View
215
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
59
BAB IV
PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Perusahaan Dan Perkembangan Usaha
Pada tanggal 1 Nopember 1991 didirikanlah sebuah bank bernama Bank
Muamalat Indonesia berdasarkan akta notaris Yudo Paripurno, SH, No.1. Akta penderian
ini telah disahkan oleh menteri kehakiman Republik Indonesia dalam surat No.C2-
2413.HT.01.01 tahun 1992 tanggal 21 Maret 1992 dan diumumkan dalam berita Negara
No.34 tanggal 28 April 1992.
Pada saat pendirian Bank Muamalat Indonesia memiliki modal dasar sebesar
Rp.500.000.000.000,- (lima ratus miliar rupiah) dan modal pendiri ditempatkan sebesar
Rp.106.126.382.000,- (seratus enam miliar seratus dua puluh enam juta tiga ratus delapan
puluh dua ribu rupiah). Berdasarkan surat keputusan mentri keuangan Repubik Indonesia
No.430/KMK/013/1992 tanggal 24 April 1992 Bank Muamalat telah memperoleh izin untuk
beroperasi sebagai bank umum. Bank Muamalat mulai beroperasi sebagai bank pada
tanggal 1 Mei 1992 berdasarkan surat keputusan mentri keuangan Republik Indonesia
No.131/KMK/017/1995 tanggal 30 Maret 1995 Bank Muamalat dinyatakan sebagai bank
yang beropeasi dengan sistem bagi hasil yaitu sistem syariah.
Landasan hukum operasi bank dengan sistem bagi hasil di Indonesia adalah pasal
6 huruf M dan pasal 13 huruf C undang-undang No.7 tahun 1992. Undang-undang ini
dijabarkan lebih lanjut dalam peraturan pemerintah No.72 tahun 1992 tentang bagi hasil
60
yang secara jelas memberi batasan bahwa bank syariah tidak boleh melakukan kegiatan
usaha yang tidak berdasarkan prinsip bagi hasil, sebaliknya pula bagi bank yang
kegiatannya tidak berdasarkan prinsip bagi hasil tidak diperkenankan melakukan kegiatan
usaha berdasrkan prinsip bagi hasil.
Lebih lanjut dalam penjelasan peraturan pemerintah No.72 tahun 1992 disebutkan
bahwa yang dimaksud dengan prinsip bagi hasil dalam peraturan pemerintah ini adalah
prinsip muamalat berdasarkan syariat dalam melakukan kegiatan usaha bank (penjelasan
pasal 1 ayat 1). Perubahan penting lainnya adalah tentang perubahan nama bank menjadi
PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk untuk memenuhi ketentuan surat keputuasan direksi
Bank Indonesia No.32/334/KEP/DIR tanggal 12 Mei 1999. Pendirian Bank Muamalat
Indonesia diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia dan pemerintah yang kemudian
didukung oleh sekelompok pengusaha dan cendikiawan muslim serta dapat tanggapan
positif dari masyarakat.
Bank Muamalat Indonesia secara resmi beroperasi sebagai bank devisa sejak
tanggal 27 Oktober 1994 berdasarkan surat keputusan direksi Bank Indonesia
No.27/76/KEP/DIR yang sebelumnya sebagai bank umum non devisa.
Dan pada akhir tahun 90an, Indonesia dilanda krisis moneter yang
memporakporandakan sebagian besar perekonomian Asia Tenggara. Sektor perbankan
nasional tergulung oleh kredit macet di segmen korporasi. Bank Muamalat pun terkena
dampak krisis. Di tahun 1998, rasio pembiayaan macet mencapai lebih dari 60%.
Perseroan mencatat rugi sebesar Rp.105 miliar. Ekuitas mencapai titik terendah, yaitu Rp.
39,3 miliar, kurang dari sepertiga modal setor awal.
