View
213
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Permainan bola voli sudah dikenal Negara-negara Eropa sejak abad
pertengahan, permainan ini berasal dari Itali dan diperkenalkan di Jerman dengan
nama “Faustball” pada tahun 1893. Pada tahun 1895 William C Morgan dari
Massachusetts Amerika Serikat memperkenalkan permainan yang sama dengan
nama “Mintonette”, pada tahun 1986 namanya diubah menjadi permainan bola
voli oleh Alfred T Halsted.
Permainan bola voli berasal dari kata Volleying yang artinya
melambungkan bola sebelum bola tersebut menyentuh tanah. Di Indonesia
permainan bola voli dikenal sejak tahun 1928 pada masa penjajahan belanda dan
pada tanggal 22 Januari 1945 PBVSI (Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia) di
dirikan di Jakarta, pertandingan bola voli masuk acara resmi dalam PON II di
Jakarta
Permainan bola voli termasuk permainan bola besar yang menjadi salah
satu materi dalam kurikulum pembelajaran penjasorkes di sekolah dasar. Hasil
pengamatan tentang pelaksanaan pembelajran bola voli yang dilakukan dari
beberapa sekolah yang ada di Kota Tegal pada umumnya dan di SD Negeri
Kejambon 5 pada khususnya mendapat respon positif dari peserta didik, namun
demikian seperti halnya pembelajaran permainan-permainan yang lain,
pembelajaran bola voli menjadi sangat membosankan dan siswa tidak begitu
antusias untuk mengikutinya karena tidak didasari dengan keterampilan dalam
bermain. Oleh sebab itu guru penjasorkes sebagai fasilitator dituntut untuk
memfasilitasi dalam meningkatkan keterampilan dalam permainan bola voli
melalui metode pembelajaran yang menyenangkan sehingga kegiatan
pembelajaran dapat berlangsung dan tujuan dari pemebelajaran itu sendiri dapat
tercapai.
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
B. Rumusan Masalah
Dari identifikasi masah diatas dapat dirumuskan “ Bagaimanakah
melalui metode pembelajaran Pendekatan dapat meningkatkan keterampilan gerak
dasar permainan bola voli pada siswa kelas IV SD Negeri Kejambon 5 Kecamatan
Tegal Timur Kota Tegal”
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumussan masalah tujuan penelitian ini adalah untuk
meningkatkan keterampilan permainan bola voli melalui metode pembelajaran
pendekatan bermain pada siswa kelas IV SD Negeri Kejambon 5 Kecamatan
Tegal Timur Kota Tegal.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yaitu :
1. Guru
a. Untuk optimalkan pemilihan metode pembelajaran yang sesuai dengan
kondisi peserta didik dalam proses kegiatan belajar mengajar
b. Untuk meningkatkan kinerja guru dalam menjalankan tugas secara
profesional
2. Peserta didik (siswa)
a. Untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar dalam bermain bola voli
b. Dapat belajar dengan berbagai variasi pembelajaran yang inovatif
melalui penggunaan metode pembelajaran
3. Sekolah
Hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan sekolah untuk
mengoptimalkan penggunaan metode pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Keterampilan
1. Pengertian keterampilan
Menurut Gordon (1994: 55) pengertian keterampilan adalah
kemampuan untuk mengoperasikan pekerjaan secara mudah dan cermat.
Pengertian ini cenderung pada aktivitas psikomotor. Sedangkan Nadler
(1986: 73) mengemukakan, “Keterampilan (skill) adalah kegiatan yang
memerlukan praktek atau dapat diartikan sebagai implikasi dari aktivitas.
Menurut Dunnette (1976: 33) pengertian keterampilan adalah kapasitas yang
dibutuhkan untuk melaksanakan beberapa tugas yang merupakan
pengembangan dari hasil training dan pengalaman yang didapat
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan
bahwa keterampilan adalah kemempuan untuk melaksanakan beberapa tugas
atau pekerjaan secara mudah dan cermat yang merupakan pengembangan dari
hasil training dan pengalaman.
2. Permainan Bola Voli
a. Pengertian Permainan Bola Voli
Permainan bola voli merupakan salah satu cabang olahraga yang
cukup banyak penggemarnya dan dari tahun ketahun mengalami
perkembangan yang pesat. Permainan bola voli dimainkan oleh dua regu
yan saling berhadapan dan masing-masing regu terdiri dari enam orang
pemain, perkembangannya diterapkan untuk anak usia sekolah dasar
dengan modifikasi pemain 4 orang dengan nama permainan bola voli mini,
ukuran lapangan pun diperkecil, menggunakan lapangan terluar
bulutangkis. Permainan bola voli dilakukan dengan cara bola dipantulkan
sebanyak-banyaknya 3 kali. Seperti dijelaskan dalam peraturan permainan
bola voli edisi (2001-2004: 7) bahwa, “Tujuan dari permainan bola voli
adalah melewatkan bola diatas net agar jatuh menyentuh lantai lapangan
lawan dan untuk mencegah usaha yang sama dari lawan. Setiap tim dapat
3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
memainkan tiga pantulan untuk mengembalikan bola (diluar perkenaan
blok)”. Sedangkan A.Sarumpaet, Zulfar Djazet, dan Imam Sadikun
(1992:86) berpendapat, “Prinsip bermain bola voli adalah memainkan
bola dengan memvoli (memukul dengan tangan) dan berusaha
menjatuhkannya dalam permainan lapangan lawan dengan menyebrangkan
bola lewat atas net atau jarring, dan mempertahankannya agar bola tidak
jatuh di lapangan sendiri”. Permainan bola voli harus dilakukan dengan
dipantulkan. Syarat pantulan bola harus sempurna tidak bertentangan
dengan peraturan yang berlaku. Dari masing-masing tim dapat
memantulkan bola sebanyak-banyaknya tiga kali dan setelah itu bola harus
disebrangkan melewati net ke daerah permainan lawan. Untuk
memantulkan bola dapat menggunakan seluruh tubuh. Seperti
dikemukakan Amung Ma’mun dan Toto Subroto (2001:37) bahwa,
“Semula bagian tubuh yang sah untuk memainkan bola batasannya dari
lutut ke atas. Sekarang seluruh bagian tubuh diperkenankan untuk
memainkan bola”. Untuk mencapai keterampilan bermain bola voli harus
menguasai teknik dasar bola voli
b. Macam –macam Teknik Dasar Bermain Bola Voli
Syarat utama agar dapat bermain bola voli adlah menguasai
teknik dasar bermain bola voli. Hal ini sesuai pendapat A. Sarumpaet dkk,
(1992:86) bahwa, “Agar permainan bola voli berjalan atau berlangsung
dengan baik, lancer dan teratur, maka para pemain dituntut harus
menguasai unsure-unsur dasar permainan, yaitu teknik dasar bermain bola
voli”. Teknik dasar bola voli pada dasarnya merupakan suatu upaya
seorang pemain untuk memainkan bola berdasarkan peraturan dalam
permainan bola voli. Berkaitan dengan teknik dasar bola voli Aip
Syariffudin dan Muhadi (1991/1992 : 87) menyatakan ,“ Teknik dasar
permainan bola voli merupakan permainan untuk melakukan bentuk-
bentuk gerakan yang berhubungan dengan permainan bola voli”. Menurut
M. Yunus (1992: 68) bahwa, “ Teknik dalam permainan bola voli dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
diartikan sebagai cara memainkan bola dengan efektif dan efisien sesuai
dengan peraturan permainan yang berlaku untuk mencapai hasil yang
optimal”. Sedangkan Dieter Beutelstahl (2003: 9) berpendapat, “ teknik
merupakan prosedur yang telah dikembangkan berdasarkan praktek, dan
bertujuan mencari penyelesaian suatu problem gerakan tertentu dengan
cara yang paling ekonomis dan berguna”. Berdasarkan pengertian teknik
dasar permainan bola voli diatas dapat disimpulkan bahwa , teknik dasar
bola voli merupakan suatu gerakan yang dilakukan secara efektif dan
efisien untuk menyelesaikan tugas yang pasti dalam permainnan bola voli.
Teknik dalam permainan bola voli merupakan aktivitas jasmani yang
menyangkut cara memainkan bola dengan efektif dan efisien sesuai
dengan peraturan permainan yang berlaku untuk mencapai suatu hasil
yang optimal. Adapun macam-macam teknik dasar bola voli menurut A.
