View
230
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
25
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Organisasi
1. Gambaran Umum RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe
Rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan yang sangat penting
dalam menunjang pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Sebagai salah satu
institusi sosial, Rumah Sakit dituntut untuk mengutamakan pelayanan kesehatan
kepada seluruh masyarakat tidak memandang perbedaan golongan, suku, ras, dan
agama.
Rumah Sakit Umum Daerah Prof. DR. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo yang
berada di Ibukota Provinsi Gorontalo dan secara geografis terletak dipusat
wilayah Teluk Tomini, memudahkan masyarakat yang berada di daerah
Hinterland untuk mengakses pelayanan rujukan.Untuk itu terus dilakukan
pembenahan baik dari segi sarana/prasarana, Sumber Daya Manusia serta jenis
pelayanan yang diberikan. Selain itu pula berbagai tantangan dan hambatan yang
akan dihadapi, yaitu : Pertama, ditetapkan Rumah Sakit Prof. Dr. H. Aloei saboe
menjadi BLUD bertahap dalam pengelolaan keuangan. Kedua, Tuntutan
masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang prima semakin tinggi. Ketiga,
upaya melakukan perubahan budaya kerja aparat baik aparat fungsional maupun
aparat non fungsional dalam menerapkan pola pengelolaan BLU yang menuntut
adanya efisiensi pengelolaan sumber daya yang tersedia untuk mencapai tujuan
yang diharapkan.
26
2. Sejarah RSUD Aloei Saboe
Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo
pertama kali dibangun pada tahun 1926 dan dimanfaatkan sejak tahun 1929
dengan nama Rumah Sakit Umum Kotamadya Gorontalo. Awalnya berupa satu
gedung yang terdiri dari 4 (empat) ruangan, yaitu : Apotik, Poliklinik dan Rawat
Inap.
Tahun demi tahun bangunan ditambah dan sejak akhir PELITA I (1978)
dilaksanakn pembangunan Rumah Sakit, baik fisik maupun non fisik. Pada tahun
1979, Rumah Sakit Umum Kotamadya Gorontalo ditetapkan dengan Surat
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 51/Men.Kes/SK/II/79
sebagai Rumah Sakit Kelas C yang memenuhi persyaratan 4 (empat) Spesialis
Dasar. Pada tanggal 17 September tahun 1987 Rumah Sakit Umum Kotamadya
Gorontalo berubah nama menjadi Rumah Sakit Umum Prof.Dr.H.Aloei Saboe
Gorontalo berdasarkan Surat Keputusan Walikotamadya Gorontalo Nomor 97
Tahun 1987. Nama tersebut diambil dari nama salah seorang perintis
kemerdekaan Putera Gorontalo yang banyak berjasa dalam bidang Kesehatan.
Pada Tahun 1991 - 1992 Rumah Sakit Umum Prof. DR. HI. Aloei Saboe
ketambahan jenis pelayanan yaitu Spesialis Mata dan Tahun 1995 ketambahan
Spesialis Telinga Hidung Tenggerokan (THT).
Pada tanggal 31 Agustus 1995 Pemerintah Daerah Tingkat II Kotamadya
Gorontalo mengusulkan kenaikan kelas Rumah Sakit Umum Prof.Dr.H.Aloei
Saboe dari kelas C ke kelas B Non Pendidikan.
27
Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Walikota Gorontalo Nomor : 315
tanggal 25 Maret tahun 2002 Rumah Sakit Umum Prof.Dr.H.Aloei Saboe
merupakan bagian dari Organisasi Tata Kerja Pemerintah Kota Gorontalo yaitu
Badan Pengelola Rumah Sakit Umum Prof.Dr.H.Aloei Saboe Kota Gorontalo.
28
Gambar 4.1 Struktur Organisasi
3. Struktur Organisasi
KASUBID KEPEG
& DIKLAT
Bahanudin Dai
KABID
PELAYANAN
Dr. H. Boby Harun Oko, M.Kes
KASUBID
PERBENDAHARAAN
Panawan Bilondatu, SE.
M,Si
KASUBID
VERIVIKASI
Yanto Y. Pontoh, SE. Ak
KASUBBID
AKUNTANSI
Iramaya Eraku, SE
KABID PERENC. &
MEDREC
Efendi Tilome, S.IP, M.Kes
SUBBID DATA &
SISTEM INFORMASI
Sumardin Suratinoyo, S.IP
KABID KEUANGAN
Rafid j.a. Pakai, SE. MM
KASUBID
PENUNJANG MEDIS
Linda Siu Mohamad, SKM
KASUBID SARANA,
PERALATAN MEDIS
& LOG. KEP.
