View
1
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
54
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Kondisi Awal
Penelitian dilakukan di kelas VSD N Bendoharjo 01 Kabupaten Grobogan
Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 20 siswa yang terdiri dari
14 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan. Berdasarkan hasil observasi yang telah
dilakukan terlihat dari daftar nilai siswa semester I pada mata pelajaran IPA,
sebanyak 5 (25%) siswa yang tuntas dan 15 (75%) siswa yang belum tuntas
Sebelum pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti
melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan
siswa pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil observasi, peneliti mendapatkan
data bahwa hasil belajar siswa kelas V sangat rendah dan keaktifan siswa masih
kurang. Dari kondisi inilah peneliti mengadakan penelitian tindakan kelas atau
PTK dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar dan keaktifan belajar pada
mata pelajaran IPA. Tabel distribusi frekwensi keaktifan siswa pada kondisi awal
dapat dilihat pada tabel 4.1
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi keaktifan belajar siswa kondisi awal
No Kategori Interval Frekuensi Persentase
1 Sangat Aktif 24 ≤ skor ≤ 28 0 0 %
2 Aktif 16 ≤ skor ˂ 23 8 40 %
3 Cukup Aktif 9 ≤ skor ˂ 15 12 60 %
4 Kurang aktif 0 ≤ skor ˂ 8 0 0 %
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dari 20 siswa yang berada
pada kategori aktif hanya 8 siswa, berarti tingkat keaktifan belajar siswa pada
kondisi awal masih rendah. Oleh karena itu, perlu diadakan perubahan metode
pembelajaran pada siklus 1 untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa.
Deskripsi frekuensi hasil keaktifan belajar siswa pada kondisi awal bila disajikan
dalam diagram batang maka dapat dilihat pada gambar 4.1
55
Gambar 4.1 diagram batang keaktifan belajar siswa kondisi awal
Hasil belajar IPA pada kondisi awal siswa yang tuntas sebanyak 5 siswa (25%)
dan yang belum tuntas 15 siswa (75%). Hasil belajar IPA kondisi awal dapat
dilihat pada tabel 4.2
Tabel 4.2 Hasil Belajar IPA Kondisi Awal
Nilai Frekuensi Ketuntasan Persentase
˂ 66 15 Tidak Tuntas 75%
≥66 5 Tuntas 5%
Jumlah 100
Nilai Tertinggi 80
Nilai Terendah 10
Rata-rata 49
Sesuai tabel 4.2 dapat dilihat siswa yang tuntas sebanyak 5 siswa (25%)
dan yang belum tuntas 15 siswa (75%)
0
2
4
6
8
10
12
14
24 ≤ skor ≤ 28 16 ≤ skor ˂ 23 9 ≤ skor ˂ 15 0 ≤ skor ˂ 8
Freku
ensi
Kategori
56
Gambar 4.2
Diagram batang hasil belajar siswa kondisi awal
Berdasarkan tabel 4.1 dan gambar 4.2 dapat diketahui bahwa hasil belajar
IPA dan keaktifan belajar siswa kelas V di SD Negeri 01 Bendoharjo Semester II
Tahun Pelajaran 2013/2014, masih sangat rendah maka peneliti melakukan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sesuai dengan rancangan penelitian yang telah
disusun pada bab sebelumnya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Metode Group Investigation Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar dan Keaktifan Belajar IPA yang dilakukan pada dua siklus
4.2 Deskripsi Hasil Siklus I
4.2.1 Rencana tindakan Siklus 1
Praktik pembelajaran pada siklus 1 dilaksanakan melalui 3 pertemuan
dengan rincian sebagai berikut :
a. Pertemuan 1
Setelah diperoleh informasi pada tahap observasi, maka dilakukan
diskusi dengan guru kelas V melalui materi pembelajaran yang akan
disajikan serta alat penunjang lain yang perlu digunakan. Sebelum
mengajar pada pertemuan 1, maka peneliti menyiapkan segala
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
˂ 66 ≥66
Presentase
Ketuntasan
57
sesuatu yang menunjang proses pembelajaran, diantaranya adalah
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pertemuan 1,Lembar
Kerja Siswa ( LKS), Materi Pembelajaran, Lembar observasi, Media
pembelajaran berupa contoh gambar batuan-batuan beku, serta ruang
atau lokasi yang akan digunakan saat pembelajaran berlangsung yang
akan dilaksanakan di kelas V dan yang tidak kalah pentingnya adalah
persiapan fisik dan mental. Peneliti merancang Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) pertemuan pertama dengan pokok bahasan
“Proses Pembentukan Tanah” dengan materi yang akan disampaikan
pada pertemuan pertama yaitu “ jenis - jenis batuan beku / magma /
vulkanik ”, kemudian menentukan tujuan pembelajaran : melalui
pengamatan dan diskusi kelompok, siswa dapat menyebutkan nama-
nama batuan berdasarkan jenis golongannya, menyebutkan ciri-ciri
batuan, proses terbentuknya batuan, dan siswa mampu
mempresentasikan hasil diskusi mengenai penggolongan jenis batuan.
Setelah menentukan tujuan pembelajaran, kemudian menetapkan
lamanya waktu proses pembelajaran yaitu 2x35 (70 Menit) dengan
model pembelajaran kooperatif metode group investigation yang
meliputi kegiatan yaitu : pada kegiatan inti sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran dengan metode group investigation yang terdiri
dari enam tahap yaitu: Mengidentifikasi topik dan mengatur siswa ke
dalam kelompok, Merencanakan tugas yang akan dipelajari,
Melaksanakan Investigasi, Menyiapkan Laporan Akhir,
Mempresentasikan laporan akhir, Evaluasi pencapaian.
Pertemuan II
Perencanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan II sebagai
perbaikan pada siklus 1 pertemuan I maka pada perencanaan pertemuan
II masih sama dengan pertemuan I tetapi yang membedakan adalah
materi pelajaran,yaitu: “jenis-jenis batuan endapan atau sedimen”.Yang
meliputi nama batuan, ciri dan manfaat, serta proses terbentuknya.
Sebelum mengajar pada pertemuan II, maka peneliti menyiapkan segala
58
sesuatu yang menunjang proses pembelajaran diantaranya Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pertemuan II,Lembar Kerja
Siswa,materi pembelajaran ,contoh-contoh gambar batuan
endapan/sedimen, serta lokasi yang akan digunakan yaitu ruang kelas V.
Peneliti merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
pertemuan II dengan pokok bahasan “Proses Pembentukan Tanah” dengan
materi yang akan disampaikan pada pertemuan pertama yaitu “jenis-jenis
batuan endapan/sedimen”, kemudian menentukan tujuan pembelajaran :
melalui pengamatan dan diskusi kelompok, siswa dapat menyebutkan
nama-nama batuan berdasarkan jenis golongannya, menyebutkan ciri-ciri
batuan, proses terbentuknya batuan, dan siswa mampu mempresentasikan
hasil diskusi mengenai penggolongan jenis batuan.Setelah menentukan
tujuan pembelajaran, kemudian menetapkan lamanya waktu proses
pembelajaran yaitu 2x35 (70 Menit) dengan model pembelajaran
kooperatif metode group investigation yang meliputi kegiatan yaitu : pada
kegiatan inti sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran dengan metode
group investigation yang terdiri dari enam tahap yaitu: Mengidentifikasi
topik dan mengatur siswa ke dalam kelompok, Merencanakan tugas yang
akan dipelajari, Melaksanakan Investigasi, Menyiapkan Lapora Akhir,
Mempresentasikan laporan akhir, Evaluasi pencapaian.
