View
23
Download
0
Category
Preview:
DESCRIPTION
bahasan tentang pemukiman
Citation preview
BAB 7ANALISIS KEBUTUHAN RUANGFASILITAS KAWASAN
7.1PERUMAHAN DAN PEMUKIMAN
Tujuan dan Sasaran Pengembangan Perumahan dan Pemukiman
adalah sebagai berikut :
Tujuan yang hendak dicapai :
Untuk menciptakan lingkungan perumahan dan pemukiman yang
memenuhi syarat hunian serta syarat perkotaan bagi semua
masyarakat sesuai dengan kemampuan sosial ekonomi dan budaya
serta aspirasinya.
Sasaran yang hendak dicapai adalah :
- Terpenuhinya kebutuhan rumah untuk setiap rumah tangga yang
disesuaikan tingkat kemampuan dan aspirasi tiap-tiap golongan
masyarakat,
- Terbentuknya lingkungan pemukiman perumahan yang layak dan
nyaman serta memiliki pula tingkat kemudahan yang memadai
dari system pelayanan kota secara keseluruhan,
- Terwujudnya pembangunan sektor perumahan sebagai :
- Faktor Utama dalam mewujudkan pola penyebaran dan
kepadatan penduduk,
- Faktor penunjang bagi kegiatan lainnya dalam kaitannya
dengan penyebaran tempat kerja dan saran pelayanan umum
lainnya.
Sesuai hasil perhitungan menurut penyebaran penduduk, maka
besarnya kebutuhan rumah sebagai berikut ;
RUMUS : U= L per orang
TP
Rencana Kawasan Pusat Niaga Terpadu dan Industri Pengolahan Entikong : Fakta dan Analisis _____ VII - 1
= 25% ruang terbukaU = Kebutuhan udara segar / orang / jam = 1,5 m3TP = Tinggi Plafond rata – rata = 2,7 mL per orang = Luas lantai per orang
Jadi kebutuhan luas lantai per-orang adalah =
1,5 m3= 0,55 m2 dibulatkan 0,60 m2
2,7 m
maka kebutuhan luas lahan perumahan :
= (0,60 m2 x jumlah penduduk )+ 25 %
= (0,60 m2 x 12.449 jiwa) x 25 %
= 7.469,4 m2 +1.867,35
= 9,5 ha
Tabel 7.1
Fasilitas Perumahan Dan Pemukiman
No Jenis Bangunan Luas lahan
1 Rumah (pemukiman Penduduk) 9,5 Ha
Total lahan yang dipergunakan 9.5 Ha
7.2PEMERINTAHAN DAN PELAYANAN UMUM
Kota sebagai pusat kegiatan pelayanan serta tempat
terkonsentrasinya penduduk dengan segala aktifitasnya, ditinjau dari
tingkat pelayanan relatif bervariasi.
Variasi tingkat pelayanan tersebut ditentukan oleh beberapa factor,
antara lain factor fungsi kota, factor lokasi, factor pemanfaatan ruang
kota, factor intensitas kegiatan perkotaan serta factor tingkat
konsentrasi penduduk.
Dalam perencanaan kawasan tersebut, tingkat pelayanan kegiatan
digunakan pendekatan berdasarkan skala pelayanan lingkungan/
kota, yaitu lebih berperan dalam meningkatkan pelayanan kotanya
sendiri, dalam artian harus dapat memberikan bentuk kota yang
Rencana Kawasan Pusat Niaga Terpadu dan Industri Pengolahan Entikong : Fakta dan Analisis _____ VII - 2
optimal baik dari aspek pemamfaatan intensitas ruang/lahan ataupun
kelengkapan sarana penunjangnya / fasilitas pelayanan kota.
