View
596
Download
18
Category
Preview:
DESCRIPTION
laporan KP Reloser
Citation preview
6
BAB II
GAMBARAN UMUM
PT.PLN (PERSERO) APJ SALATIGA
2.1. Sejarah Singkat Hari Listrik Nasional
Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke 19, pada saat
beberapa perusahaan Belanda, antara lain pabrik gula dan pabrik teh mendirikan
pembangkit tenaga listrik untuk keperluan sendiri. Ketenagalistrikan untuk
kemanfaatan umum mulai ada pada saat perusahaan swasta Belanda yaitu N V.
Nign, yang semula bergerak di bidang gas memperluas usahanya di bidang
penyediaan listrik untuk kemanfaatan umum. Pada tahun 1927 pemerintah
Belanda membentuk s'Lands Waterkracht Bedriven (LWB) , yaitu perusahaan
listrik negara yang mengelola PLTA Plengan, PLTA Lamajan , PLTA Bengkok
Dago , PLTA Ubrug dan Kracak di Jawa Barat, PLTA Giringan di Madiun, PLTA
Tes di Bengkulu, PLTA Tonsea lama di Sulawesi Utara dan PLTU di Jakarta.
Selain itu di beberapa Kotapraja dibentuk perusahaan-perusahaan listrik
Kotapraja.
Dengan menyerahnya pemerintah Belanda kepada Jepang dalam perang dunia
11, maka Indonesia dikuasai Jepang. Oleh karena itu, perusahaan listrik dan gas
yang ada diambil alih oleh Jepang, dan semua personil dalam perusahaan listrik
tersebut diambil alih oleh orang-orang Jepang. Dengan jatuhnya Jepang ke tangan
sekutu, dan diproklamirkannya kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus
1945, maka kesempatan yang baik ini dimanfaatkan oleh pemuda dan buruh listrik
dan gas untuk mengambil alih perusahaan-perusahaan listrik dan gas yang
dikuasai Jepang.
Setelah berhasil merebut perusahaan listrik dan gas dari tangan kekuasaan
Jepang, kemudian pada bulan September 1945 suatu delegasi dari buruh / pegawai
listrik dan gas menghadap pimpinan K N I Pusat yang pada waktu itu diketuai
oleh M. Kasman Singodimedjo untuk melaporkan hasil perjuangan mereka.
Selanjutnya, delegasi bersama-sama dengan pimpinan K N I Pusat menghadap
Presiden Soekarno, untuk menyerahkan perusahaan - perusahaan listrik dan gas
Recloser Sebagai Pengaman Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 KVBadarudin (21060110060050)
7
kepada pemerintah Republik Indonesia. Penyerahan tersebut diterima oleh
Presiden Soekarno, dan kemudian dengan Penetapan Pemerintah No. 1 tahun
1945 tertanggal 27 Oktober 1945 dibentuklah Jawatan Listrik dan Gas di bawah
Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga.
Dengan Adanya Agresi Belanda I Dan II, Sebagian Besar Perusahaan -
Perusahaan Listrik Dikuasai Kembali Oleh Pemerintah Belanda Atau Pemiliknya
Semula. Pegawai-pegawai Yang Tidak Mau Bekerja Sama Kemudian Mengungsi
Dan Menggabungkan Diri Pada Kantor-kantor Jawatan Listrik Dan Gas Di
Daerah-daerah Republik Indonesia Yang Bukan Daerah Pendudukan Belanda
Untuk Meneruskan Perjuangan.
Selanjutnya, Dikeluarkan Keputusan Presiden R.i. Nomor 163, Tanggal 3
Oktober 1953 Tentang Nasionalisasi Perusahaan Listrik Milik Bangsa Asing Di
Indonesia Jika Waktu Konsesinya Habis.
Sejalan Dengan Meningkatnya Perjuangan Bangsa Indonesia Untuk
Membebaskan Irian Jaya Dari Cengkeraman Penjajahan Belanda, Maka
Dikeluarkan Undang-undang Nomor 86 Tahun 1958 Tertanggal 27 Desember
1958 Tentang Nasionalisasi Semua Perusahaan Belanda Dan Peraturan
Pemerintah Nomor 18 Tahun 1958 Tetang Nasionalisasi Perusahaan Listrik Dan
Gas Milik Belanda. Dengan Undang-undang Tersebut , Maka Seluruh Perusahaan
Listrik Belanda Berada Di Tangan Bangsa Indonesia.
