View
0
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia, merupakan negara yang berbentuk kepulauan yang memiliki
garis pantai sangat panjang. Dan dari garis pantai yang sangat panjang itulah
terdapat banyak sekali pantai – pantai di Indonesia ini yang memiliki potensi
pariwisata yang sangat bagus. Pantai yang berada di Indonesia ini juga sampai
terkenal ke mancanegara dan menjadi destinasi wisata bagi mereka.
Dengan pantai yang memiliki pemandangan yang indah biasanya akan
menarik masyarakat untuk mengunjungi pantai tersebut sebagai cara untuk
menghilangkan rasa penat mereka. Dengan banyaknya masyarakat yang
berkunjung ke pantai – pantai tersebut maka akan timbul sebuah masalah yang
bernama sampah. Hal macam ini disebabkan oleh rendahnya tingkat kesadaran
pengunjung walaupun tempat sampah sudah disediakan. Biasanya mereka tetap
akan membuang sampah seenaknya, kesadaran akan kebersihan lingkungan yang
seharusnya harus terjaga agar keindahan pantai itu tidak berkurang tak mereka
hiraukan.
Sampah adalah istilah umum yang sering digunakan untuk menyatakan
limbah padat. Limbah atau bahan buangan dapat terdiri dari tiga bentuk keadaan,
yakni limbah cair, limbah padat dan limbah gas. Sampah pada saat ini merupakan
salah satu benda yang sangat ditakuti oleh manusia sebagai ancaman hidup
mereka. Dan bila diamati dari berbagai rujukan dan pengalaman di berbagai
negara, permasalahan sampah sebenarnya berjalan seiring dengan kebudayaan
masyarakat itu sendiri. Masalah penanganan sampah itu ternyata tidak mudah,
melibatkan banyak pihak, memerlukan teknologi, memerlukan dana yang cukup
besar, dan yang paling utama adalah memiliki keinginan yang sangat kuat untuk
melaksanakannya.
2
Puntung rokok merupakan salah satu sampah yang berupa limbah padat
yang banyak sekali dihasilkan dalam setiap harinya dengan melihat dari tingginya
jumlah perokok di dunia ini. Dengan jumlah perokok yang cukup besar, sampah
puntung rokok atau bagian filter yang tersisa bekas merokok menjadi
pemandangan yang biasa di sekitar kita. Puntung rokok tersebut terkadang
berserakan dimana-mana, karena bentuknya yang kecil sehingga terkadang orang
membuang begitu saja di sembarang tempat. Namun, beberapa ilmuwan seperti
Novotny meneliti jika selain asap rokok yang berbahaya, puntung rokok juga bisa
menjadi sebuah ancaman cukup serius bagi lingkungan yang memang dipenuhi
dengan perokok aktif. Bahan kimia dalam rokok seperti arsenik, nikotin, danetil
fenol akan meresap ke dalam air asin dan tawar yang sangat berbahaya untuk
mikro organisme dalam air dan ikan.
Dalam skala besar, rokok jenis filter memang mengotori lingkungan.
Mulai dari kemasan, asap, dan puntung. Riset dalam artikel di jurnal Current
Enviromental Health Reports menjelaskan langkah-langkah kebijakan mengurangi
dampak dari sampah yang berhubungan dengan merokok.
"Memperbaiki lingkungan akibat rokok filter bisa mulai kita lakukan
dengan menggerakkan sistem deposit. Sistem ini bertujuan untuk memaksa
produsen rokok bertanggung jawab terhadap kebersihan bagi sampah rokok filter.
Selain itu, peringatan keras dan sosialisasi dari pemerintah sangat diperlukan
untuk menghindari efek buruk dari rokok," ujar Thomas Novotnydan Elli
Slaughter dari Universitas San Diego tahun 20141.
1Kebiasaan merokok ternyata tidak hanya merusak tubuh, namun juga lingkungan
sekitar.http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/05/apakah-rokok-juga-mencemari-lingkungan,
di unduh pada tanggal 23 februari 2015, 19.32 wib
3
Sampah jenis tembakau ditemukan di mana-mana, sehingga
membahayakan lingkungan dan komunitas makhluk hidup secara signifikan.
Novotny menganjurkan untuk menjauhi konsumsi rokok. Karena dua pertiga dari
semua asap rokok merusak udara secara global. Dan ini penting untuk menjaga
potensi toksisitas dan perbaikan produk-produk limbah ini," ujar Novotny.
Kami sedang berjuang keras agar ada hukum yang lebih efektif terkait
limbah rokok terhadap lingkungan. Kami juga menuntut industri bisnis rokok
memberi perhatian untuk proses daur ulang kembali semua limbah jenis
tembakau," ungkap Novotny dan Slaughter.
