View
233
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
43
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium ITP (Ilmu Teknologi Pangan)
Universitas Muhammadiyah Malang, Jl. Raya Tlogomas No.246 Malang.
Penelitian dilaksanakan selama 8 hari dimulai pada tanggal 20 Mei -16 Juni 2017.
3.2 Jenis dan Pendekatan Penelitian
3.2.1 Jenis Penelitian
Menurut Sukmadinata (2011) dalam eksperimen murni pengujian variable
bebas dan terikat dilakukan terhadap sampel kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol, dimana subjek-subjek yang diteliti dalam kedua kelompok tersebut diambil
secara acak. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
eksperimental sesungguhnya (True Experimental Research). Menurut Sugiyono
(2010) dikatakan true experimental karena dalam penelitian, peneliti dapat
mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Ciri
utama dari true experimental adalah sampel yang digunakan untuk eksperimen
maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari populasi tertentu.
Jadi cirinya adalah kelompok kontrol dan sampel dipilih secara random/acak.
3.2.2 Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian dalam kegiatan ini adalah eksperimen murni
sesungguhnya (True Experimental Research). Menurut Sukmadiata dan Nana
(2011) dalam eksperimen murni pengujian variable bebas dan terikat dilakukan
44
terhadap sampel kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dimana subjek-
subjek yang diteliti dalam kedua kelompok tersebut diambil secara acak.
Berdasarkan sifat masalahnya, rancangan penelitian eksperimen murni
sesungguhnya (True Experimental Research) yang digunakan adalah desain
penelitian The Posttest Only Control Group Designyang terdiri dari 1 faktor, yaitu
level penambahan kombinasi ekstrak pigmen antosianin kulit buah naga dan daun
jati yang terdiri dari 5%, 10% dan 15% terhadap sari kedelai. Adapun Skema
rancangan penelitian The Posttest Only Control Group Design dijelaskan pada
Gambar 3.1 : The Posttest Only Control Group Design
Keterangan :
R : Randomisasi
M : Matching
P0 : Perlakuan Kontrol, penambahan ekstrak pigmen antosianin kulit buah naga
dan daun jati secara terpisah pada produk minuman Sari Kedelai
P1 : Perlakuan 1, yaitu penambahan 5% kombinasi ekstrak pigmen antosianin
kulit buah naga dengan daun jati pada produk minuman Sari Kedelai .
P2 : Perlakuan2, yaitu penambahan 10% kombinasi ekstrak pigmen antosianin
kulit buah naga dengan daun jati pada produk minuman Sari Kedelai.
P3 : Perlakuan3, yaitu penambahan 15% kombinasi ekstrak pigmen antosianin
kulit buah naga dengan daun jati pada produk minuman Sari Kedelai
R M
P0
P1
P2
P3
O0
O1
O2
O3
45
3.3 Populasi danTeknik Sampling
3.3.1 Populasi
Menurut Gunawan (2013), populasi adalah keseluruhan objek penelitian,
baik hasil menghitung maupun pengukuran (kuantitatif atau kualitatif) dari
karakteristik tertentu yang akan dikenai generalisasi. Populasi dalam penelitian ini
adalah kadar pigmen antosianin yang diperoleh dari hasil kombinasi ekstrak
pigmen kulit buah naga dengan daun jati di laboratorium Ilmu Teknologi Pangan
Universitas Muhammadiyah Malang. Penyediaan sampel ektrak pigmen antosianin
di Laboratorium Ilmu Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Malang
berdasarkan hasil ekstaksi sendiri.
3.3.2 Teknik Sampling
Teknik pengambilan sampel yang digunakana dalah simple random
sampling, yaitu cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan
menggunakan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi
tersebut. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono, 2013). Sampel dalam penelitian ini adalah kombinasi ekstrak
pigmen antosianin hasil ekstraksi kulit buah naga dengan daun jati. Teknik
Sampling pada dasarnya dibedakan menjadi dua cara yaitu, Probability sampling
atau random sampling, dan Non- Probability sampling atau non-random sampling.
Simple Random Sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan cara acak
sehingga setiap satuan sampling yang ada dalam populasi mempunyai peluang yang
sama untuk dipilih kedalam sample (Rofieq, 2015).
