View
221
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Profil Usaha UKM Suka Maju
1. Sejarah Singkat
UKM Suka Maju adalah badan usaha perorangan yang dirintis sejak tahun 1970 oleh
Ibu Mardia Hunowu dengan modal awal yang jumlahnya kecil. Dengan produk yang
dihasilkan masih dalam jumlah sedikit di antaranya Haluwa Kacang, Katang-Katang, dan
Bepang dan pada waktu itu pemasarannya hanya dari warung ke warung. Pada tahun 1989
usaha ini sudah dilanjutkan oleh Ibu Herlina Bakari anak pertama dari Ibu Mardia Hunowu.
Pada tahun yang bersamaan UKM Suka Maju telah memperoleh izin Depkes dari dinas
kesehatan di wilayah Gorontalo.
UKM Suka Maju terletak di Jln.Tinaloga No.234Desa Toto Utara Kecamatan Tilongkabila
Kabupten Bone Bolango Propinsi Gorontalo. Luas tanah keseluruhan adalah 2400 m², luas
tanah untuk bangunan usaha adalah 21 m² dan untuk bangun rumah seluas 142 m². Disekitar
UKM Suka Maju adalah areal persawahan milik masyarakat sekitar, lokasi usaha ini berada
jauh dari pusat perkotaan. Sehingga para konsumen yang ingin melakukan transaksi
pembelian produk olahan Jagung harus mendatangi langsung tempat usaha dengan
menggunakan transportasi umum maupun transportasi pribadi. Jarak yang harus ditempuh
dari pusat kota menuju lokasi usaha adalah ± 10 Km dan jarak dari pusat perbelanjaan
menempuh jarak sekitar ± 12 Km.
Pada tahun 1996 pemasaran dari produk UKM Suka Maju sudah mulai di supplay ke
beberapa toko kue dan supermarket yang ada di wilayah Gorontalo, Manado dan Bitung.
Pada tahun 2000 setelah Gorontalo resmi terbentuk menjadi propinsi dari sinilah awal
perkembangan usaha ini sudah terbentuk menjadi UKM Suka Maju, telah memperoleh izin
P-IRT dari Dinas kesehatan Kabupaten Bone Bolango, mulai memperoleh bantuan dari
instansi terkait berupa alat-alat produksi dan, telah diikutsertakan dalam setiap pelatihan dan
diklat dalam bidang pertanian yang dilaksanakan di Gorontalo maupun diluar wilayah
Gorontalo. UKM Suka Maju Telah memproduksi lebih dari 10 macam produk diantaranya
produk yang berbahan baku jagung yaitu Stick Jagung, Kelapa Jagung, dan Curuti Jagung.
Produk-produk ini telah mendapatkan sertifikat halal dari MUI.
Selain itu UKM Suka Maju telah mengalami peningkatan dalam bidang pemasaran, hal
ini terlihat dari produk-produk olahannya di distribusikan ke beberapa supermarket dan toko
kue yang ada di Kota Gorontalo. Adapun toko kue dan supermarket antara lain : Karsa
Utama, Maharani, Pia Saronde, Pia Ramayana, Mawar, Valencia, Amanda Jaya, dan Q- Mart.
2. Visi, Misi dan Tujuan UKM Suka Maju
i. Visi :
Menciptakan iklim usaha yang berdaya saing dan menjadikan usaha pengolahan
hasil pertanian yang unggul dan dikenal luas oleh masyarakat.
ii.Misi :
1) Meningkatkan mutu dan kualitas produk serta menjadikan produk
olahan jagung sebagai buah tangan khas Gorontalo, 2) Memberikan pelayanan serta
memenuhi kebutuhan selera konsumen untuk berbagai macam produk olahan jagung,
3) Terwujudnya keunggulan jangka panjang UKM Suka Maju dalam lingkungan bisnis
yang kompetitif melalui pengembangan produk olahan Jagung.
iii.Tujuan :
1) Meningkatkan omzet penjualan pertahunnya, 2) Memberdayakan dan menggali
potensi masyarakat sekitar di lingkungan usaha, 3) Membangun kemitrann dengan
masyarakat sekitar dan sesama pelaku UKM.
3. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan suatu gambaran hubungan antara pemilik usaha dengan
bawahannya. UKM Suka Maju telah memiliki struktur organisasi secara tertulis dan telah
menetapkan pembagian tugas operasional dalam UKM. Struktur organisasi UKM Suka Maju
disajikan pada gambar 2 di bawah ini
Pemilik UKM Suka Maju
Herlina Bakari
Sekretaris
Kamaria Palu
Bidang Produksi
Nur Laila Asura
Bidang Pemasaran
Nur Ain Muda
Bendahara
Maryam Ali
Gambar 3. Struktur Organisasi UKM Suka Maju
Pada Gambar 3 terlihat dalam struktur organisasi ini pemilik UKM Suka Maju telah
memberikan wewenang dan tanggung jawab sepenuhnya kepada masing-masing
bawahannya. Adapun tugas dan tanggung jawab masing-masing dalam struktur organisasi
yang ada di UKM Suka Maju meliputi:
a. Pemilik UKM memiliki tanggung jawab dalam mengambil keputusan maupun
kebijakan , mengawasi dan mengontrol semua aktivitas yang dilaksanakan oleh
bawahannya.
b. Sekretaris memiliki tanggung jawab untuk melakukan pencatatan yang berhubungan
dengan kegiatan yang ada di dalam lingkungan usaha.
c. Bagian Keuangan bertanggung jawab untuk melakukan pencatatan pengeluaran dan
pemasukan ataupun transaksi yang berhubungan dengan usaha.
d. Bagian produksi bertanggung jawab dalam setiap proses produksi berlangsung sampai
dengan selesai serta dalam proses pemilihan bahan baku produksi.
e. Bagian Pemasaran bertanggung jawab dalam setiap proses pendistribusian produk
langsung ke Supermarket, melakuan pengecekan produk, dan mempromosikan produk
kepada konsumen.
f. Karyawan bertanggung jawab penuh pada setiap pekerjaan yang dilakukannya mulai
dari proses produksi sampai pengemasan produk.
UKM Suka Maju memiliki karyawan tetap yang berjumlah 8 orang dan karyawan tidak
tetap berjumlah 5 orang. Karyawan yang dimiliki oleh UKM Suka Maju ini berasal dari
lingkungan keluarga yang tempat tinggalnya berdekatan dengan lingkungan usaha, suasana
dalam lingkungan usaha pun sangat mendukung dan penuh dengan suasana kekeluargaan.
Mayoritas tenaga kerja yang ada di UKM Suka Maju adalah perempuan. Tingkat pendidikan
dari karyawan yang ada sebagian hanya lulusan SD, SMP dan SMA. Data mengenai sumber
daya manusia UKM Suka Maju tahun 2013 dapat dilihat pada tabel 5 di bawah ini
Tabel 5. Sumber Daya Manusia UKM Suka Maju Kabupaten Bone Bolango, 2013
No Tingkat Pendidikan Jumlah Karyawan
(Orang)
Karyawan
1 Tamat SD 6
2 Tamat SMP 4
3 Tamat SMA/SMK 3 Total 13
Sumber : Analisis Data Primer, 2013
Di dalam lingkungan kerja tidak terdapat kontrak perjanjian tertulis antara pemilik
UKM Suka Maju dengan karyawan. Sistem kerja yang di terapkan pada UKM Suka Maju
adalah sistem kerja harian, dimana karyawan bekerja berdasarkan jumlah produksi yang
dikerjakan perhari dengan 1 (satu) kali produksi dibayar Rp. 22.500 per orang.
