BAB I

Preview:

DESCRIPTION

bab i proposal kp semen

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Sejarah Berdirinya PabrikPembangunan pabrik semen di Gresik sudah dirintis sejak puluhan tahun yang lalu. Pemerintah Belanda pada tahun 1934 menugaskan seorang ahli geologi Belanda bernama Ir. Van Es untuk mengadakan penelitian di Gresik. Pada tahun 1935, Ir. Van Es yang bekerja di Jawatan Geologi Bandung menulis laporan berjudul Hoofdgelohisch Technische Onderzoekingen yang menyebutkan bahwa di Gresik terdapat bukit yang memiliki batu kapur berkualitas. Laporan itu juga merekomendasikan Gresik cocok untuk didirikan pabrik semen. Pemerintah Kolonial Belanda mencoba menindak lanjuti laporan tersebut. Namun, keinginan pemerintah Belanda terhenti karena pecahnya Perang Dunia II.Pada masa Revolusi, Wakil Presiden Drs. Moh Hatta memerintahkan untuk mengkaji kembali pendirian pabrik semen di Gresik. Untuk memperkuat kajian, dua ahli tambang asal Jerman Dr. F. Leufer dan Dr. A. Kreaf melakukan pengeboran untuk mendapatkan data geologis yang lebih akurat. Pada Januari 1951, hasil pengeboran tersebut di rangkum dalam laporan yang berjudul Result of Investigation by core drilling of the Pliocene limestone near Gresik. Laporan tersebut menyajikan data bahwa terdapat deposit batu kapur dan tanah liat di Gresik dapat memenuhi persediaan pabrik semen dengan kapasitas produksi 250.000 ton/tahun untuk jangka waktu 60 tahun.Pemerintah RI kemudian menunjuk Bank Industri Negara (BIN) untuk menyiapkan sumber pendanaan bagi pembangunan pabrik.Tanggal 25 Maret 1953 dibentuk badan hukum NV (Netherlands Voks) pabrik semen Gresik. Akta pendirian dicatat di kantor Raden Meester Soewandi No. 41 di Jakarta. Persiapan pembangunan awal diserahkan kepada tim White Engineering Amerika Serikat dan dilanjutkan oleh Mac Donald Engineering. Desain pabrik diserahkan pada G. A. Anderson sedangkan untuk gambar detail perencanaan pabrik digarap oleh H. K. Ferguson Company dan kontraktornya adalah Morisson Knudsen International Co. Inc. dari Amerika Serikat. Pembangunan dimulai pada tahun 1955 dan setelah berjalan kurang lebih dua tahun pabrik semen Gresik memasuki masa trial. Tepat tanggal 7 Agustus 1957, Presiden Soekarno meresmikan Pabrik Semen Gresik dengan kapasitas 250.000 ton/tahun di atas tanah seluas 412 hektar. Dalam sambutannya, Ir Soekarno sangat bangga karena putra-putra Indonesia mampu membangun Pabrik Semen. Sejak saat itu, tanggal 7 Agustus diperingati sebagai Hari Lahir Semen Gresik yang diperingati tiap tahun.Terbukti bahwa pabrik tersebut dapat beroperasi dengan baik, maka pada tahun 1960 diadakan perluasan pertama dengan menambah sebuah tanur pembakaran (proses basah) beserta unit lainnya yang berkapasitas 125.000 ton/ tahun. Sehingga kapasitas terpasang pabrik menjadi 375.000 ton/tahun. Pelaksanaan pekerjaan perluasan yang pertama ini berhasil diselesaikan tahun 1961. Pada tanggal 24 Oktober 1969, PT. Semen Gresik berubah menjadi PT. Persero dengan nama PT. Semen Gresik (Persero) dan pada saat itu PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. merupakan perusahaan negara yang pertama menjadi persero. Perluasan kedua dilaksanakan pada bulan Desember 1970 yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi menjadi 500.000 ton/tahun dengan menambah tanur pembakaran beserta perangkat lainnya. Perluasan ini diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 10 Juli 1972.Perluasan ketiga dimulai pada awal tahun 1976. Berbeda dengan unit pabrik lama yang menggunakan proses basah, perluasan ketiga ini membangun unit pabrik baru yang menggunakan proses kering. Perluasan ini dengan menambahkan 2 buah tanur pembakaran beserta pelengkapnya. Setiap tanur pembakaran unit yang baru ini mempunyai kapasitas produksi 500.000 ton/tahun sehingga total kapasitas pabrik Semen Gresik menjadi 1.500.000 ton/tahun. Pelaksanaan perluasan ketiga ini terselesaikan pada akhir tahun 1978. Pada 2 Agustus 1979 PT.Semen Gresik (Persero) Tbk diresmikan kembali oleh Menteri perindustrian A.R Soehoed setelah mengalami perluasan yang ke tiga dengan membangun pabrik semen proses kering. Sehingga kapasitas yang ada menjadi 1.500.000 ton/tahun. Konversi dari bahan bakar minyak menjadi batu bara juga berhasil dilakukan pada tahun 1988 dan tak hanya itu, pada tahun 1992, untuk optimasi unit II, jenis suspension preheater diganti dari tipe Gepol menjadi tipe Cyclone sehingga kapasitas total unit I dan II menjadi 1.800.000 ton/tahun.Pada tahun 1990, PT. Semen Gresik (Persero) Tbk mengembangkan pabrik di Tuban.Pabrik Semen Tuban I dengan kapasitas 2.300.000 ton/tahun diresmikan pada tanggal 24 September 1994 sehingga total kapasitas produksi menjadi 4.100.000 ton/tahun. Setelah dilakukan pengembangan di Tuban Semen Gresik berkonsolidasi dengan PT. Semen Padang dan PT. Semen Tonasa pada 15 September 1995.Tanggal 17 April 1996 peresmian pabrik Tuban II dengan kapasitas 2.300.000 ton/tahun sehingga kapasitas terpasang Semen Gresik menjadi 6.400.000 ton/tahun. Dua tahun kemudian, yaitu tanggal 20 Maret 1998 peresmian pabrik Tuban III dengan kapasitas 2.300.000 ton/tahun dilakukan oleh Presiden Soeharto dan kapasitas menjadi 8.700.000 ton/tahun.PT. Semen Gresik (Persero)Tbk menjadi BUMN yang pertama Go Public dan pada 8 Juli1991 tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Pada tahun 1995 telah berhasil dilakukan penawaran umum terbatas saham (Right Issue) yang pertama dan hasilnya digunakan untuk membiayai pengalihan 100% saham milik pemerintah pada Semen Padang dan Semen Tonasa. Berkat kerjasama yang baik antar pegawai maka pada tanggal 29 Mei 1996, PT Semen Gresik memperoleh sertifikat ISO 9002 untuk unit I, II di Gresik dan unit I, II, III di Tuban. Pada 30 Januari 2011 komposisi kepemilikan saham yaitu Pemerintah RI 51,01%, JPMCB-Europacific Growth Fund 3,15%, SSB 4545 S/A Lazard Emerging Markets Equity Portfolio 2,25%, PT Jamsostek (Persero) 1,75%, JPMCB-New World Fund, INC 1,51%, PT Jamsostek (Persero) - Non JHT 1,42 %, JPMCB- Markets Growth Fund inc Emerging 1,30%, The bank of New York Mellon DR 1,01%, The northern trust S/A AVFC 0,82%, BBH BOSTON S/A VANGRD EMG MKTS STK INFD 0,81%, Pemegang Saham Lainnya sebesar 34,97%.Tonggak keberhasilan dari Semen Gresik adalah pada saat tercapainya konsolidasi dengan Semen Padang dan Semen Tonasa pada tanggal 15 September 1995 serta pada tanggal 18 Desember 2012 dilakukan penandatanganan transaksi final akuisisi 70% saham Thang Long Cement. Thang Long Cement merupakan perusahaan semen terkemuka Vietnam yang memiliki kapasitas produksi 2.300.000 ton/tahun. Tak hanya itu, 13 Oktober 2012 dilakukan peresmian pabrik tuban IV dengan kapasitas 3.000.000 ton/tahun. Saat ini, kapasitas produksi semen untuk pabrik Tuban I sebesar 3.560.000 ton/tahun, Tuban II 2.950.000 ton/tahun, Tuban III 3.000.000 ton/tahun, Tuban IV 3.000.000 ton/tahun dan Gresik 800.000 ton/tahun. Pada tahun 2013 PT. Semen Gresik (Persero) Tbk resmi mengumumkan perubahan namanya menjadi PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. Peresmian PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dilakukan oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan. Keputusan perubahan nama tersebut adalah salah satu hasil dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan di Jakarta 20 Desember 2012. Dimulai pada 1995, perseroan berperan sebagai operating holding. Langkah perubahan terus dilakukan dengan menerapkan functional holding yang meliputi bidang pemasaran, pengadaan, permodalan, teknologi informasi, dan sumberdaya manusia serta sinergi di antara empat perusahaan (Semen Gresik, Semen Padang, Semen Tonasa dan Thang Long Cement Vietnam). Pada 2012, langkah transformasi strategic holding diimplementasikan, sekaligus diadakan perubahan nama menjadi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk yang diresmikan pada tanggal 7 Januari 2013.

