View
241
Download
1
Category
Preview:
Citation preview
35
BAB III
PRAKTEK PERDUKUNAN
DALAM PENGOBATAN ALTERNATIF
PADEPOKAN SEMAR MESEM 1979-2015
A. Media dan Proses yang Digunakan dalam Pengobatan
Dukun dalam mengobati pasien biasanya melakukan sesuatu yang
menjadi ciri khas. Ciri tersebut diantaranya adalah menanyakan nama pasien,
menanyakan nama ibu pasien, mengambil benda-benda yang tidak wajar secara
gaib dari tubuh pasien, meminta tumbal hewan dengan ciri khusus yang nantinya
akan disembelih dan dibuang disuatu tempat, mengucapkan mantra, menuliskan
angka atau huruf pada selembar kertas untuk diminum atau disimpan pasien, dan
memberikan jimat berupa benda-benda tertentu yang harus dikubur ditanah atau
halaman rumah pasien.1
Secara umum cara kerja dukun sama seperti dokter yakni melakukan
pengobatan dengan dua tahap. Tahap pertama yaitu diagnosis dengan
menggunakan proses petungan yaitu menghitung tanggal lahir pasien dan tanggal
dimana pasien jatuh sakit, sehingga ditemukan satu angka yang berkaitan dengan
suatu bentuk pengobatan. Tahap kedua yaitu menerapkan metode pengobatan
pasien itu sendiri. Pengobatan tersebut dapat berupa mantra, jimat atau yang
lainnya 2
1Rizem aizid., Islam Abangan dan Kehidupannya, (Yogyakarta: DIPTA,
2015), hlm. 213
2Clifford Geertz., Abangan, Santri, Priyayi dalam Masyarakat Jawa,
(Jakarta: Dunia Pustaka Jaya, 1983), hlm. 127.
36
Sumardi sebelum menerapkan metode pengobatan juga melakukan tanya
jawab kepada saudara gaib sedulur papat limo pancer pasien guna mengetahui
penyakit apa yang diderita, penyebab penyakit yang diderita dan media apa yang
digunakan untuk menyembuhkan. Di Padepokan Semar Mesem terdapat beberapa
media untuk menyembuhkan pasien diantaranya adalah Air Suci, Mantra, Sesajen
dan Jimat.3
1. Air Suci
Air suci atau yang biasa disebut Tirto Wening Tetesing Bumi merupakan
media yang digunakan Sumardi untuk pengobatan, berasal dari tetesan air
bebatuan atau tebing Goa Keruk, Desa Tempuran, Kecamatan Iromoko,
Kabupaten Wonogiri, sebuah tempat yang sering didatangi Sumardi untuk bertapa
dan berserah diri kepada Tuhan yang dipercaya dapat digunakan sebagai sarana
untuk penyembuhan segala macam penyakit, menambah kejantanan, menambah
kecantikan dan awet muda. Dalam prakteknya air tersebut disimpan didalam
gentong yang terbuat dari tanah liat dan apabila ada pasien datang untuk berobat
maka setelah dimantrai, air tersebut diberikan kepada pasien untuk diminum atau
dibawa pulang.4
3Wawancara dengan Sumardi, 7 Maret 2016
4Kampoeng Joglo, Dreams Of Java., Vol XI Mei-Juni 2008
37
Gambar 2
Gentong yang berisi air suci tirto wening tetesing bumi
Foto: Koleksi pribadi penulis.
2. Mantra
Menurut definisi umum mantra berasal dari bahasa Sanskerta “mantra”
atau “manir” yang mengarah pada kata-kata dalam kitab suci agama Hindu.
Sedangkan dalam masyarakat melayu dikenal sebagai jampi, serapah, atau seru
sejenis pengucapan yang terdengar seperti puisi yang mengandung unsur sihir dan
ditujukan untuk memenuhi keinginan pengucap sehingga dapat disimpulkan
bahwa mantra adalah ayat yang dibaca untuk melakukan sihir secara ilmu
kebatinan seperti menundukan musuh, melemahkan musuh atau memikat wanita.5
Mantra bukanlah doa, namun merupakan sejenis senjata yang berwujud
kata-kata atau kalimat sebagai bentuk tekhnologi spiritual tingkat tinggi hasil
karya leluhur. Secara garis besar mantra dibedakan menjadi dua yaitu mantra
khusus menurut fungsinya dan mantra khusus menurut sifatnya. Mantra khusus
menurut fungsinya adalah mantra yang digunakan untuk keperluan tertentu
seperti menaklukan musuh di medan perang atau sebagai media penyembuhan.
Kemudian mantra khusus menurut sifatnya dibedakan lagi menjadi dua yaitu yang
5Petir Abimanyu., Mistik Kejawen Menguak Rahasia Hidup Orang Jawa,
(Yogyakarta: Palapa, 2014), hlm. 54.
38
pertama adalah mantra yang hanya dapat digunakan untuk hal-hal yang sifatnya
baik, biasanya digunakan di lingkungan Keraton sebagai salah satu tradisi turun-
temurun. Kedua adalah mantra yang bersifat umum yang dapat digunakan untuk
acara atau keperluan apa saja namun sering disalah gunakan untuk hal-hal yang
sifatnya jahat seperti mencelakai orang, dan dalam penggunaannya mantra ini
memiliki konsekuensi yaitu mendapat karma atau hukuman dari Tuhan.6
Sumardi mengobati pasien menggunakan mantra-mantra, yang dipercaya
dapat menyembuhkan dan membantu pasien. Oleh Sumardi mantra dibagi
menjadi tiga yaitu mantra untuk menghilangkan sawan pada anak, mantra untuk
mengusir roh jahat dari suatu tempat, dan mantra untuk pengasihan.7
a. Mantra untuk menghilangkan sawan
Sawan adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh gangguan makhluk
halus, biasanya dialami oleh anak-anak usia bawah lima tahun (balita) yang
dianggap sangat lemah dan rentan. Tanda seseorang terkena sawan adalah rewel,
demam, susah makan, dan susah tidur secara terus-menerus. Tidak sedikit orang
tua yang percaya bahwa sakit yang diderita anaknya disebabkan oleh sawan yang
menempel pada si anak ketika anak tersebut bermain atau lewat ditempat yang
wingit pada jam tertentu. Untuk menyembuhkan penyakit ini biasanya Sumardi
membaca mantra dan meniup air suci sebanyak tiga kali, sebagian air tersebut
6Ibid.,
7Wawancara dengan Sumardi, 25 Agustus 2016.
39
diusapkan ke ubun-ubun dan tengkuk pasien kemudian sisanya diminumkan
kepada pasien.8 Mantra untuk menghilangkan sawan tersebut berisi:
Allahuakbar
Allahuakbar
Allahuakbar
Niat Ingsun nyuwuk Jabang bayine bocah (Nama Lengkap pasien yang
terkena sawan)
Ula Uli Ula Uli enek e turuk karo peli.
Unak Unuk Unak Unuk enek e peli karo turuk
Sawan Etan balio Ngetan
Sawan Kidul balio Ngidul
Sawan Kulon balio Ngulon
Sawan ko Lor balio Ngalor.9
b. Mantra untuk mengusir jin
Masyarakat Jawa mempercayai bahwa terdapat dewa-dewa tertentu yang
menguasai bagian-bagian dari alam semesta. Beberapa orang meyakini bahwa ada
makhluk-makhluk halus jelmaan nenek moyang yang sudah mati, dapat hidup
dengan keluarganya seperti sebelum meninggal. Selain itu mereka juga percaya
bahwa di dunia terdapat roh-roh seperti setan, hantu, dan raksasa yang bertugas
untuk menjaga tempat-tempat tertentu.10
Manusia hidup di dunia berdampingan dengan makhluk-makhluk halus
lainnya, diantaranya adalah wewe, setan perempuan yang rupanya jelek sekali.
Kuntilanak, setan perempuan yang cantik senang menampakkan diri di jalan-jalan
sepi di malam hari dalam keadaan telanjang bulat untuk mencari mangsanya pria-
8Wawancara dengan Sumardi, 25 Agustus 2016.
9Wawancara dengan Sumardi, 25 Agustus 2016.