Guna tercapainya hal tersebut perlu dipersiapkan dalam rencana
pengembangan kotanya beserta beberapa instrumen pelayanan
didalamnya seperti jaringan jalan, airbersih, telekomunikasi,
penerangan, utilitas kota, serta beberapa sarana kegiatan. Kapasitas
pelayanan harus juga disesuaikan pada tingkat pemerataan
pelayanan penduduk sebagai sarana pendukungnya, hal ini akan
menciptakan kondisi efektifitas dan efisiensi daya layanan,
mempermudah mobilitas penduduk kota dalam menikmati jasa
pelayanan kegiatan yang disediakan.
Berdasarkan data jumlah penduduk saat ini, maka kebutuhan luas
lahan fasilitas pemerintahan dan pelayanan umum, sebagai berikut :
1. Balai Pertemuan dan Pos Hansip
2.500 jiwa = 36.000 m2
12.449 jiwa = ( 12.449 : 2500 ) x 36.00 m2
= 179, 27 m2
2. Kantor Kelurahan ( kantor aparatur pemerintahan )
30.000 jiwa = 5.00 m2
12.449 jiwa = ( 12.449 : 30.000 ) x 5.00 m2
= 207,48 m2
3. Pos Polisi
30.000 jiwa = 1.00 m2
12.449 jiwa = ( 12.449 : 30.000 ) x 1.00 m2
= 41,50 m2
4. Kantor Pos Pembantu
30.000 jiwa = 1.00 m2
12.449 jiwa = ( 12.449 : 30.000 ) x 1.00 m2
= 41,50 m2
Rencana Kawasan Pusat Niaga Terpadu dan Industri Pengolahan Entikong : Fakta dan Analisis _____ VII - 3
5. Pos Pemadam Kebakaran
30.000 jiwa = 2.00 m2
12.449 jiwa = ( 12.449 : 30.000 ) x 2.00 m2
= 82,99 m2
6. Parkir Umum
30.000 jiwa = 1.000 m2
12.449 jiwa = ( 12.449 : 30.000 ) x 1.000 m2
= 414.97 m2
7. Gedung Serbaguna
30.000 jiwa = 1.000 m2
12.449 jiwa = ( 12.449 : 30.000 ) x 1.000 m2
= 414.97 m2
Tabel 7.2
Jenis Pasilitas Pemerintahan dan Pelayanan Umum
No Jenis Bangunan Luas Lahan
1 Balai Pertemuan dan Pos Hansip 179.27 M2
2 Kantor Kelurahan 207.48 M2
3 Pos Polisi 41.50 M2
4 Pos Pembantu 41.50 M2
5 Pos Pemadam Kebakaran 82.99 M2
6 Area Parkir Umum 414.97 M2
7 Gedung Serbaguna 414.97 M2
Total lahan yang dipergunakan 1.382,68 M2
7.3 PEREKONOMIAN
a. Tujuan dan Sasaran
Tercapainya keseimbangan antara arus pengadaan dan
permintaan barang dan jasa, sehinnga diharapkan akan
terciptanya keselarasan, keseimbangan, persediaan harga yang
wajar dan terjangkau oleh semua golongan lapisan masyarakat.
b. Kebutuhan Lahan
Rencana Kawasan Pusat Niaga Terpadu dan Industri Pengolahan Entikong : Fakta dan Analisis _____ VII - 4
Perkiraan kebutuhan sarana lahan untuk aktifitas perekonomian
akan disesuaikan dengan perkembangan dan prediksi
pertumbuhan jumlah penduduk serta ruang yang tersedia.