b. Pertemuan III
Perencanaan pembelajaran pada siklus 1 pertemuan III sebagai
perbaikan pada pertemuan II maka pada perencanaan pertemuan III
masih sama dengan pertemuan I tapi yang membedakan adalah
materi pelajaran,yaitu: “jenis-jenis batuan malihan atau
metamorf”.Yang meliputi nama batuan, ciri dan manfaat, serta proses
terbentuknya. Sebelum mengajar pada pertemuan III, maka praktikan
menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran
diantaranya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pertemuan III,
Lembar Kerja Siswa, Soal Evaluasi, materi pembelajaran, contoh-
contoh gambar batuan malihan/metamorf, lembar observasi, serta
59
lokasi yang akan digunakan yaitu ruang kelas V. Peneliti merancang
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pertemuan pertama
dengan pokok bahasan “Proses Pembentukan Tanah” dengan materi
yang akan disampaikan pada pertemuan ketiga yaitu “jenis-jenis
batuan malihan/metamorf”, kemudian menentukan tujuan
pembelajaran : melalui pengamatan dan diskusi kelompok, siswa
dapat menyebutkan nama-nama batuan berdasarkan jenis
golongannya, menyebutkan ciri-ciri batuan, proses terbentuknya
batuan, dan siswa mampu mempresentasikan hasil diskusi mengenai
penggolongan jenis batuan. Setelah menentukan tujuan pembelajaran,
kemudian menetapkan lamanya waktu proses pembelajaran yaitu
2x35 (70 Menit) dengan model pembelajaran kooperatif metode
group investigation yang meliputi kegiatan yaitu : pada kegiatan inti
sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran dengan metode group
investigation yang terdiri dari enam tahap yaitu: Mengidentifikasi
topik dan mengatur siswa ke dalam kelompok, Merencanakan tugas
yang akan dipelajari, Melaksanakan Investigasi, Menyiapkan
Laporan Akhir, Mempresentasikan laporan akhir, Evaluasi
pencapaian.
4.2.2 Pelaksanaan Tindakan siklus I
Pelaksanaan Tindakan pada sikus I ini terdiri dari tiga pertemuan, yaitu
pertemuan I, pertemuan II, dan pertemuan III. Masing-masing pertemuan
berlangsung selama 70 menit. Pertemuan I dilaksanakan pada hari Selasa
tanggal 01 April 2014, pertemuan II dilaksanakan pada hari Rabu tanggal
02 april 2014, dan pertemuan III dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 03
April 2014.
a. Pertemuan I
Sebelum proses pembelajaran dimulai, peneliti membantu guru
menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam pembelajaran, seperti
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa, Lembar
60
observasi, Materi Pembelajaran, macam-macam gambar batuan
beku/magma/vulkanik, serta ruang atau lokasi.
Pada awal pembelajaran guru melihat kesiapan siswa untuk
mengikuti peoses pembelajaran, mengucapkan salam, berdoa, dan
melakukan presensi kemudian dilanjutkan dengan pemberian
apersepsi,dilanjutkan dengan penyampaian tujuan pembelajaran.Setelah
kegiatan awal selesai, kemudian dilanjutkan kegiatan inti yang terdiri dari
6 tahap pembelajaran dengan menggunakan metode group investigation,
yaitu:
1. Mengidentifikasi topik dan mengatur siswa ke dalam kelompok
(15 Menit)
a. Guru mempresentasikan serangkaian materi tentang batuan
(beku/magma/vulkanik) yang akan dipelajari
b. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 5
siswa
2. Merencanakan tugas yang akan dipelajari (5 Menit)
a. Setiap kelompok diberi lembar diskusi kelompok (LKS) dan
materi beserta contoh gambar macam-macam batuan (beku /
magma / vulkanik).
b. Siswa di dalam kelompok diberi pertanyaan-pertanyaan yang
telah disediakan oleh guru dalam lembar diskusi kelompok
(LKS) tentang materi jenis-jenis batuan (beku/magma
/vulkanik)
3. Melaksanakan Investigasi (15 Menit)
a. Siswa menyelesaikan tugas-tugas yang telah disediakan oleh
guru bersama teman satu kelompoknya tentang materi batuan
(beku/magma/vulkanik).
b. Guru berkeliling mengamati dan membimbing kerjasama
dalam kelompok
4. Menyiapkan Laporan Akhir (5 Menit)
61
a. Siswa mengorganisasi data penyelidikanan untuk membuat
laporan dan menuliskannya kembali untuk dipresentasikan di
depan kelas
5. Mempresentasikan Laporan Akhir (15 Menit)
a. Setiap kelompok mempresentasikan hasil penyelidikan dan
diskusi mereka kemudian kelompok lain mendengarkan,
bertanya dan menanggapinya, serta guru mendorong siswa
untuk lebih percaya diri dalam mempresentasikan hasil
diskusinya.
6. Evaluasi Pencapaian (5 Menit)
a. Siswa menarik kesimpulan dengan menggabungkan semua
penyelidikan yang dilakukan masing-masing kelompok dan
guru membimbing dalam menarik kesimpulan.
b. Pertemuan II
Sebelum proses pembelajara dimulai peneliti membantu guru
menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam pembelajaran, seperti
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa, Materi
Pembelajaran, lembar observasi, macam-macam gambar batuan
endapan/sedimen, serta ruang atau lokasi.
Pada awal pembelajaran guru melihat kesiapan siswa untuk
mengikuti peoses pembelajaran, mengucapkan salam, berdoa, dan
melakukan presensi kemudian dilanjutkan dengan pemberian
apersepsi,dilanjutkan dengan penyampaian tujuan pembelajaran.Setelah
kegiatan awal selesai,kemudian dilanjutkan kegiatan inti yang terdiri dari
6 tahap pembelajaran dengan menggunakan metode group investigation,
yaitu:
1. Mengidentifikasi topik dan mengatur siswa ke dalam
kelompok (15 Menit)
a. Guru mempresentasikan serangkaian materi tentang batuan
(endapan/sedimen) yang akan dipelajari
62
b. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok,tiap kelompok terdiri dari 5
siswa
2. Merencanakan tugas yang akan dipelajari (5 Menit)
a. Setiap kelompok diberi lembar diskusi kelompok (LKS) dan
materi beserta contoh gambar macam-macam batuan (endapan
/sedimen).
b. Siswa di dalam kelompok diberi pertanyaan-pertanyaan yang
telah disediakan oleh guru dalam lembar diskusi kelompok
(LKS) tentang materi jenis-jenis batuan (endapan/sedimen)
3. Melaksanakan Investigasi (15 Menit)
a. Siswa menyelesaikan tugas-tugas yang telah disediakan oleh
guru bersama teman satu kelompoknya tentang materi batuan
(endapan/sedimen), serta menjelaskan kepada teman
kelompoknya yang belum memahami tentang materi batuan
endapan.
b. Guru berkeliling mengamati dan membimbing kerjasama
dalam kelompok
4. Menyiapkan Laporan Akhir (5 Menit)
a. Siswa mengorganisasi data penyelidikanan untuk membuat
laporan dan menuliskannya kembali untuk dipresentasikan di
depan kelas
5. Mempresentasikan Laporan Akhir (15 Menit)
a. Setiap kelompok mempresentasikan hasil penyelidikan dan
diskusi mereka kemudian kelompok lain
mendengarkan,bertanya,dan menanggapinya
6. Evaluasi Pencapaian (5 Menit)
a. Siswa menarik kesimpulan dengan menggabungkan semua
penyelidikan yang dilakukan masing-masing kelompok dan
guru membimbing dalam menarik kesimpulan.
c. Pertemuan III
63
Sebelum proses pembelajara dimulai guru menyiapkan peralatan
yang dibutuhkan dalam pembelajaran, seperti Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa, Lembar Evaluasi, Materi
Pembelajaran, lembar observasi, macam-macam gambar batuan
malihan/metamorf, serta ruang atau lokasi.
