View
1
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
21
BAB III
PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK DI STUDIO GIRI
3.1. Kedudukan dan Koordinasi
1. Kedudukan
Peran penulis pada perusahaan Studio Giri adalah sebagai intern arsitek.
Tugas utama penulis ialah membantu principal architect serta junior desainer
dalam beberapa proyek. Ruang lingkup kerja penulis berkaitan dengan pembuatan
program ruang, layout ruang serta membuat gambar denah-tampak-potongan.
Selain itu, penulis juga memiliki peran dalam membuat pengembangan desain,
membuat gambar MEP (Mechanical, Electrical serta Plumbing) dan membuat
gambar detail. Penulis juga melakukan pengukuran pada objek yang akan
dikerjakan serta melakukan pengawasan terhadap salah satu proyek yang sedang
dalam tahap pembangunan. Selama periode kerja praktik, membuat gambar 3D
serta membuat layout ruang dalam adalah hal yang paling dominan untuk dilakukan
di Studio Giri.
2. Koordinasi
Proses kerja praktik yang dilakukan penulis diawasi secara langsung oleh
pricncipal architect dan desainer junior Studio Giri. Pemberian tugas kepada
penulis dilakukan oleh principal architect dan desainer junior. Berikut alur
koordinasi di Studio Giri:
Bagan 3.1. Alur Koordinasi
Klien Principal
Architect
Desainer
Junior
Mahasiswa
Kerja Praktik
22
3.2. Tugas yang Dilakukan
Terdapat 7 proyek yang dikerjakan selama periode kerja praktik di Studio
Giri, yaitu proposal desain Mushola Al-Munawwaroh, VN- House, Mrs E House,
Jimmy House, Abie House, Surabaya House dan Ciamis House.
Tabel 3.1. Detail Pekerjaan Yang Dilakukan Selama Kerja Praktik
No. Minggu Proyek Keterangan
1 1 Mushola Al- Munawwaroh Pengembangan desain (Mushola Al-
Munawwaroh).
2 2 VN house Remodelling rumah (VN house).
3 3 Mushola Al- Munawwaroh Pengembangan alternatif desain
(Mushola Al- Munawwaroh).
4 4 Mushola Al-Munawwaroh
& VN house
Pengembangan desain fasad
(Mushola Al-Munawwaroh)
pengembangan desain lantai 2 (VN
house).
5 5 VN house Gambar S-build
kunjungan lapangan (VN house).
6 6 VN house. Meeting dengan klien
desain lantai 2
kunjungan lapangan (VN house).
7 7 VN house. Meeting dengan klien
revisi desain lantai 2
kunjungan lapangan (VN house).
8 8 VN house. Pembuatan gambar MEP VN house,
Opsi desain lantai 2
Desain fasad bangunan
kunjungan lapangan (VN house).
9 9 Mrs E, Jimmy house & VN
house.
Membuat layout ruang(Jimmy
house)
Remodelling eksisting (Mrs E)
kunjungan Lapangan (VN house).
10 10 Mrs E, Jimmy house, Abie
house & VN house
Meeting dengan klien & layout
ruang(Jimmy house)
layout ruang & survei eksisting
(Mrs E)
gambar IMB (Abie house)
kunjungan lapangan (VN house).
11 11 Jimmy house & Abie house Revisi desain layout ruang (Jimmy
house)
Revisi gambar IMB (Abie house)
23
12 12 Jimmy house & VN house. Revisi desain layout ruang (Jimmy
house)
kunjungan lapangan (VN house).
13 13 Jimmy house & VN house. Revisi desain layout ruang (Jimmy
house)
Kunjungan lapangan (VN house).
14 14 Jimmy house & VN house. Opsi layout level 2 (Jimmy house)
kunjungan lapangan (VN house)
15 15 Mrs E, Jimmy house & VN
house.
Modelling (Mrs E),
Gambar IMB (Jimmy house)
kunjungan lapangan (VN house)
16 16 Surabaya house & VN
house.
Program ruang (Surabaya house)
kunjungan lapangan (VN house)
17 17 Ciamis house, Surabaya
house & Jimmy house Detail Pintu-Jendela (Jimmy
house), Program ruang (Ciamis
house dan Surabaya house)
18 18 Ciamis House Modelling
3.3. Uraian Pelaksanaan Kerja Praktik
3.3.1. Proses Pelaksanaan
3.3.1.1 Mushola Al-Munawwaroh
Proyek ini adalah pengajuan proposal desain renovasi Mushola Al-
Munawwaroh yang terletak di Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten.