46
n = t x r
= 3 x 9
= 27
Hasil perhitungan diatas, didapatkan bahwa jumlah pengulangan yang
diperlukan adalah sebanyak 9 kali. Denah Rancangan Acak Lengkap pada
penelitian ini menggunakan 3 perlakuan yang masing-masing diulang 9 kali. Jadi,
sampel dalam penelitian ini adalah 27 hasil ekstraksi kombinasi pigmen antosianin
kulit buah naga dengan daun jati.
3.4 Rancangan Percobaan
Rancangan percobaan adalah pola penerapan tindakan (perlakuan dan
nonperlakuan) dalam suatu percobaan kondisi/lingkungan tertentu yang kemudian
menjadi dasar penataan dan metode analisis sistematika terhadap data (Hanafiah,
2005 dalam Rofieq, 2015). Rancangan percobaan yang digunakan ialah Rancangan
Acak Lengkap (RAL). Rancangan Percobaan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Rancangan Acak Lengkap Non-Faktorial. Rancangan ini digunakan karena
pada peneletian yang dilakukan hanya menngunakan 1 variabel bebas pada
eksperimennya. Dalam suatu penelitian diperlukan suatu ulangan dalam perlakuan,
hal ini dikarenakan dibutuhkan derajat ketelitian terhadap suatu penelitian. Menurut
Kemas dalam Abdurahman (2013), jumlah ulangan dianggap cukup baik apabila
memenuhi syarat berikut:
47
Keterangan
r : Replikasi (jumlah ulangan)
t : Treatment (jumlah perlakuan)
(t-1) (r-1) 15
(3-1) (r-1) 15
2 (r-1) 15
2r – 2 15
2r 17
r 8,5 atau dibulatkan r 9
Hasil perhitungan diatas, didapatkan bahwa jumlah pengulangan yang
diperlukan adalah sebanyak 9 kali. Denah Rancangan Acak Lengkap pada
penelitian ini menggunakan 3 perlakuan yang masing-masing diulang 9 kali.
Berdasarkan rancangan “The Posttest Only Control Group Design” disusun design
rancangan percobaan design RAL Non-Faktorial sebagai berikut :
- Banyak unit eksperimen pada petak RAL nonfaktorial
= banyak perlakuan x ulangan
= 3 X 9
= 27 unit (27 petak)
- Ragam unit eksperimen
A1 : AI1, AI2, AI3, AI4,AI5, AI6, AI7, AI8,AI9
AII : AII1, AII2, AII3, AII4,AII5, AII6, AII7, AII8,AII9
AIII : AIII1, AIII2, AIII3, AIII4,AIII5, AIII6, AIII7, AIII8, AIII
(t-1) (r-1) 15
48
Tabel 3.1 Denah Rancangan Acak Lengkap Non-Faktorial
Keterangan:
AI : Perlakuan ke 1, penambahan 5% kombinasi pigmen kulit buah naga dengan
daun jati pada sari kedelai
AII : Perlakuan ke 2, penambahan 10% kombinasi pigmen kulit buah naga dengan
daun jati pada sari kedelai
AIII : Perlakuan ke 3, penambahan 5% kombinasi pigmen kulit buah naga dengan
daun jati pada sari kedelai
3.5 Jenis Variabel
3.5.1 Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono, 2013).
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kombinasi ekstrak pigmen antosianin
dari kulit buah naga dengan daun jati pada produk minuman sari kedelai, terdiri
dari P0(0%), P1 (5%), P2(10%), P3(15%). Kulit buah naga di peroleh dari buah naga
segar dengan masa simpan kurang dari satu minggu. Sedangkan daun jati diperoleh
dari tumbuhan jati dengan klasifikasi daun muda dihitung dari pucuk teratas hingga
daun ketiga.
