View
1
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
Pada dasar nya sistem secara umum dapat di definisikan sebagai suatu
totalitas himpunan bagian-bagian yang suatu sama lain saling berhubungan dan
terbentuk sedemikian rupa sehingga menjadi suatu kesatuan yang terpadu untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Berikut penulis jabarkan berbagai pendapat menurut
para ahli:
2.1.1. Pengertian Sistem
Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi
dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu tujuan yang sama. Dinyatakan oleh
(Schrode Voich dalam Dayanto 2015:36) bahwa pemahaman yang umum mengenai
sistem mengatakan bahwa adalah suatu kesatuan yang bersifat kompleks, yang terdiri
dari bagian-bagian yang berhubungan satu sama lain.
Menurut Romney, M.B (Paul John Steinbart 2015:3) mengemukakan bahwa,
“Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling
berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sebagian besar sistem
terdiridari subsistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar”.
Sedangkan Menurut Mulyadi (2016:5), Sistem adalah “suatu jaringan prosedur yang
dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan”.
Dapat disimpulkan bahwa sistem pada dasarnya suatu unsur yang erat
hubungannya satu dengan yang lainnya untuk memudahkan aliran informasi, materi
atau energy, befungsi sebagai mencapai tujuan tertentu.
8
2.1.2. Karakteristik Sistem
Karakteristik Sistem adalah suatu sistem yang memiliki karakteristik atau
sifat-sifat tertentu sebagai sudut pandang mengemukakan sebuah sistem. Menurut
Jogiyanto (Muslihudin dan Oktafianto 2016:4) mengemukakan sebuah sistem
memiliki karakteristik atau sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut dapat
dikatakan sebagai suatu sistem. Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat
tertentu, yaitu:
1. Komponen sistem ialah suatu sistem yang terdiri atas bagian-bagian yang saling
berkaitan dan bervariasi yang bersama-sama mencapai beberapa sasaran. Sebuah
sistem bukanlah seperangkat unsur yang tersusun secara teratur, tetapi terdidi atas
usnur yang dapat dikenal dan saing melengkapi karena suatu maksud, tujuan dan
sasaran.
2. Batasan sistem (boundry) merupakan daerah yang membatasi antara sistem yang
satu dengan sistem yan lainnya atau dengan lingkungan lainnya.
3. Lingkungan luar sistem (Environment) adalah apapun diluar dari batasan sistem
yang tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan berupa energi dari sistem,
sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, jika
tidak akan menggangu kelangsungan sistem tersebut.
4. Sistem penghubung (interface) merupakan media penghubung antara suatu
subsistem dengan yang lainnya. Penghubung ini memungkinakan sumber daya
mengalir dari suatu sistem yang lainnya dengan melalui penghubung suatu
subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem lainnya membentuk satu kesatuan.
5. Sistem masukan (input) adalah energi yang dimasukan kedalam sistem. Masukan
dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal . masukan perawatan adalah
energi yang dimasukan supaya sistem dapat beroperasi. Sedangkan masukan
sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapat keluaran.
9
6. Sistem keluaran adalah energi yang diolah, diklasifikasikan menjadi keluaran
yang berguna untuk subsistem lain.
7. Sistem sasaran ialah susatu sistem yang mempunyai tujuan atau sasaran. Jika
suatu sistem tidak mempunyai batasan sasaran, maka operasi sistem tidak aka
nada gunanya.
Dapat disimpulkan bahwa Karakteristik Sistem adalah suatu sistem yang
memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu sebagai sudut pandang mengemukakan
sebuah sistem dan memiliki 7 komponen sistem.
2.1.3. Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan
lebih berarti bagi yang menerimanya yang digunakan untuk pengambilan
keputusan”. Sedangkan Menurut Jogiyanto dalam Widodo et al. (2016)
mengemukakan bahwa “informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan
data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang
menggabarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang digunakan untuk mengambilan
keputusan”.
Muthohari et al.(2016) mengemukakan “informasi adalah rangkaian data
yang mempunyai sifat sementara, tergantung dengan waktu, mampu memberi
kejutan atau surprice pada yang menerimanya. Intensitas dan lamanya
kejutan dari informasi, disebut nilai infromasi. Informasi yang mempunyai
nilai, biasanya karena rangkain data yang tidak lengkap atau kadaluarsa”.
Pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa “informasi adalah data yang
mempunyai sifat sementara yang disebut nilai informasi, sebagai hasil pengolahan
data dalam bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi penerimannnya yang
digunakan untuk pengambilan keputusan berguna dan lebih berarti bagi
penerimanya yang menggabarkan suatu kejadian-kejadian yang mempunyai nilai,
biasanya karena rangkain data.
10
2.1.4. Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu komponen dari manusia, teknologi informasi,
dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dana menyebarkan
informasi untuk mecapai suatu tujuan. Sedangkan Menurut Sholikhah, sairan, &
Syamsiah (2017) mengemukakan bahwa “sistem informasi adalah kumpulan atau
susunan yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak serta tenaga
pelaksanaanya yang bekerja dalam sebuah proses berurutan dan secara bersama-sama
saling mendukung untuk menghasilkan suatu produk”.
Dapat disimpulkan bahwa “Sistem informasi adalah susunan perangkat keras
dan perangkat lunak yang bekerja dalam suatu organisasi kebutuhan pengolahan
transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan menyediakan pihak luar
tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.
2.1.5. Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sistem yang berfungsi untuk
mengorganisasi catatan dan laporan yang menghasilkan informasi keuangan yang
dibutuhkan dalam pembuatan keputusan manajemen dan pimpinan perusahaan dan
dapat memudahkan pengelolaan perusahaan. Sedangkan Menurut Krismiaji (2015:4),
“Sistem informasi akuntansi adalah “sebuah sistem yang memproses data dan
transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan,
mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis”.
Azhar Susanto dalam Utami et al. (2016) mengemukakan bahwa “Sistem
informasi akuntansi adalah kumpulan integritas dari sub-sub sistem baik fisik
maupun non fisik yang saling berhubungan dan bekerjasama suatu sama lain secara
harmonis untuk mengolah data transaksi yang berkaitan dengan masalah keuangan
menjadi informasi akuntansi”.
11
Dapat disimpulkan bahwa “Sistem informasi akuntansi adalah informasi
untuk mengolah data transaksi yang berkaitan dengan masalah keuangan menjadi
informasi akuntansi”.
2.1.6. Pengertian Pendapatan
Pendapatan merupakan penghasilan yang timbul dari pelaksanaan aktivitas
entitas yang dikenal dengan sebutan yang berbeda , seperti penujalan atau
pendapatan jasa. Seperti yang disampaikan M.Faud & Prastika (2015) bahwa
“Pendapatan adalah perangkat suatu organisasi sebagai akibat dari penjualan barang
dan jasa kepada pihak lain dalam periode akuntansi tertentu”.
Dapat disimpulkan bahwa “Pendapatan adalah penjualan barang dan jasa
berdasarkan periode yang dapat diakui dan diukur berdasarkan prinsip akuntansi
berlaku umum”.
2.1.7. Pengertian Jasa
Jasa adalah tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak
pada pihak lain yang pada dasarnya tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.
Sedangkan Menurut Gronroos dalam Nugraha et al. (2017) mendefinisikan sebagai
“proses yang terdiri atas serangkaian aktivitas intangible yang biasanya (namun tidak
harus selalu) terjadi pada interaksi antara pelanggan dan karyawan jasa dan atau
sumber daya fisik atau barang dan atau sistem penyedia jasa, yang disediakan
sebagai solusi atas masalah pelanggan”.
Rumus perhitungan Pendapatan jasa/Perusahaan, sebagai berikut:
a. Persamaan Dasar Akuntansi: Harta = Utang + Modal
b. Laba Perusahaan Jasa: Laba = Pendapatan – Beban
12
c. Konsep Modal: Modal Akhir = Modal Awal + Laba – Prive
d. Perubahan Modal = Modal Akhir – Modal Awal
e. Siklus Akuntansi Jasa: Transaksi – Jurnal Umum – Buku Besar – Nerac Saldo –
Jurnal penyesuaian – Neraca Lajur – Laporan Keuangan – Jurnal Penutup –
Neraca Saldo Penutup – Jurnal Pembalik
Pencatatan pada jurnal jika terjadi transaksi atas pendapatan jasa adalah kas di
debet dan pendapatan di kredit.
