View
2
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
23 Universitas Internasional Batam
BAB III
GAMBARAN UMUM DESTINASI WISATA
3.1 Pantai Bale-Bale Kampung Tua
3.1.1 Sejarah
Pantai yang banyak dikunjungi oleh wisatawan baik lokal maupun wisman
selama melakukan perjalanan wisatanya ke Kota Batam adalah Pantai Bale-Bale
Kampung Tua. Awalnya pantai tersebut merupakan sebuah perkampungan tua
yang ditinggali oleh masyarakat setempat. Karena dilihat adanya suatu potensi
dari pantai tersebut, maka warga sekitar memutuskan untuk bekerjasama dalam
mengolah pantai tersebut menjadi sebuah atraksi wisata yang dinamakan dengan
sebutan Pantai Bale-Bale Kampung Tua. Pantainya mulai di buka sekitar tahun
2016. Uniknya dari nama Bale-Bale adalah bahasanya yang berasal dari bahasa
Bugis, dimana identik dengan atap alang-alang yang digunakan untuk pondok dan
gazebo yang berada di pantai tersebut.
3.1.2 Aksesibilitas
Lokasi dari Pantai Bale-Bale Kampung Tua berada di Jalan Hang Lekiu
KM 4, kawasan Kampung Tua Bakau Serip di Kecamatan Nongsa, Kota Batam,
Kepulauan Riau. Pantai tersebut mulai dibuka pada pukul 08.00-18.00 WIB.
Untuk memasuki ke dalam pantai, wisatawan perlu membayar biaya masuknya
sebesar Rp10.000/orang yang sudah termasuk biaya parkir dan toilet. Tidak
berjauhan dari Pantai Bale-Bale terdapat juga Palm Spring Golf & Country Club,
dimana merupakan sebuah destinasi bagi para wisatawan untuk bersantai dan
menikmati permainan golf. Terdapat juga Pura Jaya Resort yang tidak berjauhan
dari pantai, dimana merupakan sebuah tempat penginapan. Sebelum memasuki ke
pantai, terdapat sebuah gapura yang merupakan pintu masuk dalam menyambut
para wisatawan dan wisman. Pintu masuknya juga dijadikan sebagai penanda
lokasi dari Pantai Bale-Bale Kampung Tua tersebut.
Wisatawan yang ingin mengunjungi ke pantai harus menggunakan
kendaraan pribadinya sendiri, dikarenakan masih belum tersedia kendaraan umum
Selvy Kristianty, Implementasi Sistem Pemasaran Digital pada Destinasi Wisata Budaya dan Religi Kota Batam melalui Media. UIB Repository©2020
24
23 Universitas Internasional Batam
menuju ke lokasi tersebut. Untuk melakukan perjalanan ke pantai, tidak terlalu
sulit. Sebab jalannya sudah beraspal sehingga tidak akan memperlambat
perjalanan wisatawan menuju ke lokasi. Dalam perjalanan memasuki ke pantai,
wisatawan akan melewati perkampungan rumah warga di sepanjang pantai yang
dikelilingi oleh banyaknya pohon kelapa. Setelah sesampai ke pantai, dari sisi kiri
dan kanan akan terlihat beberapa warung yang menawarkan busana pakaian khas
pantai, pernak-pernik kerajinan tangan, dan sebagainya.
3.1.3 Atraksi Wisata
Wisatawan yang memasuki ke dalam Pantai Bale-Bale Kampung Tua akan
langsung dipertunjukkan dengan beberapa tarian dari penari yang berada di atas
panggung. Tariannya terbagi atas Tarian Persembahan, Tarian Zapin Melayu dan
Tarian Hiburan. Setiap tarian yang dilakukan memiliki gerak-gerik yang berbeda
dan juga diiringi dengan lagu. Untuk Tarian Persembahan dilakukan atas
penyambutan tamu yang berdatangan ke pantai. Tarian Zapin Melayu, dimana
merupakan sebuah tarian hiburan yang dilakukan dengan menggerakkan kaki
secepatnya serta mengikuti rentak pukulan. Tarian Hiburan, dimana selama
dilakukannya tari berhibur, para penari akan mengajak dan mengajarkan para
wisatawan untuk menari bersama dengan diiringi oleh sebuah lagu. Sebelum
dimulainya tarian, para wisatawan dapat terlebih dahulu menikmati buah-buahan
segar yang sudah disediakan pada sebuah pondok yang bersebelahan dengan
panggung. Mulai dari buahan, seperti kelapa, manga dan lainnya. Harga buahan
yang dijual sekitar Rp10.000-Rp20.000. Selain itu, dari pondok tersebut juga
menjual beberapa manisan kering yang dapat dibawa pulang oleh wisatawan
sebagai suvenir.
Tarian akan ditampilkan kepada wisatawan jika agensi perjalanan yang
membawa wisatawan tersebut bekerjasama dengan pengurus dari Pantai. Jika
wisatawan yang tidak partisipasi ke dalam perjalanan wisata tersebut dan ingin
menikmati pertunjukan tarian dari pantai. Maka dapat mencari pengelola pantai
untuk membahas dan berdiskusi mengenai permintaannya di pondok berjualan
buah-buahan tersebut. Atraksi wisata yang terdapat di pantai Bale-Bale Kampung
Tua yang dapat dinikmati oleh wisatawan selama berkunjung di lokasi,
Selvy Kristianty, Implementasi Sistem Pemasaran Digital pada Destinasi Wisata Budaya dan Religi Kota Batam melalui Media. UIB Repository©2020
25
23 Universitas Internasional Batam
diantaranya adalah berenang, bermain bola kaki dan voli, wisata mangrove,
sunset, bermain ayunan, camping dan sebagainya. Kondisi dari pantai, bersih dan
aman sehingga berenang menjadi salah satu kegiatan yang pasti harus dilakukan
oleh wisatawan selama berkunjung. Dengan luasnya lahan yang ada di pantai
tersebut, maka bermain bola kaki dan voli menjadi hal yang perlu dilakukan oleh
wisatawan selama berada di lokasi.
Wisatawan yang sedang melihat wisata mangrove dapat melalui fasilitas
jembatan yang telah dipersiapkan dengan tujuannya agar mempermudah
wisatawan selama menjelajahi hutan mangrove. Pantai tersebut juga tersedia
beberapa spot foto yang menarik bagi wisatawan yang suka berfoto, salah satunya
adalah spot foto dengan tulisan “I Love U”. Setiap pantai pasti memiliki
pemandangan sunset yang indah dan begitu juga dengan Pantai Bale-Bale
Kampung Tua. Fenomena sunset yang ada di Pantai tersebut menjadi salah satu
hal yang banyak diminati oleh wisatawan dan selama menyaksikan sunset,
wisatawan juga dapat menaiki ayunan yang berada di tepi pantai sehingga dapat
dijadikan sebagai spot foto yang bagus. Jika terdapat wisatawan yang ingin
melakukan camping di pantai, maka harus terlebih dahulu menghubungi atau juga
boleh mencari secara langsung pengelola dari pantai tersebut untuk mendapat
suatu persetujuan.
3.1.4 Fasilitas yang Tersedia
Pantai Bale-Bale Kampung Tua telah tersedia berbagai fasilitas untuk para
wisatawan, dimana terdapat toilet dan kamar mandi, gazebo, warung makan dan
lainnya. Dalam penggunaan toilet dan kamar mandi sudah termasuk ke dalam
pembayaran tiket masuk dari pantai sehingga wisatawan dapat langsung
menggunakan fasilitas toilet dan kamar mandi tersebut. Selain itu, kondisi dari
toilet dan kamar mandi juga sudah termasuk bersih dan dapat dipakai. Bagi
wisatawan yang ingin bersantai, maka dapat menyewa sebuah gazebo dengan
harga yang telah ditentukan, dimana penyewaannya sebesar Rp100.000 selama
sehari. Wisatawan juga dapat menikmati berbagai makanan dari pantai tersebut,
dengan bersinggah ke beberapa warung makan yang tidak berjauhan dari
panggung.
Selvy Kristianty, Implementasi Sistem Pemasaran Digital pada Destinasi Wisata Budaya dan Religi Kota Batam melalui Media. UIB Repository©2020
26
Universitas Internasional Batam
3.1.5 Suvenir
Wisatawan yang ingin membawa pulang beberapa suvenir dapat mampir
ke warung suvenir, dimana letaknya berada di perjalanan masuk dari pantai.
Wisatawan akan melihat sederetan warung suvenir yang menjual berbagai busana
dan pernak-pernik khas dari Pulau Jawa, seperti ukiran patung, baju batik, topi,
tas, gendang tradisional dan sebagainya. Terdapat banyak macam ukiran dan
pahatan patung yang unik dengan harganya mulai dari Rp65.000-Rp140.000. Baju
batik yang berada di pantai menjadi suvenir yang paling banyak disukai oleh
wisatawan luar dari Korea dan China dan harganya sekitar Rp80.000-Rp140.000.
Untuk Topi pantai dengan harga Rp80.000. Tas yang dijual seharga Rp100.000
dan memiliki motif yang unik sehingga dapat menarik wisatawan untuk
membelinya. Selain itu, terdapat juga penjualan atas Gendang tradisional, dimana
telah tersedia dari ukuran kecil, sedang dan besar dengan harga Rp50.000-
Rp500.000.
