View
15
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dalam meningkatkan
produktivitas setiap orang guna mencapai kesejahteraan yang setinggi-
tingginya sebagai bagian pembangunan nasional. Untuk itu pemerintah
mencanangkan suatu program kesehatan dalam bentuk “Visi Indonesia Sehat
2010”. Dengan rumusan ini dimaksudkan bahwa tahun 2010 kelak bangsa
Indonesia hidup dalam lingkungan yang sehat, berprilaku hidup bersih dan
sehat serta dapat memilih, menjangkau dan memanfaatkan pelayanan
kesehatan yang optimal sesuai dengan visi Jawa Barat yaitu “Jawa Barat
Sehat 2010”.
Visi tersebut harus ditunjang dengan peningkatan pelayanan kesehatan
secara profesional salah satunya adalah pelayanan kesehatan dalam bidang
keperawatan. Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu, kelompok maupun
masyarakat dimana pelayanan yang diberikan adalah salah satu upaya untuk
mencapai derajat kesehatan yang semaksimal mungkin sesuai dengan potensi
yang dimiliki dalam menjalankan kegiatan promotif, preventif, curatif,
maupun rehabilitatif.
Di Jawa Barat, sampai dengan tahun 2005, malaria masih menjadi
endemis di beberawa wilayah Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Tasikmalaya,
1
2
Kabupaten Garut, Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Ciamis dengan angka
kesakitan positif malaria sebanyak 1.379 Orang.
Di antara kelima kabupaten di Jawa Barat tersebut, yang paling tinggi
angka kesakitan malarianya adalah Kabupaten Sukabumi. Pada tahun 2000, di
Kabupaten Sukabumi terdapat 14 daerah endemis malaria dengan angka
kesakitan sebanyak 943 orang. Tahun 2001 turun menjadi 263 orang
penderita dan tahun 2002 menjasi 267 orang. Tapi tahun 2003 naik lagi
menjadi 469 orang dan tahun 2004 menjadi 526 orang kesakitan (Hakim,
2005); sedangkan pada tahun 2005 turun menjadi 369 kesakitan (Dinkes
Kabupaten Sukabumi, 2006).
Dari 15 kecamatan endemis malaria di Kabupaten Sukabumi, yang
paling tinggi angka kesakitan malarianya adalah Kecamatan Lengkong yang
mempunyai ekologi pegunungan dan persawahan. Secara geografis
Kecamatan Lengkong terdiri atas pegunungan, hutan, dan terdapat
perkebunan karet. Di Kecamatan Lengkong pada saat ini keadaan hutan yang
dulunya sangat lebat sekali sekarang hampir habis, itu menyebabkan
berdampak negatif bagi keadaan lingkungan sekitarnya. Akibat perubahan
lingkungan tersebut jelas sangat mempengaruhi terhadap kesehatan
masyarakat terutama di Kecamatan Lengkong. Beberapa wilayah di
Kecamatan Lengkong merupakan tempat perindukan vector malaria, sehingga
beresiko terhadap penularan penyakit yang ditularkan oleh vector tersebut.
Kecamatan Lengkong berbatasan dengan Kecamatan Simpenan yang
merupakan daerah endemis malaria sehingga penyebaran penyakit ini sangat
3
meresahkan masyarakat, ditambah dengan keadaan hutan hutan yang gundul,
daerah pesawahan yang merupakan tempat potensial bagi vector malaria
untuk berkembang biak.
Pada tahun 2001, tercatat ada 18 orang penderita malaria dan naik
menjadi 92 orang penderita pada tahun 2002. Tahun 2003 naik lagi menjadi
954 orang penderita di sertai dengan dua kematian karena malaria, tahun
2004 turun sebesar 29,04% menjadi 677 orang penderita dan tahun 2005
turun sebesar 35,16% menjadi 439 orang penderita (Puskesmas Lengkong.
2006).
Dari 5 desa yang ada di Kecamatan Lengkong, yang paling tinggi angka
malarianya adalah Desa Langkapjaya. Untuk menanggulangi malaria, di desa
Langkap Jaya telah dilakukan berbagai upaya, di antaranya adalah
pemberantasan vektor (nyamuk Anopheles spp.) dengan penyemprotan rumah
atau Indor Residual Spraying (IRS) dan pemasangan kelambu celup
insektisida. Selain itu, juga dilakukan pengobatan penderita untuk membunuh
parasit Plasmodium spp yang ada pada darah penderita.
Terjadinya peningkatan kasus malaria di Desa Langkapjaya, selain
karena adanya perubahan fenomena alam secara global, juga disebabkan
karena lemahnya pemantauan perubahan faktor risiko penularan malaria.
Selain itu kegiatan penanggulangan yang dilakukan belum didasarkan pada
keseluruhan aspek komponen segitiga epidemiologi malaria yaitu agent yaitu
Plasmodium spp, host yaitu manusia dan nyamuk, serta environment atau
lingkungan sekitar (Dinkes Propinsi Jawa Barat, 2005).
