View
4
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
27
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting Penelitian
Penelitian dilaksanakan di kelas V SD N Kebowan 01 yang berlokasi di
dusun Jombor desa Kebowan, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang.
Penelitian dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia
siswa dengan menerapkan metode SQ3R kelas V SD Kebowan 01 pada
semester II tahun ajaran 2013/2014
3.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah kelas V SD Negeri Kebowan 01 tahun ajaran
2013/ 2014 yang berjumlah 32 siswa yang terdiri dari 16 siswa perempuan
dan 16 siswa laki-laki..
3.3 Variabel Penelitian
Ada dua variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas atau variabel
independen dan variabel terikat atau variabel dependen. Variabel-variabel
tersebut antara lain:
1. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannnya atau timbulnya variabel dependen
(terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan strategi
pembelajaran SQ3R (X).
2. Variabel terikat adalah merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat ,karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah hasil belajar Bahasa Indonesia dalam pemahaman
membaca siswa kelas V SD Kebowan 01 (Y).
28
3.4 Prosedur Penelitian
Supaya mendapatkan hasil penelitian seperti yang diharapkn, prosedur
penelitian yang akan dilaksanakan meliputi tahap-tahap sebagai berikut :
1) Tahap Pengenalan Masalah
Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada tahap ini adalah :
a. Mengidentifikasi masalah pembelajaran membaca pada kompetensi
memahami ragam wacana tulis di SD N Kebowan 01 kelas IV. Pada
tahap ini peneliti melakukan wawancara terhadap guru kelas IV SD N
Kebowan 01. Berdasarkan wawancara tersebut peneliti melakukan
pengamatan terhadap pembelajaran membaca pemahaman dan
wawancara lagi terhadap beberapa siswa kelas IV yang mengalami
permasalahan untuk mengecek kebenaran informasi sebelum tindakan
dilakukan.
b. Menganalisis masalah secara mendalam terkait dengan permasalahan
pembelajaran membaca pemhaman dengan mengacu pada teori-teori
yang relevan.
c. Menyusun bentuk tindakan berupa penerapan metode SQ3R untuk
meningkatkan kemampuan membaca pemahaman.
d. Menyusun lembar pengamatan guru-siswa, angket, dan pretes membaca
pemahaman sebelum tindakan.
2) Tahap Persiapan Tindakan
Pada tahap ini peneliti melakukan persiapan yang meliputi :
a. Penyusunan jadwal penelitian tindakan I (siklus I)
b. Penyusunan rencana pembelajaran membaca dengan menggunakan
metode SQ3R.
c. Penyusunan evaluasi berupa instrumen angket minat membaca siswa
dan tes kemampuan membaca siswa.
29
3) Tahap Penyusunan Rencana Tindakan
Rencana tindakan disusun dalam 2 siklus, yaitu siklus I dan siklus II.
Setiap siklus terdiri dati empat tahap, yaitu tahap perencanaan tindakan,
pelaksanaan tindakan, observasi dan intepretasi, serta tahap analisis dan
refleksi.
4) Tahap Implementasi Tindakan
Dalam tahap ini peneliti melaksanakan hipotesis tindakan yakni
untuk meningkatkan kemampuan pemahaman membaca siswa kelas IV SD
Negeri Kebowan 01 dengan menggunakan metode SQ3R. Tindakan
minimal dilaksanakan sebanyak 2 siklus, yaitu siklus I, dan siklus II..
Hipotesis tindakan ini dimaksudkan untuk menguji kebenarannya melalui
tindakan yang telah direncanakan. Tahapan-tahapan siklus dalam
penelitian ini antara lain :
Gambar 3.1 Alur Pelaksanaan Tindakan Kelas
Perencanaan
Sik
lus
n
Refleksi
Siklus II
Pelaksanaan dan Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
Siklus I
Pelaksanaan dan Pengamatan
Siklus n
30
a. Siklus I
1. Perencanaan.
a.) Menyusun rencana pembelajaran dengan pokok bahasan mengenai
artikel bacaan perdagangan dengan menerapkan metode SQ3R.
b.) Menyiapkan lembar kerja siswa, media pembelajaran, dan alat dan
bahan yang di butuhkan untuk melakukan penelitian.
c.) Menyiapkan tes akhir untuk tiap siklus dengan materi mengenai artikel
bacaan perdagangan.
d.) Menyiapkan lembar observasi kegiatan belajar mengajar guru dan
siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan strategi SQ3R.