Pada awal pembelajaran guru melihat kesiapan siswa untuk
mengikuti peoses pembelajaran, mengucapkan salam, berdoa, dan
melakukan presensi kemudian dilanjutkan dengan pemberian
apersepsi,dilanjutkan dengan penyampaian tujuan pembelajaran. Setelah
kegiatan awal selesai,kemudian dilanjutkan kegiatan inti yang terdiri dari
6 tahap pembelajaran dengan menggunakan metode group investigation,
yaitu:
1. Mengidentifikasi topik dan mengatur siswa ke dalam kelompok
(10 Menit)
a. Guru mempresentasikan serangkaian materi tentang batuan
(malihan/metamorf) yang akan dipelajari
b. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok,tiap kelompok terdiri dari 5
siswa
2. Merencanakan tugas yang akan dipelajari (5 Menit)
a. Setiap kelompok diberi lembar diskusi kelompok (LKS) dan
materi beserta contoh gambar macam-macam batuan (malihan
/metamorf).
b. Siswa di dalam kelompok diberi pertanyaan-pertanyaan yang
telah disediakan oleh guru dalam lembar diskusi kelompok
(LKS) tentang materi jenis-jenis batuan (malihan/metamorf)
3. Melaksanakan Investigasi (10 Menit)
a. Siswa menyelesaikan tugas-tugas yang telah disediakan oleh
guru bersama teman satu kelompoknya tentang materi batuan
(malihan/metamorf), serta menjelaskan kepada teman
kelompoknya yang belum memahami tentang materi batuan
malihan/metamorf.
64
b. Guru berkeliling mengamati dan membimbing kerjasama
dalam kelompok
4. Menyiapkan Laporan Akhir (5 Menit)
a. Siswa mengorganisasi data penyelidikanan untuk membuat
laporan dan menuliskannya kembali untuk dipresentasikan di
depan kelas
5. Mempresentasikan Laporan Akhir (10 Menit)
a. Setiap kelompok mempresentasikan hasil penyelidikan dan
diskusi mereka kemudian kelompok lain mendengarkan,
bertanya dan menanggapinya
6. Evaluasi Pencapaian (5 Menit)
a. Siswa menarik kesimpulan dengan menggabungkan semua
penyelidikan yang dilakukan masing-masing kelompok dan
guru membimbing dalam menarik kesimpulan.
4.2.3 Hasil Pengamatan siklus I
a. Pertemuan I
Hasil pengamatan selama pembelajaran siklus I pertemuan I adalah
sebagai berikut:Pada kegiatan awal guru memberikan apersepsi, Guru
belum menyampaikan langkah-langkah pembelajaran yang akan
dilakukan dan tujuan pembelajaran yang jelas, Pengelolaan guru kelas
sudah cukup baik hal ini terihat dari siswa yang tenang saat berdiskusi,
Kebanyakan siswa dalam kelompok mengerjakan soal itu sendiri-
sendiri, sehingga diskusi antar siswa kelompok belum terlaksana
dengan baik, pada saat membacakan hasil diskusinya siswa terlihat
kaku dan malu, hal ini terlihat pada saat guru meminta salah satu
perwakilan kelompok untuk maju mempresentasikannya, dan guru
sudah membuat kesimplan dengan melibatkan siswa.
Pada saat pembelajaran siklus I pertemuan I berlangsung, peneliti meminta
bantuan observer (guru kelas 3) untuk mengisi lembar observasi keaktifan belajar
siswa dan (bapak kepala sekolah) untuk mengisi lembar observasi aktivitas guru
saat mengajar.
65
Tabel 4.3 Hasil observasi kegiatan mengajar guru siklus I pertemuan I
No Indikator Pernyataan
YA TIDAK
1 Mengidentifikasi topik dan
mengatur siswa ke dalam
kelompok
2 Merencanakan tugas yang akan
dipelajari
3 Melaksanakan Investigasi
4 Menyiapkan Laporan Akhir
5 Mempresentasikan laporan
akhir
6 Evaluasi pencapaian
Hasil observasi yang dilakukan observer (Kepala Sekolah), dapat di lihat bahwa
dari keseluruhan kegiatan pembelajaran berdasarkan tahap-tahap dengan
menggunakan metode group investigation untuk indikator merencanakan tugas
yang akan dipelajari, menyiapkan laporan akhir, dan evaluasi pencapaian belum
dilakukan guru secara maksimal, sehingga diperoleh pernyataan YA dan
pernyataan TIDAK masih imbang. Oleh karena itu, berdasarkan lembar hasil
observasi penerapan pembelajaran group investigation pada siklus I pertemuan I
belum mencapai indikator kinerja yang ditentukan. Belum tercapainya indikator
kinerja pada siklus I pertemuan I ini akan diperbaiki pada siklus I pertemuan II.
b. Pertemuan II
Pada kegiatan awal guru sudah melakukan apersepsi, guru sudah
menjelaskan langkah-langkah kegiatan pembelajaran, siswa dalam kelompok
sudah mulai mengerjakan bersama, terlihat ketika salah satu siswa tidak mengerti
dia bertanya kepada teman lain dalam kelompok, dan siswa sudah mulai berani
dan antusias dalam membacakan hasil diskusinya di depan kelas, hal ini terlihat
ketika banyak siswa yang mengajukan pertanyaan dan memberikan tanggapan
saat temannya presentasi di depan kelas.
66
Pada saat pembelajaran siklus I pertemuan II berlangsung, peneliti
meminta bantuan observer (guru kelas 3) untuk mengisi lembar observasi
keaktifan siswa dan bapak kepala sekolah untuk mengisi lembar observasi
aktivitas guru mengajar dalam menerapkan metode pembelajaran group
investigation. Dari hasil observasi tersebut siswa sudah antusias dan termotivasi
dalam mengikuti proses pembelajaran. Siswa sudah mulai terbiasa dengan
pembelajaran karena guru selalu memberikan motivasi belajar. Guru sudah lebih
optimal dalam membimbing siswa dan guru saat melibatkan siswa saat saat
menarik kesimpulan.
Hasil observasi kegiatan mengajar guru pada siklus 1 pertemuan 2 dapat
dilihat pada tabel 4.4
Tabel 4.4 hasil observasi kegiatan mengajar siklus I pertemuan II
No Indikator Pernyataan
YA TIDAK
1 Mengidentifikasi topik dan
mengatur siswa ke dalam
kelompok
2 Merencanakan tugas yang akan
dipelajari
3 Melaksanakan Investigasi
4 Menyiapkan Laporan Akhir
5 Mempresentasikan laporan
akhir
6 Evaluasi pencapaian
Dari tabel 4.4 hasil observasi yang dilakukan oleh observer (kepala sekolah) dapat
dilihat bahwa penerapan metode group investigation yang diterapkan guru dalam
kegiatan pembelajaran untuk tahap menyiapkan laporan akhir dan evaluasi
pencapaian belum dilakukan guru secara maksimal. Tetapi dari keseluruhan
kegiatan pembelajaran yang diterapkan berdasarkan hasil observasi yang
diperoleh lebih banyak pernyataan YA daripada pernyataan TIDAK. Oleh karena
67
itu, maka pembelajaran siklus 1 pertemuan II sudah mengalami peningkatan
dibandingkan pembelajaran pada siklus 1 pertemuan 1. Hasil observasi pada
siklus 1 pertemuan II akan diperbaiki pada siklus 1 pertemuan III.
c. Pertemuan III
Pada siklus I pertemuan III ini kegiatan pembelajaran yaitu:
Pada kegiatan awal guru sudah melakukan apersepai, guru sudah menjelaskan
langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan beserta tujuan
pembelajaran, guru sudah memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya,
apabila ada materi yang belum dimengerti, siswa dalam kelompok sudah mulai
mengerjakan bersama, terlihat pada saat salah satu siswa yang tidak mengerti dia
bertanya kepada teman lain dalam kelompok, siswa sudah mulai berani dan
antusias dalam membacakan hasil diskusinya di depan kelas, hal ini terlihat
banyak siswa yang mengajukan pertanyaan dan juga menanggapi presentasi yang
dibacakan oleh temannya, dan siswa mengerjakan lembar evaluasi secara mandiri.
Pada saat pembelajaran siklus I pertemuan III berlangsung peneliti,
meminta bantuan observer (kepala sekolah) untuk mengisi lembar observasi
aktivitas guru mengajar dan (guru kelas I) untuk mengisi lembar observasi
keaktifan belajar siswa.
