View
214
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kecelakaan merupakan salah satu kejadian yang tidak di inginkan,
tidak terduga yang dapat menimbulkan kerugian material, disfungsi atau
kerusakan alat atau bahan, cidera, korban jiwa, kekacauan produksi.
Kecelakaan dapat terjadi dimana saja, kecelakaan dapat terjadi saat
berkendaraan, di tempat kerja, di penambangan, di kantor, di kebun, di
sekolah maupun di rumah (Nadia, 2008).
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) merupakan usaha-
usaha untuk menangani korban segera mungkin ditempat kejadian sebelum
tenaga medis mengambil alih penanganan, macam-macam tindakan yang
dilakukan dalam pertolongan pertama, seperti memindahkan korban pada
tempat yang aman dan lapang untuk bisa memberikan pertolongan lebih
lanjut kepada korban sewaktu mengalami kecelakaan (Nadia, 2008).
Banyak kita temui korban yang mengalami suatu kecelakaan baik
itu berupa patah tulang, pingsan, terkilir, dan lain-lain diberikan perlakuan
yang sama bahkan ada kesalahan dalam memberikan pertolongan. Kondisi
ini tentu saja sangat membahayakan apabila berakibat memperparah
keadaan penderita (Huda, 2011).
Pemberian pertolongan harus secara cepat dan tepat dengan
menggunakan sarana dan prasarana yang ada di tempat kejadian. Tindakan
Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Sinta Aprianingsih , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
2
PPPK yang dilakukan dengan benar akan mengurangi cacat atau
penderitaan dan bahkan menyelamatkan korban dari kematian, tetapi bila
tindakan PPPK dilakukan tidak baik malah bisa memperburuk akibat
kecelakaan bahkan menimbulkan kematian (Alfath, 2009).
Berdasarkan data Riskesdas (2013) bahwa di Provinsi Jawa Tengah
tentang prevalensi cedera dan penyebab cedera adalah karena kecelakaan
60,4 terjatuh, 16,7 terkena benda tajam/ tumpul dan 1,0 terbakar.
Prevalensi cedera menurut bagian tubuh terkena adalah 11,6 kepala, 15,7
siku/ lengan bawah, 25,2 pergelangan tangan dan tangan, 34,5 lutut/
tungkai bawah, 27,1 bagian kaki dan tumit. Prevalensi jenis cedera adalah
30,0 benturan, 53,0 luka lecet, 22,7 luka terbuka, 21,5 terkilir/ teregang,
4,7 patah tulang (Riskesdas, 2013).
Pelaksanaan pelayanan kesehatan harus dilaksanakan secara
menyeluruh dengan mengutamakan kegiatan promotif dan preventif
didukung kegiatan kuratif dan rehabilitatif. Kegiatan Kuratif dan
Rehabilitatif dilakukan melalui kegiatan mencegah komplikasi dan
kecacatan akibat proses penyakit atau untuk meningkatkan kemampuan
peserta didik yang cedera atau cacat agar dapat berfungsi optimal, seperti:
diagnosa dini, pengobatan ringan, pertolongan pertama pada kecelakaan
dan rujukan medik (Kemdikbud, 2012).
World Health Organization (WHO) telah mencanangkan konsep
sekolah sehat atau Health Promoting School (sekolah yang
mempromosikan kesehatan). Health Promoting School melibatkan semua
Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Sinta Aprianingsih , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
3
pihak yang berkaitan dengan masalah kesehatan sekolah, menciptakan
lingkungan sekolah yang sehat dan aman, memberikan pendidikan
kesehatan di sekolah, memberikan akses terhadap pelayanan kesehatan,
ada kebijakan dan upaya sekolah untuk mempromosikan kesehatan dan
berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan di masyarakat (WHO,
2009).
Pelajar adalah seorang remaja yang sedang menjalani jenjang
pendidikan di sekolah, dimana usia tersebut adalah usia produktif yang
merupakan asset bangsa dikemudian hari. Para pelajar yang termasuk
dalam usia produktif memiliki banyak kegiatan yang tidak hanya pada
pelajaran. Mereka ikut dalam kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler seperti
bidang kepramukaan (Chayaningrum, 2011).
Saka Bakti Husada yang merupakan salah satu saka yang ada di
Gerakan Pramuka Indonesia. Saka Bakti Husada adalah wadah
pengembangan pengetahuan, pembinaan keterampilan, penambahan
pengalaman dan pemberian kesempatan untuk membaktikan dirinya
kepada masyarakat dalam bidang kesehatan (Kep. Kwarnas No. 53 Th.