2. Tindakan
a.) Guru melakukan apersepsi awal untuk mengantarkan siswa pada
materi yang akan dipelajari yaitu tentang kegiatan membaca dengan
memberikan contoh di sekitar anak.
b.) Guru menyampaikan secara sekilas tujuan yang hendak dicapai dari
pembelajaran ini.
c.) Siswa mendapat artikel bacaan mengenai perdagangan.
d.) Siswa membaca secara cepat untuk mengetahui gambaran isi artikel
secara umum (survey).
e.) Siswa mengerjakan soal untuk mengetahui tingkat pengetahuan dari
hasil mensurvei artikel (survey).
f.) Siswa membuat atau mengembangkan pertanyaan yang telah ada
sebagai pemandu pada saat membaca artikel (question).
g.) Siswa membaca artikel tersebut dengan teliti (read).
h.) Siswa mengendapkan apa yang telah dibaca dengan menjawab kembali
pertanyaan yang telah dibuat (recite).
i.) Siswa melihat ulang bagian yang belum dipahami untuk membuat
rangkuman (review).
j.) Siswa mengerjakan tes latihan untuk mengetahui tingkat pemahaman
siswa terhadap bacaan.
31
k.) Siswa dan guru bersama-sama membahas latihan pemahaman isi yang
telah dikerjakan siswa dan menyamakan persepsi.
l.) Guru melakukan refleksi pada siswa bahwa membaca dengan metode
SQ3R membuat siswa lebih mudah memahami bacaan.
3. Observasi
Pada tahap ini, pengamatan dilakukan oleh observer melakukan
pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman
dengan menggunakan metode SQ3R sesuai dengan skenario pembelajaran
yang sudah dirancang. Pengamatan ini tertuju baik pada aktivitas siswa
selama pembelajaran, aktivitas guru sendiri, serta skenario pembelajaran
yang diaplikasikan untuk mendapatkan data mengenai kekurangan dan
kelebihan skenario yang sudah diaplikasikan
5) Refleksi
Pada tahap ini dilakukan analisis dan refleksi serta intepretasi oleh
peneliti dan guru dari hasil pengamatan atas tindakan yang telah
dilakukan. Apabila terdapat kekurangan maka dilakukan perbaikan dan
apabila terdapat tujuan yang sudah tercapai maka dilakukan peningkatan
pada siklus II.
b. Siklus II
Pada siklus II dilakukan dengan tahapan-tahapan seperti siklus I tetapi
didahului dengan perencanaan ulang berdasarkan hasil-hasil yang diperoleh
pada siklus I (refleksi), sehingga kelemahan yang terjadi pada siklus I tidak
terjadi pada siklus II.
32
5) Tahap Pengamatan
Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap
pelaksanaan tindakan pada siklus I dan II. Peneliti mengamati perilaku
guru saat mengajar dengan metode SQ3R dan perilaku siswa. Perilaku
siswa yang dijadikan subjek pengamatan ini berupa minat dan keaktifan
siswa dalam mengikuti pembelajaran membaca pemahaman.
6) Tahap Penyusunan Laporan
Pada tahap ini peneliti menyusun laporan dari semua kegiatan yang
telah dilakukan selama penelitian.
3.5 Data dan Cara Pengumpulan
1) Sumber Data
Data-data dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain:
a. Siswa
Untuk mendapatkan data tentang hasil belajar dan aktivitas siswa
dalam proses belajar mengajar sebelum penelitian dan saat penelitian.
b. Guru
Untuk melihat tingkat keberhasilan penggunaan metode SQ3R dalam
proses pembelajaran Bahasa Indonesia.
c. Teman sejawat dan kolaborator
Teman sejawat dalam penelitian ini adalah sesama peneliti sedangkan
kolaborator dalam penelitian ini adalah guru kelas V SD Kebowan 01.
Teman sejawat dan kolaborator memberikan sumber data dari
observasi selama proses belajar mengajar berlangsung.
2) Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Dalam menggunakan teknik observasi cara yang paling efektif adalah
melengkapi dengan format atau blangko pengamat sebagai instrument.