61
Dalam upaya memperkuat permodalannya, Bank Muamalat mencari pemodal
yang potensial, dan ditanggapi secara positif oleh Islamic Development Bank (IDB) yang
berkedudukan di Jeddah, Arab Saudi. Pada RUPS pada tanggal 21 Juni 1999 IDB secara
resmi menjadi pemegang saham Bank Muamalat, oleh karenanya dalam kurung waktu
antara tahun 1999 dan 2002 merupakan masa-masa yang penuh tantangan sekaligus
keberhasilan bagi Bank Muamalat. Dalam kurung waktu tersebut, Bank Muamalat berhasil
membalikan kondisi dari rugi menjadi laba berkat upaya dedikasi setiap Kru Muamalat,
ditunjang oleh kepemimipinan yang kuat, strategi pengembangan usaha yang tepat, serta
ketaatan terhadap pelaksanaan perbankan syariah secara murni.
Melalui masa-masa sulit ini, Bank Muamalat berhasil bangkit dari keterpurukan.
Diawali dari pengangkatan kepengurusan baru dimana seluruh anggota direksi diangkat
dari dalam tubuh Muamalat, Bank Muamalat menggelar rencana kerja lima tahun dengan
penekanan pada (i) tidak mengandalkan setoran modal tambahan dari para pemegang
saham, (ii) tidak melakukan PHK satu pun terhadap sumber daya insani yang ada, dan
dalam hal pemangkasan biaya, tidak memotong hak Kru Muamalat sedikitpun, (iii)
pemulihan kepercayaan dan rasa percaya diri Kru Muamalat menjadi prioritas utama di
tahun pertama kepengrusan direksi baru, (iv) peletakan landasan usaha baru dengan
menegakan disiplin kerja, Bank Muamalat mejadi agenda utama di tahun kedua, dan (v)
pembangunan tonggak-tonggak usaha dengan menciptakan serta menumbuhkan peluang
usaha menjadi sasaran Bank Muamalat pada tahun ketiga dan seterusnya, yang akhirnya
membawa Bank kita dengan rahmat Allah Rabbul Izzati, ke era pertumbuhan baru
memasuki tahun 2004 dan seterusnya.
62
2. Visi, Misi dan Tujuan Bank Muamalat Indonesia
Visi Bank Muamalat Indonesia adalah menjadi bank syariah utama di Indonesia,
dominan dipasar emosional dikagumi pasar rasional.
Misi Bank Muamalat Indonesia adalah menjadi Role Model. Lembaga keuangan
syariah di dunia dengan penekanan pada semangat kewirasusahaan, keunggulan
manajemen dan orientasi investasi yang inovatif untuk memaksimumkan nilai pada
stockholder. Selain itu misi dari Bank Muamalat adalah untuk menjadi panutan dibidang
pembiayaan syariah dengan menekankan pada semangat kewirausahaan menjadi yang
prima dan berorientasi pada investasi yang inovatif untuk memaksimalkan nilai bagi
kepentingan pemegang saham dan masyarakat umum. Perseroan diharapkan akan
berperan dalam peningkatan kualitas kehidupan sosial ekonomi masyarakat, serta menjadi
fasilitator bagi masyarakat yang inigin melepaskan diri dari sistem bunga (riba).
Kegiatan operasional BMI berdasarkan ketentuan perbankan yang berlaku dan
berlandaskan keyakinan agama Islam. Tujuan Bank Muamalat Indonesia adalah:
h. Meningkatkan kualitas kehidupan sosial ekonomi masyarakat, sehingga semakin
mengurangi kesenjangan sosial ekonomi dengan cara:
1) Meningkatkan kuantitas dan kualitas kegiatan usaha
2) Meningkatkan kesempatan kerja
3) Meningkatkan pendapatan masyarakat banyak
4) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan terutama dalam
bidang ekonomi keuangan karena:
5) Masih banyak masyarakat yang kurang berhubungan dengan bank
63
6) Masih banyak masyarakat yang menganggap bunga bank itu riba
(www.muamalatbank.com)
3. Produk dan Jasa Bank Muamalat Indonesia
Kegiatan operasional (BMI) Bank Muamalat Indonesia didasarkan pada ketentuan
Undang-undang perbankan yang berlaku dan ketentuan syariat agama Islam. Bank
Muamalat Indonesia (BMI) menawarkan produk pendanaan dan pembiayaan dalam
aplikasi sehari-hari.
1. Penghimpunan Dana
a. Tabungan Umat
Merupakan jenis simpanan dana pihak ketiga pada Bank Muamalat Indonesia
dalam mata uang rupiah dimana penyetoran dan penarikannya dapat dilakukan
setiap saat sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Bank Muamalat Indonesia.