1985).
Pendidikan kesehatan merupakan salah satu strategi/ metode dalam
pembelajaran, khususnya anak sekolah. Pendidikan kesehatan berpengaruh
terhadap perilaku kesehatan sebagai hasil jangka menengah yang akan
berpengaruh pada meningkatnya indikator kesehatan pada individu
sebagai keluaran (outcame). Pendidikan kesehatan adalah suatu usaha
Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Sinta Aprianingsih , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
4
untuk menyediakan kondisi psikologis dan sasaran agar mereka
berperilaku sesuai dengan tuntutan nilai-nilai kesehatan (Notoatmodjo,
2007).
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 7
Januari 2017 dengan saka bakti husada kwartir cabang Banyumas
didapatkan informasi bahwa saat mereka melakukan kegiatan-kegiatan
lapangan terkadang ada masalah-masalah kesehatan yang muncul seperti
keseleo, masuk angin, asma, diare dan ada juga fraktur. Hasil wawancara
dengan ketua saka bakti husada untuk anggota saka bakti husada angkatan
2017 belum pernah mendapatkan pengetahuan tentang pertolongan
pertama pada kecelakaan (PPPK).
PPPK adalah upaya pertolongan dan perawatan sementara terhadap
korban kecelakaan sebelum mendapat pertolongan yang lebih sempurna
dari dokter atau paramedik di tempat kejadian kecelakaan. Pertolongan
tersebut bukan sebagai pengobatan atau penanganan yang sempurna, tetapi
hanyalah berupa pertolongan sementara yang dilakukan oleh petugas P3K
(petugas medik atau orang awam) yang pertama kali melihat korban.
Pemberian pertolongan harus secara cepat dan tepat dengan menggunakan
sarana dan prasarana yang ada di tempat kejadian. Tindakan P3K yang
dilakukan dengan benar akan mengurangi cacat atau penderitaan dan
bahkan menyelamatkan korban dari kematian, tetapi bila tindakan P3K
dilakukan tidak baik malah bisa memperburuk akibat kecelakaan bahkan
menimbulkan kematian.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Sinta Aprianingsih , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
5
Anggota Saka Bakti Husada yang mengetahui dan memahami
tentang ilmu pertolongan pertama akan lebih baik dalam penanganan dan
memperkecil keparahan yang di alami dari pada anggota yang tidak
memiliki dan tidak memahami tentang ilmu pertolongan pertama, karna
hal ini akan sangat mempengaruhi efisiensi dalam menangani kasus
kecelakaan. Pengetahuan tentang pemahaman PPPK merupakan hal yang
sangat penting karena akan berpengaruh dengan efesiensi penanganan
korban kecelakaan.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, peneliti melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (PPPK) Terhadap Tingkat Pengetahuan Anggota Saka Bakti
Husada Kwartir Cabang Banyumas”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diambil perumusan
masalah yaitu “Apakah Ada Pengaruh Pendidikan Kesehatan Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) Terhadap Tingkat Pengetahuan
Anggota Saka Bakti Husada Kwartir Cabang Banyumas.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) terhadap tingkat pengetahuan
anggota Saka Bakti Husada Kwartir Cabang Banyumas.
2. Tujuan Khusus
Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Sinta Aprianingsih , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
6
a. Mengetahui tingkat pengetahuan anggota Saka Bakti Husada
sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan.
b. Mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan Petolongan Pertama
Pada Kecelakaan terhadap tingkat pengetahuan anggota Saka Bakti
Husada
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengetahuan tambahan
tentang pendidikan kesehatan pertolongan pertama pada kecelakaan
(PPPK).
2. Bagi Responden
Hasil penelitian ini diharapkan dapat lebih meningkatkan pengetahuan
tentang pertolongan pertama pada kecelakaan sehingga dapat
digunakaan saat terjadi kondisi darurat yang ada di sekitar mereka.
3. Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai referensi bagi
yang hendak meneliti lebih lanjut mengenai pengaruh pendidikan
kesehatan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan terhadap tingkat
pengetahuan anggota Saka Bakti Husada dengan menggunakan
variabel yang berpengaruh dalam upaya pertolongan pertama pada
kecelakaan.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Sinta Aprianingsih , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
7
E. Penelitian Terkait
1. Delavar (2012) dengan judul “Knowledge, attitude and practices of
relief workers regarding first aid measures”. Para pekerja bantuan
memiliki skor rata-rata pengetahuan 56,5% dan skor sikap 52,9% pada
pertolongan pertama. Ada perbedaan yang signifikan antara
pengetahuan dan tingkat pendidikan (p <0,0001). Dari total pekerja
bantuan, 83% tahu bagaimana benar melakukan resusitasi paru Cardio
(CPR), sementara 94 persen melaporkan bahwa mereka tidak tahu
bagaimana melakukan intubasi endotrakeal.
