View
7
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kebiasaan
1. Definisi kebiasaan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kebiasaan adalah sesuatu
yang biasa dikerjakan dan sebagainya, pola untuk melakukan tanggapan
terhadap situasi tertentu yang dipelajari oleh seorang individu dan yang
dilakukannya secara berulang untuk hal yang sama. Kebiasaan adalah
serangkaian perbuatan seseorang secara berulang-ulang untuk hal yang
sama dan berlangsung tanpa proses berfikir lagi (Siagian, 2012). 0
2. Tahapan kebiasaan
Kebiasaan terbentuk dari enam tahapan yaitu berfikir, perekaman,
pengulangan, penyimpanan, pengulangan dan kebiasaan (Siagian, 2012).
Dalam penjelasannya Siagian (2012) menerangkan bahwa dalam tahapan
berfikir seseorang memikirkan sesuatu, memberi perhatian dan
berkonsentrasi. Selanjutnya, tahap perekaman adalah saat seseorang
berfikir tentang suatu hal dan otak merekamnya. Dalam tahapan
pengulangan, seorang ingin bertindak untuk mengulang perilaku yang
serupa dengan rasa yang sama. Setelah melakukan pengulangan seseorang
akan menyimpannya dalam otak dan menghadirkannya setiap kali
menghadapi kondisi yang sama. Terakhir adalah tahap pengulangan, dalam
tahap ini secara tidak disadari seseorang mengulang kembali perilaku yang
tersimpan kuat di dalam alam bawah sadarnya.
12
B. Sistem Pernafasan
1. Definisi
Manusia bernafas untuk dapat terus hidup, sistem pernafasan
sangat penting karena terjadi pertukaran oksigen dan karbon dioksida.
Organ yang sangat membutuhkan oksigen salah satunya adalah otak.
Tidak adanya oksigen dalam otak selama 3 menit mengakibatkan
seseorang kehilangan kesadaran. 5 menit tidak mendapatkan oksigen sel
otak akan rusak secara ireversibel atau tidak bisa kembali atau diperbaiki
(Irianto, 2012). 0
Pernafasan adalah proses dimana terjadinya pertukaran gas di
dalam jaringan atau pernafasan dalam. Pernafasan yang terjadi di dalam
paru-paru disebut pernfasan luar. Pada pernfasan yang terjadi di paru-
paru, oksigen dihirup melalui hidung dan mulut, lalu oksigen masuk
melalui trakea dan pipa bronchial ke alveoli, di dalam alveoli terjadi
pertukaran oksigen dan karbon dioksida dan di ikat erat oleh darah di
dalam kapiler pulmonaris (Irianto, 2012). 0
2. Alat Pernafasan Manusia
Pearce (2002) dalam Syafitri (2017) alat-alat pernafasan manusia
terdiri dari saluran nares anterior (lubang hidung), veslibum (rongga
hidung), laring (pangkal tenggorok), trakea (batang tenggorok), bronkus
(cabang batang tenggorok), dan pulmonum (paru-paru). 0
a. Hidung
udara dari luar masuk melalui rongga hidung. Di lubang,
permukaan rongga hidung di selaputi oleh epitel pipih dengan
13
rambut-rambut halus untuk menyaring debu dan juga hewan kecil
contoh serangga. Lebih dalam dari lubang hidung terdapat rongga
hidung diselaputi oleh epitel yang berlapis. Epitel tersebut semuanya
memiliki silia bersel goblet yang banyak mengandung kapiler. 0
b. Laring
Laring menghubungkan faring dan trakea. Laring dengan nama
lain kotak suara memiliki bentuk seperti tabung pendek dengan
bagian atas melebar dan menyempit pada bagian bawah. 0
c. Trakea
Trakea adalah bagian dari saluran nafas yang memiliki bentuk
seperti tabung dan lanjutan laring. Trakea memiliki nama lain saluran
udara sejati, memiliki Panjang kurang lebih 10 cm. dinding trakea
terdiri dari otot polos yang di topang oleh 16-20 cincin tulang rawan
yang memiliki bentuk huruf C. 0
d. Bronkus
Bronkus memilki struktur mikroskopis serupa dengan trakea.