3.2 Wisata Kampung Tua Terih
3.2.1 Sejarah
Wisata Kampung Tua Terih adalah sebuah perkampungan tua yang
ditinggali oleh warga sekitar. Dari lokasi tersebut, terdapat juga sebuah pantai
yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan pantai lainnya, dimana pasirnya
bukan putih, melainkan batuan kerikil yang berwarna merah. Kampung tersebut
dinamakan sebagai Wisata Kampung Tua Terih, karena kata Terih diambil dari
bebatuan yang banyak bertebaran di sekitaran pantai, dimana masyarakat sekitar
biasa menyebutnya sebagai batu pipih yang berarti Terih. Melihat adanya potensi
dari Wisata Kampung Tua Terih, Komunitas Pari mulai menjadikan kampung
tersebut sebagai destinasi wisata pada tahun 2017. Kemudian, Wisata Kampung
Tua Terih diresmikan pada tanggal 26 November 2018. Selain itu, terdapat sebuah
tradisi budaya yang cukup terkenal dari Kampung tersebut yang merupakan
Mandi Syafar dan pelaksanaan tradisinya dilakukan pada setiap tahunnya. Tradisi
tersebut dilakukan oleh masyarakat sekitar, karena mampu menjauhkan ancaman
yang akan melanda pada mereka. Sehingga menjadikan Wisata Kampung Tua
Selvy Kristianty, Implementasi Sistem Pemasaran Digital pada Destinasi Wisata Budaya dan Religi Kota Batam melalui Media. UIB Repository©2020
27
23 Universitas Internasional Batam
Terih sebagai destinasi wisata yang menarik bagi wisatawan yang berkunjung ke
lokasi.
3.2.2 Aksesibilitas
Lokasinya dari Wisata Kampung Tua Terih di Kelurahan Sambau,
Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Kepulauan Riau. Wisata Kampung Tua Terih
dibuka pada setiap hari dan selalu menerima pengunjung yang berdatangan.
Wisatawan harus menggunakan GPS, karena dalam perjalanan ke lokasi,
wisatawan akan banyak melewati jalan pintas. Selain itu, jalan masuk ke Wisata
Kampung Tua Terih sudah beraspal sehingga memudahkan wisatawan dalam
melakukan perjalanannya ke lokasi. Kendaraan umum yang menuju ke Kampung
Terih masih belum tersedia, jadi bagi wisatawan yang ingin mengunjungi ke
lokasi harus membawa kendaraan pribadinya sendiri.
Gapura Wisata Kampung Tua Terih akan langsung terlihat saat wisatawan
datang mengunjungi daerah ini dengan tulisan “Kampung Tua Kampung Terih”
yang menyambut kedatangan dari para wisatawan. Selain itu, wisatawan dapat
juga melihat kehidupan sehari dari masyarakat sekitar yang berada di lokasi.
Untuk memasuki ke dalam Kampung Terih, wisatawan perlu membayar biaya
masuk. Bagi wisatawan lokal dikenakan Rp5.000/orang dan wisman dengan biaya
Rp10.000/orang.
3.2.3 Atraksi Wisata
Atraksi wisata dari Wisata Kampung Tua Terih, antara lain terdapat jelajah
hutan mangrove, pembibitan mangrove, pantai, sunset, wisata kuliner, spot foto,
memancing, permainan paintball, Camping, pertunjukan tarian melayu dan
lainnya. Dari Wisata Kampung Tua Terih, wisatawan dapat menikmati atraksi
jelajah hutan mangrove dengan melalui jembatan panjang yang telah disediakan,
tujuannya untuk mempermudah wisatawan dalam menjelajahi hutan mangrove
tersebut. Selain itu, hutan mangrove tersebut memiliki 20 jenis pohon mangrove
yang berbeda dan juga telah dipasang dengan papan namanya sehingga cocok
untuk dijadikan sebagai wisata edukasi bagi wisatawan yang mengunjunginya.
Para wisatawan juga dapat menyewa sebuah perahu untuk mengelilingi hutan
Selvy Kristianty, Implementasi Sistem Pemasaran Digital pada Destinasi Wisata Budaya dan Religi Kota Batam melalui Media. UIB Repository©2020
28
23 Universitas Internasional Batam
mangrove tersebut. Akan tetapi, dalam penyewaan perahu, wisatawan harus
mencari pengelola Wisata Kampung Tua Terih terlebih dahulu.
Wisatawan juga dapat menikmati sebuah atraksi berupa pembibitan
mangrove, dimana penanamannya dapat dilakukan di pantai yang berada di
Wisata Kampung Tua Terih. Bagi wisatawan yang ingin melakukan pembibitan
mangrove, terlebih dahulu menghubungi pihak pengelola dari Wisata Kampung
Tua Terih. Untuk wisatawan lokal dikenakan harga Rp10.000/batang dan untuk
wisman Rp20.000/batang. Selain itu, kondisi pantai dari lokasi tersebut bersih,
jernih dan juga aman bagi wisatawan yang ingin berenang. Pada sore harinya,
para wisatawan pecinta sunset dapat menyaksikan fenomena sunset yang indah
pada lokasi. Untuk spot yang terbaik dalam menyaksikan sunset dan juga berfoto
berada di sebuah jembatan yang ada di pantai tersebut. Selama mengunjungi di
lokasi, wisatawan juga dapat mencicipi berbagai makanan kuliner khas dari
Wisata Kampung Tua Terih, dimana mulai dari Ketam Ranjungan Goreng Tepung
dan Ketam Mak Biah (ketam batu masak balado) dengan harganya sebesar
Rp20.000/porsi. Makanan tersebut juga dapat dibawa pulang oleh wisatawan
sebagai suvenir. Bagi wisatawan yang ingin mengetahui makanan menarik
lainnya, dapat melihat dari instagramnya yang berupa @ketam_makbiah.
Wisata Kampung Tua Terih merupakan sebuah destinasi wisata digital
yang didesain untuk selalu mengikuti tren saat ini, dimana disukai oleh para anak
remaja milenial. Setiap hari Wisata Kampung Tua Terih selalu melakukan tema
yang berbeda sehingga dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke
lokasi. Untuk spot foto yang berada di lokasi sangat banyak, unik dan menarik
sehingga wisatawan dapat berfoto sebanyaknya. Bagi wisatawan yang ingin
memancing, maka terlebih dahulu harus menghubungi pihak pengelola Wisata
Kampung Tua Terih. Pemancingan juga dapat dilakukan dengan menggunakan
speedboat dengan perlengkapan yang telah disediakan, seperti alat pancing,
umpan dan sebagainya. Setelah memancing, wisatawan juga dapat langsung
memasaknya di warung yang berada di lokasi.
Wisatawan yang mengunjungi ke Wisata Kampung Tua Terih dapat juga
memainkan permainan paintball, dimana permainan tersebut baru dibuka pada
awal November 2019. Harga paket permainan untuk wisatawan lokal sebesar
Selvy Kristianty, Implementasi Sistem Pemasaran Digital pada Destinasi Wisata Budaya dan Religi Kota Batam melalui Media. UIB Repository©2020
29
23 Universitas Internasional Batam
Rp85.000/orang dengan 50 peluru yang sudah terisi dan telah disertai dengan tiket
masuk Rp5.000. Sedangkan untuk wisman dengan harga paket permainan sebesar
Rp200.000/orang dengan 50 peluru yang sudah terisi dan telah disertai dengan
tiket masuk Rp10.000. Harga yang telah ditentukan juga sudah termasuk
perlengkapan baju safety untuk wisatawan yang ingin bermain. Dari lokasi juga
tersedia sebuah camping site dan bagi yang ingin melakukan camping di lokasi,
maka terlebih dahulu harus menghubungi pengelola dari lokasi. Wisata Kampung
Tua Terih juga memiliki sebuah pertunjukan tarian Melayu, dimana akan
ditampilkan jika ada diselenggarakannya suatu kegiatan atau juga karena adanya
permintaan dari sebuah agensi perjalanan. Pertunjukan tarian yang ditampilkan
oleh para penari terdapat tiga jenis tarian dan total harga tarian yang
dipertunjukkan, semuanya adalah Rp500.000.
3.2.4 Fasilitas yang Tersedia
Wisata Kampung Tua Terih sudah terdapat beberapa fasilitas yang telah
disediakan untuk para wisatawan yang sedang berkunjung di lokasi, seperti toilet,
masjid, warung makan, gazebo, jembatan pantai, parkiran, tenda, speedboat, home
stay dan sebagainya. Untuk toilet terdapat dua, dimana satunya berdekatan dengan
tempat permainan paintball dan satunya lagi tidak berjauhan dari pantai. Kedua
fasilitas toilet masih bisa dipakai dan juga bersih. Sebelum memasuki ke pantai,
wisatawan akan melihat sebuah masjid yang berada di perkampungan rakyat. Bagi
yang beragama Muslim dapat melakukan ibadahnya di masjid tersebut.
Wisatawan yang merasa lapar dapat bersinggah ke warung makan yang berada di
Wisata Kampung Tua Terih, dimana warungnya menjual berbagai macam
makanan yang enak dengan harga yang terjangkau. Selain itu, bagi wisatawan
yang ingin menikmati pemandangan dan bersantai, dapat bersinggah ke gazebo
yang berdekatan di pantai. Setiap gazebo dapat dipakai oleh semua orang dan
tidak perlu membayarnya.
Dari lokasi juga tersedia tempat parkiran, dimana bagi wisatawan yang
menggunakan kendaraan sepeda motor akan dikenakan biaya parkir sebesar
Rp1.000 dan Rp2.000 untuk mobil. Penyewaan tenda dengan harga sebesar
Rp90.000/tenda dan Rp20.000 untuk spot campingnya. Dalam penyewaan perahu,
Selvy Kristianty, Implementasi Sistem Pemasaran Digital pada Destinasi Wisata Budaya dan Religi Kota Batam melalui Media. UIB Repository©2020
30
23 Universitas Internasional Batam
harga yang telah ditentukan bagi wisatawan lokal sebesar Rp30.000 selama 45
menit dan Rp40.000 selama 45 menit bagi wisman, dimana sudah termasuk life
vest. Untuk penyewaan Speedboat dikenakan biaya sebesar Rp45.000/orang
selama 30 menit. Wisata Kampung Tua Terih juga tersedia fasilitas home stay
bagi para wisatawan yang ingin menginap di rumah warga, harganya sebesar
Rp75.000/malam dan sudah termasuk sarapan pagi.