Sarumpaet dkk (1992:87) yaitu : “(1) passing atas, (2) passing bawah, (3)
Set Up, (4) Macam-macam servis, (5) macam-macam Smash(Spike), (6)
bermacam-macam block (bendungan)”. Teknik dasar bermain bola voli
pada prinsipnya terdiri dua macam yaitu, teknik tanpa bola dan teknik
dengan bola. Teknik tanpa bola berupa gerakan –gerakan khusus yang
mendukung teknik dengan bola, sedangkan teknik dengan bola adalah cara
memainkan bola dengan anggota tubuh secara afaktif dan efisien sesuai
dengan peraturan yang berlaku. Teknik tanpa bola dan teknik dengan bola
merupakan dua komponen yang tidak dapt dipisahkan dalam bermain bola
voli. Keterkaitan antara teknik tanpa bola dan treknik bola didasarkan
kebutuhan dalam permainan. Berikut contoh teknik dasar bola voli :
Gambar 2.1 contoh gerakan passing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
Gambar 2.2 contoh gerakan servis
1. Pembelajaran
a. Hakikat Pembelajaran
Pembelajaran dewasa ini mengalami perubahan dan
perkembangan. Pembelajaran tidak hanya guru menyampaikan ilmu
pengetahuan atau keterampilan kepada siswa, tetapi pembelajran sekarang
ini merupakan suatu proses agar siswa belajar sesuai dengan
kemampuannya. Berkaitan dengan pembelajaran M. Sobry Sutikno (2009:
32) menyatakan, “Pembelajran adalah segala upaya yang dilakukan guru
agar terjadi proses belajar pada diri siswa”. Menurut Walter Dick dan Lou
Caey (2005: 205) yang dikutip Benny A. Pribadi (2009: 11) bahwa,
“Pembelajaran sebagai rangkaian peristiwa atau kegiatan yang
disampaikan secara terstruktur dan terencana dengan menggunakan sebuah
atau beberapa media”. Menurut UUSPN No. 20 Tahun 2003 yang dikutip
Syaiful Sagala (2005: 62) bahwa, “Pembelajaran adalah proses interaksi
peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada sustu lingkungan
belajar”. Lebih lanjut M Sobry Sutikno (2009: 33-34) menyatakan :
1) Peran Guru telah berubah dari:
a) Sebagai penyampai pengetahuan, sumber utama informasi, ahli
materi dan sumber segala jawaban, menjadi sebagai fasilitator
pembelajaran, pelatih, kolaborator dan mitra belajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
b) Dari mengendalikan dan mengarahkan semua aspek
pembelajaran, menjadi lebih banyak memberikan alternative dan
tanggung jawab kepada setiap siswa dalam proses pembelajaran.
2) Peran siswa dalam Pembelajaran telah mengalami perubahan, yaitu :
a) Dari penerima informasi yang pasif menjadi partisipan aktif
dalam proses pembelajaran
b) Dari mengungkapkan kembali pengetahuan menjadi
menghasilkan dan berbagi pengetahuan
c) Dari pembelajaran sebagai aktivitas individual menjadi
pembelajaran kolaboratif dengan siswa lain.
Berdasarkan pengertian pembelajaran dan karakteristik
pembelajaran dapat disimpulkan, pembelajaran merupakan suatu kegiatan
yang dirancang oleh guru untuk membantu peserta didik mempelajari
suatu kemampuan yang baru dalam suatu proses yang sistematis melalui
tahap rancangan , pelaksanaan dan evaluasi dalam konteks kegiatan
pembelajaran
b. Komponen komponen pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang sangat kompleks.
Di dalam kegiatan pembelajran terdapat berbagai macam komponen yang
saling berkaitan antara komponen satu dengan komponen lainnya.
Muhammad Ali (2004: 4) menyatakan, “Komponen-komponen dalam
kegiatan pembelajaran dikelompokkan kedalam tiga kategori yaitu (1)
Guru, (2) isi atau materi pelajaran, (3) siswa”. Nana Sudjana (2005: 30)
menggambarkan skematis komponen-komponen pembelajaran sebagai
berikut: berdasarkan skema tersebut menunjukkan bahwa, komponen
pembelajaran terdiri dari: tujuan pembelajaran, bahan atau materi
pembelajaran, metode yang digunakan untuk menyampaikan materi
pelajaran dan penilaian untuk mengetahui sejauh mana materi dapat di
serap oleh siswa. M. Sobry Sutikno (2009: 30-40) bahwa, “komponen
pembelajaran meliputi beberapa aspek yaitu: “(1) Tujuan Pembelajaran,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
(2) materi pembelajaran, (3) kegiatan pembelajaran, (4) Metode, (5)
Media, (6) Sumber belajar, (7) evaluasi.
Berdasarkan pendapat yang dikemukaan ketiga ahli tersebut dapat
disimpulkan, komponen-komponen yang harus dipenuhi dalam kegiatan
pembelajaran pada dasarnya mencakup tujuh komponen utama. Ketujuh
komponen dalam kegiatan pembelajaran yaitu: siswa, guru, tujuan, isi
pelajaran, metode, media dan evaluasi.
2. Metode Pembelajaran
a. Pengertian Metode Pembelajaran
Pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan
sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu, pendidikan
hendaknya dikelola, baik secara kualitas maupun kuantitas. Hal tersebut
bisa tercapai apabila siswa dapat menyelesaikan pendidikan tepat pada
waktunya dengan hasil belajar yang baik. Hasil belajar seseoarang
ditentukan oleh berbagai factor yang mempengaruhinya. Salah satu factor
yang dapat mempengaruhi hasil belajar seseorang yaitu, kemampuan guru
dalam mengelola pembelajaran dengan metode-metode yang tepat, yang
member kemudahan bagi siswa untuk mempelajari materi pelajaran,
sehingga menghasilkan belajar yang baik.
Metode pembelajaran merupakan salah satu factor penting dalm
kegiatan pembelajaran. Berkaitan dengan metode pembelajran Nana
Sudjana (2005: 76) bahwa: “Metode pembelajaran ialah cara yang
dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat
berlangsungnya pengajaran”. Sedangkan M. Sobry Sutikno (2009: 88)
menyatakan, “ metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi
pelajran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses pembelajaran
pada diri siswa dalam upaya mencapai tujuan”. Berdasarkan pengertian
metode pembelajaran yang dikemukakan dua ahli tersebut dapat
disimpulkan , metode pembelajaran merupakan suatu cara atau strategi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
yang dilakukan oleh seorang guru agar terjadi proses belajar pada diri
siswa untuk mencapai tujuan.
b. Macam-macam Metode Pembelajaran
Mengajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan sesorang
yang memiliki pengetahuan atau keterampilan yang lebih daripada yang
diajar, untuk memberikan suatu pengertian, kecakapan, atau ketangkasan.
Seperti dikemukakan Slameto (1995: 97) bahwa, “ Kegiatan mengajar
meliputi penyampaian pengetahuan, menularkan sikap, kecakapan atau
keterampilan yang diatur sesuai dengan lingkungan dan
menghubungkannya dengan subyek yang sedang belajar”. Untuk
menyajikan seperangkat kegiatan pembelajaran dibutuhkan cara yang baik
dan tepat. Dalam penyajian materi pelajaran dapat digunakan dengan
metode pembelajran yang tepat. Nana Sudjana (2005:76) menyatakan, “
Ketepatan penggunaan metode pembelajaran tersebut sangat bergantung
pada tujuan, isi proses dan kegiatan belajar mengajar”.