Sejarah Ketenagalistrikan Di Indonesia Mengalami Pasang Surut Sejalan
Dengan Pasang Surutnya Perjuangan Bangsa. Pada Tanggal 27 Oktober 1945
Kemudian Dikenal Sebagai Hari Listrik Dan Gas. Hari Tersebut Diperingati
Untuk Pertama Kali Pada Tanggal 27 Oktober 1946, Bertempat Digedung Badan
Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat ( Bpknip ) Yogyakarta. Penetapan
Secara Resmi Tanggal 27 Oktober 1945 Sebagai Hari Listrik Dan Gas
Berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Dan Tenaga. Nomor 20 Tahun
1960, Namun Kemudian Berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Dan
Tenaga Listrik Nomor 235 / Kpts / 1975 Tanggal 30 September 1975 Peringatan
Hari Listrik Dan Gas Yang Digabung Dengan Hari Kebaktian Pekerjaan Umum
Dan Tenaga Listrik Yang Jatuh Pada Tanggal 3 Desember. Mengingat Pentingnya
Semangat Dan Nilai-nilai Hari Listrik, Maka Berdasarkan Keputusan Menteri
Recloser Sebagai Pengaman Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 KVBadarudin (21060110060050)
8
Pertambangan Dan Energi Nomor 1134.k. / 43.pe /1992 Tanggal 31 Agustus 1992
Ditetapkanlah Tanggal 27 Oktober Sebagai Hari Listrik Nasional.
2.2. Makna Logo PLN
2.2.1. Bentuk Lambang
Bentuk, warna dan makna lambang Perusahaan resmi yang digunakan adalah
sesuai yang tercantum pada Lampiran Surat Keputusan Direksi Perusahaan
Umum Listrik Negara No. : 031/DIR/76 Tanggal : 1 Juni 1976, mengenai
Pembakuan Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara.
Gambar 2.1 Logo PLN
2.2.2.Element-element Dasar Lambang
1. Bidang Persegi Panjang Vertikal
Menjadi bidang dasar bagi elemen-elemen lambang lalnnya, melambangkan
bahwa PT PLN (Persero) merupakan wadah atau organisasi yang terorganisir
dengan sempurna. Berwarna kuning untuk menggambarkan pencerahan, seperti
yang diharapkan PLN bahwa listrik mampu menciptakan pencerahan bagi
kehidupan masyarakat. Kuning juga melambangkan semangat yang menyala-
nyala yang dimiliki tiap insan yang berkarya di perusahaan ini.
Recloser Sebagai Pengaman Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 KVBadarudin (21060110060050)
9
Gambar 2.2 Bidang Persegi Panjang Vertikal
2. Petir atau Kilat
Melambangkan tenaga listrik yang terkandung di dalamnya sebagai produk
jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu petir pun mengartikan
kerja cepat dan tepat para insan PT PLN (Persero) dalam memberikan solusi
terbaik bagi para pelanggannya. Warnanya yang merah melambangkan
kedewasaan PLN sebagai perusahaan listrik pertama di Indonesia dan
kedinamisan gerak laju perusahaan beserta tiap insan perusahaan serta keberanian
dalam menghadapi tantangan perkembangan jaman.
Gambar 2.3 Petir atau Kilat
3. Tiga Gelombang
Recloser Sebagai Pengaman Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 KVBadarudin (21060110060050)
10
Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oteh tiga bidang usaha
utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran dan distribusi
yang seiring sejalan dengan kerja keras para insan PT PLN (Persero) guna
memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberi warna biru untuk
menampilkan kesan konstan (sesuatu yang tetap) seperti halnya listrik yang tetap
diperlukan dalam kehidupan manusia. Di samping itu biru juga melambangkan
keandalan yang dimiliki insan-insan perusahaan dalam memberikan layanan
terbaik bagi para pelanggannya.
Gambar 2.4 Tiga Gelombang
2.3. Sejarah Singkat Berdiri dan Perkembangan PT. PLN (Persero)
Sebelum indonesia merdeka, listrik diperuntukkan pada pusat-pusat kerajaan
di Sulawesi Selatan Khususnya dan Sulawesi pada umunya. Hampir semua daerah
TK II /kabupaten dan pembangkit-pembangkit listrik yang dikelola oleh Belanda
pada waktu itu.yang kita kenal pusat-pusat kerajaan seperti Kerajaan Gowa di
Makassar, Kerajaan Luwu di Palopo, Kearajaan Ternate, Kerajaan Bone,Kerajaan
Mandar, Kerajaan Lakipadada, dan pusat Kerajaan di Tenggara. Inilah kerajaan-
kerajaan yang diberikan oleh Belanda yang merupakan pembangkit berskala kecil
yang dikelola sendiri, tetapi tidak di komersialkan pada masyarakat disekitar
kerajaan-kerajaan.