1.2 Gambaran Umum Pabrik1.2.1 Bahan Baku, Bahan Koreksi dan Bahan Pembantu1.2.1.1 Bahan Baku dalam Pembuatan Semena) Batu kapur / limestone (CaCO3)Batu kapur diperoleh dari Desa Sumber Arum, Pongpongan dan tanah milik Perhutani yang berjarak sekitar 45 km dari plant site ke arah Tenggara. Berdasarkan kandungan CaCO3 nya batu kapur dapat dibagi menjadi 4 kelompok, antara lain :1. Batu Kapur Kadar Tinggi (High Grade Limestone)Kadar CaCO3 96-98%, bersifat rapuh.2. Batu Kapur Kadar Menengah (Medium Grade Limestone) Kadar CaCO3 91-95%, bersifat kurang keras.3. Batu Kapur Kadar Rendah (Low Grade Limestone)Kadar CaCO3 89-90%, bersifat keras.4. Peddle: Kadar CaCO3 < 89 %PT Semen Indonesia (Persero) Tbk menggunakan batu kapur dengan kualitas High Grade Limestone dan Medium Grade Limestone yang diperoleh dengan cara penambangan, yaitu:a. Pembersihan (Clearing), merupakan pembersihan permukaan tanah dari kotoran seperti semak-semak dan rumput-rumputan.b. Pengupasan(stripping), merupakanproses menghilangkanlapisan tanah yang dapat mengurangi kandungan kapur.c. Membuat lubang pada batu kapur dengan pengeboran (drilling), dan mengisi lubang tersebut dengan bahan peledak.d. Peledakan (blasting) yang dilakukan untuk melepaskan batuan dari batuan induknya. Peledak yang digunakan adalah ANFO (Amonium Nitrat Fuel Oil). ANFO yang mempunyai sifat seperti urea dengan sisi getaran tidak besar dan tidak mempengaruhi kualitas material.Tabel 1. Komposisi Batu Kapur pada Pembuatan Semen Portland di PT Semen Indonesia (Persero)Tbk.Komposisi BahanKomposisi (Persen Berat)