Metode pembelajran pada dasarnya merupakan suatu alat untuk
menciptakan proses belajar mengajar. Dalam menerapkan metode
pembelajaran harus memperhatikan tujuan yang hendak dicapai, isi dari
materi pelajaran dan kegiatan yang akan diberikan kepada siswa dalam
pembelajaran tersebut. Pemberian atau penerapan metode pembelajaran
yang tepat, maka dapat menumbuhkan berbagai kegiatan belajar siswa
yang berhubungan dengan kegiatan mengajar guru. Oleh karena itu,
seorang guru harus memahami dan menguasai berbagai macam metode
pembelajaran, agar dalam pelaksanaan pembelajaran diperoleh hasil yang
maksimal. Nana Sudjana (2005: 77-89) mengkalsifikasikan jenis-jenis
metode pembeljaran terdiri 14 macam yaitu: “Metode ceramah, metode
Tanya jawab, metode dikusi, metode tugas belajar dan resitasi, metode
kerja kelompok, metode demonstrasi dan eksperimen, metode sosio drama
(role playing), metode problem solving, metode system regu (team
teching), metode karya wisata (field trip), metode resource person
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
(manusia sumber), metode survai masyarakat dan metode simulasi”. Dari
keempat belas metode pembelajaran tersebut dapat diterapkan dalam
kegiatan pembelajaran menurut kebutuhan dan tujuan yang hendak
dicapai. Untuk mencapai hasil belajar yang optimal, maka seorang guru
harus cermat dan tepat dalam menerapkan metode pembelajaran
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi dalam Pemilihan Metode
Pembelajaran
Penerapan metode pembelajaran yang baik dan tepat sangat
penting dalam kegiatan pembelajaran agar diperoleh hasil belajar yang
optimal. Namun demikian setiap metode pembelajaran tentu memiliki
kelebihan dan kelemahan, sehingga guru dalam menerapkan metode
pembelajaran harus diperhatikan tujuan pemebelajaran yang hendak
dicapai. M.Sobry Sutikno (2009: 90) menyatakan, “Pada prinsipnya tidak
satupun metode pembelajaran yang dapat dipandang sempurna dan cocok
dengan semua pokok bahasan yang ada dalam setiap bidang studi. Karena
setiap metode pembelajaran pasti memiliki keunggulan dan kelemahan
masing-masing. Karena itu, guru tidak boleh sembarangan memilih serta
menggunakan metode pembelajaran.
Pendapat tersebut menunjukkan, setiap metode pembelajaran
memiliki kelebihan dan kelemahan.. oleh karena itu dalam memilih
danmenerapkan metode pembelajaran harus diperhatikan beberapa factor.
Lebih lanjut M.Sobry Sutikno (2009: 91) menyatakan beberapa factor
yang mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode pembelajaran antara
lain:
1) Tujuan yang hendak dicapai
Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan
pembelajaran. Oleh karena itu, tujuan menjadi pedoman arah
sekaligus sebagai suasana yang akan dicapai dalam kegiatan
pembelajaran. Kepastian proses pembelajaran berpangkal tolak dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
jelas tidaknya perumusan tujuan pembelajaran. Semakin jelas dan
operasional tujuan yang akan dicapai, maka semakin mudah
menentukan metode mencapainya, dan sebaliknya.
2) Materi pelajaran
Materi pelajran ialah sejumlah materi yang hendak
disampaikan oleh guru untuk bisa dipelajari dan dikuasai oleh siswa
3) Siswa
Siswa sebagai subjek belajar memiliki karakteristik yang
berbeda-beda, baik minat, bakat, kebiasaan, motivasi, situasi social,
lingkungan keluarga dan harapan terhadap masa depannya. Perbedaan
anak dari aspek psikologis seperti sifat pendiam, super aktif, tertutup,
terbuka, periang, pemurung bahkan ada yang menunjukkan perilaku-
perilaku yang sulit untuk dikenal. Semua perbedaan tadi akan
berpengaruh terhadap penentuan metode pembelajaran. Perbedaan-
perbedaan inilah yang wajib dikelola, diorganisir guru, untuk
mencapai proses pembelajaran yang optimal. Apabila grur tidak
memiliki kecermatan dan keterampilan dalam mengelola perbedaan-
perbedaan potensi siswa, maka proses pembelajaran sulit mencapai
tujuan. Guru harus menyadari bahwa perbedaan potensi bawaan siswa
merupakan kekuatan maha hebat untuk mengorganisasi pembelajaran
yang ideal. Keragaman merupakan keserasian yang harmonis dan
dinamis.
4) Situasi
Situasi kegiatan belajar merupakan setting lingkungan
pembelajaran yang dinamis. Guru harus teliti dalam melihat situasi.
Pada waktu-waktu tertentu guru perlu melakukan proses pembelajaran
diluar kelas atau alam terbuka.
5) Fasilitas
Fasilitas dapat mempengaruhi pemilihan dan penentuan
metode pembelajaran. Oleh karena itu ketiadaan fasilitas akan sangat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
mengganggu pemilihan metode yang tepat, seperti tidak adanya
laboratorium untuk praktek, jelas kurang mendukung penggunaan
metode demonstrasi atau eksperimen.
6) Guru
Setiap guru memiliki kepribadian, performance, style,
kebiasaan, dan pengalaman membelajarkan berbeda-beda. Kompetensi
pembelajran biasanya dipengaruhi pula oleh latar belakang
pendidikan. Guru yang berlatar belakang pendidikan keguruan
biasanya lebih terampil dalam memilih metode yang tepat dalam
menerapkannya. Sedangkan guru yang latar belakang pendiudikannya
kurang relevan, sekalipun tepat dalam menentukan metode
pembelajaran, namun seringkali mengalami hambatan dalam
penerapannya. Jadi, untuk menjadi seorang guru pada intinya harus
memiliki jiwa professional agar dalam menyampaiakan materi
pelajaran bisa berhasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan..
Pendapat tersebut menunjukkan, dalam pemilihan dan
penerapan metode pembelajaran ada enam aspek yang harus
diperhatikan yaitu, tujuan yang hendak dicapai, materi pelajaran,
siswa, situasi, fasilitas, dan guru. Agar metode pembelajaran yang
diterapkan memperoleh hasil yang optimal, maka aspek-aspek tersebut
harus diperhatikan.
3. Metode Pendekatan bermain dalam bola voli
Metode pendekatan bermain dalam bola voli merupakan bentuk
latihan keterampilan yang dilakukan dengan memilah-milah gerak dasar dalam
bola voli diberikan dalam bentuk permainan, contohnya untuk melatih
keterampilan passing bawah anak di berikan permainan yang mengarah pada
gerak dasar dari passing bawah yaitu lempar tangkap dengan bola besar ayunan
tangan dari bawah. Dalam (Sukintaka, 1979:90-91): a) Bigot dkk, mengatakan
bahwa permainan memberikan kepuasan, kegembiraan dan kebahagiaan dalam
kehidupan anak dan akan menjadi alat pendidikan yang bernilai, b) W.Rob,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
mengatakan bahwa permainan mempunyai nilai pendidikan praktis, c) Bucher,
berpendapat permainan yang telah lama dikenal oleh anak-anak dan orang tua,
laki-laki maupun wanita, mampu menggerakkan untuk berlatih, gembira dan
reflex. Permainan merupakan komponen pokok pada program pendidikan
jasmani, d) Drijarkarta, mengatakan bahwa dorongan untuk bermain itu ada
pada setiap manusia, lebih-lebih pada anak-anak atau remaja, oleh sebab itu
permainan dipergunakan untuk pendidikan.
Berdasarkan teori permainan diatas, bermain dapat digunakan sebagai
alat pendidikan. Bermain menumbuhkan rasa senang, perasaan senang yang
timbul pada peserta didik merupakan suasana pendidikan yang baik, sehingga
pembelajaran bisa berlangsung dengan baik dan tujuan dari pembelajaran bisa
tercapai.
B. Kerangka Berfikir
Berdasarkan kajian pustaka yang telah dikemukakan di atas dapat
diuraikan kerangka pemikiran sebagai berikut:
Metode pendekatan bermain dalam bola voli merupakan bentuk latihan
keterampilan yang dilakukan dengan memilah-milah gerak dasar dalam bola voli
diberikan dalam bentuk permainan. Metode pendekatan bermain sangat cocok
diterapkan untuk siswa Sekolah Dasar. Metode pendekatan bermain mempunyai
kelebihan menumbuhkan rasa senang kepuasan dan kegembiraan, sehingga
permainan dipergunakan untuk pendidikan
C. Hipotesa
Dari uraian diatas hipotesis penelitiannya adalah melalui metode
pendekatan bermain siswa dapat melakaukan keterampilan bermain bola voli
dengan baik dan benar dan terhindar dari kesalahan teknik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang akan dilakukan di
SD Negeri Kejambon 5 Kota Tegal. Penelitian terbagi atas 2 siklus Secara
keseluruhan penulisan/penyusunan.
