View
0
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
A. Pengertian Sistem
Pengertian sistem menurut Indrajit dalam Hutahaean (2014:1)
mengemukakan bahwa “Sistem mengandung arti kumpulan-kumpulan dari
komponen-komponen yang dimiliki unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya”.
Pengertian sistem menurut Jogianto dalam Hutahaean (2014:1)
mengemukakan bahwa, Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu, sistem ini menggambarkan
suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata adalah suatu objek nyata,
seperti tempat, benda, dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi.
Pengertian sistem menurut Murdick, R.G. dalam Hutahaean (2014:2) “Suatu
sistem adalah seperangkat elemen yang membentuk kumpulan atau procedure
procedure/bagan-bagan pengolahan yang mencari suatu tujuan tertentu”.
Pengertian sistem menurut Davis, G.B. dalam Hutahaean (2014:2) “Sistem
secara fisik adalah kumpulan dari elemen-elemen yang beroperasi bersama-sama
untuk menyelesaikan suatu sasaran”.
Definisi sistem menurut Lani Sidharta dalam Hutahaean (2014:2) “Sistem
adalah himpunan dari bagian-bagian yang saling berhubungan yang secara bersama
mencapai tujuan-tujuan yang sama”.
Supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik menurut Hutahaean
(2014:3) memiliki karakteristik yaitu :
8
1. Komponen
Suatu system terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi,
yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem
terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
2. Batasan sistem
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan
sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya.
3. Lingkungan luar sistem
Lingkungan luar sistem adalah diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi
sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan
yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan
mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
4. Penghubung sistem
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan
subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya
mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan
menjadi masukan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.
5. Masukkan sistem
Masukkan adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem, yang dapat berupa
perawatan (maintenance input), dan masukkan sinyal.
6. Keluaran sistem
Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
9
7. Pengolah sistem
Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi
keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, sistem
akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.
8. Sasaran sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari
sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan
dihasilkan sistem.
Sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang menurut
Hutahaean (2014:6) yaitu:
1. Klasifikasi sistem sebagai :
a. Sistem abstrak (abstract system)
b. Sistem fisik (physical system)
2. Sistem diklasifikasikan sebagai :
a. Sistem alamiyah (natural system)
b. Sistem buatan manusia (human made system)
3. Sistem diklasifikasikan sebagai :
a. Sistem tertentu (deterministicl system)
b. Sistem tak tentu (probalistic system)
4. Sistem diklasifikasikan sebagai :
a. Sistem tertutup (close system)
b. Sistem terbuka (open system)
10
B. Pengertian Informasi
Menurut Gordon B. Davis dalam Hutahaean (2014:9) menyatakan “Informasi
adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima
dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan
yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang”.
Siklus informasi menurut Hutahean (2014:10) mengemukakan, data yang
diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan model proses yang tertentu.
Misalkan suhu dalam fahrenheit diubah ke celcius. Dalam hal ini digunakan model
matematik berupa rumus konversi dari derajat fahrenheit menjadi satuan derajat
celcius. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, kemudian
penerima menerima informasi tersebut, yang berarti menghasilkan keputusan dan
melakukan tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data
tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan
seterusnya yang disebut dengan siklus informasi (information cycle). Siklus ini juga
disebut dengan siklus pengolahan data (data proccessing cycles).Suatu informasi
dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya
mendapatkannya.
Biaya informasi terdiri dari :
1. Biaya perangkat keras
2. Biaya untuk analisis
3. Biaya untuk tempat dan faktor kontrol lingkungan
4. Biaya perubahan
5. Biaya operasi
11
C. Pengertian Sistem Informasi
Pengertian sistem informasi dalam Hutahean (2014:13) mengemukakan,
“Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung
operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan
menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan”.
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan
istilah blok bangunan (building block) dalam Hutahean (2014:13), yaitu :
1. Blok masukkan
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk
metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan
dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.
2. Blok model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan metode matematik yang akan
memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang
sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan.
3. Blok keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang
berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen
serta semua pemakai sistem.