Miske U. Patuti. S. Si. Apt
KASUBID ETIKA & MUTU
KEPERAWATAN
Rosni, AMK
KASUBID PROMKES
RUMAH SAKIT
Dian Nadjamudin, S. Kep, NS
KASUBID
PELAYANAN MEDIS
Dr. Jefri Mustafa, MPH
KABID KEPERAWATAN
Ahmad Aswad, Skm,S.Kep,Ns,
Mph
KASUBID BIMBINGAN &
PELAYANAN KEP.
H. Abdul Wahab Pakaya,
S.Kep. Ns
DIREKTUR
Dr. Andang Ilato, MM
KELOMPOK JABATAN
KOMITE WADIR UMUM & KEUANGAN
DRS. H. KADIR PATUMA, MM WADIR PELAYANAN
DR. H. MEDY SARITA,
M.Kes
KABID UMUN &
KEPEGAWAIAN
Lukman Damisi, S.Mn
KASUBID UMUM
& PERLENG.
Yulyan Anggowa,
SKM
KASUBID
HUKUM &
HUMAS
Hj. Siti Dahlia Syarief,
SH. Mh
KASUBID PENYUS.
PRG & LAP
Mohamad Rifai Hiola
KASUBID MEDREC
Memy S. Bempah, SKM
29
B. Analisis Sistem
Berikut arsitektur desain sistem ini pakar diagnose penyakit Katarak.
Gambar 4.2 Arsitektur Desain Sistem
Adapun penjelasan dari masing-masing komponen arsitektur desain adalah
sebagai berikut :
1. Antarmuka Pengguna
Pada bagian antarmuka pengguna ini terjadi dialog antara sistem dengan
pengguna, dimana sistem memberikan pertanyaan-pertanyaan dan pengguna
menjawab sesuai yang dialaminya, kemudian sistem memberikan solusi atas
jawaban dari pengguna. Namun sebelum sistem memberikan solusi, jawaban
dari pengguna di proses di mesin inferensi.
2. Basis Pengetahuan
Basis pengetahuan mengandung pengetahuan untuk pemahaman dan
penyelesaian masalah yang dapat berasal dari pakar, jurnal dan sumber pengetahuan
lain. Adapun pengetahuan yang berasal dari pakar, jurnal maupun sumber
Antarmuka
Pengguna
Mesin
Inferensi
Fasilitas Penjelas
Basis Pengetahuan
Fakta & Aturan Pakar
Admin
30
pengetahuan lain tersebut adalah mengenai jenis penyakit Katarak, gejala-gejalanya,
pengobatan serta pencegahannya.
a. Data Penyakit Katarak
1) Gejala
Pada data penyakit katarak yang penyusun teliti hanya 5 jenis katarak yang
direkomendasikan oleh dokter spesialis mata yaitu:
a) Katarak Kongenital
Tabel 4.1 Gejala & Tanda Katarak Kongenital
Gejala & Tanda
1. Usia di bawah 1 tahun
2. Penglihatan silau, kabur, seperti berasap
3. Pupil berwarna putih atau abu-abu
4. Tajam penglihatan menurun
5. Mata juling
6. Sukar beraktivitas
7. Terdapat riwayat katarak dalam keluarga
8. Hilang penglihatan tanpa rasa nyeri
9. Pupil mengecil
b) Katarak Juvenile
Tabel 4.2 Gejala & Tanda Katarak Juvenile
Gejala & Tanda
1. Usia 1-40 tahun
2. Tajam penglihatan menurun
3. Mata tidak merasa sakit, gatal atau merah
4. Sukar beraktivitas
31
5. Mata berair
6. Penglihatan silau, kabur, seperti berasap
7. Baik melihat dekat pada pasien rabun dekat
8. Penglihatan ganda
9. Sakit kepala
10. Perubahan daya lihat warna
11. Sering meminta ganti resep kacamata
c) Katarak Senile
Tabel 4.3 Gejala & Tanda Katarak Senile
Gejala & Tanda
1. Usia diatas 40 tahun
2. Penglihatan silau, kabur, seperti berasap
3. Seperti ada titik gelap didepan mata
4. Perubahan daya lihat warna
5. Penglihatan ganda
6. Sukar beraktivitas
7. Warna manik mata berubah atau putih
8. Sering meminta ganti resep kaca mata
9. Waktu membaca penerangan memerlukan sinar lebih cerah
10. Tajam penglihatan menurun
11. Penglihatan menguning
12. Untuk sementara jelas melihat dekat
13. Penderita mengeluh adanya bercak-bercak putih yang tak bergerak
14. Terjadi kekeruhan pada seluruh lensa
15. Bertambahnya ketebalan lensa
32
d) Katarak Traumatika
Tabel 4.4 Gejala & Tanda Katarak Traumatika
Gejala & Tanda
1. Nyeri pada mata
2. Penglihatan ganda
3. Mata merah mungkin ada pendarahan
4. Sukar beraktivitas
5. Trauma tembus panas yang melalui batas, missal x- ray atau radoiaktif
atau trauma terhadap benda yang pernah melukai
6. Penglihatan silau, kabur, seperti berasap
7. Pernah terkena benda keras, tajam atau tumpul
8. Perubahan daya lihat warna
9. Riwayat keadaan mata sebelumnya , apakah ada riwayat operasi,
glakoma, penyakit mata karena gangguan metabolic
e) Katarak Komplikata
Tabel 4.5 Gejala & Tanda Katarak Komplikata
