View
229
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
7/25/2019 Bab i Lapran Mina]at
1/27
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masyarakat di Desa Angseri, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan
sebagian besar bekerja menggunakan beban fisik. Masyarakat cenderung
melakukan kegiatan semaksimal mungkin untuk mendapatkan penghasilan
sebanyak-banyaknya. Kegiatan yang dilakukan secara terus menerus tanpa
diselingi istirahat dapat mengakibatkan dampak negatif dalam waktu panjang.
Kegiatan yang dilakukan secara berkepanjangan dengan psisi yang salah jugadapat menimbulkan keluhan fisik, seperti nyeri pinggang, nyeri bahu, nyeri lutut,
dan lainnya. Masalah ini sering diabaikan leh masyarakat, karena itu masyarakat
perlu diberikan suatu edukasi untuk dapat memahami dampak yang terjadi akibat
kerja.
The Internasional Association for the Study of Pain !"A#$% mendifinisikan
nyeri merupakan pengalaman sensrik dan emsinal yang tidak menyenangkan
akibat adanya kerusakan atau ancaman kerusakan jaringan.
&yeri dapat diklasifikasikan sebagai 'akut( dan 'krnik(. &yeri akut
seringkali adaptif karena mengingatkan indi)idu mengenai kehadiran dan lkasi
dari cedera pada lapisan jaringan dan mengreksi perilaku yang dapat
menyebabkan atau berkntribusi terhadapnya. &yeri krnik, di sisi lain,
merujukpada nyeri yang berkelanjutan lebih dari tiga bulan walaupun treatment
dan usaha-usaha untuk mengatasinya telah dilakukan indi)idu. &yeri krnik
dapatberdampak pada semua area kehidupan seserang dan seringkali berassiasidengan masalah-masalah fungsinal, psiklgis, dan ssial. *ebih lanjut lagi,nyeri
krnik dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap keluarga dan rekan-rekan
penderita !http+www.healthpsychlgy.net$ainManagement.htm, //0%.
Dari banyak warga yang memiliki keluhan fisik, salah satu warga Desa
Angseri memiliki keluhan nyeri siku kanan bagian sisi luar !lateral% yang dialami
sejak bulan yang lalu. Akti)itas sehari-hari yang dilakukan adalah mengangkat
0
7/25/2019 Bab i Lapran Mina]at
2/27
beban berat seperti ember berisi air, dan menyabit rumput untuk hewan ternak.
Kemungkinan, hal itu yang menyebabkan timbulnya nyeri siku tersebut.
$eradangan dan nyeri terjadi pada sisi luar siku di mana tt-tt dan
tendn melekat ke tulang. #truktur yang terlibat adalah tt atau tendn lengan
bawah yang berhubungan pergelangan tangan. 1al ini banyak terjadi pada pemain
tenis, tetapi juga pada siapa pun yang melakukan hubungan berulang gerakan
ekstensi pergelangan tangan. Tanpa inter)ensi yang tepat, hal ini dapat menjadi
krnis. !2B #aunders, 0334%
Berdasarkan pernyataan 25$T !2rld 5nfederatin fr $hysical Therapy%
mengenai kemandirian fisiterapi dan kewenangannya yang terdiri dari
assessment, diagnsis, planning, inter)entin and e)aluatin tersebut, maka
D6$.K6# 7" sebagai kewenangan prfesi kesehatan yang salah satunya adalah
fisiterapi menuangkannya dalam K6$M6&K6# 0898 pada pasal 0 yang isinya+
':isiterapis dalam melaksanakan praktik fisiterapi berwenang untuk
melakukan+ asesmen fisiterapi meliputi pemeriksaan, diagnsa fisiterapi,
perencanaan fisiterapi, inter)ensi fisiterapi, dan e)aluasi(.
"nter)ensi yang diberikan pada keluhan tersebut berupa ;ltrasund.
;ltrasund merupakan suatu mdalitas terapi dengan menggunakan getaran
mekanik gelmbang suara dengan frekuensi lebih dari /./// 1< dan yang
digunakan dalam fisiterapi adalah /.= M1urnal :isiterapi "ndnusa ?l. 9 &. , @ktber //9%
Dari uraian diatas, kami kelmpk ? pada K"&6MAT"KA "? ini
mengambil judul lapran '$enanganan :isiterapi pada Keluhan &yeri #iku
Kanan Bagian *ateral di Desa Angseri, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan(.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalahnya adalah+
a. Apa yang dimaksud dengan nyeri siku bagian lateral
b. Bagaimana peranan mahasiswa fisiterapi pada keluhan tersebut
dalam prses asuhan fisiterapi
7/25/2019 Bab i Lapran Mina]at
3/27
1.3 Ruang Lingkup asus
7uang lingkup kasus pada lapran ini, kami membahas tentang keluhan
nyeri siku kanan bagian lateral yang dialami warga Desa Angseri. Dalam lapran
ini kami membatasi pembahasan yang hanya meliputi penjelasan dari kasus,
patlgi, dan mdalitas yang digunakan untuk penanganan kasus tersebut. Ada
langkah-langkah dalam melaksanakan prsedur pemeriksaan kasus tersebut, yaitu
kuesiner 8/ pertanyaan kelelahan umum, &rdic Bdy Map uestiner, prses
assessment dan prses penatalaksanaan fisiterapi.