Dapat disimpulkan bahwa “Perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pasti
menginginan produk jasanya berkualitas, akan tetapi menghasilkan sebuah produk
jasa yang berkualitas tidaklah mdah, karena sifat dasar jasa adalah tidak berwujud
(intangible). Jasa yang berkualitas tidak lepas dari service atau pelayanan yang baik,
oleh karena itu pelayanan jasa secara total terhadap pelanggan sangatlah penting.
2.1.8. pengertian jurnal
jurnal adalah semua transaksi keuangan suatu badan usaha atau organisasi
yang dicatat secara kronologis dan bertujuan untuk pendataan, termasuk di dalamnya
jumlah transaksi, nama-nama transaksi baik memengaruhi atau dipengaruhi, dan
waktu transaksi berjalan. Sedangkan menurut Mulyadi (2016:79) “Jurnal merupakan
catatan akuntansi permanen yang pertama, yang digunakan untuk mencatat transaksi
keuangan perusahaan.”
Tabel II.1
Format Jurnal
Tanggal Nama Akun Referensi Debet Kredit
18 Mei Kas
1.700.000
1.700.000
Sumber: Mulyadi (2016:79)
13
2.1.9. pengertian penjurnalan
Penjurnalan adalah transaksi bisnis yang terjadi pada masing-masing akun
akan dicatat pada buku besar sesuai dengan kelompok akun tersebut. Misalnya,
transaksi yang berhubungan dengan kas akan dicatat pada buku besar kas, transaksi
piutang akan dicatat pada buku besar piutang dan sebagainya. Menurut Sony
Warsono (2013:65) “Penjurnalan adalah meringkas transaksi secara sistematis. Di
akuntansi, fungsi ini lazim disebut juga pencatatan pertama (the original entry).
Disebut sistematis karena penjurnalan berlandas pada system pencatatan
berpasangan”.
2.1.10. Basis Data (Database)
Basis Data adalah dua atau lebih simpanan data dengan elemen-elemen data
penghubung, yang dapat diakses lebih dari satu cara. Sedangkan Menurut Rosa A S
(2015:43) “sistem basis data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya
memelihara data yang sudah diolah atau informasi dan membuat informasi tersedia
saat dibutuhkan”.
Menurut Kadir dalam Azis & Sarmidi (2018) bahwa “Basis data adalah suatu
pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan
aktivitas untuk memperoleh informasi”.
Dapat disimpulkan bahwa basis data adalah kumpulan data-data lainnya
yang saling berhubungan dapat dimanupulasi dan digunakan kembali yang
tersimpan suatu wadah penyimpanan.
2.1.11. My Structure Query Languange (MySQL)
MySQL adalah suatu software atau program yang digunakan untuk
membuat sebuah database yang bersifat open source. Sedangkan Menurut Rossa dan
Shalahuddin dalam Kaunen & Arizona (2017) MySQL adalah “Bahasa yang
14
digunakan untuk mengelola data pada RDBMS”. MySQL adalah sebuah Relational
Database Management system (RDBMS) yaitu sebuah aplikasi yang menjalankan
fungsi pengolahan data”.
Pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa MySQL adalah aplikasi yang
menjalankan pengolahan data yang memiliki kinerja sangat cepat, mudah untuk
digunakan serta bekerja dengan arsitektur client server atau embedded system.
2.1.12. XAMPP
XAMPP adalah tools dalam satu buah paket yang bersifat instan (siap saji)
yang digunakan di sistem operasi Linux maupun Windows. Seperti hal nya yang
disampaikan Menurut Wicaksono dalam Eka Wida Fridayanthie (2016:129)
menjelaskan bahwa “XAMPP adalah sebuah software yang berfungsi untuk
menjalankan website berbasis PHP dan menggunakan pengolah data MYSQL di
komputer lokal”.
Sementara Sidik et al. (2017) mendefinisikan bahwa “XAMPP merupakan
sebuah aplikasi perangkat lunak pemograman dan database yang di dalamnya
terdapat berbagai macam aplikasi pemograman seperti: Apache HTTP server,
MySQL, database, bahasa pemograman PHP dan perl”.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa XAMPP adalah paket
program web lengkap yang dapat Anda pakai untuk belajar pemrograman web,
khususnya PHP dan MySQL”. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri,
yang terdiri atas Apache HTTP server, MySQL, database.