Gejala & Tanda Komplikata
1. Terdapat kelainan pada kedua mata
2. Tajam penglihatan menurun
3. Terdapat komplikasi penyakit mata seperti miopa
4. Penglihatan silau, kabur, seperti berasap
5. Menderita penyakit diabetes
6. Perubahan daya lihat warna
7. Sukar beraktivitas
33
2) Pencegahan
Pada umumnya penyakit katarak tidak dapat dicegah karena merupakan
penyakit bawaan/keturunan serta penyakit penuaan yang sering terjadi pada
penderita katarak congenital, juvenile dan senile, namun ada beberapa jenis
katarak yang bisa dihindari agar tidak terkena penyakit katarak, seperti penyakit
katarak yang terjadi berdasarkan penyebabnya seperti traumatika dan komplikata,
pencegahan utamanya ialah dengan melihat faktor utama penyabab penyakit
katarak tersebut yakni katarak traumatika dan komplikata
3) Pengobatan
Untuk pengobatan katarak sampai saat ini belum ada jenis obat yang dapat
mengobati katarak atau obat yang dapat mencegah terjadinya katarak, jadi untuk
semua jenis penyakit katarak harus melalui proses bedah operasi oleh dokter
spesialis mata.
34
Kode Gejala & Tanda Katarak P1 P1.1 P1.2 P2 P2.1 P2.2 P3 P3.1 P3.2
G01 Usia di bawah 1 tahun
G02 Pupil berwarna putih atau abu-abu
G03 Mata juling
G04 Terdapat riwayat katarak keluarga
G05 Hilang penglihatan tanpa rasa nyeri
G06 Pupil mengecil
G07 Penglihatan silau, kabur, seperti berasap
G08 Tajam penglihatan menurun
G10 Sukar beraktivitas
G11 Usia 1-40 tahun
G12 Mata tidak merasa sakit, gatal atau merah
G13 Mata berair
G14 Baik melihat dekat pada pasien rabun dekat
G15 Sakit kepala
G16 Penglihatan ganda
G17 Perubahan daya lihat warna
Tabel 4.6 Seluruh Gejala Dari 5 Jenis Penyakit
Katarak
f). Klasifikasi Seluruh Gejala Dari 5 Jenis Penyakit Katarak
35
G18 Nyeri pada mata
G19 Mata merah mungkin ada pendarahan
G20 Trauma tembus panas yang melalui batas, missal x- ray
atau radoiaktif atau trauma terhadap benda yang pernah
melukai
G21 Pernah terkena benda keras, tajam, tumpul
G22 Terdapat kelainan pada kedua mata
G23 Terdapat komplikasi penyakit mata seperti miopa
G24 Menderita penyakit diabetes
G25 Usia diatas 40 tahun
G26 Seperti ada titik gelap didepan mata
G27 Warna manik mata berubah atau putih
G28 Waktu membaca penerangan memerlukan sinar lebih
cerah
G29 Penglihatan menguning
G30 Untuk sementara jelas melihat dekat
G31 Penderita mengeluh adanya bercak-bercak putih yang tak
bergerak
G32 Terjadi kekeruhan pada seluruh lensa
36
G33 Bertambahnya ketebalan lensa
G34 Sering meminta ganti resep kaca mata
G35 Riwayat keadaan mata sebelumnya, apakah ada riwayat
operasi, glaukoma atau penyakit mata karena gangguan
metabolik
37
3. Mesin Inferensi
Mesin inferensi merupakan perangkat lunak yang melakukan penalaran dengan
menggunakan pengetahuan yang ada pada table pengetahuan untuk menghasilkan suatu
kesimpulan atau hasil akhir. Dalam komponen ini dilakukan pemodelan proses berfikir
manusia dan proses penalaran tersebut menggunakan salah satu metode inferensi yaitu
metode forward chaining. Berikut ini adalah pohon pelacakan forward chaining
diagnose penyakit katarak
38
a. Pohon Pelacakan Forward Chaining
Gambar 4.3 Pohon Pelacakan Forward Chaining
Y
T
T
Y
T
T
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
T
Y Y
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T T
T
T
T
T
T
T
DiagnosaKatarak
G07 P0
P1.1
G01
G21
G23
G02
G05
P1.2
P1
P0.1
P2.1
G11
G21
G23
G13
G15
G16
P2.2
P2
P0.1
P0.1
P3.1
G25
G21
G23
G31
G32
G30
G28
G27 G26 G33
P3.2
P3
P3
P3
P3 P0.1
39
Kode Gejala & Tanda Penyakit Katarak Penyakit Fakta
P1 P1.1 P1.2 P2 P2.1 P2.2 P3 P3.1 P3.2 Ya Tidak
PG01 Apakah Penglihatan Silau, kabur, kabut, berasap
terhadap cahaya? PG12 P00
PG02 Apakah baik melihat dekat pada pasien rabun
dekat? P2 PG03
PG03 Apakah anda menderita penyakit Penglihatan
Ganda? P2 PG04
PG04 Apakah anda mengalami Perubahan Daya pada
saat melihat Warna?