Hasil observasi kegiatan mengajar guru pada siklus 1 pertemuan 3 dapat
dilihat pada tabel 4.5
Tabel 4.5 hasil observasi kegiatan mengajar guru siklus I pertemuan III
No Indikator Pernyataan
YA TIDAK
1 Mengidentifikasi topik dan
mengatur siswa ke dalam
kelompok
2 Merencanakan tugas yang akan
dipelajari
3 Melaksanakan Investigasi
4 Menyiapkan Laporan Akhir
68
5 Mempresentasikan laporan
akhir
6 Evaluasi pencapaian
Dari table 4.5 dapat dilihat bahwa metode group investigation yang diterapkan
guru dalam kegiatan pembelajaran, sudah mencapai indikator pencapaian hal ini
dapat dilihat pada hasil penilaian observasi dari keseluruhan kegiatan
pembelajaran semua tahap sudah menempati pernyataan YA. Dan selanjutnya
sebagai pemantapan pada siklus I akan dilanjutkan pada siklus 2.
4.2.4 Hasil Tindakan Siklus I
Hasil tindakan pembelajaran pada siklus I ini berupa hasil observasi
keaktifan belajar siswa dan hasil belajar IPA.
a. Keaktifan Belajar Siswa
1. Deskripsi keaktifan belajar siswa pada siklus I
Frekuensi keaktifan belajar siswa siklus 1 dari 20 siswa yang berada pada
kategori sangat aktif 9 siswa (45%)Tabel distribusi frekuensi keaktifan belajar
siswa pada siklus 1 dapat dilihat pada tabel 4.6
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Keaktifan Belajar Siswa Siklus 1
No Kategori Interval Frekuensi Persentase
1 Sangat aktif 24 ≤ skor ≤ 28 9 45%
2 Aktif 16 ≤ skor ˂ 23 11 55%
3 Cukup aktif 9 ≤ skor ˂ 15 0 0
4 Kurang aktif 0 ≤ skor ˂ 8 0 0
Jumlah 20 100%
Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa dari 20 siswa yang berada
pada kategori sangat aktif 9 siswa (45%), berarti tingkat keaktifan belajar siswa
pada siklus 1 sudah mengalami peningkatan di bandingkan pada kondisi awal.
Deskripsi frekuensi keaktifan belajar siswa pada siklus 1 bila disajikan dalam
diagram batang dapat dilihat pada gambar 4.3
69
Gambar 4.3 Diagram batang keaktifan belajar siswa siklus 1
Hasil belajar IPA pada siklus 1 siswa yang tuntas sebanyak 17 siswa
(85%) dan yang belum tuntas 3 siswa (15%). Hasil belajar IPA siklus 1 dapat
dilihat pada tabel 4.7
Tabel 4.7 Hasil belajar IPA siklus 1
Nilai Frekuensi Ketuntasan Persentase
˂ 66 3 Tidak Tuntas 15%
≥ 66 17 Tuntas 85%
Jumlah 20 100
Nilai tertinggi 95
Nilai terendah 55
Rata-rata 76.5
Sesuai tabel 4.7 dapat dilihat bahwa hasil belajar pada siklus 1 siswa yang tuntas
sebanyak 17 siswa (85%) dan yang belum tuntas sebanyak 3 siswa (15%)
Deskripsi frekuensi hasil belajar IPA pada siklus 1 bila disajikan dalam diagram
batang dapat dilihat pada gambar 4.4
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
24 ≤ skor ≤ 28 16 ≤ skor ˂ 23 9 ≤ skor ˂ 15 0 ≤ skor ˂ 8
Freku
ensi
Kategori
70
Gambar 4.4 diagram batang hasil belajar IPA siklus 1
4.2.5 Refleksi
Refleksi Siklus I
Setelah melakukan kegiatan pembelajaran pada siklus I dari pertemuan I,
II, dan III maka selanjutnya dilakukan refleksi dari semua kegiatan dalam
proses pembelajaran.
Pertemuan I
Dari keseluruhan kegiatan pembelajaran yang diterapkan berdasarkan
hasil observasi siklus I pertemuan I masih imbang antara pernyataan
YA dan TIDAK. Oleh karena itu, berdasarkan lembar hasil observasi
penerapan pembelajaran group investigation pada siklus I pertemuan I
belum mencapai indikator kinerja yang ditentukan. Belum tercapainya
indikator kinerja pada siklus I pertemuan I ini akan diperbaiki pada
siklus I pertemuan II. Hasil pengamatan pembelajaran siklus I
pertemuan I adalah sebagai berikut:Pada awal kegiatan guru belum
memberikan apersepsi, guru tidak menyampaikan langkah-langkah
pembelajaran yang dilakukan dan tujuan pembelajaran dengan jelas,
pengelolaan guru kelas sudah cukup baik hal ini terlihat siswa yang
tenang saat diskusi, kebanyakan siswa dalam kelompok mengerjakan
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
˂ 66 ≥ 66
Presentase
Ketuntasan
71
soal sendiri-sendiri, sehingga diskusi siswa antar kelompok belum
terlaksana dengan baik, pada saat membacakan hasil diskusi siswa
masih terlihat kaku dan malu, hal ini terlihat saat guru meminta
perwakilan kelompok untuk maju mempresentasikan hasil diskusi,
guru sudah membuat kesimpulan dengan melibatkan siswa
a. Pertemuan II
Dari keseluruhan kegiatan pembelajaran berdasarkan hasil observasi
siklus I pertemuan II lebih banyak pernyataan YA daripada pernyataan
TIDAK. Belum tercapainya indikator kinerja pada siklus I pertemuan
II ini akan diperbaiki pada siklus I pertemuan III. Hasil pengamatan
pembelajaran siklus I pertemuan II adalah sebagai berikut: Pada awal
kegiatan guru sudah memberikan apersesi, guru sudah menjelaskan
langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan beserta tujuan
pembelajaran dengan jelas, siswa sudah mulai mengerjakan bersama
terlihat ketika salah satu siswa yang tidak mengerti dia bertanya
kepada teman lain dalam kelompok, dan siswa sudah mulai berani dan
antusias dalam membacakan hasil diskusi di depan kelas, hal ini
terlihat ketika banyak siswa yang siap untuk ditunjuk guru untuk maju
mempresentasikan hasil diskusi di depan, bertanya dan menanggapi
pada saat temannya mempresentasikan di depan.
b. Pertemuan III
Hasil analisis data yang diperoleh dari hasil lembar observasi
pada siklus I pertemuan III mengalami peningkatan dibandingkan
pada hasil observasi siklus I pertemuan I dan II. Berdasarkan hasil
observasi, silus 1 pertemuan III semua indikator menempati
pernyataan YA. Hasil pengamatan pembelajaran siklus I pertemuan
III adalah sebagai berikut:Pada awal kegiatan guru sudah
memberikan apersesi, guru sudah menerapkan langkah-langkah
metode group investigation saat pembelajaran, siswa sudah mulai
mengerjakan bersama terlihat ketika salah satu siswa yang tidak
mengerti dia bertanya kepada teman lain dalam kelompok, siswa
72
sudah mulai berani dan antusias dalam membacakan hasil diskusi
di depan kelas, hal ini terlihat ketika banyak siswa yang siap untuk
ditunjuk guru untuk maju mempresentasikan hasil diskusi di depan,
bertanya dan menanggapi pada saat temannya mempresentasikan di
depan.
Jadi kegiatan pembelajaran pada siklus I pertemuan III telah mencapai
batas makimal pencapaian indikator. Setelah selesai pembelajaran
siklus I pertemuan III maka dilaksanakan evaluasi untuk mengukur
keberhasilan siswa dalam penguasaan materi. Hasil belajar yang
diperoleh siswa sesuai KKM IPA (66) 17 siswa tuntas dan 3 siswa
yang belum tuntas.
pada siklus I adalah sebagai berikut:
a. Hambatan
1. Penerapan metode pembelajaran group investigation belum
terbiasa dilaksanakan siswa dalam kegiatan pembelajaran
sehingga keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran
belum mencapai kategori sangat aktif dan juga hasil belajar
siswa belum tuntas 100 %.