Proyek ini berada pada lahan seluas 100 m2. Pada bulan November tahun 2019,
tanah seluas 100 m2 telah diwaqafkan sebagai bagian dari perluasan Mushola
Al-Munawwaroh, sehingga luas lahan yang akan di desain berkisar 200 m2.
Pada tahap awal proyek, penulis diberikan briefing oleh principal
architect tentang kondisi site, kebutuhan ruang serta desain awal yang telah
dibuat oleh junior desainer terdahulu. Kebutuhan ruang pada mushola ini ialah
ruang kantor, ruang wudhu, toilet, gudang, ruang takmir dan ruang ibadah.
Berdasarkan hal tersebut, penulis melakukan pengembangan desain mushola
terkait dengan fasad bangunan dan layout ruang dalam.
24
Gambar 3.1 Render Mushola Al-Munawwaroh
Sumber: Dibuat oleh Penulis tahun 2020
Gambar 3.2 Render Tampak Kanan & Depan Mushola Al-Munawwaroh
Sumber: Dibuat oleh Penulis tahun 2020
Pada tahap pengembangan desain fasad bangunan, unsur yang
ditonjolkan ialah desain modern yang menghasilkan kesan clean. Oleh karena
itu, penulis menggunakan warna putih yang dominan untuk mencapai kesan
yang ingin ditampilkann tersebut. Selain itu, kisi-kisi pada bangunan ditujukan
sebagai jalur cahaya matahari untuk masuk ke dalam bangunan serta mereduksi
kalor yang dihasilkan oleh matahari tersebut.
25
Gambar 3.3 Layout Lantai 1 Mushhola Al-Munawwaroh
Sumber: Dibuat oleh Penulis tahun 2020
Gambar 3.4 Laout Lantai 2 Mushola Al-Munawwaroh
Sumber: Dibuat oleh Penulis tahun 2020
26
Lingkup kerja pada pembuatan layout ruang dalam berkaitan dengan
kebutuhan ruang bangunan, seperti mengakomodasi kapasitas jemaah mushola
yang meningkat dari 40 jemaah menjadi 100 jemaah. Selain itu, pembuatan
layout ruang dalam difokuskan pada ruang wudhu, kantor, ruang ibadah serta
tangga yang digunakan sebagai akses menuju lantai 2 bangunan.
3.3.1.2 VN House
VN House adalah proyek hunian untuk pasangan suami istri yang berada
di daerah Karawaci, Tangerang. Konsep pada bangunan ini adalah rumah
tumbuh yang nantinya akan dipersiapkan untuk pembangunan tahap kedua. Hal
tersebut, karena pemilik memiliki rencana untuk melakukan penambahan lantai
2 pada waktu yang akan datang.
Pada saat ini, proyek VN House sedang dalam tahap pembangunan lantai
1. Oleh karena itu, penulis mendapatkan tugas untuk membuat rencana desain
pada lantai 2 bangunan dan mengawasi proses pembangunan yang dilakukan
oleh Bapak Agus Masrie selaku kontraktor. Selain itu, pada proyek ini penulis
melakukan pengembangan desain pada fasad, membuat layout untuk lantai 2
bangunan serta membuat gambar MEP bangunan. Pada saat bersamaan, penulis
juga melakukan peninjaun 1 minggu sekali dalam proses pembangunan VN
House untuk membuat S-built drawing.
Pada gambar 3.5 adalah kondisi pada sisi depan VN house yang telah
diimplementasikan berdasarkan rencana pembangunan tahap kedua. Sedangkan
pada gambar 3.6 merupakan rencana denah level 1 dan level 2 yang telah
disesuaikan berdasarkan kondisi saat ini. Selain itu, penulis juga membuat
Gambar MEP pada perencanaan level 1 dan level 2.
27
Gambar 3.5 Sisi Depan VN House
Sumber: Dibuat oleh Penulis tahun 2020
Gambar 3.6 Denah Level 1 & 2 VN House
Sumber: Dibuat oleh Penulis tahun 2020
Pada proyek ini penulis memiliki kesempatan untuk berinteraksi
langsung dengan klien terkait dengan kebutuhan serta keinginan klien dalam
mewujudkan huniannya dan berkoordinasi dengan kontraktor. Selain itu, setiap
satu minggu sekali, penulis memiliki kesempatan untuk mengawasi serta
mengamati proses pembangunan hunian (lihat gambar 3.7). Salah satu proses
28
pembangunan VN House ialah pemasangan bouwplank, pemasangan bata
ringal, memberikan acian, proses pengecoran hingga pemasangan instalasi
elektrikal dan plumbing.