Setelah jepang menguasai Indonesia tahun 1942 semua pembangkit yang
dikelola oleh Belanda di ambil alih oleh pemerintah Jepang yang disebut NU
Recloser Sebagai Pengaman Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 KVBadarudin (21060110060050)
11
NUIGEN ke OGEM dibawah pimpinan Jepang, namun orang-orang Indonesia
diberikan kekuasaan untuk melaksanakan/mengelola pembangkit tersebut. Dengan
menyerahnya pemerintah Jepang pada Indonesia pada tahun 1945, maka
kesempatan baik itu dimanfaatkan oleh pemuda-pemuda dan buruh-buruh listrik
dan buruh gas untuk mengambil alih perusahaan listrik yang dikuasaai oleh
Jepang, dan berhasil merebut perusahaan listrik dan gas dari tangan Jepang. Pada
bulan september 1945 buruh atau pegawai listrik dan gas menguasai listrik dan
gas, selanjutnya Delegasi Kogansi bersama-sama dengan pimpinan KNI pusat
untuk menghadap Presiden Soekarno untuk menyerahkan sepenuhnya kepada
pemerintah Indonesia dan kemudian dengan penepatan pemerintah No.
1/SD/Tahun 1964 pada tanggal 27 Oktober 1945, maka dibentuklah perusahaan
listrik dan gas dibawah pekerjaan umum.
Dengan adanya Agresi Belanda I dan II sebagian besar perusahaan-
perusahaan listrik dikuasai oleh pemerintah Belanda atau pemiliknya semula.
Pegawai yang tidak mau bekerja sama kemudian menguasai dan menggabungkan
diri pada kantor jabatan listrik dan gas di daerah-daerah perjuangan. Para pemuda
kemudian mengajukan misi kobarsyih tentang nasionalisasi perusahaan listrik dan
gas swasta kepada parlemen RI selanjutnya dikeluarkan keputusan listrik milik
bangsa asing indonesia jika waktu konsensinya.
Sejalan dengan meningkatnya perjuangngan bangsa Indonesia untuk
membebaskan Irian jaya dari cengkraman penjajahan Belanda maka dikeluarkan
Undang-Undang No. 86 Tahun 1958 tertanggal, 27 Desember 1958 tentang
nasionalisasi semua perusahaan listrik dan gas milik Belanda. Dengan Undang-
Undang tersebut maka seluruh perusahaan listrik Belanda berada di tangan bangsa
Indonesia.
Sejarah ketenaga listrikan di Indonesia mengalami pasang surut sejalan
dengan pasang surutnya perjuangan bangsa. Tanggal 27 Oktober 1945 kemudian
dikenal dengan hari listrik dan gas. Hari tersebut telah diperingati untuk pertama
klainya pada tanggal 27 Oktober 1946 bertempat digedung Badan Komite
Nasional Pusat (BPKIP), yogyakarta. Penetapan sejarah ini resmi tanggal 27
Oktober 1945. Sebagai Hari Listrik dan Gas berdasarkan Keputusan Mentri
Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik No.235/KPTTS/1975 tanggal 30 September
Recloser Sebagai Pengaman Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 KVBadarudin (21060110060050)
12
1957 peringatan Hari Raya Listrik yang jatuh pada tanggal 3 Desember,
mengingat pentingnya semangat dan nilai-nilai hari listrik maka berdasarkan
keputusan Mentri Pertambangan dan Energi No.1134.K/43.Pel/1992 tanggal 31
Agustus 1992 di tetapkan pada tanggal 27 Oktober 1992 sebagai Hari Listrik
Nasional. Perusahaan Listrik Negara (PLN) berubah menjadi Persero pada tahun
1994 dengan PP. No. 23 Tahun 1994, sehingga saat ini sebutan PT.PLN (Persero).
2.4. Visi, Misi dan Motto PT. PLN (Persero)
2.4.1.Visi
Visi PT. PLN (Persero) adalah diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang
bertumbuh kembang, unggul, dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi
insani.
2.4.2.Misi
a. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidan lain yang terkait, berorientasi
pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.
b. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat.
c. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
d. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
2.4.3.Motto
Sedangkan selain visi dan misi PT. PLN (Persero) juga mempunyai motto
sebagai berikut :
“Electricity For A Better Life”
Artinya Listrik Untuk Kehidupan Yang Lebih Baik.