10
Brotosari Laksono, Perubahan Peranan Dukun atau Wong Tuwa dalam
Masyarakat Desa Ringin Putih Tahun 1980-1990, (Surakarta: Skripsi Fakultas
Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret, 2000)., hlm. 60
40
pria yang berjalan sendirian. Sundel bolong, setan perempuan cantik dengan
punggung yang berlubang. Tuyul, setan yang menyerupai anak kecil biasanya
digunakan sebagai pesugihan untuk mencuri uang. Setan gundul pringis, setan
yang berwujud kepala yang gundul dan merngis dan masih banyak yang lainnya
seperti jerangkong thethekan, wedon, kemamang atau banas pati, dan lampor.11
Makhluk-makhluk tersebut dipercaya menghuni suatu tempat, rumah
kosong, tanah kosong, pohon, danau, waduk, bahkan rumah yang berpenghuni
sekalipun. Biasanya makhluk tersebut senang mengganggu atau jahil kepada
manusia sehingga membuat manusia tersebut merasa tidak nyaman dan meminta
bantuan dukun untuk mengusir makhluk halus tersebut. Untuk mengusir jin, setan
dan sejenisnya biasanya Sumardi membacakan mantra pengusir jin seraya
membakar empat dupa yang diletakkan disetiap bagian sudut rumah.12
Berikut
adalah mantra pengusir jin dari suatu tempat:
Hei Jin Setan Peri Perahyangan
Ngilu-ilu Banas Pati
Emplek-emplek Balung Ketepu
Wedon Pocongan Jrangkong
Wewe Kuthih Tuyul Slemet Raja Gendruwo sak krandamu kabeh
Iki tak bakarke sing diarani sekul pethak gondo arum gonen sangu
sumingkir saka kene
Iki ora patut mbok nggoni .patut e dienggoni Jalma manungso.13
11
Ibid.
12
Wawancara dengan Sumardi, 25 Agustus 2016.
13
Wawancara dengan Sumardi, 25 Agustus 2016.
41
c. Mantra untuk Pengasihan
Pengasihan berasal dari kata asih yang berarti suka, simpati dan cinta.
Pengasihan merupakan suatu ilmu kebatinan yang digunakan sebagai alternatif
terakhir jika seseorang mempunyai kehendak yang terhalang atau tertolak
cintanya. Orang yang semula biasa saja akan menjadi tertarik, suka dan cinta
kepada orang yang mempunyai ilmu ini.14
Pada dasarnya pengasihan digunakan untuk membuka aura negatif
menjadi positif. Biasanya ilmu ini digunakan untuk mencari jodoh tetapi tidak
sedikit orang yang menggunakan sebagai peningkatan karier kerjanya.
Pengasihan dapat berupa jimat, susuk, dan amalan yang dianggap paling ampuh
karena dilakukan dengan ritual. Di Padepokan Semar Mesem pengasihan terbagi
menjadi dua yaitu pengasihan untuk tipu daya dan pengasihan untuk peningkatan
karier15
.
1). Pengasihan untuk tipu daya
Sesuai tingkatannya terdapat 3 mantra pengasihan untuk tipu daya antara
lain Pengasihan Bayu Cakra, Pengasihan Jaran Goyang dan Pengasihan Semar
Mesem.
a). Pengasihan Bayu Cakra.
Pengasihan Bayu Cakra merupakan pengasihan tingkat pertama
dilakukan dengan ritual puasa mutih tiga hari yang dilanjutkan dengan mandi
14
Gesta Bayuadhy., Tradisi-Tradisi Adiluhung Para Leluhur Jawa,
(Yogyakarta: DIPTA, 2015)., hlm. 181.
15
Wawancara dengan Sumardi, 25 Agustus 2016.
42
kembang telon pada tengah malam, kemudian orang yang melakukan ritual berdoa
diluar rumah menghadap kearah etan atau timur dengan mengucapkan mantra.16
Mantra tersebut adalah :
Sallalahu alaihi wasalam 3x
Bismillahirahmanirrahim
Niat ingsun mateg ajiku bayu cakra
Suaraku ginawa angin
Tak tamakke Jabang bayine (Nama lengkap orang yang akan dipikat)
Teko welas, Teko edep, Teko lerep, Welas asih marang aku si Jabang
bayiku, Si Jiwa Ragaku (Nama Lengkap sang pemikat/orang yang
melakukan pengasihan), saking kersane Allah
Allahuakbar 3x
Laillahailallah Muhammad Rasulullah
Gedrug bumi 3x.17
b). Pengasihan Jaran Goyang
Pengasihan Jaran Goyang merupakan pengasihan tingkat kedua
dilakukan dengan ritual puasa mutih tiga hari yang dilanjutkan dengan mandi
kembang telon pada tengah malam, kemudian orang yang melakukan ritual berdoa
diluar rumah menghadap kearah etan atau timur dengan mengucapkan mantra.18
Mantra tersebut adalah :
Sallalahu alaihi wasalam 3x
Bismillahirahmanirrahim
Niat ingsun matek ajiku si Jaran Goyang
Tak adusi ning tengah sendang
Ancik-ancikku watu gilang
Tak sangoni sodo lanang
Sodo lanang tak jaluk gawemu, tak jaluk katiyasanmu
Tak seblakke gunung jlumpruk, tak seblakke segara sat
Tak seblakke si Jabang Bayine (orang yang akan dikirim pengasihan)
16
Wawancara dengan Sumardi, 25 Agustus 2016.
17
Wawancara dengan Sumardi, 25 Agustus 2016.
18
Wawancara dengan Sumardi, 25 Agustus 2016.
43
Ojo pati-pati iso turu yen urung ketemu jabang bayine aku (orang yang
melakukan pengasihan)
Ojo pati-pati doyan mangan yen ora mangan karo aku, si jabang bayiku
(orang yang melakukan pengasihan)
Ojo pati-pati dolan yen ora dolan karo aku, si jabang bayiku (orang
yang melakukan pengasihan)
Ngalor, ngidul, ngetan, kulon golekono si jabang bayiku, si jiwa ragaku
(orang yang melakukan pengasihan) saking kersaning Allah
Allahuakbar 3x
Laillahailallah Muhammad Rasulullah
Gedrug bumi 3x.19
c). Pengasihan Semar Mesem
Pengasihan Semar Mesem merupakan pengasihan tingkat ketiga dan
dianggap paling tinggi, dilakukan dengan ritual puasa pati geni setiap selasa
kliwon dan puasa mutih selama tujuh hari dilanjutkan dengan mandi kembang
telon pada tengah malam, orang yang melakukan ritual berdoa diluar rumah
menghadap kearah etan atau timur dengan mengucapkan mantra.20
Mantra
tersebut adalah :
Sallalahu alaihi wasalam 3x
Bismillahirahmanirrahim
Niat ingsun matek ajiku si Semar Mesem
Mut-mutanku Inten
Cahyane manjing ono pilinganku kiwo lan tengen
Sing nyawang kegiwang-giwang
Opo meneh yen sing nyawang kang tumancep kumanthil ing sanubariku
Ya iku si jabang bayine (nama lengkap rang yang akan dikirim
pengasihan)
Teka welas teka asih marang aku si jabang bayiku (nama lengkap orang
yang mempunyai pengasihan), saking kersaning Allah
Allahuakbar 3x
Laillahailallah Muhammad Rasulullah
Gedrug bumi 3x.21
19
Wawancara dengan Sumardi, 25 Agustus 2016.
20
Wawancara dengan Sumardi, 25 Agustus 2016.
21
Wawancara dengan Sumardi, 25 Agustus 2016.
44
2). Pengasihan untuk Tujuan Bisnis
Pada era modern sebagian masyarakat percaya terhadap Pengasihan
dengan tujuan agar orang lain tertarik pada dirinya. Tertarik bukan hanya selalu
dikaitkan dalam hal mencari jodoh tetapi juga dalam karir atau bisnis sehingga
dapat maju dan mengalami kesuksesan. Di padepokan Semar Mesem terdapat
mantra pengasihan untuk tujuan bisnis yaitu mantra pengasihan sapu regel.22
a). Pengasihan Sapu Regel
Pengasihan ini merupakan pengasihan yang bertujuan untuk
meningkatkan kesuksesan dalam bisnis dilakukan dengan ritual puasa mutih tiga
hari yang dilanjutkan dengan mandi kembang telon pada tengah malam, kemudian
orang yang melakukan ritual berdoa diluar rumah menghadap kearah etan atau
timur dengan mengucapkan mantra.23
Mantra tersebut adalah :
Sallalahu alaihi wasalam 3x
Bismillahirahmanirrahim
Niat ingsun mateg ajiku Sapu Regel
Tak tamakke Jabang bayine wong sak buono
Podo welas podo asih marang aku si jabang bayiku (Nama lengkap
orang yang mempunyai pengasihan), saking kersaning Allah
Allahuakbar 3x
Laillahailallah Muhammad Rasulullah
Gedrug bumi 3x.24
Mantra yang dipakai Sumardi sebagian besar menggunakan doa-doa atau
ayat-ayat dalam agama Islam seperti Sallalahu alaihi wasalam,
Bismillahirahmanirrahim, Allahuakbar, dan Laillahailallah Muhammad
22
Wawancara dengan Sumardi, 25 Agustus 2016.