2. Peneliti masih merasa kesulitan dalam mengarahkan
pembelajaran dalam setiap kegiatan
b. Penyelesaian
1. Dalam proses pembelajaran memerlukan pengarahan yang
maksimal dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan siswa
2. Memberikan pengarahan kepada siswa agar melakukan
kegiatan pembelajaran sesuai dengan petunjuk guru dan
bersikap lebih baik lagi
3. Lebih memperhatikan waktu dalam kegiatan belajar mengajar
agar alokasi watu sesuai dengan perencanaan
4. Memberikan bimbingan secara optimal ketika kegiatan belajar
mengajar berlangsung
73
5. Buatlah keaktifan belajar siswa dalam setiap kegiatan
pembelajaran sehingga ketrampilan belajar siswa lebih
berkembang
4.3 Deskripsi Hasil Siklus 2
Setelah melihat kekurangan dalam siklus 1, perencanaan pembelajaran
pada siklus 2 ini sebagai penyempurnaan dari kekurangan yang terjadi
pada siklus I. Siklus 2 dilaksanakan 3 kali pertemuan, kegiatan
pembelajaran pada siklus 2 ini masih sama dengan siklus I tapi yang
membedakan adalah pokok bahasan yaitu “proses pembentukan tanah
karena pelapukan batuan” dengan materi yang berbeda yaitu mengenai
proses pembentukan tanah karena pelapukan, susunan tanah, dan jenis-
jenis tanah.
4.3.1 Perencanaan Tindakan Siklus 2
a. Pertemuan I
Sebelum mengajar pada pertemuan I, peneliti membantu guru
menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam proses pembelajaran
diantaranya adalah RPP siklus 2 pertemuan I, Materi Pembelajaran,
Lembar kerja Siswa, alat peraga (gambar-gambar pelapukan biologi dan
fisika), serta kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pertemuan I dengan pokok bahasan
“Proses pembentukan Tanah” dengan materi yang akan disampaikan pada
pertemuan I “Proses pembentukan Tanah Karena Pelapukan Batuan”,
kemudian menentukan tujuan pembelajaran : Melalui diskusi kelompok
siswa dapat menyebutkan proses pembentukan tanah karena pelapukan
batuan, dan siswa mampu mempresentasikan hasil diskusi mengenai
proses pembentukan tanah karena pelapukan batuan.
Setelah menentukan tujuan pembelajaran kemudian guru
menetapkan lamanya waktu dalam proses pembelajaran (2x35) menit
dengan metode pembelajaran group investigation yang meliputi kegiatan:
Mengidentifikasi topik dan mengatur siswa ke dalam kelompok,
Merencanakan tugas yang akan dipelajari, Melaksanakan investigasi,
74
Menyiapkan laporan akhir, Mempresentasikan laporan akhir, Evaluasi
pencapaian.
b. Pertemuan II
Perencanaan pembelajaran pada siklus 2 pertemuan II sebagai
perbaikan pada siklus 2 pertemuan I maka pada perencanaan
pertemuan II masih sama dengan pertemuan I. Sebelum mengajar pada
pertemuan II praktikan menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan
dalam proses pembelajaran diantaranya adalah adalah RPP siklus 2
pertemuan II dengan materi yaitu susunan tanah, Materi Pembelajaran,
Lembar kerja Siswa, alat peraga, serta kesiapan siswa untuk mengikuti
proses pembelajaran.
c. Pertemuan III
Perencanaan pembelajaran pada siklus 2 pertemuan III sebagai
penyempurnaan kekurangan siklus 2 pertemuan I dan II akan
diperbaiki pada pertemuan III. Pada pertemuan III ini kegiatan
awal masih sama dengan pertemuan I dan II, Sebelum mengajar
pada pertemuan III peneliti menyiapkan segala sesuatu yang
diperlukan dalam proses pembelajaran diantaranya adalah RPP
siklus 2 pertemuan III dengan materi yaitu jenis-jenis tanah, Materi
Pembelajaran, Lembar kerja Siswa, Lembar evaluasi Siswa, alat
peraga, Lembar observasi, serta kesiapan siswa untuk mengikuti
proses pembelajaran. Kegiatan akhir akan dilakukan penarikan
kesimpulan dan memberikan tindak lanjut kepada siswa.
4.3.2 Pelaksanaan Tindakan
a. Pelaksanaan Tindakan siklus II
Pelaksanaan Tindakan pada sikus II ini terdiri dari tiga pertemuan, yaitu
pertemuan I, pertemuan II, dan pertemuan III. Masing-masing pertemuan
berlangsung selama 70 menit. Pertemuan I dilaksanakan pada hari Rabu
tanggal 16 April 2014, pertemuan II dilaksanakan pada hari Kamis tanggal
17 April 2014, dan pertemuan III dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 19
April 2014.
75
a. Pertemuan I
Sebelum proses pembelajaran dimulai peneliti membantu guru
menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam pembelajaran, seperti
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa, Materi
Pembelajaran, lembar observasi, macam-macam gambar pelapukan
batuan (biologi dan fisika), serta ruang atau lokasi. Pada awal
pembelajaran guru melihat kesiapan siswa untuk mengikuti peoses
pembelajaran, mengucapkan salam, berdoa, dan melakukan presensi
kemudian dilanjutkan dengan pemberian apersepsi,dilanjutkan dengan
penyampaian tujuan pembelajaran.Setelah kegiatan awal selesai,kemudian
dilanjutkan kegiatan inti yang terdiri dari 6 tahap pembelajaran dengan
menggunakan metode group investigation, yaitu:
1. Mengidentifikasi topik dan mengatur siswa ke dalam kelompok
(15 Menit)
a. Guru mempresentasikan serangkaian materi tentang pelapukan
batuan (biologi dan fisika) yang akan dipelajari
b. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok,tiap kelompok terdiri dari 5
siswa
2. Merencanakantugas yang akan dipelajari (5 Menit)
a. Setiap kelompok diberi lembar diskusi kelompok (LKS) dan
materi beserta contoh gambar macam-macam pelapukan
batuan (biologi dan fisika).
b. Siswa di dalam kelompok diberi pertanyaan-pertanyaan yang
telah disediakan oleh guru dalam lembar diskusi kelompok
(LKS) tentang materi pelapukan batuan (biologi dan fisika)
3. Melaksanakan Investigasi (15 Menit)
a. Siswa menyelesaikan tugas-tugas yang telah disediakan oleh
guru bersama teman satu kelompoknya tentang materi
pelapukan batuan (biologi dan fisika), serta menjelaskan
kepada teman kelompoknya yang belum memahami tentang
materi pelapukan biologi dan fisika.
76
a. Guru berkeliling mengamati dan membimbing kerjasama
dalam kelompok
4. Menyiapkan Laporan Akhir (5 Menit)
a. Siswa mengorganisasi data penyelidikanan untuk membuat
laporan dan menuliskannya kembali untuk dipresentasikan di
depan kelas
5. Mempresentasikan Laporan Akhir (15 Menit)
a.Setiap kelompok mempresentasikan hasil penyelidikan dan
diskusi mereka kemudian kelompok lain mendengarkan dan
menanggapinya, serta guru mendorong siswa untuk lebih percaya
diri dalam mempresentasikan hasil diskusinya.
b. Setiap kelompok mengumpulkan hasil penyelidikan
6. Evaluasi Pencapaian (5 Menit)
a. Siswa menarik kesimpulan dengan menggabungkan semua
penyelidikan yang dilakukan masing-masing kelompok dan
guru membimbing dalam menarik kesimpulan.
Pertemuan II
Sebelum proses pembelajaran dimulai peneliti membantu guru
menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam pembelajaran, seperti
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa, Materi
Pembelajaran, lembar observasi, contoh konkrit susunan tanah.