c. Kebijaksanaan Pengembangan
Pengembangan kawasan perdagangan dan jasa tersebut
dibedakan berdasarkan dua skala pelayanan, antara llain ;
- Skala Regional/ kota, perencanaan diarahkan pada pusat
kota yang yang merupakan central businis districk berupa
pusat perdagangan jasa dan industri berat, pada zona ini
biasanya terdapat pula atau berdekatan dengan pusat
pemerintahan,
- Skala Lingkungan, perencanaan diarahkan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat sehari-hari, missal pertokoan ( ruko )
7.3.1. Perdagangan Skala Regional/ Kota
Analisis perhitungan luas lahan :
1. Central Business Districk = (luas lahan toko dan
lingkungan + Pusat
perbelanjaan + industri besar ) = 5975.52
m2 + 3734,7 m2 + 87147.3 m2
Total luas lahan CBD = 96.856,82 m2
2. Pertokoan dan Minimaeket = (Warung serba guna dan
lingkungan + Pasar Rakyat )
= 4979.6 m2 + 5602.05
= 10.581,65 m2
3. Pasar Rakyat
30.000 jiwa = 13.500 m2
12.449 jiwa = ( 12.449 : 30.000 ) x 13.500 m2
= 5.602,05 m2
Tabel 7.3
Rencana Kawasan Pusat Niaga Terpadu dan Industri Pengolahan Entikong : Fakta dan Analisis _____ VII - 5
FASILITAS PERDAGANGAN SKALA REGIONAL/ KOTA
No Jenis Bangunan Luas Lahan
1 Central Busnis Districk 96.856,82 M2
2 Pertokoan dan
Minimarket
10.581,65 M2
3 Pasar Rakyat 5.602,05 M2
Total lahan yang dipergunakan 107.438,47 M2
7.3.2. Pertokoan dan Lingkungan
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, unit pertokoan
digolongkan dalam zona perdagangan dalam skala lingkungan. Maka
dalam perencanaan akan dialokasikan berdekatan dengan unit-unit
perumahan dan pemukiman hal ini dilakukan untuk memperpendek
skala pelayanan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan harian.,
Berdasarkan data jumlah penduduk yang ada maka kebutuhan lahan
akan pertokoan sebagai berikut ;
1. Toko dan Lingkungan ( hijau )
2.500 jiwa = 1.200 m2
12.449 jiwa = ( 12.449 : 2.500 ) x 1.200 m2
= 5.975, 52m2
2. WASERBA dan Lingkungan ( hijau )
250 jiwa = 1.00 m2
12.449 jiwa = ( 12.449 : 250 ) x 100 m2
= 4.979,6 m2
Tabel 7.4
Fasilitas Pertokoan dan Lingkungan
No Jenis Bangunan Luas Lahan
1 Toko dan Lingkungan Hijau 5.975,52 M2
2 Waserba dan Lingkungan
Hijau
4.979,6 M2
Total lahan yang
dipergunakan
10.955,12 M2
Rencana Kawasan Pusat Niaga Terpadu dan Industri Pengolahan Entikong : Fakta dan Analisis _____ VII - 6
7.3.3. Industri
a. Tujuan dan Sasaran
- Mengurangi atau menghindari adanya pencemaran lingkungan
baik pencemaran air, udara dan tanah sebagai dampak
kegiatan industri,
- Menciptakan pola penyebaran/ pengalokasian zona industri
yang mampu menghindari dari gangguan lingkungan seperti
kemacetan lalu lintas, kebisingan, dll.
b. Kebutuhan Lahan
Kebutuhan luasan lahan industri dapat disesuaikan dengan
peraturan/ ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah
setempat.
c. Kebijaksanaan Pengembangan
Industri yang sebaiknya dibangun pada kawasan pengembangan
tersebut adalah :
- Industri yang kadar polusi yang dihasilkan rendah,
- Industri dengan menggunakan teknologi maju,
- Industri yang tidak banyak membutuhkan lahan yang cukup
luas
Lokasi sebaiknya dilengkapi dengan sistem transportasi / hubungan
dengan zona lainnya serta tersedianya prasarana dan sarana yang
memadai.