3.2.5 Suvenir
Wisata Kampung Tua Terih juga menjual berbagai suvenir, dimana berupa
kerajinan tangan sendiri dari pihak pengelola Wisata Kampung Tua Terih.
Suvenirnya sangat kreatif dan lucu sehingga dapat menarik wisatawan untuk
membelinya, seperti bingkai tulisan, bros jilbab, gelang, kalung, karet rambut,
pembatas buku, hiasan dinding, gelas, mini pouch, gantungan dan lainnya. Untuk
bingkai tulisan dan cangkir, wisatawan dapat mengajukan permintaan untuk
menggantikan kata sesuai apa yang diinginkannya. Harga suvenir tidak mahal,
hanya sekitaran Rp3.000-Rp25.000.
3.3 Rumah Adat Melayu Limas Potong
3.3.1 Sejarah
Rumah Adat Melayu Limas Potong adalah sebuah rumah panggung
tradisional Melayu, dimana bangunannya terbuat dari kayu dan bentuk atapnya,
seperti limas yang terbelah. Rumah Adat Melayu Limas Potong merupakan satu-
satunya rumah adat Melayu yang masih ada sampai sekarang di Batam. Rumah
adat Melayunya disebut sebagai Limas Potong, dikarenakan bentuk atapnya yang
menyerupai limas yang dipotong sehingga dinamakan sebagai Rumah Adat
Melayu Limas Potong. Rumah adat Melayu ini dibangun pada 1958 oleh seorang
tukang pembangunan yang bernama Haji Abdul Karim atas permintaan dari Haji
Sain. Kemudian Pada bulan November 1959, rumah tersebut selesai dibangun dan
kemudian mulai ditinggali oleh Haji Sain yang merupakan pemilik dari rumah
adat Melayu tersebut. Pada tahun 1962, terjadinya suatu pemberontakan antara
warga Tionghua dengan warga Malaysia sehingga warga Tionghua mengungsi ke
rumah adat Melayu tersebut. Pada November 2011 Rumah Adat Melayu Limas
Selvy Kristianty, Implementasi Sistem Pemasaran Digital pada Destinasi Wisata Budaya dan Religi Kota Batam melalui Media. UIB Repository©2020
31
Universitas Internasional Batam
Potong diresmikan sebagai sebuah destinasi wisata yang berbasis budaya oleh
Walikota Batam.
3.3.2 Aksesibilitas
Lokasi Rumah Adat Melayu Limas Potong di Kampung Melayu, Rt 01 Rw
08, Kelurahan Batu Besar, Nongsa, Batam, Kepulauan Riau. Rumah adat Melayu
tersebut dapat dikunjungi pada pukul 09.00-17.00 WIB. Untuk melakukan
perjalanan ke lokasi tidak begitu mudah, karena selama melakukan perjalanan ke
lokasi, terdapat banyak sekali jalan pintas. Sehingga wisatawan yang ingin
mengunjungi ke rumah adat Melayu tersebut harus menggunakan GPS. Jika
wisatawan tidak dapat menemukan jalan masuk ke Rumah Adat Melayu Limas
Potong, maka dapat menanyakan arahnya dari warga sekitar yang berada pada
lokasi tersebut. Kendaraan umum menuju ke rumah adat Melayu tersebut masih
belum tersedia, jadi bagi yang ingin mengunjunginya harus membawa kendaraan
pribadinya. Sebelum mengunjungi ke rumah adat Melayu, terlebih dahulu harus
menghubungi atau mencari Bapak Abdul yang merupakan seorang pengurus dari
Rumah Adat Melayu Limas Potong, beliau tinggal tidak jauh dari rumah adat
Melayu tersebut.
3.3.3 Bentuk Rumah
Wisatawan yang berkunjung ke Rumah Adat Melayu Limas Potong dapat
langsung melihat bentuk dari rumah adat Melayu tersebut. Dari tinggi tangkai
rumahnya sekitar 1,5 meter dari permukaan tanah. Dinding dari rumah yang
terbuat dari papan kayu ulin berwarna coklat yang telah di susun secara rapi dan
teratur. Bagian atap dari rumah adat Melayu ditutupi oleh atap seng berwarna
merah dengan bentuknya menyerupai limas yang terpotong. Kusen pintu dari
jendela serta pilar teras rumah yang diberi warna putih. Selain itu, dapat dilihat
juga dari jendelanya yang memiliki dua kombinasi warna, dimana berupa kuning
dan biru. Untuk memasuki ke dalam rumah, wisatawan harus menaiki tangga yang
berada di teras. Di atas luar dari pintu utama terdapat ukiran angka 11-1959,
dimana menunjukkan tahun pembuatannya dari Rumah Adat Melayu Limas
Potong.
Selvy Kristianty, Implementasi Sistem Pemasaran Digital pada Destinasi Wisata Budaya dan Religi Kota Batam melalui Media. UIB Repository©2020
32
23 Universitas Internasional Batam
3.3.4 Fungsi dan Bagian dari Rumah
Rumah Adat Melayu Limas Potong yang telah diperbaiki, setelah itu
dibuatlah suatu fungsi dari rumah adat Melayu tersebut yang baru, dimana rumah
adat Melayunya dijadikan sebagai benda cagar budaya, sebagai edukasi bagi para
pelajar, sebagai bahan penelitian bagi para peneliti dan sebagai destinasi wisata
budaya dan religi bagi wisman maupun wisatawan domestik. Rumah Adat Melayu
Limas Potong merupakan sebuah rumah biasa yang digunakan sebagai tempat
tinggal oleh keluarga. Dalam rumah adat Melayu tersebut terdapat lima bagian
utama yang terdiri dari teras rumah, ruang tamu, ruang tengah, ruang keluarga dan
dapur. Dari kelima bagian tersebut memiliki fungsinya tersendiri.
Wisatawan yang sedang mengelilingi di dalam Rumah Adat Melayu
Limas Potong dapat melihat langsung kelima bagian tersebut. Mulai dari terasnya
(sengkuap) yang kondisinya sudah cukup lapuk pada bagian pagarnya sehingga
wisatawan yang berkunjung harus lebih berhati-hati selama berada di teras rumah
adat Melayu tersebut. Untuk ruang tamu (rumah Ibu) dijadikan sebagai ruang
penyambutan para tamu dan juga sebagai tempat tidur bagi para pria ketika tamu
menginap di rumah. Sesuai dengan adat Melayu pada zaman dahulunya, jika
sedang menginap di rumah orang lain, maka pasangan suami-istri harus tidur
berpisah walaupun mereka sudah menikah. Dalam Ruangan tersebut juga dipajang
berbagai foto hitam putih yang bersejarah. Dari foto-foto tersebut memperlihatkan
aktivitas dari masyarakat setempat. Terdapat juga sebuah foto seorang Bapak yang
bernama Haji Muhammad Nur, dimana beliau merupakan seorang guru agama
yang sangat dihormati oleh masyarakat setempat. Karena beliau telah banyak
mengajarkan anak-anak di perkampungan tersebut.
Rumah Adat Melayu Limas Potong juga dilengkapi dengan ruangan yang
diberikan diorama khas, dimana figur miniaturnya berperan seolah pengantin
sedang melakukan pernikahan. Ruangan tersebut berada pada bagian tengah dari
rumah adat Melayu. Pada diorama tersebut, dapat dilihat bahwa pengantin pria
mengenakan busana Melayu-Arab dan pengantin perempuan mengenakan busana
Melayu-China. Selain itu, dalam ruangan juga telah disiapkan berbagai
perlengkapan yang diperlukan dalam acara pernikahan Melayu tersebut. Ruang
keluarga (bandong satu), ruangan ini dijadikan sebagai ruangan untuk berkumpul,
Selvy Kristianty, Implementasi Sistem Pemasaran Digital pada Destinasi Wisata Budaya dan Religi Kota Batam melalui Media. UIB Repository©2020
33
23 Universitas Internasional Batam
berbincang, makan dan juga sebagai ruang tidur bagi para wanita. Dari ruangan
tersebut terdapat sebuah lemari tua, mesin jahit model lama dan ranjang tempat
tidur khas Melayu pada zaman dahulu.
Dapur (bandong dua) membuat wisatawan harus turun satu langkah lebih
rendah dari bandong satu yang biasa disebut sebagai bendul, dimana dapurnya
berada. Dari dapur telah berisi dengan berbagai perlengkapan dan peralatan
memasak, seperti panci, ceret, cangkir, piring dan sebagainya. Terdapat juga
beberapa tempayan yang berada di dalam dapur, dimana pada dahulunya salah
satu dari tempayan diletakkan diluar dari rumah adat Melayu tersebut yang sudah
terisi air dengan tujuannya, agar setiap orang sebelum memasuki ke dalam rumah
terlebih dahulu harus menggunakan air untuk mencuci kakinya.
3.3.5 Fasilitas yang Tersedia
Fasilitas Rumah Adat Melayu Limas Potong, antara lain masjid, parkiran,
warung makan dan sebagainya. Bagi wisatawan yang beragama Islam dapat
langsung menuju ke masjid yang berada di sebelah dari rumah adat Melayu
tersebut. Untuk tempat parkirannya terletak di luar dari rumah adat Melayu dan
untuk wisatawan yang membawa kendaraan pribadinya tidak akan dikenakan
biaya parkiran. Selain itu, wisatawan yang lapar dapat bersinggah ke beberapa
warung makan yang berada di perkampungan tersebut dan menikmati makanan
yang tersedia dari warung tersebut.
3.4 Vihara Maitreya
3.4.1 Sejarah
Lokasi dari Vihara Maitreya dikelilingi oleh hutan pada dahulunya.