Gambar 3.7 Proses Pembangunan VN House
Sumber: Dibuat oleh Penulis tahun 2020
3.3.1.3 Mrs E House
Proyek ini merupakan proyek renovasi bangunan dan berada di Jalan
Kucica, Bintaro Sektor 9 No 1, Kota Tangerang Selatan. PIC (Person In
Charge) pada proyek ini adalah Yohannes Manunggaling selaku desainer
junior. Proyek ini diawali dengan melakukan pengukuran eksisting bangunan
yang akan direnovasi. Pengukuran tersebut terkait dengan luas antar ruang,
jarak floor to floor dan jarak floor to ceiling.
29
Gambar 3.8 Kondisi Eksisting Level 1 & 2 Mrs E House
Sumber: Dibuat oleh Penulis tahun 2020
Setelah melakukan pengukuran kondisi eksisting, penulis diberikan
tugas untuk membuat gambar kerja eksisting bangunan sebagai langkah awal
sebelum memasuki tahap pengembangan desain (lihat gambar 3.8). Selain itu,
penulis melakukan remodeling 3D desain yang telah dibuat oleh desainer junior
yang dapat dilihat pada gambar 3.9.
Gambar 3.9 Modelling 3D Mrs E House
Sumber: Dibuat oleh Penulis tahun 2020
30
3.3.1.4 Jimmy House
Pada proyek ini adalah proyek pembangunan rumah yang berada di
daerah Cluster Alden, Banjar Wijaya, Tangerang. Lokasi pembangunan yang
berada di lingkungan cluster membuat perancang memerlukan beberapa
penyesuain terkait desain fasad bangunan. Luas area pembangunan berkisar
184 m2 yang berukuran 11,5 x 16 meter.
Gambar 3.10 Sisi Depan Jimmy House
Sumber: Dibuat oleh Penulis tahun 2020
Proyek ini diawali dengan pemberian program ruang serta kebutuhan
yang telah dibuat oleh klien. Berdasarkan hal tersebut, telah disepakati tentang
pendekatan konsep modern yang dominan pada bangunan serta penambahan
unsur alami. Konsep tersebut diwujudkan dengan menghilangkan elemen yang
bersifat dekoratif serta ornamen dan lebih mengekplorasi tentang material yang
apa adanya. Selain itu, unsur alami pada bangunan dengan menghadirkan
kedekatan dengan ruang luar berupa memperbanyak bukaan, penggunaan yang
besar serta penambahan inner court pada bangunan.
Pada gambar 3.11 dan 3.12 merupakan gambar detail pintu-jendela dan
izin mendirikan bangunan atau yang lebih dikenal dengan nama IMB yang akan
digunakan pada bangunan. Kedua gambar tersebut dibuat oleh penulis sebagai
31
bagian dari tugas yang langsung diberikan oleh Principal Architect Studio Giri.
Gambar 3.11 Detail Pintu& Jendela Jimmy House
Sumber: Dibuat oleh Penulis tahun 2020
Gambar 3.12 Gambar IMB Jimmy House
Sumber: Dibuat oleh Penulis tahun 2020
32
3.3.1.5 Abie House
Abie house adalah proyek hunian yang telah terbangun dan berada di
Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan. Pada
proyek ini tugas penulis hanya membuat gambar izin mendirikan bangunan
yang dapat dilihat pada gambar 3.13. Gambar izin mendirikan bangunan ini
dibuat berdasarkan modelling 3D yang telah ada dan diberikan oleh Principal
Architect. Gambar izin mendirikan bangunan ini meliputi, gambar denah level
1-2, gambar potongan melintang-memanjang, tampak depan-samping, instalasi
pengolahan air limbah dan peta situasi.
Gambar 3.13 IMB Abie House
Sumber: Dibuat oleh Penulis tahun 2020
3.3.1.6 Surabaya House
Proyek ini adalah proyek pembangunan hunian kerabat dari Principal
Architect Studio Giri yang berada di Surabaya. Proyek pembangunan ini berada
di area seluas 300 m2 yang berukuran 12 x 25 m dan memanjang ke belakang.
33
Pada proyek ini briefing terkait kebutuhan ruang serta konsep awal diberikan
secara langsung oleh Bapak Girindra Sukma Legawa selaku Principal Architect
di Studio Giri.
Kebutuhan ruang pada proyek terdiri dari carport, garasi, kantor, ruang
tidur utama, ruang tidur, ruang keluarga, ruang makan, dapur, ruang asisten
rumah tangga dan area servis. Penulis diberi tugas untuk membuat program
ruang serta merealisasikan program ruang tersebut menjadi layout bangunan.
Pada gambar 3.14, penulis membagi 4 zonasi yang ruang berdasarkan
karakternya, 3 diantaranya terdiri dari semi publik, semi privat dan privat.