2.5. Sejarah PT. PLN (Persero) Unit Layanan Salatiga
Recloser Sebagai Pengaman Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 KVBadarudin (21060110060050)
13
Dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 86 Tahun 1958 tertanggal
27 Desember 1958 tentang Nasionalisasi semua prusahaan Belanda dan Peraturan
Pemerintah Nomor 18 Tahun 1958 tentang Nasionalisasi Perusahaan Listrik dan
Gas milik Belanda. Dengan, maka seluruh Perusahaan Listrik Belanda berada di
tangan bangsa Indonesia.
Di Jawa Tengah setelah diambil alih dari leluadaan Belanda Perusahaan
Listrik yang semula namanya NV ANIEM berubah namanya menjadi Perusahaan
Listrik Negara (PLN).
Sesuai keputusan Direksi PLN pada tahun 1965 PN PLN Jawa Tengah
berubah nama menjadi PLN Eksploitasi X kemudian PLN Wilayah XIII.
Pada tahun 1972 keluar Peeraturan Pemerinta Republik Indonesia Nomor 18
Tahun 1972 dari PN PLN berubah nama menjadi Perusahaan Umum Listrik
Negara (PERUM) dan pada tahun 1994 dengan keluarnya Peraturan Pemerintah
Nomor 23 Tahun 1994 Tanggal 16 Juni 1994 pengalihan bentuk Perusahaan
Umum Listrik Negara (PERUM) menjadi PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI
JAWA TENGAH.
Dengan adanya Restrukturisasi tahun 2000, sesuai Keputusan General
Manager Nomor: 038.K/021/PD.I/2001 tanggal 10 April 2001 PT PLN (Persero)
Area Pelayanan Pelanggan Semarang disingkat PT PLN (PERSERO) AP Salatiga
dan Ranting berubah menjadi Unit Pelayannan Pelanggan disingkat UP.
Pada tahun 2003, melalui Keputusan General Manager PT. PLN (PERSERO)
Distribusi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta Nomor 123.K/021/GM/2003
berubah struktur organisasi menjadi APJ sedangkan Unitnya menjadi UP/UJ dan
UPJ. Akan tetapi pada 2012 diubah kembali menjadi PT. PLN (PERSERO) Unit
Layanan Salatiga.
PT. PLN (PERSERO) Unit Layanan Salatiga merupakan Badan Milik Negara
(BUMN) Pengatur Kebijakan Tenaga Kelistrikan Pertambangan dan Usaha
lainnya di wilayah dan memiliki kantor di Jl. Diponegoro no 19 salatiga, Telp:,
Kotak Pos: 50773.
Recloser Sebagai Pengaman Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 KVBadarudin (21060110060050)
14
2.6. Bidang Usaha dan Wilayah Kerja
Unit Layanan Salatiga merupakan Area yang tergolong kecil dengan membawahi
tiga yaitu Unit Layanan (UL) Salatiga dan dua Service Point Ambarawa (SPA)
dan Service Point Ungaran (SPU) .
Di dalam penyelenggaraan dan pelayanan listrik Negara untuk umum dalam
negeri, PT. PLN (PERSERO) UnitLayanan Salatiga memberikan jasa kepada
pelanggan yaitu:
a. Pelayanan pemberian informasi tata cara perhitungan besarnya biaya
listrik.
b. Pelayanan pemberian informasi penyambungan tenaga listrik kepada calon
pelanggan, pelanggan, dan masyarakat.
c. Pelayanan permintaan penyambungan baru, perubahan daya,
penyambungan sementara, perubahan tarif, baik nama pelanggan dan
pelayanan lainnya serta pengendalian pelanggan.
d. Pelayanan pembayaran Biaya Penyambungan (BP), Tagihan Susulan (TS),
biaya sementara, biaya perubahan, dan biaya lainnya yang ditetapkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
e. Membuat kuitansi penerimaan pembayaran biaya penyambungan.
f. Membuat perintah kerja yang berhubungan dengan pelaksanaan
pemasangan, perbaikan, perubahan penambahan atau pembongkaran
sambungan tenaga listrik.
PT. PLN (PERSERO) Unit Layanan Salatiga membawahi beberapa unit
pelayanan yaitu:
1. Unit Layanan Salatiga Kota bertempat di Jl. Diponegoro no.19 Salatiga.
2. Service Point Ambarawa (SPA) Kota bertempat di JL. Pemuda no. 26
Ambarawa
3. Service Point Ungaran (SPU) Kota bertempat di Jl. Gatot Subroto no. 201
Ungaran
Recloser Sebagai Pengaman Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 KVBadarudin (21060110060050)
15
2.7. Susunan Organisasi Unit Layanan Salatiga
Gambar 2.5. Susunan organisasi Unit Layanan Salatiga
Recloser Sebagai Pengaman Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 KVBadarudin (21060110060050)
16
2.8. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Pada Unit Layanan Salatiga
1. Manajer Area Pelayanan & Jaringan
Tugas Pokok Manajer Area Pelayanan & Jaringan adalah:
Bertanggung jawab atas pengelolaan usaha secara efisien dan efektif serta
menjamin penerimaan hasil penjualan tenaga listrik, peningkatan kualitas
pelayanan, pelaksanaan pengelolaan jaringan tegangan menengah (JTM), jaringan
tegangan rendah (JTR), sambungan rumah (SR) dan Alat Pembatas & Pengukur
(APP), pegelolaan keuangan serta pengelolaan SDM dan administrasi, membina
hubungan kerja, kemitraan dan komunikasi yang efektif guna menjaga citra
perusahaan serta mewujudkan Good Coorporate Governance.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas, Manajer Unit
Layanan mempunyai fungsi:
a. Menyusun prakiraan kebutuhan tenaga listrik
b. Menyusun dan menerapkan program penjualan tenaga listrik
c. Memantau perkembangan jumlah pelanggan dan jenis tarif
d. Menyusun program peningkatan kualitas pelayanan pelanggan
e. Mengkoordinir dan mengendalikan pengoperasian jaringan tegangan
menengah (JTM) dan jaringan tegangan rendah (JTR), sambungan rumah
(SR) dan APP .
f. Melaksanakan kegiatan pengelolaan PUKK
g. Menangani permasalahan hukum yang terjadi di lingkungan area
h. Melaksanakan pengelolaan SDM, Keuangan & Administrasi
i. Membuat evaluasi secara berkala terhadap kegiatan pengelolaan Pemasaran,
Niaga, Distribusi, Keuangan, SDM dan Administrasi.
j. Melaporkan kegiatan yang berhubungan dengan tugas pokok sesuai prosedur
yang ditetapkan.
2. Asisten Manajer Pemasaran dan Niaga
Bertanggung jawab atas kajian penetapan harga listrik,prakiraan kebutuhan
tenaga listrik, usulan pengembangan produk dan jasa baru,petunjuk pelaksanaan
segmentasi pasar dan promosi, serta merangakap tugas dari asman niaga dalam
Recloser Sebagai Pengaman Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 KVBadarudin (21060110060050)
17
pelaksanaan dan pengembangan pelayanan pelanggan / calon pelanggan,
penyelesaian claim, pengelolaan hasil penjualan listrik,piutang,dan pelaksanaan
P2TL.
3. Asisten Manajer Distribusi
Bertanggungjawab atas pelaksanaan pembuatan desain konstruksi,rencana, dan
SOP untuk operasi & pemeliharaan distribusi, perbekalan dan evaluasi
pengelolaan distribusi yang dikelola oleh unit-unit.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas, Asisten Manajer
Distribusi mempunyai fungsi:
a. Membuat desain konstruksi berdasarkan desain standar
b. Menyusun usulan pengembangan distribusi
c. Membuat analisis kinerja jaringan distribusi
d. Menyusun rencana operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi
e. Menyusun SOP pelaksanaan operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi
f. Membantu pelaksanaan PB dan PD pada konsumen selektif
g. Melaksanakan pembangunan jaringan distribusi dan sarana lainnya
h. Melaksanakan administrasi pembangunan
i. Melaksanakan tata laksana perbekalan
j. Melakukan pemutakhiran peta jaringan distribusi
k. Membuat evaluasi triwulanan atas kegiatan operasi dan pemeliharaan
distribusi serta rencana perbaikannya.
Supervisor Operasi Distribusi
Bertanggung jawab kepada Manager Unit Layanan. Tanggung jawab utama
sebagai berikut:
a. Terampil Utama/Terampil Perncanaan Operasi Distribusi.
b. Terampil Utama/Terampil Pengendalian Operasi Distribusi.
Tanggung jawab utamanya yaitu:
a. Membagi tugas dan memberi arahan kepada bawahan dalam rangka
pelaksanaan tugas.
Recloser Sebagai Pengaman Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 KVBadarudin (21060110060050)
18
b. Menyusun program kerja dan anggaran fungsi operasi distribusi sebagai
pedoman kerja.
c. Menyusun load forecasting (peramalan beban) trafo GI dan jaringan distribusi
serta rencana kebutuhan tenaga listrik UL.
d. Menyusun rencana pengembangan sistem operasi distribusi.
e. Menyusun Standing Operating Procedure (SOP) pekerjaan operasi jaringan
distribusi dan Gardu Induk.
f. Mengendalikan pengoperasian sarana pendistribusian tenaga listrik secara
efektif dan efisien, dalam rangka menjaga kontinuitas serta menjamin mutu
keandalan penyaluran tenaga listrik.
g. Mengendalikan pelaksanaan inspeksi dan pengukuran jaringan untuk vahan
perencanaan operasi sarana pendistribusian tenaga listrik.(K2).
h. Mengevaluasi penyelesaian klaim, tuntutan ganti rugi/santunan atas
terjadinya kecelakaan ketenagalistrikan yang dialami masyarakat.
i. Menysun action plan penekanan susut distribusi dan prediksi pencapaian
susut distribusi.
j. Mengevaluasi pelaksanaan hasil action plan penekanan susut distribusi.
k. Membuat laporan berkala sesuai dengan tugasnya.
l. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya.