Turunan dari tabungan umat dapat disesuaikan dengan jenis tabungan yang
diminati nasabah antara lain:
b. Tabungan Ummat Co-Branding
Merupakan tabungan yang khusus diperuntukan bagi nasabah perorangan yang
terhimpun dalam suatu kelompok. Anggota kelompok tersebut dapat membuka
tabungan di Bank Muamalat dengan memperoleh kartu ATM dengan design
khusus yang pada sisi depannya tercetak logo bersama Bank Muamalat dan
kelompok yang bersangkutan.
64
b. Tabungan Ummat Trendi
Merupakan tabungan yang khusus diperuntukan bagi pelajar dan
mahasiswa dengan batasan usia maksimum 26 tahun. Penabung akan
memperoleh kartu ATM dengan design khusus.
c. Tabungan Ummat Ukhuwah
Merupakan tabungan yang khusus diperuntukan bagi nasabah Bank
Muamalat yang ingin melakukan pembayaran zakat, infaq dan shadakah
melalui dompet dhuafa republika, penabung akan memperoleh kartu ATM
dengan design khusus.
d. Tabungan Ummat B-Card
Merupakan tabungan yang khusus diperuntukan bagi nasabah Bank
Muamalat yang ingin melakukan pembayaran zakat, infaq dan shadaqah
melalui Baitulmaal muamalat. Penabung akan memperoleh kartu ATM
dengan design khusus.
e. Tabungan Haji Arafah
Merupakan jenis simpanan dana pihak ketiga pada Bank Muamalat dalam
mata unag rupiah bagi nasabah Bank Muamalat yang berniat untuk
melaksanakan ibadah haji secara terencana sesuai dengan kemampuan
dan jangka waktu yang dikehendaki.
65
f. Giro Wadiah
Merupakan titipan dana pihak ketiga yang penarikannya dapat dilakukan
setiap saat dengan menggunakan media cek, bilyet giro dan sarana
pemindah bukuan.
g. Deposito Mudharabah
Merupakan investasi pihak ketiga di Bank Muamalat dalam mata unag
rupiah maupun USD dengan jangka waktu tertentu yang diperuntukan
bagi nasabah perorangan, perusahaan, yayasan, koperasi dan lembaga
berbadan hukum lainnya, untuk dikelola secara syariah dan memperoleh
bagi hasil.
h. Deposito Fulinves
Merupakan investasi pihak ketiga di Bank Muamalat dalam mata uang
rupiah maupun USD dengan jangka waktu 6 bulan dan 12 bulan yang
diperuntukan bagi nasabah perorangan, perusahaan, yayasan, koperasi
dan lembaga berbadan hukum lainnya, untuk dikelola secara syariah dan
memperoleh bagi hasil.
Produk Penyaluran Dana
Sesuai dengan dasar operasionalnya yaitu syariat Islam, maka produk-produk
pembiayaan yang dapat disediakan Bank Muamalat Indonesia kepada para calon nasabah
pun harus sesuai dengan prinsip syariah. Terdapat 2 (dua) metode pembiayaan dengan
skema jual beli termasuk sewa beli dalam pembiayaan dengan skema bagi hasil.
66
O b serve d C um P ro b1.00.80.60.40.20.0
Expe
cted
Cum
Pro
b
1 .0
0 .8
0 .6
0 .4
0 .2
0 .0
N orm a l P -P P lo t o f R egres sion Standard ized R e sidual
D epe ndent V ariab le: R O E
B. Penemuan dan Pembahasan
1. Uji Normalitas Data
a. Uji Normalitas Data
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas Data
Sumber: Data diolah
Hasil dari Normal P-Plot di atas memperlihatkan bahwa distribusi dari titik-titik data
variabel NPLs, BOPO, CAR, LDR/FDR, ROE, menyebar di sekitar di garis diagonal, dan
penyebaran titik-titik data searah dengan garis diagonal, jadi data-data tersebut dapat
dikatakan normal
67
2. Uji Asumsi Klasik Untuk Regresi Linier Berganda
a. Multikolonieritas
Tabel 4.3
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficients(a)
Model Colonierity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
NPL ,475 2,103
BOPO ,484 2,067
LDR ,806 1,241
CAR ,914 1,094
a. Dependent Variable: ROE
Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel diatas bahwa besaran VIF dan Tolerance, diketahui bahwa
besaran VIF pada umumnya mempunyai nilai tidak lebih dari 10 dan nilai tolerancenya
tidak kurang dari 0,1, maka model regresi yang diajukan dapat dikatakan terbebas dari
multikolonieritas.