B. Lingkungan Internal Perusahaan
Lingkungan internal dilakukan dengan meninjau faktor-faktor yang terdapat dalam
UKM Suka Maju untuk mengidentifikasi dan evaluasi kecenderungan-kecenderungan yang
berada dalam usaha. Adapun faktor internal yang dimiliki antara lain sebagai berikut :
1. Aspek Pemasaran
Pemasaran sangat berperan penting dalam peningkatan penjualan produk hal ini sangat
disadari oleh pemilik UKM Suka Maju dalam hal memasaran produk-produknya ke
supermarket dan toko kue. Pada awal memasarkan produk olahan jagung UKM Suka Maju
tidak menggunakan riset pasar terlebih dahulu, hanya langsung menawarkan ke supermarket
dan toko kue. UKM Suka Maju sangat memperhatikan komponen yang termasuk dalam
pemasaran yakni bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, distribusi/tempat dan
promosi.
i. Produk
UKM Suka Maju telah memproduksi berbagai macam produk dari olahan Jagung di
antaranya adalah Stick Jagung, Kripik Jagung, Curuti Jagung, Kelapa Jagung. UKM Suka
Maju belum memiliki standar kualitas produk yang bermutu tinggi, akan tetapi pemilik UKM
Suka Maju sangat menjaga mutu produk dengan tidak mengurangi bahan-bahan yang
digunakan dalam setiap melakukan produksi, dan menggunakan bahan baku yang
berkualitas.
Pemberian merek merupakan salah satu cara agar produk pada saat di pasarkan mudah
untuk dikenali dan diingat oleh konsumen selain itu menjadi ciri khas dan pembeda dengan
produk yang lain yang beredar di pasaran. Produk-produk olahan Jagung yang telah di
produksi oleh UKM Suka Maju telah memiliki label yang berfungsi sebagai sumber
informasi mengenai produk tersebut, dan juga telah memiliki izin produksi keamanan pangan
dari Dinkes Kabupaten Bone Bolango dengan memberikan nomor P-IRT 206750401003,
memiliki keterangan halal dan merek dagang dengan logo “SM”.
Kemasan menjadi instrument yang paling penting karena kemasan tidak hanya
berfungsi sebagai pembungkus produk ataupun makanan, akan tetapi dengan kemasan yang
bagus dan unik mampu menarik minat konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan.
Adapun kemasan yang digunakan oleh UKM Suka Maju seperti Aluminium foil, plastik
transparan, dan toples mika.
ii. Harga
Dalam bauran pemasaran harga merupakan komponen yang dapat memberikan
keuntungan dan pendapatan. UKM Suka Maju dalam menetapkan harga jual kepada
konsumen dengan menggunakan metode penetapan harga yakni cost plus pricing dengan
mark up. Harga yang ditawarkan untuk setiap produk berbeda-beda tergantung dari jenis
produk, berat bersih dan kemasan. Kemudian produk yang di tawarkan kepada konsumen dan
distributor sama, akan tetapi pada saat produk sudah masuk ke distributor harga jual yang
ditetapkan adalah harga dari distributor. Harga jual masing-masing produk di tetapkan oleh
pemilik UKM Suka Maju dapat ditunjukan pada tabel 6 di bawah ini.
Tabel 6. Produk Olahan jagung UKM Suka Maju Kabupaten Bone Bolango, 2013
No Jenis Produk Jenis Kemasan Harga
(Rp)
1. Stick Jagung 100 gram
Stick Jagung 180 gram
Alumenium foil
Plastik Transparan
10.000
8.000
2. Curuti jagung isi 10 biji Mika 8.000
3. Kelapa jagung 18 biji
Kelapa Jagung 12 biji
Alumenium foil
Mika
14.000
7.000 Sumber : Analisis Data Primer, 2013
iii. Distribusi/Tempat
UKM Suka Maju menggunakan saluran distribusi langsung yakni konsumen langsung
membeli di tempat usaha dan saluran distribusi tidak langsung yakni konsumen membeli
produk ke supermarket. UKM Suka Maju selalu melakukan pencatatan produk yang terjual di
tempat usaha, produk yang di distribusikan ke supermarket, dan produk yang tidak laku
terjual. Sebelum produk dikemas dan di distribusikan ke supermarket terlebih dahulu produk
disortir, apabila ada produk yang mengalami cacat produksi maka produk itu tidak akan
didistribusikan. Hal ini dilakukan untuk tetap menjga kualitas dari pada produk tersebut.
Ada beberapa Supermarket dan toko kue yang menjalin kerja sama dengan UKM Suka
Maju yakni : Karsa Utama, Pia Saronde, Pia Ramayana, Mawar, Valencia, Amanda Jaya, Q-
Mart,dan Maharani.
iv. Promosi
Dalam hal mempromosikan produk, UKM Suka Maju belum efektif dalam
mepromosikan produknya di karenakan oleh biaya promosi yang begitu besar dan UKM Suka
Maju belum mampu memenuhi standar promosi seperti itu. Saat ini media promosi yang
digunakan oleh UKM Suka Maju adalah promosi melalui kegiatan pameran yang difasilitasi
oleh Dinas Koperindag dan Dinas Pertanian, selain itu juga promosi melalui, brosur, koran
dan promosi secara langsung yakni menawarkan langsung produk ke konsumen sasaran.
2. Aspek Keuangan dan Akuntansi
Modal merupakan komponen yang sangat penting sebelum mendirikan suatu usaha.
UKM Suka Maju pada saat mendirikan usaha pada tahun 1970 hanya menggunakan modal
awal yang sangat kecil yakni Rp. 250.000 dan merupakan modal pribadi. Keterbatasan modal
merupakan suatu kelemahan bagi UKM Suka Maju karena dapat menghambat pengembangan
usaha misalnya pemenuhan permintaan produk, peningkatan kegiatan promosi, dan
pembelian mesin produksi modern. Untuk mengembangkan usaha UKM Suka Maju bermitra
dengan Bank BRI cabang Gorontalo dengan memanfaatkan dana kredit usaha rakyat (KUR)
dengan jumlah pinjaman Rp. 50.000.000 untuk mengembangkan usaha dengan tenggang
waktu pembayaran selama 3 tahun dengan bunga 14%. Modal ini sangat membantu dalam
mengembangkan usaha untuk pengadaan bahan baku produksi, pengadaan kemasan,
pembelian alat-alat / mesin untuk produksi dan kegiatan promosi.
Pengelolaan keuangan UKM Suka Maju saat ini masih dengan cara yang sederhana
dan belum berpedoman pada prinsip-prinsip akuntansi. Pencatatan yang dilakukan hanya
sebatas pengeluaran biaya produksi, pemasukan pendapatan, dan sebagian transaksi yang
dilakukan oleh UKM Suka Maju hanya dicatat dalam bentuk nota dan Seringkali modal
usaha ini juga terpakai untuk keperluan kebutuhan rumah tangga dan keluarga. Kondisi ini
sangat berpengaruh dalam proses pengembangan usaha karena peran pembukuan keuangan
sangat penting dalam upaya peningkatan pengalokasian keuangan secara baik.
3. Aspek Produksi / Operasi
Dalam tahap melakukan proses produksi UKM Suka Maju masih menggunakan mesin
produksi yang manual dan sederhana misalnya wajan penggorengan, tirisan minyak, kompor,
pisau stanless, timbangan kue, loyang besar, dan siler. Hal ini merupakan suatu kelemahan
dalam melakukan proses produksi karena memakan waktu lama dalam setiap kali proses
produksi. UKM Suka Maju sangat memperhatikan bahan baku produksi yang akan
digunakan, terutama dalam pemilihan bahan baku. Jagung yang dipakai adalah jagung lokal
sebagai bahan baku utama dalam memproduksi berbagai macam produk olahan dari jagung
kemudian bahan-bahan baku penolong misalnya margarine, gula pasir, bumbu penyedap,
minyak goreng, telur,tepung terigu, dan BTP (bahan tambahan pangan).