2.1.13. Pengertian Blackbox Testing
Black box testing adalah metode pengujian perangkat lunak yang
memeriksa fungsionalitas aplikasi tanpa melihat struktur atau cara kerjanya. Seperti
15
yang disampaikan Menurut Utami, F H dan Asnawati (2015:353), “Black box testing
adalah tipe testing yang meperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja
internalnya”.
Sedangkan Menurut (Wicaksono, 2017), “Black box testing adalah
pengujian perilaku yang berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak”.
Dapat disimpulkan bahwa Black box testing adalah pengujian tingkah laku,
memusat pada kebutuhan fungsional perangkat lunak memeriksa aplikasi tanpa
mengintip struktur atau cara kerjanya. Metode pengujian ini dapat diterapkan secara
virtual ke setiap tingkat pengujian perangkat lunak, unit, integrasi, sistem daan
penerimaan.
2.2.8. Php MyAdmin
phpMyAdmin adalah tools yang dapat digunakan dengan mudah untuk
memanajemen database MySQL secara visual dan Server MySQl, sehingga kita tidak
perlu lagi harus menulis query SQL setiap akan melakukan perintah operasi
database. Sedangkan Menurut Su Rahman dalam Kostaman & Sumaryana (2018)
“PHP MyAdmin adalah sebuah software berbasis pemograman PHP yang
dipergunakan sebagai administrator MySQL melalui browser (web) yang digunakan
untuk management database”.
Definisi diatas dapat disimpulkan PHP MyAdmin adalah salah satu software
penting dalam pengelolaan database dengan menggunakan MySQL (bahasa SQL).
Sesuai dengan namanya PHP MyAdmin ini ditulis dalam bahasa pemograman PHP.
Digunakan sebagai administrator dari server MySQL melalui browser untuk
membuat database. PHPMyAdmin adalah suatu aplikasi perangkat lunak berbasis
web yang digunakan untuk membuat database secara cepat dan mudah.
16
2.2. Peralatan Pendukung (Tool System)
Peralatan pendukung yang digunakan untuk mempermudah dalam pembuatan
alur program yang dibuat mulai dari masukan, proses, dan keluaran yang dihasilkan.
Peralatan yang didukung dalam perancangan program meliputi Unifed Modelling
Languange, (UML), Use Case Diagram, Activity Diagram, Squence Diagram, ERD
(Enity Relationship Diagram), LRS (Logical Record Structure), Php MyAdmin.
2.2.1. Unifed Modelling Languange (UML)
UML adalah metode permodelan (tool/model) secara visual sebagai sarana
untuk merancang dan atau membuat software berorientasi objek dan memberikan
standar penulisan sebuah sistem untuk pengembangan sebuah software yang dapat
menyampaikan beberapa informasi untuk proses implementasi pengembangan
software. Sedangkan menurut (Sidik, Sakuroh, & Pratiwi, 2017) “UML (Unifed
Modelling Languange) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di
dunia industry untuk mendefinisikan requiment, membuat analisis dan desain, serta
menggambarkan arsitektur dalam pemograman orientasi objek”.
Dari pendapat disimpulkan bahwa UML (Unifed Modelling Languange)
adalah Permodelan (modeling) yang digunakan untuk penyederhanaan masalah serta
membuat analisis dan desain serta menggambarkan arsitektur dalam pemograman
berorientasi objek”.
2.2.2. Use Case Diagram
Use Case Diagram adalah teknik untuk merekam persyaratan fungsional
sebuah sistem. Use Case Diagram mendeskripsikan interaksi tipikal antara para
pengguna sistem dengan sistem itu sendiri dengan memberi sebuah narasi tentang
bagaimana sistem tersebut digunakan. Sedangkan Menurut Rosa dan Shalahuddin
(2015:155) dalam Afriyonza et al. mendefinisikan bahwa, “Use Case Diagram
17
merupakan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi
yang akan dibuat”.
Dapat disimpulkan bahwa Use Case Diagram adalah interaks aktor dengan
sistem informasi yang akan dibauat dan menunjukan proses utama yang menyusun
keseluruhan sistem.