68
b. Uji Autokorelasi
Tabel 4.4
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summary(b)
Model
Durbin-Watson
Sig. F Change
1 ,869
a. Predictors: (Constant), CAR, BOPO, LDR, NPL
b. Dependent Variable: ROE
Sumber: Data diolah
Pengujian adanya autokorelasi dilakukan dengan melihat nilai D-W (Durbin
Watson). Hasil D-W menunjukan nilai 0,869, dimana nilai D-Wnya terletak antara batas
atas dan batas bawah yaitu terletak antara angka -2 sampai +2. Dengan demikian tidak
terdapat autokorelasi dalam model regresi ini, sehingga layak dalam pengujian.
69
Regression Standardized Predicted Value3210-1-2-3
Reg
ress
ion
Stu
den
tize
d R
esid
ual
2
1
0
-1
-2
-3
Scatterplot
Dependent Variable: ROE
c. Uji Heteroskedasitas
Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedasitas
Sumber: Data diolah
Pada gambar di atas terlihat titik-titik sudah menyebar secara acak dan tidak membentuk
pola tertentu yang jelas, serta sudah tersebar baik di atas maupun dibawah angka 0 pada
sumbu Y. hal ini mengindikasikan bahwa sudah tidak terdapat gejala heteroskedasitas
pada model regresi.
70
3. Analisis Regresi Linier Berganda
Berdasarkan analisis faktor tidak terdapat faktor yang direduksi, maka untuk
mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap pengaruh variabel terikat digunakan model
regresi linier berganda dengan menggunakan model log normal/natural disebut dengan Ln,
maka dapat diperoleh persamaan sebagai berikut:
Y Ln = a + b1Ln X1+ b2 Ln X2+ b3 Ln X3 + b4 Ln X4+ ei
Ln (Return On Equity) = a + b1 Ln (NPL) + b2 Ln (BOPO) + b3 Ln (LDR) +b4 Ln (CAR) + ei
Tabel 4.5
Hasil Regresi Linier Berganda
Coefficients(a)
Model Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -14,481 6,878 -2,105 ,040
NPL 7,306 ,732 1,024 9,977 ,000
BOPO ,086 ,035 ,249 2,445 ,017
LDR ,098 ,067 ,116 1,475 ,146
CAR -,112 ,183 -,045 -,612 ,543
a Dependent Variable: ROE
Sumber: Data diolah
71
Dari hasil perhitungan regresi pada tabel 4.5 diatas, maka dapat dibuatkan model
persamaannya yakni :
Y Ln (Return On Equity) = -14,481 + 7,306 Ln(NPL) + 0,086 Ln(BOPO) + 0,098 Ln (LDR)
– 0,112 Ln (CAR)
Terlihat pada kolom signifikan, pada alpha 5% variabel yang mempunyai pengaruh
terhadap Retun On Equity adalah variabel kualitas aktiva produktif (NPLs) dan variabel
efesiensi (BOPO) karena nilainya lebih kecil dari 0,05. Sedangkan variabel kecukupan
modal (CAR) dan Likuiditas (LDR) tidak mempunyai pengaruh terhadap Return On Equity
karena nilainya lebih besar dari 0,05.
Berdasarkan hasil regresi linier berganda tersebut diatas, dapat dijelaskan bahwa
nilai konstanta sebesar -14.481 menyatakan bahwa jika variabel lain tidak ada, Return On
Equity adalah sebesar -14,481% . Atau dapat diartikan segala sesuatu pada variabel-
variabel bebas seperti kualitas aktiva produktif (NPLs), efesiensi (BOPO), likuiditas (LDR),
rasio kecukupan modal (CAR) dianggap konstan, maka nilai Return On Equity sebesar -
14,481%.