Pemilihan bahan baku sangat berpengaruh pada hasil akhir produksi, apabila dalam
pemilihan bahan baku tidak teliti maka hasil akhir dari produk yang telah dibuat akan
mengalami cacat produksi. Produk yang mengalami cacat produksi tidak dapat dipasarkan
dan mengakibatkan kerugian bagi UKM Suka Maju. Sebelum memulai proses produksi
karyawan selalu menggunakan celemek dan mencuci tangan. Kemudian mereka melakukan
pencatatan terhadap bahan baku yang digunakan dalam sekali proses produksi. Tujuannya
adalah untuk mengetahui bahan-bahan yang digunakan dan dengan pencatatan ini UKM Suka
Maju dapat mengetahui biaya-biaya produksi yang dikeluarkan pada setiap kali proses
produksi. Tabel produksi produk olahan Jagung UKM Suka Maju disajikan pada tabel 7 di
bawah ini.
Tabel 7. Hasil Produksi Produk Olahan Jagung UKM Suka Maju Kabupaten Bone Bolango,
2013
No Nama Produk Produk Perhari
(Bungkus)
Presentase
(%)
1. Stick Jagung 85 50,2
2. Curuti Jagung 27 15,9
3. Kue Kelapa Jagung 57 33,7 Total 169 100
Sumber : Analisis Data Primer, 2013
Berdasarkan dari tabel 7 di atas menunjukan bahwa hasil produksi produk olahan
jagung setiap harinya berbeda. Produk yang paling banyak di produksi yaitu Stick jagung.
Hasil produksi ini tergantung dari permintaan konsumen.
C. Lingkungan Eksternal Perusahaan
Lingkungan eksternal UKM Suka Maju dilakukan untuk meninjau faktor-faktor diluar
usaha untuk mengidentifiksi dan mengevaluasi kecenderungan-kecenderungan yang berada
diluar control usaha yang dijalankan dan biasanya lebih cepat mengalami perubahan. Adapun
yang termasuk pada faktor eksternal antara lain sebagai berikut :
1. Lingkungan Eksternal Makro
i. Lingkungan Ekonomi
Struktur perekonomian Kabupaten Bone Bolango dapat diketahui dengan melihat
komposisi PDRB untuk dapat melihat peranan dan kontribusi dalam pembentukan PDRB
Kabupaten Bo
ne Bolango. PDRB Kabupaten Bone Bolango atas dasar harga berlaku pada tahun 2011
sebesar 1.019.512 (juta rupiah) lebih tinggi bila dibandingkan dengan tahun 2010 yang
sebesar 916.111 (juta rupiah) atau mengalami kenaikan sebesar 6,89 persen bila
dibandingkan dengan PDRB harga constant tahun 2010 yang sebesar 280.583(juta rupiah).
Ini berarti bahwa besarnya nilai tambah bruto (gross value added) yang ditimbulkan oleh
sector ekonomi yang ada dikabupaten Bone Bolango bila dihitung dengan harga tahun 2011
(harga berlaku) berjumlah 1,019 trriliun rupiah. Sedangkan bila dihitung dengan harga
konstan 2000 besarnya nilai tambah bruto mencapai 299.911 milyar rupiah. Berikut disajikan
pada tabel 8 dan 9 dibawah ini
Tabe 8. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Bone Bolango Tahun 2009-
2011 (jutaan rupiah).
Sektor Berlaku
2009 2010 2011
Pertanian 326.890 356.620 403.420
Pertambangan dan Penggalian 4.897 5.941 6.815
Indistri Pengolahan 106.583 113.618 120.748
Listrik,gas & Air Bersih 2.872 2.922 3.268
Bangunan 39.831 43.767 50.635
Perdagangan,Hotel& Restorant 100.965 107.661 114.223
Pengangkutan & Komunikasi 32.501 36.221 38.733
Keuangan 89.223 102.779 113.067
Jasa-Jasa 124.375 146.583 168.603
PDRB 828.136 916.111 1.019.512 Sumber : BPS kabupaten Bone Bolango 2011
Tabe 9. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Bone Bolango Tahun 2009-
2011 (jutaan rupiah).
Sektor Konstat
2009 2010 2011
Pertanian 80.665 87.462 93.452
Pertambangan dan Penggalian 3.268 3.569 3.666
Indistri Pengolahan 35.644 37.200 38.942
Listrik,gas & Air Bersih 1.039 1.045 1.118
Bangunan 21.020 22.037 24.971
Perdagangan,Hotel& Restayrant 26.166 27.066 28.601
Pengangkutan & Komunikasi 23.557 24.345 25.178
Keuangan 39.692 44.017 47.891
Jasa-Jasa 32.017 33.842 36.092
PDRB 263.067 280.583 299.911
Pertumbuhan Ekonomi 6.49 6.66 6.89 Sumber : BPS Bone Bolango 2011
Untuk melihat sektor unggulan Kabupaten Bone Bolango dapat dilihat pada distribusi
presentase PDRB sebagai bahan pertimbangan bagi para investor. Semakin besar peranan
sektor terhadap total PDRB maka semakin besar pula pengaruh sektor tersebut dalam
perkembangan perekonomian Kabupaten Bone Bolango. Dalam penyajian PDRB peranan
sektor dapat di lihat pada tabel 10.
Tabel 10. Distribusi Presentase PDRB Kabupaten Bone Bolango tahun 2009-2011 Atas Dasar
Harga Berlaku (%).
Sektor
Tahun
2009 2010 2011
Pertanian
Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik, Gas dan Air Bersih
Bangunan
Perdagangan, Hotel dan Restoran
Pengangkutan dan Komunikasi
Keuangan
Jasa-jasa
39,47
0,59
12,87
0,35
4,81
12,19
3,92
10,77
15,02
38,93
0,65
12,40
0,32
4,78
11,75
3,95
11,22
16,00
39,57
0,67
11,84
0,32
4,97
11,20
3,80
16,54
16,54
PDRB 100,00 100,00 100,00 Sumber: BPS Kabupaten Bone Bolango (2011)
Tabel 10 menunjukan perekonomian masyarakat Bone Bolango masih didominasi oleh
sektor pertanian (masyarakat agraris), hal ini dapat dilihat berdasarkan peranannya terhadap
PDRB yang mencapai 39,57 persen. Sektor jasa-jasa juga mempunyai andil yang cukup besar
terhadap struktur ekonomi mayrakat Bone Bolango, dilihat dari kontribusi sektor ini
mencapai 16,54 persen. Sektor lainnya yang mempengaruhi perekonomian Bone Bolango
secara signifikan adalah sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan, hotel dan
restoran yang memberikan andil masing-masing sebesar 11,84 persen dan 11,20 persen.
Sasaran pembangunan bidang ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang cukup
tinggi pertumbuhan tersebut ditunjukkan oleh kenaikan Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB) atas dasar harga konstan pertahunnya. Secara agregat pertumbuhan ekonomi
kabupaten Bone Bolango pada tahun 2011 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan
tahun 2010. Pada tahun 2011 laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bone Bolango mencapai
6,89 persen sedangkan pada tahun 2010 hanya mencapai laju pertumbuhan sebesar 6,66
persen. Secara keseluruhan sektor ekonomi pada tahun 2011 mengalami pertumbuhan yang
Positif. Pertumbuhan tertinggi dialami oleh sektor bangunan yang meningkat 11.31 persen.
Pertumbuhan yang cukup tinggi juga dialami oleh sektor keuangan, persewaan dan
jasa perusahaan yaitu sebesar 8.80 persen. Kemudian diikuti oleh sektor listrik, gas dan air
bersih, sektor pertanian dan sektor jasa-jasa, masing-masing sebesar 7,03 persen, 6,85 persen,
6,65 persen. Sedangkan pertumbuhan terendah dialami oleh sektor pertambangan dan
penggalian yaitu sebesar 2,72 persen. Data pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bone Bolango
dapat disajikan pada tabel 11.