Bronkus primer kiri lebih mendatar, lebih panjang dan lebih kecil dari
bronkus primer kanan. Karena memiliki bentuk yang seperti itu
bronkus primer kiri lebih jarang kemasukan benda asing dari pada
bronkus primer sebelah kanan. 0
Bronkus primer kanan memiliki tiga percabangan bronkus lobaris
(sekunder), sedangkan bronkus primer kiri memili dua percabangan
bronkus lobaris sesuai dengan jumlah lobus paru-paru kanan tiga dan
paru-paru kiri dua lobus. Seperti cabang-cabang ranting pohon,
14
bronkus lobaris bercabang lagi menjadi bronkus tersier, bronkiolus
dan ronkiolus terminalis. 0
e. Paru-paru (Pulmonum)
paru-paru terletak di dalam rongga dada (kapum torakis) yang
berjumlah dua buah kiri dan kanan. Paru-paru merupakan organ yang
sangat penting untuk pernafasan. Paru-paru dipisahkan oleh jantung
beserta pembuluh darah besarnya dan mengisi rongga dada. 0
Paru-paru adalah organ yang berbentuk seperti perisai yang
mengisi dada bagian dalam. Bagian luar dari paru-paru meyentuh
rusuk-rusuk, permukaan dalam yang memuat lapuk paru-paru, bagian
belakang yang menyentuh tulang belakang dan bagian depan yang
menutupi sisi depan jantung. Di dalam paru-paru terdapat kurang
lebih 300 juta alveoli. Bentuk tunggal dari alveoli adalah alveolus,
pada alveolus terjadi pertukaran oksigen dan udara dengan
karbondioksida dari darah. 0
3. Fisiologi Pernafasan
Fungsi dari paru-paru adalah tempat pertukaran gas oksigen dan
gas karbondioksida. Melalui paru-paru oksigen dihirup melewati rongga
hidung. Saat bernafas, oksigen masuk melalui trakea dan pipa bronkial
ke alveoli dan saling mengikat dengan darah di dalam kapiler
pulmonaris. Terdapat satu lapis membrane yaitu membrane alveoli
kapiler yang memisahkan oksigen dari darah merah dan di bawa ke
jantung. Dari sini akan dibawa ke pembulu nadi dan selanjutnya akan di
transfer ke semua bagian tubuh. Darah yang meninggalkan para-paru
15
pada tekanan oksigen 100 mmHg dan pada tingkat ini hemoglobinnya
menjadi 95% jenuh oksigen (Irianto, 2012). 0
Pada paru-paru karbon dioksida yang menjadi salah satu hasil
buangan metabolisme akan menembus membran alveoler kapiler dari
kapiler darah ke alveoli dan setelah melalui pipa bronkial dan trakea, di
nafaskan melalui hidung. Terdapat empat proses yang berhubungan
dengan pernafasan paru-paru, yaitu :
a. Ventilasi pulmoner, yaitu gerak pernafasan yang menukar udara dari
luar dengan udara dari dalam alveoli.
b. Arus darah melalui paru-paru
c. Distribusi arus udara dan arus darah keseluruh tubuh
d. Difusi gas yang menembus membran pemisah alveoli dan kapiler,
karbon dioksida lebih mudah berdifusi daripada oksigen. 0
Semua proses ini diatur sedimikan agar darah yang meninggalkan
paru-paru menerima jumlah karbon dioksida dan oksigen yang tepat.