Kenaikan kualitas aktifa produktif (NPLs) 1% akan menaikan Return On Equity
sebesar 7,306% dengan variabel lainnya dianggap konstan. Hal ini berarti kualitas aktiva
produktif (NPLs) berpengaruh positif terhadap Return On Equity. Efesiensi (BOPO) yang
meningkat 1% juga akan meningkatkan Return On Equity 0,86% dengan variabel lainnya
dianggap konstan. Hal ini menunjukan bahwa efesiensi (BOPO) berpengaruh positif
terhadap Return On Equity.
72
Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan diperoleh hasil yang menyatakan bahwa
variabel Non Performing Loans (NPLs) mempunyai pengaruh positif terhadap Retun On
Equity. Semakin tinggi Non Performing Loans, akan semakin tinggi pula profitabilitas yang
diukur berdasarkan Return On Equity. Dan ini menunjukan bahwa profitabilitas Bank
Muamalat Indonesia masih dipengaruhi oleh Non performing Loans dengan profitabilitas
yang tinggi maka Non performing Loans pun akan semakin tinggi dan Bank Muamalat
Indonesia cenderung menerapkan pembiayaan berbasis margin dibandingkan berbasis
bagi hasil, karena sektor pembiayaan dengan skim murabahah memilki resiko kredit yang
kecil karena terdapat jaminan yang disediakan oleh nasabah dan pihak bank boleh
meminta hal tersebut kepada nasabah sesuai dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional N:
04/DSN-MUI/IV/2000.
Sedangkan pembiayaan yang berbasis bagi hasil masih belum sepenuhnya
diterpakan di Bank Muamalat Indnesia, karena profitabilitas Bank Muamalat Indonesia
masih dipengruhi oleh Non Performing Loans.
Dan Hasil penelitian inipun sesuai dengan teori kesehatan perbankan yang
menyatakan bahwa pebankan yang sehat dan mempunyai profitabilitas tinggi salah
satunya dipengaruhi oleh Non Performing Loans (NPLs). Dengan demikian berarti bahwa
perusahaan Bank Muamalat Indonesia yang dijadikan sampel dalam penelitian kali ini
sudah sepenuhnya patuh pada ketentuan Bank Indonesia yang menetapkan batas
minimum Non Performing Loans 6%, hal ini menunjukan bahwa bank Muamalat pada saat
ini sudah sepenuhnya dapat melakukan penyisihan terhadap kredit bermasalah yang
dibentuk dalam rangka menutup kerugian yang terjadi karena tidak dapat dikembalikannya
kredit.
73
Bank Muamalat Indonesia harus tetap melakukan ekspansi kredit dengan cara
memperbesar rasio pinjaman terhadap simpanan dengan cara memberikan kredit lebih
selektif lagi kepada calon debitur untuk menekan rasio pinjaman macet serendah mungkin,
karena dengan rasio pinjaman macet/ non performing loans yang rendah dan rasio
pinjaman terhadap simpanan yang tinggi akan menjadi mesin uang yang dapat diandalkan
sepanjang bank tersebut menjaga biaya tetap dan penganggaran (cost of fund) dengan
cara memperbesar basis pelanggan yang secara otomatis akan memperbesar rasio
profitabilitas yang diukur dengan Return On Equity.
Variabel efesiensi (BOPO) pun mempunyai pengaruh yang positif terhadap Return
On Equity dan ini menyatakan bahwa variabel tersebut dapat mempengaruhi Return On
Equity hal ini sesuai dengan teori kesehatan perbankan yang menyatakan bahwa
perbankan yang sehat dan mempunyai profitabilitas tinggi salah satunya dilihat dari
efesiensi yang diwakili oleh rasio BOPO, BOPO berpengaruh positif terhadap profitabilitas.
Oleh karena itu Bank Muamalat Indonesia harus selalu memperhatikan efesiensi tertutama
terhadap beban operasional (overhead) yang dikeluarkan sehingga dapat megurangi
tekanan pada profitabilitas bank tersebut. Dan variabel lainnya (CAR, LDR) tidak
mempunyai pengaruh signifikan, akan tetapi harus tetap diperhatikan demi
mempertahankan pengembalian ekuitas bank syariah.