4. Blok teknologi
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan
dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu
pengendalian diri secara keseluruhan.
12
5. Blok basis data
Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang
lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak
untuk memanipulasinya.
6. Blok kendali
Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api,
temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu
sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidakefisienan, sabotase dan sebagainya.
D. Studi Literatur
Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis memaparkan beberapa penelitian
terdahulu yang relevan dengan permasalahan yang diteliti, yaitu mengenai
“Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Nilai Siswa Berbasis Web Pada LB
LIA Purwakarta”.
1. Prabowo dan Agustina (2017) dalam Jurnal Khatulistiwa Informatika yang
berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Nilai Rapor Berbasis Web
Pada SMK Negeri 1 Purworejo”, dalam penelitiannya menemukan bahwa
perancangan sistem informasi pengolahan nilai rapor menggunakan metode
pengembangan waterfall, karena metode tersebut cukup sederhana dan lebih
mudah dalam penerapannya.
2. Rahmayu (2015) dalam Jurnal Khatulistiwa Informatika yang berjudul “Rancang
Bangun Sistem Informasi Nilai Ujian Siswa SMP Negeri 3 Bumiayu Berbasis
Web”, dalam penelitiannya menyatakan bahwa dengan media online, akan lebih
membantu para wali siswa mengetahui nilai ujian dan ulangan anak-anak mereka
tanpa harus datang ke sekolah.
13
3. Herliana (2014) dalam Jurnal Informatika yang berjudul “Analisa dan
Perancangan Sistem Informasi Administrasi Data Pribadi dan Nilai Mahasiswa Di
Perguruan Tinggi (Studi Kasus Universitas Kebangsaan Bandung)”, dalam
penelitiannya menyatakan bahwa sistem penyimpanan dengan menggunakan
database lebih efektif dan efisien sebagai backup dari arsip, terutama dalam hal
pembuatan laporan rutin.
4. Nurjamiyah dan Dewi (2018) dalam Jurnal Sistem Informasi yang berjudul
“Analisa Sistem Informasi Pengolahan Data Nilai Mahasiswa Menggunakan
PIECES pada Prodi Sistem Informasi STTH-Medan”, dalam penelitiannya
menghasilkan sebuah sistem informasi yang dapat membantu kinerja dosen dalam
mengolah data nilai mahasiswa di Program Studi Sistem Informasi STTH-Medan
sehingga prosesnya cepat, hasil yang akurat dan meringankan pekerjaan dosen.
5. Maria dan Muawanah (2018) dalam Jurnal Intra-Tech yang berjudul
“Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Nilai Siswa Pada SD Negeri
164 Pekanbaru”, dalam penelitiaanya menghasilkan sebuah sistem informasi nilai
rapor yang diusulkan lebih cepat dalam penginputan data maupun pengolahan
data dan mengurangi terjadinya kesalahan.
E. Pengertian Data
Menurut Gordon B. Davis dalam Hutahean (2014:8), “Data adalah bahan
mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai kelompok lambang-lambang, tidak acak
menunjukkan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal dan sebagainya”.
Menurut George R. Terry Ph.D dalam Hutahean (2014:8) menyatakan,
“Pengolahan data adalah serangkaian operasi atas informasi yang direncanakan guna
mencapai tujuan atau hasil yang diinginkan”.
14
Adapun 8 unsur pokok pengolahan data, yaitu :
1. Membaca
2. Menulis atau mengetik
3. Mencatat atau mencetak
4. Menyortir
5. Menyampaikan atau memindahkan
6. Menghitung
7. Membandingkan
8. Menyimpan
F. Website
Menurut Abdulloh (2016:1), “Website atau disingkat web, dapat diartikan
sekumpulan halaman yang terdiri atas beberapa laman yang berisi informasi dalam
bentuk data digital, baik berupa teks, gambar, video, audio, dan animasi lainnya yang
disediakan melalui jalur koneksi internet”.