Tabel 11. Pertumbuhan Ekonomi Kabuaten Bone Bolango Persektor Tahun 2008-2010 (%)
Sektor Tahun
2009 2010 2011
Pertanian 7.14 8.43 6.85
Pertambangan Penggalian 2.03 9.21 2.72
Listrik, Gas dan Air Bersih 3.62 4.36 4.68
Bangunan 1.53 0.56 7.03
Perdagangan, Hotel dan Restoran 2.63 3.44 5.67
Pengangkutan dan Komunikasi 3.56 3.34 3.42
Keuangan 13.41 10.90 8.80
Jasa-jasa 7.49 5.70 6.65
PDRB 6.49 6.66 6.68 Sumber : BPS Kabupaten Bone Bolango 2011
ii. Lingkungan Sosial Budaya
Faktor sosial budaya dapat mempengaruhi aktivitas dan kinerja suatu usaha. UKM
Suka Maju perlu memperhatikan adanya perubahan sosial budaya masyarakat khususnya pola
dan tren pasar yang dituju. Trend konsumsi produk olahan jagung yang diminati oleh
konsumen disajikan pada Gambar 4.
Gambar 4. Trend Konsumsi Produk Olahan Jagung UKM Suka Maju, 2013 Sumber : Analisis Data primer 2013
Pada gambar 4 menunjukan bahwa produk olahan jagung memiliki tingkat konsumsi
yang bervariasi dilihat dari jumlah permintaan produk tiap bulannya yang berbeda-beda.
Dengan melihat trend konsumsi produk olahan Jagung yang paling banyak diminati oleh
konsumen adalah Stick Jagung, Kelapa Jagung dan yang terakhir adalah Curuti Jagung. UKM
Suka Maju perlu menyesuaikan dengan perubahan pola konsumsi masyarakat ataupun
konsumen ini ditujukan pada kecenderungan mulai menyukai mengkonsumsi snack pada saat
santai dan kebiasaan konsumen dalam hal bepergian membawa buah tangan ataupun oleh-
oleh yang berasal dari daerah yang mereka datangi untuk diberikan kepada keluarga, patner
kerja, dan teman dekat. Hal ini merupakan suatu peluang usaha bagi UKM Suka maju dalam
hal mengembangkan produk olahan jagung untuk di jadikan oleh-oleh khas Propinsi
Gorontalo.
Dalam aspek sosial UKM Suka Maju telah menyerap tenaga kerja yang berada di
lingkungan usaha khususnya para ibu rumah tangga. Dengan penyerapan tenaga kerja ini
diharapkan dapat mengurangi tingkat pengangguran yang ada dilingkungan usaha. Pada
bulan-bulan tertentu peningkatan jumlah produk olahan Jagung mengalami peningkatan
dengan adanya event-event yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah yang bekerja sama
dengan pemerintah pusat misalnya pameran produk olahan hasil pertanian kemudian kegiatan
tahunan hari besar umat islam misalnya bulan Ramadhan dan menjelang lebaran. Oleh karena
itu UKM Suka Maju selalu menambah jumlah tenaga kerja dengan mengaktifkan kembali
tenaga kerja tidak tetap yang setiap tahunnya dipekerjakan di UKM Suka Maju untuk
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
Kelapa Jagung
Stick jagung
Curuti Jagung
kelancaran proses produksi demi memenuhi kebutuhan konsumen akan permintaan produk
olahan Jagung.
iii. Lingkungan Politik dan Hukum
Arah dan stabilitas politik dan hukum merupakan pertimbangan utama bagi para pelaku
usaha dalam merumuskan strategi perusahaan. Kebijakan pemerintah yang sesuai dapat
menciptakan suasana kondusif untuk mengembangkan aktivitas UKM Suka Maju,
pertimbangan hukum juga perlu di perhatikan oleh UKM Suka Maju. Ketidakstabilan
keadaan politik dan keamanan akan membawa dampak negatif terhadap kelangsungan usaha
UKM Suka Maju. Saat ini Pemerintah daerah sangat mendukung pengembangan UKM
dengan beberapa program yang telah dijalankan antara lain:
1. peminjaman kredit usaha rakyat (KUR) dengan suku bunga rendah,
2. Memfasilitasi para pelaku UKM unuk mendapatkan sertifikat P-IRT, label halal, dan
merek dagang.
3. Peningkatan akses pasar bagi UKM Suka Maju dengan mengikutsertakan produk
UKM Suka Maju dalam berbagai pameran yang diselenggarakan di tingkat nasional.
4. Pembinaan dan pelatihan yang bertujuan untuk mengembangankan UKM Suka Maju
Misalnya, pelatihan GMP (Good Manufacturing Practice) untuk meninngkatkan mutu
dan kualitas produk olahan jagung.
5. Pelatihan mengenai kemasan yang baik untuk yang bertujuan untuk meningkatkan
kualitas produk itu sendiri.
6. Pelatihan manajemen keuangan yaitu mengenai pembukuan bagi pengusaha
7. Pelatihan tehnik pemasaran ekspor.
iv. Lingkungan Teknologi
Pada era globalisasi saat ini teknologi telah berkembang pesat baik dalam bidang dunia
industri, bisnis, komunikasi, informasi, transportasi dan bidang lainnya. Hal ini memberikan
dampak positif dan kontribusi yang sangat besar terhadap pelaku usaha. Saat ini UKM Suka
Maju memanfaatkan teknologi dalam bidang informasi yakni dengan membuat iklan produk
melalui media massa. Disisi lain dalam bidang produksi UKM Suka maju masih
menggunakan mesin produksi yang sederhana dan semi otomatis dalam menunjang aktivitas
produksinya. Semakin berkembangnnya teknologi mesin produksi memberikan peluang
kepada UKM Suka Maju dalam mempermudah kegiatan produksi serta dapat meningkatkan
mutu dan kualitas produk .
v. Lingkungan Demografi
Pertumbuhan jumlah penduduk turut serta dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi
pada suatu daerah. Berdasarkan proyeksi BPS , penduduk Kabupaten Bone Bolango pada
pertengahan tahun 2011 mengalami peningkatan jumlah penduduk yakni berjumlah 145.015
jiwa sedangkan berdasrkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, jumlah penduduk
Kabupaten Bone Bolango pada tahun 2011 adalah sebesar 152.763 jiwa. Dengan rincian
jumlah penduduk laki-laki sebesar 76.855 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebesar
75.098 jiwa, yang tersebar di 17 kecamatan yang ada. Kecamatan Bulango Selatan dengan
luas daerah 9,87 km² dan ditempati oleh 1.030 penduduk, merupakan Kecamatan yang paling
padat penduduknya dibandingkan dengan 16 Kecamatan lainnya. Meningkatnya jumlah
penduduk menyebabkan kebutuhan konsumsi makanan penduduk meningkat sehingga
berpengaruh terhadap peningkatan permintaan jumlah produk pangan sehingga dapat
memberikan peluang pasar yang sangat potensial untuk usaha dalam bidang pangan. Kondisi
ini sangat berpengaruh pada peningkatan permintaan produk olahan jagung di UKM Suka
maju.