P2 P0.1
PG05 Usia Anda di atas 40 Tahun? PG06 P0.1
PG06 Anda pernah terkena benda keras, tajam atau
tumpul? P3.1 PG07
PG07
Apakah anda Menderita penyakit Diabetes atau
Keracunan Obat-Obatan atau memiliki
Komplikasi Penyakit Mata Seperti Miopa
P3.2 PG08
PG08 Apakah Terjadi Kekeruhan Pada Seluruh Lensa? P3 PG09
PG09 Apakah Ketebalan Lensa bertambah? P3 PG10
PG10 Apakah anda pernah mengeluh adanya bercak-
bercak putih yang tak bergerak? P3 PG11
PG11 Apakah penglihatan anda menguning? P3 PG13
PG12 Apakah usia anda dibawah 1 tahun? PG16 PG20
PG13 Apakah Waktu anda membaca, penerangan
memerlukan sinar lebih cerah? P3 PG14
PG14 Apakah anda merasakan warna manik mata
berubah atau putih? P3 PG15
PG15 Apakah anda merasakan seperti ada titik gelap
didepan mata? P3 P0.1
Tabel 4.7 Pengetahuan Gejala Katarak Untuk Pelacakan Forward Chaining
b. Tabel Pengetahuan Katarak
40
PG16 Apakah anda pernah terkena benda keras, tajam
atau tumpul? P1.1 PG17
PG17
Terdapat Komplikasi Penyakit Mata Seperti
Miopa atau Menderita penyakit Diabetes atau
Keracunan Obat-Obatan
P1.2 PG18
PG18 Apakah Pupil anda Berwarna Putih atau Abu-
abu? P1 PG19
PG19 Apakah Anda merasakan Hilang Penglihatan
Tanpa Rasa Nyeri? P1 P0.1
PG20 Apakah Usia Anda 1-40 Tahun? PG21 PG05
PG21 Pernah terkena benda keras, tajam atau tumpul? P2.1 PG22
PG22
Apakah anda memiliki Komplikasi Penyakit Mata
Seperti Miopa atau Menderita penyakit Diabetes
atau Keracunan Obat-Obatan
P2.2 PG02
41
Rule 1
If : Penglihatan Silau, Kabur, Seperti Berasap And Usia Di Bawah 1 Tahun And
Pernah Terkena Benda Keras, Tajam, Tumpul
Then: Katarak Kongenital Traumatika
Rule 2
If: Penglihatan Silau, Kabur, Seperti Berasap And Usia Di Bawah 1 Tahun And
Terdapat Komplikasi Penyakit Mata Seperti Miopa atau Menderita penyakit
Diabetes atau Keracunan Obat-Obatan
Then: Katarak Kongenital Komplikata
Rule 3
If: Penglihatan Silau, Kabur, Seperti Berasap And Usia Di Bawah 1 Tahun And
Pupil Berwarna Putih atau Abu-abu
Then: Katarak Kongenital
Rule 4
If: Penglihatan Silau, Kabur, Seperti Berasap And Usia Di Bawah 1 Tahun And
Hilang Penglihatan Tanpa Rasa Nyeri
Then: Katarak Kongenital
c. If-Then Rules
42
Rule 5
If: Penglihatan Silau, Kabur, Kabut, Berasap Terhadap Cahaya And Usia Di
Bawah 1 Tahun
Then: Tidak Menderita Penyakit Katarak, Barangkali Penyakit Mata Lainnya
Rule 6
If: Penglihatan Silau, Kabur, Seperti Berasap And Usia 1-40 Tahun And Pernah
Terkena Benda Keras, Tajam, Tumpul
Then: Katarak Juvenile Traumatika
Rule 7
If: Penglihatan Silau, Kabur, Seperti Berasap And Usia 1-40 Tahun And
Terdapat Komplikasi Penyakit Mata Seperti Miopa atau Menderita penyakit
Diabetes atau Keracunan Obat-Obatan
Then: Katarak Juvenile Komplikata
Rule 8
If: Penglihatan Silau, Kabur, Seperti Berasap And Usia 1-40 Tahun And Mata
Berair
Then: Katarak Juvenile
Rule 9