Dalam membangun website, ada banyak jenis bahasa pemrograman yang
dapat digunakan, di antaranya dalam Abdulloh (2016:2), yaitu :
1. HTML
HTML singkatan dari Hyper Text Markup Language, yaitu skrip yang berupa tag-
tag untuk membuat dan mengatur struktur website. Beberapa tugas HTML dalam
membangun website, di antaranya sebagai berikut :
a. Menentukan layout website
b. Memformat teks dasar, seperti pengaturan paragraf dan format font
c. Membuat list
d. Membuat tabel
e. Menyisipkan gambar, video, dan audio
15
f. Membuat link
g. Membuat formulir
2. CSS
CSS singkatan dari Cascading Style Sheets, yaitu skrip yang digunakan untuk
mengatur desain website. Fungsi CSS adalah memberikan pengaturan yang lebih
lengkap agar struktur website yang dibuat dengan HTML, terlihat lebih rapi dan
elegan.
3. PHP
PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yang merupakan server-side
programming, yaitu bahasa pemrograman yang diproses di sisi server. Fungsi
utama PHP dalam membangun website adalah untuk melakukan pengolahan data
pada database.
4. Javascript
Berbeda dengan php yang diproses di sisi server, javascript diproses pada
komputer client. Peran javascript dalam membuat website adalah memberikan
efek animasi yang menarik dan interaktivitas dalam penanganan event yang
dilakukan oleh pengguna website.
G. Basis Data (Database)
Menurut Enterpise (2017:2), “Database sendiri adalah kumpulan data yang
terorganisasi secara rapi”. Menurut Wahyu Widodo dan Kurnianingtyas (2017:11),
sistem basis data menyediakan dua jenis bahasa yaitu Data Definition Language
(DDL) yang berfungsi untuk membuat suatu skema basis data dan Data
Manipulation Language (DML) yang berfungsi untuk melakukan pencarian dan
pembaruan data pada basis data. Pada prakteknya DDL dan DML bukan dua bahasa
yang berbeda.
16
Program aplikasi adalah program yang digunakan untuk berhubungan dengan
basis data, program aplikasi biasanya ditulis dalam bahasa pemrograman khusus,
contoh cobol, c, c++, java, php, dan sebagainya. Untuk mengakses basis data
pernyataan DML dibutuhkan agar bisa dieksekusi dari bahasa-bahasa pemrograman
tersebut, ada dua cara:
1. Dengan menyediakan program aplikasi antarmuka yang dapat digunakan untuk
mengirim pernyataan DML dan DDL kedalam basis data dan mengambil
hasilnya.
2. Dengan syntax bahasa khusus untuk mencangkokkan pemanggilan DML dengan
program bahasa khusus.
Menurut Enterpise (2017:3), relational database memiliki tiga kunci yang
perlu dikenali. Kunci-kunci tersebut yaitu :
1. Candidate Key
Karena relational database menyangkut sekumpulan tabel (lebih dari satu) maka
agar satu tabel dengan tabel lainnya dapat saling terhubung maka setiap baris dari
dalam tabel sekurang-kurangnya harus memiliki sebuah kolom yang unik. Unik
artinya tidak boleh sama. Dalam prakteknya, kolom yang sering dijadikan
Candidate Key antara lain kolom NIK, NIM, Nomor SIM, Nomor Keanggotaan,
dan nomor-nomor lainnya yang tidak mungkin ada dua orang yang memiliki
nomor sama.
2. Primary Key
Sebuah tabel bisa jadi memiliki beberapa (lebih dari satu) candidate key. Nomor
KTP dan Nomor SIM untuk setiap orang adalah unik. Dengan demikian bisa
memiliki dua candidate key yaitu Nomor KTP dan Nomor SIM. Berbeda dengan
prymary key, hanya salah satu candidate key yang bisa kita pilih untuk
17
identifikasi baris dalam tabel. Sebagai contoh, kolom Nomor KTP bisa dijadikan
primary key.
3. Foreign Key
Dalam relational database, umumnya ada beberapa tabel yang memiliki kolom
sama. Kolom yang sama inilah yang digunakan untuk menghubungkan satu tabel
dengan tabel lainnya. Foreign key adalah primary key daari tabel lain yang
terdapat di tabel saat ini. No KTP adalah primary key dari tabel Data Penduduk
dan Kode Kota merupakan primary key dari tabel Data Kota. Kedua tabel itu
dihubungkan oleh kolom Kode Kota.