Wewenang jabatan:
a. Mengatur operasi jaringan distribusi.
Supervisor Pemeliharaan dan Konstruksi Distribusi
Bertanggung jawab kepada Asisten Manager Distribusi. Tanggung jawab utama
sebagai berikut:
a. Terampil Utama/Terampil Perencanaan dan Pemeliharaan Distribusi.
b. Terampil Utama/Terampil Pemeliharaan Cubicle dan Proteksi.
c. Terampil Utama/Terampil Pengendalian Konstruksi.
d. Terampil Utama/Terampil Telekomunikasi.
e. Terampil Utama/Terampil Pengendalian Data Asset.
f. Ahli Muda/ahli Muda Pratama Koordinator PDKB.
g. Ahli Muda/ahli Muda Pratama Preparator PDKB.
Recloser Sebagai Pengaman Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 KVBadarudin (21060110060050)
19
h. Terampil Utama Kepala Regu PDKB.
i. Terampil Linesman PDKB.
Tanggung jawab utamanya yaitu:
a. Membagi tugas dan memberi arahan kepasa bawahan dalam rangka
pelaksanaan tugas.
b. Menyusun rencana kerja dan jadwal pelaksanaan Pemeliharaan dan
Konstruksi Distribusi sebagai pedoman kerja.
c. Menyusun rencana pengembangan jaringan Distribusi dan Gardu Induk.
d. Menyusun SOP pekerjaan pemeliharaan, pemasangan, konstruksi jarinagn
distribusi, Gardu Induk, dan PDKB.
e. Mengendalikan pelaksanaan pemeliharaan sarana pendistribusian tenaga
listrik.
f. Mengendalikan pelaksanaan inspeksi dan pengukuran jaringan untuk vahan
perencanaan pemeliharaan sarana pendistribusian tenaga listrik.
g. Mengelola asset jaringan disrtibusi dan Gardu Induk.
h. Mengelola data asset jaringan distribusi (PDPJ) dan Gardu Induk.
i. Mengendalikan susut penekanan distribusi dalam bidang pemeliharaan.
j. Mengendalikan pemasangan dan pemeliharaan trafo dan kapasitor yang
disewakan.
k. Mengkoordinir pelaksanaan Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB).
l. Mengendalikan pembangunan (termasuk program listrik masuk pedesaan)
dan pemeliharaan jaringan listrik.
m. Membuat usulan progran dan laporan pengusahaan listrik pedesaan.
n. Merencanakan pemeliharaan jaringan, cubicle 20KV GI dan konsumen besar
berikut proteksinya serta kebutuhan material anggarannya.
o. Membuat sisitem proteksi (termasuk koordinasi proteksi).
p. Membuat usulan pemeliharaan, pengadaan, dan anggaran peralatan
telekomunikasi.
q. Mengelola perijinan frekuensi radio komunikasi.
r. Mengendalikan peralatan kerja (tools).
Recloser Sebagai Pengaman Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 KVBadarudin (21060110060050)
20
s. Membuat konsep working permit pekerjaan pemeliharaan dan pembangunan
jaringan distribusi dan peralatannya.
t. Mengurus ijin-ijin yang diperlukan dan mengadakan koordinasi dengan
PEMDA/Instansi atau pihak lain yang berkepentingan dengan pelaksanaan
pemeliharaan dan pembangunan jaringan distribusi.
u. Menyiapkan konsep PK/SPK/Kontrak untuk pekerjaan pemeliharaan
pembangunan jaringan Distribusi.
v. Membuat laporan berkala sesuai bidang tugasnya
w. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya.
Wewenang jabatan:
a. Mengatur Pemeliharaan Jaringan Distribusi.