Jadi hasil penelitian ini merupakan hasil yang konstan dengan penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Sahril Trihapsarini (2006) yang menyatakan bahwa
Return On Equity (ROE)/ pengembalian equity dipengaruhi secara signifikan oleh Non
Performing Loans (NPLs).
74
a. Uji Simultan (Uji F)
Tabel 4.6
Hasil Uji- F
ANOVA(b)
Model Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
Regression 1590,278 4 397,569 35,185 ,000(a)
Residual 666,657 59 11,299
1
Total 2256,934 63
a Predictors: (Constant), CAR, BOPO, LDR, NPL
b Dependent Variable: ROE
Sumber: Data diolah
Untuk mengetahui pengaruh Non Performing Loans (NPLs), Biaya operasional
terhadap pendapatan operasional (BOPO), Capital Aduquecy Ratio (CAR), Loan to
Deposit Ratio (LDR) terhadap Return On Equity secara secara simultan, maka digunakan
uji F. Dan hipotesisnya adalah sebagai berikut:
Ho : bj = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Non Peforrming
Loans, Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO), dan Capital Aduquecy
Ratio terhadap profitabilitas bank syariah (Return On Equity)
Ha : bj ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Non Peforrming
Loans, Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO), dan Capital Aduquecy
Ratio terhadap profitabilitas bank syariah (Return On Equity).
75
Berdasarkan hasil uji F menunjukan nilai probabilita kesalahan model (Sig – F)
yaitu 0,000 yang lebih kecil dari alpha sebesar 0,05 atau nilai F hitung (35,185) lebih besar
dari nilai F tabel (2,527). Hal ini menunjukan bahwa secara bersama-sama variabel bebas
mempengaruhi variabel terikat, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti variabel
Non Peforrming Loans, Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO), dan
Capital Aduquecy Ratio berpengaruh signifikan secara simultan terhadap profitabilitas
bank syariah (Return On Equity).
b. Uji Koefesien Determinasi
Tabel 4.7
Hasil Uji Koefesien Determinasi
Model Summary(b)
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
R Square Change F Change df1 df2
1 ,839(a) ,705 ,685 3,36144
Sumber: Data diolah
Nilai Adjusted R Square 0,685 dapat diartiakan bahwa perubahan Return On
Equity dapat dijelaskan oleh variabel kualitas aktiva produktif (NPLs), efesiensi (BOPO),
likuiditas (LDR), rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 68,5%. sedangkan sisanya 31,5%
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam peneitian kali ini.
76
\c. Uji t
Tabel 4.8
Hasil Uji-t
Coefficientsa
-14,481 6,878 -2,105 ,0407,306 ,732 1,024 9,977 ,000 ,475 2,103
,086 ,035 ,249 2,445 ,017 ,484 2,067,098 ,067 ,116 1,475 ,146 ,806 1,241
-,112 ,183 -,045 -,612 ,543 ,914 1,094
(Constant)NPLBOPOLDRCAR
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig. Tolerance VIFCollinearity Statistics
Dependent Variable: ROEa.
Sumber: Data diolah
Untuk mengetahui pengaruh Non Performing Loans (NPLs), Biaya operasional
terhadap pendapatan operasional (BOPO), Capital Aduquecy Ratio (CAR), Loan to
Deposit Ratio (LDR) terhadap Return On Equity secara parsial maka digunakan uji t. Dan
hipotesisnya adalah sebagai berikut:
1) Pengujian Hipotesis I
Ho : b1 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh signifikan antara Variabel Non Performing
Loans terhadap profitabilitas bank syariah (Return On Equity).
Ha : b1 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh signifikan antara variabel Non Performing Loans
terhadap profitabilitas bank syariah (Return On Equity).
Berdasarkan hasil uji t untuk variabel Non Performing Loans dengan nilai
signifikan (0,000) lebih kecil dari nilai alpha (0,05) atau nilai t hitung (9,977) lebih besar dari
pada nilai t tabel (1,673), maka Ho ditolak dan Ha diterima berarti variabel Non Performing
77
Loans mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas bank syariah (Return
On Equity).
2) Pengujian Hipotesis II
Ho : b2 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel efesiensi (BOPO)
terhadap profitabilitas bank syariah (Return On Equity).