Sedangkan 1 zonasi lain berfungsi sebagai area servis penghuni bangunan.
Pembagian zonasi ini bertujuan agar mempermudah dalam proses layouting
ruangan yang ada pada gambar 3.15.
Gambar 3.14 Program Ruang Surabaya House
Sumber: Dibuat oleh Penulis tahun 2020
34
Gambar 3.15 Implementasi Program Ruang Surabaya House
Sumber: Dibuat oleh Penulis tahun 2020
Gambar 3.16 Proses Gubahan Massa Surabaya House
Sumber: Dibuat oleh Penulis tahun 2020
Pada gambar 3.15 terdapat 3 zonasi dominan yang menjadi landasan
dalam eksplorasi gubahan massa. Zonasi tersebut ialah kantor pada sisi depan
35
kanan, garasi-ruang asisten rumah tangga di sisi depan kiri serta area komunal
di sisi belakang bangunan. Setelah melakukan layouting ruang dalam, penulis
melakukan proses eksplorasi massa pada gambar 3.16. Eksplorasi massa
diawali dengan penegasan massa bangunan berdasarkan zonasi fungsi yang
telah ada. Kemudian, eksplorasi massa bangunan menggunakan elemen bukaan
serta bidang horizontal atas seperti atap dan terus berkembang hingga
menghasilkan suatu perancangan yang optimal sesuai keinginan klien.
3.3.1.7 Ciamis House
Proyek ini adalah pembangunan hunian 2 lantai yang berada di Ciamis,
Jawa Barat. Klien pada proyek ini adalah rekan kerja dari Principal Architect,
yaitu Bapak Abie Abdillah. Konsep yang ingin dihadirkan pada proses
perencanaan serta pembangunan pada proyek ini ialah rumah tumbuh. Hal ini
terjadi karena adanya keinginan klien untuk membangun rumahnya secara
bertahap. Luas area pada bangunan berkisar 402,5 m2 yang berukuran 17,5 x
23 m. Selain itu, salah satu keinginan klien yang menonjol ialah adanya sistem
sirkulasi udara alami serta pencahayaan yang optimal pada setiap sisi bangunan.
Pada proyek ini penulis membuat program ruang serta layout ruang di
gambar 3.17. Program ruang diawali dengan menempatkan peran taman
sebagai “view of interest” pada bangunan serta langkah dalam mewujudkan
sistem pencahayaan dan udara yang optimal. Pada perancangan program ruang,
penulis memposisikan taman untuk memiliki hubungan yang kuat dengan
ruang-ruang utama, seperti ruang keluarga, ruang tidur utama, ruang tidur anak,
ruang makan serta mushola pada bangunan. Hal ini bertujuan agar taman dapat
berfungsi dalam menghadirkan pengalaman ruang pada bangunan.
Selanjutnya, ruang-ruang pendukung hadir untuk mengisi kebutuhan ruang dari
klien. Berdasarkan program ruang yang telah dibuat, penulis
mengaplikasikannya menjadi suatu layout ruang dalam pada gambar 3.18 dan
3.19.
36
Gambar 3.17 Program Ruang Ciamis House
Sumber: Dibuat oleh Penulis tahun 2020
Gambar 3.18 Rencana Denah Level 1 Ciamis House
Sumber: Dibuat oleh Penulis tahun 2020
37
Gambar 3.19 Rencana Denah Level 2 Ciamis House
Sumber: Dibuat oleh Penulis tahun 2020
3.3.2. Kendala yang Ditemukan
Kendala awal yang dialami penulis adalah kurangnya wawasan serta
pemahaman yang mendalam terkait dengan pengolahan massa bangunan serta
jenis-jenis penggunaan material yang diguakan pada setiap perancangan hunian
rumah tinggal. Hal ini terjadi karena pada saat perkuliahan, penulis belum memliki
kesempatan untuk mengeksplorasi lebih jauh tentang keduanya, khususnya
terhadap penguasaan material. Berdasarkan hal tersebut, terdapat kondisi-kondisi
di lapangan yang dapat menghambat penggunaan material terkait karena faktor
biaya, tidak tersedianya material dan lainnya.
3.3.3. Solusi Atas Kendala yang Ditemukan
Solusi dalam menghadapi kendala yang dihadapi adalah mencari informasi
serta literatur terkait dan mengimplementasikannya pada perancangan yang akan
berjalan melalui proses asistensi terhadap desainer junior maupun principal
architect di Studio Giri. Hal ini bertujuan untuk menguji pemahaman penulis
tentang pemahaman pengolahan massa bangunan seta penguasaan material dalam
Recommended