Supervisor Peneraan dan Pengukuran
Bertanggung jawab kepada Asisten Manager Distribusi. Tanggung jawab utama
sebagai berikut:
a. Terampil Utama/Terampil Tera
b. Terampil Utama/Terampil Pengukuran
c. Terampil Utama/Terampil Perakitan APP
Tanggung jawab utamanya yaitu:
a. Membagi tugas dan memberi arahan kepasa bawahan dalam rangka
pelaksanaan tugas.
b. Menyusun rencana kerja dan jadwal pelaksanaan peneraan, pengukuran,
pengujian, dan perakitan APP serta Tera Ulang (Pemeliharaan Berkala)
sebagai pedoman kerja.
c. Membuat rencana target (kuantitas) hasil peneraan, pengukuran, pengujian,
dan perakitan APP 3 (tiga) fasa untuk memenuhi kebutuhan penyambungan
baru, perubahan daya, dan tera ulang (pemeliharaan berkala).
d. Membuat Standing Operating Procedure (SOP) kegiatan pemeriksaan,
peneraan, pengujian, dan perakitan APP.
e. Melaksanakan supervisi kepada petugas teknik yang berkaitan dengan
perakitan dan pemasangan APP.
f. Memenuhi kebutuhan material untuk kegiatan peneraan dan perakitan APP.
Recloser Sebagai Pengaman Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 KVBadarudin (21060110060050)
21
g. Mengendalikan pelaksanaan peneraan dan perakitan untuk menjamin
tercapainya target yang telah ditentukan (termasuk kegiatan sampling KWh
meter 1 phasa).
h. Mengendalikan pemasangan APP pelanggan besar (20KVA).
i. Melaksanakan koordinasi dengan Badan Metrologi berkaitan dengan kegiatan
peneraan.
j. Mengevaluasi dan mengusulkan kebutuhan, penggantian tang segel berikut
acuannya berdasarkan atas permintaan dari fungsi terkait.
k. Mengelola pemakaian tang segel di fungsi peneraan untuk menghindari
penyalahgunaan pemakaian.
l. Mendistribusikan tang segel berikut acuannya beserta Berita Acara Serah
Terimanya.
m. Melakukan koordinasi dengan pihak lain dalam rangka pemeriksaan
pengujian APP yang berkaitan dengan kegiatan P2TL.
n. Melakukan koordinasi dengan fungsi terkait dalam rangka perakitan APP 3
(tiga) fasa.
o. Membuat laporan berkala sesuai dengan bidang dan tugasnya.
p. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya.
Wewenang jabatan:
a. Menentukan kemampuan produksi perakitan dan peneraan serta sampling
kWh meter.
Supervisor Pengendalian Sistem Meter
Bertanggung jawab kepada Asisten Manager Distribusi. Tanggung jawab utama
sebagai berikut:
a. Terampil Utama/Terampil Operasi dan Pemeliharaan AMR.
b. Terampil Utama/Terampil APP dan Sistem Telekomunikasi.
c. Terampil Utama/Terampil P2TL Meter Electric.
Tanggung jawab utamanya yaitu:
a. Membagi tugas dan memberi arahan kepasa bawahan dalam rangka
pelaksanaan tugas.
b. Melakukan pengaturan pusat operasi pusat kendali AMR di UL.
Recloser Sebagai Pengaman Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 KVBadarudin (21060110060050)
22
c. Melakukan registrasi user AMR untuk semua remote terminal UL.
d. Melakukan audit besaran listrik meter elektronik yang terpasang di penyulang
maupun di Gardu Induk (Outgoing/Incoming).
e. Berkoordinasi dengan fungsi terkait dala menyampaikan informasi pelanggan
yang berkaitan dengan meter elektronik, kualitas pasokan, dan terputusnya
aliran listrik (padam).
f. Memonitor hasil transaksi enerfi dengan P3B dan perbatasan antar (Unit
Layanan) UL / (Service Point) SP.
g. Membuat laporan bulanan dan melakukan analisa serta evaluasi neraca
energi.
h. Melakukan akses langsung (read only) ke meter elektronik yang terpasang di
pelanggan, gardu distribusi, penyulang, dan perbatasan antar(Unit Layanan)
UL / (Service Point) SP..
i. Menganalisis hasil bacas kWh meter elektronik yang terindikasi adanya
kelainan melalui AMR, untuk vahan tindak lanjut.
j. Melaksanakan pemeliharaan meter elektronik berikut sistem
telekomunikasinya.
k. Membuat laporan berkala sesuai dengan bidangnya.
l. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya.
Wewenang jabatan:
Menggunakan password sesuai batas kewenangannya.