Dengan bahayanya puntung rokok yang dapat merusak lingkungan, pantai
merupakan salah satu tempat yang harus dijaga kebersihannya yang salah satunya
dari puntung rokok. Puntung rokok akan sangat sulit sekali untuk dibersihkan jika
dibuangnya di pantai, yang khususnya pantai berpasir putih. Hal itu disebabkan
karena kebanyakan puntung rokok jika berada di pasir pantai akan memiliki
warna yang sama dan sulit untuk terlihat keberadaan sampah puntung rokok itu.
Salah satu pantai yang harus dijaga adalah pantai yang berada di daerah
Gunung Kidul, Yogyakarta. Wisata pantai saat ini menjadi objek menarik
tersendiri bagi masyarakat yang ingin berlibur dengan biaya yang terbatas. Seperti
halnya pantai di Kab. Gunungkidul, pantai yang begitu indah dengan pantai
berpasir putih dan birunya laut pun menjadi daya tarik wisata tersendiri bagi
masyarakat yang berminat untuk pergi kesana,hanya dengan 10 ribu rupiah saja /
orang anda sudah dapat menikmati banyak sekali pantai yang indah, mulai dari
pantai Sundak, Pulang Sawal (Indrayanti), Ngobaran, Sepanjang, Watu Kodok,
Krakal, Kukup dan masih banyak lagi sih yang bisa anda kunjungi.
Data pengunjung pantai yang mengunjungi pantai di kawasan
Gunungkidul pada kurun waktu tahun 2005 sampai 2014 adalah sebagai berikut:
4
Tahun Jumlah Pengunjung Wisata
2008 431.545
2009 529.319
2010 548.857
2011 615.922
2012 905.285
2013 1.337.438
2014 1.955.817
Sumber: Disbudpar Gunungkidul
Tabel 1.1
Data pengunjung Wisata Gunungkidul
Dengan jumlah pengunjung yang selalu mengalami peningkatan yang
cukup signifikan setiap tahun, maka tidak dapat dipungkiri sampah yang
dihasilkan juga akan semakin bertambah. Puntung rokok juga akan menjadi salah
satu pemandangan yang mengotori area wisata. Dan apa yang terjadi di pantai
Parangtritis pada pembersihan pantai pada akhir tahun 2014 kemarin yang dimuat
pada situs surat kabar Solopos dan Harian Jogja tertanggal 15 Desember 20141
kemarin menyebutkan bahwa puntung rokok menjadi penyumbang jumlah
sampah terbesar bersama sampah plastik dapat menjadi pembelajaran.
Kesadaran masyarakat pun juga dituntut untuk bisa bekerja sama agar
alam pantai Gunungkidul ini tetap asri dan terlihat alami perlu adanya
peningkatan ataupun keseriusan dalam penanganan sampah tersebut, meskipun
sudah banyak komunitas pecinta alam yang sering melakukan bersih-bersih
pantai, namun sebagai wisatawan juga harus sadar bahwa menjaga kebersihan
sangatlah penting sehingga tidak merusak sistem alam yang ada.
1http://jogja.solopos.com/baca/2014/12/15/sampah-terbanyak-di-parangtritis-adalah-puntung-
rokok-dan-plastik-55986, di unduh pada tanggal 24 februari 2015,19.32 wib
5
Gambar 1.1
Pemandangan Puntung Rokok Di Pantai
Gambar 1.2
Larangan membuang sampah
6
Gambar 1.3
Di beberapa pantai sudah terdapat beberapa bentuk peringatan agar
menjaga kebersihan pantai, namun hal itu tidak di hiraukan oleh para pengunjung.
Seperti papan peringatan yang terdapat di Pantai Pulang Sawal yang letak mmt
peringatan itu di sebuah gubuk yang berada di tengah – tengah rumah makan
indrayanti dan tertutup oleh meja makan mereka menjadi kurang terlihat oleh para
pengunjung.
Gambar 1.4
Sedangkan dibeberapa pantai yang lain terdapat beberapa papan himbauan
juga yang terpasang di pohon. Papan himbauan yang terpasang di pohon - pohon
itu juga nampaknya kurang efektif karena masih banyak juga sampah dan puntung
7
rokok bertebaran dimana-mana. Selain itu juga pemasangan papan peringatan itu
dipasang dengan cara yang salah, karena mereka memasangnya dengan cara
memaku dengan paku-paku besi ke pohon yang masih hidup dan itu merupakan
sebuah tindakan yang salah karena memaku tanaman dapat merusak tanaman itu
sendiri dan menyebabkan tanaman itu mati.
Warga yang tergabung dalam kelompok nelayan Mina Samudera mengeluhkan
pengelolaan sampah Pemkab Gunungkidul yang kurang bertanggung jawab.
Menurut Sunardi, Ketua Mina Samudera, mengatakan Pemkab hanya bertanggung
jawab terhadap penanganan sampah di area warung makan, tidak sampai areal
bibir pantai. "Mestinya [penanganan sampah] Pemkab sampai areal bibir pantai
mengingat masih banyak wisatawan yang membuang sampah sembarangan atau
di pasiran pantai ini," ungkapnya.