BAB II
LANDA!AN "E#RI
8
7/25/2019 Bab i Lapran Mina]at
4/27
2.1 De$inisi N%eri
&yeri merupakan pengalaman sensrik multidimensi yang tidak
menyenangkan akibat kerusakan jaringan. Kelmpk studi nyeri $erdssi !///%
telah menterjemahkan definisi nyeri yang dibuat "A#$ (International Association
The Study of Pain yang berbunyi 'nyeri adalah pengalaman sensrik dan
emsinal yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan, baik aktual
maupun ptensial, atau yang digambarkan dalam bentuk kerusakan tersebut(.
&yeri merupakan masalah kesehatan yang kmpleks, dan merupakan salah
satu alasan utama seserang datang untuk mencari pertlngan medis. &yeri dapat
mengenai semua rang, tanpa memandang jenis kelamin, umur, ras, status ssial,
dan pekerjaan !5rmbie, dkk. 0333%. Tipe nyeri yang digunakan secara luas
adalah nsiseptif, inflamasi, neurpatik, dan fungsinal. #aat ini mulai jelas
mekanisme neurbilgi yang mendasari berbagai tipe nyeri tersebut. Tipe nyeri
yang berbeda memiliki faktr etilgik yang berbeda pula.
2.2 Mekanisme N%eri
&yeri berdasarkan mekanismenya melibatkan persepsi dan respn
terhadap nyeri tersebut. Mekanisme timbulnya nyeri melibatkan empat prses,
yaitu+ tranduksi, transmisi, mdulasi, dan persepsi !McCuire #heilder, 0338E
Turk :lr, 0333%.
Transduksi adalah adalah prses dari stimulasi nyeri diknfersi kebentuk
yang dapat diakses leh tak !Turk :lr, 0333%. $rses transduksi dimulai
ketika nociceptor yaitu reseptr yang berfungsi untuk menerima rangsang nyeri
terakti)asi. Akti)asi reseptr ini !nociceptors% merupakan sebagai bentuk respn
terhadap stimulus yang datang seperti kerusakan jaringan.
Transmisi adalah serangkaian kejadian-kejadian neural yang membawa
impuls listrik melalui sistem saraf ke area tak. $rses transmisi melibatkan saraf
aferen yang terbentuk dari serat saraf berdiameter kecil ke sedang serta yang
berdiameter besar !Da)is, //8%. #araf aferen akan ber-axonpada dorsal horn di
F
7/25/2019 Bab i Lapran Mina]at
5/27
spinalis. #elanjutnya transmisi ini dilanjutkan melalui sistem contralateral
spinalthalamic melalui ventral lateral dari thalamus menuju cortex serebral.
$rses mdulasi mengacu kepada akti)itas neural dalam upayamengntrl jalur transmisi nociceptor tersebut !Turk :lr, 0333%. $rses
mdulasi melibatkan sistem neural yang kmplek. Ketika impuls nyeri sampai di
pusat saraf, transmisi impuls nyeri ini akan dikntrl leh sistem saraf pusat dan
mentransmisikan impuls nyeri ini kebagian lain dari sistem saraf seperti bagian
cortex. #elanjutnya impuls nyeri ini akan ditransmisikan melalui saraf-saraf
descend ke tulang belakang untuk memdulasi efektr.
$ersepsi adalah prses yang subjective !Turk :lr, 0333%. $rses
persepsi ini tidak hanya berkaitan dengan prses fisilgis atau prses anatmis
saja !McCuire #heildler, 0338%, akan tetapi juga meliputi cognition
!pengenalan% dan memory !mengingat% !Da)is, //8%. @leh karena itu, faktr
psiklgis, emsinal, dan berha)iral !perilaku% juga muncul sebagai respn
dalam mempersepsikan pengalaman nyeri tersebut. $rses persepsi ini jugalah
yang menjadikan nyeri tersebut suatu fenmena yang melibatkan
multidimensinal.