Perhitungan Luas Lahan Industri
A. Industri kecil
Kapasitas/Jumlah pekerja = 19 orang
Luas lantai = 15m2/pekerja
= 15m2 x 19 pekerja
= 285 m2
Rencana Kawasan Pusat Niaga Terpadu dan Industri Pengolahan Entikong : Fakta dan Analisis _____ VII - 7
Ruang ganti Pekerja = 11m2 x 19 pekerja
= 209m2
Ruang Penelitian dan
Pengembangan = 13m2 X 19 pekerja
= 247m2
Ruang Perkakas Manual
dan mesin –mesin kecil = 256.2m2 x 19 pekerja
= 4867.8m2
Ruang Peralatan Kantor
Dan Pengepakan = 32.5m2 x 19 pekerja
= 617.5m2
TOTAL LUAS LAHAN = 6.226.3m2
B. Industri Sedang
Kapasitas/Jumlah pekerja = 29 orang
Luas lantai = 30m2/pekerja
= 30m2 x 29 pekerja
= 870 m2
Ruang ganti Pekerja = 11m2 x 29 pekerja
= 319 m2
Ruang Penelitian dan
Pengembangan = 13m2 X 29 pekerja
= 377 m2
Ruang Perkakas Manual
dan mesin –mesin = 256.2m2 x 29 pekerja
= 7429.8 m2
Ruang Peralatan Kantor
Dan Pengepakan = 32.5m2 x 29 pekerja
= 942.5 m2
Rencana Kawasan Pusat Niaga Terpadu dan Industri Pengolahan Entikong : Fakta dan Analisis _____ VII - 8
LUAS LAHAN = 9.938.3 m2
Luas bangunan tambahan dan sirkulasi
Ruang Produksi 60% = 5962.98 m2
Kantor 10 % = 993.83 m2
Gudang 20 % = 1987.66 m2
Pelengkap 9 % = 894.45 m2
Total Luas Lahan Industri Sedang = 19.777.22
C. Industri Menengah
Kapasitas/Jumlah pekerja = 100 orang
Luas lantai = 33 m2/pekerja
= 33 m2 x 100 pekerja
= 3300 m2
Ruang ganti Pekerja = 11m2 x 100 pekerja
= 1100 m2
Ruang Penelitian dan
Pengembangan = 13 m2 X 100 pekerja
= 1300 m2
Ruang Perkakas Manual
dan mesin –mesin = 256.2 m2 x 100 pekerja
= 25620 m2
Ruang Peralatan Kantor
Dan Pengepakan = 32.5 m2 x 100 pekerja
= 3250 m2
LUAS LAHAN = 34.570 m2
Rencana Kawasan Pusat Niaga Terpadu dan Industri Pengolahan Entikong : Fakta dan Analisis _____ VII - 9
Luas bangunan tambahan dan sirkulasi
Ruang Produksi 60% = 20742 m2
Kantor 10 % = 3457 m2
Gudang 20 % = 6914 m2
Pelengkap 9 % = 3111,3m2
Total Luas Lahan Industri Menengah = 68.794.3
D. Industri besar
Kapasitas/Jumlah pekerja = 100 orang
Luas lantai = 80 m2/pekerja
= 80 m2 x 100 pekerja
= 8000 m2
Ruang ganti Pekerja = 11m2 x 100 pekerja
= 1100 m2
Ruang Penelitian dan
Pengembangan = 13 m2 X 100 pekerja
= 1300 m2
Ruang Perkakas Manual
dan mesin –mesin = 256.2 m2 x 100 pekerja
= 25620 m2
Ruang Peralatan Kantor
Dan Pengepakan = 32.5 m2 x 100 pekerja
= 3250 m2
LUAS LAHAN = 39270 m2
Luas bangunan tambahan dan sirkulasi
Rencana Kawasan Pusat Niaga Terpadu dan Industri Pengolahan Entikong : Fakta dan Analisis _ VII - 10
Ruang Produksi 60% = 32562 m2
Kantor 10 % = 3927 m2
Gudang 20 % = 7854 m2
Pelengkap 9 % = 3534,3 m2
Total Luas Lahan Industri besar = 87.147.3 m2
Tabel 7.5
Fasilitas Zona Industri
No Jenis Bangunan Luas Lahan
1 Industri Kecil 6.226,3 M2
2 Industri Sedang 19.777,22 M2
3 Industri Menengah 87.794,3 M2
4 Industri Berat 87.147,3 M2
Total lahan yang
dipergunakan
282.513,12 M2
7.4 Pendidikan
a. Tujuan dan Sasaran
Penyebaran sarana pendidikan yang disesuaikan dengan
penataan hirarki pelayanannya serta sinkronisasi dengan kawasan
zona / jalur pelayanan,
b. Kebutuhan Lahan
Perkiraan kebutuhan sarana lahan untuk aktifitas pendidikan akan
disesuaikan dengan perkembangan dan prediksi pertumbuhan
penduduk berdasar jumlah usia sekolah serta ruang yang tersedia.