3.5.2 Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi sebab
akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013). Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah total pigmen antosianin kombinasi ekstrak dari kulit buah naga
dan daun jati yang ditandai dengan tingkat kualitas antosianin pada sari kedelai
AI1 AIII4 AIII1 AII3 AI5 AIII7 AII8 AII6 AIII8
AIII3 AI2 AII2 AI4 AII4 AI6 AII9 AI8 AIII9
AIII2 AII1 AI3 AIII5 AIII6 AII5 AI7 AI9 AII7
49
serta nilai organoleptiknya. Jenis kedelai yang digunakan untuk sari kedelai ialah
kedelai varietas Argomulyo yang dieproleh dai Balitkabi Kab.Malang.
3.5.3 Variabel Kontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan
sehingga hubungan variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi
faktor luar yang tidak diteliti. Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah proses
pengekstrakan ekstrak kombinasi pigmen antosianin kulit buah naga dengan daun
jati, lama maserasi, temperatur ekstraksi, jenis pelarut dan Ph.
3.6 Definisi Opereasional Variabel
Agar tidak terjadi kesalahan makna dalam tiap variabel maka perlu didefinisikan
tiap variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Adapun operasional variabel
tersebut, yaitu:
a. Ekstrak adalah sediaan kental yang diperoleh dengan cara mengambil senyawa
aktif dari simplisia nabati maupun simplisia hewani menggunakan pelarut yang
sesuai (Kemenkes, 2009). Jenis ekstrak yang digunakan adalah kombinasi
pigmen antosianin kulit buah naga dan daun jati.
b. Konsentrasi larutan merupakan parameter yang menyatakan komposisi atau
perbandingan kuantitatif antara zat terlarut dengan pelarut (Laksono, 2004)
dalam Kusuma (2009). Konsentrasi larutan yang digunakan ialah 15%, 25%
dan 35%.
c. Anthosianin (Anthocyanin) merupakan sekelompok zat warna yang berwarna
kemerahan yang larut di dalam air dan tersebar sangat luas di dunia tumbuh-
tumbuhan. Beberapa buah-buahan, sayuran dan bunga (Trenggono,1990).
50
d. Sari kedelai merupakan salah satu produk diversifikasi dari kedelai yang
ditujukan untuk meningkatkan konsumsi protein. Bahan baku kedelai yang
digunakan dalam penelitian ini adal kedelai varietas lokal Agromulyo.
3.7 Prosedur Penelitian
3.7.1 Tahap Persiapan
Tahap ini digunakan untuk mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan,
yaitu,
- Alat yang digunakan :
Pisau : 1 buah
Blender : 1 buah
Timbangan analitik : 1 buah
Erlenmeyer (250 ml) : 4 buah
Gelas ukur ( 500 ml) : 4 buah
Pengaduk : 1 buah
Kain saring : 2 lembar
Kertas saring whatman no 41 : 2 lembar
Trimulus colorimeter/ color reader CR-10 : 1 buah
Spektrofotometer UV : 1 buah
Pipet tetes : 1 buah
Pipet volume : 1 buah
Lemari pendingin : 1 buah
Cup : 75 buah
Panci : 2 buah
Kompor : 1 buah
Botol/Plastik : 27 buah
- Bahan yang digunakan
Daun Jati : 150 gram
Kulit Buah Naga : 150 gram
51
Biji Kedelai : 500 gram
Air : 4 Liter
Aquades : 360 Liter
Asam sitrat : 3 gram
50
3.7.2 Pelaksanaan Penelitian
3.7.2.1 Pembuatan Ekstrak Pigmen Antosianin dari Kulit Buah Naga dan
Daun Jati
- Pigmen Antosianin Kulit Buah Naga
1. Mengambil kulit buah naga (kulit buah ), melakukan sortasi kulit
dari sisik-sisik hijaunya dan mencucinya dengan air mengalir.
2. Menimbang bahan bersih sebanyak 150 gram.
3. Memotongan kulit buah naga menjadi lebih kecil .
4. Memanaskan/proses blanching dengan suhu 80O C selama 5
menit.
5. Maserasi dengan pelarut aquades sebanyak 360 ml ditambah 3
gram asam sitrat selama 1 jam.
6. Melakukan penyaringan ekstrak menggunakan kain saring.
7. Melakukan penyaringan dengan kertas saring whatman no 41.
8. Memasukkan dan menyimpan ekstrak pigmen antosianin dalam
botol kaca.