2.3 N%eri !iku Bagian Lateral
.8.0 Definisi
=
7/25/2019 Bab i Lapran Mina]at
6/27
&yeri siku pada bagian lateral disebabkan karena adanya inflamasi
pada tenn peristeal, iritasi dan perlekatan klagen. &yeri yang terjadi
yaitu karena adanya pembebanan pada tt-tt ekstensr carpi radialis,
sehingga menyebabkan kerbekan pada tenn peristeal dan kerbekan
kecil pada serabut tendn ekstensr carpi radialis bre)is yang akan
menimbulkan inflamasi karena reaksi )askular dan seluler pada tenn
peristeal dengan tanda dan gejala berupa nyeri, bengkak, panas, dan
warna kemerahan. !Muki $artn #ugijant, //9%
Cambar. !a% Anatmi siku lateral, !b% kerusakan pada tenn peristeal
.8. $atlgi
$ada usia 8=-== tahun sudah dijumpai degenerasi. $ada tend
peristeal dimana ter-dapat daerah kritis, apabila ada kerja tt tiba-tiba
dan dalam waktu yang lama, maka akan menimbulkan cedera dan karena
sirkulasi darah yang tidak lancar, maka prses inflamasi cenderung
menjadi krnis. @leh karena adanya inflamasi, akan timbul
7/25/2019 Bab i Lapran Mina]at
7/27
Ada beberapa penyebab yang dapat menimbulkan nyeri siku yaitu
penggunaan yang berlebihan, trauma, dan faktr usia. !Muki $artn
#ugijant, //9%
a. $enggunaan yang berlebihan !)eruse%
"ni disebabkan karena adanya pembebanan yang berlebihan pada
tt-tt ekstensr carpi radialis. 5nthnya pada petani menyabit
rumbut. "ni disebabkan karena gerakan ekstensi pergelangan tangan
disertai prnasi lengan bawah yang berulang-ulang dan kuat pada
waktu menyabit.b. Trauma
Disebabkan karena adanya suatu kerja tt-tt ekstensr
pergelangan tangan yang berulang-ulang dan berat. #ebagai cnth
pada pemain tenis. Kesalahan yang dilakukan yaitu melakukan back
hand dengan siku menghadap net. Dalam psisi lengan demikian, tt-
tt ekstensr tangan dan pergelangan tangan harus berkntraksi di
luar kemampuannya un-tuk melakukan backhand yang berhasil.
Akibat-nya timbul nyeri setelah melakukan backhand yang salah.
Disamping itu dapat juga disebab-kan leh latihan yang terlalu berat.
Misalnya sudah terlalu lama tidak melakukan latihan tenis, kemudian
mendadak melakukan latihan yang terlalu banyak dan dala m temp
permainan yang cepat dan keras.
c. :aktr ;sia
$ada faktr penuaan, terjadi prses degenerasi. $ada prses ini,
jumlah elastin menurun, klagen menurun, kelenturan menurun,
jumlah matriks jaringan ikat menurun dan menjadi rapuh, sehingga
mudah terjadi micro rupture. Akibat jumlah kapiler menurun pada usia
lanjut, maka prses penyembuhan menjadi lama dan bila terjadi
degenerasi pada tendn dan adanya pembebanan yang berlebihan akan
terjadi ruptur.
2.& Asuhan 'isi(terapi
G
7/25/2019 Bab i Lapran Mina]at
8/27
Berdasarkan pernyataan 25$T !World Confederation for Physical
Therapymengenai kemandirian fisiterapi dan kewenangannya yang terdiri dari
assessment, diagnsis, planning, inter)entin and e)aluatin tersebut, maka
D6$.K6# 7" sebagai kewenangan prfesi kesehatan yang salah satunya adalah
fisiterapi menuangkannya dalam K6$M6&K6# 0898 pada pasal 0 yang isinya+
':isiterapis dalam melaksanakan praktik fisiterapi berwenang untuk
melakukan+ asesmen fisiterapi meliputi pemeriksaan, diagnsa fisiterapi,
perencanaan fisiterapi, inter)ensi fisiterapi, dan e)aluasi(.
.F.0 Asemen
Asesmen termasuk pemeriksaan pada perrangan atau kelmpk,
nyata atau yang berptensi untuk terjadi kelemahan, keterbatasan fungsi,
ketidakmampuan atau kndisi kesehatan lain dengan cara pengambilan
perjalanan penyakit !history ta!ing%, screening, tes khusus, pengukuran
dan e)aluasi dari hasil pemeriksaan melalui analisis dan sintesa dalam
sebuah prses pertimbangan klinis.