2. Bollig (2011) dengan judul “Effects of first aid training in the
kindergarten”. Temuan menunjukkan bahwa anak-anak 4-5 tahun dapat
belajar dan menerapkan dasar pertolongan pertama. Diuji dua bulan
setelah kursus selesai 70% dari anak-anak dinilai kesadaran benar dan
tahu nomor telepon darurat yang benar; 60% menunjukkan penilaian
yang benar dari pernapasan dan 40% dari peserta menyelesaikan tugas-
tugas lain (memberikan informasi panggilan darurat yang benar,
pengetahuan tentang posisi pemulihan yang benar, manajemen jalan
nafas yang benar) dengan benar. Banyak dari anak-anak menunjukkan
kemampuan mereka untuk melakukannya dalam skenario pertolongan
pertama meskipun beberapa peserta menunjukkan rasa takut akan
kegagalan dalam skenario pengujian. Dalam pengujian kelompok
informal sebagian besar anak-anak ini dapat melakukan langkah-
Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Sinta Aprianingsih , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
8
langkah pertolongan pertama. Mengajar pertolongan pertama juga
menyebabkan perilaku yang membantu lebih aktif dan meningkat
empati pada anak-anak.
3. Khan (2010) dengan judul “Knowledge attitude and practices of
undergraduate students regarding first aid measures”. Sebanyak 446
siswa diwawancarai. Tujuh puluh delapan siswa (17,5%) memiliki
pelatihan formal First Aid (FA). Jumlah rata-rata jawaban yang benar
dari siswa dengan pelatihan FA adalah 10,3 (+/- 3,5) sebagai lawan
8.58 (+/- 4.0) pada mereka tanpa pelatihan FA (p <0,001, 95% CI)
dengan perbedaan rata-rata 7,84% . Jumlah rata-rata jawaban yang
benar oleh mahasiswa kedokteran dengan pelatihan FA adalah 11,2 (+/-
2,9) sebagai lawan 7,2 (+/- 3,43) oleh mahasiswa non-medis (p <0,001,
95% CI) dengan perbedaan rata-rata 18,14 %. Siswa menerima
pelatihan pertolongan pertama lebih baik daripada mereka yang tidak
mendapatkan pelatihan (p <0,001).
4. Hidayat (2015) dengan judul “Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap
tingkat pengetahuan , sikap dan keterampilan remaja tentang Bantuan
Hidup Dasar (BHD)”. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif
dengan desain pre experimental with one group pre and posttest without
control group design. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
didapatkan hasil nilai rata-rata pengetahuan responden sebelum
pendidikan kesehatan adalah 13,39 setelah diberikann pendidikan
kesehatan 18,29 dengan p<0,05. Nilai rata-rata sikap responden
Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Sinta Aprianingsih , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
9
sebelum pendidikan kesehatan adalah 26,83 setelah diberikan pedidikan
kesehatan menjadi 29,26 dengan p<0,05.Nilai rata-rata keterampilan
responden sebelum pendidikan kesehatan adalah 1,50 setelah diberikan
pendidikan kesehatan menjadi 3.21 dengan p<0,05. Persamaan dengan
penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang pengaruh pendidikan
kesehatan, perbedaannya jumlah variabel yang dipengaruhi serta materi
yang disampaikan.
5. Adelborg, K., Thim, T., et al. (2011), dengan judul “Benefits and
shortcomings of mandatory first-aid and basic life support classes for
learner drivers”. Peserta diberi kuesioner sebelum dan setelah kursus.
Dari 12 pertanyaan, jumlah rata-rata jawaban yang benar meningkat
dari 5,6 sebelum kursus menjadi 8,7 setelah kursus (p <0,001). Setelah
menyelesaikan kursus, 95% atau lebih dari peserta tahu bagaimana
memprioritaskan pengobatan beberapa korban, tahu bagaimana untuk
meringankan obstruksi jalan napas, dan tahu rasio kompresi-ventilasi
yang dianjurkan selama CPR (p <0,001 untuk semua). Dalam penelitian
ini setelah diberikan kursus secara signifikan tingkat kepercayaan diri
serta keterampilan peserta meningkat dengan p <0,001. Persamaan
dengan penelitian ini sama-sama meneliti tentang efek atau pengaruh
pelatihan pertolongan pertama, perbedaannya respondennya.