H. Model Pengembangan Perangkat Lunak
Menurut Mulyani, dkk. (2018:27), “SDLC adalah sebuah metode yang
digunakan untuk mengembangkan sebuah sistem. SDLC adalah sebuah proses logika
yang digunakan oleh seorang system analist untuk mengembangkan sebuah sistem
informasi yang melibatkan requirements, validation, training dan pemilik sistem”.
SDLC identik dengan teknik pengembangan sistem watterfall, karena
tahapannya menurun dari ke bawah. Berikut tahapan dari SDLC:
1. Planning
2. Analist
3. Design
4. Implementation
5. Use
Menurut Mulyani, dkk. (2018:30), “Prototyping merupakan teknik
pengembangan sistem yang menggunakan prototype untuk menggambarkan sistem,
sehingga penggunak atau pemilik sistem mempunyai gambaran pengembangan
sistem yang akan dilakukannya”. Dalam pengembangan sistem informasi, prototype
18
sering diwujudkan dalam bentuk user interface program aplikasi dan contoh-contoh
reporting yang akan dihasilkan.
Menurut McLeod dan Schell dalam Mulyani, dkk. (2018:31), mendefinisikan
dua tipe dari prototype yaitu :
1. Evolutionary prototype yaitu prototype yang secara terus menerus dikembangkan
hingga prototype tersebut memenuhi fungsi dan prosedur yang dibutuhkan oleh
sistem.
Sumber : Mulyani, dkk. (2018:31)
Gambar II.1. Tahapan Evolutionary Prototype
2. Requirement prototype merupakan prototype yang dibuat oleh pengembang
dengan mendefinisikan fungsi dan prosedur sistem dimana pengguna atau pemilik
sistem dimana pengguna atau pemilik sistem tidak bisa mendefinisikan sistem
tersebut.
19
Sumber : Mulyani, dkk. (2018:33)
Gambar II.2. Tahapan Requirement Prototype
20
2.2. Teori Pendukung
A. ERD (Entity Relationship Diagram)
Menurut Rosa dan Shalahuddin dalam Syafitri, (2015:25), “ERD adalah
pemodelan awal basis data yang dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam
bidang matematika. ERD digunakan untuk pemodelan basis data relasional”.
Menurut Rosa dan Shalahuddin dalam Syafitri, (2015:25), menjelaskan
simbol-simbol yang digunakan dalam ERD, yaitu:
Menurut Hidayatullah dan Kawistara dalam Larasati (2018:16) terdapat tiga
notasi dasar yang bekerja pada model E-R yaitu :
1. Entitas merupakan suatu objek di dunia nyata yang dapat dibedakan dari objek
lain berdasarkan karakteristik yang dimilikinya.
2. Relasi merupakan asosiasi yang menyatakan keterhubungan antar entitas.
3. Kardinalitas merupakan derajat keterhubungan antar entitas pada suatu relasi.
Menurut Sutabri, Tata dalam Larasati (2018:16) ada beberapa macam kunci
(key function) yang digunakan untuk proses pencarian, penyaringan, penghapusan,
dan lainnya, yaitu sebagai berikut :
1. Candidate Key (Kunci Kandidat)
Kunci kandidat adalah satu atribut atau satu set minimal atribut yang
mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian yang spesifik dari suatu entitas.
Minimal satu set dari atribut menyatakan secara tak langsung dimana anda tidak
dapat membuang beberapa atribut dalam set tanpa merusak kepemilikan yang
unik. Jika satu kunci kandidat berisi lebih dari satu atribut, biasanya disebut
sebagai composite key (kunci gabungan).
21
2. Primary Key (Kunci Primer)
Kunci primer adalah satu atribut atau satu set minimal atribut yang tidak hanya
mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian yang spesifik, akan tetapi juga
dapat mewakili setiap kejadian dari suatu entitas. Setiap kunci kandidat punya
peluang menjadi primary key, akan tetapi sebaiknya dipilih satu saja yang dapat
mewakili entitas yang yang ada secara menyeluruh.