.F. Diagnsa :isiterapi
Diagnsa fisiterapi dihasilkan dari pemeriksaan dan e)aluasi yang
merupakan hasil dari alasan H alasan klinis yang dapat menunjukkanadanya disfungsi gerak dan dapat mencakup gangguan kelemahan
!impairment%, limitasi fungsi (functional limitations%, ketidakmampuan
!disabilities%, sindrma !syndromes%.
.F.8 "nter)ensi :isiterapi
"nter)ensi di-implementasikan dan dimdifikasikan untuk
mencapai tujuan yang disepakati dan dapat termasuk penanganan secara
manual, peningkatan gerakan, perlatan fisis, peralatan elektrterapeutis
dan peralatan mekanis, pelatihan fungsinal, penentuan bantuan dan
peralatan bantu, instruksi dan knseling, dkumentasi dan krdinasi,
kmunikasi.
.F.F 6)aluasi
6)aluasi merupakan keharusan untuk pemeriksaan kembali untuk
pemeriksaan kembali melihat apakah tujuan tercapai.
4
7/25/2019 Bab i Lapran Mina]at
9/27
2.) M(*alitas 'isi(terapi
Mdalitas fisiterapi yang digunakan adalah ;ltrasund !;#%. ;ltrasund
merupakan suatu bentuk terapi dengan menggunakan getaran mekanik gelmbangsuara dengan frekuensi lebih dari /./// 1
7/25/2019 Bab i Lapran Mina]at
10/27
mengakibatkan mlekul mlekul pada jaringan bergetar sehingga menimbulkan
energi mekanis dan panas. Keadaan ini menimbulkan panas pada lapisan dalam
tubuh seperti tt, tend, ligamen, persendian dan tulang. $enetrasi energi
ultrasund bergantung pada jenis dan ketebalan jaringan. >aringan dengan kadar
air yang tinggi menerap lebih banyak energi sehingga suhu yang terjadi lebih
tinggi. $ada jaringan lkasi yang paling berptensi untuk terjadi peningkatan suhu
yang paling tinggi adalah antara tulang dan jaringan lunak yang melekat padanya.
Terdapat dua pendekatan pada pelaksanaan terapi ultrasund yakni
gelmbang kntinyu dan gelmbang intermittent !pulsed%. $ada kasus dimana
tidak diinginkan terjadinya panas seperti pada peradangan akut, gelmbang
intermiten lebih dipilih. Celmbang kntinyu lebih menimbulkan efek mekanis
seperti meningkatkan permeabilitas membran sel dan dapat memperbaiki
kerusakan jaringan.
a. 6fek :isilgis ;ltrasund
6fek thermal terapi ultrasund ditemukan sangat bermanfaat dalam terapi
gangguan musculskeletal, menghancurkan jaringan parut dan membantu
mengulur tendn. $enggunaan ultrasund dalam terapi panas dapat
dikmbinasikan dengan stimulasi elektrik pada tt. Kmbinasi ini dapat
meningkatkan kemampuan pembersihan sisa metablisme, mengurangi spasme
tt serta perlengketan jaringan. ;ltrasund terapetik juga memiliki efek anti
peradangan yang dapat mengurangi nyeri dan kekakuan sendi. Terapi ini dapat
digunakan untuk memperbaiki impingement !jepitan% akar syaraf dan beberapa
jenis neuritis !peradanagn saraf% dan juga bermanfaat untuk penyembuhan paska
cedera.
#elain efek thermal, terapi ultrasund juga menghasilkan efek nn thermal
berupa ka)itasi dan micrstreaming. Ka)itasi merupakan prses dimana terdapat
bentukan gelembung udara yang dapat membesar dalam jaringan sehingga dapat
meningkatkan aliran plasma dalam jaringan. Micrstreaming merupakan desakan
gelmbang suara pada membran sel yang dapat meningkatkan kerja pmpa
sdium sel yang dapat mempercepat prses penyembuhan.
0/
7/25/2019 Bab i Lapran Mina]at
11/27
Cambar. $enetrasi Celmbang ;ltra #und
b. "ndikasi ;ltrasund
$ada dasarnya terapi ultrasound dapat digunakan pada keadaan akut
sampai dengan krnis. $ada keadaan akut diperlukan terapi dengan frekuensi yang
sering dan durasi yang singkat, sedangkan pada keadaan krnis diperluakan terapi
dengan frekuensi yang lebih jarang akan tetapi dengan durasi terapi yang lebih
lama. $enggunaan ultrasound terapi pada jam jam awal setelah cedera atau dalam
waktu F4 jam setelah cedera meningkatkan kecepatan penyembuhan cedera.