Format yang sesuai item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang
digambarkan akan terjadi, Arikunto (2008: 156). Teknik ini digunakan
33
untuk mengetahui proses pembelajaran yang diterapkan guru dalam
kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan outdoor activities.
b. Test
Test yang digunakan adalah tes tertulis yang berbentuk tes uraian
terutama digunakan untuk mengukur pemahaman siswa pada ranah
kognitif. Tes Tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang
diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan, H.C. Witrengton
(1987: 155).
c. Wawancara
Untuk mendapatkan data atau informasi yang lebih terperinci dan
untuk melengkapi data hasil observasi, tim peneliti dapat melakukan
wawancara guru, siswa dan fasilitator yang berkolaborasi.
3) Alat Pengumpulan Data
Instrument pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian untuk
mengetahui tingkat pemahaman siswa kelas V dalam mata pelajaran
Bahasa Indonesia di SD Negeri Kebowan 01 dengan menggunakan
metode SQ3R adalah:
a. Lembar Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik
terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Dari segi
keterlibatan observer (orang yang melakukan observasi), observasi
dilakukan dengan observasi partisipan yaitu suatu proses pengamatan
yang dilakukan oleh observer dengan ikut mengambil bagian dalam
domain objek yang diamati. Dengan menggunakan metode ini, data
yang ingin diperoleh adalah untuk mengetahui penerapan
pembelajaran outdoor activities serta perkembangan siswa dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan SQ3R.
Data hasil observasi pembelajaran yang dilakukan guru dengan
menerapkan metode pembelajaran SQ3R dalam pembelajaran dinilai
dengan rumus dibawah ini:
34
∑
∑
Dengan kriteria nilai: 20-49% = sangat baik
50-69% = Baik
70-89% = Cukup baik
90-100 = Kurang
b. Soal Tes Tertulis
Soal test yang diberikan adalah soal test tertulis yang berbentuk
uraian,isian dan pilihan ganda digunakan untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa dalam pembelajaran. Test ini diberikan setelah
pembelajaran.
Tabel 3. 1
Kisi-kisi Soal Tes Tertulis Siklus I dan Siklus II
Indikator Nomor Soal
Siklus I
Siswa membaca dua teks bertema
sama dan dapat menjelaskan isi
dari teks bacaan
1, 2, 3, 4, 5, 11, 12
Siswa membuat pertanyaan
mengenai bacaan dan membuat
perbandingan antara dua bacaan
6, 7, 8, 9, 10, 13, 14, 15
Siklus II
Siswa membaca dua teks bertema
sama dan dapat menjelaskan isi
dari teks bacaan (bacaan berbeda
dengan siklus 1)
1, 2, 5, 6, 8, 13, 14, 15
Siswa mebuat pertanyaan
mengenai bacaan dan membuat
perbandingan antara dua bacaan
(bacaan berbeda dengan siklus 1)
3, 4, 7, 9, 10, 11, 12
35
3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Tes
Sebelum dibagikan kepada peserta didik, terlebih dahulu soal evaluasi
tertulis diuji coba sehingga diperoleh butir soal yang valid. Validitas
menunjukkan sejauhmana alat ukur itu mengukur apa yang ingin diukur.
Adapun reliabilitas menunjukkan sejauhmana hasil pengukuran relative
konsisten jika dikenakan pada suatu objek, Sutrisno Hadi (Sugiyono, 2009:
351). Instrument dikatakan valid artinya instrument tersebut dapat digunakan
untuk mengukur apa yang hendak diukur. Tingkat validitas suatu instrument
dapat diketahui dengan cara mengkorelasikan setiap skor pada butir
instrument dengan total skor setelah dikurangi skor butirnya sendiri (corrected
item to total correlation).
r < 0,20 : Tidak ada validitas
0,20 ≤ r < 0,40 : Validitas rendah
0,40≤ r < 0,60 : Validitas sedang
0,60≤ r <0,80 : Validitas tinggi
0,80≤ r < 1,00 : Validitas sempurna
Untuk menguji reliabilitas instrument dilakukan analisis factorial
dengan konstruk satu faktor untuk setiap perangkat dengan merujuk teori
koefisien reliabilitas alpha dari Cronbach (Azwar, 2000). Kriteria untuk
menentukan tingkat reliabilitas instrument digunakan pedoman yang
dikemukakan oleh George dan Mallery (1995) sebagai berikut :
a ≤ 0,7 :Tidak dapat diterima
0,7 < a ≤ 0,8 : Dapat diterima
0,8 < a ≤ 0,9 : Reliabilitas bagus
a > 0,9 : Reliabilitas memuaskan
Uji validitas dilakukan oleh bantuan SPSS 16 for windows. Analisis
validitas dan reabilitas menggunakan SPSS 16 for windows dilakukan dengan
urutan langkah:
1) Membuka program
2) Memasukan data
36
3) Mengolah data
Untuk menganalisi data dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Klik menu Analyze dalam toolbar, pilih menu Scale kemudian klik
Reliability Analysis
b) Muncul kotak dialog Reliability Analysis
c) Masukan semua variabel ke dalam kotak items yang ada di sebelah
kanan.
