan
periodontal akan menghilangkan proses penyakit, Perawatan bukan merupakan proses
yang pasif, tapi merupakan kewajiban kita sebagai dokter gigi untuk mendidik dan
menguatkan tanggung jawab pasien untuk kesuksesan terapi dan pengobatan jangka
panjang. Kesadaran kesehatan masyarakat kita merupakan suatu keuntungan dengan
memperhatikan edukasi paisen. Kebanyakan pasien tahu bahwa gingivitis
dikarenakan mereka mendengar tentang itu di televise atau membaca di majalah atau
di internet, Mereka mau menghabiskan waktu dan uang untuk mencoba produk baru
seperti sikat gigi dan obat kumur. Mendidik atau mengedukasi pasien merupakan
proses yang harus bersifat individual berdasarkan kebutuhan dan tingkat pemahaman.
Pasien periodontal harus ditunjukkan bagaimana penyakit periodontal mempunyai
manifestasi dalam mulut mereka. Plak gigi yang diwarnai, perdarahan gingiva yang
meradang, dan demonstrasi probe periodontal yang dimasukkan ke dalam poket
merupakan demonstrasi yang menarik dari adanya pathogen dan gejala penyakit. Ini
juga merupakan nilai edukasi dari pasien untuk menjaga kebersihan mulut mereka
dan kondisi periodontal yang dicatat secara periodik sehingga perbaikan tindakan
dapat digunakan sebagai penguatan positif. Catatan kontrol plak dan indeks bleeding
poin merupakan indikasi yang mudah dan berguna untuk edukasi dan motivasi
pasien.
Plaque Control Record (Indeks O’Leary). Pasien menggunakan larutan disclosing
atau tablet dan memeriksa setiap permukaan gigi (kecuali permukaan oklusal) untuk
adanya atau tidak adanya plak yang diwarnai pada hubungan dentogingival. Plak
dicatat pada kotak dalam diagram untuk empat permukaan setiap gigi. Setelah semua
gigi diskor, jumlah indeks dijumlah untuk persentasi permukaan dengan plak dengan
memisahkan jumlah permukaan dengan plak dengan jumlah total permukaan yang
diskor dan kemudian dikalikan 100. Tujuan yang wajar untuk pasien adalah 10% atau
permukaan yang lebih sedikit dengan plak. Jika plak selalu ada pada area yang sama,
sediakan alat dan instruksi untuk meningkatkan tindakan pada area tersebut. Hal itu
sangat sulit untuk mencapai skor sempurna 0, sehingga pasien harus diberi
penghargaan untuk pencapaiannya.
Indeks bleeding point. Indeks bleeding point memberikan evaluasi perdarahan
gingiva pada sekitar gigi pada mulut pasirn. Retraksi pipi, dan tempatkan probe
periodontal 1mm ke dalam sulkus atau poket pada aspek distal dari gigi paling
posterior pada rahang. Pegang probe dengan ringan melewati panjang sulkus ke area
interproksimal mesial pada aspek fasial. Lanjutkan pada semua gigi pada kuadran
pada aspek fasial. Tunggu 30 detik, dan catat adanya perdarahan pada permukaan
distal, fasial dan mesial pada bagan. Ulangi pada aspek lingual dan palatal, sesuai
dengan perdarahan hanya untuk permukaan lingual, tidak untuk permukaan mesial
atau distal. Hasilnya dalam empat skor terpisah untuk setiap gigi dan tidak menilai
permukaan distal dan mesial dua kali. Ulangi langkah tersebut pada setiap kuadran.
Persentasi dari jumlah permukaan yang berdarah dijumlahkan dengan membagi
jumlah permukaan yang berdarah dengan jumlah total permukaan gigi *empat per
gigi) dan kemudian dikalikan dengan 100 untuk mengubah skor ke dalam persentasi.
Indeks ini dibuat untuk menunjukkan perdarahan gingiva daripada plak. Dan lagi,
tujuan dari 0% atau bleeding point yang lebih sedikit, tapi 0 adalah ideal. Jika sedikit
bleeding point terjadi secara berulang pada tempat yang sama, kontrol plak pada
tempat tersebut harus diperkuat atau diubah.