4
Selama ini pemberantasan malaria di Desa langkap Jaya berupa paket
yang ditujukan hanya pada pengobatan dan pemberantasan vektor saja,
sedangkan kegiatan yang ditujukan pada perubahan perilaku masyarakat
melalui penyebarluasan informasi atau pengetahuan tentang malaria, belum
banyak dilakukan (Puskesmas Lengkong. 2006).
Pada kurun waktu 3 tahun terakhir penderita positif malaria di
kecamatan Lengkong terus menurun seiring dengan banyaknya upaya-upaya
yang dilakukan baik dari pemerintah pusat maupun kabupaten. Pada tahun
2005 kasus positif malaria sangat tinggi hingga 469 kasus, setelah diadakan
upaya pembagian klambunisasi pada masyarakat kecamatan Lengkong
khususnya daerah endemis malaria terjadi penurunan yang sangat berarti.
Namun pada tahun 2009 angka kesakitan malaria terjadi peningkatan
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, hal tersebut dapat dilihat
daritabel dibawah ini :
Tabel 1.1
Data kasus positif malaria di Kecamatan Lengkong 2005-2009
Thn Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul AgtSep
tOkt Nop Des Jml
2005 82 56 21 13 43 101 41 38 31 8 16 19 469
2006 23 17 6 0 12 5 11 4 4 0 0 1 83
2007 2 1 1 3 5 5 12 2 2 1 0 1 37
2008 0 4 18 3 8 10 17 4 0 4 4 23 95
2009 33 12 20 19 4 1 3 6 1 4 7 6 116
P2KT UPTD Puskesmas Lengkong
Dari data diatas dapat disimpulkan beberapa kemungkinan yang dapat
menyebabkan terjadinya kenaikan angka kesakitan malaria di kecamatan
5
Lengkong tersebut, diantaranya : faktor pendidikan masyarakat di kecamatan
Lengkong masih rendah, mayoritas pendidikannya hanya sampai SD sehingga
pemahaman masyarakat tentang kesehatan masih sangat kurang. Selain itu,
pengambilan keputusan untuk meminta pertolongan kesehatan masih belum
bisa memutuskan sendiri. Dari survey cepat tentang mencari pertolongan
kesehatan mereka sangat tergantung pada ibu, mungkin ini salah satu
penyebab kenapa penyuluhan yang selama ini telah dilakukan tidak banyak
membawa perubahan kepada perilaku masyarakat tentang mencari
pertolongan kesehatan.
Berdasarkan data dan paparan tersebut di atas, maka peneliti tertarik
untuk meneliti mengenai “Gambaran Pengetahuan Kepala Keluarga
tentang Malaria di Desa Langkapjaya Kecamatan Lengkong Kabupaten
Sukabumi Tahun 2010”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dan latar belakang tersebut diatas, maka peneliti
tertarik untuk meneliti “Bagaimana Gambaran Pengetahuan Kepala Keluarga
tentang Malaria di Desa Langkapjaya Kecamatan Lengkong Kabupaten
Sukabumi Tahun 2010?”.
6
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran
pengetahuan kepala keluarga tentang penyakit malaria di Desa
Langkapjaya Kecamatan Lengkong Kabupaten Sukabumi tahun 2010.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran pengetahuan kepala keluarga tentang
pengertian penyakit malaria di Desa Langkapjaya Kecamatan
Lengkong Kabupaten Sukabumi tahun 2010.
b. Mengetahui gambaran pengetahuan kepala keluarga tentang penyebab
malaria di Desa Langkapjaya Kecamatan Lengkong Kabupaten
Sukabumi tahun 2010.
c. Mengetahui gambaran pengetahuan kepala keluarga tentang gejala
klinis malaria di Desa Langkapjaya Kecamatan Lengkong Kabupaten
Sukabumi tahun 2010.
d. Mengetahui gambaran pengetahuan kapala keluarga tentang
pengobatan malaria di Desa Langkapjaya Kecamatan Lengkong
Kabupaten Sukabumi tahun 2010.
e. Mengetahui gambaran pengetahuan kepala keluarga tentang
pencegahan malaria di Desa Langkapjaya Kecamatan Lengkong
Kabupaten Sukabumi tahun 2010.
7
D. Ruang Lingkup Penelitian
Masalah yang dikaji pada penelitian ini adalah pengetahuan masyarakat
tentang pengertian penyakit malaria, penyebab, gejala klinis, pengobatan,
dan pencegahan penyakit malaria di Desa Langkapjaya Kecamatan Lengkong
tahun 2010.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan
wawasan dalam ilmu keperawatan khususnya mengenai Penyakit
Malaria.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai kerangka acuan agar dapat dijadikan sebagai perbandingan
untuk penelitian selanjutnya.
3. Bagi Puskesmas Lengkong
Mendapat gambaran mengenai pengetahuan masyarakat di Desa
Langkapjaya Kecamatan Lengkong tentang penyakit malaria dan
diharapkan dapat dijadikan sebagai rancangan untuk lebih meningkatkan
mutu dan derajat kesehatan terhadap malaria di UPTD Puskesmas
Lengkong.
4. Bagi Objek yang Diteliti
Diharapkan agar dapat lebih mengetahui tentang penyakit malaria
sehingga penyebaran penyakit malaria dapat menurun.
Recommended