CaOSiO2Al2O3Fe2O3MgONa2OK2OSO3ImpuritasH2O51,842,100,890,412,150,020,030,0135,387,17

Total100,00

(Unit CCR Tuban III, Maret 2015)b) Tanah liat / clay (Al2SiO7.xH2O).Tanah liat yang digunakan berasal dari Desa Tobo, Sugihan, Temandang, Sambungrejo, dan Pongpongan. Tanah liat merupakan sumber utama senyawa silikat yang mengandung senyawasenyawa penting lainnya yaitu alumina danbesi serta merupakan hasil pelapukan kimia yang disebabkan adanya pengaruh air dan gas CO2 dari batuan-batuan silika yang kaya akan mineral. Batu-batuan ini menjadi bagian yang halus, tidak larut dalam air dan mengendap berlapis-lapis yang tertimbun tidak beraturan. Sifat dari tanah liat bila dipanaskan atau dibakar akan berkurang sifat keliatannya dan menjadi keras.

Tabel 2. Komposisi Tanah Liat pada Pembuatan Semen Portland di PT Semen Indonesia (Persero)Tbk.Komposisi BahanKomposisi (Persen Berat)

SiO2Al2O3Fe2O3CaOMgOK2OSO3Na2OImpuritasH2O58,4717,176,463,381,631,640,010,601,5022,94

Total100,00

(Unit CCR Tuban III, Maret 2015)

1.2.1.2 Bahan Koreksi dalam Pembuatan Semen a) Copper SlagCopper slag yang digunakan PT. Semen Indonesia berasal dari PT. Smelting. Copper slag digunakan sebagai pengganti pasir besi, karena harganya lebih murah. Selain itu mempunyai keunggulan dibanding pasir besi, yaitu tidak terpengaruh cuaca, suplai dan kualitas yang stabil, serta mengurangi kebutuhan energi.Copper slag terdiri dari 4 komponen utama, yaitu Feri oksida (Fe2O3), Silika dioksida (SiO2), Kalsium oksida (CaO) dan Aluminium oksida (Al2O3). Kandungan besi yang tinggi pada copper slag menyebabkan material mempunyai densitas yang tinggi dan juga berat jenis yang lebih tinggi dibandingkan pasir alam. Bahan ini mempunyai bentuk seperti pasir gelas dan mempunyai sifat fisik dan kimiawi sangat stabil.

Tabel 3. Komposisi Copper SlagKomposisi BahanKomposisi (Persen Berat)

Fe2O3SiO2Al2O3CaOMgOMoisture49,9531,24 8,806,122,201,69

Total100,00

(Unit CCR Tuban III, Maret 2015)b) Pasir silika Pasir silika didatangkan dari daerah Tuban, Bangkalan, Cilacap, dan Banyuwangi. Pasir silika ini sebagai pembawa Silika dioksida (SiO2) dengan kadar yang cukup tinggi yaitu sekitar 90%, dalam keadaan murni berwarna putih. Warna pasir silika dipengaruhi oleh adanya kotoran seperti oksida logam dan bahan organik. Pasir silika banyak terdapat di daerah pantai.Tabel 4. Komposisi Pasir Silika pada Pembuatan Semen Portland di PT Semen IndonesiaKomposisi BahanKomposisi (Persen Berat)

SiO2Al2O3Fe2O3CaOMgOH2O 78,493,855,012,244,715,70

Total100,00

(Unit CCR Tuban III, Maret 2015)

1.2.1.3 Bahan Pembantu dalam Pembuatan Semena) Gips / gypsum (CaSO4.2H2O)Gypsum didatangkan dari PT. Petro Kimia Gresik. Gypsum merupakan bahan sedimen CaSO4 yang mengandung dua molekul hidrat yang berfungsi sebagai penghambat proses pengeringan.