c. Kebijaksanaan Pembangunan
- Penyebaran unit sarana pendidikan disesuaikan dengan jumlah
penduduk usia sekolah, sarana pendidikan tersebut
direncanakan meliputi sarana pendidikan untuk Sekolah Taman
Rencana Kawasan Pusat Niaga Terpadu dan Industri Pengolahan Entikong : Fakta dan Analisis _ VII - 11
Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekola Menengah, Pertama, dan
Sekolah Menengah Umum,
- Pembangunan sarana pendidikan dapat dilakukan oleh
Pemerintah Daerah atau Swasta yang memenuhi persyaratan.
Keterlibatan peran swasta dalam pembangunan sarana
pendidikan akan sangat membantu pemerintah dalam
menyediakan sarana pendidikan.
Berdasarkan data jumlah penduduk yang telah ada, maka luasan
sarana pendidikan dapat disimpulkan sebagai berikut ;
1. Taman Kanak – kanak
1.000 jiwa = 2 kelas = 8.00 m2
12.449 jiwa = 12.449 : 1000 = 12.45 kelas
Luas lahan = ( 12,45 kelas : 2 kelas ) x 8.00 m2
= 560 m2
2. Sekolah Dasar
1.600 jiwa = 6 kelas = 2.400 m2
12.449 jiwa = 12.449 : 1.600 = 8 kelas
Luas lahan = ( 8 kelas : 6 kelas ) x 2.400 m2
= 3.200 m2
3. Sekolah Menengah Pertama
6.000 jiwa = 6 kelas ( pagi dan sore ) = 1.800 m2
12.449 jiwa = 12.449 : 6.000 = 2.1 kelas
Luas lahan = ( 2.1 : 2 kelas ) x 1.800 m2
= 1.890 m2
4. Sekolah Menengah Umum
6.000 jiwa = 6 kelas ( pagi dan sore ) = 1.800 m2
12.449 jiwa = 12.449 : 6.000 = 2.1 kelas
Luas lahan = ( 2.1 : 2 kelas ) x 1.800 m2
= 1.890 m2
Tabel 7.6
Fasilitas Pendidikan
Rencana Kawasan Pusat Niaga Terpadu dan Industri Pengolahan Entikong : Fakta dan Analisis _ VII - 12
No Jenis Bangunan Luas Lahan
1 Taman Kanak-kanak 560 M2
2 Sekolah Dasar 3.200 M2
3 Sekolah menengah Pertama 1.890 M2
4 Sekolah Menengah Umum 1.890 M2
Total Luas lahan yang dipergunakan 7.540 M2
7.5 Peribadatan
Berdasarkan data jumlah penduduk yang telah ada, maka luasan
sarana peribadatan dapat disimpulkan sebagai berikut ;
1. Rumah Ibadah
30.000 jiwa = 1.750 m2
12.449 jiwa = ( 12.449 : 30.000 ) x 1.750 m2
= 726,2 m2
Tabel 7.7
Fasilitas Peribadatan
No Jenis Bangunan Luas Lahan
1 Rumah Ibadah (Mesjid dan Gereja) 726,2 M2
Total Luas lahan yang dipergunakan 726.2 M2
7.6 Kesehatan
a. Tujuan dan Sasaran
Melayani dan memenuhi kebutuhan penduduk akan fasilitas sarana
kesehatan
b. Kebutuhan Lahan
Perkiraan kebutuhan sarana lahan untuk aktifitas kesehatan akan
disesuaikan dengan perkembangan dan prediksi pertumbuhan
penduduk serta ruang yang tersedia.