Pada saat berlari lebih banyak darah yang datang di paru-paru membawa
banyak karbon dioksida. Jumlah konsentrasi dalam pembuluh nadi
bertambah, hal tersebut dapat merangsang pusat pernafasan dalam otak
untuk memperbesar kecepatan dan dalamnya pernafasan. Hal ini dapat
menambah ventilasi yang akan mengeluarkan karbon dioksida dan
menghidrup banyak oksigen. Sebenarnya udara yang masuk ke paru-paru
tidak hanya oksigen saja akan tetapi juga gas-gas lainnya. (Syafitri,
2017). 0
16
Tujuan manusia bernafas adalah memberikan udara segar kepada
alveoli secara terus menerus. Terdapat berbagai jenis volume paru-paru
pada berbagai keadaan pernafasan, yaitu :
a. Volume tidal, yaitu volume udara yang masuk atau keluar dari hidung
sewaktu bernafas dalam keadaan istirahat, sebanyak 500 cc
b. Volume cadangan ekspirasi, yaitu volume udara ekspirasi yang masuk
dapat dikeluarkan setelah ekspirasi normal (tidal), sekitar 1.250 cc
c. Volume cadangan inspirasi, yaitu volume udara inspirasi yang masuk
dapat dihirup setelah inspirasi normal (tidal), sekitar 3.000 cc
d. Volume residu, yaitu sisa udara yang ada dalam paru-paru walaupun
kita melakukan ekspirasi maksimal tidak dapat keluar dari paru-paru,
sekitar 1.200 cc (Syafitri, 2017). 0
Adapun jenis kapasitas paru-paru menurut Syaifuddin (2009) adalah
sebagai berikut :
a. Kapasitas inspirasi, merupakan gabungan antara volume tidal dengan
volume cadangan inspirasi yang jumlahnya sekitar 3.500 cc. kapasitas
inspirasi adalah jumlah udara yang dapat di hirup oleh manusia mulai
pada tingkat inspirasi normal dan mengembangkan paru-parunya
sampai batas maksimal 0
b. Kapasitas sisa fungsional, merupakan volume cadangan inspirasi
ditambah dengan volume sisa. Jumlah udara yang tersisa dalam paru-
paru pada akhir ekspirasi normal sekitar 2.300 cc 0
c. Kapasitas vital, yaitu jumlah volume cadangan ekspirasi + volume tidal
+ volume cadangan inspirasi. Kapasitas vital disebut juga volume udara
17
maksimal yang dapat dikeluarkan dalam sekali ekspirasi setelah
inspirasi maksimal, sekitar 4.750 cc 0
d. Kapasitas total paru, yaitu volume oksigen maksimum pengembangan
usaha inspirasi yang sebesar-besarnya kira-kira 5.800 cc. 0
C. Rokok elektrik
1. Definisi Rokok Elektrik
Rokok elektrik adalah suatu alat yang termasuk kedalam tipe rokok
yang diciptakan untuk mengubah nikotin menjadi uap. World Health
Organitation (WHO) menyebut rokok elektrik sebagai Electronic
Nicotine Delivery System (ENDS) karena menghasilkan nikotin dalam
bentuk uap yang dihirup oleh penggunanya (BPOM, 2015). 0
Rokok elektrik adalah sebuah perangkat yang di desain untuk
menghantarkan nikotin tanpa asam tembakau dengan cara memanaskan
cairan nikotin, perasa, propilen glycol dan glycerin (Hajek, et al, 2014).
Rokok elektrik yang lebih dikenal dengan vaporizer adalah salah satu
alternative yang dapat digunakan untuk pengganti rokok tembakau,
karena rokok elektrik tidak mengandung tar dan karbonmonoksida yang
terkandung di rokok tembakau, akan tetapi rokok elektrik memiliki
senyawa nikotin yang sangat rendah (Indra, Hasneli & Utami, 2015). 0
2. Struktur Rokok Elektrik
Seperangkat rokok elektrik adalah alat yang fungsinya mengubah
zat kimia menjadi bentuk uapa dan mengalir ke dalam paru-paru dengan
menggunakan tenaga baterai atau listrik. Struktur dasar rokok elektrik
18
terdiri dari 3 bagian yaitu Battery (bagian yang akan memberikan daya atau
energy), atomizer (bagian yang akan memanaskan dan menguapkan larutan
nikotin) dan catridge (berisi larutan nikotin atau berbagai macam zat kimia).