Tabel 5. Komposisi Gypsum yang diijinkan pada Pembuatan Semen Portland di PT Semen IndonesiaKomposisi BahanKomposisi (Persen Berat)

SO3CaOH2O combH2O surfImpuritas40,9234,7718,434,481,40

Total100,00

(Unit CCR Tuban III, Maret 2015)b) Trass (2CaO.SiO2)Trass dipenuhi oleh PT. Semen Indonesia dengan mendatangkannya dari Pati. Trass adalah bahan hasil letusan gunung berapi yang berbutir halus dan banyak mengandung oksida silika amorf (SiO2) yang telah mengalami pelapukan hingga derajat tertentu. Trass digunakan sebagai bahan campuran semen PPC sebagai pozzolan activity. Penambahan trass bertujuan agar kadar freelime dapat direduksi sehingga kualitas semen menjadi lebih baik dan memberikan kuat tekan awal yang kurang tetapi kuat tekan akhir yang stabil. Reaksi semen dengan mengunakan trass, senyawa yang ada dalam clinker dan trass baru dapat bereraksi bila sudah ditambahkan air dalam membuat luluhan semen seperti C3S akan berekasi membentuk CSH (Calsium silikat hidrat). Trass dimana kandungan utamanya silika aktif SiO2 maka pada saat ditambahkan air akan bereaksi dengan Ca(OH)2 membentuk CSH dimana senyawa ini memberikan kontribusi terhadap kuat tekan. Ca(OH)2 ini didapat dari reaksi CaO free dalam terak dengan H2O.

Tabel 6. Komposisi Trass yang diijinkan pada Pembuatan Semen Portland di PT Semen IndonesiaKomposisi BahanKomposisi (Persen Berat)

CaOSiO2Al2O3Fe2O3MgOH2O6,8757,2719,286,691,398,50

Total100,00

(Unit CCR Tuban III, Maret 2015)

1.2.1.4 Produk UtamaProduk Utama dari PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk adalah :a) Semen Portland Tipe I (OPC) Ordinary Portland CementMerupakan jenis semen hidrolis yang dipergunakan secara luas dipakai untuk konstruksi bangunan umum yang tidak memerlukan persyaratan khusus, antara lain bangunan perumahan, gedung-gedung bertingkat, jembatan, jalan, dan lain-lain.Tabel 7. Spesifikasi Teknis Semen Portland Tipe IJENIS PENGUJIANSNI 15-2049-04HASIL UJI

Komposisi Kimia (%):

Silikon Dioksida (SiO2)-20,22

Aluminium Oksida (Al2O3)-5,95

Ferri (III) Oksida (Fe2O3)-3,68

Kalsium Oksida (CaO)-63,59

Magnesium Oksida (MgO)Max. 6,001,34

Alkali (Na2O + 0,658 K2O)Max. 0,600,44

Chlorida-0,07

Tricalcium Silicate (C3S)-59,12

Dicalcium Silicate (C2S)-13,19

Tricalcium Aluminate (C3A)-8,49

Tetracalcium Aluminate Ferrite (C4AF)-10,57

(Unit CCR Tuban III, Maret 2015)b) Pozzolan Portland Cement (PPC)Merupakan semen campuran yang menggunakan pozzolan sebagai bahan tambahan pada campuran terak dan gypsum pada proses penggilingan akhir. Semen jenis ini sesuai untuk bangunan yang memerlukan pengecoran beton massa, dam, irigasi, bangunan tepi laut atau rawa, pengolahan limbah, dan sebagainya yang memerlukan ketahanan sulfat dan panas hidrasi sedang. Misalnya, jembatan, jalan raya, perumahan, dermaga, bangunan tepi laut atau rawa, beton massa, bendungan, bangunan irigasi dan fondasi pelat penuh.c) Special Blended Cement (SBC)Merupakan jenis semen khusus yang dibuat untuk pembangunan mega proyek jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) dan cocok digunakan untuk bangunan di lingkungan air laut. Dikemas dalam bentuk curah. 1.2.2 Unit-Unit dalam Pabrik1.2.2.1 Unit Penyiapan Bahan Baku (Seksi Crusher)Unit Penyiapan Bahan bertugas menyiapkan bahan baku yang berupa batu kapur dan tanah liat, serta menyiapkan bahan pembantu yaitu pasir silika, copper slag, trass dan gypsum dalam proses pembuatan semen, mulaidari proses penambangan sampai proses pengecilan ukuran dengan alat crusher, sehingga menjadi umpan yang siap diproses.

1.2.2.2 Unit Pengolahan Bahan (Seksi Raw Mill)Unit Pengolahan Bahan bertugas mengolah bahan baku dan bahan pembantu dengan proses pencampuran dan penggilingan bahan terdiri atas batu kapur, tanah liat, pasir silika dan copper slag yang kemudian dilakukan proses penggilingan awal dengan alat rawmill. Hasil penggilingan dari raw mill ini disebut dengan raw material sebagai umpan kiln.