Ha : b2 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh signifikan antara variabel efesiensi (BOPO)
terhadap profitabilitas bank syariah (Return On Equity).
Berdasarkan hasil uji t, maka Variabel efesiensi (BOPO) dengan nilai signifikan
(0,017) lebih kecil dari nilai alpha (0,05) atau t hitung (2,445) lebih besar dari t tabel
(1,673), maka Ho ditolak dan Ha diterima berarti variabel efesiensi mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap profitabilitas bank syariah (Return On Equity).
3) Pengujian Hipotesis III
Ho : b3 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel Capital Aduquecy
Ratio terhadap profitabilitas bank syariah (Return On Equity).
Ha : b3 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh signifikan antara variabel Capital Aduquecy Ratio
terhadap profitabilitas bank syariah (Return On Equity).
Berdasarkan hasil uji t, maka variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) dengan
nilai signifikan (0,543) lebih besar dari nilai alpha (0,05) atau nilai t hitung (1,475) lebih
kecil dari t tabel (1,673) , maka Ho diterima dan Ha ditolak berarti variabel Capital
Aduquecy Ratio (CAR) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas
bank syariah (Return On Equity).
78
4) Pengujian Hipotesis IV
Ho : b4 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel Loan to Deposit
Ratio terhadap profitabilitas bank syariah yang (Return On Equity).
Ha : b4 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh signifikan antara variabel Loan to Deposit Ratio
terhadap profitabilitas bank syariah (Return On Equity).
Berdasarkan hasil uji t, maka variabel Loan to Deposit Ratio (LDR) dengan nilai
signifikan 0,146 lebih besar dari alpha 0,05 atau t hitung lebih kecil (-0,612) dari t tabel
(1,673), maka Ho diterima dan Ha ditolak berarti variabel Loan to Deposit Ratio (LDR)
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas bank syariah (Return On
Equity).
Dari uji t yang dilakukan hanya variabel Non Performing Loan dan variabel
efesiensi (BOPO) yang mempunyai pengaruh signifikan pada nilai alpha (0,05).
Sedangkan variabel independen lainnya tidak berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas bank syariah (Return On Equity).
79
BAB V
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dapat
disimpulkan:
1. Berdasarkan hasil uji t/ uji parsial, maka dapat ditemukan bahwa secara
parsial variabel NPL dan BOPO berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas
bank syariah (Return On Equity).
2. Berdasarkan analisis uji F, ditemukan bahwa secara simultan NPLs, BOPO,
LDR, CAR memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas bank
syariah (Return On Equity).
3. Dan hasil uji koefesien determinasi (Adjusted R-Square) menunjukan sebesar
68,50% hal ini berarti kemampuan variabel independent (NPLs, BOPO, LDR,
CAR) menjelaskan variabel dependent (ROE) sebesar 68,50% sedangkan
sisanya dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
4. Adapun faktor dominan yang paling mempengaruhi profitabilitas bank syariah
(Return On Equity) adalah Non Performing Loans (NPLs).
80
B. IMPLIKASI
Berdasarkan hasil penelitian terdapat beberapa implikasi:
1. Dalam rangka menerapkan sistem prudential bank, maka bank muamalat
harus tetap memperhatikan kualitas aktiva produktifnya dan memberikan
pembiayaan secara lebih selektif kepada setiap nasabahnya agar rasio non
performing loans yang dimiliki bank tersebut tetap berada pada posisi
sewajarnya.
2. Bank Muamalat Indonesia harus tetap memperhatikan tingkat efesiensinya
terutama efesiensi terhadap beban operasional (overhead)
yang dikeluarkan sehingga dapat mengurangi tekanan pada profitabilitas
bank.
3. Untuk tetap menjaga kinerja bank syariah untuk tetap bisa mempertahankan
atau meningkatkan profitabilitasnya, maka bank syariah harus tetap
memperhatikan seluruh faktor-faktor yang dapat mempengaruhi profitabilitas
bank syariah, baik faktor yang bersifat internal maupun eksternal.