2. Lingkungan Eksternal Mikro
i. Pendatang Baru
Di era globalisasi saat ini, banyak industri baru yang bermunculan dalam membuat
berbagai macam produk olahan, baik itu produk olahan jagung, pisang dan produk olahan
lainnya. Adapun UKM yang menjadi pesaing UKM Suka Maju antara lain : KIAT, UKM
Khalifah, UKM Bogenvile, UKM Teratai, UKM Berkah, UKM Cempaka dan UKM
Flamboyan. Dengan maraknya industri lama maupun industri baru membuat UKM Suka
Maju termotivasi untuk terus mengembangkan usahanya Dari segi inovasi produk,
peningkatan mutu serta kualitas produk sehingga mampu unutuk bersaing dengan produk-
produk yanga beredar luas dipasaran.
ii. Pemasok
Dalam kegiatan produksi sehari-hari UKM Suka Maju sangat mengandalkan bahan
baku utama yang menjadi faktor penentu dalam kelancaran aktivitas produksi. Bahan baku
utamanya adalah jagung lokal. Jagung ini biasanya dibeli langsung kepada petani jagung,
selain itu jagung juga mudah di dapatkan di pasar tradisional (Pasar Sentral) dengan jumlah
50 kg setiap minggunya. Peran pemasok dalam hal mensupplay bahan mentah ke tempat
usaha tidaklah menjadi satu ancaman karena UKM Suka maju tidak selalu bergantung pada
pemasok. Dengan sumber daya alam yang sangat melimpah, sampai dengan saat ini tidak
mengalami kesulitan yang berarti dalam hal memperoleh bahan baku produksi. Disisi lain
UKM Suka Maju masih berskala kecil dan belum membutuhkan bahan baku jagung yang
berskala besar. Begitu juga dengan bahan baku penolong seperti tepung terigu, margarin ,
gula pasir, minyak goreng, telur, gula halus, dan bahan tambahan pangan tidak mengalami
hambatan dalam memperoleh bahan baku karena banyak tersedia di supermarket terdekat.
iii. Pembeli/Pelanggan
Secara umum pelanggan merupakan salah satu kekuatan yang ada di lingkungan usaha
UKM Suka Maju. Para pelanggan sangat menentukan presentase tingkat penjualan terbesar
produk dari total pembelian ataupun transaksi yang di lakukan oleh pelanggan. Adapun
pelanggan dari UKM Suka Maju meliputi, pelanggan individu, suprmarket dan toko kue
antara lain; Karsa utama, Pia Saronde, Pia Ramayana, Mawar, Valencia, Q-mart, Amanda
Jaya, Maharani, instansi pemerintahan seperti, Dinas Koperindak dan Dinas Pertanian,
masyarakat umum. Dengan meningkatkan mutu pelayan kepada pelanggan merupakan salah
satu strategi penjualan yang sangat efektif, dikarenakan pelanggan akan merasa nyaman
selama berada dilingkungan usaha.
D. Formulasi dan Pemilihan Strategi
1. Identifikasi faktor-faktor Internal UKM Suka Maju
Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal diperoleh dari lapangan faktor yang
berupa kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weakneses) berpengaruh terhadap kelangsungan
UKM Suka Maju di Kabupaten Bone Bolango dalam menghadapi persaingan industri yang
semakin ketat. Adapun faktor strategi internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan, oleh
UKM Suka Maju sebagai berikut:
i. Kekuatan :
a. Produk yang Bervariasi
UKM Suka Maju memiliki produk yang bervariasi antara lain Stick Jagung, Curuti
Jagung dan Kelapa Jagung. Sehingga para konsumen dapat memilih variasi produk yang
diinginkan.
b. Memiliki Label Halal dan Merek Dagang
Produk olahan Jagung UKM Suka Maju telah memiliki label halal dari MUI dan merek
dagang yaitu SM yang di keluarkan oleh Departemen Koperindag, untuk mempermudah
konsumen dalam mengenali produk serta membedakan dengan produk-produk lain yang
beredar dipasaran. Selain itu label halal memberikan pengaruh positif bagi produk karena
dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk olahan jagung.
c. Tingginya dukungan politis dan komitmen pemerintah
Pemerintah dalam hal ini instansi terkait memberikan dukungan penuh bagi UKM
yang ada di Kabupaten Bone Bolango. Kebijakan-kebijakan ataupun program yang
dijalankan saat ini sangat berpihak pada UKM dalam mengembangkan usaha, misalnya
Dinas Koperindag yang memfasilitasi setiap UKM untuk mendaftarkan merek dagang ke
pemerintah pusat, memberikan pelatihan-pelatihan mengenai keamanan pangan dan
pengembangan kemasan produk.
d. Ketersedian sumberdaya bahan baku
UKM Suka Maju saat ini memanfaatkan sumberdaya lokal sebagai bahan baku utama.
Bahan baku yang digunakan adalah jagung lokal. bahan baku ini sangat mudah diperoleh
baik secara langsung dengan membeli kepada petani yang ada di Kabupatn Bone Bolango
ataupun membeli di pasar tradisional (Pasar Sentral) yang berada di Kota Gorontalo.
Persedian bahan baku produksi setiap bulannya adalah 200 kg. Ketersediaan bahan baku yang
cukup membuat proses produksi UKM Suka Maju berjalan dengan lancar.
e. Memiliki pelanggan tetap
Saat ini UKM Suka Maju memiliki pelanggan tetap antara lain, instansi pemerintah,
teman dekat, dan masyarakat umum.
f. Kemampuan Bermitra dengan Stakeholder
UKM Suka Maju saat ini bekerja sama dengn beberapa supermarket dan toko kue untuk
memasarkan produk olahan jagung. Adapun mitra yang menjalin kerja sama antara lain Karsa
Utama, pia Saronde, pia Ramayana, Q-mart, Maharani, Amanda Jaya, Valencia, dan Mawar.
g. Pelayanan Terhadap Konsumen
UKM Suka Maju sangat mengutamakan kepuasan konsumen dengan memberikan
layanan terbaik misalnya, bersikap ramah dan jujur terhadap pelanggan atau konsumen yang
datang membeli langsung produk olahan jagung. Hal ini dilakukan agar konsumen merasa
nyaman dengan suasana pelayanan yang diberikan sehingga memberikan kesan positif bagi
konsumen untuk datang lagi membeli produk olahan Jagung.
ii. Kelemahan :
a. Bentuk Kemasan yang Kurang Menarik
Kemesan tidak hanya berperan sebagai wadah untuk produk, akan tetapi kemasan
menjadi sangat penting dalam memberikan nilai tambah bagi produk olahan jagung. Saat ini
UKM Suka Maju masih menggunakan kemasan yang sederhana antara lain ; plastik
transparan, mika plastik, toples mika dan alumenium foil. Kemasan ini belum mampu
memberikan nilai tambah bagi produk olahan jagung UKM Suka Maju. Kemudian ada
beberapa produk yang tidak cocok dengan kemasan yang ada saat ini. Sehingga produk
mudah hancur dan singkatnya usia edar produk di pasaran dan hanya mampu bertahan selama
3 bulan.
b. Bentuk Label Pangan dan Cara Penulisan Label Belum Memenuhi Standar Kriteria
Penulisan
Label pangan produk olahan jagung saat ini msaih belum memenuhi standar kriteria
penulisan sesuai dengan PP Nomor 69 Tahun 1999 tentang label dan iklan pangan. Ada
beberapa informasi mengenai produk belum tercantum dalam label pangan misalnya
Barcode, informasi nilai gizi dan pemilihan warna label pangan yang belum sesuai.
c. Lokasi Usaha yang Tidak Strategis
Lokasi usaha UKM Suka Maju berada di Kabupaen Bone Bolango dan lokasi ini
kurang strategis dikarenakan jauh dari pusat kota. Sehingga para konsumen yang ingin
datang membeli produk olahan jagung harus menempuh perjalan sejauh ± 10 km dari pusat
kota menuju lokasi usaha. Hal ini merupakan satu kelemahan karena ada beberapa konsumen
yang tidak ingin datang untuk membeli langsung ke tempat usaha, sehingga konsumen lebih
memilih alternatif lain untuk membeli produk ke supermarket terdekat.
a. Promosi yang Belum Efektif
Saat ini kegiatan promosi yang dilakukan oleh UKM Suka Maju belum efektif, karena
masih menggunakan media promosi melalui pameran-pameran yang diselenggarakan oleh
instansi pemerintah terkait yaitu oleh Dinas Pertanian dan Dinas Koperindag, koran, dan
brosur.