If: Penglihatan Silau, Kabur, Seperti Berasap And Usia 1-40 Tahun And Sakit
Kepala
Then: Katarak Juvenile
43
Rule 10
If: Penglihatan Silau, Kabur, Seperti Berasap And Usia 1-40 Tahun And
Penglihatan Ganda
Then: Katarak Juvenile
Rule 11
If: Penglihatan Silau, Kabur, Seperti Berasap And Usia 1-40 Tahun
Then: Tidak Menderita Penyakit Katarak, Barangkali Penyakit Mata Lainnya
Rule 12
If: Penglihatan Silau, Kabur, Seperti Berasap And Usia Diatas 40 Tahun And
Pernah Terkena Benda Keras, Tajam, Tumpul
Then: Katarak Senile Traumatika
Rule 13
If: Penglihatan Silau, Kabur, Seperti Berasap And Usia Diatas 40 Tahun And
Terdapat Komplikasi Penyakit Mata Seperti Miopa atau Menderita penyakit
Diabetes atau Keracunan Obat-Obatan
Then: Katarak Senile Komplikata
Rule 14
If: Penglihatan Silau, Kabur, Seperti Berasap And Usia Diatas 40 Tahun And
Adanya Bercak-Bercak Putih Yang Tak Bergerak
Then: Katarak Senile
44
Rule 15
If: Penglihatan Silau, Kabur, Seperti Berasap Terhadap Cahaya And Usia Diatas
40 Tahun And Terjadi kekeruhan pada seluruh lensa
Then: Katarak Senile
Rule 16
If: Penglihatan Silau, Kabur, Seperti Berasap Terhadap Cahaya And Usia Diatas
40 Tahun And Untuk sementara jelas melihat dekat
Then: Katarak Senile
Rule 17
If: Penglihatan Silau, Kabur, Seperti Berasap Terhadap Cahaya And Usia Diatas
40 Tahun And Waktu membaca penerangan memerlukan sinar lebih cerah
Then: Katarak Senile
Rule 18
If: Penglihatan Silau, Kabur, Seperti Berasap Terhadap Cahaya And Usia Diatas
40 Tahun And Warna manik mata berubah atau putih
Then: Katarak Senile
Rule 19
If: Penglihatan Silau, Kabur, Seperti Berasap Terhadap Cahaya And Usia Diatas
40 Tahun And Seperti ada titik gelap di depan mata
Then: Katarak Senile
45
Rule 20
If: Penglihatan Silau, Kabur, Seperti Berasap Terhadap Cahaya And Usia Diatas
40 Tahun And Bertambahnya ketebalan lensa
Then: Katarak Senile
Rule 21
If: Penglihatan Silau, Kabur, Seperti Berasap Terhadap Cahaya And Usia Diatas
40 Tahun
Then: Tidak Menderita Penyakit Katarak, Barangkali Penyakit Mata Lainnya
Rule 22
If: Penglihatan Silau, Kabur, Seperti Berasap Terhadap Cahaya
Then: Bukan Katarak
4. Fasilitas Penjelas
Fasilitas penjelas adalah komponen tambahan yang akan meningkatkan
kemampuan sistem pakar. Komponen ini menggambarkan penalaran sistem kepada
pemakai dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan. Dan fasilitas penjelas ini adalah
proses diagnose pada sistem pakar yang mengambil aturan-aturan forward chaining dari
mesin inferensi.
C. Perancangan sistem
Berikut adalah rancangan sistem untuk diagnosa penyakit katarak dengan
menerapkan metode inferensi forward cahining.
46
1. Basis Data Sistem Pakar
Pada Perancangan basis data sistem pakar kali ini dapat dilakukan dengan
merancangn Identifikasi External Entity, Diagram Alir Data (DAD), Entity
Relationalship Diagram (ERD), Rancangan Data Base, Rancangan Input.Output.