23
Wawancara dengan Sumardi, 25 Agustus 2016.
24
Wawancara dengan Sumardi, 25 Agustus 2016.
45
Rasulullah. Hal ini dikarenakan Sumardi memeluk agama Islam dan percaya
keberadaan Allah walaupun dirinya sering disebut sebagai dukun yang identik
dengan ilmu gaib dan dipercaya dapat membantu menyembuhkan orang.
3. Sesaji
Sesaji atau Sajen dalam mistik kejawen merupakan suatu bentuk
harmonisasi melalui jalan spiritual yang kreatif untuk menyelaraskan dan
menghubungkan antara daya aura magis manusia dengan seluruh ciptaan Tuhan
yang saling berdampingan didunia ini, khususnya kekuatan alam dan makhluk
gaib. Masyarakat Jawa secara turun-temurun masih menjunjung tinggi adat dan
tradisi para leluhur yang tidak dapat dipisahkan dengan adanya sesaji. Hal tersebut
tercermin dari perilaku sebagian masyarakat dalam kehidupan sehari-hari,
misalnya ketika melakukan kegiatan perayaan yang merupakan bentuk ucapan
rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa seperti Selametan, Sedekah Bumi,
Sedekah Laut, Hajatan, Pindah Rumah, Peringatan kematian seseorang, dan lain
sebagaianya.25
Penggunaan sesaji atau sesajen dalam pengobatan alternatif di Padepokan
Semar Mesem biasanya menggunakan media bunga karena dalam penggunaannya
sangat mudah didapatkan dan terjangkau oleh seluruh kalangan masyarakat yang
datang meminta bantuan kepada Sumardi.26
Bunga yang biasa dipakai dalam
perdukunan adalah kantil, kenanga, mawar merah dan mawar putih. Kantil berasal
25
Petir Abimanyu., Mistik Kejawen Menguak Rahasia Hidup Orang
Jawa, (Yogyakarta: Palapa, 2014), hlm. 55.
26
Ibid.
46
dari kata kanthi laku tansah kumantil mempunyai makna yang mendalam yaitu
dalam meraih sesuatu yang diinginkan maka seseorang harus berusaha
semaksimal mungkin diimbangi dengan doa, selain itu mempunyai makna kasih
sayang yang mendalam tiada akhir baik kepada seluruh makhluk, kepada orang
tua, teman, kekasih, dan para leluhurnya. Melati, berasal dari kata melat saka jero
ati yang berarti dalam melakukan perbuatan harus berdasarkan kehendak dan
harus melibatkan hati apabila bertindak harus sesuai ucapan, tidak hanya omong
kosong saja. Kenanga, berasal dari kata keneng-a atau angen-angene ben ndang
keno dengan menggunakan bunga ini diharapkan apa yang diinginkan akan segera
tercapai. Mawar melambangkan maneko warno sing olo ben dadi tawar (apapun
yang buruk dan mawar merah diumpamakan sebagai Ibu dimana jiwa raga
manusia itu berada. Sedangkan mawar putih diumpamakan sebagai Bapak yang
membuat roh manusia menjadi ada.27
Ritual kejawen biasanya menggunakan sesaji bunga seperti bunga tujuh
rupa, bunga telon, bunga liman, bunga piton, dan bunga setaman.28
Dari berbagai
macam bunga yang sudah disebutkan diatas bunga setaman dan bunga telonlah
yang biasanya digunakan Sumardi untuk melakukan ritual pengobatan. Bagi
Sumardi bunga setaman dengan bunga telon mempunyai fungsi yang berbeda-
beda.29
27
Petir Abimanyu., Loc.cit.
28
Ibid.
29
Wawancara dengan Sumardi, 25 Agustus 2016.
47
a. Bunga Setaman
Bunga setaman terdiri dari bunga mawar, bunga melati dan bunga
kenanga biasanya digunakan untuk ziarah kubur dan dipercaya dapat melindungi
diri dari segala sesuatu yang buruk seperti gangguan-gangguan makhluk halus
yang berada disekitar tempat tinggal. Dengan menyebarkan atau meletakan bunga
setaman yang sudah dimantrai disudut-sudut rumah maka dengan seijin Allah
maka rumah akan aman dari hal-hal yang tidak baik.30
b. Bunga Telon
Bunga telon terdiri dari bunga mawar, bunga melati, dan bunga kantil.
Secara etimologi telon berasal dari kata telu (tiga) dengan harapan dapat meraih
tiga kesempurnaan dan kemuliaan hidup yaitu Sugih Banda, sugih Ngelmu, Sugih
kuasa (Kaya harta, kaya ilmu dan Kaya posisi).31
Dalam pengobatan Alternatif di
Padepokan Semar Mesem, Sumardi menggunakan bunga ini untuk pengasihan
karena terdiri dari bunga kantil yang mempunyai makna kasih sayang yang
mendalam tiada akhir yanga dipercaya dapat membuat orang yang dituju dalam
pengasihan akan welas asih kepada orang yang mempunyai pengasihan tentu saja
dengan seijin Tuhan Yang Maha Kuasa.32
30
Wawancara dengan Sumardi, 25 Agustus 2016.
31
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Bunga_Telon diakses pada hari Sabtu
10 September 2016
32
Wawancara dengan Sumardi, 25 Agustus 2016.
48
Sumardi menggunakan bunga tersebut sebagai salah satu syarat dalam
mengobati pasien. Biasanya bunga tersebut didoakan dan dibungkus
menggunakan kertas atau kain berwarna putih yang kemudian disimpan didalam
dompet atau disebarkan disuatu tempat yang strategis demi kepentingan pasien
itu sendiri. Seperti disetiap sudut rumah atau ditempat berjualan.33
4. Ruwatan
Kehidupan manusia tidak pernah lepas dari berbagai elemen negatif,
mulai dari bencana, musibah sampai tenung. Semua itu adalah bala (kesialan atau
bahaya) yang harus ditolak atau dihancurkan agar tidak membahayakan jiwa
seseorang. Pada hakikatnya tolak bala merupakan upaya masyarakat Jawa untuk
memagari diri, keluarga, rumah, dan lingkungan yang lebih luas dari segala
bentuk bahaya yang dapat mencelakakan melalui doa-doa yang dipanjatkan
kepada Tuhan Yang Maha Esa.34
Untuk menolak bala yang menimpa diri
seseorang maka biasanya dilakukanlah ritual ruwatan.
Ruwatan adalah upacara tradisional masyarakat Jawa yang sudah ada
sejak zaman dahulu yang bertujuan untuk membersihkan diri dari segala Sukerta
dan bahaya. Ruwat berarti terlepas atau bebas yaitu terlepas dari nasib buruk yang
kemungkinan menimpa, Apabila, tidak diruwat maka nasib buruk akan menimpa
dirinya selama hidupnya.35
33
Wawancara dengan Sumardi, 25 Agustus 2016.
34
Gesta Bayuadhy., Op.cit., hlm. 92
35
Gesta Bayuadhy., op.cit., hlm. 104
49
Ruwatan dilakukan dengan melaksanakan suatu upacara adat yang
berlaku. Istilah ruwatan bermakna penyucian. Penyucian ini berkaitan dengan
terlepasnya kutukan bagi para dewa yang pernah berdosa sehingga diturunkan
derajatnya menjadi binatang, raksasa, manusia, atau pohon besar, rsehingga
uwatan dilakukan untuk membebaskan para dewa yang berdosa tersebut agar
kembali menjadi dewa. Dalam tradisi Jawa ruwatan disempurnakan dengan
pertunjukan wayang kulit dengan lakon Murwakala atau Sudamala biasanya
dilakukan kepada seseorang yang mempunyai cacat nonfisik sejak lahir atau bisa
juga karena mengalami kesalahan yang mengharuskan ia diruwat sehingga harus
segera dinetralkan dengan cara diruwat agar sukerta (keburukan, aura buruk, atau
penyakit non fisik) yang ada dalam dirinya lenyap sehingga bersih jiwa dan raga,
hidupnya lebih tenang, tenteram, selalu sehat, sejahtera dan bahagia.36
Ruwatan dilakukan untuk membuka aura seseorang, mendekatkan rejeki
dan membuang sial, dilakukan untuk kepentingan pasien. Biasanya dilakukan
dengan memandikan pasien dengan air yang dianggap suci seperti air suci dari
Sumardi yang dicampurkan ke air biasa atau air sendang. Selain itu juga
menggunakan uborampe bunga setaman dan jajan pasar yang dalam
pelaksanaannya bertujuan untuk membuang sial dan aura negatif dari pasien.