b. Pencatatan Keuangan yang tidak Rapi
Dalam menjalankan usaha pencatatan keuangan dalam mengalokasikan modal usaha
menjadi sangat penting. UKM Suka Maju dalam hal pencatatan keunagan masih belum
tercatat rapi dan sesuai dengan prinsip akuntansi. Pencatatan yang sering dilakukan UKM
Suka Maju hanya pada saat pencatatan pengeluaran biaya produksi, pemasukan pendapatan,
dan belum memiliki kas perusahaan dan neraca. Bahkan sering kali modal usaha terpakai
untuk keperluan kebutuhan keluarga.
c. Keterbatasan Modal Usaha
UKM Suka Maju memiliki kelemahan dalam hal permodalan. Modal yang diperoleh
tidak dapat memenuhi semua yang dibutuhkan oleh UKM Suka Maju sehingga, dapat
menghambat pengembangan produk olahan jagung.
d. Mesin Produksi Sederhana
Dalam melakukan proses produksi, mesin produksi menjadi salah satu alat yg
menunjang selama proses produksi berlangsung. Saat ini mesin produksi yang digunakan
oleh UKM Suka Maju masih menggunakan peralatan sederhana misalnya, wajan
penggorengan, Gilingan Daging, tirisan minyak, pisau, Loyang, kompor. Adapun mesin
produksi yang semi otomatis yang digunakan misalnya hand siller, oven gas, dan gilingan
adonan roti . Dengan menggunakan mesin yang seadanya membuat proses produksi menjadi
lambat dan memakan waktu yang cukup lama yaitu 8 jam perhari, sehingga tidak dapat
memproduksi produk olahan jagung dalam skala besar dan belum dapat memenuhi
permintaan pasar yang banyak.
2. Identifikasi faktor-faktor eksernal UKM Suka Maju
Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal diperoleh dari lapangan faktor yang
berupa kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weakneses) berpengaruh terhadap kelangsungan
UKM Suka Maju di Kabupaten Bone Bolango dalam menghadapi persaingan industri yang
semakin ketat. Adapun faktor strategi internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan, oleh
UKM Suka Maju sebagai berikut:
i. Peluang
a. Perluasan Pasar Sasaran
UKM Suka Maju memiliki potensi yang sangat besar dalam hal memperluas wilayah
pemasaran tidak hanya wilayah Gorontalo akan tetapi sampai ke luar daerah seperti pulau
Sulawesi dan pulau Jawa dengan didukung oleh berbagai macam produk olahan jagung yang
bervariasi.
b. Pengembangan Rumah Kemasan
Di Propinsi Gorontalo telah memiliki rumah kemasan untuk pengadaan kemasan bagi
UKM. Rumah kemasan ini sangat membantu para pelaku UKM khusunya bagi UKM Suka
Maju dalam hal memperoleh kemasan dan desain yang bagus dengan harga yang terjangkau.
Akan tetapi pada saat ini masih belum berjalan sesuai dengan fungsinya, dikarenakan
kurangnya tenaga ahli yang khusus membidangi pengadaan kemasan serta perbaikan alat-alat
yang digunakan oleh rumah kemasan.
c. Bekerja sama dengan Lembaga Keuangan
Dapat bekerja sama dengan lembaga keuangan dalam hal permodalan dengan
memanfaatkan kredit usaha rakyat (KUR) dalam membantu UKM Suka Maju untuk
mengembangan produk olahan jagung, pengadaan alat produksi, pengadaan kemasan dan
label produk dan promosi.
d. Memiliki Mobil Operasional
Saat ini UKM Suka Maju belum memiliki mobil operasional dalam mennyalurkan
produk olahan jagung, sehingga dalam proses menyaluruan produk olahan jagung sering
mengalami keterlambatan dikarenakan masih menggunakan alat transportasi umum.
e. Potensi Sumberdaya Bahan Baku lokal
Dengan tersedianya bahan baku lokal memberikan kemudahan khususnya bagi UKM
Suka Maju untuk memanfaatkan sumberdaya yang tersedia. Adapun luas produksi jagung
yang ada di Kabupaten Bone Bolango dapat dilihat pada tabel 12.
Tabel 12. Luas Panen Produksi dan Produktivitas Jagung menurut Kecamatan di Kabupaten
Bone Bolango, 2011
Jagung
No Kecamatan Luas
Panen
(ha)
Produksi
(Ton)
Produktivitas
(Kuintal/ha)
1. Tapa 395 2 180 55,19
2. Bulango Utara 630 2 500 39,68
3. Bulango Selatan 45 171 38,00
4. Bulango Timur 322 1 288 40,00
5. Bulango Ulu 510 2 142 42,00
6. Kabila 105 420 40,00
7. Botupingge 196 784 40,00
8. Tilongkabila 547 2 297 42,00
9. Suwawa 240 1 008 41,99
10. Suwawa Selatan 354 1 487 42,01
11. Suwawa Timur 235 987 42,00
12. Suwawa Tengah 249 1 046 42,00
13. Bone Pantai 245 1 100 44,90
14. Kabila Bone 101 384 38,02
15. Bone Raya 81 324 40,00
16. Bone 85 350 41,18
17. Bulawa 171 274 15,91
Kabupaten Bone Bolango 4 511 18 740 684,88 Sumber : BPS BoneBoalngo, 2012
f. Menerapkan Standar GMP
Dapat menerapkan standar GMP (good manufacturing practices) memberikan manfaat
yang sangat baik dalam mengembangan usaha UKM Suka Maju dalam meningkatkan mutu
dan kualitas produk olahan jagung. Selain itu dapat meningkatkan kepercayaan masyarakaat
bagi UKM Suka Maju, konsumen pada umumnya dapat terlindungi dari penyimpangan mutu
pangan dan bahaya yang mengancam kesehatan.
g. Perkembangan Teknologi Dunia Industri Pengolahan
Dengan perkembangan teknologi saat ini yang sangat pesat mempermudah UKM Suka
Maju untuk mengakses informasi di bidang ; (1) perkembangan tekhnologi industri dalam
hal ini mendapatkan informasi mengenai mesin produksi yang modern untuk digunakan pada
UKM Suka Maju. (2) perkembangan teknologi komunikasi untuk mengakses pasar yang
lebih luas untuk mempromosikan produk olahan jagung.
ii. Ancaman
a. Produk Sejenis
Banyaknya produk sejenis yang beredar di supermarket menjadikan posisi produk
UKM Suka Maju memiliki saingan khususnya produk sejenis yang di prouksi oleh UKM
Flamboyan, Barokah dan Cempaka.
b. Produk Subtitusi
Produk subtitusi merupakan produk pengganti yang dibuat agar konsumen dapat
memilih produk yang sesuai dengan selera yang diingnkan.
c. Fluktuasi Harga Bahan Baku Produksi
Bahan baku merupakan salah satu komponen yang sangat menunjang dalam proses
produksi. Kenaikan harga bahan baku akan sangat berpengaruh terhadap harga jual produk
yang akan berdampak paada menurunnyaa minat dan daya beli konsumen sehingga
berpengaruh terhadap volume penjualan produk olahan jagung. Harga jagung lokal yang ada
berkisar antara Rp 3.000 sampai dengan Rp 5.000 perliter.
d. Fluktuasi Harga Bahan Bakar Minyak (BBM)
Kenaikan harga bahan bakar minyak sangat berdampak bagi UKM Suka Maju
dikarenakan harga bahan baku produksi ikut meningkat, sehingga UKM Suka Maju
mengalami kesulitan dalam hal penetapan harga jual produk. Disisi lain harga jual produk
tidak dapat dinaikan oleh UKM Suka Maju karena akan berpengaruh pada menurunnya daya
beli konsumen sehingga UKM Suka maju mengalami kerugian.
e. Tingkat Persaingan Industri Pengolahan yang Semakin Ketat
Saat ini UKM yang tersebar di Kabupaten Bone Bolango berjumlaah 1.652 yang terdiri
dari usaha mikro berjumlah 1.614, usaha kecil sejumlah 31 dan usaha menegah sejumlah 7
usaha. Dengan melihat jumlah keseluruhan UKM yang ada di kabupaten Bone Bolango
persaingan industri sangat ketat sehinnga UKM Suka Maju dituntut untuk lebih kteatif dan
inovatif dalam mengembangkan produk olahan jagung.
f. Kebijakan di Berlakukanya Pasar Bebas
Kebijakan diberlakukannya pasar bebas merupakan ancaman bagi pelaku UKM yang
ada di Indonesia khususnya UKM yang ada di masing-masing daerah. Dengan banyaknya
produk luar negeri yang berasal dari beberapa negara tetangga seperti produk yang berasal
dari Thailand, Singapura dan Malaysia, membuat pelaku UKM khususnya bagi UKM Suka
Maju di tuntut untuk lebih meningkatkan kualitas mutu dari produk yang dihasilkan sehingga
mampu bersaing dengan produk luar negeri.
g. Selera dan Daya Beli Konsumen Menurun
Menurunnya selera dan daya beli konsumen berdampak pada jumlah permintaan
produk olahan jagung, hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya yaitu,
konsumen yang jenuh terhadap produk tersebut sehingganya UKM Suka Maju dituntut untuk
selalu melakukan inovasi produk.