- Pigmen Antosianin Daun Jati
1. Memotong dan melakukan sortasi kepada daun jati muda
(diperoleh dari pucuk 1 sampai daun ke 3).
2. Menimbang daun jati muda sebanyak 150 gr daun jati.
3. Mencuci daun jati muda agar terlepas dari kotoran dan benda
asing lainnya
51
4. Meniriskan daun jati muda yang telah dicuci, agar air bekas cucian
tidak terbawa dalam proses ekstraksi dan memasukkan kedalam
plastik transparan
5. Menghancurkan daun jati dengan blender selama 1 menit
6. Memanaskan/proses blanching dengan suhu 80O C selama 5 menit.
7. Maserasi dengan pelarut aquades sebanyak 360 ml ditambah 3 gram
asam sitrat selama 1 jam.
8. Melakukan penyaringan ekstrak menggunakan kain saring.
9. Melakukan penyaringan dengan kertas saring whatman no 41.
10. Memasukkan dan menyimpan ekstrak pigmen antosianin dalam botol
kaca.
3.7.2.2 Proses Pembuatan Sari Kedelai
1. Menimbang 500 gram biji kedelai dan mencuci biji kedelai yang akan
digunakan. Biji kedelai yang digunakan diperoleh dari Balai
Penelitian Kacang-Kacangan dan Biji Bijan (Balitkabi) Kab. Malang,
varietas Argomulyo.
2. Melakukan perendaman biji kedelai selama 10 jam.
3. Memisahkan biji kedelai dengan kulitnya.
4. Masukkan dalam blender kedelai dengan air kira-kira 1 : 8, dan
menghaluskan biji kedelai dengan blender.
5. Menyaring bubur sari kedelai yang telah di blender untuk memperoleh
sari kedelai menggunakan kain saring.
52
6. Melakukan perebusan yang bertujuan untuk menyeterilkan dari kuman,
beraroma, menambah khasiat bagi tubuh serta mengurangi aroma
kedelai yang masih langu.
3.7.2.3 Proses Pemberian Kombinasi Pigmen Antosianin pada Sari Kedelai
1. Menempatkan sari kedelai masing masing 500 ml sari kedelai kedalam
wadah (beaker glass).
2. Menambahkan kombinasi pigmen antosianin kulit buah naga : pigmen
antosianin daun jati, 50:50 dengan penambahan 5%, 10%, 15% pada
sari kedelai.
3. Mengaduk campuran sambil dipanaskan sebentar.
4. Menyimpan sari kedelai dalam wadah kaca.
3.7.2.4 Analisis Kadar Pigmen Antosianin metode pH differential
Menurut Giusti dan Wrolstad (2000) analisis kadar pigmen antosianin
metode pH differential adalah sebagai berikut:
1. Mengencerkan kombinasi pigmen yang terlalu pekat dengan cara
memasukkan 0,5 ml sampel pigmen dan ditambah 4,5 ml Methanol PA.
2. Maserasi pengenceran kombinasi pigmen selama 1 jam.
3. Memasukkan masing-masing 0,5 ml sampel kombinasi pigmen
antosianin kulit buah naga : daun jati muda ke dalam 2 buah kuvet atom.
4. Menambahkan 4,5 ml larutan buffer pH 1 pada tabung reaksi pertama
5. Menambahkan 4,5 ml larutan buffer pH 4,5 pada tabung reaksi kedua
53
6. Mengukur absorbansi ke dua kuvet dengan spektrofotometer dengan
panjang gelombang 520 nm dan 700 nm setelah didiamkan 15 menit.
Nilai absorbansi sampel dihitung dengan menggunakan persamaan:
Antosianin dari sampel yang telah dilarutkan ditentukan dengan rumus :
Kandungan pigmen antosianin pada sampel dihitung dengan rumus :
Keterangan :
Ɛ = Absorbansi molar sianidin 3-glukosida = 26900 L/ (mol.cm)
l = Lebar kuvet = 1 cm
BM = Berat Molekul sianidin 3-glukosida = 449,2 g/mol
FP = Faktor Pengenceran = 10
3.7.2.5 Penentuan pH pada Sari Kedelai dengan tambahan kombinasi pigmen
antosianin dari Kulit Buah Naga dan Daun Jati metode pH meter.