1.2.2.3 Unit Pembakaran (Seksi Kiln dan Coal Mill)Unit ini bertugas membakar bahan yang telah diolah di unit raw mill sampai menjadi clinker yang siap untuk digiling. Raw material dibakar di dalam suspention preheater dan rotary kiln pada temperatur 900-1450 oC sehingga menghasilkan clinker / terak. Unit Pembakaran merupakan bagian yang penting, karena terjadi pembentukan komponen utama semen yaitu C2S, C3A, C3S, dan C4AF.

1.2.2.4 Unit Penggilingan Akhir (Seksi Finish Mill)Unit Penggilingan Akhir bertugas menggiling clinker yang telah terbentuk pada unit pembakaran. Pada proses ini dilakukan penambahan bahan pembantu yang berupa gypsum, digiling dalam finish mill sampai kehalusan tertentu sehingga dihasilkan semen.

1.2.2.5 Unit Pengisian dan PengepakanUnit Pengisian dan Pengepakan bertugas melaksanakan pengisian, penyimpanan, pengiriman dan pengeluaran semen di tiap-tiap silo.Pengepakan di PT. Semen Indonesia ada 2 macam proses pengepakan, yaitu:1. Semen Curah (dalam truk tangki)2. Semen Kantong (dalam sak)

1.2.3 Organisasi Perusahaan1.2.3.1 Struktur Organisasi dan Job DeskripsiDari segi eksternal sistem organisasi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, terbagi menjadi 2, yaitu: perusahaan induk (PT Semen Indonesia) dan anak perusahaan sebagai penunjang. Anak perusahaan dan lembaga penunjang merupakan perwujudan kerjasama antara PT Semen Indonesia dan perusahaan lain yang berbentuk suatu badan hukum.Dilihat dari segi internal, kedudukan tertinggi dalam organisasi dipegang oleh seorang Direktur Utama yang membawahi enam orang Direktur, yaitu :1. Direktur Produksi dan Litbang2. Direktur Enjiniring dan Proyek3. Direktur Pengembangan Usaha dan Strategi Bisnis4. Direktur Komersial5. Direktur SDM dan Hukum6. Direktur KeuanganTugas, wewenang, dan tanggung jawab Dewan Direksi yang ada di PT Semen Indonesia (Persero) Tbk :1. Direktur UtamaDirektur Utama bertugas memimpin seluruh jalannya perusahaan dan mempunyai tanggung jawab secara mutlak terhadap seluruh operasionalisasi pabrik. Direktur Utama berwenang mengambil keputusan yang berkaitan dengan perusahaan. Direktur Utama membawahi langsung :a) Tim office of the CEOb) Internal Audit Grupc) Sekretaris Perusahaand) Departemen CSRe) Dewan Inovasi2. Direktur Produksi & LitbangDirektur Produksi bertugas mengawasi kegiatan proses produksi serta bertanggung jawab pada pelaksanaan kegiatan produksi mulai dari pengadaan bahan baku sampai dihasilkan produk semen. Departemen Litbang bertugas untuk pengadaan dan pengelolaan persediaan, bertanggung jawab terhadap segala peralatan yang digunakan atau kondisi sekitar pabrik dalam menunjang peningkatan mutu produk.Direktur Produksi dan Litbang membawahi Departemen Litbang Energi, Material & Lingkungan, Departemen Litbang Teknologi & Produk, Departemen Litbang Aplikasi Produk, Departemen Teknik & Produktivitas.3. Direktur Engineering & ProyekDirektur Engineering & Proyek membawahi secara langsung beberapa divisi yaitu Departemen Rancang Bangun, Departemen Engineering Knowledge & Inovasi, Departemen Layanan Proyek, Manajemen Proyek. Direktur Engineering dan Proyek bertugas untuk merancang pembuatan pabrik baru, bertanggung jawab terhadap segala peralatan yang digunakan.4. Direktur Pengembangan Usaha & Strategi BisnisMemimpin dan bertanggung jawab secara mutlak terhadap seluruh pengembangan usaha dan strategi bisnis di perusahaan. Direktur Pengembangan Usaha dan Strategi Bisnis membawahi secara langsung beberapa divisi yaitu Departemen Capex, Departemen Pengembangan Perusahaan, Departemen Perluasan Bahan Baku.

5. Direktur KomersialDirektur Komersial bertugas untuk meningkatkan permintaan dan bertanggung jawab dalam masalah penjualan dan perencanaan logistik. Direktur Komersial mempunyai wewenang untuk mengambil kebijakan tertentu tanpa dicampuri pihak lain dalam sistem pemasarannya. Direktur Komersial membawahi Departemen Pemasaran, Departemen Distribusi dan Logistik, dan Departemen Pengadaan Strategtis.6. Direktur SDM dan HukumDirektur SDM dan Hukum membawahi secara langsung Departemen SDM Grup, Departemen Center of Dinamic Learning. Departemen Hukum dan GRC, dan Departemen Aset Grup. Direktur SDM dan Hukum mempunyai tugas memimpin dan bertanggung jawab secara mutlak terhadap seluruh sumber daya manusia di pabrik dalam upaya pencapaian visi, misi, dan tujuan perusahaan.7. Direktur KeuanganDirektur Keuangan mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam keseluruhan keuangan pabrik, baik pengurusan hutang maupun piutang. Direktur Keuangan berwenang untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan keuangan perusahaan. Direktur Keuangan membawahi Departemen Keuangan Grup, Departemen Strategic Performance Management, Departemen Operasi ICT, dan Tim Pengembangan ICT.