Keyakinan atau kepercayaan melaksanakan ruwatan untuk menolak bala adalah
hal yang sulit untuk dihilangkan. Selain ruwatan untuk pasien Sumardi selalu
melakukan ruwatan Negara setiap bulan Sura yang bertujuan untuk mendoakan
Negara Indonesia agar damai, tentram, makmur dan sejahtera selalu terhindar dari
36
Ibid.
50
hal-hal negatif seperti korupsi, perampokan, pencurian, tawuran, asusila dan
lainnya yang dilakukan di Padepokan Semar Mesem dengan mengundang warga
sekitar dilanjutkan dengan menggelar pentas wayang kulit atau Reog Ponorogo.
Diharapkan dengan menggelar pentas wayang kulit maka keruwetan dan
kesusahan dapat terlepas dari diri seseorang.37
5. Petung
Masyarakat jawa dalam melakukan kegiatan apapun selalu menggunakan
petung cara Jawa (perhitungan sesuai ajaran Jawa). Hal itu bertujuan untuk
mendapatkan hasil yang baik dan terhindar dari petaka atau musibah. Petung
bukan hanya perhitungan secara matematis namun juga bernuansa sakral dan
magis. Sering kali masyarakat Jawa sebelum melakukan kegiatan meminta dukun
untuk melakukan petung untuk menentukan tanggal dilaksanakannya kegiatan
tersebut. Sumardi juga sering dimintai pertolongan untuk mencari hari baik seperti
menetapkan tanggal untuk melaksanakan hajat seperti pernikahan, membangun
rumah, atau membuka usaha. Sumardi menentukan hari tersebut dengan
menggunakan petung Jawa dengan melakukan penghitungan berdasarkan neptu
hari dan neptu pasaran orang yang akan mempunyai hajat.38
Berikut adalah neptu
hari dan neptu pasaran yang ada.
a. Neptu Hari
1). Ahad (Minggu) = 5
2). Senin = 4
37
Wawancara dengan Sumardi 25 Agustus 2016.
38
Wawancara dengan Sumardi, 25 Agustus 2016
51
3). Selasa = 3
4). Rabu = 7
5). Kamis = 8
6). Jum’at = 6
7). Sabtu = 9
b. Neptu Pasaran
1). Legi = 5
2). Pahing = 9
3). Pon = 7
4). Wage = 4
5). Kliwon = 8.39
Penghitungan tersebut dilakukan dengan menjumlahkan neptu hari dan
neptu pasaran tanggal lahir seseorang sehingga akan dihasilkan sebuah angka
yang menjadi patokan Sumardi untuk menentukan waktu yang tepat, seseorang
tersebut akan mempunyai hajat.
6. Jimat
Jimat adalah benda-benda yang dianggap dapat membawa kesaktian diri
atau bisa dijadikan senjata apabila berada dalam bahaya.40
Maka, tidak heran
apabila banyak masyarakat yang meminta pertolongan dukun untuk memberikan
jimat kepada dirinya dengan tujuan untuk melindungi diri dari kekerasan fisik
atau tindak kejahatan.
Berdasarkan fungsinya jimat digunakan untuk kekuatan, keselamatan,
dan untuk pengasihan. Jimat untuk kekuatan dan keselamatan biasanya berwujud
batu mulia atau batu akik yang mudah dibawa kemana-mana, namun ada juga
yang berbentuk seperti keris atau tombak. Sedangkan jimat untuk pengasihan
39
Gesta Bayuadhy.,Op.cit., hlm. 113
40
Gesta Bayuadhy., Op.cit., hlm, 201
52
biasanya berbentuk cundrik, cunduk mentul, keris semar mesem atau bulu
perindu.41
Keris semar mesem adalah sebuah keris kecil yang berbentuk Kiai Semar
yang menyatu dengan rangkanya. Sedangkan bulu perindu berbentuk seperti lidi,
orang Jawa meyakini bulu tersebut berasal dari bulu genderuwo. Keduanya
dianggap paling ampuh untuk pengasihan karena dapat membuat orang takluk dan
jatuh hati kepada pemilik jimat. Kemudian ada jimat yang bernama bethara kala
(beka) berbentuk seperti jenglot berwujud kecil dengan kuku dan rambut yang
panjang, yang membedakan adalah jenglot biasanya berukuran 10 hingga 15cm
seangkan beka apabila semakin tua maka ukurannya semakin lama semakin
menyusut dan rambutnya semakin lama semakin panjang dianggap sebagai jimat
yang sangat ampuh sehingga seringkali disalahgunakan untuk ilmu hitam seperti
tenung, santet, pesugihan biasanya diberi sajen berupa darah manusia.42
Gambar 3
Keris Semar Mesem
Foto: Koleksi pribadi penulis
41
Wawancara dengan Sumardi, 25 Agustus 2016
42
Wawancara dengan Sumardi, 25 Agustus 2016
53
Sumardi menjelaskan bahwa Jimat adalah benda yang dianggap
mempunyai isi atau kekuatan yang berguna bagi pemiliknya. Bentuk jimat itu
bermacam-macam seperti batu, keris, cundrik, cunduk mentul bahkan bulu. Jimat
berdasarkan bentuknya terbagi menjadi dua, yang pertama adalah jimat yang bisa
dibawa kemana-mana, berukuran kecil contohnya adalah batu akik yang dapat
digunakan sebagai cincin atau kalung. Kedua, adalah Jimat yang berupa pusaka
jadi sulit apabila dibawa berpergian karena ukurannya yang lebih besar, biasanya
berupa Tombak, Keris, Cundrik, Cunduk mentul, Bulu Perindu dan sebagainya.
Didalam sebuah Jimat terdapat sebuah khodam yang berwujud gaib yang
menghuni dan tinggal didalam sebuah benda tersebut. Fungsi khodam tersebut
adalah membantu pemilik jimat untuk mencapai tujuannya seperti untuk bela diri
atau memikat seseorang. Untuk jimat yang berukuran kecil seperti akik tentu saja
mudah untuk menggunakannya dalam kehidupan sehari hari, apabila dibutuhkan
sewaktu-waktu maka khodam tersebut dapat langsung bereaksi misalnya untuk
bela diri dalam menghadapi kejahatan seperti perampokan.43
Berbeda dengan jimat yang berupa benda pusaka yang sulit untuk dibawa
dalam kegiatan sehari-hari. Untuk menangani hal tersebut biasanya jimat pusaka
tersebut ditayuh oleh sang pemilik. Hal tersebut bertujuan untuk memanggil
khodam yang berada didalam benda pusaka tersebut tanpa membawa benda
pusaka tersebut. Tayuh sendiri adalah suatu ritual tidur bersama dengan jimat
pusaka dan dilakukan dengan keadaan sedang berpuasa. Dengan melakukan hal
tersebut dipercaya khodam didalam pusaka akan hadir langsung didepan mata
43
Wawancara dengan Sumardi 25 Agustus 2016.
54
ataupun melalui mimpi. Dalam pertemuan tersebut maka pemilik jimat dan
khodam dapat melakukan tanya jawab dan berakhir dengan kesepakatan antara
keduanya.44
Kesepakatan tersebut biasanya berisi tentang bagaimana cara memanggil
khodam tersebut ketika dibutuhkan pemilik jimat tanpa membawa pusaka
tersebut. Misalnya, pemilik jimat mengucapkan bismillah tiga kali maka khodam
tersebut akan datang. Atau bisa saja mengucapkan mantra yang lainnya, sesuai
kesepakatan antara pemilik jimat dan khodam. Kesepakatan itu biasanya juga
menyepakati pakan apa yang diminta khodam tersebut untuk membantu pemilik
jimat.45
B. Perkembangan Praktek Perdukunan Padepokan Semar Mesem
(1979-2015)
Agama dan kepercayaan masyarakat termasuk dalam unsur sistem religi
dalam kebudayaan. Dalam masalah kesehatan masyarakat masih mempunyai
kepercayaan terhadap benda-benda gaib yang dipercaya dapat menyembuhkan
penyakit, sehinga beberapa masyarakat mendatangi dukun untuk meminta bantuan
agar penyakit yang diderita dapat sembuh setelah merasa pengobatan medis
kurang ampuh untuk mengobati penyakit.46
44
Wawancara dengan Sumardi 25 Agustus 2016.
45
Wawancara dengan Sumardi 25 Agustus 2016.