Sesuai perkembangannya, struktur rokok elektrik terus mengalami modifikasi
dan moderenisasi. Saat ini rokok elektrik sudah berevolusi hingga pada
generasi ke-3 penyempurnaanya, dengan menggunakan system tangki dan
semakin user friendly, bahkan modelnya ada yang tidak seperti rokok dan
terintegrasi dengan perangkat smartphone. Dalam peredarannya, rokok
elektrik dikenal sebagai vape, personal vaporizer (PV), e-cigarette, vapor,
electrosmoke, green cig, smartcigarette dll. Itu merupakan istilah dagang yang
diperuntukan menarik konsumen, sejatinya rokok elektrik yang beredar meiliki
komponen yang sama semua yaitu battery, atomizer, dan catridge. Cairan isi
dalam catridge disebut dengan e-juice dan e-liquid. Sementara aktivitas
menggunakan rokok elektrik disebut dengan vaping (BPOM, 2015). 0
Gambar 2.1 Struktur Dasar Rokok Elektrik
Battery :Memberi tenaga
atomizer Atomizer : memanaskan
dan menguapakan nikotin
Catridge : berisi cairan
nikotin atau cairan perasa
seperti e-liquid
Sumber : BPOM, 2015
19
3. Sejarah Rokok Elektrik
Sejak tahun 1963 rokok elektrik sudah ada, pertama kali ditemukan
oleh Hebert A Gilbert. Namun yang memproduksi secara modern pertama
kali adalah seorang apoteker asal Tiongkok yang bernama Hon Lik. Hon
Lik dikenal sebagai seorang yang mengawali kehadiran rokok elektrik
pada tahun 2003 selanjutnya dipatenkan pada tahun 2004 dan mulai
menyebar ke penjuru dunua pada tahun 2006-2007 dengan berbagai
macam merek dagang (Caponnetto, et al, 2013). 0
Di Indonesia, popularitas rokok elektrik sedang ramai di
pergunakan, karena ditunjang dengan ketersediaan variasi teknologi
perangkat, model ukuran, warna, kapasitas baterai dan lainnya. Tren
rokok elektrik masa kini telah merambah kedalam negeri, peminat rokok
elektrik semakin banyak. Ini di sertai dengan menjamurnya seller maupun
reseller dari produk ini, rokok elektrik sangat mudah didapatkan dan
dijual bebas melalu jejaring sosial media maupun situs belanja online.
Rokok elektrik sangat mudah didapatkan dengan berbagai varian rasa dan
desainnya. Harga yang ditawarkan mulai dari ratusan ribu hingga jutaan
rupiah. Selain dapat ditemukan di toko online, rokok elektrik juga sangat
mudah ditemukan di kedai vaping, toko elektronik atau ditawarkan pada
kegiatan tertentu seperti car free day yang biasanya peminatnya kalangan
anak muda (BPOM, 2015). 0
20
4. Kandungan Rokok Elektrik
Kandungan rokok elektrik berbeda-beda, namun kebanyakan berisi
larutan yang terdiri dari 4 jenis campuran yaitu, nikotin, propilen, glikol,
gliserin, air dan flavoring (perisa). Kandungan kadar nikotin dalam liquid
rokok elektrik bervarisai, yaitu dari kadar rendah hingga tinggi. Namun,
kadar nikotin yang tertera di label tidak sesuai dengan kadar yang diukur
sebenarnya (BPOM, 2015). 0
Propilen glikol merupakan susatu zat dalam kepulan asap buatan
yang biasanya dibuat dengan “fog machine” diacara panggung teatrikal
atau juga sebagai anti freeze, pelarut obat dan pengawet makanan
(BPOM, 2015). 0
Beberapa senyawa berbahaya lainnya yang ditemukan di rokok elektrik
yaitu :
a. Tobacco-specific nitrosamine (TSNAs)
b. Diethylene glycol (DEG)
Generasi rokok elektrik
pertama
Generasi rokok elektrik
kedua
Generasi rokok elektrik
ketiga
Gambar 2.2 Perkembangan Bentuk Rokok Elektrik Sumber : BPOM, 2015
21
c. Logam : partikel timah, perak, nikel, aluminium, dan kromium di dalam uap
rokok elektrik dengan ukuran yang sangat kecil (nano partikel) sehingga
mudah mengendap dan masuk dalam saluran napas di paru-paru 0
d. Karbonil : karsinogen potensial antara lain formaldehida, asetaldehida,
dan akrolein. Juga senyawa organic volatile (VOCs) sperti toluena dan
pm xylene 0
e. Zat lainnya : kumarin, tadalafil, rimonabant, serta silica (BPOM,
2015).
Meskipun jumlah bahan kimia yang ditemukan di rokok elektrik
lebih sedikit daripada rokok tembakau, chromium dan nikel ditemukan 4
kali lipat lebih banyak dalam beberapa jenis liquid dibanding rokok
tembakau. Liquid dan voltase pada baterai memiliki komponen yang
berbahaya dan akan semakin berbahaya pada rokok elektrik yang
memiliki high-voltage (Indra, et al, 2015). 0
5. Manfaat dan kerugian rokok elektrik
Ada beberapa manfaat maupun kerugian dari rokok elektrik, yaitu :
a. Manfaat
Rokok elektrik pada awalnya diciptakan untuk alat yang digunakan
sebagai terapi berhenti merokok atau terapi pengganti nikotin (nicotine
Replacement Therapy, NRT) dengan cara mengurangi kadar nikotin rokok
elektrik yang secara bertahap di bawah naungan dokter spesialis.