a) Identifikasi External Entity
No Eksternal Entity Input Output
1. Admin/ Ass Dok. a. Data Pasien
b. Diagnosa Laporan Hasil Diagnosa
2. Pakar/dokter
a. Data Penyakit
b. Data Gejala
c. Data Pengetahuan
d. Data Pencegahan
e. Data Pengobatan
f. Aturan
g. Solusi
Tabel 4.8 Identifikasi External Entity
47
b) Diagram Alir Data
1) Diagram Konteks
Diagram konteks terdiri dari 2 entitas yaitu Pakar dan User. User memberikan
input ke sistem berupa data pasien serta konsultasi yang dilakukan pasien berdasarkan
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan sistem. Pakar memberikan input berupa data
dasar dan akuisisi pengetahuan penyakit katarak, sehingga nantinya akan
mengeluarkan output kepada user berupa saran terapi untuk penyakit dan hasil
pemeriksaan dari pasien tersebut
Sistem Pakar
Diagnosa
Penyakit Mata
(Katarak)
Data Pasien
Diagnosa
Admin
Lap. Data Hasil Diagnosa
Pakar
Data Penyakit
Data Gejala
Data Pengetahuan
Data Pencegahan
Data Pengobatan
Aturan
Solusi
Gambar 4.4 Diagram Konteks
48
2) Diagram Alir Data Level 0
Gambar 4.5 Diagram Alir Data Level 0
3.P
laporan
Admin
1.P
Input Data Master Pakar
Lap Data Hasil Diagnosa
Data Penyakit
Data Gejala
Data Pengetahuan
Pencegahan
Pengobatan
Aturan
Solusi
Data Penyakit
Data Gejala
Data Pengetahuan
Aturan
Data Pasien
Diagnosa
Data Pasien
Diagnosa
Hasil Diagnosa
Data Penyakit
Data Gejala
Data -
Pengetahuan
Aturan
Data Penyakit
Data Gejala
Data Pengetahuan
Aturan
Data Paien
Diagnosa
Data Pasien
Diagnosa
Hasil Diagnosa
Hasil Diagnosa
2.P
Diagnosa
49
c) Hubungan Antar Tabel (Entity Relationalship Diagram/ERD)
Gambar 4.6 Hubungan Antar Tabel (Entity Relationalship Diagram/ERD)
1 Gejala
Kode Gejala Nama Gejala
Nama
Penyakit
N
Memiliki
Pengetahuan
Id Pengetahuan
Kode Gejala
Pertanyaan
FaktaTida
k
FaktaYa
1
N Diagnosa
Kode Diagnosa IdPengetahua
n
Keterangan
N
Memiliki
Memiliki 1
N
HasilDiagnosa
Tgl Diagnosa
Kode
Kode diagnosa
Alamat
Menghasilkan
Nama
Jenis Kelamin
1
Penyakit
Pencegahan
Kode
Pengobatan
50
ERD adalah hubungan antar table one to one, one to many, many to many. Pada
hubungan antar table diagnosa penyakit katarak ini terjadi hubungan one to many
antara table disemua table yang ada di.
a. Hubungan antar tebel gejala dan pengetahuan adalah one to many karena 1 gejala
bisa memiliki banyak pengetahuan.
b. Hubungan antar table penyakit dan hasil diagnose adalah one to many karena 1
penyakit bisa memiliki banyak hasil diagnose
c. Hubungan antar table hasil diagnosa dan diagnose adalah one to many karena 1
hasil diagnose memiliki banyak diagnose
d. Hubungan antar table pengetahuan dan diagnosa adalah one to many karena 1
pengetahuan memiliki banyak diagnose
d) Rancangan Database
Tabel 4.9 Hasil Diagnosa Katarak
Field Type Size Index Keterangan
KodeDiagnosa Text 10 Primary key Kode Diagnosa
TanggalDiagnosa Date/Time - Tanggal Diagnosa
Nama Text 50 - Nama
JenisKelamin Text 6 - Jenis Kelamin
TempatLahir Text 50 - Tempat Lahir
Alamat Text 50 - Alamat
Kode Text 5 Foreign Key Kode
51
Tabel 4.10 Data Gejala Katarak
Field Type Size Index Keterangan
KodeGejala Text 3 Primary key KodeGejala
NamaGejala Memo - - Nama Gejala
Tabel 4.11 Data Diagnosa Katarak
Field Type Size Index Keterangan
KodeDiagnosa Text 225 Primary key Kode diagnosa
IdPengetahuan Text 4 Foreign Key Id Pengetahuan
Keterangan Memo - - Keterangan
Tabel 4.12 Data Penyakit Katarak
Field Type Size Index Keterangan
Kode Text 5 Primary Key Kode
NamaPenyakit Text 50 Nama Penyakit
Pencegahan Memo - - Pencegahan
Pengobatan Memo - - Pengobatan
52
Tabel 4.13 Data Pengetahuan Katarak
Field Type Size Index Keterangan
IdPengetahuan Text 4 Primary Key Id Pengetahuan
KodeGejala Text 3 Foreign Key Kode gejala
Pertanyaan Memo - - Pertanyaan
FaktaYa Text 5 - Fakta Ya
FaktaTidak Text 5 - Fakta Tidak
53
e) Rancangan Input Output (I/O)
1) Rancangan Input
(a) Rancangan Entry Data Penyakit Katarak
Gambar 4.7 Rancangan Entry Data Penyakit Katarak
SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KATARAK