Rencana Kawasan Pusat Niaga Terpadu dan Industri Pengolahan Entikong : Fakta dan Analisis _ VII - 13
c. Kebijaksanaan Pegembangan
Dalam perencanaan dan pengembangan sarana kesehatan
diarahkan pada pengalokasian zona fasilitas berdekatan dengan
unit-unit perumahan dan pemukiman sehingga akan terciptanya
skala jarak pelayanan. Jenis fasilitas yang akan direncanakan
Rumah Sakit Umum Klas B. Mengacu pada Standar Direktorat
Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI Th 1991
(Tentang Standar Perencanaan Pokok-pokok Pedoman Rumah Sakit
Umum Klas B) yang terdiri dari unit-unit pelayanan medik dan non
medik seperti berikut :
1. Unit Poliklinik (terdiri dari 16 Poli) 120 jiwa / Pelayanan / hari
Luas Lahan = 990 m2
2. Unit Emergency Pelayanan 24 jam
Luas Lahan = 278 m2
3. Instalasi Perawatan Intensif (ICU) Pelayanan 24 jam
Luas Lahan = 455 m2
4.Instalasi Rawat Inap (terdiri dari 4 unit)
Luas lahan/unit = 595 m2
(Total lahan IRNA 4 Unit x 595 = 2380 m2)
5.Unit Kebidanan dan Kandungan
Luas lahan = 800m2
6.Unit Bedah Pusat (operasi)
Luas lahan = 683 m2
7. Unit Farmasi
Luas Lahan = 351 m2
8. Unit Pusat Steril (CSSD)
Luas Lahan = 323 m2
9. Unit Laboratorium
Luas Lahan = 304 m2
10. Unit Fisioterapi
Luas Lahan = 278 m2
11.Unit Radiologi
Rencana Kawasan Pusat Niaga Terpadu dan Industri Pengolahan Entikong : Fakta dan Analisis _ VII - 14
Luas Lahan = 426 m2
12. Unit Adm dan Catatan Medik (medical Recard)
Luas Lahan = 294 m2
13.Kamar Jenazah
Luas lahan = 171m2
14.Unit Instalasi Gizi / Dapur
Luas Lahan = 409 m2
15.Unit Cuci (Loundry)
Luas lahan = 411 m2
16.Unit Bengkel dan Mekanikal Elektrikal (Work Shop)
Luas Lahan = 232 m2
Total lahan yang terbangun 8.785 m2
Tabel 7.8
Fasilitas Kesehatan
No Jenis Bangunan Luas Lahan
1 Poliklinik 990 M2
2 Unit Emergency 278 M2
3 Instalasi Perawatan Intensif 455 M2
4 Instalasi Rawat Inap (4 Lokal) 2.380 M2
5 Unit Kebidanan dan Kandungan 800 M2
6 Unit Bedah Pusat 683 M2
7 Unit Farmasi 351 M2
8 Unit Pusat steril 323 M2
9 Unit Labolatorium 304 M2
10 Unit Fisioterapi 278 M2
11 Unit Radiologi 426 M2
12 Unit Adm dan catatan Medik 294 M2
13 Kamar Jenazah 171 M2
14 Unit Instalasi Gizi / dapur 409 M2
15 Unit Cuci /Loundry 411 M2
16 Unit Bengkel Mekanikal 232 M2
Total lahan yang dipergunakan 8.785 M2
Rencana Kawasan Pusat Niaga Terpadu dan Industri Pengolahan Entikong : Fakta dan Analisis _ VII - 15
Total Peruntukan lahan yang perlukan untuk standar Rumah
Sakit Klas B (Mengacu pada Standar Direktorat Jenderal
Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI Th 1997 (Tentang
Standar Perencanaan Pokok-pokok Pedoman Rumah Sakit Umum
Klas B) seluas 3.5 Ha. Namun Luasan yang terbangun 8785 m2.
dan sisa dari lahan tersebut diperuntukan untuk pengembangan
rumah sakit , ruang hijau dan jalan lingkungan rumah sakit
(pedestrian).parkir kendaraan dll.