Struktur organisasi di PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk dapat dilihat dalam Gambar 1.Gambar 1. Struktur Organisasi PT. Semen Indonesia (Persero),Tbk.(Sumber : Divisi Diklat PT Semen Indonesia, 2015)

1.2.3.2 Fasilitas Penunjang1. Fasilitas pribadi Perumahan dinas karyawan Kendaraan dinas karyawan2. Fasilitas umum Bus antar jemput perumahan pabrik3. Fasilitas kesehatan Biaya pengobatan karyawan dan keluarga ditanggung pabrik Program jamsostek4. Fasilitas pendidikan Bantuan pendidikan5. Fasilitas kesejahteraan Dana pensiun

1.2.3.3 Jumlah dan Pendidikan Karyawan di Tiap BagianJumlah tenaga kerja yang tedapat di PT Semen Indonesia keseluruhannya ada 1767 orang dengan pembagian sebagai berikut. Direksi: 76orang Kepala Bagian: 123orang Kepala Seksi: 212orang Kepala Regu: 1009orang Pelaksana: 347orang Adapun jumlah karyawan serta pendidikan di tiap bagian pada PT. Semen Indonesia ( Persero ), Tbk dapat di lihat pada tabel 8 dan 9.Tabel 8. Karyawan TubanPendidikanJumlah

SMP/Setingkat7

SMA/Setingkat723

Diploma 11

Diploma 396

Strata 1154

Strata 23

Total992

Tabel 9. Karyawan GresikPendidikanJumlah

SMP/Setingkat39

SMA/Setingkat299

Diploma 360

Strata 1273

Strata 254

Strata 31

Total775

( Kepegawaian PT Semen Indonesia Pabrik Tuban, 2015)Pembagian jam kerja karyawan, PT Semen Indonesia dalam pengoperasiannya dibagi dua, yaitu: karyawan shift dan karyawan Non shift. Sebagian besar karyawan yang dipekerjakan sebagai pelaksana berijazah STM dan sederajatnya, karyawan tersebut jam kerjanya dikenakan jadwal shift. Karyawan yang non shift mempunyai jabatan di atas kepala regu dengan jam kerja 5 hari kerja. Pembagiannya, yaitu :1. Karyawan Non ShiftDengan jam kerja : 08.0016.00 WIB2. Karyawan ShiftDengan pembagian jam kerja sebagai berikut :Shift Pagi: 07.30 15.30 WIBShift Siang: 15.30 23.30 WIBShift Malam: 23.30 07.30 WIBTabel 10. Pembagian shift di PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk.GroupSeninSelasaRabuKamisJumatSabtuMinggu

APagiPagiSoreSoreMalamMalamPagi

BSiangSoreMalamMalamLiburLiburSore

CSoreMalamLiburLiburPagiPagiMalam

DLiburLiburPagiPagiSoreSoreLibur

(Bagian Personalia PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk, Maret 2015)1.2.3.4 Kesehatan dan Keselamatan KerjaPT Semen Indonesia telah mendapatkan bendera emas atas penerapan Sistem Management Kesehatan dan Keselamatan Kerja, setelah melalui assessment bulan Januari 2005. Sistem Management Kesehatan dan Keselamatan Kerja tersebut bertujuan untuk menciptakan kesadaran keryawan mengenai Kesehatan dan Keselamatan Kerja di lingkungan kerja dengan mentaati peraturan dan ketentuan Kesehatan dan Keselamatan Kerja, sehingga memberikan kenyamanan dan keamanan karyawan. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan mewajibkan karyawannya untuk menggunakan alat pelindung diri (APD) ketika berada di dalam kawasan pabrik. Alat pelindung diri terdiri dari :a. Helm (Safety head) sebagai pelindung kepala dari benda-benda kerasb. Masker sebagai alatpelindung pernafasan dari debuc. Kaca mata sebagai pelindung mata dari debu maupun cahaya yang menyilaukand. Tutup telinga sebagai pelindung telinga dari suara terlalu keras yang dapat merusak gendang telingae. Sepatu digunakan sebagai alat pelindung kaki di tempat kerja yang licinf. Jas lapangang. Pakaian untuk pemadam kebakaranh. Kaos tanganAkan tetapi tidak semua alat pelindung diri tersebut dipakai, hanya alat pelindung diri yang diwajibkan saja yang biasanya dipakai yaitu safety head, masker dan sepatu. Sedangkan yang lainnya dipakai sesuai dengan kondisi dan kebutuhan.Selain APD PT Semen Indonesia juga memberikan penyuluhan kepada karyawannya tentang prosedur kerja yang benar, penyuluhan tentang pentingnya menjaga keselamatan kerja serta pemasangan slogan tentang keselamatan kerja di tempattempat strategis yang ada dalam kawasan pabrik.