46
Wahyu Ratna., Sosiologi dan Antropologi Kesehatan dalam Perspektif
Ilmu Keperawatan (Yogyakarta: Pustaka Rihama, 2009)., hlm. 34.
55
Persepsi masyarakat mengenai penyakit diperoleh dan ditentukan dari
penuturan sederhana dan mudah, secara turun menurun. Misalnya penyakit akibat
kutukan Allah, makhluk gaib, roh-roh jahat dan sebagainya. Pada sebagian
penduduk Jawa, dulu penderita demam diobati dengan cara menyiram air di
malam hari. Air yang telah diberi ramuan dan jampi-jampi oleh dukun digunakan
sebagai obat. Persepsi masyarakat tentang unsur sehat-sakit ini sangat dipengaruhi
oleh unsur pengalaman masa lalu disamping unsur sosial budaya.47
Perilaku sakit diartikan sebagai segala bentuk tindakan yang dilakukan
oleh individu yang sedang sakit agar memperoleh kesembuhan, sedangkan
perilaku sehat adalah tindakan yang dilakukan individu untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatannya, termasuk pencegahan penyakit, perawatan
kebersihan diri, penjagaan kebugaran melalui olah raga dan makanan bergizi.48
Dalam pandangan budaya, penyakit adalah pengakuan sosial bahwa
seseorang tidak bisa menjalankan peran normalnya secara wajar sehingga harus
dilakukan sesuatu hal untuk menangani situasi tersebut, misalnya ritual tertentu.49
Untuk mengatasi penyakit yang ada tidak sedikit masyarakat yang memilih
pengobatan tradisional sebagai alternatif untuk penyembuhan. Pengobatan
tradisional sendiri adalah usaha yang dilakukan untuk mencapai kesembuhan,
pemeliharaan dan peningkatan taraf kesehatan masyarakat yang berlandaskan cara
47
Nova Maulana, Buku Ajar Sosiologi dan Antropologi Kesehatan
(Yogyakarta: Nuha Medika, 2014)., hlm. 110.
48
Ibid., hlm. 111.
49
Wahyu Ratna., Op.cit., hlm 129.
56
berpikir, kaidah-kaidah atau ilmu diluar pengobatan ilmu kedokteran modern,
diwariskan secara turun temurun atau diperoleh secara pribadi dan dilakukan
dengan cara-cara yang tidak lazim digunakan dalam ilmu kedokteran, yang antara
lain meliputi akupuntur, dukun atau ahli kebatinan, tabib, jamu, pijat dan lain
lain.50
Di Pucangsawit Rt. 05/ 08, Surakarta terdapat sebuah pengobatan
alternatif Padepokan Semar Mesem yang dimiliki dan dikelola oleh Sumardi.
Dalam melakukan praktik pengobatan, Sumardi menggunakan ilmu kebatinan dan
kedukunan untuk mengobati pasien. Padepokan ini didirikan sejak tahun 1979
hingga sekarang.51
Pembahasan perkembangan pengobatan alternatif padepokan
semar mesem ini akan dibagi menjadi dua periode yaitu pengobatan alternatif
padepokan semar mesem tahun 1979-2003 dan pengobatan alternatif padepokan
semar mesem tahun 2004-2016.
1. Pengobatan Alternatif Penyembuhan Penyakit (1979-2003)
a. Jenis Pengobatan
1). Penyembuhan Penyakit
Periode ini menjelaskan perkembangan pengobatan Alternatif Padepokan
Semar Mesem dari tahun 1979 disaat Sumardi membuka praktek pengobatan
pertama kali hingga tahun 2003. Pada periode ini Sumardi hanya membantu
pasien dalam menyembuhkan penyakit. Pada tahun 1979 rumah Sumardi
50
Hasil Keputusan “Seminar Pelayanan Pengobatan Tradisional
Departemen Kesehatan RI (1978)”.
51
Wawancara dengan Sumardi 7 Maret 2016.
57
digunakan sebagai tempat membuka praktek pengobatan alternatif dengan nama
Padepokan Semar Mesem. Pada awalnya pasien Sumardi hanyalah kerabat dan
tetangga sekitar, namun seiring berjalannya waktu pasien Sumardi bertambah
hingga luar daerah seperti Sragen, Klaten, Madiun dan daerah-daerah lainnya.
Seperti saat awal membuka praktik, tetangga Sumardi yang berinisial Mo
berprofesi sebagai sopir becak datang kepada Sumardi karena sakit gigi yang
diderita. Oleh Sumardi tetangganya tersebut diberi garam yang sudah didoakan,
dan dicampurkan kedalam air suci tirto wening tetesing bumi untuk kumur.52
Tahun 1985, seorang pedagang bakso dari Solo berinisial So datang
kepada Soemardi untuk meminta kesembuhan penyakit gula, meminta kesehatan
dan keselamatan diri apabila sudah bermigrasi di Bengkulu. Oleh Soemardi So
diberi air suci tirto wening tetesing bumi untuk menyembuhkan penyakit gula dan
didoakan supaya sehat dan selamat apabila berada di Bengkulu.53
Pada tahun 1991, seorang ibu rumah tangga berinisial Si datang dari
klaten membawa anaknya yang terkena sawan. Oleh Sumardi anak tersebut
disuwuk dengan menggunakan air suci tirto wening tetesing bumi. Tidak hanya
itu Si juga diminta membuat inthuk-inthuk yang kemudian dibuang didepan
rumah.54
52
Wawancara dengan Sumardi., 20 Oktober 2016.
53
Buku Tamu Pengobatan Alternatif koleksi pribadi Padepokan Semar
Mesem Tahun 1985.
54
Buku Tamu Pengobatan Alternatif koleksi pribadi Padepokan Semar
Mesem Tahun 1991.
58
Tahun 1997, seorang pencari katak yang berinisial Pn berasal dari Sragen
datang kepada Sumardi dengan kondisi perut yang membesar sebesar buah
semangka. Setelah diterawang Sumardi, ternyata lelaki tersebut terkena pulut,
karena mencuri Semangka yang dipageri oleh pemiliknya. Oleh Sumardi Pn
diberi air suci tirto wening tetesing bumi dan diminta datang ke pemilik ladang
untuk meminta maaf mengakui perbuatannya dan berjanji untuk tidak mengulangi
perbuatannya lagi. Jika tidak, maka perutnya akan terus membesar.55
Pada tahun 2003, Seorang perempuan berinisial Yi dari Madiun yang
menderita sakit kepala pada jam tertentu. Setelah diperiksa, ternyata wanita itu
terkena guna-guna. Oleh Sumardi Yi diminta untuk merenung dan instropeksi diri
atas kesalahan yang pernah dilakukan. Selain itu Sumardi melakukan ritual
meminta pertolongan Tuhan dan kepada roh nenek moyang untuk menyembuhkan
penyakit tersebut.56
55
Buku Tamu Pengobatan Alternatif koleksi pribadi Padepokan Semar
Mesem Tahun 1997.
56
Buku Tamu Pengobatan Alternatif koleksi pribadi Padepokan Semar
Mesem Tahun 2003.
59
b. Perkembangan Jumlah Pasien
Jenis
Masalah
Tahun
1979 1983 1987 1991 1995 1999 2003
Mengobati
Penyakit
29 28 27 21 20 16 14
Tolak Tenung 6 12 16 23 14 25 28
Keselamatan 41 32 28 29 27 30 39
Ketentraman 3 9 14 18 32 36 32
Pengasihan
atau
Pasang Susuk
- - - - - - -
Naik Derajat
Pangkat
- - - - - - -
Pengasihan
Dagang
- - - - - - -
Puter Giling - - - - - - -
Jumlah 79 81 85 91 93 107 113
Tabel 1
Perkembangan Jumlah Pasien Tahun 1979-2003
Sumber : Buku Tamu Pengobatan Alternatif
Padepokan Semar Mesem
Pada tabel 1 dapat dijelaskan bahwa perkembangan jumlah pasien dari
tahun 1979 hingga tahun 2003 mengalami peningkatan secara bertahap. Hal ini
menunjukan bahwa masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Jawa masih
mempercayai kekuatan yang dimiliki oleh seorang dukun dalam mengatasi
berbagai masalah.