Signifikansi skor plak dan skor bleeding
Skor plak sangat membantu sebagai indicator kekooperatifan pasien dan keberhasilan
dengan prosedur kontrol plak setiap hari. Tapi, level plak sendiri tidak selalu
menggambarkan kesehatan gingiva atau resiko perkembangan penyakit, walaupun
plak sangat berhubungan dengan adanya gingivitis. Dalam istilah memprediksi
keberhasilan dalam mengontrol keradangan dan mengurangi kesempatan penyakit
untuk berkembang, bleeding merupakan indicator yang lebih baik. Walaupun
bleeding on probing bukan merupakan pengukuran yang spesifik dan sensitive dari
kesehatan, namun mempunyai korelasi negative yang kuat terhadap perkembangan
penyakit. Jika tidak terdapat bleeding atau perdarahan, menggambarkan kontrol plak
dan penatalaksanaan penyakit yang baik, tidak mungkin penyakit periodontal akan
berkembang.
Istruksi dan demonstrasi
Pasien dapat mengurangi kejadian plak dan gingivitis dengan pengulangan instruksi
dan dorongan yang lebih efektif daripada kebiasaan menjaga kebersihan mulut pasien
sendiri. Tapi, instruksi bagaiman membersihkan gigi harus lebih daripada demo yang
singkat dalam menggunakan sikat gigi. Ini merupakan prosedur yang sanat
membutuhkan partisipasi pasien, pengawasan yang hati-hati, kunjungan kembali,
hingga pasien menunjukkan bahwa dia terampil dalam melakukannya.
Berikan dorongan pada pasien untuk membersihkan gigi setidaknya sekali sehari.
Informasikan kepada mereka bahwa prosedur perawatan dirumah pada seluruh gigi-
geligi dilakukan selama 5 sampai 10 menit, dan untuk kasus perawatan periodontal
kompleks, prosedur perawatan dirumah mungkin dilakukan selama 30 menit. Pasien
harus mengatur waktu dan tempat yang sesuai dalam jadwal setiap hari untuk
melakukan prosedur tersebut. Instruksi kunjungan selanjutnya harus digunakan untuk
memperkuat atau mengubah instruksi sebelumnya, mencatat secara periodic status
kesehatan gingiva dan jumlah plak.
Rekomendasi
Daftar berikut ini menunjukkan beberapa strategi yang akan membantu dokter gigi
untuk mendidik atau mengedukasi dan memotivasi pasien
Berikan dorongan
Tunjukkan bagaimana alat bekerja, dan suruh pasien mempraktekkannya
Berikan contoh sehingga pasien tidak harus berhenti dan membeli produk;
Tunjukkan perbaikan pada kunjungan berikutnya, bahkan jika kecil
perbaikannya
Gunakan penguatan positif, ancaman tidak akan efektif
Kesimpulan
Semua pasien membutuhkan penggunaan rutin sikat gigi, baik manual atau
elektrik, setidaknya sekali sehari. Metode menyikat gigi harus menjangkau
pada margin gingiva dari semua permukaan gigi yang dapat dijangkau dan
perluasan sejauh mungkin kedalam permukaan proksimal.
Dental floss harus digunakan pada space interdental yang terisi gingiva.
Teknik membutukan pengerokan floss sekitar permukaan proksimal dan
memasukkan floss ke dalam sulkus, kemudian membersihkannya dengan
gerakan naik turun yang terkontrol.
Alat pembersih interdental seperti interproksimal brus, tusuk gigi, rubber tip
harus digunakan pada semua tempat dimana sikat gigi dan floss tidak dapat
menghilangkan plak dengan adekuat. Ini mencakup space embrasure yang
besar dan are furkasi.
Kontrol karies membutuhkan penggunaan pasta gigi dengan flour konsentrasi
rendah setiap hari. Obat kumur topical dan gel dengan konsentrasi tinggi atau
fluour harus digunakan jika pasien menunjukkan resiko karies
Irigasi subgingiva dirumah setiap hari mungkin merupakan piliha yang baik
untuk mengurangi keradangan dan pemeliharaan pada pasien dengan sisa
poket dalam dan dengan alat pembersih mekanis interdental. Keefektifan
irigasi ditingkatkan oleh penambahan klorheksidin atau ibat kumur esensial
pada air irigasi.
Bahan antimikroba kimia seperti klorheksidin dan minyak esensial dapat
digunakan untuk menghilangkan dan mengontrol infeksi pasien.
Penguatan praktek kontrol plak setiap hari dan kunjungan rutin ke dokter gigi
untuk pemeliharaan penting untuk keberhasilan kontol plak dan keberhasilan
terapi jangka panjang.
Recommended