Pada awal pembelajaran guru melihat kesiapan siswa untuk mengikuti
peoses pembelajaran, mengucapkan salam, berdoa, dan melakukan
presensi kemudian dilanjutkan dengan pemberian apersepsi,dilanjutkan
dengan penyampaian tujuan pembelajaran. Setelah kegiatan awal
selesai,kemudian dilanjutkan kegiatan inti yang terdiri dari 6 tahap
pembelajaran dengan menggunakan metode group investigation, yaitu:
1. Mengidentifikasi topik dan mengatur siswa ke dalam kelompok (15
Menit)
77
a. Guru mempresentasikan serangkaian materi tentang susunan
tanah (lapisan atas, tengah, bawah dan lapisan batuan induk)
yang akan dipelajari
b. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok,tiap kelompok terdiri dari 5
siswa
2. Merencanakan tugas yang akan dipelajari (5 Menit)
a. Setiap kelompok diberi lembar diskusi kelompok (LKS) dan
materi beserta contoh gambar macam-macam susunan tanah
(lapisan atas, tengah, bawah dan lapisan batuan induk)
b. Siswa di dalam kelompok diberi pertanyaan-pertanyaan yang
telah disediakan oleh guru dalam lembar diskusi kelompok
(LKS) tentang materi jenis-jenis susunan tanah (lapisan atas,
tengah, bawah dan lapisan batuan induk)
3. Melaksanakan Investigasi (15 Menit)
b. Siswa menyelesaikan tugas-tugas yang telah disediakan oleh
guru bersama teman satu kelompoknya tentang materi susunan
tanah (lapisan atas, tengah, bawah dan lapisan batuan induk),
serta menjelaskan kepada teman kelompoknya yang belum
memahami tentang materi susunan tanah.
a. Guru berkeliling mengamati dan membimbing kerjasama
dalam kelompok
4. Menyiapkan Laporan Akhir (5 Menit)
a. Siswa mengorganisasi data penyelidikanan untuk membuat
laporan dan menuliskannya kembali untuk dipresentasikan di
depan kelas
5. Mempresentasikan Laporan Akhir (15 Menit)
a. Setiap kelompok mempresentasikan hasil penyelidikan dan
diskusi mereka kemudian kelompok lain mendengarkan dan
menanggapinya, serta guru mendorong siswa untuk lebih
percaya diri dalam mempresentasikan hasil diskusinya.
6. Evaluasi Pencapaian (5 Menit)
78
a. Siswa menarik kesimpulan dengan menggabungkan semua
penyelidikan yang dilakukan masing-masing kelompok dan guru
membimbing dalam menarik kesimpulan.
Pertemuan III
Sebelum proses pembelajara dimulai peneliti membantu guru menyiapkan
peralatan yang dibutuhkan dalam pembelajaran, seperti Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa, Lembar Evaluasi,
Materi Pembelajaran, lembar observasi, macam-macam jenis-jenis tanah.
Pada awal pembelajaran guru melihat kesiapan siswa untuk mengikuti
peoses pembelajaran, mengucapkan salam, berdoa, dan melakukan
presensi kemudian dilanjutkan dengan pemberian apersepsi,dilanjutkan
dengan penyampaian tujuan pembelajaran. Setelah kegiatan awal
selesai,kemudian dilanjutkan kegiatan inti yang terdiri dari 6 tahap
pembelajaran dengan menggunakan metode group investigation, yaitu:
1. Mengidentifikasi topik dan mengatur siswa ke dalam kelompok (10 Menit)
a. Guru mempresentasikan serangkaian materi tentang jenis-jenis
tanah (berhumus, berpasir ,liat ,dan berkapur) yang akan
dipelajari
b. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok,tiap kelompok terdiri dari 5
siswa
2. Merencanakan tugas yang akan dipelajari (5 Menit)
a. Setiap kelompok diberi lembar diskusi kelompok (LKS) dan
materi beserta contoh gambar jenis-jenis tanah (berhumus,
berpasir,liat,dan berkapur)
b. Siswa di dalam kelompok diberi pertanyaan-pertanyaan yang
telah disediakan oleh guru dalam lembar diskusi kelompok
(LKS) tentang materi jenis-jenis tanah (berhumus,
berpasir,liat,dan berkapur)
3. Melaksanakan Investigasi (10 Menit)
79
a. Siswa menyelesaikan tugas-tugas yang telah disediakan oleh
guru bersama teman satu kelompoknya tentang materi jenis-
jenis tanah (berhumus, berpasir,liat,dan berkapur), serta
menjelaskan kepada teman kelompoknya yang belum
memahami tentang materi jenis-jenis tanah.
b. Guru berkeliling mengamati dan membimbing kerjasama
dalam kelompok
4. Menyiapkan Laporan Akhir (5 Menit)
a. Siswa mengorganisasi data penyelidikanan untuk membuat
laporan dan menuliskannya kembali untuk dipresentasikan di
depan kelas
5. Mempresentasikan Laporan Akhir (10 Menit)
a. Setiap kelompok mempresentasikan hasil penyelidikan dan
diskusi mereka kemudian kelompok lain mendengarkan dan
menanggapinya serta guru mendorong siswa untuk lebih
percaya diri calam mempresentasikan hasil diskusinya
b. Setiap kelompok mengumpulkan hasil penyelidikan
6. Evaluasi Pencapaian (5 Menit)
a. Siswa menarik kesimpulan dengan menggabungkan semua
penyelidikan yang dilakukan masing-masing kelompok dan guru
membimbing dalam menarik kesimpulan.
4.3.3 Hasil Pengamatan
Hasil Pengamatan siklus II
a. Pertemuan I
Hasil pengamatan selama pembelajaran siklus 2 pertemuan I adalah
sebagai berikut:Guru sudah menerapkan langkah-langkah metode
group investigation dengan baik, semua kelompok sudah ikut aktif
dalam kegiatan pembelajaran yang berlangsung, dan semua siswa
terlihat siap ketika guru menunjuk untuk membacakan presentasi di
depan
80
Pada saat pembelajaran siklus 2 pertemuan I berlangsung, peneliti
meminta bantuan observer (guru kelas 3) untuk mengisi lembar observasi
keaktifan siswa dan (bapak kepala) sekolah untuk mengisi lembar observasi
aktifitas guru saat pembelajaran berlangsung.
Tabel 4.8 Hasil Observasi kegiatan mengajar guru Siklus 2 pertemuan I
No Indikator Pernyataan
YA TIDAK
1 Mengidentifikasi topik dan
mengatur siswa ke dalam
kelompok
2 Merencanakan tugas yang akan
dipelajari
3 Melaksanakan Investigasi
4 Menyiapkan Laporan Akhir
5 Mempresentasikan laporan
akhir
6 Evaluasi pencapaian
Hasil observasi yang dilakukan observer (Kepala Sekolah), dapat di lihat
bahwa metode group investigation sudah diterapkan guru dalam kegiatan
pembelajaran. Hal ini dapat dilihat, bahwa semua indikator dalam metode group
investigation sudah menempati pernyataan YA. Oleh karena itu, berdasarkan
lembar hasil observasi penerapan pembelajaran group investigation pada siklus 2
pertemuan I sudah mencapai indikator pencapaian.
Pertemuan II
Pada siklus 2 pertemuan II ini kegiatan pembelajaran sudah mulai berjalan
dengan baik. Hasil pengamatan selama pembelajaran siklus 2 pertemuan II ini
adalah sebagai berikut :Siswa sudah mulai berani dan antusias dalam
membacakan hasil diskusinya di depan kelas, hal ini terlihat ketika banyak siswa
yang mengajukan pertanyaan dan memberikan tanggapan saat temannya
81
presentasi di depan kelas dan masing-masing kelompok sudah berlomba untuk
mengajukan pertanyaan atau memberikan tanggapan.
Pada saat pembelajaran siklus 2 pertemuan II berlangsung, peneliti
meminta bantuan observer (guru kelas 3) untuk mengisi lembar observasi
keaktifan siswa dan (bapak kepala sekolah) untuk mengisi lembar observasi
aktivitas guru mengajar dalam menerapkan model pembelajaran group
investigation. Hasil observasi pada siklus 2 pertemuan II akan diperbaiki siklus
pada pertemuan III.