Dapat dilihat tabel 1 menunjukan jumlah pasien dengan tujuan
melakukan pengobatan penyakit paling banyak terjadi pada tahun 1979. Hal ini
dikarenakan beberapa faktor, antara lain masyarakat masih percaya terhadap
pengobatan tradisional karena merupakan bagian dari sosial budaya masyarakat,
tingkat pendidikan, keadaan sosial ekonomi masyarakat, terbatasnya akses dan
60
keterjangkauan biaya pelayanan kesehatan, dan kegagalan pengobatan medis
dalam menangani suatu penyakit.57
Walaupun dari tahun ke tahun jumlah pasien pengobatan penyakit
semakin menurun. Semakin sedikit orang yang datang ke dukun untuk berobat
namun Survei Sosial Ekonomi Nasional pada tahun 2001 membuktikan, bahwa
pengobatan tradisional secara kedukunan masih diminati, karena ditemukan
sekitar 57,7% penduduk Indonesia melakukan pengobatan sendiri, sekitar 31,7%
menggunakan obat tradisional serta sekitar 9,8% menggunakan cara pengobatan
medis.58
Tahun 1979 juga menunjukan jumlah pasien pasien paling banyak dalam
tujuan meminta keselamatan dibanding dengan tahun-tahun sesudahnya. Hal ini
berkaitan dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1972
tentang ketentuan-ketentuan pokok transmigrasi, dimana Presiden Soeharto
memberlakukan kebijakan transmigrasi guna menyeimbangkan penyebaran
penduduk dan pembangunan yang merata diseluruh Indonesia.59
Dengan adanya
program tersebut, maka sebagian transmigran mendatangi Sumardi untuk diberi
keselamatan dan kekuatan untuk mengadu nasib dan memulai kehidupan baru
diluar daerah. Hal ini juga dipengaruhi oleh tragedi Mei 1998 yang menimbulkan
dampak bagi bagi sebagian orang yang mengalami peristiwa tersebut sehingga
57
Nova Maulana., Op.cit, hlm. 57.
58
Ibid.
59
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1972 Tentang
Ketentuan Pokok Transmigrasi.
61
membutuhkan ajian atau doa dari Sumardi agar keselamatan korban peristiwa Mei
1998 senantiasa terjaga.
Jumlah pasien dengan tujuan meminta ketentraman paling banyak terjadi
pada tahun 1999. Hal ini berkaitan dengan peristiwa Mei 1998 dimana pada tahun
tersebut terjadi kerusuhan di Solo menuntut turunnya Presiden Soeharto dari kursi
Pemerintahaan. Gedung perbankan, dealer mobil, pabrik, pertokoan, perkantoran,
rumah hangus dibakar massa. Banyak warga Tionghoa diperkosa dan dibunuh,
penjarahan juga terjadi pada waktu itu sehingga menimbulkan banyak kerugian
baik secara materi maupun non materi.60
Oleh karena itu sebagian masyarakat
yang mengalami peristiwa tersebut mendatangi Sumardi untuk meminta
ketentraman batin.
2. Pengobatan Alternatif Penyembuhan Non Penyakit 2004-2015.
a. Jenis Pengobatan
1). Penyembuhan penyakit
Pada tahun 2004 perempuan berinisial NLA dari Jayengan Solo yang
berbrofesi sebagai buruh pabrik datang kepada Sumardi untuk meminta obat
karena sakit ashma yang tidak kunjung sembuh. Oleh Sumardi NLA diberi air
suci tirto wening tetesing bumi untuk diminum dan diminta berdoa kepada Tuhan
dan roh nenek moyang guna meminta kesembuhan penyakit yang diderita.61
60
https://m.merdeka.com/peristiwa/sejarah-kelam-solo-saat-kerusuhan-
mei-1998.html, diakses pada Senin 21 November 2016
61
Buku Tamu Pengobatan Alternatif koleksi pribadi Padepokan Semar
Mesem Tahun 2004.
62
Tahun 2007 seorang pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) yang
berinisial US berasal dari Jakarta datang kepada Sumardi untuk meminta
kesembuhan penyakit stress yang dideritanya. Oleh Sumardi, US diberi jampi
rogo untuk menyembuhkan penyakitnya yaitu air suci tirto wening tetesing bumi
yang didoakan.62
Tahun 2010 seorang pegawai bank berinisial Sn yang berasal dari Klaten
datang kepada Sumardi umtuk meminta kesembuhan penyakit Ambeyen dalam
yang tidak kunjung sembuh. Oleh Sumardi, Sn diberi air suci tirto wening tetesing
bumi untuk diminum dan didoakan agar dapat sembuh dari penyakitnya.63
Pada bulan Suro tahun 2013 datang seorang lelaki berinisial GNW yang
berprofesi sebagai mantri suntik asal Wonogiri datang kepada Sumardi untuk
membuang kesialan yang ada dalam dirinya karena menurut GNW dirinya sering
mengalami kesialan termasuk penyakit punggungnya yang tidak kunjung sembuh.
Setelah diterawang ternyata lelaki tersebut terkena sukerta dan disarankan untuk
melakukan ruwatan massal yang diadakan setiap 10 Muharram, kebetulan pada
saat itu Sumardi ditunjuk sebagai juru ruwat dalam acara tersebut.64
62
Buku Tamu Pengobatan Alternatif koleksi pribadi Padepokan Semar
Mesem Tahun 2007.
63
Buku Tamu Pengobatan Alternatif koleksi pribadi Padepokan Semar
Mesem Tahun 2010.
64
Buku Tamu Pengobatan Alternatif koleksi pribadi Padepokan Semar
Mesem Tahun 2013.
63
2). Penyembuhan non penyakit
Berbeda dengan periode pertama yang menjelaskan perkembangan
pengobatan yang hanya membantu pasien dalam menyembuhkan penyakit. Pada
periode kedua, yaitu tahun 2004 hingga tahun 2016, Sumardi juga mulai
membantu pasien dalam menyelesaikan masalah (non penyakit).
Pada tahun 2004, masyarakat Indonesia untuk pertama kalinya memilih
langsung presiden dan wakil presiden melalui pemilihan umum (Pemilu). Hal ini
diterapkan karena bertolak pada hasil pemilu 1999 yang menuai konfik. Pihak-
pihak yang bisa memberikan tekanan melalui proses tawar-menawar politik akan
berpeluang besar dalam memenangkan pemilihan di parlemen. Hal ini terjadi di
Indonesia ditahun 1999 ketika Partai Demokrasi Indonesia (PDI) memenangkan
jumlah perolehan suara dalam Pemilu, namun gagal mengantarkan Megawati
menjadi presiden. Hal ini juga yang menyadarkan publik akan pentingnya
dilakukan pemilihan presiden secara langsung oleh rakyat. Pemilu 2004 memulai
babak baru kehidupan demokrasi di Indonesia.65
Pemilu tersebut tanpa disadari juga berpengaruh pada pengobatan
alternatif Padepokan Semar Mesem. Sumardi mengaku didatangi pasien yang
notabene adalah calon-calon legislatif dan calon kepala daerah yang menjagokan
dirinya dalam pemilu atau pilkada. Seperti pada tahun 2004, seorang pengusaha
batu bara yang berinisial Do berasal dari Jayapura, mencalonkan diri sebagai
Bupati. Do datang kepada Sumardi untuk meminta bantuan agar dirinya keluar
65
Firmanzah.,Persaingan Legitimasi Kekuasaan dan Marketing Politik
Pemilu 2009, (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2010) hlm. 10.
64
sebagai pemenang dalam pemilihan calon Bupati. Oleh Sumardi, Do diberikan
pengasihan Sapu Regel yang ditujukan kepada masyarakat agar memilih Do
sebagai Bupati Jayapura.66
Pada tahun yang sama yaitu pada tahun 2004, seorang pengusaha yang
berasal dari Kalimantan Barat berinisial MA juga datang kepada Sumardi untuk
meminta derajat dan pangkat agar dirinya terpilih menjadi Bupati Kabupaten
Landak. Sama seperti Do, MA juga diberi Pengasihan Sapu Regel agar
masyarakat memilih dirinya sebagai Bupati Landak.67
Pada Tahun 2006 seorang Tentara yang berinisial MM berasal dari Palur
datang kepada Sumardi untuk diberi derajat pangkat agar dirinya naik pangkat.
Oleh Sumardi MM diberi cekelan dan didoakan agar apa yang diinginkan dapat
terwujud.68
Selain itu Pada tahun 2006 juga datang wanita yang berinisial RDE
seorang kontraktor yang berasal dari Wonorejo meminta kelancaran pembangunan
proyek yang sedang ditanganinya. Oleh Sumardi dirinya diberi cekelan dan
didoakan agar lancar melaksanakan proyek.69
Pada tahun 2008 seorang Guru yang berninisial SS dari Lumajang datang
kepada Sumardi untuk dibantu dalam merukunkan keluarganya yaitu agar
66
Buku Tamu Pengobatan Alternatif koleksi pribadi Padepokan Semar
Mesem Tahun 2004.