3. Nilai Rating Eksternal (Peluang dan Ancaman) dan Internal (Kekuatan dan
Kelemahan ) UKM Suka Maju
Secara umum untuk menentukan faktor-faktor strategi perusahaan adalah
mengkombinasikan faktor eksternal (EFAS) dengan faktor strategis internal(IFAS) kedalam
sebuah ringkasan analisis faktor-faktor strategi untuk UKM Suka Maju berisi 28 faktor
strategis yakni masing-masing 7 faktor untuk strengths, weaknesses, opportunities dan
trheats. Nilai rating faktor strategi eksternal dan internal dapat dilihat pada tabel 13 dan tabel
14.
Tabel 13. Faktor-Faktor Nilai Rating Internal (Kekuatan dan Kelemahan) UKM Suka Maju
Kabupaten Bone Bolango, 2013
Faktor-Faktor Strategi
Internal
Bobot Rating Bobot
x
Rating
Ket
Kekuatan :
1. Produk yang bervariasi
2. Memiliki label halal dan merek
dagang.
3. Tingginya dukungan politis dan
komitmen pemerintah daerah
4. Ketersediaan sumberdaya bahan
baku lokal
5. Memiliki pelanggan tetap
6. Kemampuan bermitra dengan
stakeholder
7. Pelayanan terhadap konsumen
0,05
0,15
0,03
0,15
0,06
0,02
0,04
3
4
2
4
3
1
2
0,15
0,6
0,06
0,6
0,18
0,02
0,08
1. Memiliki
label halal
dn merek
dagang
2. Ketersedia
n sumber
daya
bahan
baku.
Nilai total :
1,69
Kelemahan :
1. Bentuk kemasan kurang menarik
2. Bentuk label pangan dan cara
penulisan label pangan belum
sesuai kriteria penulisan
3. Lokasi usaha yang tidak strategis
4. Kegiatan promosi yang belum
efektif
5. Pencatatan keuangan yang belum
rapi
6. Keterbatasan modal usaha
7. mesin produksi yang sederhana
0,15
0,04
0,02
0,05
0,05
0,15
0,03
1
3
2
4
4
1
2
0,15
0,12
0,04
0,20
0,20
0,15
0,06
1. Bentuk
kemasan
kurang
menarik.
2. Keterbat
asan
modal
usaha.
Nilai Total :
0,92
TOTAL 1,00 Sumber : Analisis Data Primer 2013
Berdasarkan tabel 13 diatas menunjukan bahwa diketahui nilai total dari faktor
kekuatan adalah 1,69 lebih besar dari nilai faktor kelemahan adalah 0,92. Hal ini menujukan
bahwa faktor kekuatan dapat mendukung pengembangan produk olahan UKM Suka Maju
dibandingkan dengan faktor kelemahannya. Faktor kekuatan yang dapat mengembangkan
produk olahan Jagung UKM Suka Maju adalah yang pertama memiliki label halal dan merek
dagang. Kedua adalah ketersediaan bahan baku lokal yang sangat melimpah sehingga bahan
baku utama yakni jagung mudah untuk diperoleh di pasar tradisional (Pasar Sentral). dan juga
dapat di beli langsung kepada petani jagung itu sendiri yang ada di kabupaten Bone Bolango.
Tabel 14. faktor-Faktor Nilai Rating Eksternal ( Peluang dan Ancaman) UKM Suka Maju
Kabupaten Bone Bolango, 2013
Faktor-Faktor Strategi
Eksternal
Bobot Rating Bobot x
Rating
Komentar
Peluang :
1. Perluasan pasar sasaran
2. Pengembangan rumah kemasan
3. Bekerja sama dengan lembaga
keuangan
4. Memiliki mobil operasional
5. Menerapkan standar GMP
6. Potensi sumberdaya bahan baku
lokal
7. Perkembangan teknologi dunia
industri
0,15
0,05
0,15
0,02
0,03
0,06
0,05
4
3
4
2
2
3
3
0,6
0,15
0,6
0,04
0,06
0,18
0,15
1. Perluasan
pasar
sasaran.
2. Bekerja
sama
dengan
lembaga
keuangan.
Nilai Total
:1, 7
Ancaman :
1. Produk sejenis
2. Produk subtitusi
3. Fluktuasi harga bahan baku
produksi
4. Fluktuasi harga BBM
5. Tingkat persaingan industri
pengolahan yang ketat
6. Kebijakan diberlakukannya pasar
bebas
7. Perubahan selera dan daya beli
konsumen menurun
0,15
0,02
0,05
0,06
0,04
0,15
0,02
1
4
3
3
2
1
4
0,15
0,08
0,15
0,18
0,08
0,15
0,08
1. Banyakn
ya
produk
sejenis
2. Kebijaka
n
diberlaku
kanyya
pasar
bebas.
Nilai Total
:0,87
TOTAL 1,00
Sumber : analisis Data Primer 2013
Tabel 14 menunjukan bahwa diketahui nilai faktor peluang yang dimiliki oleh UKM
Suka Maju yakni 1,7 lebih besar dari nilai factor ancaman yakni 0,87. Dengan melihat hasil
tabel faktor strategi eksternal bahwa UKM Suka Maju memiliki peluang yang besar dalam
hal pengembangan produk olahan jagung. Peluang pertama yang dimiliki oleh UKM Suka
Maju adalah akses untuk memeperluas pasar sasaran sangat besar. Kedua adalah UKM Suka
maju sangat berpeluang untuk menjalin kerja sama dengan lembaga keuangan untuk
membantu permodalan UKM Suka Maju.
4. Diagram Analisis SWOT
Pembandingan secara sistematik antara peluang dan ancaman lingkungan ekstrnal
disatu pihak dan kekuatan dan kelemahan dipihak lain. Maksud utama penerapan pendekatan
ini adalah untuk mengidentifikasikan satu dari empat pola yang bersifst khas dalam
keselarasan situasi internal dan eksternal yang dihadapi oleh UKM Suka Maju keempat pola
tersebut biasanya digambarkan dalam empat sel seperti disajikan pada gambar 5 di bawah
ini.
Peluang
Strategi Strategi Agresif
Turn Around
0,83 0,80
II I
Kelemahan Kekuatan
IV III
Straegi Defenisif Strategi Difersifikasi
Ancaman
Gambar 5. Diagram Analisis SWOT UKM Suka Maju Kabupaten Bolango
Pada gambar 4 diatas menunjukan bahwa posisi UKM Suka Maju saat ini berada
pada kuadran I ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan dikarenakan UKM Suka
Maju dapat menggunakan kekuatanyang dimiliki untuk memanfaatkan peluang yang ada.