Tabel 4.9 hasil observasi kegiatan mengajar guru siklus 2 pertemuan II
No Indikator Pernyataan
YA TIDAK
1 Mengidentifikasi topik dan
mengatur siswa ke dalam
kelompok
2 Merencanakan tugas yang akan
dipelajari
3 Melaksanakan Investigasi
4 Menyiapkan Laporan Akhir
5 Mempresentasikan laporan
akhir
6 Evaluasi pencapaian
Hasil observasi yang dilakukan (kepala sekolah) dapat dilihat bahwa
pembelajaran group investigation sudah diterapkan guru dalam pembelajaran hal
ini dapat dilihat dari semua indikator sudah berada pada pernyataan YA berarti
penerapan pembelajaran metode group investigation siklus 2 pertemuan II sudah
memenuhi indikator pencapaian
b. Pertemuan III
Pada siklus 2 pertemuan III ini kegiatan pembelajaran yaitu:Pada kegiatan
awal guru sudah melakukan apersepai sesuai dengan RPP, Guru sudah
menerapkan langkah-langkah metode group investigation dengan sangat baik,
82
Guru sudah memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, apabila ada
materi yang belum dimengerti, siswa dalam kelompok sudah mulai mengerjakan
bersama, terlihat pada saat salah satu siswa yang tidak mengerti dia bertanya
kepada teman lain dalam kelompok, siswa sudah mulai berani dan antusias dalam
membacakan hasil diskusinya di depan kelas, hal ini terlihat banyak siswa yang
mengajukan pertanyaan dan juga menanggapi presentasi yang dibacakan oleh
temannya dan siswa mengerjakan lembar evaluasi secara mandiri.
Pada saat pembelajaran siklus 2 pertemuan III berlangsung peneliti, meminta
bantuan observer (kepala sekolah) untuk mengisi lembar observasi aktifitas guru
dalam pembelajaran dan (guru kelas 3) untuk mengamati keaktifan belajar siswa
dalam pembelajaran.
Tabel 4.10 hasil observasi kegiatan mengajar guru siklus 2 pertemuan III
No Indikator Pernyataan
YA TIDAK
1 Mengidentifikasi topik dan
mengatur siswa ke dalam
kelompok
2 Merencanakan tugas yang akan
dipelajari
3 Melaksanakan Investigasi
4 Menyiapkan Laporan Akhir
5 Mempresentasikan laporan
akhir
6 Evaluasi pencapaian
Dari tabel 4.10 dapat dilihat bahwa penerapan pembelajaran group investigation
sudah diterapkan guru dalam kegiatan pembelajaran, hal ini dapat dilihat pada
hasil penilaian observasi dari keseluruhan indikator diberikan pernyataan YA.
Dengan demikian berdasarkan lembar hasil observasi penerapan metode group
investigation telah dilaksanakan dengan baik dalam pembelajaran sesuai dengan
indikator metode group investigation.
83
4.3.4 Hasil Tindakan Siklus 2
Hasil tindakan pembelajaran pada siklus 2 ini berupa hasil lembar
observasi keaktifan siswa dan hasil tes siswa.
a. Keaktifan Belajar
1. Deskripsi keaktifan belajar siswa pada siklus 2
Frekuensi keaktifan belajar siswa siklus 2 dari 20 siswa yang berada pada
kategori sangat aktif sebanyak 13 siswa (65%) Tabel distribusi frekuensi
keaktifan belajar siswa pada kondisi siklus 2 dapat dilihat pada tabel 4.11
Tabel 4.11 Frekuensi keaktifan belajar siswa siklus 2
No Kategori Interval Frekuensi Persentase
1 Sangat aktif 24 ≤ skor ≤ 28 13 65%
1 Aktif 16 ≤ skor ˂ 23 7 35%
2 Cukup aktif 9 ≤ skor ˂ 15 0 0
3 Kurang aktif 0 ≤ skor ˂ 8 0 0
Jumlah 20 100
Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui bahwa dari 20 siswa yang berada
pada kategori sangat aktif sebanyak 13 siswa (65%) berarti tingkat keaktifan
belajar siswa pada siklus 2 sudah mengalami peingkatan dibandingkan siklus 1
Deskripsi frekwensi keaktifan belajar siswa siklus 2 dapat dilihat pada gambar 4.5
84
Gambar 4.5 Diagram batang keaktifan belajar siswa siklus 2
b. Hasil Belajar siklus 2
Hasil belajar IPA pada siklus 2 siswa sebanyak 20 siswa sudah tuntas semua
(100%). Hasil belajar IPA siklus 2 dapat dilihat pada tabel 4.12
Tabel 4.12 Hasil belajar IPA siklus 2
Nilai Frekuensi Ketuntasan Persentase
˂ 66 0 Tidak Tuntas 0
≥ 66 20 Tuntas 100 %
Jumlah 20 100
Nilai tertinggi 100
Nilai terendah 70
Rata-rata 83,25
Sesuai tabel 4.12 dapat dilihat bahwa pada siklus 2 siswa yang berjumlah 20 anak
sudah tuntas semuanya.
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
24 ≤ skor ≤ 28 16 ≤ skor ˂ 23 9 ≤ skor ˂ 15 0 ≤ skor ˂ 8
Freku
ensi
Kategori
85
Gambar 4.6 Diagram batang hasil belajar IPA siklus 2
Sesuai tabel 4.12 dapat dilihat bahwa sebanyak 20 siswa sudah tuntas
semua (100%)
4.3.5 Refleksi Siklus 2
Berdasarkan dari hasil analisis yang diperoleh berdasarkan pada observasi
siklus 2 di setiap pertemuan maka diperoeh antara lain:
a. Pertemuan I
Berdasarkan lembar hasil observasi (terlampir) pada hasil penilaian
observasi dari keseluruhan kegiatan pembelajaran yang diterapkan
semua sudah berada pada pernyataan YA. Hasil pengamatan
pembelajaran siklus 2 pertemuan I adalah sebagai berikut:
1. Guru sudah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan
metode group investigation dengan baik
2. Semua kelompok sudah cukup aktif dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran yang berlangsung
3. Semua kelompok sudah merasa antusias pada saat ada yang
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas, sehingga
banyak juga siswa yang bertanya dan menanggapinya.
b. Pertemuan II
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
˂ 66 ≥ 66
Persentase
Ketuntasan
86
Dari keseluruhan kegiatan pembelajaran yang diterapkan berdasarkan
hasil observasi siklus 2 pertemuan IIsemua berada pada pernyataan
YA. Hasil pengamatan pembelajaran siklus 2 pertemuan II adalah
sebagai berikut:
1. Guru sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan metode
group investigation dengan baik
2. Siswa sudah mulai mengerjakan bersama terlihat ketika salah satu
siswa yang tidak mengerti dia bertanya kepada teman lain dalam
kelompok.
3. Siswa sudah mulai berani dan antusias dalam membacakan hasil
diskusi di depan kelas, hal ini terlihat ketika banyak siswa yang siap
untuk berebut ditunjuk guru untuk maju mempresentasikan hasil
diskusi di depan.
c. Pertemuan III
Dari keseluruhan kegiatan pembelajaran yang diterapkan berdasarkan
hasil observasi siklus 2 pertemuan III sudah semua indikator
menempati pernyataan YA. Kegiatan pembelajaran pada siklus 2
pertemuan III telah mencapai batas minimal pencapaian indikator.
Hasil pembelajaran siklus 2 pertemuan III adalah sebagai berikut:
1. Guru sudah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan
metode group investigation dengan sangat baik
2.Semua kelompok sudah aktif dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran yang berlangsung
3.Semua kelompok sudah merasa antusias pada saat ada yang
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas, sehingga banyak
juga siswa yang bertanya dan menanggapinya.
Setelah selesai pembelajaran siklus 2 pertemuan III maka dilaksanakan
evaluasi untuk mengukur keberhasilan siswa dalam penguasaan materi.
Hasil belajar yang diperoleh siswa dengan ketuntasan belajar dengan
nilai 66 maka diperoleh dari seluruh siswa yang berjumlah 20 sudah
87
mendapatkan nilai di atas KKM (66) nilai rata-rata dari jumlah
keseluruhan 83,25.