Menurut Sudarmadji (1998) dalam Hermawati (2015) Penentuan pH pada
Sari Kedelai dengan tambahan kombinasi pigmen antosianin dari Kulit Buah Naga
dan Daun Jati metode pH meter adalah sebagai berikut :
1. Memasukkan sari kedelai kedalam wadah plastik.
2. Mencelupkan pH meter ke dalam sari kedelai.
3. Membaca dan mencatat hasilnya.
A= (A500- A720)pH 1- (A500- A720)pH 4,5
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑛𝑡𝑜𝑠𝑖𝑎𝑛𝑖𝑛 (𝑚𝑔
𝐿) =
𝐴𝑥 𝐵𝑀 𝑥 𝐹𝑃 𝑥 1000
(𝜀 𝑥 𝑙)
54
3.7.2.6 Analisa Pigmen Warna Sari Kedelai Kombinasi Pigmen Antosianin
dari Kulit Buah Naga dan Daun Jati.
Menurut Yuwono dan Susanto (1998) dalam Hermawati (2015) analisa
pigmen warna sari kedelai kombinasi pigmen antosianin dari kulit buah naga dan
daun jati adalah sebagai berikut :
1. Mengambil sampel sari kedelai dan memasukkan pada plastik dan menutup
rapat
2. Menyiapkan colour reader yang akan digunakan
3. Menekan tombol power dan membuka penutup lensa pada colour reader
4. Melihat layar pada colour reader jika sudah nol maka sampel pigmen siap
dianalisa
5. Mendekatkan sampel sari kedelai pada lensa colour reader lalu menekan
tombol target L, a, b dimana (L) adalah kecerahan, nilai positif berarti cerah,
nilai negatif berarti suram, (a) nilai positif berarti merah, nilai negatif berarti
hijau, (b) nilai positif berarti kuning dan nilai negatif berarti biru.
6. Melihat hasil data pengamatan sampel pigmen di layar.
3.7.2.7 Uji Organoleptik
Penilaian organoleptik bertujuan untuk mendapatkan nilai kesukaan dari
masing-masing perlakuan yang meliputi rasa, warna, aroma dan tekstur. Maka,
digunakan uji Hedonik (Uji Kesukaan) untuk mengetahui penerimaan panelis
terhadap produk yang diuji (Afrianto, 2008). Data diperoleh dari angket uji
kesukaan yang telah diisi oleh 10 panelis yang representatif yakni telah mengenal
55
dan pernah mengkonsumsi sari kedelai dan panelis dalam keadaan sehat. Langkah-
langkah uji organoleptik adalah sebagai berikut:
- Mempersiapkan panelis dan mempersiapkan bahan yang akan diujikan.
Serta menyediakan angket organoleptik.
- Mempersilahkan panelis untuk melihat warna dan mencium aromanya
merasakan teksturnya dan yang terakhir mencicipi rasanya.
- Melakukan penilaian organoleptik ini pada setiap perlakuan untuk ulangan
1 kemudian dilanjutkan pada ulangan ke 2 sampai pada ulangan ke 3.
- Setelah mencicipi setiap ulangan pada tiap perlakuan, mempersilahkan
panelis berkumumur dengan air mineral untuk menetralisir rasa
sebelumnya.
- Mempersilahkan panelis mengisi angket berupa skala numeris sesuai
tingkat kesukaan panelis. Skala numeris yang akan diberi oleh panelis ialah
skor 1,2,3,4,5 dengan masing masing bobot berbeda pada setiap angka.
56
Tabel.3.2 Ringkasan uji Organoleptik
Nama Panelis :
Tanggal Uji : Perlakuan ke :_____
Keterangan :
Adapun skor yang digunakan adalah sangat suka (skor 5), suka (skor 4), biasa (skor 3),
tidak suka (skor 2), sangat tidak suka (skor 1).
P1 : Pengulangan 1
P2 : Pengulangan 2
P3 : Pengulangan 3
P4 : Pengulangan 4
P5 : Pengulangan 5
P6 : Pengulangan 6
P7 : Pengulangan 7
P8 : Pengulangan 8
P9 : Pengulangan 9
NO Panelis P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 Total
1.