b. Kerugian
1) Dapat menimbulkan masalah kecanduan atau adiksi karena
kandungan nikotin pada liquid rokok elektrik menimbulkan rasa
22
ketagihan dan dapat meningkatkan kadar plasma nikotin pada
penggunanya yang akan menyebabkan peningkatan adrenalin dan
tekana darah, serta meningkatkan kadar plasma karbonmonoksida
dan frekuensi nadi yang dapat mengganggu kesehatan. 0
2) Dapat disalah gunakan dengan memasukkan berbagai macam
bahan bahaya illegal seperti mariyuana, heroin, dan lainnya. 0
3) Bahan perisa (flavoring) yang digunkan juga dapat berbahaya bagi
kesehatan tubuh seperti bila kita menghisapnya ke paru-paru, bahan
perisa ini sangat kid friendly sehingga dapat menarik untuk anak-
anak dan remaja. 0
4) Bahan perisa digunakan sebagai unsure dominan pengganti nikotin
apabila pengguna rokok elektrik sengaja memasukkan bahan
kedalam paru maka akan mengganggu kesehatan paru-paru. 0
5) Resiko bertambahnya perokok pemula yang sebelumnya belum
pernah merokok maka akan memulai mencoba rokok elektrik ini.
Data pengguna rokok elektrik di beberapa Negara mengalami
peningkatan yang signifikan dalam beberapa tahun kali ini,
terutama pada remaja dan pelajar ataupun mahasiswa. 0
6) Resiko bertambahnya perokok ganda (dual user) yaitu para
pengguna rokok tembakau dan rokok elektrik akan
menggunakannya secara bersamaan. 0
7) Mantan perokok kembali karena adanya suatu pernyataan bahwa
produk rokok elektrik aman untuk di konsumsi. 0
23
8) Me-renormalisasi perilaku merokok, artinya bahwa rokok elektrik
ini dapat meningkatkan daya tarik terhadap rokok konvesional,
karena desain rokok elektrik yang dianggap produk imitasi dari
rokok tembakau, sehingga akhirnya perilaku merokok dengan
rokok tembakau dianggap perilaku yang bukan negative dan biasa-
biasa saja. Secara tidak langsung penggunaan rokok elektrik dapat
diterima di sosial dari perilaku perokok. 0
9) Rokok elektrik dapat mengganggu kebijakan KTR (kawasan tanpa
rokok) (BPOM, 2015). 0
6. Regulasi Rokok Elektrik
Parlemen di Eropa menerbitkan rencana undang-undang mengenai
kebijakan yang ditujukan untuk membatasi daya konsumsi tembakau pada
masyarakat termasuk regulasi tentang konsumsi rokok elektrik, yaitu
menyatakan bahwa :
a. Rokok elektrik akan diatur, tetapi tidak sama dengan aturan
produk obat kecuali mereka menyajikan produk yang bersifat
kuratif atau sebagai pencegahan. 0
b. Rokok elektrik yang tidak memiliki klaim atau hak paten harus
dibuat batasan untuk kandungan nikotinnya sebesar 30 mg/ml dan
harus mencantumkan peringatan jangka panjang kesehatan dan
tidak boleh dijual kepada konsumen dibawah usia 18 tahun. 0
c. Produsen dan importer harus mencantumkan bahan yang
terkandung didalam rokok elektrik tersebut. 0
24
d. Untuk iklan, rokok elektrik diberi batasan untuk mengiklankan
produknya seperti halnya pada produk rokok tembakau (British
Medical Association, 2013). 0
World Health Organization (WHO) telah melakuka pembahasan
mengani rokok elektrik dalam pertemuan internasional Framework
Conventin on Tobacco Control (FCTC) pada tahun 2014 yang
menyarankan negara yang terdaftar sebagai anggotanya untuk
merumuskan kebijakan pembatasan promosi tentang rokok elektrik, upaya
meminimalisir resiko bahaya kesehatan yang timbul dan melarang klaim
tidak mengganggu kesehatan terhadap rokok elektrik. Disebutkan juga
bahwa rokok elektrik tetap memberi ancaman kesehatan dan bisa menjadi
awal untuk menjadi perokok (BPOM, 2015). 0
Diberbagai negara di dunia, kategori untuk penggolongan rokok
elektrik berbeda-beda, ada negara yang menggolongkannya sebagai