67
Ibid.
68
Buku Tamu Pengobatan Alternatif koleksi pribadi Padepokan Semar
Mesem Tahun 2006
69
Ibid.
65
suaminya kembali ke rumah dan ingat kepada anak istrinya dan sadar
kesalahannya dalam berselingkuh. Oleh Sumardi SS diberi cekelan puter giling
suami agar suaminya cepat kembali ke rumah.70
Selain melakukan praktek pengobatan di Padepokan Semar Mesem,
Sumardi sering mengajak pasiennya untuk berziarah dan bertapa ke tempat-tempat
yang mempunyai kekuatan magis guna mencapai apa yang diharapkan. Salah
satunya pada tahun 2008. Pada malam jumat wage Sumardi beserta 70 orang
pasiennya berziarah ke makam Bendara Raden Ayu Koesoemonarso eyang dari
Raden Mas Said Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Harya Mangkunegoro I yang
berada didaerah Nguter Wonogiri guna meminta kelancaran rezeki, derajat,
pangkat. Dengan berdoa dan berziarah disana, dipercaya dapat membawa
berkah.71
Pasien Sumardi tidak hanya berasal dari daerah Solo, namun juga berasal
dari luar daerah bahkan luar negeri. Hal ini dibuktikan pada tahun 2010. Ada
pasien Sumardi yang berasal dari luar negeri yaitu An seorang pengusaha biro
perjalanan asal Serawak-Malaysia dan TK juga pengusaha biro perjalanan asal
Kyeonggido-Korea Selatan, datang kepada Sumardi bersama juru bicaranya untuk
meminta kelancaran rejeki dan ketentraman hidup. Oleh Sumardi keduanya diberi
70
Buku Tamu Pengobatan Alternatif tahun 2008 koleksi Padepokan
Semar Mesem.
71
Kampoeng Joglo, Dreams of Java., Vol 15/TH. I/ Desember 2008.
66
cekelan agar hidupnya senantiasa damai, dan rejeki yang didapat banyak dan
lancar.72
Tahun 2012 seorang Mahasiswa salah satu perguruan tinggi Jogjakarta
berinisial JW berasal dari Ngawi datang kepada Sumardi untuk diberi kelancaran
dalam perkuliahan yang dijalaninya. Oleh Sumardi mahasiswa tersebut didoakan
dan diberi cekelan agar lancar dalam kuliah dan dalam kehidupannya.73
Tidak hanya mahasiswa yang datang kepada Sumardi. Pada tahun yang
sama, yaitu tahun 2012 seorang dosen berinisial AD datang minta didoakan
Sumardi agar cepat lulus dalam menempuh Strata 3 (S3) dan bergelar Profesor.
Sama seperti JW, AD juga diberi cekelan dan didoakan agar cepat lulus dalam
menempuh perkuliahan.74
Pada tahun 2014 JT seorang Pedagang bakso goreng yang berasal dari
Nusukan Solo datang kepada Sumardi untuk meminta pelarisan dagang agar
bakso goreng yang dijualnya laris dan banyak peminatnya. Oleh Sumardi, JT
diberi pengasihan dagang. 75
Tidak hanya pedagang kecil, ada juga pengusaha besar yang datang
kepada Sumardi untuk meminta pelarisan dagang salah satunya adalah
72
Buku Tamu Pengobatan Alternatif koleksi pribadi Padepokan Semar
Mesem Tahun 2010.
73
Buku Tamu Pengobatan Alternatif koleksi pribadi Padepokan Semar
Mesem Tahun 2012.
74
Ibid.
75
Buku Tamu Pengobatan Alternatif koleksi pribadi Padepokan Semar
Mesem Tahun 2014.
67
pengusaha Batik yang berasal dari Solo yaitu MTT, pada tahun yang sama
datang ke Sumardi untuk minta pelarisan dagang. Oleh Sumardi, MTT juga
diberi pengasihan dagang.76
b. Perkembangan Jumlah pasien
Jenis
Masalah
Tahun
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Mengobati
Penyakit
6 9 7 6 5 6 8 6 8 10 12 9
Tolak
Tenung
7 5 4 4 2 3 5 3 3 5 7 10
Keselamatan 11 10 9 13 18 16 16 12 13 15 14 16
Ketentraman 9 11 10 9 12 14 15 10 11 13 15 18
Pengasihan
atau Pasang
Susuk
18 20 21 19 22 20 21 24 26 27 30 33
Naik Derajat
Pangkat
35 34 31 27 29 31 33 20 12 14 13 10
Pengasihan
Dagang
47 49 45 42 56 55 57 68 79 80 86 91
Puter Giling 22 20 17 15 15 18 13 26 19 21 14 18
Jumlah 155 158 144 135 159 163 168 169 171 185 191 205
Tabel 2
Perkembangan Jumlah Pasien Tahun 2004-2015
Sumber : Buku Tamu Pengobatan Alternatif
Padepokan Semar Mesem
Pada tabel 2 dapat dilihat bahwa perkembangan jumlah pasien
pengobatan alternatif padepokan Semar Mesem dari tahun ke tahun selalu
mengalami peningkatan. Hal ini dikarenakan pada tahun 2004 pengobatan
alternatif padepokan Semar Mesem melayani pengobatan non penyakit seperti
pengasihan, pasang susuk, kenaikan derajat dan pangkat, pengasihan dagang dan
puter giling. Pada tabel 2 jenis pengobatan yang paling diminati adalah
76
Ibid.
68
pengasihan dagang. Hal ini dikarenakan sebagian besar masyarakat ingin berhasil
dalam meningkatkan perekonomian sehingga dengan meminta pengasihan, para
pedagang lebih percaya diri bahwa dagangannya akan laris.77
Diresmikannya Padepokan Semar Mesem sebagai praktek pengobatan
alternatif secara non medis oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Surakarta tahun 2005
juga berpengaruh dalam perkembangan jumlah pasien. Pasien menjadi lebih
tertarik terhadap pengobatan tersebut karena sudah diberikan ijin secara resmi
oleh Pemerintah.78
Tahun 2006 dan 2007 menunjukan penurunan dalam perkembangan
jumlah pasien. Hal ini dikarenakan pada tahun 2006, Sumardi diangkat menjadi
Penasehat Keraton Surakarta dengan jabatan sebagai Bupati Sepuh dengan gelar
Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Sumardi Notodipuro.79
Hal tersebut
membuat waktu Sumardi sebagian besar dihabiskan di Keraton Surakarta dan
membuat dirinya tidak dapat membuka praktek apabila sedang berada di
Keraton.80
Pada tahun 2008 perkembangan jumlah pasien mulai mengalami
peningkatan karena pada tahun tersebut Sumardi meminta keringanan pada pihak
Keraton untuk berada dirumah untuk membuka praktik dan melayani pasiennya
77
Wawancara dengan Poernomo., 12 November 2016.
78
Arsip Kejaksaan Negeri Surakarta No: B-05/0.3.11/Dsp.5/03/2005.
79
Arsip Keraton Surakarta PB XIII 2006227 menjelaskan pengangkatan
Sumardi menjadi Bupati Sepuh Keraton Surakarta dengan gelar Kanjeng Raden
Tumenggung Sumardi Notodipuro
80Wawancara Dengan Sumardi 26 Desember 2016
69
apabila dirinya sedang tidak dibutuhkan di Keraton Surakarta, permintaan tersebut
dikabulkan. Mulai saat itu Sumardi hanya berada di Keraton apabila ada urusan
yang sangat penting yang mengharuskan Sumardi terlibat didalamnya.81
Pemasangan iklan di surat kabar juga berperan dalam meningkatkan
jumlah pasien yang datang ke pengobatan alternatif Padepokan Semar Mesem.
Seperti pada Inspiring & Informative Magazine Kampoeng Joglo Dreams of Java
Vol XI Mei-Juni 2008 terdapat iklan Pengobatan Alternatif Padepokan Semar
Mesem Manunggaling Roso “Guru Sejati Sukmo Sejati” milik Kanjeng Raden
Tumenggung (KRT). Sumardi Notodipuro, iklan tersebut jugammencantumkan
alamat, nomor telepon dan ijin kejaksaan negeri (Kejari) Surakarta No. B-
05/0.3.11/Dsp.5/03/2005.82
Gambar 4
Iklan Padepokan Semar Mesem
Foto: Koleksi pribadi penulis
Pada tahun 2012 terjadi penolakan yang dilakukan oleh beberapa orang
dari Ormas Laskar Islam Solo yang datang dan membubarkan kegiatan doa
81
Wawancara Dengan Sumardi 26 Desember 2016
82Inspiring & Informative Magazine Kampoeng Joglo Vol. XI Mei-Juni
2008.