2. Waktu Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada bulan April sampai
dengan Juli 2012 dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.1: Rancangan Waktu Penyusunan/Penulisan Penelitian
No. Jenis Kegiatan Tahun 2012
April Mei Juni Juli
1. Persiapan
a. Observasi
b. Identifikasi Masalah
c. Penentuan Tindakan
d. Pengajuan Judul
e. Penyusunan Proposal
f. Pengajuan Ijin Penelitian
2. Pelaksanaan Siklus I
a. Pembuatan RPP
b. Pelaksanaan Tindakan
c. Pengumpulan Data
d. Analisis dan Refleksi
3. Pelaksanaan Siklus II
a. Pembuatan RPP
b. Pelaksanaan Tindakan
14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
c. Pengumpulan Data
d. Analisis dan Refleksi
4. Penyusunan Laporan
a. Penulisan Laporan
b. Seminar
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Kejambon 5 Kota
Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012 dengan mengambil objek penelitian yaitu
keterampilan gerak dasar permainan bola voli dilakukan suatu tindakan kelas
dengan metode pembelajaran pendekatan bermain sebagai upaya untuk
meningkatkannya. Dengan demikian subjek penelitian dalam penelitian ini adalah
merupakan populasi dan sekaligus menjadi sampel penelitian.
C. Sumber Data
Tujuan yang mendasar dalam PTK adalah perbaikan dalam kualitas
pembelajaran di kelas, dengan demikian sumber data PTK yang akurat berasal
dari kelas subjek penelitian (Rachmadi Widdiharto dan Yudom Rudianto, 2010:
42). Dengan demikian sumber data penelitian ini dapat dibagi menjadi 2 (dua)
yaitu data primer dan data sekunder.
1. Data Primer
Data primer penelitian adalah data yang langsung berasal dari subjek
penelitian, yaitu proses pembelajaran, hasil tes siswa, daftar kelas, dan daftar
nilai, serta dokumen-dokumen hasil belajar siswa.
2. Data Sekunder
Data sekunder penelitian ini adalah data pendukung penelitian dan
tidak secara langsung berasal dari subjek penelitian. Data sekunder dalam
penelitian ini adalah berupa hasil wawancara dari guru-guru, Kepala SD
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Negeri Kejambon 5 Kota Tegal, dan dokumen-dokumen administrasi umum
SD Negeri Kejambon 5 Kota Tegal.
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengolahan data peneliti memerlukan sebuah instrument untuk
mengukur keakuratan data yang akan diolah. Contoh instrumennya adalah
mempraktekkan gerak passing bawah dan servis bawah dengan metode
pendekatan bermain
Peneliti mrengambil teknik ini karena dapat mempermudah
menyampaikan pembelajaran gerak dasar permianan bola voli melalui metode
pembelajaran pendekatan bermain, selain itu alat ukur yang digunakan dapat
mempermudah menspesifikasikan kesalahan yang dilakukan siswa atau anak didik
tersebut
E. Teknik Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan adalah deskripsi persentase. Angka
yang diperhitungkan adalah pencapaian nilai dari tes yang diberikan kepada siswa.
Untuk menganalisis hasil tes digunakan metode deskriptif kuantitatif, sedangkan
untuk membandingkan tingkat ketuntasan belajar siswa pada pembelajaran di
siklus 1 dengan tingkat ketuntasan belajar siswa pada pembelajaran siklus 2
digunakan analisis deskriptif kualitatif komparatif.
1. Penilaian Tes
Nilai yang diperoleh siswa dijumlahkan kemudian dibagi dengan
jumlah siswa sehingga diperoleh rata-ratanya. Nila rata-rata diperoleh dengan
rumus sebagai berikut (Zainal Aqib, 2009: 40):
N
Xx
Keterangan:
x = nilai rata-rata
X = jumlah semua nilai siswa
N = jumlah siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
2. Penilaian Ketuntasan Belajar
Ada dua kategori ketuntaasan belajar, yaitu secara perorangan dan
secara klasikal. Pada penelitian ini digunakan deskripsi persentase dengan
rumus sebagai berikut (Zainal Aqib, 2009: 40):
%100xsiswa
belajartuntasyangsiswabelajarketuntasan
Analisis ini dilakukan pada saat tahapan refleksi. Hasil analisis ini
digunakan sebagai bahan refleksi untuk melakukan perencanaan lanjut pada
siklus selanjutnya.
Adapun hasil dari perhitungan rumus tersebut masih harus
dikonsultasikan dengan tabel kriteria tingkat keberhasilan siswa untuk
mengetahui kualitas keberhasilan yang diperoleh. Tingkat keberhasilan ini
mengacu pada lima skala likert.
Tabel 3.2: Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa
Tingkat Keberhasilan
(%) Tingkat Keberhasilan
> 80% Sangat Baik
60% – 79% Baik
40% – 59% Cukup atau Sedang
20% – 39% Buruk
< 20% Sangat Buruk
(Zainal Aqib, 2009: 40)
F. Indikator Keberhasilan
Penelitian Tindakan Kelas memiliki tujuan memperbaiki situasi dan hasil
belajar, maka keberhasilan dari sebuah Penelitian Tindakan Kelas mengacu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
kepada keberhasilan pembelajaran kelas tersebut. Keberhasilan kelas diukur dari
perolehan nilai siswa yang dibandingkan dengan nilai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM). Dengan demikian indikator kinerja penelitian ini dapat
dinyatakan sebagai berikut:
1. Rata-rata nilai tes hasil pembelajaran gerak dasar permainan bola voli (passing
dan servis bawah) adalah ≥70
2. Siswa yang mendapat nilai di atas KKM minimal sebanyak 75 %.
Tabel.3.3: Persentase Target Keberhasilan
Aspek yang Diukur
Persentase Target Keberhasilan
Cara Mengukur Kondisi
Awal
Siklus
I
Siklus
II
Hasil pembelajaran
passing dan servis
bawah dengan
metode pendekatan
bermain
50% 67% 80%
Diamati saat guru
memberikan materi
pembelajaran
permainan bola voli
dengan metode
pendekatan bermain
G. Prosedur Penelitian
Penelitian ini terdiri dari 2 (dua) siklus, yang setiap siklus terdiri atas 4
(empat) tahap, yaitu: 1) planning (perencanaan); 2) Acting (tindakan); dan 3)
observing (observasi); dan 4) reflection (refleksi).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
PROSEDUR PENELITIAN
PERENCANAAN
SIKLUS I
PENGAMATAN
PELAKSANAAN
REFLEKSI
PERENCANAAN
PELAKSANAAN
REFLEKSI SIKLUS II
PENGAMATAN
HASIL
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Siklus Pertama:
a. Melakukan: Identifikasi masalah dan alternatif pemecahan masalah.
- Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam kegiatan
belajar
- Menentukan pokok bahasan
- Mengembangkan scenario pembelajaran
- Menyusun Lembar Kerja siswa
- Menyiapkan sumber belajar
- Mengembangkan format evaluasi
- Mengembangkan format observasi pembelajaran
b. Tindakan: menerapkan tindakan mengacu pada scenario
c. Pengamatan (Observasi)
- Melakukan observasi dengan memakai format observasi
- Menilai hasil tindakan
d. Refleksi
- Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan meliputi evaluasi
mutu, jumlah dan waktu dari setiap tindakan.
- Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi yang
digunakan pada siklus berikutnya.
e. Evaluasi Tindakan
Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam
kegiatan belajar mengajar.
1. Siklus Kedua:
a. Perencanaan
- Identifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah.
- Pengembangan program
b. Tindakan: Pelaksanaan program tindakan II
c. Pengamatan: Pengumpulan data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
d. Refleksi: bedasarkan masalah-masalah yang muncul pada siklus pertama,
maka akan memutuskan untuk melakukan siklus lanjutan yaitu Evaluasi
tindakan II
2. Pembagian Tugas
a. Ketua Peneliti bertugas sebagai:
- Menentukan langkah-langkah pemecahan masalah
- Menganalisis penyebab munculnya masalah
- Merumuskan masalah, serta
- Mengembangkan alternatif tindakan
b. Teman sejawat bertugas sebagai teman untuk berkolaborasi atau bekerja
sama untuk mengamati proses belajar mengajar di kelas dan teman
berdiskusi.
c. Kepala sekolah sebagai pengamat dan tempat untuk berkonsultasi.