1.2.3.5 Jaminan SosialUntuk mendukung dan meningkatkan prospek serta daya kerja disamping pemberian gaji setiap karyawan mendapatkan jaminan kesejahteraan sebagai berikut :1. Tunjangan UmumMeliputi tunjangan keluarga baik terhadap istri, anak maupun karyawan itu sendiri. Tunjangan umum meliputi : Penyiapan rumah milik pribadi yang diperuntukkan bagi karyawan yang mendekati masa pensiun atau bagi karyawan yang tidak menempati rumah dinas Penggantian barang pribadi yang rusak atau hilang di dalam lingkungan kerja Bantuan biaya perkawinan dan pindah rumah2. Tunjangan KesehatanMeliputi penyediaan : Poliklinik yang berada di sekitar komplek perumahan dinas Dokter praktek khusus yang bekerja sama dengan perusahaan Rumah Sakit Semen Gresik Penggantian biaya pengobatan3. Program Hari Tua dan PensiunBagi karyawan yang telah berumur lebih dari 55 tahun akan dipensiun dan mendapatkan dana pensiun.4. Yayasan Wisma Semen GresikYayasan Wisma Semen Gresik (YWSG) mengelola pendidikan, meliputi : Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Tingkat Pertama, Sekolah Menengah Umum, SekolahTeknologi Menengah, Lembaga Bimbingan Belajar serta Pelayanan jasa psikologi.5. KoperasiWarga Semen GresikBergerak dalam bidang pertokoan barang-barang konsumsi, bahan bangunan, distributor semen, percetakan serta penjahitan.

1.2.4 Sistem Pemasaran ProdukBagian pemasaran di PT Semen Indonesia meliputi perencanaan transportasi, penentuan harga jual yang sesuai (tidak melebihi ketentuan Asosiasi Semen Indonesia), pendistribusian kepada distributor dan juga promosi.Konsep penjualan yang diterapkan di bagian pemasaran PT Semen Indonesia adalah pemasaran dengan pelayanan total, bukan lagi menjualkan produk dengan pola sesaat dan memberlakukan pembeli sebagai seorang raja. Kebijakan ini diambil karena sebagai pelaku bisnis PT Semen Indonesia berprinsip bahwa dengan pelayanan yang baik maka konsumen tidak segan untuk membeli produk yang sama dari produksi yang sama PT Semen Indonesia (Persero) berusaha memperhatikan setiap masukan baik itu berupa keluhan, kritik, maupun saran dari setiap konsumen tentang harga, kualitas, ataupun penerimaan barang. Area pemasaran untuk dalam negeri meliputi Jawa Timur, Jawa Tengah, DIY, Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, sebagian Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, untuk Sumatera dari Semen Padang, Sulawesi dari Semen Tonasa dan untuk luar negeri meliputi Srilanka, Kuwait, Uni Emirat Arab, Colombo, Mauritius, Bangladesh, Mozambik, Madagaskar. Berikut gambaran pemasaran produk semen PT Semen Indonesia, yaitu :

PABRIK

GudangPenyanggaEkspor

Distributor

Ready Mix ConcreteLangganantetapProyek

TokoTokoTokoToko

Gambar 2. Blok Diagram Alir Sistem Pemasaran(Sumber : Divisi Diklat PT Semen Indonesia, 2015)

1.3 Lay Out Pabrik Pabrik Semen Indonesia unit Tuban meliputi Tuban I, II, III dan IV yang berlokasi di Desa Sumber Arum, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, Jawa Timur dengan luas area sekitar 1500 Ha dan luas pabriknya 400.000 m2. Pemilihan Tuban sebagai lokasi pendirian pabrik yaitu berdasarkan pada pertimbangan sebagai berikut :a. Lokasi tersebut dekat bahan bakuSalah satu alasan didirikannya pabrik Semen Indonesia khususnya unit I di Tuban ini adalah karena struktur geografis kota Tuban yang dekat dengan pegunungan kapur yang mempunyai kemungkinan dilakukan penggalian bahan baku sampai dengan seratus tahun mendatang. Batu kapur diperoleh dari area penambangan yang terletak di daerah Pongpongan, Karanglo, Koro, dan Temandang yang jauhnya sekitar 5 km dari lokasi pabrik. Luas daerah deposit batu kapur itu sekitar 800 Ha, sedangkan tanah liat diperoleh dari area penambangan yang letaknya di desa Sugihan, Sembungredjo, Tobo, dan Tlogowaru yakni sekitar 5 km dari lokasi pabrik dengan luas area sekitar 400 Ha.b. Dekat dengan lokasi bahan pembantuPasir silika diperoleh dari daerah Madiun, Parengan (Bojonegoro) dan daerah sekitar Tuban. Copper slag diperoleh dari PT Smelting sedangkan gypsum diperoleh dari PT Petrokimia dimana keduanya berlokasi di Gresik. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa untuk memperoleh bahan tambahan dalam pembuatan semen, PT Semen Indonesia unit Tuban tidaklah mengalami kesulitan sebab lokasi tersebut cukup dekat dan didukung oleh jalur transportasi yang sangat lancar.c. Transportasi lancarPT Semen Indonesia (Persero) unit I yang terletak di Tuban memiliki lokasi yang strategis karena letak pabrik 9 km dari tepi jalan raya yang menghubungkan kota-kota besar (Jalur PANTURA). Selain itu lokasi pabrik dekat dengan Pantai Utara sehingga mempermudah transportasi laut dengan telah dibangunnya pelabuhan milik PT Semen Indonesia.d. Tenaga kerja mudah didapatkanWilayah Tuban sebagai lokasi didirikannya pabrik Semen Indonesia unit I memiliki cukup banyak SDM yang bisa diambil sebagai karyawan. Hal ini memudahkan PT Semen Indonesia dalam recruitment karyawan dan juga membantu pemerintah dalam mengurangi jumlah pengangguran.