4. Bagi akademisi, karena keterbatasan peneliti, maka disarankan untuk
penelitian selanjutnya agar menggunakan data yang lebih banyak lagi dengan
penambahan variabel lain dan mencoba obyek penelitiian lainnya karena saat
ini telah terdapat beberapa bank-bank umum syariah dan cabang-cabang
kantor bank syariah milik kantor pusat bank konvensional sehingga hasil
penelitian menjadi lebih baik
81
DAFTAR PUSTAKA
Agung Nugroho, Bhuono,”Strategi jitu memilih metodelogi statisitik penelitian dengan menggunakan SPSS”, Andi, Yogyakarta, 2005.
Antariksa, Riki, “ Pengaruh Risiko Likuiditas Terhadap Profitabilitas (studi kasus bank
muammalah Indonesia)”, Jurnal Ekonomi Keuangan Dan Bisnis Islam, Jakarta,2006.
Antonio, Syafi’i. M,”Bank Syariah dari teori ke Praktek”, Gema Insani, Jakarta, 2001.
Arifin, Zainul.”Dasar-dasar manajemen Bank Syariah”, Edisi Revisi, Pustaka Alvabet, Jakarta, 2006.
Asnawi, Kelana, Said dan Chandra Wijaya,”Metodelogi Penelitian Keuangan; Prosedur, Ide Dan Kontrol”, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2006.
Bank Indonesia,”Kajian Ekonomi Regional 2007”, artikel diakses bulan maret 2008, dari http:// www.bi.co.id
Dendawijaya, Lukman,”Manajemen Perbankan,” Gralia Indonesia, Jakarta, 2003.
Dewan Syari’ah Nasional,”Fatwa DSN (Sertifikat Wadi’ah Bank Indonesia),” diakses pada minggu kedua pada bulan Maret 2008, dari http:// www.google.com
Muhammad,”Manajemen Bank Syari’ah,” UPP AMP YKPN, Yogyakarta, 2002.
_________,”Manajemen Dana Bank Syariah,” Ekonisia, Yogyakarta, 2004. _________,”Sistem & Prosedur Operasional Bank Syariah”, UII Press,
Yogyakarta,2005.
Nachrowi, Djalal Nachrowi,” Pendekatan Populer Dan Praktis EKONOMETRIKA Untuk Analisis Ekonomi Dan Keuangan”, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 2006.
82
Hamid, Abdul,” Pedoman Penulisan Skripsi”, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, Jakarta, 2007.
Hariwijaya, M dan Triton P.B,”Pedoman Penulisan Ilmiah Proposal Dan Skripsi”, Tugu publisher, Yogyakarta, 2007.
Iswardono S, Permono dan Darmawan, “Analisis Efisiensi Industri perbankan di Indonesia” (studi kasus Bank-Bank Devisa di Indonesia Tahun 1991-1996), Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta: 2000.
Kuncoro, Mudrajad,” Manajemen Perbankan”, Edisi 1. PT. BPFE Yogyakarta,2002.
Perwaat Madja, Karnaen dan M. Syafe’i Antonio,”Apa dan Bagaimana Bank Syariah?”, Cet.3, PT. Dana Bhakti Prima Yasa, Yogyakarta,1992.
Rivai Veizhal, Andria Permata,”Credit Management Hand Book”, Rajawali Press, Jakarta. 2006.
Riyadi, Slamet,"Banking Asset and Liability Management", LP. FEUI, Jakarta, 2004.
Sarwono, Jonathan,” Analisis Data Penelitian Mengunakan SPSS”, penerbit ANDI, Yogyakarta, 2006.
Siamat, Dahlan.” Manajemen Lembaga Keuangan”, LP. FEUI, Jakarta, 2004.
Sofyan safri, Harahap,” Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan”, PT. Raja
Garfindo Persada, Jakarta, 1998.
Supranto. J,”ANALISIS MULTIVARIAT Arti Dan Interpretasi”, Rineka Cipta, Jakarta, 2004.
83
Trihapsarini, Syahril,”Pengaruh Kredit Macet Dan Rasio Kecukupan Modal Terhadap Pengembalian Ekuitas”, Jurnal Fakultas Ekonomi Guna Dharma. 2006.
.
Yulinda, Nita,”Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Rentabilitas Bank Syariah; Studi Kasus Bank Syariah Mandiri”, skripsi FEIS UIN Jakarta, 2007.
.
Recommended