4. Asisten Manajer Keuangan
Tugas pokok Asman Keuangan adalah bertanggung jawab atas penyusunan
RKAP dan cash flow, melaksanakan pengelolaan,pendanaan dan arus kas
secara akurat serta kegiatan perbekalan.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas, Asman
keuangan mempunyai fungsi:
a. Menyusun RKAP area dan cash flow.
b. Menyusun dan memantau anggaran belanja dan pendapatan APJ,Unit
Pelayanan, Unit jaringan dan Unit Pelayanan Jaringan.
Recloser Sebagai Pengaman Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 KVBadarudin (21060110060050)
23
c. Membuat laporan hasil penjualan tenaga listrik dan pendapat lainnya.
d. Melaksankan dan mengkoordinir pembiayaan operasi dan investasi.
e. Membuat laporan keuangan secara berkala.
f. Membuat evaluasi triwulanan atas kegiatan keuangan dan rencana
perbaikannya.
5. Asisten Manajer ADM dan Administrasi
Bertanggung jawab atas pelaksanaan pengelolaan dan pengembangan SDM,
tata usaha sekretariat, rumah tangga, keamanan, keselamatan, dan kesehatan
lingkungan kerja dan kehiatan umum lainnya, pelaksanaan bidang kehumasan
serta penanganan masalah hukum.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaiman tersebut diatas, Asman SDM
dan Administrasi mempunyai fungsi:
a. Menyusun dan mengusulkan formasi tenaga kerja
b. Melaksanakan prograsm diklat pegawai
c. Melaksanakan pengembangan karier pegawai
d. Melaksanakan updating data pegawai
e. Melaksanakan penilaian kinerja pegawai.
f. Memproses pelanggaran disiplin kerja.
g. Menyusun dan mengusulkan mutasi pegawai
h. Melaksanakan pembinaan keamanan dan K3
i. Mengelola kesekretariatan dan rumah tangga kantor.
j. Membuat evaluasi triwulanan atas kegiatan SDM dan administrasi
serta rencana perbaikannya.
Recloser Sebagai Pengaman Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 KVBadarudin (21060110060050)
24
2.9. Disiplin Kerja
Sesuai dengan kegiatan disiplin kerja, maka PT. PLN (Persero) Unit Layanan
Salatiga mewajibkan kepada semua pegawai untuk mentaati semua peraturan yang
berlaku. Adapun disiplin kerja yang dilaksanakan oleh PT. PLN (Persero). Unit
Layanan Salatiga adalah:
a. Waktu Kerja
Senin – Kamis : Pukul 07.00 – 16.00 WIB
Jum’at : Pukul 07.00 – 14.30 WIB
b. Patuh pada perintah atasan.
c. Bekerja dengan dedikasi tinggi dan semangat kerja yang tulus dan ikhlas.
d. Saling bekerjasama antar pegawai
e. Mentaati peraturan yang berlaku.
f. Bersikap jujur dan tidak iri hati
g. Cekatan terhadap masalah yang timbul.
Selain itu juga diadakan pembagian piket selama 24 jam setiap hari yang
memantau dan mambantu dalam mengatasi gangguan yang terjadi dalam
jaringan.
2.10. Pemeliharaan Tempat Kerja dan Lingkungan Hidup
Dalam usaha pemeliharaan lingkungan atau tempat kerja, PT. PLN (PERSERO)
Unit Layanan Salatiga melaksanakan dan menerapkan Program 5K. Adapun
mengenai program 5K ini adalah sebagai berikut:
1. Kebersihan
Tempat dan Lingkungan kerja selalu dibersihkan oleh petugas cleaning
service dan kesadaran para pegawai akan pentingnya kebersihan yaitu
membuang sampah pada tempatnya.
2. Keindahan
Untuk menjaga keindahan lingkungan dibuat taman yang dihiasi dengan
tanaman yang berwarna-warni untuk memperindah lingkungan.
3. Keamanan
Recloser Sebagai Pengaman Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 KVBadarudin (21060110060050)
25
Keamanan di PT. PLN (PERSERO) UNIT LAYANAN SALATIGA
dilakukan dengan sistem security ( satpam ) berlapis dan pelaporan terhadap
tamu yang datang.
4. Ketertiban.
Ketertiban di PT. PLN (Persero) Unit Layanan Salatiga dilaksanakan dengan
cara semua pegawai berpakaian seragam dinas dalam jam kerja.
5. Kesehatan
Dalam upaya untuk menjaga agar para pegawai di PT. PLN (persero) Unit
Layanan Salatiga dalam kondisi yang sehat, maka setiap jum’at diadakan
jum’at sehat yaitu dengan melakukan senam kebugaran jasmani bersama dan
baru-baru ini telah disediakan peralatan fitness yang dapat dimanfaatkan oleh
pegawai.
Recloser Sebagai Pengaman Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 KVBadarudin (21060110060050)
Recommended