Pembangunan vihara tersebut mulai dibangun, karena adanya seorang dermawan
yang berkeinginan untuk melakukan suatu tindakan baik. Jadi, dermawan tersebut
melakukan salah satu kebaikannya dengan membangun sebuah vihara. Selain itu
juga, vihara tersebut dapat dibangun dengan lancar, karena adanya partisipasi
serta bantuan dari masyarakat dan pihak yang berhubungan Vihara Maitreya
dibangun pada tahun 1990 dan diresmikan pada 23 Oktober 1999. Selain
dijadikan sebagai tempat beribadah bagi umat Buddha, vihara tersebut kemudian
Selvy Kristianty, Implementasi Sistem Pemasaran Digital pada Destinasi Wisata Budaya dan Religi Kota Batam melalui Media. UIB Repository©2020
34
23 Universitas Internasional Batam
dikembangkan lagi dengan membangun sebuah gedung sekolah yang berada di
belakang vihara tersebut sehingga para pelajar dapat menuntut ilmu mulai dari
tingkat TK, SD hingga tingkat Universitas.
3.4.2 Aksesibilitas
Letak dari Vihara Maitreya di Jalan Bukit Beruntung, Sungai Panas,
Batam Centre, Kota Batam, Kepulauan Riau. Selain itu, viharanya tidak berjauhan
dari pusat Kota Batam. Aktivitas dari Vihara Maitreya dimulai setiap pukul 08.00-
18.00 WIB. Kendaraan umum menuju ke lokasi sudah tersedia sehingga
mempermudah wisatawan dalam melakukan perjalanannya menuju ke vihara
tersebut. Sesampai di vihara, wisatawan akan langsung melihat gedung viharanya
megah dan disertai dengan banyaknya patung Buddha Maitreya. Belakang dari
vihara terdapat juga sebuah gedung sekolah yang sangat besar, dimana para
pelajar dapat bersekolah untuk menuntut ilmu di sana. Wisatawan yang sering
berdatangan ke vihara tersebut, mulai dari hari biasa adalah wisatawan yang
berasal dari Korea dan China, dimana sering dilihat sedang berjalan, berfoto,
beribadah dan mengamati vihara. Pada akhir pekan lebih banyak wisatawan yang
berasal dari India, Singapura dan lokal yang berkunjung ke lokasi.
Vihara Maitreya juga ada mengadakan suatu kegiatan keagamaan yang
biasa dapat dipartisipasi oleh wisatawan lokal maupun wisman, bagi yang ingin
berpartisipasi tidak perlu melakukan pembayaran dalam mengikuti kegiatan
tersebut. Akan tetapi, wisatawan yang berpartisipasi dalam kegiatan harus
mengetahui beberapa syarat yang patut diperhatikan dan dilakukan oleh
wisatawan dalam mengikuti kegiatan tersebut, yaitu dengan menjaga ketertiban
dan kesopanan diri, seperti mengenakan baju yang menutupi bagian siku dan juga
memakai celana panjang yang bertujuan untuk menutupi bagian lutut. Kegiatan
yang biasa dilaksanakan dalam vihara tersebut, diantaranya adalah Hari Raya
Waisak, Hari Raya Kathina dan Hari Raya Asadha. Selain itu, sekolah dan
kampus yang berada di vihara tersebut juga biasanya mengadakan suatu acara,
seperti tarian, pameran, musik, seminar dan sebagainya. Bagi yang tertarik
terhadap acara tersebut dapat mengunjungi ke vihara tersebut. Setiap tahunnya,
Vihara Maitreya selalu aktif dalam melaksanakan suatu kegiatan baik dari sekolah
Selvy Kristianty, Implementasi Sistem Pemasaran Digital pada Destinasi Wisata Budaya dan Religi Kota Batam melalui Media. UIB Repository©2020
35
23 Universitas Internasional Batam
maupun hari-hari besar. Hal ini dapat diambil dari salah satu contoh yang mana
setiap hari Raya Imlek, Vihara Maitreya selalu mengadakan Open House yang
mana menyajikan berbagai makanan vegetarian yang enak dan juga dapat
dipartisipasi oleh semua orang.
3.4.3 Bagian Graha (Ruang Sembahyang)
Graha atau ruang sembahyang dari Vihara Maitreya terdiri atas tiga lantai
dengan lima graha, dimana setiap graha memiliki suatu fungsi tertentu. Masing-
masing graha memiliki sebuah patung Buddha Maitreya yang besar dan dari
patungnya tersebut melambangkan sebagai viharanya. Mulai dari Graha Maitreya,
dimana digunakan sebagai tempat kebaktian umum bagi para umat Buddha
Maitreya kepada Buddha Gautama. Ruangan tersebut mampu menampung hingga
2.000 orang dan pelaksanaan kebaktian umum dilaksanakan tiga kali sehari
selama dua jam, dimana pada pagi hari dimulai dari pukul 06.00 WIB, siang hari
pukul 12.00 WIB dan malam hari pukul 18.30 WIB.
Vihara tersebut juga terdapat Graha Patriat yang digunakan sebagai tempat
ibadah bagi umat Buddha, selain itu graha ini juga digunakan sebagai sebuah aula
pelatihan, pendidikan, serta kegiatan Dharmasala. Kemudian, terdapat juga tempat
pemujaan kepada Bodhisatva Samantabhadra, Buddha Amitabha, Buddha
Bodhisatva, Buddha Paisajyaguru dan Bodhisatva Nanjusri yang berada di Graha
Sakyamuni. Ruangan tersebut dijadikan sebagai tempat untuk melakukan
kebaktian dengan bersembahyang bagi para umat buddha dan dijadikan juga
sebagai tempat untuk memuja kepada buddha, dewa dan dewi. Selain itu, dari
ruangan terdapat juga beberapa pajangan, seperti jubah, patung dan lainnya yang
melengkapi ruangan tersebut. Graha Bodhisatva Avalokitesvara merupakan
sebuah ruangan kebaktian yang menyembah kepada dewi Bodhisatva
Avalokitesvara yang biasa disebut sebagai dewi Guan Yin. Bagi wisatawan yang
berkunjung ke graha tersebut, maka dapat memuja dan memohon atas kebaikan
serta kesehatan dari keluarganya. Untuk Graha Bodhisatva Satya Kalama berupa
ruangan yang menyembah dewa Guan Yu atau biasanya dapat dipanggil sebagai
Gwan Gong. Wisatawan yang berkunjung ke graha tersebut dapat memuja atas
kelancaran bisnisnya.
Selvy Kristianty, Implementasi Sistem Pemasaran Digital pada Destinasi Wisata Budaya dan Religi Kota Batam melalui Media. UIB Repository©2020
36
23 Universitas Internasional Batam
3.4.4 Fasilitas yang Tersedia
Fasilitas yang tersedia selama wisatawan berkunjung ke Vihara Maitreya,
antara lain restoran, toilet, taman kecil, tempat parkiran dan sebagainya. Mulai
dari restoran, dimana letaknya di bagian belakang dari vihara. Makanan yang
disediakan di lokasi semuanya adalah vegetarian sehingga wisatawan yang
bersinggah ke sana dapat mencicipi makanan dengan rasa baru dan sehat. Dari
restoran tersebut juga sudah menyediakan meja dan kursi untuk para pengunjung
menggunakannya. Tidak berjauhan dari restoran juga terdapat toilet untuk para
pengunjung dan kondisinya bersih dan masih bisa di pakai. Untuk taman kecil, di
bagian kiri-kanan dari graha terdapat sebuah taman kecil yang disertai dengan
sebuah patung Buddha Maitreya yang besar sehingga menjadi salah satu spot foto
bagi wisatawan yang berkunjung. Dari taman juga tersedia meja dan kursi bagi
para pengunjung untuk beristirahat. Vihara Maitreya juga menyediakan tempat
parkiran yang luas. Selain itu, jika wisatawan yang mengunjungi ke vihara dan
menggunakan kendaraan peribadinya, tidak akan dikenakan biaya parkiran.
3.4.5 Suvenir
Wisatawan yang berkunjung ke Vihara Maitreya pasti dapat melihat
sebuah toko suvenir yang letaknya tidak berjauhan dari Graha Bodhisatva
Avalokitesvara, dimana toko tersebut menjual berbagai pernak-pernik hiasan
dengan ciri khas tionghua dan juga peralatan ibadahnya yang berupa dupa, lilin
dan beraneka ragam keramik. Selain itu, toko suvenir tersebut juga menjual jam
dinding, boneka lucu mini, patung kecil dan sebagainya.
3.5 Rumah Miniatur Batam
3.5.1 Atraksi Wisata
Rumah Miniatur Batam merupakan sebuah destinasi wisata edukasi yang
ada di Kota Batam. Lokasinya berupa sebuah taman, dimana dari dalam taman
tersebut terdapat berbagai replika yang berbentuk rumah mini adat Indonesia yang
kemudiannya disebut sebagai Rumah Miniatur Batam. Beberapa replika rumah
adat yang berada di lokasi memiliki daerah asal yang berbeda, dimana terdapat
Selvy Kristianty, Implementasi Sistem Pemasaran Digital pada Destinasi Wisata Budaya dan Religi Kota Batam melalui Media. UIB Repository©2020
37
23 Universitas Internasional Batam
dari Aceh, Sumatera, Bali, Jawa, Papua dan sebagainya. Selain itu, terdapat juga
masjid, gereja, kelenteng dan pura yang merupakan replika rumah ibadah, dimana
dengan replika tersebut telah melengkapi taman.
Wisatawan yang melakukan perjalanannya ke taman tersebut, pertama
kalinya akan melihat replika rumah adatnya yang mini, dimana tinggi
bangunannya hanya mencapai sekitar 1,5 meter dari permukaan tanah. Jadi,
selama sedang mengamati atau berfoto dengan replikanya, wisatawan tidak
diperbolehkan untuk memanjat ke atas rumah adat tersebut, karena dapat merusak
bangunannya. Replika yang ada di taman tersebut terdapat 33 jenis dan di setiap
replika telah memiliki ukiran nama dan asal daerah dari rumah tersebut, dimana
dijadikan sebagai suatu identitas dari bangunan.