Skala 1 : 4300

Gambar 3. Lokasi dan Tata Letak Pabrik(Sumber : Divisi Diklat PT Semen Indonesia, 2015)

Keterangan:1.Limestone Crushing13.Klinker Cooler2.Clay Crushing14.Klinker Storage3.Clay Storage15.Central Control Room4.Limestone Storage16.Gypsum / Trass Bin5.Raw Material Storage17.Cement Finish Mill6.Iron Silica Storage18.Cement Storage Cilo7.Raw Mill19.Cement Packing & Load Out8.Electrostatic Presipitator20.Masjid9.Coal Mill21.Dormitory10. Blending Cilo22.Main Office11. Suspention Preheater23.Utilitas12. Rotary Kiln24.Bengkel Pemeliharaan MesinTata letak / lay out pabrik seperti dapat dilihat pada gambar 4, disusun dengan pertimbangan sebagai berikut :1. Unit-unit penyiapan bahan baku seperti limestone dan clay crusher, limestone dan clay storage terletak tidak jauh dari area penambangan, hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam penyimpanan sementara sebelum material dibawa ke pabrik untuk diproses selain itu belt yang digunakan sebagai alat transport bahan baku yaitu belt conveyor juga tidak terlalu panjang yakni hanya sekitar 1 km dari pile (storage) ke raw material bin dan terbagi menjadi 5 alat.2. Roller mill dan unit pembakaran seperti blending silo, coal grinding, preheater, kiln dan cooler terletak disatu area yang saling berdekatan, hal ini dimaksudkan agar proses aliran material dari alat-alat tersebut menjadi lebih mudah dan singkat. Selain itu proses produksi akan berlangsung lebih cepat karena alat-alat tersebut saling terkait satu sama lainnya.3. Didekat unit penggilingan bahan baku / roller mill dan didekat cooler dipasang Electrostatic Presipitator sebagai alat pemisah debu. Alasan kenapa EP (Electrostatic Presipitator) hanya dipasang didekat kedua alat itu adalah : Pada roller mill dan cooler, debu yang keluar bersama gas pada alat ini memiliki suhu yang cukup tinggi yaitu 950C dimana hanya Electrostatic Presipitator yang dapat bertahan pada suhu tersebut sebab bag filter hanya mampu menangkap debu yang bercampur gas dengan suhu sekitar 400C. Harga alat ini jauh lebih mahal dibandingkan dengan bag filter yang mempunyai fungsi yang sama.4. Dum clinker dan gypsum storage terletak didekat unit finish mill sehingga transport material untuk penggilingan akhir sampai menjadi semen akan lebih mudah dan singkat.5. Semen silo dan unit packer berada pada satu tempat dan letaknya dekat dengan jalan yang merupakan jalur transportasi utama di pabrik yang mengarah ke pelabuhan, hal ini bertujuan untuk memudahkan truk-truk pengangkut semen berlalu-lalang keluar masuk pabrik untuk mendistribusikan ke konsumen.

Gambar 4. Tata Letak Alat di Plant Site Tuban III(Sumber : Divisi Diklat PT Semen Indonesia, 2015)

KETERANGAN GAMBAR :29

1. 1

2. Raw mill3. Conditioning Tower4. Coal mill5. Electrostatic precipitator6. Blending silo7. Suspension preheater8. Rotary kiln9. Clinker Cooler10. Bag filter11. Clinker storage silo12. Finish mill13. Cement storage silo14. Cement packer4223Kerek561213111098714I8171619181814141717121371311107121110665515992423TambangTuban1616222120Parking AreaPELABUHAN44SUTBHigh - LowVoltage191Ke SemarangJalur PANTURASkala 1 : 150.0005

3

4

5

6

7

8

1

2

10

11

12

12

13

9

14

U

B

S

T

Skala 1 : 4000

4

Jalan Utama