Sumber: Rosa dan Shalahuddin (2015:155)
Gambar II.1
Use Case diagram
2.2.3. Activity Diagram
Activity Diagram adalah teknik untuk menggambarkan logika procedural,
proses bisnis dan jalur kerja. Sementara Putra & Jupriyanto (2018) mengemukakan
bahwa “Activity Diagram adalah diagram yang menggambarkan urutan aliran dari
serangkaian aktivitas sebuah Use Case atau proses bisnis”.
Dapat disimpulkan bahwa Activity Diagram adalah menggambarkan urutan
aliran proses bisnis dari sebuah sistem atau proses bisnis pada perangkat lunak”.
18
Sumber: Putra & Jupriyanto (2018)
Gambar II.2
Activity diagram
2.2.4. Squencce Diagram
Squencce Diagram adalah menggambarkan interaksi antara sejumlah object
dalam urutan waktu. Seperti Menurut Rossa dan Shalahuddin dalam Setiawan &
Khairuzzaman (2017) “Squencce Diagram menggambarakn kelakuan objek pada
Use Case dengsn mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan
dan diterima antar objek”.
19
Dapat disimpulkan bahwa Squencce Diagram adalah sebuah kelompok-
kelompok saling berkolaborasi dengan mendeskripsikan waktu hidup objek message
dan diterima objek.
Sumber: Rossa dan Shalahuddin dalam Setiawan & Khairuzzaman (2017)
Gambar II.3
Squencce Diagram
2.2.5. Deployment Diagram
Deployment Diagram adalah sistem aplikasi pendukung rancangan perangkat
keras yang terhubung ke sistem setelah tahap desaign. Sedangkan Menurut Nuryana
& Mulyani (2017) “Deployment Diagram dirancang untuk menggambarkan
hubungan antara perangkat keras dan aplikasi pendukung pada sistem aplikasi
pengendalian Skripsi”.
20
Menurut Muhammad & Mulyani (2016) “Deployment Diagram merupakan
salah satu tahap dari implementasi setelah tahap desaign. Pada tahap ini
menggambarkan perangkat keras mana saja yang terhubung ke sistem sehingga
dibuatlah rancangan arsitektur dengan menggunakan Deployment Diagram”.
Dapat disimpulkan bahwa Deployment Diagram adalah rancangan yang
menggambarkan hubungan perangkat keras yang terhubung ke sistem sehingga
menjadi rancangan arsitektur dengan menggunakan Deployment Diagram”.
Sumber: Muhammad & Mulyani (2016)
Gambar II.4
Deployment Diagram
2.2.6. Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan bentuk paling awal dalam
melakukan perancangan basis data relasional. Seperti yang dinyatakan Indrajani
dalam Nugraha & octasia (2016) “Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan
suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan
suatu persepsi bahwa real word terdiri dari object-object tersbut”.
21
Dapat disimpulkan bahwa Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu
model perancangan basis data yang menjelaskan hubungan antar data dalam basis
data berdasarkan suatu persepsi dari object-object”. Entity Relationship Diagram
(ERD) biasanya memiliki hubungan binary (satu relasi menghubungkan dua buah
entitas).
Sumber: Nugraha & octasia (2016)
Gambar II.5
Entity Relationship Diagram (ERD)
22
2.2.7. Logical Record Structure (LRS)
Logical Record Structure adalah sebuah model sistem yang digambarkan
dengan sebuah diagram-ER akan mengikuti pola atau aturan permodelan. Sedangkan
Menurut Kursini dalam Nugraha & Octasia (2016) “LRS adalah digambarkan kotak
persegi panjang dan dengan nama yang unik. File record pada LRS ditempatkan
dalam kotak, LRS terdiri dari link diantara tipe record lainnya, banyaknya link dari
LRS yang diberi nama oleh filed-filed yang kelihatan pada kedua link tipe record”.
Kesimpulan pendapat diatas menjelaskan bahwa dari struktur record-record
pada tabel-tabel dibentuk dari hasil relasi dan digambarkan kotak persegi panjang
dengan nama unik yang kelihatan pada kedua link tipe record”.
Sumber: Nugraha & octasia (2016)
Gambar II.6
Logical Record Structure (LRS)
Recommended