ENTRY DATA PENYAKIT KATARAK
Kode Penyakit
Nama Penyakit
Simpan Hapus Keluar
Kode Penyakit Nama Penyakit Pencegahan Pengobatan
Pencegahan
Pengobatan
Edit
54
(b) Rancangan Entry Data Gejala Katarak
Gambar 4.8 Rancangan Entry Data Gejala Katarak
SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KATARAK
ENTRY DATA GEJALA KATARAK
Kode Gejala
Nama Gejala
Simpan Hapus Keluar
Kode Gejala Nama Gejala
Edit
55
(c) Rancangan Entry Data Pengetahuan Katarak
Gambar 4.9 Rancangan Entry Data Pengetahuan Katarak
SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KATARAK
ENTRY DATA PENGETAHUAN KATARAK
Kode Pengetahuan
Kode Gejala
Simpan Hapus Keluar
Kode
Pengetahuan Kode Gejala Pertanyaan
Fakta
Ya
Fakta
Tidak
Edit
Nama Gejala
Pertanyaan
Fakta Ya
Fakta Tidak
56
(d) Rancangan Proses Diagnosa
Gambar 4.10 Rancangan Proses Diagnosa
SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KATARAK
PROSES DIAGNOSA
Kode Diagnosa
Nama
Jenis Kelamin
Alamat
Tanggal
Pria Wanita
Ubah
Data
Proses
Tidak Ya
Jawablah Pertanyaan Di Bawah Ini
57
2) Rancangan Output
SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KATARAK
RUMAH SAKIT ALOEI SABOE KOTA GORONTALO
Nomor Diagnosa :
Tanggal :
Nama :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Gejala
1.
2.
3.
Nama Penyakit :
Pencegahan :
Pengobatan :
Jika ditemukan gejala, maka segera melakukan pengobatan
Gorontalo 11-07-2012
Petugas
Gambar 4.11 Laporan Hasil Diagnosa
58
D. Implementasi sistem
Berdasarkan rancangan sistem dari penerepan metode forward chaining untuk
diagnosa penyakit katarak, maka berikut implementasi sistemnya.
1. Tampilan Form Utama
Gambar 4.12 Tampilan Form Utama
Pada form menu utama diatas sudah dirangkaikan dengan form login admin,
pada login admin tersebut berfungsi untuk admin dalam merubah, menghapus atau
menambah data penyakiy katarak, gejala katarak dan pengetahuannya serta mencetak
laporan data diagnose penyakit katarak.
59
2. Form Login Admin
Untuk bisa masuk ke ruang admin, masukan user dan password terlebih dahulu,
setelah user dan password dimasukan maka tampilan programnya seperti tampilan
gambar diatas. Jika anda ingin mengakses atau masuk untuk mengentry data penyakit
katarak, gejala katarak, pengetahuan katarak maupun mencetak laporan hasil
diagnose maka klik field-field yang muncul di menu admin, sebagai contoh jika anda
ingin mengentry data penyakit katarak maka klik field penyakit pada menu admin.
Setelah itu akan muncul form data penyakit katarak seperti dibawah ini.
Gambar 4.13 Form Login
Admin
60
3. Form Data Penyakit Katarak
Gambar 4.14 Form Data Penyakit Katarak
Pada form data penyakit katarak diatas berfungsi untuk mengentry data penyakit
katarak, dalam hal ini merubah, menambah, atau menghapus data penyakit katarak.
Dan untuk bagaimana cara merubah, menambah ataupun menghapus data, berikut ini
petunjuknya.
61
4. Form Data Penyakit Katarak ( Menambah )
Gambar 4.15 Form Data Penyakit Katarak ( Menambah )
Tampilan diatas adalah form data penyakit katarak yang berfungsi untuk entry
data penyakit katarak, Jika ingin menambah masukan terlebih dahulu kode penyakit,
nama penyakitnya apa, pencegahannya serta pengobatannya seperti apa, contohnya
seperti tampilan gambar diatas. Setelah itu klik tombol simpan maka secara otomatis
akan tersimpan didalam database.
62
5. Form Data Penyakit Katarak ( Merubah )
Untuk merubah data dalam form data penyakit katarak, terlebih dahulu masukan
kode penyakit dari data yang ingin diubah setelah itu tekan tab pada keyboard
computer maka secara otomatis semua field-field akan terisi, kemudian silahkan
merubah data mana yang ingin diubah setelah itu klik tombol edit maka secara
otomatik data tersebut sedah terubah.
Gambar 4.16 Form Data Penyakit Katarak ( Merubah)
63
6. Form Data Penyakit Katarak ( Menghapus )
Sama halnya seperti merubah data penyakit katarak, untuk menghapuspun
terlebih dahulu masukan kode penyakit dari data yang ingin anda hapus kemudian
klik tombol hapus maka secara otomatis data tersebut akan terhapus.