3. Alternate Key (Kunci Alternatif)
Kunci alternatif merupakan kunci kandidat yang tidak dipakai sebagai primary
key. Kerap kali kunci alternatif dipakai sebagai kunci pengurutan dalam
pembuatan laporan.
4. Foreign key (Kunci Tamu)
Kunci tamu merupakan satu atribut atau satu set atribut yang melengkapi satu
relationship yang menunjukkan ke induknya. Kunci tamu ditempatkan pada
entitas anak dan sama dengan kunci primer induk direlasikan.
5. Kardinalitas Pemetaan
Kardinalitas pemetaan atau rasio kardinalitas menunjukan jumlah entity yang
dihubungkan ke satu entity dengan suatu relationship sets.
Kardinalitas pemetaan, meliputi :
a. Hubungan satu ke satu (one to one), merupakan satu entity dalam A
dihubungkan dengan maksimum satu entity.
Sumber : Hayati (2018:29)
Gambar II.3. One to One
22
b. Hubungan satu ke banyak (one to many), merupkan satu entity dalam A
dihubungkan dengan sejumlah entity dalam entity dalam B dihubungkan
dengan maksimum satu entity dalam A.
Sumber : Hayati (2018:29)
Gambar II.4. One to Many
c. Hubungan banyak ke banyak (many to many), merupakan satu entity dalam A
dihubungkan dengan jumlah entity dalam entity dalam B dihubungkan dengan
sejumlah entity dalam A.
Sumber : Hayati (2018:29)
Gambar II.5. Many to Many
23
Sumber : Duha (2018:44)
Gambar II.6. Contoh ERD
B. LRS (Logical Record Structure)
Menurut Sutabri, Tata dalam Larasati (2018:18) “LRS merupakan hubungan
antarfile yang direlasikan dengan kunci relasi (relation key)”.
Menurut Ladjamudin dalam Hayati (2018:29) “Logical Record Structure (LRS)
merupakan hasi taransformasi ERD ke LRS yang memulai proses kardinalitas dan
menghilangkan atribut-atribut yang saling berelasi”.
24
Sumber : Duha (2018:45)
Gambar II.7. Contoh LRS
C. UML (Unified Modelling Language)
Menurut Rosa dan Shalahuddin dalam Syafitri (2015:18), “UML (Unified
Modeling Language) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di
dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis & desain, serta
menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek”.
Ada beberapa diagram yang digunakan dalam UML, yaitu sebagai berikut :
1. Use Case Diagram
Rosa dan Shalahuddin dalam Syafitri (2015:19), “Use case atau diagram use
case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan
25
dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor
dengan sistem informasi yang akan dibuat”.
Syarat penamaan pada use case adalah nama didefinisikan sesimpel mungkin
dan dapat dipahami. Ada dua hal utama pada use case yaitu pendefinisian apa yang
disebut aktor dan use case.
a. Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem
informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri,
jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu
merupakan orang.
b. Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang
saling bertukar pesan antar unit atau aktor.
Sumber : Duha (2018:31)
Gambar II.8. Contoh Use Case Diagram
26
2. Activity Diagram
Menurut Rosa dan Shalahuddin dalam Syafitri (2015:22), “Diagram aktivitas
atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari
sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak”.
Sumber : Duha (2018:40)
Gambar II.9. Contoh Activity Diagram
27
3. Class Diagram
Menurut Rosa dan Shalahuddin dalam Syafitri (2015:21), “Class diagram
menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat
untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau
operasi”.
a. Atribut merupakan variabel-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas.
b. Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas.
Sumber : Mulyani dalam Hayati (2018:32)
Gambar II.10. Contoh Class Diagram
28
4. Sequence Diagram
Menurut Rosa dan Shalahuddin dalam Syafitri (2015:24), “Sequence diagram
atau diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan
mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirim dan diterima antar
objek”.
Sumber : Larasati (2018:61)
Gambar II.11. Contoh Sequence Diagram
Recommended