Replika rumah adat mini tersebut dikelilingi oleh rerumputan hijau dan
pepohonan sehingga cocok untuk dijadikan sebagai tempat berpiknik. Semua
replika yang berada di taman memiliki warna yang berbeda-beda dan dapat
memikat perhatian dari wisatawan yang sedang berkunjung ke lokasi. Selain itu,
ditambah lagi dengan jalanannya yang sudah dibuat menjadi sebuah jalur
sehingga wisatawan dapat mengikutinya dan dijadikan sebagai panduan ketika
sedang mengelilingi taman. Dari samping taman terdapat juga sebuah taman lagi,
dimana dipenuhi dengan berbagai patung hewan yang cukup banyak dan menarik
bagi anak-anak, dimana berupa badak, harimau, dan lainnya. Taman tersebut
sangat cocok dijadikan sebagai suatu destinasi wisata edukasi bagi anak-anak
maupun dewasa, dimana wisatawan dapat mempelajari bentuk dari rumah adat
yang ada di Indonesia dengan melihat secara langsung rumah adat mininya.
3.5.2 Aksesibilitas
Rumah Miniatur Batam berlokasi di Tanjung Buntung, Kecamatan
Bengkong, Kota Batam, Kepulauan Riau. Tamannya dibuka pukul 08.00-18.00
WIB. Bagi wisatawan yang kurang mengetahui akan lokasi dari Rumah Miniatur
Batam tersebut, maka dapat menggunakan GPS sebagai panduan dalam perjalanan
menuju ke lokasi. Untuk mengakses ke lokasi, jalannya sudah beraspal sehingga
memudahkan wisatawan dalam melakukan perjalanannya ke lokasi. Selain itu,
wisatawan dapat menggunakan kendaraan umum maupun pribadi untuk menuju
Selvy Kristianty, Implementasi Sistem Pemasaran Digital pada Destinasi Wisata Budaya dan Religi Kota Batam melalui Media. UIB Repository©2020
38
Universitas Internasional Batam
ke lokasi. Sebelum memasuki ke dalam taman, wisatawan akan melihat sebuah
kotak sumbangan yang berada di pintu masuk dari taman. Bagi wisatawan yang
bersukarela, dapat langsung menyumbangkannya ke kotak sumbangan untuk
taman tersebut. Terdapat juga beberapa restoran yang tidak berjauhan dari taman
dan dapat dikunjungi oleh wisatawan selama berada di lokasi. Salah satunya
restoran adalah Golden Prawn, dimana merupakan sebuah restoran seafood yang
cukup terkenal di Batam dan banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun
wisman.
3.5.3 Fasilitas yang Tersedia
Fasilitas yang tersedia di Rumah Miniatur Batam, terdapat tempat
parkiran, warung makan, supermarket dan sebagainya. Bagi wisatawan yang
membawa kendaraan pribadinya ke lokasi, maka tidak perlu membayar biaya
parkirannya. Tidak jauh dari taman terdapat beberapa warung makan, dimana
wisatawan dapat bersinggah untuk makan. Jika wisatawan ingin membeli sesuatu
yang diperlukannya, maka dapat bersinggah ke supermarket yang jaraknya tidak
berjauhan dari taman.
3.6 Masjid Laksamana Muhammad Cheng Ho
3.6.1 Sejarah
Masjid Laksamana Muhammad Cheng Ho bermula dari seorang
Laksamana Laut yang bernama Cheng Ho, dimana beliau datang dari negeri
China dan berlayar menuju ke Indonesia. Selain itu, Laksamana Laut tersebut
dipercayai telah memimpin suatu ekspedisi pelayarannya dengan membawa
kurang lebih 27.000 anak buahnya. Hal tersebut terjadi sebanyak 7 kali dalam
kurun waktu pada tahun 1416. Laksamana Laut tersebut merupakan seseorang
yang telah diberikan sebuah kepercayaan oleh kaisar China Yong Le yang mana
beliau berkuasa pada tahun 1403 hingga 1424.
Laksamana Cheng Ho yang datang ke Indonesia disambut dengan hangat
dan baik dari para raja serta penduduk yang berada di Indonesia pada saat itu.
Laksamana Cheng Ho tercatat pernah singgah ke Aceh, Palembang, Belitung,
Selvy Kristianty, Implementasi Sistem Pemasaran Digital pada Destinasi Wisata Budaya dan Religi Kota Batam melalui Media. UIB Repository©2020
39
Universitas Internasional Batam
Jakarta, Surabaya, Semarang, Cirebon, Denpasar dan Batam. Setiap tempat yang
pernah disinggahi oleh Laksamana Cheng Ho telah dibangunkan sebuah Masjid
bernama Masjid Laksamana Muhammad Cheng Ho, dimana setiap bentuk
pembangunan dari setiap masjid tidak jauh beda dengan yang lain.
Laksamana Cheng Ho adalah seorang Muslim yang murni dan merupakan
anak dari Haji Ma Ha Zhi dan Ibunya yang berasal dari marga Oen, dimana biasa
disebut sebagai Wen dari China. Laksamana Laut tersebut telah melakukan
banyak kegiatan agama Islam di negerinya sebelum melakukan perjalanannya,
beliau bersinggah ke Indonesia bersama dengan anak buahnya untuk menyebarkan
dan mengembangkan ajaran-ajaran agama Islam.
Masjid Laksamana Muhammad Cheng Ho berdiri dengan tujuannya untuk
mengenang sejarah dari perjalanan yang dilakukan oleh Laksamana Laut serta
penyebaran ajaran agama Islam. Masjid ini secara murni diperkasai serta dibiayai
sendiri oleh seorang pengusaha di Batam. Selain itu, Masjid tersebut diresmikan
pada Sabtu, 21 Februari 2015 oleh Menteri Koodinator Bidang Kemaritiman dan
Menteri Pariwisata.
3.6.2 Aksesibilitas
Masjid Laksamana Muhammad Cheng Ho terletak di Tanjung Buntung,
Kecamatan Bengkong, Kota Batam, Kepulauan Riau. Masjid tersebut tidak
berjauhan dari destinasi Rumah Miniatur Batam. Untuk menuju ke lokasi dari
detinasi Rumah Miniatur Batam, maka wisatawan dibutuhkan waktu sekitar 8
menit dengan jalan kaki dan 4 menit dengan mengendarai kendaraan. Wisatawan
yang ingin mengunjungi masjid tersebut dapat menggunakan GPS, supaya
memudahkan wisatawan dalam melakukan perjalanannya ke lokasi. Bagi
wisatawan yang ingin mengunjungi ke masjid tersebut, dapat menggunakan
kendaraan umum maupun pribadinya. Wisatawan yang berkunjung ke lokasi akan
melihat bangunan masjidnya yang unik dengan kombinasi warna kuning dan
merah yang identik dengan asal China. Selain itu, dari samping masjid terdapat
sebuah kotak sumbangan. Bagi wisatawan yang bersukarela dalam memberi
sumbangan kepada masjid, maka dapat langsung menuju ke kotak sumbangan
tersebut.
Selvy Kristianty, Implementasi Sistem Pemasaran Digital pada Destinasi Wisata Budaya dan Religi Kota Batam melalui Media. UIB Repository©2020
40
Universitas Internasional Batam
3.6.3 Keistimewaan Masjid
Berbeda dengan masjid lainnya, Masjid Laksamana Muhammad Cheng
Ho dibangun dengan gaya arsitektur China dan disertai dengan berbagai ornamen
yang berpadu indah dengan rangkaian huruf-huruf Arab. Pada umumnya, setiap
masjid biasa memiliki sebuah kubah dengan bentuk yang beragam, seperti
setengah bola, kerucut dan sebagainya. Akan tetapi, berbeda dengan Masjid
Laksamana Muhammad Cheng Ho, dimana kubahnya menyerupai sebuah pagoda
Buddha dengan atapnya yang berbentuk segi delapan. Dari puncak pagoda
terdapat juga berbagai relief naga, patung singa dan lafaz Allah dalam huruf Arab.
Selain itu, yang menjadikan perbedaan dari masjid tersebut adalah warnanya,
dimana bukan perpaduan dari putih dan emas melainkan merah, kuning, biru dan
hijau.
Masjid Laksamana Muhammad Cheng Ho dapat menampung kurang lebih
200 orang dan memiliki lampu chandelier besar yang tergantung di tengah
ruangan masjid, tujuannya untuk menerangi ruangan selama dilakukannya
kegiatan ibadah. Banyak wisatawan yang sering datang berkunjung ke masjid
tersebut untuk mengamati dan berfoto, karena keunikan dari masjid Laksamana
Muhammad Cheng Ho yang berbeda dengan masjid lainnya. Dalam waktu
sebulan, masjid tersebut dapat dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun wisman
kurang lebih sebanyak 5.000 wisatawan.
Wisatawan yang ingin melihat replika patung Laksamana Laut Cheng Ho
dan replika kapalnya dapat berjalan kaki menuju ke lokasi, dimana dibutuhkan
waktu sekitar 6 menit untuk sampai ke lokasi. Kedua replika tersebut tidak
berjauhan dari Masjid Laksamana Muhammad Cheng Ho. Patung Laksamana
Laut tidak berjauhan dari replika kapal, hanya dibutuhkan beberapa langkah
dalam mencapai patung tersebut. Replika kapal Laksamana Muhammad Cheng
Ho ditempatkan tepat di atas permukaan air dengan desainnya, seperti kapal yang
identik dengan negeri China pada zaman dahulunya, dimana kapalnya yang
berwarna merah. Selain itu, dari lokasi tersebut juga terdapat beberapa daftar rute
kapal yang pernah dilalui oleh Laksamana Muhammad Cheng Ho. Sekarang kapal
tersebut telah dijadikan sebagai restoran, dimana wisatawan dapat berkunjung dan
mencicipi berbagai makanan yang telah disajikan pada restoran tersebut.