Gambar 4.17 Form Data Penyakit Katarak ( Menghapus )
64
7. Form Data Gejala Katarak
Tampilan diatas adalah tampilan form data gejala katarak untuk entry data gejala
katarak, proses untuk penambahan, penghapusan dan pengeditan data pun sama
dengan yang ada di form entry data penyakit katarak, kunci utamanya hanyalah
dengan memasukan kode terlebih dahulu karena itu merupakan kunci utama atau
primary key.
Gambar 4.18 Form Data Gejala Katarak
65
8. Form Data Pengetahuan Penyakit Katarak
Gambar 4.19 Form Data Pengetahuan Penyakit Katarak
Tampilan diatas adalah tampilan dari form entry data pengetahuan katarak, untuk
proses penambahan pengetahuan seperti biasa masukan terlebih dahulu kode
pengetahuannya setelah itu pilih kode gejala yang akan dihubungkan pada field kode
gejala. contohnya seperti gambar dibawah ini.
66
9. Form Data Pengetahuan Penyakit Katarak ( Menambah )
Gambar 4.20 Form Data Pengetahuan Penyakit Katarak ( Menambah )
Setelah dimasukan kode pengetahuan pilih kode gejala yang ingin dihubungkan
dengan fakta-fakta yang ada di field fakta ya dan fakta tidak. Maka buatlah
pertanyaan seperti contoh tampilan diatas, kemudian hubungkan kode gejala tersebut
dengan kode-kode yang ada di fakta ya dan fakta tidak, diform ini terjadi proses
metode inferensi yakni metode forward chaining, pada fakta ya berfungsi jika
jawaban pasien atas pertanyaan yang diberikan sistem adalah ya makan pertanyaan
selanjutnya yang akan diberiakn oleh sistem apa, begitupun pada fakta tidak, setelah
semua terisi klik tombol simpan, maka secara otomatis data pengetahuannya akan
terimpan dalam database.
67
10. Form Data Pengetahuan Penyakit Katarak ( Merubah )
Gambar 4.21 Form Data Pengetahuan Penyakit Katarak ( Merubah )
Jika anda ingin menubah data pengetahuan, silahkan masukan kode pengetahuan
dari data yang ingin diubah terlebih dahulu, kemudian klik tab pada keyboard
computer maka secara otomatis semua field akan terisi selanjutnya silahkan
mengubaha data mana yang ingin diubah.
68
11. Form Data Pengetahuan Penyakit Katarak ( Menghapus )
Gambar 4.22 Form Data Pengetahuan Penyakit Katarak ( Menghapus )
Jika anda ingin menghapus maka terlebih dahulu masukan kode pengetahuan dari
data yang ingin anda hapus, lalu klik tab pada keyboard maka secara otomatis semua
field akan terisi, selanjutnya klik tombol hapus, maka data tersebut akan terhapus.
69
12. Tampilan Form Proses Diagnosa
Gambar 4.23 Tampilan Form Proses Diagnosa
Pada proses diagnose ini prosesnya dalam bentuk Tanya jawab, sistem
memberikan pertanyaan dan pengguna menjawab, untuk melakukan proses diagnose
terlebih dahulu isikan biodata seperti nama, jenis kelamin, tempat lahir serta alamat.
70
13. Tampilan Form Proses Diagnosa (Tanya Jawab)
Gambar 4.24 Tampilan Form Proses Diagnosa (Tanya Jawab)
Setelah semua data telah diisi klik tombol proses makan akan muncul
pertanyaan-pertanyaan dari sistem, dan pengguna menjawab sesuai apa yang
dirasakan, pada proses Tanya jawab pengguna cukup menjawab 3 jawaban yam maka
akan muncuk kotak pesan atau message box seperi dibawah ini
Kemudian klik ok maka akan muncul laporan hasil diagnose seperi dibawah ini
71
14. Tampilan Laporan Hasil Diagnosa
Gambar 4.25 Tampilan Laporan Hasil Diagnosa
Jika ingin dicetak maka klik tombol print pada menu diatas, jika tidak maka klik
tombol merah lambang X dan akan kembali kemenu utama dan Jika ingin mengubah
data maka masuk pada form proses diagnose melalui form menu utama seperti
gambar dibawah ini.
72
15. Tampilan Form Diagnosa (Ubah Data)
Gambar 4.26 Tampilan Form Diagnosa (Ubah Data)
Pada proses ubah data, data yang bias diubah hanyalah alamat, dikarenakan
nama, jenis kelamin serta tempat lahir tidak mungkin berubah, jadi sistem ini hanya
memperbolehkan untuk merubaha data dalam hal ini alamat pengguna, sedangkan
untuk melakukan proses diagnose dengan biodata yang sama, sistem memberikan
kode baru yang baru. Kode diagnose akan berganti secara otomatis sesuai urutannya.
Recommended