Dalam pelaksanaan proses pembelajaran penulis menggunakan
lembaran pengamatan sebagai acuan dalam peneitian tindakan kelas di kelas
IV SDN Kejambon 5. Berikut ini adalah satu alat ukur keberhasilan
penggunaan metode pembelajaran sebelumnya dan metode pendekatan
bermain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Survei Awal
Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti
melakukan kegiatan survei awal untuk mengetahui keadaan nyata yang ada
dilapangan. Hasil dari kegiatan survei awal tersebut adalah sebagai berikut :
1. Terbatasnya alat peraga untuk pelaksanaan pembelajaran bola voli
2. Kurang mengembangkan modifikasi pembelajaran bola voli
3. Pembelajaran bersifat monoton hanya menjelaskan bagaimana teknik
bermaian bola voli yang benar dan sebagainya
4. Kurangnya antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran gerak dasar
permainan bola voli karena siswa belum menguasai permainan bola voli
5. Guru kurang tepat dalam menggunakan metode pembelajaran yang sesuai
dengan karakteristik siswa
6. Kuarang minat siswa mengikuti pembelajaran karena siswa belum menguasai
permainan bola voli
Berdasarkan pada hasil survey diatas, peneliti melakukan penelitian
terhadap materi pembelajaran gerak dasar permainan bola voli melalui metode
pembelajaran pendekatan bermain untuk meningkatkan hasil belajar gerak dasar
permainan bola voli pada siswa kelas IV SD Negeri Kejambon 5 Kecamatan
Tegal Timur Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012
B. Hasil Penelitian
Sistematika pembelajaran materi gerak dasar permainan bola voli melalui
metode pembelajaran pendekatan bermain untuk meningkatkan hasil belajar gerak
dasar permainan bola voli pada siswa kelas IV SD Negeri Kejambon 5 Kecamatan
Tegal Timur Kota tegal dilaksanakan dalam 2 siklus yang masing-masing siklus
terdiri 4 tahapan, yakni: (1) Perencanaan (2) Pelaksanaan Tindakan (3) observasi
dan interpretasi (4) analisis dan refleksi
22
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah dibuat, peneliti
menjelaskan materi gerak dasar permainan bola voli khususnya pasing bawah
melalui metode pembelajaran pendekatan bermain, siswa mendengarkan,
memahami, dan mempraktekkan gerak dasar passing bawah. Pemberian materi
dilakukan peneliti , dimana guru bertugas sebagai pengamat pembelajaran, dan
dibantu oleh guru kolaborator. Data observasi digunakan sebagai evaluasi
kegiatan belajar mengajar yang telah dilaksanakan. Kekurangan di siklus pertama
akan lebih dicermati untuk perbaikan pada pembelajaran siklus berikutnya.
1. Depkripsi Data
Setelah melaksanakan observasi peneliti memperoleh gambaran
kondisi awal, dan hasil belajar gerak dasar permaianan bola voli melalui
metode pembelajaran pendekatan bermain yang dilaksanakan pada
pembelajaran siklus I dan siklus II
2. Deskripsi data Kondisi Awal Hasil Belajar gerak dasar permianan bola
voli (passing dan servis bawah)
Observasi dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui data kondisi awal
mengenai hasil belajar gerak dasar permainan bola voli (passing dan servis
bawah) yang dimiliki siswa, dan yang membantu peneliti mengetahui
peningkatan hasil belajar gerak dasar permainan bola voli passing dan servis
bawah dari kondisi awal, siklus I dan siklus II
Data kondisi awal hasil belajar gerak dasar permainan bola voli
(passing dan servis bawah) siswa kelas IV SD Negeri Kejambon 5 Kecamatan
Tegal Timur Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012 sebagai berikut: rata-rata
hasil belajar gerak dasar permainan bola voli (passing dan servis bawah) adalah
56,36. Jumlah keseluruhan siswa kelas IV SD Negeri Kejambon 5 Kecamatan
Tegal Timur Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012, yaitu 24 siswa dengan
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 70, nilai hasil belajar diatas Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 11 anak (45,83%). Jika dikonsultasikan
dengan tabel 3 kriteria tingkat keberhasilan tergolong sedang.
Dengan hasil tersebut, peneliti menyusun tindakan penelitian untuk
meningkatkan hasil belajar gerak dasar permainan bola voli (passing dan servis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
bawah) pada siswa kelas IV SD Negeri Kejambon 5 Kecamatan Tegal Timur
Kota Tegal tahun Pelajaran 2011/2012 secara optimal, dengan menggunakan
metode pembelajaran pendekatan bermain. Pelaksanaan tindakan penelitian
tersebut akan dilaksanakan dalam 2 siklus, dimana tiap siklus terdiri dari 4
tahapan yaitu: 1) perencanaan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) observasi, 4)
analisis dan refleksi
C. Siklus I
1. Perencanaan Tindakan 1
Kegiatan perencanaan tindakan 1 dilaksanakan pada hari Selasa, 24
April 2012 di SD Negeri Kejambon 5 . Peneliti dan kolaborator mendiskusikan
rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam proses penelitian ini.
Kemudian disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus I akan
dilaksanakan selama satu kali pertemuan, yakni pada hari sabtu, 19 Mei 2012 .
kolaborator bersama peneliti merencanakan tindakan 1 meliputi kegiatan
sebagai berikut :
a. Peneliti bersama kolaborator merancang skenario pembelajaran untuk
meningkatkan hasil belajar gerak dasar permainan bola voli (passing dan
servis bawah)
b. Peneliti dan kolaborator menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran
untuk materi gerak dasar permainan bola voli (passing dan servis bawah)
c. Kolaborator bersama peneliti menyiapkan media yang diperlukan dalam
pembelajaran gerak dasar permainan bola voli (passing dan servis bawah)
d. Peneliti dan kolaborator menyusun instrumen penelitian, yakni berupa tes
dan non tes. Instrumen tes dinilai dari hasil tes gerak dasar permainan bola
voli (passing dan servis bawah). Sedangkan instrumen non tes dinilai
berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan oleh observer dengan
mengamati keaktifan dan sikap siswa selama kegiatan pemebelajaran
berlangsung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
2. Pelaksanaan Tindakan 1
Pelaksanaan tindakan ini direncanakan berlangsung selama satu kali
pertemuan yakni pada hari Sabtu, 19 Mei 2012 dilapangan SD Negeri
Kejambon 5. Pertemuan dilaksanakan 2 x 35 menit. Sesuai dengan skenario
pembelajaran pada siklus I ini pembelajaran dilakukan oleh peneliti dan
anggota kelompok yang lain melakukan observasi terhadap proses
pembelajaran .
Materi pelaksanaan tindakan 1, pada siklus 1 ini adalah
menggunakkan metode pendekatan bermain untuk meningkatkan hasil belajar
gerak dasar permainan bola voli (passing dan servis bawah). Kegiatan awal
siklus I diawali dengan kegiatan persiapan. Disini peneliti menyiapkan
peralatan dan setting tata letak peralatan. Peneliti menyiapkan pertanyaan-
pertanyaan untuk mengelaborasi respon siswa. Kemudian dilanjutkan dengan
kegiatan pendahuluan selama 10 menit.
Selanjutnya peneliti melakukan apersepsi, guru memberikan
penjelasan mengenai materi yang akan diberikan yaitu mengenai praktik gerak
dasar permainan bola voli (passing dan servis bawah) dengan metode
pendekatan bermain yang dilakukan dengan kelompok, pada saat aperspsi,
siswa didorong untuk berani berpendapat terkait pengetahuan hasil belajar
gerak dasar permainan bola voli (passing dan servis bawah). Kemudian peneliti
menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa agar semangat
untuk mengikuti proses pembelajaran. Kegiatan pendahuluan diakhiri dengan
melakukan pemanasan.
Kegiatan inti selama 45 menit, peneliti melakukan penjelasan materi
dan memperagakan gerak dasar passing bawah yang baik, siswa melakukan
gerakan gerak dasar passing bawah dilakukan berpasangan
Adapun teknik dasar servis bawah: bola di lambungkan keatas atau di
lepas, tangan diayun dari belakang, perkenaan bola pada bagian diatas
pergelangan tangan dan dilanjutkan gerakan lanjutan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Setelah mendapat penjelasan, siswa melaksanakan pembelajaran
servis bawah, siswa melaksanakan permainan dengan berpasangan dan dalam
kelompok.
Siklus I diakhiri dengan kegiatan penutup yaitu: penenangan, refleksi
pengalaman belajar siswa, siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan
pendapat tentang hal-hal yang baru dipelajarinya. Evaluasi umum terhadap
proses dan hasil pembelajaran siswa. Selanjutnya ditutup dengan kegiatan
tindak lanjut yaitu pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari dan kegiatan
selanjutnya.