Berdasarkan pengamatan dari observer pada siklus 2, maka secara
keseluruhan hasil refleksi yang diperoleh pada proses pembelajaran
pada siklus 2 adalah sebagai berikut:
a. Hambatan
Penulis masih merasa kesulitan untuk mengarahkan
pembelajaran dalam setiap kegiatan
b. Penyelesaian
Dalam proses pembelajaran memerlukan pengarahan yang
maksimal dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh siswa,
serta lebih memperhatikan waktu dan kegiatan pembelajaran agar
alokasi waktu bisa sesuai dengan perencanaan.
Pembahasan
Berdasarkan paparan hasil penelitian di atas dapat maka diketahui ada
peningkatan hasil belajar IPA dan keaktifan belajar siswa setelah mengikuti
proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif metode
group investigation.
Keaktifan belajar siswa
Rekapitulasi keaktifan belajar siswa pada kondisi awal, siklus 1 dan siklus
2 dapat dilihat pada tabel 4.13
Tabel 4.13 Rekapitulasi keaktifan belajar siswa kondisi awal, siklus 1 dan
siklus 2
No Kategori Kondisi awal Siklus 1 Siklus 2
Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi %
1 Sangat
aktif
0 0 9 45 % 13 65 %
2 Aktif 8 40 % 11 55 % 7 35 %
3 Cukup
aktif
12 60 % 0 0 0 0
88
4 Kurang
aktif
0 0 0 0 0 0
Jumlah 20 100 20 100 20 100
Berdasarkan tabel 4.13 dapat diketahui bahwa pada kondisi awal siswa
yangberada pada kategori sangat aktif belum ada, pada siklus 1 siswa yang berada
pada kondisi sangat aktif sebanyak 9 anak (45%), dan pada siklus 2 siswa yang
berada pada kondisi sangat aktif sebanyak 13 anak (65%). Hal ini menunjukkan
bahwa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif metode group
investigation dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa.
Secara rinci, rekapitulasi peningkatan keaktifan belajar siswa pada kondisi awal,
siklus 1, dan siklus 2 dapat dilihat pada gambar 4.7
Gambar 4.7 Diagram Batang Rekapitulasi Keaktifan Belajar Siswa
Sesuai tabel 4.13 dapat dilihat bahwa keaktifan belajar siswa pada kondisi
awal siswa yang berada pada kategori sangat aktif belum ada, pada siklus 1 siswa
yang berada pada kategori sangat aktif sebanyak 9 siswa (45%), dan pada siklus 2
siswa yang berada pada kategori sangat aktif sebanyak 13 siswa (65%).
Rekapitulasi hasil belajar IPA kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 dapat dilihat
pada tabel 4.14
0
2
4
6
8
10
12
14
Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif
Freku
ensi
Kategori
Kondisi Awal
Siklus 1
Siklus 2
89
Tabel 4.14 Rekapitulasi hasil belajar IPA kondisi awal, siklus 1, dan siklus 2
No Kriteria Kondisi awal Siklus 1 Siklus 2
Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi %
1 Tuntas 5 20% 17 85% 20 100%
2 Tidak
tuntas
15 75% 3 15% 0 0
Jumlah 20 100 20 100 20 100
Dari tabel 4.14dapat diketahui bahwa pada kondisi awal siswa yang tuntas
sebanyak 5 siswa (25%), pada siklus 1 siswa yang tuntas sebanyak 17 siswa
(85%), dan pada siklus 2 sebanyak 20 siswa tuntas semuanya (100%). Hal ini
menunjukkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
metode group investigation dapat meningkatkan hasil belajar IPA.
Secara rinci, rekapitulasi peningkatan hasil belajar IPA pada kondisi awal, siklus
1, dan siklus 2 dapat dilihat pada gambar 4.8
Gambar 4.8 Diagram Batang Rekapitulasi Hasil Belajar IPA
Sesuai tabel 4.14 dapat dilihat bahwa hasil belajar IPA mengalami
peningkatan mulai dari kondisi awal, siklus 1, dan siklus 2. Kondisi awal siswa
yang tuntas 5 siswa (25%), siklus 1 siswa yang tuntas 17 siswa (85%) dan siklus 2
semua siswa tuntas (100%).
0
5
10
15
20
25
Kondisi awal Siklus 1 Siklus 2
Freku
ensi
Pembelajaran
Tuntas
Belum tuntas
90
Peningkatan hasil belajar IPA dan keaktifan belajar siswa pada penelitian ini
dapat terwujud karena metode group investigation mempunyai bergai kelebihan
kelebihan. Beberapa kelebihan dari group investigation menurut (Robert E.
Slavin, 2005), yaitu:
1. Kegiatan belajar berfokus pada siswa sehingga pengetahuannya benar-
benar diserap dengan baik. Hal ini terlihat pada saat siswa dapat
mengerjakan LKS dengan hasil yang baik, padahal guru hanya
menerangkan materi secara global, dan siswa membaca materi sendiri
untuk mengerjakan LKS tersebut.
2. Meningkatkan keterampilan sosial dimana siswa dilatih untuk bekerja
sama dengan siswa lain. Hal ini terlihat ketika berdiskusi, kemudian ada
salah satu siswa yang belum paham tentang materi dia bertanya kepada
teman lain dalam kelompok.
3. Mampu menumbuhkan sikap saling menghargai, saling menguntungkan,
tumbuh sikap untuk lebih mengenal kemampuan diri sendiri,
bertanggung jawab dan merasa berguna untuk orang lain.Hal ini terlihat
pada saat siswa membacakan hasil diskusinya di depan kelas, kemudian
teman yang lain menanggapinya dan juga bertanya, dan pada saat diberi
pertanyaan siswa lain siswa yang presentasi dapat menjawab pertanyaan
dengan benar.
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh, Devi (2010)
dalam skripsinya yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Group Investigation (GI) Untuk Meningkatkan Pemahaman Gaya Magnet Pada
Pembelajaran IPA bagi siswa kelas V SD Negeri 2 Wanaraja Wanarasa
Banjarnegara Tahun Ajaran 2010/2011. Menyimpulkan bahwa penerapan metode
Group Investigation dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam belajar IPA (
magnet ) yang ditandai dengan kenaikan hasil belajar siswa. Peningkatan ini
terlihat dari hasil kondisi awal sebesar 64,89% siklus I mencapai 67,32% dan
siklus II menjadi 70,08%.
91
Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh, Ratih
Endarini Sudarmono (2011) dengan judul “Peningkatan Aktivitas dan Hasil
Belajar Siswa Kelas V Melalui Penerapan Metode Group Investigation Pada
Pembelajaran IPA di SD Sidorejo lor 02 Salatiga Semester I Tahun Ajaran
2009/2010”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran group
investigation dapat menigkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa terhadap
pelajaran IPA pada siswa kelas V SD Sidorejo Lor 02. Hal ini ditunjukkan dari
hasil analisa data dari aktivitas siswa pada kondisi awal hanya 51%, siklus 1
mencapai 77%, dan siklus 2 89%.
Dalam penelitian ini menyatakan bahwa metode group investigation dapat
meningkatkan hasil belajar dan keaktifan belajar siswa, hal ini sesuai dengan
pendapat yang dikemukakan oleh Suprijono (2011) bahwa dengan menggunakan
metode group investigation maka setiap kelompok akan bekerja untuk melakukan
investigasi sesuai masalah yang sedang di bahas. Narudin (2009) juga berpendapat
bahwa Group Investigation merupakan salah satu bentuk metode pembelajaran
kooperatif yang menekankan pada partisipasi aktif siswa dalam proses belajar
mengajar. Dari pendapat Suprijono dan Narudin dapat disimpulkan bahwa
metode group investigation adalah pembelajaran yang dapat melibatkan aktivitas
siswa untuk aktif dalam proses belajar mengajar sehingga dapat meningkatkan
hasil belajar dan keaktifan belajar siswa.
Recommended