Selvy Kristianty, Implementasi Sistem Pemasaran Digital pada Destinasi Wisata Budaya dan Religi Kota Batam melalui Media. UIB Repository©2020
41
Universitas Internasional Batam
3.6.4 Fasilitas yang Tersedia
Masjid Laksamana Muhammad Cheng Ho telah tersedia berbagai fasilitas,
antara lain tempat parkiran, toilet, supermarket dan warung makan. Untuk tempat
parkiran tidak perlu membayar biaya parkirannya, karena tempat tersebut terbuka
untuk siapapun yang datang ke masjid. Di belakang masjid sudah tersedia toilet
untuk para wisatawan. Jadi wisatawan yang ingin menggunakan toilet dapat
langsung menuju ke belakang masjid. Di depan dari masjid terdapat sebuah
supermarket, jadi bagi wisatawan yang membutuhkan sesuatu untuk
kebutuhannya dapat langsung menuju ke sana. Terdapat beberapa warung makan
yang berdekatan dengan Masjid sehingga wisatawan dapat memilih dan
bersinggah ke warung makan yang ingin disinggahinya.
3.6.5 Suvenir
Masjid Laksamana Muhammad Cheng Ho memiliki sebuah kios kecil
yang menjual berbagai macam suvenir, mulai dari gantungan, cangkir, baju dan
sebagainya. Dari semua suvenir yang dijual memiliki logo masjidnya tersendiri
dan letak kiosnya berada di samping dari masjid. Jika ingin melakukan pemesanan
barang, maka dapat langsung menghubungi ke kontak yang telah tertera di kios
tersebut dan melakukan pembahasan.
3.7 Rumah Makan Mie Tarempa Batam Centre
3.7.1 Rumah Makan dan Kuliner Khas
Rumah Makan Mie Tarempa Batam Centre memiliki tema yang lebih ke
vintage, dapat dilihat dari dindingnya yang berbata putih, lampu dengan
penerangan yang terasa hangat dan sebagainya. Pelayan yang berada di rumah
makan tersebut ramah, sangat cepat dalam melayani pengunjung dan juga mampu
memberi pelayanan yang memuaskan bagi pengunjung. Jika bersinggah ke lokasi
tersebut pasti akan melihat suasana dalam rumah makan yang terasa nyaman serta
cocok dijadikan sebagai tempat untuk berkumpul dan bersantai baik bersama
teman maupun keluarga. Mie tarempa merupakan salah satunya kuliner khas dari
Kota Batam. Oleh karena itu, wisatawan sudah pasti harus mengunjungi ke rumah
Selvy Kristianty, Implementasi Sistem Pemasaran Digital pada Destinasi Wisata Budaya dan Religi Kota Batam melalui Media. UIB Repository©2020
42
Universitas Internasional Batam
makan tersebut. Dari sana, makanan yang menjadi rekomendasi adalah mienya.
Terdapat berbagai pilihan mie, seperti mie goreng, mie lembab dan mie basah.
Harga dari makanan tersebut sangat terjangkau hanya dengan harga Rp14.000
untuk seporsi. Makanan lainnya yang patut dicoba selain mienya adalah nasi
goreng, kwetiau, bihun, gado-gado dan sebagainya. Dari rumah makan tersebut
selain terkenal akan makanannya, juga terkenal akan aneka jajanannya. Sebelum
pesanan datang, pengunjung akan disajikan terlebih dahulu dengan beberapa
aneka jajanan, seperti risoles, otak-otak dan luti gendang oleh pelayan. Dari aneka
jajanan tersebut yang paling terkenal adalah Luti Gendangnya. Roti tersebut
termasuk ke dalam makanan khas Melayu yang berisi dengan suwiran ikan dan
juga telah dicampuri dengan bumbu-bumbu khas. Untuk harga dari Luti Gendang
Rp3.000/biji. Selain itu, semua makanan yang disajikan di Rumah Makan Mie
Tarempa Batam Centre sangat terjangkau sehingga banyak pengunjung sering
datang ke rumah makan tersebut untuk mencicipi berbagai jenis makanan yang
disajikannya. Setiap hari, rumah makan tersebut selalu dipenuhi oleh pengunjung
yang ingin mencicipi makanannya, terutama pada hari Sabtu dan Minggu yang
mana rumah makan tersebut dipenuhi oleh pengunjung.
3.7.2 Aksesibilitas
Lokasi dari Rumah Makan Mie Tarempa Batam Centre di Ruko Royal
Sincom, Blok D No. 15-16, Teluk Tering, Kecamatan Batam Kota, Kota Batam,
Kepulauan Riau. Rumah makan tersebut dibuka pada pukul 08.00-22.00 WIB
setiap harinya dan selalu banyak orang yang bersinggah ke lokasi untuk mencicipi
makanannya. Terutama akhir pekan, dimana pengunjungnya jauh lebih banyak
yang datang ke rumah makan tersebut. Untuk menuju ke lokasi diharapkan untuk
menggunakan GPS, karena rumah makan tersebut berada di daerah perumahan
ruko. Selain itu, wisatawan dapat menggunakan kendaraan umum atau juga
kendaraan pribadinya untuk menuju ke rumah makan tersebut.
3.7.3 Fasilitas yang Tersedia
Fasilitas yang telah tersedia di Rumah Makan Mie Tarempa Batam Centre
untuk para pengunjung yang berdatangan, antara lain toilet dan tempat parkiran.
Selvy Kristianty, Implementasi Sistem Pemasaran Digital pada Destinasi Wisata Budaya dan Religi Kota Batam melalui Media. UIB Repository©2020
43
Universitas Internasional Batam
Dari rumah makan tersebut, toiletnya berada di ujung ruangan dan kondisinya
masih bisa dipakai serta bersih. Bagi wisatawan yang menggunakan kendaraan
pribadi, mulai dari sepeda motor akan dikenakan biaya parkiran sebesar Rp1.000
dan untuk mobil sebesar Rp2.000.
3.8 Gereja Katolik Paroki Santo Petrus
3.8.1 Sejarah
Gereja Katolik Paroki Santo Petrus merupakan gereja Katolik pertama
yang berada di Batam. Gereja tersebut memiliki kejadian sejarah yang tidak akan
diterlupakan, dimana awal ceritanya dimulai dari perantau Flores yang datang ke
Batam pada tahun 1959. Beberapa nama dari perantau Flores terdiri atas
Theodorus Salaka, Moses, Peter Atawolo dan sebagainya. Para Perantau Flores
tersebut ingin mendirikan sebuah gereja yang digunakan sebagai tempat beribadah
pada setiap minggu. Pada tahun 1961, gerejanya berhasil dibangun di suatu pantai
yang berada di Batu Ampar. Gerejanya hanya dibangun menggunakan kayu
dengan atap jerami serta lantainya yang berpasir, dimana gereja tersebut
dinamakan sebagai St.Maria.
Tahun 1969 mulai muncul beberapa masalah, dimana perusahaan asing
mulai melakukan operasinya di Batam dan lahan untuk bangunan gereja tersebut
tidak memiliki izin sehingga gerejanya harus diruntuhkan. Kemudian para umat
Katolik pada saat itu, tidak memiliki sebuah tempat untuk beribadah. Akan tetapi,
dengan bantuan dari seorang bapak yang bernama H.R.Muhammad, dimana
beliau mengizinkan gerejanya untuk dibangun di kebun miliknya yang
bersebelahan dengan Masjid Agung Batam, pada tahun 1974. Maka, gerejanya
mulai dibangun di lokasi Sei Jodoh. Setelah berpindah, hal tersebut tidak mudah
bagi para komunitas lokal gereja dalam membangun sebuah gereja baru, karena
pada saat itu juga sedang dijalankan sebuah proyek pembuatan jalan di Sei Jodoh.
Sembilan tahun kemudian, pada tahun 1983. Otoritas Batam mulai
mengembangkan daerah Sei Jodoh menjadi pusat perdagangan, perhotelan dan
pertokoan sehingga Gereja St. Maria harus berpindah lagi untuk kedua kalinya ke
lokasi yang lain. Panitia pemindahan gereja mendapat sebuah lahan dari Otorita
Batam pada tahun 1983, dimana letaknya di Bukit Baloi.
Selvy Kristianty, Implementasi Sistem Pemasaran Digital pada Destinasi Wisata Budaya dan Religi Kota Batam melalui Media. UIB Repository©2020
44
Universitas Internasional Batam
Bangunan dari Gereja Katolik Paroki Santo Petrus sampai sekarang masih
berada di Bukit Baloi tersebut. Nama dari gereja tersebut diambil sesuai dengan
lokasinya, dimana berada di atas berbatu yang dinamakan Petrus dengan artinya
sebagai batu karang. Pada tahun 1990, gereja tersebut diresmikan menjadi paroki
pertama yang ada di Batam. Kemudian, pada awal Desember 2005 dibangun
sebuah bangunan gereja besar yang baru dan diresmikan pada tanggal 10 Mei
2009. Selain itu, gereja tersebut juga memiliki sebuah Gua Maria, dimana
dijadikan sebagai tempat bagi orang untuk merenungkan doa dan dibuka secara
publik pada 1 November 2006.
3.8.2 Aksesibilitas
Gereja Katolik Paroki Santo Petrus terletak di Jalan Anggrek Blok II No.
1, Kecamatan Lubuk Baja, Kota Batam, Kepulauan Riau. Gereja tersebut tidak
berjauhan dari Santa Elisabeth Hospital dan terdapat juga beberapa hotel yang
berdekatan dengan gereja tersebut. Wisatawan yang ingin mengunjungi gereja
tersebut dapat menggunakan GPS sebagai petunjuk arah jalan ke gereja. Selain
itu, wisatawan dapat menggunakan kendaraan umum atau pribadi untuk menuju
ke lokasi. Gerejanya melaksanakan aktivitas misa, pada hari Senin-Sabtu, dimana
aktivitas misanya dimulai dari jam 17.00-19.00 WIB dan khususnya untuk hari
Minggu aktivitas misanya terbagi menjadi dua waktu, dari pagi dimulai dari jam
08.00-11.00 WIB dan sore dari jam 17.00-19.00 WIB. Gereja tersebut banyak
dikunjungi oleh wisatawan baik lokal maupun wisman yang berasal dari
Singapura, Malaysia, Korea dan China.