70
bersama pasien yang dilakukan secara rutin setiap malam Selasa Kliwon. Ormas
tersebut menganggap kegiatan yang dilakukan adalah perbuatan dosa karena
mendustakan Allah dan bersekutu dengan Jin karena menggunakan dupa dan
sajen berupa jajan pasar. Demi menjaga keanyamanan antara sesama semenjak
kejadian tersebut, kegiatan doa bersama sudah tidak dilakukan lagi di Padepokan
Semar Mesem. Suaminya lebih memilih melakukan doa bersama dengan
pasiennya ke tempat lain yang dianggap lebih tenang untuk meditasi misalnya
pertapaan Pringgodani Tawangmangu, Ngablokan Wonogiri atau Gunung Srandil
Cilacap.83
C. Tingkat Keberhasilan Pengobatan Alternatif Padepokan Semar
Mesem Menurut Pasien
Tingkat keberhasilan pengobatan alternatif Padepokan Semar Mesem
menurut pasien menggunakan metode penelitian dengan wawancara mendalam
atau snowball yang dilakukan terhadap sample dari pasien Padepokan Semar
Mesem. Menurut Poernomo, pasien Sumardi yang berprofesi sebagai pedagang
es dawet keliling asal Pucangsawit, yang pada tahun 1995 datang ke padepokan
Semar Mesem untuk disembuhkan dari penyakit gula yang diderita. Setelah
berhasil disembuhkan sejak saat itu Poernomo sering datang ke Padepokan untuk
meminta nasihat apabila ada permasalahan dalam hidupnya, mulai dari masalah
kesehatan, masalah keluarga dan masalah keuangan. Seperti ketika dirinya
83
Wawancara dengan Teguh Rahayu, 12 November 2016.
71
mengalami masalah keluarga pada tahun 2006. Setelah datang berkonsultasi
dengan Sumardi, keluarganya menjadi rukun kembali.84
Kerabat Sumardi yang bernama Sugiyanto yang berprofesi sebagai
pedagang mebel juga menjelaskan bahwa pada tahun 2001 dirinya terkena tenung
yang membuat sebagian tubuhnya tidak bisa digerakan pada jam tertentu. Setelah
datang kepada Sumardi pada tahun yang sama, penyakitnya dapat disembuhkan
dengan melakukan ritual-ritual tertentu. Sejak saat itu hubungan Sugiyanto
dengan Sumardi semakin dekat dan banyak teman Sugiyanto yang diajak ke
Padepokan Semar Mesem apabila mempunyai masalah.85
Suwarsih, seorang ibu rumah tangga yang sudah sejak tahun 1970
bertetangga dengan Sumardi juga menjelaskan semenjak Pengobatan Alternatif
Padepokan Semar Mesem dibuka, semakin banyak pasien yang datang. Tidak
hanya yang berasal dari dalam kota namun juga dari luar kota. Suwarsi juga
pernah datang ke Padepokan Semar Mesem untuk mengobati cucunya yang
terkena sawan pada tahun 2002 dan sembuh.86
Joko Sulistyo, seorang pengusaha sepatu kulit asal Palur yang merasa
kecewa terhadap praktek pengobatan alternatif milik Sumardi. Hal ini berawal
ketika dirinya datang kepada Sumardi dengan harapan dapat memenangkan
pemilihan umum DPR daerah Karanganyar tahun 2009. Namun pada akhirnya
84
Wawancara dengan Poernomo., 12 November 2016.
85
Wawancara dengan Sugiyanto 9 November 2016.
86
Wawancara dengan Suwarsih 12 November 2016.
72
dirinya kalah atau tidak berhasil dalam pemilihan tersebut meskipun sudah
melakukan syarat-syarat yang diberi Sumardi.87
Rita, seorang wedding singer asal Gathak sudah dua kali datang ke
Padepokan Semar Mesem. Kunjungan pertama Rita dilakukan pada bulan
September untuk didoakan agar job nya laris. Setelah kunjungan pertamanya
tersebut Rita merasakan bahwa semakin banyak job nyanyinya. Dan kunjungan
keduanya kali ini untuk berterima kasih dan minta didoakan lagi agar banyak yang
memberi job nyanyi kepada dirinya.88
Totok Mahendra Jaya, seorang pedagang dari Sragen datang kepada
Sumardi pertama kali untuk disembuhkan dari penyakit stressnya pada tahun 2006
dan berhasil. Pada tahun 2008 totok datang kembali untuk minta didoakan agar
dagangan bunga gelombang cintanya laris tetapi pada waktu itu tidak berhasil
karena dagangannya tidak laku dan pada akhirnya gulung tikar karena sudah tidak
ada yang berminat, meskipun kedatangan Totok yang kedua kali untuk minta
pelarisan ke Padepokan Semar Mesem tidak berhasil tidak menyurutkan minatnya
pada Padepokan ini karena pada 21 Desember Totok datang kembali meminta
bantuan Sumardi untuk puter giling perhiasan istrinya yang hilang.89
Heni seorang Ibu rumah tangga berasal dari Gemolong sudah dua kali
datang ke Padepokan Semar Mesem. Kedatangannya yang pertama pada tahun
2015 untuk puter giling suaminya karena tidak pulang kerumah dan pergi dengan
87
Wawancara dengan Joko Sulistyo, 20 November 2016.
88
Wawancara dengan Rita, 21 Desember 2016
89
Wawancara dengan Totok, 21 Desember 2016
73
perempuan lain namun tidak begitu berhasil karena suaminya pulang ke rumah
tetapi selalu melakukan kesalahan yang sama lagi. Kedatangannya yang kedua
kali ini meminta didoakan agar lancar untuk mengurus perceraian dengan
suaminya.90
Yani, Seorang Pramuniaga asal Sumber Lawang datang pertama kali
untuk didoakan agar dapat bersanding dengan pria yang dicintainya dan berhasil
karena pada pertengahan tahun dirinya dan pria yang dimaksud dapat menikah
kemudian kedatangannya yang kedu kali ini untuk mengucapkan terima kasih dan
minta didoakan agar keluarganya rukun, damai , sejahtera tidak ada penghalang
atau rintangan.91
Yuli seorang pedagang dari Tawangmangu datang ke Sumardi pada awal
tahun untuk muter giling suaminya namun, saat konsultasi dan diterawang oleh
Sumardi, Sumardi mengatakan bahwa agak sulit untuk menarik kembali
suaminya. Sumardi berusaha membantu namun semua tergantung oleh kehendak
Tuhan dan Yuli diminta untuk bersabar dan rajin berdoa agar suaminya datang
kembali pada dirinya namun, kenyataannya memang tidak berhasil karena
suaminya mempunyai istri lagi. Yuli datang lagi kedua kalinya untuk meminta
ketentraman batin dan minta didoakan agar dirinya dan anaknya dapat hidup layak
bahagia meskipun tanpa suami.92
90
Wawancara dengan Heni, 21 Desember 2016 91
Wawancara dengan Yani, 22 Desember 2016 92
Wawancara dengan Yuli, 22 Desember 2016
74
Ida seorang karyawan berasal dari Kartosuro datang ke Sumardi untuk
berterimakasih karenas seminggu yang lalu sudah membantunya dalam memutar
giling dompetnya yang berisi surat-surat penting yang hilang dijalan. Dompet itu
diketemukan oleh seorang pria dan dikembalikan padanya setelah dirinya datang
ke Padepokan Semar Mesem93
Dari sepuluh sample yang ada enam diantaranya keinginannya dapat
berhasil dan empat tidak berhasil. Apabila dihitung dalam persentase maka dari
sepuluh peminat pengobatan alternatif padepokan semar mesem 60% berhasil dan
40% gagal. Berhasil tidaknya praktek tersebut tidak menyurutkan beberapa minat
pasien untuk menggunakan jasa Padepokan Semar Mesem lagi seperti Totok,
Heni dan Yuli meskipun tidak berhasil dalam mewujudkan keinginan mereka
tetap datang ke Padepokan Semar Mesem karena kepercayaan mereka bahwa
suatu saat apabila Tuhan mengijinkan, permintaannya akan dikabulkan dengan
bantuan Sumardi selain itu tarif yang sifatnya sukarela juga merupakan salah satu
faktor yang membuat dirinya tetap datang ke Padepokan Semar Mesem untuk
berkonsultasi apabila ada masalah.94
93
Wawancara dengan Ida, 22 Desember 2016 94
Wawancara dengan Totok dan Heni, 21 Desember 2016
Recommended