d) Pada bagian Model, biarkan pilihan pada Alpha
e) Klik tombol Statistics, hingga pada layar muncul kotak dialog
Reliability Analysis : Statistics
Pengisian kotak dialog: pada bagian Descriptive for, pilih Scale if
item delected. Abaikan yang lain, dan tekan tombol Continue untuk
kembali ke kotak dialog sebelumnya.
f) Tekan OK
4) Menganalisi Output
Untuk mengetahui besarnya indeks korelasi antara skor butir dengan
skor total dapat dilihat pada output Item Total Statistics pada kolom
Corrected Item Total Correlation.
Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap soal tertulis
siklus I dan siklus II pada tanggal 5 Februari 2014 dan 8 Februari 2014
diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 3. 2
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Tes Tertulis Siklus I dan Siklus II
Indikator Nomor Soal Soal yang valid
Siklus I
Siswa membaca dua teks
bertema sama dan dapat
menjelaskan isi dari teks bacaan
1, 2, 3, 4, 5, 11, 12 2, 4, 11, 12
Siswa mebuat pertanyaan
mengenai bacaan dan membuat
perbandingan antara dua bacaan
6, 7, 8, 9, 10, 13, 14,
15 6, 7, 9, 14
37
Siklus II
Siswa membaca dua teks
bertema sama dan dapat
menjelaskan isi dari teks bacaan
(bacaan berbeda dengan siklus
1)
1, 2, 5, 6, 8, 13, 14,
15 1, 5, 13, 15
Siswa mebuat pertanyaan
mengenai bacaan dan membuat
perbandingan antara dua bacaan
(bacaan berbeda dengan siklus
1)
3, 4, 7, 9, 10, 11, 12 4, 7, 10, 12
3.7 Tingkat Kesukaran Soal
Tingkat kesukaran soal evaluasi di siklus I dan siklus II berbeda.
Berikut peneliti sajikan tabel tingkat kesukaran soal evaluasi siklus I dan
siklus II.
Tabel 3. 3
Tingkat Kesukaran Tes Tertulis Siklus I dan Siklus II
siklus I
Tingkat Kesukaran No. Soal Jumlah Persentase
Mudah 1, 2, 8 2 25%
Sedang 3, 7 3 37,5%
Sulit 4, 5, 6 3 37,5%
siklus II
Tingkat Kesukaran No. Soal Jumlah Persentase
Mudah 2, 7 2 25%
Sedang 1, 5, 6 3 37,5%
Sulit 3, 4, 8 3 37,5%
38
3.8 Indikator Keberhasilan
Dengan melihat latar belakang permasalahan dan untuk meningkatkan
yang ada, peningkatan pemahaman belajar siswa, maka dipergunakan
indikator sebagai berikut:
1. ≥70% dari jumlah keseluruhan kegiatan SQ3R telah diterapkan oleh guru
minimal dengan kategori baik.
2. Ketuntasan belajar siswa, peneliti memberi target 100% dari jumlah siswa
memperoleh nilai di atas 70.
3.9 Teknik Analisis Data
Arikunto (2009, hal. 236) menjelaskan bahwa yang dimaksudkan
dengan analisis data adalah pengolahan data yang diperoleh dengan
menggunakan rumus-rumus atau aturan-aturan yang ada sesuai dengan
pendekatan penelitian atau desain yang diambil. Terkait dengan hal itu maka
diperlukan adanya teknik analisis data. Teknik data yang digunakan adalah
kuantitatif dan kualitatif.
1) Teknik Kuantitatif
teknik kuantitatif digunakan untuk menganalisis pencapaian prestasi
belajar siswa. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif untuk setiap
siklusnya.