3.8.3 Bagian dari Gereja
Lokasi gereja memiliki bagian depan dan belakang, dimana untuk bagian
depan berupa gerejanya sendiri yang dijadikan sebagai tempat untuk beribadah
bagi kaum umat Katolik dan bagian belakang terdapat sebuah Gua Maria yang
biasa disebut sebagai Ratu Damai. Pada bagian depan, gereja tersebut sangat besar
dan mampu menampung sekitar 1.000 orang. Selain itu, bangunan dari gereja
dibangun sesuai dengan gaya bangunan yang ada di Eropa. Sehingga wisatawan
yang mengunjungi ke lokasi akan mendapat sebuah perasaan bahwa seperti berada
Selvy Kristianty, Implementasi Sistem Pemasaran Digital pada Destinasi Wisata Budaya dan Religi Kota Batam melalui Media. UIB Repository©2020
45
Universitas Internasional Batam
di gereja yang ada di eropa. Dalam gereja terdapat sebuah patung Tuhan Yesus
serta patung Bunda Maria dan di samping dari itu juga sudah tersedia kursi serta
meja yang panjang yang mana telah disusun dengan rapi. Selain itu, di dalam laci
meja juga telah disediakan beberapa buku alkitab yang dapat digunakan oleh umat
Katolik untuk melakukan ibadahnya. Dalam gerejanya juga digantung sebuah
lampu chandelier yang indah dan disertai dengan kaca dinding yang berada di
bagian atas sekitaran dari gereja yang mana kacanya berupa gambaran Tuhan
Yesus. Pada bagian belakang berupa letaknya dari Gua Maria yang mana
wisatawan selama melakukan perjalanan memasuki ke dalam gua akan terlebih
dahulu melewati tanaman-tanaman indah yang telah terjaga dan tersusun rapi.
Setelah sampai ke lokasi, wisatawan dapat langsung melihat bahwa terdapat
sebuah patung Bunda Maria yang berada di dalam gua tersebut. Dari sana juga
telah tersedia beberapa tempat duduk sehingga wisatawan yang berkunjung dapat
merenungkan doanya disana.
3.8.4 Fasilitas yang Tersedia
Fasilitas yang ada di Gereja Katolik Paroki Santo Petrus untuk digunakan
oleh para wisatawan, antara lain toilet, tempat parkiran, pos security dan
sebagainya. Untuk toilet terletak di luar dari gereja sehingga wisatawan yang
ingin menggunakannya dapat langsung menuju ke luar. Wisatawan yang
menggunakan kendaraan pribadi, tidak akan dikenakan biaya parkiran. Selain itu,
tempat parkiran yang ada di lokasi sangat luas dan mampu menampung banyak
kendaraan. Dari keamanan gereja selalu dijaga oleh seorang security dan jika
wisatawan yang ingin menanyakan hal mengenai gereja tersebut, maka dapat
langsung menanyakannya ke pos security.
3.8.5 Suvenir
Gereja Katolik Paroki Santo Petrus juga memiliki sebuah toko yang
menjual peralatan ibadah dan bisa dijadikan sebagai sebuah suvenir. Letaknya
berdekatan dengan tempat parkiran yang berada di gereja. Dari toko tersebut telah
menjual berbagai suvenir, seperti buku, hiasan dinding, gantungan, kalung rosario,
patung replika kecil dan lainnya.
Selvy Kristianty, Implementasi Sistem Pemasaran Digital pada Destinasi Wisata Budaya dan Religi Kota Batam melalui Media. UIB Repository©2020
46
Universitas Internasional Batam
3.9 Restoran Love Seafood Batam Centre
3.9.1 Restoran dan Makanan Kuliner
Restoran Love Seafood Batam Centre merupakan sebuah restoran yang
menyajikan berbagai makanan kuliner seafood yang terdiri dari ikan, ketam,
udang, sotong, lobster dan sebagainya. Restoran tersebut, banyak disinggahi oleh
orang, karena makanan kuliner seafoodnya yang enak, murah dan juga berbeda
dengan restoran seafood lainnya. Restorannya sangat luas dan dapat menampung
sekitar 500 orang. Untuk dekorasi dari lokasi tersebut sangat indah dan juga telah
tertata rapi, lampu-lampu yang dipasang memiliki pencahayaan yang hangat
sehingga membuat suasana di sana menjadi terang dan nyaman bagi para
pengunjung yang bersinggah untuk makan. Bagi wisatawan yang ingin menikmati
sepenuhnya di lokasi, maka dapat memilih layanan full service. Dimana sudah
tersedia fasilitas penjemputan tamu dengan minimal dua belas orang dan juga
dapat memilih sebuah ruangan VIP dengan kapasitas enam belas sampai empat
puluh orang. Pelayan yang berada di restoran sangat banyak dengan sifat yang
ramah dan juga selalu merespon dengan cepat. Selain itu juga, pelayannya dapat
berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Inggris, jadi wisman yang
bersinggah tidak akan susah dalam pemesanan. Setiap hari restorannya selalu
dipenuhi dengan orang, jadi wisatawan yang ingin bersinggah dan makan di
restoran harus terlebih dahulu memesan meja.
Restoran Love Seafood Batam Centre memiliki kualitas makanan yang
semuanya segar dan langsung diambil dari akuarium. Untuk harga makanan
seafood yang ada di sana tidak mahal dan terjangkau. Wisatawan dapat memilih
tipe masakan dari makanannya, sesuai dengan apa yang diinginkannya, seperti
masakan Western, masakan China, masakan Indonesia dan lainnya. Dari isi menu,
nama makanannya telah diterjemahkan dalam bahasa Inggris dan China sehingga
wisman tidak akan bingung dalam membaca menu yang telah disediakan. Selain
itu, dari samping menu terdapat beberapa cantuman makanan yang menjadi
rekomendasi dari chef. Salah satu makanan rekomendasi adalah kepiting saos
pedas, ikan steam Hongkong, udang mentega, sotong telur asin dan sebagainya.
Setelah memesan, akan ada seorang pelayan yang melayani wisatawan dengan
menawarkan jajanan otak-otak dan harganya Rp2.500/batang.
Selvy Kristianty, Implementasi Sistem Pemasaran Digital pada Destinasi Wisata Budaya dan Religi Kota Batam melalui Media. UIB Repository©2020
47
Universitas Internasional Batam
3.9.2 Aksesibilitas
Lokasi Restoran Love Seafood Batam Centre berada di Jalan Raja Haji
Fisabilillah No. 12B, Teluk Tering, Kecamatan Batam Kota, Batam Centre, Kota
Batam, Kepulauan Riau. Restorannya dibuka pukul 10.00-23.00 WIB. Tidak jauh
dari restoran terdapat banyak hotel sehingga mempermudah wisatawan dalam
bersinggah ke restoran tersebut. Untuk menuju ke restoran, wisatawan dapat
menggunakan GPS. Wisatawan dapat menggunakan kendaraan, baik kendaraan
umum maupun pribadi. Wisatawan selama memasuki ke dalam restoran akan
melihat meja serta kursi yang telah ditata rapi dan juga akuarium yang sudah
dipenuhi dengan ikan, dimana akan dijadikan sebagai santapan bagi para
pengunjung yang melakukan pemesanan. Hidangannya yang enak tersebut dapat
memberikan rasa baru kepada para wisatawan yang mencicipi makanan kuliner
seafood yang ada di Batam.
3.9.3 Fasilitas yang Tersedia
Fasilitas yang tersedia di Restoran Love Seafood Batam Centre terdiri dari
tempat parkir, toilet, mushola, VIP room, ball room, live music stage dan
sebagainya. Untuk tempat parkiran yang berada di restoran sangat luas sehingga
bisa menampung banyak kendaraan. Selain itu, bagi wisatawan yang
menggunakan kendaraan motor akan dikenakan biaya parkiran sebesar Rp1.000
dan Rp2.000 untuk mobil. Wisatawan yang ingin menggunakan toilet dapat
langsung menuju ke kasir, karena tidak berjauhan dari toilet. Untuk kondisi dari
toilet bersih dan masih dapat dipakai. Selain itu, wisatawan yang beragama
Muslim dapat beribadah di musholah yang telah disediakan pada bagian ujung
dari restoran. VIP room yang berada di restoran tersebut terdapat empat dan untuk
pemesanan ruangan dapat menghubungi restoran tersebut atau berhadapan
langsung dengan pelayannya. Ball room terletak di ujung dari restoran dan
merupakan sebuah ruangan yang besar, dimana digunakan untuk menjalankan
suatu acara yang sudah dipesankan. Dari restoran juga terdapat sebuah live music
stage yang merupakan sebuah panggung, dimana para pengunjung dapat
bernyanyi di atas panggung tersebut.
Selvy Kristianty, Implementasi Sistem Pemasaran Digital pada Destinasi Wisata Budaya dan Religi Kota Batam melalui Media. UIB Repository©2020
48
Universitas Internasional Batam
3.10 Padmasana Amerta Bhuana
3.10.1 Sejarah
Padmasana Amerta Bhuana pada tahun 1999 mendapat suatu hak atas
kepemilikan tanah dan setelah itu mulai mendirikan bangunan dari pura secara
bertahap. Pembangunan dari pura tersebut dibangun oleh warga Hindu sekitar
yang bersukarela berpartisipasi. Tujuan dari pembangunannya adalah sebagai
suatu tempat bagi para umat yang beragama Hindu untuk melakukan ibadahnya
serta juga ritualnya. Sebelum melakukan pembangunan, dilakukan terlebih dahulu
meditasi bersama untuk menentukan letak titik tempat ibadah padmasana yang
dipimpin oleh seorang maha pendeta Ida Pedanda Gde Oka Kemenuh, pada
tanggal 8 Maret 2000.