7.7. Olah Raga dan Ruang Terbuka
a. Tujuan dan Sasaran
Memanfaatkan potensi lahan terbuka / hijau sebagai sarana olah
raga dan sekaligus berfungsi sebagai paru-paru kota penyaringan
kualitas udara alami sebagai akibat aktifitas perkotaan.
b. Kebutuhan Lahan
Perkiraan kebutuhan sarana lahan untuk aktifitas olah raga dan
ruang terbuka tersebut akan disesuaikan dengan perkembangan
dan prediksi pertumbuhan penduduk serta ruang yang tersedia.
c. Kebijaksanaan Pegembangan
Dalam perencanaan dan pengembangan sarana olahraga
diarahkan pada pengalokasian zona fasilitas berdekatan dengan
unit-unit perumahan dan pemukiman sehingga akan terciptanya
skala jarak pelayanan yang berdekatan.
Berdasarkan data jumlah penduduk yang telah ada, maka luasan
sarana olah raga dan ruang terbuka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Play Ground, dan Ruang Terbuka
Rencana Kawasan Pusat Niaga Terpadu dan Industri Pengolahan Entikong : Fakta dan Analisis _ VII - 16
2.500 jiwa = 2.50 m2
12.449 jiwa = ( 12.449 : 2.500 ) x 2.50 m2
= 1.244,6 m2
2. Lap Volley, Badminton, Tenis dan Ruang Terbuka
2.500 jiwa = 1.250 m2
12.449 jiwa = ( 12.449 : 2.500 ) x 1.250 m2
= 6.224,5 m2
3. Taman dan Lapangan Olah Raga
30.000 jiwa = 9.000 m2
12.449 jiwa = ( 12.449 : 30.000 ) x 9.000 m2
= 3.734,7 m2
4. Gelanggang Remaja / Pusat kebudayaan dan Ruang Terbuka
120.000 jiwa = 3.000 m2
12.449 jiwa = ( 12.449 : 120.000 ) x 3.000 m2
= 311,23 m2
Tabel 7.9
Fasilitas Olahraga dan Ruang Terbuka
No Jenis Bangunan Luas Lahan
1 Play Graund dan ruang terbuka 1.244,6 M2
2 Lap Volly,Badminton,Tenis 6.224,5
3 Taman dan lap Olah raga 3.734,7 M2
4 Gelangang Remaja 311,23 M2
Total Luas Lahan yang dipergunakan 11.515,03 M2
7.8. PINTU GERBANG
a. Jalur masuk yang ada sekarang ini sangat tidak mendukung
Konsep Customs Imigration and Qarantine (CIQ) yang seharusnya,
dimana kondisi sekarang terdapat 4(empat) jalan masuk yaitu;
arah ke gudang, arah ke mushollah, arah ke pagar samping, dan
pintu keluar yang seharusnya tidak dijadikan jalan masuk
(kedatangan). Selain itu tidak ada pagar pembatas antara jalur
kedatangan dengan jalur keberangkatan.
Rencana Kawasan Pusat Niaga Terpadu dan Industri Pengolahan Entikong : Fakta dan Analisis _ VII - 17
b. Kreteria Desing
Hanya terdapat 1 (satu ) Pintu Keberangkatan dan Kedatangan
c. Tujuan dan Sasaran
Menjaga keamanan dari kemungkinan arus masuk dan keluar
barang yang tidak mengindahkan peraturan / mempunyai izin
masuk dan keluar
Untuk Memudahkan / membedakan arus masuk dan keluar
antar pejalan kaki, pengendara kendaran bermotor khusus
angkutan penumpang dan kendaraan bermotor khusus
angkutan barang.
Memudahkan pemeriksaan kelengkapan administrasi bagi arus
masuk dan keluar barang.
Rencana Kawasan Pusat Niaga Terpadu dan Industri Pengolahan Entikong : Fakta dan Analisis _ VII - 18
Recommended