2.
…
3.
56
3.8 Kerangka Operasional Penelitian
Gambar. 3.1 Bagan Prosedur Kerja
Menyiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan
Sortasi bahan dan pencucian bahan bahan
Kulit Buah Naga Daun Jati
Menimbang bahan masing masing 250 gramdan 500 gram biji kedelai
Memotong kecil kecil kulit buah naga
Proses blanching, dengan suhu 80o C
Ekstraksi maserasi 1 jam dengan 360
ml aquades panas ditambah 3% asam
sitrat
Memotong/menghancurkan daun jati
dengan ukuran yang lebih kecil
Proses blanching, dengan suhu 80o C
ekstraksi (maserasi) 1 jam daun jati
muda dengan dengan aquades panas
sebanyak 360 ml dan 3% asam sitrat
penyaringan ekstrak dengan kain saring
untuk memisahkan ampas daun jati
dengan pigmen.
Menyaring ekstrak menggunakan
kaisn saring dan kasa
Pigmen antosianin daun jati
Pembuatan Sari kedelai
Sari kedelai
Pengaplikasian kombinasi pigmen antosianin kulit buah naga : daun jati 50:50
pada sari kedelai, sebanyak 5%, 10%, dan 15%.
Pigmen antosianin kulit buah naga
57
3.9 Teknik Pengumpulan Data
3.9.1 Data dan Sumber data
Data yang diambil dalam penelitian ini meliputi analisa filtrat yang terdiri
dari penentuan konsentrasi dan rendemen antosianin sedangkan untuk sari kedelai
yang telah diberi perlakuan pemberian berbagai konsentrasi filtrat antosianin kulit
buah naga merah yaitu intensitas warna (kecerahan, kemerahan dan kekuningan)
dan sifat organoleptik (warna, rasa, aroma dan tekstur) sari kedelai.
3.9.2 Metode Pengambilan Data
Metode yang digunakan untuk pengambilan data dalam penelitian ini
adalah observasi eksperimen. Peneliti melakukan kegiatan percobaan dan pengujian
untuk mendapatkan data. Observasi dilakukan di laboratorium, untuk filtrat
meliputi konsentrasi antosianin dan rendemen antosianin. Sedangkan untuk objek
perlakuan meliputi intesitas warna (kecerahan, kemerahan dan kekuningan)s ifat
organoleptik ( warna, rasa, aroma dan tekstur) sari kedelai pengujian melalui
observasi angket oleh 10 panelis.
3.10 Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan
perhitungan SPSS pada computer. Uji yang digunakan ialah uji normalitas (Shapiro
Wilk) dan Uji Homogenitas untuk mengetahui apakah varians populasinya normal
dan homogen. Jika data berdistribusi normal dan homogen kemudian dilakukan
analisis varians 1 jalur (One Way Anova ), sebab uji Normalitas dan Homogenitas
merupakan uji prasyarat dalam melakukan uji varian (Anova). Analisis varians 1
jalur (One Way Anova ) dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya
58
pengaruh pigmen warna, pH dan organoleptik pemberian kombinasi pigmen
antosianin (kulit buah naga dengan daun jati) terhadap sari kedelai. Kemudian
dilanjutkan dengan Uji Duncan’s untuk mengetahui derajat perbedaan antar
perlakuan sehingga akan diketahui perlakuan mana yang paling berpengaruh secara
signifikan terhadap intensitas warna,pH dan sifat organoleptik pada sari kedelai.
Semua uji dalam analisis data yang dilakukan menggunakan tingkat kemaknaan
95% (α= 0,005).
Pemanfaatan sumber belajar hasil penelitian ini digunakan sebagai
leaflet, yang merupakan salah satu sumber belajar dalam bentuk media cetak.
Sasaran pemanfaatan sumber belajar hasil penilitian ialah siswa-siswi SMP kelas
VIII mata pelajaran IPA dengan materi leaflet yang mencangkup Bahan Tambahan
Pangan, termasuk dalam KD 3.6 Memahami berbagai zat aditif dalam makanan
dan minuman, zat adiktif, serta dampaknya terhadap kesehatan.
Recommended