Kndisi akut cedera pada umumnya emerlukan terapi satu sampai dua kali sehari
selama 9 sampai 4 hari sampai nyeri dan pembengkakan berkurang. $ada kndisi
cedera krnis terapi dapat dilakukan dua hari sekali selama 0/ sampai 0 kali.
#ecara khusus, terapi ultrasound dapat dipergunakan pada keadaan keadaan
berikut+
i. #pasme tt yang merupakan keadaan ketegangan dan kntraksi tt yang
berlangsung terus menerus sehingga timbul rasa nyeri. Kntraktur tt
yang diakibatkan leh keteganagan tt dapat diatasi dengan ultrasound
karena ultrasound memiliki efek meningkatkan kelenturan jaringan
sehingga meningkatkan jangkauan gerak.
ii. Kmpresi akar saraf dan beberapa jenis neuritis !radang saraf% karena
peningkatan aliran darah dari jaringan yang dipanaskan dengan terapi
ultrasound dapat mempercepat penyembuhan jaringan.
iii. Tendinitis !peradangan tendn%
00
7/25/2019 Bab i Lapran Mina]at
12/27
i). "ursitis !peradangan bursa yang merupakan kantng berisi )cairan yang
berada diantara tendn dan tulang.
). 1erniasi diskus yang merupakan keadaan bcrnya cairan diskus
inter)ertebral sehingga dapat menjepit saraf spinal. $ada keadaan ini,
terapi ultrasoundditujukan pada spasme tt yang dipersarafi.
)i. Sprain yang merupakan laserasi pada ligamen sendi.
)ii. Kntusi yang merupakan cedera pada jaringan dibawah kulit tanpa adanya
perlukaan kulit.
)iii. Whiplash yang merupakan cedera pada leher akibat gerakan yang
mendadak.
iI. 5edera rotator cuff yang merupakan cedera pada tt dan tendn yang
menghubungkan ihumerus dengan scapula. Tendn pada rotator cuff
biasanya kuat akan tetapi dapat mengalami rbekan dan peradangan akibat
penggunaan yang berlebihan, prses penuaan ataupun trauma mekanis
akibat benturan.
I. #ro$en shoulder !bahu beku% dengan gejala nyeri bahu dan kekakuan yang
diakibatkan leh cedera atau arthritis. $ada keadaan ini, terapi ultrasound
dapat mengurangi kekakuan dan meningkatkan jangkauan gerak sendi.
Ii. Arthritis yang merupakan peradangan sendil. %yofascial pain syndrome
yang merupakan gangguan yang dicirikan dengan nyeri dan kekakuan
akibat ketegangan tt.
Iii. #ibromyalgia merupakan keadaan yang dicirikan dengan nyeri tt yang
luas, kelelahan serta gangguan tidur.
Iiii. Systemic lupus erythematosus yang merupakan gangguan autimun yang
mempengaruhi persendian, kulit dan area lain dalam tubuh.
Ii). Cangguan persendian temprmandibular dengan gejala nyeri pada
persendian tempr-mandibular, sakit kepala, sakit telinga, timbul suara
pada pergerakan rahang, nyeri leher, nyeri punggung dan nyeri bahu.
I). Complex regional pain syndrome yang merupakan gangguan dimana
terjadi nyeri terus menerus pada tungkai yang disebabkan leh system
saraf simpatis yang )eraktif yang biasa terjadi setelah cedera.
I)i. Carpal tunnel syndrome dengan gejala nyeri atau kebas yang disebabkan
adanya tekanan pada saraf pada pergelangan tangan.
I)ii. $enyembuhan luka untuk meningkatkan aliran darah sehingga
mempercepat penyembuhan luka tersebut.
0
7/25/2019 Bab i Lapran Mina]at
13/27
c. Kntraindikasi ;ltrasund
;ltrasund memiliki kntraindikasi yang harus diperhatikan leh
pengguna yang tidak bleh diterapkan pada rgan-rgan tubuh tertentu, antaralain+
J Kepala, mata, jantung dan rgan reprduksi.
J $erut wanita hamil
J *uka yang mengalami infeksi.
J Di dekat tumr
J Di dekat area pertumbuhan tulang misalkan pada epifisis
J Di dekat sumsum tulang belakang yang terekspse misal paska laminectmy
J Di dekat alat pacu jantung dan alat implant lainnya
J$enderita gangguan sensasi saraf misal pada diabetic neurpathy
d. Dsis dan Durasi ;ltrasund
:rekuensi, intensitas dan durasi tergantung pada keadaan indi)idual. Ahli
terapi akan meletakkan transducer pada area yang mengalami gangguan dan
kemudian melakukan gerakan memutar. Transducer harus digerakkan secara terus
menerus untuk menghindari luka bakar. Transducer tidak bleh diletakkan pada
mata, tengkrak, tulang belakang, jantung, rgan reprduktif dan area dimana
terdapat implant.Terapi dapat dilakukan deegan menggunakan dua cara yaknikntinyu dan intermitten. $ada metde kntinyu, gelmbang ultrasund dibuat
tetap sedangkan pada metde intermitten, gelmbang ultrasund terputus putus.