3. Observasi dan Interpretasi
Peneliti mengamati proses pembelajaran gerak dasar permainan bola
voli untuk meningkatkan hasil belajar gerak dasar permainan bola voli (passing
dan servis bawah). Pada siklus I, peneliti memberikan materi gerak dasar
passing dan servis bawah dengan metode pendekatan bermain
Setelah itu siswa diminta melakukan permainan tersebut, peneliti
dibantu observer melakukan observasi selama tindakan berlangsung, diperoleh
hasil observasi antara lain: siswa cukup memiliki antusias dalam melkasanakan
pembelajaran gerak dasar permainan bola voli (passing dan servis bawah), dan
siswa semangat dalam mengikuti pembelajaran yang di kemas dalam model
permainan,. dan secara umum suasana kelas juga Nampak aktif, hal ini tampak
dari antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran, dari kegiatan awal hingga
kegiatan akhir. Adapun interpretasi pelaksanaan tindakan siklus I sebagai
berikut:
a. Sebelum mengajar, peneliti dan guru telah membuat rencana pembelajaran
yang akan dijadikan sebagai pedoman dalam mengajar
b. Peneliti sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran gerak dasar
permainan bola voli (passing dan servis bawah) dengan benar. Yaitu
dengan cara mengajar sesuai, jelas dan terencana. Pada awal pembelajaran,
peneliti dengan sangat jelas mengemukakan bagaimana penerapan metode
pendekatan bermain untuk meningkatkan hasil belajar gerak daasar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
permainan bola voli (passing dan servis bawah). Peneiti memberikan
gerakan pemanasan dalam bentuk permainan yang berkaitan dengan materi
passing dan servis bawah. Pada siklus I peneliti menjelaskan materi gerak
dasar permainan bola voli dalam bentuk permainan lempar dan passing,
lempar servis secara berpasangan dan kelompok. Siswa melakukan
permainan lempar dan passing, lempar servis dilakukan berulang-ulang
dan juga dalam sistim kompetisi
c. Melakukan gerakan passing dan servis bawah secara berpasangan dengan
baik dan benar
d. Diakhir pembelajaran peneliti memberi evaluasi tenteng pembelajaran
4. Deskripsi Data Hasil Pembelajaran Siklus I
Berikut ini adalah paparan nilai hasil evaluasi belajar siswa pada
Siklus I yang telah dilaksanakan.
Tabel 4.1. Hasil Belajar gerak dasar pasing dan servis bawah Siswa Kelas IV
SD Negeri Kejambon 5 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal Tahun
Pelajaran 2011/2012 Siklus I
No. Nama
Hasil Belajar
passing dan servis
bawah
Nilai
KKM
1 2 3 4
1 Akhmad Fatoni 75 Tuntas
2 Dimas Purnomo 75 Tuntas
3 Dhani Satria 75 Tuntas
4 Nissa Ayu N 50 Tidak Tuntas
5 Akhmad alfa Hidayat 87 Tuntas
6 Andrian Fajar 75 Tuntas
7 Puji Laksono 75 Tuntas
8 Rizki Putri N 62 Tidak Tuntas
9 Ajeng Baitty T 50 Tidak Tuntas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
10 Agas Java Yuntarto 87 Tuntas
70
11 Dwi Nur Atika 50 Tidak Tuntas
12 Esti Cahyaningsih 75 Tuntas
13 Firman Adi S 75 Tuntas
14 Moh Reza Marzuki 62 Tidak Tuntas
15 Moh Alwi S 75 Tuntas
16 Moh Abdul Majiid 75 Tuntas
17 Rizki Firmansyah 62 Tidak Tuntas
18 Wahyuni Dwi N 75 Tuntas
19 Cantika Bilqis A 75 Tuntas
20 Aderin Ghina A 75 Tuntas
21 Rosidah Indriani 50 Tidak Tuntas
22 Ana Ulfianah 50 Tidak Tuntas
23 Faiza Nur R 75 Tuntas
24 Moh Rizki Pratama 75 Tuntas
Jumlah 1660 Tuntas = 16
Tidak Tuntas = 8
Berdasarkan tabel 4.1 tersebut diketahui bahwa, 1) sebanyak 5 siswa
(20,83%) mendapat nilai 50; 2) sebanyak 3 siswa (12,50%) mendapat nilai 62;
3) sebanyak 14 siswa (58,33%) mendapat nilai 75; 4) sebanyak 2 siswa
(8,33%) mendapat nilai 87. dengan demikian hasil belajar siswa yang diatas
KKM sebanyak 16 siswa (66,67%).
5. Analisis dan Refleksi Tindakan 1
Secara umum hambatan atau kendala dalm proses pembelajaran sudah
bisa diatasi, hanya ada beberapa siswa yang masih belum memahami gerak
dasar permainan bola voli (passing dan servis bawah) dan kurang memahami
permainan hal ini terbukti dengan bergerak dengan asal-asalan sehingga hasil
belajar siswa masih kurang optimal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
D. Siklus II
1. Perencanaan Tindakan II
Dari hasil refleksi siklus I. Diketahui masih terdapat siswa yang belum
memahami gerak dasar permainan bola voli (passing dan servis bawah) dan
kurang memahami permainan hanya bergerak asal-asalan sehingga hasil belajar
yang dicapai kurang optimal.oleh karena itu disiklus II ini lebih ditekankan
pada hal tersebut. Siklus II akan dilaksanakan selama satu kali pertemuan,
yakni pada hari kamis, 31 Mei 2012 . kolaborator bersama peneliti
merencanakan tindakan II meliputi kegiatan sebagai berikut :
a. Peneliti bersama kolaborator merancang skenario pembelajaran untuk
meningkatkan hasil belajar gerak dasar permainan bola voli (passing dan
servis bawah)
b. Peneliti dan kolaborator menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran
untuk materi gerak dasar permainan bola voli (passing dan servis bawah)
c. Kolaborator bersama peneliti menyiapkan media yang diperlukan dalam
pembelajaran gerak dasar permainan bola voli (passing dan servis bawah)
d. Peneliti dan kolaborator menyusun instrumen penelitian, yakni berupa tes
dan non tes. Instrumen tes dinilai dari hasil tes gerak dasar permainan bola
voli (passing dan servis bawah). Sedangkan instrumen non tes dinilai
berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan oleh observer dengan
mengamati keaktifan dan sikap siswa selama kegiatan pemebelajaran
berlangsung
2. Pelaksanaan Tindakan II
Pelaksanaan tindakan ini direncanakan berlangsung selama satu kali
pertemuan yakni pada hari Kamis, 31 Mei 2012 dilapangan SD Negeri
Kejambon 5. Pertemuan dilaksanakan 2 x 35 menit. Sesuai dengan skenario
pembelajaran pada siklus II ini pembelajaran dilakukan oleh peneliti dan
anggota kelompok yang lain melakukan observasi terhadap proses
pembelajaran .
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Materi pelaksanaan tindakan II, pada siklus II ini adalah
menggunakkan metode pendekatan bermain untuk meningkatkan hasil belajar
gerak dasar permainan bola voli (passing dan servis bawah). Kegiatan awal
siklus II diawali dengan kegiatan persiapan. Disini peneliti menyiapkan
peralatan dan setting tata letak peralatan. Peneliti menyiapkan pertanyaan-
pertanyaan untuk mengelaborasi respon siswa. Kemudian dilanjutkan dengan
kegiatan pendahuluan selama 10 menit.
Selanjutnya peneliti melakukan apersepsi, guru memberikan
penjelasan mengenai materi yang akan diberikan yaitu mengenai praktik gerak
dasar permainan bola voli (passing dan servis bawah) dengan metode
pendekatan bermain yang dilakukan dengan kelompok, pada saat aperspsi,
siswa didorong untuk berani berpendapat terkait pengetahuan hasil belajar
gerak dasar permainan bola voli (passing dan servis bawah). Kemudian peneliti
menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa agar semangat
untuk mengikuti proses pembelajaran. Kegiatan pendahuluan diakhiri dengan
melakukan pemanasan.
Kegiatan inti selama 45 menit, peneliti melakukan penjelasan materi
dan memperagakan gerak dasar passing bawah yang baik, siswa melakukan
gerakan gerak dasar passing bawah dilakukan berpasangan
Adapun teknik dasar servis bawah: bola di lambungkan keatas atau di
lepas, tangan diayun dari belakang, perkenaan bola pada bagian diatas
pergelangan tangan dan dilanjutkan gerakan lanjutan
Setelah mendapat penjelasan, siswa melaksanakan pembelajaran
servis bawah, siswa melaksanakan permainan dengan berpasangan dan dalam
kelompok.