Strategi yang dapat di terapkan dalam kondisi ini adalah strategi yang mendukung kebijakan
pertumbuhan yang agresif yakni mengembangkan produk olahan jagung dengan
meningkatkan mutu dan kualitas dari pada produk agar supaya dapat meningkatkan
kepercayaan konsumen serta dapat membuat konsumen loyal terhadap produk-produk hasil
olahan Jagung yang ada di UKM Suka Maju.
B. Matriks SWOT
Berdasarkan data yang di dapatkan oleh peneliti dilapangan tentang faktor-faktor
internal dan eksternal UKM Suka Maju dalam mengembangkan produk olahan jagung di
Kabupaten Bone Bolango maka dapat menggunakan matriks SWOT untuk menyusun
alterrnatif strategi dengan menggunakan empat startegi yakni Strengths (kekuatan),
Opportunities (peluang), Weaknesses (kelemahan), Threats (ancaman). Adapun hasil dari
alternatif strategi untuk mengembangkan produk olahan jagung di UKM Suka Maju di
sajikan pada tabel 15 sebagai berikut:
Tabel 15. Matriks SWOT pada UKM Suka Maju Kabupaten Bone Bolango, 2013
Faktor-Faktor
Eksternal
Faktor-Faktor
Internal
Kekuatan ( Strength)
1. Produk yang bervariasi
2. Memiliki label halal dan merek dagang.
3. Ketersedian sumber daya bahan baku lokal
4. Memiliki pelanggan tetap 5. Kemampuan bermitra dengan stakeholder 6. Pelayanan terhadap
Konsumen 7. Tingginya dukungan
pemerintah daerah
Kelemahan (Weaknesess)
1. Bentuk kemasan kurang
menarik 2. Bentuk label pangan dan cara
penulisan label belum sesuai kriteria penulisan
3. Lokasi usaha yang tidak strategis
4. Kegiatan promosi yang belum efektif
5. pencatatan keuangan yang tidak rapi
6. Keterbatasan modal usaha
7. Mesin produksi yang sederhana
Peluang (Opportunities)
1. Perluasan pasar sasaran 2. Pengembangan rumah
kemasan 3. Bekerja sama dengan
lembaga keuangan 4. Memiliki mobil operasional 5. Menerapkan standar GMP
6. Perkembangan teknologi 7. Potensi sumber daya bahan
baku lokal
Ancaman (Threatsh)
1. Produk sejenis
2. Produk subtitusi
3. Fluktuasi harga bahan baku produksi
4. Fluktuasi harga BBM
5. Tingkat persaingan industri
pengolahan yang ketat
Strategi SO :
1. Memanfaatkan Ketersedian
bahan baku lokal dengan potensi sumber daya yang melimpah.
2. Menerapkan standar GMP
untuk meningkatkan mutu
dan kualitas produk
Strategi ST :
1. Memperluas wilayah Pemasaran dengan memanfaatkan produk yang
bervariasi. 2. Menjalin kerja sama dengan
instansi pemerintah dalam pengembangan usaha.
Strategi WO :
1. Memperbaiki tampilan
kemasan dan label produkdengan bekerja sama dengan rumah kemasan.
2. Meningkatkan kegiatan Promosi dengan memanfaatkan teknologi.
3. Melaksanakan kerja sama
dengan lembaga Keuangan
4. Menggunakan peralatan produksi yang modern.
Strategi WT : 1. Pengembangan rumah
kemasan dengan bekerja sama dengan pemerintah.
2. Memilki outlet di pusat perbelanjaan
3. Memperbaiki catatan keuangan dan pengelolaan
6. Kebijakan diberlakukannya pasar bebas
7. Selera dan daya beli konsumen yang menurun
modal usaha.
Sumber :Analisis Data Primer 2013
Tabel 15 menunjukan 4 (empat) sel strategi alternatif yang dapat dijalankan oleh
UKM Suka Maju yaitu strategi S-O (Strength –Opportunities), strategi W-O ( Weaknesses-
opportunities), strategi S-T (Strength-Threatsh), strategi W-T (Weaknesses- Threatsh)
sebagai berikut :
1. Strategi SO
Strategi ini di buat berdasarkan jalan fikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan
seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
1. Akses untuk memperoleh bahan baku sangat mudah dengan ketersedian sumber daya
bahan baku lokal sehingga tidak mengalami hambatan dalam hal supplay bahan baku
baik itu bahan baku utama maupun bahan baku penolong.
2. Dapat menerapkan standar GMP ( good manufacturing practice) untuk meningkatkan
mutu dan kualitas produk. GMP adalah cara praktis untuk menciptakan lingkungan
yang memenuhi persyaratan dalam ranga mencegah, mengendalikan pencemaran
mikroba kimia dan fisik pada produksi makanan sehingga produk pangan yang
dihasilkan bermutu, aman dan layak untuk dikonsumsi.
Standar GMP ini apabila diterapkan pada UKM Suka Maju akan memberikan manfaat
dan dampak yang sangat positif dikarenakan dapat menghasilkan produk pangan yang
bermutu layak dikonsumsi dan aman bagi kesehatan kemudia kepercayaan konsumen
terhadap produk pun ikut meningkat, selain itu konsumen pada umumnya terlindungi
dari penyimpanan mutu pangan dan bahaya yang mengancam kesehatan.
2. Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara
meminimalkan kelemahan yang ada.
1. Kemasan merupakan satu kesatuan dengan produk , kemasan yang ideal adalah mampu
memberi nilai tambah terhadap produk, melindungi produk dari cahaya, melindungi
produk dari kontaminasi bahan kimia. Kemasan juga memiliki fungsi sebagai wadah
untuk produk, melindungi produk dari gesekan, getaran, goncangan,dan benturan selain
itu sebgai identitas suatu produk. Label berperan sebagai informasi bagi kemasan,
fungsi pelabelan yakni untuk mengidentiikasi suatu produk, membantu penjualan
produk serta memenuhi peraturan perundang-undangan.
2. Meningkatkan kegiatan promosi dengan memanfatkan perkembangan teknologi untuk
meningkatkan volume penjualan produk.
3. Melakukan kerja sama dengan lembaga keuangan untuk meningkatkan permodalan
dalam mengembangkan usaha.
4. Menggunakan mesin produksi yang modern dapat membantu proses produksi yang
memakan waktu lama menjadi lebih singkat.
3. Strategi ST
Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan dengan
mengatasi ancaman.
1. Memperluas wilayah pemasaran agar tetap mampu bersaing dengan industri lain dalam
hal mendapatkan pasar sasaran. Selain itu dengan produk yang bervariasi mampu untuk
memenuhi selera konsumen.
2. Dengan melakukan inovasi produk membuat UKM Suka Maju dapat memberikan
produk-produk baru kepada konsumen sehingga konsumen tidak jenuh terhadap produk
UKM Suka Maju.
3. Dapat menjalankan kerja sama dengan instansi pemerintah terkait untuk meningkatkan
pengembangan UKM Suka Maju .
4. Strategi W-T
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha
meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman yang ada.
1. Mengembangkan rumah kemasan yang ada dengan meghadirkan tenaga ahli yang
khusus bekerja dalam pengadaan kemsan, sehingga mempermudah pelaku UKM untuk
membeli kemasan langsung tanpa harus membeli kemsan yang ada di luar daerah
Gorontalo.
2. Dengan memiliki outlet di pusat perbelanjaan mempermudah konsumen untuk membeli
langsung produk olahan jagung dengan waktu cepat tanpa harus datang ke lokasi usaha
yang jauh dari pusat perbelanjaan.
3. Pencatatan keuangan sangat penting bagi setiap usaha yang menjalankannya. Oleh
karena itu memperbaiki administrasi pencatatan keuangan bagi UKM Suka Maju sangat
penting untuk mengetahui pengelolaan modal usaha, sehingga modal dapat di
pergunakan secara efektif . Dan setiap transaksi yang di lakukan dapat di catat sesuai
dengan aturan penulisan berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi.
Recommended