Dengan metde intermitten resik luka bakar dapat diminimalkan. #elama terapi
penderita seharusnya merasakan rasa hangat atau tidak merasakan sensasi apapun.
Apabila ada rasa tidak nyaman, terapi harus dihentikan. Biasanya waktu terapi
yang dibutuhkan berkisar = sampai dengan 0/ menit. #etelah itu penderita dapat
berakti)itas seperti semula. #ebagian besar gejala memerlukan terapi selama
08
7/25/2019 Bab i Lapran Mina]at
14/27
beberapa episde tergantung e)aluasi klinis dari terapis. Kemajuan terapi dapat
dinilai dengan menggunakan skala nyeri atau gnimeter, yang merupakan alat
untuk mengukur jangkauan gerak sendi.
BAB III
ME"#DE PENELI"IAN
0F
7/25/2019 Bab i Lapran Mina]at
15/27
BAB I+
HA!IL , PEMBAHA!AN
&.1 Hasil
1asil kelmpk kami pada kegiatan $engabdian dan $elayanan Masyarakat
K"&6MAT"KA "? di Desa Angseri, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan.
Mengambil satu data warga dengan keluhan berupa nyeri siku kanan bagian
0=
7/25/2019 Bab i Lapran Mina]at
16/27
lateral. Data tersebut kami perleh berdasarkan frm kuesiner dan frm
pemeriksaan fisiterapi.
a. 1asil Kuesiner
&ama + " Ketut Kusuma Arta
;mur Tanggal *ahir + FG Tahun
>enis Kelamin + *aki-*aki
#tatus Keluarga + Kawin
$ekerjaan + T&" AD
Tabel 0.Kuesiner Kelelahan ;mum dengan 8/ "tem $ertanyaan
N( Pertan%aan -a"i*ak
0 Apakah saudara merasa berat di bagian kepala Tidak
Apakah saudara merasa lelah pada seluruh badan Tidak
8 Apakah kaki saudara merasa berat Tidak
F Apakah saudara menguap Tidak
= Apakah pikiran saudara merasa kacau Tidak
9 Apakah saudara merasa mengantuk Tidak
G Apakah saudara merasa ada beban pada mata Tidak
4 Apakah saudara merasa kaku atau canggung dalam
bergerak
a
3 Apakah saudara merasa sempyngan dalam berdiri Tidak
0/ Apakah ada perasaan ingin berbaring Tidak
00 Apakah saudara merasa susah berpikir Tidak
0 Apakah saudara merasa lelah untuk berbicara Tidak
08 Apakah perasaan saudara menjadi gugup Tidak
0F Apakah saudara tidak bisa berknsentrasi Tidak
0= Apakah saudara tidak dapat memusatkan perhatian terhadap
sesuatu
Tidak
09 Apakah saudara mempunyai kecendrungan untuk lupa Tidak
0G Apakah saudara merasa kurang percaya diri Tidak
04 Apakah saudara merasa cemas terhadap sesuatu Tidak
03 Apakah saudara merasa tidak dapat mengntrl sikap Tidak
/ Apakah saudara merasa tidak tekun dalam pekerjaan Tidak
0 Apakah saudara sakit kepala Tidak
Apakah saudara merasa kaku di bagian bahu Tidak
8 Apakah saudara merasa nyeri di bangian punggung Tidak
F Apakah nafas saudara merasa tertekan Tidak
= Apakah saudara merasa haus Tidak
9 Apakah saudara merasa serak Tidak
09
7/25/2019 Bab i Lapran Mina]at
17/27
G Apakah saudara merasa pening Tidak
4 Apakah kelpak mata saudara merasa kejang Tidak
3 Apakah anggta badan saudara terasa bergetar !tremr% Tidak
8/ Apakah saudara merasa kurang sehat a
Dari hasil Kuestinare dengan 8/ "tem $ertanyaan dapat disimpulkan +
Bedasarkan pertanyaan nmr 0-0/ menggambarkan kndisi umum yang
tidak terlalu buruk karena 0/L dari 0/ item tersebut memiliki gangguan
yaitu merasa kaku atau canggung dalam bergerak.