Poerwanti (2008, hal. 6-15), penskoran tanpa koreksi dinyatakan
dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
B : banyaknya butir soal yang dijawab benar (dalam bentuk pilihan
ganda) atau jumlah skor jawaban benar pada tiap butir/item soal
pada tes bentuk penguraian
Skor = N =
x 100 (skala 0 - 100)
39
St : banyaknya butir soal
Aqib (2010, hal. 40) menyatakan bahwa untuk mencari nilai rata-rata
satu kelas, yaitu dengan rumus sebagai berikut :
∑
∑
Keterangan :
x : Nilai rata-rata
∑X : Jumlah semua nilai siswa
∑N : Jumlah siswa
Hasil perhitungan direfleksikan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) belajar baru yang telah penulis tetapkan sebagai indikator
keberhasilan penelitian. Berdasarkan KKM yang telah ditetapkan hasil
belajar siswa dapat dikualifikasikan ke dalam dua kategori yaitu tuntas dan
tidak tuntas sebagai berikut:
Tabel 3. 4
Kriteria Ketuntasan Minimal Belajar
Kriteria ketuntasan Kualifikasi
≥ 70 Tuntas
< 70 Tidak Tuntas
(KKM baru mata pelajaran Bahasa Indonesia SD Kebowan 01)
Aqib (2010, hal. 41) mengatakan bahwa untuk menghitung persentase
ketuntasan belajar, digunakan rumus sebagai berikut:
∑
∑
40
Hasil perhitungan kemudian dianalisis dengan Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) belajar siswa SD Kebowan 01 dengan KKM klasikal dan
KKM individu adalah sebagai berikut:
Tabel 3. 5
Tabel Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa dalam Persen (%)
Kriteria Ketuntasan
Klasikal
Kriteria Ketuntasan
Individu
Tingkat Keberhasilan
Pembelajaran
71% –100% > 70 Tuntas
0% – 70% < 70 Tidak Tuntas
(Ketuntasan klasikal mata pelajaran Bahasa Indonesia
SD Negeri Kebowan 01)
2) Teknik Kualitatif
Teknik kualitatif digunakan untuk menggambarkan aktivitas guru
dalam mengajar dan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran. Teknik
ini dilakukan dengan menganalisis lembar observasi aktivitas guru dan
siswa.
Rumus yang digunakan untuk mencari persentase aktivitas siswa
dengan cara jumlah skor yang diperoleh dalam observasi dibagi jumlah
skor aspek yang diamati (maksimal) dikalikan seratus persen (Poerwanti,
Endang, & dkk, 2008, hal. 6.9) .
Rumus:
Menurut Aqib, Zainal, & dkk (2010, hal. 161) hasil perolehan nilai
aktivitas siswa dikonsultasikan dengan tabel deskriptif persentase sebagai
berikut:
Persentase Aktivitas Siswa=
X 100%
41
Tabel 3. 6
Tabel Kriteria Tingkat Aktivitas Siswa dalam Persen(%)
Pencapaian
Tujuan
Pembelajaran
Kualifikasi
Tingkat Keberhasilan
Aktivitas Siswa dalam
Pembelajaran
85-100% Sangat Baik (SB) Berhasil
65-84% Baik (B) Berhasil
55-64% Cukup (C) Tidak Berhasil
0-54% Kurang (K) Tidak Berhasil
Sedangkan rumus yang digunakan untuk mencari persentase
aktivitas guru dengan cara jumlah skor yang diperoleh dalam observasi
dibagi jumlah skor aspek yang diamati (maksimal) dikalikan seratus
persen (Poerwanti, Endang, & dkk, 2008, hal. 6.9).
Rumus:
Menurut Aqib, Zainal, & dkk (2010, hal. 161) Hasil perolehan nilai
aktivitas guru dikonsultasikan dengan tabel deskriptif persentase sebagai
berikut:
Tabel 3. 7
Tabel Kriteria Tingkat Aktivitas Guru dalam Persen(%)
Pencapaian
Tujuan
Pembelajaran
Kualifikasi
Tingkat Keberhasilan
Aktivitas Guru dalam
Pembelajaran
85-100% Sangat Baik (SB) Berhasil
65-84% Baik (B) Berhasil
Persentase Aktivitas Guru=
X 100%
42
55-64% Cukup (C) Tidak Berhasil
0-54% Kurang (K) Tidak Berhasil
Recommended