Siklus I diakhiri dengan kegiatan penutup yaitu: penenangan, refleksi
pengalaman belajar siswa, siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan
pendapat tentang hal-hal yang baru dipelajarinya. Evaluasi umum terhadap
proses dan hasil pembelajaran siswa. Selanjutnya ditutup dengan kegiatan
tindak lanjut yaitu pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari dan kegiatan
selanjutnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
3. Observasi dan Interpretasi
Peneliti mengamati proses pembelajaran gerak dasar permainan bola
voli (passing dan servis bawah) untuk meningkatkan hasil belajar permainan
bola voli (passing dan servis bawah). Pada siklus II, peneliti memberikan
materi gerak dasar permainan bola voli passing dan servis bawah dengan
metode pendekatan bermain
Setelah itu siswa diminta melakukan permainan tersebut, peneliti
dibantu observer melakukan observasi selama tindakan berlangsung, diperoleh
hasil observasi antara lain: siswa cukup memiliki antusias dalam melkasanakan
pembelajaran gerak dasar permainan bola voli (passing dan servis bawah), dan
siswa semangat dalam mengikuti pembelajaran yang di kemas dalam model
permainan,. dan secara umum suasana kelas juga Nampak aktif, hal ini tampak
dari antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran, dari kegiatan awal hingga
kegiatan akhir. Adapun interpretasi pelaksanaan tindakan siklus II sebagai
berikut:.
a. Sebelum mengajar, peneliti dan guru telah membuat rencana pembelajaran
yang akan dijadikan sebagai pedoman dalam mengajar
b. Peneliti sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran gerak dasar
permainan bola voli passing dan servis bawah dengan benar. Yaitu dengan
cara mengajar sesuai, jelas dan terencana. Pada awal pembelajaran,
peneliti dengan sangat jelas mengemukakan bagaimana penerapan metode
pendekatan bermain untuk meningkatkan hasil belajar gerak dasar
permainan bola voli passing dan servis bawah. Peneiti memberikan
gerakan pemanasan dalam bentuk permainan yang berkaitan dengan materi
gerak dasar permainan bola voli passing dan servis bawah. Pada siklus II
peneliti menjelaskan materi gerak dasar permainan bola voli passing dan
servis bawah dalam bentuk permainan lempar passing, lempar servis,
passing bawah berpasangan dan servis bawah berpasangan dalam
kelompok. Siswa melakukan permainan dilakukan berulang-ulang dan
juga dalam sistim kompetisi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
c. Melakukan gerakan passing dan servis bawah secara berpasangan dengan
baik dan benar
d. Diakhir pembelajaran peneliti memberi evaluasi tenteng pembelajaran
4. Deskripsi Data Hasil Pembelajaran Siklus II
Berikut ini adalah paparan nilai hasil evaluasi belajar siswa pada
Siklus II yang telah dilaksanakan.
Tabel 4.2. Hasil Belajar gerak dasar permainan bola voli passing dan servis
bawah Siswa Kelas IV SD Negeri Kejambon 5 Kecamatan Tegal
Timur Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012 Siklus II
No. Nama
Hasil Belajar
Passing dan Servis
bawah
Nilai
KKM
1 2 3 4
1 Akhmad Fatoni 87 Tuntas
70
2 Dimas Purnomo 87 Tuntas
3 Dhani Satria 75 Tuntas
4 Nissa Ayu N 75 Tuntas
5 Akhmad alfa Hidayat 100 Tuntas
6 Andrian Fajar 87 Tuntas
7 Puji Laksono 75 Tuntas
8 Rizki Putri N 87 Tuntas
9 Ajeng Baitty T 75 Tuntas
10 Agas Java Yuntarto 100 Tuntas
11 Dwi Nur Atika 75 Tuntas
12 Esti Cahyaningsih 100 Tuntas
13 Firman Adi S 100 Tuntas
14 Moh Reza Marzuki 75 Tuntas
15 Moh Alwi S 87 Tuntas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
16 Moh Abdul Majiid 87 Tuntas
17 Rizki Firmansyah 75 Tuntas
18 Wahyuni Dwi N 87 Tuntas
19 Cantika Bilqis A 100 Tuntas
20 Aderin Ghina A 100 Tuntas
21 Rosidah Indriani 62 Tidak Tuntas
22 Ana Ulfianah 75 Tuntas
23 Faiza Nur R 87 Tuntas
24 Moh Rizki Pratama 100 Tuntas
Jumlah 2058 Tuntas = 23
Tidak Tuntas= 1
Berdasarkan tabel 4.2 tersebut diketahui bahwa, 1) sebanyak 1 siswa
(4,17%) mendapat nilai 62; 2) sebanyak 8 siswa (33,33%) mendapat nilai 75;
3) sebanyak 8 siswa (33,33%) mendapat nilai 87;4) sebanyak 7 siswa (29,17%)
mendapat nilai 100. dengan demikian siswa yang memperoleh hasil belajarnya
di atas KKM sebanyak 23 siswa (95,83%).
5. Analisis dan Refleksi Tindakan II
Pelaksanaan proses belajar mengajar telah sesuai dengan rencana yang
dibuat pada RPP Siklus II. Dari hasil belajar siswa yang diperoleh pada siklus
II dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas telah memmenuhi
target dari rencana. Metode pembelajaran pendekatan bermain yang diterapkan
oleh peneliti dan kolaborator cukup efektif untuk meningkatkannn hasil belajar
dan minat siswa terhadap pembelajaran gerak dasar permainan bola voli
(passing dan servis bawah).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
= 69,17
= 66,67 %
= 85,75
E. Pembahasan
1. SIKLUS I
1. Penilaian Tes
Nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada siklus I adalah sebesar
69,17 yang diperoleh dari jumlah total nilai dibagi dengan jumlah siswa.
2. Penilaian Ketuntasan Belajar
Sebanyak 16 siswa dinyatakan tuntas belajar atau dengan kata lain
ketuntasan belajar siswa adalah 66,67%, diperoleh dari perhitungan jumlah
siswa yang tuntas belajar dibagi dengan seluruh jumlah siswa.
Jika dikonsultasikan dengan tabel 3, maka tingkat keberhasilan
siswa dinyatakan baik.
2. SIKLUS II
1. Penilaian Tes
Nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada siklus II adalah sebesar 85,75
yang diperoleh dari jumlah total nilai dibagi dengan jumlah siswa.
2. Penilaian Ketuntasan Belajar
Sebanyak 23 siswa dinyatakan tuntas belajar atau dengan kata lain
ketuntasan belajar siswa adalah 95,83%, diperoleh dari perhitungan jumlah
siswa yang tuntas belajar dibagi dengan seluruh jumlah siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
= 95,83 %
Jika dikonsultasikan dengan tabel 3, maka tingkat keberhasilan siswa
dinyatakan sangat baik.
3. Peningkatan Hasil Belajar
1. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Gerak Dasar Permainan Bola
Voli (Passing dan Servis bawah) dari Kondisi Awal ke Siklus I
Tabel. 4.3 Perbandingan dan peningkatan rata-rata hasil belajar gerak dasar
permainan bola voli (passing dan servis bawah) siswa kelas IV
SD Negeri Kejambon 5 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal
Tahun Pelajaran 2011/2012 dari kondisi awal ke siklus I
Rata-rata Hasil Belajar Peningkatan Hasil Belajar
Kondisi Awal Siklus I
56,36 68,75 12,39
Berdasarkan tabel 4.3 tersebut diketahui bahwa, rata-rata hasil
belajar gerak dasar permainan bola voli (passing dan servis bawah)
mengalami peningkatan dari kondisi awal ke siklus I sebesar 12,39
2. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Gerak Dasar Permainan Bola
Voli (Passing dan Servis bawah) dari Siklus I ke Siklus II
Tabel. 4.4 Perbandingan dan peningkatan rata-rata hasil belajar gerak dasar
permainan bola voli (passing dan servis bawah) siswa kelas IV
SD Negeri Kejambon 5 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal
Tahun Pelajaran 2011/2012 dari siklus I ke Siklus II
Rata-rata Hasil Belajar Peningkatan Hasil Belajar
Siklus I Siklus II
68,75 85,75 17
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Berdasarkan tabel 4.4 tersebut diketahui bahwa, rata-rata hasil
belajar gerak dasar permainan bola voli (passing dan servis bawah)
mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 17
3. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Gerak Dasar Permainan Bola
Voli (Passing dan Servis bawah) dari Kondisi Awal ke Siklus II
Tabel. 4.5 Perbandingan dan peningkatan rata-rata hasil belajar gerak dasar
permainan bola voli (passing dan servis bawah) siswa kelas IV
SD Negeri Kejambon 5 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal
Tahun Pelajaran 2011/2012 dari kondisi awal ke Siklus II
Rata-rata Hasil Belajar Peningkatan Hasil Belajar
Kondisi Awal Siklus II
56,36 85,75 29,39
Berdasarkan tabel 4.5 tersebut diketahui bahwa, rata-rata hasil
belajar belajar gerak dasar permainan bola voli (passing dan servis bawah)
mengalami peningkatan dari kondisi awal ke siklus II sebesar 29,39
4. Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar pada siklus I
Berikut tabel prosentase ketuntasan hasil belajar gerak dasar
permainan bola voli (passing dan servis bawah) siswa kelas IV SD Negeri
Kejambon 5 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal Tahun Pelajaran
2011/2012 pada siklus I
Tabel 4.6 Ketuntasan Hasil Belajar siswa kelas IV SD Negeri Kejambon 5
Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012
pada Siklus I
Rentang
Nilai
Keterangan Kriteria Jumlah
Anak
Prosentase
>80 Baik Sekali Tuntas 2 8,33%
75-79 Baik Tuntas 14 58,33%
70-74 Cukup Baik Tuntas 0 0%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
65-64 Cukup Tidak Tuntas 0 0%
<64 Kurang Tidak Tuntas 8 33,33%
Jumlah 24 100%
Berdasarkan tabel tersebut diatas, diketahui bahwa hasil belajar
gerak dasar permainan bola voli (passing dan servis bawah) siswa kelas IV
SD Negeri Kejambon 5 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal Tahun
Pelajaran 2011/2012 dengan kategori baik sekali (tuntas) 2 siswa (8,33%),
kategori baik (tuntas) 14 siswa (58,33%), kategori cukup baik ( tuntas) 0
siswa (0%), kategori cukup (tidak tuntas) 0 siswa (0%), kategori kurang
(tidak tuntas) 8 siswa (33,33%).
5. Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar pada siklus II
Berikut tabel prosentase ketuntasan hasil belajar gerak dasar
permainan bola voli (passing dan servis bawah) siswa kelas IV SD Negeri
Kejambon 5 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal Tahun Pelajaran
2011/2012 pada siklus I
Tabel 4.7 Ketuntasan Hasil Belajar siswa kelas IV SD Negeri Kejambon 5
Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012
pada Siklus II
Rentang
Nilai
Keterangan Kriteria Jumlah
Anak
Prosentase
>80 Baik Sekali Tuntas 15 62,50%
75-79 Baik Tuntas 8 33,33%
70-74 Cukup Baik Tidak Tuntas 0 0%
65-64 Cukup Tidak Tuntas 0 0%
<64 Kurang Tidak Tuntas 1 4,17%
Jumlah 34 100%
Berdasarkan tabel tersebut diatas, diketahui bahwa hasil belajar
gerak dasar permainan bola voli (passing dan servis bawah) siswa kelas IV
SD Negeri Kejambon 5 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal Tahun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
Pelajaran 2011/2012 dengan kategori baik sekali (tuntas) 15 siswa
(62,50%), kategori baik (tuntas) 8 siswa (33,33%), kategori cukup baik (
tuntas) 0 siswa (0%), kategori cukup (tidak tuntas) 0 siswa (0%), kategori
kurang (tidak tuntas) 1 siswa (4,17%).
4. Hasil Tindakan
Fakta empirik menunjukan bahwa indikator kinerja penelitian sudah
tercapai dilihat dari :
1. Nilai rata-rata hasil belajar pada siklus II sebesar 85,75; sedangkan
ketetapan indikator kinerja penelitian nilai rata-rata hasil belajar diatas nilai
ketuntasan minimal (KKM) 70.
2. Jumlah siswa yang memperoleh hasil belajar pada siklus II sebesar 95,83%,
sedangkan ketetapan indicator kinerja penelitian sebesar 80%
Berdasarkan data yang ada, membuktikan bahwa melalui metode
pembelajaran pendekatan bermain dapat meningkatkan hasil belajar gerak
dasar permainan bola voli (passing dan servis bawah) bagi siswa kelas IV SD
Negeri Kejambon 5 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal Tahun Pelajaran
2011/2012 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian tindakan kelas
ini berhasil sesuai dengan apa yang diharapkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas V SD Negeri
Kejambon 5 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal ini dilaksanakan dalam dua
siklus dan setiap siklus terdapat empat tahapan, yaitu: (1) Perencanaan, (2)
Pelaksanaan, (3) Observasi dan Interpretasi, (4) Analisis dan refleksi.
Hasil analisis yang diperoleh terdapat peningkatan dari kondisi awal ke
siklus I dan siklus II. Rata-rata hasil belajar bola voli pada kondisi awal (56,36),
siklus I (67,08), dan siklus II (85,75), sehingga peningkatan dari kondisi awal ke
siklus II sebesar (29,39) atau 43,81%.
Disimpulkan bahwa melalui metode pembelajaran pendekatan bermain
dapat meningkatkan hasil belajar gerak dasar permainan bola voli (passing dan
servis bawah) bagi siswa kelas IV SD Negeri Kejambon 5 Kecamatan Tegal
Timur Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012.
B. Implikasi
Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa
keberhasilan pembelajaran tergantung pada beberapa faktor. Faktor-faktor
tersebut berasal dari guru, siswa dan sekolah. Faktor dari pihak guru
menyampaikan materi pembelajaran, kemampuan guru dalam mengelola kelas,
keterampilan mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran, kemampuan
menguasai pembelajaran, ketepatan memilih metode pembelajaran dan ketepatan
dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran. Faktor dari dalam diri
siswa adalah bakat dan minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Sedangkan faktor sekolah yaitu kurangnya sarana dan prasarana memadai yang
dapat mendukung proses kegiatan belajar mengajar sesuai dengan rencana agar
tujuan pembelajaran dapat tercapai
Faktor-faktor tersebut saling mendukung satu sama lainnya, sehingga
harus diuayakan semaksimal mungkin agar proses pembelajaran dapat berjalan
39
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
dengan lancar. Jika guru dapat mengelola kelas dengan baik, mengembangkan
materi, menggunakan strategi mengajar yang tepat, metode mengajar yang
bervariasi serta penggunaan media pembelajaran yang relevan maka siswa akan
dengan mudah menerima menyerap materi pembelajaran dengan penuh semangat
dan antusias. Dengan demikian tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan
yang telah ditetapkan.
Penelitian ini juga memberikan deskripsi yang jelas bahwa dengan
metode pembelajarn pendekatan bermain dapat meningkatkan hasil belajar lari
gerak dasar permainan bola voli (passing dan servis bawah) baik dalam proses
maupun hasil. Sehingga penelitian ini dapat digunakan guru sebagai acuan dalam
pembelajaran sehari-hari dengan kompetensi dasar yang lain. Ketepatan dalam
menentukan metode pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik siswa
sehingga tercipta pembelajaran yang aktif kreatif, inovatif dan menyenangkan.
Dengan metode pembelajaran pendekatan bermain yang bertujuan untuk
meningkatkan hasil belajar gerak dasar permainan bola voli (passing dan servis
bawah), siswa akan memperoleh pengalaman baru serta pembelajaran menjadi
menarik dan tidak menjenuhkan ketika siswa melakukan gerak dasar permainan
bola voli (passing dan servis bawah). Siswa dapat menguasai kemampuan gerak
dasar permainan bola voli (passing dan servis bawah) dengan baik dan benar.
Melaksanakan tindakan siklus I ke siklus II mendiskripsikan adanya
kelemahan dan kekurangan yang terjadi selama proses pembelajaran. Namun
kekurangan dan kelemahan tersebut dapat di atasi pada pelaksanaan siklus
beriikutnya. Dari pelaksanaan tindakan yang kemudian dilakukan refleksi
terhadap pembelajaran yang ada peningkatan kualitas baik proses maupun hasil
pembelajaran.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian in, maka penulis menyampaikan saran-saran
sebgai berikut:
1. Bagi Guru
Agar lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan pembelajaran
sehingga siswa tidak bisa bosan dalam mengikuti proses pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
2. Bagi Siswa
Bersikap aktif dan sungguh-sungguh, serta memiliki motivasi dalam
mengikuti pembelajaran, sehingga pembelajaran yang diikuti akan lebih
bermanfaat
3. Bagi sekolah
Hendaknya berusaha memberikan sarana dan prasarana yang memadai
sehingga kegiatan belajar megajar dapat berjalan lancar efektif, efisien dan
menyenangkan sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.
Recommended