produk tembakau, obat, maupun alat kesehatan sehingga regulasi berbeda-
beda sesuai dengan kategori di negera yang bersangkutan. Tidak kurang
dari 15 negara yang member peraturan ketat mengenai pelarangan
penjualan dan pemasaran rokok elektrik (BPOM, 2015). 0
Di Indonesia sendiri sampai saat ini pemerintah belum membahas
penyusunan regulasi terkait dengan rokok elektrik. Adapun rokok elektrik
yang beredar saat ini merupakan barang impor. Badan POM telah
membuat kajian mengenai kebijakan tentang rokok elektrik ini agar
mendorong pihak terkait segera member keputasan dengan merujuk pada
fakta-fakta yang ada di lapangan dan melihat berbagai perkembangan
25
penggunaan rokok elektrik yang semakin banyak. Sebagai negara yang memiliki
prevalensi perilaku perokok tembakau tertinggi di dunia, pengendalian dampak
rokok bagi kesehatan perlu menjadi prioritas dalam pengaturan melalui
instrument kebijakan dengan mempertimbangkan perspektif jangka panjang yang
akan ditimbulkannya, khususnya masalah kesehatan yang ditimbulkan dari
kalangan perokok maupun tidak perokok (BPOM, 2015). 0
D. VO2Max
1. Definisi VO2Max
VO2Max merupakan sebutan lain untuk kapasitas aerobik
maksimal yaitu jumlah oksigen maksimal yang dapat diedarkan dan
digunakan tubuh untuk aktivitas maksimal per menit, yang mencerminkan
tingkat kebugaran fisik seseorang. VO2Max ini berguna untuk
menunjukan kapasitas tubuh dalam menggunakan oksigen secara
maksimal (Maqsalmina, 2007). VO2Max merupakan tingkatan nilai
kebugaran seseorang, semakin tinggi VO2Max maka dapat melakukan
aktivitas lebih lama dibanding yang tidak dalam kondisi baik. Tenaga
aerobik disebut dengan penggunaan oksigen maksimal, adalah
kemampuan seseorang dengan cepat dalam menggunakan oksigen
maksimal. VO2Max juga merupakan kecepatan pemakaian oksigen dan
ukuran mutlak dimana seseorang dapat menghasilkan ATP sebagai
sumber energi dengan metabolis aerobik (Bramasko, 2016). Pengambilan
oksigen pada pengukuran VO2Max dinyatakan dalam liter/menit (Budi &
Sugiharto, 2015). 0
26
Putra, et al (2015) menjelaskan arti VO2Max, VO2Max adalah
kemampuan organ pernafasa manusi untuk mendapatkan oksigen
sebanyak-banyaknya pada saat melakukan aktifitas jasmani. VO2Max
merupakan salah satu variable yang sering digunakan untuk mengetahui
keadaan kardiorespirasi seseorang. Pada seseorang yang melakukan
latihan fisik, VO2Max dibatasi oleh kemampuan kardiorespirasi dalam
menyalurkan oksigen ke otot. Pengukuran VO2Max dapat dilakukan
dengan cara pengukuran denyut nadi. Pengukuran denyut nadi dilakukan
dengan cara melakukan perabaan di perabaan di pembuluh darah arteri,
salah satunya yaitu arteri radialis atau arteri brakialis (Hanifati,2015). 0
Dari beberapa kutipan pendapat para ahli bahwa dapat
disumpulkan VO2Max adalah kemapuan maksimal paru-paru dalam
menyerap oksigen dan oksigen tersebut akan diedarkan keseluruh tubuh
untuk menghasilkan energi. Energi yang dikeluarkan merupakan hasil
dari metabolisme oksigen yang diambil dari lingkungan sekitar. 0
2. Satuan VO2Max
Satuan VO2Max adalah mililiter per kg per berat badan per menit,
yang memiliki arti jumlah oksigen yang digunakan (dalam satuan ml)
setiap kg berat badan per menit aktifitasnya. Untuk menyesuaikan
perbedaan ukuran tubuh dan massa otot, VO2Max dapat dinyatakan
sebagai jumlah maksimum oksigen dalam militer (ml/kg/menit). Selain
itu nilai VO2Max tergantung pada keadaan kardiovaskuler, respirasi,
hematologi, dan kemampuan oksidatif dari otot (Putra, et al, 2015). 0
27
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya VO2Max
Adapun beberapa faktor yang dapat mempengaruhi besarnya nilai