Berdasarkan pertanyaan nmr 00-/ menggambarkan 0//L dari 0/ item
tersebut tidak memiliki masalah pada mti)asi. Bedasarkan pertanyaan nmr 0-8/ menggambarkan kndisi fisik yang
tidak terlalu buruk karena 0/L dari 0/ item tersebut menunjukan hanya
merasa kurang sehat.
Tabel &'ordic "ody %ap uestionnaires
N( L(kasi "ingkatkesakita
n
Keterangan
/ #akit kaku pada leher atas A
0 #akit pada leher bawah A tidak terasa sakit !A%
#akit pada bahu kiri A sedikit sakit !B%
8 #akit pada bahu kanan A sakit !5%
F #akit pada lengan atas kiri A sangat sakit !D%
= #akit pada punggung A
9 #akit pada lengan atas kanan A
G #akit pada pinggul A
4 #akit pada pantat !buttck% A
3 #akit pada pantat !Buttm% A
0/ #akit pada siku kiri A
00 #akit pada siku kanan 5
0 #akit pada lengan bawah kiri A
08 #akit pada lengan bawah A
0G
7/25/2019 Bab i Lapran Mina]at
18/27
kanan
0F #akit pada pergelangan tangan
kiri
A
0= #akit pada pergelangan tangankanan
A
09 #akit pada tangan kiri A
0G #akit pada tangan kanan A
04 #akit pada paha kiri A
03 #akit pada paha kanan A
/ #akit pada lutut kiri A Tidak sakit
0 #akit pada lutut kanan A #edikit #akit
#akit pada betis kiri A #akit
8 #akit pada betis kanan A #angat #akit
F #akit pada pergelangan kakikiri
A
= #akit pada pergelanagn kaki
kanan
A
9 #akit pada kaki kiri A
G #akit pada kaki kanan A
Berdasarkan hasil &rdic Bdy Map diatas, menggambarkan adanya
gangguan pada ekstermitas atas. 1al ini dibuktikan dengan rasa nyeri pada siku
kanan.
b. 1asil $emeriksaan :isiterapi
A##6#M6&T
D"AC&@#A ;M;M
I*entitas Pasien
04
&ama + Ketut Kusuma Arta
;mur + FG Tahun
#tatus + Kawin
>enis Kelamin + *aki-laki
Alamat + Br. Bangah
$ekerjaan + T&" AD
1bi + Berternak
Agama + 1indu
7/25/2019 Bab i Lapran Mina]at
19/27
A&AM&6#A K1;#;#
eluhan Utama
Ri/a%at Pen%akit !ekarang
Ri/a%at Pen%akit Dahulu
Ri/a%at Pen%akit eluarga
Ri/a%at Pen%akit !(sial
$6M67"K#AA& ;M;M
Pemeriksaan "an*a +ital
03
@bjek mengeluh nyeri pada siku kanan, nyeri sudah dirasakan sejak bulan yang
lalu. $ada saat bjek istrahat terasa sakit, namun pada saat bergerak sakitnya
menghilang.
@bjek datang tanggal /F >uli /0= dengan keluhan nyeri pada siku kanan. @bjek
merasa nyeri pada malam hari pada saat akan tidur. @bjek pernah dibawa ke
tukang pijat dan nyerinya terasa berkurang selama seminggu.
Tidak ada riwayat penyakit dahulu.
Tidak ada riwayat penyakit keluarga.
Tidak ada riwayat penyakit scial.
Tekanan Darah + 0/4/ mm1g
Denyut &adi + 4/Imenit
$ernafasan +
Temperatur + 895
Tinggi Badan +
Berat Badan +
7/25/2019 Bab i Lapran Mina]at
20/27
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
emampuan 'ungsi(nal
Pemeriksaan !pesi$ik
/
#tatis +
-terlihat bjek lebih menekukkan siku kanannya dibandingkan yang kiri
Dinamis + -beberapa kali bjek menggsk-gsk sikunya
-susah saat meluruskan siku kanannya
&yeri tekan pada siku kanan.
@bjek sulit untuk menggenggam sesuatu dengan tangan kanannya dan juga bjek
susah tidur akibat nyeri yang di rasakannya.
$:CD+
- aktif+ ekstensi siku kanan N drs fleksi !N% nyeri daerah tt-tt ekstensr
- ismetrik+ ekstensi pergelangan tangan kanan !N% nyeri daerah tt-tt
ekstensr
Tenis 6lbw test + !N% terasa nyeri pada daerah siku lateral
5
7/25/2019 Bab i Lapran Mina]at
21/27
DIA0N#!A 'I!I#"ERAPI
IN"ER+EN!I
E+ALUA!I
0
"mpairment:
- Adanya rasa nyeri tekan pada siku kanan
- Adanya rasa nyeri gerak saat ekstensi siku kanan
- Adanya keterbatasan lingkup gerak sendi pada sendi siku kanan kearah
ekstensi
:unctinal *imitatin:
@bjek jarang terganggu akti)itas yang memerlukan kerja banyak kedua lengan,
terbatas saat mengambil dan meletakkan barang ditempat tinggi serta terbatas saat
membawa barang berat dengan lengan kiri.