Pelaksanaan atas Pembangunan Padmasana, Candi Bentar dan Bale Pegat
dilakukan pada tanggal 4 Juni 2000 diawali dengan sebuah upacara atas peletakan
batu pertama. Upacara tersebut dipimpin oleh Maha Pendeta dan dihadiri oleh
para umat Hindu yang berada di sekitar maupun di Batam. Setelah beberapa
bangunan utama dari pura telah selesai, maka diadakan upacara pensucian atau
biasa disebut sebagai Pemelaspasan Alit yang dilaksanakan pada tanggal 3
Agustus 2003. Bangunan yang disucikan pada saat itu adalah bangunan
Padmasana, Candi Bentar, Balai Pawedan dan sebagainya. Upacaranya juga
dipimpin oleh Maha pendeta. Seiring waktu berlalu, dari pura telah banyak
dibangun berbagai bangunan yang ada di lokasi. Tepat pada 16 Juni 2004, pura
tersebut diresmikan menjadi sebuah tempat ibadah bagi umat Hindu oleh Menteri
Agama saat itu, yakni Prof. Dr. H. Said Agil Husin Al Munawan. Kemudian pada
tanggal 2 November 2009, Padmasana Amerta Bhuana diresmikan oleh Gubernur
Provinsi Kepulauan Riau.
3.10.2 Aksesibilitas
Padmasana Amerta Bhuana terletak di Jalan Gajah Mada No. 3, Sei Ladi,
Kecamatan Sekupang, Kota Batam, Kepulauan Riau. Pura tersebut selalu dibuka
setiap hari pada pukul 09.00-20.00 WIB. Wisatawan dapat menggunakan GPS
untuk menuju ke lokasi tersebut, dengan tujuan supaya dapat mempermudah
Selvy Kristianty, Implementasi Sistem Pemasaran Digital pada Destinasi Wisata Budaya dan Religi Kota Batam melalui Media. UIB Repository©2020
49
Universitas Internasional Batam
wisatawan dalam melakukan perjalanannya ke lokasi. Bagi wisatawan yang ingin
mengunjungi ke lokasi dapat menggunakan kendaraan umum maupun pribadi.
Wisatawan selama berada di lokasi pada hari Minggu pukul 09.00-13.00
WIB, akan melihat pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh
pelajar. Dari kegiatan tersebut, para pelajar dapat mempelajari mengenai agama
dan kebudayaan Hindu. Selain itu juga, terdapat berbagai kegiatan ekstrakulikuler
yang dapat dipartisipasi dan dipelajari oleh para pelajar, seperti seni tari dan
karawitan. Pura juga memiliki event sendiri pada Hari Raya Nyepi, dimana
wisatawan dapat menyaksikan upacara ritual pawai ogoh-ogoh pada pukul 17.00
sore. Warga Hindu yang berpatisipasi akan membawa ogoh-ogoh, dimana
melambangkan sifat yang tidak baik dalam diri manusia, kemudian akan
digerakkan untuk menghilangkan sifat jahat tersebut.
Sesampai di lokasi, wisatawan akan langsung merasakan nuansa Hindu
dari sana serta juga dapat melihat indahnya lingkungan dan bangunan bersejarah
tersebut. Sebelum mengunjungi ke lokasi, diharapkan agar wisatawan
menghubungi pengurus pura terlebih dahulu. Karena pura adalah suatu tempat
suci bagi umat Hindu sehingga dari sana terdapat berbagai larangan yang tidak
boleh dilakukan selama mengunjungi di pura.
3.10.3 Bangunan dan Mandala dari Pura
Bangunan dari Padmasana Amerta Bhuana memiliki ciri khas Hindu.
Beberapa bangunan yang terdapat di lokasi, antara lain terdapat bangunan
Padmasana, dimana merupakan sebuah tempat beribadah bagi para umat Hindu,
Candi Bentar merupakan sebuah gapura atau pintu masuk dari pura, Bale Pegat
dan sebagainya. Selain itu, dari samping Candi Bentar terdapat sebuah kuil,
dimana dijadikan sebagai tempat ibadahnya bagi warga India. Kuil ini diberi nama
Sri Lalitha.
Padmasana Amerta Bhuana memiliki tiga mandala, maksud dari mandala
adalah sebuah bangunan candi. Mandala yang ada di pura tersebut terdapat
mandala pratama (tempat pelaksanaan aktivitas umum), mandala madya (tempat
pengembangan budaya, seni dan agama), dan mandala utama (tempat untuk
melakukan ibadah bagi umat Hindu).
Selvy Kristianty, Implementasi Sistem Pemasaran Digital pada Destinasi Wisata Budaya dan Religi Kota Batam melalui Media. UIB Repository©2020
50
Universitas Internasional Batam
3.10.4 Fasilitas yang Tersedia
Fasilitas dari Padmasana Amerta Bhuana terdapat tempat parkiran, toilet,
restoran dan lainnya. Tempat parkiran yang ada di sana sangat luas dan dapat
menampung banyak kendaraan. Selain itu, tidak perlu membayar biaya parkiran
dalam memasuki ke lokasi. Kondisi dari toilet masih bisa di pakai dan bersih. Jika
wisatawan terasa lapar dan ingin makan, dari lokasi sudah tersedia sebuah
restoran yang menyajikan makanan dengan gaya kuliner Bali. Untuk menuju ke
restoran tersebut, wisatawan dapat turun ke bawah menuju ke tempat parkiran,
dimana berdekatan dengan restorannya.
3.11 Makam Zuriat Nong Isa
3.11.1 Sejarah
Daerah Nongsa dipimpin oleh seorang raja yang bernama Raja Isa bin
Raja Ali atau biasa lebih dikenal dengan nama Nong Isa. Maksud dari nama Nong
berarti jauh di sana dan ada juga yang menafsirkan bahwa Nong merupakan
panggilan untuk seseorang. Raja Isa merupakan orang pertama yang diberikan
sebuah amanah oleh Sultan Abdul Rahman Muazam Syah I dan yang dipertuan
oleh Muda VI Raja Jaffar untuk berkuasa di daerah Nongsa dan sekitarnya, pada
tanggal 18 Desember 1829.
Nongsa sendiri diambil dari nama raja tersebut, yaitu Nong Isa. Sejak
kepemimpinannya, Kota Batam mengalami kemajuan secara signifikan. Hal ini
dibuktikan dengan banyaknya pendatang baru yang menetap di Kota Batam pada
saat itu. Akan Tetapi, diketahui bahwa Raja Isa hanya memimpin selama 3 tahun,
beliau wafat pada tahun 1831. Sampai sekarang, Makam Zuriat Nong Isa tersebut
masih belum diketahui, dimana letak pastinya. Makam yang terkenal dengan
nama Makam Zuriat Nong Isa tersebut merupakan makam kaum kerabat dari Raja
Nong Isa. Dari lokasinya terdapat kurang lebih 30 makam yang berada di sana.
3.11.2 Aksesibilitas
Lokasi dari Makam Zuriat Nong Isa terletak di Kampung Tua Nongsa,
Kelurahan Sambau. Wisatawan selama berada di lokasi juga dapat mengunjungi
Selvy Kristianty, Implementasi Sistem Pemasaran Digital pada Destinasi Wisata Budaya dan Religi Kota Batam melalui Media. UIB Repository©2020
51
Universitas Internasional Batam
sebuah pantai yang berdekatan dengan makam tersebut. Nama pantainya adalah
Pantai Nongsa. dan pantai tersebut banyak dikunjungi oleh para wisatawan. Untuk
mengakses menuju ke makam tersebut lebih baik menggunakan GPS untuk
mempermudah wisatawan dalam melakukan perjalanannya ke lokasi, karena jalan
untuk menuju ke lokasi terdapat banyak jalan pintasnya sehingga dapat membuat
wisatawan bingung. Selain itu, bagi yang ingin berkunjung ke lokasi harus
menggunakan kendaraan pribadi, karena kendaraan umum menuju ke makam
tersebut masih belum tersedia. Sesampai di lokasi, wisatawan harus menaiki tiga
tingkat anak tangga untuk sampai ke lokasi, karena makam tersebut letaknya
berada di atas bukit. Setelah sampai pada puncak wisatawan akan langsung dapat
melihat makam tersebut yang dikelilingi dengan pepohonan dan rerumputan.
3.11.3 Atraksi Wisata
Wisatawan yang mengunjungi ke makam tersebut dapat langsung melihat
setiap Batu nisan yang terdapat pada Makam Zuriat Nong Isa ditutupi dengan kain
kuning yang mana merupakan warna kebanggaan dari bangsa Melayu. Kain
kuning tersebut menunjukkan lambang khas bangsa Melayu yang menerangkan
bahwa makam ini merupakan makam para keturunan keluarga raja. Selain itu, dari
makam juga terdapat sebuah batu keramik yang telah diukir dengan nama-nama
silsilah keturunan Raja Nong Isa dari beberapa generasi.
3.11.4 Fasilitas yang Tersedia
Fasilitas yang sudah tersedia di Makam Zuriat Nong Isa terdiri atas tempat
parkiran, masjid dan tong sampah. Untuk tempat parkiran yang ada di lokasi luas
dan dapat menampung banyak kendaraan. Selain itu, wisatawan yang
menggunakan kendaraan pribadinya tidak dikenakan biaya parkiran. Untuk masjid
letaknya hanya didepan dari lokasi makam tersebut. Bagi yang ingin beribadah
dapat langsung menuju ke sana. Dari makamnya juga ada beberapa tong sampah
yang sudah disiapkan untuk digunakan oleh wisatawan sehingga makam tersebut
selalu bersih.
Selvy Kristianty, Implementasi Sistem Pemasaran Digital pada Destinasi Wisata Budaya dan Religi Kota Batam melalui Media. UIB Repository©2020
Recommended