6. Lutfiasari (2016) dengan judul “Pengaruh pendidikan kesehatan
pertolongan pertama terhadap tingkat pengetahuan dan praktek guru
dalam penanganan cedera pada siswa di sekolah dasar UMP”.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Sinta Aprianingsih , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
10
Penelitian ini menggunakan metode pre experimental with one group
pre and posttest without control group design. Berdasarkan penelitian
yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa nilai rata-rata pengetahuan
pada guru sebelm diberikan pendidikan kesehatan sebesar 8,56 ± 1,423
sedangkan setelah diberikan pendidikan kesehatan meningkat menjadi
11,83 ± 1,724. Nilai rata-rata sebelum diberikan praktek pertolongan
pertama sebesar 16,28 ± 3,024 sedangkan setelah diberikan praktek
meningkat sebesar 27,39 ± 2,330. Hasil penelitian menunjukan p value
uji T untuk pengetahuan -0,0001 dengan perbedaan rerata 3,278 ±
1,809, 95% CI= -4.177 –( -2.378) dan p value uji T untuk praktek
=0,0001 dengan perbedaan rerata 11,111 ± 2,471, 95% CI= -12,340 –(-
9,882). Persamaan penelitian ini adalah sama-sama meneliti tetang
pengaruh pendidikan kesehatan, perbedaan dengan penelitian ini
terletak pada sampel dan tempat penelitian.
7. Damayanti (2016) dengan judul “Pengaruh pemberian pelatihan
pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) terhadap pengetahuan
penanganan fraktur pada siswa anggota PMR di SMA Negeri 1
Binangun”. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan one
group pretest-posttest design. Hasil Uji Marginal homogeneity
didapatkan bahwa ada perbedaan pengetahuan penanganan fraktur
sebelum dan sesudah diberikan pelatihan pertolongan pertama pada
kecelakaan (p<0,05). Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-
Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Sinta Aprianingsih , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
11
sama meneliti tentang pengaruh pelatihan P3K, perbedaannya terletak
pada tempat penelitiannya.
8. Kristanto (2016) dengan judul “Efektivitas pendidikan kesehatan
terhadap perubahan pengetahuan dan keterampilan P3K pada siswa
PMR di SMA Negeri 3 Sukoharjo”. Metode penelitian ini adalah pre
eksperiment dengan rancangan Nonequivalent control groub pretest-
posttest design. Dari uji statistik wilcoxxo diperoleh nilai p-value 0.003
untuk kelompok ceramah sebelum dan sesudah diberikan pendidikan
kesehatan dengan metode ceramah terdapat perbedaan rata-rata dan
pada kelompok simulasi didapatkan hasil p-value 0.001 maka dapat
disimpulkan terdapar perbedaan rata-rata sebelum dan sesudah
diberikan pendidikan metode ceramah. Dari hasil uji statistik Mann-
Whitney Test diperoleh nilai p-value 0.559 dan perbedaan rata-rata
kedua kelompok yaitu -0.25, maka H0 diterima artinya tidak ada
perbedaan pengetahuan kelompok ceramah dengan kelompok simulasi
setelah diberikan pendidikan kesehatan. Sedangkan hasil keterampilan
antara kelompok ceramah dengan kelompok simulasi didapatkan hasil
p-value 0.001. Artinya ada perbedaan ketrampilan antara kelompok
ceramah dengan kelompok simulasi, perbedaan rata-ratanya sebesar
11.75. Keterampilan kelompok simulasi lebih tinggi dari pada
keterampilan kelompok ceramah. Persamaan dengan penelitian ini
sama-sama meneliti tentang pengaruh pendidikan kesehatan tentang
Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Sinta Aprianingsih , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
12
P3K, perbedaannya terletak pada variabel yang dipengaruhi serta
tempat penelitiannya.
9. Neto (2016) “Health Education Intervention on First Aid in School:
Integrative Review”. Enam penelitian dipilih di mana ditemukan
bahwa intervensi pendidikan pada bantuan pertama diadakan dengan
berbagai publik di sekolah. Kegiatan yang dilakukan dengan guru yang
hadir dalam dua studi yang menemukan pengetahuan ditingkatkan pada
subjek. Kesimpulan: Temuan mencerminkan kebutuhan persiapan
untuk pertolongan pertama di sekolah dan studi pada subjek.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan..., Sinta Aprianingsih , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017
Recommended