Imbasnya, kelompok nelayan tersebut mesti menyewa tenaga untuk
membersihkan kawasan bibir pantai dari sampah. Tenaga pembersih tersebut
dibiayai secara swadaya oleh Mina Samudera.Sunardi mengaku pernah
menyampaikan permasalahan penanganan sampah ke Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata (Disbudpar) namun sampai saat ini belum ada tindak lanjut. Buktinya,
sampai agenda padusan menjelang puasa kemarin berlangsung, sampah yang
muncul di bibir pantai.
1.2 Rumusan Perancangan
Berdasarkan latar belakang di atas media berupa banner kecil dan papan
himbauan di pohon itu kurang efektif. Faktanya masih banyak puntung rokok
bertebaran. Maka penulis mengusulkan rancangan media yang berupa poster
dan spanduk dengan keterangan dan ilustrasi yang jelas serta menarik. Selain
itu penulis akan membuat media yang tidak merusak lingkungan seperti yang
telah dilakukan sebelumnya dengan memaku pohon.
8
1.3 Tujuan Perancangan
Mengacu pada rumusan masalah di atas, maka penulis membuat perancangan
media berupa :
- Poster
Poster adalah pengumuman atau iklan berbentuk gambar atau tulisan
yang ditempelkan di dinding, tembok, atau tempat-tempat umum yang
strategis agar mudah diketahui banyak orang. Dalam pengertianyang
lain, poster adalah ajakan atau himbauan untuk melakukan sesuatu.
Jadi, sebuah poster berisi himbauan yang biasanya disertai gambar
berwarna yang mudah diingat. Poster dibuat bertujuan untuk menarik
perhatian banyak orang berpartisipasi memenuhi imbauan yang
disampaikan dalam poster. Ukuran poster biasanya sekitar 50 x 60 cm.
Oleh karena ukurannya yang terbatas, maka tema dalam poster tidak
terlalu banyak, minimal dalam satu poster hanya boleh terdapat satu
tema. Tujuan poster adalah untuk mengingatkan kembali dan
mengarahkan pembaca ke arah tindakan tertentu.
- Spanduk
Spanduk adalah media promosi yang banyak digunakan pada waktu
belakangan ini. Spanduk menjadi media yang banyak digunakan
karena spanduk memiliki keunggulan dengan harga murah dapat
menjadi sebuah media iklan yang berukuran besar sehingga mudah
terlihat oleh taget konsumen. Spanduk biasanya dipasang ditepi jalan
atau melintang di tengah jalan, sehingga banyak terlihat dan terbaca
oleh pengguna jalan.
1.4 Pembatasan Perancangan
Tugas akhir ini terfokus terhadap iklan layanan masyarakat yang berisi
tentang pembelajaran larangan membuang puntung rokok ke area pasir pantai
meliputi
9
1. Memaparkan akan bahaya limbah puntung rokok bagi pencemaran alam
yang akan berefek pada kerusakan alam yang disebabkan sulitnya
pembersihan puntung rokok dari pantai berpasir putih.
2. Segmentasi :
a. Geografi
- Primer : Kabupaten Gunungkidul
- Sekunder : Provinsi Yogyakarta dan sekitarnya (Klaten,
Purworejo, Surakarta, Sukoharjo, Wonogiri, Boyolali, Salatiga,
Karanganyar, Sragen.)
b. Demografi
- Umur : 18 tahun – 60 tahun
- jenis kelamin : Laki-laki dan Perempuan
- Kelas Sosial : Semua lapisan masyarakat
3. Gaya penyampaian tugas akhir ini disampaikan dalam bentuk iklan
layanan masyarakat, dengan tampilan sederhana namun pesan akan mudah
dipahami oleh khalayak sebagi penerima pesan.
1.5 Manfaat Perancangan
Manfaat iklan layanan masyarakat ini diharapkan sebagai berikut
1. Manfaat Teoritis
Melalui perancangan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan
tentang perancangan iklan layanan masyarakat yang tepat dan efektif.
2. Manfaat Praktis
Iklan layanan masyarakat ini diharapkan menjadi sumber informasi bagi
masyarakat yang hidup di sekitar pantai maupun yang sekedar berkunjung
mengenai bahaya limbah puntung rokok serta menyadarkan mereka untuk
tidak membuang sampah di sembarang tempat.
10
1.6 Kerangka Pikir
z Latar Belakang
Kotornya pasir pantai oleh puntung rokok di wilayah
wisata pantai gunung kidul
Masalah
Kurang efektifnya media – media yang telah tersedia
dan pemasangan media yang salah
Solusi
Perancangan iklan layanan masyarakat yang menarik,
efektif, dan tidak merusak pohon dalam
pemasangannya
Tujuan
Membuat media iklan layanan masyarakat yamg
efektif berupa poster dan spanduk
Hasil
Poster iklan layanan masyarakat puntung rokok yang
mengotori pantai
Gambar 1.5
Recommended