VO2Max yaitu :
a. Keturunan
Faktor genetik adalah sifat spesifik yang telah ada dalam tubuh
seseorang sejak dia lahir. Seseorang mewarisi banyak faktor yang
memberikan kontribusi pada kebugaran aerobik termasuk kapasitas
maksimal sistem respirasi, kardiovaskuler, sel darah merah,
hemoglobin yang lebih banyak dan ukuran jantung yang lebih besar
(Syafitri, 2017). 0
b. Usia
Memang usia sangat mempengaruhi hampei di semua komponen
kebugaran jasmani. Pada anak-anak sampai sekitar usia dua puluh tahun
dan mencapai usia tiga puluh tahun daya tahan kardiovaskuler
menunjukkan suatu peningkatan tendensi. Daya tahan tersebut semakin
lama akan semakin menurun sejalan bertambahnya usia (Syafitri, 2017). 0
c. Jenis kelamin
Daya tahan kardiovaskuler pada usia anak-anak, antara pria dan
wanita tidak jauh berbeda, namun setelah masa remaja terdapat
perbedaan. Wanita dengan memasuki usia remaja memiliki kebugaran
aerobik antara 15-25% lebih kecil dari pria yang memasuki usia remaja
juga dan ini tergantung pada tingkat aktivitas mereka. Tapi atlet remaja
wanita yang memiliki intensitas latihan yang rutin hanya berbeda 10%
dibawah atlet pria dalam usia yang sama (Syafitri, 2017). 0
28
d. Fungsi paru-paru
Udara secara bergantian keluar masuk paru-paru, sehingga dapat
terjadi pertukaran udara antara lingkungan eksternal dengan alveolus
paru. Pertukaran ini dilakukan oleh mekanisme pernafasan atau
ventilasi. Kecepatan ventilasi diatur sedemikian rupa, sehingga aliran
udara antara lingkungan eksternal dan alveolus disesuaikan dengan
kebutuhan metabolik tubuh untuk menyerap oksigen dan
mengeluarkan karbondiaksida. Oksigen dan karbondioksida ditukar
antara udara di alveolus dan darah di dalam kapiler pulmonalis
melalui proses difusi (Hanifati 2015). Ketika seseorang melakukan
suatu aktivitas, akan terjadi peningkatan ventilasi. Peningkatan
ventilasi ini sebanding dengan peningkatan konsumsi oksigen.
Peningkatan ventilasi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan oksigen
yang meningkat saat melakukan suatu aktivitas (Hanifati, 2015). 0
Pada keadaan normal, VO2Max merupakan fungsi dari curah
jantung maksimal dan perbedaan oksigen arteri-vena maksimal
sehingga dapat dirumuskan sebagai VO2Max = Max Cardiac OutputX
max A-V O2 Diff. curah jantung maksimal mengartikan bahwa fungsi
jantung berjalan, yaitu jumlah darah berperan dalam penghataran
oksigen ke jaringan yang sedang aktif permenit. Selama aktivitas fisik
akan terjadi peningkatan A-V O2 karena oksigen darah lebih banyak
dilepas ke otot yang sedang bekerja, sehingga oksigen darah vena
berkurang. Kejadian ini menyebabkan pengiriman oksigen ke jaringan
naik tiga kali lipat daripada konsidi biasa (Hanifati, 2015). 0
29
Perbedaan oksigen arteri-vena maksimal selama menunjukkan
fungsi paru, yaitu derajat oksigen terlarut dalam darah yang digunakan
oleh jaringan yang aktif untuk metabolism energi aerob (astuti, 2009).
Individu yang sudah terlatih memiliki curah jantung yang lebih besar
dibandingkan dengan individu yang tidak terlatih, pada individu yang
terlatih curah jantung dapat mencapai 40 L/menit sedangkan pada
individu yang tidak terlatih curah jantung hanya dapat mencapai 25
L/menit (Hanifati, 2015). 0
Pada individu yang terlatih, curah jantung yang sangat tinggi
dapat menyebabkan pengurangan waktu untuk darah dalam
mengambil oksigen pada paru-paru dan akhirnya dapat menyebabkan
penurunan saturasi oksigen (Hanifati, 2015). 0
e. Fungsi Kardiovaskuler
Curah jantung maksimal merupakan faktor utama yang
menyebabkan perbedaan VO2Max pada setiap orang (Hanifati, 2015).