Disability +
Kndisi ini jarang menyebabkan disability atau kecacatan. @bjek yang
menderita tennis elbw maka akti)itas dalam ssialnya kemasyarakatannya
akan terganggu khususnya aktifitas-aktifitas yang dminan mnggunakan fungsi
siku cnthnya mengangkat barang.
;# !;ltra #und%
&yeri berkurang, nilai ?A# + 8 !sedikit nyeri%
7/25/2019 Bab i Lapran Mina]at
22/27
&.2 Pemahasan
a. Keluhan ;tama
Ketut Kusuma Arta merasakan nyeri pada siku kanan bagian
lateral, nyeri sudah dirasakan sejak bulan yang lalu. $ada saat bjek
istrahat terasa sakit, namun pada saat bergerak sakitnya menghilang.
Dugaan sementara, nyeri tersebut diakibatkan karena penggunaan yang
berlebihan tanpa jeda istirahat !overuse%. @bjek pernah datang ke tukang
pijat, nyeri yang dirasakan berkurang hanya selama 0 minggu.
b. $emeriksaan ;mum
$emeriksaan umum ini meliputi pemeriksaan tanda )ital, inspeksi,
palpasi, perkusi, auskultasi dan kemampuan fungsinal. Tanda-tanda
)ital merupakan F !empat% parameter tubuh yang meliputi tekanan
darah, denyut nadi, pernapasan, dan suhu tubuh. Dari hasil pemeriksaan
tanda )ital, bjek dalam keadaan baik.
"nspeksi merupakan pemeriksaan yang dilakukan dengan cara
melihat dan mengamati, seperti keadaan umum, sikap tubuh, adanya
defrmitas, langkah, ekspresi wajah, warna kulit, dan lain- lain. Dari
hasil inspeksi, pada saat bjek statis !diam% terlihat bjek lebih
menekukkan siku kanannya dibandingkan yang kiri. Ketika bjek dinamis
!bergerak% beberapa kali bjek menggsk-gsk sikunya dan susah
meluruskan siku kanannya.
$alpasi merupakan cara pemeriksaan dengan jalan meraba, menekan
dan memegang rgan atau bagian tubuh bjek untuk mengetahui tentang
adanya pasme tt, nyeri tekan, suhu, edema, dan lain-lain. Dari hasil
palpasi, terdapat nyeri tekan pada daerah epikndilus lateral.
$ada pemeriksaan perkusi dan auskultasi tidak dilakukan karena
tidak berkaitan dengan keluhan yang dialami bjek.
7/25/2019 Bab i Lapran Mina]at
23/27
Kemampuan fungsinal merupakan kemampuan bjek dalam
melakukan gerakan untuk mengetahui ada atau tidaknya gangguan seperti
keterbatasan gerak, kelemahan, dan lain-lain. Dari hasil pemeriksaan
kemampuan fungsinal, bjek sulit untuk menggenggam sesuatu dengan
tangan kanannya dan juga bjek susah tidur akibat nyeri yang di
rasakannya. Disini bjek memiliki keterbatasan gerak akibat nyeri yang
dirasakan pada siku kanannya.
c. $emeriksaan #pesifik
;ntuk meyakinkan rasa nyeri yang dialami bjek, maka
pemeriksaan spesifik dilakukan yang diantaranya adalah $emeriksaan
:ungsi Cerak Dasar !$:CD%, Tennis 6lbw Test, 5
7/25/2019 Bab i Lapran Mina]at
24/27
drs fleksi disertai ekstensi siku, bjek merasakan nyeri di sekitar tt-
tt ekstensr dekat siku. #ama seperti pemeriksaan aktif, nyeri tersebut
diakibatkan leh berkntraksinya tt-tt ekstensr yang memiliki
gangguan atau inflamasi.
d. "nter)ensi
e. 6)aluasi
F
7/25/2019 Bab i Lapran Mina]at
25/27
BAB ?
$6&;T;$
=.0 Kesimpulan
=. #aran
=
7/25/2019 Bab i Lapran Mina]at
26/27
DA:TA7 $;#TAKA
9
7/25/2019 Bab i Lapran Mina]at
27/27
*AM$"7A&
Recommended