Darah arteri mengandung oksigen sejumlah 200 ml O2/L, hal ini
menunjukkan bahwa terdapat sedikit oksigen yang tersisa untuk
diekstrasi keluar dari darah selama aktivitas fisik yang berat.
Mekanisme utama dalam peningkatan VO2Max dengan fisik adalah
peningkatan aliran darah. Peningkatan VO2Max dengan aktivitas fisik
adalah peningkatan aliran darah. Peningkatan VO2Max yang
disebabkan karena melakukan aktivitas fisik lebih dipengaruhi oleh
peningkatan curah jantung maksimal dibandingkan dengan systemic
A-V O2 difference (Hanifati, 2015). 0
30
f. Kapasitas Pengangkutan Oksigen
Sel darah merah mengandung hemoglobin yang berguna untuk
mengikat oksigen dan berperan dalam proses penghantaran oksigen ke
seluruh tubuhh. Untuk meningkatkan penyaluran oksigen ke otot yang
sedang aktif bekerja dapat dilakukan denfan merubah konsentrasi
hemoglobin dalam darah. Pada sebuah penelitian dengan
menggunakan dopping, darah dapat menigkatkan VO2Max 4-9%.
Penelitian ini hanya menunjukkan untuk mengetahui hubungan antara
peningkatan jumlah sel darah merah dengan peningkatan VO2Max
(Hanifati, 2015). 0
g. Komposisi Tubuh
Perbedaan komposisi tubuh menyebabkan perbedaan jumlah
konsumsi oksigen maksimal. Tubuh dengan jumlah lemak yang tinggi
akan menambah berat badan seseorang cenderung mengurangi
VO2Max (Astuti, 2009). 0
h. Otot Skeletal
Peningkatan aliran darah secara sederhana ke otot tidak dapat
secara langsung menyebabkan peningkatan VO2Max. Otot juga harus
mengalami kontraksi secara aktif agar mitokondria mengkonsumsi
oksigen. Sehingga harus terdapat interaksi yang berkesinambungan
antara distribusi oksigen dan konsumsi oksigen oleh mitokondria.
Pada serabut otot, mitokondria merupakan tempat dimana oksigen
dikonsumsi pada langkah akhir dari rantai penghantaran elektron
(Hanifati 2015). 0
31
4. Pengukuran VO2Max
Menurut Depdiknas (2000) dalam Syafitri (2017) ada beberapa
persyaratan yang harus dilakukan oleh seseorang saat melakukan tes
VO2Max yaitu : 0
a. Peserta dalam kondisi benar-benar sehat. 0
b. Responden harus cukup tidur. 0
c. Makan terakhir kurang dari 2,5 jam sebelum tes. 0
d. Menggunakan pakaian olahraga. 0
e. Responden tidak tidak melakukan pekerjaan atau kegiatan fisik
yang dapat menimbulkan kelelahan saat di lakukan pengukuran. 0
f. Pengukuran sebaiknya dilakukan saat pagi hari atau sore hari. 0
g. Tidak meminum-minuman alcohol sebelum melakukan tes. 0
Selain persyaratan diatas, menurut Cahyanto (2014) ada beberapa
persiapan untuk responden yang harus dilakukan sebelum dan sesudah
tes, yaitu : 0
a. Sebelum tes responden tidak makan maupun minum terlalu banyak,
boleh makan namun hanya makanan ringan seperti roti dan
cemilan.
b. Responden harus melakukan pemanasan terlebih dahulu atau
peregangan. 0
c. Setelah melakukan tes responden melakukan cooling down berupa
berjalan sebentar sebelum benar-benar berhenti. 0
Ada banyak cara untuk pengukuran VO2Max. beberapa tes yang
paling umum atau sering digunakan adalah Balke Test, Cooper Test, dan
32
Multistage Test. Peneliti akan menggunakan Balke Test untuk digunakan
sebagai tes pengukuran VO2Max, pelaksanaan tes ini relatif mudah dan
dapat dilakukan secara massal. 0
Recommended